86
PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, KETERIKATAN, DAN KOMITMEN PENGGUNA MEREK PERGURUAN TINGGI TEKNOKRAT (Tesis) Oleh : TRI YULIANI PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN,

KETERIKATAN, DAN KOMITMEN PENGGUNA MEREK

PERGURUAN TINGGI TEKNOKRAT

(Tesis)

Oleh :

TRI YULIANI

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

THE EFFECTS OF BRAND PERSONALITY IN BRAND TRUST,

BRAND ATTACHMENT, AND BRAND COMMITMENT USER

PERGURUAN TINGGI TEKNOKRAT

ABSTRAK

TRI YULIANI

The competition that happened in industry and education at this moment makes

a brand is no longer become just a name only, further, the brand is considered as

an identity of a product itself. Distinctive identity is known as a brand personality.

Brand personality exploits human characteristics as identity to form a trust which

then becomes an emotional bond that led to the creation of customer attachment

and commitment. This study is an replication of the research conducted by Louis

and Lombart (2010). This study examines the effect of brand personality on brand

trust, brand attachment and brand commitment. This study used purposive

sampling techniques, as many as 378 students Perguruan Tinggi Teknokrat. Using

a simple linear regression as data analysis method. Hypothesis testing is

conducted using SPSS program version 15.0.

This result shows positive effect on brand personality toward brand trust, brand

attachment and brand commitment. Further research is suggested to add the

loyalty to the brand variable.

Keywords: Brand Personality, Brand Trust, Brand Attachment, Brand Commitment

Page 3: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN,

KETERIKATAN, DAN KOMITMEN PENGGUNA MEREK

PERGURUAN TINGGI TEKNOKRAT

ABSTRAK

TRI YULIANI

Persaingan dunia industri dan pendidikan yang sangat ketat saat ini membuat

brand bukan lagi sekedar sebuah nama, tetapi lebih dari itu, brand dianggap

sebagai sebuah identitas dari sebuah produk. Identitas tersebut adalah brand

personality. Brand personality ini memanfaatkan karakteristik manusia sebagai

identitasnya, sehingga dapat membentuk kepercayaan yang kemudian menjadi

sebuah ikatan emosional yang berujung pada terciptanya keterikatan dan

komitmen konsumen. Penelitian ini merupakan replika dari penelitian yang

dilakukan oleh Louis dan Lombart (2010). Penelitian ini bertujuan untuk menguji

pengaruh brand personality pada kepercayaan merek, keterikatan merek, dan

komitmen merek. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling untuk

pengambilan sampel, yaitu sebanyak 378 mahasiswa di Perguruan Tinggi

Teknokrat. Metode analisis yang digunakan dengan menggunakan regresi linier

sederhana. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS

versi 15.0.

Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa brand personality berpengaruh pada

kepercayaan merek, keterikatan merek, dan komitmen merek. Penelitian

selanjutnya disarankan untuk menambah variabel loyalty to the brand.

Kata Kunci : Brand Personality, Kepercayaan Pada Merek, Keterikatan Pada

Merek, dan Komitmen Pada Merek

Page 4: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN,

KETERIKATAN, DAN KOMITMEN PENGGUNA MEREK

PERGURUAN TINGGI TEKNOKRAT

Oleh :

TRI YULIANI

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

MAGISTER MANAJEMEN

Pada

Program Pascasarjana Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus
Page 6: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus
Page 7: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus
Page 8: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pringsewu pada tanggal 3 Juli 1976. Pendidikan formal yang

pernah ditempuh penulis diawali di Sekolah Dasar Muhammadiyah Pringsewu,

Kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah

Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus pada tahun 1996.

Pada tahun 1999 menyelesaikan Program Pendidikan Satu Tahun Jurusan Sekretaris

di Lembaga Pendidikan Bisnis dan Manajemen Teknokrat. Mengambil jurusan S1

Sastra Inggris STBA Teknokrat lulus tahun 2006. Pada tahun 2014 penulis tercatat

sebagai mahasiswa Program Pascasarjana Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis di Universitas Lampung dengan konsentrasi Manajemen Pemasaran.

Sejak tahun 1999 sampai sekarang bekerja di Yayasan Universitas Teknokrat

Indonesia. Selain di Teknokrat, aktifitas lainnya adalah Wakil Sekretaris Dewan

Pengurus Pusat Himpunan Pendidik dan Penguji Pendidikan Non Formal (DPP

HISPPI PNF) dan Wakil Ketua IV Bidang Administrasi dan Umum Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Lampung periode tahun 2017 – 2022.

Page 9: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

"Pendidikan merupakan perlengkapan

paling baik untuk hari tua."

(Aristoteles)

"Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan

saat mereka menyerah." (Thomas Alva Edison)

Page 10: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

Segala puji hanya milik Allah SWT,

Atas rahmat dan nikmat yang luar biasa …

Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW

Dengan Ketulusan kupersembahkan tesis ini kepada:

Yayasan Universitas Teknokrat Indonesia, Kedua orangtuaku,

suami dan anak-anakku, serta keluargaku yang kucintai.

Terima kasih sepenuhnya atas dorongan semangat, doa-doa dan

perhatiannya yang telah diberikan untuk keberhasilanku.

Almamaterku tercinta

Page 11: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

SANWACANA

Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Pengaruh Brand Personality pada

Kepercayaan, Keterikatan, dan Komitmen Pengguna Merek Perguruan Tinggi

Teknokrat”. Tesis ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

menyelesaikan Program Strata-2 di Program Studi Magister Manajemen Program

Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam proses penyusunan tesis ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan dorongan

dari berbagai pihak, dan pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada :

1. Pembina Yayasan Pendidikan Teknokrat Ibunda Hj. Hernaini, SS., M.Pd., Rektor

Universitas Teknokrat Indonesia Bapak Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE., MBA,

Ketua Yayasan Pendidikan Teknokrat Bapak Dr. H. Mahathir Muhammad, SE.,

MM, dan Bendahara Yayasan Pendidikan Teknokrat Ibu Dewi Sukmasari, SE.,

MSA., Akt. dengan segala kebijaksanaannya telah memfasilitasi dan memberikan

kesempatan studi lanjut bagi kami karyawannya. Semoga kemurahan hati dan

perhatian keluarga besar Yayasan Universitas Teknokrat Indonesia menjadi amal

jariyah yang tidak akan pernah putus pahalanya sampai akhir zaman nantinya.

2. Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung dan Dosen Penguji I, yang telah banyak

Page 12: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

memberikan bimbingan, motivasi, saran, dan pengarahan dalam proses

penyusunan tesis ini.

3. Dr. Mahrinasari MS, SE., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing I, dan Dr. Ayi

Ahadiat, SE, MBA. selaku Dosen Pembimbing II , yang telah meluangkan waktu

dalam memberikan arahan, meluaskan pandangan, dukungan, dan motivasi

kepada penulis selama penyusunan tesis.

4. Dr. Ernie Hendrawati, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi Magister

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung.

5. Dr. Dorothy Rouly H Panjaitan,S.E., M.Si, selaku Dosen Penguji II yang selalu

bersedia membantu penulis dalam penyusunan tesis ini.

6. Seluruh civitas akademika Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung

7. Kedua Orangtua penulis, Ayahanda Wahidin MS dan Ibunda Terkasih Sarminah

dan Ibunda Sumini, untuk kasih sayang, doa, dukungan, dan semua hal dalam

hidupku yang tidak bisa digantikan oleh sesuatu apapun di dunia ini.

8. Suamiku tercinta, Agus Wahyudi, kedua putraku Juan Adi Putra dan Faqih

Albirru Yusuf yang selalu menyemangati dan mengingatkan untuk mengerjakan

tesis.

9. Rekan-rekan Perguruan Tinggi Teknokrat, yang paling utama Mr. Achmad Yudi

Wahyudin, S.Pd., M.Pd., Ibu E. Ngestirosa EWK, MA, Ibu Hj.Winarti, S.Kom.,

Ibu Hj. Indah Apriyanti, S.Kom., Ibu Rusliyawati, M.Kom., Akhyar Rido, MA,

P.Hd., Dini, Eka dan Winda atas dukungan semangat, dan teman lainnya di

Teknokrat.

Page 13: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

10. Teman-teman di MM Unila Angkatan 2014, yang telah memberi warna dan

persahabatan yang telah terjalin, semoga kesuksesan menyertai kita semua.

Spesial untuk Yuyun, Ria, Windy, Desi, Gatra, dan Angga, Vitha, Dewi, dan

lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

11. Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat yang telah menjadi responden

penelitian, terima kasih atas bantuan dan kepercayaan selama penelitian tesis ini.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu, terima kasih untuk semuanya.

Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa bantuan dari pihak-pihak yang disebutkan di

atas, maka penyusunan tesis ini tidak mungkin selesai. Semoga bantuan yang telah

diberikan akan mendapat balasan dari Allah SWT.

Bandar Lampung, Mei 2018

Penulis,

Tri Yuliani

1421011036

Page 14: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..........

i

ii

DAFTAR TABEL.......………………………………………………………….................... iii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………....................... iv

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang Penelitian …...…………………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah .………………...………………………………………………. 11

1.3 Tujuan Penelitian ..………………………………………………………………… 15

1.4 Manfaat Penelitian …..…………………………………………………….............. 15

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS….…………….

16

2.1 Pengertian Brand .…………………………………….............................................. 16

2.2 Peran Brand……………………………………........................................................ 22

2.3 Kepribadian Merek (Brand Personality).……………………………………......... 23

2.3.1 Pengertian Personality………………………………………………………..

2.3.2 Pengertian Brand Personality………………………………………………...

23

23

2.4 Kepercayaan Pada Merek (Trust In The Brand) ….……………………………….. 28

2.5 Keterikatan Pada Merek (Attachment In The Brand) ….…………………………. 30

2.6 Komitmen Pada Merek (Commitment To The Brand) ….………………………..... 32

2.7 Penelitian Terdahulu…………………………………….......................................... 33

Page 15: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

2.8 Pengembangan Hipotesis…………………………………………………………... 35

2.8.1 Brand Personality Berpengaruh Pada Kepercayaan Merek…………………. 38

2.8.2 Brand Personality Berpengaruh Pada Keterikatan Merek…………………... 40

2.8.3 Brand Personality Berpengaruh Pada Komitmen Merek…………………… 41

BAB III METODE PENELITIAN …..….………………………….….……………….

43

3.1 Desain Penelitian …………………..….………………………….….…………… 43

3.2 Populasi dan Sampel .............................. ..………………..……………………… 44

3.2.1 Populasi Penelitian …………………………………………………………. 44

3.2.2 Sampel Penelitian .………………………………………………………….. 44

3.3 Pengukuran dan Skala Pengukuran Variabel…………………….……………....... 46

3.3.1 Pengukuran Variabel……………………………………………….…….… 46

3.3.2. Skala Pengukuran Variabel……………………………………………….... 49

3.4 Teknik Pengumpulan Data...………………………….………………................. 49

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas.…………………………………………………….

3.5.1 Uji Validitas… …………………………………………………….............

511

511

3.5.2 Uji Realibilitas ..…….…………………………………………………….. 526

3.6. Model Analisis………………………………………………………………………..

3.7. Analisis Regresi Liniear Sederhana.……………………………………………...

3.8. Uji Signifikasi Simultan (Uji F) ………………………………………….............

537

537

548

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………………………….....

4.1. Analisis Deskriptif Responden……………………………………………..................

4.2 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian……………………………………………........

4.2.1 Uji Validitas…………………………………………….....................................

4.2.2. Uji Reliabilitas……………………………………………................................

4.3. Deskripsi Penilaian Responden……………………………………………................

4.3.1 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Brand Personality (Freindly) ………………………............

55

55

59

59

63

64

64

Page 16: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

4.3.2 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Brand Personality (Creative) ……………………….............

4.3.3 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Brand Personality (Charming) ………………………...........

4.3.4 Tanggapan Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Brand Personality (Ascendant) ………………………..........

4.3.5 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Brand Personality (Introvert) ……………………….............

4.3.6 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Brand Personality (Misleading)…..…………………............

4.3.7 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Brand Personality (Original) ……………………….............

4.3.8 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Brand Personality (Elegant) ………………………..............

4.3.9 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Brand Personality (Conscientious)….………………..........

4.3.10 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Kepercayaan Pada Merek (Trust In The Brand ) ………….

4.3.11 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat ……….....

4.3.12 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Komitmen Terhadap Merek - Commitment To Brand

(Affective Commitment) ………………………..................................................

4.3.13 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Komitmen Terhadap Merek–Commitment To Brand

(Continuance Commitment) ………………………...............................................

4.4. Uji Hipotesis dengan Uji F……………………….........................................................

4.4.1 Analisis pengaruh brand personality terhadap kepercayaan (trust)

mahasiswa atas merek Perguruan Tinggi Teknokrat……………………............

66

68

70

72

74

76

77

79

83

86

87

88

90

91

Page 17: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

4.4.2. Analisis pengaruh brand personality terhadap keterikatan (attachment)

mahasiswa atas merek Perguruan Tinggi Teknokrat....…………………............

4.4.3. Analisis pengaruh brand personality terhadap komitmen (commitment)

mahasiswa atas merek Perguruan Tinggi Teknokrat.............................................

4.5 Koefisien Determinasi R2……………...............................................…………............

4.5.1 Penilaian besarnya pengaruh brand personality terhadap kepercayaan

(trust) mahasiswa atas merek Perguruan Tinggi Teknokrat....………….............

4.5.2 Penilaian besarnya pengaruh brand personality pada keterikatan (attachment)

mahasiswa atas merek Perguruan Tinggi Teknokrat ……………………….........

4.5.3 Penilaian besarnya pengaruh brand personality pada komitmen (commitment)

mahasiswa atas merek Perguruan Tinggi Teknokrat..........………………............

4.6. Uji Hipotesis dengan Uji parsial t………………………...............................................

4.7. Pembahasan……………………….................................................................................

4.7.1 Pengaruh Brand Personality pada Brand Trust………………………................

4.7.2. Pengaruh Brand Personality pada Keterikatan Merek….............………...........

4.7.3. Pengaruh Brand Personality pada Komitmen Merek….........……………........

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan……………………….................................................................................

5.2. Saran………………………............................................................................................

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….......

Lampiran-Lampiran

92

92

93

93

94

94

95

97

98

100

103

107

109

114

Page 18: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

DAFTAR TABEL

1.1 Total Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat

T.A. 2010/2011 s.d. 2014/2015……………………………………………..12

2.1 Ringkasan Kajian Penelitian Terdahulu………………………………..........34

3.1 Pembagian Jumlah Unit Sampel (Cluster)……………………………..........46

3.2 Pengukuran Variabel Independen Brand Personality………………………….47

3.3 Pengukuran Variabel Dependen Kepercayaan, Keterikatan,

dan Komitmen……………………………………………………………….48

4.1.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin…………………………56

4.1.2 Karakteristik responden berdasarkan usia…………………………………...57

4.1.3 Responden Berdasarkan Program Studi……………………………………..57

4.1.4 Responden Berdasarkan Posisi Semester Perkuliahan

Yang Sedang Diikuti………………………………………………………...58

4.2.1 Hasil Uji Validasi Instrumen Penelitian ……………………………….........59

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian………………………………….63

4.3.1 Hasil Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi

Teknokrat Terhadap Variabel Brand Personality (Freindly)………………..64

4.3.2 Penilaian Tanggapan Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi

Teknokrat Terhadap Variabel Brand Personality (Creative)……………... 66

4.3.3 Penilaian Tanggapan Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi

Teknokrat Terhadap Variabel Brand Personality (Charming)…………….. 68

4.3.4 Penilaian Tanggapan Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi

Teknokrat Terhadap Variabel Brand Personality (Ascendant)………………70

Page 19: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

4.3.5 Penilaian Tanggapan Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi

Teknokrat Terhadap Variabel Brand Personality (Introvert)………………... 72

4.3.6 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Brand Personality (Misleading)………………………….. 74

4.3.7 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Brand Personality (Original)…….……………………… 76

4.3.8 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Brand Personality (Elegant)………………………………. 77

4.3.9 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Brand Personality (Conscientious)………………………. 79

4.3.10 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Kepercayaan Pada Merek (Trust In The Brand )……….. 83

4.3.11 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Keterikatan Pada Merek (Attachment To The Brand)…. .86

4.3.12 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Komitmen Terhadap Merek – Commitment To Brand

(Affective Commitment)……………………………………………………………. 87

4.3.13 Penilaian Responden Pengguna Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

Terhadap Variabel Komitmen Terhadap Merek–Commitment To Brand

(Continuance Commitment) …………………………………………………… 88

4.4.1. Uji F terhadap kepercayaan (trust)………………………………………………. 91

4.4.2. Uji F terhadap keterikatan (attachment) ……………………………………….. 91

4.4.3. Uji F terhadap komitmen (commitment) ……………………………………92

4.5.1. Uji R Square terhadap kepercayaan (trust)…………………………………….. 93

Page 20: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

4.5.2. Uji R Square keterikatan (attachment)………………………………………….. 94

4.5.3. Uji R Square komitmen (commitment)…………………………………………. 94

4.6.1 Uji Parsial Terhadap Koefisien Regresi Pada Variabel

Kepercayaan Pada Merek (Trust in Brand)……………………………………..96

4.6.2 Uji Parsial Terhadap Koefisien Regresi Pada Variabel Keterikatan

Pada Merek (Attachment in Brand)………………………………………………96

4.6.3 Uji Parsial Terhadap Koefisien Regresi Pada Variabel Komitmen……….. 97

Page 21: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

DAFTAR GAMBAR

1.1 Total Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat

T.A. 2010/2011 s.d. 2014/2015………………………………………… 12

1.2 Trendline Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi

Swasta di Wilayah Kopertis II Sumbagsel……………………………….13

2.1 Framework Kepribadian Merek (Aeker,1997)………………………….. 25

2.2 Model Penelitian yang diadopsi dari Louis dan Lombart (2010)………..42

Page 22: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dunia pendidikan diwarnai dengan munculnya perguruan tinggi-

perguruan tinggi baru yang menjadikan setiap perguruan tinggi selalu berupaya

untuk mempertahankan diri dari persaingan yang semakin ketat. Maraknya

pertumbuhan lembaga pendidikan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan

dinamisnya sektor pendidikan. Meningkatnya kesadaran akan pendidikan menjadi

salah satu unsur yang mendorong tumbuh dan berkembangnya berbagai lembaga

pendidikan.

Kegiatan suatu perusahaan atau institusi sebuah perguruan tinggi memiliki aktivitas

pemasaran yang sangat penting, dengan pencapaian tujuan sesuai dengan yang

diharapkan. Aktivitas pemasaran diarahkan untuk menciptakan perputaran

perusahaan dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang

dan mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Inti dari pemasaran adalah

mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Definisi

pemasaran menurut Kotler dan Keller (2016:27) adalah “marketing is meeting

needs profitability”, bahwa pemasaran merupakan hal yang dilakukan untuk

memenuhi setiap kebutuhan (kebutuhan konsumen) dengan cara-cara yang

menguntungkan semua pihak.

Page 23: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

2

Definisi menurut America Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh Kotler

dan Keller (2016:27) bahwa marketing is the activity, set of institutions, and

processes for creating, communicating, delivering, and exchanging offerings that

have value for customers, clients, partners, and society at large. Dari definisi

tersebut, pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk

menciptakan, mengkomunikasikan, menghantarkan dan memberikan nilai

pelanggan yang unggul. Pengertian pemasaran lainnya menurut Kotler dan

Armstrong (2014:27) mendefinisikan bahwa Marketing as the process by which

companies create value for customers and build strong customer relationships in

order to capture value from customers in return. Bahwa pemasaran adalah suatu

kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui

serangkaian proses menciptakan, menyampaikan, mengkomunikasikan produk

(barang, jasa, atau ide), dan dengan cara yang menguntungkan guna mencapai

tujuan.

Berdasarkan dari teori tersebut, pemasaran merupakan suatu proses kegiatan dari

mulai menciptakan produk sampai pada akhirnya produk tersebut memberikan

keuntungan bagi perusahaan dan para pemangku kepentingan. Proses kegiatan

tersebut meliputi menciptakan produk, mengkomunikasikan kepada pelanggan,

bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, dapat memuaskan

keinginan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Hal ini dapat diartikan

juga bahwa pemasar tertarik dalam menganalisa tentang produk atau jasa tertentu,

karena keyakinan konsumen tersebut yang membentuk suatu produk dan citra

merek yang akan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Merek harus

Page 24: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

3

memiliki elemen yang bersifat deskriptif dan persuasif yaitu merek dapat dengan

mudah diingat dan disukai karena hal itu akan meningkatkan citra dari merek itu

sendiri yang akan meningkatkan kesadaran konsumen terhadap suatu merek

produk.

Aneka strategi pemasaran di dunia bisnis saat ini banyak juga diterapkan di

lembaga-lembaga pendidikan tinggi. Perguruan tinggi harus benar-benar

menghayati prinsip-prinsip pemasaran, termasuk salah satunya branding atau

pemerekan. Branding yang tepat dapat bermanfaat untuk meningkatkan daya saing

perguruan tinggi, dengan terciptanya reputasi. Reputasi adalah citra organisasi.

Mengelola reputasi diawali dengan pengelolaan citra dalam manajemen merek.

Merek harus dikelola sehingga memiliki ekuitas merek yang tinggi. Merek

merupakan salah satu aset terpenting dalam perusahaan yang turut menentukan

kinerja dan keberhasilan perusahaan.

Menurut undang–undang merek nomor 15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1 bahwa merek

adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf huruf, angka angka, susunan

warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan

digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Das dkk. (2012)

mengungkapkan jika merek sebaiknya didefinisikan melalui fisik, karakter melalui

kepribadiannya, dan gaya. Merek dianggap memiliki kepribadian yang terkait

dengan kepribadian konsumen karena umumnya konsumen memilih merek dengan

kepribadian merek yang konsisten dengan konsep aktualisasi dirinya (Kotler dan

Keller, 2012). Hal ini dipertegas dengan penelitian di Whirlpool (Hawkins dan

Page 25: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

4

Mothersbaugh, 2010) yang menyatakan bahwa kepribadian merek kerap menjadi

dasar untuk membangun hubungan jangka panjang dengan merek. Menurut

Thomas dan Sekar (2008), melekatkan kepribadian pada sebuah merek

dapat membuat perbedaan pada identitas merek sehingga merek dapat lebih

menarik di mata konsumen dan meningkatkan nilai tambah.

Brand personality (kepribadian merek) adalah hal penting dalam penelitian bidang

marketing saat ini karena dapat membantu untuk membedakan merek dengan

merek lainnya, membangun aspek emosional, dan memperbesar makna personal

suatu merek. Definisi kepribadian merek sebagai “sekumpulan karakteristik

manusia yang dikaitkan atau dihubungkan dengan merek”. (Kotler dan Keller

(2009) dengan makna yang sama mengartikan kepribadian merek sebagai campuran

sifat manusia tertentu yang dapat di hubungkan dengan merek tertentu. Sama

maknanya dengan dua definisi di atas, Ferrandi and Valette dalam Louis dan

Lombart (2010) mendefinisikan kepribadian merek sebagai seluruh sifat

kepribadian yang digunakan untuk mencirikan seseorang dan memiliki asosiasi

dengan merek. Benda mati seperti merek dapat dikaitkan dengan seperangkat

karakteristik manusia. Argumen dasarnya adalah bahwa sasaran sikap, seperti

merek, dapat dikaitkan dengan ciri-ciri kepribadian yang memberikan manfaat

ekspresif atau simbolis diri bagi konsumen. Ekspresi diri dapat menjadi pendorong

(driver) yang berpengaruh pada preferensi dan pilihan konsumen (Aaker, 1999).

Page 26: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

5

Cara merek berbicara tentang produk atau servisnya memperlihatkan jenis orang

seperti apakah merek ini jika ia adalah manusia (Kapferer, 2008). Hal ini

menunjukkan bahwa kepribadian merek cenderung simbolik dan dapat menjadi

sarana ekspresi diri konsumen serta instrumen dalam menolong konsumen

mengekspresikan aspek-aspek yang berbeda dalam diri mereka (Aaker, 1997).

Kotler dan Keller (2009) mengemukakan bahwa merek juga mempunyai

kepribadian yang dikenal dengan brand personality sebagai ciri-ciri bawaan

manusia yang bisa dikatakan dimiliki oleh merek tertentu. Merek mengandung

ikatan emosional dengan konsumennya. Untuk memudahkan konsumen dalam

mengingat merek, salah satu caranya dengan menciptakan brand personality. Brand

personality dipergunakan agar membangun hubungan emosional, dengan tujuan

meningkatkan pilihan konsumen terhadap suatu produk. Terkadang ketika

konsumen membeli sebuah merek, akan memilih sesuai dengan personality dirinya.

Brand personality dibangun untuk membedakan merek dari pesaing. Untuk itu,

sangat penting suatu organisasi untuk membangun brand personality agar dapat

membangun hubungan dengan konsumen sehingga dapat memahami perilaku

konsumen loyal.

Aaker (1997) telah mengembangkan model yang digunakan untuk menilai

kepribadian merek. Model tersebut mengidentifikasi beberapa dimensi kepribadian

yang paling mungkin berasosiasi dengan merek didalam pikiran konsumen.

Dimensi tersebut dikelompokkan kedalam lima kategori utama yaitu: sincerity,

excitement, competence, sophistication, and ruggedness. Di dalam dimensi-dimensi

tersebut terdapat 15 sub dimensi dan 42 item personality. Sebagai kritik terhadap

Page 27: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

6

definisi kepribadian merek yang dicetuskan oleh Aaker (1997), Azoulay dan

Kapferer (2003) memberikan definisi kepribadian merek yang lebih tegas dan tepat

dalam mengukur kepribadian (personality). Mereka mendefinisikan kepribadian

merek sebagai “seperangkat sifat kepribadian manusia yang dapat diterapkan untuk

merek dan relevan dengan merek.” Definisi tersebut berupaya memperbaiki skala

yang dikembangkan Aaker karena didalam skala Aaker tersebut terdapat beberapa

item yang menurut Azoulay dan Kapferer kurang tepat untuk mengukur

kepribadian merek. Skala yang kurang tepat tersebut berkaitan dengan intellectual

abilities, gender, dan social class. (Sumber: Albantani diakses dari

http://brandsite.weebly.com.2010)

Kepribadian merek menjadi menarik untuk diteliti, diantaranya oleh para penulis

seperti kim, et al. dengan hasil penelitiannya bahwa daya tarik kepribadian merek,

kekhasan kepribadian merek, nilai ekspresif diri dari kepribadian merek, laporan

word-of-mouth positif dari merek, dan loyalitas merek. Hasil empiris menunjukkan

bahwa ada hubungan positif antara daya tarik, kekhasan, dan nilai ekspresif diri

kepribadian merek. Hubungan ini memiliki pengaruh signifikan secara statistik

terhadap konsumen. Selanjutnya Jui Keng, et al. (2013) dengan tujuan

penelitiannya adalah untuk mengevaluasi hubungan antar kepribadian merek, dan

nilai pengalaman pelanggan. Hubungan ini sangat membantu manajer dalam

menilai tingkat daya tarik yang akan mereka dapatkan dalam mempengaruhi

persepsi konsumen terhadap kepribadian merek. Sementara Ahmad, Thyagaraj

(2015), dalam penelitiannya mengidentifikasi tiga model kepribadian merek pada

perilaku konsumen yaitu pertama kepribadian merek sebagai cara untuk

Page 28: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

7

mengekspresikan manfaat fungsional dari merek, kedua kepribadian merek sebagai

simbol reflektif dari diri konsumen, dan ketiga kepribadian merek sebagai media

untuk menjalin hubungan dengan konsumen pengguna merek. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa perilaku konsumen merupakan penyesuaian dari kepribadian

merek.

Darpy dan Volle (2007) dalam Louis dan Lombart (2010) menyatakan bahwa

brand personality memiliki efek pada tiga variabel keterhubungan utama yaitu

trust, attachment dan commitment to the brand. Kepercayaan (trust) adalah

hubungan yang penting dalam pemasaran karena tanpa kepercayaan tidak ada

hubungan yang stabil dan abadi (Guibert, 1999; Gurviez dan Korchia, 2002 dalam

Louis dan Lombart 2010). Saat konsumen merasa sebuah merek memiliki

kepribadian yang sama dengan dirinya, konsumen akan percaya bahwa merek

tersebut dapat membangun dan mempertahankan identitasnya. Penelitian yang

dilakukan oleh Louis dan Lombart (2010) menunjukkan hubungan yang positif dan

signifikan antara brand personality pada trust brand. Lebih lanjut, hasil risetnya

menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepercayaan

dan komitmen, yang memberi dukungan pemikiran Bouhlel, et al (2009).

Brand attachment menjelaskan seberapa kuat ikatan suatu merek dalam diri

konsumen secara kognitif, emosi, atau spiritual. Merek yang memiliki brand

attachment tinggi membuat konsumen merasa dirinya lekat dengan merek tersebut

secara emosional. Gouteron (2008) dalam Louis dan Lombart (2010) menjelaskan

bahwa semua dimensi dari brand personality berpengaruh signifikan positif pada

Page 29: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

8

brand attachment. Brand commitment menggambarkan dedikasi konsumen

terhadap suatu merek (affective commitment) dan juga seberapa besar tekad

konsumen untuk terus memiliki hubungan yang kuat dengan merek (continuance

commitment). Konsumen yang memiliki brand commitment tinggi tidak membagi

komitmennya dengan merek lain. Hal ini menunjukkan bahwa sifat brand

personality memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap brand commitment.

Ambroise et al (2005) dalam Louis dan Lombart (2010) bahwa kepribadian pada

sebuah merek produk secara keseluruhan memiliki pengaruh pada brand

commitment meskipun hal ini tidak berlaku pada semua produk dan hubungan ini

tergantung pada tingkat keterlibatan konsumen dalam kategori produk.

Perguruan Tinggi Teknokrat semakin berkembang, pada tahun 2017 berdasarkan

keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia

nomor 494/KPT/I/2017 telah berubah bentuk menjadi Universitas Teknokrat

Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada saat Teknokrat belum menjadi Universitas

dengan nama Perguruan tinggi Teknokrat. Perguruan Tinggi Teknokrat bergerak

pada bidang jasa pendidikan memiliki brand atau merek seperti kepribadian yang

dimiliki manusia. Sejak awal pendiriannya tahun 2000 sampai dengan 2012 dengan

nama Perguruan Tinggi Teknokrat “Disiplin, Bermutu, Kreatif, dan Inovatif”. Pada

tahun 2013, berganti menjadi Perguruan Tinggi Teknokrat “Kampusnya Sang Juara

Berprestasi Internasional” karena prestasi-prestasi yang terus menerus diperoleh

mahasiswanya baik di tingkat regional, nasional, dan internasional. Pada tahun

2014 memperoleh prestasi nasional dalam lomba robot Drone. Perguruan Tinggi

Teknokrat berupaya untuk ambil bagian dalam membangun negara Indonesia.

Page 30: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

9

Robot Drone karya mahasiswa yang merupakan hasil pendidikan dan penelitian

menjadi salah satu pengabdian pada masyarakat dengan membantu memetakan

wilayah provinsi Lampung. Drone Teknokrat telah dimanfaatkan untuk memfoto

dan memvideo dari udara untuk membantu Badan Perencanaan dan Pembangunan

Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung, Kepolisian Daerah Lampung (Polda) dan

Pemerintah Daerah Tulang Bawang untuk melihat potensi wilayah seperti

pertanian, perkebunan, pariwisata, dan lain-lain. (Majalah Teknokrat 2015: 4). Dari

hasil karya mahasiswa tersebut, oleh Perguruan Tinggi Teknokrat dianggap sebagai

Pelopor Robot Drone. Untuk itu, namanya menjadi Perguruan Tinggi Teknokrat

Kampusnya Sang Juara Pelopor Robot Drone. Pada tahun 2016 hingga saat ini

kembali pada merek Perguruan Teknokrat Kampusnya Sang Juara.

Perguruan Tinggi Teknokrat adalah perguruan tinggi swasta, awal berdiri pada

tahun 2000. Perguruan tinggi ini terdiri dari tiga institusi yaitu Sekolah Tinggi

Bahasa Asing (STBA) Teknokrat, Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

(AMIK) Teknokrat, dan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

(STMIK) Teknokrat. Dalam kiprahnya Perguruan Tinggi STMIK-AMIK-STBA

Teknokrat telah menetapkan visi sebagai cita-cita luhur yang akan dicapai dalam

mengemban tugas pendidikan nasional yaitu “Menjadi Perguruan Tinggi (STMIK,

AMIK, STBA) terbaik di Kopertis Wilayah II tahun 2020 dan dikenal baik secara

nasional.”

Page 31: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

10

Dengan mutu pendidikan yang berslogan “Disiplin, bermutu, kreatif, dan inovatif”,

Perguruan Tinggi Teknokrat menjadi salah satu lembaga pendidikan tinggi yang

senantiasa mengedepankan kualitasnya untuk menyambut tantangan era globalisasi

saat ini. Hal ini tentu saja sangat dibutuhkan guna menghadirkan generasi penerus

yang mampu bersaing di kancah Internasional (Nataliza, 2015:13). Herman HN

mengatakan bahwa Perguruan Tinggi Teknokrat sebagai perguruan tinggi swasta di

Lampung diyakini mampu memainkan peran untuk mencetak generasi muda yang

handal, bermoral dan berkarakter. Sederet prestasi yang mengharumkan nama

provinsi Lampung pada umumnya dan pemerintah kota Bandar Lampung pada

khususnya menjadi bukti nyata hal tersebut. Perguruan Tinggi Teknokrat akhirnya

menciptakan slogan baru yang disebut dengan “Kampus Sang Juara” (champion

Campus). Prestasi tersebut menunjukkan bahwa Perguruan Tinggi Teknokrat

mampu menciptakan kultur akademik yang kreatif dan intelektual (Herman HN,

2015:13).

Berdasarkan Webomatrich pada tahun 2015/2016, Perguruan Tinggi Teknokrat

memperoleh peringkat kedua untuk Perguruan Tinggi Swasta terbaik di Provinsi

Tapis Berseri Lampung. Perguruan tinggi Teknokrat semakin dikenal masyarakat

karena menerapkan strategi yang tepat khususnya strategi branding sehingga dapat

meraih penghargaan Best Brand Award 2013 sebagai perguruan tinggi terbaik di

Lampung (Lampungpost edisi 7 maret 2013 halaman 18). Selain itu, Teknokrat

merupakan perguruan tinggi swasta pertama di Lampung yang memperoleh

Sertifikat Manajemen Mutu Internasional ISO 9001:2008 sejak tahun 2007 sampai

sekarang. Keunggulan lain yang dimiliki Perguruan Tinggi Teknokrat, yaitu

Page 32: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

11

diraihnya penghargaan bergengsi sebagai ICT’s Smartest Campus (TeSCA) pada

posisi peringkat 1 di provinsi Lampung atau peringkat 5 nasional untuk kategori

sekolah tinggi swasta di seluruh Indonesia pada 2013.

Dari berbagai prestasi dan keunggulan tersebut, Perguruan Tinggi Teknokrat

menjadi salah satu perguruan tinggi yang memiliki reputasi dan citra baik. Reputasi

dan pencitraan dilakukan oleh Perguruan Tinggi Teknokrat menggunakan strategi

pemasaran komunikasi yang terintregasi dengan menggunakan media massa

(televisi dan koran), iklan cetak, hubungan masyarakat, mengadakan acara seminar

dan perlombaan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan

bidang bahasa Inggris dengan mengundang siswa dan guru SMA/MA/SMK se-

Provinsi Lampung, dan komunikasi melalui situs internet.

Berangkat dari uraian di atas, riset ini dilakukan sebagai kajian ulang khusus

diterapkan pada jasa pendidikan yang belum banyak diteliti pada jasa pendidikan

dengan judul pengaruh brand personality pada kepercayaan, keterikatan, dan

komitmen pengguna merek Perguruan Tinggi Teknokrat.

1.2. Rumusan Masalah

Perguruan Tinggi Teknokrat sebagai kampusnya sang juara, berslogan disiplin,

bermutu, kreatif dan inovatif, dan sebagai pusat robotik di Lampung yang terkenal

dengan robot dronenya menjadikan salah satu perguruan tinggi ini ternama di

propinsi Lampung. Dari pemosisian tersebut, kemungkinan akan berdampak pada

niat masyarakat untuk mendaftar di Perguruan Tinggi Teknokrat. Hal ini dapat

Page 33: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

12

dilihat pada tabel 1.1. bahwa Teknokrat mengalami kenaikan jumlah mahasiswa 4

tahun berturut-turut yaitu sejak tahun akademik 2010/2011 s.d. 2013/2014. Namun

selanjutnya pada tahun akademik 2014/2015 mengalami penurunan jumlah

mahasiswa.

Tabel 1.1.

Total Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat

T.A. 2010/2011 s.d. 2014/2015

Tahun Akademik Total Jumlah Persen (%)

Kenaikan Penurunan Kenaikan Penurunan

Ganjil 2010/2011 4958 923 18,61%

Ganjil 2011/2012 5933 975 16,40%

Ganjil 2012/2013 6318 385 6,10%

Ganjil 2013/2014 7253 935 12,90%

Ganjil 2014/2015 644 799 12,40%

Sumber data : Pangkalan Data Pendidikan Tinggi

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

(data diolah) di akses tanggal 24 Mei 2018

Gambar 1.1.

Total Mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat

T.A. 2010/2011 s.d. 2014/2015

Sumber data : Pangkalan Data Pendidikan Tinggi

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

(data diolah) di akses tanggal 24 Mei 2018

Page 34: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

13

Pada saat ini, hampir sebagian besar Perguruan Tinggi Swasta (PTS) mengalami

penurunan jumlah mahasiswa yang signifikan dan mengalami kesulitan dalam

mempertahankan jumlah mahasiswa aktif (peningkatan efisiensi untuk mahasiswa

masuk dan lulus pada angkatan yang sama). Penurunan jumlah mahasiswa ini dapat

disebabkan oleh:

1. Penurunan jumlah mahasiswa yang diterima (mahasiswa baru).

2. Meningkatnya jumlah mahasiswa yang Drop-Out (DO) karena pindah, berhenti

atau berhenti secara sepihak.

Gambar 1.2.

Trendline Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Swasta

di Wilayah Kopertis II Sumbagsel

Sumber : Data Kopertis Wilayah II

tanggal 25 Februari 2018

Fenomena meningkatnya jumlah mahasiswa DO di PTS, berdasarkan analisis kasar

yang dilakukan pada data EPSBED DIKTI, jumlah mahasiswa DO di PTS terbesar

terjadi pada:

Page 35: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

14

1. Semester satu ke semester dua

Selama ini banyak Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang terjebab dengan

asumsi bahwa DO terbesar bukan pada semester 1 dan 2, dengan alasan bahwa

banyaknya mahasiswa yang pindah ke PTN atau ke PTS lain.

2. Semester akhir

Pada semester 5-6 (D3) dan 7-8 (S1). Pada semester ini jumlah mahasiswa DO

juga sangat signifikan.

Sumber : (Azis diakses dari https://rzabdulaziz.wordpress.com.2013)

Oleh karena itu, topik tersebut menjadi dasar penelitian ini. Terdapat fakta bahwa

brand personality berpengaruh terhadap kepercayaan, komitmen dan keterikatan

merek. Penelitian lebih lanjut, hasil riset Louis dan Lombart (2010) bahwa

sembilan ciri-ciri kepribadian yang diteliti terkait dengan merek Coca - Cola

memiliki efek langsung pada kepercayaan, keterikatan dan komitmen pada merek,

dan penelitian lainnya Takleh, et. al., (2013) menunjukkan hal yang sama bahwa

brand personality menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap

kepercayaan, keterikatan, dan komitmen pada konsumen. Namun hasil riset lain

yaitu yang dilakukan oleh Sorayaei dan Hasanzadeh (2013), Fallahi dan Nameghi

(2013) memiliki perbedaan hasil yang spesifik bahwa keterikatan merek tidak

berpengaruh pada komitmen merek, dan brand personality tidak signifikan

terhadap keterikatan pelanggan untuk merek. Dengan demikian, permasalahan

pada riset ini adalah

1. Apakah brand personality berpengaruh pada kepercayaan (trust) mahasiswa

atas merek Perguruan Tinggi Teknokrat.

Page 36: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

15

2. Apakah brand personality berpengaruh pada keterikatan (attachment)

mahasiswa atas merek Perguruan Tinggi Teknokrat.

3. Apakah brand personality berpengaruh pada komitmen (commitment)

mahasiswa atas merek Perguruan Tinggi Teknokrat.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui pengaruh brand personality pada kepercayaan (trust) mahasiswa

atas merek Perguruan Tinggi Teknokrat.

2. Mengetahui pengaruh brand personality pada keterikatan (attachment)

mahasiswa atas merek Perguruan Tinggi Teknokrat.

3. Mengetahui pengaruh brand personality pada komitmen (commitment)

mahasiswa atas merek Perguruan Tinggi Teknokrat.

1.4. Manfaat Penelitian

Pada penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak-pihak terkait,

yaitu :

1. Bagi peneliti, diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk melakukan

penelitian lebih lanjut terkait dengan variabel dalam penelitian ini.

2. Bagi manajemen Perguruan Tinggi Teknokrat, hasil penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat dan memberikan tambahan informasi dan bahan

pertimbangan dalam menyusun rencana strategis untuk mempertahankan dan

meningkatkan jumlah mahasiswa kuliah di Perguruan Tinggi Teknokrat.

3. Bagi pengguna, semoga dapat dijadikan bahan informasi dalam memperkaya

ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen pemasaran.

Page 37: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Pengertian Brand

Di dalam pemasaran suatu usaha, unsur brand atau merek memiliki peran yang

sangat penting. Pemasar merek (brand) yang berhasil harus unggul dalam

melaksanakan proses manajemen dari merek-merek strategis. Manajemen merek

strategis menggabungkan desain serta implementasi kegiatan dan program

pemasaran untuk membangun, mengukur dan mengelola merek untuk

memaksimalkan nilai merek (brand). Keahlian pemasar yang profesional yang paling

unik adalah kemampuan mereka untuk menciptakan, mempertahankan, memajukan,

dan melindungi merek (brand) berdasarkan Kotler dan Keller (2009:258).

Kotler dan Keller (2009:288) menjelaskan bahwa merek (brand) menawarkan

sejumlah manfaat bagi pelanggan dan perusahaan. Merek (brand) merupakan aset tak

berwujud yang berharga yang perlu dikelola dengan seksama. Kunci dari penetapan

merek (brand) adalah membuat pelanggan menyadari perbedaan di antara merek-

merek dalam sebuah kategori. Manajemen merek dianggap berguna sepenuhnya

untuk mengeksploitasi aset dari suatu organisasi dan untuk menghasilkan nilai

tambah dari investasi yang sudah dibuat menjadi merek. Pappu et al., (2005) dalam

Su dan Tong (2015). Dari definisi dan penjelasan tersebut, bahwa pemasar harus

memiliki kemampuan untuk menciptakan, membangun, mengukur, mengelola,

Page 38: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

17

memajukan dan melindungi merek (brand). Para pemasar harus memposisikan

bahwa merek (brand) adalah bagian paling penting dalam pemasaran dan merek

(brand) sebagai salah satu aset untuk mencapai, mengembangkan dan merebut

market share (pangsa pasar).

The American Marketing Association dalam Kevin Lane Keller (2013:30)

mendefinisikan brand a name, term, sign, symbol, or design, or

a combination of them, intended to identify the goods or services of one seller or

group of sellers and to differentiate them from those of competitor

maka brand atau merek adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau

kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan suatu

barang atau jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan untuk

membedakannya dari kompetitor lain. Penggunaan brand atau merek sendiri

mencerminkan identitas dari produk atau jasa apa yang ditawarkan oleh penjual.

Menurut Aaker (1997) pengertian merek (brand) adalah nama dan/atau simbol yang

bersifat membedakan seperti sebuah logo, cap atau kemasan untuk mengidentifikasi

barang dan jasa dari seseorang produsen atau sebuah kelompok produsen tertentu,

sehingga membedakannya dari barang-barang atau jasa yang dihasilkan oleh

kompetitornya. American Marketing Association (AMA) dalam Kotler dalam Keller

(2009:258) mendefinisikan merek (brand) sebagai “ l h l

desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau

jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka

p ”.

Page 39: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

18

Sesuai dengan beberapa pengertian merek (brand) tersebut, dapat disimpulkan

bahwa merek (brand) merupakan kombinasi beberapa elemen seperti nama dan

lambang yang kemudian berguna bagi konsumen dalam membedakan suatu produk

dengan produk lain yang sejenis. Pemberian merek (brand) bertujuan untuk

mengidentifikasikan produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk

atau jasa yang dihasilkan pesaing. Selain itu, konsumen dapat dengan mudah

menemukan produk yang mereka inginkan dengan identifikasi melalui merek

(brand). Menurut Kotler & Keller (2012:242) merek memiliki peran dalam

mengidentifikasi sumber atau pembuat produk yang memungkinkan konsumen untuk

mengevaluasi produk yang sejenis secara berbeda tergantung pada bagaimana merek

itu sendiri. Evaluasi produk itu sendiri dapat dilakukan dari pengalaman masa lalu

konsumen terhadap penggunaan produk serta bagaimana pemasaran penjualnya

apakah memenuhi kebutuhan konsumen atau tidak. Definisi lain tentang merek

dijelaskan oleh Kotler dan Gary Armstrong (2007:70) dalam bukunya Dasar–Dasar

Pemasaran Principles of Marketing bahwa merek adalah nama, istilah, tanda, simbol,

rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali

produk atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari produk

pesaing. Jadi merek mengidentifikasi pembuat atau penjual dari suatu produk. Merek

juga merupakan janji penjual untuk menyampaikan kesimpulan sifat, manfaat, dan

jasa spesifik secara konsisten kepada pembeli.

Page 40: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

19

Merek dapat menyampaikan empat tingkat arti :

a. Atribut

Merek akan mengingatkan orang pada atribut tertentu. Misalnya keawetan dan

sebagainya sehingga hal ini memberikan suatu landasan pemosisian bagi atribut

lain dari produk tersebut.

b. Manfaat

Pelanggan tidak membeli atribut tetapi mereka membeli manfaat dari produk

tersebut. Oleh karena itu atribut harus diterjemahkan menjadi manfaat

fungsional dan emosional.

c. Nilai

Merek juga mencerminkan sesuatu mengenai nilai–nilai pembeli. Misalnya saja

menilai prestasi, keamanan, dan prestise tinggi suatu produk.

d. Kepribadian

Merek menggambarkan kepribadian. Merek akan menarik orang yang gambaran

sebenarnya dan citra dirinya cocok dengan citra merek.

Keterkaitan konsumen pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada

banyak pengalaman atau penampakkan untuk mengkomunikasikannya sehingga akan

terbentuk citra merek (brand image). Citra merek yang baik akan mendorong untuk

meningkatkan volume penjualan dan citra perusahaan. Pendapat Kotler dan Gary

Armstrong (2007:80) bahwa brand image adalah himpunan keyakinan konsumen

mengenai berbagai merek. Intinya brand images atau brand description, yakni

diskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Dari

sebuah produk dapat lahir sebuah brand jika produk itu menurut persepsi konsumen

mempunyai keunggulan fungsi (functional brand), menimbulkan asosiasi dan citra

Page 41: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

20

yang diinginkan konsumen (image brand) dan membangkitkan pengalaman tertentu

saat konsumen berinteraksi dengannya (experiental brand).

Citra produk dan makna asosiasi brand dikomunikasikan oleh iklan dan media

promosi lainnya, termasuk public relation dan event sponsorship. Iklan dianggap

mempunyai peran terbesar dalam mengkomunikasikan citra sebuah brand dan

sebuah image brand yang juga dapat dibangun hanya menggunakan iklan yang

menciptakan asosiasi dan makna simbolik yang bukan merupakan ekstensi dari fitur

produk. Membangun sebuah brand tidak hanya melibatkan penciptaan perceived

difference melalui iklan. Sering terjadi kesalahpahaman bahwa sebuah brand

dibangun semata–mata menggunakan strategi periklanan yang jitu untuk

menciptakan citra dan asosiasi produk yang diinginkan. Iklan berperan penting dalam

membangun banyak merek terutama yang memang dideferensiasikan atas dasar citra

produk akan tetapi, sebuah image. Brand sekalipun harus didukung produk yang

berkualitas, strategi penetapan harga yang tepat untuk mendukung citra yang

dikomunikasikan melalui iklan produk tersebut.

Sedangkan Kotler & Keller (2012) mendefinisikan brand image

sebagai The perceptions and beliefs held by consumers, as reflected in the

associations held in consumer memory. Hal ini dapat diartikan sebagai

persepsi dan kepercayaan yang dipegang oleh konsumen, yang tercermin atau

melekat dalam benak dan memori dari seorang konsumen sendiri. Persepsi ini

dapat terbentuk dari informasi atau pengalaman masa lalu konsumen terhadap

merek tersebut. Kotler and Keller (2012:10) berkata bahwa All companies strive to

build a brand image with as many strong, favorable, and unique brand

Page 42: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

21

associations as possible. Jika melihat perkataan ini, semua perusahaan

berusaha menciptakan citra merek yang baik dan kuat dengan menciptakan

suatu merek seunik mungkin yang dapat menguntungkan.

Kevin Lane Keller (2013 :142) menyebutkan terdapat beberapa kriteria didalam

pemilihan elemen merek, antara lain :

a. Memorable (Mudah diingat)

Merupakan suatu kondisi yang diperlukan dalam membangun citra merek untuk

mencapai tingkat kesadaran merek yang tinggi. Elemen merek yang mendukung

tujuan akan mengesankan dan menarik perhatian sehingga memudahkan untuk

diingat atau dikenal dalam pembelian atau konsumsi.

b. Meaningful (Memiliki makna)

Elemen merek hendaknya memiliki suatu makna, baik dengan konten deskriptif

atau persuasif. Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa

1. Informasi umum tentang fungsi dari produk atau layanan

2. Informasi spesifik tentang atribut tertentu dan manfaat merek

c. Likeable (Dapat disukai)

Konsumen biasanya akan mencari suatu merek yang dapat menarik

perhatiannya, dimana merek tersebut dapat disukai secara visual, verbal,

maupun dengan cara lainnya.

d. Transferable (Dapat ditransferkan)

Elemen dapat ditransferkan merupakan suatu langkah-langkah dimana

elemen merek dapat menambah ekuitas merek untuk produk baru atau

pasar baru.

Page 43: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

22

e. Adaptable (Mudah beradaptasi)

Adanya perubahan nilai-nilai konsumen dan adanya berbagai opini

menyebabkan merek harus memiliki adanya elemen yangdapat berbaur dan

mudah beradaptasi. Semakin mudah elemen merek beradaptasi dan fleksibel,

semakin mudah pula untuk memperbaruinya. Contohnya saja logo dan karakter

dapat diberikan tampilan baru atau desain yang baru untuk membuatnya tampil

lebih moderen dan relevan.

f. Protectable (Dapat dilindungi)

Elemen merek yang terakhir adalah dapat dilindungi baik dalam hukum

mapupun dalam persaingan. Pemasar harus memilih elemen merek yang dapat

dilindungi secara hukum dan secara resmi mendaftarkannya pada badan hukum

yang tepat dan memiliki merek dagang yang sah.

2.2. Peran Brand

Kotler & Keller (2012:242) berpendapat bahwa sebuah merek memiliki

beberapa peran, antara lain :

1. Merek memudahkan dalam proses pemesanan dan penelusuran suatu

produk

2. Merek membantu untuk mengatur persediaan dan pencatatan akutansi

3. Merek menawarkan perlindungan hukum atas aspek atau keunikan

produk yang dimiliki.

4. Merek menandakan suatu kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas

akan melakukan pembelian ulang

5. Merek menjadi suatu sarana yang kuat untuk mengamankan keunggulan

kompetitif

Page 44: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

23

2.3. Kepribadian Merek (Brand Personality)

2.3.1. Pengertian Personality

Menurut Kotler dan Keller (2009:101), personality mengacu pada perbedaan ciri –

ciri psikologis yang mengarah pada respon yang relatif konsisten dan bertahan lama

terhadap rangsangan lingkungan (termasuk buying behavior). Personality sering

dihubungkan dengan berbagai istilah yang berbeda–beda misalnya self confidence,

dominance, autonomi, deference, sociability, defensiveness, dan adaptability.

Personality dapat berguna dalam menganalisis consumer behavior. Dimana brand

juga memiliki personality dan konsumen lebih sering memilih brand yang memiliki

personality yang cocok dengan personality mereka. Menurut Armstrong dan Kotler

(2011:176), personality mengacu pada karakteristik psikologikal yang unik yang

membedakan seseorang maupun kelompok.

2.3.2. Pengertian Brand Personality

Dimensi pengukuran kepribadian merek (brand personality) pada awalnya

diperkenalkan oleh Aaker (1997) yang menyesuaikan skala kepribadian merek

dengan kepribadian manusia. Definisi brand personality menurut Aaker (1997:

347) y “the set of human characteristics associated with a brand. Aaker

(1997:348) mendefinisikan kepribadian merek sebagai serangkaian karakteristik

manusia yang diasosiasikan kepada merek, misalnya, karakteristik seperti jenis

kelamin, kelas sosial ekonomi, sifat kepribadian manusia. Menurut Aaker (1996)

dalam Romero dan Gomez (2015:463) bahwa brand personality adalah the

associated personality of a brand as a set of human demographic characteristics like

age, gender and race; human lifestyle characteristics like activities,interest and

Page 45: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

24

opinion; and human personality traits such as extroversion, dependability and

sentimentality.”

Brand personality adalah kepribadian terkait merek sebagai seperangkat karakteristik

demografi manusia seperti usia, jenis kelamin dan ras; karakteristik gaya hidup

manusia seperti kegiatan, minat dan opini; dan ciri-ciri kepribadian manusia seperti

keterbukaan, kehandalan dan sentimentalitas." Hal ini menunjukkan bahwa brand

personality cenderung simbolik dan dapat menjadi sarana ekspresi diri konsumen

serta instrumen dalam menolong konsumen mengekspresikan aspek-aspek yang

berbeda dalam diri brand (Aaker, 1997). Diibaratkan seperti manusia, merek juga

dianggap memiliki kepribadian dan untuk itu konsumen terkadang memilih merek

yang sesuai dengan kepribadian. Best, et al. (2007) menyatakan bahwa brand

personality adalah seperangkat karakteristik manusia yang memiliki keterkaitan

dengan merek. Kotler dan Keller (2009) dengan makna yang sama mengartikan

brand personality sebagai campuran sifat manusia tertentu yang dapat dihubungkan

dengan brand tertentu.

Sedangkan menurut Fournier, 1998; Ambroise, 2006; Gouteron, 2006, 2008 dalam

Louis dan Lombart (2010) menjelaskan bahwa brand personality adalah as all

personality traits used to characterise a person and associated with a brand, is a

concept within the field of relational marketing. It helps better understand the

development and maintaining of relations between brands and consumers. In

addition it explains how those relationships impact consumers’ behavior. Semua ciri-

ciri kepribadian yang digunakan untuk mengkarakterisasi seseorang dan

berhubungan dengan merek, adalah konsep dalam bidang pemasaran relasional. Hal

Page 46: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

25

ini membantu lebih memahami perkembangan dan mempertahankan hubungan

antara merek dan konsumen. Selain itu menjelaskan bagaimana perilaku hubungan

tersebut berdampak konsumen”.

Dari penjelasan tersebut, hal ini membuat merek seakan-akan hidup seperti manusia

dan mempermudah konsumen mendeskripsikannya, serta faktor penentu apakah

konsumen ingin diasosiasikan dengan merek tersebut atau tidak. Kepribadian dan

karakter merek membantu pemasar lebih mengerti kelebihan dan kekurangan merek

tersebut dan cara memosisikan merek secara tepat. Brand personality menjelaskan

mengapa orang menyukai merek merek tertentu dibandingkan merek lain ketika

tidak ada perbedaan atribut fisik yang cukup besar antara merek yang satu dengan

yang lain. Jennifer Aaker pada Journal Brand Management (Agustus 1997:352)

“The Brand Personality Dimensions” adalah suatu kerangka untuk menggambarkan

dan mengukur kepribadian merek dalam lima dimensi inti. Model ini mendasarkan

lima dimensi inti tersebut berdasarkan analogi manusia.

Gambar 2.1

Framework Kepribadian Merek (Aaker; 1997)

Page 47: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

26

Dimensi-dimensi pembentuk brand personality menurut Aaker (1997), yaitu :

a. Ketulusan (Sincerity)

Terdiri dari sifat seperti sederhana (down-to-earth), penyayang keluarga (family-

oriented), jujur (honest), tulus (sincere), realistis (realistic), bermanfaat (wholesome),

original, riang (cheerfull), sentimental dan mudah bergaul (friendly). Dimensi ini

menunjukkan sifat manusia yang tulus. Jika diaplikasikan kepada merek, dimensi

sincerity atau kesungguhan hati ini mencerminkan bagaimana merek benar-benar

menunjukkan konsistensi dalam memenuhi need (kebutuhan), want (keinginan), dan

expectation (harapan) dari konsumen.

b. Kegembiraan (Excitement)

Terdiri dari sifat seperti kontemporer (contemporary), mandiri (independent),

mutakhir (up-to-date), unik (unique), imajinatif (imaginative), berjiwa muda

(young), tenang (cool), bersemangat (spirited), antusias (exciting), trendy dan berani

(daring). Excitement berarti kegembiraan, yaitu bagaimana sebuah merek mampu

memberikan kesenangan pada pemakainya.

c. Kecakapan (Competence)

Terdiri dari sifat seperti dapat diandalkan (reliable), pekerja keras (hardworking),

cerdas (intelligent), memiliki kemampuan teknis (technical), corporate, sukses

(successful), berjiwa pemimpin (leader) dan percaya diri (confident). Dimensi

kecakapan ini menunjukkan bahwa sebuah merek memiliki kemampuan untuk

menunjukkan keberadaannya atau eksistensinya di pasar.

Page 48: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

27

d. Kecanggihan (Sophistication)

Terdiri dari sifat seperti golongan atas (upper-class), glamor, berpenampilan menarik

(good-looking), mempesona (charming), feminin dan smooth. Dimensi ini lebih

mengacu kepada bagaimana suatu merek memberikan nilai bagi pemakainya.

e. Ketangguhan (Ruggedness)

Terdiri dari sifat seperti menyukai tantangan (outdoorsy), maskulin, western, ulet

(tough) dan tangguh (rugged). Dimensi ini menunjukkan bagaimana sebuah merek

mampu bertahan di tengah persaingan dengan merek lainnya. Elemen outdoorsy

mengacu kepada sifat kokoh dan maskulin, sedangkan ulet (tough) menunjukkan

elemen yang kuat.

Untuk mengukur kepribadian merek yang diteliti menurut Ambroise (2005) dalam

Louis dan Lombart (2010) terdapat 9 ciri dimensi dalam kepribadian merek yaitu

1. friendly;

2. creative;

3. charming;

4. ascendant;

5. introvert.

6. misleading;

7. original;

8. elegant;

9. conscientious;

Page 49: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

28

Dari dimensi brand personality yang diungkapkan oleh Aaker (1997) dan Ambroise

(2005) terdapat perbedaan dimensi dari para ahli tersebut. Pada penelitian ini dimensi

brand personality dari Ambroise (2005) akan menjadi acuan peneliti ini yaitu

terdapat 9 ciri dimensi dalam brand personality.

2.4. Kepercayaan Pada Merek (Trust in the Brand)

Kepercayaan dikonseptualisasikan sebagai "sebuah keyakinan, sesuai dengan prinsip

penelitian psikologi sosial, atau sebagai kemauan atau niat perilaku, Hess (1995)

dalam Bouhlel, et all. (2011). Morgan dan Haunt (1994) dalam Sorayaei dan

Hasanzadeh (2013) menjelaskan bahwa komitmen percaya terhadap merek akan

menyebabkan loyalitas, dan komitmen itu ada karena kepercayaan mampu

menciptakan hubungan komitmen dan mampu menciptakan hubungan bernilai tinggi.

Ada berbagai ekspresi dalam ilmu-ilmu sosial dan psikologis seperti humanisme

yaitu kebajikan dan integritas atau keandalan dan tanggung jawab.

Sementara menurut Aaker (1997) bahwa kepercayaan terhadap merek (brand)

menunjukkan bahwa nilai merek (brand) dapat diciptakan dan dikembangkan

melalui manajemen terhadap beberapa aspek yang melebihi konsumen serta

diimbangi kinerja produk beserta atribut- atributnya secara fungsional. Kepercayaan

terhadap merek (brand) merupakan kemauan rata-rata konsumen untuk bergantung

kepada kemampuan dari sebuah merek (brand) dalam melaksanakan segala

kegunaan dan fungsinya (Aaker, 1997). Karakteristik merek (brand characteristic)

mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan

konsumen untuk mempercayai suatu merek. Karakteristik perusahaan (company

characteristic) yang ada di balik suatu merek juga dapat mempengaruhi tingkat

Page 50: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

29

kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Pengetahuan konsumen tentang

perusahaan yang ada di balik merek suatu produk merupakan dasar awal pemahaman

konsumen terhadap merek suatu produk. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu

perusahaan, motivasi perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu perusahaan.

Karakteristik konsumen – merek (consumer-brand characteristic) merupakan dua

kelompok yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen merek

dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteristik ini meliputi

kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan kepribadian merek, kesukaan

terhadap merek, dan pengalaman terhadap merek. Kepercayaan terhadap merek

adalah semacam rasa aman konsumen. Perasaan ini dapat dinyatakan berdasarkan

dua dimensi umum, yaitu keandalan untuk merek dan maksud utama ke arah

individu. Dimensi pertama berhubungan dengan kepribadian dan kepercayaan,

keterikatan dan komitmen terhadap merek. Dimensi kedua terkait dengan maksud

merek lebih berasal dari penyebab emosional dan sensasional, (Mickel, 1998) dalam

Sorayaei dan Hasanzadeh (2013).

Menurut Delgado et al. (2003), kepercayaan terhadap merek (brand) adalah perasaan

aman yang dimiliki konsumen akibat dari interaksinya dengan sebuah merek (brand),

berdasarkan persepsi bahwa merek (brand) tersebut dapat diandalkan dan

bertanggung jawab atas kepentingan dan keselamatan konsumen. Selain itu juga

menjelaskan bahwa brand trust adalah harapan akan kehandalan dan intensi baik

merek. Sebagai atribut pengalaman, kepercayaan merek (brand) dipengaruhi oleh

evaluasi konsumen terhadap setiap kontak langsung (misalnya percobaan,

penggunaan) dan tidak langsung (misalnya iklan, dari mulut ke mulut) dengan merek

(brand).

Page 51: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

30

Menurut Gurchiev dan Korchia (2002) kepercayaan merek terdiri dari 3 dimensi,

yaitu: credibility, integrity, dan benevolence.

a. Credibility

Kredibilitas adalah sesuatu hal yang dapat dipercaya.

b. Integrity

Integritas adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan

organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk

melakukan ini.

c. Benevolence

Niat baik adalah seberapa besar seseorang percaya kepada penjual untuk

berperilaku baik kepada konsumen. Benevolence merupakan kesediaan penjual

untuk melayani kepentingan.

2.5. Keterikatan Pada Merek (Attachment in the Brand)

Keterikatan terhadap merek mencerminkan hubungan dari merek yang telah dibuat

selama waktu. Kepuasan dari merek dan kepercayaan tersebut akan menyebabkan

keterikatan. Dengan kata lain, keterikatan terhadap merek menyebabkan kepuasan

dan kepercayaan dari konsumen. Jangka panjang dan konsekuensi akhir akan

memiliki hubungan terhadap merek yaitu keterikatan yang dapat menyebabkan

perilaku saat ini dan niat masa depan untuk pembelian. Berdasarkan studi psikologi,

keterikatan akan menyebabkan munculnya pendekatan perilaku dan juga

kecenderungan untuk saat ini dan keterikatan masa depan, Chan, (2006:417) dalam

Sorayaei dan Hasanzadeh (2012).

Page 52: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

31

Keterikatan merek didefinisikan oleh Lacoeuilhe dalam Louis dan Lombart (2010)

sebagai “v l p olo y p l h h f f dengan

merek yang langgeng dan tak berubah (perpisahan adalah menyakitkan) dan

menunjukkan hubungan kedekatan secara p olo ”

Lacoeuilhe, (1997) dalam Bouhlel et al. (2011) bahwa keterikatan adalah "hubungan

emosional dan psikologis yang tahan lama dengan merek yang dihasilkan seiring

perasaan persahabatan dan dari ketergantungan merek". Keterikatan merek

merupakan psikologi pikiran konsumen (kekuatan merek dalam diri dan mempunyai

perasaan terhadap sebuah brand) yang memiliki intensitas terhadap perilaku yang

terjaga dengan hubungan merek. Sejalan dengan definisi dari Lacoeuilhe, Park et al.

(2010) f “ ikatan yang

h o ”. Ikatan ini ditunjukkan oleh jaringan

ingatan yang kaya dan mudah diakses (gambaran mental) yang melibatkan pikiran

dan perasaan tentang merek dan hubungan merek dengan diri.

Lacoeuilhe dan Belaid (2007) mengindikasikan arah dari hubungan dan menekankan

bahwa attachment seperti memberikan aspek sikap dari brand loyalty, yaitu

commitment. Kondisi emosional (perasaan) pelanggan yang merupakan komponen

dari sikap akan membentuk kesetiaan pelanggan. Aspek dari perasaan ini meliputi

emosi suasana hati dan kepuasaan yang didapatkan setelah menggunakan produk

akan membentuk kesetiaan pelanggan.

Page 53: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

32

2.6. Komitmen Pada Merek (Commitment to the Brand)

Komitmen merupakan faktor penting untuk memahami kekuatan pemasaran serta

alat yang berguna untuk mengukur pelanggan terhadap loyalitas dan untuk

memprediksi pembelian masa depan mereka. Didefinisikan bahwa komitmen sebagai

kecenderungan permanen untuk mempertahankan hubungan yang berharga, Mormon

et al. (1992) dalam Fallahi dan Nameghi (2013).

Wan park et al., (2006) dalam Sorayaei dan Hasanzadeh (2012 mendefinisikan

komitmen terhadap merek sebagai konsekuensi dari keterikatan. Keterikatan merek

mencerminkan keadaan psikis konsumen (hubungan kuat self- brand dan pemulihan

otomatis pikiran dan perasaan tentang merek). Sementara komitmen terhadap merek

menunjukkan kecenderungan untuk mempertahankan hubungan dengan merek.

Untuk melengkapi penelitian tentang hubungan antara brand personality dan

commitment Ambroise et al. (2005) penelitian yang dilakukan Louis dan Lombart

(2010) membedakan dua jenis komitmen, yaitu affective commitment dan

continuence commitment.

a. Affective Commitment

Affective Commitment didasarkan pada nilai – nilai bersama, identifikasi dan

keterikatan (Gruen et al., 2000; Fullerton, 2003, 2005; Bansal et al., 2004 dalam

Louis dan Lombart, 2010). Secara intuitif, affective commitment akan menjadi

inti dari hubungan antara konsumen dan merek sebagai konsumen yang terlibat

pada sebagian besar merek yang merek konsumsi dalam basis yang teratur.

Page 54: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

33

Affective commitment menjelaskan proses dimana seseorang konsumen setia

yang memiliki sikap menguntungkan dan merupakan frequent buyer dari merek

tersebut (Fullerton, 2005 dalam Louis dan Lombart, 2010). Aspek dari perasaan

ini meliputi emosi suasana hati dan kepuasaan yang didapatkan setelah

menggunakan produk akan membentuk kesetiaan pelanggan (Allen dan Mayer,

1993 dalam Louis dan Lombart, 2010).

b. Continuance Commitment

Continuance commitment berasal dari kurangnya pilihan alternative yang

ditawarkan kepada konsumen di dalam biaya perubahan. Potensi kerugian dari

sesuatu yang bernilai bagi konsumen adalah fitur kunci continuance commitment

(Fullerton, 2003, 2005). Selain itu, komitmen kontinyu (continuance

commitment), yaitu: persepsi seseorang atas biaya dan resiko dengan

meninggalkan organisasi saat ini. Artinya, terdapat dua aspek pada komitmen

kontinyu, yaitu: melibatkan pengorbanan pribadi apabila meninggalkan

organisasi dan ketiadaan alternatif yang tersedia bagi orang tersebut (Allen dan

Mayer, 1993).

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini menggunakan sumber dari beberapa penelitian terdahulu. Hal tersebut

guna mendukung teori – teori yang akan dikembangkan oleh peneliti. Penelitian

terdahulu dapat dilihat dalam tabel berikut :

Page 55: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

34

Tabel 2.1

Ringkasan Kajian Penelitian Terdahulu

No Jurnal Variabel Hasil Riset

1 Didier dan Lombart

(2010)

Independent :

Brand Personality

Dependent :

a. Trust in the

brand

b. Attachment to

the Brand

c. Commitment

to the Brand

Hasil dari penelitian ini adalah

sembilan ciri-ciri brand

personality yang diteliti terkait

dengan merek Coca - Cola

memiliki efek langsung yang

berpengaruh pada

kepercayaan, keterikatan dan

komitmen pada merek.

2 Takleh, et. al., (2013) - Brand

personality

- Trust in the

brand

- Attachment to

the Brand

- Commitment to

the Brand

Hasil brand personality

menunjukkan bahwa ada

pengaruh positif dan signifikan

terhadap kepercayaan,

keterikatan, dan komitmen

pada konsumen.

Juga ditemukan bahwa

dampak dari brand personality

berpengaruh signifikan pada

komitmen dan kepercayaan

serta keterikatan.

3 Bouhlel, et. al (2009) Independent :

Brand Personality

Dependent :

a. Trust

b. Attachment

c. Commitment

d. Purchase

Intention

- Brand personality

berpengaruh signifikan pada

trust dan attachment

- Trust berpengaruh signifikan

pada attachment dan

commitment

- Attachment berpengaruh

signifikan pada commitment

- Commitment berpengaruh

signifikan pada purchase

intention

4 Sorayaei dan

Hasanzadeh (2013)

- Brand

personality

- Trust in the

brand

- Attachment to

the Brand

- Commitment to

the Brand

Brand personality berdampak

pada kepercayaan, keterikatan,

dan komitmen pada merek.

Begitu juga kepercayaan

berdampak pada keterikatan

dan komitmen. Tetapi

keterikatan merek tidak

berpengaruh pada komitmen

merek.

No Jurnal Variabel Hasil Riset

Page 56: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

35

5 Fallahi dan Nameghi.

(2013)

- Brand

personality

- Trust in the

brand

- Attachment to

the Brand

- Commitment to

the Brand

Brand personality memiliki

hubungan yang signifikan

terhadap kepercayaan dan

komitmen pelanggan. Terdapat

hubungan yang signifikan

antara keterikatan dan

komitmen; kepercayaan dan

komitmen; kepercayaan dan

keterikatan. Namun, brand

personality tidak signifikan

terhadap keterikatan pelanggan

untuk merek.

2.8. Pengembangan Hipotesis

Kepribadian merek (brand personality) menjadi menarik untuk diteliti diantaranya

oleh para penulis seperti; Kawpong (2011) menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa

kepribadian merek mengacu pada ciri kepribadian yang terkait dengan merek. Hasil

dari studi yang dilakukan di Thailand, dimana penelitian akademis di daerah ini

kurang, terungkap untuk brand personality pada dimensi ketulusan dan kompetensi

memiliki pengaruh lebih pada identifikasi merek dan informasi dari mulut ke mulut

daripada dimensi kegembiraan dan kecanggihan. Seperti penelitian Acharya dan

Gupta (2016) hasilnya bertujuan untuk mengetahui penerapan kepribadian merek

terhadap produk hijau (green product). Produk hijau (green product) adalah produk

yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, tidak boros sumber daya,

tidak menghasilkan sampah berlebihan, dan tidak melibatkan kekejaman pada

binatang. Pada penelitian ini dengan analisis tematik wawancara semi terstruktur dan

diskusi kelompok fokus konsumen produk hijau (green product) mengungkapkan

enam dimensi kepribadian merek hijau (GBP). GBP adalah seperangkat karakteristik

manusia yang terkait dengan merek hijau. Dengan berfokus pada dimensi

kepribadian merek hijau yang ditemukan pada penelitiannya, manajer pemasaran

Page 57: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

36

dapat mengetahui mengapa orang membeli produk hijau. Perusahaan dapat

menggunakan hasil penelitian ini untuk mengalihkan pelanggan ke produk hijau.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Karampela dan Tregear (2014) bahwa

Konsumen tertarik pada merek dengan kepribadian yang sesuai dengan sifat mereka

sendiri. Dapat dijelaskan dalam populasi mahasiswa ilmu sosial sebagai objek

penelitiannya bahwa mereka tertarik pada merek yang memperkuat kualitas tersebut.

Sementara Silva and Fernando (2016) juga tertarik meneliti tentang kepribadian

merek. Penelitian ini berfokus pada industri telekomunikasi di Sri Langka. Dimana

para pelaku industri menggunakan strategi pemasaran yang terencana untuk menarik

lebih banyak pelanggan mereka. Penelitian ini mengambil pendekatan untuk

menyelidiki efektivitas dimensi kepribadian merek untuk menciptakan loyalitas

merek dalam industri ini. Skala Kepribadian Merek Aaker digunakan sebagai dasar

untuk mengukur kepribadian merek, kesetiaan sikap dan perilaku digunakan untuk

mengukur loyalitas merek di dalam sektor telekomunikasi. Hasilnya menunjukkan

bahwa yang terpenting dari dimensi kepribadian merek terkait dengan loyalitas

merek di handphone Sri Lanka adalah semangat dan ketulusan. Selanjutnya

ditemukan bahwa kecanggihan, dimensi kompetensi dan ketangguhan kepribadian

merek juga berpengaruh secara signifikan terhadap brand loyalitas.

Peneliti lain yang membahas brand personality adalah Jie, et al. (2009). Pada

penelitiannya, pertama mengadopsi dua skala kepribadian merek yang dikembangkan

oleh Aaker (1997) dan Aaker dkk. (2001) untuk menghitung korelasi merek. Dimensi

Page 58: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

37

kepribadian dari dua skala (ketulusan, semangat, kompetensi, dan kecanggihan),

serta korelasi dimensi spesifik budaya (ketangguhan dan peacefulness) dengan

dimensi dari skala kepribadian merek lainnya. Penelitian ini kaitannya adalah

pengukuran merek yang dikaitkan dengan kepribadian di China. Alasannya karena

globalisasi telah mengaburkan budaya khas cina mereka sendiri. Dimensi dalam

pikiran orang Tionghoa, khususnya pelajar Tionghoa muda menunjukkan bahwa

orang-orang China telah menganut beberapa aspek budaya barat secara terbuka

(Rupke dan Blank 2009), dan globalisasi telah memberlakukan nilai-nilai barat pada

kaum muda China. Padahal, tidak seperti generasi orang tua mereka yang sangat

menekankan harmoni kekhasan budaya mereka. Kini mahasiswa di China merangkul

nilai-nilai seperti keren dan unik, sama seperti orang muda masyarakat barat

khususnya budaya Amerika Serikat. Para peneliti ini menyarankan agar penelitian

selanjutnya perlu meneliti lebih lanjut pada efek ketidaksesuaian diri yang

disebabkan oleh jenis produk yang berbeda dan dimensi merek yang berbeda

kepribadian. Dan disarankan untuk mengembangkan kepribadian merek budaya

China yang lebih spesifik.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh E. Goldsmith dan B. Goldsmith (2012)

tentang kepribadian merek dengan keterlibatan merek. Penelitian ini menggunakan

data dari survei 132 mahasiswa Amerika Serikat. Peneliti ini bertujuan untuk

memverifikasi teori merek yang berpendapat bahwa kepribadian merek memainkan

peran penting dalam menghasilkan konsumen kaitannya dengan keterlibatan dengan

merek. Hasilnya bahwa dimensi kepribadian pada karakteristik merek dalam promosi

mereka dapat meningkatkan daya tariknya terhadap konsumen untuk mendapatkan

Page 59: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

38

keuntungan. Trott (2011) menguji dimensi kualitas Merek Nokia. Sebuah survei

yang melibatkan 214 responden. Dilakukan untuk mengidentifikasi bagaimana

kepribadian mempengaruhi kualitas Nokia. Hasilnya menunjukkan beberapa dimensi

kepribadian merek memiliki dampak yang luar biasa pada kualitas yang dirasakan.

Empat dimensi kepribadian merek berhubungan positif dengan kualitas yang

dirasakan. Dimensi kompetensi pada kepribadian merek mempengaruhi kualitas yang

dirasakan pengguna ponsel Nokia sampai tingkat tertinggi diikuti oleh Kecanggihan.

Ketangguhan, di sisi lain, memiliki korelasi negatif dengan kualitas yang dirasakan.

Temuan ini menyiratkan bahwa Nokia telah menguasai merek dengan kompetensi

yang dimilikinya. Hasilnya menunjukkan bahwa Nokia Harus bekerja untuk

memperbaiki dimensi kekasaran. Sampel yang dipilih mencakup responden dari

kelompok usia tertentu saja. Pilihan merek terbatas hanya pada Nokia. Menurutnya

untuk penelitian lebih lanjut harus dilakukan yang lebih beragam sampel dan lebih

banyak merek untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Penelitian serupa juga

bisa dilakukan pada Merek lain dalam kategori merek terpercaya.

2.8.1. Brand Personality Berpengaruh Pada Kepercayaan

Brand trust adalah variabel psikologis yang melibatkan tiga variabel yaitu credibility,

integrity dan benevolence yang merupakan atribut konsumen dengan merek (Gurviez

& Korchia, 2002). Definisi kepercayaan yang diusulkan oleh Gurviez dan Korchia

(2002) dalam Louis dan Lombat (2010) digunakan sebagai penelitian pemasaran,

karena ada tiga dimensi kepercayaan yaitu kepercayaan merek dari titik pandang

konsumen. Menurut definisi ini, pertama merek akan kredibel jika dapat memenuhi

kinerja yang diharapkan oleh konsumen. Kedua merek akan memiliki integritas jika

Page 60: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

39

tidak hanya dalam wacana, dan dianggap memiliki sikap jujur. Terakhir, merek akan

menjadi baik jika mempertimbangkan kepentingan konsumen. Gurviez dan Korchia

(2002) dalam Louis dan Lombat (2010) menunjukkan bahwa hal itu adalah

kombinasi dari tiga dimensi yang menentukan tingkat konsumen kepercayaan.

Bouhlel et. al. (2011) menjelaskan bahwa kepercayaan konsumen terhadap suatu

merek dapat mempengaruhi niat untuk membeli. Bahwa kepercayaan bersumber dari

harapan konsumen akan terpenuhinya janji merek. Ketika harapan mereka tidak

terpenuhi maka kepercayaan akan berkurang bahkan hilang. Ketika kepercayaan

konsumen hilang maka akan sulit bagi perusahaan untuk menumbuhkan kembali.

Mengingat studi yang dilakukan oleh Gouteron (2006, 2008) dan Hess et al (2007)

dalam Louis dan Lombat (2010) menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dari

brand personality pada kepercayaan merek. Sementara hasil penelitian Sorayaei dan

Hasanzadeh (2012) bahwa brand personality berdampak positif pada kepercayaan.

Hal yang sama juga terdapat pada hasil pengujian hipotesis dari Fallahi dan Nameghi

(2013) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara brand

personality dan kepercayaan pelanggan. Hasil penelitian Takleh et al (2013)

menunjukan bahwa brand personality memiliki dampak yang signifikan dan positif

terhadap kepercayaan. Bouhlel et al (2009) berpendapat bahwa konsumen

memanfaatkan merek untuk membangun dan mempertahankan identitas diri mereka

(Fiske, 1982 dalam Bouhlel et al, 2009). Saat konsumen merasa sebuah merek

memiliki kepribadian yang sama dengan dirinya, konsumen akan percaya bahwa

merek tersebut dapat membangun dan mempertahankan identitasnya. Brand

personality dapat mengembangkan ikatan emosional yang kuat, yaitu kepercayaan

(Biel, 1993 dalam Bouhlel et al, 2009). Hasil penelitiannya adalah sincerity dan

Page 61: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

40

competence personality traits berpengaruh signifikan positif pada kepercayaan

merek.

Delgado et al. (2003) dalam Johan (2010) menjelaskan bahwa kepercayaan

berevolusi dari hasil pengalaman masa lalu dan interaksi sebelumnya. Sebagai atribut

pengalaman, kepercayaan merek dipengaruhi oleh evaluasi konsumen terhadap setiap

kontak langsung (misalnya percobaan, penggunaan) dan tidak langsung (misalnya

iklan, dari mulut ke mulut) dengan merek (Delgado et al., 2003). Lebih lanjut,

Bouhlel et al. (2009) juga menjelaskan bahwa kepercayaan terhadap suatu merek

memiliki pengaruh positif terhadap minat beli di masa yang akan datang.

K p c y l h o p “v l

psikologis atau lebih seperti komitmen atau asumsi bahwa merek, sebagai entitas

yang dipersonifikasikan, membuat komitmen untuk melakukan tindakan sesuai

dengan apa yang diharapkannya, dan untuk mempertahankan tujuan dari hubungan

p w ” (Lacoeuilhe, 2000 dalam Bouhlel et al., 2009).

Dengan demikian hipotesis pada riset ini adalah

H1. Brand personality berpengaruh pada kepercayaan merek (trust in the brand).

2.8.2. Brand personality berpengaruh pada keterikatan merek (attachment to

the brand)

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Sung et al. (2005, Ambroise (2005, 2006) dan

Gouteron (2006, 2008) dalam Louis dan Lombat (2010) menunjukkan brand

personality berpengaruh pada keterikatan merek. Begitu juga dengan hasil penelitian

Page 62: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

41

dari Louis dan Lombat (2010), Sorayaei dan Hasanzadeh (2012), dan penelitian

Takleh, et. al., (2013) menunjukkan bahwa brand personality berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keterikatan merek. Sementara penelitian Bouhel et al, (2009)

hasilnya juga sama yaitu ada pengaruh brand personality pada keterikatan merek.

Dengan demikian hipotesis pada riset ini adalah

H2. Brand personality berpengaruh pada keterikatan merek (attachment to the

brand)

2.8.3. Brand personality berpengaruh pada komitmen merek (commitment to the

brand).

Brand personality secara pasti memiliki memiliki pengaruh signifikan positif pada

commitment to the brand (Ben Sliman et al., 2005) dalam Louis dan Lombart (2010).

Sementara Gouteron (2008) dalam Louis dan Lombart (2010) juga menjelaskan ada

hubungan signifikan positif antara brand personality dan commitment to the brand.

Ambroise et al (2005) dalam Louis dan Lombart (2010) menyatakan bahwa

kepribadian pada sebuah merek produk secara keseluruhan memiliki pengaruh pada

commitment meskipun hal ini tidak berlaku pada semua produk dan hubungan ini

tergantung pada tingkat keterlibatan konsumen dalam kategori produk. Begitu juga

dengan penelitian Sorayaei dan Hasanzadeh (2013), Fallahi dan Nameghi (2013),

dan Takleh, et. al., (2013) menunjukan hasil bahwa brand personality memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap komitmen untuk merek. Dengan demikian

hipotesis pada riset ini adalah

H3. Brand personality berpengaruh pada komitmen merek (commitment to the

brand).

Page 63: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

42

Berdasarkan hipotesis di atas, model penelitian yang digunakan adalah sebagai

berikut :

Gambar 2.2

Model Penelitian yang diadopsi dari

Louis dan Lombart (2010)

Brand

Personality

Komitmen

pada merek

Kepercayaan

pada merek

Keterikatan

pada merek

H1

H2

H3

Page 64: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Berdasarkan Haryono dan Wardoyo (2012:157) bahwa desain riset

mengungkapkan struktur masalah riset kerangka kerja, organisasi, atau

konfirugasi hubungan antara variabel suatu studi dan rencana investigasi yang

digunakan untuk mendapatkan bukti-bukti empiris dari hubungan tersebut. Inti

dari desain riset adalah

1. Suatu rencana berbasis aktivitas dan waktu

2. Suatu rencana yang selalu didasarkan pada pertanyaan riset

3. Suatu petunjuk untuk memilih sumber dan jenis informasi

4. Suatu kerangka kerja untuk merinci hubungan antara variabel-variabel

dalam studi.

5. Suatu garis besar prosedural untuk setiap kegiatan riset.

Penelitian ini akan menggunakan desain survei. Menurut wikipedia bahasa

Indonesia, penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang

dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden

dalam berbentuk sample dari sebuah populasi. Dalam penelitian survei, peneliti

meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar variabel tanpa adanya

intervensi peneliti.

Page 65: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

44

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2005:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Selanjutnya Sugiyono (2005;73) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun populasi

dari penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Perguruan

Tinggi Teknokrat.

3.2.2. Sampel Penelitian

Menurut Haryono dan Wardoyo (2012:76) bahwa sampel (n) atau perwakilan

populasi adalah anggota populasi yang dipilih dengan berbagai pertimbangan

sehingga dianggap mewakili karakteristik populasi secara keseluruhan. Dengan

demikian apabila pengujian hipotesis signifikan maka kesimpulan dari analisis

terhadap sampel dapat digeneralisasikan terhadap karakteristik populasi. Menurut

Sugiyono (2005:73) bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan penarikan sebagian dari

populasi untuk mewakili seluruh populasi. Sedangkan sampling adalah cara

pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh, artinya tidak mencakup

seluruh objek penelitian hanya sebagian dari populasi saja.

Page 66: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

45

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling.

Menurut Jogiyanto (2004:79), ”Purposive sampling adalah teknik pengambilan

sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu.” Penggunaan purposive sampling

merupakan pengumpulan data dari responden yang memenuhi suatu kriteria

tertentu yang dibutuhkan peneliti sesuai dengan tujuan dan permasalahan peneliti

(Cooper dan Schindler, 2003). Setiap mahasiswa Perguruan Tinggi Teknokrat

dapat memenuhi kriteria sebagai anggota sampel dengan penyebaran kuesioner.

Kriteria yang ditetapkan peneliti adalah mahasiswa dari berbagai program studi

STMIK-AMIK-STBA di Perguruan Tinggi Teknokrat minimaldi semester 4 pada

tahun akademik 2015/2016.

Besar sampel yang diambil mengacu pada pendapat Slovin, dengan rumus sebagai

berikut :

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persentase kelonggaran atau ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir

Page 67: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

46

Jika pada penelitian ini menggunakan presisi sebesar 5%, maka ukuran sampel

yang akan diteliti dari populasi sebanyak 6449 mahasiswa Perguruan Tinggi

Teknokrat adalah :

=

( ) ( ) =378

Dengan menggunakan presisi sebesar 5%, maka hasil perhitungan sampel sebesar

378 mahasiswa dengan pembagian kelompok (cluster) seperti Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Pembagian Jumlah Unit Sampel (Cluster)

Institusi Program Studi Jumlah

Mahasiswa

Persentase

Pengambilan

Sampel (%)

Jumlah

Sampel

(orang)

STMIK S1 Sistem Informasi 2580 40% 151

S1 Teknik Informatika 2153 33% 125

AMIK

D3 Komputerisasi Akuntansi 384 6% 22

D3 Manajemen Informatika 423 7% 26

D3 Teknik Komputer 168 4% 15

STBA S1 Sastra Inggris 741 10% 39

Total 6449 100% 378

Sumber data : Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi

dan Pendidikan Tinggi (data diolah) di akses tanggal 24 Mei 2018

3.3. Pengukuran dan Skala Pengukuran Variabel

3.3.1. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel merupakan item-item pertanyaan yang akan dituangkan

dalam kuisioner. Item pertanyaan dalam daftar kuesioner pada variabel brand

personality menggunakan item pertanyaan yang dikembangkan oleh Azoulay dan

Kapferer (2003) dalam Louis dan Lombart (2010) yang terdiri sembilan sifat yaitu

Page 68: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

47

friendly, creative, charming, ascendant, misleading, original, elegant,

conscientious, dan introvert. Variabel tersebut sudah diuji validitas dan

reliabilitasnya hasil uji menurut Louis dan Lombart (2010). Namun demikian

pada penelitian ini juga akan dilakukan Uji Validitas dan Reliabilitas untuk semua

responden. Untuk itu dalam kuisioner yang akan dipergunakan pada variabel

independen dalam penelitian ini adalah brand personality sesuai dengan tabel 3.1.

Tabel 3.2 Pengukuran Variabel Independen Brand Personality

Variabel

Independen

Indikator Skala

Brand Personality

Louis dan

Lombart (2010)

1 Frendly

- warm (membangkitkan semangat)

- pleasant (menimbulkan perasaan

menyenangkan)

- nice (bagus dan cocok)

Likert

(1 – 5)

2 Creative - creative (kreatif)

- imaginative (memiliki daya cipta)

Likert

(1 – 5)

3 Charming

- attractive (mempunyai daya tarik)

- seductive (membangkitkan keinginan)

Likert

(1 – 5)

4 Ascendant

- manipulative (direkayasa)

- arrogant (sombong merasa paling

tinggi)

- Pretentious (pamer atau suka

menonjolkan)

Likert

(1 – 5)

5 Introvert

- withdrawn (tidak maju)

- shy (tidak melakukan perubahan)

Likert

(1 – 5)

6 Misleading

- hypocrite (tidak sesuai dengan

kenyataan)

- lying (tidak sesuai dengan keadaan)

- deceitful (menipu)

Likert

(1 – 5)

7 Original

- trendy (bergaya masa kini)

- modern (maju sesuai dengan

tuntutan zaman)

Likert

(1 – 5)

8 Elegant - sophisticated (mutahir)

- has style (mempunyai gaya)

Likert

(1 – 5)

Page 69: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

48

Variabel

Independen

Indikator Skala

Brand Personality

Louis dan

Lombart (2010)

9 Conscientious

- strict (sangat disiplin)

- serious (sungguh-sungguh)

Likert

(1 – 5)

Sumber : Louis dan Lombart (2010)

Pengukuran variabel dependen pada tiga varibel kepercayaan, keterikatan, dan

komitmen mengadopsi dari item pertanyaan yang telah dikembangkan oleh Louis

dan Lombart (2010). Variabel tersebut sudah diuji validitas dan reliabilitasnya

hasil uji menurut Louis dan Lombart (2010). Untuk itu dalam kuisioner yang akan

dipergunakan pada variabel dependen dalam penelitian ini adalah tiga varibel

Namun demikian pada penelitian ini juga akan dilakukan Uji Validitas dan

Reliabilitas untuk semua responden sesuai dengan tabel 3.2.

Tabel 3.2. Pengukuran Variabel Dependen Kepercayaan,

Keterikatan, dan Komitmen

Variabel

Dependen

Indikator Skala

Kepercayaan

Pada Merek

(Trust in the

brand) Louis dan

Lombart (2010)

Credibility dimension

- safety (keamanan)

- quality (kualitas)

- quarantee (jaminan)

Integrity dimension

- sincerity (ketulusan)

- honesty (kejujuran)

Benevolence dimension

- renews the product (inovasi produk)

- improve the response to consumer need

(kepekaan terhadap respon konsumen)

Likert

(1 – 5)

Keterikatan Pada

Merek

(Attachment to

the brand) Louis dan Lombart

(2010)

Attachment

- affection (kecintaan)

- attachment (keterikatan)

- attraction (ketertarikan)

- joy (kegembiraan)

Likert

(1 – 5)

Affective

Commitment

Louis dan Lombart

(2010)

Affective Commitment

- liking (kesukaan)

- meaning (makna)

- relation (hubungan)

Likert

(1 – 5)

Page 70: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

49

Variabel

Dependen

Indikator Skala

Continuance

Commitment

Louis dan Lombart

(2010)

Continuance commitment - hard to change brands (sulit berpindah merek)

- can’t change brands (tidak dapat berpindah

merek)

- too costly to change brands (pengorbanan

berlebih jika berpindah merek)

Likert

(1 – 5)

Sumber : Louis dan Lombart (2010)

3.3.2. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran atas item pertanyaan dari berbagai variabel di atas digunakan

skala likert. Skala likert lebih handal dan memberikan volume data yang lebih

besar dibandingkan skala lainnya. Skala ini menghasilkan data interval.

Responden diminta untuk membaca setiap pernyataan dan menentukan tingkat

persetujuan dengan pernyataan tersebut menggunakan skala 5 titik dengan

ketentuan nilai sebagai berikut :

a. Nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju

b. Nilai 2 untuk jawaban tidak setuju

c. Nilai 3 untuk jawaban netral

d. Nilai 4 untuk jawaban setuju

e. Nilai 5 untuk jawaban sangat setuju

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pengumpulan data adalah

proses, cara, perbuatan mengumpulkan, atau menghimpun data. Instrumen adalah

alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu (seperti alat yang dipakai oleh

pekerja teknik, alat-alat kedokteran, optik, dan kimia), perkakas, sarana penelitian

(berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan

pengolahan.

Page 71: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

50

Secara garis besar teknik pengumpulan data pada penelitian ini dibagi menjadi 2,

yaitu :

1. Studi Pustaka

Studi pustaka (library research) merupakan sebuah kegiatan pengumpulan

data yang sumbernya berasal dari media-media kepustakaan, seperti literature

buku-buku pendidikan, media cetak, media elektronik, media massa, internet

dan sebagainya. Oleh karena itu studi pustaka sifatnya teoritis, sehingga

penelitian yang akan dilakukan memiliki landasan teori penelitian yang kuat.

2. Studi Lapangan

Studi lapangan (field research) merupakan tehnik pengumpulan data secara

langsung, karena peneliti akan berinteraksi secara langsung dengan subjek

penelitian. Studi lapangan dapat dibagi menjadi dua metode, yaitu:

a. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2012:142) kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

b. Wawancara

Penelitian yang dilakukan berdasarkan literatur yang telah dikumpulkan,

yang bertujuan memperoleh data penelitian dengan melakukan

pembicaraan dua arah secara langsung kepada responden.

Page 72: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

51

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan

studi kepustakaan (library research) dan studi lapangan (field research) dengan

menggunakan instrumen kuesioner yang dibagikan kepada responden. Secara

umum kuesioner berisi seperangkat pertanyaan dan pernyataan untuk menggali

pendapat responden terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini. Dilakukan dengan penyebaran kuesioner yang merupakan daftar

pertanyaan yang diberikan kepada sejumlah respoden. Dimana responden harus

mengisi jawaban dari daftar pertanyaan yang diberikan. Data yang akan

dikumpulkan meliputi:

a. Data gambaran atau profil responden yang berisi tentang; jenis kelamin, usia,

program studi yang diambil dan posisi semester.

b. Data persepsi responden mengenai pengaruh brand personality pada trust,

attachment dan commitment.

3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.5.1 Uji Validitas

Menurut Cooper and Schindler (2006) dalam Haryono dan Wardoyo (2012:54) uji

validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan instrument penelitian

mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas penelitian atau tingkat ketepatan

penelitian adalah tingkat kemampuan penelitian untuk mengungkapkan data

sesuai dengan masalah yang hendak di ungkapkannya.Validitas pengukuran

berhubungan dengan kesesuaian dan kecermatan fungsi ukur dari alat yang

digunakan. Penelitian yang memiliki validitas tinggi akan memberikan hasil

penelitian yang mampu menjelaskan masalah penelitian sesuai dengan keadaan

Page 73: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

52

sebenarnya. Pengujian validitas ditujukan untuk melihat hubungan antar masing-

masing butir pertanyaan pada variabel bebas dan variabel terikat. Perhitungan

dilakukan dengan menggunakan bantuan Program SPSS.

3.5.2. Uji Reliabilitas

Menurut Cooper and Schindler (2006) dalam Haryono dan Wardoyo (2012:54) uji

realibitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam mengukur suatu

konsep atau dapat juga digunakan untuk mengukur konsistensi responden dalam

menjawab item pertanyaan dalam kuisioner atau instrument penelitian. Uji

reabilitas juga merupakan prosedur pengujian statistik yang dianggap relevan

untuk mengukur sejauh mana konsistensi dari data penelitian yang dihasilkan.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Penelitian uji

reliabilitas ini dilakukan menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan

menggunakan bantuan program SPSS. Menurut Sekaran (2006) klasifikasi nilai

Cronbach’s Alpha, sebagai berikut :

a. Nilai 0,80 - 1,0 = reliabilitas baik.

b. Nilai 0,60 – 0,79 = reliabilitas dapat diterima.

c. Nilai ≤ 0,60 = reliabilitas buruk

Page 74: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

53

3.6 Model Analisis (Metode Deskriptif)

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Metode

penelitian kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 8) yaitu :

“Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan teori tersebut, penelitian deskriptif kuantitatif, merupakan data yang

diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik

yang digunakan. Penelitian deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

mendapatkan gambaran dan keterangan-keterangan mengenai respon mahasiswa

Perguruan Tinggi Teknokrat Lampung mengenai pengaruh brand personality

padakepercayaan, keterikatan, dan komitmen.

3.7 Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi linier sederhana adalah regresi linear dimana sebuah variabel terikat

(variabel Y) dihubungkan dengan satu variabel bebas (variabel X). Dari

pengertian tersebut, maka koefisien regresi linier sederhana menurut Hasan

(2002:115) dapat dihitung berdasarkan formula:

Y’ = a + bX

Keterangan:

Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X = Variabel independen

Page 75: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

54

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

3.8 Uji Signifikasi Simultan (Uji F)

Menurut Malhotra (2010:120), Uji F digunakan untuk mengetahui ketepatan

model yang digunakan. Jika Uji F memberikan nilai signifikan α adalah signifikan

dengan (df) = n – k – 1, pada tingkat kepercayaan 95% dan α = 0,05. Berarti

model dapat dilanjutkan melalui uji hipotesis dengan Uji T.

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. H0 ditolak dan Ha diterima, jika F hitung ≥ F tabel

2. H0 diterima dan Ha ditolak, jika F hitung < F tabel

Page 76: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang diambil berdasarkan

proses penelitian yang telah dilakukan untuk memastikan hasil yang diperoleh

telah mampu menjawab pertanyaan penelitian serta memenuhi tujuan penelitian.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pengaruh brand personality pada

kepercayaan, keterikatan, dan komitmen pengguna merek Perguruan Tinggi

Teknokrat dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel brand personality berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepercayaan (trust) mahasiswa atas merek Perguruan Tinggi Teknokrat.

Brand personality merupakan variabel penting yang dipertimbangkan

mahasiswa untuk meningkatkan kepercayaan pada merek Perguruan Tinggi

Teknokrat. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Louis dan Lombart (2010), Hess et al, (2007) dalam Louis dan Lombart

(2010), Bouhlel et al, (2009), Sorayaei dan Hasanzadeh (2012, Fallahi dan

Nameghi (2013), dan Takleh et al (2013) yang menunjukan bahwa brand

personality memiliki dampak yang signifikan dan positif terhadap

kepercayaan.

2. Variabel brand personality berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keterikatan (attachment) mahasiswa atas merek Perguruan Tinggi Teknokrat.

Page 77: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

108

Untuk itu brand personality merupakan variabel penting yang

dipertimbangkan oleh mahasiswa untuk meningkatkan keterikatan pada

merek Perguruan Tinggi Teknokrat “Kampusnya Sang Juara”. Hasil

penelitian ini menggambarkan bahwa mahasiswa pengguna merek Perguruan

Tinggi Teknokrat terikat secara emosional pada Teknokrat, karena mereka

percaya bahwa Teknokrat telah memenuhi kebutuhan mereka, dan bermakna

secara personal. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Louis dan

Lombat (2010), Sorayaei dan Hasanzadeh (2012), dan penelitian Takleh, et.

al., (2013) yang menunjukkan bahwa brand personality berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keterikatan merek. Namun penelitian ini tidak

didukung oleh penelitian Fallahi dan Nameghi. (2013) bahwa brand

personality tidak signifikan terhadap keterikatan pelanggan untuk merek.

3. Variabel brand personality berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keterikatan (commitment) mahasiswa atas merek Perguruan Tinggi

Teknokrat. Hal ini didukung oleh penelitian Sorayaei dan Hasanzadeh (2013),

Fallahi dan Nameghi (2013), dan Takleh, et. al., (2013) yang menunjukan

hasil bahwa brand personality memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

komitmen untuk merek. Disamping itu, Ambroise et al (2005) dalam Louis

dan Lombart (2010) menyatakan bahwa kepribadian pada sebuah merek

produk secara keseluruhan memiliki pengaruh pada commitment meskipun

hal ini tidak berlaku pada semua produk dan hubungan ini tergantung pada

tingkat keterlibatan konsumen dalam kategori produk.

Page 78: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

109

5.2. Saran

1. Penelitian ini hanya menggunakan variabel kepercayaan (trust), keterikatan

(attachment), dan komitmen (commitment) sebagai variabel yang dipengaruhi

oleh brand personality. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah

variabel loyalty to the brand. Hal ini mengacu pada saran yang diajukan oleh

Louis dan Lombart (2010). Bahwa brand loyalty akan menjadi aset strategis

bagi perusahaan/institusi. Loyalitas adalah topik pemasaran yang menarik

perhatian banyak peneliti hingga kini, karena banyak perusahaan/institusi

menghadapi masalah dengan loyalitas pelanggannya sebagai konsekuensi dari

persaingan yang ketat.

2. Perguruan Tinggi Teknokrat untuk lebih menguatkan brand personality-nya,

sehingga kepercayaan pada merek, keterikatan pada merek, dan komitmen

pada merek dapat tercipta dengan cara;

a) Pemberian nilai tambah melalui hubungan emosional, keyakinan, nilai

dan perasaan yang dikaitkan dengan merek Perguruan Tinggi Teknokrat.

b) Penciptaan kepribadian merek dengan mengiklan kesuksesan atau

kepercayaan diri merek Perguruan Tinggi Teknokrat.

3. Mempertahankan Kepercayaan Mahasiswa Pengguna Merek Perguruan

Tinggi Teknokrat “Kampusnya Sang Juara”

Delgado et al (2003) menyatakan bahwa kepuasan total sebagai evaluasi

umum pengalaman penggunaan merek akan menghasilkan kepercayaan.

Kepercayaan muncul ketika suatu merek dapat memuaskan harapan dan

kebutuhan konsumen secara konsisten dan positif sehingga pengalaman

penggunaan merek yang memuaskan tersebut akan menjadi sumber

Page 79: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

110

kepercayaan bahwa merek tersebut di masa yang akan datang mampu

memuaskan kembali harapan dan kebutuhannya. Semakin merek memuaskan

konsumen secara konsisten maka konsumen akan semakin percaya pada

merek tersebut. Adanya kepuasan mahasiswa pengguna Merek Perguruan

Tinggi Teknokrat “Kampusnya Sang Juara” akan menimbulkan kepercayaan.

Untuk itu, Teknokrat harus dapat mempertahankan konsistensinya dalam

memenuhi harapan mahasiswa. Selain itu, Perguruan Tinggi Teknokrat harus

mempertahankan karakteristik merek-nya (brand characteristic) dengan tetap

menjaga reputasinya sebagai Kampusnya Sang Juara. Jika janji-janji

Perguruan Tinggi Teknokrat terpenuhi, maka Teknokrat akan dinilai

memiliki reputasi dan intregitas yang baik. Untuk itu Perguruan Tinggi

Teknokrat harus bisa tetap menjaga kinerjanya terkait janji yang diberikan.

4. Membangkitkan Keterikatan Mahasiswa Pengguna Merek Perguruan Tinggi

Teknokrat “Kampusnya Sang Juara”

Konsumen dapat terikat secara emosional pada merek ketika merek dapat

memberikan sumber daya pemenuhan kebutuhan yang diperlukan konsumen.

Oleh sebab itu, ikatan konsumen dengan suatu merek didasarkan oleh

kepuasan konsumen terhadap merek tersebut (Kapferer, 2008: 162)

a) Sebanyak 65 % (247 dari 378 responden) menjawab netral, tidak setuju

dan sangat tidak setuju bahwa Merek Perguruan Tinggi Teknokrat

“Kampusnya Sang Juara” mencerminkan merek yang membangkitkan

keinginan (seductive). Dari data responden tersebut dapat diasumsikan

bahwa merek Perguruan Tinggi Teknokrat “Kampusnya Sang Juara”

belum membangkitkan harapan. Untuk itu, Perguruan Tinggi Teknokrat

Page 80: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

111

dapat mensosialisasikan kepada mahasiswa tentang keunggulan-

keunggulan yang diperoleh ketika lulus dari Perguruan Tinggi Teknokrat.

b) Mahasiswa memberikan jawaban netral, tidak setuju dan sangat tidak

setuju sebanyak 51,8 % (196 dari 378 responden) bahwa layanan jasa

Perguruan Tinggi Teknokrat tulus (sincerity) terhadap mahasiswa

(integrity dimension). Dan sebanyak 50,5 % (191 dari 378 responden)

menyatakan jawaban netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju bahwa

produk-produk dari merek Perguruan Tinggi Teknokrat memberikan

keamanan (safety-credibility dimension). Jika diaplikasikan pada brand,

dimensi sincerity atau kesungguhan hati, ini mencerminkan bagaimana

brand merek Perguruan Tinggi Teknokrat belum menunjukkan

konsistensinya dalam memenuhi need (kebutuhan), want (keinginan), dan

expectation (harapan) dari mahasiswa Teknokrat. Dan mahasiswa

Perguruan Tinggi Teknokat lebih banyak menyatakan netral, kemungkinan

belum mengetahui jaminan keamanan yang akan diterimanya setelah lulus

dari Perguruan Tinggi Teknokrat. Untuk itu,

c) Merek Perguruan Tinggi Teknokrat “Kampusnya Sang Juara”

mencerminkan merek yang mempunyai gaya (has style) dengan jumlah

responden sebanyak 32 % (120 dari 378 responden) menjawab netral,

tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa

mahasiswa belum merasakan kekhasan dari setiap programnya. Perguruan

Tinggi Teknokrat dapat lebih menajamkan kompetensi yang dimiliki

sesuai dengan program studinya.

Page 81: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

112

d) Sebanyak 40 % (153 dari 378 responden) merasa bahwa merek Perguruan

Tinggi Teknokrat “Kampusnya Sang Juara” merek belum membangkitkan

semangat (warm). Hal ini mengindikasikan bahwa Merek Perguruan

Tinggi Teknokrat sebagai Kampusnya Sang Juara belum membangkitkan

semangat mahasiswa secara keseluruhan. Prestasi-prestasi yang diperoleh

hanya oleh sebagian mahasiswa saja. Untuk itu, Perguruan Tinggi

Teknokrat perlu membuat program kegiatan yang melibatkan mahasiswa

secara keseluruhan. Disarankan untuk diwajibkan setiap mahasiswa

mengikuti minimal satu jenis kegiatan, dan untuk memotivasinya ada

kompensasi penambahan nilai untuk mata kuliah tertentu yang

berhubungan dengan jenis kegiatan yang diikuti.

5. Menimbulkan Komitmen Mahasiswa Pengguna Merek Perguruan Tinggi

Teknokrat “Kampusnya Sang Juara”

Ambroise et al. (2005) menyatakan bahwa kepribadian merek yang lebih kuat

dan stabil akan mengarahkan konsumen untuk menjaga komitmen mereka

pada merek tersebut. Komitmen terhadap merek menunjukkan kecenderungan

untuk mempertahankan hubungan dengan merek, Wan park et al., (2006)

dalam Sorayaei dan Hasanzadeh (2012). Sebanyak 78,8 % (298 dari 378

responden) menjawab netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju bahwa hidup

mereka akan terganggu jika harus pindah dari merek Perguruan Tinggi. Dari

hasil responden tersebut, terdapat mahasiswa pengguna merek Perguruan

Tinggi Teknokrat belum berkomitmen untuk tidak pindah ke Perguruan

Tinggi karena merasa belum terikat dengan merek Perguruan Tinggi

Teknokrat.

Page 82: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

113

6. Perguruan Tinggi Teknokrat merupakan “Kampusnya Sang Juara”, dari

pemosisian tersebut, diharapkan Perguruan Tinggi Teknokrat sebagai

Kampus Sang Juara tidak hanya juara pada sisi mahasiswanya saja, namun

juga dari berbagai sisi seperti fasilitas, program-program pendidikan, sumber

daya manusianya (dosen dan karyawan), serta hal lainnya.

Page 83: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

DAFTAR PUSTAKA

Anees Ahmad, K.S. Thyagaraj. 2015.Understanding the Influence of Brand

Personality on Consumer Behavior. Journal of Advanced Management

Science, Vol. 3, No. 1, pp. 38-43.

Acharya, A. Gupta M. 2016. An Application of Brand Personality to Green

Consumers: A Thematic Analysis. The Qualitative Report, 21(8), 1531-

1545.

Aaker, J.L. 1997. Dimensions of brand personality. Journal of Marketing

Research. Vol. 34 No. 3, pp. 347-56.

Aaker, J.L. 1999. The Malleable-Self: The Role of Self-Expression in Persuasion.

Journal of Marketing Research. Vol.36, No.1, pp. 45-57.

Aaker, J., V. Benet-Martinez and J. Garolera .2001. Consumption Symbols as

Carriers of Culture: A Study of Japanese and Spanish Brand Personality

Constructs. Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 81, Nº 3,

pp. 492-508.

Allen, N.J., Meyer, J.P. 1993. Organizational commitment: evidence of career

stage effects?. Journal of business research, 26 (1): 49-61.

Ali Sorayaei, Marjan Hasanzadeh. 2012. Impact Of Brand Personality On Three

Major Relational Consequences (Trust, Attachment, And Commitment To

The Brand): Case Study Of Nestle Nutrition Company In Tehran, Iran.

Australian Journal of Basic and Applied Sciences. 6(5): 79-87, 2012 ISSN

1991-8178.

Azoulay, Audrey Jean, Noel Kapferer. 2003. Do Brand Personality Scales Really

Measure Brand Personality? Journal of Brand Management.

Ambroise L., Ferrandi J.M., Merunka D., Valette-Florence P. et De Barnier V.

2005. How well does Brand Personality Predict Brand Choice? A

Measurement Scale and Analysis using Binary Regression Models,

Advances in Consumer Research (ACR). 6th

Edition.

.

Best, Roger J., Del L. Hawkins and David L. Motherbaugh. 2007. Consumer

Behavior : Building Marketing Strategy. 10th

Edition. Boston : McGraw-

Hill.

Bouhlel, Olfa. et al. 2011. Brand Personality’s Influence on the Purchase

Intention: A Mobile Marketing Case. International Journal of Business and

Management, Vol. 6.

Page 84: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

115

C.W Park, Deborah J Maclins, Joseph Prieste. 2008. Brand Attachment:

Construct, Consequences and Cases”. Hanover : Publishers.Inc.

Cooper, D.R. and Schindler, P.S. 2003. Business Research Methods. Edisi ke-8,

McGraw Hill, New York.

Das, J.K., Prakash, O., dan Khatti, V. 2012. Brand Personality Mapping: A Study

on Colas. Asian Journal of Management Research. 3: 194–200.

Delgado-Ballester, E. Munuera-Aleman J.L., Yague-Guillen M.J. 2003.

Development and Validation of a Brand Trust Scale. International Journal

of Market Research. Vol.45, No. 1, pp. 35-53.

Fullerton, G. 2003. When does commitment lead to loyalty?. Journal of Service

Research, Vol. 5 No. 4, pp. 333-44.

Haryono, Wardoyo. 2015. Structural Equation Modeling. Untuk Penelitian

Manajemen Menggunakan Amos 18.00. PT Intermedia Personalia Utama.

Jawa Barat.

Hawkins, D.I., and Mothersbaugh, D.L. 2010. Consumer Behavior: Building

Marketing Strategy. 11th

edition. McGraw-Hill, Irwin.

Jason Perepelkin, David Di Zhang. 2011. Brand personality and customer trust in

community pharmacies. International Journal of Pharmaceutical and

Healthcare Marketing, Vol. 5 Iss 3 pp. 175 – 193.

Jin Su Xiao Tong. 2015. Brand personality and brand equity: evidence from the

sportswear industry. Journal of Product dan Brand Management, Vol. 24

Iss 2 pp. 124 – 133

Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-

Pengalaman. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Kapferer, J.N. 2008. The Strategic Brand Management. London: Kogan Page.

Karampela, Maria, Tregear, Angela. 2014. The alignment of self and brand

personality traits : an exploratory analysis. In: Academy of Marketing

Annual Conference

Kim, C.K., Han, D., Park, S.B., 2001. The effect of brand personality and brand

identification on brand loyalty: Applying the theory of social identification.

Japanese Psychological Research, 43, 195-206.

Keller, Kevin Lane. 2013. Strategic Brand Management Building Measuring and

Managing Brand Equity 4th edition. USA, Pearson Education.

Page 85: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

116

Keng Ching-Jui, Van-Dat Tran, Tuyet Mai Le Thi. 2013. Relationship among

Brand Experience, Brand Personality, and Customer Experiential value.

Contemporary Management Research, Vol.9, No. 3

Kotler, Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Pearson Education. New

Jersey.

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2011. 10th

Edition. Marketing an

Introduction. Indonesia: Perason.

Kotler, Keller. 2012. Marketing Management, 14th

Edition. Person Education.

New Jersey.

Kotler dan Keller. 2016. Marketing Management. 15th

Edition. Person Education.

New Jersey.

Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2014. Principle Of Marketing, 15th

edition.

New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Louis Didier, Lombart Cindy. 2010. Impact of brand personality on three major

relational consequences (trust, attachment, and commitment to the brand.

Journal of Product and Brand Management. Vol. 19 Iss 2 pp. 114 – 130.

Long-Yi Lin. 2010. The relationship of consumer personality trait, brand

personality and brand loyalty: an empirical study of toys and video games

buyers. Journal of Product and Brand Management, Vol. 19 Iss: 1, pp.4 –

17.

Maria de la Paz Toldos - Romero Ma. Margarita Orozco - Gomez. 2015. Brand

Personality and purchase intention. European Business Review, Vol. 27 Iss

5 pp. 462 – 476.

Malhotra, K Naresh. 2010. Markerting research. 6th Edition., Prentice Hall, Inc,

United Stated of America.

Olfa Bouhlel, et., all. 2011. Brand Personality’s Influence on the Purchase

Intention: A Mobile Marketing Case. International Journal of

Business and Management. Vol. 6, No. 9.

Polyorat, Kawpong. 2011. The Influence of Brand Personality Dimensions on

Brand Identification and Word – of - Mouth: The Case Study of a University

Brand in Thailand.. Asian Journal of Business Research. Vol.1. No.1, 2011.

Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Perguruan Tinggi Teknokrat

STMIK-AMIK-STBA. 2015. p. 13.

Page 86: PENGARUH BRAND PERSONALITY PADA KEPERCAYAAN, …digilib.unila.ac.id/31916/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Pringsewu, dan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu lulus

117

Rajagopal. 2006. Brand excellence: measuring the impact of advertising and

brand personality on buying decisions", Measuring Business Excellence,

Vol. 10 Iss 3 pp. 56 – 65.

Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Bandung; CV Alfabeta.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Thomas, B.J. dan Sekar, P.C. 2008. Measurement and Validity of Jennifer Aaker’s

Brand Personality Scale for Colgate Brand. Vikalpa, 33: 49–61

Uma Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1, Jakarta:

Salemba Empat.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.