13
Sistem Pemilu Pengantar Sistem Pemilu Senin, 11 Mei 2020, Pukul 11.00-12.30 WIB Didik Supriyanto, Penasihat Perludem Heroik Mutaqin Pratama, Peneliti Perludem Kelas Virtual Perludem

Pengantar Sistem Pemilu

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengantar Sistem Pemilu

Sistem PemiluPengantar Sistem PemiluSenin, 11 Mei 2020, Pukul 11.00-12.30 WIB

Didik Supriyanto, Penasihat Perludem

Heroik Mutaqin Pratama, Peneliti Perludem

Kelas Virtual Perludem

Page 2: Pengantar Sistem Pemilu

”A good electoral system can give you a glimpse of Heaven, but

a bad electoral system can give you a quick trip to Hell”

(Andrew Reynolds 2014)

Page 3: Pengantar Sistem Pemilu

Apa itu sistem pemilu?

Pilihan terhadap jenis/varian sistem pemilu adalah keputusan paling penting dalamsistem politik demokrasi.

Lembaga-lembaga politik membentuk aturan main bagaimana demokrasidipraktikan, dan sering dikemukakan bahwa lembaga politik yang paling gampangdimanipulasi, untuk tujuan baik atau buruk, adalah sistem pemilu (Reynolds et.ad2005)

“Sistem pemilu merupakan seperangkat variabel yang bertugas untuk mengkonversiperolehan suara partai politik menjadi kursi”.

Tiga variabel kunci sistem pemilu:

• Pilihan terhadap jenis sistem pemilu

• Struktur pemberian suara (electoral balloting structure)

• Daerah pemilihan dan formula penghitungan.

Page 4: Pengantar Sistem Pemilu

Sumber: Electoral Systems Design; IDEA International Handbook

Page 5: Pengantar Sistem Pemilu

Continent Mixed

Plurality/Majorit

y PR

Not applicab

le

In transitio

n Other

Countries

researched

Africa9

(16.4%)24

(43.6%)17

(30.9%)2

(3.6%)1

(1.8%)2

(3.6%)55

Americas

3(6.7%)

22(48.9%)

20(44.4%)

0(0.0%)

0(0.0%)

0(0.0%)

45

Asia10

(20.8%)20

(41.7%)12

(25.0%)4

(8.3%)1

(2.1%)1

(2.1%)48

Europe9

(17.6%)6

(11.8%)34

(66.7%)1

(2.0%)0

(0.0%)1

(2.0%)51

Oceania1

(5.6%)13

(72.2%)1

(5.6%)0

(0.0%)0

(0.0%)3

(16.7%)18

Total 32 85 84 7 2 7 217

Sebaran Varian Penggunaan Sistem Pemilu Duniahttps://www.idea.int/data-tools/question-view/130357

Page 6: Pengantar Sistem Pemilu

Konsekuensi Sistem Pemilu

Maurice Duverger (1954) yang kemudian dikenaldengan “Duverger laws”:

• efek mekanis sistem pemilu berpengaruhterhadap sistem kepartaian;

• Efek psikologis sistem pemilu berpengaruhterhadap perilaku pemilih.

Benjamin Reilly (2006): pilihan sistem pemiludipengaruhi oleh situasi struktur sosialmasyarakat/Kebutuhan representasi politik

Jones 1995; Samuels 2002; Jeffrey Cason (2006)reformasi elektoral/perubahan sistem pemiludipengaruhi oleh kebutuhan efektivitas danstabilitas pemerintahan.

SistemPemilu

Sistem kepartaian

SistemPemerintahan

SistemPerwakilan/

Partai Politik

Page 7: Pengantar Sistem Pemilu

7 Variabel TeknisUtama Sistem Pemilu

Besaran Daerah Pemilihan

Metode Pencalonan

Metode Pemberian Suara

Ambang Batas Perwakilan

Formula Perolehan Kursi Partai

Penetapan Calon Terpilih

Jadwal [dlm sistem presidensial]

Page 8: Pengantar Sistem Pemilu

Besaran Daerah Pemilihan & PembentukanSistem Pemilu

Pengertian daerah pemilihan (electoral district magnitude)

Jenis dan pertimbangan pilihanbesaran daerah pemilihan

Besaran alokasi kursi per-daerahpemilihan sebagai konsekuensi pilihansistem pemilu

Korelasi besaran daerah pemilihandengan sistem kepartaian dan sistemperwakilan

single member district

multi members district

Sistem PemiluPluralitas/Mayoritas

Sistem PemiluProportional Representation

Sistem PemiluCampuran

Page 9: Pengantar Sistem Pemilu

Metode Pencalonan

Pengertian metode pencalonan:

“bagaimana peserta pemilu menyiapkan daftar calonnya”

Sistem pemilu dan pengaruhnya terhadap metode pencalonan

Proposional Vs Plurlitas Mayoritas

Metode pencalonan dalam dua isu utama:

• Intra party democracy

• Affirmative action pencalonan perempuan

Page 10: Pengantar Sistem Pemilu

Metode Pemberian Suara

Sistem pemilu dan penentuan jenis metode pemberian suara (partai/ kandidat/preferensial)

Konsekuensi dari jenis metode pemberian suara

• Pola persaingan;

• Kemudahan pemilih dan perilaku pemilih;

• Model representasi;

• Pelembagaan partai dan sistem kepartaian.

Studi Kasus: wacana perubahan metode pemberian suara di Indonesia

Page 11: Pengantar Sistem Pemilu

Ambang Batas Perwakilan Threshold

Pengertian ambang batas: tingkat minimum dukungan/perolehan suarayang dibutuhkan suatu partai untuk mendapatkan representasi.

Varian ambang batas (ambang batas legal vs ambang batas matematais)

Konsekuensi pemberlakuan ambang batas

• Proporsionalitas hasil pemilu

• Sistem Kepartaian

Merancang besaran ambang batas: antara idealitas dan kepentingan politis

Page 12: Pengantar Sistem Pemilu

Formula Penghitungan Suara (Electoral Formula)& Penepatan Calon Terpilih

Pluralitas/Mayoritas

Mayoritas mutlak

The winner takes all

Absolute majority

i.e over 50 percent

Proportional Representation

Quota

(largest reminders)

Divisor

(highest average)

• Varian model formula penghitungan suara berdasarkan jenis sistem pemilu

• Konsekuensi pilihan formula penghitungan suara terhadap sistem kepartaian & proporsionalitas hasil

Page 13: Pengantar Sistem Pemilu

Sistem Pemilu Eksekutif(Pemilu Presiden & Kepala Daerah)

Varian penggunaan sistem pemilueksekutif

Kelebihan dan kekurangan daripilihan sistem pemilu eksekutif

Konsekuensi/implikasi yang dihasilkan dari pilihan sistempemilu eksekutif

Elec

tora

l sys

tem

m

ajo

rity

/plu

ralit

y First Past the Post

Two round system

Preferential system

Distribution of vote requiarment