33
MODUL 10 dan 11 PENGANTAR AKUNTANSI II PARTNERSHIP (PERSEKUTUAN) Disusun Oleh : NURLIS

pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

MODUL 10 dan 11

PENGANTAR AKUNTANSI II

PARTNERSHIP(PERSEKUTUAN)

Disusun Oleh :

NURLIS

Fakultas EkonomiUniversitas Mercu Buana

Jakarta2008

Page 2: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

Tujuan Instruksional Khusus

1. Describe the basic characteristics of proprietorships, corporations,

partnerships, and limited liability corporation.

2. Describe and illustrate the equity reporting for proprietorships,

corporations, partnerships, and limited liability corporations.

3. Describe and illustrate the accounting for forming a partnership.

4. Describe and illustrate the accounting for dividing the net income and net

loss of a partnership.

5. Describe and illustrate the accounting for the dissolution of a partnership.

6. Describe and illustrate the accounting for liquidation of a partnership.

7. Describe the lifecycle of a business, including the role of venture

capitalists, initial public offerings, and underwriters.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 3: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

PARTNERSHIP(PERSEKUTUAN)

Sifat Perusahaan

Secara umum, perusahaan ( business ) adalah organisasi di mana sumber daya

( input ) seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang atau

jasa ( output) bagi pelanggan. Perusahaan dapat berukuran apa saja, dari kedai kopi

local sampai ke Astra Internasional, yang menjual triliunan rupiah mobil dan truk setiap

tahunnya. Pelanggan perusahaan adalah individu atau perusahaan lain yang membeli

barang atau jasa yang ditukar demean uang ataupun barang lain yang berharga.

Sebaliknya masjid dan gereja bukanlah perusahaan karena pelanggan yang menerima

jasanya tidak berkewajiban membayarnya.

Tujuan dari perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan. Keuntungan atau

laba ( profit ) adalah selisih di antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang

atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya

dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut.

Jenis-jenis Perusahaan

Terdapat tiga jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba yaitu :

1. pabrikan ( manufaktur ),

2. perusahaan dagang

3. perusahaan jasa.

Setiap jenis mempunyai karakteristiknya masing-masing.

Pabrikan ( manufacturing business ) mengubah input dasar menjadi produk

yang dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh-contoh perusahaan pabrikan :

General Motors, Nike, Sony.

Perusahaan dagang ( merchandising business ) juga menjual produk ke

pelanggan. Namun, mereka tidak memproduksi barangnya sendiri, tetapi membelinya

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 4: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

dari perusahaan lain. Dengan kata lain perusahaan dagang mempertemukan produk

dengan pelanggan. Contoh perusahaan dagang : Carefour, Toy’s “R” Us, Ramayana.

Perusahaan Jasa ( service business ) menghasilkan jasa dan bukan barang

atau produk untuk pelanggan. Contoh perusahaan jasa : Garuda Indonesian Airlines,

Hotel Indonesia, Kantor Akuntan Publik.

Jenis- jenis Organisasi Perusahaan

Lazimnya terdapat tiga bentuk perusahaan yang berbeda :

1. Perusahaan perorangan

2. Persekutuan

3. Korporasi

Perusahaan perorangan ( proprietorship ) dimiliki oleh perorangan. Bentuk ini

popular karena kemudahan pendiriannya dan biaya pendiriannya yang rendah.

Kelemahan utamanya adalah sumber daya keuangan yang terbatas hanya pada harta

milik pribadi.

Bersamaan dengan tumbuhnya perusahaan, sumber daya keuangan dan

manajemen juga semakin dibutuhkan, sehingga perusahaan perorangan bisa

berkembang menjadi persekutuan atau perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang.

Persekutuan ( partnership ) dimiliki oleh dua atau lebih individu. Seperti juga

perusahaan perorangan, persekutuan dapat berupa perusahaan lokal, seperti toko

perbaikan sepatu, toko musik, salon, atapun toko pakaian.

Korporasi ( corporation ) atau perseroan dibentuk berdasarkan peraturan

pemerintah, sebagai suatu badan hukum yang terpisah. Kepemilikan dalam korporasi

terbagi dalam lembar saham atau sero. Korporasi menerbitkan saham-saham tersebut

kepada perorangan atau perusahaan lain, yang kemudian menjadi pemilik atau

pemegang saham korporasi tersebut.

Keunggulan utama perusahaan berbentuk korporasi adalah kemampuan untuk

mendapatkan sejumlah besar sumber daya dengan menerbitkan saham. Karena itulah,

kebanyakan perusahaan yang membutuhkan investasi dalam jumlah besar untuk

pengadaan peralatan atau fasilitasnya didirikan sebagai korporasi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 5: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

Pengertian & karakteristik persekutuan

Menurut Pasal 1618 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menartikan

persekutuan sebagai berikut :

“Suatu perjanjian dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk

memasukkan sesuatu kedalam persekutuan dengan maksud membagi

keuntungan atau manfaat yang diperoleh karenanya “

Di Indonesia, persekutuan yang menjalankan usaha pada umumnya berbentuk

firma atau persekutuan komanditer . Persekutuan firma adalah persekutuan perdata

yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama (pasal 16 KUHD).

Perbedaan firma dengan persekutuan komanditer adalah terdapat unsur bersama ini.

Persekutuan komanditer adalah persekutuan firma yang memiliki sekutu

komanditer (pasal 19 KUHD) .Sekutu komanditer adalah sekutu yang hanya

menyediakan ,uang ,barang, / tenaga sebagai setoran modal ,dan tidak ikut campur

dalam pengurusan persekutuan . Disamping sekutu komanditer, terdapat pula sekutu

kerja, yaitu sekutu yang mengurus kegiatan perusahaan. Dalam pembahasan ini, kata

persekutuan digunakan untuk bentuk firma.

Persekutuan firma adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh dua orang

atau lebih dan memiliki secara bersama-sama dengan menjalankan suatu perusahaan

untuk memperoleh laba.

Bentuk firma ini digunakan secara luas bagi yang ingin memanfaatkan

keuntungan atas gabungan modal, keahlian manajemen, dan pengalaman dari dua

orang atau lebih. Dalam memilih nama persekutuan firma, dapat menggunakan nama

salah satu anggota sekutu, secara bersama-sama, atau dapat menggunakan nama lain.

Kelompok profesi tertentu, misalnya dokter, ahli hukum, akuntan yang akan

bergabung bersama-sama untuk menjalankan profesinya dapat membentuk

persekutuan firma. Kelompok profesi yang bergabung dalam persekutuan firma ini

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 6: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

terikat pada kode etik profesi, sehingga tidak semua orang dapat menjadi anggota firma

jenis ini.

Suatu persekutuan didirikan secara suka rela. Seseorang tidak dapat dipaksa

untuk bergabung dalam suatu persekutuan dan para sekutu juga tidak dapat dipaksa

untuk menerima orang lain sebagai sekutu.

Karakteristik Persekutuan :

1. Perjanjian tertulis suatu persekutuan, untuk memastikan bahwa setiap sekutu

sepenuhnya mengerti cara suatu persekutuan beroperasi, serta untuk

mengurangi kesalahpahaman yang dapat timbul, para sekutu dapat membuat

suatu perjanjian persekutuan atau akte pendirian persekutuan didepan notaris.

Akte pendirian ini harus didaftarkan pada Pengadilan Negeri setempat untuk

kemudian diumumkan dalam lembaran berita negara.

2. Masa hidup yang terbatas ( limited life ).

Bila salah seorang anggota sekutu mengundurkan diri ( menarik modalnya,

meninggal, bangkrut ) berarti persekutuan bubar. Apabila badan usaha masih

akan dilanjutkan, anggota sekutu yang masih ada dapat membuat perjanjian

baru.

3. Kewajiban bersama

4. Kewajiban atau tanggung jawab yang tidak terbatas.

Tanggung jawab seorang anggota sekutu tidak terbatas pada jumlah

investasinya, tetapi tanggung jawabnya sampai pada harta pribadinya. Risiko

kerugian dapat dibagi di antara para anggota sekutu, sehingga risiko menjadi

lebih ringan.

5. Pemilikan aktiva secara bersama.

Para sekutu merupakan pemilik bersama atas kekayaan firma. Kekayaan yang

ditanamkan dalam suatu persekutuan firma tidak lagi dimiliki secara individu

tetapi menjadi milik bersama. Karenanya kekayaan yang diserahkan anggota

sekutu mempunyai kepentingan dalam persekutuan firma.

6. Setiap anggota sekutu mempunyai hak dalam pembagian laba dan persekutuan

firma. Hak masing-masing anggota sekutu sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 7: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

Keuntungan Persekutuan

1. Dapat menghimpun modal yang lebih besar

2. Menghimpun keahlian dari berbagai orang

3. Dalam persekutuan yang baik, 1+1 > 2. Jika sekutu- sekutu tersebut bekerja

sama, maka hasil yang diperoleh secara keseluruhan akan lebih besar

dibandingkan jika hasil masing-masing sekutu tersebut digabungkan.

Kerugian Persekutuan :

1. Hubungan antar sekutu mudah retak

2. Kewajiban bersama dan kewajiban tak terbatas dapat menimbulkan kewajiban

pribadi bagi masing-masing sekutu

3. Perjanjian persekutuan sulit untuk dirumuskan. Setiap ada sekutu lama yang

keluar, / terdapat sekutu baru yang bergabung, persekutuan tersebut harus

membuat perjanjian persekutuan yang baru.

Akta Persekutuan Firma

Persekutuan firma didirikan atas dasar perjanjian tertulis. Perjanjian ini

dimaksudkan untuk dapat dipergunakan sebagai bukti atau petunjuk bila di kemudian

hari timbul suatu perselisihan.

Beberapa hal yang dimuat dalam perjanjian persekutuan adalah :

1. Nama persekutuan firma dan lokasi perusahaan

2. Pihak-pihak yang terlibat dalam persekutuan

3. Tanggal pendirian firma & jangka waktu perjanjian

4. Sifat & ruang lingkup perusahaan

5. Besarnya investasi masing-masing sekutu.

6. Hak, wewenang, & tanggung jawab masing-masing sekutu.

7. Buku-buku, catatan-catatan yang digunakan, & beberapa hal terkait dengan

laporan keuangan.

8. Beberapa ketentuan yang berkaitan dengan pembagian laba Dan risiko kerugian.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 8: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

9. Biaya-biaya dan bunga-bunga atas pinjaman yang berkaitan demean investasi,

dan imbalan-imbalan yang diberikan atas jasa masing-masing sekutu.

10. Masalah-masalah yang berkaitan dengan asuransi jiwa para anggota sekutu.

11. Masalah-masalah yang berkaitan dengan pengunduran diri atau meninggalnya

anggota sekutu.

12. Masalah-masalah yang berkaitan dengan perselisihan anggota sekutu.

Pencatatan Modal dalam Persekutuan

Masalah yang berkaitan dengan pencatatan atau akuntansi dalam penyertaan

modal adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan masing-masing

sekutu dalam perusahaan.

Setiap transaksi yang berkaitan dengan perubahan pemilikan anggota sekutu

dicatat dalam perkiraan modal masing-masing sekutu. Transaksi yang berkaitan dengan

modal antara lain :

a. Investasi awal

b. Investasi-investasi tambahan

c. pengambilan/penarikan (prive)

d. pembagian laba atau rugi.

Investasi para sekutu dapat berbentuk uang kas atau dalam bentuk aktiva

lainnya, sesuai dengan hasil persetujuan bersama. Apabila investasi yang dilakukan

tidak dalam bentuk uang kas tetapi dalam bentuk aktiva lain, maka aktiva tersebut harus

dinilai atas dasar persetujuan bersama. Investasi tersebut dicatat dalam buku-buku

sesuai dengan persetujuan yang disepakati.

Akun Para Sekutu

Setiap transaksi yang berhubungan dengan kepentingan para sekutu diselenggarakan

akun-akun tersendiri, akun-akun untuk para sekutu terdiri dari :

1. Akun Modal

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 9: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

Akun modal dipakai untuk mencatat nilai investasi para sekutu. Tiap anggota

sekutu masing-masing memiliki akun modal. Akun modal ini di samping mencatat

nilai investasi awal pada saat persekutuan didirikan juga digunakan untuk

mencatat kemungkinan-kemungkinan adanya penanaman investasi tambahan

atau juga untuk mencatat penarikan investasi anggota sekutu.

2. Akun Penarikan ( prive )

Akun prive atau disebut juga akun pribadi, digunakan untuk mencatat transaksi

yang berhubungan dengan pengambilan uang atau aktiva lainnya oleh anggota

sekutu.

Secara periodik saldo akun prive ( drawing ) para sekutu dipindahkan ke akun

modal masing-masing sekutu. Saldo debit akun prive anggota sekutu akan

mengurangi modalnya.

Transaksi Penyebab Perubahan dalam Kepentingan Para Sekutu :

a. Mengakibatkan kenaikan :

Investasi berupa uang tunai atau aktiva lainnya dalam persekutuan

Penganggungan atau pembayaran kewajiban-kewajiban yang dilakukan

sekutu untuk kepentingan firma

Penagihan-penagihan yang dilakukan firma untuk kepentingan firma

Pembagian laba

b. Mengakibatkan penurunan :

Pengambilan kas atau aktiva lainnya oleh sekutu

Pembayaran kewajiban-kewajiban yang dilakukan firma untuk

kepentingan sekutu.

Penagihan-penagihan yang dilakukan oleh sekutu untuk kepentingan

firma.

Distribusi kerugian firma.

Pendirian Persekutuan

Sekutu dalam suatu persekutuan yang baru dapat saja menginvestasikan aktiva

dan sekaligus hutang. Investasi ini akan dicatat dalam buku persekutuan dengan cara

yang sama dengan pencatatan dalam perusahaan perorangan. Jumlah kewajiban dari

masing-masing sekutu akan dikurangkan dari aktiva yang mereka investasikan, untuk

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 10: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

memperoleh nilai yang akan dikredit pada akun modal dari masing-masing sekutu

tersebut. Seringkali para sekutu menyewa badan penilai yang independen untuk menilai

aktiva dan kewajiban agar sesuai dengan harga pasar pada saat pembentukan

persekutuan. Evaluasi dari pihak luar ini akan memberikan penilaian yang obyektif

terhadap segala sesuatu yang diinvestasikan masing-masing sekutu ke dalam

persekutuan tersebut.

Misalkan Sukoco dan Santoso membentuk suatu persekutuan untuk membuat

serta menjual perangkat lunak komputer. Kedua sekutu tersebut menyetujui nilai-nilai

investasi berikut ini, yang didasarkan pada penilaian dari badan independen :

Setoran Sukoco :

Kas sebesar Rp 10.000.000, persediaan Rp 70.000.000, dan hutang dagang Rp

85.000.000 ( penilai independen percaya bahwa nilai pasar dari aktiva dan

kewajiban diatas sama dengan nilai yang tercantum).

Piutang dagang Rp 30.000.000 dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih

sebesar Rp 5.000.000

Peralatan komputer, harga perolehan Rp 600.000, nilai pasar Rp450.000

Setoran Santoso

Kas sebesar Rp 5.000.000

Perangkat lunak komputer, harga perolehan Rp 18.000.000, nilai pasar Rp

100.000.000

Pencatatan atas investasi yang dilakukan masing-masing sekutu berdasarkan nilai

pasarnya adalah :

Setoran Sukoco :

Kas 10.000.000

Piutang dagang 30.000.000

Persediaan 70.000.000

Peralatan komputer 450.000.000

Penyisihan Piutang tak tertagih 5.000.000

Hutang dagang 85.000.000

Modal Sukoco 470.000.000

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 11: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

Setoran Santoso

Kas 5.000.000

Perangkat lunak komputer 100.000.000

Modal Santoso 105.000.000

Neraca dari persekutuan yang baru terbentuk adalah sbb :

Sukoco dan Santoso

Neraca1 Juni 2002

(dalam ribuan rupiah)

Aktiva Kewajiban dan ModalKas 15.000 Hutang dagang 85.000Piutang dagang 30.000(-) Penyi Ptt (5.000) 25.000 Modal

Persediaan 70.000 Modal Sukoco 470.000Peralatan komputer 450.000 Modal Santoso 105.000Perangkat lunak 100.000 Total Kewajiban & Total aktiva 660.000 Modal 660.000

Pembagian Laba dan Rugi Persekutuan

Laba atau rugi persekutuan dibagi kepada para anggota sekutu sesuai dengan

persetujuan yang telah ditetapkan. Ketentuan pembagian laba atau rugi persekutuan di

antara para anggota dapat dilakukan sebagai berikut :

1. Berdasarkan perbandingan tertentu atau jumlah yang ditetapkan

2. Berdasarkan setoran modal masing-masing sekutu

3. Berdasarkan setoran modal dan jasa pada persekutuan

4. Berdasarkan gaji dan bunga

5. Mula-mula diberikan bunga atas modal masing-masing sekutu, sisanya dibagi

sesuai persetujuan.

6. Dibagi rata

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 12: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

Contoh

Ana, Bela dan Chintia merupakan anggota sekutu dalam firma ABC. Perkiraan modal

mereka sebelum ayat jurnal penutup sbb :

Modal Ana Rp 40.000.000

Modal Bella 60.000.000

Modal Chintia 50.000.000

Total 150.000.000

Laba bersih dalam tahun tersebut sebesar Rp 60.000.000. Gaji Ana, Bella dan Chintia

masing-masing Rp 6.000.000, Rp 4.800.000 dan Rp 7.200.000.

Bunga modal ditetapkan sebesar 24 % per tahun.

1. Berdasarkan jumlah yang ditetapkan

Misalnya antara Ana, Bella dan Chintia sepakat membagi laba dan rugi dengan

perbandingan 3 : 4 : 3, maka bagian laba masing-masing adalah Rp18.000.000, Rp

24.000.000 dan Rp 18.000.000

Perhitungan pembagian laba :

Ana = 3/10 x Rp 60.000.000 = Rp 18.000.000

Bella = 4/10 x Rp 60.000.000 = Rp 24.000.000

Chintia = 3/10 x Rp 60.000.000 = Rp 18.000.000

Jurnal :

Ikhtisar Laba rugi 60.000.000

Modal Ana 18.000.000

Modal Bella 24.000.000

Modal Chintia 18.000.000

2. Berdasarkan setoran masing-masing sekutu

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 13: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

Perbandingan pembagian laba rugi berdasarkan setoran modal : 4 : 6 : 5, maka bagian

laba masing-masing adalah Rp 16.000.000, Rp 24.000.000 dan Rp20.000.000.

Perhitungan pembagian laba :

Ana = 4/15 x Rp 60.000.000 = Rp 16.000.000

Bella = 6/15 x Rp 60.000.000 = Rp 24.000.000

Chintia = 5/15 x Rp 60.000.000 = Rp 20.000.000

Jurnal :

Ikhtisar Laba rugi 60.000.000

Modal Ana 16.000.000

Modal Bella 24.000.000

Modal Chintia 20.000.000

3. Berdasarkan setoran modal dan jasa pada persekutuan

Misalkan Ana, Bella dan Chintia sepakat membagi laba rugi dengan aturan sebagai

berikut :

a. Rp 30.000.000 pertama dari laba bersih dibagi sesuai dengan setoran masing-

masing sekutu

b. Rp 15.000.000 berikutnya berdasarkan waktu kerja, dimana Ana menerima

sebesar Rp 5.000.000, Bella Rp 4.000.000 dan Chintia Rp6.000.000

c. Jika ada jumlah yang tersisa, jumlah tersebut akan dibagi rata

Cara Perhitungan Pembagian tahap I

Ana = 4/15 x 30.000.000 = 8.000.000

Bella = 6/15 x 30.000.000 = 12.000.000

Chintia = 5/15 x 30.000.000 = 10.000.000

Tabel Pembagian Laba rugi persekutuan

Keterangan Ana Bella Chintia Total

Laba Bersih Rp 60.000.000

Pembagian tahap I 8.000.000 12.000.000 10.000.000 (30.000.000)

Sisa laba bersih 30.000.000

Pembagian tahap II 5.000.000 4.000.000 6.000.000 (15.000.000)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 14: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

Sisa Laba bersih 15.000.000

Pembagian tahap III 5.000.000 5.000.000 5.000.000 (15.000.000)

Total pembagian laba

Masing-masing sekutu18.000.000 21.000.000 21.000.000 0

Jurnal :

Ikhtisar Laba Rugi Rp 60.000.000

Modal Ana Rp 18.000.000

Modal Bella 21.000.000

Modal Chintia 21.000.000

4. Berdasarkan gaji dan bunga

Tabel Pembagian Laba Rugi Sekutu ( dalam ribuan rupiah )

Keterangan Ana Bella Chintia Total

Total Laba bersih Rp 60.000

Pembagian gaji Rp 6.000 Rp 4.800 Rp 7.200 (18.000)

Sisa Laba 42.000

Bunga modal 24 % 9.600 14.400 12.000 (36.000)

Sisa laba 6.000

Bagi rata 2.000 2.000 2.000 (6.000)

Total Pembagian laba

setiap sekutuRp 17.600 Rp 21.200 Rp 21.200 0

Jurnal :

Ikhtisar Laba Rugi Rp 60.000.000

Modal Ana Rp 17.600.000

Modal Bella 21.200.000

Modal Chintia 21.200.000

5. Mula-mula diberikan bunga atas modal masing-masing sekutu, sisanya

dibagi sesuai persetujuan (3 :4 : 3)

Tabel Pembagian Laba ( dalam ribuan Rupiah )

Keterangan Ana Bella Chintia Total

Total Laba Rp 60.000

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 15: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

Bunga modal 24 % Rp 9.600 Rp 14.400 Rp 12.000 (36.000)

Sisa Laba 24.000

Dibagi sesuai persetujuan 7.200 9.600 7.200 (24.000)

Total Pembagian Laba Rp 16.800 Rp 24.000 Rp 19.200 0

Cara perhitungan bunga modal :

Ana = 24 % x 40.000.000 = Rp 9.600.000

Bella = 24 % x 60.000.000 = Rp 14.400.000

Chintia = 24 % x 50.000.000 = Rp 12.000.000

Sisa laba Rp 24.000.000 dibagi sesuai persetujuan 3 : 4 : 3

Ana = 3/10 x 24.000.000 = Rp 7.200.000

Bella = 4/10 x 24.000.000 = Rp 9.600.000

Chintia = 3/10 x 24.000.000 = Rp 7.200.000

Jurnal :

Ikhtisar Laba Rugi Rp 60.000.000

Modal Ana Rp 16.800.000

Modal Bella 24.000.000

Modal Chintia 19.200.000

Pembagian Laba – Tunjangan Lebih Besar dari Laba Bersih

Pada contoh yang disajikan sejauh ini, jumlah laba bersih selalu melebihi total

gaji dan bunga. Jika laba bersih lebih kecil dari total tunjangan, maka saldo sisa akan

negatif. Jumlah ini harus dibagi diantara para sekutu sebagai rugi bersih.

Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa tunjangan gaji dan bunga modal adalah

sama seperti contoh di atas, tetapi laba bersihnya menjadi Rp 48.000.000. Sesuai

dengan akta persekutuan, setiap laba bersih atau rugi bersih yang tersisa setelah

dikurangi tunjangan dan bunga dibagi rata.

(dalam ribuan Rupiah)

Keterangan Ana Bella Chintia Total

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 16: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

Tunjangan gaji Rp 6.000 Rp 4.800 Rp 7.200 Rp 18.000

Bunga Rp 9.600 Rp 14.400 Rp 12.000 36.000

Total Rp 15.600 Rp 19.200 Rp 19.200 Rp 54.000

Kelebihan Tunjangan (2.000) (2.000) (2.000) (6.000)

Laba Bersih Rp 13.600 Rp 17.200 Rp 17.200 Rp 48.000

Pengambilan oleh sekutu

Sekutu seperti juga manusia lain, memerlukan uang untuk biaya hidup mereka.

Perjanjian sekutu biasanya memperbolehkan sekutu untuk mengambil kas atau aktiva

lainnya dari persekutuan. Pengambilan dari persekutuan akan dicatat seperti

pencatatan yang dilakukan untuk pengambilan pribadi dalam perusahaan perseorangan.

Pembubaran Persekutuan ( Partnership Dissolution )

Pembubaran firma dapat mengandung dua arti, yaitu :

1. Firma benar-benar bubar dan tidak akan melanjutkan usahanya lagi ( likuidasi )

atau

2. Bubar dalam arti persekutuannya/perjanjiannya saja, tetapi usaha/operasinya

masih akan dilanjutkan.

Pada saat sebuah persekutuan dibubarkan, bisnisnya tidak harus berhenti.

Sebagai contoh, sebuah persekutuan yang terdiri dari dua sekutu bisa memasukkan

seorang sekutu baru. Atau apabila salah seorang sekutu mengundurkan diri, sekutu

lainnya yang tersisa dapat saja melanjutkan operasi persekutuan.

Persekutuan akan bertahan hanya jika para sekutunya tetap berada dalam

persekutuan tersebut. Penambahan sekutu baru atau keluarnya sekutu lama akan

membubarkan persekutuan.

Dalam kedua kasus di atas, persekutuan baru akan dibentuk dan akta

persekutuan yang baru harus dibuat. Banyak persekutuan memiliki akta yang mengatur

sedemikian rupa sehingga penambahan atau pengunduran diri seorang sekutu tidak

harus diikuti dengan pembuatan akta baru.

Hal-hal yang menimbulkan pembubaran suatu persekutuan firma adalah :

a. Kehendak para sekutu, yaitu karena :

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 17: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

1. telah tercapainya waktu / tujuan

2. persetujuan bersama para anggota sekutu

3. pengunduran diri seorang anggota sekutu

b. Ketentuan undang-undang, yaitu karena :

1. kematian salah seorang anggota sekutu

2. seorang anggota sekutu pailit

3. kegiatan firma bertentangan dengan undang-undang

4. keadaan luar biasa, misal : peperangan.

c. Keputusan pengadilan, yaitu karena :

1. seorang anggota sekutu mengalami gangguan jiwa

2. tindakan anggota sekutu merugikan firma

3. perselisihan para anggota sekutu

4. perusahaan tidak mungkin lagi memperoleh keuntungan.

Akuntansi Pembubaran Persekutuan

1. Masuknya sekutu baru

a. Membeli hak kepemilikan sekutu lama

b. Melakukan investasi dalam persekutuan

c. Memberikan bonus pada sekutu lama

d. Memberikan bonus pada sekutu baru

2. Pengunduran diri seorang sekutu/ meninggal dunia

a. Pembayaran hak kepemilikan sesuai dengan nilai buku

b. Pembayaran hak kepemilikan dibawah nilai buku

c. Pembayaran hak kepemilikan diatas nilai buku

Contoh :

Berikut ini Neraca Persekutuan PH, yang dimiliki oleh Petty dan Hilda pada tanggal

tertentu :

Kas Rp 4.000.000 Total kewajiban Rp12.000.000

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 18: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

Aktiva lain2 36.000.000 Modal Petty 11.000.000

Modal Hilda 17.000.000

Total aktiva 40.000.000 Total K & M 40.000.000

1.a Membeli hak kepemilikan sekutu lama

Jika Petty menerima tawaran dari Diana untuk membeli hak kepemikan Petty sebesar

Rp 11.000.000 dengan harga Rp 15.000.000 dan Hida juga menyetujui Diana sebagai

sekutu yang baru. Jurnal atas pemindahan hak kepemilikan dicatat sebagai berikut :

Modal Petty 11.000.000

Modal Diana 11.000.000

1.b Melakukan investasi pada persekutuan

Misalkan Diana diterima sebagai anggota sekutu yang baru dengan menyerahkan

bangunan yang mempunyai nilai pasar seharga Rp 25.000.000.

Jurnal :

Bangunan 25.000.000

Modal Diana 25.000.000

1.c Memberikan bonus pada sekutu lama

Misalkan Diana menyetorkan uang tunai sebesar Rp 20.000.000 dan mendapatkan hak

kepemilikan sepertiga dalam persekutuan. Bonus untuk sekutu lama dibagi rata

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 19: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

Jurnal :

Kas 20.000.000

Modal Dina 16.000.000

Modal Petty 2.000.000

Modal Hilda 2.000.000

1.d Memberikan bonus pada sekutu baru

Misalkan Diana menyetorkan uang sebesar Rp 20.000.000 dan memdapatkan

kepemilikan setengah.

Jurnal :

Kas 20.000.000

Modal Petty 2.000.000

Modal Hilda 2.000.000

Modal Diana 24.000.000

Penilaian Kembali Aktiva ( Revaluation of Assets )

Saldo aktiva persekutuan harus disajikan pada nilai berjalan apabila seorang

sekutu baru masuk. Jika akun tersebut tidak mencerminkan nilai pasar berjalan, akun ini

harus disesuaikan. Penyesuaian bersih ( penurunan atau kenaikan ) nilai aktiva

didistribusikan diantara akun modal sekutu yang ada sesuai dengan rasio pembagian

laba rugi yang telah disepakati.

Kegagalan untuk menyesuaikan akun dengan nilai pasar berjalan bisa

menyebabkan sekutu baru memperoleh keuntungan atau kerugian yang berhubungan

dengan aktiva, yang muncul dalam periode sebelumnya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 20: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

Contohnya sebuah firma beranggotakan A dan B dengan modal masing-masing :

A sebesar Rp 15.000.000 dan B sebesar Rp 10.000.000 dengan rasio pembagian laba

masing-masing A = 3/5 bagian dan B = 2/5 bagian. Berdasarkan ketentuan yang

berwenang, aktiva yang dimiliki dapat dinilai kembali, setelah dinilai kembali, nilai besih

aktiva naik dari Rp 5.000.000 menjadi Rp 7.500.000.

Kenaikan nilai aktiva sebesar Rp 2.500.000 tersebut oleh firma akan dijurnal

sebagai berikut :

Aktiva Rp 2.500.000

Modal A Rp 1.500.000

Modal B 1.000.000

Pengunduran Diri atau Meninggalnya Seorang Anggota Sekutu

Bila salah seorang anggota sekutu mengundurkan diri sebagai anggota sekutu

atau meninggal dunia maka terhadap sekutu tersebut diselesaikan kewajiban-kewajiban

persekutuan atas hak-hak anggota sekutu tersebut.

Penyelesaian segala hak dan kewajiban kepada anggota sekutu yang meninggal

dunia atau mengundurkan diri sebagai anggota sekutu tergantung dari hasil persetujuan

bersama. Kepada sekutu yang mengundurkan diri atau meninggal dunia dapat

diselesaikan atau dibayarkan kepadanya sesuai dengan besarnya saldo modal, dapat

lebih kecil dari modalnya, atau dapat lebih besar dari saldo modalnya.

Pengunduran diri seorang anggota sekutu atau meninggalnya seorang anggota

sekutu berarti persekutuan bubar, tetapi bila segala administrasi telah diselesaikan

sekutu-sekutu yang tinggal dapat melanjutkan usahanya dengan membentuk

persekutuan baru.

Likuidasi Persekutuan

Penambahan sekutu baru, pengunduran diri atau kematian salah seorang sekutu

akan menyebabkan dibubarkannya persekutuan. Namun, bisnis persekutuan tersebut

dapat terus berjalan tanpa adanya perubahan yang berarti dimata orang luar, seperti

konsumen dan kreditur. Sebaliknya likuidasi persekutuan merupakan suatu proses

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 21: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

berhenti dari usaha yang ditekuni persekutuan tersebut dengan cara menjual semua

aktiva persekutuan dan membayar semua kewajiban yang dimiliki persekutuan tersebut.

Langkah terakhir dalam proses likuidasi suatu persekutuan adalah pembagian

sisa kas kepada masing-masing sekutu. Sebelum sebuah persekutuan dilikuidasi, buku

besar persekutuan tersebut harus disesuaikan dan ditutup. Setelah proses penutupan

buku besar dilakukan, maka yang tersisa hanyalah akun-akun yang berkaitan dengan

aktiva, kewajiban,dan modal.

Likuidasi dari suatu persekutuan dapat dilakukan dalam tiga langkah :

1. Menjual semua aktiva nonkas. Membagi laba atau rugi dari hasil penjualan

aktiva pada akun modal masing-masing sekutu berdasarkan rasio pembagian

laba rugi

2. Membayar kewajiban persekutuan

3. Membagi sisa kas pada masing-masing sekutu berdasarkan nilai sisa modal

mereka

Contoh :

Sebuah persekutuan firma yang anggotanya terdiri dari A, B, dan C dengan pembagian

keuntungan 5 : 3 :2. Neraca yang dimiliki pada tanggal 31 Desember 2005 sebelum

likuidasi adalah sebagai berikut

Nama Akun Debet Kredit

Kas Rp 5.500.000

Aktiva non kas 32.000.000

Kewajiban Rp 4.500.000

Modal A 11.000.000

Modal B 11.000.000

Modal C 11.000.000

Total Rp 37.500.000 Rp 37.500.000

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 22: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

Karena suatu hal disepakati persekutuan firma dilikuidasi pada tanggal 31 Desember

2005 :

Likuidasi yang mungkin terjadi ada empat macam, yaitu :

a. laba atas realisasi

b. tidak ada laba atau rugi realisasi

c. rugi realisasi, tanpa defisiensi modal

d. rugi realisasi, mengakibatkan defisiensi modal

a. Laba atas Realisasi

Bila dalam realisasi terdapat keuntungan atau laba, maka laba yang terjadi

didistribusikan kepada para anggota sekutu sesuai dengan perbandingan rasio

laba yang disepakati. Misal : aktiva non kas dapat terjual pada harga Rp

36.000.000. Keuntungan atas realisasi Rp 4.000.000 ( 36.000.000 – 32.000.000 ).

Atas laba realisasi masing-masing sekutu memperoleh :

A = 5/10 x Rp 4.000.000 = Rp 2.000.000

B = 3/10 x Rp 4.000.000 = Rp 1.200.000

C = 2/10 x Rp 4.000.000 = Rp 800.000

Laporan Likuidasi sebagai berikut :

Fa. ABC

Laporan Likuidasi

31 Desember 2005

( dalam ribuan Rupiah)

Keterangan Kas Aktiva

Non Kas

Kewajiban Modal dan Rasio Laba Rugi

A B C

SaldoSebelum

realisasi 5.500 32.000 4.500 11.000 11.000 11.000

Penjualan aktiva & 36.000 (32.000) - 2.000 1.200 800

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 23: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

pembagian laba

Saldo sesudah

realisasi41.500 - 4.500 13.000 12.200 11.800

Bayar kewajiban (4.500) - (4.500) - - -

Saldo 37.000 - - 13.000 12.200 11.800

Distribusi kas kepada

para sekutu(37.000) - - (13.000) (12.200) (11.800)

Saldo akhir 0 0 0 0 0 0

Jurnal yang dilakukan persekutuan firma untuk mencatat transaksi dalam likuidasi

tersebut sebagai berikut :

1. Pada saat penjualan aktiva non kas (realisasi aktiva non kas )

Kas Rp 36.000.000

Aktiva non kas Rp 32.000.000

Laba atas realisasi 4.000.000

2. Saat distribusi laba atas realisasi

Laba atas realisasi Rp 4.000.000

Modal A Rp 2.000.000

Modal B 1.200.000

Modal C 800.000

3. Saat pembayaran utang

Utang Rp 4.500.000

Kas Rp 4.500.000

4. Saat distribusi kas kepada para sekutu

Modal A Rp 13.000.000

Modal B 12.200.000

Modal C 11.800.000

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2

Page 24: pengantar akuntansi 2 mercubuana.doc

Kas Rp 37.000.000

b. Tidak ada laba atau rugi realisasi

Bila dalam realisasi tidak ada laba atau rugi dalam realisasi, maka uang yang

tersedia dari realisasi setelah melunasi kewajiban, maka sisa kas akan sama persis

dapat dipakai untuk membayar salso modal masing-masing sekutu.

c. Rugi realisasi, tanpa defisiensi modal

Contoh sama dengan di atas, hanya diasumsikan realisasi aktiva non kas sebesar

Rp 22.000.000. Maka kerugian realisasi Rp 10.000.000 (22.000.000 – 32.000.000)

Fa. ABC

Laporan Likuidasi

31 Desember 2005

( dalam ribuan Rupiah)

Keterangan Kas Aktiva

Non Kas

Kewajiban Modal dan Rasio Laba Rugi

A B C

SaldoSebelum

realisasi 5.500 32.000 4.500 11.000 11.000 11.000

Penjualan aktiva &

pembagian rugi22.000 (32.000) - ( 5.000) (3.000) (2.000)

Saldo sesudah

realisasi27.500 - 4.500 6.000 8.000 9.000

Bayar kewajiban (4.500) - (4.500) - - -

Saldo 23.000 - - 6.000 8.000 9.000

Distribusi kas kepada

para sekutu(23.000) - - ( 6.000) (8.000) (9.000)

Saldo akhir 0 0 0 0 0 0

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.SiPENGANTAR AKUTANSI 2