6
JAUR (Journal of Architecture and Urbanism Research), 4(1) Bulan 2020: 15-20 JAUR, Vol. 4 (1) Oktober (2020) ISSN: 2599-0179 (Print) ISSN: 2599-0160 (Online) JOURNAL OF ARCHITECUTRE AND URBANISM RESEARCH Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur Penerapan Prinsip Building As Nature pada Youth Center Dikota Dumai Applying the Principles of Building As Nature at the Youth Center in Dumai City * Muhammad Syifa 1) , Mira Dharma S 2) & M.Arief Husaini 3) 1)Mahasiswa Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negri Riau, Indonesia 2, 3) Dosen Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negri Riau, Indonesia Diterima: Maret 2020; Disetujui: Oktober 2020; Dipublikasi: 31 Oktober 2020 *Coresponding Email: [email protected] Abstrak Kota Dumai adalah sebuah kota di Provinsi Riau, Indonesia, sekitar 188 km dari Kota Pekanbaru. Dumai adalah kota dengan wilayah administrasi terluas ketiga di Indonesia, setelah Kota Palangka Raya dan Kota Tidore Kepulauan. Kota ini berawal dari sebuah dusun kecil di pesisir timur Provinsi Riau.Rata-rata ketinggian adalah 3 meter di atas muka laut. Wilayah Kota Dumai beriklim tropis dengan curah hujan antara 100-300 cm dan suhu udara 24-30 °C dengan kondisi tanah rawa bergambut.Di Kota Dumai sendiri memiliki masalah pada tempat dimana orang-orang dan beberapa komunitas berkumpul dan tempat rekrasi keluarga. Pada judul ini diambil “Youth Center” yang mana dengan penerapan prinsip “Building As Nature” sebagai teori Desain bangunan tersebut dan termasuk juga sebagai salah satu prinsip dari Arsitektur Organik. Youth Center adalah tempat di mana kaum muda-mudi dapat bertemu dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, misalnya bola basket , tenis meja , permainan , dan kegiatan kesenian .Ada pun Klub atau Pusat Pemuda bervariasi dalam kegiatan mereka yang beragam dengan konteks budaya,dengan di buatnya “Youth Cebter” ini dapat mengurangi masalah untuk masyarakat di Kota Dumai saat ini Maksud dari penelitian ini adalah memberi gambaran terhadapa perencanaan pada Youth Centre. Metodelogi yang dipakai pada penelitian ini adalah metode kalitatid dan uantitatif dengan metode data, analisa dan konsep dan perancangan. Kata Kunci: Pusat Remaja,building as nature Abstract Dumai City is a city in Riau Province, Indonesia, about 188 km from Pekanbaru City. Dumai is the city with the third largest administrative area in Indonesia, after the City of Palangka Raya and the City of Tidore Islands. The city started as a small hamlet on the east coast of Riau Province. The average height is 3 meters above sea level. The Dumai City region has a tropical climate with rainfall between 100-300 cm and a temperature of 24-30 ° C with peat swamp soil conditions. In the City of Dumai itself has problems in places where people and some communities gather and family reclamation sites. In this title, "YOUTH CENTER" is taken which by applying the principle of "BUILDING AS NATURE" as a theory of the design of the building and is also included as one of the principles of the ORGANIC ARCHITECTURE. The Oral Center is a place where young people can meet and participate in

Penerapan Prinsip Building As Nature pada Youth Center

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penerapan Prinsip Building As Nature pada Youth Center

JAUR (Journal of Architecture and Urbanism Research), 4(1) Bulan 2020: 15-20

JAUR, Vol. 4 (1) Oktober (2020) ISSN: 2599-0179 (Print) ISSN: 2599-0160 (Online)

JOURNAL OF ARCHITECUTRE AND URBANISM RESEARCH

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur

Penerapan Prinsip Building As Nature pada Youth Center

Dikota Dumai

Applying the Principles of Building As Nature at the Youth Center in Dumai City

* Muhammad Syifa1), Mira Dharma S2) & M.Arief Husaini3)

1)Mahasiswa Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negri Riau, Indonesia 2, 3) Dosen Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negri Riau, Indonesia

Diterima: Maret 2020; Disetujui: Oktober 2020; Dipublikasi: 31 Oktober 2020

*Coresponding Email: [email protected]

Abstrak

Kota Dumai adalah sebuah kota di Provinsi Riau, Indonesia, sekitar 188 km dari Kota Pekanbaru. Dumai

adalah kota dengan wilayah administrasi terluas ketiga di Indonesia, setelah Kota Palangka Raya dan

Kota Tidore Kepulauan. Kota ini berawal dari sebuah dusun kecil di pesisir timur Provinsi Riau.Rata-rata

ketinggian adalah 3 meter di atas muka laut. Wilayah Kota Dumai beriklim tropis dengan curah hujan

antara 100-300 cm dan suhu udara 24-30 °C dengan kondisi tanah rawa bergambut.Di Kota Dumai

sendiri memiliki masalah pada tempat dimana orang-orang dan beberapa komunitas berkumpul dan

tempat rekrasi keluarga. Pada judul ini diambil “Youth Center” yang mana dengan penerapan prinsip

“Building As Nature” sebagai teori Desain bangunan tersebut dan termasuk juga sebagai salah satu

prinsip dari Arsitektur Organik. Youth Center adalah tempat di mana kaum muda-mudi dapat bertemu

dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, misalnya bola basket , tenis meja , permainan , dan kegiatan

kesenian .Ada pun Klub atau Pusat Pemuda bervariasi dalam kegiatan mereka yang beragam dengan

konteks budaya,dengan di buatnya “Youth Cebter” ini dapat mengurangi masalah untuk masyarakat di

Kota Dumai saat ini Maksud dari penelitian ini adalah memberi gambaran terhadapa perencanaan pada

Youth Centre. Metodelogi yang dipakai pada penelitian ini adalah metode kalitatid dan uantitatif

dengan metode data, analisa dan konsep dan perancangan.

Kata Kunci: Pusat Remaja,building as nature

Abstract

Dumai City is a city in Riau Province, Indonesia, about 188 km from Pekanbaru City. Dumai is the city

with the third largest administrative area in Indonesia, after the City of Palangka Raya and the City of

Tidore Islands. The city started as a small hamlet on the east coast of Riau Province. The average height

is 3 meters above sea level. The Dumai City region has a tropical climate with rainfall between 100-300

cm and a temperature of 24-30 ° C with peat swamp soil conditions. In the City of Dumai itself has

problems in places where people and some communities gather and family reclamation sites. In this

title, "YOUTH CENTER" is taken which by applying the principle of "BUILDING AS NATURE" as

a theory of the design of the building and is also included as one of the principles of the ORGANIC

ARCHITECTURE. The Oral Center is a place where young people can meet and participate in

Page 2: Penerapan Prinsip Building As Nature pada Youth Center

Muhammad Syifa, Mira Dharma, M. Arief Husaini, Perencanaan prinsip Building As Nature pada Youth Cenre

16

various activities, such as basketball, table tennis, games, and artistic activities. There are also Youth

Clubs or Centers varying in their activities that are diverse in cultural contexts, with the creation of

"YOUTH CEBTER" this can reduce problems for the community in Dumai City today. The purpose of

this study is to provide an overview of the planning at the Youth Center. The methodology used in this

study is a calitatid and quantitative method with data, analysis and concept and design methods.

Keywords: youth center,building as nature How to Cite: S. Muhammad, Mira D, Arief Husain. (2020). Penerapan Prinsip Building As Nature pada Youth Center di Kota Dumai, JAUR (Journal of Architecture and Urbanism Research). 4 (1): 15-20

Page 3: Penerapan Prinsip Building As Nature pada Youth Center

JAUR (Journal of Architecture and Urbanism Research), 4(1) Bulan 2020: 15-20

17

PENDAHULUAN

Masa remaja merupakan suatu periode

penting dari rentang kehidupan, suatu periode

transisional, masa perubahan, masa usia

bermasalah, masa dimana individu mencari

identitas diri, usia menyeramkan (dreaded),

masa unrealism, dan ambang menuju

kedewasaan. Perubahan sosial yang

penting pada masa remaja mencakup

meningkatnya pengaruh teman sebaya (peer

group), pola perilaku sosial yang lebih

matang, pembuatan kelompok sosial yang

baru, dan munculnya nilai-nilai baru dalam

memilih teman dan pemimpin serta nilai

dalam penerimaan sosial (Krori dalam Herlina,

2013).

Berdasarkan peraturan menteri

kesehatan RI nomor 25 tahun 2014 pasal 1

yang dimaksud dengan remaja adalah

kelompok usia 10 hingga 19 tahun. Kota

Dumai merupakan salah satu kota yang ada di

Provinsi Riau, dari hasil data BPS Kota

Dumai pada tahun 2019 daerah Kota Dumai

memiliki jumlah penduduk yang berusia 10-19

tahun mencapai 52.679 jiwa dari total

keseluruhan penduduk mencapai 297.629

jiwa. Kota Dumai terdapat beberapa

komunitas terdiri dari komunitas seni fotografi,

teater, tari, musik, skateboard, sepatu roda,

dan motor, dimana komunitas yang disebutkan

telah diresmikan oleh Sekretasi Daerah Kota

Dumai pada tahun 2016, awal terbentuk

pada tahun 2013 dibentuk untuk menjadi

wadah positif bagi pemuda Kota Dumai

(SekDaKo Dumai).

Bertumbuhnya komunitas remaja di

Kota Dumai tidak sejalan dengan

adanya fasilitas yang dapat menaungi

kegiatan mereka, akhirnya banyak ditemui

remaja yang melakukan kegiatan positif

tidak pada tempatnya, seperti pegelaran sepatu

roda di jalan umum, bermain skateboard di

parkiran suatu gedung instansi, atau bermain

sepak bola di area taman kota. Tentu saja hal

ini menghambat mereka untuk dapat

berkembang dan mungkin dapat

membahayakan mereka maupun orang lain.

Oleh karena itu dibutuhkan suatu tempat yang

bisa menampung kegiatan para remaja agar

produktifitas dalam berkreasi dan rekreasi

mereka dapat tersalurkan ke hal-hal yang

positif dan bermanfaat.

Bermacam-macam kegiatan positif para

remaja Kota Dumai lakukan tergantung

dari minat dan ketertarikan mereka, ada

sebagian kegiatan yang sudah terwadahi tetapi

tidak memadai dan ada juga bahkan yang

belum memiliki tempat. Akhirnya mereka

mencari alternatif untuk melakukan

kegiatan mereka yang mungkin dapat

mengganggu aktifitas lain yang seharusnya

tidak dilakukan pada tempatnya, kegiatan yang

tadinya positif bisa berubah menjadi negatif

karena dianggap mengganggu kegiatan lain.

Wadah yang diperlukan untuk menampung

kegiatan remaja yang berada di Kota Dumai

harus memiliki fungsi yang komplit agar dapat

menampung minat dan kebutuhan rekreasi

dari remaja yang bermacam- macam seperti

Youth Center.

Youth Center merupakan suatu fasilitas

yang diperuntukkan bagi remaja untuk

mewadahi kegiatan positif mereka. Adapun

fasilitas yang terdapat pada Youth Center yaitu

untuk keperluan remaja seperti berolahraga,

kesenian, pendidikan maupun pertemuan.

Youth Center sebagai tempat untuk mewadahi

kegiatan remaja agar minat dan bakat mereka

dapat tersalurkan, selain itu juga untuk

mendukung kegiatan komunitas dan juga

event yang masih berhubungan dengan

remaja, dengan keberadaan Youth Center

di Kota Dumai remaja dapat melakukan

kegiatan positif, berkreasi dan berekspresi

secara bebas di tempat yang tepat.

Adapun kegiatan yang dapat diwadahi

didalam Youth Center Kota Dumai ialah

antara lain kegiatan olah raga dan kegiatan

Page 4: Penerapan Prinsip Building As Nature pada Youth Center

Muhammad Syifa, Mira Dharma, M. Arief Husaini, Perencanaan prinsip Building As Nature pada Youth Cenre

18

kesenian,didalam kegiatan olah raga antara

lain iyalah,bola basket,bola futsal,sepatu

roda,sepeda BMX dan skate board.Didalam

kegiatan kesenian antara lain ialah:seni tari

tradisional,tari kreasi,tari modren,band,dan

pameran.

Youth Center Kota Dumai sebagai wadah

para remaja untuk berkespresi secara bebas

serta harus mampu untuk menggambarkan

kebebasan itu sendiri, oleh karena itu

digunakan pendekatan Pendekatan Building As

Nature yang mengutamakan kebebasan dalam

berekspresi. Menyesuaikan dengan gejolak

masa muda yang dalam kasus Kota Dumai

Youth Center ini sasaran penggunanya

merupakan remaja, dimana remaja merupakan

jiwa yang bebas, tidak ingin terikat oleh

sesuatu dan kadang melawan aturan, ingin

menjadi pusat perhatian, selalu merasa benar,

berapi- api penuh semangat namun juga

rentan. Menggunakan Pendekatan Building As

Nature ini diharapkan dapat menggambarkan

semangat jiwa muda itu sendiri dan

membangkitkan gairah bagi para penggunanya.

Penggunaan metode ini dilakukan sebagai

upaya untuk dapat mengakomodir bangunan

terhadap perkembangan zaman dan

perkembangan typikal remaja.

METODE PENELITIAN

Dalam metode pengumpulan data yang

akan dianalisa dalam perancangan terdapat dua

jenis data yang akan dikumpul dan diolah

yiatu, data primer dan data sekunder. Terdapat

beberapa metode dalam pengumpulan dan

pengolahan dari data yang ada ,yaitu A. Data

primer menggunakan metode observasi yaitu

metode pengumpulan data dengan cara

melakukan pengamatan mengenai hal-hal

penting terhadap obyek serta pengamatan

terhadap masalah-masalah yang ada

secara langsung, dapat dilakukan dengan

beberapa cara yaitu: (1) Survei lapangan

(observasi) yaitu Pengumpulan data site

dilakukan dari hasil survei lapangan. Survei

dilakukan dengan cara pengamatan meliputi

potensi, ukuran, view, kebisingan dan lain

sebagainya. Data dari survei site ini

selanjutnya digunakan untuk menganalisis

kesesuaian site dan mengoptimalkan potensi-

potensi yang terdapat di lokasi site. (2)

Dokumentasi yaitu Pengumpulan data survei

didukung dengan melakukan dokumentasi

terhadap hal-hal yang berhubungan dengan site

dan perancangan. Dokumentasi yang

dilakukan dapat berupa foto, video. dan sketsa.

B.Data Sekunder yaitu Metode

pengumpulan data sekunder dilakukan dengan

mencari studi literatur yang berkaitan dengan

perancangan baik fungsi maupun tema. Data-

data sekunder diperoleh dengan beberapa cara,

diantaranya: (1) Jurnal, Pencarian data dengan

menggunakan jurnal yang sesuai dengan fungsi

dan tema dari perancangan yang akan

dilakukan. Jurnal yang digunakan memiliki

batasan waktu minimal 5 tahun terahir, (2)

Buku, Mencari buku terkait fungsi dan tema

dari perancangan merupakan cara lain dalam

mengumpulkan data terkait perancangan yang

akan dilakukan, (3) Skripsi, tesis atau disertasi,

Menjadikan skripsi, tesis atau disertasi sebagai

bahan referensi dalam proses rancangan.

Skripsi, tesis atau disertasi dapat pula

digunakan sebagai sumber data maupun

sebagai media pembanding.(4) Media

Pengumpulan data menggunakan media

cetak maupun online merupakan sebagai data

pendukung. Data dan media tersebut nantinya

dapat menambah data yang berkaitan dengan

Youth Center atau tentang prinsip desain

Building As Nature.

PEMBAHASAN

Tinjauan lokasi, pada Youth Center di

Kota Dumai mengambil di daerah Purnama

atau di Kecamatan Dumai Barat, tepatnya di

Jl. Cut Nyak Dien., dengan Luas Lahan

±20.000 m2 Kontur Datar, Kondisi Eksisting

: perkebunan ubi

Page 5: Penerapan Prinsip Building As Nature pada Youth Center

JAUR (Journal of Architecture and Urbanism Research), 4(1) Bulan 2020: 15-20

19

Gambar 1. Lokasi dite

Building As Nature adalah bangunan

bersifat alami di mana alam menjadi

pokok dan inspirasi dari arsitektur organik..

Building As Nature ini merupakan konsep

dasar dari arsitektur organik dan konsep ini

masih memakai pemahaman Arsitektur

Organik

Dari definisi tersebut maka penerapan

prinsip Building As Nature pada Dumai Youth

Center akan menerapkan kepada remaja agar

dapat mencintai,merawat alam dan lingkungan

sekitar. Building As Nature yang diterapkan

antara lain ialah kesatuan terhadap alam.

Hal tersebut akan dikomunikasikan

melalui elemen-elemen desain arsitektur mulai

dari bentukan,material hingga denah. Gaya

bangunan menganut aliran prinsip Building As

Nature yang mengutamakan bentuk alam

dan garis untuk berekspresi. Bangunan akan

menampilkan gaya yang menonjolkan

bentuk yang menyerupai kondisi alam sekitar

pengamat bangunan bahwa Kota Dumai

Youth Center ini memiliki prinsip Building As

Nature yaitu kebebasan bentuk dan garis,

sculptural, monumental, sebagai seni.

Penerapan gaya prinsip Building As Nature

akan menterjemahkan prinsip alam yang

berada dilingkang sekitar.

Kota Dumai merupakan Kota yang

terletak di pada pinggiran laut yang mana

membuat Kota dumai banyak ditumbuhi

pohon bakau dan akarnya menjadi dasar

konsep bangunan nantinya,akar pohon bakau

yang berjenis akar serabut dimana akar

tersebut sangat kokoh serta tidak muah

roboh saat diterjang ombak yang kuat.Hal ini

sama seperti sifat remaja yang mana meraka

kokoh apa bila meraka bersama dan menjadi

pondasi suatu daerah nantinya.

Gambar 2. Akar pohon bakau

Massa bangunan yang telah terlihat nanti

akan berbntuk seperti akar pohon kau dan

ditambahkan fasat agar dapt menrapkan

konsep Building As Nature, Pada bangunan

Building As Nature dengan pengaturan massa

bangunan tertutup,menerapkan konsep dasar

perancangan yaitu akar, dengan mengambil

sifat-sifat bentuk dari akar.salah satu sifat akar

pohon bakau yaitu bercang,setelah memahami

bentuk-bentuk dari akar, maka akan diterapkan

ke massa bangunan melalui transformasi

desain.

Gambar 3. Transformasi desain

Konsep Rencana Tapak, dibagi menjadi

beberapa bagian zona yaitu bangunan, parkir,

dan aktifitas outdoor.

Page 6: Penerapan Prinsip Building As Nature pada Youth Center

Muhammad Syifa, Mira Dharma, M. Arief Husaini, Perencanaan prinsip Building As Nature pada Youth Cenre

20

Gambar 4. Konsep rancangan tapak

Jalan masuk ke tapak dapat dilalui

melalui jalan yang mudah diakses dan dilihat

yaitu pada sisi timur tapak, sedangkan jalan

pada barat tapak merupakanjalan jalur keluar

yang mana berbeda dengan jalan masuk, dan

juga jalan masuk pada timur tapak yang

mengitari bangunan sebelum keluar dari tapak

Penerapan tema pada bangunan,

Penghawaan dan pencahayaan nantinya pada

bangunan menggunakan pencahayaan alami

karena dikasi bukaan pada bangunan nantinya

dan begitu juga dengan

penghawaan,penghawaan di gunakan ventilasi

silang agar menjadi penghawaan

alami,dikarenakan tema ini menjuru kepada

alam yang mana sebagai inspirasi dan ide dari

bangunan yang akan dibangun.

Gambar 5. Pencahayaan dan bukaan

Gambar 6. Penghawaan dan ventilasi silang

SIMPULAN

Penerapan Prinsip Building As Nature

pada Youth Center Di Kota Dumai diantaranya

Kota Dumai merupakan salah satu kota di

Provinsi Riau, pada kota ini terdapat taman

yang dimana dijadikan tempat berkumpulnya

remaja.Pada perancangan ini diharapkan

adanya Youth Center Kota Dumai dapat

mengatasi masalah tersebut dan membuat para

remaja dapat berada di dalam satu kawasan

yang mana tempat tersebut sudah dilengkapi

dengan berbagai fasilitas antara lain yaitu

bidanag olahraga,kesenian,dan lainnya,yang

membuat kegiatan remaja lebih teratur dan

lebih baik. Perancangan Youth Center

Kota Dumai ini menerapkan prinsip Building

As Nature yang memiliki beberapa aspek yang

harus diperhatikan dan dipertimbangkan

terhadap Youth Center ini. Adapun prinsip

Building As Nature yaitu salah satunya organis

menghasilkan perasaan yang bebas seperti di

alam yang mana nantinya penrapan di desain

akan ada bukaan pada bangunan agar para

pengunjung pengelola, sedangkan untuk semi

privat tempat pameran,tempat olahraga,dan

tempat Kesenian, zona Public yakni, taman,

aula,kantin dan parkiran.

DAFTAR PUSTAKA

Herlina. (2013). Mengatasi Masalah Anak Dan Remaja

Melalui Buku. In Skripsi Arsitektur.

Data BPS Provinsi Riau.

https://provinsiriau.BPS.go.id. diakses pada tanggal 5

Februari 2020.

Daradjat, Zakiah. 1995. Remaja Harapan dan

Tantangan. Jakarta: Ruhama

Kamus Besar Bahasa Indonesia. gelanggang- remaja.

http://www.kbbi.web.id, diakses 3 Maret 2019

Nofriansyah. (2016). Youth Center Di Kota

Malang. Skripsi Arsitektur, 4(2), 1–59.

Nursanti, A. (2009). Gelanggang Remaja Di Yogyakarta.

Jurnal Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 4(2), 1–12.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. gelanggang-

remaja. http://www.kbbi.web.id, diakses 3 Maret 2019