20
PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKANKREATIVITAS ANAKKELOMPOKB DI TK “MERPATI POS” SURABAYA ARTIKEL DJUNIARTININGSIH NIM. 081684274 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI SI PG PAUD 2012

PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : Bu Djuniartiningsih, http://ejournal.unesa.ac.id

Citation preview

Page 1: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK KELOMPOK B DI TK

“MERPATI POS”

SURABAYA

ARTIKEL

DJUNIARTININGSIH

NIM. 081684274

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI SI PG PAUD

2012

Page 2: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

APPLICATION OF PLAYING BLOCKS METHOD TO IMPROVE

CHILDREN’S CREATIVITY IN GROUP B AT TK. MERPATI POS

SURABAYA

Djuniartiningsih

ABSTRACT

This research came from a background of the need of using Playing

Blocks method to increase children’s creativity in learning process at

Kindergarten.

This research had a purpose to know the use of playing blocks method in

increasing the children’s creativity at Merpati Pos Kindergarten Surabaya.

This research used qualitative approach to get data and analized by

reflective, participative, and collaborative study. The program developing was

based on students and teacher’s information.

This research used the class room action research which was carried out

at TK. Merpati Pos Surabaya by 2 cycles. In the first cycle, some of children had

not been used to be in learning process by playing blocks activity. The children

certainty of study got 40% (incomplete) from 20 students and increase to be 80%

(complete) in the second cycle.

While the result of teacher’s observation got 72% in the first cycle and

increase to be 94% in the second cycle. In student’s activity observation got 67%

in the first cycle and increase to be 91% in the second cycle. This increase was so

significant and it can be concluded that learning process by using playing blocks

method can increase the students’ creativity at Group B at TK. Merpati Pos

Surabaya.

The suggestion is given to the teacher to increase the students’ creativity

that variation method was expected to be used as the manner to motivate the

students of Kindergarten so that they can be more motivated and the result of

learning process will be optimal.

Keywords: playing blocks method, Creativity.

Page 3: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK

“ MERPATI POS “ SURABAYA

DJUNIARTININGSIH

ABSTRAK

Peneliti ini berangkat dari latar belakang perlunya penggunaan metode bermain dengan memanfaatkan bangun balok untuk meningkatkan kemampuan bermain balok sebagai salah satu kreativitas guru dalam meningkatkan proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauhmana penggunaan metode bermain balok dalam meningkatkan kreativitas anak di TK Merpati Pos Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data dan analisa melalui kajian-kajian reflektif, partisipatif, dan kolaboratif. Pengembangan program di dasarkan informasi siswa dan guru. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di TK. Merpati Pos Surabaya melalui 2 siklus. Siklus pertama sebagian anak belum terbiasa dalam kegiatan pembelajaran bermain balok. Pada siklus pertama ketentuan belajar anak memperoleh 40% (tidak tuntas) dari jumlah 20 anak dan pada siklus ke dua meningkat menjadi 80% (tuntas). Sedangkan hasil pengamatan kinerja guru memperoleh hasil pada siklus pertama 72% meningkat pada siklus 2 menjadi 94%. Begitu pada pengamatan aktivitas anak pada siklus 1 hanya mencapai 67% meningkatkan menjadi 91% peningkatan ini sangat signifikan sekali dan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode bermain balok dapat meningkatkan kreativitas anak kelompok B TK. Merpati Pos Surabaya. Saran diberikan pada guru dalam meningkatkan kreativitas anak diharapkan dapat menggunakan metode yang bervariasi sebagai car untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran di TK, agar siswa lebih termotivasi sehingga hasil pembelajaran akan lebih optimal Kata Kunci : Kemampuan, Metode bermain balok, Kreativitas

Page 4: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut Dr. Soemiarti Patmonodewo (2000 : 41) bahwa masa pra sekolah

merupakan cermin kualitas bangsa di masa yang akan datang. Khususnya para

orang tua makin lama makin menyadari betapa pentingnya hubungan orang tua

anak yang kelak akan mewarnai hubungan dengan lingkungannya, teman sebaya,

guru maupun atasannya.

Anak yang medapatkan perlakuan yang tidak tepat, semacam child abused dan

anak yang hidup dalam kemiskinan yang selalu menjadi bahan perdebatan para

pendidik. Untuk hal tersebut selalu akan dicarikan jalan keluar dari permasalahan

tersebut. Sementara itu usaha memberikan simulasi pada anak usia awal selalu

menjadi perhatian para pendidik.

Berdasarkan hal tersebut maka kita berkewajiban untuk meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM) Negara ini. Sumber Daya Manusia yang

berkualitas dapat diwujudkan melalui pendidikan yang berkualitas pula.

Pendidikan dimulai dari generasi muda, khususnya usia dini.

Menurut Depdiknas (2004 : 4) menyatakan bahwa : Anak usia 4-6 tahun

merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentang usia lahir sampai

6 tahun. Pada anak usia ini secara terminology disebut sebagai anak usia pra

sekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan dari

50% menjadi 80%. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama

Page 5: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

dalam mengembangkan kemampuan fisik, koognitif, bahasa, social-emosional,

konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral dan nilai – nilai agama.

Selanjutnya di dalam Keputusan Mentri Kependidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 0486/U/1992 Bab I Pasal 2 Ayat (1) telah dinyatakan bahwa

“Pendidikna Taman Kanak – Kanak merupakan wadah untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan alami anak”. Tindak lanjut Bab II Pasal 4

dijelaskan bahwa anak didik di TK adalah anak usia 4-6 tahun.

Ada indikasi penurunan kemampuan berfikir kreatif pada anak usia 6 tahun, yaitu

saat anak masuk kelas satu sekolah dasar. Dalam angka mengoptimalkan berbagai

potensi yang dimiliki anak pada masa pertumbuhannya, khususnya pada masa

kanak – kanak hingga usia sekolah maka perlu diperhatikan bagaimana cara anak

memanfaatkan mainannya dan bagaimana mainannya mempengaruhi dirinya. Hal

ini di pandang relevan mengingat naluri anak dalam meningkatkan

kemampuannya selalu berdasarkan unsur bermain. Disamping itu banyak studi

membuktikan bahwa mainan dapat di manfaatkan sebagai media pendidikan,

termasuk pula didalamnya meningkatkan kemampuan kreatif anak.

Berkaitan dengan uraian diatas perlu dikembangkan suatu media pembelajaran

yang dapat menstimulasi anak untuk belajar namun tidak terkesan mengintimidasi

anak untuk belajar sesuatu. Dalam hal ini peneliti ingin mengembangkan suatu

media pembelajaran yang bisa digunakan dalam pembelajaran koognitif siswa TK

kelompok B dengan pendekatan bermain sambil belajar. Media pembelajaran

digunakan untuk memudahkan siswa dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran

Page 6: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

dapat tercapai. Pembelajaran bermedia lebih efektif dari pada pembelajaran tanpa

media.

Istilah media merupakan bentuk jamak dari medium, secara harafia berarti

perantara atau pengantar. Menurut AECT (dalam Naning, 2006 : 2) mengartikan

media sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi.

Berdasarkan karakteristik siswa TK yang masih suka bermain, media balok dapat

digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Penggunaan media balok

bertujuan membuat siswa belajar sambil bermain, sehingga guru dapat

memberikan pemahaman tentang konsep matematika dan bahasa. Pengembangan

media balok ini lebih ditekankan pada pengembangan kemampuan matematika

siswa. Konsep matematika yang dikenal adalah konsep tentang angka, berhitung

dan mengenal tentang lebih banyak, sama atau lebih sedikit. Media balok dipilih

berdasarkan atas pertimbangan : 1. Media balok yang ada hanya polos dan

biasanya untuk permainan konstruksi, 2. Belum dikembangkan media balok

dengan pola huruf, angka dan gambar di TK Merpati Pos Surabaya, 3. Media

balok bisa digunakan dalam belajar dalam pendekatan bermain sambil belajar

sehingga anak lebih tertarik dan merasa senang. Selain itu karena media balok

memiliki karakteristik antara lain : 1. Termasuk media tiga dimensi, 2. Tahan

lama atau awet, 3. Mudah memainkan, 4. Biaya pembuatan relative murah, 5.

Luwes, mudah diubah sesuai dengan keinginan pemakai.

Page 7: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

Focus penelitian tindakan ini adalah: untuk menghasilkan suatu prototipe atau

model media yang diharapkan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas

siswa kelompok B di TK MERPATI POS Surabaya

Rumusan Masalah

Bagaimanakah penerapan metode bermain balok dapat meningkatkan kreativitas

anak TK. Merpati Pos Surabaya ?

Tujuan Yang Ingin Dicapai

Untuk meningktakan kretivitas anak memlalui penerapan metode bermain balok.

Kajian Teoritik

Pengertian Bermain

Menurut Singer (dalam Kustanti,2004) mengemukakan bahwa bermain dapat

digunakan anak-anak untuk menjelajahi dunianya, mengembangkan kompetensi

dalam usaha mengatasi dunianya dan mengembangkan kreativitas anak. Dengan

bermain anak lebih memiliki kemampuan untuk memahami konsep secara ilmiah,

tanpa paksaan.

Bermain menurut Mulyadi (2004), secara umum sering dikatakan dengan kegiatan

anak-anak yang dilakukan secara spontan. Terdapat lima pengertian bermain :

1. Sesuatu yang menyenangkan dan nilai instrinsik pada anak

2. Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat intrinsic

Page 8: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

3. Bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsure keterpaksaan dan bebas

dipilih oleh anak

4. Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak

5. Memiliki hubungan sistematik yang harus khusus dengan sesuatu yang

bukan bermain, seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa,

perkembangan social dan sebagainya

Menurut Drs. Suryadi (2006 : 6) mengemukakan bahwa bermain adalah suatu

kegiatan yang menggunakan kemampuan-kemampuannya yang baru berkembang

untuk menjajaki dirinya dan lingkungannya dengan cara-cara yang beragam.

Bermain juga memiliki beberapa makna, yaitu makna fisik, makna social, makna

pendidikan, makna penyembuhan, makna moral dan makna untuk memahami diri

sendiri.

Bermain, jika ditinjau dari sumber kegembiraannya dibagi menjadi dua, yaiatu

bermain aktif dan bermain pasif, sedangkan jika ditinjau dari aktivitasnya,

bermain dapat dibagi menjadi empat yaitu : bermain fisik, bermain kreatif,

bermain imajinatif, dan bermain manipulative. Jenis bermain tersebut juga

merupakan cirri bermain pada anak usia pra sekolah dengan menekankan

permainan dengan alat (balok, bola dan sebagainya) dan drama.

Manfaat Bermain

a. F.Frank menegaskan pentingnya bermain karena sebagai suatu cara yang baik

untuk belajar diri sendiri.

Page 9: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

b. Herbert Spencer berpendapat bernain sangat penting bagi anak karena anak

memiliki potensi lebih dan perlu disalurkan melalui bermain.

c. JJ. Rosseau menegaskan bahwa bermain bagi anak sangat penting karena

sebagai kodrat anak.

d. Hurlock berpendapat bahwa bermain penting bagi anak karena setiap anak

dalam perkembangannya biasanya mendapatkan dari lingkungan hidupnya,

baik dari lingkungan terdekat maupun lingkungan yang lebih dekat.

e. Karl Buhker berpendapat bahwa bermain adalah kegiatan yang menimbulkan

kenikmatan, dan kenikmatan itu menjadi rangsangan bagi pelaku lainnya.

Ketika anak mulai mampu berbicara dan berfantasi meluas menjadi

kenikmatan berkreasi.

Kebutuhan Bermain

Kebutuhan bermain merupakan sesuatu yang penting bagi anak karena bermain

merupakan printis kreativitas, dan dapat mengembangkan cara berfikir anak. Anak

yang banyak bermain akan mampu meningkatkan kreativitas mereka di masa

depan. Dalam bermain mengubah kekuatan potensi dalam diri menjadi sarana

untuk mengubah kekuatan potensi dalam diri menjadi sarana penyalur kelebihan

energy dan relaksasi.

Beberapa karakteristik bermain adalah sebagai berikut : Bermain menuntut pelaku

ktif secara fisik dan mental, Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan,

mengasyikan dan menggairahkan, Bermain dilakukan bukan karena paksaan

Page 10: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

melainkan karena keinginan diri sendiri, Dalam bermain individu bertingkah laku

secara spontan, sesuai dengan keinginannya, Tanpa ada hal-hal lain, kegiatan

bermain itu sendiri sudah sangat menyenangkan bagi pelaku, Bebas membuat

aturan sendiri sesuai kesepakatan antar pelaku, Makna dan kesan bermain

sepenuhnya ditentukan pelaku.

Fungsi Bermain, bermain memiliki banyak fungsi berkaitan dengan pertumbuhan

dan perkembangan anak adalah : Latihan Pengambilan Keputusan, Memilih,

Mandiri, Tuntas, Kreativitas, Percaya Diri, Pengembangan Intelektual,

Pengembangan Bahasa, Bermain Untuk Perkembangan Sosial, Bermain Untuk

Perkembangan Emosi, Bermain Untuk Pengembangan Fisik, Bermain Untuk

Perkembangan Kreativitas, Bermain Sebagai Terapi.

a. Jean Piaget

Adapun tahapan kegiatan bermain menurut Piaget adalah sebagai berikut :

1) Permainan sensori motorik (¾ bulan - ½ tahun)

2) Permainan Simbolik (2-7 tahun)

3) Permainan Sosial yang Memiliki Aturan (8-11 tahun)

4) Permainan yang Memiliki Aturan dan Olahraga (11 tahun ke atas)

b. Hurlock

Adapun tahapan perkembangan bermain menurut Hurlock adalah sebagai

berikut :

Page 11: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

1) Tahapan Penjelajahan (Explonatory Stage)

2) Tahapan Mainan (Toy Stage)

3) Tahapan Bermain (Play Stage)

4) Tahap Melamun (Daydream Stage)

Bermain Balok

Menurut B.E.F Montolalu (6.22) mengemukakakan bahwa : Balok mempunyai

tempat dihati anak serta menjadi pilihan favorit sepanjang tahun, bahkan sampai

tahun ajaran berakhir. Ketika bermain balok banyak temuan-temuan terjadi.

Demikian pula pemecahan masalah terjadi secara ilmiah. Bentuk konstruksi

mereka dari yang sederhana sampai yang rumit dapat menunjukkan adanya

penigkatan pengembangan berpikir mereka. Daya penalaran anak akan bekerja

aktif. Konsep pengetahuan matematika akan mereka temukan sendiri, seperti

nama bentuk, ukuran, warna, pengertian sama/tidak sama, seimbang, dll.

Belajar Melalui Bermain Balok

Balok dianggap sebagai alat bermain yang paling bermanfaat dan yang paling

banyak digunakan di TK maupun lembaga pendidikan pra sekolah (Benish, 1978,

Kinsmans G Bark, 1979). Nilai dari membangun dengan balok meliputi 4 aspek

pengembangan yaitu : Fisi Motorik, Perkembangan Koognitif, Perkembangan

Sosial, Perkembangan Emosional.

Page 12: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

KREATIVITAS

Pengertian Kreativitas

Menurut Solso (Csikszentminhalyi, 1996) kretivitas adalah aktivitas koognitif

yang menghasilkan cara pandangan baru terhadap suatu maslah atau situasi.

Dverdal (dalam Hurlock 1999) menjelaskan kreativitas sebagai kemampuan

seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang

pada dasarnya baru, dan sebelumnya tak dikenal pembuatnya. Kreativitas ini

dapat berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan

hanya perangkuman, mungkin mencakup pembentukan pola-pola baru dan

gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya serta

pencakokan hubungan lama kesituasi baru dan mungkin mencakup pembentukan

korelasi baru. Bentuk-benutuk kretivitas mungkin berupa produk seni,

kesusasteraan, produk ilmiah, atau mungkin juga bersifat procedural atau

metodologis.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan

untuk menciptakan sesuatu yang baru atau kombinasi baru berdasarkan unsure-

unsur yang telag ada sebelumnya menjadi sesuatu yang bermakna atau

bermanfaat.

Bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan spontan sehingga hal

ini memberikan rasa aman secara psikologis pada anak. Begiti pula dalam suasana

bermain aktif, dimana anak memperoleh kesempatan yang luas untuk melakukan

eksplorasi huna memenuhi rasa ingin tahunya, anak bebas mengekspresikan

Page 13: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

gagasannya melalui khayalan, drama, bermain konstruktif, dan sebagainya. Maka

dalam hal ini memungkinkan anak untuk mengembangkan perasaan bebas secara

psikologis.

Bermain Balok dapat membuat anak usia dini memiliki imajinasi dan kreatifitas

alamiah. Kemampuan ini dapat menghasilkan pemikiran – pemikiran yang asli

dan sangat fleksibel dalam merespon dan mengembangkan aktifitas sehingga anak

dapat menciptakan berbagai bentuk karya atau khayalan spontanitas dengan alat

mainnya.

Bermain adalah awal dari perkembangan kreativitas, karena dalam kegiatan yang

menyenangkan itu, anak dapat mengungkapkan gagasan – gagasan secara bebas

dalam hubungan dengan lingkungannya. Oleh karena itu kegiatan tersebut dapat

dijadikan dasar dalam mengembangkan kreativitas anak.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau CAR

(Classroom Action Research). Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 89),

penelitian ini muncul karena adanya kesadaran pelaku kegiatan yang merasa tidak

puas dengan hasil kerjanya. Dengan didasari atas kesadaran sendiri, pelaku yang

bersangkutan mencoba menyempurnakan pekerjaannya dengan cara melakukan

percobaan yang dilakukan berulang-ulang, prosesnya diamati dengan sungguh-

sungguh sampai mendapatkan proses yang dirasakan memberikan hasil yang lebih

baik dari semula.

Analisis Data

Page 14: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, Menurut

Suharsimi Arikunto (2006 : 89), penelitian ini muncul karena adanya kesadaran

pelaku kegiatan yang merasa tidak puas dengan hasil kerjanya. Dengan didasari

atas kesadaran sendiri, pelaku yang bersangkutan mencoba menyempurnakan

pekerjaannya dengan cara melakukan percobaan yang dilakukan berulang-ulang,

prosesnya diamati dengan sungguh-sungguh sampai mendapatkan proses yang

dirasakan memberikan hasil yang lebih baik dari semula.

Data yang terkumpul pada setiap siklus dianalisis secara deskriptif dengan

menggunakan teknik prosentase untuk mengetahui kecendrungan yang terjadi

dalam kegiatan pembelajaran, dalam analisa sebagai berikut :

Adapun rumus prosentase yang digunakan adalah : P= F/N × 100% (P=

Prosentase (nilai), f= Skor yang diperoleh, N= Nilai maksimal (Suharsimi,

Arikumo, 1998 :236)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan proses penelitian tindakan kelas ( PTK )

tentang pembelajaran dengan menerapkan metode Bermain Balok Guna

Meningkatkan kreativitas Anak melalui bantuan partisipan melakukan

pengamatan / penelitian terhadap apa yang telah direncanakan dalam upaya

meningkatkan kualitas pembelajaran dan keberhasilan pembelajaran pada anak

kelompok B TK Merpati Pos dengan jumlah 20 anak dilaksanakan dengan

sebanyak 2 siklus, dan hasilnya akan kami paparkan sebagai berikut : pada siklus

Page 15: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

I, observasi aktivitas guru mencapai 72%. Setelah melaksanakan siklus I, hasil

yang diperoleh belum sesuai dengan harapan peneliti. Maka diadakan perbaikan

tindakan lagi pada siklus II. Hasil yang diperoleh pada siklus II ini mengalami

peningkatan menjadi sebesar 94%. Hai ini semakin diperkuat dengan keberhasilan

guru dalam pelaksanakaan pembelajaran. pada siklus I, observasi aktivitas anak

mencapai 61%. Setelah melaksanakan siklus I, hasil yang diperoleh belum sesuai

dengan harapan peneliti. Maka diadakan perbaikan tindakan lagi pada siklus II.

Hasil yang diperoleh pada siklus II ini mengalami peningkatan menjadi sebesar

91%. Hal ini dikarenakan anak sudah dengan baik memperhatikan penjelasan

guru, artinya aktivitas belajar anak dapat meningkat dengan baik dan lancar,

disekolah maupun dirumah. Anak memperhatikan dan memahami pembelajaran

yang disampaikan guru, anak berkonsentrasi dalam mendengarkan guru, terjadi

interaksi timbal balik antara anak dengan guru. Pada siklus I, membentuk bangun

sederhana 72%, membentuk bangun yang agak sulit 61%, dan terampil

membentuk dengan menggunakan bahan bangun balok 60%. Dengan melihat

hasil tersebut, penelitian belum merasa sesuai dengan standar pembelajaran yang

diharapkan. Maka diadakan perbaikan siklus II. Dalam siklus II ini, membentuk

bangun sederhana 86%, membentuk bangun yang agak sulit 89%, dan terampil

membentuk dengan menggunakan bahan bangun balok 91%. Hal ini dikarenakan

anak-anak sudah mampu dan terampil dalam membuat bahan bangun balok.

Pembahasan Hasil Penelitian

siklus I, membentuk bangun sederhana, membentuk bangun yang agak sulit, dan

terampil membentuk dengan menggunakan bahan bangunan balok 20% atau 4

Page 16: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

dari jumlah murid di kelompok B yang telah mampu membentuk bangun

sederhana, agak sulit, dan terampil membentuk dengan menggunakan bahan

bangun balok. Dan 80% atau 16 anak yang belum mampu dan tidak berhasil

dalam membentuk bangun sederhana, agak sulit, dan terampil membentuk dengan

menggunakan bahan bangun balok. Setelah siklus I dilaksanakan ternyata menurut

peneliti belum memenuhi standart yang diharapkan untuk keberhasilan dalam

pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I kemampuan kegiatan

bermain balok , memegang peranan penting pada kegiatan pembelajaran di TK

Merpati Pos Surabaya. Ada beberapa kebaikan dari kegiatan bermain balok yaitu

kreatif, berkreasi, dan mandiri saat melakukan kegiatan tersebut.

Melihat hasil yang dicapai anak pada perbaikan siklus I yang belum sesuai dengan

target yang diharapkan maka peneliti merencanakan perbaikan pembelajaran

ulang dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan pembelajaran yang terjadi pada

siklus I.

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II kegiatan bermain balok dapat

meningkatkan kreativitas anak mempunyai arti tersendiri bagi guru. Pada siklus I

persepsi guru kurang dapat memberikan motivasi belajar pada anak, oleh karena

itu pada siklus II ini guru memberikan tambahan media yang sangat menarik pada

anak yaitu adanya contoh yang sudah jadi yang benar-benar menarik tampilannya

sangat penting untuk memotivasi anak agar lebih kreatif dalam berkreasi. Guru

pun memperjelas bahan ajar yang disampaikan kepada anak, sehingga anak dapat

menerima penjelasan guru dengan baik, anak lebih senang dan antusias bermain

balok. dalam siklus II hasilnya ada peningkatan yang sangat baik yaitu sebesar

Page 17: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

80% dari anak yang hadir atau 16 anak yang mampu mandiri dan kreatif dalam

bermain balok sedangkan yang 20% atau 4 anak masih memerlukan bimbingan.

Dalam siklus II anak mengikuti kegiatan motorik halus melalui bermain balok

dengan semangat dan senang dalam melakukan kegiatan ini hingga akhir kegiatan,

peningkatan yang dicapai 80% atau 16 anak dapat menyelesaikan dengan baik dan

20% atau 4 anak yang masih kurang maksimal dalam meyelesaikan tugasnya ini

termasuk kategori kurang baik.

Anak – anak yang mempunyai keterampilan yang baik akan cepat menerima dan

faham dengan penjelasan yang diterima dari guru. Dengan menerapkan metode

bermain balok partisipasi anak untuk melakukan kegiatan tersebut akan lebih

kreatif dan lebih baik dalam menampilkan imajinasinya. Dalam hal ini anak dapat

mengoptimalkan hasil belajarnya dengan adanya peningkatan dari siklus I ke

siklus II yang mengalami peningkatan menjadi sebesar 80% dari anak yang hadir

pada saat pembelajaran. Dikarenakan adanya kerjasama dan persiapan yang baik

antara anak dan guru ketika kegiatan pembelajaran bermain balok dan membentuk

bangun sederhana, membentuk bangun agak sulit, terampil membentuk bangun

balok dapat meningkatkan kreativitas. Bahkan mengalami peningkatan yang

masuk kategori yang baik dalam mendengarkan penjelasan tentang metode

bermain balok.

Page 18: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari uraian hasil analisis pembahasan pada penelitian ini tentang penerapan

metode bermain balok dapat meningkatkan kreativitas anak kelompok B TK.

Merpati Pos Surabaya maka simpulannya adalah anak mempunyai daya tarik yang

cukup kuat dalam proses pembelajaran, ada peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Dalam proses mengajar di dalam kelas guru mulai mampu memotivasi siswa

dalam bermain balok, bermain balok dengan kelompok, mengajukan pertanyaan

kepada siswa dengan memanfaatkan alat peraga bagi pengembangan anak usia

dini. Berdasarkan tingkat keefektivitas anak dengan imajinasinya, anak mampu

menunjukan keberhasilan pada selisih prosentase dari siklus I ke siklus II sebesar

40% sehingga penerapan metode bermain balok sangat baik untuk meningkatkan

kreativitas anak TK.

Saran

Setelah mengetahui hasil penelitian tindakan kelas ini tentang penggunaan metode

bermain balok, diharapkan metode ini bisa digunakan dalam proses pembelajaran

berikutnya dan tinggal mengubah teknik permainannya sehingga anak bermain

dengan senang dan tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Penulis

menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, sehingga diharapkan di

waktu mendatang baik penulis maupun pembaca bisa melakukan penelitian yang

lebih mendalam tentang penggunaan metode bermain balok, hasil penelitian ini

dapat digunakan acuan/referensi bagi pengembangan penelitian lebih lanjut,

Page 19: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

dengan tidak menutup kemungkinan pada guru TK untuk mencoba menerapkan

metode bermain balok dalam proses pembelajaran. Karena penelitian juga hanya

terbatas pada penerapan metode bermain balok, maka diharapkan ada penelitian

semakin menarik bagi siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Naning Puji. 2006. Pengembangan Media Balok Dalam Pembelajaran Kognitif Siswa Kelompok B TK Mutiara I. Lamongan Skripsi, Surabaya: Unesa.

Depdiknas. 2004. Kurikulum TK dan RA Standar Kompetensi. Jakarta: Depdiknas.

Suryadi. 2006. Kiat Jitu Dalam Mendidik Anak. Jakarta: EDSA Mahkota.

Ahira, Anna. Permainan Anak. (On Line). (http://anneahira.com/kesehatan-anak- Permainan-anak.htm, diakses 18 Maret 2010).

Arifin, Zaenal. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Lentera Cendikia.

Arikunto,Suharsimi. 2008.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. ---------------------------. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta, Jakarta Anggota IKAPI

Campbell, David, dan Hardjana, Mangun. 1996. Mengembangkan Kreatifitas. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Chandra, Julius. 1994, Kreativitas Bagaimana Menanam Membangun dan Mengembangkannya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Depdiknas. 2007. Pelatihan Pengembangan Strategi Pembelajaran. KBK/KTSP. Jakarta: Depdiknas.

Gratia, Prima Dewi. 2009. Kreativitas anak. (On Line). (Error! Hyperlink

reference not valid., diakses 18 Maret 2010).

Page 20: PENERAPAN METODE BERMAIN BALOK DAPAT MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK KELOMPOK B DI TK “MERPATI POS” SURABAYA

Mariani, Devi Ari. 2008. Bermain dan Kreativitas Anak Usia Dini (http://Deviarimariani.Wordpress.com/2008/06/12/bermain-dan- kreativitas-anak-usia-dini, diakses 18 Maret 2010). Moeslichatoen R. 1999. Metode Pengajaran di Taman Kanak – kanak. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Moleong, Lexy S, 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Roesdakarya.

Munandar. 1995. Peningkatan Kreativitas Anak. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Prasojo, Suminaring. 2010. Permainan Angka dan Logika. Yogyakarta: Diva Press.

Riyanto, Yatim. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif. UNESA University Press.

Siswanto, Igrea. 2008. Bermain dan permainan Anak. Jakarta : Unversitas Terbuka.

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. CV Alfa Beta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta.

Sujiono Nurani Yuliani. 2007. Metode Pengembangan Kognitif. Cet 9: Jakarta Universitas Terbuka.