Upload
hangoc
View
218
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PENELITIAN TUGAS AKHIR
OPTIMASI PROSES PENGIRIMAN REMPAH-REMPAH PT OLLOP DARI
DESA HILLA - AMBON KE ROTTERDAM
Rikki Styadi
Program Study of Marine Transportation Department of Naval Architecture
Faculty of Marine Technology Sepuluh Nopember Institute of Technology
Surabaya
LATAR BELAKANG
Salah satu eksportir pala adalah PT. Ollop, industri rumah tangga di desa Hila, Pulau Ambon, Maluku. Dimana setiap tahun mengirimkan 160 ton pala ke Rotterddam - Belanda dengan nilai barang hingga Rp. 15 miliar dolar. Pada perkembangannya Verstegen sebagai importer dari rempah-rempah PT Ollop mengeluarkan biaya yang semakin besar untuk mendatangkan komoditas rempah-rempah ini. Namun terdapat beberapa hal dan permasalahan yang timbul dari proses pengiriman rempah-rempah yang perlu diselidiki.
LATAR BELAKANG
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), UNPATI (Universitas Pattimura – Ambon), Rotterdam University, bersama Living Laboratorium of Logistic Indonesia – Netherland (LLLI - NL), dan PT Ollop melakukan penelitian bersama guna mengetahui dan mengatasi beberapa permasalahan di atas sehingga proses pengiriman rempah-rempah PT Ollop dari Desa Hilla menuju ke Rotterdam lebih cepat dan aman.
What The Problem???
Rumusan Masalah
a. Bagaimana proses produksi dan penanganan rempah-rempah di PT Ollop?
b. Bagaimana membandingkan biaya transportasi dan waktu tempuh antara pengiriman rempah-rempah dari Desa Hilla menuju Ambon dengan jalur yang lama dan jalur yang baru dengan adanya Jembatan Merah Putih?
c. Bagaimana penanganan dari kontainer dari PT Ollop di Surabaya?
d. Apa yang menyebabkan lamanya waktu yang dihabiskan di Surabaya?
Batasan masalah a. Pada penelitian ini penulis membatasi permasalahan
yang diangkat adalah proses pengiriman rempah-rempah dari Desa Hilla hingga kontainer naik di atas Feeder Vessel menuju Singapore.
b. Rempah-rempah yang diteliti ini adalah pala , dan fuli, sedangkan cengkeh sebagai komoditas ekspor PT Ollop tidak diteliti,.
c. Fokus penelitian saya adalah tentang optimasi waktu selama muatan pala di Surabaya, serta permasalahan penanganan muatan pala PT Ollop agar tetap bersih. Sedangkan untuk fokus seperti teknis Uji Aflatoxin, Fumigasi, dan perencanaanya di Ambon menjadi bagian lain.
Tujuan Penulisan
a. Mengetahui proses penanganan, produksi, dan prosedur pala dari petani di PT Ollop hingga siap ekspor, sehingga mengetahui cara kerja di PT Ollop dalam menangani pala.
b. Mengetahui perbandingan biaya transportasi , dan waktu tempuh antara pengiriman pala dari Desa Hilla menuju Ambon dengan jalur yang lama dan jalur yang baru dengan adanya Jembatan Merah Putih.
c. Mengetahui proses, prosedur, dan elemen-elemen biaya dari penanganan kontainer dari PT Ollop di Surabaya
d. Mengetahui kendala yang dialami ketika di Surabaya, sehingga mendapatkan solusi/informasi yang berguna untuk mengurangi masa tunggu di Surabaya
Manfaat Penulisan
• Mengetahui permasalahan dalam pengiriman rempah-rempah dari Desa Hilla – Ambon menuju Rotterdam sehingga dapat memberikan saran kepada PT Ollop dari beberapa permasalahan yang ada. Dan ke depannya juga dengan dukungan pemerintah Maluku bisa membuat Maluku menjadi daerah penghasil pala terbesar di Dunia.
Hipotesis
• Dengan adanya optimasi proses pengiriman pala PT Ollop dari Hila menuju Rotterdam ini bisa meminimkan biaya yang dikeluarkan oleh PT Ollop, serta meminimalkan waktu pengiriman pala dan menjaga pala agar aman hingga menuju Rotterdam
Flow of PT Ollop Nutmeg
Map of Spices Transhipment
Methodology of Research
How the Step Of This
Research???
Methodology
Methodology
No
Month
April (2013)
May June July August September October November December January (2014)
INFORMATION
Activity
1 Preparation Research
- Research Study Registration
- Preparation of Research Proposal
2 2 Student from ITS dan 2
Student from Dutch starting
Research in Surabaya
3 Researcher began a study
in Ambon
4 Back to Surabaya
and Holiday’s
- Develop Research Report
5 Final Presentation in Surabaya
Follow up and Discussions
Research Plan
1. Produktivitas Pekerja PT Ollop
Jumlah tenaga kerja yang diserap oleh perusahaan ini sebanyak 83 orang, di samping tenaga kerja bantu sebanyak 15 orang yang sewaktu-waktu dimanfaatkan.
Namun untuk urusan tenaga kerja sortir dimana mempunyai tugas untuk pemilihan pala agar siap ekspor, jumlah tenaga kerja yang ada adalah sebanyak 63 orang.
Sehingga dalam perhitungan produktifitas pekerja untuk menghasilkan pala setiap harinya adalah untuk menghitung produktifitas ke 63 orang
1. Produktivitas Pekerja PT Ollop
Jumlah ekspor pala di tahun 2012 dan 2013
beserta waktu pengiriman bisa dilihat pada tabel
1. Produktivitas Pekerja PT Ollop
Source : Data from PT Ollop
1. Produktivitas Pekerja PT Ollop
Kemudian perhitungan produktivitas yang kedua adalah menghitung produktivitas pekerja per harinya yang didapat dari melihat jumlah terbanyak yang diekspor selama tahun 2012 dan 2013.
2. Perhitungan Kapasitas Maksimum Muatan Pala
Tujuan dari perhitungan ini adalah untuk mengetahui
kapasitas maksimum dari truk pengangkut pala dan container 20 feet. Dan membandingkan dengan realisasinya yang dilakukan selama ini oleh PT Ollop.
2. Perhitungan Muatan Maksimum Truk Pengangkut
Tranportasi yang digunakan untuk mengangkut
muatan pala PT Ollop dari gudang di Desa Hila menuju Pelabuhan Ambon menggunakan truk dengan jenis seperti Truk Dutro 130 MD .
Adapun spesifikasi truk ini bisa dilihat di gambar 5.3 dan bersumber dari : http://dutrotruckcolt.blogspot.com/
2. Perhitungan Muatan Maksimum Truk Pengangkut
2. Perhitungan Muatan Maksimum Truk Pengangkut
Dan juga detail ukuran dari truk ini bisa dilihat pada gambar. sumber : http://hinotruck-sales.blogpsot.com
2. Perhitungan Muatan Maksimum Truk Pengangkut
Sedangkan ukuran dari karung (yang berisi biji pala dan bunga pala hancur) dan kardus yang berisi bunga pala utuh bisa dilihat pada gambar .
2. Perhitungan Muatan Maksimum Truk Pengangkut
Sedangkan untuk ukuran detail truk , karung dan kardus pala bisa dirangkum dalam sebuah tabel berikut
2. Perhitungan Muatan Maksimum Truk Pengangkut
Untuk perhitungan yang dilakukan dengan mengambil contoh pada tanggal 13 November 2013 kemarin. Komposisi pala berdasarkan invoice yang diekspor bisa dilihat pada tabel.
2. Perhitungan Muatan Maksimum Truk Pengangkut
Jumlah truk yang digunakan pada transportasi pala pada order 96 kemarin sebanyak 96 buah. Sehingga jika total muatan untuk karung adalah 480 buah dan kardus nya 12 buah. Maka muatan itu dibagi 3 sehingga per truk mengangkut 160 buah karung dan 4 buah kardus. Sehingga didapat perhitungan seperti tabel .
2. Perhitungan Muatan Maksimum Truk Pengangkut
Adapun jumlah maksimal karung dan kardus dari pala di dalam truk adalah :
Volume dari truk Hino ini adalah sebesar 12.92 m³, sedangkan per karung mempunyai volume sebesar 0.07 m³. sehingga jika volume maksimum truk dibagi volume karung, didapatkan hasil 199 karung pala bisa dimuat di truk. Sedangkan untuk kardus dengan volume tiap kardus 0,09 m³ sebanyak 152 kardus yang bisa dimuat di truk.
2. Perhitungan Muatan Maksimum Truk Pengangkut
Dalam 1 kali ekspor, kardus yang diekspor berjumlah antara 10 – 15 buah. Sehingga dalam 1 truk antara 2 – 5 buah kardus. Perhitungan kombinasi antara jumlah maksimal dari karung dan kardus bisa dilihat pada tabel
Sehingga jika dilihat dari perhitungan ini, masih bisa menampung sekitar 32 -36 buah karung lagi untuk truk pengangkut pala ini.
2. Perhitungan Muatan Maksimum Kontainer
Jenis kontainer yang digunakan untuk mengangkut muatan karung dan pala adalah jenis kontainer 20 feet. Dan perusahaan pelayaran yang melayani muatan PT Ollop dari Ambon menuju Surabaya adalah PT Tanto. Contoh dari kontainer PT Ollop yang dipakai bisa dilihat pada gambar
2. Perhitungan Muatan Maksimum Kontainer
Untuk ukuran kontainer 20 feet memiliki panjang eksterior
sebesar 20 feet (6,05 m), lebar 8 feet (2,438 m) dan tinggi 8,6 feet (2,591 m). Sedangkan untuk jenis kontainer 40 feet yang sering digunakan di Indonesia memiliki ukuran 12,196 m x 2.438 m x 2.896 m. Adapun spesifikasi dari jenis-jenis kontainer bisa dilihat di tabel
2. Perhitungan Muatan Maksimum Kontainer
2. Perhitungan Muatan Maksimum Kontainer
Di dalam perhitungan ini yang dilakukan
perbandingan adalah untuk jenis kontainer ukuran 20 feet dan 40 feet. Dibandingkan berapa muatan maksimum yang bisa ditampung oleh kontainer tersebut dengan realisasinya.
Untuk mendapatkan volume maksimum dari container, maka dilakukan perkalian antara panjang, lebar dan tinggi interior dari container. Sehingga didapatkan hasil seperti tabel
2. Perhitungan Muatan Maksimum Kontainer
2. Perhitungan Muatan Maksimum Kontainer
Dari tabel di atas diketahui bahwa untuk volume
maksimum dari kontainer ukuran 20 feet adalah 33.08 m³ sedangkan 40 feet adalah 67.49 m³
2. Perhitungan Muatan Maksimum Kontainer
Dengan melihat Volume maksimum dari kontainer dan
volume dari karung dan kardus pala. Maka akan di dapatkan jumlah muatan maksimum dari pala yang diangkut kontainer
2. Perhitungan Muatan Maksimum Kontainer
Sedangkan untuk contoh sampel yang digunakan adalah
order 96 dimana jumlah muatannya bisa dilihat pada tabel.
2. Perhitungan Muatan Maksimum Kontainer
Didapatkan bahwa untuk jumlah karungnya adalah 480 buah,
sedangkan kardus bunga pala ya berjumlah 12 buah. Untuk mendapatkan kombinasi yang tepat digunakan asumsi bahwa untuk ekspor kardus tiap order berjumlah antara 10 – 15 buah. Sehingga didapatkan kombinasi perhitungan seperti ini.
2. Perhitungan Muatan Maksimum Kontainer
Jika di bandingkan dengan muatan PT Ollop pada order
96 yang lalu dengan komposisi 12 buah kardus dan 480 buah karung, maka sebenarnya masih bisa ditambahi karung lagi sebanyak 13 buah. Atau jika dikonversikan menjadi kg sebanyak 325 kg pala.
3. Perhitungan New Road dan Existing Road
Pembangunan Jembatan Merah Putih di Ambon juga menjadi salah satu fokus utama penelitian ini , dimana tujuannya adalah menghitung jarak dan waktu tempuh dari Hila menuju Pelabuhan Ambon lebih cepat dan murah.
Map of Ambon
Kondisi dari Jembatan Merah Putih
Jembatan ini terdiri dari jembatan pendekat arah Galala sepanjang 300 meter, pendekat arah Pokka 320 meter, dan bentang tengah 300 meter. Diestimasikan selesai pada Bulan Oktober tahun 2014
Perhitungan Existing Road
Existing road ini adalah jalur lama yang digunakan selama ini yakni melewati jalur Hila – Wakal – Hitumala – Telagakodok – Hunut – NegeriLima – Passo – Lateri – Lata – Halong - Galala – Ambon. Jalur ini digunakan selama ini untuk mengangkut muatan pala dari PT Ollop menuju ke Pelabuhan Ambon. Adapaun detail waktu dan panjang perjalanan bisa dilihat di tabel
Perhitungan New Road
New road ini adalah jalur baru yang akan digunakan jika Jembatan Merah Putih di Ambon selesai dibangun, dimana jalur yang dilewati yakni melewati Hila – Wakal – Hitumala – Telagakodok – Hunut – Poka – Jembatan Merah Putih - Galala – Ambon. . Adapaun detail waktu dan panjang perjalanan bisa dilihat di tabel
3. Perhitungan New Road dan Existing Road
Dari tabel di atas diketahui bahwa dari Desa Hila menuju Pelabuhan Yos Sudarso menggunakan jalur baru bisa ditempuh dengan jarak 29,02 km dan waktu 60 menit. Tentunya waktu yang bisa direduksi bisa mencapai 30 menit.
Perbandingan Biaya antara Existing Road dan New Road
I get the calculation from field observations and the data from
searching on the internet
4. Perhitungan Perjalanan Laut dari Ambon menuju Surabaya
Perjalanan laut dari Pelabuhan Yos Sudarso Ambon menuju Pelabuhan BJTI Barat di Surabaya menggunakan kapal dari perusahaan PT Tanto, Untuk pelayaran Ambon – Surabaya menggunakan kapal KM Tanto Raya ataupun KM Tanto Sinergi. Asumsi Jarak antara Ambon dan Surabaya adalah 1000 nautical mile
From Port of Ambon to Surabaya (west BJTI port)
ships serving the route Ambon is KM Sinergi & KM Tanto Raya. KM Tanto Raya just recently served.
The Ship
PT Ollop Container
is 20 feet
4. Perhitungan Perjalanan Laut dari Ambon menuju Surabaya
Adapun perbandingan spesifikasi kapal KM Tanto Raya
dan KM Tanto Sinergi bisa dilihat di tabel
4. Perhitungan Perjalanan Laut dari Ambon menuju Surabaya
Untuk operasional Bongkar Muat, di kapal ini
dilengkapi dengan 2 ship crane untuk operasional B/M utama kapal ketika tidak ada Harbour Crane seperti yang terjadi di Pelabuhan Ambon.
Perbandingan spesifikasi operasional kapal
4. Perhitungan Perjalanan Laut dari Ambon menuju Surabaya
Untuk menghitung lamanya waktu perjalanan dari Ambon ke
Surabaya diperlukan data jarak dan kecepatan kapal. 2 hal tersebut telah diketahui sehingga di dapatkan waktu sea time dari kapal ini. Selain itu perhitungan waktu B/M di Ambon dan di Surabaya bisa dilihat di perhitungan ini.
5. Material Handling di Surabaya
Freight forwarder of PT Ollop used is PT Korman Wahana Trasindo is located at Jl. Tanjung Sadari no. 1 Surabaya. Freight forwarder is task to deal with the charge nutmeg of PT Ollop from Surabaya to get to Rotterdam.
5. Material Handling in Surabaya
Order 96 mencapai 12.120 kg pala, biji pala seberat 6000 kg dan fuli 6000 kg dan 12 kotak seberat 120 kg untuk full mace. Order 96 mulai dikirimkan pada 13 November 2013 dari Hila, dan tiba di Rotterdam pada tanggal 3 Januari 2014. Waktu total perjalanan ini adalah 51 hari, dengan waktu yang dihabiskan di Surabaya adalah 20 hari.
Detail jadwal bisa dilihat Perhitungan Tugas Akhir_Rikki_ 2014-01-18.xlsx
6. Schedulling of PT Ollop Nutmeg in Surabaya
Order 97 mencapai 10.120 kg pala. 5000 kg biji pala, fuli dalam karung 5000 kg, dan 12 kotak seberat 120 kg untuk full mace. Order 97 dikirim pada tanggal 10 Desember 2013 dari Hila, dan tiba di Rotterdam 7 Februari 2014. Waktu total perjalanan ini adalah 60 hari, dengan waktu yang dihabiskan di Surabaya adalah 28 hari
Detail the schedule can see in.
Perhitungan Tugas Akhir_Rikki_ 2014-01-18.xlsx
6. Schedulling of PT Ollop Nutmeg in Surabaya
Order 97 Flow : 28 days
6. Schedulling of PT Ollop Nutmeg in Surabaya
Planning 1 : - Remove the wait time in Surabaya making it 21 days
5. Schedulling of PT Ollop Nutmeg in Surabaya
Planning 2 : 1. Remove the wait time in Surabaya making it 21 days 2. Paralleling The Process of Nutmeg sampling and Nutmeg Test
5. Schedulling of PT Ollop Nutmeg in Surabaya
Planning 3 : 1. Rexuce time in Surabaya making it 16 days 2. Paralleling The Process of Nutmeg sampling and Nutmeg Test 3. Fumigation with Methyl Bromida by Sucofindo
5. Schedulling of PT Ollop Nutmeg in Surabaya
5. Schedulling of PT Ollop Nutmeg in Surabaya
Planning 4 : 1. Reduce time in Surabaya making it 3 - 10 days. depends on
waiting time the ship and schedule open - close stage of the feeder vessel
2. Paralleling The Process of Nutmeg sampling and Nutmeg Test 3. Fumigation with Methyl Bromida by Sucofindo 4. Aflatoxin test in UNPATI Ambon
5. Schedulling of PT Ollop Nutmeg in Surabaya
Planning 4 :
5. Schedulling of PT Ollop Nutmeg in Surabaya
Planning 5 : 1. Reduce time in Surabaya making it 3 - 10 days. depends on
waiting time the ship and schedule open - close stage of the feeder vessel
2. Paralleling The Process of Nutmeg sampling and Nutmeg Test 3. Fumigation with Methyl Bromida by Sucofindo 4. Aflatoxin test in Port of Ambon
5. Schedulling of PT Ollop Nutmeg in Surabaya
Planning 5 :
5. Schedulling of PT Ollop Nutmeg in Surabaya
After we know 5 schedule planning, it will be calculated the amount of the order and the order value of each of these plans.
6. Calculation the Cost
Dari perhitungan perbedaan biaya yang timbul dari planning 1 – 5, kita mengetahui bahwa untuk selisih biaya per tahunnya.
Planning 1: Perbedaan biaya / selisihnya adalah Rp. 19,240,000 Planning 2: Perbedaan biaya / selisihnya adalah Rp. 19,240,000 Planning 3: Perbedaan biaya / selisihnya adalah Rp. 46,040,000 Planning 4: Perbedaan biaya / selisihnya adalah Rp. 82,440,000 Planning 5: Perbedaan biaya / selisihnya adalah Rp. 82,440,000
6. Calculation the Cost
Inventory Carrying Cost from planning 1 - 5
6. Calculation the Cost
Dari perhitungan inventory carrying cost kita dapat mengetahui bahwa total shipment/tahun dari PT Ollop untuk planning 0 adalah Rp. 31,500,000,000 . Jika mengaplikasikan planning 1 – 5, dapat meningkatkan pendapatan PT Ollop menjadi Rp. 46,116,000,000 .
6. Calculation the Cost
• Untuk produktivitas pekerja PT Ollop, produktivitas rata-rata perhari lebih besar dari pada produktivitas untuk order terbanyak. Sehingga untuk perhitungan maksimum produktivitas pala adalah menghasilkan 18.300 kg/bulan.
• Untuk perhitungan muatan maksimum dari truk jika memuat kardus 3 buah maka jumlah karung yang bisa ditampung adalah 195 buah. Dimana untuk order 96 kemarin untuk 1 truk cuma diisi dengan 160 karung dan 3 kardus bunga pala, sehingga untuk 1 truk bisa ditambah 36 karung lagi. Namun dengan mempertimbagkan kapasitas volume maksimum dari container ukuran 20 feet, makan untuk hanya tambahan karung pala, maksimal adalah 13 karung dari 480 karung yang sudah dimuat di kontainer pada order 96.
Kesimpulan
• Untuk perbandingan jalur lama dan jalur Baru ketika jembatan Merah Putih di Ambon selesai dibangun adalah untuk jarak tempuh dari Desa Hila menuju Pelabuhan Yos Sudarso yang semula adalah 45 km bisa direduksi menjadi 29,02 km dan waktu awal yakni 90 menit menjadi 60 menit sehingga waktu yang bisa dihemat adalah 30 menit. Dari jarak tempuh yang lebih pendek pula ini bisa menurunkan biaya transportasi yang semula Rp. 500.000 per truk, bisa turun di bawahnya.
Kesimpulan
Untuk optimasi penjadwalan pala order 97 dengan melakukan beberapa usulan :
• Mengurangi waktu jedah yang terbuang atau waktu kosong da • Memparalelkan beberapa kegiatan secara bersamaan seperti
pengambilan sampel untuk BBKPD, DISPERINDAG, UPT Uji Mutu Makanan yang dilaksanakan bersamaan ketika proses Re-Stuffing.
• Pergantian fumigant jenis Phosin dengan fumigant Methyl Bromide, sehingga waktu lebih cepat.
• Serta adanya ide untuk memindahkan pelaksanaan uji Aflatoxin yang semula dilakukan di Surabaya, akan coba dilaksanakan di UNPATI (Universitas Pattimura) Ambon. Maka waktu yang bisa direduksi ketika di Surabaya adalah 3 - 10 Hari.
Kesimpulan
5. Dari perhitungan perbedaan biaya yang timbul dari planning 1 – 5, kita mengetahui bahwa untuk selisih biaya per tahunnya.
• Planning 1: Perbedaan biaya / selisihnya adalah Rp. 19,240,000
• Planning 2: Perbedaan biaya / selisihnya adalah Rp. 19,240,000
• Planning 3: Perbedaan biaya / selisihnya adalah Rp. 46,040,000
• Planning 4: Perbedaan biaya / selisihnya adalah Rp. 82,440,000
• Planning 5: Perbedaan biaya / selisihnya adalah Rp. 82,440,000
6. Dari perhitungan inventory carrying cost kita dapat mengetahui bahwa total shipment/tahun dari PT Ollop untuk planning 0 adalah Rp. 31,500,000,000 . Jika mengaplikasikan planning 1 – 5, dapat meningkatkan pendapatan PT Ollop menjadi Rp. 46,116,000,000
Kesimpulan
Quote from : “Thank you very much for your effort in research logistics bottlenecks for PT Ollop. It is clear that you have done a great job in tracking and tracing (or chasing?) the PT Ollop container, and it has provided a lot of information for PT Ollop, but also for its business partners to improve their performance and reduce risks. Also you have made a lot of suggestions for improvements, which we will take into account in the future. altogether a great job that really helps PT Ollop, ITS and the LLLI-NL to develop logistics in Indonesia further”
-Fritz Blessing – Head of Living Laboratorium Logistic Indonesia – Netherlands-
“Terima kasih banyak kepada Jurusan Transportasi Laut dan Logistik atas bantuannya ke PT Ollop. Dan Iam very proud of you. Atas kerja kerasnya dalam penelitian ini. Sangat luar Biasa !!”
-Chair Ollong, PT Ollop Owner-
“Thank’s for the data. You”re Good partner in this Research”
-Michiel Sijpkens. Rotterdam University Students -