34
PENELITIAN KUALITATIF METODE PENELITIAN 2 KECEMBURUAN WANITA YANG MEMILIKI PASANGAN LAKI-LAKI PENGGUNA AKTIF SOSIAL MEDIA DALAM HUBUNGAN PACARAN The purpose of this research is to understand how the jealousy of women who have a pair of male active users social media. This research is a qualitative research with case study research design instumental. The technique of data collection was undertaken is in-depth interviews. The results of this research managed to collect three theme namely psychological condition and emotional reactions, coping jealous, and stages jealous on a pair of active use of social media.Key Words: Jealous, active user of social media HELLENA DASILVA - 201571174 Program Studi Psikologi Universitas Esa Unggul

Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

Penelitian kualitatifMETODE PENELITIAN 2

KECEMBURUAN WANITA YANG MEMILIKI PASANGAN LAKI-LAKI PENGGUNA AKTIF SOSIAL MEDIA DALAM HUBUNGAN PACARANThe purpose of this research is to understand how the jealousy of women who have a pair of male active users social media. This research is a qualitative research with case study research design instumental. The technique of data collection was undertaken is in-depth interviews. The results of this research managed to collect three theme namely psychological condition and emotional reactions, coping jealous, and stages jealous on a pair of active use of social media.Key Words: Jealous, active user of social media

HELLENA DASILVA - 201571174Program Studi Psikologi Universitas Esa Unggul

Page 2: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

KECEMBURUAN WANITA PADA PASANGAN LAKI-LAKI PENGGUNA AKTIF SOSIAL MEDIA DALAM HUBUNGAN PACARAN

Oleh:

Hellena Dasilva

NIM: 201571174

[email protected]

Program Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Citra Raya

ABSTRACT

The jealousy is normal in a romantic relationships. Each individual has the experience of jealousy which vary with different causes. One of the causes that can trigger the emergence of jealousy happens is the use of social media. Social media much interested and used by various among both women and men alike. But the comparison of media social users between women and men are dominated by women. It cannot be denied that men are also more active in social media. The activities in the social media also various. No rare activity on social media became the cause of jealousy for women who have a pair of male active user of social media. The purpose of this research is to understand how the jealousy of women who have a pair of male active users social media. This research is a qualitative research with case study research design instumental. The technique of data collection was undertaken is in-depth interviews. The results of this research managed to collect three theme namely psychological condition and emotional reactions, coping jealous, and stages jealous on a pair of active use of social media.

Key Words: Jealous, active user of social media

ABSTRAK

Cemburu merupakan hal yang wajar dalam suatu hubungan romantis. Setiap individu memiliki pengalaman cemburu yang berbeda-beda dengan penyebab yang berbeda pula. Salah satu penyebab yang dapat memicu munculnya cemburu terjadi adalah penggunaan sosial media. Sosial media banyak diminati dan digunakan oleh berbagai kalangan baik wanita maupun laki-laki. Namun perbandingan pengguna sosial media antara kaum wanita dan laki-laki memang didominasi oleh wanita. Tak bisa dipungkiri bahwa ternyata laki-laki juga banyak yang cukup aktif di sosial media. Kegiatan di sosial media juga bermacam-macam. Tak jarang aktivitas di sosial media menjadi penyebab cemburu bagi wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna aktif sosial media. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna aktif sosial media. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus instumental. Teknik pengumpulan data yang dilakuakn adalah wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini berhasil mengumpulkan tiga tema yaitu kondisi psikologis dan reaksi emosional, coping cemburu, dan tahapan cemburu pada pasangan yang aktif menggunakan sosial media.

Page 3: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

Kata kunci: Cemburu, pengguna aktif sosial media

PENDAHULUAN

Kegiatan berkomunikasi pada

masa kini dapat ditunjang oleh berbagai

macam teknologi yang telah

berkembang pesat. Kehadiran teknologi

ini dapat mempermudah manusia dalam

melakukan kegiatan sehari-hari.

Teknologi tersebut diantaranya adalah

internet yang mencakup alat

komunikasi berupa sosial media seperti

Facebook, Twitter, Path, Instagram dan

yang lainnya. Kegiatan berkomunikasi

banyak memberi pengaruh bagi

manusia baik pengaruh positif maupun

pengaruh negatif. Pengaruh yang

diberikan oleh hadirnya media sosial

dapat dirasakan oleh berbagai kalangan

individu atau kelompok termasuk

pasangan romantis.

Pada umumnya, jumlah wanita

sangat mendominasi penggunaan sosial

media aktif dibandingkan pria. Namun

tidak menutup kemungkinan pria juga

dapat menjadi pengguna aktif sosial

media mulai dari kegiatan mengakses

sosial media untuk mengecek,

bersosialisasi, mengakses berita,

ataupun kegiatan mengunggah

postingan. Banyak kemungkinan-

kemungkinan yang akan terjadi yang

menjadi reaksi pada wanita dalam

hubungan romantis mendapatkan

pasangan laki-lakinya ternyata

pengguna aktif sosial media. Mulai dari

perasaan illfeel, tidak nyaman, dan

perasaan terancam karena kegiatan aktif

pasangannya di media sosial. Sosial

media ternyata juga dapat berpotensi

menjadi ancaman bagi hubungan yang

sudah terbentuk sebelumnya, salah

satunya adalah munculnya perasaan

cemburu dalam hal ini wanita terhadap

pasangan yang merupakan pengguna

aktif sosial media.

Ze'ev dan Goussinsky (Hart dan

Legerstee, 2010) menyatakan salah satu

Page 4: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

penyebab kecemburuan di masa depan

dapat terjadi di dunia maya. Hal

tersebut disebabkan oleh:

a. Tersedianya alternatif dunia maya

atau media online membuat seseorang

dapat memiliki teman yang lebih

banyak dan lebih umum. Hal ini dapat

menimbulkan cemburu, karena

pasangan terlalu mendalam dan intim

dengan media online.

b. Interaksi dalam media online dapat

mengakibatkan cemburu karena

pasangan dianggap melanggar batas-

batas tertentu dalam hubungan

romantis.

Muise, dkk (2009) menyatakan

facebook merupakan faktor yang dapat

mempengaruhi cemburu, karena:

a. Informasi yang ada dalam profil

Facebook menunjukkan bahwa individu

dapat mengekspos informasi pada

dirinya, hal ini berpotensi

memprovokasi atau membuat pasangan

cemburu.

b. Bagi banyak orang, mengetahui

tentang keinginan atau niat pasangan

sangat diperlukan dan kecanduan dalam

kaitannya dengan penggunaan

Facebook dapat menyebabkan

cemburu, sebab orang yang telah

kecanduan akan mengatakan hal apapun

di Facebook bahkan yang sifatnya

sangat pribadi.

c. Pasangan memiliki teman Facebook

yang tidak diketahui atau dikenal

pasangan, apalagi yang berkaitan

dengan masa lalu pasangan atau mantan

pacar yang menjadi teman di Facebook,

berpotensi menimbulkan kecemburuan.

Gordon Clanton (dalam Buss,

2000) mendefinisikan kecemburuan

sebagai suatu perasaan yang tidak

menyenangkan, yang mengekspresikan

ketakutan akan kehilangan pasangan

atau ketidaknyamanan atas suatu

Page 5: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

pengalaman nyata ataupun pengalaman

imaginasi terhadap pasangannya yang

membentuk hubungan dengan pihak

atau orang ketiga.

Salovey (1991) menyatakan

cemburu dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Kecemburuan yang sifatnya nyata

(normal) adalah cemburu yang

dirasakan ketika ancaman sifatnya jelas

dan dapat merusak hubungan

(ancamannya nyata).

b. Cemburu curiga (abnormal) adalah

ketika ancaman tidak jelas atau hanya

dicurigai, dapat dikatakan bahwa

"cemburu mencurigakan", karena hanya

reaksi dari ketakutan dan

ketidakpastian.

Terjadinya cemburu tidak

muncul begitu saja, melainkan melalui

sebuah proses. White dan Mullen

(dalam Brehm, 1992). mengungkapkan

ada lima tahap cemburu, dimana dua

tahap pertama menggunakan

pendekatan cognitive appraisal. Kelima

tahap cemburu tersebut adalah:

1. Primary appraisal

Pada tahap pertama ini individu

mempersepsikan adanya ancaman

terhadap hubungan (Brehm, 1992).

2. Secondary Appraisal

Setelah individu mempersepsikan

adanya ancaman (primary appraisal),

individu mencoba untuk memahami

dengan lebih baik situasi yang terjadi

dan mulai memikirkan cara untuk

mengatasinya. Individu dapat melihat

kembali bukti-bukti yang merupakan

ancaman, dan melihat kembali

kelekatan pasangan dengan dirinya.

3. Reaksi Emosional

Saat cemburu keadaan emosional dan

intensitas respons emosional sangat

beragam. Perasaan saat mengalami

cemburu antara lain takut kehilangan,

cemas, sakit, kemarahan terhadap

pengkhianatan, mudah terluka,

Page 6: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

kecurigaan, dan putus asa (Knox 1988;

Parrrot & Smith, 1993). Selain

melibatkan emosi yang negatif, seperti

kemarahan pada pasangan atau pihak

ketiga,stres emosional, stres fisik, dan

depresi, perasaan positif juga dapat

muncul sebagai akibat dari cemburu,

seperti kegembiraan, cinta, dan merasa

hidup (Pines& Aronson, dalam Brehm,

1992). Meskipun reaksi emosional

negative lebih sering dialami saat

cemburu, tidak semua perasaan yang

berhubungan dengan cemburu

merupakan perasaan yang tidak

menyenangkan.

4. Coping

Coping adalah segala usaha kognitif

dan perilaku untuk menguasai,

mengurangi, atau mentolerir tuntutan

(Folkman & Lazarus, dikutip oleh Rice,

1999). Dalam hal ini tuntutannya

adalah adanya ancaman dalam

hubungan. Bagaimana individu

melakukan coping dipengaruhi oleh

tiga tahap sebelumnya. Individu telah

mengembangkan sejumlah cara untuk

coping dengan situasi cemburu dan

beberapa strategi coping tersebut efektif

(Salovey & Rodin, 1988).

5. Hasil coping

Tahap terakhir ini adalah hasil dari

respons coping individu. Hasil coping

ini harus mempertimbangkan tiga

tingkat yang berbeda. Pertama, apa

dampak coping terhadap ancaman yang

dipersepsikan? Apakah ancaman

tersebut dapat dikurangi atau

dihilangkan? Kedua, bagaiman dampak

coping tersebut terhadap pihak-pihak

yang terlibat (individu, pasangan, dan

pihak ketiga). Terakhir, bagaimana

dampak coping terhadap hubungan;

apakah tetap bertahan, berubah, atau

berakhir?

Hadirnya sosial media yang

akhirnya digunakan oleh pasangan laki-

laki dapat menimbulkan perasaan

Page 7: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

cemburu. Hal ini terjadi karena bagi

wanita ini merupakan ancaman. Bisa

jadi kegiatan pasangannya di sosial

media dapat memicu hadirnya pihak

ketiga dan kesibukkannya aktif di sosial

media memungkinkan munculnya

perasaan cemburu karena merasa

dinomor duakan, ataupun karena

berbagai alasan lainnya. Nyatanya

kecemburuan dapat timbul bukan saja

di dunia nyata, melainkan juga dapat

terjadi melalui dunia maya. Dalam

penelitian ini, penulis tertarik untuk

menggali informasi bagaimana

kecemburuan wanita yang memiliki

pasangan laki-laki pengguna aktif sosial

media.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif. Pengambilan

sampel yang digunakan ialah sampel

ekstrim, yaitu wanita yang pernah

cemburu memiliki pasangan pengguna

aktif sosial media. Tipe penelitian yang

digunakan adalah studi kasus

instumental yang mana dilakukan untuk

memahami fenomena dengan lebih

baik, juga mengembangkan

fenomena/kasus sebagai alat untuk

mendapatkan teori. Pengambilan data

menggunakan medote wawancara untuk

menggali pengalaman proses,

penyebab, dan lain sebagainya sebagai

pemaknaan Subjek dengan

kecemburuannya pada pasangan laki-

lakinya yang merupakan pengguna aktif

sosial media. Partisipan penelitian ini

adalah seorang wanita berinisial A

yakni berumur 18 tahun dan berstatus

sebagai pelajar SMA. Hubungan Subjek

dengan peneliti adalah hubungan

saudara. Subjek ini dipilih karena

merupakan salah satu Subjek

berpengalaman sebagai wanita yang

memiliki pasangan laki-laki pengguna

aktif sosial media pada hubungan

pacaran. Adapun Subjek menjalani

Page 8: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

masa pacaran sudah berlangsung

selama kurang lebih satu tahun.

Wawancara dilakukan di rumah Subjek

dan berlangsung dua kali. Wawancara

pertama dilakukan pada 9 Desember

2017 dengan durasi 22 menit dan

dialkukan pengeditan atau trim data

guna menyeleksi informasi yang hanya

dibutuhkan oleh peneliti. Sedangkan

pelaksanaan wawancara tambahan

dilakukan pada 2 Januari 2018

berlangsung selama kurang lebih 15

menit.

Teknik analisis data yang

dilakukan mengacu pada usulan Smith

& Osborn (2009), yaitu: pertama,

mentranskrip seluruh data hasil

wawancara berupa verbatim. Kemudian

peneliti melakukan pengkodean

(coding) yaitu dengan cara memberikan

kode tema di bagian margin sebelah kiri

dan analisis sementara di margin

sebelah kanan.

Sebagai upaya untuk menjamin

transparansi penelitian, peneliti

mengutip ekstrak-ekstrak dari data asli

dalam paparan hasil penelitian agar

pembaca dapat menilai interpretasi dari

peneliti. Teknik ini disebut grounding

in example (Elliot dkk., 1999). Pada

ekstrak wawancara peneliti

menggunakan tanda “[…]” untuk

menunjukkan ada bagian kecil dari data

asli yang dihapus untuk tujuan

memperlancar maksud partisipan.

Sedangkan kata atau kalimat dalam

tanda “( )” dalam ekstrak kutipan

merupakan klarifikasi makna peneliti

atas maksud partisipan.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini berhasil

mengidentifikasi masalah-masalah

tentang kecemburuan wanita yang

memiliki pasangan pengguna aktif

sosial media.

“[…] dia suka main BBM, FB kenal-kenal lewat FB sama BBM terus like-

Page 9: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

like status foto cewe lain. Pernah tuh aku liat dia chattingan sama cewe di FB […]” (Arline-912.A1)

Subjek menunjukkan melalui

ekstrak di atas bahwa pasangannya

cukup aktif menggunakan sosial media.

Adapun sosial media yang digunakan

antara lain Facebook, BBM, dan lain-

lain. Kegiatan pasangannya di sosial

media seperti like dan comment foto-

foto ataupun status orang lain. Tak

jarang pasangannya juga melakukan hal

tersebut pada wanita lain. Subjek juga

menyebutkan bahwa hal-hal semacam

itu berhasil membuatnya timbul

perasaan cemburu.

“Iya lah cemburu […] Pokoknya udah kalau comment sama cowo-cowo aja gak boleh sama cewe-cewe. Aku marah waktu itu” (Arline-912.C6)

Ekstrak wawancara di atas

menunjukkan bahwa kegiatan pasangan

Subjek di sosial media benar-benar

menyebabkan cemburu. Subjek juga

menunjukkan ketidaknyamanannya

terhadap pasangannya yang cukup aktif

di sosial media sehingga dapat

menimbulkan hal-hal yang tidak

diinginkan yang membuatnya cemburu.

Pada penelitian ini, peneliti

mengangkat tiga tema utama yaitu:

kondisi psikologis terkait

kecemburuannya pada pasangan,

konsep cemburu Subjek dan coping

cemburu, dan tahapan cemburu.

Tema: Kondisi Psikologis dan Reaksi

Emosional Terkait Kecemburuan

pada Pasangan

Pengalaman memiliki pasangan

yang aktif di sosial media membuat

Subjek mengalami perubahan

psikologis tertentu maupun reaksi

emosional.

Merasa terancam

Bagi Subjek, memiliki pasangan

yang cukup aktif di sosial media sangat

membuatnya merasa terancam, yang

mana adanya kemungkinan kehadiran

pihak ketiga seperti teman-teman

pasangannya yang ada di sosial media,

Page 10: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

kegiatan pasangannya yang sering

berkomunikasi dengan wanita lain

lewat aktivitas komen-komen dan like

status cukup memberi penekanan

kepada Subjek adanya pihak ketiga

yang muncul. Sehingga Subjek merasa

tidak nyaman dan merasa teancam.

Adapun ancaman tersebut yang

dirasakan oleh Subjek adalah dengan

adanya kegiatan pasangan Subjek di

sosial media mulai dari like status,

comment berisi ajakan kenalan dan

lainnya yang dilakukan terhadap wanita

lain baik yang dikenal oleh Subjek atau

tidak dikenal sama sekali.

“Ya kaya ngerasa kan lu udah sama gue ngapain begitu sama cewe ya walaupun Cuma nge like-like […]” (Arline-912.E3)

“Ya itu tadi deket sama cewe, entah siapa lah entar diajak kenalan lah entar kan gak tau ketemunya sama siapa ee.. entah customer dia atau apa kan gak tau nanti ketemunya sama cewe lain. Ya takut main belakang aja sih.” (Arline-201.A8)

Perasaan terancam ini juga turut

dirasa oleh Subjek saat Subjek

mengubah password facebook yang

membuat Subjek merasa adanya

ancaman karena dengan diubahnya

password facebook tersebut ada sesuatu

yang disembunyikan. Menurut Subjek

dengan digantinya password tersebut,

pasangan telah menyembunyikan

sesuatu terkait kegitannya di facebook

dengan orang lain agar tidak diketahui

oleh Subjek. Artinya, pasangan Subjek

tidak lagi terbuka soal kegiatannya di

sosial media sehingga kecurigaan

Subjek dengan perubahan tingkah laku

pasangannya membawa Subjek kepada

kecemburuan.

“Password FB nya, diganti kan. Kataku kok diganti kenapa pasti ada apa-apanya nih. Tapi dia kasih lagi kasih tau lagi passwordnya apa. Gatau deh eee semenjak berapa hari itu dia gak pernah di FB lagi. udah lah biarin aja mau dia main belakang yaudah engga yaudah pasrah aja” (Arline-912.D3)

Merasa kesal dan marah ketika

cemburu

Kecemburuannya pada

pasangan membuat Subjek merasa kesal

dan marah karena adanya hal-hal yang

Page 11: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

membuat drinya merasa cemburu.

Setelah mengetahui atau melihat jejak

aktivitas pasangannya yang sering

chatting dengan wanita lain dan

membuatnya timbul perasaan cemburu

seringkali Subjek merasa marah dan

kesal. Ini timbul karena reaksi emosi

dari perasaan cemburunya telah

muncul. Rasa marahnya kepada

pasangan

“Kesel, sedih udah diem aja di rumah kaya mikir gitu, kok dia gitu amat ya. Ya kaya kok dia tega amat ngelakuin ini sama gua, gua aja gak pernah begini sama dia Cuma dia balesnya gitu” (Arline-201.B3)

“Ya emosi sih! […]” (Arline-201.B4)

Kekesalan dan kemarahan

Subjek menggambarkan tidak adanya

rasa menghargai dari pasangannya

terhadap keputusan bersama pada

hubungannya. Muncul presepsi bahwa

pasangannya egois, tidak adil, dan tidak

memikirkan perasaan Subjek setelah

kejadian cemburu yang ia alami.

“Ya kesel aja sih kaya kok dia gini ya, kaya misalkan kaya mungkin kok kepercayaan gue kok diginiin ya

maksudnya diabaikan gini gitu […] walaupun gak macem-macem ya hargain lah kan tu udah jadi keputusan bersama.” (Arline-201.E7)

Adanya ketakutan kehilangan

pasangan

Dampak psikologis lainnya

yang muncul pada diri Subjek ialah

adanya takut kehilangan pada pasangan

yang mana juga merupakan suatu

kecemasan tersendiri bagi Subjek. Hal

ini ditunjukkan pada Subjek bagaimana

kecemasan Subjek terhadap pasangan

melalui proses kognitif. Hadirnya pihak

ketiga yang menjadi ancaman bagi

Subjek membuat Subjek mengalami

perubahan psikologis yakni kecemasan.

Hal ini ditunjukkan oleh Subjek yang

merasa takut kehilangan pasangan atau

perasaan takut pasangannya dimiliki

oleh wanita lain yang menjadi objek

cemburu Subjek lewat kegiatan

pasangannya di sosial media.

“Ya sebenernya bingung sih mau gimana kalau udah ada pihak ketika takutnya doang misalkan kalau ada

Page 12: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

pihak ketiga ngelakuin segala cara entah ngekang dia takutnya nanti dia gak betah terus berpaling sama cewe ketiga itu (maksudnya pihak ketiga yang dicemburui) entah cewenya bikin nyaman dia lah apa lah […] Takutnya ada orang ketiga kadang aku mikir kalau entar aku dikit-dikit cemburu dianya gak betah malah berpaling ke yang lain” (Arline-201 E10)

Tema: Konsep Cemburu Subjek dan

Coping Cemburu

Konsep cemburu Subjek

Perasaan yang muncul dari

Subjek bermacam-macam penyebabnya

sesuai dengan pengalaman Subjek.

Dalam hal memiliki pasangan yang

aktif sosial media, Subjek

memunculkan konsep atau gambaran

cemburunya. Dilihat dari

pengalamannya, konsep cemburu yang

dirasakan oleh Subjek menunjukkan

bahwa menurutnya cemburu merupakan

perasaan terancam atas adanya

kehadiran pihak ketiga. Menurutnya

juga cemburu juga suatu perwujudan

rasa tajut kehilangan pada pasangan.

Rasa takut kehilangan ini dimaksudkan

yaitu adanya rasa takut pasangan

dimiliki oleh pihak ketiga seperti

ketakuatan terhadap pihak ketiga yang

merasa nyaman dengan pasangan

Subjek.

“[…] misalkan ya misalkan eeh dia deket sama mantan lagi.. dia deket sama cewe contoh kok dia lebih deket sama cewe itu daripada sama aku atau gak kalau sama sosial media dia lebih sibuk sama sama sosial media ketimbang sama aku […] Ya itu tadi deket sama cewe, entah siapa lah entar diajak kenalan lah entar kan gak tau ketemunya sama siapa ee.. entah customer dia atau apa kan gak tau nanti ketemunya sama cewe lain. Ya takut main belakang aja sih.” (Arline-912,201. E1,E6,A8)

“Dia pernah becandaan sama temenku sih di kelas sama cewe-cewe gitu habis itu dia kaya.. mungkin kalo misal ngbrol kaya gini sih oke ya tapi kalau sampai main fisik gitu megang-megang lah ini lah itu lah terus ketawa-ketawa gitu dia tau kalau ada aku di situ tapi dia cuek kaya ah udah lah gitu-gitu[…]” (Arline-912.P1)

Kedua ekstrak di atas yang

ditunjukkan oleh Subjek merupakan

pengalaman cemburu yang pernah ia

alami. Adanya kehadiran pihak ketiga

adalah merupakan perwujudan

penjelasan konsep cemburu

menurutnya. Bagi Subjek, Subjek tidak

Page 13: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

menyukai apabila pasangannya dekat

dengan wanita lain apa lagi melakukan

hal-hal yang dapat membuatnya

cemburu serta takut kehilangan

pasangannya karena pihak ketiga

merasa nyaman dengan perlakuan

pasangan Subjek.

“[…]kalau udah ada pihak ketika takutnya doang misalkan kalau ada pihak ketiga ngelakuin segala cara entah ngekang dia takutnya nanti dia gak betah terus berpaling sama cewe ketiga itu (maksudnya pihak ketiga yang dicemburui) entah cewenya bikin nyaman dia lah apa lah.” (Arline-201.E10)

Konsep cemburu menurut

subyek sudah hampir sama dengan

konsep cemburu menurut teori diatas

yang mana menurut Psikolog Gordon

Clanton (dalam Buss, 2000)

mendefinisikan kecemburuan sebagai

suatu perasaan yang tidak

menyenangkan, yang mengekspresikan

ketakutan akan kehilangan pasangan

atau ketidaknyamanan atas suatu

pengalaman nyata ataupun pengalaman

imaginasi terhadap pasangannya yang

membentuk hubungan dengan pihak

atau orang ketiga. Cemburu di dalam

hubungan percintaan ini disebut sebagai

romantic jealousy.

Coping Cemburu

Seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya, pada saat cemburu Subjek

biasanya akan marah atau kesal pada

pasangan. Dengan adanya reaksi

emosional akibat cemburu tersebut,

Subjek memiliki cara sendiri dalam

mengatasi cemburunya.

“Ya, yaa diem.. jutek. Kalau dia ngajak ngomong diemin biarin aja” (Arline-912.C4)

“ya iya habisnya mau marah juga gimana ah. Daripada entar.. masa dianya udah api masa aku api juga sih yaudah lah jadi air aja ngalah aja gitu.. mau sampai kapan begitu. Gitu doang sih.” (Arline-912.C2)

Ketika Subjek cemburu, yang

dilakukan Subjek hanya mendiamkan

atau mengabaikan pasangannya dan

bersikap jutek. Namun apabila hal itu

berlangsung cukup lama dalam hal ini

biasanya Subjek bertahan paling lama 2

Page 14: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

hari, Subjek memilih untuk mengalah

dengan keadaan dan pasngannya.

Subjek merasa apabila ia cemburu dan

marah pada pasangan hanya akan

memperkeruh suasana.

“Kadang kalau cemburu banget sih aku ngomong sama dia maksudnya apa gini gni gini.. Aku tegur dia langsung sih tapi kalau dia banyak aja alesannya ngeless (bohong) segala macem udah lah daripada debat cape tanyain dia terus aku diemin aja yang penting tau kalau dia begini” (Arline-201.C8)

Ketika kecemburuan Subjek

memuncak Subjek biasanya berusaha

untuk membicarakan hal tersebut pada

pasangannya, mendengar penjelasan

dari pasangannya. Namun apabila

Subjek merasa pasangannya berbohong

atau mencoba mencari alasan, Subjek

tetap memilih untuk tidak berdebat atau

mengalah. Yang terpenting bagi Subjek

ialah dirinya tahu kejadian yang

membuatnya cemburu.

Tema: Tahapan Cemburu

Primary appraisal

Pada tahap pertama ini individu

mempersepsikan adanya

ancaman ,kterhadap hubungan (Brehm,

1992).

“[…]Nih dari cewe bukan nih terus aku mau liat dia gak boleh. Misalkan kalau ada yang telepon atau dia mau ketemuan.. Ya kaya ngerasa kan lu udah sama gue ngapain begitu sama cewe ya walaupun Cuma nge like-like” (Arline-912.A5)

Ekstrak di atas menunjukkan

bahwa pada tahap pertama Subjek

merasa adanya ancaman yang hadir

karena kegiatan pasangannya di sosial

media. Menurutnya ancaman tersebut

adalah hadirnya pihak ketiga yaitu

wanita lain ataupun teman pasangan

Subjek yang ada si sosial media.

Secondary appraisal

“Pernah tuh aku liat dia chattingan sama cewe di FB” (Arline-912.A1)

Pada tahap ini Subjek mencoba

untuk memahami dan melihat kembali

bukti-bukti yang menunjukkan adanya

ancaman. Aspek yang muncul dalam

tahapan ini ialah aspek kognitif yang

Page 15: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

mana Subjek berpikir pasangannya

dekat dengan wanita lain lewat

kegiatannya di sosial media dan

mencoba untuk mengklarifikasi

kejadian tersebut.

“Kalau aku cek-cek hp nya aktivitas Facebooknya iya sih, comment-comment statusnya orang di grup, terus itu.. sama cowok yang pengen beli hp nya gitu sih. Kalau sama cewe.. udah gak lagi.” (Arline-912.C3)

Subjek juga mulai memikirkan

bagaimana caranya untuk mengatasi

kecemburuan tersebut.

Reaksi Emosional

“Kesel, sedih udah diem aja di rumah kaya mikir gitu, kok dia gitu amat ya. Ya kaya kok dia tega amat ngelakuin ini sama gua , gua aja gak pernah begini sama dia Cuma dia balesnya gitu” (Arline-201.B3)

“Ya emosi sih! Cuman aku mikir kalau aku marah pasti dia bakal ikut marah karana orangnya emosinya gak terkontrol sih naik turun.” (Arline-201.B4)

Subjek mulai menunjukkan

emosi negatif karena munculnya

kecemburuan pada pasangan. Pada saat

melihat paangan melakukan aktivitas

aktif menggunakan sosial media

muncul perasaan marah, kesal, dan

takut kehilangan pada pasangan.

Coping dan hasil coping

Pada tahapan ini, Subjek

mencoba untuk menyelesaikan

masalahnya. Cara yang dilakukan oleh

Subjek dalam meredam perasaan

cemburu pada pasangan pertama-tama

adalah memastikan hal-hal tersebut

yang menyebabkan Subjek cemburu

benar terjadi. Subjek biasanya

mengecek ponsel pasangannya.

“Ngecek sih iya. Kan karna aku kan tau waktu itu passwordnya.. password FB nya dia kan eee.. ya sering ngecek-ngecek gitu[…]” (Arline-912.C3)

Ketika apa yang Subjek ketahui dari

kegiatan pasangannya di media sosial

itu berhasil membuat Subjek cemburu,

barulah Subjek melakukan caranya

sendiri untuk meredakan

kecemburuannya terhadap pasangan

dengan mendiamkan pasangannya dan

membicarakan hal tersebut dengan

pasangan, apabila terjadi perdebatan

Page 16: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

antara Subjek dan pasangan, Subjek

akan memilih untuk mengalah demi

mempertahankan hubungannya.

“[…] Kalau aku cemburu kadang aku diem sih […]” (Arline-912.C5)

Hasil coping yang telah

diterapkan oleh Subjek cukup

menyelesaikan persoalan cemburunya

terhadap pasangan. Dengan cara

tersebut, pasangan tahu bahwa

kegiatannya di sosial media cukup

membuat Subjek cemburu sehingga

pasangannya mengerti harus membatasi

dan meminimalisir kegiatannya di

sosial media yang dapat memicu

kecemburuan pada Subjek.

PEMBAHASAN

Penyebab cemburu untuk

mengalami cemburu, diperlukan situasi

di mana individu mempersepsikan

adanya ancaman. Sejumlah penelitian

menunjukkan adanya perbedaan

penyebab cemburu antara laki-laki dan

perempuan (misalnya, Nugraha, 1988;

DeSteno & Salovey, 1996). Sedangkan

beberapa penelitian lainnya tidak

menemukan perbedaan (misalnya,

Fitness & Fletcher, 1993; Harris, 2002).

Perempuan menjadi cemburu karena

adanya keyakinan bahwa sulit untuk

mendapatkan hubungan lain bila

hubungan yang sekarang harus

berakhir. Perempuan menekankan pada

perhatian memiliki sebuah hubungan.

Sedangkan laki-laki lebih

mementingkan harga dirinya. Bagi laki-

laki, cemburu ditentukan oleh derajat

sejauh mana harga dirinya dipengaruhi

penilaian pasangannya. Bila laki-laki

tidak melihat daya tarik pasangannya

terhadap orang lain yang dapat

menyebabkan hal-hal negatif pada

mereka, maka laki-laki tidak akan

merasa cemburu.

Dari hasil penelitian ini, dapat

dikatakan kecemburuan Subjek pada

pasangan yang aktif menggunakan

Page 17: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

sosial media akan lebih intens

dibandingkan dengan pasangan yang

tidak aktif menggunakan sosial media.

Hal ini disebabkan karena

kemungkinan dan jangkauan pasangan

yang aktif sosial media akan lebih besar

dalam berelasi dengan orang lain.

Dengan aktif sosial media,

kemungkinan untuk mengenal orang

lain akan sangat mudah. Kegiatan

chatting, liking, commenting, dan

stalkiing foto-foto dan status orang lain

di berbagai jenis sosial media akan

menimbulkan perasaan cemburu apa

lagi hal itu dilakukan pada wanita lain.

Segala jenis pikiran negatif akan

muncul di kepala wanita yang memiliki

pasangan laki-laki pengguna aktif sosial

media. Ini disebabkan karena adanya

rasa terancam dari pihak ketiga yang

muncul dari beberapa aktivitas sosial

media yang dilakukan oleh pasangan.

Interaksi sosial dalam Facebook

yang intens dapat mengancam suatu

hubungan yang sedang terjalin, sebab

ketika seseorang fokus pada Facebook

membuat orang tersebut menjadi acuh

atau tidak peduli dengan pasangan.

Misalnya, ketika ada sms atau telefon

dari pasangan lebih memilih menunda

menjawab sms atau telefon tersebut

daripada pasangan sedang offline

Facebooknya. Selain itu Facebooker

lebih sering mengungkapkan apa yang

dipikirkan atau dirasakannya melalui

situs jejaring sosial Facebook daripada

sharing atau menceritakannya dengan

pasangan. Hal lain yang mungkin

terjadi yaitu memiliki teman rahasia di

Facebook atau memiliki teman yang

tidak dikenal pasangan. Apabila

menampilkan profil atau sering upload

foto dan kegiatan stalking, liking dan

commenting di Facebook secara

berlebihanpun dapat dianggap pasangan

mengancam hubungan yang sedang

terjalin. Hal-hal yang demikian dapat

membuat pasangan merasa diabaikan

Page 18: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

karena pasangan yang seharusnya

diprioritaskan menjadi tidak ada

bedanya dengan teman-temannya di

Facebook yang juga mengetahui hal

yang dialami, dipikirkan dan dilakukan

pasangannya, sehingga dapat

menimbulkan pasangan cemburu

Selain itu, penggunaan sosial

media juga menjadi ancaman dan

penyebab kecemasan tersendiri bagi

Subjek. Penggunaan sosial media

termasuk kegiatan yang tertutup.

Artinya, pengguanaan sosial media ini

hanya bisa dilakukan oleh si pengguna

itu sendiri dan sulit untuk dipantau oleh

pasangan. Inilah yang menyebabkan

Subjek sering berpikiran negatif atau

adanya kecurigaan yang berlebihan

terhadap pasangan dan merasa terancam

terlebih ketika Subjek menemukan

bukti-bukti yang merupakan hal-hal

yang dapat menyebabkan cemburu.

Dengan adanya penjelasan seperti ini,

dikatakan wajar apabila Subjek

mengatakan adanya ketakutan

pasangannya main belakang atau

dengan kata lain melakukan hal-hal

yang tidak diinginkan yang dapat

menimbulkan cemburu tanpa

sepengetahuan Subjek dan berujung

pada perselingkuhan. Namun, hal

tersebut juga dapat menjadi suatu

perhatian khusus karena ciri-ciri

cemburu yang didasari oleh prespektif

negatif ini merupakan kriteria konsep

diri yang rendah. Kecemburuan yang

ditampilkan oleh Subjek pada

penelitian ini adalah cenderung kepada

jenis cemburu curiga (abnormal) yaitu

ketika ancaman tidak jelas atau hanya

dicurigai, dapat dikatakan bahwa

"cemburu mencurigakan", karena hanya

reaksi dari ketakutan dan

ketidakpastian.

Apabila pemikiran, perasaan

dan situasi sosial seseorang dalam

menilai interaksi sosial yang dilakukan

pasangannya dalam Facebook dan jenis

Page 19: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

sosial media lainnya positif atau

dianggap tidak mengancam hubungan,

maka tidak menimbulkan kecemburuan.

Sebaliknya jika pemikiran, perasaan

dan situasi sosial seseorang dalam

menilai interaksi sosial yang dilakukan

pasangannya dalam Facebook dan jenis

sosial media lainnya negatif atau

dianggap dapat mengancam hubungan,

maka menimbulkan kecemburuan. Dari

hal tersebut dapat disimpulkan, ketika

seseorang dalam mempersepsikan

interaksi sosial yang dilakukan

pasangan dalam sosial media positif,

maka kecemburuan yang dirasakan

akan rendah. Sebaliknya ketika

seseorang mempersepsikan interaksi

sosial yang dilakukan pasangan dalam

Facebook negatif, maka kecemburuan

yang dirasakan akan semakin tinggi.

Banyak cara dalam menyikapi

perasaan cemburu, tergantung pada

individu masing-masing. Komunikasi

dengan pasangan sangat diperlukan

dalam hal mencegah kecemburuan ini.

Membicarakan hal tersebut pada

pasangan dengan baik dan meminta

penjelasan dari pasangan adalah cara

terbaik untuk mencegah adanya

pemikiran negatif yang berujung pada

kecemburuan antar pasangan.

SIMPULAN

Simpulan dari penelitian ini

ialah Subjek merasa cemburu terhadap

pasangan laki-lakinya yang merupakan

pengguna aktif sosial media. Kegiatan

pasangannya di sosial media seperti

Facebook, BBM, dan lainnya cukup

membawa ancaman bagi Subjek dari

pihak ketiga. Walaupun pihak ketiga

yang dimaksud sebenarnya tidak

memiliki hubungan apapun dengan

pasangan, tetap kegiatan pasangan yang

aktif di sosial media ini akan

berdampak pada kecemburuan karena

merasa terabaikan. Perasaan terancam

yang berdampak pada kecemburuan

yang disebabkan karena adanya pihak

ketiga inilah yang juga menimbulkan

Page 20: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

perasaan takut akan kehilangan

pasangan. Melihat situasi tersebut

terjadi demikian, berbagai carapun

ditempuh untuk mengurangi

kecemburuan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Iriyani, E. (2011). Bab II

Landasan Teori. Retrivied from

http://eprints.ums.ac.id/12392/5/BAB_I

I.pdf

Poerwandari, E.K. 2017.

Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian

Perilaku Manusia. Depok: Lembaga

Pengembangan Sarana Pengukuran dan

Pendidikan Psikologi Fakultas

Psikologi Universitas Indonesia.

Yulianto, Aries. September

2010.Proses Cemburu dalam Hubungan

Percintaan [Jealousy proccess in

intimate relationship]. Retrivied from

https://www.researchgate.net/publicatio

n/278888112

Yulianto, Aries. September

2009. Cemburu dalam Hubungan

Percintaan [Jealousy in intimate

relationship]. Retrivied from

https://www.researchgate.net/publicatio

n/278884377

Page 21: Penelitian kualitatif · Web viewProgram Studi Psikologi Universitas Esa Unggul Penelitian kualitatif METODE PENELITIAN 2 kecemburuan wanita yang memiliki pasangan laki-laki pengguna

LAMPIRAN 1

CODING, VERBATIM DAN

ANALISIS SEMENTARA