7

Click here to load reader

Pembuatan granul dengan bahan herbal pegagan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal Penelitian Tablet

Citation preview

Page 1: Pembuatan granul dengan bahan herbal pegagan

Ekologia, Vol. 13 No.1 , April 2012 : 19-25

Formulasi Granul Instan Ekstrak Herba Pegagan .…….………………………. (Prasetyorini, dkk)

19

FORMULASI GRANUL INSTAN EKSTRAK HERBA PEGAGAN(Centella asiatica) DAN ANALISIS ASIATIKOSIDA

Prasetyorini, Bina Lohitasari, dan Ahmad AmirudinProgram Studi Farmasi FMIPA Universitas Pakuan

ABSTRACT

The research was conducted in the month from February until April 2011 in thelaboratory of Pharmacy Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University Pakuan.The research objective is to make a health drink formulation of herbs gotu kola extract anddetermine the form of instant granules asiatikosida content. Herb gotu kola is used in thisstudy is the collection BALITRO. In this study of instant granules prepared by wetgranulation method and made three formulas are: FI (formula without essence), F II(formula with caramel essence, and F III (formula with mango essence.) Asiatikosida analysisperformed on dry ekstrakt by TLC method the scanner. the results showed all formulas havethe instant granule flow rate and good Sagat compressibility, organo leptic tests (smell andcolor), which are the F III, asiotikosida content showed a decrease during processing.Gynecology asiatikosida ekstrakt dry is 1.75% (4.375 mg asiatikosida) , instant granules FI of0.46% (0.052 mg asiatikosida), F II by 0.68% (0.07 2 mg asiatikosida), and F III amounting to0.48% (0.056 mg asiatikosida). Rf value on testing asiatikosida in extracts obtained 0.81 witha standard 0.80. Rf value on testing for FI 0.28 instant granules; FII 0.28, and F III 0.29, thestandard used for Rf value of 0.28

Kata kunci : ekstrak herba pegagan, granul instan, asiatikosida

PENDAHULUANPegagan (Centella asiatica) adalah

satu dari 10 jenis tanaman terlaris di duniayang mempunyai potensi untukdikembangkan sebagai tanaman obat. Halini dikarenakan adanya kandungansenyawa asiatikosida, glikosida, tanin,terpen, saponin, flavonoid, serta garammineral seperti kalium, natrium,magnesium, kalsium dan besi (Prasetya,2006). Menurut Mariam dan Yusron(2005) pegagan berkhasiat sebagai obatuntuk memperbaiki dan merevitalisasipembuluh darah dan sel -sel yang rusakdalam tubuh, menurunkan tekanan darahtinggi, dan penyembuhan penyakit HIVmelalui peningkatan ketahanan tubuhpasien dan dilaporkan Paimin dalam dalamHaryadi (2010), pegagan memiliki khasiatantioksidan, antiinflamasi, antibiotik,antidemam, antidiuretik dan keratolitik.Jenis pegagan yang banyak dijumpaiadalah pegagan Merah dan Hijau. PegaganMerah dikenal dengan antanan kebun atau

antanan batu karena banyak ditemukan didaerah kering, bebatuan dan terbuka.Pegagan Hijau sering banyak dijumpai dipesawahan dan disela -sela rumput.Pegagan Hijau, dikenal mempunyaikandungan asiatikosida yang lebih banyakdibandingkan dengan pegagan merah(Haryadi, 2010).

Asiatikosida merupakan triterpenoid glikosida yang terkandung dalamtanaman pegagan yang biasa digunakanuntuk pengobatan. Aktivitasnya antara lainuntuk merevatilisasi pembuluh darah,meningkatkan perbaikan dan penguatansel-sel, stimultan pertumbuhan kuku,rambut, jaringan ikat dan dapat mela wanvirus herpes simplek 1 dan 2,Mycobacterium tuberculosis danneuroprotectant. Asiatikosida jugamempunyai aktivitas sebagai antioksidanyang cukup kuat (Yonet , 2010). Haryadi(2010), juga melaporkan bahwa pegaganyang diekstraksi dengan etanol 30% ,rendemen ekstrak pegagan berkorelasi

Page 2: Pembuatan granul dengan bahan herbal pegagan

Ekologia, Vol. 13 No.1 , April 2012 : 19-25

Formulasi Granul Instan Ekstrak Herba Pegagan .…….………………………. (Prasetyorini, dkk)

20

dengan kapasitas antioksidan, semakintinggi rendemen ekstrak maka kapasitasantioksidannya semakin tinggi . Kapasitasantioksidan berkorelasi dengan profilspektrogram FTIR di mana semakin tinggikapasitas antioksidan maka jumlah serapanpada bilangan 3450-3251 cm-1 semakinbanyak. Selain sebagai antioksidan,pemberian total triterpen pegagan 32mg/kg BB dapat meningkatkan fungsikognitif belajar dan mengingat pada mencitjantan albino (Herlina, 2010).

Penelitian tentang isolasiasiatikosida telah banyak dilakukan.Asiatikosida dapat diisolasi dari ekstrak air.Untuk mendapatkan senyawa murnidilakukan partisi antara senyawa halogenikyaitu kloroform dengan senyawa yangkandungan alkoholnya tinggi. Bagianalkohol dicuci dengan NaOH dan untukrekristalisasi digunakan etil asetat. Dalampenelitian tersebut penetapan kadarkemurnian asiatikosida ditetapkan denganHPLC dan diperoleh kadar sebesar 84 %(Barbosa et al., 2008). Penelitian yang lainmenunjukkan bahwa asiatikosida dapatdiisolasi dari ekstrak metanol denganmetode kromatografi kolom denganmenggunakan kombinasi fase gerak antaraetil asetat dan metanol, sedangkan untukpenetapan kadar asiatikosida dapatmenggunakan metode kromatografi cairkinerja tinggi atau HPLC dan diperolehkadar sebesar 2,56 μg/ml (Zainol et al.,2008 dalam Yonet, 2010).

Disisi yang lain pemanfaatan bahanalam di bidang kesehatan sebaiknya jugadiimbangi dengan usaha pengemasanbahan alam tersebut terutama dalam bentuksediaan yang lebih modern. Penggunaansediaan granul sebagai minuman kesehatanmemiliki kelebihan dibandingkan bentuksediaan lain, yaitu dalam hal kepraktisandan kemudahan dalam penggunaannya.Sediaan granul merupakan sediaan berupagumpalan-gumpalan partikel yang lebihkecil, umumnya berbentuk tidak meratadan menjadi seperti partikel -partikel

tunggal yang lebih besar, ukurannyaberkisar antara ayakan mesh 4 -2, namundari bermacam-macam ukuran lubangayakan dapat dibuat sesuai dengankeinginan dan tujuan pemakaian. Prosesgranulasi yang merupakan prosespengubahan campuran serbuk menjadigranul yang lebih bebas mengalirdibandingkan dengan serbuk awalnya(Ansel, 1989). Namun demikian dalampengolahan bahan alam menjadi sediaanyang lebih baik dalam hal ini prosesgranulasi sering terjadi bahan-bahan aktifdalam bahan alam menjadi berkurang.Berdasarkan hal tersebut diatas, makaekstrak pegagan akan dikembangkan kearah bentuk sediaan yang praktis danmudah digunakan, yaitu sediaan granulinstan dan akan dilakukan penelitiantentang penurunan kandungan asiatikosidadalam proses pembuatan granul instan.

BAHAN DAN METODEHerba pegagan dikeringkan dengan

sinar matahari tidak langsung selama 1minggu, selanjutnya digiling dan diayakmenggunakan mesh 40 (DepKes RI, 1985).Karakterisasi serbuk simplisia herbapegagan dilakukan terhadap kadar air(tidak lebih dari 7,6% , DepKes RI, 1977),dan kadar abu (tidak lebih dari19%,DepKes RI,1977). Serbuk simplisiayang didapatkan selanjutnya diekstrakmenggunakan cara maserasi.

Maserasi dilakukan denganmerendam 2 kg serbuk herba pegagandengan 10 liter etanol 30% dalam bejanatertutup selama 3 hari disertai denganpengocokan beberapa kali. Sari diserkaidan ampas diperas, ampas ditambah etanol30% 10 liter diaduk dan diserkai kembali,demikian seterusnya sampai diperoleh sarisebanyak 10 liter. Bejana ditutup dandidiamkan selama 2 hari , selanjutnyaendapan dipisahkan. Semua maseratdikumpulkan dan dilakukan penguapandengan suhu 500C dengan syncore dandilanjutkan dengan vaccum dry. Ekstrakkental dari proses ekstraksi selanjutnya

Page 3: Pembuatan granul dengan bahan herbal pegagan

Ekologia, Vol. 13 No.1 , April 2012 : 19-25

Formulasi Granul Instan Ekstrak Herba Pegagan .…….………………………. (Prasetyorini, dkk)

21

dibuat ekstrak kering dengan freeze dry.Rendemen ekstrak dihitung denganmembandingkan berat ekstrak yangdiperoleh dengan berat awal simplisiadikalikan 100%.

Ekstrak yang diperoleh selanjutnyadiuji secara kualitatif kandungan senyawaalkaloid, (menggunakan pereaksi Meyer,Wagner, dan Dragendorf), flavonoid dantanin (DepKes RI, 1977), saponin, dansteroid/triterpenoid (Uji Liebermann -Bouchard).

Pembuatan granul instan dilakukandengan metode granulasi basah denganformula seperti disajikan Tabel 1. Jumlahekstrak yang digunakan didasarkanpenelitian Herlina bahwa dosis 32 mg/kgBB dapat meningkatkan fungsi kognitifbelajar dan mengingat pada mencit .Berdasarkan perhitungan maka untukmanusia sebesar 248,3 mg/70 kg BB , danuntuk mengantisipasi penurunankandungan asiatikosida setelah menjadigranul, maka dosis ditingkatkan menjadi358,4 mg. Keamanan peningkatan dosis inidilaporkan oleh Sulastry (2009) ya ngmenyatakan bahwa dosis 2000 mg perkgBB Centella asiatica (L) Urban tidakbersifat toksik. Granul yang yang diperolehdikemas dalam sachet yang masing -masingdiisi dengan 8 gram granul instan.

Tabel 1. Formula Granul Instan EkstrakPegagan

BahanFormula

I II IIIEkstrak keringherba pegagan (mg)

3 584 3 584 3 584

Gula batu (g) 40 40 40Laktosa )* * *PVP (g), 1,6 1,6 1,6Sorbitol (g) 24 24 24Acesulfam (g) 0,8 0,8 0,8Na Cl (g) 1,6 1,6 1,6Essence (0,5 ml) - karamel manggaJumlah (g) 80 80 80*Laktosa ditambahkan agar berat granul 80g, dan berat per sachet = 8 g.

Pembuatan granul instan diawalidengan melarutkan 1.6 g PVP kedalam 16

ml air hangat sampai larut dan dibiarkansemalaman. Sementara itu, 358,4 mgekstrak kering dilarutkan dengan akuadespanas dengan cara ditambah sedikit demisedikit sampai menjadi ekstrak kental danselanjutnya ditambah ditambah laktosasedikit demi sedikit sampai sejumlah 1,14g. selanjutnya ditambah sorbitol, acesulfamsesuai takaran lalu dimasukkan ke dalamwadah baskom dan aduk hingga homogenkira-kira 5 menit. Kedalam baskom tadiditambahkan gula batu halus dan diadukhingga terbentuk massa yang kompak danditambah NaCl dan PVP yang sdhdicairkan. Massa yang basah kemudiandiayak menggunakan ayakan mesh 16hingga terbentuk granul yang basah.Selanjutnya granul dikeringkan didalamlemari pengering pada suhu 40 -500C yangtelah dialasi kain batis semalaman hinggaterbentuk granul kering. Granul keringdiayak menggunakan ayakan mes h 20.Essence ditambahkan sedikit-sedikit dandiaduk sampai homogen. Placebo dibuat,dengan menggantin ekstrak kering herbapegagan dengan laktosa dalam jumlah yangsama.

Granul instan yang sudah jadiselanjutnya dikarakterisasi denganmengukur aliran granul, uji sudut istirahat,kompresibilitas , uji kadar air, uji kelarutandan uji hedonik. Aliran granul diujidengan mengalirkan 25 g granul ke dalamFlowmeter sampai masa granul melewaticorong, kemudian dicatat waktunya. Dayaalir granul dihitung dengan perbandinganantara waktu dan masa granul habismelewati corong. Sudut istirahat ditentukandengan memasukkan sejumlah massagranul kedalam corong. massa yang jatuhakan membentuk kerucut, lalu diukurtinggi dan diameter kerucut.

Kompresibilitas dilakukan denganmenimbang 50 g granul, dimasukkankedalam tabung pada alat powder tapingdensity tester. Volume granul dalam tabungsebelum dan sesudah penghentakkan

Page 4: Pembuatan granul dengan bahan herbal pegagan

Ekologia, Vol. 13 No.1 , April 2012 : 19-25

Formulasi Granul Instan Ekstrak Herba Pegagan .…….………………………. (Prasetyorini, dkk)

22

dicatat. Kompresibilitas (%) dihitungdengan persamaan Carr (Aulthon, 1988).

g ρ1 – ρ0

ρ = , Kompresibilitas (%) = ------- X 100 %v ρ0

Keterangan : g = bobot granul (g)v = volume 50 g granul (ml)ρ = kerapatan granul (g/ml)ρ1 = kerapatan granul setelah

diketuk (g/ml)ρ0 = kerapatan granul sebelum

diketuk (g/ml)

Pengukuran kadar air granuldilakukan dengan menggunakan moisturebalance. Uji kelarutan dilakukan denganmemasukan 8 g granul instan kedalam 250ml air, selanjutnya dihitung waktu yangdibutuhkan sampai keseluruhan granulinstan larut, Uji kesukaan dilakukanterhadap 20 orang panelis usia diatas 17tahun. Uji kesukaan dilakukan terhadaprasa dan aroma minuman granul instan.Hasil uji kesukaan diisi dalam lembarkuisioner yang telah disediakan.Rancangan percobaan yang digunakandalam penelitian ini adalah RancanganAcak Lengkap (RAL).

Analisis asiatikosidamenggunakan TLC Scanner. Ekstrak herbapegagan dan granul instan masing -masingditimbang 0,25 g dan dimasukkan ke dalamlabu ukur 25 ml, selanjutnya dilarutkandengan metanol (p.a) dan dikocok selama 2jam. Ekstrak dan granul yang sudahdilarutkan tersebut disaring dengan kertassaring whatman 41. Filtrat yang dihasilkanditampung. Masing-masing sebanyak 5 µllarutan uji dan standar asiatikosidaditotolkan pada lempeng silika gel 6F 254,dielusi dengan fase gerak toluena : aseton :metanol : asam format (30 : 20 : 20 : 0,05),selanjutnya disemprot dengan pereaksiLiebermann-Bourchard. lempeng silika gelyang telah ditotolkan kemudian dipanaskandalam oven pada suhu 105 0 C selama 10menit dan segera diukur dengan KLT –

Densitometer pada panjang gelombang530 nm.

HASIL DAN PEMBAHASANKarakterisasi Ekstrak Kental HerbaPegagan

Dari 25 kg simplisia basahdiperoleh serbuk kering herba sebanyak 2kg. Serbuk kering herba sejumlah 2 kgmenghasilkan 320 gram ekstrak kering.Rendemen ekstrak terhitung 16 % (b/b) danberdasarkan Monograph of IndonesianMedicinal Plant Extracts (BPOM, 2004)rendemen ekstrak herba memenuhi syarat.Ekstrak kering yang diperoleh berbentukpadat, untuk mempermudah penggunaanyaselanjutnya dibuat dalam bentuk serbuk.Pembuatan serbuk ekstrak keringmembutuhkan laktosa sebagai bahanpengisi. Karakteristik ekstrak kental herbapegagan disajikan dalam Tabel 2

Tabel 2. Karakteristik Ekstrak KentalHerba Pegagan

Karakteristik Syarat HasilPengujian Kesimpulan

WarnaCoklat

tuaCoklat tua

Memenuhisyarat

AromaTidak

spesifik& lemah

Tidakspesifik &

lemah

Memenuhisyarat

RasaAgakpahit

Agak pahitMemenuhi

syarat

BPOM, 2004

Hasil karakterisasi ekstrak kentalherba menunjukkan bahwa ekstrak kentalyang dihasilkan mempunyai warna, aroma,dan rasa yang memenuhi persyaratanMonograph of Indonesian Medicinal PlantExtracts. Hasil penelitian, kadar air serbuksimplisia herba adalah 4,3 % dan kadar airekstrak adalah 1,46 %. Kadar air serbuksimplisia herba dan ekstrak kering herbamemenuhi persyaratan Materia MedikaIndonesia Edisi I (Depkes RI, 1977) danMonograph of Indonesian Medicinal PlantExtracts (BPOM, 2004). Hasil perhitungankadar abu serbuk simplisia herba adalah

Page 5: Pembuatan granul dengan bahan herbal pegagan

Ekologia, Vol. 13 No.1 , April 2012 : 19-25

Formulasi Granul Instan Ekstrak Herba Pegagan .…….………………………. (Prasetyorini, dkk)

23

10,84% dan ini memenuhi persyaratanMateria Medika Indonesia Edisi I (De pkesRI, 1977).

Hasil Uji FitokimiaHasil uji fitokimia ekstrak herba

pegagan menunjukkan hasil positif lemah(+) untuk senyawa golongan steroid dantriterpenoid, positif (++) untuk senyawagolongan alkoloid dan saponin, positif kuatsekali (++++) untuk senyawa golongantanin dan flavonoid.

Granul Instan Ekstrak Herba PegaganHasil evaluasi granul terhadap

laju alir, sudut diam dan kompresibilitasdisajikan dalam Tabel 3. Evaluasi laju alirmenunjukkan semua formula baik granulekstrak herba dan granul plasebomempunyai laju alir dengan karakteristikmudah mengalir .

Tabel 3. Hasil Evaluasi Laju Alir, SudutDiam Dan KompressibilitasGranul Instan

FormulaLajuAlir(g/s)

SudutDiam

(0)

Kompresibilitas

(%)

I

Granul instanekstrak herbapegagan

4,29 29,03 11,94

Granul placebo 6,04 26,74 6,35

II

Granul instanekstrak herbapegagan

4,44 28,97 9,09

Granul placebo 5,64 26,1 5,26

III

Granul instanekstrak herbapegagan

4,97 29,85 18,18

Granul placebo 4,38 28,41 6,06

Evaluasi sudut diam menunjukkanbahwa semua formula mempunyai tipealiran yang baik. Terjadi perbedaan nilaisudut diantara granul instan ekstrak herbapegagan dengan granul plasebodikarenakan granul instan ekstrak herbalebih higroskopis yang menimbulkan gayaadhesi-kohesi, luas permukaan bertambahpada granul. Pengujian kompresibilitassemua formula baik granul ekstrak herbadan granul plasebo mempunyai indekskompresibilitas dengan tipe aliran dari

sangat baik sekali sampai baik. Hasil yangkurang baik terjadi pada granul instanformula III dikarenakan granul higroskopisyang menyebabkan terjadi adhesi -kohesisehingga menimbulkan jarak V 0 dan V1

jauh. Semakin sempit jarak pemampatansemakin baik kompresibilitasnya, semakinlebar jarak pemampatannya maka semakinburuk kompresibilitas.

Evaluasi kadar air granulmenunjukkan ketiga formula granul instanekstrak herba pegagan memenuhipersyaratan, kadar air formula I adalah1,73%, formula II adalah 1,51% danformula III adalah 1,77%. Hasil ujikelarutan menunjukkan formula I lebihcepat larut dibandingkan dengan formula IIdan III. Kelarutan formula I adalah 30,29detik, formula II 41,23 detik dan formulaIII 58,42 detik, namun secara umumkelarutan dari semua formula kurang baik,karenakan masih terdapat endapan yangberasal zat aktif yang digunakan adalahbahan alam.

Uji Organoleptik Granul InstanUji organoleptik dilakukan terhadap

granul sebelum dilarutkan, dan pengujiandilakukan terhadap aroma, warna, dantekstur. Hasil uji aroma menunjukkanbahwa formula berpengaruh nyata terhadaparoma. Aroma granul instan herba pegaganyang disukai adalah formula III, untukformula I dan II agak suka. Hasil uji warnamenunjukkan bahwa formula tidakberpengaruh nyata terhadap warna, namunsecara kuantitatif menunjukkan warna yangpaling banyak disukai adalah formula III,sedangkan formula I dan II hasilpengujiannya adalah agak suka. Hasil ujitekstur menunjukkan bahwa formulaberpengaruh nyata terhadap tekstur granulinstan herba pegagan. Tekstur yang palingbanyak disukai adalah tekstur formula I,sedangkan formula III dan II adalah agaksuka. Menurut panelis, formula I lebihberbentuk granul dibandingkan denganformula II dan III.

Page 6: Pembuatan granul dengan bahan herbal pegagan

Ekologia, Vol. 13 No.1 , April 2012 : 19-25

Formulasi Granul Instan Ekstrak Herba Pegagan .…….………………………. (Prasetyorini, dkk)

24

Uji Kesukaan Granul InstanTingkat kesukaan terhadap aroma

bisa sama dan bisa juga berbeda sehinggamenimbulkan tanggapan yang berbeda pula(Hastuti, 2007). Uji kesukaan granul instandilakukan terhadap aroma, warna dan rasagranul yang sudah dilarutkan. Hasil analisastatistik menunjukkan bahwa formulatidak berpengaruh nyata terhadap aroma,namun secara kuantitatif menunjukkanformula yang paling banyak disukai adalahformula III, sedangkan formula I dan IIagak suka. Uji statistik untuk warnamenunjukkan formula tidak berpengaruhnyata terhadap warna, namun w arna yangpaling banyak disukai adalah warnaformula III, sedangkan formula II dan Ihasil pengujiannya adalah agak suka.Berdasarkan hasil uji statistik terhadap rasamenunjukkan formula tidak berpengaruhnyata terhadap rasa, namun secarakuantitatif yang paling banyak disukaiadalah formula III, sedangkan formula Idan II hasil pengujiannya adalah agak suka.

Analisis AsiatikosidaHasil analisis kandungan

asiatikosida pada ekstrak herba pegaganadalah 8,65%. Hasil ini memenuhipersyaratan Monograph of IndonesianMedicinal Plant Extracts (BPOM, 2004)kandungan asiatikosida pada ekstrakpegagan tidak kurang dari 0,9%. Hasilanalisa statistik menunjukkan bahwaformula bepengaruh nyata terhadapkandungan asiatikosida granul instanekstrak pegagan. Hasil penghitungankandungan asiatikosida dalam granul instanekstrak herba pegagan pada formula Isebesar 0,46%, formula II sebesar 0,63%,dan formula III sebesar 0,48%. Kandunganasiatikosida pada granul instan secaraumum lebih kecil dibandingkan denganekstrak pegagan. Hal ini menunjukkanbahwa selama proses pengolahan granulinstan kandungan asiatikosida menurun.

Nilai Rf pengujian asiatikosidaekstrak didapat 0,81 sedangkan nilai Rfstandar asiatikosida sebesar 0,80. Nilai Rf

pada pengujian granul instan form ula Iadalah 0,28, formula II adalah 0,28 danformula III adalah 0,29, untuk standarasiatikosida mempunyai nilai Rf sebesar0,28. Hasil tersebut menunjukkan bahwasenyawa asiatikosida pada sampel hampirsama dengan standar asiatikosida. Jika nilaiRf dari sampel dan standar sama makasenyawa pada sampel tersebut merupakansenyawa yang sama dengan standar.

KESIMPULAN DAN SARAN1. Hasil uji organoleptik granul instan

sebelum dilarutkan dan uji kesukaangranul instan setelah dilarutkan aromadan warna yang paling banyak disukaiadalah formula III.

2. Selama proses pengolahan kandunganasiatikosida menurun yang dapatdilihat dari hasil penetapan kandunganasiatikosida pada ekstrak sebesar1,75% dan pada granul instan formulaI 0,46%, formula II 0,68%, form ula III0,48%.

DAFTAR PUSTAKA

Ansel. H.C. 1989. Pengantar Bentuk SedianFarmasi. Edisi IV Jakarta: UI Press.Hal. 605-607

Aulton, M. E. 1988. The Science of Dosagefrom Design. Churvil livingstone.Edinburgh.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2004.Monograph of Indonesian MedicinalPlant Extracts Volume I . Jakarta. Hal18-20.

Departemen Kesehatan RI. 1977. MateriaMedika Indonesia, Edisi I. DirektoratPengawasan Obat dan Makanan.Jakarta.

______. 1985. Cara Pembuatan Simplisia .Direktorat Pengawasan Obat danMakanan. Jakarta.

Haryadi, Dida. 2010. Korelasi Rendemen,Kadar Abu, Dan KapasitasAntioksidan Dengan ProfilSpektrogram FTIR Ekstrak Pegagan

Page 7: Pembuatan granul dengan bahan herbal pegagan

Ekologia, Vol. 13 No.1 , April 2012 : 19-25

Formulasi Granul Instan Ekstrak Herba Pegagan .…….………………………. (Prasetyorini, dkk)

25

(Centella asiatica (L.) Urban.) .Universitas Pakuan. Bogor

Hastuti. 2007. Formulasi dan Uji Organolepti kSediaan Penurun Kolesterol DalamBentuk Granul Instan Berbasis SerbukMonascus dan Ekstrak Monascus.Universitas Pakuan. Bogor

Herlina. 2010. Pengaruh Triterpen TotalPegagan (Centella asiatica(L)Urban)Terhadap Fungsi Kognitif Belajar danMengingat pada Mencit JantanAlbino(Mus musculus) . UniversitasSriwijaya. Sumatera Selatan(http://jpsmipaunsri.files.wordpress.com diakses 9 Januari 2011)

Prasetya, P. 2006. Analisis Mutu danKandungan Kimia Pegagan. LaporanKerja Praktik BALITRO. Bogor.

Salfiani, Seli. 2008 . Penentuan Fraksi EkstrakEtanol Herba Pegagan (Centelleaciatica (L) Urban) yang MengandungAsiatikosida dan Aktivitasnya sebagaiAnti Bakteri. Universitas Pakuan.Bogor.

Suharyati. 2007. Penetapan KadarBetakarotein Dalam Sari Buah Merah(Pandanus Corodeus Lam) SecaraKCKT. Universitas Pancasila, Jakarta.

Yonet T I, Dhimas. 2010. Isolasi Asiaticosidadari Herba Pegagan (Centellaasiatica. L. Urban) dan PnetapanKadarnya Menggunakan HPLC .Universitas Muhamadiyah,Surakarta(http://etd.eprints.ums.ac.id/9011diakses 15 Januari 2011)