patologi kapita selekta

Embed Size (px)

Citation preview

Dr. Hasroni Fathurrahman Akper Herna Medan TA 2011

`

`

Patologi merupakan ilmu yang mempelajari penyakit Patologi bertujuan utama untuk mengidentifikasi sebab suatu penyakit, untuk program pencegahan suatu penyakit

`

Etiologi (sebab) Patogenesis (mekanisme) Perubahan patologis dan klinis (mekanisme) Komplikasi atau cacat (efek) Prognosis (keluaran) Epidemiologi (insiden)

1. Etiologi suatu penyakit adalah penyebabnya sendiri, inisiator serangkaian peristiwa yang menyebabkan sakitnya penderita. 2. Penyakit disebabkan oleh berbagai interaksi antara host (misal : genetic) dengan factor lingkungan. 3. Lingkungan yang menyebabkan terjadinya penyakit disebut patogen. 4. Bakteri yang menyebabkan penyakit adalah bakteri patogen, sedang bakteri yang tidak menyebabkan penyakit disebut non patogen.

`

5. Secara umum agen penyebab sakit adalah : Kelainan genetico Agen infeksi misal : bakteri, virus, parasit dan jamuro Bahan kimiao Radiasio Trauma mekaniko 6. Pada keadaan dimana penyebab sakit tidak terlihat jelas, misalnya primer, tidak diketahui (idiopatik), esensial, spontan atau kriptogenik (misalnya, hipertensi esensial, pneumothorak spontan, sirhosis kriptogenik).

Penyakit dapat disebabkan oleh factor genetic, multifactor (genetic dan lingkungan), factor lingkungan. Penyebab dan agen penyakit Misalnya TBC disebabkan bukan oleh mikobakterium tuberkolosis tetapi oleh kemiskinan, social ekonomi yang rendah dan malnutrisi. Basil TBC merupakan agen penyakit. Hubungan sebab Hubungan sebab suatu penyakit merupakan pertanda dari resiko untuk berkembangnya penyakit, tetapi bukan merupakan sebab actual penyakit tersebut. Misal : kanker paru lebih sering ditemukan pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok,

`

Patogenesis penyakit merupakan suatu mekanisme yang menghasilkan tanda dan gejala klinis maupun patologis (Patologi umum dan sistematis J.C.E Underwood). Termasuk dalam patogenesis penyakit 1. Proses radang : suatu respon terhadap berbagai mikroorganisme dan berbagai jenis bahan yang merugikan menyebabkan kerusakan jaringan 2. Degenerasi : kemunduran sel atau jaringan yang merupakan respon atau kegagalan dari penyesuaian terhadap berbagai agen 3. Karsinogenesis : mekanisme dimana bahan karsinogen menyebabkan terjadinya kanker 4. Reaksi imun : suatu efek/reaksi system imun tubuh yang tidak diinginkan.

Kelainan bentuk Lesi-lesi yang mengisi ruang, menghancurkan, memindahkan atau menekan jaringan sehat didekatnya (misal tumor) Penimbunan yang berlebihan atau materi abnormal dalam organ (misal amiloid) Letak jaringan yang abnormal akibat invasi, metastasis atau pertumbuhan yang abnormal Hilangnya jaringan sehat dari permukaan (misal ulserasi) atau dari dalam organ solid (misal infark) Obstruksi aliran normal dalam saluran (misal asma, oklusi vaskuler) Ruptur dari ruang viskus (misal anuerisma, perforasi usus) Kelainan fungsi Sekresi berlebihan dari produksi sel (misal mucus hidung pada influenza, hormone dengan efek yang jauh) Sekresi yang tidak mencukupi dari produk sel (misal tidak adanya insulin dalam DM) Gangguan konduksi saraf Gangguan kontraktilitas struktur otot

`

Manifestasi penyakit Stadium klinisi dimana si penderita masih berfungsi secara normal walaupun proses penyakit sudah ditemukan. . i Bila proses biologis terganggu, maka penderita mulai secara subyektif merasa ada sesuatu yang tidak beres. Perasaan subyektif ini disebut gejala penyakit. Secara obyektif menyangkut penyimpangan yang dapat diidentifikasikan maka disebut tanda penyakit.i Suatu perubahan struktur yang timbul dalam suatu penyakit disebut Lesi.i Akibat suatu penyakit disebut Sequel.i i Komplikasi penyakit adalah suatu proses batu atau proses terpisah yang dapat timbul sekunder karena beberapa perubahan yang dihasilkan oleh keadaan aslinya. Faktor ekstrinsik dan intrinsic penyakit Faktor ekstrinsik yang dapat menyebabkan penyakit manusia dapat berupa agen yang menular, trauma mekanis, zat-zat kimia yang beracun, radiasi, suhu yang ekstrem, masalah gizi dan ketegangan psikologis. Umur, jenis kelamin, kelainan-kelainan yang didapat dalam penyakit sebelumnya, keadaan genetic merupakan factor intrinsic penyakit.

`

`

PROGNOSIS Prognosis merupakan perkiraan terhadap apa yang diketahui atau terhadap perjalanan suatu penyakit, sebagai kemungkinan yang akan dihadapi oleh penderita Remisi dan kambuh Remisi merupakan proses perkembangan dari kondisi aktif menuju kondisi yang tenang. Bila tanda dan gejala timbul kembali dikenal dengan kambuh (relapse). Morbiditas dan mortalitas Kesakitan (morbiditas) dari suatu penyakit ialah jumlah semua pengaruh penyakit pada penderita. Mortalitas suatu penyakit merupakan suatu kemungkinan dimana kematian merupakan hasil akhir dari suatu penyakit. Mortalitas biasanya diformulasikan sebagai prosentase seluruh penderita pada suatu penyakit.

`

`

1. Penyakit congenital (kelainan genetic/kromosom dan malformasi) 2. Penyakit yang didapat - Penyakit radang - Gangguan vaskuler - Gangguan pertumbuhan - Rudapaksa - Gangguan metabolic dan degeneratif

Gen dan Kromosom- Gen merupakan factor-faktor keturunan yang terdapat dalam kromosom yang terdiri atas DNA (Deoxyribonukleicacid). Tiap gen mengandung informasi yang disandi dalam bentuk sekuen dari nukleutida. - Kromosom merupakan struktur nucleus yang merupakan sel eukariotik terdiri molekul DNA yang berisi gen.DNA terdiri dari dua utas benang polinukleotida yang saling berpilin (double helix=berpilin ganda). Seutas tali nukleotida tersusun atas rangkaian nukleotida yang terdiri dari gugusan gula deoksiribosa, gugusan asam pospat dan gugusan basa nitrogen.Basa nitrogen penyusun DNA terdiri dari basa purin yaitu: adenin (A) dan guanin (G), serta basa pirimidin yaitu sitosin (C) dan timin (T).

`

Manusia memiliki 23 pasang Kromosom yang terdiri dari 2 bagian yaitu autosom dan genosom. Autosom yaitu pembawa sifat sebanyak 22 pasang sedangkan genosom yaitu pembawa sifat kelamin sebanyak 1 pasang. Kromosom = 44 A + XY (untuk sperma), 44 A + XX (untuk ovum).

`

1. Mitosis Mitosis adalah proses yang jauh lebih singkat dari pada interfase dan berlangsung sekitar satu jam. Sel, yang telah mengalami duplikasi pada interfase, terbelah menjadi dua sel anak yang mengandung 23 pasang kromosom.proses pembelahan mitosis terjadi pada semua sel tubuh makhluk hidup, kecuali pada jaringan yang menghasilkan sel gamet. Mitosis terdiri dari stadium-stadium profase, metafase, anafase, dan telofase

`

2. Meiosis Meiosis adalah proses dimana sel-sel seks pada ovarium atau testis menghasilkan sel telur atau sperma yang matang. Meiosis melibatkan replikasi DNA dalam seks, diikuti oleh pembelahan dua sel. Terbentuk sel anak , masing-masing hanya memiliki n kromosom yaitu 23 kromosom. Selama pembuahan (fertilisasi), informasi genetik yang terkandung dalam 23 kromosom telur menyatu dengan informasi genetik yang terkandung dalam 23 komosom sperma. Hal ini menghasilkan embrio dengan komosom total 46.

MitosisSatu kali pembelahan Menghasilkan 2 sel anak Jumlah kromosom sel anak sama dengan kromosom sel induk (2 n) Terjadi di sel tubuh

MeiosisDua kali pembelahan Menghasilkan 4 sel anak Jumlah kromosom sel anak setengah kromosom sel induk Terjadi di organ reproduksi ( tempat pembentukan sel kelamin Berfungsi untuk membentuk sel kelamin

Berfungsi untuk perbanyakan sel, pertumbuan, dan perbaikan

Mutasi adalah kesalahan dalam sekuen DNA. Mutasi dapat terjadi secara spontan, atau setelah suatu sel terpajan radiasi, bahan kimia tertentu, atau berbagai virus. Sebagian besar mutasi akan teridentifikasi dan diperbaiki oleh enzim-enzim yang bekerja didalam sel. Apabila tidak terdeteksi atau diperbaiki maka mutasi akan diwariskan kesemua sel anak. Mutasi pada gamet (sel telur/sperma) menyebabkan cacat kongenital pada keturunan.

Cacat atau defek kongenital, disebut juga cacat lahir, mencakup kesalahan genotif serta fenotif dalam embrio atau janin yang sedang tumbuh. Cacat genetik dapat terjadi stabil, kesalahan jumlah kromosom, atau gangguan-gangguan lingkungan.

`

Penyakit keturunan adalah penyakit akibat keabnormalan genetik yang diturunkan oleh orang tuanya. Penyakit menurun tidak menular,tidak dapat disembuhkan dan akan terus diwariskan pada keturunannya. penyakit menurun biasanya bersifat resesif sehingga baru muncul jika dalam keadaan homozigot . dalam keadaan heterozigot,fenotife penyakit tidak muncul karena tertutup oleh gen pasangannya yang dominan. Salah satu contoh kasus buta warna, hemofili, albino, gangguan mental

1. 2. 3. 4. 5.

Adaptasi sel merupakan salah satu reaksi sel terhadap jejas. bentuk adaptasi sel : Atrofi Hipertrofi Hiperplasia Metaplasia displasia

`

`

adalah pengerutan ukuran sel dengan hilangnya substansi sel. Penyebabnya :Berkurangnya beban kerja Hilangnya persarafan Berkurangnya suplai darah Kurangnya nutrisi penuaan

`

`

penambahan ukuran sel dan menyebabkan penambahan ukuran organ Penyebab :Peningkatan beban kerja Rangsangan hormonal

`

Dapat berupa fisiologik dan patologik

`

Berupa fisiologik :Pembesaran uterus pada saat hamil Hipertrofi mammae pada saat laktasi

`

Berupa patologik :Pada otot jantung karena beban kerja

`

`

meningkatnya jumlah sel dalam organ atau jaringan Penyebab :Hormonal misalnya pada hiperplasi mammae saat pubertas dan hiperplasi uterus pada saat hamil Kompensasi misalnya hiperplasi ginjal yg lain bila ginjal yang satu diangkat

`

`

`

perubahan reversibel, pada perubahan tersebut satu jenis sel dewasa digantikan oleh jenis sel dewasa lain. Terjadi karena perubahan lingkungan sel tersebut sehingga dia beradaptasi. Metaplasia merupakan langkah awal terjadinya neoplasia.

`

Contoh :Epitel kolumar pada traktus respiratorius diganti dengan epitel gepeng. Disebut metaplasia skuamosa.

`

` `

Terjadi penigkatan, pertumbuhan sel dan perubahan diferensiasi Sering sebagai indikasi proses awal neoplasia Penyebab :Iritasi Bahan karsinogenik

`

` `

Dalam kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan sel, kematian menjadi salah satu aspek yang tidak terelakkan. Beberapa faktor dapat menjadi alasan kematian, yaitu akibat penuaan, kematian terprogram, dan pengaruh dari lingkungan luar. Nekrosis dan Apoptosis Pada sel hewan, penuaan dan kematian sel dan jaringan dapat melalui dua proses, yaitu nekrosis atau apoptosis

` `

` `

Apoptosis Aksi bunuh diri sel yang dikenal juga sebagai kematian terprogram, di mana program bunuh diri ini diaktivasi dan diregulasi oleh sel itu sendiri. Nekrosis Kematian sel dan jaringan secara tidak alami.

` ` ` `

`

` `

Nekrosis Kematian oleh faktor luar sel Sel membengkak Pembersihan debris oleh fagosit dan sistem imun sulit Sel sekarat tidak dihancurkan fagosit maupun sistem imun Lisis sel Merusak sel tetangga (inflamasi)

` ` ` ` `

` `

Apoptosis Kematian diprogram oleh sel Sel tetap ukurannya Pembersihan berlangsung cepat Sel sekarat akan ditelan fagosit karena ada sinyal dari sel Non-lisis Sel tetangga tetap hidup normal

`

`

Apoptosis dimediasi oleh senyawa cascade proteolitik intraseluler Protease dengan sistein pada situs aktifnya dan memotong target protein pada asam aspartat spesifik.Sering disebut sebagai caspase, disintesis dalam bentuk procaspasex Procaspase dipotong oleh caspase, berikatan dengan protein adaptor menjadi aktifx Beberapa potong lamina inti, bebaskan DNAse, dst.

Dr. Hasroni Fathurrahman Akper Herna Medan TA 2011

`

`

Degenerasi perubahan biokimia intraseluler disertai perubahan morfologik pd sel spt akumulasi cairan pembengkakan masih reversibel Nekrosis reaksi sel thp jejas yg ireversibel menuju kematian

`

Infiltrasi retrogresi dengan penimbunan metabolit sistemik pada sel normal tdk mengalami jejas seperti pd degenerasi jika melampaui batas maka sel akan pecah dan debris sel akan ditanggulangi oleh sistem makrofag

`

Bentuk perubahan degeneratif sel : 1. pembengkakan sel perubahan hidrofik atau vakuolar. cth oedem extremitas 2. penimbunan lipid intrasel vakuola ber isi lipid cth fatty liver

`

`

Infiltrasi keadaan normal zat metabolit dlm sitoplasma (glukosa, lipid n protein) melampaui batas pecah Nekrosis sel kematian sekelompok sel pd hospes yg hidup kematian sel lokal bila progresif dekompensasi sel mati

`

Perubahan nekrosis : 1. digestif enzimatik sel (autolisis atau heterolisis sel mati dicerna cacat jaringan diisi leukosit abses 2. denaturasi protein menghambat proteolisis morfologi sel dipertahankan

3. perubahan yg terjadi pada sel mati melarutkan berbagai unsur sel tjd reaksi peradangan membantu pencer naan sel-sel yang mati

`

Perubahan morfologi pd sel nekrosis : 1. piknosis inti menyusut, hiperkromatis tdk teratur, warna gelap 2. karioreksis inti sel hancur 3. kariolisis sel2 hilang

`

Penampilan morfologi jaringan nekrotik : 1. Nekrosis Koagulatif hilangnya suplai darah. Cth. Infark miokardium 2. Nekrosis Likuefaktiva mencair oleh enzim. Cth. Sel mati hipoksia pd SSP 3. Nekrosis Kaseosa sel hancur dan tetap ada bertahun. Cth. Tuberkulosa

4.Nekrosis Lemak trauma langsung pd jaringan lemak. Cth. Fat necrose pydara. 5.Nekrosis Fibrinoid fibrin pd jaringan Cth. Fibrin pd arteriol akibat rembesan plasma darah kedlm lapisan media

` ` ` `

Timbul respon peradangan Jaringan nekrosis hancur dan hilang Proses perbaikan dgn regenerasi sel sel yg hilang Pembentukan jaringan parut misal timbul tukak epitel nekrotik sal cerna ditutup oleh kapsula jar fibrosa kalsifikasi

1. 2.

3.

4.

Kehilangan fungsi mis. defisit neurologis Menjadi fokus infeksi medium pembiakan mikroorganisme tertentu Perubahan2 sistemik tertentu leukositosis, demam. Pengeluaran enzim2 yg dikandungnya ke pemb.darah perubahan permeabilitas membran

` `

`

`

Nekrosis koagulatif. Sebab : tidak adanya suplai darah disertai pertumbuhan bakteri saprofit Timbul pada jaringan terbuka terhadap bakteri yang hidup Sering dijumpai pada ekstremitas atau segmen usus.

`

`

Gangren Kering menggambarkan nekrosis koagulatif ekstremitas, kadang warna hitam dan mengkerut biasanya pada jari2 penderita DM Gangren Basah invasi kuman mengakibatkan likuefaksi, cepat perluasannya, sering pd organ lambung, paru atau tungkai bau tidak sedap; dapat timbul dari gangren kering

`

`

Gas Gangren jenis gangren khusus terjadi respon thp infeksi kuman klostridium. Sering terjadi setelah trauma, cepat meluas dan mematikan

`

`

Mati terhentinya kehidupan seluruh organ vital berhenti bekerja Mati suri dan koma keadaan dimana seluruh aktivitas sel vital berhenti kematian somatik

` 1.

2.

Perubahan postmortem perubahan tertentu yang terjadi setelah kematian Algor mortis suhu badan mendekati suhu lingkungan akibat terhentinya metabolisma tubuh Rigor mortis kaku mayat akibat proses aglutinasi dan presipitasi protein, dimulai dari otot volunter atas 2-3 jam setelah kematian

3. Livor mortis lebam mayat warna merah tua keunguan akibat hemolisis darah yg terkumpul di bgn bawah posisi mayat pertama terletak atau otolisis postmortem akibat enzim lokal yg dikeluarkan jaringan

`

Catatan : Saat ini kematian somatik menyangkut SSP. Jika otak mati kegiatan listrik terhenti EEG menjadi flat/datar klien dianggap mati meski jantung paru dapat dijalankanterus secara buatan

`

` ` `

` ` `

` `

`

1. Apakah yang dimaksud dengan patogenesis dan sebutkan yang termasuk ke dalam patogenesis ! 2. Sebutkan faktor ekstrinsik dan instrinsik dari patogenesis ! 3. Sebutkan perbedaan mitosis dan meiosis! 4. Sebutkan perbedaan mutasi, cacat congenital dan penyakit keturunan ! 5. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk adaptasi sel ! 6. Sebutkan perbedaan nekrosis dan apoptosis! 7. Apakah yang dimaksud dengan gangren dan sebutkan klasifikasi gangren ! 8. Jelaskan bagaimana perkembangan sel nekrosis ! 9. Sebutkan dan jelaskan penampilan morfologi jaringan nekrotik ! 10. Apakah yang dimaksud dengan degenerasi dan jelaskan bentuk perubahan sel degeneratif !