Sebagai seorang manusia, kita tentu membutuhkan orang lain dalam kehidupan kita. Tidak ada manusia yang dapat hidup seorang diri. Untuk dapat behubungan dengan orang lain dibutuhkan komunikasi yang baik terhadap sesama.

Sebagai seorang dokter kita tentunya perlu membangun komunikasi yang baik dengan pasien. Dengan komunikasi yang baik kita dapat mengerti dan memahami kondisi yang dirasakan pasien. Sikap empati dalam membangun komunikasi tentu dibutuhkan antar komunikasi dokter dan pasien. Empati memberikan kepada dokter pengertian tentang apa yang dirasakan oleh pasien, tanpa larut didalam perasaan pasien.

Patch Adams film yang mengajari kita bagaimana cara berempati kepada pasien ini hadir dalam genre komedi yang mengasyikan untuk ditonton, namun tetap sarat makna. Film ini berdasarkan pada kisah nyata tentang dr. Hunter Patch Adams yang dikenal banyak orang karena metode penyembuhan yang unik.

Patch Adams mempunyai keinginan kuat untuk menjadi seorang dokter. Cerita ini dimulai pada saat Patch Adams mengalami depresi hingga akhirnya mencoba untuk bunuh diri. Patch divonis mengalami gangguan jiwa lalu dibawa ke Rumah Sakit Jiwa. Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit jiwa, Adams pun mencoba untuk melakukan adaptasi dengan lingkungannya.

Pada suatu malam, Adams mengalami sebuah peristiwa yang sangat luar biasa yang kemudian merubah kehidupannya kemudian hari. Adams membantu Rudy (teman sekamarnya) yang menderita gangguan jiwa, trauma dan takut terhadap tupai lalu Adams mencoba memberikan sugesti kepada ruddy untuk membangkitkan keberanian dalam dirinya kemudian Adams pun berhasil membuat rudy melawan ketakutannya. Adams pun tersadar, keinginan terbesarnya yaitu membuat semua orang senang, karena menurutnya tertawa dapat membantu memulihkan kondisi seseorang. Untuk itu ia pun bertekad melanjutkan kuliah di jurusan kedokteran.

Setelah keluar dari rumah sakit jiwa, Adams mendaftarkan diri di salah satu universitas kedokteran. Tugas utama seorang dokter adalah membuat pasien merasa hidupnya bermutu. Patch berkata, A doctors mission shoud be not just to prevent death, but also to improve the quality of life, artinya bahwa misi seorang dokter tidak hanya mencegah pasien supaya tidak meninggal, tapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, buatlah seorang pasien merasa dihargai dan bermartabat.

Dalam menjalani kuliahnya, Adams berusaha untuk mencari peluang agar dapat berhubungan langsung dengan pasien untuk menerapkan metode sekaligus membuktikan metodenya secara ilmiah. Para perawat rumah sakit serta rekan kampusnya sangat antusias melihat tindakan Adams yang memberi kemudahan sekaligus pelajaran baru bagi mereka dalam upaya untuk menangani pasien. Lama kelamaan tindakannya ini diketahui oleh dokter (sekaligus dosen dikampusnya) hingga akhirnya Adams dilarang dan diberi sanksi karena telah mengganggu pasien dan membuat onar di rumah sakit.

Hampir dikeluarkan dari sekolah dan kehilangan orang tercinta tidak mematahkan semangan Patch Adams untuk terus menjalankan metode penyembuhan uniknya yang membawa kebahagiaan bagi seluruh pasiennya, namun sebaliknya kejadian-kejadian itu membuatnya bersemangat untuk terus melayani dan meningkatkan kualitas hidup pasien-pasiennya.

PEMBAHASAN

Aspek kemanusiaan pada film ini tercermin dalam seluruh kegiatan yang dilakukan Adams. Ia membuka tempat berobat gratis dan mengundang teman-teman sejawatnya untuk ikut serta dalam kegiatan kemanusiaan ini. Semua pasien yang berobat ke rumah sakitnya bukan hanya diobati, namun diperbolehkan untuk tinggal menetap hingga merasa lebih baik. Semua pasien juga dilayani dengan baik dan ramah oleh seluruh petugas yang berada dalam rumah sakitnya.

Perilaku Patch Adams dalam film ini sangat menginspirasi saya sebagai seorang mahasiswa kedokteran. Patch Adams memiliki sikap yang ramah terhadap pasien, perhatian dengan kesehatan pasiennya, dan gigih dalam memperjuangkan apa yang ia yakini akan berguna bagi orang lain. Niat baiknya untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh pasiennya, Ia mendedikasikan hidupnya untuk seluruh pasiennya. Sifat pantang menyerah dan tak terpuruk dalam kesedihan merupakan sifat yang layak dicontoh.

Empati dalam film Patch Adams tercermin dalam perilakunya saat ia mengunjungi orang-orang sakit di rumah sakit. Ia tidak memanggil pasien dengan nama patologis yang dialami pasien melainkan memanggil dengan nama asli mereka, membuat mereka merasa lebih nyaman dan tidak membuat mereka memikirkan penyakit mereka. Pada saat mengunjungi anak-anak penderita kanker, Patch Adams menyapa mereka dengn ramah dan berusaha menghibur mereka, Adams mencoba berkomunikasi dengan mereka dengan cara-cara yang menyenangkan, yang membuat anak-anak tersebut nyaman. Pada pasien seorang nenek yang tidak mau makan, ia mencoba membujuk nenek itu agar mau makan dengan mewujudkan keinginan terbesar nenek yaitu berenang di dalam kolam penuh mie.

Komunikasi dalam film Patch Adams tercermin dari cara Adams mengobati pasien. Adams melakukan komunikasi yang ringan, dapat dipahami, dan membuat pasien merasa nyaman, dengan menanyakan hobi, kesenangan dan mengajak pasien untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan. Patch mendengarkan keinginan pasien dan berusaha mewujudkan keinginan tersebut demi meningkatkan kepuasan pasien-pasiennya.

Tindakkan yang dilakukan Patch Adams dianggap melanggar etik profesi. Tindakkan Patch yang dianggap melanggar etik profesi adalah saat Patch melakukan kunjungan ke rumah sakit padalah ia baru saja memasuki tingkat satu, dimana seharusnya kunjungan klinik dilakukan hanya pada tingkat tiga keatas. Ia pun melanggar etik profesi dengan membangun rumah sakit tanpa izin dan belum berstatus dokter, masih sebagai mahasiswa kedokteran. Hal ini dianggap melanggar etik profesi karena praktek yang dilakukan dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan pasien, karena Patch saat itu belum berstatus dokter. Namun Patch bersedia bertanggung jawab atas tindakkan yang dilakukannya, Patch bersedia disidang dan berani mempertahankan pendidikannya.