31
PA RTIAL MOLAL VOLUME I. TUJUAN PERCOBAAN I.1 Menghitung parsial molal volume pada larutan natrium klo rida dan larutan gula dengan cara mengukur densitas pada masing – masing larutan. I.2 Menge tahui hub ungan ant ara konsen trasi dan dens itas I.3 Mengetahui hub ungan ant ara volume dan kon sentra si II. TEORI PERCOBAAN Kesetimbangan fase zat gas ideal atau larutan ideal encer dengan uapnya ditun!ukkan dalam bentuk "ukum #aoul dan "ukum "enry dengan asumsi bahan semua zat maupun diturunkan dalam model ini. $etapi kenyataannya sebagian zat atau larutan tidak berperilaku ideal sehingga hukum – hukum yang sudah ada memerlukan faktor – faktor koreksi. Kriteria Kesetimbangan %ifat – %ifat &'tensif (agi setiap sistem terisolasi sempurna maka didapatkan dari hukum kedua ) *d%t + , -alam ungkapan ini deferensial – deferensial memacu kepada perubahan –  perubahan yang mungkin dalam arah ma!u dari aktu itu berarti baha kriteria keseti mbang an bagi sist em sepert i itu adalah baha entrop i telah mencapai nilai maksimum yang konsisten dengan nilai tetap dari energinya dan volume. Kriteria Kesetimbangan dari %egi %ifat – %ifat Intensif  Kesetimbangan termal dan mekanik %ifat temperaturlah apabila dua sistem / dan 0 dalam kesetimbangan termal. ada keadaan seimbang mekanik memerlukan kesamaan tekanan  pada seluruh bidang batas antara fluida. Kesetimbangan bagi perpindahan antarfase ada sistem beberapa fase adalah sistem terbuka yang khas karena dapat memper tuka rk an za t ki mia den gan fase fase lain ny a. %y arat kesetimbangan terhadap perpindahan ini adalah baha tiap zat memiliki nilai energi potensial yang sama dalam semua fasenya.

Partial Molal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 1/31

PARTIAL MOLAL VOLUME

I. TUJUAN PERCOBAAN

I.1 Menghitung parsial molal volume pada larutan natrium klorida dan larutan

gula dengan cara mengukur densitas pada masing – masing larutan.I.2 Mengetahui hubungan antara konsentrasi dan densitas

I.3 Mengetahui hubungan antara volume dan konsentrasi

II. TEORI PERCOBAAN

Kesetimbangan fase zat gas ideal atau larutan ideal encer dengan uapnya

ditun!ukkan dalam bentuk "ukum #aoul dan "ukum "enry dengan asumsi bahan

semua zat maupun diturunkan dalam model ini. $etapi kenyataannya sebagian zat

atau larutan tidak berperilaku ideal sehingga hukum – hukum yang sudah ada

memerlukan faktor – faktor koreksi.

Kriteria Kesetimbangan %ifat – %ifat &'tensif 

(agi setiap sistem terisolasi sempurna maka didapatkan dari hukum kedua )

*d%t + ,

-alam ungkapan ini deferensial – deferensial memacu kepada perubahan – 

 perubahan yang mungkin dalam arah ma!u dari aktu itu berarti baha kriteria

kesetimbangan bagi sistem seperti itu adalah baha entropi telah mencapai nilai

maksimum yang konsisten dengan nilai tetap dari energinya dan volume.

Kriteria Kesetimbangan dari %egi %ifat – %ifat Intensif  Kesetimbangan termal dan mekanik 

%ifat temperaturlah apabila dua sistem / dan 0 dalam kesetimbangan

termal. ada keadaan seimbang mekanik memerlukan kesamaan tekanan

 pada seluruh bidang batas antara fluida. Kesetimbangan bagi perpindahan antarfase

ada sistem beberapa fase adalah sistem terbuka yang khas karena dapat

mempertukarkan zat kimia dengan fase – fase lainnya. %yarat

kesetimbangan terhadap perpindahan ini adalah baha tiap zat memiliki

nilai energi potensial yang sama dalam semua fasenya.

Page 2: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 2/31

Kesetimbangan perpindahan dalam suatu medan potensialada kesetimbangan ini yang perlu diperhatikan !angkauan yang harus

dicapai bagi perlunya perubahan !ika memperhatikan pengaruh gravitasi. Kesetimbangan reaksi

Kesetimbangan reaksi ini akan dicatat baha sistem tertutup yang dalam

keadaan setimbang sempurna suku *idni dalam persamaan ini adalah nol.

olume molal parsial komponen I dari system larutan didefinisikan sebagai

i 4 (δV 

δni)  $ni 5 4 i 617

-imana 4 volume

 84 !umalh mol

$ 4 suhu

4 tekanan

olume larutan merupakan fungsi dari suhutekanan dan !umlah mol dan

dapat dinyatakan sebagai )

4 f6$n1n2....7 atau

dV =δV 

δT  dT +δV 

δP dP +δV δn1 dn1 +

δV δn2 dn2 +..... (2)

ada suhu dan tekanan tetap dari persamaan 192 didapat )

d 4 1dn1 : 2dn2 : .... 637

olume molal parsial akan tetap pada kondisi dimana komposisi suhu dan

tekanan tetap. Integrasi persamaan 637 pada kondisi tersebut memberikan )

4 n11 : n22 : .... : tetapan

5ika n1 4 n2 maka tetapan akan sama dengan ,.

olume molal parsial akan tetap pada kondisi dimana komposisisuhu dan tekanan

tetap.

Page 3: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 3/31

;da tiga sifat termodinamika molal parsial utama )

1. olume molal parsial

2. &ntalpi molal parsial 6disebut !uga sebagai panas diferensial larutan7

3. &nergi bebas 6<ibbs7 molal parsial

%ifat=sifat molal parsial ini dapat ditentukan dengan bantuan )

1. Metode grafik  

2. Menggunakan hubungan analitik yang menun!ukkan > dan ni

3. Menggunakan suatu fungsi yang disebut besaran molal nyata yang

ditentuak sebagai )

-imana )

>i? ) "arga molal umtuk komponen murnididalam hal ini perlu diingat naha

sifat molal untuk senyaa adalah sama !ika larutan tersebut ideal

@ontoh perhitungan parsial molal volum )

misalkan akan dicari volum molal parsial zat terlarut dalam pelarut air sebanyak 

1,,,gr maka )

4 n11 : n22

1,,, gr air 4 AAA1 mol

-imana adalah volum seluruh larutan n1 adalah !umlah mol air dengan

volum molal parsial 1 dan n2 adalah !umlah mol zat terlarut dengan volum molal

 parsial 2.

Page 4: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 4/31

III. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

ipet tetes 1 buah

Babu ukur 1,, ml 2 buah <elas beaker A, ml 1 buah

<elas beaker 2A, ml 1 buah

iknometer 1, ml 1 buah

iknometer 2A ml 1 buah

<elas ukur 2A ml 1 buah

Babu ukur 2A ml 1 buah

ipet tetes 1 buah

Babu ukur 1,, ml 1 buah

<elas ukur 1, ml 1 buah

@aan scout 1 buah

B. Bahan

 

 8a@l 3 M

  Barutan gula ,A M

  Barutan 8a2%CD 3 M

IV. SKEMA PERCOBAAN

Page 5: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 5/31

"itung densitas dari larutan=larutan tersebut pada masing=masingkonsentrasi.

 Tahap3$imbang berat piknometer kosong dan piknometer berisi air dan massa

 piknometer yang berisi masing=masing larutan 8a@l kemudian setelah itudengan larutan gula dan larutan natrium sulfat

(uat larutan 8a@l dengan konsentrasi ,.A ,.2A ,.12A ,.,E2A ,.FA darikonsentrasi mula=mula

(uat larutan 8acl 3 M sebanyak 2,, ml dengan menggunakan beaker glass

<ambar D.1 %kema percobaan partial molal volume

V. DATA HASIL PERCOBAAN

  (arat piknometer kosong 61, ml7 4 1,DD gr 

Page 6: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 6/31

  (erat piknometer kosong 62A ml7 4 2A1D gr 

$abel A.1 "asil perhitungan berat piknometer berisi larutan 8a@l

Konsentrasi 6M7 (erat pada piknometer 1, ml

(erat pada piknometer 2A ml

3 22,EF A2,A1DD,FA 211FG A1,23G,A 21,HGD A,G1F,2A 2,GHH A,E,,2E

,12A 2,G3H1 A,AH2,,,E2A 2,G,HF A,A1FA

$abel A.2 "asil perhitungan berat piknometer berisi larutan gula

Konsentrasi 6M7(erat pada

 piknometer 1, ml

(erat pada

 piknometer 2A ml,FA 21D1,G A1EH3D,A 21,HF A,F11,2A 2,GHE A,E

,12A 2,G32 A,AD3,,E2A 2,G1G A,A1A

$abel A.3 "asil perhitungan berat piknometer berisi larutan 8a2%CD

Konsentrasi 6M7(erat pada

 piknometer 1, ml

(erat pada

 piknometer 2A ml3 2D2HA AH3AH

,FA 21DDH A2E33,A 2133H A1H,E

,2A 2123GG A1,D13

Page 7: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 7/31

,12A 21,EAE A,FAGF,,E2A 2,GE A,AGF

VI. HASIL PERHITUNGAN, PEMBAHASAN DAN DISKUSI

$abel E.1 -ensitas ;ir 

air 

;ir 6gJcm37

 piknometer 1, ml

;ir 6gJcm37

 piknometer 2A ml1,DEED 1,12GD

$abel E.2 -enssitas larutan 8a@l

Page 8: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 8/31

Konsentrasi 6M7 8a@l 6gJcm37

 piknometer 1, ml

8a@l 6gJcm37

 piknometer 2A ml3 11E2F 11,AF

,FA 1,F3G 1,3AA,A 1,EDG 1,31,H,2A 1,ADH 1,1HD

,12A 1,DGH1 1,1F,,E2A 1,3HF 1,1A1

ada percobaan parsial molal volume ini pertama membuat larutan 8a@l 3 M

yang kemudian diencerkan men!adi konsentrasi L 1JH 1J1E .

ntuk menghitung density 67 larutan 8a@l pada beberapa konsentrasitersebut kita menggunakan alat piknometer dimana massa piknometer berisi

larutan 8a@l dikurangi dengan massa piknometer kosong dibagi dengan volume

 picnometernya. -ensity 67 referensinya adalah density 67 air.

-ari tabel diatas diketahui baha density 67 dan massa piknometer yang

 berisi larutan 8a@l semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi begitu

 !uga sebaliknya. -ensity 67 dan massa piknometer yang berisi larutan 8a@l harus

lebih besar dari density 67 dan massa piknometer yang berisi air yang merupakanreferensinya.

$abel E.3 -ensitas larutan <ula

Konsentrasi 6M7

gula 6gJcm37

 piknometer 1, ml

gula 6gJcm37

 piknometer 2A ml,FA 1,GF,G 11,1F3E,A 1,EDF 1,22HD,2A 1,ADE 1,1HD

,12A 1,DG2 1,1E12,,E2A 1,DFG 1,1A

Page 9: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 9/31

ntuk larutan gula perlakuannya sama dengan larutan 8a@l yaitu pertama

membuat larutan gula ,FA M yang kemudian diencerkan men!adi konsentrasi

L 1JH 1J1E.

ntuk menghitung density 67 larutan gula pada beberapa konsentrasi tersebut

kita menggunakan alat picnometer dimana massa piknometer berisi larutan gula

dikurangi dengan massa piknometer kosong dibagi dengan volume

 piknometernya. -ensity 67 referensinya adalah density 67 air.

-ari tabel diatas diketahui baha density 67 dan massa piknometer yang

 berisi larutan gula semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi begitu

 !uga sebaliknya. -ensity 67 dan massa piknometer yang berisi larutan gula !ugaharus lebih besar dari density 67 dan massa picnometer yang berisi air yang

merupakan referensinya.

$abel E.D -ensitas larutan 8a2%CD

Konsentrasi 6M7 8a2%CD 6gJcm37 piknometer 1, ml

8a2%CD 6gJcm37 piknometer 2A ml

3 13HDA 132HF2,FA 11,,H 1,GGF2,A 1,HG 1,EED,2A 1,FGG 1,3E

,12A 1,E2AE 1,2DFH,,E2A 1,A2 1,1H2H

Page 10: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 10/31

ntuk larutan 8a2%CD perlakuannya sama dengan larutan 8a@l yaitu pertama

membuat larutan 8a2%CD 3 M yang kemudian diencerkan men!adi konsentrasi

L 1JH 1J1E.

ntuk menghitung density 67 larutan 8a2%CD  pada beberapa konsentrasi

tersebut kita menggunakan alat picnometer dimana massa piknometer berisi

larutan 8a2%CD dikurangi dengan massa picnometer kosong dibagi dengan volume

 piknometernya. -ensity 67 referensinya adalah density 67 air.

-ari tabel diatas diketahui baha density 67 dan massa piknometer yang

 berisi larutan 8a2%CD  semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi

 begitu !uga sebaliknya. -ensity 67 dan massa picnometer yang berisi larutan 8a2%CD !uga harus lebih besar dari density 67 dan massa piknometer yang berisi

air yang merupakan referensinya. erbedaan hasil densitas menggunakan

 piknometer 1, ml dan 2A ml dikarenakan perbedaan label dari piknometer dan

 !uga dapat disebabkan karena setelah pencucian piknometer langsung digunakan.

olume molal nyata terhadap konsentrasi 8a@l

$abel E.A olume terhadap konsentrasi 8a@l

konsentrasi 8a@l 6M7 6ml73 1,11.,,G

,.FA GF2.,D12,.A GEE.A22F

,.2A GE1.G122,.12A GAG.A1HG

,.,E2A GEE.2E1G

olume molal nyata terhadap konsentrasi <ula

Page 11: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 11/31

$abel E.E olume terhadap konsentrasi <ula

Konsentrasi gula 6M7 6ml7,.FA 1,3D.AAA

,.A 1,23.FE3,.2A GG,.HGF,.12A GFD.AA2

,.,E2A GEA.,2A3

olume molal nyata terhadap konsentrasi 8a2%CD

$abel E.F olume terhadap konsentrasi 8a2%CD

konsentrasi 8a2%CD6M7 6ml73 1,3,.,E13GD

,.FA 1,,A.2,A3,A,.A GH3.DHGD3GG

,.2A GAH.HGD3D21,.12A GAF.H32GEGD

,.,E2A GAE.,ADE

N m dan Om B;#$;8 8a@l

$abel E.H N m dan Om B;#$;8 8a@l

konsentrasi 8a@l N Om M3 D2.1113E 3.FHAF,F 1D.331AH

,.FA A2.21AGA 1.HG2HA3 3.AH2HGD,.A A3.3G2GE 1.ADAA,H 2.3HHAGE,.2A AD.FE,,2 1.,G2H3G 1.1GD2GH

,.12A AA.DDGAA ,.FF2FAD ,.AGF1DG

,.,E2A AE.3,,1G ,.ADED2 ,.2GHAFD

-ari tabel diatas diketahui baha N larutan 8a@l semakin besar seiring

menurunnya konsentrasi sedangkan untuk m dan Om semakin kecil seiring dengan

menurunnya konsentrasi. 5adi N larutan 8a@l berbanding terbalik dengan

konsentrasi larutannya dan m dan Om berbanding lurus dengan konsentrasinya.

%ehingga N berbanding terbalik dengan molalitasnya 6m dan Om7.

N m dan Om B;#$;8 <ula

Page 12: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 12/31

$abel E.G N m dan Om B;#$;8 <ula

Konsentrasi gula N Om M,.FA 1E,.,EAE 1.HG2HA3 3.AH2HGD,.A 1EF.A3GA 1.ADAA,H 2.3HHAGE,.2A 1EG.GGF 1.,G2H3G 1.1GD2GH

,.12A 1F1.33F1 ,.FF2FAD ,.AGF1DG,.,E2A 1F1.EE2A ,.ADED2 ,.2GHAFD

-ari tabel diatas !uga diketahui baha N larutan gula semakin besar 

seiring dengan menurunnya konsentrasi sedangkan untuk m dan Om semakin kecil

seiring dengan menurunnya konsentrasinya. 5adi N larutan gula berbanding

terbalik dengan konsentrasi larutannya dan m dan Om berbanding lurus dengan

konsentrasinya. %ehingga N berbanding terbalik dengan molalitasnya 6m dan Om7.

N m dan Om B;#$;8 8a2%CD

$abel E.1, N m dan Om B;#$;8 8a2%CD

konsentrasi 8a2%CD   φ Om M

3 HA.FA2AA 3.FHAF,F 1D.331AH,.FA 12D.FE31 1.HG2HA3 3.AH2HGD,.A 12A.3FHG 1.ADAA,H 2.3HHAGE

,.2A 12H.FGHE 1.,G2H3G 1.1GD2GH,.12A 132.32GG ,.FF2FAD ,.AGF1DG,.,E2A 13D.AAE3 ,.ADED2 ,.2GHAFD

-ari tabel diatas !uga diketahui baha N larutan 8a2%CD  semakin besar 

seiring dengan menurunnya konsentrasi sedangkan untuk m dan Om semakin kecil

seiring dengan menurunnya konsentrasinya. 5adi N larutan 8a2%CD  berbanding

terbalik dengan konsentrasi larutannya dan m dan Om berbanding lurus dengan

konsentrasinya. %ehingga N berbanding terbalik dengan molalitasnya 6m dan Om7.

Page 13: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 13/31

 

<rafik olume molal nyata vs M 8a@l

950 960 970 980 990 1000 1010 10200

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

f(x) = 0.06x - 53.68R² = 1

Grak konsenras! "s #o$%&e

#o$%&e (&$)

'nsenras! ()

  <ambar E.1 <rafik vs Konsentrasi larutan 8a@l

-ari grafik diatas didapatkan kesimpulan baha volume molal nyata dari larutan

 8a@l semakin bertambah seiring bertambah besar konsentrasi larutan tersebut.

-ari grafik diatas didapatkan persamaan y 4 ,.,AE1' = A3.EH3

<rafik olume molal nyata vs M gula

Page 14: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 14/31

960 970 980 990 1000 1010 1020 1030 10*00

0.1

0.2

0.3

0.*

0.5

0.6

0.7

0.8

f(x) = 0.01x - 8.85R² = 0.96

Grak konsenras! "s #o$%&e

#o$%&e (&$)

'onsenas! ()

  <ambar E.2 <rafik vs konsentrasi larutan gula

dari grafik diatas didapatkan kesimpulan baha volume molal nyata dari larutan

gula semakin bertambah seiring bertambah besar konsentrasi larutan tersebut.

-ari grafik diatas didapatkan persamaan y 4 ,.,,G2' = H.HDAH

<rafik olume molal nyata vs M 8a2%CD

950 960 970 980 990 100010101020103010*00

0.51

1.5

2

2.5

3

3.5

f(x) = 0.03x - 31.*3R² = 0.8

Grak konsenras! "s #o$%&e

#o$%&e (&$)

'onsenras! ()

  <ambar E.3 <rafik vs Konsentrasi larutan 8a2%CD

Page 15: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 15/31

Page 16: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 16/31

maka volume molal nyata larutan 8a@l 6N7 akan turun. -ari grafik diatas

hubungan antara N dengan Om berbanding terbalik dan didapatkan persamaan y 4

=,.2221' : 13.2D. -ari persamaan tersebut maka didapat No dan dNJdOm sehingga

akan didapat nilai volume parsial pelarut 617 dan volume parsial molal terlarut

627.

<rafik N vs Om larutan gula

158 160 162 16* 166 168 170 172 17*0

1

2f(x) = - 0.11x + 18.92R² = 0.8*

GR,-.' / #0 1& 2,R3T,4 G32,

 /

1&

<ambar E.A <rafik N vs Om larutan gula

-ari grafik diatas !uga dapat dinyatakan baha harga volume molal

dipengaruhi oleh molalitas dan densitas larutan dimana pertambahan molalitas

menyebabkan berkurang volume molal nyata larutan gula 6N7. 5ika harga molalitasdinaikkan dalam !umlah tertentu dan densitas larutan !uga dinaikkan dalam !umlah

tertentu maka volume molal nyata larutan gula 6N7 akan turun. -ari grafik diatas

hubungan antara N dengan Om berbanding terbalik dan didapatkan persamaan y 4

=,.1,AE' : 1H.G1E. -ari persamaan tersebut maka didapat No  dan dNJdOm

sehingga akan didapat nilai volume parsial pelarut 617 dan volume parsial molal

terlarut 627.

Page 17: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 17/31

<rafik N % Om larutan 8a2%CD

80 90 100 110 120 130 1*00

1

2

3

*f(x) = - 0.06x + 9.31R² = 0.95

GR,' / # & ,RT,4 4a2*

 /

1&

<ambar E.E <rafik N vs Om larutan 8a2%CD

-ari grafik diatas !uga dapat dinyatakan baha harga volume molal

dipengaruhi oleh molalitas dan densitas larutan dimana pertambahan molalitas

menyebabkan berkurang volume molal nyata larutan 8a2%CD  6N7. 5ika harga

molalitas dinaikkan dalam !umlah tertentu dan densitas larutan !uga dinaikkan

dalam !umlah tertentu maka volume molal nyata larutan 8a2%CD 6N7 akan turun.

-ari grafik diatas hubungan antara N dengan Om berbanding terbalik dandidapatkan persamaan y 4 =,.,E32' : G.3,HA. -ari persamaan tersebut maka

didapat No dan dNJdOm sehingga akan didapat nilai volume parsial pelarut 6 17

dan volume parsial molal terlarut 627.

Page 18: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 18/31

CBM& MCB;B ;#%I;B B;#$;8 8a@l

$abel E.11 olume arsial Barutan 8a@l

konsentrasi 8a@l 6M7 1 6ml7 2 6ml73 1,.1,HAD D1.EG,GA

,.FA 1,.,13AF A2.,,AFD,.A 1,.,,F3G A3.2213D

,.2A 1,.,,2E1 AD.E3HEE

,.12A 1,.,,,G2 AA.3E3FD,.,E2A 1,.,,,33 AE.23GA1

-ari tabel volume molal parsial larutan 8a@l diketahui baha volume parsial

 pelarut 617 semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi dan volume

 parsial molal terlarut 627 semakin besar seiring dengan menurunnya konsentrasi.

%ehingga volume parsial pelarut 617 berbanding lurus dengan konsentrasinya dan

volume parsial molal terlarut 627 berbanding terbalik dengan konsentrasinya.

CBM& MCB;B ;#%I;B B;#$;8 <B;

$abel E.12 olume molal arsial Barutan <ula

Konsentrasi gula 6M7 1 6ml7 2 6ml7,.FA 1,.,,EDA 1AG.GEAF,.A 1,.,,3A1 1EF.DAFG

,.2A 1,.,,12D 1EG.G3G3,.12A 1,.,,,DD 1F1.2GE3

,.,E2A 1,.,,,1E 1F1.E33E

-ari tabel volume molal parsial larutan gula diketahui baha volume parsial

 pelarut 617 semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi dan volume

 parsial molal terlarut 627 semakin besar seiring dengan menurunnya konsentrasi.

%ehingga volume parsial pelarut 617 berbanding lurus dengan konsentrasinya dan

volume parsial molal terlarut 627 berbanding terbalik dengan konsentrasinya.

CBM& MCB;B ;#%I;B B;#$;8 8a2%CD

Page 19: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 19/31

$abel E.13 olume molal arsial Barutan 8a2%CD

konsentrasi 8a2%CD

6M7

1 6ml7 2 6ml7

3 1,.,3,HG HA.E32G2,.FA 1,.,,3HE 12D.F,33,.A 1,.,,21 12A.33

,.2A 1,.,,,FD 12H.FED1,.12A 1,.,,,2E 132.3,AA,.,E2A 1,.,,,,G 13D.A3G

-ari tabel volume molal parsial larutan 8a2%CD  diketahui baha volume

 parsial pelarut 617 semakin kecil seiring dengan menurunnya konsentrasi danvolume parsial molal terlarut 627 semakin besar seiring dengan menurunnya

konsentrasi. %ehingga volume parsial pelarut 617 berbanding lurus dengan

konsentrasinya dan volume parsial molal terlarut 627 berbanding terbalik dengan

konsentrasinya.

VI. KESIMPULAN

F.1 arsial molal volume dari larutan 8a@l seiring bertambah nya konsentrasi

adalah GAGA1HGP GE1G112P GEE2E1GP GEEA22FP GF2,D12P 1,11,,G. ntuk 

Page 20: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 20/31

 partial molal volume dari larutan gula adalah GEA,2A3P GFDAA2P GG,HGFP

1,23FE3P 1,3DAAA. ntuk larutan 8a2%CD  memiliki partial molal volume

adalah GAE,ADEP GAFH32GAGDP GAHHGD3D21P GH3DHGD3GGP 1,,A2,A3,AP

1,3,,E13GD.F.2 Konsentrasi dari larutan 8a@l larutan gyla dan 8a2%CD  akan mempenaruhi

densitas. %emakin besar konsentrasi larutan akan semakin bertambah besar 

densitas larutan.F.3 %emakin besar konsentrasi suatu larutan akan semakin besar volume molal

nyata dari suatu larutan

DAFTAR PUSTAKA

Modul praktikum kimia fisika

Maron ". %amuelP Bando (. 5erome 1GFD QRundamental of hysical@hemistryS @ollion Mac Milan 8e Tork.

Page 21: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 21/31

$he ;pparent and artial Molal olume of ;Uueous %odium @hloride %olutions atarious $emperatures  by ) Rrank 5.Millero

%uarno 5ud!ono dkk.2,,D.S LECTURE NOTE    KIMI !I"IK I S.5urusan

$eknik Kimia.Rakultas $eknologi Industri.Institut $eknologi %epuluh 8ovember ) %urabaya 

Kennert -enbigh 1GG3 Qrinsip – rinsip Kesetimbangan KimiaS Dth editionter!emahan %I$ %oedarni I ress hal 2GA – 313.

APPENDIKS

M&M(;$ B;#$;8 8a@l 3 M %&(;8T;K 2,, ml

Page 22: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 22/31

 M = n

V   

3=   n0,2  

n=0,6mol  

n=massa

 Mr  

0,6=massa

58,5  

massa=35,1gram  

&8<&8@&#;8 B;#$;8 8a@l

M11 4 M22 

3 V 1 4 ,A V A,

1 4 HD ml

M&M(;$ B;#$;8 <B; ,FA M %&(;8T;K 2,, ml

 M = n

V   

0,75=  n

0,2  

n=0,15mol  

n=massa

 Mr  

0,15=massa

180  

Page 23: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 23/31

massa=27gram  

&8<&8@&#;8 B;#$;8 <B;

M11 4 M22 

,FA V 1 4 ,A V A,

1 4 333D ml

M&M(;$ B;#$;8 8a2%CD 3 M %&(;8T;K 2,, ml

 M = n

V  

3=  n0,2  

n=0,6mol  

n=massa

 Mr  

0,6=massa142  

massa=85,2gram  

&8<&8@&#;8 B;#$;8 8a2%CD

M11 4 M22 3 V 1 4 ,A V A,

1 4 H3D ml

M&8<"I$8< -&8%I$T 67 B;#$;8 ;I# 

 ρ=massa picnometer berisi air−massa picnometer kosong

volume picnometer  

Page 24: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 24/31

 ρ=50,4635 gram−25,14 gram

25ml  

 ρ=1,0129

 gr /ml  

M&8<"I$8< -&8%I$T 67 B;#$;8 8a@l

ntuk konsentrasi ,A M

 ρ=massa picnometer berisilarutan NaCl−massa picnometer kosong

volume picnometer  

 ρ=50,197

gram−25,14

gram25ml  

 ρ=1,02284 gr /ml  

M&8<"I$8< -&8%I$T 67 B;#$;8 <B;

ntuk konsentrasi ,FA M

 ρ=massa picnometer berisilarutan gula−massa picnometer kosongvolume picnometer  

 ρ=21,4109 gram−10,44 gram

10ml  

 ρ=1,09709 gr /ml  

M&8<"I$8< -&8%I$T 67 B;#$;8 8a2%CD

ntuk konsentrasi 3 M

 ρ=massa picnometerberisilarutan Na2 SO4−massa picnometer kosong

volume picnometer  

 ρ=58,358 gram−25,14 gram

25ml  

 ρ=1,32872 gr /ml  

Page 25: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 25/31

M&8<"I$8< CBM& MCB;B W;$ 8T;$; 8$K W;$ 8a@l

V =1000+m M 

2

 ρlarutan 

V =1000+3 x58.,5

1,1627=1011,009ml

M&8<"I$8< CBM& MCB;B W;$ 8T;$; 8$K W;$ <ula

V =1000+m M 

2

 ρlarutan 

V =1000+0,75 x180

1,09709=1034,555ml

M&8<"I$8< CBM& MCB;B W;$ 8T;$; 8$K W;$ 8a2%CD

V =1000+m M 

2

 ρlarutan 

V = 1000+3 x142,41,3845

=¿ 1030.06139*   ml

M&8<"I$8< N B;#$;8 8a@l

ntuk konsentrasi ,A M

φ=  1

 ρlarutan [ M  2−1000

m (  W −W oW o−W e )]  

φ=  1

1,0649 [58,5−   1000

(21,0894−10,44) (21,0894−20,9064

20,9064−10,44 ) ]  

φ=¿ A3.3G2GE   ml /mol

M&8<"I$8< N B;#$;8 <B;

ntuk konsentrasi ,2A M

Page 26: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 26/31

φ=  1

 ρlarutan [ M  2−1000

m (  W −W oW o−W e )]  

φ=  1

1,0546 [180−   1000

(20,986−10,44) (20,986 – 20,906420,9064−10,44 )]  

φ=169,997ml/mol  

M&8<"I$8< N B;#$;8 8a2%CD

ntuk konsentrasi 3 M

φ=  1

 ρlarutan [ M  2−1000

m (  W −W oW o−W e )]  

φ=  1

1,3845142−

  1000

(24,285−10,44) (24,285 – 20,906420,9064−10,44 )  

φ=85,75255ml/mol  

M&8<"I$8< m -;8 Om B;#$;8 8a@l

ntuk konsentrasi 1A M dan volume larutan A, ml

Mol 4 M V larutan

 4 3 V ,,A

 4 ,1A mol

Massa pelarut 4 air  V  pelarut

4 1,12G grJml V 2A ml

4 2A322A gram

m 4 mol V1000

massa pelarut  

Page 27: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 27/31

4 ,1A mol V1000

25,3225

4 AG23AH mOm 4 OAG23AH

4 2D33HD m1J2 

M&8<"I$8< m -;8 Om B;#$;8 <B;

ntuk konsentrasi ,FA M dan volume larutan A, ml

Mol 4 M V larutan

4 ,FA V ,,A

4 ,,3FA mol

Massa pelarut 4 air  V  pelarut

4 1,12G grJml V 2A ml

4 2A322A gram

m 4 mol V1000

massa pelarut  

4 ,,3FA mol V1000

25,3225

4 1DH1 m

Om 4 O1DH1

4 121E m1J2 

M&8<"I$8< m -;8 Om B;#$;8 8a2%CD

ntuk konsentrasi 3 M dan volume larutan A, ml

Mol 4 M V larutan

 4 3 V ,,A

Page 28: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 28/31

 4 ,1A mol

Massa pelarut 4 air  V  pelarut

4 1,12G grJml V 2A ml

4 2A322A gram

m 4 mol V1000

massa pelarut  

4 ,1A mol V1000

25,3225

4 AG23AH m

Om 4 OAG23AH

4 2D33HD m1J2

M&8<"I$8< No 

-ik) y 4 No 

' 4 Om 4 ,

1. Barutan 8a@l )

y 4 =,2221' : 132D

  4 =,22216,7 : 132D

  4 132D

2. Barutan <ula

y 4 =,1,AE' : 1HG1E

  4 =,1,AE6,7 : 1HG1E

4 1HG1E

3. Barutan 8a2%CD

y 4 =,,E32' : G3,HA

Page 29: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 29/31

  4 =,,E326,7 : G3,HA  4 G3,HA

M&8<"I$8< dNJdOm

Barutan 8a@l

-ari grafik di dapat persamaan y 4 =,2221' : 132D

%lope4 =,2221

Maka)φ

! m=¿  =,2221

Barutan <ula

-ari grafik di dapat persamaan y 4 =,1,AE' : 1HG1E

%lope4 =,1,AE

Maka)φ

! m=¿  =,1,AE

Barutan 8a2%CD 

-ari grafik di dapat persamaan y 4 =,,E32' : G3,HA

%lope4 =,,E32

Maka)φ

! m=¿  =,,E32

M&8<"I$8< 1 -;8 2 B;#$;8 8a@l

ntuk konsentrasi 3 M

1X 4 1, ml P m 4 1D.331AHP Om 4 3.FHAF,FP N 4 D2.1113E

V 1=V 1 "−  m

55,51 ( ! m

2  #

  φ

(√ m) )  

Page 30: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 30/31

V 1=10−

14.33158

55,51   ( 3.7857072#(−0,2221))  

1 4 1,.1,HAD ml

V 2=φ+( ! m

2  #

  φ

(√ m))  

V 2=42.11136+( 3.7857072

#(−0,2221))  

2 4 D1.EG,GA ml

M&8<"I$8< 1 -;8 2 B;#$;8 <B;

ntuk konsentrasi ,FA M

1X 4 1, ml P m 4 3.AH2HGD P Om 4 1.HG2HA3P N 4 1E,.,EAE

V 1=V 1 "−m

55,51 (! m2 #φ

(√ m) )  

V 1=10−

3.582894

55,51   ( 1.8928532#(−0,1056))  

1 4 1,.,,EDA ml

V 2=φ+( ! m2

  #  φ

(√ m))  

V 2=160.0656+(1.8928532

#(−0,1056))  

2 4 1AG.GEAF ml

M&8<"I$8< 1 -;8 2 B;#$;8 8a2%CD

ntuk konsentrasi 3 M

1X 4 1, ml P m 4 1D.331AHP Om 4 3.FHAF,FP N 4 HA.FA2AA

Page 31: Partial Molal

8/20/2019 Partial Molal

http://slidepdf.com/reader/full/partial-molal 31/31

V 1=V 1 "−  m55,51 ( ! m

2  #

  φ

(√ m) )  

V 1=10−14.33158

55,51   (3.785707

2#(−0,0632))  

1 4 1,.,3,HG ml

V 2=φ+(! m2 #φ

(√ m))  

V 2=85.75255+(3.785707

2 #(−0,0632)) 

2 4 HA.E32G2 ml