Upload
nguyenbao
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017
107
OTOMATISASIMESINTETASTELURPUYUHUNTUKOPTIMASIPEMBIBITAN,PENINGKATANPRODUKSIDANPEMASARANBAGIPETERNAKPUYUH
AUTOMATIONTECHNIQUEMACHINEOFQUAILEGGSFOROPTIMIZATIONOFBREAKING,IMPROVINGPRODUCTIONANDMARKETINGFORQUAILFARM
FAndria1a,EMEffendi2,danAMaesya3
1ProgramStudiManajemen,UniversitasPakuan,JalanPakuanPOBox452Bogor16143JawaBaratIndonesia
2ProgramStudiBiologi,UniversitasPakuan,JalanPakuanPOBox452Bogor16143JawaBaratIndonesia
3ProgramStudiTeknikKomputer,UniversitasPakuan,JalanPakuanPOBox452Bogor16143JawaBaratIndonesia
aKorespondensi:FrediAndria,Email:[email protected](Diterima:19‐08‐2017;Ditelaah:20‐08‐2017;Disetujui:23‐10‐2017)
ABSTRACT
BogorDistricthasaverylargearea,sothemarketshareforlivestockproductsisalsowideopen. In2015suppliersofquail farmers thereareonly20breederswithquailpopulationrangesfrom10thousandhead(DepartmentofAnimalHusbandry&FisheryBogorDistrict).This isaverygoodopportunity forquail farmers,but theproblemsfacedbyquail farmersturned out to be very complex. Two quail farmerswho became the object of CommunityService goal have complex issues related to production,marketing, andmanagement. Theconditionofthecageisnotfeasible,dirty,sanitationandhygieneisverybad,consequentlydiseasedquailcattlereachanaverageof35%.Productivityisverylow,andhavingdifficultymarketingeggs.Farmersalsodonothaveasystematicbookkeepingrelatedtofinanceandproduction process. Community service activities are carried out through Optimization ofCage Build Design, Optimization of Livestock Enviromental Environments, Quyry HealthControl, Selection of Superior Seeds and Optimal Hatching of Eggs,Microcontroller BasedAutomaticHatchingGrants,andMarketingStrategy(ManualorDigitalthroughSocialMedia)andSimpleOperationsandFinancialManagement.Keywords:automation,communityservice,microcontroler,quailfarmers.
ABSTRAK
KabupatenBogormemilikiwilayahyangsangat luas, sehinggapangsapasaruntukprodukternakjugaterbukaluas.Padatahun2015pemasokhasilternakpuyuhhanyaada20peternakdengan jumlah populasi puyuhberkisar 10 ribu ekor (Dinas Peternakan&PerikananKabBogor).Halinimenjadipeluangyangsangatbaikbagipeternakpuyuh,tetapipermasalahanyangdihadapipeternakpuyuhternyatasangatkomplek.Duapeternakpuyuhyangmenjadiobjeksasaranpengabdianmasyarakatinimemilikipermasalahanyangkompleksbaikterkait,produksi,pemasaranmaupunmanajemen.Kondisikandangtidaklayak,kotor,sanitasidanhigienitas sangat buruk, akibatnya ternak puyuh berpenyakit mencapai rata‐rata 35%.Produktivitassangatrendah,danmengalamikesulitanmemasarkantelur.Peternakpuntidakmemilikipembukuanyangsistematisterkaitkeuanganmaupunprosesproduksi.Olehkarenaitukegiatanpengabdianmasyarakatinidifokuskanuntukmelatih,membina,memantaudanmendampingi kedua peternak tersebut dalam usaha meningkatkan produktivitasnya.Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan melalui Rancang Bangun Kandang Puyuh
108 Andriaetal. Otomatisasimesintetastelurpuyuh Optimal,PenciptaanLingkunganInternal/EksternalPeternakanyangOptimal,PengendalianKesehatanPuyuh,PemilihanBibitUngguldanPenetasanTelurOptimal,HibahAlatPenetasTelurOtomatisBerbasisMikrokontroler,sertaStrategiPemasaran(ManualmaupunDigitalmelaluiMediaSosial)danManajemenOperasidanKuanganSederhana.Katakunci:mikrokontroler,otomatisasi,peternak,puyuh
AndriaF,EMEffendi,danAMaesya.2017.Otomatisasimesintetastelurpuyuhuntukoptimasipembibitan,peningkatanproduksidanpemasaranbagipeternakpuyuh.QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakat3(2):107‐121.
PENDAHULUAN
JumlahpeternakpuyuhdiKabupatenBogormasih tergolong rendah, data resmimenunjukkanhanyaada20peternakdenganjumlah populasi 10 ribu ekor, ditunjukkanpada Tabel 1 (Dinas Peternakan danPerikananKabupatenBogor2015).Padahalpotensi pasar di Kabupaten Bogor sangatterbuka luas untuk digarap oleh peternaklokal.SelamainitelurpuyuhyangberedardiwilayahBogorbaikkotamaupunkabupatenmasihdikuasaiolehpeternakJawa(TengahdanTimur)denganpersainganyangsangattidak sehat. Apalagi menghadapi bulanRamadhandanLebaranbiasanyahargatelurpuyuhjawaturundrastissehinggaumumnyapeternak puyuh dari wilayah Bogor tidakmampu bersaing danmengakibatkan biayaproduksi tidak mampu tertutupi, akhirnyamengakibatkankerugian.
Tabel1SebaranpeternakpuyuhdanjumlahpopulasipuyuhdiKabupatenBogor2015*
No. KecamatanPeternak(orang)
PopulasiTernak(ekor)
1. Tamansari 1 6002. Cilengsi 14 5283. Cibungbulang 2 554. Citeureup 1 70005. TajurHalang 1 20006 TanjungSari 1 500 Total 20 10.683
Tidak sedikit peternak puyuh diKabupatenBogoryangmengalamikerugiandan akhirnya gulung tikar akibat tidak
memiliki daya saing yang kuat. Baik dayasaing dari aspek produksi, manajemenmaupunpemasaran.Kondisiiniperludikajilebih mendalam, apalagi terkait denganupaya pemerintah saat ini yang sedanggencar untuk meningkatkan ketahananpangan. Pemenuhan pangan olehmasyarakat lokal selain dapat menguatkansistem ketahanan pangan masyarakat jugadapat meningkatkan pendapatanmasyarakattersebut.Kegiatanpengabdianmasyarakat inipun
didasariolehlemahnyadayasaingpeternakdiwilayahKabupatenBogor. Dua peternakpuyuh yang dipilih menjadi mitra kegiatanpengabdian masyarakat ini membutuhkanpendampingan agarmampu berdaya saing,dan mampu berkontribusi dalampemenuhan pangan berkualitas bagimasyarakatBogorkhususnya.Kegiatan pengabdian masyarakat
diharapkan dapat berjalan dengan optimalkarena didukung oleh kondisi ketua timpengabdian yang berprofesi sebagaipeternak puyuh aktif (selain berprofesisebagaidosentetapdiUniversitasPakuan).Ketua Tim mengelola secara langsungPeternakanAndriaPuyuhNusantara (APN)yang diawali dengan kursus resmi diPeternakan Slamet Quail Farm (SQF) milikKetua Asosiasi Peternak Puyuh Nasional(Slamet Wuryadi, SP.MP.) di Sukabumiselama 6 hari berturut‐turut. Hasil kursuslangsung diimplementasikan denganmendirikan peternakan Andria PuyuhNusantara(APN),diawalidenganpenetasan600 butir telur bibit puyuh Jepang hasilpembeliandariSQF. Dengancaraproduksiyang optimal (Minvielle 2004), sanitasi
QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017
109
kandang yang baik dan sistem pemasaranlangsung kepada konsumen akhir baikberupa Penjual Bubur Ayam, maupunwarung‐warung retail melalui jalinankerjasamadankekeluargaanyangintensif.ProduksitelurAPNsudahmencapairata‐
rata 750 butir per hari, dengan populasiburungpuyuhdewasaproduktif1.000ekor.Bahkan APN telah bermitra dengan parapeternak pemula untuk memenuhi bibit‐bibitpuyuhunggul,yangdilengkapidenganpaket pendampingan proses produksi danpemasaran yang berbasis kekeluargaan(Handayanietal.2013).Strategisepertiinimampumenjaga stabilitas harga, yang saatini telah mengalami penurunan drastisakibattelurjawayangberedarsangatmasivmenyerangpasar‐pasarJawaBarat.APNyangberlokasidiwilayahKecamatan
Ciampea, tepatnya di Desa Tegal Waru,beroperasi 2,5 tahun dan telah mampumemberdayakansalahsatukeluargakurangmampu, tetangga kandang, dengan gaji perbulan Rp 600.000,‐ tanpa menggangguprofesi utama kepala keluarga (tukangbangunan). Tanggung jawab operasionalkandang sebenarnya dapat dilaksanakansecara dinamis, namun terkontrol dankonsisten. Omset tiap bulan APN telahmencapai lima juta rupiah, dan secaraberkelanjutan dilakukan pemanfaatankotoran puyuh untuk pakan lele, sebagaiupaya pengembangan bisnis APN.Berdasarkanilmudanpengalamanteknisinimaka usulan IbM ini dimaksudkan untukmemberdayakan mitra peternak puyuh diKab. Bogor agar memiliki daya saing yangkuat(Davies2014).Tujuan kegiatan pengabdianmasyarakat
ini adalahuntukmelakukanpendampinganbagi peternak di Kecamatan Ciampea danCibungbulang, Kab. Bogor. Pendampinganyang dimaksud mencakup pelatihanpembibitan dan penetasan optimal,peningkatan kualitas lingkungan internaldan eksternal kandang puyuh, pembuatankandangoptimal,pemberianpakan,vitamin,dan stimulant, hibah alat tetas otomatisberbasis mikrokontroler, pemasaran dankemitraanyangoptimal.
MATERIDANMETODE
Materi
Mitra kegiatan pengabdian masyarakat inimemilikidasarpendidikanyangcukupbaikyakni lulusan SMA atau sederajat. PihakyangakanterlibatdariMitra1danMitra2adalahlangsungpemilikdanpengelola.Peternak puyuh pemula sebagai mitra
pertamaadalahyakniOyokHusaenidengannama farm :Mitra Puyuh Bogor (baruberoperasi sekitar 1,5 tahun, berlokasi diCibungbulang) dan Djaya Marlan dengannama farm : Djaya Quail Farm (baruberoperasi 6 bulan, berlokasi di Ciampea).Kondisimitra1 saat ini telahmemiliki500ekor puyuh dewasa betina produktif.Produktivitas telur masih sangat rendahhanya mencapai 50% per hari (250butir/hari). Kondisikesehatanpuyuhtidakterjagadenganbaik,karenatidakdilakukanpemantauanyangintensif.Terjadinyapuyuhyang berpenyakit Snot dan wabah Tetelo,tidaklangsungditanganidenganpencegahandini,melaluikandangkarantina. Akibatnyapenularan terjadi secara cepat danproduktivitas telurmenurundrastis hinggamencapai dibawah 150 butir/hari (terjadipadaproduksibulanke7dan8ini).Hasil kajian awal atas menunjukkan
kondisikandangyang tidakbersih,kotoranternak yangmenumpuk, wadah pakan danminuman yang tidak higienis,mengakibatkanmunculnyaragampenyakit.Pemantauan yang tidak intensif dan isolasiyang tidak dilakukan secara cepatmengakibatkan penularan semakin cepat,sehingga populasi puyuh yang berpenyakitsemakin tinggi. Saat ini jumlah populasipuyuhyangberpenyakitmencapai12%daripopulasi total. Jumlah puyuh yang matiakibat wabah mencapai 7% dari totalpopulasi. Salah satu faktor meningkatnyapenularan juga diakibatkan tidakterdeteksinya kondisi awal bibit berusiaproduktif,yangmerupakanhasilpembelianlangsungdaridaerahKarawang.Pembelianbibit (DOQ) yang telah mencapai masa
110 Andriaetal. Otomatisasimesintetastelurpuyuh produktifmemilikibeberapakelemahanjikadilakukan tanpa pengetahuan yang cukup.Sering kali peternak pemula mengalamipenipuan dari transaksi seperti ini, karenapemulatidakcukupilmuuntukmenganalisiskondisipuyuh,aspekasalturunandanhasliperkawinan silang yang tidak baik, akanmengakibatkanbibitkurangberkualitas.Pada awal bulan produksi, mitra 1 pun
mengalami kesulitan penjualan. Mitra 1hanya mengandalkan pembelian daripenduduk sekitar, sehingga saat produksitinggi, terjadi penumpukan telur puyuh.Masa penyimpanan telur puyuh tidak lebihdari 2 minggu, sehingga akibat pemasaranyang tidak optimal, kualitas telur semakinmenurunmakakepercayaankonsumenpunmenurun. Mitra 1 menyiasati denganmenjual telur puyuh yang telah direbus,penjualannyapunsangatterbatas,sehinggaakhirnya hanya dikonsumsi oleh sanakkeluarga.Mitra 2 adalah peternak puyuh pemula
yang mengelola peternakan sebagai usahasetelahmasapensiun.Peternakanpuyuhinidimaksudkan untuk mengisi masa pensiundan menambah ekonomi keluarga di masapensiun. Populasi puyuh yang dimilikisebanyak400ekorpuyuhproduktif.Saatinipuyuhtelahmencapaiusia4‐5bulan,kondisifisik puyuh hampir 30% tidak sehat,mengalami kerontokan bulu, terjangkitpenyakit Snot, dan tidak dilakukankarantina,sehinggadengancepatmenyebarkepuyuhlain.Mitra 2 (Djaya Quail Farm) ini adalah
mitra peternak pengganti dari mitra yangterpilih pada awal kegaitan pengabdianmasyarakatini.Awalnyamitrasasaranyangdituju adalahpeternak puyuh pemula yangmengelola peternakan terintegrasi denganpesantren.KetuayayasanpesantrenadalahbapakHellazAkbarRuli,STP.,dengannama:PesantrenAlamRobbani, dengan alamat diDesa Setu Kecamatan Jasinga, KabupatenBogor. Peternakanpuyuh inidimaksudkanuntukmenjagakemandirianparasantridanpengelola pesantren dalam menjalankanoperasional pesantren, sehingga tidakmembebankanbiayakepadaparasantri.
Pada awal kunjungan Tim jugaberkunjung kepada kantor Desa Setu danbertemu dengan ibu Kepala Desa (EsaAsmarini,AMd),danbeliaumemintabahwapelatihanteknispeternakanpuyuhnantinyajuga melibatkan warga desa mereka,sehinggatidakhanyaditujukankepadapihakpengelola Pesantren Alam Robbani saja.Beliauberharapnantinyapelatihantersebutmampumenambahwawasandan ilmubagiwarga desa setempat untuk mendapatkanalternatif lain dalam upaya peningkatanekonomiwargaDesaSetu.Seiring berjalannya waktu pelaksaan
kegiatan pengabdian masyarakat dipertengahan tahun 2017, melaluipemantauan,pendampingandanmonitoringlapang kepada Mitra 2 ini (tim PesantrenAlam Robbani), mengambil kesimpulanbahwa mitra 2 ini Tidak Siap untukmenjalankan arahan, dan bimbingan sertapelatihanyangdiberikanTimIbM.SehinggaTim IbM mengambil keputusan untukmengalihkansemuabarangdanprodukIbMkepada mitra lain yang lebih siap danantusiasuntukmenerimabarangdanprodukIbMdimaksud,yaitupeternakDjayaMarlan(Djaya Quail Farm) yang berlokasi diCiampea,KabupatenBogor.Namun demikian, walaupun mitra
sasaran di Desa Setu Kecamatan Jasingasudah beralih kepada mitra di Ciampea,pelaksanaan pelatihan formal tetapdilakukan di Desa Setu Kecamatan Jasinga,seperti rencana semula, denganmengundangparawargaDesaSetu,Mitra1,Mitra 2 yang lama,Mitra 2 yang baru, TimAPN, dan Tim IbM. Sehingga, untukselanjutnya, mitra 2 yang dimaksud dalamlaporan ini adalahmitra 2 yang baru yaitupeternak Djaya Marlan (Djaya Quail Farm)yang berlokasi di Desa Cibanteng GunungLeutik Kecamatan Ciampea, KabupatenBogor.Samahalnyadenganmitra1,padamitra2
iniditemukankondisikandangkurangbaik,karenatinggirumah‐rumahkandangterlalurendah,sehinggasirkulasiudarakekandangburuk, kandang menjadi lebih panas danpengap. Puyuh mengalami stress akibat
QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017
111
kepanasan dan mudah terjadi dehidrasi,sehingga produktifitas menjadi rendah.Kondisikandangyangpanas,ditambah lagidengan bahan material kandang yangterbuat dari besi, menambah panas udara.Pintu kandang puyuh yang dibuat, terlalukecil sehingga galon minum hanya bisadimasukanukuran1Liter.Resikonya,harusdimasukan2‐3galonminumukuran1Literke setiap kotak. Dampaknya adalah alaskotoran kotak puyuh akan sering tersiramoleh galon minum tersebut, sehinggakotoran menjadi tambah basah dan resikopenyakit snot akan semakin besarmenyerangpuyuh.
Metode
Transfer Ilmu Pembuatan KandangOptimal(KhususMitra2)
Kegiataniniakandilakukansecarakhususdilokasi Mitra 2. Mitra 1 telah lebih awalmendapatkan transfer ilmu terkait hal inidariKetuaTim IbM sekaligus pemilikAPN,pada Januari 2016. Mitra 1 telah mampumembuat dan memiliki 2 unit kandangpuyuhdengansistemyangpersisditerapkanAPN.Prosestransferilmu,keterampilandanpendampingan untuk Mitra 2 akandilaksanakan selama 2 hari (mulai pukul09.00 sampai dengan 15.00 WIB). Metodapenerapan ipteks dilakukan melaluikombinasi tutorial dan praktik langsung.Tahap awal kegiatan mengulas tipe‐tipesistem kandang puyuh, kelebihan dankekurangantiaptipedanbahan‐bahansertastrategi pembuatan kandang yang murahtapi berkualitas. Tahap berikutnya praktikmembuatkandang. Tahapmonitoringakandilakukantiapminggusekaligusmonitoringterhadaplingkungankandangyangkondusifdan optimal untuk pertumbuhan danproduktivitaspuyuh.
Transfer Ilmu Penciptaan danPeningkatan Kualitas LingkunganInternal & Eksternal Kandang yangKondusif
KegiataniniakandilakukandilokasiMitra1danMitra2,akandilaksanakantiapminggusekaligus monitoring dan pendampingan.Strategi pembagian tugas dilakukan secaraparalel oleh 1 orang dosen didampingi 1orangmahasiswa.Metodapenerapanipteksdilakukan melalui kombinasi tutorial danpraktik langsung. Tahap awal kegiatanmengulas pentingnya kondisi kandang danlingkungan yang bersih, sanitasi dansirkulasi yang baik untuk menciptkansuasana yang nyaman bagi ternak puyuh.TahapberikutnyabersamaTimIbMpraktikproses pembersihan kandang besertaperangkatnya, dan diakhiri denganmonitoring berkelanjutan setiap 2 minggu,dilakukansecaraparalel.
Transfer Ilmu Peningkatan KualitasKesehatanTernakPuyuh
Kegiatan ini akan dilaksanakan di lokasipeternakan APN milik Ketua Tim IbMmelibatkanseluruhTim,Mitra1danMitra2.Prosespelatihanakandilaksanakanselama3hari (mulai pukul 09.00 sampai dengan15.00 WIB). Metoda penerapan ipteksdilakukan melalui kombinasi tutorial danpraktik langsung. Tahap awal kegiatanmembahas tentang faktor internal daneksternal yang mempengaruhi kesehatanpuyuh(Sudrajatetal.2014),anekapenyakitpuyuh, pencegahan dan penanganan.Praktik dilakukan melalui pencermatanternakdiAPNpadaharikedua,danpadahariketiga praktik dilakukan di lokasi mitrasecara paralel didampingi oleh 1 orangdosendan1orangmahasiswa.
112 Andriaetal. Otomatisasimesintetastelurpuyuh TransferIlmuPemilihanBibitUngguldanPenetasanPuyuhOptimal
Kegiatan akan dilaksanakan di lokasipeternakan APN milik Ketua Tim IbMmelibatkanseluruhTim,Mitra1danMitra2.Prosespelatihanakandilaksanakanselama3hari (mulai pukul 09.00 sampai dengan15.00 WIB). Metoda penerapan ipteksdilakukan melalui kombinasi tutorial danpraktik langsung. Sesi pertamamembahastentangjenisbibitpuyuh,keturunan,teknikkawin silang, penghindaran kawin sedarah,faktor yang berpengaruh dalam prosesperkawinan dan lainnya yang terkait(Wheindrata 2014). Sesi keduamembahastentang teknik penetasan telur puyuh yangoptimal menggunakan mesin tetas,pengaturan suhu, kelembaban danpenanganan pasca penetasan. Sesi ketigapraktikdilakukansecarabertahapdanrinciuntuk tiap tahap. Kegiatan ini dilengkapiprosesmonitoring dimasing‐masing lokasimitra, dilakukan tiap 2 minggu secaraparalel.
RancangBangunMesinPenetasTelurPuyuh Otomatis BerbasisMikrokontroler
Kegiatan akan dilaksanakan di Lab. D3TeknikKomputer,melibatkanmahasiswaD3Teknik Komputer yang terlibat dalam risetotomatisasi mesin penetas telur puyuhberbasisMikrokontroler.Tahapankegiataninimeliputibeberapahalsebagaiberikut.
PerencanaanProyek
Tahap perencanaan proyek meliputikegiatanberikut.1. Perencanaan Kerangka “Alat penetas
telur puyuh otomatis berbasismikrokontroler”.
2. Estimasi kebutuhan alat dan bahanditunjukkanpadaTabel2.
Tabel4Estimasikebutuhanalatdanbahan
Spek. Min Komputer/Laptop
SpekSoftware
1.AcerCorei32.RAM4GB3.Windows7Ultimate
1. Arduino Uno1.6.52.Compiler3.C++
KomponenMikrokontroler
KomponenRangkaBox:
1.Arduino2.Sensorsuhulm35 1.Triplek3.MotorServo 2.Kawat4.SensorDHT11 3.RengKayu5.Jumper 4. Bohlam 20
Watt6.Soketkabel 5.PlatAluminium7.Stabilizer 6.Paku8.Solder 7.Kaca9.Kabel 8.BesiPenggerak10.SolderSucker 9.Engsel11.Timah
DesainSistemMekanik(MechanicalDesign)
Desain mekanik perlu dipertimbangkan,mencakuphal berikut : bentuk dan ukuranPCB (Printed Circuit Board), dimensi danmasa keseluruhan sistem, ketahanan danfleksibilitas terhadap lingkungan sertapenempatan modul‐modul elektronik.Desain mekanik alat tetas otomatisditunjukkanpadaGambar1.
Gambar1Desainmekanikalatpenetastelurpuyuhotomatis
QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017
113
DesainSistemListrik(ElectricalDesign)
Desainsistemlistrikmencakuphalberikut:desain instalasi kontroler/sensor, desaindriveruntukpendukungaplikasi,dandesaininstalasikelistrikansecarakeseluruhan.
TesFungsional
Tes fungsional merupakan tes yangdilakukanuntukintegrasisistemsensordansoftware yang telah didesain. Tes inidilakukan untuk meningkatkan performadari perangkat lunak untuk pengontrolandesainlistrikdanmengeleminasierror(bug)darisoftwareyangdigunakan.
IntegrasiatauPerakitan(Integration)
Tahap integrasi dan perakitan merupakantahap modul listrik yang telah diintegrasidengan software didalam mikrontrolernya,diintegrasi dalam struktur mekanik yangtelah dirancang. Setelah itu, dilakukan tesfungsionalkeseluruhansistem.
TesFungsionalKeseluruhanSistem(OverallTesting)
Tahapan ini melakukan tes seluruhrangkaianbaikkelistrikan,mekanik,kinerjaalatdarihasilintegrasihardware&software,sertamonitoring.
OptimasiSistem
Tahapanterakhiradalahoptimasidilakukanuntukmengoptimalkankinerjadarialat.
TransferIlmuStrategiPemasarandanManajemenKeuanganSederhana
KegiatanakandilaksanakandiRuangSidangProgram Studi Ilmu Komputer/TeknikInformatika. Transfer ilmu dibagi dua sesiakan dilaksanakan selama 2 hari (mulaipukul 09.00 sampai dengan 15.00 WIB).Metodapenerapanipteksdilakukanmelaluikombinasitutorialdanpraktiklangsung.Sesipertama membahas tentang strategipemasarantelurdandagingpuyuh,strategikemasan yang menarik, dan pemanfaatanmedia sosial sebagai mediasosialisasai/promosiyangoptimal.Sesiduamembahas tentang manajemen keuanganmelalui pembukuan dan akuntansi
sederhana. Praktikdilakukantiapsesi,danmonitoring dilakukan tiap bulan untukmendampingi implementasi hasil transferilmu dan mencari solusi bersama atasmasalah‐masalah yang mungkin muncul.Kegiataniniakanmelibatkan2anggotaTimdan2mahasiswasebagaiasisten.
HASILDANPEMBAHASAN
Hasil
PersiapanIbM
Kegiatan IbM Peternak Puyuh diawalidengan Rapat Persiapan yang melibatkanTimintiyangterdiridari3(tiga)orangdosendan 2 (dua) orangmahasiswa. Pada rapattersebutdibahasmengenaipengaturandanpembagian tanggungjawab dan pola kerjatim.Pembahasanberikutnyaadalahcakupandan ruang lingkup kerja serta rencanakoordinasidenganpihakmitrasasarandanpihakterkaitlainnya.Sesuaidengananalisissituasi pada mitra sasaran, terpilihlah 2(dua) mitra peternak puyuh yang menjaditarget prioritas pelaksanan kegiatan ini,yaitu peternak Oyok Husaeni/Mitra PuyuhBogor (Desa Cemplang KecamatanCibungbulang) dan Peternak DjayaMarlan/Djaya Quail Farm (Desa CibantengGunungLeutikKecamatanCiampea).Koordinasi dilanjutkan dengan pihak
mitrasasaran,dantimsecaraberturut‐turutmelakukan koordinasi kepada ke‐2 (dua)mitra peternak tersebut di atas. PadakegiataniniKetuaTim(FrediAndria,MMA)bersama1(satu)anggotadariAPN(AndriaPuyuhNusantara, peternakanyangdimilikiolehKetuaTim),turunlapangkemitra‐mitrasasaran untukmelakukan pemantauan dananalisa lapangan. Pemantauan lapang iniuntukmendapatkandeskripsiawalterkait:jumlahpopulasiyangdimilikimitra,kendalayang dihadapi, kondisi kesehatan bibit,serapan pasar hasil produksi, ketersediaanobat‐obatan, lingkungan sekitar, arsitekturkandang, kepemilikan mesin tetas untukpembibitandanlainsebagainya.
114 Andriaetal. Otomatisasimesintetastelurpuyuh Pada pemantauan awal di lapangan,
diputuskan hal‐hal krusial yaitu sebagaiberikut.1. Mitra 1 dan Mitra 2 belum menguasai
perihal ilmu pembibitan dan penetasanpuyuh. Terkait bidang peternakanpuyuh, seorang peternak puyuh belumbisa dikatakan menguasai teknispeternakan puyuh jika belum mampumelakukan proses pembibitan danpenetasan sendiri (Wheindrata 2014).Sehinggatimmemutuskanbahwauntukkedua mitra akan di berikan mesinpenetasan telur puyuh otomatis, untukmeningkatkan optimalisasi pembibitan ,meningkat‐kan produksi dan menekanpembelian bibit dewasa produksi yangselama ini dilakukan. Kelengkapanpendukungmesinjugadiberikanseperti: bohlam sumber pemanas, wadah airuntuk menjaga kelembaban mesin, 2buah rak (rak geser dan rak datar),thermometer portable untuk kontrolsuhumanual, serta daftar ceklist untukkontrolpergeseranrakgeser.
2. Mitra1dan2 selaindiberikanmasing‐masing1unitmesintetasotomatis,jugasekaligus diberikan telur tetas (fertil)yang siap ditetaskan denganmenggunakan mesin yang sudahdiberikan oleh Tim IbM. Jumlah telurtetas yang diberikan kepada masing‐masing mitra sebanyak +/‐ 400 butir,sesuaidengankapasitasrakmesintetastersebut.
3. Mitra 1 dan 2 perlu di bantu terkaitpenanganan masalah penyakit puyuh(Murakami et al. 2016), penanganankebersihandankesehatankandang,sertamenjaga higienitas lingkungan kandangdengan memberikan bantuan berupa :obatan‐obatan, vitamin, stimulan,antibiotikdandesinfektan.
4. Mitra 2, yang relatif masih baruberoperasi masih sangat awam denganarsitektur bentuk kandang yang efektifdan efisien dalam beternak puyuh.Kandang yang sudah dimiliki Mitra 2adalah kandang dengan rancanganperkiraansendiri,danbahanterbuatdari
rangkabesiyangsecaraekonomisrelatiflebih mahal. Berdasarkan kondisi ini,Tim Ibmmemutuskan bahwa mitra iniperlu dibantu untuk dibuatkan 1 unitkandangpuyuhproduksiyangefektifdanefisien dari sisi pengerjaan dan biayapembuatan, plus dilengkapi denganwadah pakan, dan galon air minumpuyuh.
PelaksanaanIbM
PelaksanaankegiatanIbMinidiawalidenganpembelian material untuk persiapanpembuatan 2 unit mesin tetas dan 1 unitkandang puyuh produksi. Kemudiansekaligus secara paralel menugaskananggotatimIbMlainnyauntukmencaridanmempersiapkan peralatan komputerisasidan komponen elektronik yang dibutuhkanuntukinstalasimesin.Sehinggaditargetkanpada saat fisik mesin selesai dikerjakan,langsung bisa dipasangkan peralataninstalasimesinotomatisnya.
RancangBangunMesinTetasOtomatisBerbasisMikrokontroler
Perancangan dan pembuatan fisik mesintetas dilakukan di lokasi peternakan APN(Andria Puyuh Nusantara) di Desa TegalWaru Kecamatan Ciampea. PengerjaanmesintetasinimelibatkanbeberapatenagakerjadanTimAPNsendiri.Lamawaktuyangdiperlukan dalam pembuatan fisik mesintetas ini +/‐ 2 minggu ditambah 3 haripengecatan. Gambaran proses pembuatanmesin tetas telur otomatis berbasismikrokontrolerditunjukkanpadaGambar2.Setelah pembuatan fisik mesin tetas
tersebutselesai,dilanjutkandenganrancangbangun instalasi otomatis berbasismikrokontroler. Kegiatan ini dilakukan diLaboratoriumTeknikKomputer,melibatkanmahasiswa D3 Teknik Komputer yangterlibat dalam riset otomatisasi mesinpenetas telur puyuh. Tahapan selanjutnyaialah:(a)sesainsistemmekanik;(b)desainsistemlistrik;(c)tesfungsional;(d)integrasiatau perakitan; (e) tes fungsionalkeseluruhansistem;(f)optimasisistem.
QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017
115
Gambar2Prosespembuatanmesintetasotomatis
Lama waktu yang dibutuhkan dalampengerjaanrancangbangunsisteminstalasisampaiuji cobadi LaboratoriumKomputeriniselama+/‐3Minggu.Setelahselesainyatahap akhir dari rancang bangun mesinpenetas telur puyuh otomatis berbasismikrokontroler tersebut, bisa dipastikansemua parameter yang dibutuhkan dalamproses penetasan di dalam mesin tetasterpenuhidenganbaik.Parameter‐paramtertersebutantaralain:1. Suhudalammesinberkisarantara380C
–390C,sehingga4buahlampubohlamdidalammesin akanmati secaraotomatisjikasuhumencapai390C.
2. Kelembabandalammesinberkisar70%‐80%.
3. Pergerakan servo untukmenggeser raktelurbekerjasetiap6jamsekali.
RancangBangunKandangPuyuhProduksi
Tahap berikutnya dari kegiatan IbM iniadalah melakukan pembuatan kandangpuyuhproduksiuntukMitra2.Perancanganawal kebutuhan material dan ketepatanukuran bahan (triplek, kawat, kayu reng,paku, dan lain sebagainya) dipersiapkan dilokasi APN. Selanjutnya setelah semuamaterialterpenuhi,dibawakeMitra2untukdilakukan pengerjaan, perakitan danpemasangan di tempat. Lama waktu yangdibutuhkan dalam proses rancang bangunkandangpuyuhproduksiini+/‐4hari.Proses rancangbangunkandangoptimal
diawali dengan perancangan awalkebutuhan material ditunjukkan padaGambar 3. Pada tahap berikutnya adalahproses pengerjaan, perakitan danpemasangan kandang ditunjukkan padaGambar4.
116 Andriaetal. Otomatisasimesintetastelurpuyuh
Gambar3Perancanganawalkebutuhanmaterial
Gambar4Pengerjaan,perakitandanpemasangankandang
Kapasitas isi kandang puyuh produksiyangdihibahkanTimIbMkepadaMitra2iniberkisar160ekorpuyuhdewasa. Kandanginiberbentuk4ambalankotak(4tingkatan),dimana masing‐masing tingkat dapat diiisipuyuh produksi dewasamaksimal 40 ekor.Lantai kadang dalam setiap tingkatanberalaskankawatramukuran1cm(+/‐0.5inc), dan berbentuk miring dengan tujuanproduksi telur yang dihasilkan oleh puyuhdewasa akan langsung menggelinding ketempatpenampungantelurdibagiandepankandang.Galonminumukuran2Literuntukpuyuh
dewasa ditempatkan di samping kiri orkanan kandang. Bentuk portable galonminum ini memudahkan untuk melakukanpenggantian air minum, pemberian obat‐obatan dan pencucian wadah minum.PenempatangalonminumditunjukkanpadaGambar5.Tujuan lain dari penempatan galon
minum di sisi luar kandang adalah agartumpahan air saat puyuh minum, tidakmembasahi alas kadang bawah tempatpijakanmaupun alas tempat kotoran. Jika
alaskandangmaupunalaskotoranmenjadibasah karena tumpahan air, selain akanmerusakmaterialkayukandang.,resikolainyang harus menjadi perhatian adalahterjadinyapotensipenyakitsnotpadapuyuhakansemakinbesar.Iniakibatkotoranyangbasahmembuat gas amonia dalamkotoranakan semakin banyak menguap danmengenai puyuh.Ditambah lagi lingkunganyangbasahdankotoran yang terlalubasahkarena tumbahan air, akan menimbulkanbakteridanbibitpenyakit.
Gambar5Penempatangalonminumpuyuhdewasa
QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017
117
SerahTerimaBarangdanProdukIbM
Setelahsemuaprosesrancangbangunmesintetas otomatis dan kandang untuk puyuhdewasa produksi selesai dikerjakan,kemudian langsung diserahkan kepadamasing‐masingmitra sasaran. PenyerahanbarangdanproduksIbMlangsungketempatmitrayangbersangkutan.
SerahTerimaBarangdanProdukIbMkepadaMitra1
SepertiyangdijelaskandalamrencanakerjaIbM terdahulu, bahwa mitra 1 akandiberikan bantuan barang dan produk IbM
berupa:
a. Mesin tetas telur puyuh otomatisberbasismikrokontroler(1unit),berikutrakgeserdanrakdatarnya.
b. Telurtetas(fertil)sebanyak400butirc. Paket obat‐obatan (vitamin, stimulan,
antibiotik,desinfektan)d. Peralatan pendukung : thermometer
portable (1 unit), bak wadah air dalammesin(2unit),bohlampijar(4unit).Bukti penyerahan barang‐barang dan
produk IbM dimaksud kepada Mitra 1ditampilkandalamGambar6.
Gambar6Serahterimakepadamitra1
SerahTerimaBarangdanProdukIbMkepadaMitra2
PenyerahanbarangdanprodukIbMkepadaMitra 2 (mitra baru pengalihan) dilakukansetelah melakukan penarikan barang danprodukIbMdariMitra2(mitraawal),sepertiyangdijelaskandalamPendahuluanLaporanKemajuan ini. Adapun barang‐barang danprodukIbMyangdiserah‐terimakankepadaMitra2baruiniadalah:a. Mesin tetas telur puyuh otomatis
berbasismikrokontroler(1unit),berikutrakgeserdanrakdatarnya.
b. Kandang puyuh produksi 4 tingkat (1unit)
c. Telurtetas(fertil)sebanyak400butird. Galonminum2Liter(4unit)e. Paket obat‐obatan (vitamin, stimulan,
antibiotik,desinfektan)f. Peralatan pendukung : thermometer
portable (1 unit), bak wadah air dalammesin(2unit),bohlampijar(4unit).
Bukti penyerahan barang‐barang danproduk pengabdian masyarakat kepadaMitra2ditampilkanpadaGambar7.
Gambar7Serahterimakepadamitra2
PemanfaatanMesinPenetasTelurOtomatisBerbasisMikrokontrolerdiTingkatMitra
Setelah semua barang‐barang dan produkIbMditerimaMitra1danMitra2,kemudianlangsung di aplikasikan penggunaannya dipeternakan masing‐masing mitra. Kepadasetiap mitra juga diberikan daftar kontrol
118 Andriaetal. Otomatisasimesintetastelurpuyuh ceklispenetasan,gunanyauntukmemantaupergeseran rak dan lama waktu penetasansecarakonvensional.Lamawaktupenetasantelur puyuh dalam mesin tetas adalah 17
hari, sejak telur tetas dimasukan ke dalammesin. Ditambah 2‐3 hari waktu toleransiuntukteluryangtelatmenetas.
Gambar8Prosespenetasantelurdalammesintetaspadamitra1dan2
Saatinitelur‐telurtetasyangdimasukkanke dalam mesin tetas masih dalammenunggu waktu penetasan (17 hari).Sehingga Tim IbM belum bisa melaporkantingkat keberhasilan penetasan yangdiperoleh para mitra peternakan.Diharapkan nanti pada Laporan Akhirkegiatan IbM ini kami dapat melaporkanhasil penetasannya, dan pengelolaan hasilpenetasanmenujufasepembesarandanfaseproduksi, melalui pendampingan danmonitoring yang berkelanjutan kepadamasing‐masingmitrasasarantersebut.
PelatihanFormal
Secaraprinsipkeduamitra,baikMitraPuyuhBogormaupunDjayaQuailFarmdilatihcarabeternak puyuh secara perlahan‐lahan danbertahapmelalui pola informal. Baik padasaat mitra tersebut datang ke peternakanAPNmaupunmelaluikunjungan‐kunjunganTim IbM dan APN ke mitra bersangkutan.Dan pelatihan informal tersebut terusberlangsung sejak awal pelaksanaankegiatan IbMhingga saat ini, dan ke depan
terusakandimonitor,dilatihdandiarahkanperkembangan pengelolaan peternakanmereka.Namun demikian, walaupun pelatihan
yangdilakukansecarainformalsudahsangatsering dilakukan, Tim IbM tetap akanmengadakan pelatihan dengan skala lebihbesaryangdilakukansecaraformal.HalinisesuaidenganpermintaanKepalaDesaSetuKecamatanJasinga,saatawalTimIbMmintaijin melakukan program kerjasama dengancalon mitra di wilayah beliau. Pelatihanpeternak puyuh secara formal ini tidakhanyaditargetkanbagiMitra1danMitra2,tetapijugadiundangparawargamasyarakatsekitar yang memliki ketertarikan dalamusahabeternakpuyuh.Pelatihan telah terlaksana dengan baik
dan lancar. Pelatihan formal tersebutdilaksanakanpadatanggal20Agustus2017,bertempat di Balai Desa Setu KecamatanJasinga Kabupaten Bogor. Pelatihan inidihadiri oleh +/‐ 21 peserta (walupun adabeberapapesertadatangterlambatdantidak
QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017
119
absen), terdiri dari: warga masyarakatsetempat,TimIbM,TimAPN,Mitra1,Mitra2,danaparatDesaSetu.Pelatihan ini selain bermaksud
melakukan sharing ilmu kepada parapeserta, sekaligus diharapkan akanmembukapeluang‐peluangbarubagiUnpakdan APN terhadap setempat masyarakatdalamkontekspengambdianmasyarkat.Hal
ini akan ditinjak lanjuti dengan adanyarencana kunjungan para warga bersamaaparat desa ke APN, Mitra 1 dan Mitra 2.Untukbelajarlebihlanjutsecaradetailteknislapangan yang sebenarnya. Gambaranpelaksanaan pelatihan untuk wargaKecamatan Jasinga ditunjukkan padaGambar9.
Gambar9Prosespelatihanformalbeternakpuyuh
PendampingandanMonitoring
Prosespendampingandanmonitoringpadakegiatan IbM ini dilakukan secara gradualdan kontinyu. Pelaksanaan pendampingandanmonitoring inibisabertempatdi lokasipeternakanmitramasing‐masing, atau bisajuga bertempat di lokasi peternakan APNmilikketuaTimIbM.Saatinipendampingandan monitoring lebih diarahkan kepadapenanganandanpenggunaanmesinpenetastelur yang sedang dioperasikan. Inidilakukan untuk kedua mitra sasaran.Selanjutnyayangtidakkalahpentingadalahjika sudahmasuk fase penetasan, Tim IbMlebih ekstra hati‐hati dan detail dalammemberikan pendampingan agar jumlahpersentase kegagalan hidup dariDOQ (Dayold quail) yang di hasilkan relatif kecil,
hingga mencapai umur desawa atau usiayangtidakrentanlagi.Penyiapan kandangDOQmendekati fase
penetasan harus benar‐benar di kontrol,supaya kandang DOQ siap untukmenampung hasil penetasan, baik terkaitsistem pemanasan dan suhu yg digunakan,kesediaan pakan halus untuk anakan, sertacarapemberianairminumdidalamkandangDOQ. Kesalahaan sedikit saja dalampenanganandiatas,akanberdampakkepadatingginyaangkakematianDOQ.Pendampingandilakukansecaraseridan
paralel untuk masing‐masing kelompokuntukmengefisienkanwaktuproses.Untukpendampingan yang bisa mendatangkanmitra ke lokasi peternakan APN, makanarahan bisa diberikan secara bersamaan(seri). Namun untuk pendampingan dan
120 Andriaetal. Otomatisasimesintetastelurpuyuh monitoringkelokasimitraharusdijalankansecaraparalel.InibisadilakukanbergantianolehKetua atauAnggotaTim IbM,maupunoleh teknisi mesin yaitu mahasiswa D3Teknik Komputer Unpak. Hingga saat iniaktifitaspendampingandanmonitoringTimIbM terhadap mitra terus dilakukan, tidakhanya melalui tatap muka, namun jugadengan memanfaatkan media komunikasiyangada,jikadiperlukan.
KESIMPULANDANIMPLIKASI
Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan pengabdian padamasyarakat terkaitOtomatisasimesin tetastelur puyuh untuk optimasi pembibitan,peningkatan produksi dan pemasaran inidifokuskankepadapelakuusahapeternakankecil‐menengah(UKM)skalarumahtangga.Para mitra dalam kegiatan pengabdianmasyarakat ini telah diberikan bantuanberupabarang/produkberupa:mesintetasotomatis telur puyuh berbasissemikontroler, kandang puyuh produksi,telurtetas(fertil),obat‐obatandanvitamin,serta berbagai barang dan peralatanpendukung lainnya. Selain itu sejak awalkegiatan pelatihan, para mitra juga sudahdiberipelatihanbaiksecarainformaldengandiundangkelokasipeternakanAPN,maupundidatangisecaraberulang‐ulang.Pelatihan formal pun sudah dilakukan
untukparamitradanwargadisekitarDesaSetu, Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor.Tujuannya agar kegiatan ini tidak hanyamerupakan sharing ilmu untuk paramitra,tetapi lebih luas dapat juga memancingketertarikan warga masyarakat lain untukmau beternak puyuh, mengingat potensibisnispuyuhmasihterbukalebar,khususnyauntuk wilayah Bogor khususnya dan JawaBaratpadaumumnya.Selanjunya, untuk penyelesaian kegiatan
pengabdianmasyarakatini,paramitraakandiberikan pelatihan strategi pemasaranprodukhasilternaknyamelaluimediasosialyangada. Ditambahpuladenganpelatihan
manajmen keuangan dan akuntansisederhanauntukmenunjangkegiatanusaha.
Implikasi
Pendampingan, pelatihan dan pemberianbantuanberupabarang‐barangdanprodukIbM dengan maksud para peternak mitrasasaranmampumengembangakanusahanyalebih baik lagi, sehingga selain dapatmeningkatan perekonomian rumahtangganya, dapat pula menularkan ilmutersebut kepada masyarakat di sekitarnya.Mitra peternak diharapkan dapat memilikidaya saing yang lebih tinggi agar mampuberkontribusidalampemenuhankebutuhanpanganbergizidiwilayahBogorkhususnya.dengan demikian ketahanan pangan bagiwarga Bogor dapat dipasok secaramandiridari para peternak lokal. Harapan lebihlanjutadalahpengetahuandanketerampilanbeternak puyuh dapat disosialisaikankepada warga lain, sehingga mampumengurangi pengangguran denganmenciptakan para usaha mikro di bidangpeternakan.Mengingat sangat bermanfaatnya
kegiatan‐kegiatan serupa pengabdian padamasyarakat ini bagi masyarakat, alangkahbaiknya pemerintah mengembangkan polakerjasamasepertiinidenganskopyanglebihluasdanpendanaanyanglebihbesar.Halinidipandang baik karena sangat atusiasnyamitra‐mitra UKM puyuh dan wargamengikuti pelatihan formal yang dilakukanolehTim.
UCAPANTERIMAKASIH
1. DRPMRistekdiktiyangtelahmembiayaikegiatan Pengabdian pada Masyarakatdalam skema Ipteks bagi Masyarakat(IbM)
2. LPPM Universitas Pakuan yang telahmemotivasi, memberi dukungan dana“in‐kind”danmemfasilitasikegiatanIbMinimulaidaripengajuanproposal,hinggamonitoringdan terusmemotivasiuntukkeberlanjutankegiatansepertiini.
QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017
121
3. Program Studi D3 Teknik Komputer
Universitas Pakuan yang telahmendukung kegiatan ini melaluipenyediaandosen‐dosendanmahasiswayang terlibat dalam pelatihan rancangbangunalattetastelurotomatisberbasismikrokontroler.
4. Fakultas Ekonomi atas dukungannyadalamkegiatanini
5. DesaSetuKecamatanJasingayangtelahmemfasilitasiAuladandukunganin‐kindlainnya dalam pelatihan “beternakpuyuh”bagiwargaDesaSetu.
DAFTARPUSTAKA
Davies B. 2014. E‐Book Taising Quail forMeatandEggs:ProteinProductionon1/3ofanAcre.
DinasPeternakandanPerikananKab.Bogor.2015.BukuPendataanPerDesa.
Handayani SM,Qonita RA, Sari AI. 2013.Peningkatan Produktivitas PeternakPuyuhMenghasilkanDOQ denganMesinTetasSemiOtomatisdiKab.Ngawi.JurnalPeternakan Vol. 1 No. 2 Mei 2013.http://www.undana.ac.id
/jsmallfib_top/JURNAL/PETERNAKAN/PETERNAKAN.2013.
HS, Wheindrata. 2014. Panduan LengkapBeternak Burung Puyuh Petelur. LilyPublisher,Yogyakarta.
Minvielle F. 2004. The Future of JapaneseQuailforResearchandProduction.INRA‐GDA,DépartementdeGénétiqueAnimale,78352 Jouy‐en‐Josas, France, e‐mail:[email protected].
MurakamiAE,RJBRidriguerio,TC.Santos,ICOspina‐Rojas, M. Rademacher. 2016.Effects of dietary supplementation ofmeat‐type quail breeders withguanidinoacetic acid on theirreproductive parameters and progenyperformance.J.PoultryScience.93:2237‐2244. http://dx. doi.org/10.3382/ps.2014‐03894.
Sudrajat D, D. Kardaya, E. Dihansih, SFSPuteri. Performa Produksi Telur Puyuhyang Diberi Ransum MengandungKromiumOrganik. JITV19(4): 257‐262.DOI:http://dx.doi.org/10.14334/jitv.v19i4.1094
Wuryadi, Slamet. 2014. Beternak danBerbisnisPuyuh :3,5BulanBalikModal.PTAgroMediaPustaka,Jakarta.