Organ Sensoris

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN TUTORIAL MODUL ORGAN SENSORIS TRIGGER 1ASTIGMATISMA

OLEH : Kelompok Tutorial XFasilitator : dr.Hafni Bachtiar Ketua : Cyndra Dwi Septiana Eris ( 1010070100100 )

Sekretaris : : Ella Nayola ( 1010070100091 ) Wanda Florencia ( 1010070100099 ) Anggota Andreas Virta Krisma Wijaya ( 1010070100092 ) Lili Delpiani ( 1010070100093 ) Novita Pahmela Wahyuni ( 1010070100094 ) Ines pratiwi ( 1010070100096 ) Nurul Hazi Putri ( 1010070100095 ) Pretty Diandani ( 1010070100097 ) Chintia Mona firda ( 1010070100098 ) Rahmi Hayati ( 10010070100210 )

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG 2011

DAFTAR ISI

Daftar isi....................................................................................................................................... i Kata Pengantar............................................................................................................................ ii Trigger........................................................................................................................................ 1 Step 1.......................................................................................................................................... 2 Step 2.......................................................................................................................................... 3 Step 3.......................................................................................................................................... 4 Step 4.......................................................................................................................................... 5 Step 5.......................................................................................................................................... 6 Step 6.......................................................................................................................................... 6 Step 7......................................................................................................................................... 6-9 Kesimpulan................................................................................................................................. 10 Daftar Pustaka............................................................................................................................ 11

Kata PengantarPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya kami dapat menyelesaikan laporan ini. Tujuan laporan ini adalah untuk melaporkan hasil diskusi kami tentang modul ORGA N SENSORIS trigger ketiga. Laporan ini berisi beberapa informasi tentang gangguan, rintangan, khalayak dan pengaruh komunikasi, kami berharap dapat memberikan informasi kepada para pembaca. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun dari para pembaca laporan ini, demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkahi segala usaha kita. Amin.

ii

TRIGGER I :Trigger I : astigmatisma Seorang mahasiswi , 16 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan melihat kabur sejak 6 bulan yang lalu. Sekarang penglihatan kaburnya semakin bertambah disertai dengan sakit kepala. Dari hasil pemeriksaan dokter mata, dirtemukan hal hal sebagai berikut : tidak ada tanda peradangan pada mata, media optic normal. Pada pemerikasaan visus dengan optotik snellen visus tidak dapat ditentukan dan pemeriksaan buta warna dengan buku isokhromatik ischihara tidak ditemukan tanda buta warna. Diagnosis dokter adalah mahasiswi tersebut menderita kelainan refraksi astigmat miop dan menuliskan resep untuk kacamata bantu

1

STEP I : CLARIFY UNFAMILIAR TERMS1. Rabun : lamur, daya penglihatan yg berkurang 2. Astigmatisma : gangguan karena perbedaan daya bias permukaan refraksi pada satu atau lebih dari satu bidang 3. Visus : penglihatan atau kemampuan untuk melihat 4. Optotip snellen visus : alat yang digunakan untuk mengetes penglihatan 5. Radang : pembengkakan 6. Ischihara : uji buta warna dengan menggunakan bentuk bentuk tersamar oleh latar belakang beranekaragam 7. Isokhromatik : berwarna sama 8. Miop : rabun jauh

2

STEP II : DEFINE THE PROBLEMS1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Sebutkan ciri-ciri astigmatisma ? Sebutkan bentuk kelainan refraksi ? Penyebab astigmatisma? Penyembuhan astigmatisma? Pencegahan astigmatisma? Anatomi, fisiologi, dan histology mata ? Bagian mata mana yang diserang astigmatisma? Apakah penderita astigmatisma bisa sembuh total ?

3

STEP III : BRAINSTORM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION1. Pada organ astigmatisma : bola amta seperti telur sehingga sinar atau bayangan sedikit menyebar atau tidak focus pada retina, hingga bayangan yang dilihat menjadi kabur dan hanya terlihat pada satu titik saja 2. Bentuk kelainan refraksi : kelainan panjang sumbu bola mata atau kelainan media refraktif merupakan penyebab myopia atau rabun jauh 3. Penyebab astigmatisma: Gen Tekanan yang berlebihan pada kornea akibat membaca buruk 4. Penyembuhan dengan menggunakan kacamata bersilindris 5. Pencegahan dengan menghindari kebiasaan buruk dalam membaca 6. Anatomi dan fisiologi Conjunctiva : mengandung banyak pembuluh darah adalah selaput lender yang melapisi bagian dalam dan bagian depan kelopak mata hingga kornea, berfungsi untuk mencegah benda asing didalam mata seperti bulu atau lensa kontak agar tidak tergelincir Bulu mata : bereaksi cepat terhadap eksternal yang menyebabkan mata berkedip dengan cepat untuk menghindari cidera Retina Iris : mengatur jumlah cahaya yang masuk melalui pupil Kornea : berfungsi mengarahkan cahaya kedalam mata Histology : jaringan ikat berpigmen yang terdiri dari lapisan pigmen koroid, lapisan pigmen iris, lapisan pigmen retina 7. Kornea 8. Bisa, dengan bedah refraksi yaitu dengan merubah ukuran kornea melalui laser

4

STEP IV : ARRANGE EXPLANATION INTO A TENTATIVE SOLUTIONOrgan sensoris

mata

anatomi

fisiologi

histologi

kelainan

Optotik snellen visus, isokhromatik ischihara

astigmatisma

Ciri-ciri

penyebab

pencegahan

pengobatan

Bedah refraktif

5

STEP V : LEARNING OBJECTIVESMahasiswa mampu memahami, mengetahui dan menjelaskan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Anatomi mata Fisiologi mata Histology mata Definisi, cirri cirri, penyebab, pencegahan, pengobatan astigmatisma Definisi, bentuk kelainan refraksi Otot dan saraf pada mata Vascularisasi mata

Step VI : GATHER INFORMATION AND PRIVATE STUDY

Step VII : SHARE THE RESULT OF INFORMATION AND PRIVATE STUDY1. Anatomi mata Mata terdiri atas 3 lapisan : a. Lapisan luar ( tunica fibrosa ) terdiri atas : Sclera Kornea ,terdiri atas : Epitel Membrane bowman Stroma Membrane descement Endotel b. Lapisan tengah ( tunica vasculosa ) terdiri atas : Koroid Corpus siliaris Iris c. Lapisan dalam Kornea terdiri dari 10 lapisan yaitu : Lapisan pigment Lapisan sel rod dan cone Lapisan membrane limitan limitan eksterna Lapisan inti luar 6

Lapisan flexiform luar Lapisan inti dalam Lapisan flexiform dalam Lapisan ganglioner Lapisan saraf Lapisan membrane interna

Isi bola mata : Lensa Humor aques Corpus vitreus 2. Fisiologi mata Gelombang cahaya dari suara benda akan memasuki mata dengan melewati medium optic .yaitu kornea yang merupakan lapisan transparan dan diteruskan ke cairan oculi anterior lalu ke pupil dan diteruskan ke lensa yang diikat oleh musculus siliaris lalu ke corpus vitreus dan dilanjutkan ke sel rod dan cone .setelah sampai di sel rod dan cone akan di ubah dalam bentuk potensial aksi lalu dikirim ke lobus occipital dan akan tiba di batang otak .impuls yang tiba tersebut akan dikirim ke daerah kiri dan kanan melalui traktus optikus kemudian corpus genikulatum lateral lalu radiatio optika dan dipancarkan ke cerebrum dan listrik tadi di ubah kembali menjadi bentuk benda asli. 3. Histology mata 4. Astimatisma : sbuah cacar dalam penglihatan yang menyebabkan pandangan kabur dan bergelombang Cirri-ciri : Penglihatan kabur Sakit kepala Kelelahan Mata tegang Head hilting Penyebab : Karena kornea mata tidak berbentuk irisan bola melainkan lebih melengkung pada suatu bidang dari bidang lainnya Factor hereditas Kelopak mata pada posisi tidak tepat sehingga terjadi tekanan pada kornea Pencegahan : Astigmatisma derajat kecil masih bisa ditoleril oleh mata apabila mata dalam keadaan sehat oleh karena itu perlu menjaga kesehatan mata

7

Pengobatan : Kacamata lensa silindris Toric lense Refraktif surgery

5.refraksi : penamaan dimana gambar akan terlihat seperti system camera atau lensa. Bentuk kelainan : astigmatisma rejective error Pengobatan : relatively simple compensating lense 6.otot dan saraf pada mata otot origo insertio persarafan m.levator palpebra superioris Alaminor ossis sphenoidalis dan superior ,anterior ,terhadap canalis opticus Tarsus dan kulit palpebrae superior N. oculomotorius lapis dalam dipersarafi oleh serabut simpatis.

fungsi

Mengangkat palpebra superior

m.rectus superior m.rectus inferior Anulus tendineus comunis Sclera ,tepat posterior terhadap kornea

n.oculomotorius (II)

m.rectus lateralis m. rectus medialis m.obliqus superior Corpus ossis sphenoidalis Tendo nya melalui cincin jaringan ikat arochlea & mengubah arahnya lalu melekat pada sclera disebelah dalam m.rectus superior Bagian anterior dasar Sclera disebelah orbita dalam m.rectus lateralis

n.abducens(VI) n.oculomotorius(II) n.troclearis (IV)

Elevasi ,aduksi & rotasi bulbus oculi ke medial ;depresi aduksi dan rotasi bulbus oculi ke medial . Abduksi bulbus oculi Abduksi oculi Abduksi,depresi,dan rotasi bulbus oculi ke medial

m.obliqus inferior

n.oculomatorius (II)

Abduksi ,elevasi & rotasi bulbu oculi ke lateral

8

7.vascularisasi mata opthalmia A.opthalmia A.centralis retinae A.supra-orbitalis

asal a.carotis interna a.opthalmia a.opthalmia

A.lacrimalis

a.opthalmia

Jalur lintas & distribusi Melalui foramen optikum untuk mencapai orbita Melintas dalam selubung dural n.opticus & menembus saraf didekat bulbus oculi Melintas ke superior & posterior dari foramen supra orbitale untuk mengantar darah kepada dahi dan kulit kepala Mengikut tepi m.rectus lateralis untuk memasok glandula lacrimalis,conjunctiva dan palpebra Melintas dari tepi supra orbital ke dahi dan kulit kepala Melintas pada aspek dorsal hidung & mengantar darah kepadanya Menembus sclera untuk mengantar darah kepada corpus ciliare & iris Melintas lewat foramen ethmoidale posterius ke cellulae ethmoidales posteriores Melintas pada sulcus infra orbitalis dan foramen infra orbitale kewajah Menembus scelera di perifer iris & membentuk anyaman dalam iris

A.supra troclearisa A.dorsalis nasi A.ciliaris posterior longi A.ethmoidalis posterior A.infra orbitalis A.ciliaris anterior

a.opthalmia a.opthalmia a.opthalmia a.opthalmia Bagian ketiga a.maxilaris a.opthalmia

Kesimpulan Mata merupakan salah satu organ sensoris ,pada mata terdapat kelainan refraksi seperti astigmatisma yang dapat diketahui dengan pengujian menggunakan alat optic snellen vissus dan ishokromatik ischihara.dapat dilakukan pencegahan dan pengobatan terutama dengan bedah refraktif.

9