106
OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae Herba) DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh Ignatius Alfa Mardhiprasetya NIM: 058114095 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

  

OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT

DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT

EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae Herba)

DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh

Ignatius Alfa Mardhiprasetya

NIM: 058114095

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

Page 2: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

ii  

OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT

DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT

EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae Herba)

DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh

Ignatius Alfa Mardhiprasetya

NIM: 058114095

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

Page 3: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

iii  

Page 4: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

iv  

Page 5: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

 

seggenap keemerdek

a

y

Perg

“Ambil

kaanku, i

apa saja y

ang telah

Kep

semua k

seg

gunakan

cin

sebab su

ah ya Tu

ingatank

yang kup

Eng

h membe

pada-Mu

kupersem

galanya i

nlah itu m

Beril

ta-Mu da

udah cuk

uhan dan

ku, budik

punyai d

kaulah

erikan it

-lah, ya T

mbahkan

itu milik

menurut

lah aku

an rahm

kuplah it

n terimala

ku serta s

dan kumi

u kepada

Tuhan,

n kemba

k-Mu.

kehenda

at-Mu

tu bagiku

Kupers

Tuhan

Ayah B

Sahaba

Almam

ah

segenap

iliki

aku.

li;

ak-Mu.

u.”

(

sembahka

yang mah

Bunda terc

t setia,

materku

kehenda

(St. Ignat

an untuk:

ha kasih,

cinta,

akku;

ius L.)

:

Page 6: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

vi  

Page 7: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

vii  

KATA PENGANTAR

Syukur kepada Allah Yang Mahakasih atas kasih karunia dan spirit ilahi yang

mengalir tiada henti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Optimasi Asam Tartrat dan Natrium Bikarbonat dalam Formula Granul Effervescent

Ekstrak Herba Pegagan (Centellae asiaticae Herba) dengan Metode Desain

Faktorial” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis mengucapkan syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu proses penyusunan skripsi ini, khususnya:

1. Ayah dan Bunda tercinta atas kasih sayang, doa dan ruang hatinya.

2. Fakultas Farmasi dan Civitas Akademika Universitas Sanata Dharma yang telah

meletakkan dasar spiritualitas ignasian; nilai-nilai humanitas dan pengembangan

kesadaran ilmiah.

3. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

4. Agatha Budi Susiana Lestari, M.Si, Apt dan Yohanes Dwiatmaka, M.Si selaku

dosen pembimbing yang telah memberikan perhatian, bimbingan, motivasi dan

pendampingan selama proses penelitian dan penyusunan skripsi; memfasilitasi

diperolehnya standar ekstrak herba pegagan, sehingga penulis tidak hanya dapat

menyelesaikan skripsi dengan baik, tetapi juga mengembangkan kesadaran

ilmiah.

5. Dr. C J Soegihardjo yang telah memberi standar asiatikosida.

Page 8: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

viii  

6. Bayu, rekan kerja penulis, atas kerja sama, bantuan dan dukungan selama proses

penyusunan skripsi.

7. Laboran atas bantuan selama penulis menempuh perkuliahan dan proses

penyusunan skripsi di Fakultas Farmasi Univeristas Sanata Dharma.

8. Lina Chang, Yokhe dan Fian yang membantu penulis tetap memiliki semangat

berjuang, tetap bertahan dan terus berkembang di Fakultas Farmasi tercinta.

9. Reno, Bagas dan semua teman-teman kost atas semua hal yang kita bagi

bersama.

10. Teman-teman mahasiswa farmasi atas kerjasama dan persahabatan yang tulus

sehingga menciptakan suasana kekeluargaan yang nyaman.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis

mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini dan pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu kefarmasian yang berpijak pada nilai-nilai humanitas.

Penulis

Page 9: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

ix  

Page 10: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

x  

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL …………………………..….…………………...

HALAMAN JUDUL ...………………………………………………….

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………...

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………..

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………..

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ……………………………….

KATA PENGANTAR ………………………………………...………..

PERNYATAAN KEASLIAAN KARYA ……………………...………

DAFTAR ISI ……………………………………………………...…….

DAFTAR TABEL ….……………………………………………….......

DAFTAR GAMBAR ………………………………...………………….

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………....

INTISARI ………………………………………...……………………..

ABSTRACT ………………………………………………………………

BAB I. PENGANTAR ..……………………………………………......

A. Latar Belakang …………………………………………………

1. Perumusan masalah …………………………………….....

2. Keaslian penelitian ……………………………………….

3. Manfaat penelitian ………………………………………...

B. Tujuan Penelitian .…...…………………………....……………

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

ix

xiv

xv

xvi

xvii

xviii

xix

1

1

3

3

3

4

Page 11: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

xi  

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ….……………………………...

A. Herba Pegagan .………………………...……………...…….…..

1. Asal simplisia …………………………..….…………….....

2. Kandungan kimiawi ……………………………………….

3. Penggunaan ………………………………………………...

4. Dosis ………………………………………………………..

5. Toksikologi …………………………………………………

B. Ekstrak ………………………………………………………….

C. Maserasi ………………………………………………………..

D. Image J …………………………………………………………

E. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ……………………………….

F. Sediaan Granul Effervescent …………………………………...

1. Sumber asam …………………………………………….

2. Sumber basa ………………………………………………..

3. Bahan pengisi ………………………………………………

4. Bahan pengikat ……………………………………………..

5. Bahan pemanis ……………………………………………..

G. Granulasi Basah ………..……………………………………….

H. Sifat Fisik Granul Effervescent ………………………………...

1. Kecepatan alir ………………………………………………

2. Waktu larut …………………………………………………

3. Kandungan lembab granul …………………………………

4. pH larutan ……………………………………..……………

5

5

5

5

6

6

6

7

7

8

9

10

11

11

12

12

13

13

14

14

15

15

15

Page 12: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

xii  

I. Desain Faktorial ………………………………………………..

J. Landasan Teori …………………………………………………

K. Hipotesis Penelitian ………...…………………………………..

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……………………………

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ………………………………..

B. Variabel penelitian, Keterbatasan Penelitian dan Definisi

Operasional ………………………………………………….….

1. Variabel penelitian ………………………………………..

2. Keterbatasan Penelitian ………………………………....

3. Definisi operasional …………..…………………...………..

C. Bahan Penelitian dan Alat Penelitian …………………………..

1. Bahan penelitian …………..………………………..………..

2. Alat penelitian …………..……….…………………………..

D. Tata Cara Penelitian ……………………………………………

1. Pembuatan serbuk simplisia herba pegagan …………...….

2. Ekstraksi herba pegagan …………………….……...…….

3. Standarisasi ekstrak herba pegagan ….…………..………

4. Penentuan dosis …………………………………...………

5. Penentuan level rendah dan level tinggi asam tartrat dan

natrium bikarbonat …………………………….….………..

6. Optimasi formula granul effervecent ekstrak herba pegagan

dengan kombinasi asam tartrat dan natrium bikarbonat

………………………………………………………………

16

18

19

20

20

20

20

21

21

22

22

22

22

22

23

23

25

25

26

Page 13: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

xiii  

7. Pembuatan granul effervescent ekstrak herba pegagan …....

8. Uji sifat fisik granul ……...………………………………..

9. Penentuan persamaan dan contour plot sifat fisik granul .….

E. Analisis Hasil …………………………………………………..

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………...

A. Pembuatan Serbuk Simplisia Herba Pegagan …………………..

B. Hasil Ekstraksi Herba Pegagan …………………………..…….

C. Hasil Standarisasi Ekstrak Herba Pegagan ………......................

1. Hasil uji organoleptis …………………….….…….………

2. Hasil uji daya lekat …………….....…………..……………

3. Hasil uji viskositas ……………………….……..…………

4. Hasil uji kandungan lembab …………….……..………….

5. Hasil uji kualitatif ………………….…..…..……....……..

6. Hasil penetapan kadar asiatikosid …………...……………

D. Pembuatan Granul Effervescent Ekstrak Herba Pegagan .............

E. Hasil Uji Sifat Fisik Granul Effervescent ………...…………….

1. Uji kecepatan alir ………………………..…………...…..

2. Uji kandungan lembab ……………….….………...……..

3. Uji waktu larut …………………………..……………….

4. Uji pH larutan ……………………………………………..

F. Optimasi Formula ………………………………………………

1. Kecepatan alir ………………………………...………….

2. Kandungan lembab ……………………...………………..

27

28

29

29

31

31

31

33

34

34

35

35

36

38

38

40

41

44

47

49

51

51

52

Page 14: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

xiv  

3. Waktu larut ………………………………...……………...

4. pH larutan ………………………………...………………

5. superimposed contour plot …………….………...……….

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………..

A. Kesimpulan ……………………………………………………

B. Saran …………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………...……...

LAMPIRAN …………………………………………………………....

BIOGRAFI PENULIS ………………………………………………....

53

54

55

57

57

57

58

61

87

Page 15: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

xv  

DAFTAR TABEL

Tabel I Rancangan Percobaan Desain Faktorial dengan Dua Faktor

dan Dua Level ……………….………………………………

Tabel II Level Rendah dan Tinggi Sumber Asam dan Basa yang

Digunakan ...............................................................................

Tabel III Formula Granul Effervescent Ekstrak Herba Pegagan ...........

Tabel IV Organoleptis Ekstrak Herba Pegagan .....................................

Tabel V Data Daya Lekat, Viskositas, Kandungan Lembab dan Kadar

Asiatikosid ..............................................................................

Tabel VI Hasil Deteksi Standar Asiatikosid dan Asiatikosid dalam

Ekstrak Herba Pegagan dengan KLT ………………………

Tabel VII Hubungan antara Kadar Asiatikosid Baku dengan Luas Area

Bercak ………………………...………………………...…...

Tabel VIII Data Sifat Fisik Granul Effervescent ………...……………..

Tabel IX Hasil Perhitungan Efek Berdasarkan Desain Faktorial ….......

Tabel X Perhitungan Yate’s Treatment pada Respon Kecepatan Alir

Granul ……………………………………………………….

Tabel XI Perhitungan Yate’s Treatment pada Respon Kandungan

Lembab Granul ……………..……………………………….

Tabel XII Perhitungan Yate’s Treatment pada Respon Waktu Larut

Granul ………………………………………………….....…

Tabel XIII Perhitungan Yate’s Treatment pada Respon pH Larutan

Granul …………………………………………………....…

17

26

26

33

34

37

38

41

41

43

46

48

50

Page 16: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

xvi  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Asiatikosid ………………………………...………

Gambar 2 Pengaruh Level Asam Tartrat (a) dan Natrium Bikarbonat (b)

terhadap Kecepatan Alir Granul ……………………………

Gambar 3 Pengaruh Level Asam Tartrat (a) dan Natrium Bikarbonat (b)

terhadap Kandungan Lembab Granul ………………………

Gambar 4 Pengaruh Level Asam Tartrat (a) dan Natrium Bikarbonat (b)

terhadap Waktu Larut Granul ………………………………

Gambar 5 Pengaruh Level Asam Tartrat (a) dan Natrium Bikarbonat (b)

terhadap pH Larutan ………………………..……….………

Gambar 6 Contour Plot Kecepatan Alir Granul Effervescent ………….

Gambar 7 Contour Plot Kandungan Lembab Granul Effervescent …...

Gambar 8 Contour Plot Waktu Larut Granul Effervescent …………….

Gambar 9 Contour Plot pH Larutan ………………………………...….

Gambar 10 Contour Plot Super Imposed ………………...………………

5

42

45

47

49

52

53

54

55

56

Page 17: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

xvii  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Resmi Simplisia Herba Pegagan ……….....

Lampiran 2 Notasi dan Formula Desain Faktorial ………………………

Lampiran 3 Data Pengujian Ekstrak ……………...……………………...

Lampiran 4 Data Penetapan Kadar Asiatikosida ……………...…………

Lampiran 5 Data Sifat Fisik Granul …………………...………………...

Lampiran 6 Perhitungan Desain Faktorial …………………...………….

Lampiran 7 Perhitungan Yate’s Treatment …………………...………….

Lampiran 8. Dokumentasi ……………………...…………….…………..

61

62

63

64

65

67

74

83

Page 18: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

xviii  

INTISARI

Penelitian ini menggunakan kombinasi asam tartrat dan natrium bikarbonat

sebagai eksipien dalam granul effervescent ekstrak herba pegagan (Centellae asiaticae Herba) dan diharapkan dapat menghasilkan granul effervescent dengan sifat yang memenuhi persyaratan. Pada penelitian ini digunakan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor asam tartrat, natrium bikarbonat, atau interaksi keduanya yang berpengaruh dominan terhadap sifat fisik granul, serta mengetahui area komposisi optimum campuran asam tartrat dan natrium bikarbonat yang dapat menghasilkan sifat fisik granul effervescent yang dikehendaki.

Sifat fisik granul effervescecent yang diuji adalah kecepatan alir (>10 g/detik), waktu larut granul (<150 detik), kandungan lembab granul (≤0,99%) dan pH larutan (5-7). Hasil penelitian menunjukkan asam tartrat memberi efek dominan pada waktu larut granul effervescent. Natrium bikarbonat memberi efek dominan pada pH larutan dan kandungan lembab granul. Interaksi asam tartrat-natrium bikarbonat memberi efek dominan pada kecepatan alir granul. Area pada contour plot super imposed diduga merupakan kombinasi optimum asam tartrat dan natrium bikarbonat terbatas pada level yang diteliti.

Kata kunci: granul effervescent, asam tartrat, natrium bikarbonat, desain faktorial dan herba pegagan (Centellae asiaticae Herba).

Page 19: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

xix  

ABSTRACT

This research applied combination of tartaric acid and sodium bicarbonate as

excipient to produce effervescent granule of Centellae asiaticae Herba extract with certain physical characteristics. The research used factorial design method with two factors and two levels.

The aims of this research were to observe dominant factor and the interaction effect between tartaric acid and sodium bicarbonate, to find out the optimal area of tartaric acid and sodium bicarbonate mix to produce effervescent granul which fulfill the granul requirements.

The physical characteristics of effervescent granule, evaluated were flow rete (>10 g/second), dissolve time (<150 second), moisture content (≤0,99%) and solution pH (5-7). The result showed that tartaric acid dominant in dissolve time. Sodium bicarbonate dominant in solution pH and moisture content. The interaction tartaric acid-sodium bicarbonate dominant in flow rate. The area in contour plot super imposed was supposed as the optimum combination of tartaric acid and sodium bicarbonate in the tested level.

Key word: effervescent granules, tartaric acid, sodium bicarbonat, factorial design and Centellae asiaticae Herba.

Page 20: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

 

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Penyakit degeneratif dewasa ini menjadi salah satu momok penyakit yang

implikasinya sangat mempengaruhi kualitas dan produktivitas seseorang. Apabila

tidak segera ditangani dengan tepat, penyakit ini dapat menyebabkan kondisi

komplikatif yang lebih parah. Sebagai langkah antisipatif dibutuhkan tindakan

preventif sejak dini, dalam proses perkembangannya, masyarakat mulai melihat

sediaan obat alam sebagai alternatif terapi dengan efek samping yang minimal dan

lebih aman dibanding obat-obat sintesis.

Banyak dilakukan usaha eksplorasi untuk mengembangkan obat dari bahan

alam terutama dari kekayaan hayati di Indonesia. Merupakan hal positif jika

keanekaragaman hayati Indonesia menjadi kekayaan bagi anak bangsa sendiri.

Penelitian pada salah satu bahan obat alam lokal dilakukan, yaitu herba pegagan atau

kaki kuda (Centellae asiaticae Herba). Ekstrak herba pegagan mengandung zat aktif

saponin triterpen pentasiklis, asiatikosid. Zat ini diketahui memiliki aktivitas yang

dapat digunakan untuk penanganan penyakit degeneratif melalui perbaikan kualitas

pembuluh darah. Berbagai uji klinis menunjukkan pemakaian untuk chronical

venous insufficiency dan varicose veins. Penelitian pada subjek dengan penyakit

jantung dan tekanan darah tinggi yang mengkonsumsi herba pegagan menunjukkan

penurunan signifikan pada tekanan darah diastolik dibandingkan pada subjek yang

diberi placebo (Anonim, 2008b).

Page 21: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

2  

  

Pemanfaatan ekstrak ini memerlukan pemakaian jangka panjang sehingga

perlu dibuat dalam bentuk sediaan yang nyaman bagi pasien. Sediaan granul

effervescent diharapkan dapat menutupi rasa ekstrak herba pegagan yang kurang

enak sehingga memberi kenyamanan bagi pasien. Effervescent menghasilkan gas

CO2 hasil reaksi sumber asam dan sumber basa karbonat dengan air sehingga

menimbulkan sensasi segar saat dikonsumsi.

Komposisi sumber asam, sumber basa menjadi faktor penting yang

mempengaruhi kualitas sediaan granul effervescent. Penggunaan ekstrak herba

pegagan dalam formula ikut mempengaruhi sifat fisik sediaan. Untuk itu dilakukan

optimasi campuran asam tartrat sebagai sumber asam dan natrium bikarbonat sebagai

sumber basa agar didapat granul effervescent yang memenuhi parameter sifat fisik

granul yang memenuhi syarat, yaitu kecepatan alir, kandungan lembab, waktu larut

dan pH larutan.

Metode yang dipilih untuk mengoptimasi komposisi sumber asam dan

sumber basa dalam sediaan granul effervescent ekstrak herba pegagan adalah desain

faktorial. Metode ini mampu mengevaluasi efek dari berbagai faktor dan interaksinya

secara bersamaan, melihat efek sumber asam, efek sumber basa, atau interaksi

keduanya yang dominan dalam menentukan respon sifat fisik granul effervescent.

Melalui pendekatan ini diperoleh persamaan berdasarkan desain faktorial dan

contour plot untuk mengetahui komposisi optimal campuran dalam level yang diteliti

untuk menghasilkan granul effervescent yang memenuhi persyaratan. Komposisi

optimal tersebut diharap menghasilkan sediaan granul effervescent herba pegagan

yang berkualitas.

Page 22: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

3  

  

1. Perumusan masalah

a. Apakah ekstrak herba pegagan dapat diformulasikan menjadi sediaan granul

effervescent yang memenuhi persyaratan kualitas yang dikehendaki?

b. Manakah di antara faktor yang diteliti (asam tartrat, natrium bikarbonat atau

interaksi keduanya) yang dominan terhadap sifat fisik granul effervescent herba

pegagan yang dikehendaki?

c. Apakah ditemukan area komposisi yang optimum dari asam tartrat dan natrium

bikarbonat yang dapat menghasilkan sifat fisik granul effervescent herba pegagan

yang dikehendaki?

2. Keaslian penelitian

Sejauh pustaka yang telah ditelusuri peneliti, penelitian mengenai optimasi

campuran asam tartrat dan natrium bikarbonat dalam formula granul effervescent

ekstrak herba pegagan (Centellae asiaticae Herba) dengan metode desain faktorial

belum pernah dilakukan. Penelitian yang hampir serupa (Wibisono, 2009) yaitu

optimasi asam sitrat dan natrium bikarbonat dalam formula granul effervescent

ekstrak herba pegagan (Centellae asiaticae Herba).

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang bermanfaat dalam

pengembangan ilmu kefarmasian, khususnya dalam penggunaan campuran asam

Page 23: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

4  

  

tartrat dan natrium bikarbonat yang optimal dalam formula sediaan granul

effervescent ekstrak herba pegagan.

b. Manfaat metodologis

Penelitian ini diharapkan memberi pengetahuan tentang komposisi asam

tartrat dan natrium bikarbonat dalam formula sediaan granul effervescent ekstrak

herba pegagan melalui metode optimasi desain faktorial.

c. Manfaat praktis

Penelitian ini dapat digunakan untuk referensi pembuatan sediaan granul

effervescent ekstrak herba pegagan yang nyaman digunakan, praktis, dan berguna

bagi masyarakat.

B. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui apakah ekstrak herba pegagan dapat diformulasikan menjadi sediaan

granul effervescent yang memenuhi persyaratan kualitas yang dikehendaki.

2. Mengetahui faktor dari sumber asam dan sumber basa atau interaksinya yang

dominan terhadap sifat fisik granul effervescent herba pegagan.

3. Mengetahui apakah ditemukan area komposisi optimum dari campuran sumber

asam dan sumber basa yang dapat menghasilkan sifat fisik granul effervescent

herba pegagan yang dikehendaki, terbatas pada level yang diteliti.

Page 24: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

 

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Herba Pegagan

1. Asal simplisia

Centellae asiaticae Herba yang lebih dikenal dengan herba kaki kuda atau

herba pegagan merupakan simplisia yang berasal dari bagian di atas tanah tanaman

Centella asiatica (L) Urban (Fam. Apiaceae/Umbelliferae) yang biasa dikenal

dengan nama herba kaki kuda atau pegagan (Anonim, 1999).

2. Kandungan kimiawi

O

O O

O O

O

O

HO

OH

OH

HO

OH

OH

HO

HO

HO

OH

OH

OH

Gambar 1. Struktur asiatikosid (Anonim, 2008a)

Asiatikosid merupakan senyawa glikosida triterpenoid yang berasal dari

tanaman pegagan. Asiatikosid dilaporkan memiliki efek yang positif untuk

mengobati penyakit lepra, sebagai antiinflamasi, antimikrobial, dan antioksidan.

Total triterpenoid yang mengandung asiatikosid, asam asiatik, madekosid, dan asam

madekasat secara signifikan dapat memproduksi kolagen dan memperbaiki masalah

kulit (Kormin, 2005). Menurut Heinrich, Barnes, Gibbsons, and Williamson, (2004)

Page 25: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

6  

  

herba ini mengandung saponin yang antara lain terdiri dari asiatikosid, brahminosid,

centellosid, madekasoid, dan thankunisid.

Anonim (2008a) menyebutkan bahwa senyawa aktif saponin triterpenoid

pentasiklis, terdiri dari: (1) asiatikosid (ester asam asiatik dan rantai trisakarida yang

terdiri dari ramnosa dan dua glukosa), (2) madekosid (ester asam madekasid dan

rantai trisakarida yang terdiri dari ramnosa dan dua glukosa) dan (3) sejumlah kecil

saponin seperti centellosid, brahmosid serta centellosaponin B, C dan D.

3. Penggunaan

Penelitian secara klinis membuktikan efek penyembuhan terhadap gangguan

vena tangkai bawah. Herba ini dapat meningkatkan sistem kekebalan, memacu

peremajaan, penguat saraf, dan berefek sedatif lemah. Tanaman ini dapat juga

digunakan untuk penyakit kulit, seperti keloid (Heinrich dkk., 2004). Telah

dilakukan juga penelitian pada herba pegagan untuk mengatasi penyakit kerusakan

vena dan varicose veins (Anonim, 2008b).

4. Dosis

Untuk terapi Venous Insufficiency, digunakan 3 sampai 6 tablet Madecassol®

(10 mg TECA) per hari (Anonim, 2008b).

5. Toksikologi

Pada pemakaian secara topikal pernah dilaporkan terjadi alergi dan

fotosensitif kulit. Pada pemakaian sediaan injeksi dan pemakaian lokal mungkin

terjadi rasa nyeri terbakar (Heinrich dkk., 2004).

Page 26: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

7  

  

B. Ekstrak

Ekstrak merupakan sediaan sari pekat tumbuhan atau hewan yang diperoleh

dengan cara melepaskan zat aktif dari masing-masing bahan obat, menggunakan

menstruum yang cocok, uapkan semua atau hampir semua dari pelarutnya dan sisa

endapan atau serbuk diatur untuk ditetapkan standarnya (Ansel, 1989).

Menurut Voigt (1994), pengelompokan ekstrak menurut sifat-sifatnya:

1. Ekstrak encer (extractum tennum)

Ekstrak encer memiliki konsistensi madu dan dapat dituang.

2. Ekstrak kental (extractum spissum)

Ekstrak kental liat dalam keadaan dingin dan tidak dapat dituang. Kandungan

airnya berjumlah sampai 30%.

3. Ekstrak kering (extractum siccum)

Ekstrak kering memiliki konsistensi kering dan mudah digosongkan. Melalui

penguapan cairan pengekstrasi dan pengeringan sisanya terbentuk suatu produk,

yang sebaiknya menunjukkan kandungan lembab tidak lebih dari 5%.

Ekstrak kental herba pegagan adalah ekstrak yang dibuat dari seluruh bagian

tumbuhan Centella asiatica (L.) Urban., mengandung triterpenoid asiatikosid tidak

kurang dari 0,9%.

C. Maserasi

Di antara semua metode ekstraksi, maserasi yang paling sering digunakan.

Keuntungan dibandingkan perkolasi dan ekstraksi countercurrent adalah sampelnya

yang sedikit. Homeopathic mother tinctures yang dibuat farmasis pada skala

Page 27: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

8  

  

laboratorium, dapat dibuat dengan cara yang sama pada teknik dan produksi skala

batch (Heyden dan Son, 1989).

Dilihat dari segi teknologi farmasinya, maserasi merupakan pilihan metode

yang tepat, karena proses operasional metode ini mudah dilakukan dan menghasilkan

ekstrak secara maksimal. Proses maserasi tidak membutuhkan operator khusus

karena metode ini dapat dikerjakan oleh kebanyakan orang berdasarkan prosedur

kerja yang ada. Proses yang dilakukan dalam maserasi bisa dikontrol dengan

menyamakan semua kondisi percobaan. Secara ekonomis, maserasi merupakan

metode yang membutuhkan biaya lebih murah daripada metode ekstraksi yang lain.

Dengan demikian, proses ekstraksi yang dilakukan akan lebih terstandar karena

proses maserasi dapat dikontrol dengan mudah (Ansel,1989).

Derajat pencampuran ekstraksi harus dijaga sebaik mungkin. Hal tersebut

berlaku untuk sampel kecil dimana endapan dapat secara efektif terpisah dengan

sentrifugasi, tetapi untuk sekala besar perlu diperhatikan endapan yang tersuspensi

akan mempersulit filtrasi. Jenis dan intensitas pengadukan pada maserasi kinetik

merupakan faktor yang penting. Peningkatan kecepatan pengadukan dari 20-30

rev/min menjadi 50-250 rev/min pada bucket mixer memberi pengaruh signifikan

pada hasil ekstraksi (Heyden dan Son, 1989).

D. Image J

Image J adalah suatu software Java yang dirancang untuk memproses dan

menganalisis suatu gambar, seperti gambar sel secara 3 dimensi, gambar radiologis,

atau sistem multi gambar perbandingan sistem hemologi. Image J dirancang dan

Page 28: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

9  

  

dibuat menjadi program yang lebih mudah dipahami dan digunakan untuk proses

mempelajari suatu gambar. Image J dapat digunakan untuk menghitung area,

statistik, nilai piksel dan intensitas dari suatu objek gambar, seperti penggunaan KLT

densitometer (Anonim, 2008c). Lempeng KLT yang telah dielusi kemudian dihitung

intensitas bercaknya menggunakan program Image J (Zeligs and Bradlow, 2006).

E. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Kromatografi Lapis Tipis adalah metode pemisahan secara fisikokimia.

Lapisan yang memisahkan, yang terdiri dari bahan berbutir-butir (fase diam),

ditempatkan pada penyangga berupa plat gelas, logam dan lapisan lain yang cocok.

Campuran yang akan dipisahkan, berupa larutan, ditotolkan berupa bercak atau pita

(awal). Setelah plat atau lapisan ditaruh di dalam bejana tertutup rapat yang berisi

larutan pengembang yang cocok (fase gerak), pemisahan terjadi selama perambatan

kapiler (pengembangan) (Stahl, 1985).

Menurut Stahl (1985), jarak pengembangan pada kromatogam biasanya

dinyatakan dengan angka Rf atau hRf. Angka Rf berjangka antara 0,00 dan 1,00

dapat ditentukan dua desimal. hRf adalah angka Rf dikalikan faktor 100 (h),

menghasilkan nilai berjangka 0 sampai 100.

Rf =

Page 29: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

10  

  

F. Sediaan Granul Effervescent

Granul effervescent adalah granul atau serbuk kasar sampai kasar sekali dan

mengandung unsur obat dalam campuran kering, biasanya terdiri dari unsur asam

(asam sitrat, asam tartrat, asam fumarat) dan unsur basa (natrium karbonat, natrium

bikarbonat) yang bila ditambahkan dengan air, asam dan basanya bereaksi

membebaskan karbondioksida sehingga menghasilkan buih (Ansel, 1989).

Dalam cakupan farmasetika, istilah effervescent berarti terbentuknya

gelembung udara dalam cairan sebagai hasil dari reaksi kimia. Terbentuknya gas

dalam suatu sediaan effervescent umumnya merupakan hasil dari reaksi sumber asam

dan sumber basa. Sumber asam yang digunakan dapat berupa asam organik maupun

anorganik, dan berbentuk anhidrat maupun garam asam. Di sisi lain, sumber basa

dalam sediaan effervescent berupa komponen alkali yang dapat menghasilkan gas,

ketika bereaksi dengan sumber asam maupun air, dan biasanya merupakan perkursor

gas karbondioksida, oksigen maupun klorindioksida (Robinson and McGinity, 2002).

Keuntungan bentuk effervescent sebagai suatu sediaan obat dibandingkan

dengan bentuk sediaan oral konvensional adalah penyiapan larutan dalam waktu

seketika dengan dosis yang tepat, sehingga memudahkan bagi pasien yang

mengalami kesukaran ketika menelan obat dalam bentuk tablet dan kapsul. Selain

itu, sediaan effervescent juga menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat

yang membantu memperbaiki rasa beberapa obat tertentu (Lindberg, Engfors dan

Ericsson, 1992).

Page 30: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

11  

  

Bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan granul effervescent:

1. Sumber asam

Sumber asam pada penelitian ini adalah asam tartrat. Asam tartrat sebagai

sumber asam memiliki sifat hablur yang tidak berwarna atau serbuk putih, tidak

berbau, rasa sangat asam. Memiliki kelarutan tinggi dalam air, mudah larut dalam

etanol 95%, dan sukar larut dalam eter (Mohrle, 1989). Pada suhu 20°C kelarutannya

139 g/100ml (Anonim, 2009a). Asam tartrat mengabsorbsi kelembaban secara tidak

signifikan pada kelembaban relatif di atas 65%. Pada kelembaban relatif lebih dari

75% asam tartrat mengabsorbsi kelembaban secara signifikan (Lindberg dkk., 1992).

2. Sumber basa

Natrium bikarbonat atau sodium bikarbonat pada penelitian ini digunakan

sebagai sumber basa. Sodium bikarbonat adalah sumber karbon dioksida utama

dalam sistem effervescent. Sodium bikarbonat biasa digunakan dalam formula

effervescent dan dapat menghasilkan larutan yang jernih setelah tablet mengalami

disintegrasi karena sifatnya yang larut sempurna dalam air (Mohrle, 1989). Pada

suhu 20°C kelarutannya 8,7 g/100ml (Anonim, 2009b). Pemerian: serbuk hablur,

putih.setabil di udara kering, tetapi dalam udara lembab perlahan-lahan terurai.

Larutan segar dalam air dingin, tanpa dikocok, bersifat basa terhadap lakmus.

Kebasaan bertambah jika larutan didiamkan, digoyang kuat, atau dipanaskan.

Kelarutan: larut dalam air, tidak larut dalam etanol (Anonim,1995). Natrium

bikarbonat bersifat tidak higroskopis dan pada temperatur ruangan mempunyai

kandungan lembab kurang dari 1% (Lindberg dkk.,1992).

Page 31: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

12  

  

3. Bahan pengisi

Pada pembuatan sediaan obat dalam jumlah kecil, diperlukan bahan pengisi

yang memungkinkan suatu formulasi, karena bahan pengisi ini menjamin granul

mempunyai ukuran dan massa yang dibutuhkan (Voigt, 1994). Laktosa merupakan

bahan pengisi yang paling banyak dipakai, umumnya dalam bentuk monohidrat,

bersifat inert, stabil dan larut dalam air (Banker dan Anderson, 1986).

Laktosa adalah gula yang diperoleh dari susu dalam bentuk anhidrat atau

mengandung 1 molekul air (hidrat). Pemerian: serbuk atau massa hablur, keras, putih

atau putih krem. Tidak berbau dan rasa sedikit manis. Stabil di udara tetapi mudah

menyerap bau. Kelarutan: mudah (dan pelan-pelan) larut dalam air dan lebih mudah

larut dalam air mendidih, sangat sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam

kloroform dan eter (Anonim, 1995).

4. Bahan pengikat

Bahan pengikat merupakan suatu bahan yang dapat mengikat bahan-bahan

lain menjadi satu. Bahan pengikat diperlukan untuk membantu menghasilkan suatu

granul (Lindberg dkk., 1992). Polivinil-pirolidon (PVP) merupakan bahan pengikat

yang paling efektif untuk granul effervescent (Mohrle,1989). Polivinil pirolidon

mudah larut mudah larut dalam air, dapat meningkatkan kelarutan bahan obat dalam

air dan tidak meninggalkan residu. (Voigt, 1994). Penggunaan PVP sebagai pengikat

pada konsentrasi 0,5%-5% (Parikh, 1997). PVP dapat digunakan untuk granulasi

basah ataupun untuk granulasi kering (Lachman, Lieberman, Herbert dan Joseph,

1989).

Page 32: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

13  

  

5. Bahan pemanis

Pemanis pada sediaan effervescent digunakan untuk memperbaiki rasa dan

meningkatkan acceptability. Pada penelitian ini bahan pemanis yang digunakan

adalah aspartam. Aspartam termasuk tiga pemanis yang paling banyak digunakan

dalam industri makanan dan obat, selain sukrosa dan sakarin. Aspartam merupakan

pemanis yang dihasilkan dari sintesis kimia, sehingga para formulator harus

mempertimbangkan lagi dalam menggunakan aspartam sebagai pemanis obat.

Meskipun demikian penggunaannya masih bisa tetap dianjurkan namun dengan

sangat dibatasi (Lachman dkk., 1989).

G. Granulasi Basah

Granulasi basah meliputi pencampuran bahan-bahan kering dengan

granulating fluid untuk menghasilkan massa granul. Granulasi basah dapat dilakukan

dengan 3 cara, yaitu dengan pemanasan, dengan cairan nonreaktif, dan dengan cairan

reaktif.

1. Dengan pemanasan

Metode klasik dalam granulasi effervescent meliputi pelepasan air dari

formulasi bahan hidrat pada temperatur rendah untuk membentuk massa granul.

Bahan yang sering digunakan untuk metode ini adalah asam sitrat. Jika jumlah air

yang ada dalam asam sitrat maksimal, maka persentase kandungan air dalam asam

sitrat adalah 8,5% (Mohrle,1989).

Page 33: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

14  

  

2. Dengan cairan nonreaktif

Granulating fluid secara perlahan-lahan ditambahkan ke dalam campuran

komponen formula hingga granulating fluid tersebut terdistribusi merata. Bahan

pengikat larut alkohol seperti PVP dilarutkan ke dalam granulating fluid kemudian

ditambahkan ke dalam campuran komponen. Massa yang terbentuk dikeringkan

dalam oven. Setelah granul kering, diayak untuk mendapatkan ukuran partikel yang

diperlukan (Mohrle,1989).

3. Dengan cairan reaktif

Granulating fluid yang sering digunakan dalam metode ini adalah air. Proses

ini susah dikendalikan saat massa granul yang terbentuk harus cepat dikeringkan

untuk menghentikan reaksi effervescent yang terjadi. Bahan-bahan yang dipilih harus

dengan cepat melepaskan air yang telah diserap. Setelah formulasi lengkap, granul

langsung dapat dihasilkan (Mohrle,1989).

H. Sifat Fisik Granul Effervescent

Uji sifat fisik granul perlu dilakukan untuk mengetahui apakah granul

mempunyai sifat fisik yang baik atau tidak.

1. Kecepatan alir

Menurut Guyot (cit., Fudholi, 1983), apabila waktu yang diperlukan 100

gram serbuk untuk mengalir lebih lama dari 10 detik (T>10) dapat dikatakan bahwa

dalam fabrikasi pada skala industri akan dijumpai kesulitan dalam hal regularitas

berat tablet.

Page 34: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

15  

  

2. Waktu larut

Granul effervescent yang baik diharapkan terlarut dalam waktu 60-150 detik

membentuk larutan yang jernih. Dengan kata lain residu yang tidak larut harus

seminimal mungkin (Wehling dan Fred, 2004).

3. Kandungan lembab granul

Kandungan lembab dapat mempengaruhi sifat fisika kimia sediaan padat.

Keseimbangan kandungan lembab dapat mempengaruhi aliran dan karakteristik

kompresi serbuk, kekerasan granul, serta stabilitas obat. Granul sebaiknya tidak

terlalu kering, persyaratan kandungan lembab untuk granul effervescent < 1% (Allen,

2007).

4. pH larutan

Uji pH larutan dilakukan dengan memasukkan indikator (elektroda) alat uji

pH yaitu pH meter elektrik ke dalam larutan granul effervescent. pH larutan

merupakan salah satu karakteristik utama dalam sediaan effervescent. Konsistensi pH

larutan pada berbagai batch memberikan indikasi bahwa distribusi bahan-bahan

dalam proses pembuatan sediaan effervescent homogen. Adanya variasi pH larutan

yang besar menandakan bahwa campuran bahan atau granul asam-basa tidak

homogen. pH larutan juga merupakan parameter yang penting karena dapat

mempengaruhi rasa dari larutan effervescent (Avani, Shah, Dua, dan Renuka, 2006).

Page 35: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

16  

  

I. Desain Faktorial

Desain faktorial adalah pendekatan eksperimental yang dilakukan dengan

meneliti efek dari suatu variabel eksperimental dengan menjaga variabel yang lain

konstan. Desain faktorial digunakan dalam percobaan untuk menentukan secara

simulasi efek dari beberapa faktor dan interaksinya yang signifikan. Signifikan

berarti adanya perubahan dari level rendah ke level tinggi pada faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya perubahan yang besar pada respon (Bolton,1997).

Desain faktorial dua level berarti ada dua faktor (misal A dan B) yang

masing-masing faktor diuji pada dua level yang berbeda, yaitu level rendah dan level

tinggi. Tablet dapat mengandung lebih dari satu jenis bahan penyusun, oleh karena

itu penting dan menarik untuk memprediksi sifat-sifat campuran yang terdiri dari

bahan-bahan dengan sifat masing-masing. Dengan desain faktorial dapat didesain

suatu percobaan untuk mengetahui faktor dominan yang berpengaruh secara

signifikan terhadap suatu respon. Desain faktorial mengandung beberapa pengertian,

yaitu faktor, level, efek, dan respon. Faktor merupakan setiap besaran yang

mempengaruhi respon (Voigt, 1994). Level merupakan nilai atau tetapan untuk

faktor. Pada percobaan dengan desain faktorial perlu ditetapkan level yang diteliti

yang meliputi level rendah dan level tinggi. Efek adalah perubahan respon yang

disebabkan variasi tingkat dari faktor. Efek faktor atau interaksi merupakan rata-rata

respon pada level tinggi dikurangi rata-rata respon pada level rendah. Respon

merupakan sifat atau hasil percobaan yang diamati. Respon yang diukur harus

dikuantitatifkan (Bolton,1997).

Page 36: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

17  

  

Adanya interaksi dapat dilihat dari grafik hubungan respon dan level. Jika

grafik menunjukkan grafik sejajar, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada interaksi

antara eksipien dalam menentukan respon. Jika grafik menunjukkan garis yang tidak

sejajar, maka dapat dikatakan bahwa ada interaksi antara eksipien dalam menentukan

respon (Bolton,1997).

Tabel I. Rancangan Percobaan Desain Fakorial dengan Dua Faktor dan Dua Level

Formula Faktor I Faktor II Interaksi

1 - - + a + - - b - + - ab + + +

Optimasi campuran dua bahan (dua faktor) dengan dua level desain faktorial (two

level factorial design) dilakukan berdasarkan rumus (Bolton,1997) :

Y = b0 + b

1(A)

+ b

2(B)

+ b

12 (AB)

Y = respon hasil atau sifat yang diamati.

A, B

= level bagian A dan B yang nilainya dari -1 sampai +1.

b0, b

1, b

2, b

12 = koefisien, dapat dihitung dari hasil percobaan.

Besarnya efek dapat dicari dengan cara menghitung selisih antara rata-rata

respon pada level tinggi dan rata-rata respon pada level rendah. Perhitungan efek :

Efek faktor I =

Efek faktor II =

Efek interaksi =

Page 37: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

18  

  

J. Landasan Teori

Pemanfaatan ekstrak herba pegagan secara oral diindikasikan untuk

mengurangi gejala Venous Insufficiency. Hal ini diperkuat melalui penelitian pada

subjek dengan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi yang mengkonsumsi herba

pegagan menunjukkan penurunan signifikan pada tekanan darah diastolik

dibandingkan pada subjek yang diberi plasebo.

Pencegahan maupun penanganan penyakit degeneratif tersebut memerlukan

terapi preventif menggunakan ekstrak herba pegagan. Terapi preventif tersebut

membutuhkan sediaan yang dapat digunakan secara praktis, mudah, nyaman dan

berkhasiat. Salah satu bentuk sediaan farmasi yang dapat menjawab kebutuhan

tersebut adalah granul effervescent. Effervescent memberikan rasa yang

menyenangkan karena menghasilkan CO2 sehingga dapat menutupi rasa yang tidak

enak.

Granul effervescent yang akan diteliti adalah granul dengan campuran asam

tartrat dan natrium bikarbonat sebagai sumber asam dan sumber karbonat yang

diformulasi secara granulasi basah. Asam tartrat memiliki kelarutan yang tinggi

dalam air. Pada kelembaban relatif lebih dari 65% asam tartrat mengabsorsi

kelembaban secara tidak signifikan. Natrium bikarbonat mudah larut dalam air dan

bersifat tidak higroskopis. Asam tartrat jika direaksikan dengan air akan terhidrolisa

kemudian melepaskan asam yang dalam proses selanjutnya akan bereaksi dengan

natrium bikarbonat untuk menimbulkan gas CO2.

Komposisi asam tartrat dan natrium bikarbonat sangat mempengaruhi sifat

fisik dan kimiawi sediaan effervescent yang dihasilkan. Untuk mendapatkan

Page 38: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

19  

  

komposisi asam tartrat dan natrium bikarbonat yang optimum dilihat dari sifat fisik

granul effervescent meliputi kecepatan alir, pengetapan, kandungan lembab, waktu

larut dan pH larutan dilakukan optimasi dengan metode desain faktorial. Metode ini

dapat digunakan untuk mengidentifikasi efek masing-masing faktor, maupun efek

interaksi antar faktor. Desain faktorial memiliki efisiensi yang maksimal untuk

memperkirakan efek yang dominan dalam menentukan respon.

K. Hipotesis Penelitian

1. Diduga ekstrak herba pegagan dapat diformulasikan menjadi sediaan granul

effervescent yang memenuhi persyaratan kualitas yang diharapkan.

2. Diduga antara asam tartrat dan natrium bikarbonat serta interaksinya terdapat

faktor dominan yang menentukan sifat fisik granul effervescent ekstrak herba

pegagan yang memenuhi persyaratan.

3. Pada komposisi tertentu, campuran asam tartrat dan natrium bikarbonat diduga

dapat menghasilkan granul effervescent yang memenuhi persyaratan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 39: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

 

20 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimental murni

menggunakan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level.

B. Variabel Penelitian, Keterbatasan Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas

Jumlah sumber asam dan sumber basa masing-masing pada level rendah dan

level tinggi, yaitu:

1) Asam tartrat: 1000 mg (level rendah) dan 1600 mg (level tinggi)

2) Natrium bikarbonat: 1117,2 mg (level rendah) dan 1789,2 mg (level tinggi)

b. Variabel tergantung: Sifat fisik granul effervescent ekstrak herba pegagan,

meliputi kecepatan alir, waktu larut, kandungan lembab, dan pH larutan.

c. Variabel pengacau terkendali meliputi: kelembaban relatif ruangan (RH ± 60%),

suhu ruangan (± 18oC), suhu pengeringan bahan dan granul effervescent, lama

pencampuran granul effervescent.

Page 40: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

21  

  

2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian berlangsung di ruang aseptis Laboratorium Formulasi Teknologi

Sediaan Steril pada kondisi yang tidak memenuhi syarat untuk sediaan effervescent

yaitu RH 60%. Pengukuran kandungan lembab dilakukan di Laboratorium Kimia

Analisa pada kondisi RH dan suhu ruangan.

3. Definisi operasional

a. Ekstrak herba pegagan adalah ekstrak kental yang diperoleh dari proses

maserasi simplisia herba pegagan dengan pelarut etanol 70%, dengan

kandungan lembab 12,34% dan kadar asiatikosid 1,4195%, kemudian

dikeringkan dengan laktosa.

b. Standarisasi ekstrak herba pegagan meliputi uji organoleptis, uji daya lekat,

uji viskositas, uji kandungan lembab, uji kualitatif dan penetapan kadar

asiatikosid.

c. Granul effervescent ekstrak herba pegagan adalah suatu sediaan padat yang

mengandung ekstrak herba pegagan sebagai bahan obat dengan sumber asam

(asam tartrat) dan sumber basa (natrium bikarbonat) yang bereaksi cepat pada

penambahan air dengan menghasilkan gas CO2.

d. Sifat fisik granul effervescent meliputi kecepatan alir granul lebih dari 10

g/detik, waktu larut granul kurang dari 150 detik, kandungan lembab granul ≤

0,99% dan pH larutan 5-7.

e. Area Optimum adalah area dimana jumlah perbandingan asam tartrat dan

natrium bikarbonat menghasilkan granul effervescent dengan sifat fisik yang

memenuhi persyaratan.

Page 41: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

22  

  

C. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan penelitian

Bahan baku berupa serbuk simplisia herba pegagan. Bahan kimia kualitas

teknis berupa etanol 96%, aquades. Bahan kimia kualitas farmasetis berupa asam

tartrat, sodium bikarbonat, laktosa, PVP K.30, dan aspartam. Bahan kimia kualitas

analitik meliputi silica gel GF254, pereaksi Lieberman-Burchard, etanol, metanol,

kloroform, TECA (Titrated Extracts of Centella Asiatica).

2. Alat penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa grinder, maserator,

ayakan, TLC set, neraca elektrik (Mettler Toledo GB 3002), alat pengukur waktu alir

(Laboratorium FTS-Padat USD), moisture analyzer (SinarTM IR Balance 6100),

stopwatch (Illuminator, Casio), pengayak granul (Laboratory Sieve, IML), oven

(Mermet), vaccum rotary evaporator (Buchi Rotavapor No.105108, Switzerland),

lemari pendingin (Refrigerator, Toshiba), alat-alat gelas (Pyrex).

D. Tata Cara Penelitian

1. Pembuatan serbuk simplisia herba pegagan

Simplisia kering yang sudah dibersihkan dari pengotor dikeringkan kembali

dengan oven pada suhu 40°C selama 1 hari. Setelah itu simplisia kering diserbuk

menggunakan mesin penyerbuk kemudian diayak sehingga diperoleh serbuk dengan

ukuran no. 8/24.

Page 42: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

23  

  

2. Ekstraksi herba pegagan

Ekstrak dibuat secara maserasi, menggunakan pelarut etanol 70%. Satu

bagian serbuk simplisia dimasukkan ke dalam ekstraktor, ditambah 10 bagian etanol

70%, dibiarkan terendam selama 6 jam sambil sekali-sekali diaduk, lalu didiamkan

selama 24 jam. Maserat dipisahkan dan proses maserasi diulang 2 kali dengan

prosedur yang sama. Semua maserat dikumpulkan dan diuapkan dengan vaccum

rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental (Anonim, 2004).

3. Standarisasi ekstrak herba pegagan

a. Pemeriksaan organoleptis

Pemeriksaan organoleptis meliputi warna, bau, rasa dan konsistensi ekstrak.

b. Uji kandungan lembab ekstrak

Ekstrak ditimbang sebanyak 5 g lalu masukkan ke dalam alat moisture

analyzer, ditunggu selama 15 menit. Kemudian dicatat kandungan lembab

ekstrak yang muncul pada alat.

c. Uji viskositas

Uji ini menggunakan viscotester elektrik VT-04-E. Ekstrak dimasukkan ke

dalam bejana stainless steel dan dipilih rotor nomor 4. Rotor dipasang pada alat

uji dan diatur sehingga rotor tercelup dalam ekstrak, kemudian alat dihidupkan.

Dicatat skala yang ditunjukkan oleh rotor no. 4

Page 43: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

24  

  

d. Uji daya lekat

Uji dilakukan dengan 2 gelas objek. Gelas objek ditandai seluas 2,5 × 2,5 cm

kemudian ditentukan titik tengahnya. Kurang lebih 50 mg ekstrak diletakkan

pada titik tengah tersebut kemudian ditutup dengan gelas objek lain dan

ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit. Kedua gelas objek yang sudah

saling melekat dipasang pada alat uji dengan diberi beban 80g. dicatat waktu

yang digunakan hingga kedua gelas objek terpisah.

e. Uji kualitatif

Uji kualitatif dilakukan dengan mengukur harga Rf bercak pada sampel herba

pegagan dan dibandingkan dengan harga Rf standar asiatikosid.

f. Penetapan kadar asiatikosid

Ditimbang 500 mg ekstrak, dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan dilarutkan

dalam 10 mL metanol. Masing-masing sebanyak 1 µL larutan uji dan larutan

asiatikosid baku dalam metanol dengan 4 konsentrasi yang berbeda ditotolkan

pada lempeng silika gel GF254, dielusi dengan fase gerak kloroform-metanol-air

(65:25:4) selanjutnya disemprot dengan pereaksi Liebermann-Bourchard,

dipanaskan dalam oven pada temperatur 105ºC selama 10 menit, segera

scanning, kemudian bercak dianalisis menggunakan software image J. Kadar

asiatikosid dihitung dalam % b/b dengan membandingkan kurva baku

(Pramono, 2004).

Page 44: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

25  

  

4. Penentuan dosis

Dosis ekstrak herba pegagan yang digunakan untuk terapi Venous

Insufficiency, 3 sampai 6 tablet Madecassol® (10 mg Titrated Extract Centela

asiatica) (Anonim, 2008a). TECA mengandung asiatikosid : madekosid : air 58,5 :

41,4 : 0,1 (Soegihardjo dan Koensoemardiyah, 1995). Dengan demikian 10 mg

TECA mengandung 5,85 mg asiatikosid. Pada penelitian ini digunakan dosis

asiatikosid 5,85 mg untuk mendapatkan efek terapi Venous Insufficiency.

Berdasarkan hasil image J, kadar rata-rata asiatikosid pada ekstrak herba

pegagan adalah sebesar 1,4195 %. Jika dosis asiatikosid tiap formula granul

effervescent 1 x minum sebesar 5,85 mg, maka berat ekstrak yang digunakan adalah:

,,

x 100 mg = 412,12 mg ≈ 412 mg

5. Penentuan level rendah dan level tinggi asam tartrat dan natrium bikarbonat

2 NaHCO3 + C4H6O6 → 2H2O + 2CO2 + Na2C4H4O6

Asam tartrat BM=150 ; Natrium bikarbonat BM= 84

a. Level rendah

25100 4 1 1

150 6,667 . 10 3mol

2NaHCO3 + C4H6O6 → 2H2O + 2CO2 + Na2C4H4O6

0,0133 ∼ 6,667 . 10

Massa NaHCO3 = 0,0133 x 84 = 1,1172 gram

Jadi, level rendah untuk asam tartrat (C4H6O6) = 1 gram dan level rendah

untuk basa Na Bikarbonat (NaHCO3) = 1,1172 gram.

Page 45: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

26  

  

b. Level tinggi

40100 4 1,6 1,6

150 10,670 . 10 3mol

2NaHCO3 + C4H6O6 → 2H2O + 2CO2 + Na2C4H4O6

0,0213 ∼ 10,670 . 10 3

Massa NaHCO3 = 0,0213 x 84 = 1,7892 gram

Jadi, level tinggi untuk asam tartrat (C4H6O6)= 1,6 gram dan level tinggi

untuk basa Na Bikarbonat (NaHCO3) = 1,7892 gram.

Tabel II. Level Rendah dan Tinggi Sumber Asam dan Sumber Basa yang Digunakan

Formula Asam tartrat (mg) Natrium bikarbonat (mg) 1 1000 1117,2 a 1600 1117,2 b 1000 1789,2 ab 1600 1789,2

6. Optimasi formula granul effervescent ekstrak herba pegagan dengan kombinasi

asam tartrat dan natrium bikarbonat

Tabel III. Formula Granul Effervescent Ekstrak Herba Pegagan

Bahan (mg) Formula (mg) 1 a b ab

Ekstrak Centellae Herba 412 412 412 412 Asam Tartrat 1000 1600 1000 1600 Natrium bikarbonat 1117,2 1117,2 1789,2 1789,2 Laktosa 1200 1200 1200 1200 Polivinil pirolidon 3 % 15 15 15 15 Aspartam 100 100 100 100

Page 46: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

27  

  

7. Pembuatan granul ekstrak herba pegagan

Pembuatan granul diawali dengan menimbang bahan-bahan sesuai dengan

formula masing-masing. Proses pembuatan granul effervescent dilakukan dalam

ruangan dengan suhu 18oC dan kelembaban relatif (RH) ± 60%. Sebagai bahan

pengikat digunakan larutan PVP 3% dalam etanol 96%.

a. Pembuatan serbuk ekstrak herba pegagan

Ekstrak kental herba pegagan seberat 412 g dicampurkan dengan 1200 g

laktosa, kemudian diaduk sampai homogen sampai terbentuk massa yang

dapat dibuat granul. Ayak dengan ayakan no 14, granul yang terbentuk

kemudian dikeringkan dalam oven ± 40o C selama 1 hari. Kemudian granul

ekstrak yang sudah kering dibuat menjadi serbuk dan diayak dengan ayakan

no. mesh 24.

Pembuatan granul asam

Granul asam dibuat dengan mencampurkan asam tartrat dan serbuk ekstrak

sampai homogen. Kemudian ditambahkan larutan PVP 3% dalam etanol 96%

sedikit demi sedikit, secukupnya sampai terbentuk massa yang dapat

digranul. Kemudian ayak dengan ayakan no. 14. Massa granul dikeringkan

dalam oven pada suhu ± 40oC sampai bobot konstan selama 2 hari. Setelah

kering granul asam diayak dengan ayakan no. mesh 16.

b. Pembuatan granul basa

Granul basa dibuat dengan mencampurkan natrium bikarbonat, aspartam, dan

larutan PVP 3% sebagai pengikat. Adonan lembab tersebut kemudian diayak

dengan ayakan no. 14, lalu dikeringkan dalam oven pada suhu ± 40oC sampai

Page 47: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

28  

  

bobot konstan selama 2 hari. Granul basa yang sudah kering kemudian diayak

dengan ayakan no. mesh 16.

Granul asam dan basa dicampur homogen dengan menggunakan cube mixer

selama 5 menit dengan kecepatan putar 50 rpm. Kemudian dilakukan uji sifat

fisik granul.

8. Uji sifat fisik granul

a. Kecepatan alir

Ditimbang 100 g granul, dimasukkan ke dalam corong yang ujung tangkainya

tertutup. Kemudian tutup pada ujung tangkai dibuka dan granul dibiarkan

mengalir keluar sampai habis. Waktu yang dipergunakan dicatat

menggunakan stopwatch.

b. Kandungan lembab

Uji kandungan lembab dilakukan dengan alat moisture analyzer. Sebanyak 5

gram campuran granul asam dan basa dimasukkan ke dalam cawan

alumunium, kemudian pengukuran dilakukan dengan pemanasan pada suhu

105oC selama 15 menit atau sampai bobot granul relatif konstan (Ansel,

1989).

c. Waktu larut

Masukkan granul sesuai bobot granul pada tiap formula ke dalam gelas yang

berisi 200 ml air. Catat waktu yang diperlukan granul untuk larut dalam air

dengan stopwatch (Mohrle, 1989).

Page 48: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

29  

  

d. pH larutan

Sejumlah granul sesuai bobot tiap formula yang sudah dilarutkan dalam 200

ml air pada suhu 15-20°C, diukur pH larutan setelah tidak terjadi lagi reaksi

effervescent, yang ditandai dengan tidak lagi terbentuk gas karbondioksida.

9. Penentuan persamaan dan countour plot sifat fisik granul

Respon untuk semua kombinasi dapat diprediksi dengan persamaan desain

faktorial, Y = bo + b1XA + b2XB + b12XAXB, di mana:

Y = respon hasil percobaan yang diamati

XA = level faktor I: asam tartrat

XB = level faktor II: natrium bikarbonat

XAXB = level faktor I (asam tartrat) dikalikan level faktor II

(natrium bikarbonat)

bo = Rata-rata hasil semua percobaan

b1, b2, b12 = koefisien yang dihitung dari hasil percobaan

E. Analisis Hasil

Data kuantitatif yang diperoleh dianalisis secara matematis menggunakan

persamaan desain faktorial. Berdasarkan persamaan desain faktorial ini akan dibuat

contour plot sifat fisik granul effervescent ekstrak herba pegagan. Masing-masing

contour plot disatukan menjadi super imposed untuk mengetahui area komposisi

optimum sumber asam dan sumber basa, terbatas pada level yang diteliti.

Page 49: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

30  

  

Tingkat signifikansi perbedaan pengaruh dua faktor dan interaksinya

dianalisis secara analitik menggunakan analisis Yate’s treatment. Pada uji statistik

digunakan hipotesis alternatif (Hi) yakni adanya hubungan antara faktor (asam tartrat,

natrium bikarbonat, dan interaksi keduanya) dengan respon. H0 (hipotesis null)

merupakan kebalikan dari Hi yang menyatakan tidak adanya hubungan antara faktor

dengan respon. Nilai F yang didapatkan dari perhitungan Yate’s treatment

dibandingkan dengan nilai Ftabel. Hi diterima apabila nilai Fhitung lebih besar dai Ftabel.

Taraf kepercayaan yang digunakan untuk uji statistik adalah 95%. Derajad bebas

faktor dan interaksi (experiment) sebagai numerator adalah 1, dan derajad bebas

experimental error sebagai denominator adalah 20, sehingga diperoleh harga Ftabel

untuk faktor dan interaksi pada semua respon adalah F0,05(1,20) = 4,35.  

Page 50: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

 

31 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembuatan Serbuk Simplisia Herba Pegagan

Pada penelitian ini simplisia herba pegagan diperoleh dari industri jamu

godhog Merapi Farma Herba berlokasi di daerah Kaliurang. Keaslian simplisia

dinyatakan melalui surat keterangan resmi dari industri tersebut (Lamp. 1). Herba

pegagan basah diperoleh dari daerah Magelang kemudian dikeringkan oleh Merapi

Farma Herba.

Sebelum simplisia diserbuk, terlebih dahulu dimasukkan dalam oven selama

1 hari dengan suhu 40oC, untuk memastikan bahwa simplisia yang digunakan benar-

benar kering sehingga dihasilkan sebuk yang baik. Jika simplisia belum kering, tidak

akan terbentuk serbuk, yang dihasilkan berupa serat-serat herba. Setelah kering

kemudian dibuat serbuk dengan mesin penyerbuk. Serbuk kemudian diayak dengan

ayakan no. 8/24 sehingga diperoleh serbuk yang halus. Serbuk yang halus memiliki

permukaan yang luas sehingga kontak dengan cairan penyari lebih maksimal. Tetapi

serbuk yang terlalu kecil justru menyumbat penyaring dan bisa lolos saringan.

Melalui penyerbukan dengan cara ini, 5 kg simplisia herba pegagan menghasilkan 4

kg serbuk.

B. Hasil Ekstraksi Herba Pegagan

Ekstraksi herba pegagan dilakukan dengan metode maserasi mengunakan

pelarut etanol 70%. Cairan penyari yang digunakan adalah etanol, karena senyawa

asiatikosid dapat larut dalam etanol terutama etanol 70%. Penyari etanol 95% jarang

Page 51: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

32  

  

digunakan karena terlalu banyaknya klorofil yang akan ikut terlarut sehingga ekstrak

yang diperoleh akan sangat lengket dan sulit untuk dikeringkan (Pramono, 2004).

Monografi ekstrak tumbuhan Indonesia menetapkan maserasi sebagai metode

standar untuk ekstraksi herba pegagan. Berdasar monografi tersebut, herba pegagan

memiliki kandungan asiatikosid cukup besar yaitu lebih besar dari 0,9%. Jumlah ini

dapat dicapai dengan maserasi berulang. Melalui ekstraksi dengan maserasi, pada

penelitian ini diperoleh ekstrak herba pegagan dengan kandungan asiatikosid 1,4%.

Selain itu, maserasi dipilih karena tidak memerlukan pemanasan. Hal ini penting

karena asiatikosid tidak tahan pemanasan. Maserasi merupakan metode yang

sederhana, dilakukan dengan merendam serbuk herba pegagan di dalam etanol 70%,

sehingga asiatikosid yang bersifat kurang polar dapat terlarut dengan mudah.

Serbuk simplisia direndam dalam cairan penyari selama 6 jam, 30 menit

sekali diaduk untuk menjaga serbuk tetap tersuspensi, sehingga tercapai suatu

keseimbangan konsentrasi bahan ekstraktif yang lebih cepat ke dalam cairan. Proses

tersebut diulang 2 kali dengan jenis dan jumlah pelarut yang sama untuk

mengekstrak kandungan asiatikosid dalam serbuk secara optimal.

Maserat yang dihasilkan dikumpulkan, kemudian diuapkan dengan bantuan

vaccum rotary evaporator. Alat ini membentuk lapisan tipis cairan ekstrak pada

dinding labu melalui putaran labu di dalam cairan penangas. Melalui perluasan

permukaan, penguapan akan berlangsung dalam waktu yang lebih singkat. Selain

memperluas permukaan penguapan, vaccum rotary evaporator juga bekerja dengan

menurunkan tekanan sistem sehingga penguapan tidak memerlukan suhu yang tinggi.

Suhu penguapan yang relatif rendah akan menjaga kestabilan ekstrak.

Page 52: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

33  

  

Setelah penguapan tersebut, ekstrak masih dalam konsistensi cair. Untuk

mendapat ekstrak kental, ekstrak cair tersebut dipanaskan dalam oven pada suhu

40oC selama 2 hari. Melalui ekstraksi dengan langkah di atas, 100 g serbuk simplisia

menghasilkan kurang lebih 20 g ekstrak kental.

Dalam formulasi effervescent, akan lebih baik jika menggunakan ekstrak

kering. Ekstrak kering memiliki kandungan air minimal sehingga menciptakan

kondisi yang baik bagi sediaan effervescent. Tetapi ekstrak herba pegagan yang

dibuat sulit dijadikan ekstrak kering. Jika pemanasan dilanjutkan, ekstrak justru

menjadi hitam dan rusak.

C. Hasil Standarisasi Ekstrak Herba Pegagan

Standarisasi ekstrak bertujuan mendapatkan kriteria-kriteria ekstrak herba

pegagan yang digunakan dalam penelitian. Kriteria ini nantinya menjadi acuan sifat

ekstrak pada produksi granul effervescent herba pegagan selanjutnya, untuk

mendapatkan granul dengan sifat fisis yang sama pada penelitian ini. Kriteria yang

diuji meliputi: organoleptis, daya lekat, visikositas, kandungan lembab ekstrak, dan

kandungan asiatikosid.

Tabel IV. Organoleptis Ekstrak Herba Pegagan

Parameter organoleptis Hasil Bentuk Kental Warna Hijau tua

Bau Manis (khas) Rasa Agak pahit

Page 53: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

34  

  

Tabel V. Data Daya Lekat, Viskositas, Kandungan Lembab dan Kadar Asiatikosid

Uji X±SD Daya lekat 48,81 ± 5,68 detik Viskositas ( > 400 dPa.S)

Kandungan lembab 12,34 ± 0,66 % Kadar asiatikosid 1,42± 0,23 %

Keterangan: X = Nilai rata-rata (6 replikasi) SD = Standar deviasi

1. Hasil uji organoleptis

Pemeriksaan organoleptis dilakukan sebagai pengenalan awal terhadap

ekstrak sebelum penelitian. Pemeriksaan yang dilakukan berupa penampakan fisik

meliputi bentuk warna, bau, dan rasa. Pengujian dilakukan menggunakan

pancaindera dan hasilnya tertera pada tabel IV.

2. Hasil uji daya lekat

Daya lekat dilihat berdasarkan waktu yang diperlukan untuk memisahkan 2

gelas objek yang sebelumnya telah dilekatkan dengan ekstrak. Semakin lama kedua

gelas objek melekat, maka daya lekatnya semakin tinggi. Uji ini dilakukan untuk

mengetahui kemampuan ekstrak dalam mengikat bahan tambahan yang akan

digunakan dalam pembuatan granul. Semakin lama waktu yang diperlukan untuk

melepaskan kedua objek gelas maka kemampuan ekstrak cenderung semakin kuat

untuk menghasilkan daya ikat antar partikel untuk membentuk granul. Diperoleh

daya lekat ekstrak herba pegagan 48,81±5,68 detik (tabel V), menunjukkan bahwa

ekstrak sangat lengket dan berpotensi menimbulkan permasalahan saat granulasi.

Page 54: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

35  

  

3. Hasil uji viskositas

Uji viskositas dilakukan menggunakan viscotester tipe VT-04 E dengan rotor

no. 4. Alat ini bekerja dengan prinsip penghambatan perputaran rotor oleh ekstrak

yang diuji. Semakin kental ekstrak yang dihasikan, maka semakin besar pula daya

hambat ekstrak terhadap perputaran rotor. Bentuk dan ukuran rotor harus disesuaikan

dengan konsistensi ekstrak agar rotor dapat tetap berputar dalam ekstrak yang diuji.

Ekstrak herba pegagan yang diuji sangat kental sehingga rotor no. 4 tidak

dapat berputar. Oleh sebab itu disimpulkan bahwa ekstrak memiliki visikositas di

atas 400 dPa.S (Tabel V), melebihi kemampuan ukur alat (400 dPa.S). Dalam

pembuatan granul, viskositas ekstrak yang terlalu tinggi akan mempersulit

pencampuran. Hal tersebut diatasi dengan mengeringkan ekstrak dengan laktosa.

4. Hasil uji kandungan lembab

Pengujian kandungan lembab dilakukan dengan menggunakan alat moisture

analyzer. Alat ini bekerja dengan mengukur selisih bobot ekstrak sebelum dan

setelah dipanaskan pada suhu 105o C selama 15 menit. Bobot ekstrak akan menyusut

karena lembab di dalamnya hilang akibat pemanasan. Dari penyusutan bobot tersebut

dapat diketahui persentase kandungan lembab di dalam ekstrak. Pada pemeriksaan

ini didapatkan rata-rata kandungan lembab ekstrak sebesar 12,34±0,66% (Tabel V).

Jadi dapat disimpulkan bahwa ekstrak herba pegagan pada penelitian ini sudah sesuai

dengan penggolongan ekstrak kental yakni kandungan lembab kurang dari 30%

(Voigt, 1994).

Page 55: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

36  

  

5. Hasil uji kualitatif

Rf 1,00 - bercak I Rf 0,50

- bercak II

Rf 0,00 S1 S2 S3 S4 X1 X2 X3

Foto 1. Identifikasi Asiatikosida dengan KLT

Fase gerak : kloroform: metanol: air (65:25:4) Fase diam : silica gel GF254 Standar : TECA (Titrated Ectract of Centella Asiatica) Jarak Pengembangan : 15 cm Penampak bercak : Lieberman-Burchard

Keterangan gambar: S1 = TECA dengan kadar asiatikosid 2,34 µg/µl S2 = TECA dengan kadar asiatikosid 0,936 µg/µl S3 = TECA dengan kadar asiatikosid 0,655 µg/µl S4 = TECA dengan kadar asiatikosid 0,374 µg/µl X1 = Sampel 1 X2 = Sampel 2 X3 = Sampel 3 Bercak I = Asiatikosid Bercak II = Madekosid

Page 56: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

37  

  

Tabel VI. Hasil Deteksi Standar Asiatikosid dan Asiatikosid dalam Ekstrak Herba Pegagan dengan KLT

Bercak Rf

Standar 0,81 ± 0,01 Sampel 1 0,82 Sampel 2 0,82 Sampel 3 0,83

Sistem Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan fase gerak kloroform:

methanol: air dengan perbandingan 65:25:4, fase diam yang digunakan silika gel

GF254. Sistem ini merupakan fase normal karena menggunakan fase gerak non polar

dan fase diam polar. Sebagai baku standar digunakan TECA dengan kandungan

asiatikosid : madekosid : air (58,5 : 41,4 : 0,1) (Soegihardjo dan Koensoemardiyah,

1995). Kromatogram disemprot dengan pereaksi Lieberman-Burchard sebagai

pereaksi penampak bercak, kemudian dipanaskan dalam oven selama 10 menit

dengan suhu 105o C.

Hasil deteksi memperlihatkan 2 bercak pada baku dan 3 bercak pada sampel.

Bercak I merupakan asiatikosid kemudian bercak II merupakan madekosid.

Asiatikosid merupakan senyawa yang kurang polar sehingga afinitasnya terhadap

fase gerak lebih besar dari pada fase diam. Madekosid lebih polar dari asiatikosid

sehingga lebih terikat pada fase diam. Bercak ketiga diperkirakan senyawa triterpen

lain yang strukturnya mirip dengan asiatikosid.

Bercak asiatikosida pada standar memiliki Rf 0,81 ± 0,01, dan harga rata-rata

Rf asiatikosida pada sampel 0,82. Rf sampel sama dengan standar sehingga dapat

disimpulkan bahwa sampel mengandung senyawa asiatikosid.

Page 57: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

38  

  

6. Hasil penetapan kadar asiatikosid

Penetapan kadar asiatikosid dilakukan dengan metode KLT, dan pengukuran

menggunakan program image J. Image J merupakan program dari NIH (The

National Institute of Health) yang dapat digunakan untuk menganalisis ukuran

bercak melalui image. Image J dapat menghitung area dan nilai pixel dari area yang

sudah ditentukan.

Pembuatan kurva baku dilakukan dengan 4 seri larutan baku yakni 0,37; 0,66;

0,94; 2,34 µg/µl (Tabel VII).

Tabel VII. Hubungan antara Kadar Asiatikosid Baku dengan Luas Area Bercak

Kadar asiatikosid (µg/µl) AUC 0,37 1815075 0,66 3419045 0,94 4599581 2,34 18071492

Berdasarkan hasil analisis hubungan antara kadar asiatikosid vs area

kromatogram, terlihat ada hubungan yang linier antara kenaikan kadar dan luas AUC

yang dihasilkan. Persamaan garis regresi untuk kurva baku, yaitu Y = 2838499,64 X

– 2188507,45 dengan nilai koefisien korelasi r = 0,9935.

Hasil uji penetapan kadar asiatikosida dalam ekstrak herba pegagan

didapatkan kadar rata-rata sebesar 1,42 % dengan nilai SD 0,23 %.

D. Pembuatan Granul Effervescent Ekstrak Herba Pegagan

Pembuatan granul dilakukan menggunakan metode granulasi basah dengan

cairan non reaktif. Granul dibuat dalam 3 macam, yaitu granul ekstrak, granul asam,

Page 58: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

39  

  

dan granul basa. Granul ekstrak dibuat terlebih dahulu dengan mencampurkan

ekstrak kental herba pegagan dengan laktosa. Ekstrak kental dibentuk menjadi granul

untuk memudahkan pembuatan granul asam. Ekstrak kental memiliki daya lengket

dan viskositas besar sehingga sulit homogen dengan bahan-bahan lainnya. Supaya

mudah dicampur, ekstrak kental digranul menggunakan laktosa. Granul ekstrak

kemudian dikeringkan selama 1 hari pada suhu ± 40oC (hasil orientasi), selanjutnya

granul diserbuk untuk mempermudah pencampuran dengan bahan-bahan lainnya.

Granul asam dibuat dengan mencampurkan serbuk ekstrak herba pegagan,

asam tartrat, dan larutan PVP 3% sebagai pengikat. PVP dilarutkan dalam etanol

96% karena bisa dengan cepat menguap sehingga meminimalisir kandungan air.

Serbuk ekstrak dicampurkan dalam granul asam karena asiatikosid lebih stabil dalam

suasana asam. Granul basa dibuat dengan mencampurkan natrium bikarbonat,

aspartam, dan larutan PVP 3%. Berdasar hasil orientasi, aspartam yang dicampurkan

dalam granul basa menghasilkan larutan effervescent dengan rasa yang lebih enak.

Granul basah yang terbentuk diayak dengan ayakan no 14, kemudian

dikeringkan dalam oven pada suhu 40oC selama 2 hari. Natrium bikarbonat akan

terdekomposisi menjadi natrium karbonat pada suhu di atas 50oC (Lindberg et al.,

1988) sehingga akan mempengaruhi jumlah CO2 yang dihasilkan (Natrium

bikarbonat dan natrium karbonat menghasilkan jumlah CO2 yang berbeda) oleh

karena itu digunakan suhu pengeringan 40oC.

Granul kering diayak lagi dengan ayakan no 16 untuk mendapatkan granul

dengan ukuran tertentu. Setelah diayak, granul asam dan basa kemudian dicampur

menggunakan cube mixer (50 rpm selama 5 menit). Kecepatan putar mixer dan

Page 59: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

40  

  

waktu pencampuan yang digunakan didasarkan pada pengamatan visual yang

menunjukkan campuran sudah homogen.

Pada penelitian ini faktor yang dioptimasi adalah asam tartrat dan natrium

bikarbonat. Jumlah asam tartrat yang digunakan untuk level rendah 1000 mg dan

level tinggi 1600 mg dan natrium bikarbonat yang digunakan adalah 1117,2 mg

untuk level rendah dan 1789,2 mg untuk level tinggi. Penentuan level rendah dan

tinggi asam didasarkan pada pernyataan Wehling dan Fred (2004) yang mengatakan

bahwa sumber asam yang digunakan dalam pembuatan sediaan effervescent adalah

sebesar 25-40% dari bobot 1 formula. Pada level rendah digunakan asam tartrat

sebanyak 25%, sedangkan pada level tinggi asam digunakan asam tartrat sebanyak

40%, dari 4 g berat satu formula.

Granul effervescent ekstrak herba pegagan menghasilkan larutan dengan rasa

manis, ada sedikit rasa asam dan aroma khas pegagan. Kandungan CO2 di dalam

larutan memberi sensasi segar. Larutan berwarna kuning kecoklatan, dan jernih.

E. Hasil Uji Sifat Fisik Granul Effervescent

Granul effervescent ekstrak herba pegagan diuji sifat-sifatnya meliputi

kecepatan alir, kandungan lembab, waktu larut dan pH larutan. Hasil uji tertera pada

tabel VIII.

Page 60: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

41  

  

Tabel VIII. Data Sifat Fisik Granul Effervescent

Sifat fisik Granul (n=6)

Formula 1 a b ab

Kecepatan alir (g/detik) 46,87±1,93 46,17±1,71 45,96±3,23 48,84±0,96

Kandungan lembab (%) 0,963±0,137 1,007±0,085 0,960±0,054 0,953±0,078

Waktu larut (detik) 61,90±10,52 79,46±5,84 63,70±4,02 70,72±2,45

pH larutan 5,21±0,61 4,36±0,23 6,20±0,14 6,35±0,09

Melalui perhitungan desain faktorial diperoleh nilai efek yang menunjukkan

faktor yang paling dominan antara asam tartrat, natrium bikarbonat, atau interaksi

keduanya dalam menentukan sifat fisik granul effervescent. Hasil perhitungan nilai

efek berdasar dicantumkan dalam tabel IX.

Tabel IX. Hasil Perhitungan Efek Berdasarkan Desain Faktorial

Sifat fisik granul Nilai efek A B Interaksi

Kecepatan alir 2,18 1,76 , Kandungan lembab 0,04 | , | | , |

Waktu larut , | 6,94 | | 10,54 | pH larutan | 0,70| , 1

Keterangan : Efek A = efek asam tartrat Efek B = efek natrium bikarbonat Efek interaksi = efek interaksi campuran antara asam tartrat dan natrium bikarbonat

1. Uji kecepatan alir

Pengujian kecepatan alir bertujuan untuk mengetahui kecepatan alir granul

yang dihasilkan. Kecepatan alir yang dikehendaki lebih besar dari 10 g/detik.

Menurut Guyot (cit., Fudholi, 1983), apabila waktu yang diperlukan 100 gram serbuk

untuk mengalir lebih lama dari 10 detik (T>10) dapat dikatakan bahwa dalam

Page 61: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

42  

  

fabrikasi pada skala industri akan dijumpai kesulitan dalam hal regularitas berat

tablet.

Data hasil pengujian menunjukkan semua formula memiliki kecepatan alir

granul yang diinginkan.

a b

Gambar 2. Pengaruh Level Asam Tartrat (a) dan Natrium Bikarbonat (b) terhadap Kecepatan Alir Granul

Berdasarkan perhitungan desain factorial, diperoleh efek asam tartrat dalam

menentukan kecepatan alir granul adalah 2,18, efek natrium bikarbonat 1,76, dan

efek interaksi keduanya sebesar 3,58. Efek asam tartrat, natrium bikarbonat dan

interaksi asam tartrat-natrium bikarbonat bernilai positif, menunjukkan bahwa

ketiganya meningkatkan kecepatan alir granul.

Gambar 2a, menunjukan bertambahnya jumlah asam tartrat akan menurunkan

kecepatan alir granul pada penggunaan level rendah natrium bikarbonat dan akan

meningkatkan kecepatan alir granul pada penggunaan level tinggi basa. Demikian

juga pada gambar 2b menunjukkan bertambahnya jumlah natrium bikarbonat akan

menurunkan kecepatan alir granul pada penggunaan level rendah asam dan

meningkatkan kecepatan alir pada penggunaan level tinggi asam tartrat. Kedua garis

45,00

46,00

47,00

48,00

49,00

1000 1150 1300 1450 1600

Kecepa

tan Alir (g/detik)

Asam Tartrat (mg)

Level Rendah Basa Level Tinggi Basa

45,00

46,00

47,00

48,00

49,00

1117,2 1285,2 1453,2 1621,2 1789,2

Kecepa

tan Alir (g/detik)

Natrium Bikarbonat (mg)

Level Rendah Asam Level Tinggi Asam

Page 62: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

43  

  

yang saling berpotongan pada gambar 2a dan 2b menunjukkan adanya interaksi antar

faktor.

Perhitungan Yate’s treatment dengan taraf kepercayaan 95% (F tabel 4,35)

untuk respon kecepatan alir granul diperlihatkan pada tabel X.

Tabel X. Perhitungan Yate’s Treatment pada Respon Kecepatan Alir Granul

Source of Variation

Degrees of freedom

Sum of Squares

Mean Squares F

Replicates 5 33,105 6,621 Treatment 3 30,904 10,301

a 1 7,100 7,100 2,501b 1 4,607 4,607 1,623

ab 1 19,197 19,197 6,762Experimental

error 20 56,780 2,839

Total 23 120,790

Keterangan a= asam tartrat; b= natrium bikarbonat; ab= interaksi

F hitung interaksi lebih besar dari F tabel, menunjukkan adanya interaksi

antara asam tartrat dan natrium bikarbonat. Interaksi keduanya memiliki pengaruh

signifikan dan berperan dominan dalam mempengaruhi kecepatan alir granul.

Masing-masing faktor asam tartrat dan natrim bikarbonat pengaruhnya tidak

signifikan terhadap kecepatan alir granul.

Interaksi asam tartrat dan natrium bikarbonat memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap kecepatan alir granul. Interaksi yang terjadi dimungkinkan tidak

terjadi secara langsung, antara asam tartrat dan natrium bikarbonat, melainkan dalam

wujud granul asam (asam tartrat, ekstrak herba pegagan, laktosa, PVP) dan granul

basa (natrium bikarbonat, aspartam, PVP) yang memiliki bentuk dan ukuran tertentu,

yang saling mendukung sehingga berpengaruh dalam meningkatkan respon.

Page 63: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

44  

  

2. Uji kandungan lembab

Pengukuran kandungan lembab dilakukan untuk mengetahui kandungan

lembab yang terkandung dalam granul effervescent herba pegagan. Kandungan

lembab merupakan faktor kritis dalam sediaan effervescent, karena adanya

kandungan lembab yang tinggi dapat menyebabkan reaksi effervescent prematur,

yang menyebabkan sediaan tidak dapat dikonsumsi. Persyaratan kandungan lembab

dalam sediaan granul effervescent adalah <1% (Allen, 2007). Kandungan lembab

juga penting bagi sediaan yang berasal dari bahan alam, sehingga kadar airnya perlu

dijaga pada tingkat yang rendah karena pada kandungan air yang tinggi akan mudah

ditumbuhi bakteri atau jamur. Pengukuran kandungan lembab pada penelitian ini

menggunakan alat moisture analyzer pada suhu 105oC, selama 15 menit.

Pembuatan granul effervescent pada penelitian ini dilakukan di dalam

ruangan dengan RH yang relatif tinggi (± 60%). Syarat RH ruangan untuk

pembuatan granul effervescent seharusnya 25%. Iklim tropis di Indonesia

menyebabkan kondisi RH yang tinggi. Untuk mengatasi kondisi tersebut, digunakan

dehumidifier dan air conditioner (AC) untuk membantu menurunkan kelembapan

ruangan, namun dehumidifier dan AC hanya mencapai RH 60%.

Usaha lain yang dilakukan untuk meminimalkan kandungan lembab pada

sediaan adalah melakukan pengeringan bahan sebelum dilakukan formulasi, dengan

suhu 40oC selama 1 hari (orientasi) pada RH 60%, tujuannya untuk mengurangi

jumlah hidrat pada bahan. Sebelum pengujian kandungan lembab, granul effervescent

dikeringkan kembali dalam oven pada suhu 40oC selama 2 hari (bobot konstan)

sehingga kandungan lembab dalam sediaan turun.

Page 64: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

45  

  

Moisture analyzer berada di lantai 4 gedung laboratorium farmasi sedangkan

granulasi dilakukan di lantai 1. Untuk menghindari penyerapan lembab selama

pemindahan, granul disimpan dalam wadah kedap udara. Pengukuran kemudian

dilakukan dengan moisture analyzer pada suhu dan kelembaban kamar.

Hasil pengukuran kandungan lambab granul memenuhi persyaratan untuk

semua formula.

a b

Gambar 3. Pengaruh Level Asam Tartrat (a) dan Natrium Bikarbonat (b) terhadap Kandungan Lembab Granul

Berdasarkan perhitungan desain faktorial didapat efek asam tartrat dalam

menentukan kandungan lembab granul effervescent adalah 0,04. Efek natrium

bikarbonat adalah | 0,06|, dan efek interaksi asam tartrat-natrium bikarbonat adalah

| 0,06|. Natrium bikarbonat dan interaksi asam-basa memiliki efek bernilai negatif,

hal ini menunjukkan natrium bikarbonat dan interaksi asam-basa dapat menurunkan

kandungan lembab granul effervescent. Natrium bikarbonat dan interaksi asam-basa

memiliki kekuatan sama untuk menurunkan kandungan lembab granul karena

memiliki nilai efek sama, keduanya lebih dominan dibandingkan efek asam tartrat.

0,95%

0,96%

0,97%

0,98%

0,99%

1,00%

1,01%

1000 1150 1300 1450 1600

Kand

ungan Lemba

b (%

)

Asam Tartrat (mg)

Level Rendah Basa Level Tinggi Basa

0,95%

0,96%

0,97%

0,98%

0,99%

1,00%

1,01%

1117,2 1285,2 1453,2 1621,2 1789,2

Kand

ungan Lemba

b (%

)

Natrium Bikarbonat (mg)Level Rendah Asam Level Tinggi Asam

Page 65: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

46  

  

Peningkatan jumlah asam tartrat akan meningkatkan kandungan lembab

granul pada level rendah basa, dan menurunkan kandungan lembab pada level tinggi

basa (gambar 3a), sedangkan pada gambar 3b peningkatan jumlah natrium

bikarbonat akan menurunkan kandungan lembab pada kedua level asam.

Diperkirakan ada interaksi antar faktor karena kedua garis yang pada gambar 3a dan

3b saling berpotongan.

Perhitungan Yate’s treatment dengan taraf kepercayaan 95% (F tabel 4,35)

untuk respon kandungan lembab granul diperlihatkan pada tabel XI.

Tabel XI. Perhitungan Yate’s Treatment pada Respon Kandungan Lembab

Granul

Source of Variation

Degrees of freedom

Sum of Squares

Mean Squares F

Replicates 5 0,017 0,003 Treatment 3 0,011 0,004

a 1 0,002 0,002 0,257b 1 0,005 0,005 0,613

ab 1 0,004 0,004 0,477Experimental

error 20 0,157 0,008

Total 23 0,185

Keterangan a= asam tartrat; b= natrium bikarbonat; ab= interaksi

Berdasarkan perhitungan dengan yate’s treatment, tidak ada faktor yang

signifikan dan tidak ada interaksi asam tartrat dan natrium bikarbonat karena F

hitung semua faktor lebih kecil dari F tabel. Faktor asam tartrat dan natrium

bikarbonat diberi perlakuan yang sama, dalam hal ini suhu dan lama pengeringan

sehingga tidak berpengaruh signifikan. Kandungan lembab lebih dipengaruhi oleh

kondisi RH lingkungan.

Page 66: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

47  

  

3. Uji waktu larut

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang diperlukan granul

effervescent ekstrak herba pegagan untuk larut dalam air. Persyaratan waktu larut

granul effervescent adalah antara 60-150 detik. Pengamatan waktu larut granul

dilakukan dengan melarutkan sejumlah granul sesuai dengan formula dalam 200 ml

air. Proses larutnya granul effervescent dimulai dengan adanya penetrasi air ke dalam

granul, selanjutnya adanya penetrasi air akan membuat asam dan basa bereaksi untuk

menghasilkan gas CO2 yang menyebabkan granul hancur dan kemudian larut.

a b

Gambar 4. Pengaruh Level Asam Tartrat (a) dan Natrium Bikarbonat (b) terhadap Waktu Larut Granul

Berdasarkan hasil perhitungan desain faktorial didapatkan efek asam tartrat

dalam menentukan waktu larut granul effervescent adalah 24,58, efek natrium

bikarbonat adalah | 6,94 |, dan interaksi antara asam tartrat-natrium bikarbonat

adalah | 10,54 |. Efek asam tartrat bernilai positif menunjukan bahwa faktor ini

meningkatkan waktu larut granul (menurunkan kelarutan). Efek natrium bikarbonat

60,00

65,00

70,00

75,00

80,00

1000 1150 1300 1450 1600

Waktu Larut (d

etik)

Asam Tartrat  (mg)

Level Rendah Basa Level Tinggi Basa

60,00

65,00

70,00

75,00

80,00

1117,2 1285,2 1453,2 1621,2 1789,2

Waktu Larut (d

etik)

Natrium Bikarbonat (mg)

Level Rendah Asam Level Tinggi Asam

Page 67: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

48  

  

dan interaksi asam tartrat-natrium bikarbonat bernilai negatif berarti menurunkan

waktu larut granul (meningkatkan kelarutan).

Peningkatan jumlah asam tartrat dapat meningkatkan respon waktu larut

granul baik pada level rendah maupun level tinggi natrium bikarbonat (Gambar 4a).

Peningkatan jumlah natrium bikarbonat akan meningkatkan respon waktu larut

granul pada level rendah asam tartrat, dan menurunkan respon pada level tinggi asam

tartrat (Gambar 4b). Diperkirakan ada interaksi antar faktor karena kedua garis yang

pada gambar 4a dan 4b saling berpotongan.

Perhitungan Yate’s treatment dengan taraf kepercayaan 95% (F tabel 4,35)

untuk respon waktu larut granul diperlihatkan pada tabel XII.

Tabel XII. Perhitungan Yate’s Treatment pada Respon Waktu Larut Granul

Source of Variation

Degrees of freedom

Sum of Squares

Mean Squares F

Replicates 5 263,140 52,628 Treatment 3 1145,359 381,786

a 1 906,142 906,142 31,705b 1 72,211 72,211 2,527

ab 1 167,007 167,007 5,843Experimental

error 20 571,614 28,581

Total 23 21698,600

Keterangan a= asam tartrat; b= natrium bikarbonat; ab= interaksi

Perhitungan Yate’s treatment waktu larut granul menunjukkan F hitung

interaksi lebih besar dari F tabel menandakan adanya interaksi. F hitung asam tartrat

lebih besar dari F tabel menunjukkan pengaruh yang signifikan dan peran dominan

dalam menentukan waktu larut granul. Natrium bikarbonat tidak berpengaruh

signifikan karena F hitungnya lebih kecil dari F tabel.

Page 68: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

49  

  

Kelarutan asam tartrat jauh lebih besar dari natrium bikarbonat sehingga

asam tartrat berperan dominan. Pada suhu 20°C kelarutan asam tartrat 139 g/100 ml

sedangkan natrium bikarbonat 8,7 g/100 ml. Reaksi effervescent menyebabkan

adanya interaksi oleh kedua faktor.

4. Uji pH larutan

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pH larutan effervescent ekstrak

herba pegagan. Nilai pH larutan dengan standar deviasi kecil menunjukkan campuran

granul yang homogen. Pada penelitian ini ditetapkan range pH 5-7 untuk membantu

kesetabilan asiatikosid dalam kondisi asam. Selain itu, pH yang terlalu rendah

berpotensi mengiritasi lambung.

Ekstrak herba pegagan pada sediaan effervescent memberikan pengaruh

tertentu sehingga pH larutan tidak dapat dihitung berdasarkan reaksi penetralan

Berdasarkan hasil pengujian didapatkan semua formula menghasilkan larutan

effervescent dengan pH yang dikehendaki.

a b Gambar 5. Pengaruh Level Asam Tartrat (a) dan Natrium Bikarbonat (b) terhadap pH

Larutan Granul Effervescent

4,00

5,00

6,00

7,00

1000 1150 1300 1450 1600

pH

Asam Tartrat (mg)Level Rendah Basa Level Tinggi Basa

4,00

5,00

6,00

7,00

1117,2 1285,2 1453,2 1621,2 1789,2

pH

Natrium Bikarbonat (mg)

Level Rendah Asam Level Tinggi Asam

Page 69: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

50  

  

Berdasarkan perhitungan desain faktorial efek asam tartrat dalam menentukan

pH larutan granul effervescent adalah | 0,70|, besar efek dari natrium bikarbonat

adalah 2,98, dan interaksi asam tartrat-natrium bikarbonat adalah 1. Asam tartrat

bernilai negatif menunjukkan bahwa efek ini menurunkan pH larutan. Natrium

bikarbonat dan interaksi asam tartrat-natrium bikarbonat bernilai positif berarti

meningkatkan pH larutan.

Gambar 5a menunjukkan bahwa peningkatan asam tartrat akan menurunkan

pH larutan pada level rendah natrium bikarbonat, dan meningkatkan pH larutan pada

level tinggi natrium bikarbonat. Pada gambar 5b menunjukkan bahwa dengan

peningkatan jumlah natrium bikarbonat akan menaikan respon pH larutan

effervescent baik pada level rendah maupun level tinggi asam tartrat. Diperkirakan

ada interaksi antar faktor karena kedua garis yang pada gambar 5a dan 5b saling

berpotongan.

Perhitungan Yate’s treatment dengan taraf kepercayaan 95% (F tabel 4,35)

untuk respon pH larutan granul effervescent diperlihatkan pada tabel XIII.

Tabel XIII. Perhitungan Yate’s treatment pada Respon pH Larutan Granul

Source of Variation

Degrees of freedom

Sum of Squares

Mean Squares F

Replicates 5 0,538 0,108 Treatment 3 15,482 5,161

a 1 0,711 0,711 8,358b 1 13,276 13,276 156,121

ab 1 1,495 1,495 17,581Experimental

error 20 1,701 0,085

Total 23 17,720

Keterangan a= asam tartrat; b= natrium bikarbonat; ab= interaksi

Page 70: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

51  

  

Hasil perhitungan pada tabel XIII menunjukkan F hitung interaksi lebih besar

dari F tabel menandakan adanya interaksi antara asam tartrat dan natrium bikarbonat

dalam mempengaruhi respon pH larutan. Pengaruh natrium bikarbonat dalam

mempengaruhi pH larutan lebih dominan dibandingkan asam tartrat.

Natrium bikarbonat berperan menghasilkan CO2 pada larutan effervescent.

Meningkatnya kadar CO2 menyebabkan pH larutan meningkat. Hal ini yang

menyebabkan natrium bikarbonat berperan dominan meningkatkan pH larutan.

F. Optimasi Formula

Formula granul effervescent dikatakan optimum apabila formula tersebut

memiliki sifat fisik yang baik sesuai yang dikehendaki. Uji sifat fisik yang dilakukan

sebagai kontrol kualitas granul effervescent adalah kecepatan alir, waktu larut, pH

dan kandungan lembab.

1. Kecepatan alir

Persamaan desain faktorial yang diperoleh dari perhitungan kecepatan alir

granul adalah Y = 59,47 – 1,11.10-2XA – 1,02.10-2 XB + 8,88.10-6XA XB

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diperoleh suatu area contour plot

kecepatan alir granul effervescent ekstrak herba pegagan, tertera pada gambar 6.

Page 71: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

52  

  

Gambar 6. Contour Plot Kecepatan Alir Granul

Melalui contour plot tersebut, dapat ditentukan area komposisi yang optimum

dari granul effervescent ekstrak herba pegagan untuk mendapatkan respon kecepatan

alir yang diinginkan, terbatas pada level yang diteliti. Menurut Guyot (cit., Fudholi,

1983), apabila waktu yang diperlukan 100 gram serbuk untuk mengalir lebih lama

dari 10 detik (T>10) dapat dikatakan bahwa dalam fabrikasi pada skala industri akan

dijumpai kesulitan dalam hal regularitas berat tablet. Berdasarkan contour plot

tersebut dipilih semua area karena memenuhi kecepatan alir yang dikehendaki yakni

di atas 10 g/detik.

2. Kandungan lembab

Persamaan desain faktorial yang diperoleh dari kandungan lembab granul

effervescent adalah Y = 0,71 + 2,50.10-4XA + 1,49.10-4XB – 1,49.10-7XA XB.

Berdasarkan persamaan tersebut diperoleh area contour plot kandungan

granul effervescent ekstrak herba pegagan, tertera pada gambar 7.

1117,2

1285,2

1453,2

1621,2

1789,2

1000 1150 1300 1450 1600

Kecepatan Alir Granul Effervescent (g/detik)

46,3 g/detik 47 g/detik 47,7 g/detik 48,5 g/detik

Asam Tartrat (mg)

Natrium

 Bikarbo

nat (m

g)

Page 72: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

53  

  

Gambar 7. Contour Plot Kandungan Lembab Granul Effervescent

Melalui contour plot tersebut ditemukan area optimum yang memenuhi

persyaratan kandungan lembab granul effervescent ekstrak herba pegagan yang

dikehendaki terbatas pada level yang diteliti. Menurut Allen (2007), kandungan

lembab granul effervescent < 1%, pada penelitian ini digunakan kandungan lembab ≤

0,99 %. Formula I (asam tinggi-basa tinggi), formula b (asam rendah-basa tinggi),

dan formula ab (asam rendah-basa rendah) seluruhnya berada pada area ≤ 0,99 %.

3. Waktu larut

Persamaan desain faktorial yang diperoleh dari waktu larut granul

effervescent adalah Y = 0,44 + 5,85.10-2 XA + 2,88.10-2 XB – 2,61.10-5XA XB.

Berdasarkan persamaan tersebut diperoleh area contour plot waktu larut

granul effervescent ekstrak herba pegagan, tertera pada gambar 8.

Page 73: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

54  

  

Gambar 8. Contour Plot Waktu Larut Granul Effervescent

Melalui contour plot tersebut, dapat ditentukan adanya area optimum dari

granul effervescent ekstrak herba pegagan untuk memperoleh waktu larut yang

dikehendaki terbatas pada level yang diteliti. Waktu larut dari granul effervescent

yang dikehendaki adalah kurang dari 2,5 menit (Wehling dan Fred, 2004).

Berdasarkan contour plot semua kurva memenuhi persyaratan waktu larut sehingga

dapat dipilih semua area untuk contour plot tersebut.

4. pH larutan

Persamaan desain faktorial yang diperoleh dari pH larutan granul effervescent

adalah Y = 7,74 – 4,19.10-3XA – 1,01.10-3XB + 2,48.10-6XA XB.

Berdasarkan persamaan tersbut diperoleh area contour plot pH larutan granul

effervescent ekstrak herba pegagan, tertera pada gambar 9.

1117,2

1285,2

1453,2

1621,2

1789,2

1000 1150 1300 1450 1600

Waktu Larut Granul Effervescent (detik)

63 detik 67 detik 72 detik 77 detik

Asam Tartrat (mg)

Natrium

 Bikarbo

nat (m

g)

Page 74: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

55  

  

Gambar 9. Contour Plot pH Larutan Granul Effervescent

Berdasarkan hasil contour plot dapat ditentukan area optimum dari granul

effervescent ekstrak herba pegagan untuk mendapatkan pH larutan yang dikehendaki

terbatas pada level yang diteliti. Asiatikosid stabil pada pH asam, pada penelitian ini

dipilih pH 5-7 untuk pH larutan optimum. pH yang terlalu asam berpotensi

menyebabkan iritasi lambung dan member rasa larutan yang terlalu asam. Oleh

karena itu dipilih area dengan rentang pH larutan 5-7.

5. Superimposed contour plot

Melalui contour plot masing-masing uji sifat fisik granul, dibuat suatu

contour plot super imposed dengan menggabungkan area optimum dari masing-

masing contour plot uji sifat fisik granul effervescent, kemudian ditentukan area

Page 75: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

56  

  

komposisi optimum campuran asam tartrat-natrium bikarbonat sebagai formula

optimum granul effervescent ekstrak herba pegagan, terbatas pada level yang diteliti.

Formula optimum granul effervescent ekstrak herba pegagan, dapat diprediksi

dengan mencari area komposisi optimum untuk seluruh uji sifat fisik granul

effervescent yang dilakukan. Kurva area optimum uji sifat fisik granul effervescent

yang telah dipilih digabungkan dalam suatu contour plot super imposed. Pada level

yang diteliti, ditemukan area komposisi optimum campuran asam tartrat-natrium

bikarbonat untuk semua uji sifat fisik granul effervescent ekstrak herba pegagan.

Gambar 10. Contour Plot super Imposed Granul Effervescent Ekstrak Herba Pegagan

Page 76: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

 

57 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa

kesimpulan, sebagai berikut:

1. Ekstrak herba pegagan dapat diformulasi menjadi sediaan granul effervescent.

Rasa larutan effervescent yang dihasilkan manis dan sedikit asam dengan sensasi

segar.

2. Asam tartrat memberi efek dominan pada waktu larut granul effervescent.

Natrium bikarbonat memberi efek dominan pada pH larutan. Interaksi asam

tartrat-natrium bikarbonat memberi efek dominan pada kecepatan alir granul.

3. Ditemukan area komposisi optimum asam tartrat dan natrium bikarbonat.

B. Saran

1. Perlu dilakukan optimasi formula dengan bahan pengisi lain yang dapat

berfungsi sebagai pengering.

2. Perlu dilakukan penelitian serupa dengan level asam dan basa yang sama pada

kondisi ruangan yang memenuhi persyaratan (RH 25%, suhu 25oC).

Page 77: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

58  

  

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1986, Sediaan Galenik, 5-20, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

Jakarta

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 48, 488, 601, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Anonim, 1999, WHO Monographs on Selected Medicinal Plants, Vol 1, 77-83, World Health Organization, Geneva

Anonim, 2004, Monografi Ekstrak Tumbuhan Indonesia, vol 1, 77-79, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta

Anonim, 2008a, Medicina Systemica, http://www.adaptogeno.com, diakses pada 11 September 2008

Anonim, 2008b, Madecassol® tab, Drug Info MIMS Indonesia, http://www.mims.com/madecassol tab, diakses pada 24 Juli 2009

Anonim, 2008c, http://www.scientistsolution.com/t11475-image+j.html, diakses tanggal 20 okober 2008

Anonim, 2009a, Material Data Sheet Tartaric Acid MSDS, http://www.sciencelab.com, diakses tanggal 22 Juli 2009

Anonim, 2009b, Material Data Sheet Sodium Bicarbonate MSDS, http://www.sciencelab.com, diakses tanggal 22 Juli 2009

Allen, 2007, Effervescent Oral Care Compositions and Methods Of Use, http://www.wipo.int/pctdb/en/wo.jsp?wo=200703827&DISPLAY=DESC, diakses tanggal 12 maret 2009

Ansel, H. C., 1989, Introduction to Pharmaceutical Dosage Form, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, 147-148, 214, 607-608, Indonesia University Press, Jakarta

Avani, Shah, T., Dua, R., Renuka, 2006, Effervescent tablet, http://www.pharmpedia.com/Effervescent_tablet, diakses tanggal 11 Januari 2009

Banker, G.S., and Anderson, N.R., 1986, Tablet, in Lachman, L. Lieberman, H.A., and Kanig, L., The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, Jilid II, Ed. III, 463-737, Universitas Indonesia Press, Jakarta

Page 78: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

59  

  

Bolton, S., 1997, Pharmaceutical Statistics, Practical and Clinical Application, 3rd

Ed., 308-337, Marcel Dekker, Inc., New York

 Fudholi, A, 1983, Metodologi Formulasi Dalam Kompresi Direk, Medika 7, 586-

593, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Heinrich, M., Barnes, J., Gibbsons, S., and Williamson, E.M., 2004, Fundamentals of Pharmacognosy and Phytotherapy, 280, Elsever Science Ltd., London

Kormin, S., 2005, The Effect of Heat Processing On Triterpene Glycosides and Antioxidant Activity of Herbal Pegagan (Centella asiatica L. Urban) Drink, 20

Lachman, Lieberman L.,Herbert,A.,dan Joseph B.S., 1989, Pharmaceutical Dosage Form, 105, 107, 120, Marcel Dekker Inc, New York

Lindberg, N., Engfors, H., Ericsson, T., 1992, Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, Effervescent Pharmaceutical in Swarbricck, J., Boylan, J.C., Vol 5, 45-47, 50, 56-59, Marcel Dekker, Inc., New York

Mohrle, R., 1989, Effervescent Tablet, in Lieberman, H.A., Lachman, L., (eds), Pharmaceutical Dosage Form, Tablet, Vol. I, 287-305, Penerbit Warner Lambert Company, Morris Pliains, New Jersey

Parikh, M., 1997, Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology, 63-64, Marcel Dekker, New York

Pramono, S., 2004, Standarisasi ekstrak herba pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) berdasarkan kadar asiatikosida secara KLT-densitometri, Majalah Farmasi Indonesia, Vol. 15, no 3, 118-123, Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta

Robinson, J.R., and Mc Ginity, J.W., 2002, Effervescent Granules and Methods for Their Preparation, United States Patent: 6,488,961 http://www.pharmcast.com Diakses pada 11 September 2008

Soegihardjo, C. J. dan Koensoemardiyah, 1995, Produksi Asiatikosida dan Senyawa Sekerabat dengan Kultur Suspensi Sel dari Centella Asiatica L. Urban, Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Stahl, E., 1985, Drug Analysis by Chromatography and Microscopy : a practical supplement to to pharmacopias, diterjemahkan oleh Kosasih P. dan Soediro, 205-207, ITB, Bandung

Voigt, R., 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Ed V, 141-142, 564, 577-578, diterjemahkan oleh Soendari Noerono, UGM Press, Yogyakarta

Page 79: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

60  

  

Wehling and Fred, 2004, Effervescent Composition Including Stevia, http://www.patentstorm.us/patent/6811793.html, diakses tanggal 11 Januari 2009

Wibisono, B. P., 2009, Optimasi Asam Sitrat dan Natrium Bikarbonat dalam Formula Granul Effervescent Ekstrak Herba Pegagan (Centellae asiaticae Herba) Dengan Metode Desain Faktorial, skripsi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Zeligs, M. A., and Bradlow H. L., 2006, Diindolylmethane (DIM), formed spontaneously from Indole-3-carbinol (I3C), is the dominant anti-proliferative indol in cell culture media after adding I3C, http://www.aidic.it/IBIC2008/webpapers/86Alupuli.pdf, diakses tanggal 22 Desember 2008

Page 80: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

61  

  

Lampiran 1. Surat Keterangan Resmi Simplisia Herba Pegagan

Page 81: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

62  

  

Lampiran 2. Notasi dan Formula Desain Faktorial

1. Notasi

Formula Faktor A Faktor B Interaksi 1 - - + a + - - b - + - ab + + +

2. Formula Desain Faktorial

Formula Asam Tartrat (mg)

Natrium Bikarbonat (mg)

1 1000 1117,2 a 1600 1117,2 b 1000 1789,2 ab 1600 1789,2

Page 82: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

63  

  

Lampiran 3. Data Pengujian Ekstrak

1. Organoleptis

Warna : Hijau tua / Hijau kehitaman

Bau : Manis (Khas)

Rasa : Pahit

2. Uji Kadar Air

Replikasi Kandungan lembab (%)

1 12,55 2 11,06 3 12,47 4 12,39 5 13,02 6 12,52 X 12,34

SD 0,66

3. Uji Daya Lekat

Replikasi Daya lekat (detik) 1 46,23 2 45.68 3 58.89 4 48.21 5 51.14 6 42.70 X 48,81

SD 5,68

Page 83: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

64  

  

Lampiran 4. Data Penetapan Kadar Asiatikosida

1. Kurva baku

Kadar asiatikosida

(µg/µl)

AUC

A = -2188507,45 B = 2838499,64 R = 0,9935

0,37 1815075 0,66 3419045 0,94 4599581 2,34 18071492

Totolan sebanyak 3 µl Persamaan kurva baku : Y = 2838499,64X – 2188507,45

2. Penetapan Kadar asiatikosida dalam ekstrak pegagan

Sampel AUC Kadar (%) Rata-rata (%) 1 4882581 1,66

1.42 2 3785338 1,40 3 2898660 1,19

Page 84: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

65  

  

Lampiran 5. Data Sifat Fisik Granul

1. Kecepatan alir (gram/detik)

No Formula 1 Formula a Formula b Formula ab 1 43,10 43,86 41,49 50,00 2 47,85 45,66 48,54 48,31 3 46,95 48,54 45,05 48,54 4 47,17 45,05 49,26 50,00 5 48,54 46,30 43,10 47,62 6 47,62 47,62 48,31 48,54 X 46,87 46,17 45,96 48,84

SD 1,92 1,71 3,23 0,96

2. Kandungan lembab (%)

No Formula 1 Formula a Formula b Formula ab 1 1,12% 0,90% 1,02% 0,90% 2 0,86% 1,08% 0,90% 0,96% 3 0,96% 0,98% 0,92% 0,90% 4 0,78% 0,92% 1,02% 1,10% 5 1,12% 1,08% 0,92% 0,96% 6 0,94% 1,08% 0,98% 0,90% X 0,96% 1,01% 0,96% 0,95%

SD 0,14 0,09 0,05 0,08

3. Waktu larut (detik)

No Formula 1 Formula a Formula b Formula ab 1 57,67 72,32 59,06 73,12 2 66,99 86,81 68,19 69,78 3 76,97 84,72 58,87 68,79 4 47,30 73,97 63,42 72,28 5 55,37 77,53 65,34 73,04 6 67,07 81,41 67,33 67,28 X 61,90 79,46 63,70 70,72

SD 10,52 5,84 4,02 2,45

Page 85: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

66  

  

4. pH larutan

No Formula 1 Formula a Formula b Formula ab 1 4,17 4,30 6,12 6,25 2 5,22 4,38 6,22 6,42 3 4,85 4,81 6,17 6,25 4 5,63 4,26 6,35 6,38 5 5,69 4,23 5,97 6,46 6 5,68 4,20 6,34 6,34 X 5,21 4,36 6,20 6,35

SD 0,61 0,23 0,14 0,09

Page 86: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

67  

  

Lampiran 6. Perhitungan Desain Faktorial

1. Kecepatan Alir Formula Asam tartrat Na- Bikarbonat Interaksi Respon

1 - - + 46,87 a + - - 46,17 b - + - 45,96 ab + + + 48,84

Efek asam tartrat = 46,87 46,17 – 45,96 48,84

2 2,18

Efek Na- Bikarbonat = 46,87– 46,17 45,96 48,842 1,76

Efek interaksi = 46,87 46,17 – 45,96 48,84 2 3,58 DOMINAN

Faktor A = level asam sitrat (1000 mg; 1600 mg) Faktor B = level natrium bikarbonat (1117,2 mg; 1789,2 mg)

Persamaan Y = bo + b1 (XA) + b2 (XB) + b12(XA) (XB)

Formula 1 46,87 = b0 + 1000b1 + 1117,2b2 + 1117200b12 (1) Formula a 46,17 = b0 + 1600b1 + 1117,2b2 + 1787520b12 (2) Formula b 45,96 = b0 + 1000b1 + 1789,2b2 + 1789200b12 (3) Formula ab 48,84 = b0 + 1600b1 + 1789,2b2 + 2862720b12 (4)

• Eliminasi (1) dan (2)

46,87 = b0 + 1000b1 + 1117,2b2 + 1117200b12

46,17 = b0 + 1600b1 + 1117,2b2 + 1787520b12 -

0,7 = -600b1 – 670320b12 (5)

• Eliminasi (3) dan (4) 45,96 = b0 + 1000b1 + 1789,2b2 + 1789200b12

48,84 = b0 + 1600b1 + 1789,2b2 + 2862720b12 - -2,88 = -600b1 – 1073520b12 (6)

• Eliminasi (5) dan (6) 0,7 = -600b1 – 670320b12 - 2,88 = -600b1 – 1073520b12 -

3,58 = 403200b12 b12 = 8,88.10-6

Page 87: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

68  

  

• Eliminasi (1) dan (3)

46,87 = b0 + 1000b1 + 1117,2b2 + 1117200b12 45,96 = b0 + 1000b1 + 1789,2b2 + 1789200b12 _

0,91 = -672b2 – 672000b12 (7)

• Subtitusi b12 ke persamaan (5) 0,7 = -600b1 – 670320 (8,88.10-6) 0,7 = -600b1 – 5,95 b1 = -1,11.10-2

• Subtitusi b12 ke persamaan (7) 0,91 = -672b2 – 672000 (8,88.10-6) 0,91 = -672b2 – 5,97 b2 = -1,02.10-2

• Substitusi b1, b2, b12 ke persamaan (1) 46,87 = b0 + 1000 (-1,11.10-2) + 1117,2 (-1,02.10-2) + 1117200 (8,88.10-6) 46,87 = b0 – 11,09 – 11,43 + 9,92 b0 = 59,47 jadi, persamaannya:

Y = 59,47 – 1,11.10-2XA – 1,02.10-2 XB + 8,88.10-6XA XB

2. Kandungan Lembab

Formula Asam tartrat Na- Bikarbonat Interaksi Respon

1 - - + 0,96 a + - - 1,01 b - + - 0,96 ab + + + 0,95

Efek asam tartrat = 0,96 1,01 – 0,96 0,95

2 0,04

Efek Na- Bikarbonat = 0,96 – 1,01 0,96 0,952

| 0,06|

Efek interaksi = 0,96 – 1,01 – 0,96 0,952 | 0,06|

Faktor A = level asam sitrat (1000 mg; 1600 mg) Faktor B = level natrium bikarbonat (1117,2 mg; 1789,2 mg)

Page 88: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

69  

  

Persamaan

Y = bo + b1 (XA) + b2 (XB) + b12(XA) (XB)

Formula 1 0,96 = b0 + 1000b1 + 1117,2b2 + 1117200b12 (1) Formula a 1,01 = b0 + 1600b1 + 1117,2b2 + 1787520b12 (2) Formula b 0,96 = b0 + 1000b1 + 1789,2b2 + 1789200b12 (3) Formula ab 0,95 = b0 + 1600b1 + 1789,2b2 + 2862720b12 (4)

• Eliminasi (1) dan (2)

0,96 = b0 + 750b1 + 750b2 + 562500b12

1,01 = b0 + 1200b1 + 750b2 + 900000b12 -

-0,05 = -600b1 – 670320b12 (5)

• Eliminasi (3) dan (4) 0,96 = b0 + 750b1 + 1500b2 + 1125000b12

0,95 = b0 + 1200b1 + 1500b2 + 1800000b12 - 0,01 = -600b1 – 1073520b12 (6)

• Eliminasi (5) dan (6) -0,05 = -450b1 – 337500b12 0,01 = -450b1 – 675000b12 -

-0.06 = 403200b12 b12 = -1,49.10-7

• Eliminasi (1) dan (3) 0,96 = b0 + 750b1 + 750b2 + 562500b12 0,96 = b0 + 750b1 + 1500b2 + 1125000b12 _

0 = -672b2 – 672000b12 (7)

• Subtitusi b12 ke persamaan (5) -0,05 = -600b1 – 670320 (-1,49.10-7) -0,05 = --600b1 + 0,10 b1 = 2,50.10-4

• Subtitusi b12 ke persamaan (7) 0 = -672b2 – 672000 (-1,49.10-7) 0 = -672b2 + 0,10 b2 = 1,49.10-4

Page 89: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

70  

  

• Substitusi b1, b2, b12 ke persamaan (1) 0,96 = b0 + 1000 (2,50.10-4) + 1117,2 (1,49.10-4) + 1117200 (-1,49.10-7) 0,96 = b0 + 0,18 + 0,10 – 0,10 b0 = 0,71 jadi, persamaannya: Y = 0,71 + 2,50.10-4XA + 1,49.10-4XB – 1,49.10-7XA XB

3. Waktu Larut granul

Formula Asam tartrat Na- Bikarbonat Interaksi Respon 1 - - + 61,90 a + - - 79,46 b - + - 63,70 ab + + + 70,72

Efek asam tartrat = 61,90 79,46 – 63,70 70,722 24,58 DOMINAN

Efek Na- Bikarbonat = 61,90 79,46 63,70 70,722

| 6,94 |

Efek interaksi = 61,90 79,46 63,70 70,722 | 10,54 |

Faktor A = level asam sitrat (1000 mg; 1600 mg) Faktor B = level natrium bikarbonat (1117,2 mg; 1789,2 mg)

Persamaan

Y = bo + b1 (XA) + b2 (XB) + b12(XA) (XB)

Formula 1 61,90 = b0 + 1000b1 + 1117,2b2 + 1117200b12 (1) Formula a 79,46 = b0 + 1600b1 + 1117,2b2 + 1787520b12 (2) Formula b 63,70 = b0 + 1000b1 + 1789,2b2 + 1789200b12 (3) Formula ab 70,72 = b0 + 1600b1 + 1789,2b2 + 2862720b12 (4)

• Eliminasi (1) dan (2)

61,90 = b0 + 750b1 + 750b2 + 562500b12

79,46 = b0 + 1200b1 + 750b2 + 900000b12 -

-17,56 = -600b1 – 670320b12 (5)

Page 90: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

71  

  

• Eliminasi (3) dan (4) 63,70 = b0 + 750b1 + 1500b2 + 1125000b12

70,72 = b0 + 1200b1 + 1500b2 + 1800000b12 - -7,02 = -600b1 – 1073520b12 (6)

• Eliminasi (5) dan (6) -17,56 = -600b1 – 670320b12 -7,02 = -600b1 – 1073520b12 -

-10,54 = 403200b12 b12 = -2,61.10-5

• Eliminasi (1) dan (3) 61,90 = b0 + 750b1 + 750b2 + 562500b12 63,70 = b0 + 750b1 + 1500b2 + 1125000b12 _

-1,80 = -672b2 – 672000b12 (7)

• Subtitusi b12 ke persamaan (5) -17,56 = -600b1 – 670320 (-2,61.10-5) -17,56 = -600b1 – 17,52 b1 = 5,85.10-2

• Subtitusi b12 ke persamaan (7) -1,80 = -672b2 – 672000b12 (-2,61.10-5) -1,80 = -672b2 + 17,57 b2 = 2,88.10-2

• Substitusi b1, b2, b12 ke persamaan (1) 61,90 = b0 + 1000 (5,85.10-2) + 1117,2 (2,88.10-2) + 1117200 (-2,61.10-5) 61,90 = b0 + 58,47 + 32,20 – 29,20 b0 = 0,44 jadi, persamaannya: Y = 0,44 + 5,85.10-2 XA + 2,88.10-2 XB – 2,61.10-5XA XB

Page 91: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

72  

  

4. pH larutan

Formula Asam tartrat Na- Bikarbonat Interaksi Respon 1 - - + 5,21 a + - - 4,36 b - + - 6,20 ab + + + 6,35

Efek asam tartrat = 5,21 4,36 – 6,20 6,352 | 0,70|

Efek Na- Bikarbonat = 5,21 – 4,36 6,20 6,352 2,98 DOMINAN

Efek interaksi = 5,21 4,36 6,20 6,352 1

Faktor A = level asam sitrat (1000 mg; 1600mg) Faktor B = level natrium bikarbonat (1117,2 mg; 1789,2mg)

Persamaan

Y = bo + b1 (XA) + b2 (XB) + b12(XA) (XB)

Formula 1 5,21 = b0 + 1000b1 + 1117,2b2 + 1117200b12 (1) Formula a 4,36 = b0 + 1600b1 + 1117,2b2 + 1787520b12 (2) Formula b 6,20 = b0 + 1000b1 + 1789,2b2 + 1789200b12 (3) Formula ab 6,35 = b0 + 1600b1 + 1789,2b2 + 2862720b12 (4)

• Eliminasi (1) dan (2)

5,21 = b0 + 750b1 + 750b2 + 562500b12

4,36 = b0 + 1200b1 + 750b2 + 900000b12 -

0,85 = -600b1 – 670320b12 (5)

• Eliminasi (3) dan (4) 6,20 = b0 + 750b1 + 1500b2 + 1125000b12

6,35 = b0 + 1200b1 + 1500b2 + 1800000b12 - -0,15 = -600b1 – 1073520b12 (6)

• Eliminasi (5) dan (6) 0,85 = -450b1 – 337500b12 - 0,15 = -450b1 – 675000b12 -

1 = 403200b12 b12 = 2,48.10-6

Page 92: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

73  

  

• Eliminasi (1) dan (3) 5,21 = b0 + 750b1 + 750b2 + 562500b12 6,20 = b0 + 750b1 + 1500b2 + 1125000b12 _

-0,99 = -672b2 – 672000b12 (7)

• Subtitusi b12 ke persamaan (5) 0,85 = -600b1 – 670320 (2,48.10-6) 0,85 = -600b1 – 1,66 b1 = -4,19.10-3

• Subtitusi b12 ke persamaan (7)

-0,99 = -672b2 – 672000b12 (2,48.10-6) -0,99 = -672b2 – 1,67 b2 = -1,01.10-3

• Substitusi b1, b2, b12 ke persamaan (1)

5,21 = b0 + 1000 (-4,19.10-3) + 1117,2 (-1,01.10-3) + 1117200 (2,48.10-6) 5,21 = b0 – 4,19 – 1,12 + 2,77 b0 = 7,74 jadi, persamaannya: Y = 7,74 – 4,19.10-3XA – 1,01.10-3XB + 2,48.10-6XA XB

Page 93: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

74  

  

Lampiran 7. Perhitungan Yate’s Treatment

Faktor : a. Asam tartrat

b. Natrium Bikarbonat

1. Kecepatan alir

Replikasi a1 a2 b1 b2 b1 b2

1 43,103 41,494 43,860 50,000 2 47,847 48,544 45,662 48,309 3 46,948 45,045 48,544 48,544 4 47,170 49,261 45,045 50,000 5 48,544 43,103 46,296 47,619 6 47,619 48,309 47,619 48,544

2yΣ = total sum of squares

2yΣ = (43,103)2 + (41,494)2 + (43,860)2 + (50,000)2 + (47,847)2 + (48,544)2 +

(45,662)2 + (48,309)2 + (46,948)2 + (45,045)2 + (48,544)2 + (48,544)2 +

(47,170)2 + (49,261)2 + (45,045)2 + (50,000)2 + (48,544)2 + (43,103)2 +

(46,296)2 + (47,619)2 + (47,619)2 + (48,309)2 + (47,619)2 + (48,544)2 _

( )24

1127,029 2

= 53045,545 – 52924,756 = 120,790

Ryy = replicate sum of square

Ryy = ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )24

1127,0294

192,091185,562191,476189,081190,362178,457 2222222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +++++

= 52957,861 – 52924,756 = 33,105

Tyy = treatment sum of squares

Tyy = ( ) ( ) ( ) ( ) ( )24

1127,0296

293,016277,026275,756281,231 22222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +++

= 52955,660 – 52924,756 = 30,904

Page 94: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

75  

  

Eyy = experiment al error sum of squares

= 120,790 – 33,105 – 30,904

= 56,780

Ayy = sum of squares associated with the different level of a

= ( ) ( ) ( )24

1127,02912

570,041556,988 222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +

= 52931,856 – 52924,756 = 7,100

Byy = sum of squares associated with the different level of b

= ( ) ( ) ( )24

1127,02912

568,772558,257 222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +

= 52929,362 – 52924,756 = 4,607

Source of Variation

Degrees of freedom

Sum of Squares

Mean Squares F

Replicates 5 33,105 6,621 Treatment 3 30,904 10,301

a 1 7,100 7,100 2,501b 1 4,607 4,607 1,623ab 1 19,197 19,197 6,762

Experimental error 20 56,780 2,839

Total 23 120,790

F a = errorerimentalforsquaresmean

effectaforsquaresmeanexp

= 839,2100,7

= 2,501

F b = errorerimentalforsquaresmean

effectbforsquaresmeanexp

= 839,2

4,067 = 1,623

Page 95: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

76  

  

F ab = errorerimentalforsquaresmean

effectabforsquaresmeanexp

= 839,2

19,174 = 6,762

F tabel (1,20) dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 4,35

2. Kandungan Lembab

Replikasi a1 a2 b1 b2 b1 b2

1 1,120 1,020 0,900 0,900 2 0,860 0,900 1,080 0,960 3 0,960 0,920 0,980 0,900 4 0,780 1,020 0,920 1,100 5 1,120 0,920 1,080 0,960 6 0,940 0,980 1,080 0,900

2yΣ = total sum of squares

2yΣ = (1,120)2 + (1,020)2 + (0,900)2 + (0,900)2 + (0,860)2 + (0,900)2 + (1,080)2 +

(0,960)2 + (0,960)2 + (0,920)2 + (0,980)2 + (0,900)2 + (0,780)2 + (1,020)2 +

(0,920)2 + (1,100)2 + (1,120)2 + (0,920)2 + (1,080)2 + (0,960)2 + (0,940)2 +

(0,980)2 + (1,080)2 + (0,900)2 _ ( )24

23,300 2

= 22,805 – 22,620 = 0,185

Ryy = replicate sum of square

Ryy = ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )24

23,3004

3,9004,0803,8203,7603,8003,940 2222222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +++++

= 22,638 – 22,620 = 0,017

Page 96: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

77  

  

Tyy = treatment sum of squares

Tyy = ( ) ( ) ( ) ( ) ( )24

23,3006

5,7206,0405,7605,780 22222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +++

= 22,631 – 22,620 = 0,011

Eyy = experiment al error sum of squares

= 0,185 – 0,017 – 0,011

= 0,157

Ayy = sum of squares associated with the different level of a

= ( ) ( ) ( )24

23,30012

11,76011,540 222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +

= 22,622 – 22,620 = 0,002

Byy = sum of squares associated with the different level of b

= ( ) ( ) ( )24

23,30012

11,48011,820 222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +

= 22,625 – 22,620 = 0,005

Source of Variation

Degrees of

freedom

Sum of Squares

Mean Squares F

Replicates 5 0,017 0,003 Treatment 3 0,011 0,004

a 1 0,002 0,002 0,257b 1 0,005 0,005 0,613ab 1 0,004 0,004 0,477

Experimental error 20 0,157 0,008

Total 23 0,185

Page 97: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

78  

  

F a = errorerimentalforsquaresmean

effectaforsquaresmeanexp

= 008,0002,0

= 0,257

F b = errorerimentalforsquaresmean

effectbforsquaresmeanexp

= 008,0

0,005 = 0,613

F ab = errorerimentalforsquaresmean

effectabforsquaresmeanexp

= 008,0

0,004 = 0,477

F tabel (1,20) dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 4,35

3. Waktu Larut

Replikasi a1 a2b1 b2 b1 b2

1 57,670 59,060 72,320 73,120 2 66,990 68,190 86,810 69,780 3 76,970 58,870 84,720 68,790 4 47,300 63,420 73,970 72,280 5 55,370 65,340 77,530 73,040 6 67,070 67,330 81,410 67,280

2yΣ = total sum of squares

2yΣ = (57,670)2 + (59,060)2 + (72,320)2 + (73,120)2 + (66,990)2 + (68,190)2 +

(86,810)2 + (69,780)2 + (76,970)2 + (58,870)2 + (84,720)2 + (68,790)2 +

(47,300)2 + (63,420)2 + (73,970)2 + (72,280)2 + (55,370)2 + (65,340)2 +

(77,530)2 + (73,040)2 + (67,070)2 + (67,330)2 + (81,410)2 + (67,280)2 _

( )24

72737800,43 2

Page 98: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

79  

  

2yΣ = 116055,131 – 114075,018 = 1980,113

Ryy = replicate sum of square

Ryy = ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )24

437,27378004

283,090271,280256,970289,350291,770262,170 2222222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +++++

= 114338,158 – 114075,018 = 263,140

Tyy = treatment sum of squares

Tyy = ( ) ( ) ( ) ( ) ( )24

437,27378006

424,290476,760382,210371,370 22222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +++

= 115220,377 – 114075,018 = 1145,359

Eyy = experiment al error sum of squares

= 1980,113 – 263,140 – 1145,359

= 571,614

Ayy = sum of squares associated with the different level of a

= ( ) ( ) ( )24

437,273780012

901,050753,580 222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +

= 114981,160 – 114075,018 = 906,142

Byy = sum of squares associated with the different level of b

= ( ) ( ) ( )24

437,273780012

806,500848,130 222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +

= 114147,229 – 114075,018 = 72,211

Page 99: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

80  

  

Source of Variation

Degrees of

freedom

Sum of Squares

Mean Squares F

Replicates 5 263,140 52,628 Treatment 3 1145,359 381,786

a 1 906,142 906,142 31,705b 1 72,211 72,211 2,527ab 1 167,007 167,007 5,843

Experimental error 20 571,614 28,581

Total 23 1980,113

F a = errorerimentalforsquaresmean

effectaforsquaresmeanexp

= 581,28142,906

= 31,705

F b = errorerimentalforsquaresmean

effectbforsquaresmeanexp

= 581,28

72,211 = 2,527

F ab = errorerimentalforsquaresmean

effectabforsquaresmeanexp

= 581,28

167,007 = 5,843

F tabel (1,20) dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 4,35

4. pH larutan

Replikasi a1 a2 b1 b2 b1 b2

1 4,170 6,120 4,300 6,250 2 5,220 6,220 4,380 6,420 3 4,850 6,170 4,810 6,250 4 5,630 6,350 4,260 6,380 5 5,690 5,970 4,230 6,460 6 5,680 6,340 4,200 6,340

Page 100: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

81  

  

2yΣ = total sum of squares

2yΣ = (4,170)2 + (6,120)2 + (4,300)2 + (6,250)2 + (5,220)2 + (6,220)2 + (4,380)2 +

(6,420)2 + (4,850)2 + (6,170)2 + (4,810)2 + (6,250)2 + (5,630)2 + (6,350)2 +

(4,260)2 + (6,380)2 + (5,690)2 + (5,970)2 + (4,230)2 + (6,460)2 + (5,680)2 +

(6,340)2 + (4,200)2 + (6,350)2 _ ( )24

17606,636 2

= 751,330 – 733,610 = 17,720

Ryy = replicate sum of square

Ryy = ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )24

636,176064

22,56022,35022,62022,08022,24020,840 2222222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +++++

= 734,148 – 733,610 = 0,538

Tyy = treatment sum of squares

Tyy = ( ) ( ) ( ) ( ) ( )24

636,176066

38,10026,18037,17031,240 22222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +++

= 749,091 – 733,610 = 15,482

Eyy = experiment al error sum of squares

= 17,720 – 0,538 – 15,482

= 1,701

Ayy = sum of squares associated with the different level of a

= ( ) ( ) ( )24

636,1760612

64,28068,410 222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +

= 734,321 – 733,610 = 0,711

Page 101: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

82  

  

Byy = sum of squares associated with the different level of b

= ( ) ( ) ( )24

636,1760612

75,27057,420 222

−⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ +

= 746,886 – 733,610 = 13,276

Source of Variation

Degrees of freedom

Sum of Squares

Mean Squares F

Replicates 5 0,538 0,108 Treatment 3 15,482 5,161

a 1 0,711 0,711 8,358 b 1 13,276 13,276 156,121 ab 1 1,495 1,495 17,581

Experimental error 20 1,701 0,085

Total 23 17,720

F a = errorerimentalforsquaresmean

effectaforsquaresmeanexp

= 085,0711,0

= 8,358

F b = errorerimentalforsquaresmean

effectbforsquaresmeanexp

= 085,0

13,276 = 156,121

F ab = errorerimentalforsquaresmean

effectabforsquaresmeanexp

= 085,0

1,495 = 17,581

F tabel (1,20) dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 4,35

Page 102: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

83  

  

Lampiran 8. Dokumentasi

 

Herba Pegagan

Ekstrak Kental Herba Pegagan

Page 103: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

84  

  

Serbuk Ekstrak Herba Pegagan

Formula I

Page 104: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

85  

  

Formula a

Formula b

Page 105: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

86  

  

Granul Formula ab

Page 106: OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM … · OPTIMASI ASAM TARTRAT DAN NATRIUM BIKARBONAT DALAM FORMULA GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centellae asiaticae

87  

  

BIOGRAFI PENULIS

Ignatius Alfa Mardhiprasetya, penulis skripsi ini,

dilahirkan di Purwokerto, 13 Maret 1987, dari pasangan

Chris Sumardhi dan C.M. Prasetyani. Penulis pernah

menempuh pendidikan di TK Santa Maria Purwokerto

(1991-1993), SD Santa Maria Purwokerto (1993-1999),

SMP Bruderan Purwokerto (1999-2002), SMA Negeri 1

Purwokerto (2002-2005), dan melanjutkan di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam

kerangka mewujudkan spirit Ignasian, penulis aktif

dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan: Asisten Praktikum Biokimia dan

Praktikum Formulasi Teknologi Sediaan Solid, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas

Farmasi 2006 (Divisi Kesejahteraan Mahasiswa), Paduan Suara Mahasiswa Cantus

Firmus, Inisiasi Fakultas Farmasi 2007 (Pubdekdok), Pharmacy Performance 2007

(Perlengkapan), Pengobatan Gratis Fakultas Farmasi USD 2007 (Pubdekdok),

Pementasan Sendra Tari Teatrikal Komunitas Tari Genta Rakyat USD 2008 (Divisi

Artistik Panggung).