57
OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (Studi Kasus di Industri Keripik Pisang Lateb Jaya Bandar Lampung) (SKRIPSI) Oleh Desi Deria Safitri FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG(Studi Kasus di Industri Keripik Pisang Lateb Jaya Bandar Lampung)

(SKRIPSI)

Oleh

Desi Deria Safitri

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

ABSTRACT

PROFIT OPTIMIZATION OF BANANA CHIPS INDUSTRY(Case Study at Banana Chips of Lateb Jaya in Bandar Lampung)

By

Desi Deria Safitri

The banana chips industry in Bandar Lampung is well developed, so that the industry

is expected to be able to utilize it, resources optimallyto produce maximum profits.

This study aims to optimize the use of input and output in each type of banana chips

production. The method thatused in this research was a survey method on profit

optimization. The method in this study is quantitative method and using the LINDO

(Linear Interactive Discrete Optimizer) program for data processing.Research results

showed that from various types of banana chips it has reached its optimal condition,

current condition Lateb Jaya excess and informed that condition. The level of profit

generated from the optimization process was Rp. 11,795,000.00 that higher than Rp.

10,592,000.00 So the amount of difference obtained was Rp. 1,203,000.00 in one

month of production.

Keywords: Banana Chips, profit, optimalization, and LINDO.

Page 3: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

ABSTRAK

OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG(Studi Kasus di Industri Keripik Pisang Lateb Jaya Bandar Lampung)

Oleh

Desi Deria Safitri

Industri keripik pisang di Bandar Lampung berkembang sangat baik, sehingga

industry tersebut diharapkan dapat memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki

seoptimal mungkin, untuk menghasilkan keuntungan maksimal. Penelitian ini

bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan input dan output pada setiap jenis

produksi keripik pisang.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

survei tentang optimasi keuntungan. Metode dalam penelitian ini bersifat kuantitatif

dan menggunakan program LINDO (Linear Interactive Discrete Optimizer) untuk

pengolahan data. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari berbagai jenis keripik

pisang sudah mencapai kondisi optimalnya, saat ini kondisi kondisi Lateb Jaya, dan

menginformasikan kondisi tersebut. Tingkat keuntungan yang dihasilkan dari proses

optimasi adalah sebesar Rp. 11.795.000,00 lebih besar daripada Rp. 10.592.000,00

sehingga selisih yang diperoleh sebesar Rp. 1.203.000,00 dalam satu bulan produksi.

Keywords: Keripik pisang, keuntungan, optimalisasi, dan LINDO

Page 4: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG(Studi Kasus di Industri Keripik Pisang Lateb Jaya Bandar Lampung)

Oleh

Desi Deria Safitri

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

Pada

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa
Page 6: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa
Page 7: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa
Page 8: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 18 Desember 1995, sebagai

putri keempat dari lima bersaudara, dari pasangan Bapak Ishak Darwis dan Ibu

Suhermi Aini. Penulis memulai pendidikan di TK Aisyah II Bandar Lampung

pada tahun2001-2002; SD Negeri 2 Labuhan Ratu pada tahun 2002-2008; SMP

Negeri 23 Bandar Lampung pada tahun 2008-2011; SMA YP UNILA Bandar

Lampung pada tahun 2011-2014. Pada tahun 2014 penulis terdaftar sebagai

mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN)

Pada bulan Januari-Maret 2017, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

di Desa Kota Gajah, Kecamatan Kota Gajah 1, Kabupaten Lampung Tengah.

Pada bulan Juli-Agustus 2017, penulis melaksanakan melaksanakan Praktik

Umum (PU) di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah dengan judul

“Mempelajari Pengendalian Mutu (Quality Control) pada Produksi Manisan Buah

Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”.

Selama di perguruan tinggi, penulis pernah meraih prestasi yaitu lolos dan

menjadi ketua kelompok pada Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang

Penelitian yang diselenggarakan oleh Kementriaan Riset Teknologi dan

Page 9: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

Pendidikan Tinggi pada tahun 2016 dengan judul “Hidrolisis Tepung Tapioka

menjadi Sirup Glukosa dengan Menggunakan Asam Klorida”. Penulis juga aktif

dalam kegiataan kemahasiswaan diantaranya menjadi anggota Paduan Suara

Mahasiswa Universitas Lampung pada periode 2016-2017.

Page 10: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

SANWACANA

Ucapan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat serta

karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan Skripsi dengan judul “Optimalisasi

Keuntungan Industri Keripik Pisang (Studi Kasus di Industri Keripik Pisang Lateb

Jaya Bandar Lampung”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Ir. Susilawati, M.Si.,selaku Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang telah memberikan saran dan

masukan selama penulis menimba ilmu di jurusan.

3. Bapak Ir. Harun Al Rasyid, M.Si., selaku Pembimbing Utama serta

Pembimbing Akademik yang telah memberikan pengarahan, bimbingan

dan masukan selama dikampus untuk menyelesaikan skripsi kepada

penulis.

4. Bapak Dr. Ir. Tanto Pratondo Utomo M. Si., selaku Pembimbing Kedua

Skripsi yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan

selama menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Wisnu Satyajaya, S.T.P., M.M., M.Si., selaku penguji selama

penulis menyelesaikan skripsi sampai seminar hasil penelitian.

Page 11: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

6. Bapak Dr. Erdi Suroso, S.T.P., M.T.A., selaku penguji yang telah

memberikan saran dan evaluasi terhadap karya skripsi penulis.

7. Pemilik industri keripik pisang Lateb Jaya beserta karyawan yang telah

memberikan izin penelitian, bantuan, dan dukungan selama pelaksanaan

penelitian penulis.

8. Orang tua dan Keluarga tercinta yang selama ini tidak pernah berhenti

memberikan dukungan kepada penulis.

9. Seluruh Bapak dan Ibu dosen pengajar, staff administrasi dan

laboratorium, serta seluruh karyawan yang ada di jurusan Teknologi Hasil

Pertanian Universitas Lampung.

10. Arga Yulianto yang tidak pernah berhenti mendukung, membantu, juga

memotivasi selama penulis mengerjakan skripsi.

11. Sahabat-sahabat terbaik selama mengerjakan skripsi dan sepermainan

Sintia Ultari, Rimadina Arumayanti, Dinda Kinasih, Untung Baruna, Eka

Nurlita, Tri Rezki Wulandari, dan Winda Septiana yang telah memberi

dukungan, saran, dan semangat kepada penulis.

12. Sahabat – Sahabat Perkuliahan Oopsie yang terbaik selama dikampus yang

selalu memotivasi satu sama lain selama bangku perkuliahan hingga

menyelesaikan skripsi.

13. Teman-teman sepermainan Yogi Aliyekti, Siti Farhana, Desti Anggistia,

Brian Akbar, dan Abiyyu Muhammad yang telah memberi dukungan,

saran, dan semangat kepada penulis.

14. Teman terbaik SMP dan SMA Anjelina Dwi dan Rahmawati Kaulika yang

selalu memberikan motivasi dan supportnya.

Page 12: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

15. Teman-teman THP angkatan 2014 yang telah memberi dukungan dan

semangat kepada penulis.

16. Teman-Teman THP dan luar THP, PSM yang selama ini menemani

penulis dalam proses perkuliahan berlangsung.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

diharapkan dan akan diterima dengan tangan terbuka. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca.

Bandar Lampung, 1 November 2018

Penulis

Desi Deria Safitri

Page 13: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 11.2. Tujuan Penelitian.................................................................................. 41.3. Manfaat Penelitian................................................................................ 41.4. Kerangka Pemikirian ........................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 8

2.1. Keripik Pisang ...................................................................................... 82.2. Optimasi ............................................................................................... 102.3. Produksi................................................................................................ 112.4. Fungsi Produksi.................................................................................... 132.5. Program Linear..................................................................................... 142.6. Metode Simplex ................................................................................... 182.7. Peramalan (Forecasting) ...................................................................... 192.8. Linear Interactive Discrete Optimizer (LINDO) ................................. 20

III. METODELOGI PENELITIAN ............................................................ 22

3.1. Waktu dan Tempat ............................................................................... 223.2. Alat dan Bahan ..................................................................................... 223.3. Metode Penelitian................................................................................. 22

3.3.1. Metode pengumpulan data .................................. ...................... 233.3.1.1. Oberservasi .................................................................... 253.3.1.2. Wawancara .................................................................... 25

3.4.Metode Pengolahan Data....................................................................... 263.4.1. Perumusan Peramalan (Forecasting) ......................................... 26

Page 14: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

3.4.1.1. Perumusan metode regresi linear ................................... 273.4.1.2. Perumusan MSE ............................................................ 28

3.4.2. Perumusan model matematik Linear Programming .................. 283.4.2.1. Perumusan variabel keputusan....................................... 283.4.2.2. Perumusan fungsi tujuan................................................ 293.4.2.3. Perumusan fungsi kendala ............................................. 29

a. Kendala bahan baku .................................................... 30b. Kendala jam tenaga kerja produksi ............................. 30c. Kendala jam kerja mesin ............................................. 30d. Kendala permintaan .................................................... 30

3.4.3. Input data formulasi model optimasi ke dalam aplikasiLINDO ........................................................................................ 30

3.4.4. Intrepeksi data keluaran LINDO ................................................ 313.5. Metode Analisis.................................................................................... 32

3.5.1. Analisis primal.... ....................................................................... 323.5.2. Analisis dual .............................................................................. 333.5.3. Analisis sensitivitas ................................................................... 33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 35

4.1. Gambaran Umum Produk..................................................................... 354.2. Proses Produksi ................................................................................... 37

4.2.1. Penyiapan bahan baku ................................................................ 374.2.2. Pengupasan bahan baku ............................................................. 384.2.3. Perendaman dan Pencucian ........................................................ 394.2.4. Perajangan bahan baku............................................................... 394.2.5. Penggorengan ............................................................................. 404.2.6. Penirisan minyak (de oiling) ...................................................... 414.2.7. Pemberian bumbu/perasa ........................................................... 414.2.8. Pengemasan ................................................................................ 41

4.3. Perumusan Masalah dalam Persamaan Matematik LinearProgramming ....................................................................................... 424.3.1. Perumusan variabel keputusan ................................................... 434.3.2. Perumusan fungsi tujuan ............................................................ 434.3.3. Perumusan fungsi kendala.......................................................... 45

4.3.3.1. Perumusan fungsi kendala bahan baku.......................... 464.3.3.2. Perumusan fungsi kendala jam tenaga kerja produksi... 484.3.3.3. Perumusan fungsi kendala jam kerja mesin................... 49

a. Mesin perajangan (slicer)............................................ 49b. Mesin penggorengan (frying)...................................... 50

4.3.3.4 Perumusan peramalan (forecasting) ............................... 524.3.3.5. Perumusan MSE ............................................................ 53

Page 15: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

4.3.3.6. Perumusan fungsi kendala permintaan .......................... 544.4. Analisis Primal..................................................................................... 564.5. Analisis Dual ........................................................................................ 58

4.5.1. Penggunaan bahan baku ............................................................. 594.5.2. Penggunaan jam tenaga kerja produksi ...................................... 604.5.3. Penggunaan jam kerja mesin...................................................... 614.5.4. Permintaan minimum ................................................................. 61

4.6. Analisis Sensitivitas ............................................................................. 624.6.1. Analisis sensitivitas koefisien fungsi tujuan .............................. 634.6.2. Analisis sensitivitas nilai ruas kanan (RHS) kendala................. 65

V. KESIMPULAN.......................................................................................... 68

5.1. Kesimpulan .......................................................................................... 685.2. Saran .................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Produsen Keripik di Gang PU Kota Bandar Lampung ............................. 9

2. Perintah untuk menjalankan Program LINDO....................................... 21

3. Jenis data yang digunakan...................................................................... 24

4. Harga jual per potong, biaya total per potong, dan keuntungan per

potong produk keripik pisang................................................................ 44

5. Ketersediaan bahan baku perbulan......................................................... 46

6. Data penggunaan bahan baku pisang pada masing-masing produk....... 47

7. Kebutuhan jam tenaga kerja bagian produksi untuk menghasilkan

keripik pisang per kilogram.................................................................... 48

8. Kebutuhan jam kerja mesin perajangan (slicer) untuk menghasilkan

keripik pisang per kilogram.................................................................... 50

9. Kebutuhan jam kerja mesin penggorengan (frying) untuk menghasilkan

keripik pisang per kilogram.................................................................... 51

10. Data hasil peramalan (forecasting) dengan metode Regresi Linear .... 52

11. Data hasil jumlah kuadrat rata-rata kesalahan (MSE)........................... 53

12. Data prediksi (forecasting) penjualan pada bulan Juni 2018 (Kilogram) 55

13. Produksi keripik pisang pada kondisi aktual dan kondisi optimal........ 56

14. Produksi keripik pisang pada kondisi aktual dan kondisi optimal........ 57

Page 17: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

15. Hasil optimasi penggunaan bahan baku................................................ 60

16. Hasil optimasi penggunaan jam kerja mesin......................................... 61

17. Hasil optimasi permintaan minimum.................................................... 62

18. Analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan ................................. 64

19. Analisis sensitivitas ruas kanan kendala ............................................... 66

Page 18: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berfikir ................................................................................ 7

2. Produk Keripik Pisang ......................................................................... 35

Page 19: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Industri sekarang banyak berkembang ialah industri yang berkembang dalam

bidang pertanian (Agroindustri), karena industry tersebut mengalami peningkatan

yang cukup pesat.Agroindustri merupakan pendekatan yang ditempuh untuk

pengembangan pertanian pada masa yang akan datang karena industri pengolahan

hasil pertanian (agroindustri) ditangani secara utuh, mulai dari proses produksi,

mengolah hasil, pemasaran dan aktivitas lain yang berkaitan dengan kegiatan

pertanian. Agroindustri bukan saja mampu sebagai sumber pertumbuhan baru bagi

sektor pertanian tetapi juga mampu menyerap banyak tenaga kerja.Agroindustri

juga merupakan suatu sistem pengolahan secara terpadu antara sektor pertanian

dengan sektor industri sehingga akan diperoleh nilai tambah dari hasil pertanian

tersebut (Soekartawi, 2001).

Salah satu produk agroindustri yang memiliki daya tarik akan bahan baku, proses

produksi, bentuk produk dan permintaannya ialah industri yang menggunakan

baku dari buah pisang. Pisang merupakan bahan baku pertanian yang mudah

diperoleh dan tumbuh dengan subur di sebagian besar wilayah khususnya di

provinsi Lampung. Keripik pisang di Lampung sendiri dijadikan sebagai oleh-

oleh khas masyarakat setempat. Karena melimpahnya komoditas pisang, di

Page 20: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

2

provinsi tersebut maka masyarakat Lampung mengolahnya menjadi keripik yang

dapat disimpan dalam kurun waktu yang cukup lama. Keripik pisang telah diakui

dan diresmikan sektor industrinya disalah satu tempat di Bandar Lampung yaitu di

gang PU yang sebagian besar menjual produk keripik pisang, salah satunya yaitu

keripik pisang Lateb Jaya.Keripik pisang merupakan olahan dari berbagai macam

jenis pisang, yang dikurangi kadar airnya sehingga menjadi produk yang renyah

dan memiliki cita rasa yang berbeda-beda, mulai dari rasa yang manis, asin, manis

pedas, dan sebagainya seperti coklat, keju, strawberry, balado, jagung manis dan

sebagainya (Prasasto,2007).

Setiap industri dan perdagangan diberbagai macam industri termasuk keripik

tentunya memiliki tujuan yang sama, ialah untuk memperoleh keuntungan yang

sebanyak-banyaknya dengan biaya seminimal mungkin. Namun untuk mencapai

tujuan tersebut, usaha keripik pada umumnya mengalami hambatan dalam

mencapai tujuan yang diinginkan. Pada dasarnya, untuk menjalankan suatu usaha

terdapat beberapa faktor sumber daya yang menjadi kendala dalam proses

produksi. Sumber daya baik itu berupa barang maupun jasa sangat dibutuhkan

oleh perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Sumber daya yang

dijelaskan tersebut terdiri dari bahan baku, bahan tambahan, mesin dan peralatan,

teknologi, dan SDM yang berupa tenaga kerja manusia (Asrina, 2013).

Semakin meningkatnya permintaan, maka akan menimbulkan kekurangan barang

produksi sehingga permintaan tidak dapat dipenuhi dengan baik. Hal ini

menyebabkan keuntungan yang diperoleh perusahaan tidak menentu dan

terkadang tidak sesuai dengan harapan pemiliknya. Selain itu, adakalanya

Page 21: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

3

penurunan permintaan yang menimbulkan kelebihan barang produksi dan

terjadinya penumpukan. Dengan mengacu pada hal tersebut, perusahaan perlu

melakukan pembenahan dalam perencanaan produksi agar kegiatan produksi yang

dilakukan dapat memenuhi permintaan pasar secara lebih optimal. Perencanaan

produksi yang dimaksud adalah suatu perencanaan yang memberikan keputusan

optimum berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk memenuhi

permintaan akan produk yang dihasilkan (Sriwidadi, 2013).

Keuntungan maksimal harus dimiliki dalam setiap perusahaan dalam kontinuitas

sebuah usaha. Kepentingan keuntungan ini sangat dibutuhkan karena pada era

globalisasi yang terjadi saat ini tidak menentu, tantangan dan ancaman di dunia

pasar tehadap harga yang simpang siur naik dan turun tidak terkontrol. Sebuah

usaha yang baik adalah memiliki “value added” keuntungan yang dapat

digunakan saat terjadi gejolak harga. Ketika harga tiba-tiba melonjak naik diluar

dugaan perusahaan, maka perusahaan dapat menutupi kekurangan tersebut

sehingga kontinuitas dapat dipertahankan. Dengan demikian usaha secara efisien

dapat mencapai tujuan mendapatkan keuntungan yang optimal (Siadari, 2016).

Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka dibutuhkan

optimasi keuntungan yang dapat diselesaikan dengan mencari solusi yang optimal

dalam proses produksi. Seperti yang telah dijelaskan bahwa tingkat keuntungan,

faktor-faktor produksi, dan produk yang dihasilkan sangat terkait, maka

pemecahan masalah optimasi yang digunakan adalah alat analisis linear

programming dengan menggunakan metode simpleks (Azalia, 2017). Salah satu

aplikasi linear programming yang dapat adalah Linear Interactive Discrete

Page 22: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

4

Optimizer (LINDO). Prinsip kerja dari program ini adalah memasukkan data

sebagai rumusan permasalahan yang terdiri dari fungsi maksimal atau fungsi

minimal dan fungsi kendala. Oleh karena itu, maka dilakukannya penelitian pada

keripik pisang.

1.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menentukan keuntungan optimasi pada setiap jenis produksi keripik pisang

yang selama ini sudah diterapkan.

2. Menentukan optimasi penggunaan input dan output produksi keripik pisang

1.3. Manfaat Penelitian

Memberi gambaran mengenai optimasi keuntungan pada produsen keripik, serta

dihasilkannya program linear programming yaitu LINDO yang dapat

digunakan oleh produsen untuk mengevaluasi optimalisasi produksi, sehingga

dengan adanya program ini maka dapat diperoleh keuntungan yang maksimal dan

optimalnya proses produksi yang dilakukan.

1.4. Kerangka Pemikiran

Produksi merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam operasi

perusahaan. Produksi merupakan suatu proses dimana proses tersebut ditujukan

untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) yang bernilai guna.

Page 23: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

5

Setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan keuntungan maksimum dengan

biaya yang digunakan minimum dalam proses produksinya (Handoko, 1999).

Perolehan keuntungan maksimum berkaitan erat dengan efisiensi dalam

berproduksi. Penggunaan sumber daya yang efisien turut mempengaruhi tingkat

keuntungan, jika salah satu sumber daya tidak manfaatkan secara maksimal akan

menyebabkan inefesiensi biaya sehingga keuntungan perusahaan tidak maksimal

(Suprihono, 2003).

Perencanaan produksi optimal disusun oleh suatu perusahaan untuk mengetahui

tingkat produksi optimal yang dapat dihasilkan. Proses optimasi dapat terwujud

melalui rangkaian proses yang terintegrasi mulai dari pengadaan bahan baku,

proses produksi, hingga menjadi produk yang siap dipasarkan. Akan tetapi dalam

proses produksi terdapat beberapa unsur yang berpengaruh pada hasil produksi

yaitu modal, manajemen, sumber daya manusia, motivasi, bahan baku, mesin dan

peralatan, teknologi, dan pengawasan mutu produk (Feigenbaum, 1992). Oleh

karena itu, dengan adanya optimasi produksi dapat dilakukan untuk memecahkan

dan mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan juga sebagai bentuk akhir

pengambilan keputusan perusahaan.

Produksi yang optimal dapat diselesaikan menggunakan model linear programm-

ing dengan metode simpleks. Metode tersebut dapat menyelesaikan persoalan

program linear mengenai pengoptimalan proses produksi berupa input dari

sumber daya berupa bahan baku, bahan pengemas, jam kerja mesin, tenaga kerja,

dan target produksi. Hasil output dari pengolahan data dengan menggunakan

LINDO akan memberikan kombinasi produk yang optimal sehingga keuntungan

Page 24: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

6

yang maksimal dapat dicapai. Hasil output dari pengolahan data yang

memberikan kombinasi yang optimal kemudian dibandingkan dengan kegiatan

produksi actual dan dievaluasi untuk melihat apakah kegiatan produksi yang

selama ini dilakukan sudah optimal atau belum. Apabila kegiatan produksi belum

optimal, maka dicari alternatif kegiatan produksi yang optimal sehingga dicapai

keuntungan yang maksimal.

Berdasarkan penjelasan tersebut,maka alur dari kerangka pikir dapat dilihat pada

Gambar 1 berikut ini:

Page 25: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

7

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Keuntungan

maksimalEvaluasi

Hasil Input yang

optimal

Optimasi Keuntungan

Permintaan Keripik

Pisang

Jumlah Ketersediaan

SumberDaya

Input sumberdaya bahan baku, tenaga

kerja, tenaga kerja mesin dan permintaan

Analisis primal, analisis dual, analisissensitivitas menggunakan aplikasi LINDO Fungsi Tujuan : memaksimalkan

keuntungan Fungsi Kendala :

1. Kendala Bahan Baku2. Kendala Tenaga Kerja Produksi3. Kendala Kerja Mesin4. Kendala Permintaan4. Kendala Permintaan

Page 26: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Keripik Pisang

Keripik pisang merupakan salah satu makanan yang diolah dari buah pisang

dengan cara diiris tipis kemudian digoreng menggunakan minyak hingga buah

pisang berubah warna dan teksturnya menjadi renyah. Menurut SNI 01-4315-

1996, keripik pisang adalah produk yang dibuat dari irisan buah pisang dan

digoreng, dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Keripik

pisang memiliki rasa yang gurih dan renyah serta aroma yang khas, sehingga

keripik pisang menjadi salah satu makanan ringan yang digemari masyarakat.

Berikut adalah data produsen keripik pisang dapat dilihat padaTabel 1.

Tabel 1. Produsen Keripik di Pagar AlamKota Bandar Lampung

Nama Perusahaan Lama Usaha(Tahun)

Kapasitas ProduksiPerbulan (kg)

Aneka Keripik ASA 18 14.400

Aneka Keripik Rizka 18 3.600Lateb Jaya 15 600Istana Keripik PisangIbu Mery

9 4.500

Ridho Jaya 7 1.200

Dua Dara 7 1000

Zom Zom Family 7 850

Askha Jaya 6 2000

Cipta Rasa 5 2600Lala 5 300

Sumber : Bank Indonesia, 2018

Page 27: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

9

Berdasarkan Tabel 1 diatas, dapat dilihat bahwa Keripik Lateb Jaya masuk ke

dalam 10 sentra industri UMKM yang tercatat oleh Bank Indonesia. Dari lama

usaha yang telah dijalankan oleh Keripik Pisang Lateb Jaya, usaha ini masih

tergolong belum berkembang dibandingkan dengan industri yang lain. Maka dari

itu, penulis tertarik untuk meneliti apakah produsen Lateb Jaya dalam kegiatan

produksinya sudah optimum atau belum dan kendala apa saja yang dialami, serta

penulis dapat melakukan peramalan untuk tahun-tahun kedepannya

Keripik pisang Lampung sudah banyak dikenal pada skala nasional dan produk ini

dijadikan sentra industri rumah tangga keripik pisang Bandar Lampung sebagai

tujuan utama para pengunjung untuk mencari oleh-oleh makanan ringan, atau

keripik pisang ini termasuk oleh-oleh khas Lampung yang telah diakui sehingga

para pengunjung dari berbagai daerah lain datang untuk mencari keripik pisang

sebagai buah tangan mereka sebelum kembali ke daerah asal. Pada dasarnya

proses pengolahan keripik pisang secara umum yang banyak dilakukan yaitu

diantarany acara konvensional dan cara vakum (vacuum frying).

2.2 Optimasi

Optimasi merupakan suatu pencapaian tingkat kondisi yang terbaik, yaitu

pencapaian suatu solusi terhadap persoalan yang ditujukan pada batas maksimum

dan minimum. Optimasi dapat diselesaikan dengan dua cara yaitu maksimisasi

dan minimisasi. Maksimisasi yaitu proses optimasi produksi dengan

menggunakan atau mengalokasian masukan (input) tertentu untuk mendapatkan

keuntungan semaksimal mungkin. Sedangkan minimisasi adalah optimasi

Page 28: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

10

produksi untuk menghasilkan tingkatkeluaran (output) tertentu dengan

menggunakan input atau biaya seminimal mungkin (Esther dkk, 2013).

Pengertian optimalisasi adalah pencapaian suatu keadaan yang paling baik dari

suatu masalah keputusan pada pembatasan sumberdaya yang ada. Menurut

Soekartawi (2001), optimalisasi ialah suatu usaha pencapaian terbaik, dan

optimalisasi produksi adalah penggunaan faktor-faktor produksi yang ada dengan

seefisien mungkin. Optimasi linier berkaitan dengan penentuan nilai-nilai ekstrim

dari sebuah fungsi linier. Permasalahan optimasi ini dapat dibagi dalam dua

bagian penting, diantaranya masalah maksimasi dan minimasi. Secara umum

persoalan optimalisasi terbagi atas dua macam diantaranya adalah optimalisasi

dengan kendala dan optimalisasi tanpa kendala (Nasendi dan Anwar,1985).

Persoalan optimalisasi dengan kendala pada umumnya merupakan masalah untuk

menentukan berbagai nilai variabel dari sebuah fungsi menjadi maksimum atau

minimum dengan melihat keterbatasan yang ada. Keterbatasan ini biasanya

meliputi semua faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi seperti

tenaga kerja, uang dan material yang merupakan input serta ruang dan waktu.

Salah satu teknik optimalisasi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan

persoalan optimalisasi dengan adanya kendala tersebut adalah teknik perancangan

linier (Nasendi dan Anwar, 1985).

2.3 Produksi

Produksi merupakan suatu proses yang menciptakan atau menambah faedah baru.

Proses produksi yaitu berupa cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau

Page 29: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

11

menambah manfaat yang dilakasanakan perusahaan. Sebagai dasar pedoman

sebelum sesuatu dilaksanakan maka perencanaan memiliki peran penting

supayaproses produksi dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Perencaanaan

produksi merupakan perencanaan tentang produk apa saja dan berapa jumah dari

masing-masing yang segeraakan diproduksikan pada periode yang akan datang

(Partadiredja,1979).

Pengertian produksi yang lainadalah hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi

dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Pengertian disini

dimaksudkan agar dapat dipahami bahwa dalam kata lain kegiatan produksi

merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan output dengan

menggunakan teknik produksi untuk memproses input sebaik mungkin (Sukirno,

2002). Elemen input dan output merupakan elemen yang paling banyak

mendapatkan perhatian dalam pembahasan teori produksi. Dalam teori produksi,

elemen input masih dapat diuraikan berdasarkan jenis ataupun karakteristik input

(Gaspersz, 1996). Secara garis besar input dalam sistem produksi terdiri atas

berbagai macam diantaranya:

1. Tenaga kerja

2. Modal atau kapital

3. Bahan-bahan material atau bahan baku

4. Sumber energi

5. Tanah

6. Informasi

7. Aspek manajerial atau kemampuan kewirausahawan

Page 30: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

12

2.4 Fungsi Produksi

Menurut Pyndick,(2007) menjelaskan bahwa fungsi produksi yaitu hubungan

antara masukan pada proses produksi dan hasil keluaran dapat digambarkan

melalui fungsi produksi. Fungsi ini menunjukkan keluaran Q yang dihasilkan

suatu unit usaha untuk setiap kombinasi masukan tertentu. Untuk

menyederhanakan fungsi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: Q = f{K,

L}.Fungsi produksi yaitu berfungsi sebagai hubungan fisik antara variabel yang

dijelaskan (Y) dan variabel yang menjelaskan (X). Variabel yangdijelaskan

biasanya berupa output dan variabel yang menjelaskan biasanya berupa input

(Soekartawi, 2003).

Menurut Sudarman (2004) fungsi produksi yaitu sebagai hubungan antaraoutput

yang diperoleh dan faktor-faktor produksi yang digunakan seringdinyatakan

dalam suatu fungsi produksi (production function). Fungsi produksi suatu skedul

(atau tabel atau persamaan matematis) yang menggambarkan jumlah output

maksimum yang dapat dihasilkan dari satu set faktor produksi tertentu dan sampai

pada tingkat produksi tertentu pula, faktor produksi dapat diklasifikasikan menjadi

dua macam :

1. Faktor Produksi Tetap (Fixed Input)

Faktor produksi tetap adalah faktor produksi di mana jumlah yang digunakan

dalam proses produksi tidak dapat diubah dengan cepat apabila kondisi pasar

memungkinkan pada perubahan jumlah output. Dalam kenyataannya tidak ada

satu faktor produksi pun yang sifatnya tetap secara mutlak. Faktor produksi ini

tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya dalam waktu yang relatif singkat.

Page 31: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

13

Input tetapakan selalu ada walaupun output turun sampai dengan nol. Contoh

faktor produksi tetap dalam industri ini adalah alat atau mesin yang digunakan

dalam proses produksi.

2. Faktor Produksi Variabel (Input Variable)

Faktor produksi variabel adalah faktor produksi di mana totalnya dapat berubah

dalam waktu yang relatif cepat sesuai dengan total output yang dihasilkan.Contoh

faktor produksi variabel dalam industri diantaranya yaitu bahan baku dan tenaga

kerja.Manajemen produksi pada suatu perusahaan akan selalu berusaha untuk

mengatur dan merencanakan penggunaan faktor-faktor produksinya agar mampu

berproduksi dengan biaya minimum dengan mencapai keuntungan pada tingkat

tertentu. Tujuan perusahaan dalam memaksimalkan keuntungan ataupun

meminimumkan biaya produksi dapat tercapai melalui perencanaan optimasi

produksi.

2.5 Program Linear

Menurut Mulyono (2007), program linier (linear programming) merupakan salah

satu teknik Operations Research (OR)yang digunakan paling luas dan

diketahuidengan baik. Linear programming merupakan metode matematika dalam

mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan seperti

memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. Linear programming

banyak diterapkan dalam membantu penyelesaian masalah ekonomi, industri,

militer, sosial, dan lain-lain. Linear programming berkaitan dengan penjelasan

suatu dunia nyata sebagai suatu model matematika yang terdiri atas sebuah fungsi

Page 32: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

14

tujuan linear dan sistem kendala linier.Linear Programming adalah suatu teknik

matematik yang didesain untuk membantu paramanajer operasi dalam

merencanakan dan membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang

ada. Operasional awalnya memerlukanpersyaratan berikut (Heizer dan Render,

2005):

a. Variabel keputusan

Variabel keputusan adalah variabel yang menguraikan secara lengkap keputusan-

keputusan yang akan dibuat, yang merupakan formulasi dari apa yang dicaridalam

persoalan tersebut.

b. Fungsi tujuan

Fungsi tujuan merupakan fungsi dari variabel keputusan yang harus dicapai

agarpenyelesaian optimal dapat ditentukan dari semua nilai-nilai yang layak.

c. Fungsi kendala

Fungsi kendala merupakan formulasi dari kendala-kendala yang dihadapi

delammenentukan nilai variabel-variabel keputusan.

d. Pembatas tanda

Pembatas tanda adalah pembatas yang menjelaskan apakah variabel keputusan

hanya bernilai non negatif atau boleh positif, nol, negatif (tidak berbatas tanda).

Kelemahan penggunaan linear programming adalah bila alat bantu komputer

tidak tersedia, maka cara linear programming dengan menggunakan banyak

variabel akan meyulitkan analisisnya dan bahkan tidak mungkin dikerjakan

dengan cara manual saja. Penggunaan variabel yang sedikit jumlahnya maka

Linear Programming dapat digunakan secara manual dengan bantuan cara

Page 33: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

15

perhitungan simpleks, yaitu suatu cara penyelesaian dengan melakukan iterasi

berbagai variabel.Kelemahan lainnya dari cara linear programming adalah

penggunaan asumsi linearitas, karena di dalam kenyataan yang sebenarnya

kadang-kadang asumsi ini tidak sesuai.

Linear programming itu sendiri sebenarnya merupakan metode perhitungan untuk

perencanaan terbaik di antara kemungkinan kemungkinan tindakan yang dapat

dilakukan. Penentuan terbaik tersebut terdapat banyak alternatif dalam

perencanaan untuk mencapai tujuan spesifik pada sumberdaya yang terbatas.

Program linier terdiri dari dua macam fungsi, yaitu fungsi tujuan dan fungsi

kendala. Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan sasaran atau tujuan

dalam sumber-sumber untuk memperoleh keuntungan maksimum atau biaya yang

minimum.

Sedangkan fungsi kendala adalah bentuk penyajian secara matematis kendala-

kendala yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke berbagai

kegiatan. Secara umum, model linear programming dapat dinyatakan sebagai

berikut (Wahyuni, 2008):

1. Fungsi Tujuan

Memakasimumkan atau meminimumkan :Z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn

2. Memenuhi syarat kendala :

a11x1 + a12x2 + ... +a1nxn (=,≤,≥) b1

a21x1 + a22x2 + ... +a2nxn (=,≤,≥) b2

...

am1x1 + am2x2 + ... + amnxn (=,≤,≥) bm

Page 34: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

16

x1, x2, ..., xn ≥ 0

Fungsi pembatas dapat dilihat dalam bentuk persamaan (=) atau pertidaksamaan

(= atau =).Fungsi pembatas disebut juga sebagai konstrain. Konstanta (baik

sebagai koefisien maupun nilai kanan)dalam fungsi pembatas maupun pada tujuan

disebut sebagai parameter model.

Pengertian simbol x1, x2, ... xn (xi) yang berarti variabel keputusan. Jumlah

variabel keputusan (xi) oleh sebab itu, tergantung dari jumlah kegiatan atau

kondisi yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Simbol c1, c2, ..., cn merupakan

kontribusi masing-masing variabel keputusan terhadap tujuan, disebut juga

koefisien fungsi tujuan pada model matematiknya. Simbol a11, ..., a1n, ..., amn

merupakan penggunaan per unit variabel keputusan akan sumber daya yang

membatasi, atau disebut jugasebagai koefisien fungsi kendala pada model

matematiknya. Simbol b1, b2, ..., bmmenunjukkan jumlah masing-masing sumber

daya yang ada. Jumlah fungsi kendala akan tergantung dari banyaknya sumber

daya yang terbatas. Pertidaksamaan terakhir (x1, x2, ..., xn ≥ 0) menunjukkan

batasan non negatif (Wahyuni, 2008).

Asumsi dasar yang menjadi ciri khas dari model linear programming menurut

Handoko (1999) adalah :

1. Linearitas, berarti bahwa fungsi tujuan dan fungsi kendala harus dapat

dinyatakan sebagai fungsi linier. Hubungan antara variabel bersifat linear.

Page 35: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

17

2. Proporsionalitas, berarti naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumberdaya

atau fasilitas yang tersedia akan berubah sebanding (proporsional) dengan

perubahan tingkat kegiatan.

3. Aditivitas, yang berarti nilai tujuan pada setiap kegiatan yang tidak saling

mempengaruhi,atau arti lain padalinear programming dimaksudkan bahwa

kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan

dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari

kegiatan lain.

4. Divisibilitas, berarti bahwa keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap

kegiatan dapat berupa bilangan pecahan.

5. Deterministik, berarti bahwa semua parameter dalam model linear

programming tetap dandapat diketahui atau ditentukan secara pasti.

2.6 Metode Simplex

Sesuai dengan perkembangan yang semakin pesat, maka masalah-masalah

program linier yang melibatkan banyak variabel keputusan dapat mudah

dipecahkan dengan bantuan komputer tanpa harus menghitung secara manual.

Apabila pada suatu variabel keputusan didalamnya tidak terlalu banyak, maka

masalah tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan suatu algoritma yang

sering disebut metode simpleks. Metode simpleks merupakan teknik yang

dikembangkan untuk memecahkan masalah program linier yang mempunyai

jumlah variabel keputusan dan pembatas yang besar. Disamping itu, metode

Page 36: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

18

simpleks merupakan prosedur aljabar yang sistem kerjanya selangkah demi

selangkah, dimulai dari suatu titik ekstrim yang optimal. (Subagyo, 1984).

Dalam menggunakan metode simpleks untuk menyelesaikan masalah-masalah

program linear, model program linear harus diubah ke dalam suatu bentuk

umumyang dinamakan bentuk baku kendala harus diwakili oleh satu variabel

basis awal. Bentuk baku model program linear memiliki ciri-ciridiantaranya

adalah semua kendala berupapersamaan dengan sisi kanan non negatif, fungsi

tujuan dapat memaksimumkan atau meminimumkan. Bentuk baku dalam metode

simpleks tidak hanya mengubah persamaan kendalake dalam bentuk sama dengan,

tetapi setiap fungsi menunjukkan status sumber dayapada kondisi sebelum ada

aktivitas yang dilakukan. Dengan kata lain, variabelkeputusan semuanya masih

bernilai nol.

2.6. Peramalan (Forecasting)

Definisi dari peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan

kejadian di masa depan. Hal tersebut dapat dilakukan denganmenggunakan data

historis dan proses kalkulasi untuk memprediksikan sebuah proyeksi atas kejadian

di masa datang. Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan intuisi subjektif

atau dengan model matematis yang disusunoleh pihak manajemen. (Heizer &

Render, 2011). Salah satu tujuan utama dari manajemen operasi adalah untuk

menyeimbangkan antara pasokan/supply dan permintaan,dan memiliki perkiraan

permintaan dimasa yang akan dating sangat penting untuk menentukan berapa

kapasitas atau pasokan/supply yang dibutuhkan untuk menyeimbangi permintaan.

Page 37: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

19

Metode peramalan biasanya digunakan oleh bagian penjualan dalam melakukan

perencanaan (sales planning) berdasarkan hasil ramalanpenjualan, sehingga

informasi peramalan dapat bermanfaat bagi Production Planning and Inventory

Control (PPIC). Dimana peramalan memegangperanan penting, antara lain:

(Hartini, 2011).

1. Penjadwalan sumber-sumber yang ada,

2. Peramalan pada tingkat permintaan untuk produk, material,

tenaga kerja, finansial atau jasa adalah input penting untuk penjadwalan.

3. Peramalan dibutuhkan untuk menentukan kebutuhan sumber-sumber di masa

yang akan datang,

4. Menentukan sumber-sumber daya yang diinginkan,

5. Semua organisasi atau perusahaan harus menentukan sumber apa

yang mereka inginkan untuk dimiliki pada jangka panjang.

2.7 Linear Interactive Discrete Optimizer ( LINDO)

Salah satu program komputer yang dapat digunakan untuk menganalisis linear

programming metode simplex adalah LINDO. LINDO diambil dari singkatan

Linear Interactive Discrete Optimizer. Program ini dapat digunakan untuk

mengetahui berbagai permasalahan yang dapat dimodelkan dalam bentuk linear.

Program ini prinsipnya adalah menginput data sebagai rumusan persoalan yang

terdiri dari fungsi maksimal atau fungsi minimal dan fungsi kendala.

Perhitungan LINDO yaitu pada dasarnya perhitungan yang digunakan pada

metode simpleks. Sedangkan untuk menyelesaikan masalah pemrograman linear

Page 38: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

20

integer nol-satu software Lindo menggunakan Metode Branch and Bound (Linus

Scharge, 1991). Untuk menentukan nilai optimal dengan menggunakan Lindo

diperlukan beberapa tahapan yaitu:

1. Menentukan model matematika berdasarkan data real

2. Menentukan formulasi program untuk Lindo

3. Membaca hasil report yang dihasilkan oleh Lindo.

Lindo memiliki fungsi utama yaitu berfungsi untuk mencari penyelesaian dari

masalah linier dengan cepat dengan memasukan data yang berupa rumusan dalam

bentuk linier. Lindo memberikan banyak manfaat dan kemudahan dalam

memecahkan masalah optimasi dan minimasi. Program ini menghendaki masukan

model matematik Linear Programming dengan format standar. Masukkan tersebut

akan diolah dengan proses tertentu, untuk menghasilkan keluaran. Hasil olahan

program sebagai keluaran sistem, dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu

format LINDO dan format simpleks.

Simplex dalam arti lain merupakan hasil olahan program yang masih mentah dan

masih merupakan keluaran langsung dari program yang perlu dikembangkan lagi

agar lebih bermanfaat dalam proses pembuatan keputusan manajerial. Selama

peubah-peubah dalam program sasaran linear juga mengikuti sifat linear, maka

LINDO dapat digunakan (Siswanto, 2007). Perintah yang biasa digunakan untuk

menjalankan program LINDO adalah pada (Tabel 2).

Page 39: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

21

Tabel 2. Perintah untuk menjalankan program LINDO

No Perintah Fungsi

1 MAX Berfungsi untuk memulai data dalam masalah maksimasi

2 MIN Berfungsi untuk memulai data dalam masalah minimasi

3 END Berfungsi untuk mengakhiri data

4 GO Berfungsi untuk pemecahan dan penyelesaian masalah

5 LOOK Berfungsi untuk mencetak bagian yang dipilih dari data yang

ada

6 GIN Berfungsi untuk variable keputusan agar bernilai bulat

7 INTE Berfungsi untuk menentukn solusi dari masalah biner

8 INT sama dengan INTE

9 SUB Berfungsi untuk membatasi nilai maksimum

10 SLB Berfungsi untuk membatasi nilai minimum

11 FREE Berfungsi agar solusinya berupa bilangan nyata (real)

Page 40: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

III. METODELOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2018 di salah satu industri

keripik pisang di gang PU Bandar Lampung.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang akan digunakan pada penelitian ini adalah handphone (sebagai

dokumentasi dan perekam suara), buku catatan (untuk mencatat hasil wawancara),

seperangkat alat komputer seperti aplikasi Microsoft Excel, aplikasi linear

programming yaitu LINDO.

3.3. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah survey tentang optimasi

keuntungan pada salah satu industri keripik pisang di gang PU Bandar Lampung.

Metode dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dalam menghitung optimalisasi

dalam produksi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Data primer diperoleh dari data historis di unit usaha tersebut dan

pengamatan secara langsung terhadap kondisi produk keripik serta wawancara

Page 41: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

23

dengan pihak terkait. Data sekunder diperoleh dari literatur dan studi pustaka atau

penelitian sebelumnya yang telah dilakukan berupa hasil data angka.

3.3.1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari

data primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitaif. Jenis data

primer yang digunakan yaitu yang diperoleh langsung dari narasumber produsen

keripik Lateb Jaya yang sekaligus pemilik usaha keripik tersebut yaitu seperti

besarnya permintaan pasar, biaya produksi, harga jual, kapasitas setiap sumber

daya, dan waktu proses pembuatan tiap produk. Data besarnya permintaan pasar

diperoleh dari penjualan masa lalu yang kemudian akan diramalkan dimasa yang

akan datang yakni juni 2018 atau seterusnya untuk mengetahui besar permintaan

pasarnya. Dengan jenis data lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel

3.Dan sebaliknya yakni data sekunder meliputi gambaran umum produk keripik

dari berbagai sumber literatur dan studi pustaka. Teknik pengumpulan data yang

dilakukan yaitu terdiri dari pengamatan di lapangan (observasi) dan wawancara

(interview).

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini memiliki tiga deskripsi data yang

digunakan, diantaranya dapat diuraikan pada tabel 3 dibawah ini.

Page 42: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

24

Tabel 3. Jenis Data yang digunakan

No DeskripsiData

Indikator Simbol

SatuanPengukuran

SumberData

1. VariabelKeputusan

Keripik pisangcoklat

X1 Kg

Keripik pisangmanis

X2 Kg

Keripik pisangmelon

X3 Kg

Keripik pisangkeju

X4 Kg Narasumber/kuisioner

Keripik pisangasin

X5 Kg

Keripik pisangstroberi

X6 Kg

Keripik pisangmocca

X7 Kg

Keripik pisangbalado

X8 Kg

2. FungsiKendala

Pisang S1 Kg

Minyak goreng S2 Liter

Bubuk coklat S3 Kg

Bubuk Keju S4 Kg

Garam S5 Kg Narasumber/Kuisioner

Bubuk stroberi S6 Kg

Bubuk melon S7 Kg

Bubuk balado S8 Kg

Bubuk mocca S9 Kg

Gula Pasir S10 Kg

Susu S11 Kg

Bawang Putih S12 Kg

Page 43: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

25

Tenaga Kerja S13 Jam

Tenaga KerjaMesin

S14 Jam

Permintaan /Penjualan

S15 Unit

3. PembentukanFungsi tujuan

Memaksimumkankeuntungan yangakan diperolehdari keripikpisang coklat,manis, melon,keju, asin,stroberi, mocca,dan balado

ZMaks=C1X1+C2X2+C3X3+C4X4+C5X5+C6X6+C7X7+C8X8

RupiahNarasumber/Kuisioner

3.3.2. Pengamatan di Lapangan (Observasi)

Observasi dilakukan di lapangan dengan melakukan peninjauan keadaan di lokasi

secara langsung. Proses identifikasi dilakukan untuk mengetahui mekanisme atau

proses bagaimana cara pengendalian dari persediaan yang ada dan yang lainnya.

Data yang diamati pada proses observasi ini dimulai dari persediaan bahan baku,

proses produksi, hingga ke penjualan keripik pisang.

3.3.3. Interview (Wawancara)

Pada tahapan proses interview (wawancara) pengumpulan data diperoleh dengan

cara mencari berbagai macam informasi sebanyak-banyaknya, yaitu informasi

tersebut berupa bahan baku yang digunakan, biaya produksi, proses produksi, dan

sebagainya. Data tersebut diperoleh dari narasumber yang terpercaya yaitu

Page 44: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

26

pemilik dan karyawannya, bisa juga pelanggan setia dari produk tersebut yang

disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai.

3.4. Metode Pengolahan Data

Data yang sudah terkumpul dari pengumpulan data yang telah dilakukan seperti

observasi dan interview, kemudian disusun model matematisnya. Model tersebut

terbentuk dari model matematis oleh permasalahan linear. Langkah-langkah yang

dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

(1) Menentukan fungsi tujuan dengan mengetahui daftar biaya produksi tiap

keripiksehingga dapat dimodelkan dalam program linier dan fungsi kendala.

(2) Menentukan variabel keputusan meliputi jumlah dari setiap jenis keripik

yang diproduksi dengan pembatas berupa komposisi bahan baku

pembuatan tiap jenis keripik, jumlah persedian bahan baku pembuatan

keripik, jam tenaga kerja produksi, jam kerja mesin dan permintaan konsumen.

(3) Memodelkan permasalahan ke dalam model matematis program linier.

(4) Menginput seluruh model program linier ke dalam program LINDO.

(5) Menganalisis output yang dihasilkan.

3.4.1 Perumusan Peramalan (forecasting)

Metode Peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau mengestimasi

secara kuantitatif maupun kualitatif apa yang terjadi pada masa depan berdasarkan

data yang relevan pada masa lalu. Kegunaan Metode Peramalan ini adalah

untuk memperkirakan secara sistematis dan pragmatis atas dasar data yang

Page 45: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

27

relevan pada masa lalu. Dengandemikian metode peramalan diharapkan dapat

memberikan objektivitas yang lebihbesar.

Berdasarkan Peramalan yang akan dilakukan, metode peramalan yang akan

dilakukan yaitu dengan menggunakan metode Regresi Linear. Dari metode

tersebut akan dilihat kesalahan terkecil sehingga metode tersebut sudah tepat

untuk digunakan selanjutnya.

3.4.1.1 Perumusan Metode Regresi Linear

Menurut Mulyono (2007) metode rata-rata regresi linear merupakan analisis

statistika yang memodelkan hubungan beberapa variable menurut bentuk

hubungan persamaan linier eksplisit. Persamaan linier bentuk eksplisit adalah

persamaan linier yang menempatkan suatu peubah secara tunggal pada salah satu

persamaan. Rumus peramalan dengan metode regresi linear adalah sebagai

berikut:

y’ = a+bx

Dimana :

y = variabel dependent

a = konstanta

b = koefisien variabel x

x = variabel dependent

b = a = y -bx

Page 46: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

28

3.4.1.2. Perumusan Jumlah Kuadrat Rata-Rata Kesalahan (MSE)

MSE merupakan metode alternatif dalam suatu metode peramalan. Pendekatan ini

penting karena teknik ini menghasilkan kesalahan yang moderat lebih di sukai

oleh suatu peramalan sehingga menghasilkan kesalahan yang sangat kecil. MSE

dihitung dengan menjumlahkan kuadrat semua kesalahan peramalan pada setiap

periode dan membaginya dengan jumlah periode peramalan.

3.4.2 Rumusan Model Matematik Linear Programming

Perumusan masalah dalam bentuk linear programming perlu dilakukan

identifikasi masalah Apabila masalah telah diindentifikasi maka rumusan tersebut

dapat diubah ke dalam model matematik. Perumusan model linear programming

tersebut dapat dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu perumusan variabel

keputusan, perumusan fungsi tujuan, dan perumusan fungsi kendala. Untuk

variabel keputusan disimbolkan dengan huruf-huruf tertentu. Setelah itu tujuan

dapat diubah ke dalam simbol matematik yang disebut fungsi tujuan. Kendala-

kendala juga harus diubah ke dalam persamaan matematik atau disebut fungsi

kendala.

3.4.3 Perumusan Variabel Keputusan

Perumusan variabel keputusan menguraikan secara lengkap keputusan-keputusan

yang akan dibuat. Variabel keputusan ini merupakan simbol matematika yang

Page 47: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

29

mengggambarkan tingkatan aktivitas perusahaan, yang kemudian dilanjutkan

dengan fungsi tujuan dan fungsi kendala sehingga masalah tersebut dapat

diselesaikan.

3.4.4 Perumusan Fungsi Tujuan

Fungsi tujuan dalam penelitian yaitu untuk mencari keuntungan dari masing-

masing produk keripik per satuan kilogram sehingga dapat memperoleh

keuntungan yang maksimal. Keuntungan diperoleh dari rumusan:

Z maks =pendapatan – (biaya bahan baku +biaya tenaga kerja + biaya tenaga

kerja mesin + permintaan) / total produksi perbulan

Z maks = ∑ ∑ CijXij ..........................................(1)

Keterangan :Z = nilai fungsi tujuan/ keuntungan optimal (Rp)Cij = kontribusi keuntungan produk ke-i pada bulan ke-jXij = Jumlah produk ke-i yang dihasilkan pada bulan ke-i = kelompok produkj = periode produksi dalam satu bulan

3.4.5 Perumusan Fungsi Kendala

Fungsi kendala adalah salah satu model matematik yang disajikan dari kendala

keputusan untuk dialokasikan secara optimal ke berbagai tujuan.Kendala

menggunakan pertidaksamaan ≤ pada setiap input produksimenunjukkan bahwa

perusahaan hanya mampu menyediakan/ paling banyaktersedia sebesar b, yang

disebabkan oleh keterbatasan modal yang tersediapada perusahaan.

Page 48: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

30

a. Kendala bahan baku

∑ ∑ BijXij ≤ Bij ....................................................... (2)

Keterangan :Bij = koefisien penggunaan bahan baku untuk produk ke-i pada bulan ke-jBij = ketersediaan bahan baku produk ke-i pada bulan ke-j

b.Kendala jam tenaga kerja produksi

∑ ∑ TijXij ≤ tij ........................................................ (3)

Keterangan :Tij = koefisien kebutuhan jam tenaga kerja untuk produk ke-i pada bulan ke-jTij = ketersediaan jam tenaga kerja untuk produk ke-i pada bulan ke-j

c. Kendala jam kerja mesin

∑ ∑ MijXij ≤ mij...................................................... (4)

Keterangan :Mij = koefisien kebutuhan jam mesin untuk menghasilkan produk ke-i pada bulan

ke-jmij = ketersediaan jam mesin untuk memproduksi produk ke-i pada bulan ke-j

d. Kendala permintaan

∑ ∑ PijXij ≤ pij ....................................................... (5)

Keterangan :Pij = koefisien jumlah permintaan untuk produk ke-i pada bulan ke-jpij = jumlah permintaan untuk produk ke-i pada bulan ke-j

3.4.6 Input data formulasi model optimasi ke dalam aplikasi LINDO

Setelah berbagai macam model matematik tersebut terbentuk, maka langkah yang

dilakukan selanjutnya yaitu menuliskan data formulasi model optimasi ke dalam

aplikasi LINDO. Formulasi model optimasi dalam penelitian ini berdasarkan lima

Page 49: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

31

persamaan matematik linear programming yang telah dirumuskan sebelumnya.

Untuk penulisan data formulasi model optimasi harus sesuai dengan perintah yang

ada pada aplikasi LINDO.

3.4.7 Intrepeksi data keluaran aplikasi LINDO

Setelah data hasilnya keluar, kemudian langkah selanjutnya adalah

mengintrepeksikan keluaran dari aplikasi LINDO. Adapun beberapa hasil

keluaran aplikasi LINDO dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Objective function value, merupakan nilai fungsi tujuan optimal yang

dihasilkan. Jika fungsi tujuan adalah untuk memaksimalkan keuntungan maka

nilai objective function value merupakan nilai keuntungan maksimal yang

diperoleh.

2) Variable, merupakan peubah keputusan dimana nilai variable akan sesuai

dengan simbol yang dibuat dengan huruf-huruf tertentu.

3) Value, merupakan nilai optimal untuk masing-masing peubah keputusan.

4) Reduced cost, menunjukkan besarnya penurunan dari koefisien fungsi tujuan.

Jika nilai reduced cost adalah nol dan peubah bernilai positif maka peubah

tersebut sudah dalam solusi yang sebenarnya atau sudah baik.

5) Slack or surplus, menunjukkan sisa atau kelebihan kapasitas yang akan terjadi

pada nilai peubah optimal yang ditunjukkan oleh kolom peubah.

6) Dual price, menunjukkan besarnya kenaikan fungsi tujuan akibat kenaikan satu

Page 50: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

32

unit kapasitas kendala. Nilai dual price juga menunjukkan harga penambahan satu

unit sumber daya. Nilai dual price disebut juga dengan shadow price.

Berdasarkan data hasil keluaran dengan aplikasi LINDO tersebut dapat diperoleh

beberapa analisis yaitu analisis primal, analisis dual, dan analisis sensitivitas.

3.5 Metode Analisis

Metode Analisis Data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah

pemrograman linear dengan metode simpleks dan dibantu paket software LINDO,

sehingga dari keluaran software ini dapat diperoleh beberapa analisis, yaitu

analisis primal, analisis dual dan analisis sensitivitas.

3.5.1 Analisis Primal

Analisis ini digunakan untuk mengetahui komposisi produk akhir optimal

yangdapat diproduksi oleh Keripik Pisang Lateb Jaya. Berdasarkan analisis primal

dapat menghasilkan tujuan (p) yang dimaksimumkan dengan keterbatasan

sumberdaya yang ada dengan membandingkan antara kombinasi aktivitas yang

terbaik dan pola operasi unit usaha yang dilakukan selama ini, maka dapat

diketahui apakah pola operasi unit usaha sudah mencapai kondisi optimal atau

sebaliknya.

3.5.2. Analisis Dual

Analisis dual dilakukan untuk mengetahui penilaian terhadap sumber daya yang

Page 51: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

33

ada dan menilai keputusan sumber daya mana yang masih memungkinkan

perusahaan untuk melakukan pembelian. Nilai dual menunjukkan perubahan yang

akan terjadi pada fungsi tujuan, apabila sumber daya berubah sebesar satu satuan.

Sumber daya yang berlebih dan kurang dapat dilihat berdasarkan nilai

slack/surplus. Apabila nilai slack/surplus >0, maka sumber daya berlebih dan

apabila nilai slack/surplus = 0, maka sumber daya bersifat langka. Apabila

sumber daya dengan nilai dual >0, maka sumber daya bersifat langka atau aktif,

sedangkan apabila nilai dual = 0 maka sumber daya bersifat berlebih atau tidak

aktif. Nilai dual dapat dilihat berdasarkan harga bayangan (shadow price), yaitu

batas harga tertinggi suatu sumber daya dimana perusahaan masih dapat

melakukan pembelian.

2.5.3 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas diperlukan untuk mengetahui sejauh mana jawaban optimal

dapat diterapkan, apabila terjadi perubahan parameter yang membangun model.

Perubahan dapat terjadi, karena perubahan koefisien fungsi tujuan, perubahan

koefisien fungsi kendala, perubahan nilai sebelah kanan model, serta adanya

tambahan peubah keputusan. Analisis ini bertujuan untuk memperoleh informasi

mengenai pemecahan optimum baru yang memungkinkan sesuai dengan

parameter perhitungan tambahan minimal.

Analisis sensitivitas menunjukkan selang kepekaan nilai-nilai koefisien fungsi

tujuan yang dapat mempertahankan kondisi optimal. Selang kepekaan ditunjukkan

oleh batas maksimum yang menggambarkan batas kenaikan nilai aktivitas atau

Page 52: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

34

kendala yang tidak merubah fungsi tujuan dan ditunjukkan oleh batas minimum

nilai koefisien fungsi tujuan yang menggambarkan batas penurunan nilai aktivitas

atau kendala yang tidak merubah fungsi tujuan. Selain itu, selang kepekaan

ditunjukkan oleh nilai ruas kanan yang menggambarkan seberapa besar perubahan

ketersediaan sumberdaya yang dapat ditolerir, sehingga nilai dual tidak berubah.

Page 53: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Pada hasil optimasi menunjukkan bahwa produk aktual dibulan mei dari

hampir semua jenis keripik pisang sudah mencapai kondisi optimalnya, namun

berbeda dengan keripik pisang rasa coklat dan manis yang berbeda dari kondisi

aktualnya yaitu pada kondisi optimal sebesar 184 kg dan 112 kg.

2. Penggunaan sumber daya dalam memproduksi produk keripik pisang belum

digunakan secara optimal. Sumber daya yang berstatus berlebih meliputi bahan

baku. Dan tingkat keuntungan yang dihasilkan dari proses optimasi adalah sebesar

Rp. 11.795.000,00 dan pada bulan Mei Rp. 10.592.000,00 sehingga selisih yang

diperoleh sebesar Rp. 1.203.000,00 dalam satu bulan produksi, hal ini

menunjukkan tingkat keuntungan jauh berbeda antara tingkat keuntungan pada

kondisi optimal dan kondisi bulan mei.

5.2 Saran

Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang

optimalisasi keuntungan usaha kecil mikro menengah yang ada di pagar alam,

data yang diperoleh harus jelas atau lebih spesifik dari narasumber, bila perlu

Page 54: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

69

dilakukannya pembukuan setiap masuknya bahan baku dan selama jalannya

proses produksi keripik pisang.

Page 55: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

DAFTAR PUSTAKA

Asrina, L dan Migunani. 2013. Pengambilan Keputusan Alokasi Sumber DayaProduksi Menggunakan Linear Programming. Jurnal Teknologi Informasidan Komunikasi. 4(1):17-33.

Azalia, Ailsa. 2017. Analisis Optimalisasi Produksi Produk Pastry (Studi KasusSalah Satu Industri Bakery di Kota Bandar Lampung). (Skripsi). FakultasPertanian Universitas Lampung. Lampung.

Cheng, G.W. dan Crisosto, C.H., 1995. Browning Potential, PhenolicComposition, and Polyphenoloxidase Activity of Buffer Extracts ofPeach and Nectarine Skin Tissue. Journal of the American Society forHorticultural Science 120: 835-838.

Esther, NataliaDwiAstuti, dkk. 2013. Penerapan Model Linear GolaProgramming Untuk Optimasi Perencanaan Produksi. Fakultas Sains danMatematika UKSW. Salatiga.

Feigenbaum, A.V. 1992. Kendali Mutu Terpadu. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Gaspersz, V. 1996. Total Quality Management. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

Handoko, T. H. 1999. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi.Yogyakarta:BPFE.

Hartini, Sri (2011). Teknik Mencapai Produksi Optimal. Cetakan Ketiga. CV.Lubuk Agung. Bandung.

Heizer, J. & Render, B. 2011. Operations Management. Tenth Edition. PearsoNew Jersey, USA.

Linus, S. 1991. Lindo An Optimization Modelling System. The Scientific Press.Chicago.

Mulyono, S. 1991. Operations Research. Lembaga Penerbit FakultasEkonomi Universitas Indonesia. Jakarta

Mulyono, S. 2007. Riset Operasi. Lembaga Penerbit Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia, Jakarta. Nasendi, B.D.E. dan Anwar. ProgramLinear dan Variasinya. Gramedia. Jakarta.

Page 56: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

Nesendi dan Anwar. 1985. Program Linier dan Variasinya. Jakarta: PT.Gramedia.

Nisa, Chatimatun dan Rodinah. 2005. “Kultur Jaringan Beberapa KultivarBuah Pisang (Musa paradisiaca L.) dengan Pemberian Campuran NAAdan Kinetin. Bioscientiace. Vol 2. No. 2. Hal: 23-36.

Nugroho, Riant. 2014. Public Policy. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta

Octaviani, Shanty. 2012. Analisis Optimalisasi Produksi Roti pada MarbellaBakery. (Skripsi). Fakultas Ekonomi Manajemen. Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Panggabean, D., M. Djalal., dan Santosa. 2014. Optimasi PerencanaanKeuntungan Produksi Pada Pengolahan Rendang di Perusahaan RendangErika.

Payakumbuh. Jurnal Optimasi Sistem Industri. 13(1):427-453

Partadiredja, A. 1985. Pengantar Analisa Ekonomi Pertanian. Mutiara. Jakarta.

Pindyck, Robert S. and Daniel L. Rubinfeld. 2007. Microeconomics Sixth Edition.New Jersey: Pearson Education.

Prasasto. 2007. Aspek produksi Keripik Singkong.http://prasasto.blogspot.com/2008/11/aspek-produksi-keripiksingkong.html[03 Desember 2015].

Rukmana dan Yuniarsih. 2001. Aneka Olahan Ubi Kayu. Kanisius. Yogyakarta.

Siadari, Yulianti. 2016. Optimasi Keuntungan dalam Produksi Industri Keripikdi Gang PU Bandar Lampung (Studi Kasus: Istana Keripik Pisang IbuMery. (Skripsi). Fakultas Manajemen dan Bisnis Universitas Lampung.Lampung.

Siswanto. 2007. Operation Reseacrh. Erlangga. Jakarta.

Soekartawi, 2001. Pengantar Agroindustri. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Industri. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sriwidadi, Teguh dan Erni Agustina. 2013. Analisis Optimalisasi Produksi denganLinear Programming Melalui Metode Simpleks. Jurnal School of BusinessManagement. Binus University. Jakarta Barat. 4(2):725-741.

Subagyo, P. 2000. Dasar-dasar Operation Research. BPFE. Yogyakarta.

Sudarman, Ari. 2004. teori Ekonomi Mikro. BPFE. Jakarta.

Page 57: OPTIMALISASI KEUNTUNGAN INDUSTRI KERIPIK PISANG (S tudi ...digilib.unila.ac.id/54534/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Carica Di CV. Yuasa Food Wonosobo, Jawa Tengah”. Yuasa

Sukirno, S. 2002. Teori Mikro Ekonomi Cetakan Keempat Belas. RajawaliPress. Jakarta.

Sulistijani. D. A. 2002. Sehat dengan Menu Berserat. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Supariasa. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.

Suprihono, B. 2003. Analisis Efisiensi Usaha Tani Padi Pada lahan sawah diKecamatan Karanganyar Kabupten Demak. (Tesis). Magister IlmuEkonomi Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.Semarang.

Wahyuni Tri dan Nuharini Dewi. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya.Departemen Pendidikan Nasional. Usaha Makmur. Surakarta.