Upload
deleda-freizia
View
14
Download
3
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
L/O/G/O
Occupational Performance
Created By :• Andin Kembangkasih 1306468056• Natasya Amalia P 1306468094• Deleda Freizia 1306468144• Sity Aisyah 1306468245• Farhah Dhaifina 1306468346• Ni Ketut Wahyuni 1306468440
KELOMPOK 5 OT UI 2013
Analisis Aktivitas
www.themegallery.com
Occupational Performance
Occupational Performance Area
Occupational Performance Component
www.themegallery.com
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN OCCUPATIONAL PERFORMANCE
AREA?
www.themegallery.com
Occupational Performance Area
• Occupational Performance Area (OPA) memiliki kategori berupa rutinitas, tugas yang dikerjakan oleh seseorang untuk memenuhi peran dalam beraktifitas.
• Ketegori tersebut meliputi : perawatan diri, produktivitas atau sekolah, leisure dan rest-occupation.
•
www.themegallery.com
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN OCCUPATIONAL PERFORMANCE
COMPONENT?
www.themegallery.com
Occupational Performance Component
• Occupational performance component (OPC) adalah komponen yang menjadi pelengkap dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas. Fisik, sensorimotor, kognitif, dan psikososial adalah dimensi dari occupational performance component yang menjadi dasar/modal untuk melakukan suatu aktifitas atau tugas.
• Klasifikasi occupational performance component yaitu:Motor functioningSensory and integrative functioningCognitive functioningPsychology functioningSocial functioning
www.themegallery.com
ANALISA OPA DAN OPC BERDASARKAN KASUS
www.themegallery.com
ANALISA OPA DAN OPC Kasus : Down Syndrome
• Manusia secara normal memiliki 46 kromosom, sejumlah 23 diturunkan oleh ayah dan 23 lainnya diturunkan oleh ibu.
• Para individu yang mengalami down syndrome hampir selalu memiliki 47 kromosom, bukan 46.
• Ketika terjadi pematangan telur, 2 kromosom pada pasangan kromosom 21, yaitu kromosom terkecil gagal membelah diri. Jika telur bertemu dengan sperma, akan terdapat kromosom 21—yang istilah teknisnya adalah trisomi 21.
www.themegallery.com
Analisa OPA dan OPC
• Down syndrome bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan gangguan perkembangan yang terjadi akibat tidak normalnya jumlah kromosom
www.themegallery.com
Analisa OPA
• Analisa OPA
A. Self Care• Tidak bisa melakukan toileting• Kesulitan dalam berpakaian• Kesulitan dalam makan• Kesulitan dalam minum• Kesulitan dalam grooming
www.themegallery.com
Analisa OPA
B. Productivity
• Kesulitan melakukan suatu pekerjaan yang baru• Sulit, bahkan tidak bisa mengikuti sekolah formal
www.themegallery.com
Analisa OPA
C. Leisure• Tidak bisa bermain seperti anak normal
www.themegallery.com
1.Sensory Motor Memiliki hypotonicity in muscle tone (floppy infant).
2.Hypermobility of the joints yang disebabkan oleh kelonggaran pada ligament
3.Mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik
4.Mempunyai wajah yang berbeda dan oral hypotonia
5.Individu kemungkinan bernapas melalui mulut karena ukuran nasal yang mengecil
Analisa OPC
www.themegallery.com
Analisa OPC
6. Tangan Individu cenderung pendek dan besar sehingga mengganggu koordinasi dan keterampilan.
7. Lidah orang tersebut menjulur ke luar dan pergerakan dari lidahnya terhambat. Lidah yang menjulur tersebut tampak besar rongga mulut kecil. Itu menyebabkan midfacial hypoplasia.
8. Individu biasanya memiliki tulang yang pendek khususnya pada tangan dan kaki yang menyebabkan kesulitan dalam melakukan kegiatan seperti menaiki tangga.
www.themegallery.com
9. mempunyai otot yang lemah terutama di vertebrae dan kelompok otot flexor.
10.mempunyai kesulitan koordinasi bilateral dan stabilitas keseimbangan.
11. mempunyai kesulitan dalam motor planning (dyspraxia).
12.mempunyai keterlambatan perkembangan reflex
www.themegallery.com
Ketahanan dalam memegang, termasuk menyentuh dan disentuh (tactile
defensiveness).
Menghindari beban yang ditumpu pada lengan, kaki, telapak tangan dan dengkul.
Takut pada ketinggian dan tidak stabil dalam permukaan yang tidak rata.
14.overrespond untuk sensory input dan exhibit.
www.themegallery.com
Menurunnya kesadaran proses tubuh yang berhubungan dengan menurunnya kemampuan
kinestetik.
Menurunkan kepekaan dan perhatian dari stimulasi taktil yang menyebabkan kurangnya discrimination dan
stereognosis selama sensasi taktil terjadi dan kegagalan dalam memanipulasi objek.
Kegagalan mengubah pergerakan dari tugas yang berbeda yang berhubungan dengan
menurunnya kemampuan kinestetik.
Menurunnya keseimbangan dan respon equilibrium.
Menurunnya durasi postrotary nystagmus.
13.Penderita tidak merasakan sensori yang diberikan dan yang penderita lakukan.
www.themegallery.com
Analisa OPC
B. Kognitif
• Individu mengalami mental retardasi
www.themegallery.com
Analisa OPC
C. Psikososial
• Cenderung untuk pasif dan tampak kekurangan motivasi.• kepercayaan diri yang lemah..• Kekurangan dari kemampuan fisik penderita mungkin
mengganggu kemampuan penderita untuk perkembangan kemampuan olahraga dan mengikutsertakan dikelompok aktivitas lainnya.
• Tidak dapat memulai kontak social terlebih dahulu karena takut ditertawakan atau ditolak.
• Perkembangan sosialnya terlambat.• Emosi tidak terkendali
www.themegallery.com
Analisis OPA dan OPC
Jika OPA sesorang dikatakan bagus, maka OPC seseorang tersebut telah mendukung dan dapat menyesuaikan sesuai lingkungan, fasilitas, dan limitasi yang ada sehingga bisa bekerja dengan baik
www.themegallery.com
APA TUJUAN OT MEMPELAJARI OPA DAN OPC?
www.themegallery.com
TUJUAN MEMPELAJARI OPA DAN OPC
Seorang OT akan mampu mengidentifikasi Occupational performance area (OPA) dan Occupational Performance Components (OPC) pada suatu kasus yang dialami pasien. Ia akan mampu mengetahui kekurangan pada pasien baik ditinjau dari OPA maupun OPC. Sehinggga seorang OT mampu melanjutkan assessment yang berorientasi pada pasien dan dapat melakukan treatment sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
www.themegallery.com