Nutrisi Respirasi

8/19/2019 Nutrisi Respirasi

http://slidepdf.com/reader/full/nutrisi-respirasi 1/49

Asuhan Nutrisi pada SistemRespirasi

Lailan Safna Nasution

PSPD FKK UMJ2010-2011



Tujuan Pembelajaran

• Mengerti dan memahami peranan nutrisi pada

sistem respirasi

• Mengerti dan memahami peranan nutrisi pada

berbagai penyakit sistem respirasi

• Mengaplikasikan asuhan nutrisi pada berbagai

penyakit sistem respirasi



Sistem Respirasi

• Ventilasi, difusi, perfusi

• Respirasi yang optimal: – Tersedianya oksigen yang dibutuhkan

– Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme.



Peranan Nutrisi pada Sistem

Respirasi



Nutrisi yang optimal → pertumbuhan dan

perkembangan yang optimal dari :

– anatomi sistem respirasi

– struktur rangka dan otot

– sistem persyarafan

– vaskularisasi

– imunitas



Gambar Sistem Respirasi



Malnutrisi vs

Penyakit Sistem Respirasi



Defisiensi zat gizi dan hubungannya

dengan kelainan pada sistem respirasi

1. NR!"

a. ##$ → Ventilatory Drive

– %ipoksia&hiperkapnia → la'u ventilasi &menit ↑( berhubungan erat dengan la'u metabolisme(

– )ika asupan makanan tidak adekuat, respons

tersebut tidak ter'adi, sehingga tubuh tidak mampu

mempertahankan ventilasi yang adekuat.



b. *tot sistem respirasi → katabolisme

– +ehilangan massa otot diafragma → penurunan

tekanan inspirasi ekspirasi ma, ventilasi ma.

dan kapasitas vital.

– Myopati penurunan fungsi / kehilangan massa

otot(



0. efisiensi $rotein dan 2e → kadar %b rendah.

3. efisiensi 4a, Mg, $, + → gangguan fungsi otot pernafasan

$ : hipofosfatemia → gangguan kontraktilitasotot&diafragma, penurunan 0,3-diphosphoglycerate pada sel

darah merah, 'umlah 5T$ ↓.

5kibatnya: gagal nafas akut

6. %ipoproteinemia → penurunan tekanan osmotik kolloid →edema pulmonal



7. $enurunan 'umlah surfaktan disintesis dari

protein dan fosfolipid( .

8. Vitamin 4 : sintesis kollagen Connective

tissue paru.

9. Mukus normal pada saluran nafas: air,

glikoprotein dan elektrolit.



Sehingga:

• Malnutrisi menyebabkan perubahan pada

sistem respirasi.

• Malnutrisi vs !agal Nafas: terkait erat.



PENYAKIT SISTEM ESPIASI

!S

STAT"S #I$I



Sangat beresik menyebabkan malnutrisi! karena:

Peningkatan Energy Expenditure Kerja pernafasan meningkatInfeksi kronisAkibat pengobatan (bronkodilator,antibiotik, steroid, diuretika))

$enurunan 5supan $embatasan airan Nafas pendek0

$enurunan saturasi oksigen saat makan5noreksia karena penyakit kronis!angguan sistem !", muntah

+eterbatasan ;ain Fatigue yang menyebabkan kesulitandalam menyiapkan makanan

#osial ekonomi rendah+etidakterampilan dalam pemberianmakan bayi dan anak($erubahan metabolisme



Brown and Light mengukur bah<a

• Normal: respirasi membakar 38-98 kkal &hari

→ sangat keil

• $asien $$*+: 63=-90= kkal&hari > 1=(



"nfeksi → emam

– +onsumsi oksigen basal meningkat 13? setiap

kenaikan suhu tubuh 1⁰C

– hipermetabolisme



PENYAKIT PA" %&ST"KSI

K%NIK 'PP%K(



Malnutrisi umum di'umpai pada penderita

$$*+ terutama emfisema(:

– 5ntropometrik: "MT menurun, penurunan tebal

lemak subkutan dan massa otot

– @iokimia<i: penurunan iron binding capacity,

albumin serum, transferrin serum dan Ain

– #upressi fungsi imun.



$enderita $$*+ B malnutrisi lebih sering

mengalami gagal nafas dibanding penderita

$$*+ tanpa malnutrisi.



Tujuan Penatalaksanaan:

1. Mengendalikan anoreksia

0. Memperbaiki fungsi paru

3. Mengendalikan penurunan berat badan



"# S$%&'(T)*

5N5MN#"#:

• "dentitas pasien

• Ri<ayat penyakit umum – +eluhan Ctama:

– 2aktor resiko: perokok, polusi udara, infeksi

– Ri<ayat !iAi



Ri+ayat Gi,i:

1. $erubahan @erat @adan:

- Usual Body Weight D ctual Body Weight D

- $erubahan pada ukuran ba'u & ukuran pinggangD $endapat orang sekitarD



0. $erubahan asupanan makanan

• 5pakah ada perubahan asupan makananD

#udah berapa lamaD

• @agaimana 'enis makanan yang biasa

dikonsumsiD #ama&tidak dengan anggota

keluarga lain di rumahD

• +onsistensi : padat&lunak&airD

• $orsi makanan: berubah&tidakD



3. !e'ala !astrointestinal

)ika ada ge'ala !" yang menetap / 0 minggu:

mungkin beresiko mengalami malnutrisi

• Muntah: kapanD setiap hariD, berapa kali&hariD

#udah berlangsung berapa lamaD

• MualD

• iareD @erapa kali&hariD #udah berlangsung berapa lamaD

• 5noreksiaD



6. +apasitas 2ungsional

• @isa beker'a seperti biasa&tidakD

•;emahD

• 4epat lelahD

• +urang bersemangatD

• Tirah baringD



-# .%&'(T)*

• $emeriksaan 2isik

• 5ntropometrik: @@, T@, T;+ dan massa otot

• ;aboratorium: arah Rutin, 5!5

• $emeriksaan 2ungsional:

– Tes fungsional paru spirometri(

– Tes fungsional kekuatan otot ventilatory !uscle

strength, peri"eral !uscle strength(• $emeriksaan Radiologis

• 5nalisis 5supan



/# ASS'SSM'NT

iagnosis +er'a:

• #tatus !iAi:

– #!5 #ub$ective %lobal ssess!ent (

– #tatus !iAi 5ntropometrik: "MT

• #tatus Metabolik: asidosis respiratorik



0# P1ANN)NG

$enatalaksanaan giAi harus men'adi bagian tak

terpisahkan dari terapi komprihensif.



PR)NS)P

1. ;akukan penilaian nutrisi lengkap

0. valuasi kebutuhan nergi hindari under&over"eeding (

3. @alans protein harus terapai

6. Monitoring airan dan elektrolit, terutama $hosfor

7. valuasi vitamin dan mineral

8. $ertimbangkan iet Tinggi ;emak, Rendah +arbohidrat pada pasien dengan hiperkapnia persisten.



Keutu!an"supan

#$an% &ne'%i !in)a'i under/overfeeding

1* &N&+,#

,a'is

no'$al



Menghitung (ebutuhan 'nergi

• Terbaik: indirect calori!etry

• $erhitungan kebutuhan energi menggunakan

EformulaF mempunyai E!argin o" error F

sampai 3=?, sehingga pasien perlu di monitor

ketat untuk menghindari under&over"eeding .



0 jenis %% untuk dipertimbangkan:

1. ctual weight :

• tidak selalu dapat dihitung, terutama pada pasien kritis.

• )ika edemaB(, @@ Emeningkat palsu E → usual weight

0. Usual weight

3. 'deal Body Weight → paling sering digunakan untuk

menghitung kebutuhan energi.6. d$usted Body Weight → overweight

BW ( )ctual Weight =,07 * + 'deal Body Weight



Estimating Caloric Requirement :

+@ G The %arris-@enedit Huation

• ;k G 88,69 B 13,97 @@( B 7,= T@( I 8,98 C(

•$r G 877,1= B J,789 @@( B 1,K7 T@( I 6,8KC(

+T G +@ 2# 52+T G +ebutuhan nergi Total

+@ G +ebutuhan nergi @asal

2# G 2aktor #tress

52 G 5ktivitas 2isik



5ktivitas fisik: 1.0 pt bedrest

1.3 ambulatory pt1.7-1.97 normal pt

0.= etremely ative

2aktor #tress: 1.=-1.1= postoperative <ithout

ompliations( 1.17-1.3= frature of long bone

1.1=-1.3= aner

1.1=-1.3= peritonitis&sepsis

1.0=-1.6= serious infetion&multiple

trauma

1.0=-1.6= multiple organi failure

syndrome

1.0=-0.== burns



)retn23nes 'nergy Re4uirement '4uatin

$atients <ith spontaneous breathing:

G 80J I 11 5( B 07 L( I 8=J *(

Mehanial ventilator-dependent patients:

G 1J07 I 1= 5( B 7 L( B 0K1 #(B 0J0 T( B K71 @(

G estimated energy ependiture

5 G age in years

L G <eight in kg

* G presene of obesity / 3=? "@L( =: no obesity 1: some obesity

# G se. =: female 1: male

T G trauma diagnosis. =: no trauma 1: some trauma

@ G burn diagnosis. =: no burn 1: some burn



• #umber kalori: +arbohidrat, $rotein, ;emak

•$roporsi: spesifik, disesuaikan dengan kondisimedis setiap pasien

• $asien tanpa hiperkapnik:

– +% 7=-8=?(

– ;emak 0=-3=?(

– $rotein 17-0=?(

• $asien hiperkapnik:

– +% 07-3=?(

– ;emak 7=-77?(

– $rotein 17-0=?(



Respiratry 5utient 6R57

• $roses oksidasi karbohidrat, protein, lemak

untuk menghasilkan energi memerlukan *0,

menghasilkan 4*0 B %0* dalam proporsi

yang unik untuk setiap substrat.

• R merupakan perbandingan antara 4*0 yang

dihasilkan dengan kebutuhan =0 dari masing0

substrat.



Respiratry 5utient 6R57

R G V4*0&V*0

KonsumsiO2 ()(per g)

KonsumsiO2 ()(per kkal)

Produksi!O2 ()(per g)

Produksi!O2 ()(per kkal)

"#

+arbohidrat =,K1 =,0= =,K1 =,0= 1,=

;emak 1,J8 =,00 1,3J =,17 =,9

$rotein =,J6 =,06 =,97 =,1J =,K



(mpsisi Nutrisi: 6lanjutan7

0. $R*T"N:

– %indari ,itrogen Balance ,egative

N loss / N consu!ed (



3. 4airan dan lektrolit

+ebutuhan airan dapat berubah setiap saat

sehingga perlu dimonitor seara terus-menerus

Normal : 3=-37 &kg@@



6. Mikronutrien:

– Mineral: Na, $, +, 4a, Mg

– Vitamin: Vitamin 4, Vitamin

7. Nutrien #pesifik: asam lemak omega-3

8. Non-nutrien: ;ikopen



Drug-Nutrient Interaction

• Terapi kortikosteroid 'angka pan'ang → th&

asma

– Menurunkan ekskresi Na → retensi Na dan air

– $eningkatan ekskresi 4a dan +

– Menurunkan absorpsi 4a di intestinal dan aktivitas

osteoblast.

Rekomendasi untuk suplementasi 4a dan vitamin

untuk menegah osteoporosis.



• 4ara $emberian:

– *ral diet

– *ral diet B suplementasi

– nteral feeding

– $arenteral feeding

• $emberian makanan oral: porsi keil dan

sering• +onsistensi makan per oral: makanan lunak.



Peningkatan asupan makanan! a#l dengan:

• Makanan densitas tinggi

• $emberian makanan selingan & snac seara teratur

• +onsistensi lunak

• Tampilan, tekstur dan aroma makanan yang menarik

• $roses penyiapan&pemasakan makanan yang

sederhana

• #esuaikan dengan sosial ekonomi penderita• #uasana makan yang menyenangkan & pendampingan.

5



Energy density:

Besarnya energi yang dihasilkan

oleh makanan relatif terhadap jumlah makanan (kcal/gr)

$enu A%

Menu sarapan seberat 67=

gr, mengandung 7== kal,

energy density 7== kal :

67= gr G &,& k'algr

$enu %

Menu sarapan seberat 166

gr, mengandung 7== kal,

energy density 7== kal :

166 gr G *,+ k'algr

@



Mnitring:

• #esuai dengan 'alur pemberian nutrisi dan

kondisi pasien

• )ika asupan tidak adekuat, modifikasi

komposisi nutrien dan bentuk makanan



'valuasi:

• $enilaian +eadaan Cmum

• 5nalisis asupan: /-h "ood recall s

• $enilaian #tatus !iAi: #!5

• $enilaian #tatus !astrointestinal

• 5!5



'dukasi:

• @entuk makanan lunak

• $orsi makanan keil dan sering

• "stirahat sesudah makan

• Motivasi agar penderita mengkonsumsi

makanan sesuai an'uran.



E"I$A KA-I.

dan-EA$A EA/A"

Documents

Nutrisi Respirasi