3
REPRESENTASI MODEL DATA 1. Model data berdasarkan Objek Model Keterhubungan Entitas (Entity- Relationship Model) Model Berorientasi Objek (Object-Oriented Model) Model Data Semantik (Semantic Data Model) Model Data Fungsional(Functional Data Model) 2. Model data berdasarkan Record Model Relational Model Hirarki Model Jaringan ENTITY Individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain Menunjuk pada individu suatu objek VARIAN ENTITAS Idealnya, himpunan entitas yang terlibat dalam sebuah Diagram E- R adalah himpunan entitas kuat/bebas (Strong Entity Sets) Himpunan entitas kuat tidak memiliki ketergantungan dengan himpunan entitas lainnya Himpunan entitas Mahasiswa, Dosen dan Mata Kuliah dapat digolongkan sebagai himpunan entitas kuat STRONG ENTITY Kemunculan entitas- entitas didalamnya tidak tergantung pada keberadaan entitas di himpunan entitas yang lain WEAK ENTITAS Himpunan entitas lemah berisi entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain (Strong Entity) Biasanya tidak mempunyai atribut yang dapat berfungsi sebagai key, yang benar-benar dapat menjamin keunikan entitas didalamnya Atribut yang diberi garis putus-putus menunjukkan bahwa atribut tersebut merupakan atribut key yang tidak meyakinkan SUBTYPE ENTITY Himpunan entitas yang beranggotakan entitas- entitas yang merupakan bagian dari himpunan entitas yang lebih superior/utama. Merupakan hasil dekomposisi (spesialisasi) himpunan entitas berdasarkan pengelompokan tertentu VARIAN RELASI Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas yang berbeda disebut sebagai Relasi Biner (Binary Relation) Relasi Tunggal Relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entitas ke himpunan entitas yang sama Relasi Multi Entitas Relasi dari 3 himpunan entitas atau lebih Sedapat mungkin dihindari, karena mengaburkan derajat relasi Relasi Ganda Tidak hanya ada satu relasi yang muncul antara dua himpunan SPESIALISASI Pengelompokkan entitas- entitas yang menjadi anggota pada sebuah himpunan entitas Contoh : Dosen; dapat dibagi menjadi Dosen tetap (karyawan tetap di PT tersebut) Dosen tidak tetap (karyawan di PT lain) Ditekankan perbedaannya GENERALISASI Pengelompokkan entitas disatukan dalam dalam sebuah himpunan entitas dengan atribut yang sama Karena tidak tegasnya perbedaan antara dua kelompok Ditekankan persamaannya AGREGASI Relasi yang secara kronologis mensyaratkan telah adanya relasi lain Relasi yang terbentuk tidak hanya dari entitas tapi juga mengandung unsur dari relasi lain Menggambarkan sebuah himpunan relasi yang secara langsung menghubungkan sebuah entitas dengan sebuah himpunan relasi dalam diagram E-R NORMALISASI Cara pendekatan lain dalam membangun desain logik basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk

Note

  • Upload
    samsul

  • View
    7

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

REPRESENTASI MODEL DATA1. Model data berdasarkan Objek Model Keterhubungan Entitas (Entity-Relationship Model) Model Berorientasi Objek (Object-Oriented Model) Model Data Semantik (Semantic Data Model) Model Data Fungsional(Functional Data Model)2. Model data berdasarkan Record Model Relational Model Hirarki Model Jaringan

ENTITY Individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain Menunjuk pada individu suatu objek

VARIAN ENTITAS Idealnya, himpunan entitas yang terlibat dalam sebuah Diagram E-R adalah himpunan entitas kuat/bebas (Strong Entity Sets) Himpunan entitas kuat tidak memiliki ketergantungan dengan himpunan entitas lainnya Himpunan entitas Mahasiswa, Dosen dan Mata Kuliah dapat digolongkan sebagai himpunan entitas kuat STRONG ENTITY Kemunculan entitas-entitas didalamnya tidak tergantung pada keberadaan entitas di himpunan entitas yang lainWEAK ENTITAS Himpunan entitas lemah berisi entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain (Strong Entity) Biasanya tidak mempunyai atribut yang dapat berfungsi sebagai key, yang benar-benar dapat menjamin keunikan entitas didalamnya Atribut yang diberi garis putus-putus menunjukkan bahwa atribut tersebut merupakan atribut key yang tidak meyakinkan SUBTYPE ENTITY Himpunan entitas yang beranggotakan entitas-entitas yang merupakan bagian dari himpunan entitas yang lebih superior/utama. Merupakan hasil dekomposisi (spesialisasi) himpunan entitas berdasarkan pengelompokan tertentu VARIAN RELASI Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas yang berbeda disebut sebagai Relasi Biner (Binary Relation) Relasi Tunggal Relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entitas ke himpunan entitas yang sama Relasi Multi Entitas Relasi dari 3 himpunan entitas atau lebih Sedapat mungkin dihindari, karena mengaburkan derajat relasi Relasi Ganda Tidak hanya ada satu relasi yang muncul antara dua himpunanSPESIALISASI Pengelompokkan entitas-entitas yang menjadi anggota pada sebuah himpunan entitas Contoh : Dosen; dapat dibagi menjadi Dosen tetap (karyawan tetap di PT tersebut) Dosen tidak tetap (karyawan di PT lain) Ditekankan perbedaannya GENERALISASI Pengelompokkan entitas disatukan dalam dalam sebuah himpunan entitas dengan atribut yang sama Karena tidak tegasnya perbedaan antara dua kelompok Ditekankan persamaannya AGREGASI Relasi yang secara kronologis mensyaratkan telah adanya relasi lain Relasi yang terbentuk tidak hanya dari entitas tapi juga mengandung unsur dari relasi lain Menggambarkan sebuah himpunan relasi yang secara langsung menghubungkan sebuah entitas dengan sebuah himpunan relasi dalam diagram E-RNORMALISASI Cara pendekatan lain dalam membangun desain logik basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normalTujuan : Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk menyimpan data Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan Memaksimalkan stabilitas struktur dataLANGKAH

ATRIBUT Atribut Deskriptif : atribut-atribut yang tidak menjadi atau merupakan anggota dari Primary Key Atribut Sederhana (Simple Attribute) : atribut atomik yang tidak dapat dipilah lagi Atribut Komposit (Composite Attribute) : atribut yang masih diuraikan lagi menjadi sub-sub atribut yang masing-masing memiliki makna BENTUK NORMAL 1NF Dipenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki Atribut Bernilai Banyak (Multivalued Attribute), atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama. 2NF Terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam key relasi memiliki ketergantungan fungsional (KF) pada key relasi secara utuh. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi 2NF, jika ketergantungannya hanya bersifat parsial (hanya bergantung pada sebagian key relasi) 3NF Relasi tidak boleh memuat kebergantungan fungsional diantar atribut-atribut bukan utama Bentuk normal 3NF, menghilangkan kebergantungan transitif BCNFRelasi tidak boleh memuat kebergantungan fungsional diantar atribut-atribut bukan utama Bentuk normal 3NF, menghilangkan kebergantungan transitif 4NF Berkaitan dengan sifat Ketergantungan Banyak-Nilai (Multivalued Dependency) pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari Ketergantungan Fungsional 5NF Merupakan nama lain dari Project-Join Normal Form/ PJNF Berkenaan dengan Ketergantungan Relasi antar Tabel (join Dependency).KRITERIA Kebergantungan fungsional (functional dependency) Kebergantungan Join (join dependency) Kebergantungan banyak nilai (dependency preservation) Menilai relasi-relasi yang dihasilkan dari konversi diagram ER menjadi kumpulan relasi KRITERIA NORMAL1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition)2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency Preservation)3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF)LOSSLES JOIN DECOMPOSITION Dekomposisi yang benar terjadi jika tabel-tabel hasil dekomposisi digabungkan kembali dapat menghasilkan tabel awal sebelum didekomposisi Dekomposisi aman Kebalikannya, dekomposisi tidak aman (Loosy-Join Decomposition)

DEPENENCY PRESERVATION Merupakan kriteria kedua yang harus dipenuhi Ketika melakukan perubahan data harus bisa dijamin agar perubahan tersebut tidak menghasilkan inkonsistensi data yang mengakibatkan KF yang sudah benar menjadi tidak terpenuhi Upaya memelihara KF yang ada untuk tetap terpenuhi, prosesnya harus dapat dilakukan dengan efisien BOYCE CODD NORMAL FORM Sebuah tabel dikatakan berada dalam Boyce-Code Normal Form (BCNF) jika untuk semua KF dengan notasi X Y, maka X harus merupakan superkey pada tabel tersebut. Jika tidak, maka tabel tersebut harus didekomposisi berdasarkan KF yang ada, sedemikian sehingga X menjadi superkey dari tabel-tabel hasil dekomposisi DENORMALISASI Proses transformasi relasi-relasi yang telah normal menjadi tidak normal Dapat menuntun terjadinya kesalahan dan inkonsistensi serta dapat memaksa pemrograman ulang terhadap aplikasi Mengoptimasi pengolahan data tertentu dengan bayaran ketidakefisienan pada pengolahan lainPERBEDAAN Normalisasi dilakukan demi efisiensi data Denormalisasi dilakukan demi efisiensi proses Normalisasi : kebijakan standar dalam perancangan, bukan kebijakan DBMS. Sebatas petunjuk dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu Denormalisasi : pelanggaran normalisasi basis dataBENTUK DENORMALISASI Atribut yang terderivasi Atribut yang berlebihan Tabel Rekapitulasi (summary table) Manajemen pengecualian dll JENIS ATRIBUT BERLEBIHAN Atribut terkodekan(encoded attribute) Atribut Gabungan(concatenated attribute) Atribut Tumpang Tindih (overlapping attribute) Atribut Bermakna Ganda(alternate attribute)ATRIBUT TERKODEKAN Memiliki kode tambahan yang menunjukkan beberapa kondisi lainnya Contoh : atribut kodeKuliah di tabel Kuliah mengandung data semester penyelenggaraan setiap mata kuliah Tidak diperlukan lagi karena sudah ada atribut semester pada tabel Kuliah ATRIBUT GABUNGAN Atribut dalam domain komposit Contoh : Atribut npm di tabel Mahasiswa merupakan gabungan dari 2 digit bilangan tahun masuk dan 3 digit no,urut mahasiswa Atribut tidak atomik karena masih bisa dibagi-bagi lagi ATRIBUT TUMPANG TINDIH Atribut dengan nilai yang tidak sepenuhnya ekslusif Contoh : Menambahkan atribut baru progStudi di tabel Kuliah untuk menunjukkan Program Studi mana yang menyelenggarakan setiap mata kuliah Mis : D3, S1, DS DS overlapping dengan D3 dan S1ATRIBUT BERMAKNA GANDA Atribut yang memiliki arti berbeda tergantung sub entitas-nya (kelompok entitasnya) Contoh : Di tabel Dosen dapat ditambahkan atribut baru gaji Dosen tetap : gaji tetap dalam satu bulan Dosen tidak tetap : insentif untuk setiap sks yang diajarkan