Upload
taufik-hidayat
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 ModulManajemenPerpajakanGJ1314TM1.pdf
1/3
MANAJEMEN PERPAJAKAN 2013
20131
Manajemen Perpajakan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afif Sulfa, SE, M.Si, AK http://www.mercubuana.ac.id
Modul I
Pengantar Manajemen Perpajakan
A.
Pengertian Manajemen Perpajakan
Manajemen perpajakan terdiri dari dua ilmu yang berbeda yaitu manajemen dan
perpajakan. Manajemen sendiri berarti suatu proses pengelolaan, pengaturan dan
pemberdayagunaan. Sedangkan perpajakan adalah kewajiban yang harus dibayarkan
oleh warga negara atas suatu penghasilan yang didapat guna memenuhi kewajiban
perpajakan untuk kepentingan umum / orang banyak. Contohnya untuk membuat
jalan-jalan umum, untuk pembangunan fasilitas-fasilitas umum dan lain sebagainya.
Manajemen perpajakan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk meminimalisir
pengeluaran suatu bisnis / perusahaan dalam hal pembayaran pajak. Tidak bisa
dipungkiri bahwa semua orang sebenarnya tidak mau dan tidak suka membayar pajak.
Tidak ada seorangpun yang mau penghasilannya dikurangi untuk membayar pajak.
Namun karena kesadaran akan pentingnya kewajiban perpajakan, kita tidak mungkin
menghindari pajak. Setiap aktifitas kita tidak akan lepas dari pajak. Oleh karenanya,
kita tetap harus membayarkan pajak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku
di Indonesia. Hanya saja, kita bisa melakukan langkah-langkah efisiensi, langkah-
langkah bijak agar meminimalisir pengeluaran pajak tanpa melanggar peraturan yang
berlaku.
B. Fungsi Manajemen Perpajakan
Manajemen Perpajakan meliputi berbagai pembahasan. Berikut ini adalah sub
bab dalam materi manajemen perpajakan, antara lain:
1. Perencanaan Pajak (Tax Planning)
2. Tujuan Perencanaan Pajak / Tax Planning3. Manfaat Perencanaan Pajak
4. Langkah-langkah dan tahapan dalam perencanaa pajak
5. Strategi Perencanaan Pajak
6. Strategi Penghematan Pajak Melalui Badan Usaha
7. Tax Planning PPh Pasal 21/26
7/26/2019 ModulManajemenPerpajakanGJ1314TM1.pdf
2/3
MANAJEMEN PERPAJAKAN 2013
20132
Manajemen Perpajakan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afif Sulfa, SE, M.Si, AK http://www.mercubuana.ac.id
Contoh lain adalah Perusahaan bergerak dibidang perdagangan, namun memiliki
jumlah karyawan yang tidak masuk akal. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan
perencanaan pajak yang baik. Hal terakhir adalah bukti selalu ada. Biaya gaji,
sesuai dengan pembayaran terhadap jumlah karyawan yang dibuktikan dengan
data absensi karyawan, slip pembayaran gaji ke bank atau pembayaran langsung
pada karyawan.
1.
Pelaksanaan Kewajiban perpajakan
Setelah perencanaan yang baik, hal penting berikutnya adalah pelaksanaan
kewajiban. Untuk dapat mencapai tujuan manajemen pajak maka ada 2(dua) hal
yang perlu dikuasai dan dilaksanakan:
a. Memahami ketentuan perpajakan. Pemahaman yang baik atas aturanperpajakan dapat dimanfaatkan untuk menghemat beban pajak
b. pembukuan yang memenuhi syarat. Pembukuan itu merupakan hal yang
sangat penting tidak hanya bagi perusahaan namun juga bagi laporan
perpajakan, Pembukuan yang baik sangatlah berguna bagi pelaksanaan
manajemen pajak yang baik.
2. Pengendalian Pajak
Bagian ini yang sangat terpenting yaitu memastikan bahwa seluruh
kewajiban pajak telah dilaksanakan dengan baik. Dalam strategi manajemen
pajak, harus diutamakan arus kas perusahaan, dimana bila bisa menunda
pembayaran tentunya menguntungkan perusahaan sepanjang penundaan itu tidak
melanggar aturan perpajakan.
Ketika perusahaan sudah membuat perencanaan pajak yang baik atas akun
beban penyusutan dan beban gaji, yang meliputi kepantasan beban dan bukti yang
dimiliki. Perusahaan juga telah melakukan pelaksanaan kewajiban pajak yang
baik seperti mengadakan pembukuan yang sesuai dengan standar akuntansi dan
peraturan pajak. Tibalah saatnya perusahaan membayar pajak. Pembayaran ini
haruslah disesuaikan dengan kemampuan arus kas perusahaan dimana jangan
sampai perusahaan membayar pajak yang bukan haknya dan tidak membayar
pajak yang adalah kewajibannya.
7/26/2019 ModulManajemenPerpajakanGJ1314TM1.pdf
3/3
MANAJEMEN PERPAJAKAN 2013
20133
Manajemen Perpajakan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afif Sulfa, SE, M.Si, AK http://www.mercubuana.ac.id
aturan yang dibawah Peraturan Pemerintah. Apakah semuanya perlu
dipahami ? tentu saja tidak. Perkembangan teknologi memudahkan kita untuk
mengakses situs peraturan pajak. Ada juga versi off line yang juga dapat dibayar
dengan harga tidak mahal.
Apakah dengan memiliki ratusan buku peraturan membuat kita sudah dapat
melaksanakan perencanaan pajak yang baik ? tentu saja tidak. Perlu kita ingat
beberapa poin yang penting terkait pajak. seperti yang telah saya bahas pada
tulisan yang lain yaitu siklus perpajakan (bagian 2) istilah 5M merupakan hal
mendasar yang penting untuk kita ingat dan kuasai dalam perencanaan pajak.
Mendaftar ; punya badan usaha meski belum ada penjualan tidak ada salahnya
mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP, apabila kegiatan usaha,
omsetnya sudah melebihi jumlah tertentu, dapat mengukuhkan diri untukmenjadi Pengusaha Kena Pajak (terkait kewajiban PPN)
Menghitung
Memperhitungkan
Menyetor
Melaporkan
5M di atas dapat anda baca lagi ditulisan saya tersebut. Singkatnya kuasai dahulu
poin terkait peraturan pajak untuk memudahkan perencanaan pajak.
1.
Secara Bisnis Masuk Akal
Mungkin kata masuk akal sesuatu yang bersifat relatif. Anda tentu
menyatakan dalam bisnis banyak yang tidak masuk akal. Mungkin dalam
perencanaan pajak ini adalah sesuatu hal yang bersifat rasional. Sebagai contoh,
PT A yang bergerak di bidang real estate tersebut, mengakui bahwa penjualan
mereka kurang dari 600 juta dalam setahun. Jika perusahaan itu baru berdiri,
pengakuan itu wajar. Namun, jika PT A sudah melakukan pemasaran, biasanya di
mall dengan membuka stan, tentu akan mudah diketahui sudah ada penjualan atau
tidak.
Kasus lain, sebuah warung makan mengakui bahwa omset penjualan mereka
selama setahun hanya Rp 24 juta dalam laporan SPT nya dan mengakui bahwa
jumlah karyawan yang bekerja sebanyak 10 orang. Apakah hal itu terlihat wajar ?
Bisa saja wajar, namun jika ditelusuri, 24 juta setahun, secara rata-rata penjualan
per hari (asumsi setahun 300 Hari) adalah Rp 80.000. Apakah wajar usaha dengan