10
Praktikum Pengantar Ekonomi Pertanian PERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM FILM “MENGAPA WTO BURUK BAGI ANDA” Rico Martha R; Ayu Novita M; Dr.Ir. Rini Dwiastuti, MS Lab. Agriculture Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University Website: http://fp.ub.ac.id/ekonomipertanian Email : [email protected] A. Uraian Materi Praktikum Kegiatan 8 B. Tujuan Praktikum C. Pelaksanaan Praktikum D. Laporan Praktikum (Lembar Kerja) A. Uraian Materi 1. Sejarah dan Pengertian WTO Aziz (2011) mengatakan bahwa Organisasi Perdagangan Dunia (WTO – World Trade Organization) dibentuk pada tahun 1994 dan merupakan satu- satunya badan internasional yang secara khusus mengatur perdagangan antar negara-negara di dunia dan mempromosikan liberalisasi perdagangan. Sebelumnya forum perdagangan barang dibicarakan pada Kesepakatan Umum tentang Tarif dan Perdagangan (GATT – General Agreement on Tariffs and Trade), yang dibentuk pada tahun 1947. Pada tahun 1986, negara-negara peserta yang disebut sebagai pihak-pihak yang terlibat dalam GATT memulai putaran perundingan baru untuk memperluas cakupan kesepakatan. Setelah melewati proses perundingan panjang dan penuh kontroversi selama delapan tahun, terjadi kesepakatan untuk mengesahkan organisasi baru yaitu WTO sebagai pengganti GATT. Saat ini anggota WTO mencapai 149 negara di seluruh dunia MODUL 8

Modul Praktikum PEP 8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

modul pep bab 8

Citation preview

Mata Kuliah / Materi Kuliah

2013Brawijaya UniversityPengantar Ekonomi Pertanian

Praktikum Pengantar Ekonomi PertanianPERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM FILM MENGAPA WTO BURUK BAGI ANDARico Martha R; Ayu Novita M; Dr.Ir. Rini Dwiastuti, MSLab. Agriculture Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya UniversityWebsite: http://fp.ub.ac.id/ekonomipertanianEmail : [email protected]

MODUL8A. Uraian Materi Praktikum Kegiatan 8B. Tujuan PraktikumC. Pelaksanaan PraktikumD. Laporan Praktikum (Lembar Kerja)

A. Uraian Materi1. Sejarah dan Pengertian WTO Aziz (2011) mengatakan bahwa Organisasi Perdagangan Dunia (WTO World Trade Organization) dibentuk pada tahun 1994 dan merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus mengatur perdagangan antar negara-negara di dunia dan mempromosikan liberalisasi perdagangan. Sebelumnya forum perdagangan barang dibicarakan pada Kesepakatan Umum tentang Tarif dan Perdagangan (GATT General Agreement on Tariffs and Trade), yang dibentuk pada tahun 1947. Pada tahun 1986, negara-negara peserta yang disebut sebagai pihak-pihak yang terlibat dalam GATT memulai putaran perundingan baru untuk memperluas cakupan kesepakatan.Setelah melewati proses perundingan panjang dan penuh kontroversi selama delapan tahun, terjadi kesepakatan untuk mengesahkan organisasi baru yaitu WTO sebagai pengganti GATT. Saat ini anggota WTO mencapai 149 negara di seluruh dunia dan sekretariatnya berpusat di Jenewa, Swiss. Sejak WTO berdiri secara formal pada tahun 1995, berbagai perundingan dan negosiasi telah dilakukan oleh anggotanya. Salah satu percepatannya adalah dengan lahirnya Paket Juli yang ditandatangani tanggal 1 Agustus 2004. Paket ini merupakan kelanjutan dari Doha Development Agenda yang berisi framework isu pertanian (AOA), akses pasar produk non pertanian (NAMA), Jasa (services), isu pembangunan (development issues) dan fasilitasi perdagangan.

2. Aturan dan Prinsip Dasar dalam WTOSetiap negara memiliki pengaruhnya masing-masing terhadap perubahan kebijakan dan menurut Ford (2002) negara berkembang pun terus berupaya agar mereka menjadi bagian pertimbangan dalam arena perdagangan internasional. Berbeda dengan pendahulunya (GATT), WTO tidak hanya menetapkan standar minimal perdagangan barang namun meluas ke sektor pertanian, jasa dan hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI).Panjaitan (2003) mengemukakan WTO juga mengikat secara hukum, memiliki badan penyelesaian sengketa yang terintegrasi dan dapat menerapkan sanksi silang. Secara sederhana, WTO mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan perdagangan internasional. Dari perdagangan produk tekstil, beras, barang dan jasa lingkungan, program televisi, jasa rumah sakit, penyediaan air bersih, sampai penyusunan undang-undang kekayaan intelektual, seperti pengaturan hak cipta, merek dagang, paten, rahasia dagang, program komputer dan lain-lain.

3. Tujuan WTOSiadari (2012) mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal World Trade Organization, Pascal Lamy dalam World Export Development Forum 2012, mengatakan perdagangan menjadi faktor kunci dalam memulihkan pertumbuhan di tengah terjadinya perlambatan ekonomi global. WTO bertujuan untuk mendorong pertumbuhan arus barang dan jasa antar negara dengan mengurangi dan menghapus berbagai hambatan perdagangan, tarif dan non-tarif (subsidi, bantuan ekspor, aturan-aturan yang menghambat ekspor negara lain, dll). Selain itu, WTO juga memfasilitasi perundingan antar anggotanya dengan menyediakan forum-forum perundingan yang permanen, membantu penyelesaian sengketa di antara anggota dan mengawasi pelaksanaan aturan-aturannya di masing-masing negara anggota.

4. Macam-macam Persetujuan dalam WTODalam WTO, ada beberapa macam persetujuan yang dadakan oleh WTO. Carebesth (2011) mengemukakan ada beberapa perjanjian penting atau utama yaitu:a) Persetujuan Bidang Pertanian (AOA)Bidang pertanian menjadi perhatian WTO karena selama ini sering terjadi distorsi perdagangan produk pertanian akibat kuota impor dan pemberian subsidi baik domestik maupun ekspor. Tujuan dari persetujuan pertanian adalah untuk melakukan reformasi perdagangan dalam sektor pertanian dan membuat kebijakan yang berorientasi pasar melalui: (1) akses pasar; (2) subsidi domestik; dan (3) subsidi ekspor.b) Persetujuan Mengenai Tekstil (ATC); Mengatur tentang penghapusan kuota impor tekstil. Akibatnya negara pengimpor tidak memiliki kekuasaan untuk menentukan jumlah impor dan menentukan eksportirnya. c) Persetujuan Bidang Jasa (GATS); Prinsip-prinsip GATS antara lain: 1. MFN (Most Favored Nation) yaitu memberikan perlakuan yang sama kepada semua mitra dagang negara anggota WTO. Bila suatu negara memperbolehkan pihak asing untuk bersaing dalam satu sektor, kesempatan yang sama juga harus diberikan untuk negara anggota WTO lainnya. 2. NT (National Treatment) yaitu memberikan perlakuan yang sama atas produk impor dan domestik 3. Komitmen spesifik yaitu komitmen yang memuat daftar sektor yang dibuka dan berapa besar akses pasar diberikan untuk sektor-sektor tersebut. Komitmen spesifik suatu negara dimuat dalam schedule of commitments 4. Liberalisasi progresif: perundingan lebih lanjut untuk proses liberalisasi dengan meningkatkan jumlah dan cakupan komitmen dalam schedule of commitments. d) Persetujuan Hak Atas Kekayaan Intelektual (TRIPS) Menurut WTO, pengetahuan dan pemikiran merupakan hal penting karena dapat menghasilkan uang. Buku, komputer, obat-obatan, dan produk berteknologi tinggi menjadi sangat berharga karena memerlukan riset, pembaharuan dsb. Oleh karena itu para pembuat barang memiliki hak untuk mencegah orang lain menggunakan penemuan mereka. Yang tercakup dalam TRIPS antara lain; 1. Hak cipta dan hak-hak lainnya yang terkait hak paten. 2. Merek dagang termasuk merek jaasa. 3. Design industri dll. e) Persetujuan Plurilateral Terdiri dari 4 persetujuan; 1. Perdagangan pesawat sipil; persetujuan ini menghapuskan tarif impor mesin, komponen pesawat dan simulator terbang. 2. Pengadaan/pembelian pemerintah (government procurement); persetujuan ini untuk menjamin prinsip kompetisi yang adil. Pemerintah diminta agar prosedur tender berjalan adil. 3. Produk susu olahan (dairy product) 4. Daging olahan (bovine meat)5. Dampak bagi Negara BerkembangHermanto (2009) mengemukakan untuk membantu perkembangan perdagangan internasional di negara-negara berkembangan, dibentuklan General System of Preference (GSP) oleh negara maju. Negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia, telah melaksanakan globalisasi ekonomi dengan melakukan liberalisasi ekonomi. Masing-masing negara mengikuti kecepatan yang berbeda dengan memperhitungkan komitmen mereka dalam WTO, APEC atau AFTA. Berkaitan dengan tatanan perdagangan internasional yang baru dimana WTO, APEC dan AFTA mempunyai ketentuan-ketentuan dasar yaitu Keterbukaan Pasar harus dilaksanakan dengan konsekuen agar negara berkembang seperti Indonesia benar-benar mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan dampak-dampak positif dari keterbukaan perdagangan antara negara ASEAN yang memberikan kesempatan kepada tiap negara untuk saling mengisi peluang pasar yang ada sesuai kemampuan produksi masing-masing negara. Keuntungan dari keterbukaan pasar dapat menyebabkan peningkatan produksi barang untuk dipasarkan ke negara yang membutuhkan. Berbagai persetujuan WTO dapat dipergunakan oleh negara-negara berkembang untuk melindungi kepentingan dalam negerinya (pada umumnya industri dalam negeri) dari impor yang terbukti mengandung unsure unfair. Dengan menandatangani dan meratifikasi WTO, tiap negara anggota mempunyai hak hukum untuk tidak diperlakukan secara diskriminasi oleh anggota WTO lainnya baik perlakuan bidang tarif, non tarif atau perlakuan nasional (national treatment). DAFTAR PUSTAKAAziz, Jaya Iwan. 2011. Perdagangan Bebas. http://www.pacific.net.id. Diakses tanggal 1 Februari 2013.Carebesth, Sabiq. 2011. Persetujuan WTO. http://www.binadesa.or.id. Diakses tanggal 31 Januari 2013.Ford, Jane. 2002. A Social Theory of Trade Regime Change: GATT to WTO, International Studies Review, Vol. 4, No. 3, USA: Blackwell Publishing.Hermanto. 2009. Globalisasi atau Era Perubahan. http://cetak.bangkapos.com/opini/read/506.html. Diakses 31 Januari 2013.Siadari, Eben Ezer. 2012. Sekjen WTO: Perdagangan Jadi Kunci Pemulihan Pertumbuhan Ekonomi Global. http://jaringnews.com/ekonomi/umum/25358/sekjen-wto-perdagangan-jadi-kunci-pemulihan-pertumbuhan-ekonomi-global. Diakses tanggal 2 Mei 2013.Panjaitan, Iskandar. 2003. Pengertian WTO. http://www.deptan.go.id. Diakses tanggal 1 Februari 2013.

B. Tujuan PraktikumSetelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk :1. Menanggapi kebijakan perdagangan internasional yang relevan dengan pertanian di Indonesia, sehingga mereka mempunyai bekal awal untuk mengatur diri pada berpartisipasi dalam masyarakat2. Memilah kebijakan perdagangan internasional yang relevan dengan pertanian, serta menafsirkan peluang bisnis produk pertanian di Indonesia.

C. Pelaksanaan Praktikum1. Asisten memberikan modul dan arahan tugas kepada praktikan sesuai dengan materi Modul 8 beberapa hari sebelum praktikum berlangsung.2. Asisten memberikan instruksi kepada praktikan untuk membawa sound speaker yang akan digunakan ketika pertemuan tentang perdagangan internasional.3. Asisten menjelaskan materi agar praktikan paham untuk megerjakan tugas pada modul 8 secara individu.4. Peserta praktikum secara individu menyaksikan film dokumenter Mengapa WTO Buruk bagi Anda yang diberikan oleh asisten praktikum saat pertemuan praktikum.5. Setelah film selesai diputar, setiap praktikan menjawab pertanyaan pada lembar kerja yang telah disediakan sesuai isi film dalam waktu 20 menit.6. Setelah lembar kerja selesai dikerjakan dan dikumpulkan kepada asisten, praktikan membuat dua kelompok yang terdiri dari kelompok pro dan kelompok kontra untuk memulai debat.7. Asisten membacakan pernyataan yang akan diperdebatkan. Kemudian, perwakilan dari kelompok pro dan kontra memberikan argumentasi dan tanggapannya terhadap pernyataan yang telah dibacakan oleh asisten. Antara kelompok pro dan kontra dapat saling menanggapi. Setiap praktikan diharuskan memberikan argumentasi maupun tanggapannya dalam debat WTO ini. Keterangan : peryataan yang di perdebatkan telah di sediakan oleh asisten.

D. Laporan/Lembar Kerja Praktikum Kegiatan 8Sesuai dengan film dokumenter yang telah anda saksikan, jawablah pertanyaan berikut.1. Apakah yang dimaksud globalisasi? Mengapa negara maju dan negara berkembang mendapatkan pengaruh yang berbeda dari globalisasi? Uraikan dengan jelas.2. Siapakah pihak-pihak yang berperan dalam WTO? Bagaimana peran masing-masing pihak tersebut?3. Dalam film yang telah anda saksikan, persetujuan apa sajakah yang ada di dalam WTO? Manakah yang termasuk dalam persetujuan dalam bidang pertanian? Jelaskan.

4. Bagaimana dampak dengan adanya Persetujuan dalam WTO bagi negara maju dan berkembang? Manakah pihak yang lebih diuntungkan dan dirugikan? Jelaskan argumen anda.5. Menurut anda, bagaimanakah langkah efektif yang bias ditempuh Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas yang sudah didepan mata, dalam hal ini khususnya pada produk pertanian?

PRAKTIKUM VIIITanggal: Nama Praktikan: NIM: Kelas: Nilai: Nama Asisten: Tanda Tangan:Page 7 of 7