Upload
hilma-rizka-hermayeni
View
19
Download
1
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Modul keterampilan klinis
MODUL KETERAMPILAN KLINIS
BLOK “KARDIOVASKULER”
PENYUSUN
Adril Arsyad H
Ronald Sitohang
Emir Taris Pasaribu
M Fidel Ganis S
M. Rusda
Cut Aria Arina
Yoan Carolina P
Hasanul Arifin
Hidayat S
0
Taufik Sungkar
A.Afif Siregar
Sutomo Kasiman
Zulfikri Mukhtar
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015
1
SL.IV. CVS. 1
KETERAMPILAN KLINIK
KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN (HISTORY TAKING)
PENYAKIT SISTEM KARDIOVASKULER
I. PENDAHULUAN
Seorang dokter harus mampu mengelaborasi keterangan penderita yang paling signifikan untuk ditetapkan sebagai keluhan utama. Ada beberapa pertanyaaan yang harus diingat pada komunikasi dokter dan pasien dalam mengelaborasi keluhan penderita agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Pertanyaan tersebut meliputi:
KELUHAN UTAMA PADA PENYAKIT JANTUNG YANG PERLU DITANYAKAN:
1. DEWASA :
1. Dispnea
2. Nyeri dada atau chest discomfort
3. Sianosis
4. Sinkop (syncope)
5. Palpitasi
6. Edema
7. Batuk
8. Hemoptisis
9. BAYI DAN ANAK :
1. Riwayat kehamilan dan kelahiran :
1. Infeksi Ibu
2. Pemakaian obat-obatan, alkohol dan merokok
2
3. Penyakit / kondisi Ibu
4. Berat badan lahir
2. Riwayat pasca lahir :
1. Kenaikan berat badan dan perkembangan serta pola makan
2. Sianosis, serangan sianosis (cyanotic spells) dan squatting
3. Takipnea dan dispnea
4. Edema dan edema pada kelopak mata
5. ISPA berulang
6. Toleransi exercise
7. Bising jantung
8. Nyeri dada
9. Palpitasi
10. Nyeri sendi
11. Gejala neurologi
1. Riwayat Keluarga
II. TUJUAN KEGIATAN
II.1. TUJUAN UMUM
Setelah latihan ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan komunikasi dokter-pasien / keluarga pasien (history taking) mengenai penyakit yang berhubungan dengan sistem kardiovaskuler dengan baik dan benar.
3
II.2. TUJUAN KHUSUS
Mahasiswa mampu :
1. Menerapkan teknik komunikasi dokter-pasien (history taking) dan berperilaku yang sesuai dengan sosio-budaya.
2. Menemukan keluhan utama dan keluhan tambahan.
3. Menelusuri keluhan utama dan hubungannya dengan penampilan klinis yang terdapat pada pasien.
4. Mendapatkan riwayat penyakit yang berhubungan kondisi sosial ekonomi, gizi, pekerjaan, aktifitas sehari-hari.
5. Mencatat dan meyimpulkan history taking yang diperoleh dari pasien serta menjelaskan tindakan selanjutnya.
III. RUJUKAN
1. Chalmers J et al, WHO-ISH Hypertension Guidelines Commite. World Health Organization-International Society of Hypertension Guidelines for the Management of Hypertension. J Hypertens :1999, 17:151-185
2. Chung, K, Edward, Quick Reference to Cardiovascular disease, third edition, William and Wilkins ;1987
3. Fyler, Donald C, Kardiologi Anak Nadas, edisi terjemahan, Gadjah Mada University : Yogyakarta ; 1996
4. Isselbacher, et al, Harrison’s principles of internal medicine, 12 th ed, Mc Graw Hill Inc : New York ; 1991
5. Rilianto, L, dkk. Buku Ajar Kardiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta ;1996
6. Sastroasmoro,S, Buku Ajar Kardiologi Anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia : Jakarta ; 1994
7. Suparman, Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FK UI : Jakarta ; 1994
IV. PERALATAN DAN BAHAN
1. Audiovisual.
4
2. Pensil / pulpen
3. Formulir history taking
4. Pasien Simulasi
V. SKENARIO KASUS
1. Kasus : Rasa sakit di dada sebelah kiri
Seorang laki-laki, usia 45 tahun, perawakan gemuk, pekerjaan supir bis kota, datang ke poliklinik puskesmas sendirian dengan keluhan rasa sakit di dada sebelah kiri sejak 3 hari yang lalu.
Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien yang berhubungan dengan keluhannya dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya sesuai dengan formulir anamnesis. Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab dari keluhannya
2. Kasus : Sesak nafas sewaktu melakukan aktifitas olahraga
Seorang anak laki-laki, usia 12 tahun, murid SMP kelas 1, mengeluh mudah capek saat melakukan kegiatan olahraga disekolahnya. Sewaktu usia 8 tahun ia pernah dirawat di rumah sakit karena sakit tenggorokan, demam dan sakit pada sendi
Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien yang berhubungan dengan keluhannya dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya sesuai dengan formulir anamnesis. Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab dari keluhannya.
3. Kasus : Jantung berdebar-debar
5
Seorang ibu, usia 30 tahun, hamil 4 bulan, datang ke puskesmas, diantar suaminya dengan keluhan jantung berdebar-debar. Saat usia 3 tahun ia pernah dirawat di rumah sakit karena diare dan dikatakan menderita bocor jantung
Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien dan keluarga pasien yang berhubungan dengan keluhannya dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya sesuai dengan formulir anamnesis. Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab dari keluhannya
4. Kasus : Sesak nafas dan kaki bengkak
Seorang ibu, usia 60 tahun, diantar keluarganya, masuk UGD RS HAM dengan keluhan sesak nafas disertai kaki bengkak. Sesak nafas terjadi sejak 10 hari sebelumnya dan diikuti kaki bengkak.
Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien dan keluarga pasien yang berhubungan dengan keluhannya dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya sesuai dengan formulir anamnesis. Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab dari keluhannya
5. Kasus : pingsan saat upacara penaikan bendera di sekolah
Seorang guru laki usia 47 tahun dibawa ke UGD RS PM diantar guru dan murid-muridnya karena pingsan saat mengikuti upacara penaikan bendera disekolah. Sebelum pingsan guru ini mengeluh dada kirinya terasa nyeri disertai berkeringat dingin.
Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien dan keluarga pasien yang berhubungan dengan keluhannya dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya sesuai dengan formulir anamnesis. Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab dari keluhannya
6. Kasus : Sakit kepala disertai muntah-muntah
6
Seorang laki-laki usia 59 tahun diantar isterinya ke praktek seorang dokter dengan keluhan sakit kepala yang hebat disertai muntah-muntah. Menurut isterinya selama ini suaminya menderita hipertensi.
Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien dan keluarga pasien yang berhubungan dengan keluhannya dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya sesuai dengan formulir anamnesis. Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab dari keluhannya
VI. TEKNIK PELAKSANAAN
A. PERKENALAN
1. Sapa pasien dan perkenalkan diri dengan ramah dan sopan.
2. Posisikan pasien yang benar sesuai dengan kondisinya
1. Kondisi pasien berjalan sendiri
2. Pasien di kursi roda/dipapah
3. Pasien diantar dengan tempat tidur sorong
3. Tanyakan identitas pasien
B. MENANYAKAN KELUHAN UTAMA
1. Tanyakan keluhan utama pasien
2. Telusuri / telaah keluhan utama lebih dalam :
4. Sejak kapan mulainya?
5. Dimana lokasinya ?
6. Berapa lamanya ?
7. Bagaimana rasanya?
8. Apa yang memperberatnya, seperti : aktivitas ?
9. Penyebaran/penjalarannya ?
7
10. Terutama / waktu dirasakan pada saat kapan timbulnya ?
3. Hubungkan keluhan utama dengan penampilan klinis.
C. MENANYAKAN KELUHAN TAMBAHAN
1. Telusuri /telaah keluhan penyerta, riwayat penyakit terdahulu, riwayat pengobatan dan pemakaian pemakaian obat.
(Pada anak harus ditanyakan mengenai riwayat kehamilan, riwayat kelahiran, proses tumbuh kembang dan penyakit yang diderita)
2. Telusuri / telaah kondisi sosial ekonomi, gizi, pekerjaan dan aktifitas sehari-hari.
D. DOKUMENTASI
1. Catat hal-hal yang penting dari komunikasi
2. Simpulkan hasil komunikasi
3. Jelaskan tindakan selanjutnya
VII. LEMBAR PENGAMATAN KOMUNIKASI PENYAKIT SISTEM KARDIOVASKULAR
LANGKAH/TUGASPENGAMATAN
Ya Tidak
A. PERKENALAN
1. Menyapa dan memperkenalkan diri dengan pasien / keluarga pasien
2. Memosisikan pasien yang benar sesuai dengan kondisinya
1. Pasien berjalan sendiri
8
2. Pasien di kursi roda/dipapah
3. Pasien diantar dengan tempat tidur sorong
3. Menanyakan identitas pasien
B. MENANYAKAN KELUHAN UTAMA
1. Menanyakan keluhan utama pasien
2. Menelusuri / menelaah keluhan utama lebih dalam :
4. Sejak kapan mulainya?
5. Dimana lokasinya ?
6. Berapa lamanya ?
7. Bagaimana rasanya?
8. Apa yang memperberatnya, seperti : aktivitas ?
9. Penyebaran/penjalarannya ?
10. Terutama / waktu dirasakan pada saat kapan timbulnya ?
3. Menghubungkan keluhan utama dengan penampilan klinis
C. MENANYAKAN KELUHAN TAMBAHAN
1. Menelusuri /menelaah keluhan penyerta, riwayat penyakit terdahulu, riwayat pengobatan dan pemakaian pemakaian obat.
(Pada anak harus ditanyakan mengenai riwayat kehamilan, riwayat kelahiran, proses tumbuh kembang dan penyakit yang diderita)
2. Menelusuri / menelaah kondisi sosial ekonomi, gizi, pekerjaan dan
aktifitas sehari-hari.
D. DOKUMENTASI
9
1. Mencatat hal-hal yang penting dari komunikasi
2. Menyimpulkan hasil komunikasi
3. Menjelaskan tindakan selanjutnya
Note : Ya = Mahasiswa melakukan
Tidak = Mahasiswa tidak melakukan
REKAM MEDIK
I. IDENTITAS PENDERITA
1. N a m a :(pria/wanita)
1. Umur / Tanggal lahir :
2. Alamat :
3. Agama :
4. Pekerjaan :
11.HISTORY TAKING :
1. Keluhan Utama :
2. Telaah :
3. Keluhan tambahan / penyerta :
10
4. Riwayat penyakit terdahulu :
5. Riwayat pengobatan dan pemakaian obat :
12.PEMERIKSAAN FISIK :
Sensorium : ; Keadaan umum : ; Keadaan Penyakit :
Keadaan gizi : ; Tekanan darah : Nadi :
Suhu : ; Edema : ; Ikterus : ;
1. Kepala :
2. Leher :
3. Toraks :
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi :
1. Jantung :
11
2. Paru :
4. Abdomen :
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi :
5. Ekstremitas
13.PEMERIKSAAN PENUNJANG :
1. Laboratorium :
1. Darah
2. Urine
3. Faeces
4. Lain-lain :
2. Foto toraks :
3. EKG:
4. Lain-lain :
14.DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING :
12
15.TERAPI :
13
SL.IV. CVS. 2
KETERAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG (KARDIOVASKULER) PADA ORANG DEWASA
I. PENDAHULUAN
Tata Cara Pemeriksaan Fisik Jantung pada Orang Dewasa
1. Observasi :
Memperhatikan pasien saat masuk ruang periksa, cara berjalan, penampila
wajah, penampilan fisik.
2. Inspeksi : Memperhatikan mulai dari kepala, leher, toraks, abdomen,ekstremitas
14
3. Palpasi mulai dari leher, suprasternal, toraks, abdomen, ekstremitas (nadi,
edema)
- meraba nadi di keempat ekstremitas : arteri radialis dan arteri dorsalis pedis
atau di pangkal paha
- meraba nadi leher : di sebelah kanan dan kiri
- toraks : meletakkan kedua telapak tangan di dinding dada depan dan belakang
sambil menyuruh pasien menyebut angka 77 (blok respirasi ?)
- Menetapkan lokasi ictus cordis dan menentukan intensitas, dan regularitas
- abdomen : palpasi di seluruh regio abdomen, apakah ada pembesaran hati dan
limfa
- ekstremitas : menilai apakah ada pembengkakan (oedem) pre tibial dengan
menekan daerah yang membengkak (pitting oedem)
15
4. Perkusi dinding toraks dan jantung
- Menentukan batas jantung paru
16
- Menentukan kondisi perkusi paru Perkusi toraks, jantung, abdomen
5. Auskultasi jantung dan paru
Auskultasi jantung secara sistematis dan paru dengan cara meletakkan
stetoskop di tempat yang standar untuk auskultasi jantung :
16. Mitral : linea midklavikularis sinistra dan intercostal IV
17. Trikuspid : linea parasternal sinistra di intercostalis IV
18. Pulmonal : linea parasternal sinistra dan intercostalis II
- Aorta : linea parasternal dextra dan intercostal II
17
6. Mengukur tekanan darah dengan spyghmomanometer
7. Mencatat hasil pemeriksaan fisik secara baik dan benar
II. TUJUAN KEGIATAN
II.1. TUJUAN UMUM
Setelah latihan ini mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik jantung (kardiovaskuler) secara sistematis dengan baik dan benar.
II.2. TUJUAN KHUSUS
Mahasiswa mampu :
1. Melakukan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi pada :
1. Dinding dada.
2. Jantung
3. Abdomen
4. Ekstremitas
2. Mencatat dan menyimpulkan pemeriksaan fisik
3. Membuat diagnosis / diagnosis banding dan rencana pemeriksaan lain.
18
III. RUJUKAN
1. Chalmers J et al, WHO-ISH Hypertension Guidelines Commite. World Health Organization-International Society of Hypertension Guidelines for the Management of Hypertension. J Hypertens; 1999
2. Chung, K, Edward, Quick Reference to Cardiovascular disease, third edition : William and Wilkins ;1987
3. Fyler, Donald C, Kardiologi Anak Nadas, edisi terjemahan, Gadjah Mada University: Yogyakarta ; 1996
4. Isselbacher, et al. Harrison’s principles of internal medicine, 12 th ed, Mc Graw Hill Inc : New York ; 1991
5. Rilianto, L, dkk. Buku Ajar Kardiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta ; 1996
6. Sastroasmoro,S. Buku Ajar Kardiologi Anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta ; 1994
7. Suparman. Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FK UI : Jakarta ; 1994
8. Turner,R, Gold, R. Auskultasi Jantung, Jakarta: EGC ; 1994
IV. PERALATAN DAN BAHAN
1. alat audiovisual, kaset suara jantung
2. pasien
3. pensil / pulpen
4. Formulir rekam medik
5. tempat tidur
6. Stetoskop dan sphygmomanometer
V. TEKNIK PELAKSANAAN
1. Observasi pasien saat masuk ruang pemeriksaan
2. Posisikan pasien sesuai dengan kondisinya pada saat pemeriksaan
19
3. Pemeriksa mengambil posisi secara benar :
1. jika pasien berbaring, pemeriksa berada di sebelah kanan pasien.
2. Jika pasien duduk, pemeriksa berada di sebelah kanan depan pasien
4. Inspeksi pasien secara sistematis dan telusuri kelainan yang ada dari kepala sampai kaki :
1. Kepala : mata (konjungtiva, arcus senilis, ikterus, exophtalmus, xanthelesma,
2. Bibir : biru
3. Leher : adanya struma, melihat apakah TVJ (tekanan vena jugularis)
meningkat
4. Ekstremitas : apakah ada biru, clubbing finger (jari tabuh)
5. Palpasi pasien dengan :
- raba nadi di keempat ekstremitas : arteri radialis dan arteri dorsalis pedis atau di pangkal paha
- raba nadi leher : di sebelah kanan dan kiri
- toraks : letakkan kedua telapak tangan di dinding dada depan dan belakang sambil menyuruh pasien menyebut angka 77
- tetapkan lokasi ictus cordis dan tentukan intensitas dan regularitas
- abdomen : raba seluruh regio abdomen, apakah ada pembesaran hati dan limfa
- ekstremitas : nilai apakah ada pembengkakan (oedem) pre tibial dengan menekan daerah yang membengkak (pitting oedem)
6. Perkusi dinding toraks dan jantung
- tentukan batas jantung paru
- tentukan kondisi perkusi paru
7. Auskultasi jantung dan paru dengan cara meletakkan stetoskop di tempat yang standar untuk auskultasi jantung :
5. Mitral : linea midklavikularis dan intercostal IV
6. Trikuspid : linea parasternal sinistra di intercostalis IV
20
7. Pulmonal : linea parasternal sinistra dan intercostalis II
8. Aorta : linea parasternal dextra dan intercostal II
8. Lakukan pengukuran tekanan darah
9. Catat hasil pemeriksaan kardiovaskuler pada rekam medik
10. Buat diagnosis utama / diagnosis banding berdasarkan keluhan utama dan pemeriksaan kardiovaskuler yang dilakukan
VI. CONTOH KASUS
1. Kasus : Rasa sakit didada sebelah kiri
Seorang laki-laki, usia 45 tahun, perawakan gemuk, pekerjaan supir bis kota, datang ke poliklinik puskesmas sendirian dengan keluhan rasa sakit didada sebelah kiri sejak 3 hari yang lalu.
Tugas : lakukan pemeriksaan fisik kardiovaskuler yang berhubungan dengan keluhannya dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya sesuai dengan formulir pemeriksaan fisik. Tuliskankan hasil pemeriksaan fisik yang didapati secara lengkap dan terperinci.
VII. LEMBAR PENGAMATAN PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG (KARDIOVASKULER) PADA ORANG DEWASA
21
No LANGKAH / TUGASPENGAMATAN
Ya Tidak
I. PERKENALAN
1. Menyapa dan memperkenalkan diri
2. Mengobservasi pasien saat masuk ruang pemeriksaan
3. Memosisikan pasien yang benar sesuai dengan kondisinya
4. Menginformasikan tindakan yang akan dilakukan dan minta persetujuan.
II. INSPEKSI
1.
2.
3.
4.
Kepala : mata (konjungtiva, arcus senilis, ikterus, exophtalmus, xanthelesma,
Bibir : biru
Leher : adanya struma, melihat apakah TVJ (tekanan vena jugularis) meningkat
Ekstremitas : apakah ada biru, clubbing finger (jari tabuh)
III. PALPASI
1. Meraba nadi di keempat ekstremitas : arteri radialis dan arteri dorsalis pedis atau di pangkal paha
2. Meraba nadi leher : di sebelah kanan dan kiri
3. toraks : meletakkan kedua telapak tangan di dinding dada depan dan belakang sambil menyuruh pasien menyebut angka 77 (blok respirasi ?)
4. Menetapkan lokasi ictus cordis dan menentukan intensitas, dan regularitas
22
5.
6.
Meraba abdomen di seluruh regio abdomen, apakah ada pembesaran hati dan limfa
Meraba ekstremitas: menilai apakah ada pembengkakan (oedem) pre tibial dengan menekan daerah yang membengkak (pitting oedem)
IV. PERKUSI
Perkusi dinding toraks dan jantung
1 Menentukan batas jantung paru
2 Menentukan kondisi perkusi paru
V. AUSKULTASI
1.
Dengan cara meletakkan stetoskop di tempat yang standar :
Mitral : linea midklavikularis dan intercostal IV
2. Trikuspid : linea parasternal sinistra di intercostalis IV
3. Pulmonal : linea parasternal sinistra dan intercostalis II
4. Aorta : linea parasternal dextra dan intercostal II
9. MELAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
10. DOKUMENTASI
1 Mencatat hasil pemeriksaan kardiovaskuler pada rekam medik
2. Membuat diagnosis / diagnosis banding berdasarkan keluhan utama dan pemeriksaan kardiovaskuler yang dilakukan
3. Menjelaskan anjuran selanjutnya
23
Note : Ya = Mahasiswa melakukan
Tidak = Mahasiswa tidak melakukan
24
SL.IV. CVS. 3
KETERAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN AUSKULTASI JANTUNG
I. PENDAHULUAN
Tata cara melakukan auskultasi jantung dan paru secara sistematis
1. Cara meletakkan stetoskop pada telinga (bagian lengkung ke arah depan)
Pada dinding dada sesuai dengan tempat suara katup jantung :
1. Mitral : linea midklavikularis dan intercostal IV
2. Trikuspid : linea parasternal sinistra di intercostalis IV
3. Pulmonal : linea parasternal sinistra dan intercostalis II
4. Aorta : linea parasternal dextra dan intercostal II
2. Menghitung denyut jantung dalam semenit
3. Menentukan regularitas suara jantung : teratur atau tidak
4. Mendiskripsi suara jantung pertama dan kedua sesuai dengan lokasi
stetoskop : Suara jantung pertama dan kedua di lokasi katub mitral dan
trikuspid
5. Mendiskripsi suara jantung tambahan, derajat bising dan penjalaran : murmur
(skala Levine), irama gallop
6. Membuat laporan tertulis dari hasil auskultasi
II. TUJUAN KEGIATAN
II.1. TUJUAN UMUM
25
Setelah selesai latihan ini mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan auskultasi jantung dan mendeskripsikan suara jantung yang normal dan abnormal dengan benar
II.2. TUJUAN KHUSUS
Mahasiswa mampu :
1. Mengetahui cara melakukan pemeriksaan auskutasi jantung secara sistematis dengan benar
2. Mendeskripsikan suara jantung yang normal dan yang abnormal secara sistematis dengan benar.
3. Menelusuri keluhan fisik dan hubungannya dengan auskultasi jantung yang didapat.
4. Membuat laporan auskultasi jantung dengan benar.
5. Menegakkan diagnosis dan diagnosis banding sehubungan dengan kelainan auskultasi yang didapat.
III. RUJUKAN
1. Chung, K, Edward. Quick Reference to Cardiovascular disease, third edition : William and Wilkins ; 1987
2. Fyler, Donald C, Kardiologi Anak Nadas, Edisi terjemahan, Gadjah Mada University : Yogyakarta ; 1996
3. Goldman. Electrocardiography ; 2002
4. Ganong , Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta ; 1999
5. Isselbacher, et al, Harrison’s Principles of Internal Medicine, 12 th ed, Mc Graw Hill Inc : New York ; 1991
6. Rilianto, L, dkk, Buku Ajar Kardiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta ; 1996
7. Sastroasmoro,S, Buku Ajar Kardiologi Anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia : Jakarta ; 1994
26
8. Suparman, Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FK UI :Jakarta ; 1994
IV. PERALATAN DAN BAHAN
1. Stetoskop
2. Audiovisual
3. Pasien Simulasi
4. Pensil / pulpen
5. Formulir laporan auskultasi jantung
6. Contoh-contoh suara jantung normal dan abnormal
V. TEKNIK PELAKSANAAN
1. Pasangkan stetoskop di telinga dengan lengkungan kearah luar.
2. Posisikan pasien sesuai dengan kondisinya dan pemeriksa berada di sebelah kanan
3. Tempatkan stetoskop pada dinding dada sesuai dengan lokasi suara katup jantung : a. Mitral
b. Trikuspid
c. Pulmonal
d. Aorta
4. Hitung denyut jantung dalam semenit
5. Tentukan regularitas suara jantung : teratur atau tidak
6. Deskripsikan suara jantung pertama dan kedua sesuai dengan lokasi stetoskop : suara jantung pertama dan kedua di lokasi katub mitral dan trikuspid
7. Deskripsikan suara jantung tambahan, derajat bising dan penjalaran : murmur (skala Levine), irama gallop
27
VI. SKENARIO KASUS
Kasus : Seorang laki-laki, usia 18 tahun, baru diterima sebagai mahasiswa FK-USU, melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesma USU dan dilakukan pemeriksaan auskultasi jantung
Tugas : lakukan pemeriksaan auskultasi jantung. Tuliskan hasilnya pada formulir pemeriksaan auskultasi jantung. Tuliskankan kesimpulan pemeriksaan auskultasi jantung dan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab dari kelainan yang didapati.
VII. LEMBAR PENGAMATAN PEMERIKSAAN AUSKULTASI JANTUNG
No LANGKAH/ TUGASPENGAMATAN
Ya Tidak
I. PERKENALAN
28
1. Menyapa dan memperkenalkan diri
2. Mengobservasi pasien saat masuk ruang pemeriksaan
3. Memosisikan pasien yang benar sesuai dengan kondisinya
4. Menginformasikan tindakan yang akan dilakukan dan minta persetujuan
II. PELAKSANAAN
5. Memasang stetoskop di telinga dengan lengkungan ke arah luar.
6. Menempatkan stetoskop pada dinding dada sesuai dengan lokasi suara katup jantung :
1. Mitral
2. Trikuspid
3. Pulmonal
4. Aorta
7. Menghitung denyut jantung dalam semenit
8. Menentukan regularitas suara jantung : teratur atau tidak
9. Mendeskripsi suara jantung pertama dan kedua sesuai dengan lokasi stetoskop : suara jantung pertama dan kedua di lokasi katub mitral dan trikuspid
10. Mendeskripsi suara jantung tambahan, derajat bising dan penjalaran : murmur (skala Levine), irama gallop
III. DOKUMENTASI
1 Mencatat hasil auskultasi jantung pada formulir auskultasi
2. Membuat diagnosis /diagnosis banding berdasarkan hasil auskultasi
3. Menjelaskan anjuran selanjutnya.
Note : Ya = Mahasiswa melakukan
Tidak = Mahasiswa tidak melakukan
29
Lampiran 1
FORMULIR PEMERIKSAAN AUSKULTASI JANTUNG
1. Identitas penderita : (harap diisi)
Nama : ……………………………
Umur : …………………………..
Jenis Kelamin : (lk/pr)
2. Hasil Auskultasi Jantung
No Bentuk yang mesti dicatat dan dilaporkan
1 Denyut jantung permenit
2 Regularitas irama jantung
3 Suara jantung I dan II berdasarkan lokasi auskultasi
4 Splitting
5 Bising tambahan, deskripsi jenis bising tambahan
30
6 Derajat bising tambahan berdasarkan skala Levine
7 Penjalaran bising tambahan
Kesimpulan auskultasi :
1.
2.
3.
SL.IV. CVS. 4
KETERAMPILAN KLINIK
CARA PEMASANGAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)
I. PENDAHULUAN
PROSEDUR PEMASANGAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)
1. Observasi alat EKG:
Sebelum melakukan pemasangan EKG, harus lebih dahulu kita tahu mengenai
alat EKG, prinsip kerja alat, penggunaan tombol yang terdapat pada alat EKG,
31
cara mengganti kertas, cara menggunakankan alat (dalam hal ini dijelaskan
oleh narasumber dan instruktur).
2. Pemasangan kabel dari alat EKG ke sumber listrik, pemasangan kabel dari
alat EKG ke pasien
3. Cara penempatan lead ditubuh pasien,
Untuk ekstremiti lead dan chest lead sebelum dilekatkan harus diberi jelly EKG
(disesuaikan dengan masing-masing alat yang digunakan)
a. Extremity lead (Sandapan ekstremitas) :
Putih = RA = Right Arm (dilengan kanan)
Hijau = RL = Right Leg (dikaki kanan)
Hitam = LA = Left Arm (dilengan kiri)
Merah = LL = Left Leg (dikaki kiri)
b. Chest lead = precordial lead (Sandapan dada) :
V1 = merah (disela iga 4 pinggir kanan sternum)
V2 = kuning (disela iga 4 pinggir kiri sternum)
V3 = hijau (diantara V2 dengan V4)
V4 = biru (disela iga 5 garis mid klavikuler kiri)
32
V5 = orange (sejajar V4 digaris aksilaris anterior kiri)
V6 = violet (sejajar V5 digaris mid aksilaris)
4. Cara perekaman EKG (Standardkecepatan 25 mm/sec dan Voltase 10 mm1 mV)
5. Mencatat hasil pemeriksaan EKG dan pemberian simbol rekaman secara baik
dan benar
II. TUJUAN KEGIATAN
33
II.1. TUJUAN UMUM
Setelah latihan ini mahasiswa mampu melakukan prosedur pemasangan EKG secara mandiri dengan baik dan benar
II.2. TUJUAN KHUSUS
Mahasiswa mampu :
1. Melakukan pemasangan EKG
2. Mengoperasikan alat EKG
3. Menempatkan lead EKG
4. Melakukan perekaman EKG
5. Menilai hasil rekaman EKG
III. RUJUKAN
1. Chung, K, Edward. Quick Reference to Cardiovascular disease, third edition : William and Wilkins ; 1987
2. Fyler, Donald C, Kardiologi Anak Nadas, Edisi terjemahan, Gadjah Mada University Press : Yogyakarta ; 1996
3. Goldman. Electrocardiography ; 2002
4. Ganong , Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta ; 1999
5. Isselbacher, et al, Harrison’s Principles of Internal Medicine, 12 th ed, Mc Graw Hill Inc : New York ; 1991
6. Rilantono, L, dkk, Buku Ajar Kardiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta ; 1996
34
7. Sastroasmoro,S, Buku Ajar Kardiologi Anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia : Jakarta ; 1994
8. Suparman, Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FK UI :Jakarta ; 1994
IV. PERALATAN DAN BAHAN
1. Audiovisual
2. Pasien simulasi
3. Tempat tidur pasien
4. Pensil / pulpen
5. Perangkat elektrokardiografi
V. TEKNIK PELAKSANAAN
1. Persiapkan perangkat EKG dan hubungkan dengan sumber listrik.
2. Posisikan pasien sesuai dengan kondisinya :
1. Lepaskan pakaian bagian atas
2. Lepaskan perhiasan yang melekat di tubuh
3. Pasangkan dan letakkan lead EKG :
- Extremity lead (sandapan ekstremitas) yang benar :
- Putih = RA = Right Arm (di lengan kanan)
- Hijau = RL = Right Leg (di kaki kanan)
- Hitam = LA = Left Arm (di lengan kiri)
- Merah = LL = Left Leg (di kaki kiri)
- Chest lead = Precordial lead (Sandapan dada) yang benar :
- V1 = merah (di sela iga 4 pinggir kanan sternum)
- V2 = kuning (di sela iga 4 pinggir kiri sternum)
- V3 = hijau (di antara V2 dengan V4)
- V4 = biru (di sela iga 5 garis mid klavikuler kiri)
35
- V5 = orange (sejajar V4 di garis aksilaris anterior kiri)
- V6 = violet (sejajar V5 di garis mid aksilaris)
4. Lakukan perekaman EKG dengan benar (Standard kecepatan 25 mm/sec dan Voltase 10 mm 1 mV)
5. Pilih hasil rekaman EKG yang benar dan beri penamaan.
VI. LEMBAR PENGAMATAN PROSEDUR PEMASANGAN EKG
No LANGKAH/TUGASPENGAMATAN
Ya Tidak
I. PERSIAPAN ALAT DAN PERKENALAN
1. Mempersiapan peralatan EKG dan menghubungkannya dengan sumber listrik
2. Memperkenalkan diri
3. Menginformasikan tindakan dan meminta persetujuan
II. PEMASANGAN EKG
1. Memosisikan pasien sesuai dengan kondisinya :
3. melepaskan pakaian bagian atas
4. melepaskan perhiasan yang melekat di tubuh
2. Memasang extremity lead (sandapan ekstremitas)
- Putih = RA = Right Arm (di lengan kanan)
- Hijau = RL = Right Leg (di kaki kanan)
- Hitam = LA = Left Arm (di lengan kiri)
- Merah = LL = Left Leg (di kaki kiri)
36
3. Memasang Chest lead = Precordial lead (Sandapan dada)
-V1 = merah (di sela iga 4 pinggir kanan sternum)
-V2 = kuning (di sela iga 4 pinggir kiri sternum)
- V3 = hijau (di antara V2 dengan V4)
- V4 = biru (di sela iga 5 garis mid klavikuler kiri)
- V5 = orange (sejajar V4 di garis aksilaris anterior kiri)
-V6 = violet (sejajar V5 di garis mid aksilaris)
3. Melakukan perekaman EKG dengan benar (Standar kecepatan 25 mm/sec dan Voltase 10 mm 1 mV)
4. Memilih hasil rekaman EKG yang benar dan beri penamaannya
III. DOKUMENTASI
1. Mencatat nama, tanggal, jenis kelamin, umur dalam hasil rekaman EKG
2. Menjelaskan tindakan selanjutnya
Notes : Ya = Mahasiswa melakukan
Tidak = Mahasiswa tidak melakukan
37
SL.IV. CVS. 5
KETERAMPILAN KLINIK
PEMBACAAN ELEKTROKARDIOGRAM
I. PENDAHULUAN
II. TUJUAN KEGIATAN
II.1. TUJUAN UMUM
Setelah selesai latihan ini mahasiswa mampu melakukan pembacaan EKG yang normal dan abnormal dengan benar
38
II.2. TUJUAN KHUSUS
Mahasiswa mampu :
1. Mengetahui cara melakukan pembacaan EKG yang normal secara sistematis dengan benar
2. Mengetahui cara melakukan pembacaan EKG yang abnormal secara sistematis dengan benar
3. Menelusuri keluhan fisik dan hubungannya dengan gambaran EKG yang didapatinya
4. Membuat laporan pembacaan EKG dengan benar
5. Membuat diagnosis dan diagnosis banding sehubungan dengan kelainan EKG yang didapatinya
III. RUJUKAN :
1. Chung, K, Edward. Quick Reference to Cardiovascular disease, third edition : William and Wilkins ; 1987
2. Fyler, Donald C, Kardiologi Anak Nadas, Edisi terjemahan, Gadjah Mada University Press : Yogyakarta ; 1996
3. Goldman. Electrocardiography ; 2002
4. Ganong , Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta ; 1999
5. Isselbacher, et al, Harrison’s Principles of Internal Medicine, 12 th ed, Mc Graw Hill Inc : New York ; 1991
6. Rilantono, L, dkk, Buku Ajar Kardiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta ; 1996
7. Sastroasmoro,S, Buku Ajar Kardiologi Anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia : Jakarta ; 1994
8. Suparman, Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FK UI :Jakarta ; 1994
IV. PERALATAN DAN BAHAN
39
1. Audiovisual dan contoh-contoh slide EKG
2. Pensil/pulpen
3. Formulir pembacaan EKG
4. Contoh hasil rekaman EKG normal dan abnormal
V. TEKNIK PELAKSANAAN
1. Tentukan Irama
2. Tentukan jumlah gelombang P
3. Tentukan jumlah gelombang QRS
4. Tentukan Gelombang P
5. Tentukan Durasi Interval PR
6. Tentukan Durasi QRS kompleks
7. Tentukan Aksis gelombang P
8. Tentukan Aksis gelombang QRS
9. Tentukan Konfigurasi QRS kompleks
10. Tentukan Segmen ST
11. Tentukan Durasi QT
12. Tentukan Gelombang T
13. Tentukan Gelombang U
14. Simpulkan hasil pembacaan EKG
VI. SKENARIO KASUS
Kasus : Seorang laki-laki, usia 18 tahun, baru diterima sebagai mahasiswa FK-USU, melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesma USU dan dilakukan pemeriksaan EKG.
40
Tugas : Lakukan pembacaan EKG. Tuliskan hasilnya pada formulir pembacaan EKG. Tuliskankan kesimpulan pembacaan EKG dan kemungkinan-kemungkinan diagnosis dan diagnosis banding sehubungan dengan kelainan EKG yang didapat.
VII. LEMBAR PENGAMATAN PEMBACAAN ELEKTROKARDIOGRAFI
No. LANGKAH /TUGASPENGAMATAN
Ya Tidak
I. TEKNIK PELAKSANAAN
1. Menentukan Irama
2. Menentukan jumlah gelombang P
3. Menentukan jumlah gelombang QRS
4. Menentukan Gelombang P
5. Menentukan Durasi Interval PR
6. Menentukan Durasi QRS kompleks
7. Menentukan Aksis gelombang P
8. Menentukan Aksis gelombang QRS
9. Menentukan Konfigurasi QRS kompleks
41
10. Menentukan Segmen ST
11. Menentukan Durasi QT
12. Menentukan Gelombang T
13. Menentukan Gelombang U
14. Menyimpulkan hasil pembacaan EKG
II. DOKUMENTASI
1. Mencatat hasil pada formulir rekam medik pembacaan EKG.
2. Membuat diagnosis /diagnosis banding berdasarkan hasil hasil pembacaan EKG
3. Menjelaskan anjuran selanjutnya
Notes : Ya = Mahasiswa melakukan
Tidak = Mahasiswa tidak melakukan
42
Lampiran 1
FORMULIR REKAM MEDIK PEMBACAAN EKG
1. Identitas penderita : (harap diisi)
Nama : ……………………………
Umur : …………………………..
Jenis Kelamin : (lk/pr)
Tanggal pemeriksaan :………………….pukul………….
2. Hasil Pembacaan EKG
No Bentuk yang mesti dibaca
1 Irama
2 Rate gelombang P
3 Rate gelombang QRS
4 Gelombang P
5 Durasi Interval PR
6 Durasi QRS kompleks
43
7 Aksis gelombang P
8 Aksis gelombang QRS
9 Konfigurasi QRS kompleks
10 Segmen ST
11 Durasi QT
12 Gelombang T
13 Gelombang U
14 Kesimpulan / Diagnosis
Penyakit lain yang dapat menjadi penyebab :
1.
2.
3.
Nama mahasiswa Nama Instruktur
( ) ( )
44