35
Model Rusun Hibrid Juli 2018

Model Rusun Hibrid - humancities.co filePersiapan pilot di Waduk Pluit ... • Banjir waktu musim hujan ... keamanan dan aktifitas sosial. Konsep Perumahan Terjangkau: Rusun

Embed Size (px)

Citation preview

Model Rusun HibridJuli 2018

Human Cities CoalitionMengapa didirikan dan siapa yang terlibat di dalamnya

Tren Global:Kenaikan populasi dunia terjadi terutama di daerah perkotaan

Tren Global:Banyak dari kota-kota yang berkembang secara pesat

terletak di zona pesisir dan delta.

The World Economic Forum is expecting that in the period 2016-2050 per year between

2,7 en 3,7 trillion US dollar is invested in urban development and (water) infrastructure.

HCC adalah koalisi yang terdiri dari kalangan swasta, organisasi masyarakat

sipil dan lembaga akademisi yang bekerja menuju pengembangan infrstruktur

inklusif. Artinya: - Partisipatif: ada keterlibatan berkelanjutan dari para pemangku kepentingan yang terlibat dalam

proses tersebut - Konstruktif: semua pemangku kepentingan bertujuan untuk berkolaborasi dan menemukan solusi

win-win- Sifatnya transparan: proses dan data yang digunakan melalui proses transparan- Inovatif: menemukan solusi yang cermat, tepat dan sesuai kebutuhan masyarakat untuk peningkatan

daerah

Human Cities Coalition – siapa kami

1.

2.

3.

Human Cities Coalition – anggotanya

HCC adalah yayasan nirlaba yang didanai oleh pemerintah Belanda dan mitra-mitra dari HCC. Peran HCC adalah kordinator yang bersifat netral antara publik, swasta dan masyarakat.

Carel de Groot - Jakarta

.

Human Cities Coalition in Jakarta

Interaksi dan validasi bersama warga RW 17

Penilaian Keuangan

Penilaian Kebutuhan

Penilaian politik ekonomi

2-hari lokakarya Inovasi

Penilaian inovasi

Pengembangan konsep air dan sanitasi

Interaksi dan validasi bersama DKI Jakarta

Pengembangan konsep Rusun Hybrid

Kesepakatan bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Deputi Gubernur Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk melakukan Desain Besar mengatasi Kumuh di DKI Jakarta dan persiapan TOR

Persiapan pilot di Waduk Pluit

Bantuan kerjasama ringan dengan AkzoNobel di RW 17

Pelaksanaan proses Desain Besar

Saat iniAwal 2017

SHM

SHM

2-hari lokakarya Inovasi bersama pemangku kepentingan dan mitra pada bulan Oktober 2017

Rapat dengan Pemangku Kepentingan bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta bulan Februari 2018

Penyerahan survei Diskusi Fokus Grup dan data Rumah Tangga kepada Bapak RW 17 Penjaringan bulan Juni 2018

Konsep Rusun Hibrid

Proses desain Rusun Hibrid

Berdasarkan penilaian kebutuhan (needs assessment) dan proses solusi inovatif terhadap isu inti wilayah kumuh menunjukkan bahwa model rusun yang disosialisasikan saat ini tidak sesuai dengan harapan warga yang tinggal di RW 17 Penjaringan termasuk warga yang tinggal di tanah garapan.

Dari hasil penemuan tersebut, perusahaan Arcadis, mitra strategis HCC menawarkan jasanya secara pro-bono untuk membantu HCC mengidentifikasi isu-isu inti dan bersama melakukan pengembangan model rusun hybrid yang diperbaharui. Rusun saat ini dijadikan model dasar yang dirancang dengan keterlibatan dekat DKI Jakarta dan masyarakat RW 17 Penjaringan (melalui Diskusi Kelompok Fokus) dengan menggunakan pembayaran subsidi silang atau pembayaran ketersediaan (availability payment) sehingga warga yang miskin atau kumuh bisa menyewa atau memiliki satu unit rusun hybrid.

Konsep model ini siap untuk diimplementasikan oleh pemerintah dan sektor swasta. Konsep ini nampaknya sesuai dengan kebijakan penting Kampung Jakarta dan dapat menjadi cara proses relokasi. Komponen inti dari model ini adalah proses inklusif dan partisipatif serta keterlibatan warga secara sistematis sejak awal.

.

Proses desain Rusun Hibrid

Interaksi dan validasi bersama warga RW 17

Penilaian Keuangan

Penilaian Kebutuhan

Penilaian politik ekonomi

2-hari lokakarya Inovasi

Penilaian inovasi

Pengembangan konsep air dan sanitasi

Interaksi dan validasi bersama DKI Jakarta

Pengembangan konsep Hibrid Rusun

Kesepakatan bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Deputi Gubernur Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk melakukan Desain Besar mengatasi Kumuh di DKI Jakarta dan persiapan TOR

Persiapan pilot di Waduk Pluit

Bantuan kerjasama ringan dengan Palyja di RT 11 RW 17

Pelaksanaan proses Desain Besar

Saat iniAwal 2017

SHM

SHM

Masalah Perumahan terjangkau: Rusun Hibrid

Isu saat ini

RUSUN dinilai bukan solusi yang tepat untuk warga yang tinggal di wilayah kumuh:

• Fasilitas layanan dasar seperti air/sanitasi kurang memadai dan mahal

• Selalu terasa tidak aman sebagai warga

• Kurangnya partisipasi warga dalam mengambil keputusan dan desain

• Terbatas akses untuk melakukan kegiatan perekonomian yang dekat dari rumah

• Tunggakan warga tidak membayar sewa rusun sebesar IDR 32 milyar sampai Juni 2017

RT 16 di RW 17 Penjaringan

• Fasilitas layanan dasar seperti air/sanitasi masih kurang memadai dan mahal

• Warga yang tinggal di wilayah kumuh dengan kondisi tidak sehat di sekitar waduk pluit

• Mereka harus bayar Rp. 500.000 – 700.000 per bulan untuk fasilitas layanan dasar

• Tidak ada perizinan secara legal untuk penggunaan lahan

• Melanggar regulasi pengaturan tempat tinggal berkaitan dengan lokasi tepi sungai

• Banjir waktu musim hujan

• Kemungkinan penggusuran kapan saja

• Tidak ada fasilitas umum untuk pengobatan, keamanan dan aktifitas sosial

Konsep Perumahan Terjangkau: Rusun

HibridUsulan konsep Rusun Hybrid tujuannya untuk memberikan kondisi yang lebih baik dankepemilikan yang lebih aman bagi masyarakat:• Melalui skema PPP, biaya pengembangan akan ditanggung oleh pihak swasta. Dalam kondisi ini,

pemerintah dapat mengalihkan anggaran pembangunan untuk meningkatkan infrastruktur lain atausektor publik lainnya, seperti pendidikan atau kesehatan.

• Rusun hibrid terdiri dari unit subsidi dan unit komersial. Hal ini memungkinkan pemerintah untukmenerapkan model subsidi silang dan bergabung dengan skema subsidi dari pemerintah.

• Dengan kombinasi unit subsidi dan unit komersial, dapat memungkinkan komunitas dengan tingkatmulti-ekonomi hidup di daerah yang sama. Ini dapat menarik kegiatan mikro-ekonomi untuk daerahtersebut. Komunitas berpenghasilan rendah dapat memiliki usaha kecil untuk dijual kepadamasyarakat berpenghasilan menengah.

• Rusun hibrid menawarkan opsi multi-kepemilikan bagi masyarakat. Unit ini tersedia untuk sewa dankepemilikan (tergantung pada peraturan pemerintah). Untuk masyarakat berpenghasilan rendah, unitini dijamin akan digunakan hingga akhir periode operasi bangunan dan dapat diwariskan (syarat danketentuan berlaku). Rusun hibrid menyediakan tempat kegiatan ekonomi untuk dikelola olehmasyarakat di dalam rusun, sehingga mereka dapat meningkatkan penghasilan mereka tidak jauh daritempat tinggal mereka.

Perumahan Terjangkau: Rusun Hybrid

Rusun Hybrid

Pembiayaan

Swasta dan Pemerintah melalui skema PPPP atau ketersediaan pembayaran (availability payment)

Tenure

Model sewa dan memiliki (SHMSRS) dengan model subsidi silang (warga berpenghasilan menengah ke bawah)

Fungsi

Perumahan, kegiatan sosial, masyarakat dan komersil

Operasional dan Pemeliharaan

Kolaborasi Pemerintah – swasta – perumahan

Perumahan Terjangkau: Rusun Hybrid

Target group / market

▪ Masyarakat kumuh RW 17

Penjaringan Pluit

▪ Berpenghasilan rendah

▪ Berpenghasilan menengah

untuk komersil / unit

bertingkat tinggi

Calon investor

▪ Badan Usaha Milik Swasta

(i.e Agung Podomoro, Agung

Sedayu, Sinar Mas,

Sumarecon, dll.)

▪ Badan Usaha Milik Negara

(i.e Jakarta Propertindo, Wika

Realty, PP, Waskita, dll.)

Kemitraan Potensial

untuk penyediaan

layanan

▪ Penyedia air dan listrik (PD

PAM, Palyja, PLN)

▪ Pengelola air limbah (PD

PAL)

▪ Perusahaan manajemen

gedung

▪ Penyedia layanan transportasi

(PT. Transjakarta)

PPPP: Public Private People Partnership

• Mengalokasikan dana pemerintah untuk pembangunan infrastruktur lainnya

• Meningkatkan kecepatan pembangungan tanpa menunggu dana dari pemerintah

• Meningkatkan kualitas pelayanan infrastruktur melalui model ketersediaan pembayaran (availability payment)

Pemerintah (Public)

• Meningkatkan market dan image perusahaan

• Meningkatkan penghasilan

• Pelayanan atau proyek jangka panjang untuk pemerintah melalui ketersediaan pembayaran (availability payment)

Swasta (Private)

• Kesempatan untuk memberikan masukan dalam proses desain atau konsep

• Kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pengembangan dalam bentuk relawan, investasi, kolaborasi atau non tunai

• Kesempatan mendapat pengalaman pertama dalam perencanaan pembangunan

Masyarakat (People)

Akhir

operasional

PPPP dalam Rusun HibridProses

Operasional

Konstruksi/

pengembang-

an dan

proses

pemasaran

Kesepakatan

investasi

Pemilihan

investor untuk

pengembang-

an dan

layanan

Konsolidasi

Lahan

Pemerint

ah

Private

People

Konsolidasi dengan

pemilik lahan untuk

mendapat izin

penggunaan lahan

Undang dan pilih investor untuk investasi pengembangan dan layanan

Menandatangani kontrak / perjanjian dengan investor untuk pengembangan dan layanan

Mengawasi proses pengembangan dan memastikan pengembangan sebagai persyaratan

Mengawasi layanan operasional dan pembayaran kepada investor untuk angsuran dan layanan berkala

Mengembalikan

kondisi lahan dan

lahan kepada

pemilik asli

-

Mengusulkan kepada pemerintah untuk proposal investasi

Menandatangani

kontrak / perjanjian

dengan investor

untuk pengembang-

an dan layana

Investasi awal untuk pengembangan / konstruksi dan proses pemasaran kepada publik

Melakukan layanan

operasional

Menerima

pembayaran cicilan

dan biaya layanan

Menyerahkan

gedung rusun hibrid

ke pihak

pemerintah

- Memberikan masukan ke desain, atau menawarkan keterlibatan kepada pemerintah

Perjanjian keterlibatan dalam proses pengembangan (bila berlaku)

Partisipasi pada pengembangan sebagai kesepakatan (bila berlaku)

Penggunaan bangunan / infrastruktur dan membayar angsuran termasuk biaya layanan

Menyerahkan

gedung rusun hibrid

ke pihak

pemerintah

Opsi Skema

Pemilik Lahan Asli Transisi Lahan Opsi Kepemilikan

Swasta

Pemerintah / BUMN /

BUMD

Akuisisi Lahan

Berkolaborasi dalam

pemakaian lahan

Peminjaman

Rusunami:

- SHMSRS untuk 1 unit

- SHGB untuk bangunan

Rusunawa:

- Sewa untuk 1 unit

- SHGB untuk bangunan

SHMSRS : Satuan Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (unit ownership)

SHGB : Sertifikat Hak Guna Bangunan

SHGB Period: 30 tahun setelah

perpanjangan dengan maksimal opsi 20

tahun

Penawaran pilot lokasi

Rusun Hibrid

Tower A

Tower B

Tower 3

Tower 1

Tower 2

Tower 7

Tower 5

Tower 6

Tower 4

Detil lokasi:

Alamat:

Gg. Marlina

Pemilik lahan:

PT. Pelindo

Luas lahan kira-kira:

45,000 m2

Zonasi saat ini :

Wilayah Perkantoran

Catatan:

- Sebagian besar wilayah

tidak ditempati

- Sebagian wilayah dipakai

oleh PT KTU

- Lahan dimiliki oleh PT

Pelindo dan dapat

dipinjamkan kepada

Pemprov DKI Jakarta

- Wilayah tersebut sedikit

jauh dari akses jalan

besar

Tantangan• Lokasi tidak di area jalan utama, akses ke lokasi

adalah Gg. Marlina yang dikategorikan sebagai daerah kumuh. Ini dapat menyebabkan dampak seperti: • Kurang menarik untuk pembeli komersial

(pemandangan dan akses) • Kurang menarik untuk kegiatan komersial

(fakta konsumen publik) • Meningkatnya tingkat kemacetan lalu lintas

di Gg. Marlina saat dioperasikan karena lebar aksesnya Gg. Marlina

• Lokasi berada di sisi laut / pelabuhan dan beberapa kondisi tanah adalah lahan rawa. Ini dapat menyebabkan dampak seperti:• Bau uap laut • Potensi banjir • Peningkatan biaya konstruksi untuk

perbaikan pondasi / tanah

• Revitalisasi Gg. Marlina menjadi lebih mudah diakses dan kondisi lebih baik

• Penyediaan jemputan bis dari angkutan umum utama terdekat (stasiun Transjakarta) ke lokasi

• Revitalisasi kawasan kumuh dan pantai dekat lokasi

Opsi alternatif: Gedung / unit komersial dibangun dilokasi lain. Lokasi ini hanya untuk unit buat warga berpenghasilan rendah.

Rancangan Pembangunan

Pilot lokasi

Akses

TransportasiShuttle / feeder bus

New rusun

Transjakarta

• Untuk mengajak orang / masyarakat mengunjungi area komersial rusun, bus shuttle / feeder akan disediakan untuk mengantarkan orang dari angkutan umum utama (Transjakarta) ke lokasi

• Bus shuttle / feeder akan menghubungkan Mal Pluit Village (stasiun Pluit) - Rusun Waduk Pluit -Museum Bahari Jakarta (stasiun Pakin)

• Bus Shuttle / Feeder gratis untuk

warga yang tinggal di rusun

Waduk Pluit, dan Rp 2,000 bagi

masyarakat umum (atau sesuai

dengan aturan Pemprov DKI)

Rusun

waduk pluit

Site Arrangement

Tower A

Tower B

Tower 3

Tower 1

Tower 2

Tower 7

Tower 5

Tower 6

Tower 4

Tower Block

Area

Total Floor

Area

Total

Unit

% Public

Area

Tower A 1,813.4 30,827.0 528 6%

Tower B 1,813.4 30,827.0 528 6%

TOTAL 3,626.7 61,654.0 1,056 6%

Tower Block

Area

Total Floor

Area

Total

Unit

% Public

Area

Tower 1 1,812.8 10,876.8 160 17%

Tower 2 1,425.6 8,553.6 120 17%

Tower 3 1,812.8 10,876.8 160 17%

Tower 4 1,812.8 10,876.8 160 17%

Tower 5 1,812.8 10,876.8 160 17%

Tower 6 1,425.6 8,553.6 120 17%

Tower 7 1,812.8 10,876.8 160 17%

TOTAL 11,915.2 71,491.2 1,040 17%

Commercial unit

Subsidy unit

Summary

Total unit:

2,096 units

Gross Floor

Area:

133,145 m2

Block area:

15,542 m2

KDB:

35%

3D View

Front view

Top view

Back view

The Unit.

Front view Back view

Unit Details:

- Unit area: 36 m2 (6.6m L x 5.5m W)

- 2 Bedroom (2.75m x 2.5m and 2.75m x 2.25m)

- 1 Bathroom (1.85m x 1.75m)

- 1 Kitchen

- 1 Living Room and Dining room (combined)

Tariff Calculation

Perda No. 3 Tahun 2012

Average:

Programmed / target group = Rp 232,200 → Low tariff

Public = Rp 506,200 → High tariff

Maximum tariff = 1/3 of minimum wage (1/3 x UMP)

= 1/3 x Rp 3,648,035

= Rp 1,216,012 → Max tariff

Low-Income Community

(Masyarakat Berpenghasilan Rendah – MBR)

Monthly Income 1/3 of Income Category

Rp 4,500,000 Rp 1,500,000 Low tariff

Rp 7,000,000 Rp 2,333,333 High tariff

Mid-Income Community

(Masyarakat Berpenghasilan Menengah – MBM)

Tariff Category Low-income Mid-income

Low tariff Rp 232,000 Rp 1,500,000

High tariff Rp 506,000 Rp 2,333,000

Maximum tariff Rp 1,216,000 -

Summary

Tariff and Price References

Rusun Tariff (monthly) Year

Tambora 458,000 2015

Pulogebang 458,000 2015

Jatinegara 458,000 2015

Cipinang Besar 458,000 2015

Daan Mogot Perda No.3/12 2016

Komarudin 341,000 2017

508,000

Pinus Elok 341,000 2017

508,000

KS Tubun 1,700,000 2017

A. Rusunawa B. Rusunami

Rusun Type Price Year

Sentraland

Cengkareng

250,000,000 2017

Bandar

Kemayoran

36m2 259,000,000 2017

Daan Mogot 36m2 330,000,000 2018

St. Tj. Barat 22-32m2 9,200,000/m2 2018

16,000,000/m2

18,000,000/m2

Development Cost Estimation (work in progress)

Pricing Calculation (work in progress)

Tariff Calculation (work in progress)

Tariff calculation based on the investment cost

Initial Investment Target Profit

Inflation Rate

Period Investment + Profit

Future Value Expected annual return

Expected monthly payment / unit

876,833,000,000

10%

3.5%30

years

964,516,300,000 1,977,258,415,000 65,908,613,833 2,620,412

7.5% 942,595,475,000 1,932,320,723,750 64,410,690,791 2,560,857

5% 920,674,650,000 1,887,383,032,500 62,912,767,750 2,501,302

0% 876,833,000,000 1,797,507,650,000 59,916,921,666 2,382,193

Expected monthly payment per unit based on the investment calculation: Rp 2,620,412 (condition with profit 10%)

Low-income unit (coefficient 0.45) = Rp 2,376,513 monthly payment / unit (1,040 units)

Mid-income unit (coefficient 0.55) = Rp 2,860,617 monthly payment / unit (1,056 units)

Subsidy Rate (work in progress)

Estimated subsidy paid by the government

A. Using low-tariff

Unit Tariff (low) Expected

tariff

Monthly

subsidy / unit

Total

unit

Total subsidy per

month

Total subsidies

(30 years)

Low-income Rp 232,000 Rp 2,376,513 Rp 2,144,513 1,040 Rp 2,230,293,019 Rp 802,905,486,750

Mid-income Rp 1,500,000 Rp 2,860,617 Rp 1,360,617 1,056 Rp 1,436,811,467 Rp 517,252,128,250

TOTAL 2,096 Rp 3,667,104,486 Rp 1,320,157,615,000

B. Using high-tariff

Unit Tariff (low) Expected

tariff

Monthly

subsidy / unit

Total

unit

Total subsidy per

month

Total subsidies

(30 years)

Low-income Rp 506,000 Rp 2,376,513 Rp 1,870,513 1,040 Rp 1,945,333,019 Rp 700,319,886,750

Mid-income Rp 2,333,000 Rp 2,860,617 Rp 527,617 1,056 Rp 557,163,467 Rp 200,578,848,250

TOTAL 2,096 Rp 2,502,496,486 Rp 900,898,735,000

Referensi Hukum• Undang-Undang No. 1 Tahun 2011, Perumahan dan Kawasan Pemukiman• Undang-Undang No. 20 Tahun 2011, Rumah Susun• Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014, Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah• Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2016, Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan

Pemukiman• Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015, Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha dalam

Penyediaan Infrastruktur• Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional No. 4 Tahun 2015, Tata Cara

Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur• Peraturan Menteri PUPR No. 38/PRT/M/2015, Bantuan Prasaarana, Sarana, dan Utilitas Umum

untuk Perumahan Umum• Peraturan Menteri PUPR No. 01/PRT/M/2018, Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah

Susun• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2007, Pedoman Teknis Pembangunan

Rumah Susun Sederhana Bertingkat Tinggi• Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 14/PERMEN/M/2007, Pengelolaan Rumah

Susun Sederhana Sewa• Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 18/PERMEN/M/2007, Petunjuk Pelaksanaan

Perhitungan Tarif Sewa Rumah Susun Sederhana Yang Dibiayai APBN dan APBD• Perda DKI No. 3 Tahun 2012, Retribusi Daerah

Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

Human Cities Coalition [email protected]

Slum Dwellers Int. [email protected]