Upload
herwin-anggeriana
View
117
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pengembangan Sistem Distribusi Digital Content berbasis Web 2.0
Citation preview
5/11/2018 MK302 Proposal Tesis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mk302-proposal-tesis 1/7
Pengembangan Sistem Distribusi Digital Content Berbasis Web 2.0 Pada PT
Wellcomm E-Media Pratama
MK302 –
RESEARCH METHODS
Disusun oleh :
Herwin Anggeriana S.Kom
NIM : 82100004
Program Studi Magister Komputer
Program Pasca Sarjana
Universitas Bunda Mulia
Jakarta2011
5/11/2018 MK302 Proposal Tesis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mk302-proposal-tesis 2/7
PROPOSAL TESIS
1. Judul Tesis
Pengembangan Sistem Distribusi Digital Content berbasis web 2.0 pada PT
Wellcomm E-Media Pratama.
2. Latar Belakang Masalah
Web 2.0 pertama kali dipublikasikan oleh tim O‟Reilly dan mulai
dikembangkan sekitar tahun 2004. Sebenarnya platform web 2.0 bukan merupakan
platform teknologi baru karena sama dengan web 1.0, web 2.0 merupakan hasil
pengembangan dari web 1.0 yang memungkinkan user atau pengunjung suatu web
untuk berinteraksi secara dua arah, interaksi yang terjadi tidak hanya dari sisi
interaktif memberikan komentar tetapi juga fasilitas penyimpanan, saling berbagi
link, serta kebebasan menggunakan media yang digunakan oleh user ataupengunjung.
Kehadiran web 2.0 memberikan kontribusi secara cepat bagi perkembangan
teknologi internet sekaligus menggeser dan mengubah pola komunikasi informasi
media berita berbasis cetak atau media konvensional menjadi suatu media baru (
new media ). Pola komunikasi informasi dimana kita tidak perlu menunggu berita
terbaru dan terkini hadir dalam berupa media cetak, melainkan cukup melihat dan
membaca secara online sekaligus memberikan komentar, saling berbagi link, saling
berbagi informasi dari berita tersebut, dapat diakses darimana saja dan melalui
perangkat telekomunikasi selama terkoneksi dengan internet.
Urgensi serta tingginya konsumsi dan arus distribusi akan suatu informasi
terbaru dan terkini dari sebuah berita memegang peranan penting. Perkembangan
media baru ( new media ) sebenarnya merujuk kepada sebuah perubahan dalam
proses produksi media, distribusi dan penggunaan. Media baru tidak terlepas dari
key term seperti digitality, interactivity, hypertextuality, dispersal, dan virtuality
(Lister, 2003 : 13). Dalam konsep digitality semua proses media digital diubah (
disimpan ) ke dalam bilangan, sehingga keluarannya ( output ) dalam bentuk sumber
online , digital disk , atau memory drives yang akan diubah dan diterima dalam layar
monitor atau dalam bentuk „hard copy’ . Konsep Interactivity merujuk kepada adanya
kesempatan dimana teks dalam media baru mampu memberikan users untuk ‘write
back into the text’ . Sedangkan konsep dispersal media baru lebih kepada proses
produksi dan distribusi media menjadi decentralized dan mengandalkan keaktifan
individu.
Mengambil konsep dari Mc Luhan (1997, 7) dimana medium is message.
Maka analogi dari penyataan McLuhan dengan melihat perkembangan teknologi
internet maka technology is message . Teknologi itulah yang menghasilkan medium
baru atau melahirkan the new media .
5/11/2018 MK302 Proposal Tesis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mk302-proposal-tesis 3/7
1 Definisi new media secara eksklusif merujuk kepada teknologi komputer yang menekankan bentuk
dan konteks budaya yang mana teknologi digunakan. Sementara digital media merupakan
kecenderungan kepada kebebasan teknologi itu sendiri sebagai karakteristik sebuah medium.
Ketika internet muncul di Indonesia ( tahun 1995 dan booming dot com
tahung 1998 – 2000 ), reaksinya berbeda – beda. Ada beberapa surat kabar yang justru melakukan sinergi sehingga menjadi kekuatan. Fenomena ini berkembang di
Indonesia sejak era informasi 1998 sampai sekarang seiring dengan kemajuan
teknologi komunikasi. Sejarah mencatat bahwa surat kabar online pertama yang
menghadirkan berita digital adalah Chicago Tribune dalam tahun 1992.
Fenomena umum orang online ke internet adalah untuk mendapatkan
informasi dan berbagi informasi, fenomena lain dengan adanya peniadaan Surat Ijin
Usaha Penerbitan ( SIUPP ) ketika era Presiden BJ Habibie dan Menteri
Penerangan Yunus Yosfiah ( tahun 1999 ) yang berakibat kebebasan pers (
kemudahan mendirikan media ) tidak terkecuali sampai pers online ataumenyinergikan dengan online.
Tahapan perkembangan isi berita menurut Pavlik ( 1998 ) melewati tiga tahap
yaitu (a) surat kabar online hanya memindahkan ulang edisi versi cetaknya ke
online; (b) surat kabar sudah membuat isi inovatif-kreatif dalam websitenya dengan
fitur interaktif seperti hyperlinks dan search engines, yang dapat memudahkan
pengguna mencari materi dengan topik – topik khusus yang sesuai dengan ukuran
kebutuhannya, misalnya dengan kategori berita dan informasi yang dipilihnya; dan
(c) isi berita telah didesain secara khusus untuk media web sebagai sebuah medium
komunikasi.
3. Perumusan Masalah
Dalam era kebebasan pers dan era konvergensi media, PT Wellcomm E-
Media Pratama meluncurkan portal web media berita online berbasis web 2.0 pada
tanggal 09 oktober 2011 ( oktomagazine.com ). Sebagai portal web berita online
yang masih tergolong „baby ‟ ( media berita online terbaru ) di era konvergensi media
dan ketatnya persaingan bisnis media berita. Untuk itu pada tesis ini akan dilakukan
analisa dan dicari solusi yang terbaik dalam sistem distribusi digital content yang
berbasis web 2.0 agar pencapaian maksimal dalam difusi berita ( penyebaran berita
maksimal terukur ) serta kinerja journalis dalam revolusi media yang demikian maju.
4. Tujuan Tesis
Pada tesis ini akan didesain sistem distribusi digital content media berita
secara tepat dalam pencapaian penyebaran berita seluas – luasnya dan sedekat
mungkin dengan audience ( pembaca ) dan diimplementasikan kedalam teknologi
web 2.0.
5/11/2018 MK302 Proposal Tesis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mk302-proposal-tesis 4/7
5. Tinjauan Pustaka
Berita realtime ( seketika ) yang berkembang pesat pada era 1990-an secara
radikal mempengaruhi indrusti penerbitan pers cetak dan mampu menaklukkan
ruang dan waktu yang selama ini dihadapi oleh pers cetak. Proses gathering
information lewat internet berlangsung melalui information brokers ( perantara ),
tidak lewat penerbitan pers sehingga lebih singkat dan seketika. Berita elektronik
dapat ditampilkan ( upload ) dan diperbarui ( update ) dalam hitungan menit bahkan
dalam hitungan detik. Dalam berita elektronik cenderung menampilkan straight
news, breaking news singkat dan padat namun terus menerus diperbarui.
Perkembangan online news akan memaksa reporter media cetak mengadopsi
gaya broadcast, dimana dalam dunia broadcast seorang reporter menulis untuk
video , still images , dan suara, karenanya reporter media cetak berusaha mencoba
membuat sebuah “layar” dalam benak pikiran pembacanya, dengan membangun
daya ingat dan imajinasi.
Reporter sebuah media web juga telah menambahkan text elektronik (e-texts
) dalam cara kerja mereka. Teks elektronik termasuk didalamnya video dan still
images, animasi suara, dan tentu saja kata. Oleh karenanya tantangan sebagai
reporter media web adalah mampu memberikan prespektif baru agar berita menjadi
benar – benar kredible dan bisa dipercaya masyarakat. Sehingga prespektif
masyarakat yang masih menganggap berita dari sebuah media web sebagai sumber
berita komplementer dapat diubah dengan menerapkan kinerja professional sebagai
sumber berita cepat dan seketika.
Menurut James Glen Stovall (2004) pada online journalism dikenal dimensi
fleksibilitas, kapasitas, immediacy, dan permanen. Para reporter dapat memasukkan
laporan berita mereka dengan berbagai bentuk untuk informasinya, baik secara full
text disertai informasi biografi sumber, diagram, peta, dan gambar yang dapat
membantu pembaca mengerti subyek pemberitaannya. Bahkan dapat memasukkan
audio dari sumber dan video scenes dimana berita diambil. Namun dalam online
journalism terdapat batasan yang terletak pada komputer server secara quota atau
ruang data dimana informasi tersebut disimpan dan lamanya waktu akses. Inilah
yang disebut batasan kapasitas.
Online journalism dapat mengirim berita secara seketika dan serentak (
instantaneous reporting ) dalam bentuk breaking news event sesuai konteksnya
dengan cakupan coverage global . Informasi yang tersimpan online kualitasnya
begitu powerfull, mudah ditelusur ulang ( retrievability ) namun juga rawan
diduplikasi. Karena the web adalah sebuah medium terbuka dan sarat teknologi
secara berjaringan sehingga mudah diduplikasi dan disimpan dalam lokasi yang
berbeda dari aslinya.
5/11/2018 MK302 Proposal Tesis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mk302-proposal-tesis 5/7
Berikut adalah analisis fitur – fitur yang ada dalam online media.
Fitur Hypertext Multimedia Arsip Interaktif VirtualAplikasimedia
tradisional
Linksberada
dalamsitus ( darihalamanpertamakehalamanlain )
- Gambar- Video klip
- Audio klip
- Full Text- Browsing
dengantanggal
Mekanismefeedback
melaluiemail
Kemungkinanmengirimkan materidengansurat kabar
Kecepatanproses
updateyang samadenganproses disurat kabar
Aplikasinew
media
Links kehalaman
web lain
Link kematerialarsip
Mengurangi adanya„lubangberita‟
- Penggabungan berbagai
macammediapresentasi
- Mixed media
- ArsipArtikel
- Penelusuran melaluisearchenginedenganfull text
- Forumdiskusi
online- Ruang
obrolan (chat rooms )
- OnlineSurvey
- Jurnalisne Public
- Penerbitan
secararealtime
- Integrasilayananberitasecaraonlinedanoffline
Penelitian ini akan menggunakan analisa yang telah dilakukan diatas sebagai bahan
perbandingan, dan rujukan sehingga dapat dihasilkan desain yang lebih baik.
6. Desain arsitektur sistem distribusi digital content berbasis web 2.0
Secara garis besar, desain arsitektur yang akan dibuat dapat digambarkan
sebagai berikut
5/11/2018 MK302 Proposal Tesis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mk302-proposal-tesis 6/7
Sistem distribusi digital content terdiri atas 2 fungsional yaitu :
1. Fungsional sebagai pengunjung yang berfungsi menjadi interface atau antarmuka
interaktif utama sebagai front end bagi pengunjung atau pembaca dalam melihat dan
membaca digital konten, dimana dalam fungsional pengunjung, pengunjung dapat
mengakses, melihat dan membaca secara full text, atau video, atau gambar dari
berita yang diinginkan melalui Blackberry aplikasi ( perangkat mobile telekomunikasi
), melalui perangkat mobile komputer ( laptop ), melalui perangkat komputer (
desktop ) maupun melalui browser biasa mobile ( browser perangkat mobile ).
2. Fungsional sebagai reporter yang berfungsi interface atau antarmuka interaktif
utama sebagai back office bagi reporter dalam membuat, meng-update serta meliput
sekaligus upload video, gambar dan audio dari berita yang diliput. Pada fungsional
ini reporter dapat melakukan melalui media mobile ( Blackberry Aplikasi, Laptop )
maupun melalui komputer ( desktop ).Untuk mewujudkan penelitian tersebut maka desain arsitektur dari sistem
distribusi digital content berbasis web 2.0 akan diimplementasikan dengan
menggunakan proses pengembangan berbasis SDLC prototyping dan SDLC
berorientasi objek. Diharapkan dengan proses pengembangan tersebut dapat
diketahui hasil pengembangan dari desain yang dibuat.
7. Metodologi Penelitian
Penelitian akan dilakukan sesuai dengan langkah – langkah sebagai berikut :
Studi Literatur
Studi dilakukan dengan melakukan pencarian data di internet, melalui journal
ilmiah di internet, tentang sistem distribusi digital content berbasis web 2.0,
juga tentang penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan. Selain itu
juga dilakukan studi terhadap buku literatur tentang pengembangan
perangkat lunak, pemograman berbasis web 2.0 dan algoritma – algoritma
pemograman web 2.0
Pembuatan Model
Setelah dilakukan studi literatur, kemudian dilakukan pembuatan dan
pengembangan perangkat lunak sistem distribusi digital content berbasis web
2.0 dengan menggunakan bahasa php dan java. Pengujian sistem distribusi
digital content berbasis web 2.0 dilakukan untuk menganalisa dan melakukan
proses jangkauan distribusi digital content yang dapat dijangkau oleh
pembaca terhadap sistem yang dibuat.
Pengujian Sistem
Pengujian terhadap sistem yang dibuat pada saat tahapan pengembangan,
integrasi dan implementasi. Pengujian akhir dilakukan setelah implementasi
berhasil dibuat dengan melakukan simulasi
5/11/2018 MK302 Proposal Tesis - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mk302-proposal-tesis 7/7
Pengambilan Keputusan
Setelah pengujian telah selesai dilakukan dan desain arsitektur sistem
distribusi digital content berbasis web 2.0 telah mencapai apa yang telah
ditentukan, maka diambil suatu kesimpulan
8. Relevansi dan Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi para
pengembangan web 2.0 dalam indrusti media digital news yang berusaha untuk
mengimplementasikan media berita menjadi new media digital berita. Selain itu
dengan hasil penelitian yang dilakukan juga dapat memberikan masukan untuk
pengembangan web 2.0 menjadi lebih baik dan lebih dapat diimplementasikan ke
dalam perangkat mobile lain ( sistem operasi android ).
9. Daftar Pustaka
1. Bungin, Burhan; New Media dan Perkembangannya ; Konstruksi SosialTelematika dan Inovasi Media Baru, Seminar dan Lokakarya “Being Local inNational Context : Understanding Local Media and Its Struggle”, Universitas Kristen Petra, di Surabaya 14 Oktober 2002.
2. Dewdney, Andrew., and Ride, Peter. (2006). The New Media Handbook .London.Routledge.
3. Muljono; Sistem Berita Elektronika di Intranet Universitas Pelita Harapan Menggunakan Lotus Notes dan Domino , Jurnal Ilmiah Universitas Pelita Harapan,
LPPM-UPH Menara UPH – Lippo Karawaci – Tangerang.Vol. 4/No.7 Agustus 2001,Hal. 37
4. Online News Association [ONA], Digital Journalism Credibility Study ,http://www.journalists.org/Programs/Study.htm, diakses 7 Pebruari 2002.