Upload
kata
View
120
Download
2
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
MICROWAVE-ASSISTED EXTRACTION. TBA 2011. INTRODUCTION. Ekstraksi merupakan langkah yang terpenting dalam analisa kualitatif dan kuantitatif dari produk herbal - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
MICROWAVE-ASSISTED EXTRACTION
TBA 2011
INTRODUCTION
Ekstraksi merupakan langkah yang terpenting dalam analisa kualitatif
dan kuantitatif dari produk herbal
Soxhlet adalah metode ekstraksi yang paling banyak digunakan.
Namun soxhlet memiliki kekurangan, yaitu memerlukan waktu yang
panjang (8, 16, 24 jam atau lebih) sehingga memerlukan energi panas
yang berlebihan.
Sehingga diperlukan teknik ekstraksi baru, yaitu metode yang lebih
optimal, memiliki waktu ekstraksi yang diperpendek dan dapat
mengurangi penggunaan pelarut organik sehingga mencegah polusi di
laboratorium analitis dan dapat mengurangi biaya persiapan sampel.
Metode ekstraksi baru meliputi Microwave assisted extraction (MAE),
supercritical fluid extraction (SCFE), pressurized solvent extraction
(PSE)
Skema prinsip pemanasan
MICROWAVE
Microwaves merupakan gelombang elektromagnetik tak terionkan
dengan frekuensi antara 300 MHz - 300 GHz dan berada di antara
sinar-X dan dan sinar infra merah dalam spektrum elektromagnetik
Pemanasan terjadi dengan selektif dan tertarget dan praktis tidak ada
panas yang hilang.
Mekanisme pemanasan yang unik ini dapat menurunkan waktu
ekstraksi secara signifikan (biasanya kurang dari 30 menit)
dibandingkan dengan Soxhlet.
Prinsip pemanasan dengan microwave berdasarkan pada
pengaruhnya yang langsung terhadap bahan/pelarut polar dan
ditentukan oleh dua fenomena: ionic conduction dan dipole rotation
yang sering terjadi secara simultan.
Ionic conduction adalah migrasi elektrophoretic dari ion dibawah
pengaruh perubahan medan listrik.
Resistensi dari larutan untuk aliran ion ini akan menghasilkan
gesekan dan, dengan demikian, dapat memanaskan larutan.
Dipole rotation merupakan penataan kembali dipole dari molekul
dengan medan magnet berubah dengan cepat.
Pada 2450 MHz, yang merupakan frekuensi yang digunakan
dalam sistem komersial, dipol menyelaraskan dan mengacak 4,9 x
109 kali per detik dan hasil gerakan molekul menghasilkan
pemanasan.
Hanya bahan atau pelarut dielektrik dengan dipol permanen yang
dapat dipanaskan dengan microwave.
Kemampuan pelarut untuk menyerap energi gelombang mikro
dan menyebarkannya dalam bentuk panas untuk molekul lain,
bergantung pada dissipation factor (tan δ) , dmn:
tan δ = ε” / ε’
Prinsip ekstraksi
Air adalah target utama dlm
pemanasan microwave
Menguap & menghslkan tekanan yg besar
pd dinding sel shg sel mengembang
Tekanan akan mendorong dinding sel dari dalam,
tjd peregangan & akhirnya pecah
Konstituen aktif lepas
dari sel yang pecah
Ekstraksi dpt ditingkatkan bila matriks diimpregnasi
dgn pelarut yg memiliki efisiensi pemanasan (tan δ) yg lebih tinggi
Radiasi microwave dgn temperatur yg tinggi
dpt menghidrolisis ikatan ester
dari selulosa (mrpkan konstituent dari dinding sel)
dan merubahnya mjd fraksi larut dlm 1 – 2 menit
Temperatur tinggi juga dpt meningkatkan dehidrasi selulosa
dan mereduksi kekuatan mekaniknya
shg pelarut dpt mencapai senyawa di dlm sel dgn mudah
INSTRUMEN
Modifikasi Domestik Multimode
Proses ekstraksi dimulai dengan memasukkan sampel ke dalam vessel
ekstraksi, diikuti dengan penambahan pelarut dan penutupan vessel.
Radiasi microwave diaplikasikan dan langkah pra-ekstraksi dimulai dalam
rangka untuk memanaskan pelarut dengan nilai-nilai yang ditetapkan.
Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai nilai yang ditetapkan akan
tergantung pada efek yang diterapkan serta jumlah dan jenis sampel
(membutuhkan waktu kurang dari 2 menit).
Sampel selanjutnya di iradiasi dan diekstraksi selama waktu tertentu (langkah
ekstraksi statis), biasanya di kisaran 10-30 menit.
Ketika ekstraksi telah selesai, sampel dibiarkan mendingin ke suhu kamar
untuk dapat ditangani (biasanya tidak melebihi 20 menit).
Sebelum analisis, penambahan standar internal dan/atau langkah
pembersihan mungkin dibutuhkan.
PENYIAPAN SAMPEL
Dalam banyak aplikasi, sampel dipersiapkan dahulu
sebelum dimasukkan ke dalam vessel ekstraksi.
Langkah pertama adalah dengan mengeringkan sample,
baik menggunakan spray drying atau freeze drying.
Langkah berikutnya adlh pengecilan ukuran sampel
dan/atau penyaringan. Ukuran partikel dari bahan yang
diekstraksi harus berada dikisaran 100 µm – 2 mm.
PARAMETER YANG MEMPENGARUHI EKSTRAKSI
Pemilihan pelarut
Volume pelarut
Temperatur ekstraksi
Waktu ekstraksi
Karakteristik matriks
Kekuatan microwave
Pemilihan pelarut
Pertimbangan dalam pemilihan pelarut adalah kemampuan
pelarut utk menyerap gelombang mikro, interaksi antara
pelarut dengan matriks, dan kelarutan analit dalam pelarut.
Pelarut yang lebih disukai adalah pelarut yang memiliki
selektivitas tinggi terhadap analit, tetapi tidak untuk
komponen matriks.
Aspek lain yang penting adalah kompatibilitas dari pelarut
ekstraksi dengan metode analis yang digunakan untuk
langkah analisis akhir.
Volume pelarut
Jumlah pelarut yang diperlukan pada umumnya berkisar
antara
10 - 30 ml.
Volume pelarut harus cukup untuk memastikan bahwa
seluruh sampel terendam, terutama ketika memiliki matriks
yang akan mengembang selama proses ekstraksi.
Umumnya dalam teknik ekstraksi konvensional volume
pelarut lebih tinggi akan meningkatkan perolehan kembali
(recovery), tetapi dalam MAE volume pelarut lebih tinggi
dapat memberikan recovery yang lebih rendah.
Temperatur ekstraksi
Temperatur dan kekuatan microwave saling berhubungan
satu sama lain
Peningkatan temperatur :
meningkatkan efisiensi ekstraksi karena meningkatkan desorpsi
analit dari dlm matriks.
Meningkatkan kapasitas pelarutan
Menurunkan tegangan permukaan dan viskositas pelarut ->
mempermudah pembasahan dan penetrasi
Kombinasi kekuatan rendah atau sedang dengan pemaparan
yg lebih lama bisa menjadi pendekatan yang bijaksana.
Suhu didih dan suhu di bawah microwave pada 175 psig
Waktu ekstraksi
Umumnya, meningkatnya waktu ekstraksi -> jumlah analit
yg terekstraksi meningkat, meskipun terdapat resiko
degradasi
Pada umumnya 3 – 30 menit, tetapi ada juga penelitian yang
menunjukkan 40 detik memberikan recovery yg sangat
bagus
Waktu irradiasi juga dipengaruhi oleh sifat dielektrik
pelarut. Pelarut spt air, etanol, dan metanol bisa menjadi
sangat panas pada pemaparan yg lebih lama ->
membahayakan konstituen termolabil.
Karakteristik matriks
Ukuran partikel berpengaruh terhadap recovery senyawa
sebagaimana halnya teknik konvensional.
Dalam banyak kasus, kelembaban matriks dpt meningkatkan
recovery ekstraksi. Pengaruh parameter ini, tentu saja, juga
bergantung pada ekstraksi pelarut yang digunakan dalam metode.
Kelembaban selalu akan memiliki efek pada kemampuan pelarut
menyerap microwave dan karenanya memfasilitasi proses
pemanasan. Hal ini mungkin juga memiliki efek pd pembengkakan
matriks dan / atau mempengaruhi interaksi matriks – analit shg
membuat analit lebih tersedia untuk pelarut pengekstraksi.
Kekuatan microwave
Kekuatan microwave dan waktu iradiasi merupakan dua faktor yang
saling mempengaruhi untuk jumlah yang tepat.
Kombinasi kekuatan rendah atau sedang dengan pemaparan yg lebih
lama bisa menjadi pendekatan yang bijaksana.
Kekuatan yg lebih besar -> pemecahan sel lebih cepat -> banyak
pengotor yg terbawa bersama analit
Kekuatan yg lebih kecil -> pemecahan sel bertahap -> MAE bisa
lebih selektif
Pemilihan kekuatan berdasarkan pd jumlah bahan yg diekstrak.
Kekuatan hrs dipilih dg tepat utk menghindari temperatur yg
berlebihan -> degradasi dan overpressure dlm sel.
Penggunaan
1. Polyhenols dari Green Tea.
2. Carotenoids dari Paprika powders
3. Glycyrrhizic acid dari liquorice root
4. Saikosaponins dari Bupleurum falcatum roots
5. Cocaine dan benzoylecgonine dari coca leaves
6. Carnosic acid dari Rosemary.
7. Canola oil dari Canola.
8. Oil dari evening primrose dan borage seeds.
19. Alkamides dari Echinacea purpurea L. roots
10. Piperine dari black pepper
1. Oil dari olive seeds
12. lipids dari several oleaginous seeds
13.Essential oil dari Mint Leaves
14. Essential oil dari Cuminum cyminum dan Zanthoxylum bungeanum
15. Camptothecin dari Nothapodytes foetida
Pengg Contd
16. Essential oil dari Lippia alba 17. Sanguinarine dan chelerythrine dari Macleaya cordata 18. Diterpenes mirip tanshinones dari Salvia miltiorrhiza 19. Geniposidic acid dan chlorogenic acid dari Eucommia ulmodies 20. Solanesol dari Tobacco leaves 21. Embelin dari Embelia ribes 22. Artemisnin dari Artemisia annua L. 25. Furanocoumarins dari Pastinaca sativa 26. Coumarin dan asam melilotat dari Melilotus officinalis L. 27. Senyawa fenolik dari Hypericum perforatum dan Thymus vulgaris 28. Pigments dari Capsicum annum 29. Saponin dari Panax ginseng 30. Paclitaxel dari Taxus baccata 31. Oleuropein dan turunan biophenols Olea europeaea 32. Anthraquinones dari Morinda citrifolia
CONTOH APLIKASI MAE
MAE pd tekanan atmosfer utk determinasi pestisida organophosphorus di minyak jaitun dan alpukat Ekstraksi OPPs
Pestisida organophosphorus (OPPs) dalam minyak zaitun dan
minyak alpukat ditentukan menggunakan atmospheric pressure
microwave-assisted liquid–liquid extraction (APMAE) dan solid-
phase extraction atau low-temperature precipitation sebagai
tahap clean-up.
Wadah ekstraksi menggunakan sistem gelas sederhana yg
dilengkapi dengan air-cooled condenser
Pestisida dipartisi antara asetonitril dan larutan minyak dalam
heksan
Kondisi MAE optimum
Waktu ekstraksi 13 menit
Kekuatan microwave 150 W
Pelarut 15 mL acetonitrile
5 g minyak diencerkan dalam 5 mL heksan
KesimpulanMetode ini simpel dan memadai untuk mengekstraksi
pestisida organophosphorus pada kadar µg/g dalam minyak
zaitun dan minyak alpukat dengan penggunaan pelarut yang
sedang (25 ml per sampel) dan hasilnya bagus.
Persen recovery 0,025 µg/g pestisida dalam minyak berada pd
rentang 71% hingga 103%
Optimasi dan perbandingan MAE dan soxhlet ectraction utk determinasi polychlorinated biphenyl di sampel tanah
Ekstraksi polychlorinated biphenyls (PCBs) dari tanah
dg soxhlet biasanya lebih lama dan tidak selektif.
MAE telah digunakan untuk ekstraksi PCBs dengan
segala kelebihannya
Setelah melalui ekstraksi dan clean up, PCBs yg
diekstraksi dg MAE jumlahnya lebih banyak
dibandingkan Soxhlet
Kondisi MAE:
Pelarut 15 mL campuran aseton:hexane (74:26) (v:v), tekanan 21 psi,
kekuatan microwave 57%, selama 40 menit
Kondisi Soxhlet:
Pelarut 200 ml campuran aseton:heksan (75:25) (v:v) di bawah refluks
selama 24 jam.
Analisis ginsenosides di Panax ginseng menggunakan high pressure MAE Metode ekstraksi:
HPMAE
Soxhlet extraction
Ultrasound-assisted extraction
Heat reflux extraction
HPMAE
Efek Pelarut
Pada penelitian ini, diteliti efek perbedaan penggunaan pelarut pada
HPMAE. Pelarut tsbt adlh: methanol, 70% (v/v) ethanol–water dan
water. Ekstraksi ginsenosides yg plg optimal dari ketiga pelarut
kmdn dikondisikan dlm keadaan di bawah tekanan 600, 400 and 300
kPa.
Kandungan ginsenosides dlm ekstrak air menurun jika tekanan
ditingkatkan dari 400 mjd 500 kPa.
Ekstraksi yg plg optimal adlh pd ekstraksi menggunakan 70% (v/v)
ethanol–water dan ekstraksi yg plg rendah adlh yg menggunakan air.
Efek Tekanan
Kandungan 6
ginsenoside netral dlm
akar P. ginseng
meningkat dg tekanan
dan laju peningkatan
kandungan ginsenoside
berbeda2.
Efek Waktu Ekstraksi
Perubahan kandungan
6 ginsenoside netral
sangat signifikan dari
2-10 menit. Namun
perubahan dari 10-30
menit tidak nyata.
Perbandingan metode ekstraksi
HPMAE lbh efisien dibandingkan dgn tiga meode lainnya.
Hasil dari ekstraksi ginsenosides dan malonyl ginsenosides dari
P. ginseng dipengaruhi oleh metode ekstraksi.
Utk ekstraksi 6 ginsenoside utama Rg1, Re, Rb1, Rc, Rb2 and Rd,
HPMAE dapat digunakan dan hasilnya baik, ttp utk ekstraksi
malonyl ginsenosides HPMAE tidak dpt digunakan.
MAE dari lime pectin
Metode ekstraksi:
Samples dipanaskan dlm oven microwave. Flavedo, albedo
atau pulp (F, A or P) di iradiasi pada frekuensi 2450MHZ
dgn kekuatan 630W.
Sampel (1 g) didispersikan dlm 25 mL HCl (pH 2) dan
ditempatkan di salah satu vessel microwave.
Waktu pemanasan berkisar antara 1 – 10 menit.
Tekanan tdk blh lebih dari 50±2 lbs/in2.
Temperatur pd tekanan tsbt adlh sekitar 140 oC.
Stlh pemanasan, sampel didinginkan sampai mencapai
suhu kamar kmdn disaring
Filtrat kmdn diendapkan menggunakan 70% isopropanol
(IPA), dipisahkan dari cairan induk lalu dicuci (pencucian
pertama menggunakan 70% IPA, kmdn dgn 100% IPA)
Stlh itu sampel dikeringkan tanpa pemanasan dan
disimpan dlm refrigator hingga akan dianalisa.
Pelarut yg digunakan untuk ekstraksi pectin adalah HCl pH 2.
dengan air murni saja tidak mampu mengekstraksi pectin.
Asam yg panas melarutkan pectin dan komponen lainnya dlm
dinding sel. Ikatan ionik dan hidrogen dipecah, diikuti ikatan
kovalen spt ikatan glikosida.
Asam jg menghidrolisis gugus ester yg menempel pd pectin.
Rotasi cepat dipol air yg berpasangan dg konduktansi ionik
ion H+ dan Cl- menyebabkan pelarut kehilangan dielektrik yg
tinggi shg mampu dipanaskan dg cepat.
Keuntungan ekstraksi dan pemanasan yg cepat dibandingkan
ekstraksi konvensional yg lambat adalah lebih sedikit ik.
Kovalen yg putus shg pectin yg dihasilkan memiliki berat
molekul dan viskositas yg lebih tinggi.
Aplikasi surfakatan non-ionik pd MAE alkaloid dari Rhizoma coptidis
Kemungkinan utk menggunakan surfaktan non-
ionik, oligoethylene glycol monoalkyl ether
(Genapol X-080), sbg pelarut alternatif dan
efektif utk MAE alkaloid dari Rhizoma
Coptidiswas telah diteliti.
Surfaktan berpotensi utk digunakan dlm proses
analisis dan separasi bdsrkan temperatur yg
dpt menginduksi pemisahan fase
MAE
Sampel (2 gram) dilarutkan dlm 40 mL pelarut yg
berbeda2 (methanol, ethanol, pure water, acidified
methanol, 5% Genapol X-080, 5% acidified Genapol X-
080 dgn berbagai konsentrasi (v/v))
Sampel kmdn dipanaskan dlm vessel oven microwave.
Ekstrak kmdn di sentrifugasi pd 4000rpm slma 10 min.
Supernatan kmdn disaring dan di injeksikan ke sistem
HPLC
Supernatan dimskkan ke dlm tabung sentrifugasi 50 mL utk
memisahkan bhn aktif dgn larutan surfaktan.
Sampel di+kan NaCl (8.0 g) kmdn divortex.
Kmdn dipanaskan pd 100 ◦C sampai larutan bnr2 terpisah.
Stlh sentrifugasi pd 4000 rpm slma 10 menit, fase air dan fase
kaya surfaktan dikumpulkan menggunakan syringe utk dianalisa
menggunakan HPLC.
Bila dibandingkan dgn metode shake flask extraction
method (pd suhu kamar, 6 jam, extraction recovery of
alkaloids 70.3%) dan heat reflux extraction (1 jam,
extraction recovery of alkaloids 90.5%), metode MAE
merupakan metode dgn tingkat efisiensi ekstraksi yg plg
tinggi.
Hasil ini tdk mengherankan krn saat efek pemanasan
dari microwave ke molekul akan memfasilitasi interaksi
antara larutan surfakatan dan alkaloid di material herbal.
Hasil
Kombinasi antara MAE dan Genapol X-080 dpt
digunakan sbg alternatif utk ekstraksi dan
prekonsentrasi alkaloid dlm sampel Rhizoma
Coptidis, tanpa penghilangan surfaktan dlm
filtrat.
Recovery ekstraksi alkaloid adlh 92.8% dan
efisiensi prekonsentrasi berada pd range 93.6–
94.7% dgn nilai R.S.D. dibawah 3.3%.
MAE antioksidan antrakuinon dari akar Morinda citrifolia
Morinda citrifolia mengandung antarkuionon &
utk mengekstraksi bhn aktif tsbt diperlukan
metode ekstraksi yg simpel & ekonomis
Ekstraksi antioksidan antrakuinon dri akar
tanaman obat cina, Morinda citrifolia
menggunakan metode MAE mrpkan metode
alternatif yg dpt digunakan
MAE
Sampel (0,1 g) di+kan 10 mL pelarut
kmdn diletakkan di dalam vessel.
Vessel diletakkan dgn posisi simetris dgn
medan microwave.
Tekanan output yg digunakan adlh 60%
((60% dari 1200 W) & waktu ektraksi adlh
2 menit.
Hasil
Mekanisme utk meningkatkan recovery antrakuinon
menggunakan metode MAE adlh dgn mengubah dipole
rotation dari pelarut polar di medan microwave, yang
sgt dipengaruhi oleh dielectric constant dan dissipation
factor pelarut.
Kondisi utk menghasilkan recovery maksimum adlh saat
menggunakan etanol 80% pd temperatur 60 ◦C, selama
30 menit.
Dynamic microwave-assisted extraction flavonoid dari kultur sel Saussurea medusa Pendekatan untuk metode ekstraksi
flavonoid dari sel kering Saussurea
medusa yang omotis, berkelanjutan
dan cepat telah dikembangkan dlm
design baru sistem ekstraksi dynamic
microwave-assisted.
dynamic microwave-assisted extraction
Kultur S. medusa & 2.0 L ethanol 80% dimasukkan ke
wadah, dihomogenkan menggunakan magnetic stirrer.
Suspensi kmdn di iradiasi dgn 60 % power output (60 %
dari 1200 W), pada temperatur 80◦C, and kmdn di
iradiasi secara periodik dgn microwave dlm prosedur yg
tlh ditetapkan ( 15 % dari power output utk
memanaskan, yg diikuti dgn 15 % dari power output utk
pendingan tanpa diikuti perubahan suspensi mjd super-
boil).
Hasil
Proses optimal utk mempercepat ekstraksi flavonoid
dari kultur sel kering S. medusa telah ditemukan dlm
btk design baru dari sistem dynamic microwave-assisted
extraction.
Dengan membandingkan dynamic microwave-assisted
extraction dgn dynamic solvent extraction tanpa
microwave assistance, dynamic microwave-assisted
extraction memperlihatkan kelebihan, yaitu pd durasi
ekstraksi yg pendek dan memiliki efisiensi tinggi.
Optimasi MAE utk 4 macam astragalosides di Radix Astragali
Metode ekstraksi:
MAE
Soxhlet
Heat reflux extraction (HRE)
Ultrasonic extraction (UE)
Maceration extraction (ME)
Prosedur ekstraksi
Kondisi MAE
Material (5 g) & IS (1 mg)
Pelarut: etanol 0 – 90 %
Waktu ekstraksi : 1 – 12 menit
Suhu : 50 – 70 %
Kekuatan : 300 – 800
Siklus ekstraksi : 3 – 5 kali
Hasil Dibandingkan dgn teknik ekstraksi lain, proses MAE membutuhkan waktu
yg lbh sedikit dan memberikan hasil ekstraksi yg efisien. Hal ini
disebabkan MAE dpt memecahkan ikatan hidrogen krn adanya rotasi
dipole dari molekul dan migrasi ion, shg meningkatkan penetrasi pelarut
ke dalam matriks dan melepaskan produk intraseluler dgn cara
memecahkan dinding sel.
Kondisi MAE optimum adlh saat ekstraksi menggunakan ethanol 80%, dgn ratio solid/liquid 1:25 (g/ml), pada suhu 70 C, 3 siklus ekstraksi, slma 5 min dgn kekuatan microwave 700 W.