Upload
chaddafycordovaandalus
View
16
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Semoga bermanfaat
Citation preview
Beranda depan
suaramerdeka.com
suaramerdeka.tv
Galeri
Blog Jurnalis Suara Merdeka
BERANDA DEPAN SUARAMERDEKA.COM SUARAMERDEKA.TV GALERI
Home > Artikel > Super Paulownia, Sepuluh Kali Lipat Serap CO2
Super Paulownia, Sepuluh Kali Lipat Serap CO2posted July 2, 2014 by Modesta Fiska / No Comments / 1320 views / Rating:
foto: wikipedia
NAMA Super Paulownia bisa jadi terdengar asing di telinga orang Indonesia.
Namun beberapa tahun belakangan ini, semakin banyak saja negara di dunia
dilanda demam Paulownia terutama bagi industri pulp, kertas dan pengolahan
kayu lainnya.
Tanaman ini sangat terkenal di Tiongkok untuk industri kehutanan atau
penghijauan kembali dan juga banyak ditanam di pinggiran jalan. Di
Jepang, Paulownia dikenal dengan nama ”Kiri Tree” dan sudah berjalan
penanaman lebih dari satu juta pohon. Di Australia, perkebunan
Paulownia beberapa tahun terakhir memasarkan kayu olahan yang berusia
tanam antara 7-12 tahun. Tanaman ini dikenal bisa tumbuh di tanah
tandus atau kering, membutuhkan banyak sinar dan tidak terlalu
menyukai banyak air.
Dari data penelitian ahli Stylex Holding International (SHI)
Corporation, ketinggian tanaman kategori kayu keras yang berumur
setahun ini bisa mencapai 4-7 meter. Kayunya berwarna cokelat
keputihan dengan arah serat kayu lurus memanjang. Meski masuk kategori
kayu keras atau kuat namun karakteristik kayu ini bobotnya cukup
ringan.
foto: wikipedia
Sebenarnya sekitar tahun 2008-2009, Super Paulownia pernah akan
dikembangkan di Sukabumi Jawa Barat bekerjasama dengan salah satu
investor. Namun diperkirakan karena pengaruh krisis global akhirnya
proyek dengan 180 ribu tanaman itu tidak dilanjutkan. Indonesia bisa
jadi tertinggal dalam pengembangan Paulownia dibandingkan
negara-negara lainnya.
Namun, secara khusus kepada Suara Merdeka, Director SHI Corporation
Tokimi Sheperd mengungkapkan rencana pengembangan Super Paulownia di
Sukabumi dan Aceh dalam waktu dekat. Sedikitnya 270.000 pohon pada
tahap awal akan ditanam di lahan seluas 650 hektare yang nantinya
bertahap menjadi 10.000 hektare di Aceh. Proyek ini bekerjasama dengan
Meusaho Foundation dan Ecoindex Co, Ltd.
Meski ada beberapa tempat di mana Paulownia ditanam dan tumbuh selama
periode sepuluh tahun sebelum dipanen sebagai kayu, tetapi di usia 4-6
tahun, khusus pada batang Super Paulownia sudah siap panen dan memiliki
diameter sekitar 45 cm.
Jika dilihat dari aspek penyerapan karbon dioksida
(CO2), tanaman ini memiliki lembaran daun yang lebih lebar dimana
khasiat penyerapan CO2 mencapai 10 kali lipat dibanding pohon lainnya
seperti Albasia misalnya. Jumlah penyerapan CO2 selama siklus
pertumbuhannya sangat besar. Dan selama periode panjang 60 tahun,
penelitian yang dilakukan oleh ahli
Universitas Hiroshima di Jepang menunjukkan bahwa tanaman ini mampu
menyerap 3,5 kali lebih banyak karbon dioksida.
Lalu dari aspek biaya produksi, setelah penebangan, akan tumbuh tunas
baru sehingga tidak diperlukan pembibitan ulang sampai enam kali.
Artinya diperlukan enam kali lima tahun atau 30 tahun kemudian baru
dibutuhkan benih yang baru. Dipandang dari segi bisnis, cukup 4-6
tahun saja tanaman ini bisa dipanen sebagai kayu kualitas tinggi dan
siap diolah menjadi furnitur dan bahan material bangunan. Kayu yang
lentur dan tidak mudah terbakar atau terserang serangga, rayap dan
jamur menjadi nilai tambah tersendiri.
Madu dan Wine
Olahan lainnya adalah pellet chip yakni membuat kayu lapis dimana
proses pengolahannya membutuhkan waktu lebih singkat. Nilai tambah bisnis
lainnya, dari serbuk bunga Paulownia bisa dihasilkan madu berkualitas
tinggi dan juga bisa difermentasikan menjadi wine. Tanaman ini
rupanya juga bisa dijadikan kosmetik, minyak wangi dan suplemen
kesehatan yang diambil dari kandungan minyak bunga Paulownia. Namun
untuk olahan madu dan wine ini baru dikembangkan di Australia.
Indonesia sebenarnya belum terlambat untuk melakukan percepatan
budidaya Paulownia. Terjangkit ”demam” Paulownia seperti
negara-negara lainnya? Kenapa tidak. Kondisi hutan kita yang banyak
dihabisi untuk berbagai kepentingan ekonomi dan industri menjadi
keprihatinan tersendiri. Pemanasan global pun tak bisa dihindari dan
hutan negara ini sebenarnya bisa dihijaukan dengan Super Paulownia yang memiliki
waktu tumbuh relatif cepat.
Dan karena dalam waktu yang sangat singkat bisa menjadi kayu siap
pakai maka hal ini jelas bisa membantu memenuhi kebutuhan kayu
domestik. Selain untuk keperluan bangunan atau furnitur, menjamurnya
tanaman ini juga bisa membuka lapangan bagi industri mebel dan alat
musik. Ya, dari sejarah menyebutkan kayu Paulownia sejak lebih dari
4000 tahun lalu dipakai sebagai bahan dasar alat musik tradisional
perkusi China.
Budidaya
Pada pergantian musim gugur ke musim semi, hampir keseluruhan
ranting pohon Paulownia ini dipenuhi bunga warna ungu violet sehingga
terlihat sangat cantik dan menarik. Panjang bunganya antara 10-30 cm
dan buahnya berbentuk tabung silinder yang ketika kering bakal
meletupkan ribuan biji ke udara. Tanaman ini diklaim memiliki batang
paling lurus dan volume produksi kayu olahan paling tinggi
dibandingkan lainnya. Di Amerika, jenis Paulownia tomentata sangat
populer sebagai peneduh dan hiasan taman karena lebih rindang.
Sementara untuk industri kayu di dunia lebih memilih jenis Paulownia
Elongata.
Kayu yang dihasilkan dari tanaman ini cukup unik. Kayunya tidak mudah
retak saat dipaku, tidak kempot, melintir ataupun retak saat
pengeringan. Dari sisi ketahanan terhadap panas, kayu keras memiliki
titik flame point pada 223 derajat Celcius, sedangkan kayu lunak
sekitar 257 derajat Celcius. Tetapi kayu Paulownia memiliki flame
point hingga 430 derajat Celcius. Bobotnya ringan tetapi kuat dan
keras. Pada proses finishing tidak terjadi penolakan pada penyerapan
warna, tidak seperti kayu-kayu berdamar alam dan kompatibel dengan
semua proses finishing.
Dari penelitian para ahli dari Universitas Hiroshima juga didapatkan,
sel-sel dalam kayunya memiliki lapisan udara sehingga dengan
menyediakan isolasi termal efektif, membantu menjaga suhu untuk waktu
yang lama. Dengan kata lain mampu menopang suhu bahkan setelah AC
dimatikan atau mempertahankan kehangatan bahkan setelah pemanas
dimatikan. Pemakaian kayu di dinding atau lantai itu akan membantu
menghemat biaya energi.
Kebanyakan bibit Paulownia yang diedarkan di pasaran berasal dari
kultur jaringan. Mengingat potensi dan keuntungan budidaya tanaman
yang booming ini cukup menarik, maka pembiakan secara vegetatif
diperkirakan tidak akan bisa mengejar permintaan pasar. Tanaman ini
berbunga dan berbuah di atas usia tiga tahun dan bijinya pun akan
kurang ideal untuk bibit biakan vegetatif karena faktor kematangannya.
Jadi dengan booming Paulownia yang baru beberapa tahun, masih sangat
terbatas pemilik pohon di atas usia 5 tahun yang menjual bijinya untuk
keperluan pembibitan. Kalaupun ada jumlahnya pasti relatif minim dan
tidak akan mengejar permintaan dari seluruh dunia yang terus
meningkat.
Kendala yang dialami adalah soal tingkat keberhasilan tanam untuk bijinya sangat
rendah, mungkin hanya 1-10% dari biji yang bisa berkecambah. Hal ini
sangat alamiah mengingat dalam satu tabung buah Paulownia ada ribuan
biji dan biasanya tanaman dengan jumlah biji sangat banyak dan
dirancang tersebar saat buahnya meletup, rata-rata memiliki persentase
perkecambahan cukup rendah bila dibanding tanaman ”berbiji besar”. (*)
Enjoyed this Post? Share It!
Subscribe to our RSS Feed.Tags
← Previous post
AUTHOR
Modesta Fiska
1 posts
ARTIKEL TERKAIT
No posts found.
ADVERTISEMENT
LEAVE A REPLY
Cast Your Rating:
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Privacy & Terms
GOOGLE TRANSLATOR
Select Language ▼
Name* Email* Website
Post Comment
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER
Last Week
Last Month
Past 6 Months
Past Year
No posts found.
BERITA TERBARU DARI SUARAMERDEKA.COM
AUTHOR
Super Paulownia, Sepuluh Kali Lipat Serap CO2 July 2, 2014
NAMA Super Paulownia bisa jadi terdengar asing di telinga orang Indonesia. Namun beberapa tahun
belakangan ini, semakin banyak saja negara di dunia dilanda demam Paulownia […]
Modesta Fiska
Gusjigang: Pemaknaan dan Konservasi June 10, 2014
MESKI tak diketahui kapan lahir, istilah gusjigang di masyarakat Kudus, terutama yang tinggal di
sekitar Menara, sangat populer. Singkatan dari bagus, ngaji, dan dagang […]
Adhitia Armitrianto
Aktor Jembatan Timbang May 4, 2014
MARAH di tempat, seakan menjadi tren bagi sejumlah petinggi di negeri ini. Tapi atas aksi itu, rakyat
pun malah makin dibuat bingung. Calming of […]
Bambang Isti
Bukan Zaman Buruh Murah May 1, 2014
SATU tuntutan yang banyak digelorakan dalam aksi unjuk rasa buruh telah terwujud. Pemerintah
menyatakan 1 Mei sebagai hari libur memperingati Hari Buruh Internasional sesuai […]
Agus Toto Widyatmoko
Merah Putih di Tengah Pengajian April 30, 2014
PENGIBARAN bendera merah putih dan lantunan lagu Indonesia Raya mengalun di tengah jeda
pengajian. Pada sebuah lapangan bola milik kelurahan, lantunan salawat digantingan lagu […]
Zakki Amali
Beranda depan
suaramerdeka.com
suaramerdeka.tv
Galeri
Switch to our mobile site