Merton Electronics Corporate

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Merton Electronic Corporate

Citation preview

CORPORATE FINANCECASE STUDY

MERTON ELECTRONICS CORPORATION

KELOMPOK 6

DEWI HARDIYANTI041414353008RADEN IRWAN 041414353041SHEILA MARTHALIA041414353047

ANGKATAN 43 SOREMAGISTER MANAJAMEN FAKULTAS EKONOMI & BISNISUNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA2015I. LATAR BELAKANG

Patricia Merton yang merupakan seorang pimpinan sekaligus pemegang saham utama dari Metron Electronuc merasa kecewa dengan performa perusahaan yang dia pimpin selama beberapa tahun terakhir. Meski penjualan meningkat hingga 12% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun peningkatan ini lebih lambat jika dibandingkan dengan peningkatan yang terjadi selama tiga tahun sebelumnya. Pada waktu yang sama, pendapatan tahun 1997 menurun hingga mencapai 40%, hal ini merupakan gambaran dari kondisi ekonomi sulit/krisis. Margin perusahaan menunjukkan kondisi yang sama dalam tiga tahun terakhir dan 1997 merupakan kondisi yang paling buruk. Berbagai paya untuk menagatasi telah dilakukan. Perbaikan opersional juga telah diusahakan, menajaga serta mengontrol modal kerja dan kebutuhan akan cash flow juga dilakukan untuk menghadapi kondisi sulit. Selain itu, Merton juga mengamankan pendanaan jangka panjang tambahan dan peningkatan batas kredit perusahaan dengan harapan dapat terus untuk tumbuh. Meski pertmbuhan yang berkelanjutan membutuhkan investasi tambahan, Patricia Metron berharap investasi ini dapat dibiayai oleh arus kas, dan jika marigin terus memburuk maka modal kerja dapat disesuaikan dengan penjualan. Semenjak didirikan pada tahun 1950 oleh Thomas Metron, Metron electronic yang merupakan distributor dari GEC, produsen produk listrik dan elektronik untuk pasar konsumen secara langsung dan pasar institusi. Selain produk dari GC, Metron juga memasukkan komponen perabot listrik, rekaman, CD, adn kaset kedalam jajaran produknya. Pada tahun 1980, metron mulai mengimpor brang elektronik dari Jepang, kemudian empat tahun setelahnya perusahaan membuat kesepakatan impor eksklusif denngan Goldston Corporation dari Taiwan yang merupakan perusahaan televisi dan perabotan listrik lainnya. Awal tahun 1990 an , Merton memasukin pasar personal computer atau PC dengan mendistribusikan product hardware dan software serta menjadi didtributor nasional Fuji Electronic, produsen utama PC Jepang. Pangsa pasar ini akan tumbuh secara cepat. Sehingga meningkatkan transaksi dengan menggunakan mata uang asing. Patricia Merton sebagai pemilik 65% saham perusahaan bersama dengan ibunya berupaya untuk terus meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Didalam perjalannannya, Patricia metron memiliki problem dengan ketidak stailan Yen dan dollar Taiwan. Lebih dari setengah produk diimpor dari Jepang dengan pembelian menggunakan dominasi Yen mencapai $27 juata selama 12 bulan terakhir. Sedangkan pembelian tahunannya mencapai $ 4 juta dari supplier Taiwan. Supplier Merton dari Jepang yaitu Fuji elektronik selalu membuat faktur dengan mata uang Yen. Sedangkan sesuai kesepakatan di awal, Goldenstone Corporation membuat faktur dengan mata uang dollar AS. Namun, pada tahun 1989 mengalamj perubahan dengan menggunakan mata uang dollar Taiwan dan tidak lagi menggunakan dollar AS. Dalam pelaksanaanya, ketika suatu pesanan diajukan, supplier dari Asia akan mengrimkan menggunkaan kargo dalam jangka waktu 60 hari dan pembaaran dilakukan 30 hari dari akhir bulan pengiriman. Jadi, nilai barang 284 yang dikirimkan Januari 1998 akan dibayar pada akhir bulan Februari. Mendekati akhir bulan Januari 1996, berkaitan dengan turunnya margin yang didapatkan perusahaan sebagai akibat dari pengaruh tingkat pertukaran yang meningkat, Patrician Merton meminta Charles Brown yang merupakan general manager dari perusahaan Merton untuk mengumpulkan data volume pembilian bulanan dari supplier Jepang dan exchange rate Yen-dollar. Berdasarkan data yang didapatkan Brown, diketahui bahwa apresiasi Yen terhadap dollar sampai pertengahan tahun 1995 memberikan pengaruh pembebanan biaya yang lebih banyak terhadap dollar dibandingkan pada saat nilai tukar stabil. Kenaikan Yen selama empat bulan pertama dalam tahun 1995 menjadi $ 1,1 juta dollar yang merupakan biaya pembelian. Data menunjukkan bahwa antara bulan Juli-Desember 1995 dollar mengalami penguatan dan memberikan hasil $ 1,4 Juta. Dari sektor perbankan menganggap bahwa Merton menghadapi resiko keuangan yang serius. Bankir mengingatkan atas penigkatan impor produk dari Jepanng yang semakin banyak bahkan jika dibandingkan dengan pesaing lainnya, maka margin laba akan lebih sensitif terhdap nilia Yen dibandingkan dengan sebelumnya. Sehingga disarankan untuk menghidari pembelian dengan menggunakna Yen. Setelah dua tahun, Patricia meminta Brown untuk memeriksa kembali data yang ada. Data yang baru menunjjukan hal yang berbeda dengan sebelumnya. Meski Yen masi tetap tidak stabil, tetapi Yen Lemah terhadap dolar pada periode ini. Biaya beli Yen adalah sekitar $25,5 juta selama tahun 1997. Apabila pembelian tidak dihentikan, maka biaya dollar menjadi $ 24,6 juta. Lebih dari 60% pembelian terjadi pada saat terjadi fluktuasi mata uang. Namun perbankan beranggapan bahwa membatasi merupakan kebijakan terbaik yang bisa diambil untuk dua tahun terakhir. Hal ini memiliki arti bahwa Merton membeli mata uang asing pada pasar spot setiap terjadi pembayaran kepada supllier Asia dilakukn. Barang senilai 880 juta dipesan dan difakturkan pada akhir bulan Januari diselesaikan di nilai Spot 127, dengan membebankan biaya $ 6,93 juta kepada merton. Perusahaan membayar $ 7,04 juta semenjak adanya pembatasan pembelian barang. Terdapat dua pilihan dasar pada saat melakukan pembatasan. Yang pertama, yaitu dengan mengunci nilai tukar yang mendekati nilai spot yang berlaku. Atau yang kedua, bisa menggunakan pilihan kontrak yang akan menentukan batas biaya dari Yen, tetapi masih memungkinkan memperoleh keuntungan yen yang lebih murah yang terjadi pada saat pembayaran faktur. Penguncian nilai tukar dilakukan dengan cara menentukan nilai suatu mata uang asing (nilai spot masa yang akan datang) yang diberlakukan pada masa sekarang. Jenis pembatasan ini memberikan jaminan bahwa berapapun nilai spot di masa yang akan datng, harga efektif yang dibayarkan untk yen adalah harga yang sduah disepakati diawal. Terdapat tiga cara untuk mengunci nilai tukar yaitu foward contract, transaksi pasar uang dan currency futures contract. Foward contarct yang dipakai perusahaan selama 18 bulan terakhir adalah suatu pengaturan membeli dari bank dengan jumlah tertentu yen yang dikirimkan pada tanggal tertentu di masa yang akan datang pada saat faktur diselesaikan. Nilai tukar sudah ditentukan sebelumnya. Pada 125,5, tingkat kedepan 90 hari saat ini mendekati 1,5% lebih mahal dibandingkat spot rate. Melalui pembatasan ini, Merton akan menerima yen dari bank pada tanggal batas waktu yang disepakati, membayar bank jumlah dollar pada nilai tukar kedepan sebagaimana ditentukan sebelumnya (Y125,50) dan kemudian menggunakan yen untuk membayar para supplier Jepang.Yen futures hedge disediakan dengan instrumen yang perdagangan pada Chicago Merchantile Exchange (CME). Sebagai perlindungan terhadap kerugian karena fluktuasi mata uang, pembatasan ini sangat serupa dengan kontrak kedepan yang disediakan oleh bank. Merton akan membeli yang memadai untuk menciptakan pembatasan. Kemudian ia bisa menunggu sampai pembatasan kontrak masa mendatang mencapai batas waktunya dan menerima pengiriman yen. Sebagai alternatif, jika Merton memutuskan batasan tidak lagi diperlukan sebelum kontrak masa mendatang mencapai batas waktunya, maka bisa dijual.Pilihan nilai tukar yang diperdagangkan memiliki batas dan jumlah waktu standar. Tanggal kadaluwarsa sama dengan yang di masa mendatang yaitu Maret, Juni, September dan Desember. Dilain hal, nilai tukar Amerika menawarkan beberapa tanggal expire yang mendekati. Misalnya di akhir Januari, kontrak ditawarkan untuk masa kadaluwarsa Februari dan April juga untuk bulan-bulan standar Maret dan Juni. Hanya beberapa nilai tukar utama yang tersedia. Sebagian besar dihargai dalam dollar AS, bahkan yang diperdagang di bursa Eropa atau Asia. Disamping menyelesaikan instrument pembatasan, terddapat permasalahan lain yang perlu dipertimangkan oleh Merton. Yaitu adalah adanya impor barang dari supplier Jepang secara berkelanjutan sepanjang tahun, jika mereka memutuskan untuk membatasi pembelian ini, haruskah demikian ketika pesanan diajukan? Atau haruskah mereka menunggu sampai faktur pembelian benar-benar diterima?Ditekankan bahwa tidak ada pendekatan pembatasan yang benar. Ini tergantung pada kebutuhan dan posisi keuangan tertentu perusahaan, dan sikap manajemen juga pemegang saham terhadap resiko. Apakah pembatasan menguntungkan atau apkah hanya akan diketahui setelahnya, ketika supplier dibayar. Dalam kasus Merton Electronics, pembatasan selama bulan-bulan terakhir berubah menjadi keputusan yang salah, sebaliknya keputusan tersebut benar untuk dollar Taiwan. Jika yen menguat terhadap dollar, penguncian nilai ini menjadi keputusan yang benar. Selanjutnya, dia memperingatkan bahwa pembatasan dalam beberapa situasi kompetitif bisa benar-benar meningkatkan resiko dan bukannya mengurangi resiko.Patricia Merton ingin menyelesaikan masalah dengan cepat dengan meminta Brown menyiapkan laporan ringkas tentang bagaimana resiko keuangan perusahaan seharusnya ditangani. Patricia meminta Brown merumuskan keuntungan relatif dalam hal biaya dan resiko masing-masing alternatif yang dijelaskan dari sisi perbankankan. Sebagai contoh, dia bisa menggunakan Y300 juta yang muncul dari barang yang dipesan pada bulan Januari dan seharusnya untuk pembayaran pada bulan April, 90 hari dari tanggal tersebut. Dia menyarankan untuk menggunakan nilai pasar tanggal 22 Januari dan untuk tujuan analisis dan mengasumsikan supplier akan dibayar dan pembatasan dikurangi pada 22 April.

II. POKOK BAHASAN Perusahaan mengalami persaingan yang berat dengan penjualan yang lambat dan semakin mengecilnya margin yang mereka dapat. Salah satu dari masalah utama yang dihadapi adalah menghadapi resiko dengan mengimpor barang dari Jepang, dimana pada tahun 1996, Merton mengalami currency risk positon. Currency risk position adalah tingkatan dimana bisnis terpengaruh baik secara positive ataupun negatif terhadap perubahan nilai tukar. Hal ini dapat merujuk pada potensi kerugian dalam investasi, transaksi bisnis dan biaya operasional yang diakibatkan oleh fluktuasi nilai tukar. Dalam kasus, Merton menghadapi adanya currency risk pada hutang yang diguanakan untuk membiayai Impor yang berasal dari supplier Jepang. Merton harus memikirkan tentang :1. Tipe Hedging yang tepat untuk perusahaan seperti Merton2. Bila mereka melakukan hedging, kapan dan dalam kondisi seperti apa hedging itu terjadi?

III. TINJAUAN TEORI Perusahaan Internasional adalah perusahaan yang terlibat dalam produksi dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa di lebih dari satu negara. Perusahaan internasional biasanya terdiri atas perusahaan induk yang berada di negara asal dan paling tidak lima atau enam cabang perusahaan atau anak perusahaan yang berada di luar negeri dan lebih banyak melakukan investasi langsung diberbagai negara. Didalam perusahaan internasional terdapat ciri khusus manajemen keuangan, yaitu menyangkut lebih dari satu mata uang, untuk itu perlu diperhatikan tentang Foreign Excange Market (FOREX) dalam beroperasi, terutama tentang bagaimananilai tukar (exchamge rates) berubah, serta bagaimana menghindarkan diri dari risiko nilai tukar (exchange rate risk). Berikut adalaha alasan bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya secara internasional, antara lain: a. Memperluas pasar untuk mencapai sumber permintaan barub. Mempertahankan supply bahan bakuc. Penguasaan teknologid. Memperkecil risiko bisnis e. Untuk meningkatkan efisiesi produksif. Meraih keuntungan monopolistikg. Memanfaatkan faktor-faktor produksi yang lebih murah seperti tenaga kerja, bahan baku, lahan, dsb. h. Mengiopyimalkan skala ekonomis operasi untuk meningkatkan efisiensi perusahaan i. Bisnis internasional memberikan kesempatan untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan pasar domestik. Berikut adalah Proses Ekspansi Bisnis ke Manca Negara

Resiko Perdagangan Internasional a. Ketidakpastian kurs valuta asingb. Resiko Negara (country Risk)c. Perubahan tarif impor dan kuotad. Proteksi pemberian subsidi yang lebih besar kepada produsen domestikArti Penting Manajemen Keuangan Internasional1. Membantu manajer keuangan untuk memutuskan bagaimana pengaruh berbagai kejadian-kejadian internasional terhadap perusahaan, dan langkah-langkah apa yang dapat diambil untuk memanfaatkan perkembangan positif dan menghindari perusahaan dari dampak negatif. 2. Membantu manajer mengantisipiasi kejadian dan membuat keputusan yang menguntungkan sebelum kejadian tersebut terjadi.

Seiring dengan sifat bisnis menjadi internasional, beberapa perusahaan terkespos terhadap risiko kurs tukar yang berubah. Perubahan dalam kurs tukar dapat mempengaruhi penyelesaian kontrak-kontrak, arus kas dan nilai perusahaan. Secara konvensional, ekspor mata uang asing diklasifikasi menjadi 3 tipe, yaitu a. Eksposur transkasi Muncul ketika perusahaan menghadapi arus kas kontraktual yang ditetapkan dalam mata uang asing. b. Eksposur ekonomiTingkat dimana nilai perusahaan akan dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang tidak terinspirasi dalam kurs tukarc. Eksposur TranslasiPotensi bahwa laporan keuangan konsolidasi perusahaan dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam kurs tukar.

Transaksi pasar valuta asingTransaksi dalam pasar valuta asing dapat dilakukan atas basis spot, forward, atau swap. Definisi yang lebih luas dari pasar valuta asing mencakup currency option dan future. Beberapa transaksi dalam pasar valuta asing menurut Eiteman (2004:101) antara lain : 1. Transaksi Spot Transaksi spot adalah pembelian mata uang asing dengan penyerahan dan pembayaran di antara bank-bank yang berlangsung, biasanya pada hari kerja berikutnya. Tanggal penyelesaiannya disebut value date. 2. Transaksi Outright Forward Outright forward transaction menuntut penyerahan pada suatu tanggal kelak dari suatu jumlah tertentu salah satu amata uang untuk dipertukarkan dengan sejumlah tertentu mata uang lain. Nilai tukar ditentukan pada saat kesepakatan, namun pembayaran dan penyerahan tidak dituntut sampai jatuh tempo.3. Transaksi Swap Transaksi swap adalah pembelian dan penjualan simultan suatu jumah tertentu valuta asing untuk dua value date (tanggal penyelesaian) yang berlainan. Pembelian dan penjualan itu dilakukan dengan pihak yang sama.

Pengertiang Hedging Setiap perusahaan yang melakukan transaksi internasional tentu akan mempunyai receivable (penerimaan) dan payable (pengeluaran) dalam berbagai valuta asing. Untuk menentukan perlu atau tidaknya dilakukan hedging atas recievable atau payable dalam suatu valuta asing, yang perlu diperhatikan adalah fluktuasi kurs valuta asing tersebut. Dengan adanya resiko fluktuasi nilai tukar, manajemen perusahaan yang memiliki transaksi internasional berusaha untuk menghindari maupun mengurangi kerugian dari fluktuasi nilai tukar tersebut. Adapun tindakan yang dilakukan pihak manajemen salah satunya adalah dengan melakukan teknik lindung nilai atau disebut hedging. Hedging adalah mengambil suatu posisi, memperoleh suatu cash flow, aset atau kontrak (termasuk kontrak forward) yang akan naik (atau turun) nilainya dan mengimbanginya dengan suatu penurunan (atau kenaikan) nilai suatu posisi yang ada. Maka dari itu, hedging melindungi pemilik dari kerugian yang dapat menimpa aset yang ada (Eiteman 2004:148).Hedging adalah tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menghindari atau mengurangai resiko kerugian akibat fluktuasi kurs valas.

Manfaat dan kegunaan hedging Manfaat utama dari hedging adalah untuk melindungi perusahaan dari resiko kerugian akibat fluktuasi nilai tukar.Menurut Jeff Madura (2001:197), perusahaan pada umumnya mencoba melakukan hedge atau perlindungan terhadap pergerakan nilai tukar. Mereka dapat melakukan hedge lebih efektif jika mengetahui berapa jumlah tertentu yang dibutuhkan atau diterima pada tanggal tertentu di masa mendatang. Dengan melakukan hedging maka suatu perusahaan akan dapat menetapkan secara pasti jumlah hutang yang harus dibayar maupun jumlah tagihan yang akan diterima di masa yang akan datang. Di pihak lain dengan melakukan hedging, perusahaan tidak bisa lagi mengharapkan keuntungan yang mungkin akan terjadi bila nilai tukar berfluktuasi ke arah yang menguntungkan bagi perusahaan yang memiliki hutang dalam mata uang asing akan memperoleh keuntungan bila nilai tukar mata uang domestik menguat pada saat hutang jatuh tempo.Forward Contract HedgingTeknik hedging dengan forward contract ini banyak dilakukan oleh perusahaan besar atau Multinational Corporation (MNC) untuk melindungi piutang dan hutang yang relatif besar terhadap resiko fluktuasi valuta asing dengan cara mengunci suatu nilai tukar pada transaksi di masa yang akan datang. Di dalam aktivitas jual beli valas tidak saja dilakukan dengan penyerahan di waktu sekarang (spot), tetapi dapat dilakukan jual beli valas dengan waktu penyerahan di masa yang akan datang (forward).Menurut Bringham dan Houston (2006: 327), forward contract yaitu perjanjian dimana salah satu pihak setuju untuk membeli sebuah komoditas pada suatu harga tertentu pada tanggal tertentu di masa depan dan pihak lian setuju untuk melakukan penjualan tersebut. Dari definisi definsi diatas dapat disimpulkan bahwa forward contract hedging adalah perjanjian antara kedua belah pihak berupa penyerahan sejumlah mata uang asing pada masa tertentu di masa yang akan datang oleh pihak lain dengan harga yang telah disepakati pada saat kontrak dibuat. Forward Discount dan Forward Premium Menurut Levi (2001:59) yang dimaksud forward discount dan forward premium adalah saat kita membayar lebih banyak untuk penyampaian forward contract daripada penyampaian spot bagi suatu mata uang, kita dapat mengatakan bahwa kurs mata uang adalah premi forward (forward premium), sebaliknya apabila kita lebih sedikit untuk penyampaian forward daripada penyampaian spot, kita mengatakan bahwa kurs mata uang ada pada diskon forward (forward discount). Money Market Hedging Pengertian Lindungi nilai pasar uang melibatkan mengambilkan posisi di pasar uang untuk menutupi posisi utang atau piutang di masa depan. Instrumen instrumen yang diperjualbelikan dalam pasar uang adalah surat surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Setiap perusahaan pada dasarnya dapat menggunakan money market atau pasar uang untuk menghedging transaksi eksposurnya dalam rangka mengantisipasi posisi penerimaan dan pengeluaran di masa mendatang. Dalam hal ini kontraknya berupa perjanjian pinjaman. Perusahaan berupaya mencari pinjaman atas suatu mata uang di pasar uang, lalu mengkonversikan pinjaman tersebut dalam mata uang lain. Nilai pinjaman yang tertera di kontrak, dapat dipergunakan terlebih dahulu untuk menjalankan investasi jangka pendek misalnya membeli sekuritas, mendepositkan pada bank dan lain lain. Pada saat jatuh tempo perusahaan akan membayar kembali pinjamannnya ditambah dengan cicilan bunga. Pada saat melakukan investasi diatas perusahaan mendapatkan efisiensi dari selisih investasi dengan tingkat bunga pinjaman. Hal hal tersebut bertujuan agar perusahaan dapat terhindar dari fluktuasi nilai tukar yang dapat merugikan posisi keuangan perusahaan. Money market hedging atas payable Dalam lindung nilai pasar atas uang, jika perusahaan memiliki kelebihan kas, perusahaan dapat membuat deposito jangka pendek dalam mata uang asing yang akan dibutuhkan di masa depan. Pada banyak kasus, MNC memilih melakukan lindung nilai utang tanpa menggunakan saldo kasnya. Menurut Jeff Madura (2006:421) lindung nilai pasar uang tetap dapat digunakan dalam situasi ini, tetapi dibutuhkan dua posisi mata uang : (1) meminjam dana dalam mata uang asal dan (2) deposito jangka pendek dalam mata uang asing.Langkah langkah teknik money market hedging untuk melindungi hutang, yaitu:1. Menetukan besarnya hutang pada saat jatuh tempo.2. Mencari nilai sekarang dari hutang tersebut dengan tingkat suku bunga deposito mata uang asing, lalu mengonversikan ke mata uang domestik.3. Meminjam uang dari mata uang domestik sebesar nilai sekarang dari hutang yang telah dikonversikan ke dalam mata uang domestik, sehingga dapat menginvestasikan uang tersebut ke dalam mata uang asing, dan pada saat utang jatuh tempo investasi tersebut akan dapat menutupi hutang dalam mata uang asing tersebut.4. Membayar utang dalam mata uang domestik setelah jatuh tempo ditambah dengan bunga.

Money market hedging atas receivables Jika perusahaan memiliki piutang dalam mata uang asing, perusahaan dapat melakukan lindungi nilai atas posisi ini dengan meminjam dalam mata uang tersbut sekarang dan mengonversikannya menjadi dollar. Piutang yang diterima akan digunakan untuk melunasi pinjaman tersebut. Pada beberapa kasus, MNC mungkin tidak perlu meminjam dan selama 90 hari. Menurut Jeff Madura (2006:423) pada situasi ini, lindung nilai pasar uang atas piutang tetap dapat dilakukan jika perusahaan menggunakan dua posisi dari pasar uang : (1) meminjam mata uang yang digunakan dalam piutang dam (2) berinvestasi dalam mata uang asal.Langkah langkah teknik money market hedging untuk melindungi piutang yaitu:1. Menetukan besarnya piutang pada saat jatuh tempo.2. Menentukan besarnya pinjaman dalam mata uang asing dengan mencari nilai sekarnag dari pinjaman tersebut ke dalam mata uang domestik dan menginvestasikannya.3. Mengonversikan pinjaman tersebut ke dalam mata uang domestik dan menginvestasikannya.4. Pada saat jatuh tempo, perusahaan mendapatkan kepastian terhadap penerimaan piutangnya sebesar jumlah investasi dalam mata uang domestik ditambah dengan bunga. Pada saat jatuh tempo pula perusahaan akan menerima piutangnya sebesar investasi dalam mata uang domestik ditambah dengan bunga dan akan dipergunakan untuk membayar pinjaman tersebut.

Currency Put Option Currency put option memberikan hak untuk menjual sejumlah mata uang tertentu pada harga tertentu (exercise price) selama periode waktu tertentu. Perusahaan dapat menggunakan opsi jual sebagai lindung nilai piutang karena put option menjamin adanya harga tertentu (exercise price) yang digunakan untuk menjual mata uang dari pelunasan piutang. Currency put option tidak mewajibkan pemiliknya untuk menjual mata uang pada harga tertentu. Jika kurs spot mata uang tetap lebih rendah daripada exercise price selama masa berlaku opsi, perusahaan dapat membiarkan opsi kadaluwarsa dan membeli mata uang pada kurs spot yang berlaku. Pada sisi lain jika kurs spot mata uang terapresiasi maka opsi beli memungkinkan perusahaan untuk membeli mata uang nilai exercise price. Dengan kata lain, perusahaan yang memegang call option telah menetapkan harga maksimum (exercise price) untuk membeli suatu mata uang. Namun, perusahaan juga memiliki flesibilitas untuk memberikan opsi kadaluwarsa dan membeli mata uang pada spot berlaku saat mata uang dibutuhkan.Ide dasar dari Absolute Purchasing Power Parity adalah bahwa harga komoditas sama tak peduli mata uang apa yang digunakan atau dimana dijual. Alasan rasional dari absolute PPP mirip dengan arbitrase triangle. Rumusnya adalah: Puk = S0 X Pus

Untuk absolute PPP dapat terjadi, beberapa hal harus berlaku:1. Biaya transaksi untuk perdagangan komoditas shipping, asuransi dll harus nol2. Tidak boleh ada barrier dalam perdagangan komoditas entah berupa pajak, tariff dan isu politik3. Komoditas di tiap wilayah harus sama persis.Relative Purchasing Power Parity menggambarkan perubahan dari exchange rate dari waktu ke waktu.Perubahan ditentukan oleh perbedaan rate inflasi di dua negara. Rumusnya adalah:[E(S1) S0]/S0= hFC - hUSApresiasi adalah kondisi dimana nilai mata uang meningkat, sehingga memerlukan lebih banyak foreign currency untuk membeli mata uang tersebut. Relative PPP menyatakan bahwa exchange rate akan meningkat jika inflasi Amerika lebih rendah daripada negara asing. Hal ini terjadi karena mata uang asing terdepresiasi dalam hal nilai dan relative lebih lemah dibanding dollar.Resiko Exchange Rate adalah konsekuensi natural dari operasi internasional dimana nilai currency relative bergerak naik dan turun.Terdapat tiga tipe risiko exchange rate, yaitu short-term exposure, long-term exposure dan translation exposure.

IV. PEMBAHASANUntuk mengetahui tipe hedge yang tepat perlu dilakukan analisa SWOT terlebih dahulu.

STRENGTHa. Sejak didirkan tahun 1950 oleh Thomas Merton, Merton Electronics telah menjadi dsitributor untuk GEC (General Electric Company) yaitu manufaktur produk listrik dan elektronik terbesar baik untuk pasar konsumen ataupun institutional marketb. Mendapatkan kontrak impor exclusive dengan Goldstonr Corporation yang merupakan produsen tv dan peralatan elektronik terbesar di Taiwan. c. Awal tahun 1990, perusahaan masuk ke dalam market PC sebagai distributor untuk produk hardware dan software dan menjadi distributor nasional untuk Fuji Electronic WEAKNESSa. Penurunan margin selama 3 tahun terakhir dan tahun 1997 merupakan yang paling buruk. b. Mengaalami Currency Risk akibat adanya nilai fluktuasi mata uang. c. Adnya tuntutan dari supplier utama Merton, Fuji, yang selalu menuntut invoice menggunakan mata uang Yen OPPORTUNITIESa. Memiliki kesempatan pembayaran selama 90 harib. THREATa. Nilai tukar dollar terhadap yen yang fluktuatif

Pihak Bank memberikan 2 Option untuk melakukan hedging. 1. Melakukan Lock in perubahan tingkat harga hari ini yang mendekati spot rate2. Tetap melakukan foward contract seperti yang telah mereka lakukan Atau 3. Masuk ke dalam option contract yang akan membuat batas atas pada yen dimana memungkinkan mereka untuk mengambil keuntungan saat yen murah,

Berikut adalah Currency dan data pasar Keuangan pada tanggal 22 Januari 1998

Sesuai dengan foward contract hedge saat ini, Merton dapat mengunci nilai tukar mereka yang akan dibayar dalam waktu 3 bulan dari sekarang. Berdasarkan pada exhibit 5, 90-day Foward Yen Nilai tukar menjadi $ 0,7952 per 100.Merton bisa menghilangkan resiko Yen menguat. Namun, bila Yen terdepresiasi, maka Merton juga akan kehilangan keuntungan. Dalam case disebutkan bahwa Merton telah sepakat untuk membayar 300 mill dalam waktu 90 hari. Dengan perhitungan sebagai berikut : 300.000.000 x 0,7952 = $238.560.000

V. SIMPULAN & SARAN

Kesimpulan: Resiko yang dihadapi oleh Merton terkait dengan bisnis yang mereka jalani dengan pihak Jepang dan Taiwan adalah Transaction Exposure, dimana transaksi ini memiliki resiko atas fluktuasi perubahan nilai mata uang terhadap future cash transaction. Pilihan Hedging diseuaikan dengan situasi dan kondisi yang dialami oleh Merton saat itu akan lebih baik bila ia memilih hedging yang sesuai dengan tujuan perusahaan.

Saran: Sebaiknya Merton harus melakukan budgeting sebulan sekali hal ini dilakukan karena sebagain besar barang-barang mereka berasal dari Asia dan mereka harus melakukan pembayaran dengan mata uang asing dimana nilai tukar mata uang asing adalah fluktuatif. Jika mereka tidak jeli dalam hal ini, maka mereka akan mengalami kerugian. Namun, bila Merton dapat menentukan pembayaran dengan mata uang tertentu, maka keuntungan yang mereka dapatkan di masa depan akan besar. Ketika situasi negara tidak menentu, maka diperlukan adanya full hedging