5
  A. Pengertian Meningitis adalah infeksi cairan otak dan disertai proses peradangan yang mengenai pia met er , araknoid dan dap at meluas ke per mukaan jar ing an otak dan medula spinalis yang menimbulkan eksudasi berupa pus (nanah) yang terdapat secara akut dan kronis. Menin gitis adala h pera dang an pada selaput menin gen, cairan serebros pinal dan spinal colum yang menyebabkan proses infeksi pada system syaraf pusat. (Suriadi, 2!). Meningitis adalah inflamasi akut pada meningens disebabkan oleh infeksi neisseria meningitis atau infeksi stafilokokus. ( A.Sho"den, #inda.22). $. Penyebab 1 . $akteri a .  Streptococcus pneumoniae (pneumococcu s). $akteri ini ya ng pal ing umum menye babkan men ing itis pad a anak%a nak . &enis bak ter i ini juga ya ng bisa menye babkan inf eksi pne umonia, teli nga dan ron gga hidung (sinus). b. 'eisseria meningitidis (meningococcus). $akt er i ini merupakan penyebab kedua terbany ak setelah Streptococcus Pneumoniae, meni ngit is terj adi akibat adanya infeksi pad a saluran nafas bagi an ata s yang kemudi an bakterinya masuk kedalam peredaran darah. c. aemophilus influenae (haemophilus). aemophil us inf luen ae typ e $ (i b) adalah jenis bakter i yang juga dapa t menyebabkan mening itis. &enis *irus ini sebagai penye babnya infeksi pernafasan bagian atas, teling a bagian dalam dan sin usitis. Pember ian *aksin (i b *accine) tel ah membuktikan ter jadinya angka penurunan pada kasus meningitis yang disebabkan bakteri jenis ini. d. #isteria monocytogenes (listeria). +ni merupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan meningitis. $akteri ini dapat ditemukan dibanyak tempat, dalam debu dan dalam makanan yang terkontaminasi. Makanan ini biasanya yang berjenis keju, hot dog dan daging sand"ich yang mana bakteri ini berasal dari he"an lokal (peliharaan). e. $akteri lainny a yang juga dapat menyebabk an mening itis adalah Staphylococ cus aureus (bakte ri yang biasanya terdapat pada saluran pernafasan atas dan kulitkondisi patologi, diantaranya bisul, jera"at, pneumonia, meningitis, dan arthritits) dan Mycobacterium tuberculosis (-$) 2. Penyebab lainnya / 0irus -o1oplasma gondii dan ricketsia .3 akt or pre dis pos isi ( pen duk ung ) / jen is kela min lak i%la ki leb ih sering dibandingkan "anita 4.3aktor maternal / ruptur (robeknya) membran fetal, infeksi pada minggu terakhir kehamilan 5.3aktor imunologi / defisiensi mekanisme imun, defisiensi imunoglobulin (faktor ketrununan dan karena infeksi).

Meningitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

neuro anak

Citation preview

A.PengertianMeningitis adalah infeksi cairan otak dan disertai proses peradangan yang mengenai piameter, araknoid dan dapat meluas ke permukaan jaringan otak dan medula spinalis yang menimbulkan eksudasi berupa pus (nanah) yang terdapat secara akut dan kronis.Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen, cairan serebrospinal dan spinal colum yang menyebabkan proses infeksi pada system syaraf pusat.(Suriadi, 2001).Meningitis adalah inflamasi akut pada meningens disebabkan oleh infeksi neisseria meningitis atau infeksi stafilokokus. (A.Showden, Linda.2002).

B.Penyebab1. Bakteria.Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).Bakteri ini yang paling umum menyebabkan meningitis pada anak-anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan infeksi pneumonia, telinga dan rongga hidung (sinus).b.Neisseria meningitidis (meningococcus).Bakteri ini merupakan penyebab kedua terbanyak setelah Streptococcus Pneumoniae, meningitis terjadi akibat adanya infeksi pada saluran nafas bagian atas yang kemudian bakterinya masuk kedalam peredaran darah.c.Haemophilus influenzae (haemophilus).Haemophilus influenzae type B (Hib) adalah jenis bakteri yang juga dapat menyebabkan meningitis. Jenis virus ini sebagai penyebabnya infeksi pernafasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis. Pemberian vaksin (Hib vaccine) telah membuktikan terjadinya angka penurunan pada kasus meningitis yang disebabkan bakteri jenis ini.

d.Listeria monocytogenes (listeria).Ini merupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan meningitis. Bakteri ini dapat ditemukan dibanyak tempat, dalam debu dan dalam makanan yang terkontaminasi. Makanan ini biasanya yang berjenis keju, hot dog dan daging sandwich yang mana bakteri ini berasal dari hewan lokal (peliharaan).e. Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah Staphylococcus aureus (bakteri yang biasanya terdapat pada saluran pernafasan atas dan kulit/kondisi patologi, diantaranya bisul, jerawat, pneumonia, meningitis, dan arthritits) dan Mycobacterium tuberculosis (TBC)2. Penyebab lainnya : Virus Toxoplasma gondii dan ricketsia3.Faktor predisposisi ( pendukung) : jenis kelamin laki-laki lebih sering dibandingkan wanita4.Faktor maternal : ruptur (robeknya) membran fetal, infeksi pada minggu terakhirkehamilan5.Faktor imunologi : defisiensi mekanisme imun, defisiensi imunoglobulin (faktor ketrununan dan karena infeksi).6.Kelainan sistem saraf pusat, pembedahan atau injury yang berhubungan dengansystem persarafan

C.Tanda dan Gejala (Manifestasi Klinik)1. Sakit kepala2. Demam3. Mual / muntah4. Penurunan kesadaran/letargi disertai kaku kuduk (kaku di leher)5. Ketidakmampuan untuk mentolerir cahaya (fotofobia)6. Tidak mampu untuk bangun dari tidur hingga tak sadarkan diri.7. Meningitis yang disebabkan oleh bakteri meningococus biasanya disertai dengan ruam yang khas disekujur tubuh.8. Gelisah / rewel9. Biasanya ubun-ubun tegang dan menonjol10. Tidak nafsu makan11. Denyut nadi lambat (brakikardi)12. Kernig dan Brundzinski (+)D.KlasifikasiMeningitis dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan perubahan yang terjadi pada cairanotak yaitu :1.Meningitis Serosa adalah radang selaput otak pada araknoid dan piameter yang disertai cairan otak yang jernih. Penyebab terseringnya adalah Mycobacterium tuberculosa danlainnya (lues Virus, Toxoplasma gondhii dan Ricketsia)2. Meningitis Purulenta adalah radang bernanah pada arakhnoid dan piameter meliputiotak dan medula spinalis. Penyebabnya antara lain : Diplococcus pneumoniae, Neisseria meningitis, Streptococus haemolyticuss, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia coli, Klebsiellapneumoniae, Peudomonas aeruginosa. (Suriadi,dkk.2006).

E.Komplikasia. Hidrosefalus obstruktifb. Meningococcal septicemia (mengingocemia) :kondisi di mana dalam darah terdapat bakteric. Sindrom Water Friderichsen (septic syok, perdarahan adrenal bilateral)d. SIADH (Syndrome Inappropriate Antidiuretic Hormone) : gangguan pada hipofisis posterior akibat peningkatan pengeluaran ADH (Hormon antidiuretik) sebagai respon terhadap peningkatan osmolaritas darah dalam tingkat yang lebih ringan.e. Efusi subduralf. Kejangg. Edema dan herniasi serebral (pembengkakan pada otak)h. Cerebral Palsy :merupakan gangguan pada otak yang bersifat non progresif karena suatu kerusakan atau gangguan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh atau belum selesai pertumbuhannya.i. Gangguan mentalj. Gangguan belajar, gangguan hiperaktifitask. Attention deficit disorder (kurang perhatian)l. Gangguan yang menetap pada penglihatan dan pendengaranF.Pemeriksaan Diagnostik1.Punksi Lumbal : Pemeriksaan cairan selaput otak ditandai tekanan cairan meningkat, jumlah sel darah putih meningkat, glukosa menurun, protein meningkat.Indikasi Punksi Lumbal:a.Setiap pasien dengan kejang yang diketahui dari anamnesis atau yang dilihat sendiri.b.Koma.c.Ubun-ubun besar menonjol.d.Kaku kuduk dan Kesadaran menurun.e.Tuberkulosis miliaris dan spondilitis tuberculosisf.Leukemia/kanker darah2.CSS: Merupakan kontra indikasi jika dicurigai tanda neurologis fokal atau TIK (Tekanan Intra Kranial) meningkat.3.Pemeriksaan Darah: leukosit meningkat, glukosa, pemeriksaan faktor pembekuan, golongan.4.Mikroskopik, biakan dan sensitivitas: darah, tinja, urin, rapid antigen screen.5.CT scan: jika curiga TIK (Tekanan Intra Kranial) meningkat .6.Kultur urin, untuk menetapkan organisme penyebab7.Kultur nasofaring, untuk menetapkan organisme penyebab

G.PencegahanMeningitis dapat dicegah dengan cara mengenali dan mengerti dengan baik faktor predisposisi (pendukung) seperti otitis media atau infeksi saluran napas (seperti TBC) dimana dapat menyebabkan meningitis serosa. Dalam hal ini yang paling penting adalah pengobatan tuntas (antibiotik) walaupun gejala-gejala infeksi tersebut telah hilang.Setelah terjadinya meningitis penanganan yang sesuai harus cepat diatasi. Untuk mengidentifikasi faktor atau jenis organisme penyebab dan dengan cepat memberikan terapi sesuai dengan organisme penyebab untuk melindungi komplikasi yang serius. (Riyadi Sujono.2010).Beberapa upaya preventif pada anak yang dapat dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut :a. Melaksanakan imunisasi tepat waktu.b. Pada usia bayi 0-1tahun usahakan membatasi diri untuk keluar rumah atau jalan-jalan ketempat-tempat ramai seperti mall, pasar, dan rumah sakit.c. Menjauhkan anak dari orang yang sakit.d. Usahakan anak tetap berada pada lingkungan dengan temperatur yang nyaman.

H.Penatalaksanaan medik1.Isolasi :Anak ditempatkan dalam ruang isolasi sedikitnya selama 24-48 jam setelah mendapatkan antibiotik IV yang sensitif terhadap organisme penyebab.2.Terapi antimikrobaTerapi anti mikroba pada meningitis bakteri terdiri dari ampisilin dan sefotaksim atau ampisilin dan gentamisin. antibiotik yang diberikan didasarkan pada hasil kultur dan diberikan dengan dosis tinggi.3.Mempertahankan hidrasi optimummengatasi kekurangan cairan dan mencegah kelebihan cairan yang dapat menyebabkan edema serebral (pembengkakan otak). Pemberian plasma perinfus mungkin diperlukan untuk rejatan dan untuk memperbaiki hidrasinya (short,J Rendle,1994)

4.Mencegah dan mengobati komplikasi.aspirasi efusi subdural dan terapi heparin5.Mengontrol kejangpemberian anti epilepsy atau anti konvulsan untuk anak yang kejang-kejang.Diazepam = 0,5 mg/kg BB/ ivFenobarbital = 5-6 mg/kg BB/hari secara oralDifenilhidantoin = 5-9 mg/kgBB/hari secara oral6.Pemberian antibiotik secara Infus (intravenous) adalah langkah yang baik untuk menjamin kesembuhan serta mengurangi atau menghindari resiko komplikasi.Pada bakteri Streptococcus pneumoniae dan Neisseria meningitidis antara lain Cephalosporin (ceftriaxone atau cefotaxime)Sefalosporin (iv) : 2 gr tiap 4 jamdan bakteri Listeria monocytogenes akan diberikanAmpisilin (iv) : 8-12 gr/ hari dibagi dalam 4 kali pemberian, Vancomycin dan Carbapenem (meropenem), Chloramphenicol(iv) : 4-8 gr/ hari7.Bila gelisah diberi sedativ seperti fenobarbital (penenang)8. Nyeri kepala diatasi dengan analgetikdan Fisioterapi diberikan untuk mencegah dan mengurangi cacat.9. Panas diturunkan dengan: Kompres, parasetamol, asam salisilat, pada anakdosisnya 10 mg/kg BB tiap 4 jam secara oral10. Kenaikan tekanan intra kranial diatasi dengan:Manitol = Dosisnya 1-1,5 mg/kgBB/iv. Kortikosteroid Biasanya dipakai dexametason secara iv dengan dosis 10 mg.11.Bila ada hidrosefalus obstruktif dilakukan operasi pemasangan pirau (shunting)12. Efusi subdural pada anak dikeluarkan 25-30 cc setiap hari selama 2-3 minggu, bila gagal dilakukan operasi.Penanganan / Perawatan pada saat anak demam (rumah)1. Beri kompres hangat2. Berikan banyak minum air putih3. Gunakan pakaian tipis4. Jangan di kerumuni banyak orang5. Buka jendela untuk memudahkan udara masuk ke ruangan6. Berikan obat penurun panas sesuai program terapi dokter.Penanganan / Perawatan pada saat anak kejang (rumah)1. Baringkan anak pada tempat yang rata, kepala di miringkan dan pasangkan gagang sendok yang dibungkus kain atau sapu tangan bersih dalam mulutnya. Dengan tujuan untuk mencegah lidah tergigit.2. Buka baju anak, longarkan pakaian yang mengganggu pernapasan.3. Singkirkan benda-benda di sekitar anak.4. Jangan memberi minuman atau makanan apapun pada anak saat kejang.5. Bila badan panas berikan kompres hangat.6. Bila dengan tindakan ini kejang belum berhenti atau kondisi nya semakin parah, segera bawa anak ke dokter atau rumah sakit.

Daftar PustakaBrough,Hellen,et al. (2007).Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Jakarta : EGC.http://nersayyi89.blogspot.com/2012/12/penatalaksanaan-meningitis.htmlhttp://theacademyofnursing2008.blogspot.com/2011/02/asuhan-keperawatan-pada-anak-dengan.htmlHttp://www.kedokteran.ums.ac.id/kejang-demam.htmlSuriadi,dkk. ( 2006).Asuhan Keperawatan Pada Anak.Jakarta : Sagung SetoRiyadi Sujono. (2010).Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit.Yogyakarta : Gosyen Publising