21
27 MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI PENDIDIKAN KRISTEN Feteriadi, S.Kom., M.A Program Studi Pendidikan Agama Kristen, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pelita Harapan [email protected] Abstract The word “Work” in English is divided into three: job, career, and vocation. A job is a work that someone does to get something in return. On the other hand, career is the development and progress (position or rank) of a person in his/her work. Finally, someone who does a specific work according to their calling based on God’s will is called a vocation. The meaning of work on this paper is vocation. Working is a part of someone's life. A person can not have a meaningful life when they are not working, and it doesn’t mean that everyone who works has a meaningful life. The purpose of this paper is to discuss the meaning of work, what is the purpose of working, and is work done to fulfill the survival instinct?. How do we make work meaningful? What are the implications of work towards the enhancement of quality in an institution? How do you recruit employees who embody the definition of work? How do employees working in UPH can be guided well so that they could perceive meaningful work? The author conducted a survey of one hundred new employees who just recently joined UPH, on how far do they define a meaningful work. Most of them did not have the awareness of the importance of defining work. The author took this as an opportunity to develop employees who have yet understand the meaning of work. With this, it opens up opportunities for the institution of UPH to continuously improve the quality, for the meaning of work has a direct implication on the quality of education in UPH. PENDAHULUAN Salah satu unsur yang sangat penting dalam institusi pendidikan adalah sumber daya manusia seperti dosen dan staf penunjang akademis penunjang, selain kurikulum dan fasilitas. Isu penting dalam hal sumber daya manusia ini adalah bagaimana pemahaman kerja secara benar sehingga mampu meningkatan kualitas SDM di institusi

MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

  • Upload
    vohuong

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

27

MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB

DI INSTITUSI PENDIDIKAN KRISTEN

Feteriadi, S.Kom., M.A

Program Studi Pendidikan Agama Kristen, Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pelita Harapan

[email protected]

Abstract

The word “Work” in English is divided into three: job, career, and vocation. A job is a work that someone does to get something in return. On the other hand, career is the development and progress (position or rank) of a person in his/her work. Finally, someone who does a specific work according to their calling based on God’s will is called a vocation. The meaning of work on this paper is vocation. Working is a part of someone's life. A person can not have a meaningful life when they are not working, and it doesn’t mean that everyone who works has a meaningful life. The purpose of this paper is to discuss the meaning of work, what is the purpose of working, and is work done to fulfill the survival instinct?. How do we make work meaningful? What are the implications of work towards the enhancement of quality in an institution? How do you recruit employees who embody the definition of work? How do employees working in UPH can be guided well so that they could perceive meaningful work? The author conducted a survey of one hundred new employees who just recently joined UPH, on how far do they define a meaningful work. Most of them did not have the awareness of the importance of defining work. The author took this as an opportunity to develop employees who have yet understand the meaning of work. With this, it opens up opportunities for the institution of UPH to continuously improve the quality, for the meaning of work has a direct implication on the quality of education in UPH.

PENDAHULUAN

Salah satu unsur yang sangat penting dalam institusi pendidikan adalah sumber

daya manusia seperti dosen dan staf penunjang akademis penunjang, selain kurikulum

dan fasilitas. Isu penting dalam hal sumber daya manusia ini adalah bagaimana

pemahaman kerja secara benar sehingga mampu meningkatan kualitas SDM di institusi

Page 2: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

28

pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima paradigma hubungan Kristus

dan Budaya. Pertama Christ Against Culture, kedua Christ of Culture, ke tiga Christ

above Culture, ke empat Christ and Culture in paradox dan ke lima Christ Transforming

Culture. Penulis mengambil posisi ChristTranforming Culture1 bahwa pemaknaan kerja

yang berlandaskan Alkitab anak-anak Tuhan dapat menjadi terang dan garam di

lingkungan kerjanya. Penulis berharap tulisan ini dapat memberikan wawasan :

1. Bahwa bekerja bukan saja untuk memenuhi kebutuhan survival insting seperti

mencari nafkah hidup tetapi yang terpenting adalah dapat menghasilkan sesuatu

yang berguna bagi sesama dan dapat pertanggungjawaban kepada Tuhan yang

telah menitipkan talenta.

2. Pemaknaan kerja berlandaskan Alkitab akan memberikan arah bahwa tujuan

akhir bekerja bukan untuk mendapatkan kekayaan dan kemakmuran tetapi untuk

manfaat bagi sesama manusia dan memuliakan Allah.

3. Mendapatkan konsep nilai yang berdasarkan Alkitab mengenai sukses sehingga

sebagai orang Kristen, ia menyadari bahwa sukses adalah tidak ditentukan oleh

seberapa materi yang ia miliki.

4. Bekerja berlandaskan Alkitab akan memberikan dampak pada peningkatan mutu

pendidikan di institusi pendidikan karena setiap dosen dan staf penunjang

akademis akan melihat setiap mahasiswa sebagai pribadi yang Tuhan titipkan

untuk dididik. Pertanggungjawaban para dosen dan staf penunjang akademis

bukan saja kepada orang tua mahasiswa tetapi bertanggung jawab kepada Tuhan.

B. Memaknai Kerja Berdasarkan Alkitab.

Tuhan menciptakan manusia serupa dan segambar dengan Allah (Kej 1:27).

Tuhan adalah pribadi yang bekerja, manusia juga diciptakan untuk bekerja. Tuhan senang

manusia meneladani Dia, sebagaimana seorang ayah senang jika anaknya meneladani hal

yang baik dari ayahnya.

Pada fase penciptaan, Tuhan memerintah manusia bekerja sebelum manusia jatuh

dalam dosa. Ide tentang kerja sebagai bagian rencana Allah yang sempurna untuk

1 Richard Niebuhr, Christ and Culture (Harper and Raw, 1951), 190.

Page 3: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

29

kehidupan manusia tercatat pada :

Kejadian 2:15 ‘TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya

dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu’.

Pada fase kejatuhan manusia dalam dosa, bekerja sebagai usaha keras akibat

manusia jatuh dalam dosa. Semak duri dan rumput duri sebagai suatu yang harus dilawan

oleh manusia. Kejatuhan tidak membatalkan perintah Allah untuk bekerja. Kejadian 3:

18-19, “semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-

tumbuhan di padang akan menjadi makananmu, dengan berpeluh engkau akan mencari

makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau

diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

Pada fase penebusan, kerja adalah penebusan atas kerja dalam dunia yang telah

jatuh dalam dosa.Pengkhotbah menjelaskan jika seseorang bekerja hanya ingin

memuaskan ego maka bekerja adalah sia-sia dan hampa sebagai usaha menjaring angin.

Pkh 2:18-23, tetapi jika bekerja ditujukan untuk kemuliaan Allah maka bekerja

merupakan sesuatu yang nikmat pkh 2:24-26.

Pemaknaan kerja berlandaskan Alkitab hanya didapatkan melalui pemahaman

yang lengkap mengenai Alkitab yaitu Penciptaan, Kejatuhan, Penebusan, dan Pemulihan.

Pemahaman yang tidak lengkap mengenai ke empat hal tersebut akan melihat pekerjaan

sebagai beban atau kutuk, karena melihat pekerjaan dari perspektif Kejatuhan yaitu

manusia jatuh dalam dosa dan Tuhan memerintahkan untuk bekerja dengan bersusah

payah untuk mendapatkan rezeki (Kej 3:17).

Mike Metzger menyampaikan bahwa mengenai bekerja sekitar dua ratus tahun

belakang ini banyak menekankan Kejatuhan dan Penebusan saja. Pemahaman hanya

menekankan pada Kejatuhan dan Penebusan akan mempersempit makna manusia

menjadi mahluk yang memiliki harkat dan martabat sebagai mahkota ciptaan Allah.

For two thousand years, the gospel recited in four chapters titled creation, fall,

Page 4: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

30

redemption and the final restoration. It reminds us that we are made in the image of God.

This Gospel started in Genesis one and can be found in the Apostles and the Nicene

Creed. Tragically, two hundred years ago the story was edited to two chapters; the fall

and the redemption. The opening chapter of creation was largely forgotten. The new

starting line was Genesis three. It reminds people that they are fallen sinners. Yet the two

chapter gospel accentuates our wounds. The four chaptel Gospel elevates our wort as

image bearers of God. The two chapter story focuses out deficiency. The four chapter

story reminds us of our dignity2

Bekerja dapat menuju kepada dua ekstrem, pertama karena kalah dalam

persaingan bisnis yang keras dapat membuat seseorang frustrasi dan kedua bekerja dapat

membuat seseorang menjadi sumber kebanggaan diri karena telah berhasil mencapai

keuntungan sehingga secara tidak sadar dapat menjadi identitas seseorang.Identitas

seorang Kristen tidak di dalam status pekerjaan, tetapi identitas seorang Kristen di dalam

Tuhan Yesus. Sebagai seorang Kristen hidup tujuan hidup bukan hanya untuk memenuhi

kebutuhan diri tetapi tujuan hidup untuk memuliakan Allah dan menikmati Allah selama-

lamanya3.

Hugh Whelchel dalam bukunya How Should We Work mengatakan “Seseorang

tidak mungkin hidupnya bermakna jika ia tidak bekerja meskipun seseorang tidak bisa

membuat hidupnya bermakna hanya karena bekerja”.

“you will not have a meaningful life without work, but you must not make your

work the meaning of your life. As Christians we must find our identity in Christ,

not in our work. Yet, work is the major way we respond to God’s call in our life by

being salt and light in a tasteless and dark world”4

Tuhan Yesus selama berada dalam dunia memberikan teladan dengan bekerja

sebagai tukang kayu (Mark 6:3), murid-murid Tuhan Yesus bekerja sebagai nelayan,

2 Hugh Whelchel, How Should We Work: Rediscovering the Biblical Doctrine of Work (WestBow Press), 10. 3 Westminster shorter Catechism, Question no 1 4 Hugh Whelchel, How Should We Work: Rediscovering the Biblical Doctrine of Work (WestBow Press),73.

Page 5: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

31

Paulus bekerja sebagai pembuat tenda (Kis 18:3). Alkitab mendorong seseorang bekerja

untuk berkontribusi bagi sesama dan mengecam orang yang malas bekerja. Seperti

tertulis pada ayat berikut ini :

Amsal 6:6-8 Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan

jadilah bijak:Biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya ia

menyediakan rotinya di musim panas dan mengumpulkan makanannya pada

waktu panen.

2Tesalonika 3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi

peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.

Efesus 4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia

bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri,

supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.

C. Bekerja Berdasarkan Panggilan Adalah Mulia Bagi Allah.

Bekerja dalam sejarah kekristenan dipengaruhi oleh pemikiran Bapak Gereja

Agustinus yang menekanan kehidupan kontemplasi akan Allah merupakan sasaran

tertinggi dan sebagai kebahagiaan sempurna dalam kekekalan. Pemikiran ini memberikan

efek dualisme pada dunia bekerja bahwa kehidupan kontemplasi lebih tinggi daripada

kehidupan di ladang, di kantor atau di sekolah. Pemikiran dualisme ini dalam bekerja

adalah dipengaruhi oleh Plato dan tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.

Demikian pula dengan Thomas Aquinas yang dipengaruhi oleh Aristoteles dalam

bukunya Summa Theologica ia mengatakan ”kontemplasi adalah kebenaran ilahi yang

merupakan sasaran keseluruhan hidup manusia.5 Kehidupan kontemplatif adalah yang

paling sesuai dengan apa yang patut bagi manusia yaitu inteleknya. Bagi Aquinas ,

bekerja hanya memenuhi kebutuhan sementara tidak memiliki makna religius.

Pemikiran tokoh reformator seperti Marthin Luther memberikan pencerahan

bahwa seseorang diselamatkan bukan karena jasa manusia tetapi semata-mata karena

kasih karunia Tuhan kepada manusia. Tuhan membenarkan manusia melalui

5 St. Thomas Aquinas, Summa Theologica, II,2nd ,Q,180. Art 4.

Page 6: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

32

Pembenaran melalui iman. Marthin Luther mengambil kesimpulan bahwa relasi manusia

dengan Allah berdasarkan iman.Luther menemukan istilah panggilan, Ia membagi

panggilan menjadi panggilan umumdan panggilan khusus. Panggilan umum ditujukan

kepada untuk mengasihi sesama manusia dan panggilan khusus ditujukan kepada setiap

pribadi atas posisinya.6

Posisi sebagai seorang ayah atau ibu terpanggil untuk mendidik dan membesarkan

anak-anak, sebagai guru terpanggil untuk menyiapkan pendidikan bagi murid, sebagai

anggota gereja terpanggil untuk menjalankan karunia rohani untuk membangun

komunitas iman.

Menurut Luther, Tuhan menyelamatkan seseorang melalui iman kepada Tuhan

Yesus. Seseorang yang mendapatkan karunia keselamatan jika ia bekerja berdasarkan

panggilannya, itupun merupakan pekerjaan yang berkenan pada Tuhan.7

John Calvin menyetujui dan mempertajam pendapat Luther yang tidak setuju

bahwa kehidupan kontemplasi lebih mulia dibandingkan jenis pekerjaan lainnya. Calvin

dalam Institutio mengatakan ”tidak ada tugas yang terlalu kotor dan hina sehingga ia

tidak dianggap mulia bagi Allah, asalkan ia bekerja berdasarkan

panggilannya”.Selanjutnya Calvin mengatakan tidak ada pengorbanan yang lebih

menyenangkan Tuhan daripada setiap orang yang menjalankan panggilannya dengan

rajin.

"We know that people created for the express purpose of being employed in

labor of various kinds, and no sacrifice is more pleasing to God than when

every person applies diligently to his or her own calling, and endeavors to live

in such a manner as to contribute to the general advantage".8

D. Apa yang dimaksud dengan Kerja?

Bekerja bahasa Ibrani ma`aseh {mah-as-eh'} berarti suatu tindakan, pekerjaan

(Kej 5:29,Kel 5:4,Maz 8:3,6, 19:1), mela'kah {mel-aw-kaw'} berarti pekerjaan, kerja,

bisnis (Kej 2:2-3,Kel 20:9), po`al {po'-al} berarti kerja, perbuatan (Ul 32:4).Bahasa

6 Lee Hardy Ph.D, The Fabric of this World (Grand Rapids: Eerdmans), 58. 7 Ibid, 65 8 Calvin, Harmony of the Evangelist, 2:143

Page 7: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

33

Yunani energeia {en-erg'-i-ah} berarti bekerja (Ef 1:19;3:7;4:16;Fil 3:21;Kol 1:29;2Tes

2:9).

Berikut adalah pandangan beberapa tokoh mengenai bekerja :

Menurut John Stott bekerja adalah “work as the expenditure of energy (manual or

mental or both) in the service of others, which bring fulfillment to the worker, benefit to

the community and glory to God”.9

Menurut Dorothy Sayers bekerja adalah “work should be seen not a necessary

drudgery to undergone for the purpose of making money, but as a way of life in which the

nature of man should find its proper exercise and delight and so fulfill itself to the glory

of God”.10

Menurut Peter F Drucker konsep bekerja dibedakan atas pekerja (worker),

kerja(work) dan pekerjaan (working) :

“The most important thing we know is that work and working are fundamentally

different phenomena. The worker does, indeed, do work; and work is always done

by a worker who is working. But what is needed to make the worker achieving.

The worker must, therefore, be managed according to both the logic of the work

and dynamic of working. Personal satisfaction of the worker without productive

work is failure; but so is productive work that destroy the worker’s

achievement”.11

Pekerja (worker) adalah penghasil kerja (work), dan kegiatan menghasilkan kerja

itu disebut sebagai bekerja (working). Setiap pekerja haruslah ditata dalam organisasi

yang setidaknya mampu mewujudkan dua hal, yaitu mencapai produktivitas kerja yang

diharapkan oleh organisasi, dan memperoleh kepuasan pribadi melalui hasil kerjanya.

Bekerja menurut Drucker, berarti menerapkan logika dan aturan yang berguna

untuk mencapai tujuan tertentu. Di dalam kerja ada logika yang mengatur arus kerja.

Kerja membutuhkan kemampuan menganalisis, membuat sintesis, dan mengontrol

proses.Misalnya seorang penulis,menulis adalah suatu kerja yang membutuhkan logika

untuk mengetik, dan membaca tulisan yang telah diketik. Di dalam tulisan ada aturan dan

logika yang harus dipatuhi. Tanpa aturan dan logika tersebut, tulisan tidak akan dapat

9 John Stott, Issue Facing Chrostian Today(Basingstoke, England: Marshalls,1984),162 10 Dorothy L Sayers, Creed or Chaos?(Manchester ,NH:Sophia Istitute Press,1974),89 11 Drucker,Management :Tasks,Responsibilities, Practices,(Hrper and Raw), 184

Page 8: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

34

dimengerti. Penulis harus menganalisis proses dan hasil tulisannya, membuat kombinasi

yang tepat (supaya tulisannya bagus), serta mengontrol proses penulisan, supaya

mendapatkan hasil yang diinginkan.

Pandangan bahwa manusia sangat berharga menurut Alkitab didukung oleh Peter

F Drucker. Ia melihat manusia sebagai sebagai sumber daya yang berharga.

E. Perbedaan antara Vocation , Karir dan Job.

Vocation berasal dari bahasa latin dari kata kerja vocare yang berarti memanggil.

Vocation adalah seorang yang meresponi panggilan Tuhan yang ditujukan kepadanya.

Setiap orang memiliki kunikan atas panggilannya, ada yang di panggil menjadi Pendeta,

menjadi Guru, Dokter, Suster, Ahli hukum,dan lainya.

Pada tulisan ini, bekerja yang dimaksudkan penulis adalah vocation. Setiap dosen

dan staf penunjang akademis yang bekerja di institusi pendidikan diharapkan memiliki

konsep meresponi panggilan Tuhan dalam kehidupan pribadinya sehingga pekerjaannya

dapat bermanfaat bagi sesama dan mereka memiliki kepuasan dalam bekerja.

Timothy Butler dari Harvard Business School psychologist menjelaskan

perbedaan antara Vocation dan Karir atau job

There are three words that tend to be used interchangeably – and shouldn’t be.

There are vocation, career and job. Vocation is the most profound of the three,

and it has to do with your calling. It’s what your doing in life that makes a

difference for you, that builds meaning for you, that you can look back on in

your later years to see the impact you have made on the world. A calling is

something you have listen for. You don’t hear it once and then immediately

recognize it. You’ve got to attune yourself to the message.12

Kata bekerja berkonotasi dengan career. Career berasal dari bahasa latin carraria

yang berarti jalan untuk kendaraan. Kata ini cocok untuk kata career path. Career

berasosiasi dengan jabatan profesional untuk meniti jenjang karir sampai posisi tertentu.

Job berkaitan dengan job description seseorang. Job adalah jenis pekerjaan yang

bersifat khusus. Job berkonotasi dengan mengharapkan imbalan dalam setiap hasil

kerjanya.

12 Hugh Whelchel,How Then Should We Work (WestBow Press), 74.

Page 9: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

35

Os Guinessmempertajam konsep panggilan sebagai berikut:

“Calling as “the truth that God call us to Himself so decisively that everything we are,

everything we do and everything we have is invested with a special devotion and

dynamism lived out as response to His summons and service”13

OS Guiness membedakan antara panggilan utama dan panggilan kedua. Panggilan

utama adalah panggilan kita sebagai pengikut Kristus dimana kita dipanggil oleh Dia,

untuk Dia dan kepada Dia.

Panggilan kedua adalah Tuhan yang berdaulat memanggil setiap orang untuk

tugas tertentu, dimanapun dan segala situasi harus berpikir, berbicara, hidup dan

bertindak sepenuhnya untuk Tuhan.

F. Pemahaman Sukses Bekerja Menurut Alkitab

Pemahaman sukses bekerja menurut ajaran semangat jaman sekarang adalah

seorang yang menjadi tuan atas keinginannya. Jika ia mencita-citakan menjadi orang

kaya maka ia dapat mencapai menjadi orang kaya yang memiliki rumah mewah,mobil

mewah. Pemahaman sukses yang salah sangat membahayakan hidup seseorang. Alkitab

tidak menentang orang kaya tetapi jika mendifinisikan sukses secara salah seseorang

akan kehilangan makna sukses yang sesungguhnya.

Berikut adalah beberapa tokoh menjelaskan konsep sukses yang salah dan yang

benar :

Tim Keller, menjelaskan pemahaman yang salah mengenai sukses seperti demikian :

More than others idols, personal success and achievement lead to a sense that

ourselves are God, that our security and value rest in our own wisdom, strength

and performance. To be the very best at what you do, to be at the top of the heap,

mean no one is like you. You are supreme.14

John Wooden seorang pelatih basket yang sukses dan ia adalah seorang Kristen yang

saleh mendefinisikan sukses yang lebih sesuai dengan prinsip Alkitab. Ia mengatakan

sukses adalah :

13 OS Guiness, The Call:Finding and Fulfilling the Central Purpose of Your Life (Nashville,TN:W Publishing group,1998),4. 14 Tim Keller, Counterfeit Gods: The Empty promise of money, Sex, and Power, and the Only Hope that matters (New York: Penguin Group,2009),75

Page 10: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

36

Success is peace of mind which is a direct result of self satisfaction in knowing

you did your best to become the best that you are capable of becoming that you

are to becoming”15

Alkitab mendefinisikan sukses seperti penjelasan Tuhan Yesus pada Matius 25:14-30,

dimana Tuhan Yesus menjelaskan Kerajaan Allah dengan perumpaan talenta. Hugh

Whelchel menjelaskan sukses menurut Alkitab,

“The New Testatment defines success in a similar way in story which Jesus told,

known as parable of the Talents. This parable offers profound Biblical insight not

only into the definition of success, but into purpose of our call to work”16

John Ryle menafsirkan talenta bukan sempit sebagai bakat saja,tetapi

“Anything whereby we may glorify God is ‘a talent. ’ Our gifts, our influence, our

money, our knowledge, our health, our strength, our time, our senses, our reason,

our intellect, our memory, our affections, our privileges as members of Christ’s

Church, our advantages as possessors of the Bible—all, all are talents.” The point

of the story is that waiting for Christ’s return and being ready for it are not passive

matters. We must work faithfully and energetically for him now17

Seorang yang sukses menurut Alkitab adalah seorang yang setia mengelolah

talenta yang Tuhan titipkan kepadanya. Apakah lima,dua atau satu talenta. Talenta yang

dimaksud adalah karunia, pengaruh, uang, pengetahuan, kesehatan, kekuatan, waktu,

pikiran, kecerdasan, daya ingat, hak istimewa. Seorang yang dititipkan satu talenta jika ia

mengelolahnya dengan setia menghasilkan satu talenta lagi maka ia adalah seorang

sukses.

Alkitab mengajarkan setiap orang diberikan talenta yang berbeda. Jika seseorang

mengatakan kalau orang lain bisa saya juga harus bisa. Perkataan ini hanya separuh

benar. Jika talenta orang tersebut sama dengan orang yang dibandingkan hal ini bisa

menjadi benar tetapi jika orang yang dibandingkan Tuhan titipkan lima talenta sedangkan

dia Tuhan titipkan dua talenta maka dia akan merasa hidupnya tidak bermakna karena dia

merasa tidak seperti orang lain.

15 John wooden, My Personal Best: Life Lessons from an All American Journey (New York:McGraw-Hill,2004),90. 16 Hugh Whelchel,How Then Should We Work (WestBow Press),40 17 Boyce Expositional Commentary Series on Matthew 25:14

Page 11: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

37

Pemahaman yang benar tentang sukses menurut Alkitab sangat penting, jika salah

mengerti maka akan menjadi hidupnya tidak bermakna karena merasa tidak bisa

mencapai apa yang diinginkan.

Page 12: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

38

MASALAH YANG DIHADAPI DAN PELUANG

UNTUK MENGEMBANGKAN PEMAKNAAN KERJA

BERDASARKAN ALKITAB.

A. Masalah Yang Dihadapi

Institusi Pendidikan didirikan berlandaskan iman Kristen yang selalu berusaha

untuk selalu setia pada visi pada saat pertama didirikan harus berusaha untuk

mendapatkan dosen yang kompeten pada bidangnya dan baik imannya, dan tentunya hal

ini tidak mudah untuk dilakukan, karena penambahan mahasiswa yang diterima harus

terus seimbang jumlah dosen dan tenaga akademik yang di terima.

Selain itu tantangannya adalah dosen dan tenaga akademik yang diterima sekain

harus bersedia dan taat dan setia pada visi mereka juga harus memenuhi kriteria standar

seperti kompetensi.

B. Survei Karyawan Baru

Dalam suatu survei yang telah dilakukan terhadap seratus karyawan yang baru,

dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana karyawan yang baru bergabung dengan

suatu institusi pendidikan Kristenmemahami akan pentingnya makna dalam bekerja yang

berlandaskan Alkitab; mengetahui sejauh mana karyawan baru mempunyai keinginan

terlibat dalam visi dan misi, dan bekerja berdasarkan panggilan dengan hati yang penuh

dengan ucapan syukur dan karena memiliki kesadaran bahwa bekerja di institusi

pendidikan Kristenmerupakan suatu kegiatan yang sekaligus berkontribusi bagi Kerajaan

Allah

Setelah melewati serangkaian test (MMPI test, TOEFL Test, Test pemahaman

iman, Micro Teaching untuk dosen, Test Kesehatan), calon dosen dana tenaga akademik

(responden) dihadapkan pada satu pertanyaan :

1. Jika anda mendapatkan warisan seratus milyar rupiah apakah anda akan bekerja?

Page 13: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

39

Semua responden menjawab ya, meskipun memiliki uang sebanyak itu mereka tetap akan

berkeja. Dengan alasan yang dikelompokan sebagai berikut :

Delapan puluh persen sebagai kelompok pertama beralasan apabila bekerja uang tersebut

akan terpakai habis yang artinya adalah karena didorong survival insting yaitu

mendapatkan jaminan keamanan dalam bidang ekonomi.

Sepuluh persen responden sebagai kelompok kedua beralasan harus bekerja karena

kesadaran untuk bertanggung jawab akan talenta yang Tuhan berikan dan demi menjaga

keamanan secara keuangan.

Sepuluh persen bekerja berdasarkan kesadaran akan panggilan Tuhan. Mereka

mengetahui dengan jelas mengapa mereka bergabung dengan institusi pendidikan

Kristen. Mereka ingin meresponi panggilan Tuhan dan berjuang bersama-sama untuk

mewujudkan visi dan misi institusi pendidikan Kristen. Mereka sadar bahwa mereka

bekerja berkaitan langsung dengan berkontribusi bagi Kerajaan Allah.

2. Bagaimana pemahaman anda mengenai makna sukses dalam bekerja?.

Kelompok pertama secara konsisten menjawab berdasarkan pemahaman mereka atas

konsep nilai yang mereka miliki sebelumnya. Konsep yang dimiliki sebelumnya bisa

didapatkan dari kantor lama, nilai yang diperoleh dari keluarga, Gereja. Kelompok ini

menjawab sukses ialah jika mereka dapat mencapai apa yang mereka inginkan. Jawaban

ini bersifat anthorposentris yang sekaligus memperlihatkan level pengenalan mereka

akan Tuhan.

Kelompok kedua menjawab konsep sukses yang lebih baik bahwa selain dapat mencapai

keinginan pribadi mereka juga memiliki panggilan untuk ingin menolong orang lain

berdasarkan bakat yang mereka miliki.

Kelompok ketiga menjawab pertanyaan konsep sukses dengan baik. Mereka memiliki

kesadaran bahwa semua yang mereka miliki berasal dari Tuhan. Mereka ingin menjadi

seorang penatalayan yang setia, selain mereka bisa mencapai apa yang diinginkan namun

yang terpenting bagi mereka adalah menjadi seorang penatalayan yang setia dihadapan

Tuhan.

Page 14: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

40

C. Peluang Untuk Mengembangkan

Sehubungan dengan masalah yang ditemukan maka terbuka kesempatan bagi

institusi pendidikan Kristen untuk menyiapkan dan mengembangkan program

development untuk mempersiapkan karyawan untuk memasuki budaya kerja yang sesuai

dengan Firman Allah katakan yang berlandaskan visi dan misi bekerja secara profesional,

global best practice, respect kepada manusia, bersinergi dengan partner international

maupun local. Dan memiliki pemahaman “all truth is God’s truth”

Peluang besar yang untuk meningkatkan mutuinstitusi pendidikan Kristendengan

meningkatkan mutu dosen dan tenaga akademik, pengelompokan berdasarkantalent

pooldan pemahaman mereka atas pemaknaan kerja yang berlandaskan Alkitab.

agar program development yang diimplementasikan berjalan secara efektif.

Dalam kesempatan ini pihak institusi mempunyai kesempatan yang luas untuk

mensosialisasikan visi dan misi agar mereka memahami makna kerja bekerja di institusi

pendidikan Kristen berlandaskan Alkitab. Pemahaman yang benar akan makna kerja akan

mendorong seseorang bekerja dengan penuh ucapan syukur dan sukacita. Pemahaman

makna kerja diperlukan bagi karyawan bekerja dimanapun.

D. Analisa Masalah dan Pemecahan Masalah.

Pembenahan dosen dan penunjang akademisdimulai dari penanganan

rekrutmensampai dengan level pucuk pimpinan, karena pemimpin mempunyai komitemn

tinggi terhadap visi dan misi instgitusi akan menghasilkan efek perubahan positif, dan hal

– hal yang dapat dilakukan secara terus menerus adalah :

1. Para pemimpin yang telah berkomitmen tinggi terhadap institusi harus tetap

“dijaga” agar dapat terus berdampak positif bagi bawahannya.

2. Proses seleksi yang teliti terhadap karyawan yang akan diangkat menjadi

karyawan tetap.

3. Sosialisasi budaya institusi pendidikan Kristen digalakan dengan program-

program yang menarik yang dapat dimodifikasi sekaligus sebagai program

development

4. Pengelolaan retain karyawan berdasarkan kelompok umur.

Page 15: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

41

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Kunci dalam pelaksanaan peningkatan makna kerja adalah hati yang mengasihi

Tuhan Yesus. Seorang yang mengasihi Tuhan akan mentaati firman Tuhan (Yoh 14:15),

ia akan berusaha menyenangkan Tuhan dalam setiap aspek hidupnya termasuk bekerja.

Hati yang mengasihi Tuhan perlu diperlengkapi dengan pemahaman yang benar atas

firman Tuhan. Melalui Firman Tuhan orang Kristen dapat mengenal Allah makin

mendalam dan bersekutu dengan Dia terus menerus ini adalah rahasia seseorang dapat

menjalankan kehidupan Kristen yang utuh termasuk bekerja.

Tuhan Yesus menegaskan kembali pentingnya mengasihi Allah yang tertulis di

Kitab Ulangan Shema pada Lukas 10:27 “ Kasihilah TUHAN, Allahmu , dengan segenap

hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.

Dalam mengasihi Allah, orang Kristen perlu melihat KeKristenan sebagai life

system atau worldview, karena worldview secara sadar maupun tidak sadar yang

menggerakan seseorang dalam berespon atas setiap aktifitas hidup. Charles Colson dan

Nancy Pearcey mengatakan :

The Church’s singular failure in recent decades has been the failure to see

Christianity as life system or worldview, that governs every area of existence18.

Kesadaran bahwa Alkitab telah menuliskan satu set yang lengkap dari Kejadian

sampai Wahyu akan Christian Worldview. Allah menciptakan manusia sesuai dengan

image of God, namun manusia jatuh dalam dosa karena memberontak kepada Allah.

Allah membuat janji (covenant) dengan Adam bahwa Tuhan akan mengirimkan Mesias

melalui keturunan perempuan (kej 3:15). Tuhan Yesus Yesus adalah Mesias yang

dijanjikan datang ke dunia untuk mencari yang berdosa. Ia menunjukkan kasih-Nya

kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa (Roma

5:8). Ia mengorbankan nyawaNya untuk menghapus dosa manusia, Ia mati dan bangkit

pada hari ke tiga, Ia naik ke Sorga dan duduk disebelah kanan Bapa. Ia terus mendoakan

18 Charles Colson and Nancy Pearcey, How Should We Live (Tyndale,1999),xii

Page 16: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

42

orang percaya dan terus memelihara manusia. Ia akan datang kembali sebagai hakim,

pada suatu hari anak-anakNya akan berjumpa denganNya muka dengan muka. Pada saat

itulah adalah hari kemuliaan. Christian worldview meliputi creation, fall, redemption dan

Restoration.

Dengan seperangkat worldview di atas diharapkan anak-anak Tuhan pada jaman

dimana modernism dan postmodernisme sedang berpengaruh besar di dunia termasuk

Indonesia. Anak-anak Tuhan diharapkan dapat berespon dengan tepat atas setiap aspek

hidup termasuk bekerja.

Pribadi yang mengasihi Allah adalah hasil pekerjaan Roh Kudus. Untuk

meningkatkan pemaknaan kerja setiap orang perlu mempersilahkan Roh Kudus bekerja

secara bebas pada dirinya sehingga ia bertumbuh menjadi pribadi yang bersekutu dan

mengenal Allah. Pengenalan Allah yang sejati ditandai dengan :

1. Proses kematian ‘si aku’ dan proses kehidupan dengan kekuatan gerak dari dalam

ke keluar (sentrifugal).

2. Kehadiran kasih Ilahi (Agaphe Love).

3. Berorientasi pada hakekat Allah yang disaksikan Alkitab.

4. Pengalaman spiritual yang arahnya bergerak menuju makin serupa dengan

gambar AnakNya (Roma 8:29).19

Institusi Pendidikan Kristen hendaknya telah secara tegas memposisikan diri secara jelas

sebagai Universitas yang berlandaskan pada iman Kristen, sehingga segmentasi

mahasiswa yang akan menikmati pendidikan di institusi ini sudah memahami bahwa pada

saat menikmati pendidikan di institui tersebut akan berlandaskan iman Kristen yang

mengimplemenatikan iman Kristen dalam kurikurum.

Dengan bertambah mahasiswa tentunya institusi pendidikan Kristen juga perlu

menjaga dan mempersiapkan dosen dan staf penunjang akademis yang profesional dan

takut akan Tuhan. Sehingga positioning sebagai institusi yang berbasis Kristen tidak

menjadi slogan saja yang pada akhirnya mengecewakan orang tua mahasiswa dan

mahasiswa itu sendiri.

19 Yakub B. Susabda, Ph.D, Mengenal dan Bergaul dengan Allah (Gospel Press,2002),47

Page 17: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

43

Oleh karena itu meningkatkan makna kerja bagi dosen dan staf penunjang

akademis di institusi pendidikan Kristen menjadi sangat penting. Dosen dan staf

penunjang akademis yang profesional dan takut akan Tuhan, mereka bekerja tidak saja

untuk membagikan ilmu pengetahuan maupun keterampilan mereka tetapi mereka akan

bekerja dengan penuh tanggung jawab seperti untuk Tuhan (Kol 3:23).

B. Implikasi Praktis Atas Pemaknaan Kerja.

Para Dosen dan staf penunjang akademis yang mengasihi Allah akan

mendapatkan makna kerja dalam setiap aspek hidupnya termasuk bekerja. Ia secara sadar

bahwa ia sedang bertanggung jawab kepada Tuhan. Berikut adalah beberapa implikasi

yang didapatkan dengan peningkatan pemaknaan kerja

1. Para dosen dan penunjang akademis melihat mahasiswa-mahasiswi sebagai

generasi muda yang Tuhan titipkan untuk dididik. Setiap dosen dan staf

penunjang akademis berusaha mendidik dan melayani mahasiswa-mahasiswi ini

dengan memberikan pelayanan yang terbaik seperti untuk Tuhan bukan untuk

manusia.

2. Para dosen dan penunjang akademis akan bersukacita melihat kelak mereka bukan

hanya menjadi profesional pada bidang mereka seperti menjadi dokter, sarjana

hukum, sarjana ekonomi dan sarjana lainnya tetapi anak didik mereka juga

bertumbuh menjadi pribadi yang mengasihi Tuhan.

3. Para dosen dan staf penunjang akademis yang mengasihi Tuhan akan memiliki

hubungan yang lebih baik dengan rekan kerja demikian pula dengan hubungan

atasan dan bawahan. Implikasi terjadi dengan catatan orang tersebut tidak ada

personality disorder.

4. Diharapkan akan terjadi community of love dan community of faith pada setiap

interaksi yang terjadi baik antara dosen dan dosen, mahasiswa dan dosen bahkan

mahasiswa dan mahasiswa.

5. Para dosen mengajar di kelas bukan saja mengajarkan ilmu untuk mendapatkan

nafkah hidup keluarga, tetapi para dosen mengajar dan bekerja di kelas dengan

semangat menjadi seorang pengajar yang mempresentasikan sebagai duta Kristus.

Mereka menjadi role model, menjalankan apa yang mereka katakan dan

Page 18: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

44

mengatakan apa yang mereka jalankan dengan hidup menjadi Tuhan Yesus

sebagai teladan.

6. Akan melahirkan pemimpin yang profesional dan takut akan Tuhan secara

berkesinambungan, dengan demikian selain institusi ini akan menuju mutu

Universitas Kristen yang makin baik.

C. Saran

Institusi Pendidikan Kristen perlu menjalankan pengelolahan visi dan misi yang

kosisten untuk meningkatkan semangat mencintai Tuhan. Karyawan yang profesional dan

mencintai Tuhan perlu mendapatkan perhatian kesejahteraan. Standar kesejahteraan bisa

di dapatkan dengan benchmarking kesejateraan dengan Univeristas di Indonesia yang

paling baik dan dengan mempertimbangkan kebutuhan hidup dan inflasi yang terjadi.

Peningkatan pemaknaan kerja berlandaskan Alkitab perlu didukung dengan

sistem kerja yang baik. Penataan organisasi dan job description yang baik akan

membentuk sistem kerja yang baik. Sistem yang baik akan mendukung terjadinya

harmonisasi antara karyawan dan kelancaran kerja.

Management juga perlu mempelajari time moving study untuk setiap pekerjaan

sehingga atasan dapat mengerti banyaknya pekerjaan yang diberikan pada bawahan.

Sistem kerja yang disampaikan oleh Dr. Mochtar Riady dalam buku Nanotechnology

yang disebut dengan operation line, dapat menjadi salah satu rujukan. Unsur-unsur

operation line meliputi :

a. Workflow Chart : menggambarkan jalur proses suatu pekerjaan atau proses suatu

produksi yang terdiri atas beberapa langkah (step) kerja yang dikerjakan oleh

seseorang.

b. Job Description : menjelaskan langkah kerja yang harus dikerjakan oleh

seseorang.

c. Component : menjelaskan cara kerja setiap langkah yang sudah distandarisasi

berupa komponen kerja.

d. Object material (Merchandise atau mata uang atau dokumen yang harus dikelola.

Page 19: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

45

Keempat unsur di atas merupakan sifat atom pada molekulnya yaitu operation line.20

Sistem yang baik adalah sistem yang dapat menetapkan dan menerapkan operation line

dengan benar.

D. Hambatan yang perlu diatasi

1. Manusia sejak zaman Perjanjian Lama sampai sekarang adalah cendrung

memberontak kepada Tuhan. Berdasarkan urutan Christian Worldview manusia

sekarang masih hidup pada fase already but not yet yaitu sudah mendapatkan

penebusan Kristus tetapi belum dimuliakan sehingga masih banyak kelemahan.

2. Dinamika perubahan yang sangat cepat, belum tentu semua karyawan memiliki

ritme kecepatan yang sama untuk mengikuti perubahan tersebut.

3. Para pucuk pimpinan perlu menguasai operational akademik secara mendalam

sehingga dapat melihat akar permasalahan dengan tepat.

4. Adanya isu-isu yang tidak kondusif dalam perubahan sehingga dapat melahirkan

mistrust terhadap management yang menimbulkan resistency.

Pada akhirnya pemaknaan kerja berkaitan dengan talenta yang Tuhan telah titipkan

kepada setiap orang, agar setiap anak Tuhan mengerjakan setiap talenta yang Tuhan

titipkan dengan taat dan setia. Setia dalam hal yang kecil, Tuhan akan menambahkan

kepercayaan yang lebih besar (Mat 25:21).

Chuck Colson mantan penasehat Presiden Nixon yang dipenjarakan tujuh bulan di

penjara karena kasus Watergate. Sampai akhir hidupnya Tuhan telah memakai dia dalam

pelayanan Prison Fellowship, institusi ini yang telah menjangkau 130 negara dalam

bukunya Loving God, ia menegaskan :

All my achievements meant nothing in God’s economy. No, the real legacy of my

life was my biggest failure that I was an ex convict. My greatest humiliation being

at to prison was the beginning of God’s greatest use of my life: He chose the one

experience in which I could not glory for His glory.21

20 Dr. Mochtar Riady, Nanotechnology Management Style (FE UI, 2004),19 21 Charles (Chuck) Colson, Loving God (Grand Rapids: Zodervan,1996),24

Page 20: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

46

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Micahael J, Introducting Christian Education : Foundations for the Twenty

first Century, diedit oleh Michael J. Anthony, Grand Rapids:Baker Academic,

2001.

Blackaby, Hendry dan Richard, Spiritual Leadership :Moving People on To God’s

Agenda,Nashville, Tennessee, 2001.

Calvin, John. Institute of the Christian religion. Diedit oleh John T.McNeill.

Diterjemahkan oleh Ford Lewis Battles. Philadelphia:Westminster Press, 1960.

Cohen, William A. The New Art of The Leader, Prentice Hall, 2000.

Colson, Charles dan Pearcey,Nancy, How now Shall we Live. Wheaton, IL,Tyndale,

1999.

Colson, Charles, Loving God, Zodervan, Grand Rapids, 1996

Cornelius, Plantinga,. Engaging God’s World: A Christian Vision of Faith, Learning

and Living, Grand Rapids, MI: Eerdmans, 2002.

Davis Jeffrey C dan Ryken, Philip G , Liberal Arts For The Christian Life, Wheaton,

Crossway, 2012.

Durcker, Peter F , Management : Task, Responsibilities, Practices, Harper

Business,1985.

Gibson, Charles Lynn, Religiusity and work in the Lives of Mortuary College

Students, Dissertation, 2005.

Guisness, Os. The Call : Finding and Fulfilling the Central Purpose of your life.

Nashville, TN: Word Publishing, 1998.

Hardy, Lee , The fabric of this world: Inquiry in the calling, Career Choice, and the

Design of human work, Grand Rapids Eedermans, 1990.

Hoekema, Anthony A, Created in God’s Image, Grand Rapids: Eedermans, 2000.

Geisler, Norman L dan Douglass, Integrity at Work, Grand Rapids: Baker Books, 2007.

Grudem, Wayne, Business For The Glory of God : The Bible Teaching on The Moral

Goodnes of Business, Crossway Books, 2003.

Page 21: MEMAKNAI KERJA BERLANDASKAN ALKITAB DI INSTITUSI ...suryanusantara.ac.id/images/ptasn/papers/3.-STFT---Vol-VI-No.1-Januari...28 pendidikan Kristen? Richard Niubuhr menyampaikan lima

47

Kuyper, Abraham, Lecturer on Calvism, Princeton N.J,Princeton Theology Seminary,

1898.

Litfin, Duane, Conceiving The Christian College, Grand Rapids: Eerdmans, 2004

Pratt, Richard L.,Designed for Dignity: What God Has Made it Possible for You to

Be. Phillipsburg:Presbyterian and Reformed Publishing, 1993

The Integrated life, Kehidupan Kristiani yang seutuhnya : sebuah Festschrift bagi Yakub

dan Esther Susabda, diedit oleh Emil Salim, Andi Offset, 2006.

Riady, Mochtar , Nanotechnology Management Style, FE UI 2004.

Sudibjo, Nico, Pengaruh Karakteristik Kerja, Iklim Organisasi, dan Kepuasan Kerja T

Terhadap Motivasi Kerja Dosen, Desertasi, 2010.

Susabda, Yakub, Mengenal dan Bergaul dengan Allah, Gospel Press, 2002

Niebuhr, Richard H, Christ and Culture, Harper and Raw, 1951.

Whelchel, Hugh, How then Should I Work, Rediscovering the Biblical Doctrine of

work, WestBow Press,2012

Williamson, GI, The Shorter Catechism for Study Classes,Presbyterian and Reformed

Publishing.1970.

Walsh, Brian J dan Middleton Richard J, Transforming Vision :Shaping a Christian

Worldview, Interversity Christian Fellowship of the United Stated of America,

1984.