35
ENDOKRIN-METABOLIK 1. DM Tipe II (4 A) Kriteria diagnosa 1. Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mg/dL (11.1 mmol/L). 2. Gejala Klasik DM+ Kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl 3. KGD 2 jam post TTGO ≥ 200 mg/dL (11.1 mmol/L) 4. HBA1c ≥ 6.5 % Kriteria gangguan toleransi glukosa Toleransi Glukosa Terganggu / TGT Kadar Glukosa 2 jam setelah TTGO : 140- 199 mg/dL (7,8-11,0 mmol/L) Glukosa Darah Puasa Terganggu ( GTPT ) Kadar Glukosa Puasa : 100 -125 mg/dL (5,6– 6,9 mmol/L) dan TTGO gula darah 2 jam < 140 mg/dL Penatalaksanaan - Ingat 4 pilar tatalaksana DM - Setelah terdiagnosis, mulai dengan METFORMIN, perbaiki gaya hidup, diet, dan olahraga. - Untuk pemantauan, diperiksa HbA1C setiap 3 bulan. Target <7% - Bila metformin dosis maksimal belum mencapai target, dapat ditambahkan golongan obat lain (mis. Sulfonilurea) atau long-acting insulin. masih belum mencapai target, insulin dapat diintensifkan. Farmakologi - R / Glibenclamid 5 mg no.XX (dosis 2,5-15mg) S I dd tab ½ (pagi) - R/ Metformin 500 mg tab no.XX (dosis 250 -3000mg) S 3 dd tab I Ac - R / Acarbose 50 mg tab no.XX (dosis 10 -300 mg) S 3 dd tab I Edukasi Medical Pocket |dr.Yanuar Rifki A 1

Medical Pocket Yayan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pocket internship

Citation preview

Page 1: Medical Pocket Yayan

ENDOKRIN-METABOLIK

1. DM Tipe II (4 A) Kriteria diagnosa

1. Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mg/dL (11.1 mmol/L).

2. Gejala Klasik DM+ Kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl3. KGD 2 jam post TTGO ≥ 200 mg/dL (11.1 mmol/L)4. HBA1c ≥ 6.5 %

Kriteria gangguan toleransi glukosa

Toleransi Glukosa Terganggu / TGT

Kadar Glukosa 2 jam setelah TTGO : 140-199 mg/dL (7,8-11,0 mmol/L)

Glukosa Darah Puasa Terganggu ( GTPT )

Kadar Glukosa Puasa : 100 -125 mg/dL (5,6– 6,9 mmol/L) dan TTGO gula darah 2 jam < 140 mg/dL

Penatalaksanaan

- Ingat 4 pilar tatalaksana DM- Setelah terdiagnosis, mulai dengan METFORMIN, perbaiki gaya hidup, diet, dan

olahraga.- Untuk pemantauan, diperiksa HbA1C setiap 3 bulan. Target <7%- Bila metformin dosis maksimal belum mencapai target, dapat ditambahkan

golongan obat lain (mis. Sulfonilurea) atau long-acting insulin. masih belum mencapai target, insulin dapat diintensifkan.

Farmakologi- R / Glibenclamid 5 mg no.XX (dosis 2,5-15mg)

S I dd tab ½ (pagi)

- R/ Metformin 500 mg tab no.XX (dosis 250 -3000mg) S 3 dd tab I Ac

- R / Acarbose 50 mg tab no.XX (dosis 10 -300 mg) S 3 dd tab I Edukasi

- Edukasi tentang modifikasi gaya hidup(diet DM & aktifitas jasmani)

- Pemberian obat jangka panjang dengan kontrol teratur setiap 2 minggu/1 bulan.

- Jelaskan kemungkinan efeksamping obat ( hipoglikemia).

|dr.Yanuar Rifki A 1

Page 2: Medical Pocket Yayan

2. Hipoglikemi (4A) Definisi :Keadaan dimana kadar glukosa darah <60 mg/dL, atau dengan gejala klinis dan kadar glukosa darah <80 mg.Gejala KlinisTrias Wirple

1. Gejala yang konsisten dengan hipoglikemia2. Kadar glukosa plasma rendah3. Gejala mereda setelah kadar glukosa plasma meningkat

Penatalaksanaan

|dr.Yanuar Rifki A 2

Page 3: Medical Pocket Yayan

3. Ketoasidosis Diabetic/KAD (3B) Gejala Klinis

- Dehidrasi- Penurunan kesadaran- Pernafasan Kusmaul ( bau aseton)- Hipotensi & syok

Kriteria Diagnosa1. Kadar glukosa darah > 250 mg/dL2. Ph < 7,353. Osmolalitas serum tinggi (300-350 mgmol)4. Keton serum( +)5. Anion Gap tinggi

Penatalaksanaan- Rehidrasi : Nacl 0,9% sebanyak ± 1-2 L pada 1 jam pertama±1 L di jam ke

dua±o,5 liter pada jam ke tiga&keempat0,25 L pada jam ke lima&enam.Jumlah cairan yang di berikan dalam 15 jam sekitar 5 L.

- Insulin:di berikan setelah 2 jam rehidrasi,panduanya:Awal bolus IV 10 UI/ 0,15 UI/kgBB Infus RI 0,1 UI/kgBB atau 5 UI/jam

|dr.Yanuar Rifki A 3

Page 4: Medical Pocket Yayan

4. Sindroma Metabolik (4A) Kriteria Diagnosa ATP III 3 dari 5 kriteria berikut

1. Abdominal obesity (laki-laki > 102 cm & wanita > 88cm)2. Trigleserida ≥ 150 mg/dl3. HDL (laki-laki < 40 mg/dl & wanita < 50 mg/dl)4. Tekanan darah ≥ 130/85 mmHg5. Glukosa darah ≥ 110 mg/dl

Penatalaksanaan

Farmakologi

- R / Simvastatin 10 mg tab No.X

S I dd tab I - R / Gemfibrozil 600 mg tab No. XV

S I dd tab I ac

- R / Metformin 500 mg tab No. XV S 3 dd tab 1 ac

- R / Captopril 25 mg tab No. XVS 2 dd tab I

Non farmakologi

|dr.Yanuar Rifki A 4

Page 5: Medical Pocket Yayan

- Edukasi dan modifikasi life style

5. Dislipidemia (4A) Definisi: Kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun

penurunan satu atau lebih fraksi lipid dalam darah.Penatalaksanaan

a. Nilai jumlah faktor risiko PJK pada pasien untuk menentukan kolesterol-LDL yang harus dicapai.

b. Berikut ini adalah tabel faktor risiko (selain kolesterol LDL) yang menentukan sasaran kolesterol LDL yang ingin dicapai berdasarkan NCEP-ATP III:

Faktor Risiko (Selain Kolesterol LDL) yang menentukan sasaranKolesterol

LDL yang ingin dicapai

- Umur pria ≥ 45 tahun dan wanita ≥ 55 tahun.- Riwayat keluarga PAK (Penyakit Arteri Koroner) dini yaitu ayah usia < 55

tahun dan ibu < 65 tahun.- Kebiasaan merokok- Hipertensi (≥140/90 mmHg atau sedang mendapat obat antihipertensi)- Kolesterol HDL rendah ( <40 mg/dl). Jika didapatkan kolesterol- HDL ≥60mg/dl maka mengurangi satu faktor risiko.

c. Pasien dibagi kedalam tiga kelompok risiko penyakit arteri koroner yaitu risiko tinggi, risiko sedang dan risiko tinggi.

Kategori Resiko Sasaran Kolesterol LDL

Risiko Tinggia. Mempunyai Riwayat PJK danb. Mereka yang mempunyai risiko yang

disamakan dengan PJK- Diabetes Melitus- Bentuk lain penyakit aterosklerotik

yaitu stroke, penyakit arteri perifer, aneurisma aorta abdominalis

- Faktor risiko multipel (> 2 faktor risiko) yang mempunyai risiko PJK dalam waktu 10 tahun > 20 % (lihat skor risiko Framingham)

Risiko Multipel (≥2 faktor risiko) dengan risiko PJK dalam kurun waktu 10 tahun < 20%

• Risiko Rendah (0-1 faktor risiko) dgn risiko PJK dalam kurun waktu 10 tahun < 10 %

< 100

< 130

< 160

|dr.Yanuar Rifki A 5

Page 6: Medical Pocket Yayan

d. Tatalaksana Umum:- Modifikasi diet, latihan jasmani serta pengelolaan berat badan Evaluasi

3bulanjika tidak tercapaiberikan farmakologi.- Jika TG >400 mg/dl mulai dengan golongan asam fibratjika TG

menurun tetapi LDL belum mencapa sasaran tambah dgn statin

Gol Statin (HMG-CoA reductase inhibitor)

- R/ Simvastatin 10 mg tab No.X (dosis: 5-40 mg)

S 1 dd tab 1 (malam)

Gol Fibrat

- R/ Fenofibrat 160 mg tab No.XX

S I dd tab I

- R/ Gemfibrozil 600 mg tab No.XX

S 2 dd tab I

Gol asam nicotinat

- R/ Asam nikotinat 375 mg tab ( niaspan) No.XX

S I dd tab I (malam)

6. Tirotoksikosis & Krisis tiroid (3B) Definisi :- Tirotoksikosis :Manifestasi klinis karena kelebihan hormon tiroid yang beredar di

sirkulasi,- Hipertiroid : Tirotoksikosis yang terjadi karena kelenjar tiroid yang hiperaktif.

Pemeriksaan Penunjanga. Laboratorium: Tsh menurun,FT3 /T4 meningkatb. Ekg : Sinus Tachicardi,Atrial fibrilasi

Penatalaksanaan

Farmakologi- R/ Propiltirourasil 100 mg tab No.XX

S 3 dd tab I

- R / Metilmazol 10 mg tab No.X S. I dd tab I

- R/ Propanolol 10 mg tab No.XS 4 dd tab ICatatan:

- Awal pengobatankontrol setelah 4-6 minggueutiroidevaluasi

|dr.Yanuar Rifki A 6

Page 7: Medical Pocket Yayan

klinis & lab 3-6 bulan sekalimasig eutiroiddosis di kurangi dan di pertahankan pada dosis terkecil yg masih memberikan eutiroid12-24 bulanhentikan pengobatannilai apakah remisi/tdk

- Remisi jika: setelah 1 tahun obat di hentikan pasien masih eutiroid,walaupun di kemudian hari dpt relaps.

7. Krisis Tiroid ( 3B)

Sign : Penurunan kesadaran,Hiperpireksia,Gejala tirotoksikosis makin memberatPenatalaksanaan

8.

Struma Endemic (3B)

|dr.Yanuar Rifki A 7

IVFD : D5% Insaline 3-4 L evaluasiO2 4-5 L/menit

- R / PTU 300 mg tab No. X S 4 dd tab i

- R / Propanolol 60 mg tab No. X S 4 dd tab I (bisa di di tingkatkan sam pai 4 x 50 mg,target HR<90)

- R / Acetaminofen 500 mg tabSprn

- R / Hidrokortison 100 – 500 mg/IM/IV/12 jamJika kejang:

- R / Inj.Diazepam amp 10 mg/2ml No ISimmAB jika ada infeksi

Page 8: Medical Pocket Yayan

CARDIOLOGY

1. Hipertensi Esensial ( 4A ) Klasifikasi JNC VII

Klasifikasi TD Sistol TD Diastol ThxNormal < 120 < 80 -Pre hipertensi 120-139 80-89 Life styleHipertensi Stage I 140-159 90-99 HCTHipertensi Stage II >160 >100 Kombinasi 2 obat

Penatalaksanaan

|dr.Yanuar Rifki A 8

Page 9: Medical Pocket Yayan

Indikasi Khusus

Diuretic ACE-I ARB BB CCB Anti-aldosteron

Gagal jantung √ √ √ √ - -

Post MCI - √ - √ - √

Resiko tinggi PJK

√ √ - √ √ -

DM √ √ √ √ √ -

Peny ginjal kronik

- √ √ - - -

Cegah stroke berulang

√ √ - - - -

|dr.Yanuar Rifki A 9

Diuretik- R/ Hidroklortiazid tab 25 mg No.X

S I dd Tab ½- R/ Furosemid tab 40 mg No.X

S I dd tab IACE-I

- R/ Captopril tab 25 mg No.XXX S 3 dd tab IARB

- R/ Valsatran tab 80 mg No.XX S I ddtab I

- R/ Losartan tab 25 mg No.XX S 2 dd tab IBB

- R/ Propanolol tab 40 mg No.X S 3 dd tab I

- R/ Atenolol tab 50 mg No.X S I dd tab ICCB

- R/ Amlodipine tab 5 mg No.XXS I dd tab I

Page 10: Medical Pocket Yayan

2. Krisis Hipertensi( 3B)

|dr.Yanuar Rifki A 10

Krisis Hipertensi

Hipertensi Emergency Hipertensi Urgency

Page 11: Medical Pocket Yayan

3. Gagal Jantung akut(3B) & Kronis (3A)

Kriteria Diagnosa ( Framingham)

Kriteria Mayor Kriteria Minor

PNDKardiomegaliGallop S3Distensi vena leherPeningkatan JVPReflek hepatojugularRonki basahEdema paru akut

Dipsnoe DefortOedem ekstremitasBatuk malam hariEfusi pleuraHepatomegaliTachicardiPenurunan kapasitasvital paru < 1/3 normal

Diagnosa: 2 kriteria mayor atau 1 mayor+ 2 Minor

|dr.Yanuar Rifki A 11

Page 12: Medical Pocket Yayan

Pemeriksaan Penunjang

Rontgen thoraks (kardiomegali, gambaran edema paru /butterfly appearance) EKG (hipertrofi ventrikel kiri, atrial fibrilasi, perubahan gelombang T) Darah perifer lengkap, Profil lipid,Fungsi ginjal,BNP

Kriteria Fungsional NYHA

FC I Asimtomatik ( tidak ada batasan aktifitas)FC II Gejala muncul pada saat aktifitas berat(tdk ada keluhah saat

istirahat)FC III Gejala muncul saat aktifitas ringan(tdk ada keluhan saat istirahatFC IV Gejala timbul bahkan saat istirahat

Penatalaksanaa

Gagal jantung akut a. Modifikasi gaya hidup Pembatasan asupan cairan

maksimal 1,5 liter (ringan), maksimal 1 liter (berat)

Pembatasan asupan garam maksimal 2 gram/hari (ringan), 1 gram (berat)

Berhenti merokok dan konsumsi alkohol

b. Aktivitas fisik - Pada kondisi akut berat: tirah

baring- Pada kondisi sedang atau ringan:

batasi beban kerja sampai 70% sd 80% dari denyut nadi maksimal (220/ umur)

Posisi ½ dudukDiet lunak rendah garamO2 2 – 4 LIVFD: D5% 12 gtt/menitR/ Furosemid(lasik) 20 – 40 mg Rujuk

Gagal jantung Kronik

R/ Furosemid tab 40 mg No XXX S 1 dd tab 1R/ Captopril tab 25 mg No.XXX S 2 dd tab IR/ Atenolol tab 50 mg No.XX S 1 dd tab 1R/ Digogsin tab 0,25 mg No.XXX S 1 dd tab 1 Jika ada Atrial fibrilasi

4. Acut Coronari Sindrom/ ACS (

|dr.Yanuar Rifki A 12

PJK

Angina Pectoris Stabil

ACS (Acute coronari Syndrom)

Nyeri dada typical > 20 menit & tidak menghilang dgn istirahat

UAP NSTEMI STEMI

Nyeri dada tipical < 20 menit

Dicetuskan oleh aktifitas berat

nyeri menghilang dgn istirahat/ obat nitrat

Page 13: Medical Pocket Yayan

Pemeriksaan Penunjang

EKG& treadmil test Faktor komorbid ( Profil lipid,glukosa darah) Enzim marker jantung

Myoglobulin CKMB Troponin T

Peak : 1-4 jam post onset

Hilang setelah 24 jam

Mulai terdeteksi: 3 jam post onset

Peak : 12-24 jam Hilang setelah : 48

-72 jam

Mulai terdeteksi : 3 jam post onset

Peak : 12-24 jam Masih tetap tinggi

setelah ± 2 minggu.

PenatalaksanaanA. Angina Pectoris Stabil (3B)

Farmakologi- O2 2l/menit- R/ Isosorbitdinitrat 10 mg tab No.I

S 1 dd tab 1 SUC bisa diulang 3x/5 menit- R/ Aspirin 80 mg tab No.IV

S 1 dd tab IV di kunyah- R/ Bisoprolol 5 mg tab No.I

S 1 dd tab 1atau- R/ Verapamil 80 mg tab No.X

S 2 dd tab 1- R/ Simvastatin 20 mg tab No.X

S 1 dd tab 1 Obati faktor presdiposisi

|dr.Yanuar Rifki A 13

EKG Depresi/tanpa T inverted

Enzim jantung (-)

EKG ST Depresi/T inverted

Enzim jantung (+)

EKG ST elevasi: Inferior wallPrecodial:>

Enzim jantung(+)

Page 14: Medical Pocket Yayan

EdukasiModifikasi gaya hidup:kurangi konsumsi makan berlemak,jangan merokok/minul alkohol,jaga BB ideal,jangan melaukan aktifitas berat,olahraga secara teratur,kontrol TD

B. Infark miokard akut (3B)

|dr.Yanuar Rifki A 14

Farmakologi

- O2 Canul nasal 2-4 l /menit- R / Isosorbit dinitral 10 mg No.II

S 1 dd tab 1 SUC jika masih nyeri bisa di ulang 3xNitrat tidak boleh di berikan pada keadaan TD sistol <90mmHg,Bradikardi,takicardi.

- R/ Aspirin 80 mg tab No.IV S 1 dd tab IV Kunyah

- R / Clopidogril 75 mg tab No.IV S 1 dd tab IV

- R/ inj.Morfin sulfas 2ml amp No.X Simm (dosisi:2,5-5 mg)

dapat diulang interval 5-15 mnt,max:10mg (jika HR > 90x/mnt).Jika < 90Petidine 25-50 mg

Reperfusi

Page 15: Medical Pocket Yayan

|dr.Yanuar Rifki A 15

Page 16: Medical Pocket Yayan

3. Takikardi dengan denyut (3A)

|dr.Yanuar Rifki A 16

Nilai HR,biasanya > 150X/ menit

Identifikasi penyebab:

- Jaga potensi jalan nafas- 02- Identifikasi irama&monitoring TD & Oxymeter

Apakah meyebabkan:

- Hipotensi- Penurunan

kesadaran- Tanda syok- Nyeri dada iskemik- Gagal jantung akut

Tidak

Y

QRS Compleks lebar

- Pasang IV line,EKG- Vagal manuver- Adenosin jika kompleks QRS reguler- B-Bloker/CCB- Konsul

Syncronized Cardioversi

Pertimbangkan sedasi Jika komplekd QRS

sempit & reguler pertimbangkan adenosin.

- Pasang IV & EKG 12 sadapan- adenosin hanya jika QRS reguler- Pertimbangkan obat- Konsul

Ya

Ya

Manuver Vagal - Pasien di monitor di EKG,posisi terlentang,kepala sedikit berpaling ke

kontralateral terhadap sisi yang akan di pijat.- Cari a.karotis di sisi leher kanan/kiri setinggi mungkin- Pijat a.karortis dgn gerakan sirkulasi 5-10 detik sambil monitoring EKG.- Jika tdk berhasil,coba sisi satunya.- Kontraindikasi:

o Riwayat MCIo Riwayat TIA/Strokeo Riwayat VT/VFo Bruit pada a.karotiso Asma

Dosis Adenosin :6 mg IV bolus cepat)diikuti Flush NS 20 ml.Dosis kedua:12 mg IV jika di perlukan(1-2 menit tidak ada respon) dapat di ulang 2x.Bila Adenosin dalam bentuk ATP,dosis awal: 1- mg IV,dosis ke dua : 20 mg

Page 17: Medical Pocket Yayan

Cardioversi Syncronized

Hantaran kejut di berikan bersama dengan kompleks QRS untuku takiaritmia yg tdk stabil (perfusi jelek,penurunan status mental,nyeri dada berlanjut,hipotensi sampai tanda-tanda syopk,edema paru akut).Dosis yang di berikan:

- Narrow reguler: 50-100 J- Narrow Ireguler: 120-200 J (bipasic) / 200 J ( Monofasik)- Wide reguler:100 J- Wide Ireguler:harus di defibrilasi

Cara menggunakan Cardioversi :

- Jika pasien sadar maka sedasi dulu menggunakan Diazepam 5-10 mg IV.(1 ampul diazepam 10 mg di encerkan dgn dextrose sampai 10 cc,gunakan spuit 10cc,masukan bolus IV pelan.

- Sambungkan alat ke sumber listrik,nyalakan alat”tekan tombol ON”.- Pasang elektroda EKG,cek irama.- Pastikan irama di monitor merupakan indikasi dilakukanya

kardioversi- Tekan tombol “Syncronized”lihat di layar apakah sudah ada

tulisan Syncronized- Pasang kedua pedal dgn satu tangan,beri jelly,ratakan di bagian

metalnya.- Pencet besarnya Joule(sesuai dosis),pencet tombol “Charge- Setelah terdengar Tittitit,indikator alat sudah tercharge

penuh,Letakan pedal di apeks,satu lagi di sternum.Pastikantdk ada yg menyentuh.

- Pencet tombol “Icharge”(bergambar listrik) pada masing”pedalcek irama

Obat obat anti aritmia - Procanamid IV,dosis: 20-50 mg/menit sampai aritmia terhenti.dosis

maksimal (17 mg/kg/kali beri).dosis rumatan infus;1-4 mg/menit.jangan di berikan jika:

Ada CHF QRS interval panjang

- Amiodaron IV,dosis: 150 mgdalam waktu 10 menit.dosis rumatan 1 mg/menit selama 6jam.

- Sotatol IV dosis: 100mg/kg selama 5 menit.

|dr.Yanuar Rifki A 17

Page 18: Medical Pocket Yayan

4. Bradicardi (3A)

|dr.Yanuar Rifki A 18

Nilai HR,biasanya <50X/ menit

Identifikasi penyebab

- Jaga potensi jalan nafas- 02- Identifikasi irama&motoring TD & Oximetri- IV line & EKG 12 sadapan- Jangan tunda terapi

Apakah meyebabkan:

- Hipotensi- Penurunan kesadaran- Tanda syok- Nyeri dada iskemik- Gagal jantung akut

TdkMonitoring & Observasi

Sulfat Atropine - Dosis: 0,5 mg IV bolus,di ulang setiap 3-5 menit (maxsimal 3

mg),Jika tida efektif Pacu jantung transkutan, Dopamin IV drip: 2-10 mcq/kg/menit,atau Epineprine IV drip:2-10 mcq/menit.

Ya

Konsul untuk pemasangan paju jantung intravena

Page 19: Medical Pocket Yayan

5. Henti Jantung / CRP

Langkah-langkah

1. Safety (Amankan diri,Amankan korban,Amankan lingkungan)

2. Chek Respon

Pasien henti jantung dengan entery point tidak sadar,maka langkah pertanma adalah cek kesadaran dengan metode AVPU:

Alern Setelah di periksa pasien tampak sadar.Periksa orientasi pasien dalam 3 hal=Identitas,tempat,waktu

Voice Panggil pasien dengan keras,cek apakah pasien sadar setelah di panggil keras

Pain Ketika pasien tdk respon dengan suara,beri rangsang nyeri Unresponsive Artinya pasien tidak respon sama sekali walaupun dengan

suara/rangsang nyeri.3. Shout for help

Telp ambulan untuk datang dengan menyebutkan lokasi,konisi pasien dan minta untuk di bawakan AED.

|dr.Yanuar Rifki A 19

Page 20: Medical Pocket Yayan

4. C irculation (Nadi) a. Check sirkulasi

Raba a.Karotis/a.Brachial atau a.femoralis pada anak-anak tidak lebih dari 10 detik.Cara memeriksa: Raba kartitalo tiroid dengan dua jari,lalu

pindahkan kira-kira 2 jari ke lateral Jika jelas ada nadi Beri nafas bantuan

setiap 5-6 detik,&periksa ulang setiap 2 menit Jika tidak ada nadi/tdk jelasmulai RJP

b. Compresi Lokasi :2jari di atas Proc.Xyphoideus Lakukan RJP dengan kualitas yang baik:

- Frekwensi min:100x/menit- Kedalaman ± 5 cm,pada bayi ±4 cm- Interupsi sempurna- Recoil dada sempurna- Hindari ventilasi yang berlebihan

RJP di lakukan dgn tehnik compresi only:- 30 : 2 1 penolong- 15 : 2 2 penolong

5. A irway (Jalan nafas) a. Bersihkan Jalan nafas

- Buka mulut dengan tehnik Cross Finger- Bersihkan dgn tehnik Finger swab ( jika benda cair)- Lakukan dlm waktu < 10 detik.

b. Buka jalan nafasTehnik menggunakan Triple Airway Manuver:

- Head Titl - Chin litf- Jaw Trush

6. B reating (Nafas bantuan )Bantuan napas dapat dilakukan melalui mulut ke mulut, mulut ke hidung atau mulut ke stoma (lubang yang dibuat pada tenggorokan) dengan cara memberikan hembusan napas sebanyak 2 kali hembusan. Waktu yang dibutuhkan untuk tiap kali hembusan adalah 1,5–2 detik.

7. Evaluasi Setelah pemberian 5 siklus Kompresi : Ventilasi (30:2)evaluasi:

- Tdk ada nadilakukan kembali RJP sebamyak 5 siklus- Nadi ada tapi Nafas blm ada Berikan Ventilasi sebanyak 10-12 x/menit&

monitor nadi tiap 2 menit- Ada nadi&ada nafasRecovery Posisition

|dr.Yanuar Rifki A 20

Page 21: Medical Pocket Yayan

8. Setelah bantuan datang Pasang Monitor ( tetap lakukan RJP) Setelah terpasang monitor maka periksa ritme.kemungkinan rimte ada 2 yaitu:

- Shockable (VT tanpa nadi & VF)- Non.Shockable (PEA dan Asistol)

Ritme Shockable1. VT ( Ventricular Tachycardi)

2. VF ( Ventrikular Fibrilasi)

Ritme Non.Shockable3. PEA (Pulseless electrical activity) ada aktifitas listrik tapi tdk ada nadi

4. Asistol Garis datar

9.

Penanganan RitmeJika Ritme Non-Shockable:

- Lanjutkan RJP2 menitEpinefrin 1mg IV,setiap 3-5 m3nitevaluasi setelah 2 menit

Jika Ritme ShockableDC shock (sambilo menyaipakn alat,tetep lanjutkan RJP)- Tekan tombol On.periksa apakah alat tersebut bifasik /monofasik.- Berikan jelly pada paddle,lalu charge alat sampai energi dosis yang

ditentukan..jika bunyi titititalat sudah tercharge penuh,- Tempelkan pada apeks&sternum pasien.pastikan tdk ada yg menyentuh(i’m

clear,you clear,everybody’s clear)- Setelah shock di berikan ,segera lanjutkan RJP tanpa melihat ritme terlebih

dahulu,lakukan RJP 2 menitevaluasi- Note:

o VF : 360 J (Bifasik),200 J (Monofasik)o Jika VTcek nadi

Tdk adaShock Ada Jangan shockhentikan RJP

|dr.Yanuar Rifki A 21

Page 22: Medical Pocket Yayan

|dr.Yanuar Rifki A 22

Page 23: Medical Pocket Yayan

6. Hipotensi,Syok dan Edema paru akut Algorima Hipotensi,Syok & edema paru akut ( Modifikasi AHA guidlines)

|dr.Yanuar Rifki A 23

Pertimbangkan Diagnostic & Terapi lanjut

Temukan penyebab lain Kateterisasi a.pulmonal Tambanh obat-obatan Tambah prosedur diagnostik Bedah Intra-aortic ballon pump Angiografi & Intervensi koroner

Page 24: Medical Pocket Yayan

NOTE

Syok kardiogenik

a. TD < 70 + tanda-tanda syok Fluid challege NS 150 ml,dapat di ulang bila ada perbaikan sampai 500 ml Norephinefrin 0,3 – 0,5 mcq /iv/menit BilaTDS naik( 70-100mmHg) ganti Dopamin 2-20 mcq/kgBB/menit

b. TD 70 – 100mmHg + tanda-tanda syok Fluid challege NS 150 ml,dapat di ulang bila ada perbaikan sampai 500 ml Dopamin 2 -20 mcq/KgBB/menit sampai tanda hipoperfusi berkurang Bila tdk membaikganti dgn Norephineprine

c. TD 70 – 100 tanpa gejala syok Fluid challege NS 150 ml,dapat di ulang bila ada perbaikan sampai 500 ml Dobutamine 2 -20 mcq/kgBB/menit Bila tdk membaikganti Dopamin

Dosis –dosis obat

1. Dopamin - Utk syok dengan masalah pompa, HR < 130 x/menit- Kontra indikasi : Pada pasien yg sedang menggunakan MAO-Inhibit- Dosis : 2 – 20 µ./kgBB/menit IV- Kemasan : 1 ampul = 5 ml = 200mg = 200.000 mcq- Di encerkan dgn Nacl 0,9% atau D5%- Rumus:

- Keterangan tpm = tetes/menit 1cc = 60 mikrodrip infus- Contoh pasien dgn BB 50 kg,dengan dosis 5 mcq/kgBB/mnt, pengenceran

200mg(1 amp) diencerkan dgn Nacl 0,9% menjadi 50mL

|dr.Yanuar Rifki A 24

R/ Norephineprine 4 mg/4ml amp No.I

Simm

R/ Dopamin 200 mg/5 ml vial No.I

Simm *encerkan dengan NaCl

R/ Dobutamine 250 mmg/20 ml vial No.I

Simm*encerkan dgn NaCL

Dosis x kgBB x 60(menit)

Pengenceran (mcq/ml)

= .... ml/jam = ...tpm/menit

5mcq x 50 x 60 (menit)

200.000 mcq/50ml

= 15.000 / 4000

= 3,75 ml/jam (4tpm mikrodrip)

Page 25: Medical Pocket Yayan

Tabel dosis dopamin / kgBB dgn pengenceran 200mg(1 amp) dgn NacL 0-9% mjdi 50 ml(Syringepump)

2. Dobutamin - Dosis : 2 – 20 µg/kgBB/menit- Sediaan : 1 amp = 5 ml = 250 mg = 250.000mcq- Diencerkan dgn Nacl 0,9 % atau D5%.- Rumus :

- Keterangan tpm = tetes/menit 1cc = 60 mikrodrip infus- Contoh pasien dgn BB 50 kg,dengan dosis 5 mcq/kgBB/mnt, pengenceran

250mg(1 amp) diencerkan dgn Nacl 0,9% menjadi 50mL

Tabel dosis dopamin / kgBB dgn pengenceran 250mg(1 amp) dgn NacL 0-9% mjdi 50 m l(Syringepump)

|dr.Yanuar Rifki A 25

Dosis x kgBB x 60(menit)

Pengenceran (mcq/ml)= .... ml/jam = ...tpm/menit

5mcq x 50 x 60 (menit)

250.000 mcq/50ml= 15.000 /6000

= 3 ml/jam (3 tpm mikrodrip)

Page 26: Medical Pocket Yayan

7. Foreign Body Airway Obstruction(FBAO/Sumbatan jalan nafas)

|dr.Yanuar Rifki A 26

Nilai keparahan

Batuk tdk efektif/tidak bisa batuk

Dapat batuk efktif

Tdk sadar Sadar Dorong terus utk batuk

CRP Anak = 5 Back blow +5 Abdominal thurst

Dewasa = Hemlich manuver

Page 27: Medical Pocket Yayan

8. Manifestasi EKG interprestasi ( 4A) Jurus sesat baca EKG: Ingat LIRA-PQRST1. Layak baca/tdk

Pastikan apakah lead terpasang dgn benar/tdl.caranya lihat aVR defleksi negatif2. Irama(sinus)

Sinus normal(Sinus Rithme)- Frekwensi : 60 -100x/menit- Interval P-P sama,interval R-R sama- Setiap gel P selalu di ikuti oleh QRS kompleks yang normal- P negatif di aVR,positif di lead II

Sinus Tachycardy : Frekwensi > 100x/menit Sinus Bradicardi : Frekwensi < 60 x/menit

3. Rate ( Frekwensi) Kotak Kecil: 1500/ jmlh antara R-R Kotak besar:300/ Jmlh antara R-R

4. Axist Cara membacanya:Liat gelombang p dan QRS di lead I dan aVF.

Aksis / Lead

Normoaxis

Left axis defiation(LAD)

Right axis defiation(RAD)

I + + -

aVF + - +

5. Gelombang P(Nilai Gel P dan PR interval) Gelombang P

- Gelombang P normal Smooth Tinggi :< 0-3 mV (< 3 kotak kecil) Lebar :< 0,12 detik (<3 kotak kecil)

- Gelombang P Mitral Bertakik”Notch” kaya huruf M(ingat M for Mitral) Lebar :> 0,12 detik (>3 kotak kecil) Menggambarkan LAH

- Gelombang P pulmonal Runcing Tinggi : > 0,3 mV (> 3 kotak kecil) Menggambarkan RAH

Nilai PR Interval Normal : 0,12 – 0,20 detik ( 3-5 kotak kecil) Memanjangadanya AV Block

|dr.Yanuar Rifki A 27

Derajat 1:Interval PR memanjang > 0,20det

Page 28: Medical Pocket Yayan

6. Nilai Kompleks QRS

Nilai Kompleks QRS: Normal: 0,12 – 0,16 detik Memanjang: Ada Bundle Brach Block

- Inkomplit : 0,10 – 0,12 detik- Komplit: > 0,12 detik

Gelombang Q

- Defleksi negatif pertama setelah gelombang P- Q patologis :durasinya > 0,04 detik atam dalamnya > 1/3 gelombang

Rmenggambarkan OMI

|dr.Yanuar Rifki A 28

AV-BlockGangguan Konduksi Atrium ke

Derajat II

Tipe Mobitz 1 - Interval PR makin lama makin panjang smpai,

- terjadi droplet beats(Missing QRS)

Tipe Mobitz - Interval PR memanjang,tapi tetap

- Ada dropet beats(missing QRS)

Derajat III Tdk ada hub gelombang P dgn QRS kompleks

RBBB Kriteria

- Pola rSR’ di lead aVR dan V1- Gelombang S lebar dan tumpul di

aVL,V6

LBBB Kritera

QRS lebar “ M” shaped di Lead I,aVL,V5 dan V6

Page 29: Medical Pocket Yayan

Cari ada / tdk Hipertropi Ventikel

- RVH/Hipertropi Ventrikel kanan

- LVH / Hipertropi Ventrikel Kiri

7. NilaST segmen

Garis antara akhir kompleks QRS dgn awal gelombang T Normal : Sejajar garis isoelektris Depresi : Berada di bawah garis menandakan Isckemia miokard Elevasi : Berada di atas garis menandakan Infark miokard

8. Nilai gelombang T Menggaambarkan repolarisasi ventrikel Normal: lebar 0,10-0,12 detik,Tinggi <

|dr.Yanuar Rifki A 29

Rasio R/S di lead I > 1 & gel T negatif

Gelombang S persisten di V6

Kriteria sokolow Lyon

Gel S di V1/V2 + Gel R V5/V6 >35 mm

Interprestasi EKG

Sinus Ritme,Rate(80x/menit),Normoaxis,Gel p normal,PR interval normal,QRS kompleks normal,tdk ada hipertopi ventrikel,ST segmen Isoelektris,gelombang T normal

Kesan:Normal

Page 30: Medical Pocket Yayan

9. Penyakit Jantung Rematik

|dr.Yanuar Rifki A 30

Page 31: Medical Pocket Yayan

9. Endocarditis Infeksi

|dr.Yanuar Rifki A 31