74
 1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8 2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5 2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7 2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8 1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4 1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8 2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5 2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7 2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8 1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4 1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8 2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5 2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7 2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8 1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4 1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8 2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5 2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7 2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8 1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4 1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8 2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5 2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7 2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8 1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4 1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8 2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5 2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7 2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8 1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4 1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8 2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5 2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7 B B B A A A D D DA A A N N N  P P P E E E R R R E E E N N N C C CA A A N N N A A AA A A N N N  P P P E E E M M MB B B A A A N N N G G G U U U N N N A A AN N N  D D DA A A E E E R R R A A A H H H  ( ( ( B B B A A A P P P P P P E E E D D DA A A ) ) )  K K K A A A B B B U U U P P P A A A T T T E E E N N N  K K K A A A U U U R R R  2 2 2 0 0 0 0 0 0 8 8 8  M M A A S S T T E E R R  P P L L A A N N  T T E E K K N N O O L L O O G G I I  I I N N F F O O R R M M A A S S I I  P P E E M M E E R R I I N N T T A A H H  K K A A  U U P P A A T T E E N N  K K A A U U R R  UKU PERTAMA FAKTA DAN ANALISA  

Masterplan E-Government Kabupaten Kaur (Buku 1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dokumen pengembangan E-government Kabupaten Kaur (Fakta dan Analisa)

Citation preview

  • 1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8

    2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5

    2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7

    2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8

    1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4

    1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8

    2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5

    2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7

    2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8

    1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4

    1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8

    2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5

    2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7

    2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8

    1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4

    1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8

    2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5

    2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7

    2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8

    1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4

    1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8

    2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5

    2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7

    2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8

    1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4

    1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8

    2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5

    2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7

    2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8

    1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4

    1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8

    2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5

    2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7

    BBBAAADDDAAANNN PPPEEERRREEENNNCCCAAANNNAAAAAANNN PPPEEEMMMBBBAAANNNGGGUUUNNNAAANNN DDDAAAEEERRRAAAHHH (((BBBAAAPPPPPPEEEDDDAAA)))

    KKKAAABBBUUUPPPAAATTTEEENNN KKKAAAUUURRR

    222000000888

    MMMAAASSSTTTEEERRR PPPLLLAAANNN TTTEEEKKKNNNOOOLLLOOOGGGIII IIINNNFFFOOORRRMMMAAASSSIII

    PPPEEEMMMEEERRRIIINNNTTTAAAHHH KKKAAABBBUUUPPPAAATTTEEENNN KKKAAAUUURRR

    BBUUKKUU PPEERRTTAAMMAA

    FFAAKKTTAA DDAANN AANNAALLIISSAA

  • Halaman 1

    D A F T A R I S I

    P R A K A T A 2

    D A S A R H U K U M 3

    GAMBARAN UMUM PENERAPAN SISTEM INFORMAS 4

    KEBIJAKAN DAN STRATEG 9

    PRIORITAS PROGRAM KERJA 19

    RENCANA PENGEMBANGAN 20

    RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER 22

    REKOMENDASI JARINGAN LAN DAN WLAN 26

    RENCANA PENGEMBANGAN PERANGKAT SERVER 28

    REKOMENDASI KONFIGURASI PERANGKAT SERVER 30

    REKOMENDASI KONFIGURASI PERANGKAT STORAGE 30

    RENCANA PENGEMBANGAN PENGELOLAAN JARINGAN KOMPUTER 31

    RENCANA PENGEMBANGAN INFOSTRUKTUR DAN APLIKASI-APLIKASI

    DALAM E-GOVERNMENT

    33

    REKOMENDASI SITUS WEB 35

    TAHAPAN PENGEMBANGAN 44

    Pola Integrasi Sistem Informasi Satuan Kerja 63

    Pola Pengelolaan SIM Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan Daerah 65

    Pola Pengelolaan SIM Kepegawaian 66

    Pola Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah 67

    Pola SIM KAS Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) : 69

    Pola Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Pendapatan Daerah 70

    Pola Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Aset Daerah 71

    P E N U T U P 72

  • MASTER PLAN TEKNOLOGI INFORMASI

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Buku Pertama

    F A K T A D A N A N A L I S A

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 2

    P R A K A T A

    Dokumen Fakta Analisa ini merupakan rangkuman dari serangkaian kegiatan dari

    Pelaksanaan Pembuatan Master Plan Teknologi Informasi Pemerintah Daerah. Informasi yang

    merupakan uraian dari kegiatan survey dan analisa hasil survey yang merupakan realisasi dari

    Kerja Sama kami dengan Pemerintah Daerah mengenai kegiatan Pembuatan Master Plan

    Teknologi Informasi Pemerintah Daerah. Adapun uraian yang terdapat di dalam laporan ini

    akan merupakan bagian dari Dokumen Master Plan Teknologi Informasi Pemerintah

    Kabupaten Daerah yang sebenarnya, yang berisi materi :

    1. Dasar Hukum Penyusunan Dokumen Master Plan Teknologi Informasi

    2. Gambaran Umum Penerapan Sistem Informasi

    3. Kebijakan dan Strategi

    4. Prioritas Program Kerja

    5. Rencana Pengembangan

    6. Tahapan Pengembangan

    7. Pola Pengelolaan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah

    8. Pola Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian

    9. Pola Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah

    10. Pola Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Pendapatan Daerah

    11. Pola Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Aset Daerah

    Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan dari semua pihak yang telah

    diberikan kepada kami untuk dapat melaksanakan Pekerjaan Pembangunan Master Plan

    Teknologi Informasi Pemerintah Daerah ini.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 3

    D A S A R H U K U M

    Sebagai landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Master Plan Teknologi

    Informasi ini adalah sebagai berikut :

    Kerangka Kerja Teknologi Informasi Nasional sesuai dengan Garis-garis Besar

    Haluan Negara (GBHN) Tahun 1999.

    Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah.

    Undang-undang Nomor 25 tahun 1999, tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah

    Pusat dan Daerah.

    Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002, tentang HaKI.

    Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000, tentang Pedoman Organisasi Perangkat

    Daerah.

    Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 2000, tentang Tim Koordinasi Satuan Kerja

    Telematika Indonesia.

    Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2001, tentang Penggunaan Komputer dengan

    Aplikasi Komputer Berbahasa Indonesia.

    Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2001, tentang Pengembangan dan

    Pendayagunaan Telematika.

    Instruksi Presiden No 3 Tahun 2003, tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

    Pengembangan E-Goverment

    Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 1992, tentang Pokok-pokok

    Kebijaksanaan Sistem Informasi Manajemen Departemen Dalam Negeri

    (SIMDAGRI).

    Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi nomor 57 tahun 2003 tentang Panduan

    Penyusunan Rencana Induk Pengembangan e-government lembaga.

    Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 13/KEP/M.PAN/1/2003

    tentang Pedoman Umum Perkantoran Elektronis Lingkup Intranet di Lingkungan

    Satuan Kerja Pemerintah.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 4

    GAMBARAN UMUM PENERAPAN SISTEM INFORMASI

    Gambaran umum kondisi saat ini mengenai penerapan teknologi informasi di Pemerintah

    Daerah didapat dengan cara mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner kepada

    kepala/wakil dari semua Satuan Kerja yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah dan kepada

    sub Satuan Kerja yang bertanggungjawab akan teknologi informasi di masing-masing Satuan

    Kerja.

    Penyebaran kuosiener kepada para kepala Satuan Kerja bertujuan untuk memperoleh

    gambaran yang jelas dari para eksekutif di masing-masing Satuan Kerja mengenai proses

    bisnis disetiap unit, permasalahan dengan sistem yang ada, visi ke depan tentang penerapan e-

    Government, pertukaran dan distribusi informasi antar Satuan Kerja, frekuensi pengiriman

    laporan ke pemerintah daerah, permintaan data dari pemerintah daerah yang bersifat

    insidentil, kondisi SDM di setiap unit, dan hal-hal lain yang terkait.

    Sedangkan penyebaran kuesioner kepada sub Satuan Kerja yang bertanggungjawab akan

    teknologi informasi di masing-masing Satuan Kerja bertujuan untuk mendapatkan gambaran

    mengenai kondisi saat ini penerapan teknologi informasi di masing-masing Satuan Kerja. Isi

    kuesioner mencakup tentang sistem informasi yang dipakai/pernah dipakai, cara pengolahan

    data yang sedang berjalan, kondisi perangkat keras yang dimiliki, kondisi jaringan di masing-

    masing unit, SDM yang memiliki kemampuan komputer dan internet serta berbagai hal lain

    yang terkakit.

    Berikut adalah gambaran secara umum kondisi saat ini penerapan teknologi infromasi di

    Pemerintah Daerah, dilihat dari aspek kelembagaan, perundang-undangan, perangkar lunak,

    perangkat keras, jaringan komunikasi data, aspek sumberdaya manusia dan aspek pendanaan.

    1. ASPEK KELEMBAGAAN

    Dalam aspek kelembagaan Pemerintah Daerah, sampai saat ini sudah memiliki Satuan

    Kerja yang secara khusus bertanggung jawab terhadap pengelolaan teknologi informasi.

    Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peranan kunci dan strategis dalam perencanaan,

    pengembangan dan pengeloaan sistem informasi di Pemerintah Daerah belum dapat

    dilaksanakan secara fokus.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 5

    Oleh karena itu untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut diatas masih banyak

    mengalami kompleksnya kendala dan permasalahan yang harus dihadapi, diantaranya

    adalah :

    Belum tersedianya rencana induk perencanaan, pengembangan serta pengelolaan

    sistem informasi daerah yang dapat menjabarkan tugas dan fungsi tersebut diatas.

    Belum memadainya kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia yang dimiliki.

    Pembangunan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung manajemen

    pemerintahan daerah belum menjadi prioritas utama dalam pembangunan daerah.

    Ketersediaan dana pendukung masih sangat terbatas untuk dapat menjalankan tugas

    dan fungsinya secara optimal.

    Budaya kerja di Satuan Kerja pemerintah daerah belum sepenuhnya mendukung

    untuk dapat melaksanakan pengelolaan data dan informasi secara optimal.

    Koordinasi antara Satuan Kerja baik secara horisontal maupun vertikal dalam

    pengelolaan dan pertukaran data belum optimal.

    Dalam PP No. 25 Th. 2000 tentang kewenangan Pusat dan Daerah, sulit sekali

    menemukan otoritas penanganan teknologi informasi dan komunikasi baik tingkat

    nasional maupun daerah, dengan demikian masih belum diketahui secara utuh hal-

    hal yang harus dikelola pusat dan daerah.

    2. ASPEK HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN

    Sampai saat ini belum tersedia perangkat hukum dan perundang-undangan yang

    mengatur secara rinci tentang penggunaan teknologi informasi dan komuniksi dalam

    mendukung efisiensi dan efektifitas manajemen pemerintahan daerah, seperti misalnya

    aturan hukum yang mengatur komunikasi data antar Satuan Kerja, penggunaan

    teknologi informasi dan komunikasi dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan

    kepada masyarakat dan dunia usaha, dan lain-lainnya.

    E-government merupakan pelaksanaan proses pemerintah yang berbasis elektronik,

    sehingga diperlukan adanya petunjuk pelaksanaan teknis tentang pelaksanaan

    komputerisasi di tiap Satuan Kerja. Penanggung jawab Teknologi Informasi di tiap unit

    sangat diperlukan di lingkungan Pemerintah Daerah, akan tetapi kondisi tersebut belum

    dipenuhi. Hal ini diperkirakan karena belum semua pimpinan unit menganggap

    pentingnya pemanfaatan teknologi Informasi dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari

    sesuai tupoksinya.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 6

    3. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

    Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, kurang dari 25% pegawai Pemerintah

    Daerah di setiap Satuan Kerja yang telah terbiasa menggunakan komputer. Dengan

    demikian tingkat penguasaan teknologi informasi dan komunikasi di Pemerintah

    Daerah masih belum memadai. Sehingga Pemerintah Daerah sangat bergantung pada

    sumberdaya eksternal yang berakibat semakin mahalnya nilai investasi yang harus

    dikeluarkan di bidang teknologi informasi dan komunikasi ini.

    Belum adanya sistem penjenjangan (karier) dan sistem insentif atau penghargaan yang

    memadai bagi pegawai pemerintah Pemerintah Daerah yang bertugas menangani

    pengelolaan sistem informasi. Jabatan fungsional pranata komputer yang dipersiapkan

    untuk hal ini juga dirasakan masih kurang memadai sehingga tidak mampu menarik

    minat peqawai untuk memasukinya, kebanyakan pegawai jauh lebih berminat untuk

    menduduki jabatan struktural daripada jabatan fungsional.

    Pendidikan dan pelatihan yang ada di Pemerintah Daerah sampai saat ini belum mampu

    untuk dapat meningkatkan kualiatas sumberdaya manusia dalam bidang teknologi

    informasi dan komunikasi ketingkat yang memadai untuk menunjang kebutuhan

    daerah.

    Internet akan menjadi Infrastruktur utama dalam berkomunikasi data dan suara di masa

    yang akan datang, sehingga setiap SDM di Pemerintah Daerah harus memahami

    pemanfaaan intrenet, khususnya bagi pegawai Pemerintah Daerah. Rendahnya

    penguasaan intrenet bagi SDM di tiap Satuan Kerja akan menjauhkan Pemerintah

    Daerah dari sumber informasi global yang saat ini sudah tersedia di hadapan kita

    melalui komputer yang terhubung ke internet. Oleh karena itu pemberantasan buta

    informasi mutlak dilakukan.

    4. ASPEK PERANGKAT KERAS

    Berdasarkan hasil survei terlihat bahwa keseluruhan Satuan Kerja yang ada di jajaran

    Pemerintah Daerah rata-rata telah memiliki sarana komputer dan perangkat lunaknya

    sesuai dengan pendanaan yang dialokasikan dengan jumlah dan spesifikasi yang

    beragam, dan komposisinya dapat dilihat pada aspek pendanaan. Akan tetapi

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 7

    pemanfatannya masih sebatas untuk pembuatan laporan dan tidak saling terhubung satu

    dan lainnya. Dengan demikian pemanfatan komputer di tiap Satuan Kerja belum

    maksimal.

    5. ASPEK PERANGKAT LUNAK

    Berdasarkan hasil survei terlihat sarana komputer yang ada di masing-masing Satuan

    Kerja di Pemerintah Daerah masih banyak digunakan hanya untuk pembuatan laporan

    atau surat menyurat, sehingga belum termanfaatkan secara optimal fungsinya.

    Jumlah perangkat lunak sistem informasi yang spesifik untuk mendukung manajemen

    pemerintahan di masing-masing Satuan Kerja masih sangat kurang memadai, terlihat

    sebagian besar Satuan Kerja tidak mempunyai sistem informasi yang digunakan untuk

    menunjang kegiatan sesuai tupoksinya.

    6. ASPEK JARINGAN KOMUNIKASI DATA

    Berdasarkan hasil survei, sebagian besar Satuan Kerja di Pemerintah Daerah belum

    memiliki fasilitas jaringan komunikasi data. Hal ini dapat dilihat bahwa banyak Satuan

    Kerja belum memiliki Local Area Network (LAN).

    Sampai saat ini sebagian besar sarana komputer yang dimiliki oleh masing-masing

    Satuan Kerja masih bersifat tanpa koneksi (stand alone), yang mana hal ini berakibat

    kurang efisiennya pengelolaan data dan informasi terutama dalam hal pertukaran

    informasi/data antar Satuan Kerja. Lokasi Satuan Kerja yang saling berjauhan

    menyebabkan komunikasi data dan suara serta koordinasi Satuan Kerja menjadi tidak

    efisien.

    Koneksi Internet yang difasilitasi Pemerintah Daerah belum ada, artinya sampai saat

    ini belum ada kebijakan satu pintu gateway untuk akses internet, sehingga masing-

    masing unit dapat melakukan koneksi langsung via Internet Service Provide (ISP) yang

    ada. Hal ini berdampak meningkatnya biaya yang dikeluarkan, dan selain itu, cara

    demikian mempunyai resiko yang tinggi pada keamanan sistem informasi.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 8

    7. ASPEK PENDANAAN

    Dalam hal pendanaan, pembangunan teknologi informasi dan komunikasi di

    Pemerintah Daerah sebagian besar dibiayai melalui anggaran pembangunan yang

    dikelola oleh daerah. Anggaran yang ada biasanya adalah merupakan usulan dari

    masing-masing Satuan Kerja, dan akan disalurkan dalam bentuk berbagai proyek /

    kegiatan di Satuan Kerja tersebut.

    Kurangnya koordinasi antar Satuan Kerja dalam pembangunan teknologi informasi dan

    komunikasi berakibat tidak optimalnya pola pendanaan ini, dan seringkali masing-

    masing Satuan Kerja dalam pengusulannya tanpa kontrol yang memadai, baik dari segi

    harga yang diusulkan ataupun dari segi manfaat dan kesiapan dalam penerapan

    nantinya.

    Pendanaan biasanya hanya terfokus pada tahun berjalannya proyek, seringkali biaya

    untuk pengelolaan dan maintenance tidak diperhitungkan dan sulit untuk

    memperolehnya melalui dana rutin yang sangat terbatas.

    Pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak untuk mendukung pelaksanaan e-

    government masih sangat minim dalam dua tahun terakhir.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 9

    KEBIJAKAN DAN STRATEGI

    1. TUJUAN, SASARAN

    Tujuan (Goals)

    Goals adalah tujuan jangka panjang untuk suatu periode tertentu yang harus cukup

    spesifik dan realistis untuk dicapai. Dalam tahap ini dipelajari berbagai bisnis

    line/kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah Pemerintah Daerah. Dari hasil

    analisa didapatkan 4 kegiatan utama yang dikelompokkan berdasarkan entity yang

    berhubungan dengan pemerintah daerah, keempat entity tersebut adalah masyarakat

    umum (Government to Citizens), masyarakat bisnis / Government to Business, Satuan

    Kerja pemerintah lain / Government to Government dan pegawainya Government to

    Employee. Disamping itu ditambahkan satu aspek lain yang memiliki karakterisitik

    berbeda tapi memegang peranan sangat penting, yaitu terintegrasinya seluruh sistem.

    Keempat kegiatan utama tersebut kemudian diterjemahkan menjadi goals/tujuan

    sebagai berikut:

    Government to Business/Citizens (G-to-B/C)

    Tersedianya informasi dan pelayanan yang dibutuhkan masyarakat serta fasilitas

    untuk menampung dan mendayagunakan masukan masyarakat dalam

    penyelenggaraan pemerintahan dan penyusunan kebijakan secara on-line, efektif,

    efisien dan akurat

    Government to Government (G-to-G)

    Terbentuknya sistem pertukaran data dan informasi antar Satuan Kerja

    pemerintah untuk penyelenggaraan pemerintahan yang efektif

    Government to Employee (G-to-E)

    Terwujudnya Sistem Informasi yang dapat menjembatani kepentingan

    Pemerintah Daerah dalam meningkatkan effisiensi pendayagunaan pegawai serta

    kepentingan pegawai dalam memperoleh kesejahteraan.

    Integrasi Sistem

    Terintegrasinya Seluruh Sistem di lingkungan Pemerintah Daerah Pemerintah

    Daerah.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 10

    Objectives/Sasaran

    Tahap selanjutnya adalah tahap penentuan objectives, objectives merupakan sasaran-

    sasaran yang cukup terperinci dan harus dicapai agar goal yang ditentukan dapat

    terpenuhi. Sebagai titik awal yang sangat penting agar dapat menentukan objectives

    dengan baik diperlukan pengetahuan tentang Satuan Kerja, proses yang berlangsung

    didalamnya, hubungan antar organisasi dll. Hal lain yang perlu dipertimbangkan

    dalam penyusunan objectives adalah terpenuhinya kaidah SMART (Specific,

    Measurable, Attainable, Realistic and Time Limit). Dari hasil analisa, ditentukan

    Objectives sebagai berikut:

    Sasaran G-to-B dan G-to-C

    1. Menyediakan sistem penyebaran informasi Pemerintah Daerah untuk

    masyarakat

    2. Menyediakan Sistem Pelayanan Terpadu untuk masyarakat

    3. Menyediakan Sistem Pengelolaan Aspirasi Masyarakat

    4. Menyediakan Sistem Pengadaan Barang secara On-line

    Sasaran G-to-G

    1. Menyediakan manajemen kelembagaan dalam penyediaan dan

    pendistribusian data dan informasi

    2. Menyediakan data dan informasi secara digital di Satuan Kerja yang dapat

    didistribusikan antar Satuan Kerja sesuai kewenangannya

    Sasaran G-to-E

    1. Menyediakan fasilitas otomasi perkantoran dalam kegiatan keseharian untuk

    menuju era paperless

    2. Menyediakan informasi dan sistem aplikasi bagi para pegawai baik yang

    berkaitan dengan maksud peningkatan kemampuannya maupun untuk

    peningkatan kesejahteraannya secara online

    Sasaran Integrasi Sistem

    1. Menyediakan standard sistem pelayanan dan informasi

    2. Menyediakan infrastruktur perangkat keras dan lunak yang terintegrasi

    3. Menyediakan SI Eksekutif untuk membantu pengambil keputusan

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 11

    2. STRATEGI PENGEMBANGAN

    Strategi adalah cara yang akan ditempuh oleh suatu organisasi agar objectives dapat

    tercapai. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai bagaimana cara mencapai

    sasaran dan apa yang harus dikerjakan agar sasaran dapat terpenuhi dalam proses

    penyusunannya, kita harus selalu mempertimbangkan hasil dari analisa situasi, sehingga

    dapat memanfaatkan kekuatan yang ada secara maksimal, memperbaiki kekurangan yang

    ada, memanfaatkan kesempatan dan menghindari ancaman.

    Dengan mempertimbangkan hasil analisa situasi maka strategi yang harus dijalankan

    untuk mencapai objestives adalah:

    Strategi untuk G-to-B dan G-to-C

    Pengadaan Sistem Penyebaran Informasi Pemerintah Daerah Untuk Masyarakat

    Membuat peraturan tentang

    1. Klasifikasi informasi yang bersifat rahasia, public domain dan based on

    request.

    2. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja yang melakukan koordinasi

    dengan unit lainnya dalam pengumpulan data

    3. Kewajiban Satuan Kerja untuk menyediakan layanan data.

    Penggunaan teknologi internet untuk penyebaran informasi dan pelayanan

    masyarakat dengan:

    1. Membuat Situs Web Pemerintah Daerah yang dinamis

    2. Menyediakan formulir isian, brosur-brosur, peraturan daerah yang

    dibutuhkan masyarakat

    3. Membuat fasilitas-fasilitas yang dapat meningkatkan pemakaian dan rasa

    memiliki masyarakat.

    4. Menyediakan informasi potensi daerah dan peluang investasi kepada

    masyarakat

    Peningkatan kemampuan SDM sehingga dapat mengelola sistem penyebaran

    informasi secara mandiri:

    1. Melalui sosialisasi tentang sistem penyebaran informasi Pemerintah

    Daerah

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 12

    2. Melalui transfer teknologi sehingga mengurangi ketergantungan terhadap

    pihak luar

    3. Melalui pemberian beasiswa untuk melanjutkan pendidikan atau training

    ke lembaga pendidikan yang kompeten

    4. Menyertakan lokal konsultan pada kerjasama dengan pihak-pihak dari

    luar.

    Pengadaan infrastruktur pendukung dengan cara:

    1. Bekerjasama dengan Universitas, lembaga, komunitas/praktisi TIK

    setempat ataupun pihak swasta yang berkompeten dan sudah

    berpengalaman.

    2. Menyediakan server, komputer, jaringan, akses ke internet dan berbagai

    peralatan lainnya

    3. Mempertimbangkan aspek ketersediaan after sales services secara local

    Pengadaan Sistem Pelayanan Terpadu Untuk Masyarakat

    Membuat peraturan tentang

    1. Klasifikasi layanan beserta prioritasnya yang akan dimasukan ke dalam

    sistem (perijinan, pembayaran pajak, dll).

    2. Kewenangan Satuan Kerja yang bertanggungjawab untuk menjalankan

    sistem pelayanan terpadu

    3. Keabsahan data sebagai pengganti pengisian dokumen secara tertulis

    4. Legalitas transaksi dengan autentifikasi

    5. Pengaturan Pembayaran pada sistem layanan On-line

    6. Keamanan transaksi On-line

    Peningkatan Kemampuan SDM sehingga dapat menangani proses pengisian

    data, pengelolaan data dan pengelolaan sistem:

    1. Melalui transfer teknologi sehingga mengurangi ketergantungan terhadap

    pihak luar

    2. Melalui pemberian beasiswa untuk melanjutkan pendidikan atau training

    ke lembaga pendidikan yang kompeten

    3. Menyertakan lokal konsultan pada kerjasama dengan pihak-pihak dari

    luar .

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 13

    Menyediakan infrastruktur pendukung dengan cara:

    1. Mengembangkan aplikasi front-office dan back-office Sistem Pelayanan

    Terpadu

    2. Mengembangkan aplikasi on-line Sistem Pelayanan Terpadu

    3. Menyediakan server, komputer, jaringan, akses ke internet dan berbagai

    peralatan lainnya

    4. Mempertimbangkan aspek ketersediaan after sale services secara local

    Penggunaan Teknologi Internet sebagai media pembayaran (e-transaction)

    Pengadaan Sistem Pengelolaan Aspirasi Masyarakat

    Membuat peraturan tentang:

    1. Pembentukan tim yang beranggotakan para pakar dari berbagai bidang

    yang dapat mengolah masukan dari masyarakat

    2. Penunjukkan unit pelaksana sebagai koordinator pengelola aspirasi

    masyarakat.

    3. Kewajiban penanggung jawab untuk merespons masukan dan pertanyaan

    dari masyarakat

    Meningkatkan Kemampuan SDM sehingga dapat menangani sistem

    pengelolaan aspirasi masyarakat:

    1. Melalui sosialisasi tentang sistem pengelolaan aspirasi masyarakat.

    2. Melalui transfer teknologi sehingga mengurangi ketergantungan terhadap

    pihak luar

    3. Melalui pemberian beasiswa untuk melanjutkan pendidikan atau training

    ke lembaga pendidikan yang kompeten

    4. Menyertakan lokal konsultan melalui kerjasama pihak dari luar .

    Menyediakan infrastruktur pendukung dengan cara:

    1. Mengembangkan aplikasi front dan back office sistem pengelolaan

    aspirasi masyarakat

    2. Mengembangkan aplikasi on-line untuk menampung aspirasi masyarakat

    3. Menyediakan server, komputer, jaringan, akses ke internet dan berbagai

    peralatan lainnya

    4. Mempertimbangkan aspek ketersediaan after sale services secara local

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 14

    5. Meningkatkan ketersedian pusat-pusat akses informasi dan penyampaian

    aspirasi masyarakat

    Pengadaan Sistem Pengadaan Barang On-line

    Membuat peraturan tentang:

    1. Keabsahan penggunaan proposal digital

    2. Tatacara pengadaan barang secara On-line

    3. Persyaratan jenis barang yang bisa diadakan secara On-line

    4. Tender secara On-line

    Menyediakan infrastruktur pendukung dengan cara:

    1. Mengembangkan aplikasi front-office dan back-office sistem pengadaan

    barang

    2. Mengembangkan aplikasi On-line sistem pengadaan barang

    Meningkatkan kemampuan SDM tentang mekanisme pengadaan barang

    secara On-line

    Penggunaan teknologi internet sebagai media pengadaan barang.

    Strategi untuk G-to-G

    Pengadaan Manajemen Kelembagaan Dalam Penyediaan dan Pendistribusian

    Data dan Informasi

    Membuat peraturan tentang:

    1. Pembentukan sub-Satuan Kerja Arsip & pengolahan data elektronik di

    setiap Satuan Kerja

    2. Tanggungjawab penyediaan dan keakuratan data dalam pemerintahan

    Pemerintah Daerah

    3. Rekapitulasi data dan informasi untuk kebutuhan eksekutif

    4. Standarisasi pertukaran data

    5. Koordinasii dengan Satuan Kerja teknis yang berwenang dalam

    penyediaan teknologi informasi

    6. Pembentukan dan pemberdayaan perpustakaan daerah sebagai pusat arsip

    dan dokumentasi

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 15

    Melakukan kajian ulang terhadap proses kerja di Satuan Kerja masing-

    masing guna pemanfaatan teknologi informasi secara optimal

    Meningkatkan kemampuan SDM sehingga dapat membentuk suatu

    manajemen kelembagaan yang baik melalui:

    1. Peningkatan kerjasama dengan Universitas, lembaga, komunitas / praktisi

    TIK setempat ataupun pihak swasta yang berkompeten

    2. Penyamaan persepsi dan lemampuan tentang teknologi informasi

    Pengadaan Data dan Informasi Digital di Satuan Kerja yang dapat didistribusikan

    antar Satuan Kerja sesuai kewenangannya

    Membuat peraturan tentang:

    1. Kebijakan satu pintu di Kantor Informasi dan Komunikasi untuk akses ke

    jaringan global

    2. Data dan informasi yang akan dipertukarkan.

    3. Kewajiban setiap Satuan Kerja untuk memberikan rekapitulasi ke bank

    data Pemerintah Daerah di Satuan Kerja Pengelola TIK

    Meningkatkan kemampuan SDM melalui:

    1. Pelatihan komputer untuk semua pegawai Pemda

    2. Transfer teknologi dan pelatihan pada setiap pengadaan sistem informasi

    3. Menggalakkan jabatan fungsional komputer bagi pegawai yang

    bertanggung jawab terhadap pengolahan data

    4. Pemanfaatan SDM lokal untuk pemgembangan sistem informasi

    Menyediakan infrastruktur pendukung dengan cara:

    1. Menyediakan aplikasi sistem informasi di masing-masing Satuan Kerja

    secara bertahap

    2. Menyediakan jaringan LAN antar Satuan Kerja secara bertahap dan

    menggunakan teknologi internet untuk distribusi data

    3. Pertukaran data antar Satuan Kerja secara digital

    4. Menyediakan perangkat keamanan data (security) yang memadai di

    masing-masing Satuan Kerja yang berhubungan langsung dengan

    jaringan luar.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 16

    Strategi untuk G-to-E

    Menyediakan fasilitas otomasi perkantoran

    Membuat peraturan tentang:

    Pedoman Penyelenggaraan Aplikasi Sistem Otomasi Perkantoran.

    Mengoptimalkan pendayagunaan Satuan Kerja penanggungjawab Sistem

    Otomasi Perkantoran Pemerintah Daerah.

    Menyediakan infrastruktur pendukung dengan cara:

    1. Mengadakan perangkat lunak sistem otomasi perkantoran.

    2. Mengadakan perangkat keras, serta perangkat penunjang lain yang

    dibutuhkan bagi seluruh jajaran Pemerintah Daerah

    Meningkatkan kemampuan SDM bidang teknologi informasi sehingga

    mampu membangun, mengoperasikan, memelihara dan dapat

    mengembangkan Sistem Otomasi Perkantoran pada Satuan Kerja masing-

    masing.

    Melakukan sosialisasi berkelanjutan dalam rangka pemanfaatan sistem

    perkantoran secara online

    Menyediakan sistem informasi manajemen secara online untuk peningkatan

    kemampuan dan peningkatan kesejahteraan pegawai

    Membuat peraturan tentang:

    1. Pedoman Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Aplikasi Sistem

    Kepegawaian.

    Membangun berbagai sistem aplikasi yang berkaitan dengan Sistem

    Kepegawaian serta Sistem Penunjang Kesejahteraan Pegawai secara online

    Melakukan sosialisasi secara berkesinambungan serta diklat bagi semua

    pegawai dilingkungan Pemerintah Daerah agar dapat memanfaatkan fasilitas

    online yang telah dibangun

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 17

    Strategi untuk Integrasi Sistem

    Menyediakan standard sistem pelayanan dan informasi

    Membuat peraturan daerah tentang:

    1. Pembinaan Pengembangan SIM Pemerintah Daerah

    2. Pembentukan Satuan Kerja pengelola telematika daerah

    3. Wewenang unit terkait sehingga dapat mengeliminir duplikasi data

    4. Standar sistem pelayanan dan informasi

    5. Standarisasi protokol, pertukaran data, keamanan

    6. Legalitas transaksi elektronik dengan otentifikasi

    7. Penanggungjawab data rekap

    8. Kewajiban Satuan Kerja untuk memberikan data rekap

    9. Pemberdayaan Satuan Kerja pengolahan data dan sistem informasi

    sebagai penyelenggara serta penanggungjawab jaringan komunikasi data

    Menyediakan infrastruktur perangkat keras dan lunak yang terintegrasi

    Mengkoordinasikan Satuan Kerja dalam pengembangan sistem pelayanan

    dan informasi dari seluruh Satuan Kerja dengan cara:

    1. Mempertimbangkan aspek user friendly, struktur informasi dalam

    pengembangan portal

    2. Pembenahan database sektoral

    3. Membuat sistem informasi yang dinamis dan terpadu

    4. Menerapkan standarisasi protokol dan pertukaran data

    5. Membuat sistem keamanan berlapis yang handal

    6. Mempertimbangkan aspek keamanan data yang dikirim melalui media

    komunikasi on-line/secure elektronik transaction

    Menyediakan SDM ahli pada sistem layanan maupun pemeliharaan

    keseluruhan dengan cara

    1. Meningkatkan kemampuan SDM yang sudah ada

    2. Melakukan kerjasama dengan Institusi Pendidikan baik Pemerintah

    maupun swasta

    3. Melakukan penerimaan pegawai baru

    4. Memasukkan computer literacy pada kurikulum sekolah

    5. Mendorong Institusi Pendidikan untuk membuka jurusan TI

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 18

    6. Mendorong pihak swasta untuk mendirikan lembaga pendidikan

    komputer

    7. Mendayagunakan pelatihan TI secara umum bagi aparat pemerintahan

    8. Melakukan sosialisasi E-Government melalui media elektronik dan cetak

    9. Memanfaatkan media elektronik dan cetak yang ada dalam meningkatkan

    kemampuan dan pengertian masyarakat mengenai TI secara umum.

    Merencanakan sistem pembiayaan jangka panjang yang berkelanjutan untuk

    menjamin kelangsungan E-Government baik itu dana pemeliharaan maupun

    pengadaan

    Menyediakan SIM Eksekutif untuk membantu pengambil keputusan

    Menyediakan rekapitulasi data dan informasi bagi para eksekutif

    pemerintahan

    Menyediakan fasilitas diskusi interaktif bagi para eksekutif pemerintahan

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 19

    PRIORITAS PROGRAM KERJA

    Dengan melihat seluruh strategi yang dipaparkan diatas, ada beberapa program yang perlu

    diprioritaskan karena terdapat pada banyak goals. Program-program yang diprioritaskan

    tersebut antara lain:

    Penyusunan dan pengesahan Peraturan yang mendukung Rencana Strategis

    Pengembangan E-Government.

    Pembenahan Duplikasi Data

    Pembuatan Jaringan Backbone yang menjadi jalur utama komunikasi Rencana Strategis

    Pengembangan E-Government.

    Pembuatan Situs Web Dinamis Pemerintah Daerah.

    Pembuatan Sistem Informasi Eksekutif untuk mendukung kinerja pemerintah Pemerintah

    Daerah

    Pembuatan Sistem Informasi Manajemen yang umum digunakan Pemerintah Daerah

    Pembuatan Sistem Informasi Manajemen yang spesifik digunakan Pemerintah Daerah

    Peningkatan kemampuan pegawai tentang komputer baik yang bersifat umum maupun

    untuk mempersiapkan kader-kader yang akan mengembangkan dan merawat sistem yang

    sudah dibangun.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 20

    RENCANA PENGEMBANGAN

    Definisi

    Jaringan komputer adalah suatu sistem hardware dan software yang dibutuhkan untuk

    menghubungkan komputer-komputer yang berguna untuk pertukaran data, penggunaan

    bersama suatu peralatan maupun berkas.

    Jaringan komputer merupakan sebuah infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjalankan

    aplikasi yang digunakan oleh banyak orang maupun Satuan Kerja sekaligus sebagaimana

    halnya dengan e-Government. Jaringan komputer dapat dianggap sebagai infrastruktur jalan

    yang menghubungkan satu Satuan Kerja dan Satuan Kerja lainnya di mana data dan informasi

    akan bersirkulasi di atasnya.

    Asumsi-asumsi dasar

    Dalam mendisain sistem jaringan komputer untuk e-Government, selain asas-asas

    pengembangan e-Government digunakan juga asumsi-asumsi sebagai berikut :

    1. Kesiapan yang tidak sama dari masing-masing perangkat pemerintahan dalam upaya

    mengimplementasikan e-Government

    2. Sebagai wujud dekonsentrasi wewenang, ada kemungkinan bahwa sistem informasi di

    suatu Satuan Kerja didatangkan dari pemerintahan pusat dalam upaya koordinasi dat

    Satuan Kerja.

    Tujuan dan Sasaran

    Tujuan disediakannya Jaringan Komputer dalam e-Government disesuaikan dengan misi e-

    Government itu sendiri yakni untuk memperlancar arus data dan informasi antar perangkat

    guna peningkatan efisiensi.

    Sasaran-sasaran pengembangan jaringan komputer yang ingin dicapai disesuaikan dengan

    goals yang ingin dicapai dalam e-Government yakni :

    Terhubungkannya setiap perangkat pemerintahan secara permanen dalam sistem jaringan

    komputer yang handal, murah dan flexible

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 21

    Tersedianya akses informasi bagi masyarakat dan pegawai serta eksekutif yang

    mendukung terlaksananya pemerintahan yang efektif dan transparan melalui teknologi

    WEB

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 22

    RENCANA PENGEMBANGAN

    INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER

    Saluran Fisik / Hardware

    1. Jaringan tersendiri (Private Network)

    Terbatasnya kemampuan SDM di bidang TI mengarahkan pemilihan jaringan

    komputer e-Government adalah jaringan tersendiri (private network) yang terpisah.

    Pemilihan tersebut juga didukung oleh tata-letak beberapa gedung kantor Pemerintah

    Daerah yang seluruhnya terletak diwilayah kota . Beberapa keuntungan yang dapat

    diperoleh dengan menggunakan topologi jaringan terpisah adalah :

    Keamanan jaringan yang lebih terjamin

    Pentahapan pengembangan yang tidak tergantung pada pihak lain

    Dengan terjadinya konvergensi data multimedia, jaringan ini akan dapat juga

    dimanfaatkan untuk komunikasi suara (telepon lokal) melalui teknologi Voice Over

    IP (VoIP), sehingga biaya rekening telepon lokal antar Satuan Kerja dalam

    lingkungan Pemerintah Daerah dapat dikurangi secara signifikan.

    2. Topologi Jaringan e-Government

    Topologi makro jaringan komunikasi data, menggambarkan penggunaan media kabel

    dan radio secara bersamaan untuk membentuk jaringan utama (back-bone) yang

    menghubungkan masing-masing gedung di lingkungan Pemerintah Daerah. Secara

    garis besar pemilihan media tersebut adalah :

    Media kabel Fiber Optic digunakan untuk menghubungkan gedung-gedung yang

    berdekatan

    Media radio (Wireless/WLAN) digunakan untuk menghubungkan gedung yang

    letaknya berjauhan

    Media kabel UTP digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer dalam

    suatu gedung.

    Satuan Kerja Pengelola Informasi dan Komunikasi menjadi gateway arus

    informasi/data dari/ke Pemerintah Daerah, termasuk koneksi internet melalui

    Internet Service Provider (ISP).

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 23

    Kebijakan satu pintu mempunyai beberapa keuntungan antara lain :

    Kemudahan pengorganisasian jaringan

    Kemudahan pengelolaan komunikasi

    Kemudahan pengelolaan keamanan jaringan

    Dibutuhkan lebih sedikit SDM

    Pintu keluar-masuk jaringan komputer di suatu gedung dalam jaringan SIMDA

    adalah sebuah gateway-router yang juga terhubung ke gedung-gedung lain dalam

    lingkup pemerintahan Pemerintah Daerah Gateway-router berfungsi untuk

    mengarahkan paket-paket data ke jaringan kabel / radio yang sesuai dengan

    tujuannya. Dengan demikian dapat dikurangi lalu lintas data di jaringan utama yang

    akan meningkatkan kualitas penggunaan jaringan e-Government.

    Gateway-router dapat juga berfungsi untuk memfilter data-data yang tidak ditujukan

    pada pengguna di gedung tersebut (firewall). Peralatan ini akan dapat berfungsi

    mencegah segala upaya yang bertujuan melumpuhkan server-server yang terletak di

    dalam gedung tersebut. Gateway-router tetap akan dalam kewenangan Satuan Kerja

    Kantor Informasi dan Komunikasi, sehingga perubahan konfigurasi maupun

    perbaikan kerusakan adalah menjadi tanggung jawab Satuan Kerja Kantor Informasi

    dan Komunikasi.

    Pengembangan sistem informasi dalam masing-masing kantor menjadi tanggung

    jawab masing-masing dan harus berkoordinasi antara Satuan Kerja dengan Satuan

    Kerja Kantor Informasi dan Komunikasi. Modem digunakan sebagai saluran

    cadangan untuk berkomunikasi dengan Satuan Kerja Kantor Informasi dan

    Komunikasi jika terjadi masalah dengan jaringan utama atau sebelum jaringan utama

    operasional.

    Dalam Satuan Kerja Kantor Informasi dan Komunikas dilengkapi juga dengan

    komputer yang digunakan oleh administrator basis data untuk mengawasi dan

    merawat basis data resume yang digunakan oleh manajemen pemerintahan

    Pemerintah Daerah dalam pembuatan keputusan. Satuan Kerja ini bertanggung jawab

    atas basis data eksekutif dan sistem informasi eksekutif yang akan digunakan oleh

    manajemen pemerintahan Pemerintah Daerah dalam pembuatan keputusan.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 24

    3. Aspek kecepatan jaringan (bandwidth)

    Topologi jaringan komputer e-Government terdapat 2 tipe jaringan yakni :

    1. Jaringan sekunder yang menghubungkan komputer-komputer dalam masing-

    masing kantor.

    2. Jaringan utama (Backbone) yang menghubungkan antar kantor

    Jaringan sekunder biasanya digunakan sharing printer, file dan pertukaran data

    internal kantor. Sedangkan jaringan utama digunakan pada saat seorang pengguna

    komputer ingin memperoleh data dari luar kantornya seperti dari kantor lain atau dari

    luar kalangan Pemerintah Daerah melalui internet.

    Dengan adanya gateway-router di antara jaringan utama dan jaringan sekunder maka

    kepadatan pertukaran data sudah terisolasi di masing-masing jaringan. Dengan

    demikian kecepatan jaringan utama ( bandwidth ) tidak perlu bertambah secara

    proporsional. Kecepatan jaringan yang paling populer saat ini adalah 10 Mbps

    (Ethernet 10baseT) yang dapat digunakan pada masing-masing subnet. Untuk

    jaringan utama yang komunikasi antar-kantor dapat digunakan kecepatan 100 Mbps

    (Ethernet 100baseTX), walaupun mulai diperkenalkan adanya kecepatan 1000 Mbps

    (Ethernet 1000baseFX).

    Kabel yang digunakan untuk jaringan sekunder adalah kabel UTP (Unshielded

    Twisted Pair) category 5 yang dapat dibeli secara mudah. Jaringan utama

    menggunakan kabel UTP category 5e atau fiber-optic bila jarak antara 2 gateway

    router lebih dari 100 m.

    Saluran Maya

    Secara fisik komputer-komputer yang tergabung dalam jaringan dikelompokkan dalam

    beberapa kelompok jaringan. Adakalanya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan beberapa

    pengguna komputer dari kelompok jaringan yang berbeda harus bekerjasama dan bertukar

    informasi / data. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi Virtual

    LAN (VLAN) yang didapat dengan melakukan konfigurasi gateway-router. dengan

    VLAN komputer-komputer yang terletak pada kelompok-kelompok jaringan yang

    berbeda seolah-olah dalam suatu kelompok jaringan yang sama hingga mudah untuk

    bertukar informasi. Koordinasi Satuan Kerja antar pengguna komputer dari kelompok

    jaringan yang berbeda-beda dapat juga dilakukan dengan menggunakan software

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 25

    groupware berbasis teknologi WEB yang dipasang di salah satu WEB server. Teknologi

    WEB digunakan karena dapat diakses oleh seluruh pengguna.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 26

    REKOMENDASI JARINGAN LAN DAN WLAN

    Keterangan Gambar :

    Base Station

    Perangkat ini merupakan perangkat wireless yang menghubungkan beberapa perangkat

    Transciever Wireless ke LAN sebagai integrator dari beberapa LAN yang saling

    interkoneksi. Konfigurasi perangkat Base Station sebagai berikut :

    Wireless 2.4 Ghz Access Point

    Data Rate 11 Mbps

    Antenna Omnidirectional 15 dB High Gain

    Perangkat Pendukung Kabel RF 30m dengan Penangkal Petir

    Remote Station

    Perangkat ini merupakan perangkat wireless yang menghubungkan suatu LAN dengan

    perangkat Utama Wireless dengan tujuan agar dapat ber-interkoneksi dengan LAN

    lainnya. Konfigurasi perangkat Remote Station sebagai berikut :

    Macrostack Wireless 2.4 Ghz Access Point

    Data Rate 11 Mbps

    Antenna Unidirectional Beam Pattern 19 dB High Gain

    Perangkat Pendukung Kabel RF 30 m dengan Penangkal Petir

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 27

    Keberadaan tata letak maupun konfigurasi perangkat Base Station maupun Remote Station

    disesuaikan dengan geografi posisi perangkat LAN yang ada.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 28

    RENCANA PENGEMBANGAN

    PERANGKAT SERVER

    I. Server Pusat Pengolahan Data

    Selain fisik kabel atau radio yang menghubungkan komputer-komputer dalam e-

    Government, agar jaringan bisa berjalan dengan diperlukan juga beberapa komputer yang

    dapat memberikan layanan pada pengguna (server) yakni :

    1. Domain Name Server (DNS)

    yang digunakan untuk merubah alamat komputer menjadi kata-kata yang lebih mudah

    diingat seperti www.(nama pemda).go.id. Secara otomatis DNS akan diminta oleh

    masing-masing komputer pada saat pengguna menggunakan komputer tersebut. DNS

    Pemerintah Daerah bukan saja menangani nama-nama komputer server di kalangan

    Pemerintah Pemerintah Daerah tetapi juga menangani nama-nama komputer di luar

    Pemerintah Pemerintah Daerah. Sehingga DNS Pemerintah Daerah harus tersambung

    dengan DNS server di penyedia jasa internet (ISP). Dengan demikian DNS

    Pemerintah Daerah akan selalu terbarukan (up-date) dan dapat juga memperkenalkan

    server-server Pemerintah Daerah ke luar.

    2. Proxy Server

    yang digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara data-data internet. Dengan

    proxy server, data-data yang diperoleh seseorang dari internet akan disimpan untuk

    sementara waktu, sehingga jika ada orang lain yang membutuhkan data yang sama,

    maka data dapat diberikan langsung tanpa mengakses lagi jaringan internet di luar

    Pemerintah Daerah. Dengan demikian kebutuhan bandwidth koneksi internet dapat

    dikurangi dan biaya dapat direduksi.

    3. Mail Server

    digunakan agar masing-masing pegawai di Pemerintah Daerah dapat memiliki e-mail

    sendiri-sendiri. Dengan adanya e-mail, pegawai dapat berkomunikasi dengan lebih

    cepat dan murah. Dengan kemajuan teknologi, pengguna tidak saja menggunakan e-

    mail untuk pertukaran informasi dalam rupa text, tetapi juga dalam bentuk gambar,

    mengirimkan file data dan lain sebagainya.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 29

    4. WEB Server

    WEB Server di Satuan Kerja Kantor Informasi dan Komunikasi digunakan untuk

    menampilkan informasi-informasi baik ke dalam maupun ke luar lingkungan

    Pemerintah Pemerintah Daerah. WEB Server ini merupakan satu-satunya pintu masuk

    bagi kalangan luar Pemerintah Pemerintah Daerah untuk mendapatkan informasi.

    Walaupun WEB server ini terletak di Satuan Kerja Kantor Informasi dan

    Komunikasi, data-data maupun halaman-halaman WEB-nya dapat terletak di masing-

    masing kantor Satuan Kerja / badan / biro.

    II. Server Satuan Kerja Perangkat Daerah

    Server-server yang terletak di kantor perangkat pemerintah daerah adalah server yang

    berhubungan dengan sistem informasi manajemen (SIM) di kantor tersebut. SIM tersebut

    dibuat atas inisiatif Pemerintah Daerah atau atas inisiatif departemen pemerintah pusat.

    Agar tidak terjadi duplikasi, maka sistem informasi yang sudah ada maupun yang akan

    dikembangkan oleh masing-masing Satuan Kerja karena permintaan dari pemerintah pusat

    harus dilengkapi dengan Web Database Server. Server ini bertugas menjembatani basis data

    yang telah ada agar dapat diakses oleh pengguna lain dalam jaringan e-Government melalui

    teknologi WEB. Dengan demikian basis data yang telah dibangun oleh sistem informasi yang

    sudah ada, maupun oleh sistem informasi yang didatangkan dari pemerintah pusat juga dapat

    digunakan dalam e-Government tersebut.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 30

    REKOMENDASI KONFIGURASI PERANGKAT SERVER

    Contoh dalam gambar : IBM S / x3250

    Form Factor/Height Rack/2U

    Processor Dual-Core Intel Xeon Processor 5150 2.6Ghz 133Mhz front-side bus

    Jumlah Processor 2 (dua)

    Cache Memory 2 x 2Mb

    Memory 4 (empat) Gb Fully Buffered DIM 667Mhz via 12 DIMM slots

    Expansion Slots 4 PCI-E atau 2 PCI-X dan 2 PCI-Express

    Disk bays 8 / 8 (total / hot-swap)

    Hard disk controller Integrated SAS controller, ServRAID 8K-1 SAS Controller

    Internal Storage 6 x 73Gb hot-swap 10K SAS

    Network Interface Integrated dual Gigabit Ethernet

    Power supply 2 x 835W

    Hot-swap component Power-supply, fan, hard disk drive

    RAID support Integrated RAID-0, -10, optional RAID-5, -6

    REKOMENDASI KONFIGURASI PERANGKAT STORAGE

    Storage merupakan tempat penyimpanan seluruh data informasi sebagai sumber maupun hasil

    pengolahan data yang dilakukan oleh aplikasi Sistem Informasi Manajemen yang diperlukan

    dalam sebuah Pusat Pengolahan Data.

    Contoh dalam gambar : IBM S / Storage DS4200

    Kapasitas 2 x 500Gb SATA

    Kelengkapan 4 buah Kabel Fiber Optic 5m Multimode (LC-LC)

    1 buah software Windows Host Kit

    1 buah software Storage Partitions Activation

    1 buah kabel Power Cord 250V/10A (Group 3)

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 31

    RENCANA PENGEMBANGAN

    PENGELOLAAN JARINGAN KOMPUTER

    Jaringan komputer dengan basis TCP/IP yang digunakan dalam jaringan e-Government

    membutuhkan pengelolaan yang ketat mengingat terbatasnya resource (nomor IP) dan

    kompleksitas pertukaran data antar lembaga. Selain itu untuk mendukung kelancaran e-

    Government dan memberikan bantuan teknis pada masing-masing perangkat pemerintahan

    perlu dibangun suatu unit pelaksana di bawah Satuan Kerja Kantor Informasi dan

    Komunikasi. Tolok ukur keberhasilan dari unit teknis ini diukur dalam Service Level

    Guarantee atau tingkat kualitas penggunaan jaringan terjamin. Unit teknis tersebut akan

    bertanggung jawab atas 3 hal yakni :

    1. Network Management

    Network manajemen akan meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti tercantum di bawah ini.

    Pada pelaksanaannya, network manajemen akan berkaitan erat dengan masalah sistem

    security.

    Pendistribusian IP bagi setiap komputer di masing-masing kantor

    Pendaftaran kelompok jaringan (subnet) baru

    Konfigurasi gateway-router di setiap kantor

    Pengembangan untuk peningkatan kualitas jaringan

    2. Sistem Security

    Sistem security akan meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti :

    Konfigurasi firewall di setiap gateway-router terutama untuk subnet yang mempunyai

    server-server

    Konfigurasi firewall di Satuan Kerja Kantor Informasi dan Komunikasi yang

    membatasi jaringan e-Government dan jaringan luar

    Mensosialisasikan virus-virus baru yang timbul dan perbaikan yang diperlukan untuk

    masing-masing program antivirus

    Mengisolasi komputer atau server yang terkena virus agar tidak mengganggu dan

    merusak komputer lain

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 32

    3. Audit dan Kontrol teknologi

    Aspek Audit dan Kontrol meliputi pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan :

    Membuat dan mensosialisasikan juklak-juklak yang berhubungan dengan e-

    Government

    Melakukan audit dalam jangka waktu tertentu pada setiap kelompok jaringan yang

    ada

    Mengkoordinasikan pembakuan nama data yang akan digunakan oleh seluruh

    perangkat Pemerintah Daerah

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 33

    RENCANA PENGEMBANGAN

    INFOSTRUKTUR DAN APLIKASI-APLIKASI DALAM

    E-GOVERNMENT

    Pertukaran data

    Teknologi WEB menjadi tulang punggung metodologi pertukaran data antar lembaga di

    E-Government. Teknologi WEB dapat digunakan dalam tahapan-tahapan berikut yakni :

    1. Publikasi

    peraturan-peraturan yang ada, jadwal waktu maupun data-data lain yang dibutuhkan

    oleh masyarakat maupun pengguna dari Satuan Kerja lain dalam lingkup

    Pemerintah Daerah

    2. Interaksi

    pengguna dapat memberikan masukkan tentang publikasi yang telah dilakukan

    3. Transaksi

    pengguna dapat memasukkan data-data yang diperlukan dalam mengajukan

    permohonan ijin melalui komputer

    Dalam tahapan berikutnya dimana dibutuhkan pertukaran data antar basis data maka

    dapat digunakan teknologi XML di mana diperlukan terlebih dahulu pembakuan :

    1. pemegang kewenangan dan penanggung-jawab suatu data

    2. istilah / penamaan data tersebut (tagging)

    3. tingkat hirarki yang diperbolehkan mengetahui data tersebut

    Diharapkan dengan demikian, konsistensi dan integritas data dalam lingkungan

    Pemerintah Daerah dapat terjaga.

    Pengembangan Situs Web

    Pengembangan situs Web berkelanjutan dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan konten

    isi dan fungsinya :

    1. Situs Web Info Umum

    Pengembangan situs WEB Info Umum Pemerintah Daerah bertujuan untuk

    menyampaikan informasi-informasi yang bersifat statis pada masyarakat. Aktivitas

    ini dilakukan guna peningkatan transparansi dan pelayanan masyarakat. Diharapkan

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 34

    masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan

    untuk kehidupannya sehari-hari. Informasi-informasi statis yang tidak perlu

    diperbaharui dalam interval waktu yang pendek, misalnya :

    Peraturan-peraturan daerah

    Mekanisme perijinan dan pengurusan surat-surat

    Cara-cara perhitungan pajak

    2. Situs Web Info Formulir

    Diadakannya situs Web ini bertujuan untuk memberikan peningkatan pelayanan pada

    masyarakat. Pada situs ini masyarakat dapat mengambil formulir permohonan

    elektronik seperti misalnya permohonan ijin usaha, formulir pembayaran pajak, dll.

    3. Situs Web Interaktif

    Setelah disahkannya Perda tentang penanggung-jawab kesediaan data dan selesainya

    pengembangan sistem informasi eksekutif, maka situs WEB dapat menampilkan data-

    data yang lebih baru yang terdapat di basis data eksekutif. Dengan tampilan ini

    diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi lebih aktif dalam pembangunan daerah

    dan diharapkan investor dapat tertarik dengan menyaksikan tingkat transparansi di

    Pemerintah Daerah. Pengembangan situs WEB ini dilakukan di Satuan Kerja Kantor

    Informasi dan Komunikasi dengan melibatkan sekretariat daerah, sekretariat DPRD.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 35

    REKOMENDASI SITUS WEB

    Berdasarkan cara pemutakhiran data dan informasinya, model Situs Web Pemerintah Daerah

    adalahmodel dinamis yang dapat melakukan pemutakhirannya secara otomatis dengan

    dukungan aplikasi Content Management System (CMS), yaitu suatu aplikasi yang

    memberikan kemudahan di dalam proses distribusi informasi. Pada organisasi pengelolaan

    Situs Web Pemerintah Daerah, secara internal implementasinya dapat dalam bentuk intranet,

    sedang secara eksternal implementasinya dilakukan melalui internet dengan menggunakan

    Situs Web. Didalam pengelolaan Situs Web Pemerintah Daerah, penggunaan aplikasi CMS

    dimaksudkan untuk mempermudah di dalam :

    a) manajemen data, karena CMS mempunyai database sehingga semua isi yang terdapat di

    setiap halaman Situs Web dapat tersimpan dengan baik, mudah dicari, serta dapat dibuat

    indeks;

    b) melakukan perubahan secara langsung isi Situs Web yang diinginkan melalui grup

    pengguna. Perubahan yang dilakukan tidak secara manual, melainkan dengan cara

    memasukan perubahan data yang diinginkan melalui interface khusus pada browser;

    c) melakukan pemutakhiran dan pemeliharaan dengan menggunakan template based yang

    memisahkan data isi dan disain tampilan. Jika terdapat perubahan, hanya file

    bersangkutan yang diganti tanpa mengganti semua halaman satu persatu;

    d) melakukan standarisasi isi dan tampilan karena antara data dan tampilan terpisah,

    sehingga secara visual setiap halaman dapat dikontrol secara mudah.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 36

    Struktur Content Management System Situs Web :

    www.(pemda).go.id

    Profil

    Pemda

    Profil Pemda Content Manager

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 37

    Basis data

    Untuk memanfaatkan data-data yang sudah tersedia di masing-masing institusi dapat

    digunakan teknologi WEB. Teknologi WEB dengan arsitektur three-tiers (3-tingkat)

    memungkinkan pemisahan komputer server basis-data dan server WEB yang

    menampilkan data-data tersebut pada pengguna melalui penjelajah internet.

    Pembangunan basis data adalah tanggung jawab masing-masing Satuan Kerja dan dapat

    merupakan inisiatif yang berasal dari pemerintah pusat. Sistem informasi yang dibuat atas

    inisiatif dari pemerintah pusat harus dilengkapi dengan basis data yang memungkinkan

    penggunaan arsitektur 3-tiers.

    a. Jumlah Basis data

    Berdasarkan hasil analisa data yang ada di Pemerintah Daerah, basis data yang

    dibutuhkan oleh pemerintahan Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya

    terdiri dari sejumlah basis data yang banyaknya sejumlah Satuan Kerja yang ada.

    b. Sistem Penamaan Basis data

    Sistem penamaan dari basis data yang digunakan disesuaikan dengan fungsi dari basis

    data yang bersangkutan, misalkan basis data yang berisi data rekapitulasi dari masing-

    masing Satuan Kerja dan digunakan oleh kepala daerah, sekertaris daerah dan

    sekertaris dewan untuk pelaporan, pengambilan keputusan dan pembuatan rencana

    strategis pemerintah daerah diberi nama basis data eksekutif. Basis data yang berisi

    informasi dunia usaha berupa klasifikasi, nama, badan usaha, investor dll diberi nama

    basis data badan usaha.

    Disamping itu ada beberapa basis data yang karena pertimbangan pentingnya posisi

    basis data tersebut, maka dipisahkan dari basis data induknya, seperti basis data

    epidemilogi yang sebenarnya bisa digabungkan dengan basis data institusi dan

    tenaga kesehatan menjadi basis data kesehatan.

    Untuk mencegah terjadinya duplikasi data pada beberapa Satuan Kerja, maka

    beberapa Satuan Kerja yang memerlukan data yang sama harus menggunakan basis

    data yang sama juga. Sehingga satu basis data dapat digunakan oleh beberapa Satuan

    Kerja untuk membangun sistem informasinya.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 38

    c. Penanggung jawab Basis data

    Masing-masing basis data memiliki penanggungjawab. Secara umum Satuan Kerja

    penanggungjawab adalah Satuan Kerja pengguna basis data tersebut atau jika basis

    data tersebut digunakan oleh beberapa Satuan Kerja maka penanggungjawabnya

    adalah Satuan Kerja yang paling banyak menggunakannya. Pengecualian diberikan

    pada basis data eksekutif dan beberapa basis data yang digunakan oleh (hampir)

    seluruh unit Satuan Kerja seperti basis data keuangan dan basis data geografis,

    basis data-basis data ini ditangani oleh Satuan Kerja Kantor Informasi dan

    Komunikasi.

    Sistem Informasi Manajemen

    Untuk dapat memanfaatkan basis data yang diterangkan diatas dalam rangka

    meningkatkan kinerja, efektivitas dan efisiensi Satuan Kerja maka direncanakan adanya

    suatu sistem informasi terpadu yang menghubungkan seluruh Satuan Kerja pemerintah di

    lingkungan Pemerintah Daerah. Secara umum berdasarkan kepemilikan dan penggunanya

    sistem informasi manajemen (SIM) yang dipergunakan oleh Satuan Kerja dapat di

    klasifikasikan menjadi 3 kelompok:

    1. SIM yang dipergunakan oleh Satuan Kerja itu sendiri

    Digunakan untuk menangani informasi yang ada dilingkungan masing-masing,

    penanggungjawabnya adalah Satuan Kerja itu sendiri.

    2. SIM yang dipergunakan oleh beberapa Satuan Kerja

    SIM yang dipergunakan oleh beberapa Satuan Kerja, biasanya berisi informasi yang

    memiliki karakteristik yang sama bagi lebih dari satu Satuan Kerja misalnya SIM

    geografis, atau yang dimanfaatkan oleh lebih dari satu Satuan Kerja misalnya SIM

    eksekutif, penanggungjawabnya adalah Satuan Kerja yang memberikan kontribusi

    paling besar pada SI tersebut.

    3. SIM yang dipergunakan oleh seluruh Satuan Kerja

    SIM yang dipergunakan oleh seluruh Satuan Kerja, adalah SIM yang dipergunakan

    oleh seluruh Satuan Kerja seperti SIM Kepegawaian, SIM Keuangan, SIM

    Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan Daerah. Penanggungjawabnya adalah

    Satuan Kerja yang memberikan kontribusi paling besar pada SIM tersebut.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 39

    Perlu diingat bahwa jika sebuah sistem informasi menggunakan basis data tertentu, bukan

    berarti bahwa seluruh isi basis data dimanfaatkan akan tetapi mungkin saja hanya

    sebagian dari basis data yang berhubungan dengan Satuan Kerja tersebut seperti yang

    dapat dilihat dari uraian pada masing-masing Satuan Kerja.

    Dilihat dari fungsinya, maka SIM bagi Satuan Kerja dilingkungan Pemerintah Daerah

    diklasifikasikan menjadi 3 kelompok:

    G-to-B/G-to-C, seperti SIM Koperasi dan UKM, SIM Perindustrian dan Perdagangan,

    SIM Perijinan, SIM Tenaga Kerja dll.

    G-to-E, seperti SIM Pertanian, SIM Kehutanan, SIM Geografis dll

    G-to-G, seperti SIM Eksekutif, SIM Kepemerintahan, SIM Kepegawaian dll.

    Pembagian diatas diambil dari penekanan yang ada pada setiap SIM, jadi bukan berarti

    bahwa SIM Kesehatan hanya memiliki unsur G-to-B/G-to-C saja akan tetapi juga G-to-E

    dan G-to-G.

    Pengelolaan Sumber Daya Manusia

    1. Spesifikasi SDM

    Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mengelola sistem informasi di

    lingkungan Pemerintah Daerah harus memenuhi spesifikasi berikut:

    1. Administrator Sistem

    Mengelola user dengan memberikan password dan user id, memberikan fasilitas-

    fasilitas perangkat lunak yang dapat dijalankan oleh user, serta hak-hak user

    lainnya. Memelihara dan memonitor sistem yang berjalan.

    2. Administrator Basis data

    Memberikan atau menolak ijin akses database kepada pengguna yang

    membutuhkan, dan memonitor perkembangan data.

    3. Administrator Security

    Mengelola keamanan sistem komputer dari pihak-pihak yang tidak

    berkepentingan

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 40

    4. Sistem Analis dan Desain

    Memberikan layanan konsultasi internal dan studi kelayakan untuk analisa dan

    membuat model organisasi. Membuat analisa bisnis dan desain sistem dari Satuan

    Kerjanya jika memerlukan sistem informasi.

    5. Administrator Jaringan

    Membangun, memelihara dan memonitor infrastruktur jaringan di lingkungan

    Satuan Kerjanya. Memberikan konsultasi tentang jaringan kepada staf di

    lingkungan Satuan Kerjanya yang membutuhkan.

    6. Programmer

    Mengimplementasikan Sistem Informasi Manajemen, situs-situs dll

    7. Teknisi Wireless

    Menangani Radio Wave LAN yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah.

    8. Teknisi Komputer

    Menangani dan merawat komputer serta jaringan yang ada di Satuan Kerja

    masing-masing.

    9. Operator

    Pengguna sistem dan aplikasi yang berjalan, sehingga memungkinkan lancarnya

    staf memberikan informasi kepada atasannya.

    2. Pelatihan SDM

    Di awal implementasi e-Government terlebih dahulu harus disiapkan personil di

    bidang administrasi jaringan dan basis data. Persiapan ini dapat berupa penerimaan

    pegawai baru atau melalui program pelatihan bagi pegawai yang sudah diseleksi.

    Jenis training yang dibutuhkan untuk pengelolaan jaringan e-Government dibagi

    berdasarkan jenis tenaga ahli yang dibutuhkan oleh masing-masing Satuan Kerja yang

    ada di lingkungan Pemerintah Daerah.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 41

    Kelembagaan dan Perundang-undangan

    1. Peraturan Daerah tentang e-Government

    Pengembangan kelembagaan dan perundang-undangan adalah hal-hal yang pertama

    harus dilakukan dalam implementasi E-Government. Perundangan di bidang ini

    dibutuhkan sebagai landasan hukum yang akan menjaga kesinambungan dan

    memperjelas partisipasi, tanggung-jawab dan hak dari masing-masing perangkat

    pemerintahan Pemerintah Daerah dalam pengoperasian E-Government. Beberapa hal

    yang perlu dibuatkan landasan hukumnya adalah :

    SOP (Standard Operating Procedure) proses pengusulan proyek-proyek SIM

    Tugas dan Wewenang Satuan Kerja Kantor Informasi dan Komunikasi dalam

    pengembangan, implementasi dan operasional e-Government

    Tanggung-jawab dan wewenang masing-masing perangkat pemerintahan

    Pemerintah Daerah dalam pengadaan data-data yang dibutuhkan.

    Keamanan dam legalitas transaksi, perlindungan privacy

    Tenaga Fungsional Komputer

    2. Struktur Organisasi Satuan Kerja Pengelola Informasi dan Komunikasi

    Di lihat dari sektor kelembagaan diberikan usulan mengenai struktur dari Satuan

    Kerja Pengelola Informasi dan Komunikasi. Mengingat strategis dan pentingnya

    posisi Satuan Kerja tersebut dimana Satuan Kerja tersebut akan berhubungan

    langsung dengan Satuan Kerja-Satuan Kerja yang berada dilingkungan Pemerintah

    Daerah, maka sebaiknya Satuan Kerja Pengelola Informasi dan Komunikasi berada

    pada tingkatan eselon yang sama dengan badan/Satuan Kerja.

    Satuan Kerja Pengelola Informasi dan Komunikasi membawahi 3 (tiga) bagian:

    a. Bagian Pelayanan Teknologi

    Bagian Pelayanan Teknologi membawahi 2 (dua) sub bagian :

    1. Sub bagian Pendukung Teknologi

    Pusat konsultasi Help Desk : Melayani pengguna/operator secara online

    dari tempatnya bekerja didalam lingkungan Pemerintah Daerah

    Pendukung komputasi untuk eksekutif : membantu eksekutif untuk

    mengoperasikan komputernya serta penunjangnya.

    Pengadaan training : Pemberian training kepada staf Pemerintah

    Pemerintah Daerah sebagai operator sistem, administrator sistem,

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 42

    administrator basis data, atau sebagai pelatih (trainer to trainer) yang

    bekerjasama dengan Satuan Kerja Pendidikan untuk memberikan sarana

    dan prasarana pelatihan.

    Pusat konsultasi teknologi : Memberikan konsultasi tentang teknologi

    informasi kepada staf Pemerintah Pemerintah Daerah yang

    membutuhkan.

    2. Sub bagian Telekomunikasi

    Pusat pelayanan mail dan direktori : Melayani staf Pemerintah

    Pemerintah Daerah yang ingin mempunyai mail account dan direktori di

    server.

    Pusat pelayanan akses komputer jarak jauh : memberikan fasilitas akses

    komputer dari jarak jauh, seperti misalnya ke sebuah server.

    Pengamanan Jaringan : Mengelola keamanan jaringan Pemerintah

    Daerah.

    Pusat pelayanan operasional jaringan : Membantu staf Satuan Kerja yang

    membutuhkan pertolongan di bidang jaringan dan mengelola Backbone.

    Administrasi server : mengelola server yang ada seperti web server, mail

    server, aplication server, database server, dll didalam lingkungan

    Pemerintah Daerah.

    Manajemen data : mengelola data secara sistimatis serta mebuat back up

    data, tuning data, dll didalam lingkungan Pemerintah Daerah

    b. Bagian Pelayanan Informasi

    Bagian Pelayanan Informasi membawahi 2 (dua) sub bagian :

    1. Sub bagian Sistem Informasi

    Manajemen portal : Mengelola portal www.(nama pemda).go.id (design

    dan content data)

    Melakukan pengembangan piranti lunak : mengembangkan piranti lunak

    untuk membantu bisnis proses di lingkungan Pemerintah Pemerintah

    Daerah.

    Integrasi sistem informasi: Mengintegrasikan sistem yang sudah ada ke

    sistem baru yang sudah dikembangkan atau akan dikembangkan.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 43

    2. Sub bagian Manajemen Informasi

    Data warehousing dan mining: Mengelola data matang untuk keperluan

    analisa dan pengambil keputusan untuk setiap unit pelaksana berserta

    bagian dan subbagiannya.

    Pendukung pengambil keputusan: Memberikan data kepada pengambil

    keputusan baik dari data warehouse ataupun dari sumber lainnya

    Manajemen performa dari sistem: Memantau performa dari sistem

    sehingga bermanfaat untuk menunjang proses bisnis

    c. Bagian Audit dan Kebijakan

    Bagian Audit dan Kebijakan membawahi 2 (dua) sub bagian :

    1. Sub bagian Audit Teknologi

    Pusat pengkajian, penelitian dan pengembangan teknologi baru dan

    penerapannya : Meneliti dan mengkaji teknologi baru yang dapat

    diterapkan di lingkungan Pemerintah Daerah.

    Manajemen solusi TI : Mengelola solusi TI yang dibutuhkan oleh

    Pemerintah Pemerintah Daerah dan mempublikasikannya kepada

    masyarakat umum

    2. Sub bagian Pengembangan Kebijakan

    Merencanakan dan mengembangkan kebutuhan akan piranti keras dan

    piranti lunak di lingkup Pemerintah Daerah sesuai dengan kebutuhannya.

    Unit ini bekerjasama dengan unit pelaksana lainnya, diharapkan juga

    mampu untuk membuat standarisasi proses dan prosedur kerja, sehingga

    menjadikan sistem tersebut stabil yang sudah diuji coba oleh staf dari

    Pemerintah Daerah.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 44

    TAHAPAN PENGEMBANGAN

    Penentuan Time Frame Kelayakan

    Time frame kelayakan Master Plan Teknologi Informasi secara keseluruhan dibatasi

    untuk 5 tahun, ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

    Perangkat keras dan perangkat lunak: perkembangan teknologi yang sangat cepat

    membuat jangka waktu lebih dari 5 tahun tidak layak lagi untuk sebuah perencanaan.

    Pertimbangan kelembagaan: secara umum masa jabatan di lembaga pemerintahan

    adalah 5 tahun, sehingga setiap 5 tahun diperkirakan akan terjadi perubahan yang

    cukup signifikan di jajaran pengambil keputusan.

    Selanjutnya dibagi lagi menjadi action plan setiap tahun dengan pertimbangan bahwa

    pengusulan proyek diajukan setiap tahun. Waktu satu tahun ini kemudian dibagi menjadi

    timeframe yang lebih kecil per tiga bulan dengan pertimbangan bahwa laporan kemajuan

    pada proyek-proyek pemerintah dilakukan setiap tiga bulan.

    Tahapan Pengembangan Infrastruktur

    Pembangunan infrastruktur dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan prioritas yang

    ditetapkan sebelumnya. Pengembangan infrastruktur terdiri dari :

    1. Pengembangan jaringan LAN, WLAN dan jaringan utama (backbone)

    Pengembangan backbone (jaringan utama) selama 2 tahun pertama yang meliputi

    pemasangan jaringan utama yang menghubungkan antara Satuan Kerja serta

    pengembangan akses internet melalui satu pintu di Satuan Kerja pengolahan data

    dan informasi.

    Pengembangan LAN dan WLAN pada Satuan Kerja, dilaksanakan dalam dua

    tahap yaitu tahap pertama berlangsung sampai dengan akhir tahun ke-2 bertujuan

    untuk mengembangkan jaringan yang dapat dimanfaatkan oleh para eksekutif

    untuk memanfaatkan perangkat lunak groupware seperti Kantaya (Kantor Maya),

    tahap kedua adalah pengadaan komputer untuk perangkat lunak sistem informasi

    dan penyelesaian LAN Satuan Kerja disesuaikan dengan waktu pengembangan

    Sistem Informasi.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 45

    2. Instalasi Server

    Instalasi server utama seperti e-mail server, web server, DNS server dan proxy

    server.

    Tahapan Pengembangan Infostruktur

    Pembangunan infosruktur dilakukan secara bertahap dengan tetap sesuai dengan azas

    manfaat dan daya guna bagi masyarakat, manajemen pemerintah daerah dan pegawai.

    Kegiatan ini meliputi 3 kegiatan pokok sebagai berikut:

    Tahap 1 : Sistem Informasi Eksekutif

    Tahap pertama adalah pengembangan Sistem Informasi Eksekutif Daerah berupa

    persiapan basis-basis data utama dan pengembangan awal situs Pemerintah Daerah.

    a. Sistem Informasi Eksekutif Daerah

    Pengembangan infostruktur diawali dengan pembuatan basis data eksekutif ;

    yaitu basis-basis data yang disiapkan untuk menampung informasi berupa laporan

    maupun analisa kinerja yang bersumber dari aplikasi-aplikasi sistem informasi

    manajemen (SIM) yang terintegrasi.

    b. Situs Web Dinamis Pemerintah Daerah

    Pengembangan Situs Web Pemerintah Daerah untuk menampilkan data-data

    eksekutif tersebut.

    Tahap 2 : Sistem Informasi Satuan Kerja Utama.

    Tahap kedua pengembangan aplikasi potensial yang menyangkut manajemen internal

    pemerintahan seperti

    a. SIM Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan Daerah

    b. SIM Penggajian Pegawai,

    c. SIM Keuangan Daerah dan Kas Satuan Kerja Perangkat Daerah,

    d. SIM Pendapatan Daerah

    e. SIM Aset Daerah

    Sistem-sistem ini akan memanfaatkan teknologi WEB dan surat elektronik (e-mail).

    Aplikasi-aplikasi ini diharapkan tidak bersifat pasif tetapi bersifat aktif untuk

    memberitahukan melalui e-mail, kemajuan-kemajuan yang mungkin didapat oleh

    seorang pegawai, misalnya kenaikan golongan, jumlah hari cuti tersisa dan lain-

    lainnya. Pengembangan aplikasi-aplikasi bersamaan dengan pengadaan jaringan LAN

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 46

    di Satuan Kerja-Satuan Kerja terkait. Pengembangan aplikasi-aplikasi ini harus

    disertai dengan sosialisasi-sosialisasi pada seluruh pegawai. Dengan adanya aplikasi

    yang langsung berkaitan dengan dirinya, diharapkan pegawai-pegawai pemda akan

    termotivasi untuk mulai menggunakan komputer dan akan fasih pada saat sistem

    informasi untuk pelayanan masyarakat diadakan.

    Pada akhir tahap ini sebaiknya dilakukan evaluasi tentang kesiapan pegawai, kualitas

    jaringan utama dan aplikasi-aplikasi manajemen internal Pemerintah Daerah sesuai

    dengan indikator-indikator performansi yang telah ditetapkan.

    Tahap 3 : Sistem Informasi Satuan Kerja Spesifik

    Tahap-tahap selanjutnya adalah pengembangan Sistem Informasi Satuan Kerja sesuai

    dengan kebutuhannya. Setelah evaluasi di atas, pengembangan aplikasi tahap ke tiga

    yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat dapat dimulai. Pengembangan ini

    disertai dengan pengadaan jaringan LAN dan WLAN di Satuan Kerja-Satuan Kerja

    terkait. Aplikasi-aplikasi dikembangkan berbasiskan teknologi WEB demi efisiensi

    penggunaan jaringan. Perpindahan data antar Satuan Kerja menggunakan protokol

    XML melalui jaringan utama atau secara manual. Dalam kerangka kerja Satuan Kerja

    Perangkat Pemerintah Daerah.

    Hasil analisa yang diperoleh aplikasi-aplikasi sistem informasi manajemen yang

    layak untuk diterapkan di Pemerintah Daerah adalah :

    Satuan Kerja Pengolahan Data Elektronik

    1. SIM Pemeliharaan Jaringan Komunikasi (Jarkom) Data

    Mengelola pengawasan kinerja lalu lintas komunikasi data dalam sebuah

    sistem dashboard komunikasi data

    Mengelola pemeliharaan alamat IP (Internet Protocol) dari jaringan

    Internet maupun Intranet

    Mengelola pemeliharaan basis data di Hosting Internet maupun Hosting

    Intranet.

    2. SIM Pemeliharaan Jaringan Komunikasi (Jarkom) Suara Berbasis IP

    Mengelola pengawasan kinerja lalu lintas komunikasi suara dalam sebuah

    sistem dashboard komunikasi suara

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 47

    Mengelola pemeliharaan distribusi extension line dari sistem pusat

    komunikasi suara/ PBX.

    Integrasi dengan SIM Pemeliharaan Jaringan Komunikasi Data Internet dan

    Intranet

    3. SIM Pemeliharaan Basis Data Sistem Aplikasi

    Mengelola pengawasan kinerja kecepatan akses data Basis Data Sistem

    Aplikasi dalam sebuah sistem dashboard akses Basis Data

    Mengelola pemeliharaan perapihan data, kompresi dan purge Basis Data

    Sistem Aplikasi

    Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah

    1. SI Geografis (SIG) Program Pembangunan Daerah

    Aplikasi sistem yang menyajikan peta lokasi rencana pelaksanaan kegiatan

    Program Pembangunan Daerah.

    Untuk setiap titik koordinat terdapat informasi mengenai profil Program

    beserta dengan penganggaran dan status pelaksanaannya.

    2. SIM Pelelangan Elektronik

    Mengelola basis data Kegiatan Program Pembangunan Daerah

    Mengelola jadwal Pelelangan Kegiatan Program Pembangunan Daerah

    Integrasi dengan SIM Pelaporan Program Pembangunan Daerah.

    3. SIM Pelaporan Program Pembangunan Daerah

    Mengelola sistem Pelaporan pelaksanaan Program Pembangunan Daerah

    dengan Sumber Daya Informasi berasal dari SIM Perencanaan

    Pembangunan Daerah.

    Integrasi dengan SIM Perencanaan Pembangunan Daerah dan SI Geografis

    Pembangunan Daerah

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 48

    Badan Pengawasan Daerah

    1. SIM Pengawasan Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

    Aplikasi sistem yang merangkum pelaporan mengenai kinerja pelaksanaan

    kegiatan rutin maupun non-rutin. Sumber daya informasi diperoleh dari

    seluruh SIM satuan kerja

    Bagian Tata Pemerintahan

    1. SIM Satu Komando

    Mengelola keterpaduan penugasan berbasis struktur organisasi tata laksana.

    Bagian Organisasi dan Kepegawaian

    1. SIM Pengembangan SDM

    Mengelola basis data Referensi Pegawai

    Mengelola kegiatan operasional dan mutasi Pegawai

    Integrasi dengan SIM Monitoring Kinerja Pegawai

    Mengelola perencanaan standard kompetensi Jabatan.

    Mengelola perencanaan Pendidikan dan Pelatihan

    Mengelola perencanaan peningkatan kesejahternaan Pegawai

    Integrasi dengan SIM Pelayanan Pelatihan Kerja

    2. SIM Monitoring Kinerja Pegawai

    Mengelola pengawasan kinerja dan prestasi Pegawai

    Bagian Hukum

    1. SIM Portal Hukum

    Sistem website yang berisi dokumen-dokumen hukum dan regulasi

    Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

    Forum terbuka untuk masyarakat untuk melakukan diskusi dan analisa

    berkenaan dengan produk Hukum Pemerintah Pusat maupun Pemerintah

    Daerah.

    2. SIM Arsip dan Pustaka Hukum

    Mengatur lalu lintas masuk dan pembaharuan dokumen hukum

    (asli/fisik) serta mengatur pengarsipan digitalnya.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 49

    Fasilitas penampilan materi-materi pustaka hukum secara digital.

    Bagian Perekonomian

    1. SIM Jaringan Komunikasi Perekonomian

    Aplikasi sistem yang melakukan integrasi basis data informasi

    Perekonomian maupun pengelolaan transformasi data antar pelaku

    perekonomian secara online.

    2. SIM Potensi dan Indikator Perekonomian

    Mengelola basis data Potensi dan Indikator Perekonomian

    Mengelola perancangan dan pelaksanaan kegiatan berbasis Potensi dan

    Indikator Perekonomian

    Bagian Hubungan Masyarakat

    1. SIM Forum Komunikasi Masyarakat

    Forum terbuka untuk masyarakat untuk melakukan diskusi dan analisa

    berkenaan dengan Kemasyarakatan di lingkungan Daerah

    Mengelola analisa hubungan kemasyarakatan

    Integrasi dengan SIM Pengawasan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan

    Masyarakat dan SIM Komunikasi dan Pengaduan Masyarakat

    2. SIM Portal Hubungan Masyarakat

    Sistem website yang berisi berita-berita yang terkini mengenai

    Kemasyarakatan di lingkungan Daerah.

    Integrasi dengan SIM Forum Komunikasi Masyarakat

    Satuan Kerja Pertanahan

    1. SI Geografis Pertanahan

    Aplikasi sistem yang menyajikan peta lokasi Pertanahan Daerah

    Untuk setiap titik koordinat terdapat informasi mengenai profil

    pemanfaatan tanah beserta dengan perijinannya

    2. SIM Pengelolaan Perumahan

    Mengelola basis data lokasi pemakaian tanah untuk Perumahan

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 50

    Mengelola perijinan penggunaan lokasi untuk Bangunan Perumahan

    Mengelola perijinan pemakaian lokasi untuk Bangunan Perumahan

    Mengelola pembayaran pajak Bumi dan Bangunan

    Integrasi dengan SI Geografis Pertanahan dan SIM Pendapatan Daerah

    3. SIM Pengelolaan Reklame

    Mengelola basis data lokasi penempatan Reklame.

    Mengelola perijinan penggunaan lokasi untuk Reklame.

    Mengelola pengawasan pemakaian lokasi untuk Reklame.

    Mengelola pembayaran pajak Reklame.

    Integrasi dengan SI Geografis Pertanahan dan SIM Pendapatan Daerah

    4. SIM Perijinan dan Sertifikasi Pertanahan

    Mengelola basis data jenis Perijinan penggunaan Tanah

    Mengelola perijinan dan sertifikasi penggunaan Tanah

    Mengelola pengawasan pemakaian Tanah.

    Integrasi dengan SI Geografis Pertanahan

    Satuan Kerja Pelayanan Satu Pintu

    1. SIM Perijinan Sarana dan Prasarana

    Menyajikan peraturan Perundangan mengenai Perijinan Sarana dan

    Prasarana

    Mengelola basis data Perpajakan dan Retribusi Usaha

    Mengelola registrasi Perijinan Perusahaan Swasta maupun Daerah.

    Integrasi dengan SIM Pelayanan Perpajakan dan SIM Pelayanan

    Retribusi

    2. SIM Pelayanan Pajak dan Retribusi

    Mengelola basis data jenis Pajak Daerah

    Mengelola pembayaran Pajak Daerah

    Mengelola basis data jenis retribusi Daerah

    Mengelola pembayaran retribusi Daerah

    Integrasi dengan SIM Pendapatan Daerah

    3. Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 51

    Mengelola basis data Kendaraan bermotor di ruang lingkup Daerah

    Mengelola registrasi perijinan pemakaian/mutasi kendaraan bermotor

    Mengelola pembayaran pajak kendaraan bermotor

    Integrasi dengan SIM Pendapatan Daerah

    Satuan Kerja Pekerjaan Umum

    1. Sistem Informasi Geografis Pembangunan Sarana dan Prasarana

    Aplikasi sistem yang menyajikan peta lokasi Pembangunan Sarana dan

    Prasarana Daerah

    Untuk setiap titik koordinat terdapat informasi mengenai profil

    Pembangunannya beserta dengan penganggaran dan status

    pelaksanaannya.

    Integrasi dengan Sistem Informasi Geografis Pertanahan

    2. SIM Pembangunan Sarana dan Prasarana

    Mengelola basis data pelaksanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana

    Mengelola pengawasan penganggaran dan pelaksanaan fisik

    Pembangunan Sarana dan Prasarana

    Integrasi dengan Sistem Informasi Geografis Pembangunan Sarana dan

    Prasarana

    3. SIM Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

    Mengelola basis data profil fisik Sarana dan Prasarana

    Mengelola penjadwalan dan pengawasan pemeliharaan preventif dan

    korektif Sarana dan Prasarana

    Integrasi dengan Sistem Pembangunan Sarana dan Prasarana

    Satuan Kerja Tenaga Kerja dan Transmigrasi

    1. SIM Tenaga Kerja dan Transmigrasi

    Mengelola basis data standard pendidikan formal tenaga kerja, sektor

    perusahaan pencari/pengguna tenaga kerja

    Mengelola registrasi penduduk Transmigrasi dan penempatannya.

    Mengelola basis data tenaga kerja permanen/non-permanen, tenaga kerja

    asing/putera-daerah.

  • F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi

    PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

    Halaman 52

    Mengelola pendataan mengenai perusahaan pencari tenaga kerja dan

    penempatan tenaga kerja

    Integrasi dengan SIM Pengelolaan Pelatihan Kerja

    2. SIM Pengawasan Hubungan Industrial

    Menyajikan Peraturan Perundangan Keselamatan Kerja

    Mengelola pendataan mengenai pengawasan penggunaan tenaga kerja

    Mengelola pendataan mengenai perijinan penggunaan tenaga kerja asing

    Mengelola pendataan mengenai prosedur keselamatan kerja

    Integrasi dengan SIM Penyaluran Tenaga