11
1 Hubungan Antara Lamanya Penggunaan Pil Kontrasepsi Dengan Kejadian Melasma Pada Perempuan Usia 20-40 tahun Duration of use Contraceptive Pill Consumption And Incidence Of Melasma In Women Age 20-40 years Ahmad Reyhan Javier* dan Ahmad Jana Maulana** * Ahmad Reyhan Javier. Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Kampus B USAKTI, Jl. Kyai Tapa No. I Grogol, Jakarta 11440 No.Telp: 082114476939 ; Email: [email protected] ** Ahmad Jana Maulana. Bagian Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Kampus B USAKTI, Jl. Kyai Tapa No. I, Grogol, Jakarta 11440.

manuskrip melasma

Embed Size (px)

DESCRIPTION

melasma

Citation preview

Page 1: manuskrip melasma

1

Hubungan Antara Lamanya Penggunaan Pil Kontrasepsi Dengan Kejadian Melasma Pada

Perempuan Usia 20-40 tahun

Duration of use Contraceptive Pill Consumption And Incidence Of Melasma In Women

Age 20-40 years

Ahmad Reyhan Javier* dan Ahmad Jana Maulana**

* Ahmad Reyhan Javier. Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti,

Kampus B USAKTI, Jl. Kyai Tapa No. I Grogol, Jakarta – 11440 No.Telp: 082114476939 ;

Email: [email protected]

** Ahmad Jana Maulana. Bagian Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Kampus B

USAKTI, Jl. Kyai Tapa No. I, Grogol, Jakarta – 11440.

Page 2: manuskrip melasma

2

ABSTRAK

Hubungan antara lamanya penggunaan pil kontrasepsi dengan kejadian melisma pada perempuan

usia 20-40 tahun

Ahmad Reyhan Javier* dan Ahmad Jana Maulana**

LATAR BELAKANG: melasma merupakan salah satu penyakit kulit yang banyak terdapat di

Indonesia, yang dapat di sebabkan penggunaan kontrasepsi hormonal,khususnya pil kontrasepsi.

Melasma ditandai dengan adanya hiperpigmentasi yang simetris berwrna coklat muda hingga coklat

tua pada sekitar wajah dan di sebabkan karena pigmen melanin yang berlebih .Untuk mengurangi

angka kejadian melasma, maka penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara lamanya

penggunaan pil konttrasepsi dengan kejadian melasma pada perempuan usia 20-40 tahun.

METODE: Penelitian menggunakan studi analitik observasional dengan desain potong lintang yang

mengikutsertakan 113 wanita di condet batu ampar 5 RT 007 RW 02 kecamatan kramat jati , Jakarta

timur. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan kuisioner. Analisis data menggunakan SPSS

for Windows versi 17.0 dan tingkat kemaknaan 0,05. HASIL: Berdasarkan uji Chi-square, 69,91%

pengguna pil kontrasepsi menderita melasma sebanyak 69,91%, yang tidak menderita melasma

sebanyak 30,09%. Sebanyak 34,51% penggunaan pil kontrasepsi yang lebih/kurang dari satu tahun

sama-sama menderita melasma. Sebanyak 62,83% penderita melasama berusia 30-40 tahun dan

37,17% berusia 20-30 tahun. Terdapat hubungan antara lamanya penggunaan pil kontrasepsi dengan

kejadian melasma pada perempuan usia 20-40 tahun (p < 0,05). KESIMPULAN: Penelitian ini

menunjukkan adanya hubungan antara lamanya penggunaan pil kontrasepsi dengan kejadian

melisma pada perempuan usia 20-40 tahun.

Kata kunci: Pil kontrasepsi, Melasma

Page 3: manuskrip melasma

3

ABSTRACT

Duration of use Contraceptive Pill Consumption And Incidence Of Melasma InWomen

Age 20-40 years

Ahmad Reyhan Javier* dan Ahmad Jana Maulana**

Background: melasma is a skin disease one of the most common skin disease in Indonesia, which is

usually triggered by consuming Hormonal Contraception, especially contraception pills. Symptoms

of Melasma is symmetrical Hyperpigmentation in light brown to dark brown color in facial region,

caused by exceeds of Melamin pigments. To reduce an occurrence of melasma, a study is conducted

to find the correlation between durations of consuming Contraception pills with the event of

Melasma to females aged 20 – 40 years old. METHODS: The study will use observational analytic

study with cross sectional using 113 females resides in Condet Batu Ampar 5 RT 007 RW 02 Kramat

Jati, East Jakarta as samples. Data is compiled by using interview and questionnaire technique. Data

is analyzed using SPSS for Windows version 17.0 and accuration 0,05. RESULT: according to Chi-

square test, 69,91% of contraception pills consumer contracted Melasma, 30,09% of consumer is not

contracted with Melasma. 34,51% of contraception pills consumer for ± a year is contracted

Melasma. 62,83% of Melasma patient is aged between 30-40 years old and 37,17% aged between

20-30 years. There is a correlation between the duration of consuming contraception pills and the

event of Melasma contraction to females aged 20-40 years old (p < 0,05). CONCLUSION: The

study proves the correlation between the duration of consuming contraception pills and the event of

Melasma contraction to females aged 20-40 years old

Key Words: Contraception Pill, Melasma

Page 4: manuskrip melasma

4

PENDAHULUAN

Pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk menjadi permasalahan di Indonesia. Salah satu

upaya pemerintah untuk mengatasi bertambahnya jumlah populasi tersebut adalah dengan

program keluarga berencana (KB). Adapun jenis alat kontrasepsi berdasarkan BKKBN tahun

2012 terdiri dari hormonal (pil,suntik,implan) dan non hormonal (AKDR,tubektomi).1

Menurut hasil Demografi dan Kesehatan Indonesia, pada tahun 2012 sudah mencapai 61,9%

wanita, yang terbanyak adalah menggunakan kontrasepsi hormonal terutama pil kontrasepsi. Pil

kontrasepsi mudah didapat dan pemakaian yang cukup mudah, sehingga dapat dihubungkan

dengan daya gunanya yang cukup tinggi di Indonesia.2

Melasma merupakan salah satu penyakit kulit yang ditandai dengan adanya hiperpigmentasi

simetris berwarna coklat muda hingga coklat tua pada sekitar wajah dan disebabkan karena

pigmen melanin yang berlebih, juga dapat ditimbulkan dari pemakaian pil kontrasepsi dalam

jangka waktu yang cukup lama (1 bulan-2 tahun). Hal ini dapat dikaitkan dengan terdapatnya

hormon estrogen dan progesteron, estrogen beperan langsung pada sel melanosit sebagai salah

satu resptor di kulit yang akan meningkatkan jumlah pigmen melanin didalam sel kulit.3,4

Dari informasi yang didapat mengenai pil kontrasepsi, peneliti ingin melakukan penelitian

adakah hubungan antara lamanya pemakaian pil kontrasepsi dengan kejadian melasma.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sulviana Damayanti, prevalensi

melasma pada pengguna pil kontrasepsi selama lebih dari 5 tahun sebanyak 17 wanita dengan

sampel sebesar 42 wanita.5

Page 5: manuskrip melasma

5

METODE

Penelitian menggunakan studi analitik observasional dengan desain penelitian potong lintang.

Lokasi penelitian dilakukan di condet batu ampar RT 007 RW 002 kramat jati, Jakarta timur..

Penelitian ini berlangsung selama dua bulan terhitung dari bulan desember sampai januari 2016.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu rumah tangga RT 007 condet batu ampar yang

berjumlah 145 wanita . Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara teknik

Nonprobability Sampling yaitu purposive sampling dimana sampel diambil dengan tujuan tertentu

karena peneliti menganggap bahwa responden memenuhi kriteria yang dibutuhkan peneliti.

Berdasarkan hasil perhitungan rumus infinit dan finit, didapatkan sampel sebesar 113 wanita. Data

yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner ini memuat

pertanyaan yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama merupakan karakteristik responden yaitu

nama, usia. Bagian kedua merupakan pertanyaan terkait melasma, penggunaan kontrasepsi

hormonal, dan lamanya penggunaan poil kontrasepsi. Analisis data yang dilakukan pada penelitian

ini, menggunakan statistical package for social sciences (SPSS) versi 17.0. for windows evaluation

version.

Untuk mengetahui hubungan antara lamanya penggunaan pil kontrasepsi dengan melasma

digunakan uji statistik Chi-square dengan batas kepercayaan (α = 0,05) yang artinya apabila

diperoleh nilai p ≤ 0,05 berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel

tergantung.

Page 6: manuskrip melasma

6

HASIL

Pengguna Pil Kontrasepsi

Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan wanita pengguna pil kontrasepsi di RT 007 batu ampar

(n=113)

Variabel n(%)

Pil Kontrasepsi

Menggunakan 79 wanita (69,91%)

Tidak menggunakan 34 wanita (30,09%)

Berdasarkan tabel 1 diatas, dari 113 responden yang diteliti didapatkan distribusi pengguna pil

kontrasepsi pada wanita di RT 007 batu ampar 69,91% (79 wanita). Kemudian yang tidak

menggunakan pil kontrasepsi sebesar 30,09% (34 wanita).

Lamanya penggunaan pil kontrasepsi

Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan Lamanya penggunaan pil kontrasepsi di RT 007 batu

ampar (n=113)

Variabel n(%)

Lamanya penggunaan pil kontrasepsi

Tidak pakai 35 wanita (30,97%)

Kurang dari 1 tahun

Lebih dari 1 tahun

39 wanita (34,51%)

39 wanita (34,51%)

Berdasarkan tabel 2 diatas, dari 113 responden yang diteliti didapatkan distribusi lamanya

penggunan pil kontrasepsi yang tidak menggunakan 30,95% (35 wanita), kurang dari 1 tahun

34,51% (39 wanita), lebih dari 1 tahun 34,51% (39 wanita).

Page 7: manuskrip melasma

7

Usia

Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan usia di RT 007 batu ampar (n:133)

Variabel n(%)

Usia

20-30 tahun 42 wanita (37,17%)

30-40 tahun 71 wanita (62,83%)

Berdasarkan table 3 diatas, dari 113 responden yang deliti distribusi usia wanita di RT 007 batu

ampar ,

usia 20-30 tahun 37,17%, dan usia 30-40 tahun 62,83%.

Penderita Melasma

Tabel 3. Distribusi responden penderita melasma pada wanita di RT 007 batu ampar (n=113)

Variabel n(%)

Melasma

Menderita 79 wanita (69,91%)

Tidak menderita 34 wanita (30,09%)

Berdasarkan tabel 3 diatas, dari 113 responden yang diteliti didapatkan distribusi penderita

melasma sebesar 69,91% (79 wanita), dan yang tidak menderita melasma sebesar 30,09% (34

wanita).

Page 8: manuskrip melasma

8

Pil Kontrasepsi Dengan Melasma

Tabel 4. Hubungan pil kontrasepsi dengan melasma pada wanita di RT 007 batu ampar (n= 79)

Lama

Penggunaan Pil

Kontrasepsi

Melasma

Nilai p*

Ya Tidak

Tidak pakai 10 25

0.00*

Kurang 1 tahun 33 6

Lebih 1 tahun 36 3

Total 79 34

*chi-square

*Chi-Square (nilai Asymp. Sig. (2-tailed) )

Berdasarkan hasil pada tabel 4 diatas, , dapat dijelaskan bahwa dari responden yang mengalami

melasma, frekuensi terbesar adalah responden dengan lama penggunaan pil kontrasepsi lebih dari 1

tahun, yaitu sebanyak 36 orang (31.86%). Sedangkan untuk responden yang tidak mengalami

melasma, frekuensi terbesar adalah pasien yang tidak menggunakan pil kontrasepsi, yaitu sebanyak

25 orang (22.12%).

Dari uji Chi-Square yang dilakukan, didapat nilai-p sebesar 0.00. Nilai ini lebih kecil jika

dibandingkan dengan tingkat kemaknaan 5% (p<0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan antara lama penggunaan pil kontrasepsi dan terjadinya melasma.

Page 9: manuskrip melasma

9

PEMBAHASAN

Hubungan Antara Lamanya Pengunaan Pil Kontrasepsi Dengan Melasma

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diuraikan bahwa dari 79 orang yang

mengalami melasma, sebanyak 10 orang diantaranya (8.85%) tidak menggunakan pil kontrasepsi, 33

orang (29.2%) menggunakan pil kontrasepsi kurang dari 1 tahun, dan 36 orang lainnya (31.86%)

menggunakan pil kontrasepsi lebih dari 1 tahun. Adapun untuk yang tidak mengalami melasma,

sebanyak 25 orang (22.12%) tidak menggunaka pil kontrasepsi, 6 orang (5.31%) menggunakan pil

kontrasepsi kurang dari 1 tahun, dan 3 orang (2.65%) menggunakan pil kontrasepsi lebih dari 1

tahun.

Hasil analisis hubungan antara lama penggunaan pil kontrasepsi dan melasma dengan

menggunakan uji Chi-Square, menghasilkan nilai-p sebesar 0.00. Nilai tersebut adalah kecil

dibandingkan dengan tingkat kemaknann 5% (p<0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan antara lama penggunaan pil kontrasepsi dan melasma.

Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Sulviana5, dinyatakan bahwa terdapat hubungan

antara lama penggunaan pil kontrasepsi dan terjadinya melasma. Begitu pula dengan penelitian yang

telah dilakukan oleh Sudharmono6, yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara pemakain

kontrasepsi hormonal dengan terjadinya melasma. Kedua penelitian tersebut memberikan hasil yang

sama dengan penelitian ini, yaitu bahwasannya ada hubungan antara lama penggunaan pil

kontrasepsi dengan terjadinya melasma.. Menurut kepustakaan, melasma banyak dijumpai pada usia

dewasa dan usia pertengahan. Hal tersebut dapat menjadi dasar mengapa penelitian ini saling

berhubungan7.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

Persentase responden yang mengalami melasma dan tidak mengalami melasma adalah sebesar

69.91% dan 30.09%. 2. Persentase responden dengan penggunaan pil kontrasepsi adalah sebesar

69.91% dan 30.09% untuk yang tidak menggunakan pil kontrasepsi. 3.Persentase untuk lama

penggunaan pil kontrasepsi adalah 30.97% untuk yang tidak menggunakan pil kontrasepsi, 34.52%

untuk yang menggunakan pil kontrasepsi baik kurang dari 1 tahun atau lebih dari 1 tahun.

Page 10: manuskrip melasma

10

4.Persentase usia responden adalah sebesar 37,17% untuk kategori usia 20-30 tahun dan 62.83%

untuk kategori usia 30-40 tahun. 5.Terdapat hubungan antara lama penggunaan pil kontrasepsi dan

terjadinya melasma (p=0.00).

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan peneliti yang dimiliki dalam penelitian ini, maka

dapat direkomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penelitian ulang dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda.

2. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut khususnya pada lamanya terpapar sinar matahari..

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak,

oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. dr. Hj. Suriptiastuti, DAP&E, MS, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.

2. dr.Ahmad Jana Maulana sp.BS, sebagai dosen pembimbing proposal sekaligus skripsi.

3. DR.dr.Elly Herwana.M.Biomed, dr.Rita khairani.SpP selaku dosen penguji proposal skripsi

dan skripsi

4. Ayah dan Bunda tersayang, juga adik-adik terkasih yang telah memberikan kasih sayang,

baik dorongan moril maupun material dan doa kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini. Dalam doa mereka terkandung harapan kesuksesan dan kelancaran bagi penulis.

5. Seseorang yang selalu setia menemani penulis menyelesaikan skripsi ini, Desy Elia Pratiwi,

terimakasih untuk kesetiaan dan kasih sayang, juga motivasi dan kesabaran yang sudah

diberikan selama ini.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu

kelancaran penyelesaian penyusunan skripsi ini

Akhir kata peneliti berharap Allah swt berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang

telah membantu. Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna, baik dari segi materi

maupun tata cara penulisannya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk lebih menyempurnakan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan

informasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu kedokteran.

Page 11: manuskrip melasma

11

DAFTAR PUSTAKA

1. Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan. 2012. Jenis Metode KB Pasca

Persalinan. Available at:

http://www.bkkbn.go.id/infoprogram/Documents/METODE%20%20KONTRASEPSI%20BERD

ASARKAN%20SARAN%20DITJALPEM.pdf. Accesed Jan 18, 2014.

2. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. 2012. Pemakai Kontrasepsi Hormonal. Available at:

http://www.bkkbn.go.id/litbang/pusdu/Hasil%20Penelitian/SDKI%202012/Laporan%20Pendahu

luan%20SDKI%202012.pdf. Accesed Aug 31, 2013.

3. Soepardiman L. Kelainan pigmen. Dalam: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editor. Ilmu

Penyakit Kulit Dan Kelamin. 6th Ed. Jakarta,2010; p.289-92.

4. Nestor P, Madhu A, Syozo Sato, Thomas B.Fitzpatrick. A clinical light microscopic and

immunofluorescence study. Melasma;2005;698-710.

5. Sulviana D. Hubungan Lama Pemakaian Kb Pil Oral Kombinasi Dengan Kejadian Melasma Di

BPS Sufairoh Lamongan Tahun 2013. Malang: Kebidnan malang; 2013. Available

at: http://ws.ub.ac.id/selma2010/public/images/UserTemp/2015/04/16/20150416112403_4403.d

oc 6. Shudarmono A, Febrianti A, Rata I, Bernadette I. Epidemiologi Melasma di Poliklinik

Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS. Dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2004.

Media Dermato Venereologi Indonesia 2006;33(1)

7. Dody S. Prevalensi dan Beberapa Karakteristik Penderita Melasma Pada Pemakai Kontrasepsi

Hormonal. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2001. Available at:

http://eprints.undip.ac.id/14463/1/2001FK484.pdf.

RIWAYAT PENULIS Ahmad Reyhan Javier lahir di Jakarta pada 16 November 1991.

Menamatkan pendidikan S1 di Universitas Trisakti dalam bidang Kedokteran Umum.