28
53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract: The development of Human Resource Management in Creative Industries, seen from the number of workers, is currently experiencing an increase, this can be seen from the existing data from 2013 and 2016. In 2013, the total number of workers in the Industrial sector creative amounted to 11,874,428 people. Activities in the economic sector in 2016 were able to absorb employment to reach 16.91 million people (14.28% of the National Kindergarten) or grew 5.95% compared to the previous year which only amounted to 15.9 million people (13.9% against National Kindergarten) with growth of around 5.22%. In addition, the GDP of the Creative Economy grew by 4.38 percent in 2015. The Creative Economy contributed 7.38 percent to the total national economy. Creative Economy is able to contribute significantly to national economic growth. In 2015, this sector contributed 852 trillion rupiah to national GDP (7.38%), absorbed 15.9 million workers (13.90%), and export value of US $ 19.4 billion (12.88%). Data also shows an increase in the contribution of the Creative Economy which is significant to the national economy from 2010-2015, which is 10.14% per year. This proves that the Creative Economy has the potential to develop in the future. Keywords: Management, Human Resources, Creative Industries I. PENDAHULUAN Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif juga dikenal dengan nama lain Industri Budaya (terutama di Eropa 1 atau juga Ekonomi Kreatif. 2 Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. 3 Menurut Howkins, Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan. desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan Pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio, dan Permainan Video. 4 1 David Hesmondhalgh, (2002) The Cultural Industries, SAGE. 2 John Howkins,The Creative Economy: How People Make Money from Ideas, Penguin. 3 https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_kreatif di akses 15 September 2018. 4 John Howkins, Op.Cit.

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

53

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF

Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM.

Abstract:

The development of Human Resource Management in Creative Industries, seen from the number of workers, is currently experiencing an increase, this can be seen from the existing data from 2013 and 2016. In 2013, the total number of workers in the Industrial sector creative amounted to 11,874,428 people. Activities in the economic sector in 2016 were able to absorb employment to reach 16.91 million people (14.28% of the National Kindergarten) or grew 5.95% compared to the previous year which only amounted to 15.9 million people (13.9% against National Kindergarten) with growth of around 5.22%. In addition, the GDP of the Creative Economy grew by 4.38 percent in 2015. The Creative Economy contributed 7.38 percent to the total national economy. Creative Economy is able to contribute significantly to national economic growth. In 2015, this sector contributed 852 trillion rupiah to national GDP (7.38%), absorbed 15.9 million workers (13.90%), and export value of US $ 19.4 billion (12.88%). Data also shows an increase in the contribution of the Creative Economy which is significant to the national economy from 2010-2015, which is 10.14% per year. This proves that the Creative Economy has the potential to develop in the future.

Keywords: Management, Human Resources, Creative Industries

I. PENDAHULUAN

Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang

terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri

kreatif juga dikenal dengan nama lain Industri Budaya (terutama di Eropa 1 atau

juga Ekonomi Kreatif.2 Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa

Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas,

keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta

lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan

daya cipta individu tersebut. 3 Menurut Howkins, Ekonomi Kreatif terdiri dari

periklanan, arsitektur, seni, kerajinan. desain, fashion, film, musik, seni

pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan Pengembangan (R&D), perangkat

lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio, dan Permainan Video. 4

1 David Hesmondhalgh, (2002) The Cultural Industries, SAGE. 2 John Howkins,The Creative Economy: How People Make Money from Ideas,

Penguin. 3 https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_kreatif di akses 15 September 2018. 4 John Howkins, Op.Cit.

Page 2: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

54

Muncul pula definisi yang berbeda-beda mengenai sektor ini,5 Namun sejauh ini

penjelasan Howkins masih belum diakui secara internasional.

Industri Kreatif bisa disebut juga dengan sebuah aktifitas ekonomi yang

yang terkait dengan menciptakan atau penggunaan pengetahuan informasi. Di

Indonesia Industri Kreatif biasa disebut juga dengan Industri budaya atau

ekonomi kreatif. Industri kreatif tercipta dari pemanfaatan serta keterampilan

yang dimiliki oleh setiap individu untuk bisa membuat lapangan pekerjaan baru

dan juga bisa menciptakan kesejahtraan di daerah. Industri kreatif merupakan

hasil dari kreatifitas dan daya cipta setiap individu. Industri kreatif memberikan

peranan penting terhadap perekonomian suatu negara. Peran industri kreatif bisa

meningkatkan ekonomi secara global. Sebagian orang berpendapat bahwa

kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama. Sehingga saat ini

banyak sektor industri yang lahir dari kreatifitas dan inovasi dari setiap individu.

Di indonesia terdapat berbagai macam sektor yang termasuk kedalam industri

kreatif dan perkembangan setiap tahunnya semakin meningkat.6

Industri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan

dalam perekonomian, berbagai pihak berpendapat bahwa "kreativitas manusia

adalah sumber daya ekonomi utama"7 dan bahwa “industri abad kedua puluh

satu akan tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan

inovasi. 8 Berbagai pihak memberikan definisi yang berbeda-beda mengenai

kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam industri kreatif.9 Bahkan penamaannya

sendiri pun menjadi isu yang diperdebatkan dengan adanya perbedaan yang

signifikan sekaligus tumpang tindih antara istilah industri kreatif, industri budaya,

dan ekonomi kreatif.10

Salah satu aktvitas yang penting dalam kegiatan Manajemen Sumber Daya

Manusia (SDM) adalah aktivitas Pengembangan SDM. Pengembangan SDM

merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis dan moral

5 David Hesmondhalgh, Loc.Cit. 6 https://agribisnis.co.id/industri-kreatif/ di akses 15 September 2018. 7 Richard Florida, The Rise of the Creative Class. And How It's Transforming

Work, Leisure and Everyday Life, Basic Books. 8 Bianchini, Charles, The Creative City, Demos. 9 DCMS (2001), Creative Industries Mapping Document 2001 (2 ed.), London, UK:

Department of Culture, Media and Sport; Lihat Juga David Hesmondhalgh, Loc.Cit. Selain itu juga lihat John Howkins, Loc.Cit. Serta UNCTAD, Creative Economy Report 2008, UNCTAD.

10 Hesmondhalgh, David (2002), Op.Cit.. Lihat juga UNCTAD, Op.Cit.

Page 3: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

55

karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan

dan pelatihan, 11 Hal ini sejalan dengan pendapat notoatmodjo 12 yang

menyebutkan bahwa “dalam konteks pengembangan sumber daya manusia,

pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk mengembangkan intelektual

dan kepribadian manusia”. Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan

bahwa kegiatan pengembangan sumber daya manusia merupakan upaya untuk

meningkatakan kompetensi karyawan yang dilakukan melalui kegiatan pelatihan

dan pendidikan.

Ekonomi kreatif berfokus pada penciptaan barang dan jasa dengan

mengandalkan keahlian, bakat dan kreativitas sebagai kekayaan intelektual.

Berdasarkan hal tersebut, faktor manusia menjadi sangat berperan penting dan

menjadi modal utama untuk membuat aktivitas ekonomi yang menghasilkan satu

industri baru di mana inilah yang menjadi kekuatan utama dari industri kreatif.

Proses kreativitas berpikir, kreativitas bertindak, dan dilandasi pengetahuan

ekonomi yang baik maka akan lahir generasi kreatif yang bisa membuat dan

menghasilkan produk kreatif yang memiliki value atau benefit untuk masyarakat.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa ekonomi kreatif menekankan pada

pentingnya keberadaan human capital. Berdasarkan hal tersebut maka kualitas

human capital haruslah diperhatikan dalam hal pengembangan ekonomi kreatif.

Ekonomi kreatif merupakan gelombang ekonomi ke empat setelah era

pertanian, era industri, dan era informasi. Ekonomi kreatif merupakan manifestasi

dari upaya mencari pembangunan yang berkelanjutan melalui kreativitas, yang

mana pembangunan berkelanjutan adalah suatu iklim perekonomian yang

berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan. Ekonomi

kreatif merujuk pada buku ‖Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025:

Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015,‖ yang

diterbitkan oleh Kementrian Perdagangan RI merupakan era ekonomi baru yang

mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock

of knowledge dari sumber daya manusianya sebagai faktor produksi utama

11 Malayu S.P. Hasibuan, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara, hlm. 69. 12 Soekidjo. Notoatmodjo, 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:

PT. Rineka Cipta. hlm:16.

Page 4: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

56

dalam kegiatan ekonominya. Dengan kata lain, perhatian utama ekonomi kreatif

adalah pada faktor human capital.13

Negara Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah,

berkembangnya industri manufaktur, pangsa pasar domestik yang potensial,

serta kuatnya tradisi demokratis dan artistik akan mampu membawa bangsa ini

menjadi salah satu negara dengan kekuatan industri kreatif yang nyata di dunia.

Ekonomi kreatif yang mencakup industri kreatif, di mana semakin berkembang

pada beberapa negara saat ini, diyakini dapat memberikan kontribusi yang

signifikan terhadap kemajuan perekonomian bangsanya. Di Indonesia, yang

dimaksud dengan kontribusi terhadap perekonomian antara lain sebagai berikut:

Pertama, kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Menurut data

Badan Pusat Statistik (BPS) industri ini di Indonesia memberi kontribusi sebesar

7,28 % terhadap PDB pada tahun 2008 dan 7,8 % terhadap PDB secara rata-

rata dari tahun 2002 sampai 2008. Kontribusi industri kreatif terhadap PDB

sebagian besar berasal dari lapangan usaha fashion (3,7 %) dan kerajinan (1,9

%). Ke dua, penciptaan lapangan pekerjaan, data dari BPS menunjukkan bahwa

industri kreatif di Indonesia menyerap 7.686.410 tenaga kerja pada tahun 2008

dan rata-rata 7.391.642 tenaga kerja dari tahun 2002 sampai 2008. Secara rata-

rata dari tahun 2002 sampai 2008, industri kreatif menyerap 7,7 % total tenaga

kerja di industri. Dengan persentase sebesar tersebut, industri kreatif merupakan

industri kelima terbesar yang menyerap tenaga kerja setelah industri Pertanian,

Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan; Perdagangan, Hotel dan Restoran; Jasa

Kemasyarakatan; dan Pengolahan.14

Ketiga adalah peningkatan kegiatan ekspor. Dalam kurun waktu tahun

2008-2010, industri kreatif mencatatkan kontribusi net trade yang dominan dan

selalu meningkat, berturut-turut sebesar 41,7%, 54,7%, 57,8% dibandingkan

dengan net trade nasional. Statistik ini menunjukkan bahwa industri kreatif

merupakan salah satu penopang peningkatan pendapatan masyarakat. Dan

sebagai salah satu sektor penyumbang devisa utama nasional, industri kreatif

memiliki peran penting dalam terciptanya stabilitas moneter nasional. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Jones et.al (2004) di Inggris menyatakan bahwa

13 Puteri Andika Sari, Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Human Capital,

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan, hlm. 11. 14 Puteri Andika Sari, Ibid, hlm. 12.

Page 5: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

57

industri kreatif memberikan kontribusi terhadap ekonomi dan sosial pada level

nasional, regional, dan lokal; dan adanya tantangan bagi manajemen

perusahaan untuk memberikan dukungan dan promosi pada sektor industri ini.

Selain itu terdapat berbagai dampak yang ditimbulkan oleh ekonomi kreatif

terhadap suatu bangsa, yaitu menciptakan iklim bisnis yang positif, membangun

citra dan identitas bangsa, berbasis pada sumber daya yang terbarukan,

menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif

suatu bangsa, memberikan dampak sosial yang positif. Oleh karena itu,

Indonesia pun mulai melihat berbagai subsektor yang terdapat dalam industri

kreatif sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat Indonesia memiliki

warisan budaya yang kaya dan sumber daya manusia yang kreatif.15

Pelatihan merupakan upaya meningkatkan pengetahuan, mengubah

perilaku dan mengembangkan keterampilan, Pelatihan juga dapat didefinisikan

sebagai proses sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai

tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai

untuk melaksanakan kegiatan saat ini.16 Pada dasarnya tujuan pelatihan adalah

meningkatkan kompetensi peserta yang meliputi tiga ranah yaitu : 1)

pengetahuan atau kognitif, 2) keterampilan atau psikomotorik dan 3) sikap atau

afektif.17

Pada tahun 2015, Indonesia telah memasuki memasuki era ekonomi baru

di kawasan Asia Tenggara yaitu dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi

Asean (MEA). MEA adalah bentuk integrasi ekonomi negara-negara anggota

Asean menjadi satu pasar tunggal dan basis produksi. Salah satu dampak

pelaksanaan MEA adalah adanya kebebasan dalam arus barang, jasa, modal,

investasi dan tenaga kerja terampil ke negara-negara anggota ASEAN. Adanya

kebebasan tersebut, tentunya dapat menjadi peluang serta ancaman bagi

Industri yang berada di Indonesia. Salah satu Industri yang saat ini sedang

berkembang di Negara Indonesia adalah Industri kreatif. Industri kreatif adalah

15 Ibid, hlm. 12. 16 Veithzal Rivai, (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Raja

Grafindo, hlm. 212. 17 Agi Syarif Hidayat & Editya Nurdiana, Strategi Pengembangan SDM Industri

Kreatif Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada Tahun 2016, Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC Universitas Bakrie, Jakarta. 2-3 Mei 2016, hlm. 196

Page 6: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

58

industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan serta bakat

individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui

penciptaan dan penciptaan daya kreasi dan daya cipta indvidu tersebut

(Kemenparekraf, 2014). Industri kreatif Indonesia mengalami peningkatan dari

tahun ke tahunnya serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PDB.

Berikut ini merupakan Produk Domestik Bruto Indonesia tahun 2010-2014:18

Tabel 1. Produk Domestic Bruto (PDB) Indonesia Tahun 2010-2014 Atas Dasar Harga

Berlaku (Milyar Rupiah)

No Sektor 2010 2011* 2012** 2013*** 2014 a)

1 Pertanian,

Peternakan,

Kehutanan dan

Perikanan

985470,5 1.091.447,3 1.190.412,4 1.303.177,3 1.436.246,6

2 Pertambangan

& Penggalian

719.710,1 879.505,4 970.599,6 1.001.485,3 1.096.142,3

3 Industri

Pengolahan

1.393.274,4 1.575.291.9 1.720.574.0 1.864.897,1 2.079.086.8

4 Listrik, Gas & Air

Bersih

49.119,0 56.788,9 65.124,9 72.497,1 87.305,2

5 Konstruksi 660.890,5 754.483,5 860.864,8 965.135,9 1.062.800,0

6 Perdagangan,

Hotell & Resto

682.286,8 804.473,3 905.151,5 1.024.379,2 1.156.988,9

7 Pengangkutan &

Komunikasi

417.527,8 484.790,3 541.930,4 631.278,6 741.359,4

8 Keuangan, Real

Estate & Jasa

Perusahaan

341.980,6 496.171,7 554.218,7 639.092,2 721.992,9

9 Jasa-Jasa 633.593,0 752.829,7 854.127,4 965.371,3 1.057.280,9

10 Ekonomi Kreatif 472.999,2 526.999,2 578,760,6 641.815,5 716.695,0

PDB Indonesia 6.446.851,9 7.422.781,2 8.241.864,3 9.109.129,4 10.155.916,2

Keterangan: Sumber: Pusdatin Kementerian Pariwisata, Desember 2014.

Angka Sementara

** Angka Sangat Sementara

*** Angka Sangat-Sangat Sementara

a) Angka Estimasi

Pada tahun 2014, PDB Industri kreatif adalah sebesar 10,1 triliun dan

berkontribusi 7,06 terhadap PDB Indonesia. Indutsri kreatf menjad sektor

ekonomi yang yang menyumbang terhadap PDB ke 6 terbesar pada tahun 2014.

Dibalik perkembangan yang semakin baik, masih terdapat berbagai tantangan

yang dihadapi oleh Industri kreatif dan menjadi isu strategis yang menarik. Tujuh

18. Agi Syarif Hidayat & Editya Nurdiana, Strategi Pengembangan SDM Industri,

Ibid. hlm. 194

Page 7: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

59

isu strategis tersebut adalah (1) Ketersediaan sumber daya manusia kreatif yang

profesional dan kompetitif; (2) Ketersediaan bahan baku yang berkualitas,

beragam, dan kompetitif; (3) Pengembangan industri yang berdaya saing,

tumbuh dan beragam; (4) Ketersediaan pembiayaan yang sesuai, mudah

diakses, dan kompetitif; (5) Perluasan pasar bagi karya, usaha, dan orang kreatif;

(6) Ketersediaan infrastruktur dan teknologi yang sesuai dan kompetitif; dan (7)

Kelembagaan dan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan ekonomi

kreatif,19

Dari berbagai isu strategis diatas terdapat salah satu yang menarik yaitu

isu mengenai ketersediaan SDM kreatif yang professional. SDM merupakan

faktor produksi utama Industri kreatif, tanpa adanya SDM yang berdaya saing,

sangat sulit bagi Indonesia untuk megembangkan Industri kreatifnya. Mari

Pangestu menyebutkan bahwa "Sumber daya insani belum memadai dalam

kuantitas dan kualitas. Umumnya belajar otodidak, bukan diciptakan institusi-

institusi pendidikan formal/informal. Selain itu sumber daya insani terkonsentrasi

di kota tertentu saja.” (www.neraca.co.id). Selain itu masih terbatasnya kualitas

dan kuantitas lembaga pendidikan kreatif membuat lulusan SDM kreatif di

Indonesia sangat terbatas. Terbatasnya SDM dan Lembaga Pendidikan Kreatif

merupakan masalah utama dalam Pengembangan SDM Industri Kreatif di

Indonesia, sehingga diperlukan Strategi Pengembangan SDM Industri Kreatif

dalam rangka menghadapi MEA pada tahun 2016.

II. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian tersebut diatas rumusan masalah dalam kajian ini

adalah : Bagaimana perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam

Industri Kreatif Media saat ini?

III. PEMBAHASAN

Industri kreatif adalah industri yang mengedepankan ide atau kekayaan

intelektual menjadi nilai tinggi dalam bidang ekonomi yang dapat menciptakan

kesejahteraan dan lapangan pekerjaan baru. Dengan begitu berdirinya industri

kreatif ini tidak terlepas dari orang-orang yang membangunnya, selain itu pula

antusias masyarakat untuk membantu menggerakan. Meskipun perkembangan

19 Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2014). Ekonomi Kreatif: Rencana

Aksi Jangka Menengah 2015-2019. Jakarta : Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Page 8: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

60

industri di Indonesia telah berjalan 10 tahun, tidak menjadi gebrakan baru untuk

lebih maju. Hal ini, di picu salah satunya adalah pemahaman masyarakat pada

sektor ini yang masih minim, kebanyakan masyarakat masih belum mengerti

akan apa industri kreatif? Bagaimana prospek kedepannya dari industri kreatif

ini? Kenapa disebut industri kreatif? dan masih banyak lagi pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan seputar industri kreatif. Dari pertanyaan-pertanyaan

tersebut menjadi suatu pekerjaan baru bagi pemerintah untuk menjawab,

sehingga dapat memunculkan suatu solusi untuk mengatasi pemetaan mengenai

industri kreatif. Pemerintah dan orang-orang didalamnya menjadi motor untuk

menyelesaikan problematika tersebut, banyak hal yang dapat dilakukan untuk

membangkitkan kembali industri kreatif dikalangan masyarakat, dengan senjata-

senjata jitu contohnya seperti media massa. Seperti yang telah kita ketahui

media massa mempunyai kekuatan untuk menyebarluaskan pemikiran-pemikiran

kreatif yang diciptakan oleh manusia, yang lebih pas menampung aspirasi dan

pendapat masyarakat, selain itu media massa pun ikut andil dalam langkah juga

dampak negatif dan positifnya suatu industri kreatif tersebut.

Contoh industri kreatif misalnya, penerbitan, percetakan, periklanan, TV,

Radio, Film, Video, Fotografi, Kerajinan, Pasar barang seni, Desain, Fashion,

Arsitektur, Teknologi Informasi dan Jasa Perangkat Lunak. Semua itu, sering

tidak diketahui oleh masyarakat pada umumnya. Media massa sebagai alat

untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang industri kreatif.

Mengenalkan masyarakat akan hal yang selama ini tidak diketahui. Industri

kreatif ini jika dikembangkan dengan kreasi baru, seperti membuat pameran

kerajinan dan pasar seni, pameran fotografi. Hal seperti itu bisa dibuat besar

dengan adanya media massa didalamnya. Masyarakat cenderung lebih banyak

menonton TV daripada pergi ke pameran-pameran seni dan fotografi, maka jalan

tengahnya adalah perbanyaklah sosialisasi di media massa, bukannya hanya

membuat masyarakat memahami tentang industri kreatif tetapi mendorong

masyarakat untuk mencintai kesenian dan budayanya masing-masing, selain itu

menambah minat dan bakat masyarakat.

Jadi, industri kreatif pada mulanya harus difasilitasi dan yang pastinya harus

lebih disosialisasikan kepada masyarakat. Jangan sampai masyarakat sudah

memakai industri kreatif tetapi tidak mengetahui bahwa itu adalah industri kreatif.

Apalagi masyarakat yang tidak pernah berkecimpung dan mengetahui akan

Page 9: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

61

hadirnya industri kreatif, mengkonsumsi juga tidak apalagi mengenal. Sungguh

miris sekali. Berdasarkan informasi tersebut, dapat diketahui bahwa industri

kreatif memiliki potensi menjadi salah satu lapangan usaha yang dapat

dikembangkan untuk memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan

perekonomian nasional (PDB) dan pengurangan tingkat pengangguran. Dengan

itu, pemerintah diharapkan dapat dengan serius mengembangkan industri kreatif

agar dapat turut meningkatkan perekonomian nasional sekaligus memperkuat

pembangunan nasional. Salah satunya bangkitkanlah melalui media massa,

karena kekuatan di negara kita paling besar di dominasi oleh media massa.

Media massalah yang menentukan baik butuknya citra industri kreatif. Industri

kreatif adalah industri yang mengedepankan ide atau kekayaan intelektual

menjadi nilai tinggi dalam bidang ekonomi yang dapat menciptakan

kesejahteraan dan lapangan pekerjaan baru. Dengan begitu berdirinya industri

kreatif ini tidak terlepas dari orang-orang yang membangunnya, selain itu pula

antusias masyarakat untuk membantu menggerakan.

Meskipun perkembangan industri di Indonesia telah berjalan 10 tahun, tidak

menjadi gebrakan baru untuk lebih maju. Hal ini, di picu salah satunya adalah

pemahaman masyarakat pada sektor ini yang masih minim, kebanyakan

masyarakat masih belum mengerti akan apa industri kreatif? Bagaimana prospek

kedepannya dari industri kreatif ini? Kenapa disebut industri kreatif? dan masih

banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seputar industri kreatif. Dari

pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi suatu pekerjaan baru bagi pemerintah

untuk menjawab, sehingga dapat memunculkan suatu solusi untuk mengatasi

pemetaan mengenai industri kreatif. Pemerintah dan orang-orang didalamnya

menjadi motor untuk menyelesaikan problematika tersebut, banyak hal yang

dapat dilakukan untuk membangkitkan kembali industri kreatif dikalangan

masyarakat, dengan senjata-senjata jitu contohnya seperti media massa. Seperti

yang telah kita ketahui media massa mempunyai kekuatan untuk

menyebarluaskan pemikiran-pemikiran kreatif yang diciptakan oleh manusia,

yang lebih pas menampung aspirasi dan pendapat masyarakat, selain itu media

massa pun ikut andil dalam langkah juga dampak negatif dan positifnya suatu

industri kreatif tersebut.

Jadi, industri kreatif pada mulanya harus difasilitasi dan yang pastinya harus

lebih disosialisasikan kepada masyarakat. Jangan sampai masyarakat sudah

Page 10: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

62

memakai industri kreatif tetapi tidak mengetahui bahwa itu adalah industri kreatif.

Apalagi masyarakat yang tidak pernah berkecimpung dan mengetahui akan

hadirnya industri kreatif, mengkonsumsi juga tidak apalagi mengenal. Sungguh

miris sekali.

Industri kreatif adalah industri yang mengandalkan talenta, keterampilan,

dan kreativitas. Pada dasarnya setiap orang mempunyai potensi kreatif dalam

dirinya masing-masing yang merupakan anugrah yang diberikan oleh Tuhan

YME. Menurut UK Government Task Force yang disitasi oleh Jones et.al (2004)

mengartikan industri kreatif sebagai berikut “those industries which have their

origins in individual creativity, skill and talent and which have a potential for

wealth and job creation through the generation and exploitation of intellectual

property”. 20 Kemudian pengertian industri kreatif hampir sama dengan yang

dirujuk oleh buku “Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025: Rencana

Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015,” yang diterbitkan oleh

Kementrian Perdagangan RI, industri kreatif didefinisikan sebagai industri yang

berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk

menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan

memberdayakan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.21

Berdasarkan informasi tersebut, dapat diketahui bahwa industri kreatif

memiliki potensi menjadi salah satu lapangan usaha yang dapat dikembangkan

untuk memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional

(PDB) dan pengurangan tingkat pengangguran. Dengan itu, pemerintah

diharapkan dapat dengan serius mengembangkan industri kreatif agar dapat

turut meningkatkan perekonomian nasional sekaligus memperkuat

pembangunan nasional. Salah satunya bangkitkanlah melalui media massa,

karena kekuatan di negara kita paling besar di dominasi oleh media massa.

Media massalah yang menentukan baik butuknya citra industri kreatif.

1. 15 Sub Sektor Industri Kreatif di Indonesia

Di Indonesia, Industri kreatif sedang berkembang denga cepat, para ahli dan

pakar ekonomi menyatakan bahwa pedapatan negara sebagian disumbang

20 P. Jones, Comfort, D., Eastwood, I., Hillier D. (2004). Creative industries:

economic contributions, management challenges and support initiatives. Management Reseacrh News 27 (11), hlm. 134-145.

21 Puteri Andika Sari, Loc.Cit, hlm. 13.

Page 11: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

63

oleh industri kreatif yang terus bertumbuh dan berkembang pada setiap saat.

Industri kreatif sendiri menurut Kementrian Perdagangan Indonesia adalah

industri yang berasal dari pemanfaatan aktifitas, ketrampilan serta bakat

individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan

menghasilkan dan mengekploitasi daya kreasi dan daya cipta individu

tersebut. Industri kreatif saat ini memang memiliki peranan yang sangat

penting pada perekonomian suatu negara, bukan hanya di negara

berkembang seperti Indonesia. Hal ini tidak bisa dipisahkan karena industri

kreatif memiliki peran meningkatkan perekonomian sebuah negara secara

global. Industri kreatif erat hubunganya dengan tingkat kreativitas manusia

sebagai sumber daya utama penggerak roda perekonomian. Banyaknya

sektor industri kreatif yang tercipta adalah sebagai buah dari kreativitas dan

inovasi yang dikembangkan oleh seseorang. Setiap tahunnya,

perkembangan industri kreatif di Indonesia selalu bertambah dan

berkembang. Dalam perjalananya Pemerintah Indonesia melalui Kementrian

Pariwisata dan Ekonomi kreatif telah mengidentifikasi lingkup industri kreatif

yang terdiri dari 15 sub sektor, berikut merupakan penjelasan dari sub sektor

yang termasuk ke dalam industri kreatif.

1) Periklanan (Advertising)

Sub sektor induatri kreatif yang pertama adalah advertising atau dunia

periklanan. Advertisisng mencakup segala bentuk industri kreatif yang

bergerak dibidang jasa periklanan atau biasa juga disebut kmunikasi

satu arah dengan menggunakan medium tertentu. Kegiatan ini meliputi

proses kreasi atau pembuatan ide, operasi, dan distribusi dari

periklanan yang dihasilkan, misalnya riset pasar, perencanaan

komunikasi periklanan, media periklanan luar ruang, produksi material

periklanan, promosi dan kampanye relasi publik. Selain itu, advertising

juga mecakup tampilan periklanan di media cetak (surat kabar dan

majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai

poster serta gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur

dan media reklame sejenis lainnya, distribusi serta penyewaan kolom

untuk iklan.

2) Arsitektur

Page 12: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

64

Sub sektor industri kreatif selnjutnya adalah arsitektur, arsitektur sendiri

adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain bangunan secara

menyeluruh, baik dari level makro (town planning, urban design,

landscape architecture) sampai level mikro (detail konstruksi). Misalnya

sebagai contoh industri ini bergerak dengan projek projek seperti

bangunan warisan sejarah, pengawasan konstruksi, perencanaan kota,

konsultasi kegiatan teknik dan rekayasa seperti bangunan sipil dan

rekayasa mekanika dan elektrikal.

3) Pasar Barang Seni

Sub sektor industri kreatif ketiga adalah pasar barang dan seni.

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang

asli khas suatu daerah, handmade, unik dan langka serta memiliki nilai

estetika seni dan sejarah yang tinggi melalui media lelang, galeri, toko,

pasar swalayan dan juga online melalui internet, prodk dari industri ini

biasanya berupa barang-barang musik, percetakan, kerajinan,

automobile, dan film.

4) Kerajinan (Craft)

Sub sektor seni selanjutnya adalah kerajinan atau juga biasa disebut

craft. Craft adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi

pembuatan, produksi dan distribusi produk yang dibuat atau dihasilkan

oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai proses

penyelesaian produknya langsung dari tangan pengrajin. Hasil dari

produk-produk kerajinan berupa barang kerajinan yang terbuat dari batu

berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam

(emas, perak, tembaga, perunggu dan besi), kaca, porselen, kain,

marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya

diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (Limited edition).

5) Desain

Sub sektor seni yang kelima adalah desain, Desain adalah kegiatan

kreatif yang terkait dengan kreasi menggunkan desain grafis, desain

interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan

dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa

pengepakan.

6) Industri Pakaian (Fashion)

Page 13: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

65

Sub sektor keenam adalah industri pakaian, kegiatan kreatif fashion

yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain

aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya,

konsultasi lini produk berikut distribusi produk fesyen. Pada dewasa ini

Indonesia kebanjira industri kreatif dibidang fashion muslim yang

berkembang sangat pesat dan memunculkan nama-nama baru yang

tentu saja berbakat.

7) Video, Film dan Fotografi

Sub sektor selanjutnya adalah industri video, film, dan fotografi, sama

halya dengan industri fashion yang berkembang pesat Kegiatan kreatif

yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa fotografi, serta

distribusi rekaman video dan film sedang mengalami masa

pertumbuhan yang terbilang cukup pesat juga. Termasuk di dalamnya

penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi atau

festival film.

8) Permainan Interaktif (Game)

Sub sektor selanjutnya adalah industri game. Kegiatan kreatif yang

berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer

dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Sub-sektor

permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata

tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi.

9) Musik

Sub sektor selanjutnya adalah industri musik. Kegiatan kreatif yang

berkaitan dengan kreasi atau komposisi, pertunjukkan, reproduksi, dan

distribusi dari rekaman suara. Meski industri ini sempat meredu

terhalang oleh issue pembajakan kini pegiat seni musik menggunakan

media pembelian lagu di internet menggatikan besntuk fisik sebuah

album

10) Seni Pertunjukan (Showbiz)

Sub sektor kesepuluh dalah industri pertunjukan. Kegiatan kreatif yang

berkaitan dengan usaha pengembangan konten, produksi pertunjukkan.

Misalnya, pertunjukkan wayang, balet, tarian tradisional, tarian

kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk

Page 14: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

66

musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukkan, tata

panggung, dan tata pencahayaan.

11) Penerbitan dan Percetakan

Sub sektor kesebelas adalah industri penerbitan dan

percetakan.Kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan

penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta

kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup

penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil,

obligasi, saham dan surat berharga lainnya, paspor, tiket pesawat

terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup penerbitan foto-

foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi,

percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman

mikro film.

12) Layanan Komputer dan Piranti Lunak (Software)

Sub sektor selanjutnya adalah industri komputer dan perangkat lunak.

Kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi,

termasuk layanan jasa komputer, pengolahan data, pengembangan

database, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan

analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti

lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya.

13) Televisi & Radio (Broadcasting)

Sub sektor ke tigabelas adalah industri pertelvisian. Kegiatan kreatif

yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara

televisi (seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya),

penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk

kegiatan station relay (pemancar) siaran radio dan televisi.

14) Riset dan Pengembangan (R&D)

Sub sektor selanjutnya adalah industri riset dan pengembangan.

Kegiatan kreatif terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan

penemuan ilmu dan teknologi, serta mengambil manfaat terapan dari

ilmu dan teknologi tersebut guna perbaikan produk dan kreasi produk

baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi

baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Termasuk yang berkaitan

Page 15: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

67

dengan humaniora, seperti penelitian dan pengembangan bahasa,

sastra, dan seni serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen.

15) Kuliner

Sub sektor terakhir adalah industri kuliner.Kegiatan kreatif ini termasuk

baru, kedepan direncanakan untuk dimasukkan ke dalam sektor industri

kreatif dengan melakukan sebuah studi terhadap pemetaan produk

makanan olahan khas Indonesia yang dapat ditingkatkan daya saingnya

di pasar ritel dan passar internasional. Studi dilakukan untuk

mengumpulkan data dan informasi selengkap mungkin mengenai

produk-produk makanan olahan khas Indonesia, untuk disebarluaskan

melalui media yang tepat, di dalam dan di luar negeri, sehingga

memperoleh peningkatan daya saing di pasar ritel modern dan pasar

internasional. Pentingnya kegiatan ini dilatarbelakangi bahwa Indonesia

memiliki warisan budaya produk makanan khas, yang pada dasarnya

merupakan sumber keunggulan komparatif bagi Indonesia. Hanya saja,

kurangnya perhatian dan pengelolaan yang menarik, membuat

keunggulan komparatif tersebut tidak tergali menjadi lebih bernilai

ekonomis. Kegiatan ekonomi kreatif sebagai prakarsa dengan pola

pemikir cost kecil tetapi memiliki pangsa pasar yang luas serta diminati

masyarakat luas diantaranya usaha kuliner, assesoris, cetak sablon,

bordir dan usaha rakyat kecil seperti penjual bala-bala, bakso, comro,

gehu, batagor, bajigur dan ketoprak.

2. Perkembangan SDM Industri Kreatif di Indonesia Industri kreatif Indonesia mengalami perkembangan dari tahun ke tahunnya.

Perkembangan Industri kreatif Indonesia tidak terlepas dari keberadaan SDM

kreatif yang menggerakan Industri tersebut. Berikut ini adalah

perkembangan tenaga kerja Industri kreatif tahun 2010-2013:

No Sektor Uraian 2010 2011 2012 2013

1

Arsitektur

Jumlah Tenaga Kerja (orang) 38.268 40.574 42.121 42.670

Distribusi TK menurut Sektor (%) 0.33 0.35 0.36 0.36

Laju Pertumbuhan (%) - 6.03 3.81 1.30

2

Desain

Jumlah Tenaga Kerja (orang) 160.216 163.265 166.019 167.576

Distribusi TK menurut Sektor (%) 1.39 1.40 1.41 1.41

Laju Pertumbuhan (%) - 1.90 1.69 0.94

3

Film, Video & Fotografi

Jumlah Tenaga Kerja (orang) 56.937 60.006 62.495 63.755

Distribusi TK menurut Sektor (%) 0.50 0.51 0.53 054

Laju Pertumbuhan (%) - 5.39 4.15 2.02

Jumlah Tenaga Kerja (orang) 2.909.574 2.988.101 3.077.099 3.109.047

Page 16: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

68

4 Kerajinan Distribusi TK menurut Sektor (%) 25.31 25.62 26.08 26.19

Laju Pertumbuhan (%) - 2.70 2.98 1.04

5

Kuliner

Jumlah Tenaga Kerja (orang) 3.707.894 3.732.961 3.735.019 3.736.968

Distribusi TK menurut Sektor (%) 32.26 32.01 31.65 31.48

Laju Pertumbuhan (%) - 0.68 0.04 0.05

6

Mode

Jumlah Tenaga Kerja (orang) 3.750.197 3.787.450 3.809.339 3.838.756

DistribusiTKmenurut Sektor (%) 32.63 32.48 32.28 32.33

Laju Pertumbuhan (%) - 0.99 0.58 0.77

7

Musik

Jumlah Tenaga Kerja (orang) 50.612 53.127 55.030 55.958

Distribusi TK menurut Sektor (%) 0.44 0.46 0.47 0.47

Laju Pertumbuhan (%) - 4.97 3.58 1.69

8

Penelitian & Pengembangan

Jumlah Tenaga Kerja (orang) 13.851 14.537 15.148 15.373

Distribusi TK menurut Sektor (%) 0.12 0.12 0.13 0.13

Laju Pertumbuhan (%) - 4.95 4.21 1.48

9

Penerbitan

Jumlah Tenaga Kerja (orang) 490.422 496.067 503.925 505.757

Distribusi TK menurut Sektor (%) 4.27 4.25 4.27 4.26

Laju Pertumbuhan (%) - 1.15 1.58.036

10

Periklanan

Jumlah Tenaga Kerja (orang) 17.816 19.146 20.050 20.600

Distribusi TK menurut Sektor (%) 0.16 0.16 0.17 0.17

Laju Pertumbuhan (%) - 7.46 4.72 2.74

11

Permainan Interaktif

Jumlah Tenaga Kerja (orang) 22.443 23.181 23.729 23.928

Distribusi TK menurut Sektor (%) 0.20 0.20 0.20 0.20

Laju Pertumbuhan (%) - 3.29 2.37 0.84

12

Radio & TV

Jumlah Tenaga Kerja (orang) 123.051 125.392 127.189 128.061

Distribusi TK menurut Sektor (%) 1.07 1.08 1.08 1.08

Laju Pertumbuhan (%) - 1.90 1.43 0.69

13

Seni Pertunjukan

Jumlah Tenaga Kerja (orang) 72.010 75.494 79.131 79.258

Distribusi TK menurut Sektor (%) 0.63 0.65 0.66 0.67

Laju Pertumbuhan (%) - 4.84 3.49 1.44

14

Seni Rupa

Jumlah Tenaga Kerja (orang) 14.956 15.163 15.237 15.269

Distribusi TK menurut Sektor (%) 0.13 0.13 0.13 0.13

Laju Pertumbuhan (%) - 1.39 0.49 0.21

15

Teknologi Informasi

Jumlah Tenaga Kerja (orang) 65.627 67.438 69.037 69.451

Distribusi TK menurut Sektor (%) 0.57 0.58 0.59 0.58

Laju Pertumbuhan (%) - 2.76 2.37 0.60

Ekonomi Kreatif Jumlah Tenaga Kerja (orang) 11.496.875 11.661.900 11.799.568 11.874.428

Laju Pertumbuhan (%) - 1.46 1.18 0.62

Sumber : RAJM Kemenparekraf, 2014

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa pada tahun 2013, total jumlah tenaga

kerja di sektor Industri kreatif berjumlah 11.874.428 orang. Sektor mode

menyumbang serapan tenaga kerja paling besar yaitu dapat menyerap tenaga

kerja sebanyak 3.838.756 orang atau sebasar 32,33%. Sedangkan seni rupa

menjadi sektor yang paling sedikit menyumbang serapan tenaga kerja yaitu

sebesar 15.269 orang atau sebesar 0.13%. Akan tetapi laju pertumbuhan jumlah

tenaga kerja kretaif dari tahun 2010 hingga tahun 2013 mengalami penurunan,

pada tahun 2013 perkembangan SDM kreatif hanya tumbuh sebesar 0,62%. Hal

ini tentunya menjadi fenomena yang sangat mengkhawatirkan karena pada

tahun 2015 Indonesia telah memasuki MEA, dimana kompetisi di Industri kreatif

akan menjad semakin ketat. Tanpa adanya SDM kreatif yang memadai, maka

Page 17: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

69

Industri kreatif akan tergerus oleh Industri kreatif dari Negara lain.22 Data Tahun

2014, Penduduk yang Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif, Data Tahun 2015,

Penduduk yang Bekerja di Sektor Ekonomi Kreatif 15.959.590.23

Data lain menyatakan, Industri kreatif kini menjelma menjadi sektor ekonomi

yang semakin gemilang di Indonesia. Kontribusinya terhadap perekonomian

negara makin signifikan. Menariknya, industri kreatif di Indonesia bertumbuh

secara unik. Industri ini tumbuh kuat ditopang oleh kehadiran kelas menengah.

Pelaku industri ini juga mampu memahami dan selalu adaptif terhadap minat dan

perubahan selera pasar. Hasilnya, produk-produk industri kreatif yang hadir ke

pasar selalu inovatif, segar dan disukai konsumennya. Maraknya para pelaku

industri kreatif juga terbukti mampu menciptakan lapangan kerja baru sekaligus

membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga di tengah berbagai ancaman

pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor industri saat ini. Itu

sebabnya, dalam beberapa tahun terakhir industri kreatif berhasil menjelma

menjadi kekuatan ekonomi baru (new economy) di Indonesia. Karena, tidak

sedikit dari hasil produk industri kreatif Indonesia yang diekspor ke manca

negara.24

Saat menghadiri acara peresmian Konferensi Internasional Industri

Kreatif atau International Conference Creative Industry (ICCI) 2015 di Denpasar,

Bali, 11 Agustus 2015 lalu, Menteri Perindustrian Saleh Husin memaparkan,

industri kreatif di Indonesia tumbuh 5,76 persen atau tumbuh di atas rata-rata

pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,74 persen. Kontribusi industri kreatif

terhadap perekonomian RI mencapai 7 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Jika dirupiahkan, nilainya mencapai Rp 641,8 triliun. Industri ini mampu

memberikan lapangan kerja bagi sedikitnya 11,8 juta orang dari sekitar 5,4 juta

total unit usaha kreatif yang eksis di Tanah Air saat ini. Realisasi ekspor industri

kreatif di subsektor kerajinan mencapai 11,81 persen, diikuti subsektor fesyen

7,12 persen, periklanan 6,02 persen dan arsitektur 5,59 persen. Pendapatan dari

hasil ekspor sektor industri kreatif mencapai Rp 118 triliun atau 5,7 persen dari

total nilai ekspor nasional. Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Ricky Pesik saat

22 Agi Syarif Hidayat & Editya Nurdiana, Loc.Cit. 23 Be Kraf, Data Statistik dan Hasil Survei, Ekonomi Kreatif, Kerjasama Badan

Ekonomi Kreatif dan Badan Pusat Statistik 24 Lihat http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/03/10/menangkap-peluang-besar-

industri-kreatif-di-era-digital di akses 15 September 2018.

Page 18: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

70

tampil sebagai pembicara di acara gathering media dan blogger ‘Industri Kreatif

Pada Era Digital’ di kantor pusat JNE di kawasan Tomang, Jakarta Barat,

Desember 2015 lalu, menyatakan, tren geliat industri kreatif tidak hanya terjadi di

Indonesia, tapi juga di sejumlah negara lain. Mengutip data United Nations

Conference on Trade and Development (UNCTAD), Ricky Pesik menyatakan,

sejak 2002 sampai 2011 ekonomi kreatif secara global tumbuh 134 persen.

Subsektor ekonomi ini memberi kontribusi 6,1 persen pada perekonomian dunia.

Melalui Badan Ekonomi Kreatif yang baru saja dibentuk, Ricky Pesik berjanji

akan terus mendorong pertumbuhan industri ini agar memberi kontribusi lebih

signifikan lagi bagi perekonomian RI, termasuk membantu penciptaan lapangan

kerja baru. Jika kita identifikasi, selain oleh peran konsumen kelas menengah,

bertumbuhnya industri kreatif di Indonesia terjadi karena empat faktor kunci.

Pertama, pengguna seluler dan layanan data yang terus tumbuh. Kedua,

pertumbuhan jumlah pengguna beragam platform sosial media.

Ketiga, tumbuhnya industri e-commerce, termasuk marketplace berbasis

online. Keempat, dukungan yang kuat industri jasa kiriman ekspres dan logistik

di sektor hulu dan hilir.25

Tumbuhnya pengguna layanan data. CEO Group JNE Abdul Rahim Tahir

mendeskripsikan, populasi pengguna ponsel d Indonesia saat ini mencapai 260

juta orang. Angka ini melebihi jumlah penduduk Indonesia yang kini berjumlah

sekitar 255,5 juta jiwa. We Are Social, sebuah lembaga riset dan marketing

berbasis di Singapura, dalam publikasi hasil riset tentang pengguna internet di

Asia Tenggara bulan November 2015 lalu menyebutkan data pengguna yang

lebih besar lagi. Menurut lembaga riset ini, total pengguna ponsel di Indonesia

mencapai 125 persen atau ekuivalen dengan 318,5 juta nomor dari total populasi

penduduk Indonesia yang mencapai 255,5 juta orang.26

Maraknya pengguna social media. Total jumlah pengguna internet

menurut We Are Social di Indonesia per November 2015 mencapai 88,1 juta

orang. Angka ini merepresentasikan 34 persen dari total penduduk. Hasil riset

We Are Social juga menyebutkan, total pengguna aneka platform media social

seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Path di Indonesia mencapai 79 juta

orang atau 31 persen dari total populasi penduduk. Lembaga ini juga

25 Lihat http://www.tribunnews.com, Ibid. 26 Ibid.

Page 19: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

71

menyebutkan, total pengguna mobile social, yakni platform social media berbasis

smartphone seperti BlackBerry Messenger, Whatsapp, Line dan lain-lain,

mencapai 67 juta pengguna. Tak terbantahkan, pertumbuhan pengguna platform

social media membuat banyak orang terpantik ide kreatifnya untuk mencari

sumber penghasilan. Mereka ikut terjun memasarkan aneka produk kreatif

dengan memanfaatkan jejaring pertemanan yang mereka miliki. Indikator

sederhananya, adalah banyaknya produk industri kreatif hadir ditawarkan di

halaman beranda akun media social kita. Misalnya, di Facebook. Beragam

produk, mulai dari fashion & apparel, aksesoris, sampai makanan dalam

kemasan, bahkan bibit tanaman dan binatang piaraan (pet) ditawarkan di sana.

Hal serupa juga dengan mudah kita temukan di platform mobile social seperti

BlackBerry Messenger atau Whatsapp. Hadirnya beragam portal marketplace

sejak beberapa tahun terakhir ikut menopang pertumbuhan industri kreatif di

Indonesia. Platform marketplace seperti Bukalapak.com, Tokopedia, OLX dan

Elevenia mampu memberikan lahan baru baru para pelaku industri kreatif untuk

menghubungkan mereka dengan pelanggan, serta menjangkau pelanggan

dengan spektrum yang lebih luas lagi. Tidak hanya di dalam negeri, tapi juga

mancanegara. Achmad Zaky, CEO Bukalapak.com yang juga hadir sebagai

pembicara di gathering media dan blogger 'Industri Kreatif di Era Digital' di kantor

pusat JNE menyatakan, masyarakat Indonesia kini semakin melek pada dunia

digital. Tren ini sangat membantu mengatasi berbagai hambatan bagi

pengembangan industri kreatif di Tanah Air. Zaky menyebutkan, hadirnya

platform e-commerce seperti Bukalapak.com mampu membantu pelaku industri

kreatif, terutama yang berskala kecil dan menengah (UKM) mendapatkan akses

pasar baru yang lebih luas.27

Dia mencontohkan, UKM yang telah bergabung di Bukalapak.com bisa

merengkuh konsumen baru dari mana saja di belahan bumi melalui internet.

Menurut Achmad Zaky, sampai Desember 2015 lalu, sudah 500 ribu lebih UKM

industri kreatif telah bergabung di Bukalapak. Rata-rata omset penjualan bulanan

mereka mencapai Rp 5 juta dengan pertumbuhan omset penjualan yang terus

positif. Selain menyediakan akses pasar yang lebih luas dan membantu

membangun networking, hadirnya situs marketplace juga berkontribusi

27 Lihat http://www.tribunnews.com, Ibid.

Page 20: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

72

mengedukasi pelaku dan pemasar produk industri kreatif tentang metode dan

strategi pemasaran produk. Termasuk juga, edukasi tentang pentingnya menjaga

konsistensi kualitas produk, manajemen pengiriman barang pesanan pelanggan

secara tepat waktu, menindaklanjuti komplain yang masuk, dan sebagainya. Lila

Nirmandari, Chief Financial Officer (CFO) Elevenia dalam perbincangan dengan

Tribun di Jakarta, baru-baru ini, menyatakan, insiatif membangun engagement

antara penyedia marketplace dengan pelaku industri kreatif di Elevenia sangat

penting. Ini karena relasi tersebut mampu menciptakan kerjasama saling

menguntungkan jangka panjang bagi kedua pihak. Lila menyebutkan, secara

berkala pihaknya memberikan edukasi kepada industri kreatif dari kelompok UKM

tentang bagaimana mengelola produk yang dipasarkan lewat Internet. "Kita

mengajari mereka bagaimana mengelola e-mail sampai menjaga konsistensi

kualitas produk," jelas Lila. Usaha yang konsisten ini membuahkan hasil.

Sepanjang 2015 lalu, nilai penjualan total di Elevenia tumbuh 4 kali lipat dengan

membukukan angka Rp 3,5 triliun. Sebagian dari nilai penjualan tersebut

dikontribusi oleh produk industri kreatif dari UKM.28

Dukungan kuat industri jasa kiriman. Yang tak boleh dipandang sebelah

mata adalah peran industri jasa pengiriman dan logistik seperti PT Tiki Jalur

Nugraha Ekakurir (JNE). Andil industri ini sangat besar dalam mendukung

pertumbuhan industri kreatif di Tanah Air. Merekalah yang menghubungkan

pelaku industri kreatif (penjual) dengan pelanggan, hingga pelosok kecamatan di

Nusantara. Tanpa peran industri jasa pengiriman seperti yang digeluti JNE,

produk yang dipasarkan industri kreatif, baik yang mereka pasarkan secara

mandiri maupun melalui marketplace, tak akan sampai ke konsumen. Sejumlah

jenis layanan jasa pengiriman JNE selama ini berkontribusi kuat dalam

mendukung tumbuh kembang industri kreatif di Tanah Air. Misalnya, Pesona.

Produk jasa pengiriman yang merupakan singkatan dari Pesanan Oleh-oleh

Nusantara ini merupakan produk jasa kiriman yang unik dan merupakan

terobosan penting JNE dalam memajukan industri kreatif berbasis kuliner.

Layanan yang diperkenalkan ke pasar sejak 2010 lalu ini berhasil membantu

pelaku industri kreatif di bidang kuliner menjangkau pasar yang lebih luas lewat

aneka produk olahan dan jajanan khas yang menjadi ikon sebuah daerah.

28 Lihat http://www.tribunnews.com, Ibid.

Page 21: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

73

Pesona hadir sebagai produk yang menyediakan akses dua arah. Dari sisi

pelanggan, Pesona memungkinkan pelanggan JNE memesan jenis oleh-oleh

tertentu yang mereka minati secara online. Lalu, JNE langsung memproses

pesanan tersebut lalu mengirimkannya ke pemesan. Di bisnis layanan ini, JNE

telah merangkul ratusan pengusaha kuliner khas daerah.

Produk-produk layanan kiriman JNE lainnya, seperti Reg (antaran Reguler)

OKE (Ongkos Kirim Ekonomis), SS (Super Speed) dan YES (Yakin Esok Sampai)

sangat familiar di kalangan pelaku industri kreatif dalam mengirimkan barang

pesanan ke pelanggan. Begitu juga produk antaran JNE lainnyan seperti

PELIKAN (Pengiriman Lintas Kawasan). Nyatanya, bisnis layanan kiriman seperti

yang JNE geluti tidak hanya menyasar segmen pelaku dan pemasar produk

kreatif berskala rumahan dan menengah (UKM). Tapi juga segmen korporat,

termasuk klien-klien besar seperti perusahaan marketplace yang jenis barang

kirimannya sangat beragam, mulai dari produk fashion, aksesoris, produk

kesehatan dan kecantikan, sampai ke aneka kerajinan, minat dan hobi, dan lain-

lain. Satu diantara marketplace yang mempercayakan kiriman barang ke

pelanggan kepada JNE adalah Elevenia. "Selama ini JNE menjadi major partner

kami. Layanan antaran JNE selama ini memuaskan, terutama tersedianya fitur

tracking kiriman," kata Madeleine Ogn De Guzman, Vice President Elevenia

kepada Tribun di Jakarta, baru-baru ini. "Fitur ini sangat membantu kami

mengetahui alur pengiriman barang kami sampai ke tangan konsumen. Fitur ini

juga membantu kami mengukur tingkat kepuasan pelanggan," imbuhnya.

"Kualitas packing yang diberikan JNE juga bagus," lanjut Madeleine. Dalam

business update di depan media dan blogger Desember 2015 lalu, Presiden

Direktur JNE Abdul Rahim Tahir menyebutkan, setiap bulan JNE melayani 12

juta kiriman barang atau rata-rata 400.000 kiriman per hari. Dengan kekuatan

networking-nya, JNE saat ini memiliki 5.000 titik layanan yang menjangkau

seluruh kecamatan di Tanah Air, dan melayani pengiriman ke 212 negara

dengan dukungan 30.000 agen dan karyawan. Menurut Komunikasi Pemasaran

JNE Mayland Hendar Prasetyo, selama 2015 pengiriman barang di JNE

bertumbuh 39 persen dari yang pencapaian di 2014. "Sebanyak 60 hingga 70

Page 22: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

74

persen dari total jasa kiriman yang ditangani ini berasal dari para pelaku bisnis e-

commerce," kata dia.29

Banyak Peluang Bisa Digarap. Meski kini banyak pemain yang terjun di

industri kreatif, pasar industri kreatif belum jenuh. Pasar masih bisa terus

bertumbuh seiring dengan tren masyarakat Indonesia yang semakin digitalized.

Seperti dituturkan Abdul Rahim Tahir, dengan 74 juta pengguna Internet dan 260

juta pengguna telepon seluler saat ini, bisnis industri kreatif di era digital masih

menawarkan peluang sangat besar untuk digarap. Apalagi, pertumbuhan

penduduk kelas menengah di Indonesia saat ini terus terjadi. Di 2020 nanti,

jumlah warga kelas menengah di Indonesia diprediksi naik menjadi 141 juta dari

posisi 74 juta kelas menengah di 2013. "Mereka merupakan pasar potensial yang

menarik digarap," sebut Abdul Rahim Tahir. Tahun ini saja, potensi pasar

konsumen online shop, menurut estimasi Abdul Rahim Tahir, mencapai 8,7 juta

orang. Angka ini naik nyaris 2 kali lipat dari 4,6 juta online shopper di 2013.

Sementara, perputaran uang di bisnis e-commerce sepanjang 2016 ini

diproyeksikan mencapai 4,49 juta dolar AS atau tumbuh lebih dari 2 kali lipat

perputaran uang di e-commerce di sepanjang 2013 yang baru sekitar 1,8 juta

dolar AS.30

Jangan Berhenti Berbenah. Mengantisipasi peluang yang terbuka begitu

lebar dan pasar e-commerce yang semakin mature, para pelaku bisnis jasa

kiriman perlu terus berbenah. JNE, menurut Abdul Rahim, juga melakukan hal

tersebut. Antara lain dengan melakukan penyempurnaan website JNE,

peluncuran aplikasi mobile JNE App, dan pengembangan escrow account

system (rekening bersama untuk menampung sementara lalu transaksi dan

pembayaran). "Tahun ini kami menginvestasikan dana lebih dari Rp 55 miliar

untuk belanja IT (teknologi informasi," kata Abdul Rahim. Anggaran tersebut

dialokasikan untuk pembelian lisensi IT dari vendor Oracle, pengembangan data

center di Jakarta dan Surabaya serta pengembangan infrastruktur IT lainnya.

Total investasi yang JNE belanjakan di tahun 2016 ini mencapai Rp 400 miliar

lebih. Selain untuk pengembangan infrastruktur pendukung, juga untuk

menambah jumlah armada kiriman, membangun warehouse baru dan

otomatisasi sistem di internal JNE. Langkah JNE meluncurkan berbagai layanan

29 Lihat http://www.tribunnews.com, Ibid. 30 Ibid.

Page 23: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

75

baru dalam 7 Magnificent, satu diantaranya aplikasi mobile My JNE, lewat

sebuah acara yang dihadiri jurnalis dan blogger di kawasan Epicentrum, Jakarta,

baru-baru ini juga tepat dan mendapatkan momentum yang pas.31

Karena, industri kreatif dan industri terkait dengan dunia digital di Indonesia

saat ini sudah semakin matang dengan pelaku yang terlibat di dalam industri ini

yang semakin membesar. Hal itu ditunjang oleh terus tumbuhnya aplikasi mobile

berbasis smartphone. Kun Arief Cahyantoro, pengamat e-commerce asal Institut

Teknologi Bandung (ITB) memprediksi, pertumbuhan aplikasi mobile

diperkirakan bisa mencapai 45 persen. Apalagi, seperti dinyatakan CEO Lazada

Indonesia Magnus Ekbom, sekitar 85 persen pengguna smartphone di Indonesia

memiliki 10-15 aplikasi mobile. Sekitar 10 persen pengguna smartphone memiliki

lebih dari 40 aplikasi mobile. Aktivitas digital yang akan terus tumbuh inilah yang

saat ini dan ke depannya akan berdampak langsung pada perkembangan

industri kreatif dan ekonomi digital di Indonesia makin menggelora. Inilah yang

akan secara sangat signifikan menjadi energi pendorong kuat bagi terus

bertumbuhnya industri e-commerce di Indonesia. Pada gilirannya, juga akan ikut

menggenjot bisnis jasa antaran ekspres dan logistik seperti JNE. Pada akhirnya,

pertumbuhan industri kreatif dan dunia digital di Indonesia harus semaksimal

mungkin ditangkap oleh siapa saja yang merasa memiliki tanggung jawab

memajukan negeri ini demi memberikan kesejahteraan sebesar-besar kepada

anak bangsa.32

Data lain menunjukkan bahwa, Ekonomi Kreatif (Ekraf) merupakan salah

satu sektor yang diharapkan mampu menjadi kekuatan baru ekonomi nasional di

masa mendatang, seiring dengan kondisi sumber daya alam yang semakin

terdegradasi setiap tahunnya. Melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf),

Pemerintah Indonesia berusaha menaruh perhatian lebih terhadap sektor ini,

dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi dan peluang Ekonomi Kreatif di

Indonesia. Salah satu aspek penting dalam pengembangan Ekonomi Kreatif

adalah ketersediaan data dan informasi statistik yang menjadi dasar dalam

pengambilan kebijakan serta keputusan, baik bagi pemerintah maupun pelaku

Ekonomi Kreatif. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan data tersebut, Badan

Ekonomi Kreatif telah bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) pada

31 Lihat http://www.tribunnews.com, Ibid. 32 Ibid.

Page 24: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

76

tahun 2016 lalu dalam melakukan penyusunan database statistik Ekonomi Kreatif

yang memuat informasi seputar data indikator Makro Ekonomi Kreatif 2010-2015

dan hasil Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016. Hasil kerjasama tersebut

terangkum dalam infografis berikut.33

Gambar 1 PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) SEKTOR EKONOMI KREATIF (dalam Trilyun)

Sumber: Be Kraf, Data Statistik dan Hasil Survei, Ekonomi Kreatif,

PDB Ekonomi Kreatif tumbuh sebesar 4,38 persen pada tahun 2015.

Ekonomi Kreatif memberikan kontribusi sebesar 7,38 persen terhadap total

perekonomian nasional. Ekonomi Kreatif mampu memberikan kontribusi secara

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2015, sektor ini

menyumbangkan 852 triliun rupiah terhadap PDB nasional (7,38%), menyerap

15,9 juta tenaga kerja (13,90%), dan nilai ekspor US$ 19,4 miliar (12,88%). Data

juga menunjukkan peningkatan kontribusi Ekonomi Kreatif yang signifikan

terhadap perekonomian nasional dari tahun 2010-2015 yaitu sebesar 10,14% per

tahun. Hal ini membuktikan bahwa Ekonomi Kreatif memiliki potensi untuk

berkembang di masa mendatang.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan data ekonomi kreatif (ekraf), Badan

Ekonomi Kreatif (Bekraf) kembali menjalin kerjasama penyusunan data ekraf

dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Kerjasama yang dilakukan tahun 2017 ini

dilakukan untuk mengukur kinerja Sektor Ekonomi Kreatif di tahun sebelumnya.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf mengungkapkan kerjasama ini

dilakukan demi menjaga kesinambungan serta memperkaya data ekraf

Indonesia. “Data Statistik Ekraf diharapkan dapat menjadi dasar dalam

pengambilan kebijakan strategis pengembangan ekraf Indonesia, dan sekaligus

33 Be Kraf, Data Statistik dan Hasil Survei, Ekonomi Kreatif, Kerjasama Badan

Ekonomi Kreatif dan Badan Pusat Statistik,

740

760

780

800

820

840

860

PDB EkRAF2014

PDB EkRaf2015

784,82

852,24

Page 25: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

77

sebagai tolak ukur efektivitas dari program-program strategis yang sudah

dilakukan Bekraf”, ujar Triawan. Hasil pengukuran data statistik menunjukkan

bahwa kinerja ekraf Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan sepanjang

tahun sebelumnya. Produk Domestik Bruto (PDB) ekraf pada tahun 2016 naik

mencapai Rp. 922,58 Triliun dengan nilai kontribusi terhadap PDB Nasional

sebesar 7,44%, atau meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp.

852,56 Triliun atau 7,38% terhadap PDB nasional. Angka ini juga diiringi dengan

pesatnya laju pertumbuhan Ekraf sebesar 4,95% di tahun 2016 dibandingkan

tahun sebelumnya yang hanya sekitar 4,41%. Kenaikan juga terjadi di aspek

tenaga kerja. Aktivitas pada sektor ekraf tahun 2016 mampu menyerap tenaga

kerja hingga mencapai 16,91 juta orang (14,28% terhadap TK Nasional) atau

tumbuh 5,95% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar

15,9 juta orang (13,9% terhadap TK Nasional) dengan pertumbuhan sekitar

5,22%. Ekonomi kreatif juga memberikan sumbangan devisa yang signifikan bagi

Negara. Nilai ekspor ekraf di tahun 2016 naik menjadi 19,98 miliar US$ atau

lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar 19,36 miliar US$.

Dengan naiknya nilai kontribusi ini, Triawan Munaf mengaku optimistis ke depan

ekonomi kreatif dapat berkembang lebih maju lagi seiring membaiknya ekosistem

ekraf Indonesia. “Hal ini sejalan dengan keinginan Bapak Presiden untuk

menjadikan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia”,

ujar Triawan. Kerjasama ini merupakan kali kedua Bekraf berkolaborasi dengan

BPS dalam menyusun data ekraf. Hasil Survei BPS-Bekraf pada tahun berjalan

akan dipublikasikan di akhir tahun berikutnya. Sehingga kinerja sektor Ekonomi

Kreatif tahun 2017 akan disajikan di akhir tahun 2018. Untuk tahun ini, ruang

lingkup kerjasama BPS-Bekraf meliputi updating data makro Ekraf (PDB, tenaga

kerja dan ekspor), profil usaha subsektor berdasarkan Sensus Ekonomi 2016,

Aktivitas Ekraf dalam Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia (KBJI), data Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB), dan Tabel Input-Output (I-O) Ekraf. Hasil

lengkap dari kerjasama tersebut akan disampaikan pada Press Conference yang

akan diselenggarakan oleh Bekraf dan BPS.34

Kepala Badan Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan, sektor ekonomi

kreatif makin diminati oleh generasi millenial. Hal tersebut tecermin dari peminat

34 http://www.bekraf.go.id/berita/page/10/pdb-ekonomi-kreatif-semakin-mendekati

-angka-1000-triliun-pertama di akses 15 September 2018.

Page 26: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

78

seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018 yang dibuka oleh Bekraf. "

Ekonomi kreatif ini juga semakin lama semakin diminati oleh (generasi) milenial.

Ini sektor pencari kerja baru, terutama di CPNS tinggi minatnya terhadap

ekonomi kreatif ini paling tinggi," ujar Triawan di Kementerian Sekertariat Negara,

Jakarta, Selasa (23/10/2018). Triawan menjelaskan, dari tahun ke tahun

pertumbuhan tenaga kerja di sektor kreatif terus meningkat. Pada 2015, industri

ini memiliki tenaga kerja sebesar 15,9 juta orang, di 2016 sebesar 16,9 juta

orang dan di 2017 sebesar 17,4 juta orang. Adapun pada tahun ini, Bekraf

menargetkan jumlah tenaga kerja menjadi 18,1 juta orang. "Pertumbuhan dari

tenaga kerja ini juga kalau dilihat melambat. Dari 2016 5,95 persen, 2017 3,23

persen dan 2018 3,72 persen," kata Triawan. Dari jumlah tersebut, kontribusi

tenaga kerja terhadap tenaga kerja nasional mencapai 14,28 persen pada 2016

dan 13,74 persen pada 2017. Sementara kontribusi pada tahun 2015 sebesar

13,90 persen.35

IV. KESIMPULAN dan SARAN

a. Kesimpulan

1. Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

Industri Kreatif, dilihat dari jumlah tenaga kerja, saat ini mengalami

peningkatan, hal ini terlihat dari data yang ada dari tahun 2013 dan

tahun 2016. Pada tahun 2013, total jumlah tenaga kerja di sektor

Industri kreatif berjumlah 11.874.428 orang. Aktivitas pada sektor ekraf

tahun 2016 mampu menyerap tenaga kerja hingga mencapai 16,91

juta orang (14,28% terhadap TK Nasional) atau tumbuh 5,95%

dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 15,9 juta

orang (13,9% terhadap TK Nasional) dengan pertumbuhan sekitar

5,22%.

2. Selain itu PDB Ekonomi Kreatif tumbuh sebesar 4,38 persen pada

tahun 2015. Ekonomi Kreatif memberikan kontribusi sebesar 7,38

persen terhadap total perekonomian nasional. Ekonomi Kreatif

mampu memberikan kontribusi secara signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2015, sektor ini

35 Lihat Kompas.com dengan judul "Bekraf: Ekonomi Kreatif Semakin Diminati

Generasi Milenial", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/24/080000526/bekraf--ekonomi-kreatif-semakin-diminati-generasi-milenial. Di akses 15 September 2018.

Page 27: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

79

menyumbangkan 852 triliun rupiah terhadap PDB nasional (7,38%),

menyerap 15,9 juta tenaga kerja (13,90%), dan nilai ekspor US$ 19,4

miliar (12,88%). Data juga menunjukkan peningkatan kontribusi

Ekonomi Kreatif yang signifikan terhadap perekonomian nasional dari

tahun 2010-2015 yaitu sebesar 10,14% per tahun. Hal ini

membuktikan bahwa Ekonomi Kreatif memiliki potensi untuk

berkembang di masa mendatang.

b. Saran-Saran

1. Diharapkan perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia

(SDM) dalam Industri Kreatif, semakin meningkat lagi ditahun-tahun

mendatang sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang lebih

banyak lagi. Dengan makin banyak tenaga kerja yang terserap akan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2. Selain itu PDB Ekonomi Kreatif diharapkan tumbuh semakin

meningkat sehingga Ekonomi Kreatif memberikan kontribusi yang

semakin besar terhadap total perekonomian nasiona, sehingga

diharapkan Ekonomi Kreatif memiliki potensi yang lebih besar untuk

berkembang di masa mendatang

DAFTAR PUSTAKA

Andika Sari, Puteri. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Human Capital,

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan

Tantangan.

Be Kraf, Data Statistik dan Hasil Survei, Ekonomi Kreatif, Kerjasama Badan

Ekonomi Kreatif dan Badan Pusat Statistik.

Bianchini, Charles, The Creative City, Demos.

DCMS (2001), Creative Industries Mapping Document 2001 (2 ed.), London, UK:

Department of Culture, Media and Sport.

Florida, Richard. The Rise of the Creative Class. And How It's Transforming

Work, Leisure and Everyday Life, Basic Books.

Hesmondhalgh, David. (2002) The Cultural Industries, SAGE.

Hidayat, Agi Syarif & Editya Nurdiana, Strategi Pengembangan SDM Industri

Kreatif Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada

Page 28: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI … · 2020. 11. 24. · 53 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM INDUSTRI KREATIF Oleh: RR. Ella Evrita H, SE, MM. Abstract:

80

Tahun 2016, Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC Universitas

Bakrie, Jakarta. 2-3 Mei 2016.

Howkins, John. The Creative Economy: How People Make Money from Ideas,

Penguin.

https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_kreatif di akses 15 September 2018.

https://agribisnis.co.id/industri-kreatif/ di akses 15 September 2018.

http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/03/10/menangkap-peluang-besar-

industri-kreatif-di-era-digital di akses 15 September 2018.

http://www.bekraf.go.id/berita/page/10/pdb-ekonomi-kreatif-semakin-mendekati -

angka-1000-triliun-pertama di akses 15 September 2018.

Jones, P. Comfort, D., Eastwood, I., Hillier D. (2004). Creative industries:

economic contributions, management challenges and support initiatives.

Management Reseacrh News 27 (11).

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2014). Ekonomi Kreatif: Rencana

Aksi Jangka Menengah 2015-2019. Jakarta : Kementrian Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif.

Kompas.com dengan judul "Bekraf: Ekonomi Kreatif Semakin Diminati Generasi

Milenial", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/24/080000526/bekraf-

-ekonomi-kreatif-semakin-diminati-generasi-milenial. Di akses 15

September 2018.

Malayu S.P. Hasibuan, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Soekidjo. Notoatmodjo, 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

UNCTAD, Creative Economy Report 2008, UNCTAD.

Veithzal Rivai, (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Raja

Grafindo.