480
Laporan Tahunan Annual Report 2012 Towards Sustainable Growth Managing Challenges

Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

  • Upload
    dodiep

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

PT ABM Investama TbkGedung TMT 1, 18th FloorJl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560T +62 21 2997 6767F +62 21 2997 6768www.abm-investama.com

A member of Tiara Marga Trakindo Group

Laporan TahunanAnnual Report

2012

TowardsSustainableGrowth

ManagingChallenges

Laporan TahunanAnnual Report

2012PT ABM

Investama Tbk

Managing Challenges Tow

ards Sustainable Growth

Page 2: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The drastic decline of coal price in 2012 has made a big impact on ABM Investama. In these challenging times, ABM Investama directed its subsidiaries to strengthen synergies and perform internal consolidation by implementing continuous improvement of its processes, people and systems. Human resource development and corporate governance improvement were intensively performed, and investment plans selectively realized. ABM Investama is optimistic that these efforts will provide the Company with strong and sustainable growth thus create optimum benefits for all stakeholders.

Penurunan drastis harga batubara di tahun 2012 berimbas besar terhadap ABM Investama. Di masa yang penuh tantangan ini, ABM Investama mengarahkan seluruh anak perusahaannya untuk memperkuat sinergi dan melakukan konsolidasi internal dengan melakukan penyempurnaan yang terus menerus terhadap proses, manusia, dan sistem. Pengembangan SDM dan penyempurnaan tata kelola perusahaan terus dilakukan, dan rencana investasi tetap direalisasikan secara selektif. ABM Investama optimis bahwa upaya-upaya ini akan membawa Perusahaan menuju pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan serta memberikan manfaat optimum bagi seluruh pemangku kepentingan.

Managing Challenges Towards Sustainable Growth

Menghadapi Tantangan Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan

Page 3: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

1

Page 4: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

2

Daftar isiContents

1 Managing Challenge Towards Sustainable Growth 3 Ikhtisar Kinerja 2012 / 2012 Performance Highlights

Tentang ABM / About ABM 4 Sekilas Perusahaan / ABM Investama at a Glance 6 Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan / Vision, Mission and Core Values 8 Bisnis ABM Investama / Business of ABM Investama 9 ABM Investama adalah sebuah Perusahaan Energi Terintegrasi / ABM Investama is an Integrated Energy Company 10 Wilayah Operasional / Operational Areas 12 Jejak Langkah / Milestones 16 Peristiwa Penting 2012 / 2012 Event Highlights 18 Penghargaan dan Sertifikasi 2012 / Awards and Certificates 2012 20 Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights 21 Ikhtisar Saham / Stock Highlights 23 Ikhtisar Operasional / Operational Highlights 24 Tinjauan Rencana dan Strategi Perusahaan 2012 / Overview of Plans and Strategies in 2012 30 Tinjauan Industri / Industry Analysis

Dari Manajemen / From the Management 42 Laporan Dewan Komisaris / Report from the Board of Commissioners 48 Laporan Direksi / Report from the Board of Directors

59 Tinjauan Bisnis / Business Review 60 Produksi Batubara / Coal Production 70 Kontraktor Pertambangan / Contract Mining 78 Solusi Ketenagalistrikan / Power Solutions 92 Logistik Terintegrasi / Integrated Logistics 102 Jasa Rekayasa / Engineering Services 112 Sumber Daya Manusia / Human Resources 120 Teknologi Informasi & Komunikasi / Information & Communication Technology

125 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility 128 Pengembangan Masyarakat dan Lingkungan Hidup / Community Development and Environment 141 Praktik Ketenagakerjaan / Labor Practices

144 Perlindungan Konsumen / Consumer Protection 148 Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan / Health, Safety and Environment 163 Kesukarelawanan / Volunteerism

167 Tata Kelola Perusahaan / Corporate Governance 168 Komitmen Pelaksanaan GCG / GCG Implementation Commitment 169 Penerapan Prinsip-prinsip GCG / Implementation of GCG Principles 172 Elemen GCG / GCG Element 172 Piagam GCG / GCG Charter 172 Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan / Company Code of Ethics and Conduct 175 Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi /

Board of Commissioners and Board of Directors Manual 175 Peraturan Perusahaan / Company Regulations 175 Kebijakan Perusahaan / Company Policies 176 Prosedur Perusahaan / Company Procedures 176 Penilaian Penerapan GCG / Assessments of GCG Implementation 177 Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan / GCG Implementation 177 Rapat Umum Pemegang Saham / General Meeting of Shareholders 180 Dewan Komisaris / Board of Commissioners 184 Komite Audit / Audit Committee 187 Komite Nominasi dan Remunerasi / Nomination and Remuneration Committee 189 Komite Investasi / Investment Committee 191 Direksi / Board of Director 202 Audit Internal / Internal Audit 206 Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary 209 Hubungan Investor / Investor Relations 218 Manajemen Risiko / Risk Management

229 Diskusi dan Analisis Manajemen / Management Discussion and Analysis 261 Data Perusahaan / Corporate Data 280 Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris dan Direksi atas Laporan Tahunan 2012 / Responsibility of the Members of Board of Commissioners and Board of Directors Towards the Annual Report 2012 283 Laporan Keuangan Konsolidasian / Consolidated Financial Statements

Page 5: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

3

Ikhtisar Kinerja 20122012 Performance Highlights

Penjualan dan Pendapatan Jasa (US$)Sales and Services (US$)

2012

2011 714,703,117

17,7%

886.971.424

753.834.903

Pendapatan Sebelum Dihitung Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi (EBITDA - US$)Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA - US$)

Laba Bruto (US$)Gross Profit (US$)

2012

2011 158.840.163

8,5%

172.268.307 2012

2011 144.263.171

178.214.66723,5%

Page 6: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

4

ABM Investama at a Glance

PT ABM Investama Tbk (ABM Investama) adalah perusahaan energi terintegrasi yang melakukan investasi strategis di sektor terkait energi antara lain sumber daya, jasa, dan infrastruktur. Grup ABM menyediakan solusi energi terintegrasi dengan bisnis sinergi yang berfokus pada tiga unit bisnis utama yaitu produksi batubara, jasa kontraktor pertambangan, dan solusi ketenagalistrikan yang didukung oleh dua komponen bisnis penting yaitu jasa rekayasa dan logistik terintegrasi.

Perusahaan didirikan pada tanggal 1 Juni 2006 dengan nama PT Adiratna Bani Makmur. Pada tahun 2009 Perusahaan berganti nama menjadi PT ABM Investama dan mengakuisisi mayoritas saham beberapa perusahaan di bawah Grup TMT. Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan holding yang kuat yang

PT ABM Investama Tbk (ABM Investama), is an integrated energy company making strategic investments in energy resources, services and infrastructure. ABM group provides integrated energy solutions with business synergy focusing on the three key businesses areas of coal production, mining contract services, and power solutions, supported by the two crucial components of engineering services and integrated logistics.

The Company was established on 1 June 2006 under the name of PT Adiratna Bani Makmur. In 2009 the Company changed its name into PT ABM Investama and acquired majority shares of several companies of the TMT group. Such reorganization has positioned ABM Investama to be a solid holding company providing guidance, planning

Sekilas Perusahaan

Menjadi entitas bisnis yang lebih terbuka, lebih progresif, dan lebih responsif menghadapi iklim persaingan usaha yang semakin ketat dan menantang.Creating more open, more progressive and more responsive business units to cope with a more competitive and challenging business climate.

550,6 juta lembar sahammillion of shares

Page 7: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

5

bertugas memberikan arahan dan perencanaan bisnis serta melakukan ekspansi melalui investasi strategis. Dengan demikian, unit-unit usaha dapat menjadi entitas bisnis yang lebih terbuka, lebih progresif, dan lebih responsif menghadapi iklim persaingan usaha yang semakin ketat dan menantang serta mampu memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan.

ABM Investama menjadi perusahaan publik pada tanggal 6 Desember 2011 dengan mencatatkan 550,6 juta lembar saham di Bursa Efek Indonesia dengan kode ABMM dan merubah namanya menjadi PT ABM Investama Tbk. Perusahaan memiliki lima unit usaha yaitu PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), PT Cipta Kridatama (CK), PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), PT Sanggar Sarana Baja (SSB) dan PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) dengan total karyawan lebih dari 9.000 orang.

business and expanding through strategic investment. All this is aimed toward creating more open, more progressive and more responsive business units to cope with a more competitive and challenging business climate so as to create added value for all stakeholders.

ABM Investama went public on 6 December 2011 by listing 550.6 million shares at the Indonesia Stock Exchange with ticker name ABMM and change its name to PT ABM Investama Tbk. The Company has five business units: PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), PT Cipta Kridatama (CK), PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), PT Sanggar Sarana Baja (SSB) and PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) with a total of more than 9,000 employees.

Page 8: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

6

VisionTo be the leading investment company with strategic

investments in energy resources, energy services, and

energy infrastructures.

VisiUntuk menjadi perusahaan investasi terkemuka dengan melakukan berbagai investasi strategis di bidang sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi.

Vision, Mission and Core ValuesVisi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan

1. Secara terus menerus menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkualitas bagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia.

2. Selalu memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan yang memaksimalkan nilai pemegang saham.

3. Senantiasa menyediakan solusi-solusi bernilai tambah yang akan mengoptimalkan kepuasan pelanggan.

4. Secara aktif terlibat dalam masyarakat sebagai warga korporat yang baik.

1. To continually create meaningful and challenging job opportunities for as many Indonesians as possible.

2. Toensuresustainableandprofitablegrowththatmaximizes shareholder value.

3. To provide value-added solutions that will optimize customer satisfaction.

4. To actively engage within communities as good corporate citizen.

MisiMission

Page 9: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

7

INTEGRITASKita senantiasa menerapkan standar etika dan moral tertinggi dengan selalu mengedepankan azas kejujuran dan keadilan dalam setiap kegiatan.

PENGEMBANGAN BERKELANJUTANKita bertekad untuk senantiasa mengembangkan perusahaan kita berikut sumber daya manusianya.

KEUNGGULANKita terus berupaya mencapai standar kinerja tertinggi.

PROAKTIFKita terus mencari dan mengadopsi teknik dan pendekatan baru untuk meningkatkan mutu bisnis kita.

TANGGUNG JAWABKita bertanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan atas segala keputusan dan tindakan yang kita ambil.

KERJA SAMA KELOMPOKKita mendorong dan mendukung keanekaragaman tenaga kerja berdasarkan azas saling percaya dan menghormati, serta bersama-sama mencapai semua sasaran yang telah ditetapkan dengan berkomunikasi secara baik.

INTEGRITYWe enforce the highest ethical and moral standards, demonstrating honesty and fairness in all activities.

CONTINUOUS DEVELOPMENTWe are committed to continuously developing both our companies and employees.

EXCELLENCEWe continuously strive to achieve the highest standards of result.

PROACTIVEWe pursue and adopt new techniques an approaches to improve our business quality.

ACCOUNTABILITYWe assume responsibility to shareholders for all decisions and actions taken.

TEAMWORKWe promote and support a multicultural workforce, based on trust and respect, achieving goals by communicating appropriately.

Core ValuesNilai-nilai Inti

KOMPETENMenunjukkan kompetensi kepemimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat.

BERWAWASAN KE DEPANDapat menetapkan tujuan secara menyeluruh; memiliki visi yang dapat dikomunikasikan dengan baik dan kemudian dimiliki oleh seluruh anggota organisasi; mempunyai gambaran bagaimana cara untuk meraih keberhasilan dan menetapkan prioritas berdasarkan nilai-nilai inti perusahaan.

MENGINSPIRASIMemperlihatkan kepercayaan diri dalam semua interaksi; memegang kendali; memiliki daya tahan; senantiasa berkomunikasi, memberi inspirasi, dan memberdayakan para karyawan untuk terus berprestasi.

MENGAKTUALISASI DIRITerus mengembangkan potensi diri dan mencari tantangan baru.

JUJUR DAN RENDAH HATISelalu bersikap tulus, rendah hati, dapat diandalkan, dan jujur dalam menjaga kepercayaan.

COMPETENTDisplay leadership competence in making correct decisions.

VISIONARYSet encompassing goals; have a well-communicated vision that all members of the organization take ownership; envision how to succeed and establish priorities based on the Company’s core values.

INSPIRINGExhibit confidence in all interactions; take charge; demonstrate endurance; communicate, inspire and empower others to achieve new heights.

SELF-ACTUALIZATIONDevelop self potential and seek new challenges.

HONEST AND HUMBLEBe sincere, modest, reliable, and straightforward in maintaining trustworthiness.

Leadership TraitsSifat-sifat Kepemimpinan

Perusahaan menanamkan setiap nilai dalam operasional sehari-hari untuk memperkuat jiwa kepemimpinan.We instill each value in our day-to-day operations to strengthen our leadership.

Page 10: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

8

Business of ABM InvestamaBisnis ABM Investama

We see our business within the three key business areas of coal production, contract mining and power solutions, supported by the two crucial components of engineering services and integrated logistics.

Committed to providing a wider range of energy related products andservicesoffering,thisintegratedbusinesscreatessynergyandoffersend-to-endenergysolutionsthatenableustoprovideamoreefficientcoststructure;increasingprofitability;andassuringbusinesssustainability.

Bisnis kami terdiri dari tiga unit bisnis utama yakni produksi batubara, jasa kontraktor pertambangan dan solusi ketenagalistrikan, yang didukung oleh dua komponen penting yakni layanan jasa rekayasa dan logistik terintegrasi.

Berkomitmen untuk memberikan layanan dan produk yang lebih beragam, pola bisnis terpadu ini menciptakan sinergi dan memberikan solusi energi yang menyeluruh, sehingga kami dapat menciptakanstrukturbiayayanglebihefisien;meningkatkanprofitabilitas,danmenjaminkeberlanjutanbisnis.

• Diperkirakanterdapat221jutatoncadanganbatubaradan561jutatonsumberdayabatubara Estimated 221 million tons of coal reserves and 561 million tons of coal resources

• Kapasitasproduksidiharapkanmeningkatsecarasignifikanmenjadi12,5jutatondalamjangkasedang Production capacity is expected to ramp up significantly to 12.5 million tons in the medium term

• Termasuksalahsatukontraktor terkemuka di Indonesia

One of the leading mining contractors in Indonesia

• Menyediakanlayananpenuhjasa pertambangan dari “tambang ke pelabuhan”

Provides full end-to-end “pit to port” contract mining services

• Perusahaanpenyedialistriktemporerterbesar, dengan pangsa pasar 44% di Indonesia

Leading temporary power provider, with 44% market share in Indonesia

• Kapasitaspembangkitlistriklebihdari1 GW

Electricity generation capacity of more than 1 GW

• Memperluasportofoliodenganmeningkatkan bisnisnya di sektor Independent Power Production (IPP)

Expand portfolio through leveraging its business in the Independent Power Production (IPP) sector

• SSBdanCKBmenyediakanlayananjasarekayasadandukunganlogistikterintegrasiuntuk grup ABM dan grup TMT

SSB and CKB to provide engineering services and integrated logistics support to the ABM Group and TMT Group

• Anakperusahaanmenyediakanlayananintragroup,sehinggadapatmencapaiefisiensibiayadanmeningkatkandukunganuntukbisnisgrup

The Group subsidiaries provide substantial intragroup services, thereby achieving cost efficiency and increasing business support

Page 11: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

9

ABM Investama is an Integrated Energy CompanyABM Investama adalah sebuah Perusahaan Energi Terintegrasi

99,99% 99,99% 99,98% 99,96% 99,99%

Committed to grow in the focused activities of coal production, contract mining, power solutions,engineering services, and integrated logistics.

Berkomitmen untuk tumbuh dalam kegiatan bisnis yang fokus pada penambangan batubara, jasa kontraktor pertambangan, solusi ketenagalistrikan, jasa rekayasa, dan logistik terintegrasi.

Valle Verde Pte. Ltd. Public55% 22%PT Tiara Marga

Trakindo (“TMT”) 23%

PT Cipta Kridatama

CONTRACT MINING

PT Sumberdaya Sewatama

PT Reswara Minergi Hartama

PT Tunas Inti Abadi PT Meppogen PT Prima

Wiguna ParamaPT Alfa Trans Raya

PT Baruna Dirga Dharma

PT Media Djaya Bersama

PT Bara Energi Lestari

PT Mifa Bersaudara

PT Pelabuhan Buana Reja

PT Sanggar Sarana Baja

PT Cipta Krida Bahari

POWER SOLUTIONSCOAL PRODUCTION

COAL PRODUCER IPP – GAS MATERIAL HANDLING SHIPPING COMPANY

COAL LOGISTICS

HOLDING COMPANY

COAL PRODUCER

COAL PRODUCER

PORT SERVICE/MANAGEMENT

ENGINEERING SERVICES INTEGRATED LOGISTICS

PT Pradipa Aryasatya

IPP – THERMAL ENERGY

PT Nagata Bisma Shakti

IPP – RENEWABLE ENERGY

PT Energi Alam Raya Semesta

IPP – THERMAL ENERGY

Page 12: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

10

Operational AreasWilayah Operasional

COMPREHENSIVE FOOTPRINT AND MARKET COVERAGE ACROSS INDONESIA

As one of the leading integrated energy companies, we recognize that our responsibilities to the nation begin with our most important role of providing energy to power modern life. Our responsibilities also extend to proper business conduct, our adherence to the highest legal and ethical standards, our environmental performance, the practice of good corporate citizenship within communities, and the quality of our interactions with our stakeholders – in effect, the public at large.

Having fully integrated operations since 2009 across Indonesia and through its subsidiaries, ABM is ensuring its presence in providing services from the far western regions to the far eastern regions of Indonesia.

KEBERADAAN DAN CAKUPAN PASAR DI SELURUH INDONESIA

Sebagai perusahaan energi terintegrasi yang terkemuka, kami menyadari bahwa tanggung jawab kami kepada bangsa dimulai dari peran kami sebagai penyedia energi untuk kehidupan modern. Cara kami menjalankan bisnis dengan menjunjung tinggi standar etika dan hukum, menjaga lingkungan, serta melaksanakan praktik-praktik warga korporat yang baik di tengah masyarakat adalah bagian dari tanggung jawab kami. Begitu pula dengan interaksi kami dengan seluruh pemangku kepentingan, dalam hal ini masyarakat luas.

Dengan menjalankan kegiatan bisnis terintegrasi sejak 2009 di seluruh Indonesia melalui anak perusahaannya, ABM Investama memastikan kehadirannya dan menyediakan layanan dari bagian barat hingga jauh ke timur Indonesia.

Banda Aceh

Medan

Padang

Air Muning Muko-Muko

Kota Bangun

Pengkalan Bun

JonggonTanjung Adaro Batu Kajang

Mangkal ApiPangkalanbun

Pontianak

SangattaBontang

Samarinda

Balikpapan

Sanga-sangaSenakin

Sungkai

SatuiSungai Danau

Pekanbaru

Tanggerang

JakartaLamongan

Surabaya

Denpasar Mataram

Batu Hijau

Makassar

Manado Ternate

Sorong

Ambon

Timika

JayapuraGrasberg

Kuala Kencana

Soroako

Palembang

Bengkulu

Jambi

Duri

Batam

Bengalon

Tarakan

Tanjung Redep

Page 13: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

11

RESWARA : Lokasi Konsesi Pertambangan

RESWARA : Mining Concession Sites

SS: Solusi Ketenagalistrikan

SS: Power SolutionsServices

SSB: Workshop Jasa Rekayasa

SSB: EngineeringServices Workshop

CKB: Kantor LogistikTerintegrasi

CKB: Integrated Logistics Offices

CK: Lokasi KontrakPertambangan

CK: Contract MiningProject Sites

Banda Aceh

Medan

Padang

Air Muning Muko-Muko

Kota Bangun

Pengkalan Bun

JonggonTanjung Adaro Batu Kajang

Mangkal ApiPangkalanbun

Pontianak

SangattaBontang

Samarinda

Balikpapan

Sanga-sangaSenakin

Sungkai

SatuiSungai Danau

Pekanbaru

Tanggerang

JakartaLamongan

Surabaya

Denpasar Mataram

Batu Hijau

Makassar

Manado Ternate

Sorong

Ambon

Timika

JayapuraGrasberg

Kuala Kencana

Soroako

Palembang

Bengkulu

Jambi

Duri

Batam

Bengalon

Tarakan

Tanjung Redep

Page 14: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

12

19771970 1992

AHK Hamami mendirikan PT Trakindo Utama (Trakindo), yang kemudian menjadi satu-satunya distributor resmi dari peralatan berat dan mesin-mesin Caterpillar di Indonesia.

1997

Trakindo mendirikan anak perusahaan, PT Sanggar Sarana Baja pada tanggal 19 Maret 1977 untuk menyediakan rancangan (desain) dan pelayanan fabrikasi untuk kebutuhan pasar yang berkaitan dengan peralatan berat.

PT Sumberdaya Sewatama, anak Perusahaan di bawah Trakindo didirikan pada tanggal 27 Maret untuk penyediaan tenaga listrik melalui penyewaan genset untuk berbagai proyek.

PT Sumberdaya Sewatama, (SS), a subsidiary of Trakindo was established on 27 March, to provide power through leasing power generators for all kinds of projects..

PT Cipta Krida Bahari, sebuah perusahaan freight forwarding didirikan pada tanggal 9 Mei.

PT Cipta Krida Bahari, a freight forwarding company, was established on 9 May.

PT Cipta Kridatama (CK) didirikan pada tanggal 8 April untuk memenuhi kebutuhan pasar terhadap jasa pelayanan sewa alat berat dan kemudian menjadi kontraktor pada industri pertambangan.

PT Cipta Kridatama (CK) was established on 8 April, to fulfill market demand for heavy machinery rentals, subsequently becoming a contractor for the mining industry.

AHK Hamami founded PT Trakindo Utama (Trakindo), which became the sole authorized dealer in Indonesia for Caterpillar heavy equipment and machinery products.

Trakindo established a subsidiary, PT Sanggar Sarana Baja, on 19 March 1977, to provide design and fabrication services for the heavy equipment market.

MilestonesJejak Langkah

Page 15: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

13

20092000 2006 2007

Trakindo Utama menjadi sebuah induk perusahaan yang terintegrasi, hal ini ditandai dengan berubahnya PT Trakindo Utama menjadi PT Tiara Marga Trakindo (TMT) pada tanggal 16 Agustus 2000.

Trakindo Utama became an integrated holding company, marked with the change of PT Trakindo Utama to become PT Tiara Marga Trakindo (TMT) on 16 August 2000.

PT Alfa Trans Raya dibentuk sebagai anak perusahaan dari CKB Logistics pada tanggal 28 November sebagai perusahaan perkapalan yang memberikan pelayanan terutama di sektor yang terkait dengan industri energi, serta membeli kapal pertama yang diberi nama Alfa Trans Satu pada Desember.

PT Alfa Trans Raya was established as a subsidiary of CKB Logistics on 28 November, as a shipping company primarily serving energy-related sectors, and purchased its first ship named Alfa Trans Satu in December.

PT Cipta Krida Bahari memperkenalkan nama dan logo baru sebagai CKB Logistics.

PT Cipta Krida Bahari introduced its new branding and company logo as CKB Logistics.

Pada bulan Desember, PT Sumberdaya Sewatama dan PT Sanggar Sarana Baja mengambil alih PT Tunas Inti Abadi, sebuah konsesi batubara di Kalimantan Selatan.

In December, PT Sumberdaya Sewatama and PT Sanggar Sarana Baja took control of PT Tunas Inti Abadi, which had a coal concession in South Kalimantan.

PT Tiara Marga Trakindo mengambil alih PT Adiratna Bani Makmur pada bulan Agustus dan mengubah nama menjadiPT ABM Investama, yang kemudian menjadi pemilik saham mayoritas dari PT Sanggar Sarana Baja, PT Sumberdaya Sewatama,PT Cipta Krida Bahari, PT Tunas Inti Abadi, dan juga pemilik minoritas PT Cipta Kridatama.

PT Tiara Marga Trakindo acquired PT Adiratna Bani Makmur in August, and changed its name to PT ABM Investama. The company then acquired majority shares in PT Sanggar Sarana Baja, PT Sumberdaya Sewatama, PT CKB Logistics and PT Tunas Inti Abadi. Its also acquired minority shares in PT Cipta Kridatama.

Page 16: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

14

2010 2011

PT ABM Investama menjadipemilik saham mayoritasatas PT Cipta Kridatama padatanggal 10 Desember.

PT ABM Investama became the majority shareholders of PT Cipta Kridatama on 10 December.

PT Reswara Minergi Hartama didirikan pada tanggal 16 November, diposisikansebagai sebuah sub-holding di bidang pertambangan terintegrasi menangani sektor industri yang berkaitan denganpertambangan batubara.

PT Reswara Minergi Hartama was established on 16 November, taking the position of holding company for all coal mining related businesses.

Pada bulan Desember, untukmendukung perdaganganCompliant Coal yang diproduksi oleh PT TIA dan batubara lainnya. Reswara mendirikan PT Pelabuhan Buana Reja yang akan menjadi pengelola pelabuhan untuk batubara.

In December, to support PT TIA and other coal trading activities, Reswara established a ports company named PT Pelabuhan Buana Reja (PBR) to serve the coal industry.

Pada bulan November, PT Sumberdaya Sewatama membeli saham minoritas di PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen), sebuah perusahaan pembangkit listrik yang beroperasi di Sumatera Selatan.

In November, PT Sumberdaya Sewatama acquired minority shares in PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen), a power generation company operating in South Sumatra.

Pada bulan Maret, PT ABM Investama meningkatkan investasi saham dengan melakukan konversi Obligasi Wajib Konversi, yang setara dengan 64,7111% saham PT ABM Investama. Konversi in dilakukan oleh Valle Verde Ltd, perusahaan berbasis Singapura milik Keluarga Hamami.

Pada tanggal 23 Mei, PT Sumberdaya Sewatama (SS) membentuk 2 anak perusahaan baru dengan nama PT Nagata Bisma Shakti (Nagata), yangberfokus pada energi terbarukan, dan PT Pradipa Aryasatya (Pradipa)dengan fokus pada energi termal, sejalan dengan rencana ekspansinya ke Pembangkit Tenaga Listrik Independen/Captive.

On 23 May, PT Sumberdaya Sewatama (SS) established 2 new subsidiaries under the names PT Nagata Bisma Shakti (Nagata), which focuses on renewable energy, and PT Pradipa Aryasatya (Pradipa) which focuses on thermal energy, in line with its expansion plan into Independent/Captive Power Plants.

In March, PT ABM Investama increased its equity through conversion of Mandatory Convertible Bonds equal to a value of 64,7111% ownership of PT ABM Investama by Valle Verde Ltd, a Singaporean-based company owned by The Hamami Family.

Pada tanggal 26 Mei, PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) memperluas portofolio melalui pendirian PT Baruna Dirga Dharma (BDD), sebuah perusahaan untuk transportasi batubara & layanan tongkang dan kapal tunda.

Pada tanggal 26 Juni PT Sanggar Sarana Baja (SSB) mendirikan PT Prima Wiguna Parama (PWP) untuk mengelola penanganan peralatan yang terkait dengan industri energi.

On 26 May, PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) also expanded its portfolio through establishing PT Baruna Dirga Dharma (BDD), a coal transport tug & barge service company.

On 26 June, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) established PT Prima Wiguna Parama (PWP) to manage materials handling for equipment related to the energy industry.

Jejak LangkahMilestones

Page 17: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

15

2011

Pada tanggal 28 Juni Reswara mengakuisisi PT Media Djaya Bersama (MDB), yang mengoperasikan dua konsesi batubara di Aceh yaitu PT MIFA Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari (BEL).

On 28 June, Reswara acquired PT Media Djaya Bersama (MDB), which operates 2 coal concessions in Aceh namely PT MIFA Bersaudara and PT Bara Energi Lestari (BEL).

Pada tanggal 21 September, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) memperkenalkan logo baru perusahaan.

Pada tanggal 6 Desember, ABM Investama berhasil melaksanakan pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia dan resmi menjadi Perusahaan Publik.

On 6 December, ABM Investama held its initial public offering at the Indonesia Stock Exchange and officially become a Public Listed Company.

On 21 September, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) introduced its new company logo.

In November 2012 Sewatama issued bonds consisting of conventional bonds and Sukuk Ijarah for as much as Rp 1 trillion at the Indonesian Stock Exchange

18 Desember 2012 - PT ABM Investama Tbk. (IDX:ABMM) melalui anak perusahaannya PT Cipta Kridatama (CK) yang beroperasi di bidang jasa kontraktor pertambangan mengamankan kontrak senilai US$ 396 juta untuk layanan tambang dengan PT Tunas Muda Jaya untuk limatahun ke depan.

On 29 August 2012 Sewatama announced a 70 percent acquisition of independent power plant company PT Energi Alamraya Semesta (EAS). PT Pradipa Aryasatya, a Sewatama subsidiary active in thermal energy within the independent power sector served as a vehicle for the acquisition worth US$ 7 million.

On 22 November 2012 – PT Tunas Inti Abadi (TIA) secured an additional 3 million metric tons under its coal sales contract with AVRA Commodities over the next five years; effectively increased the total deal to 18 million metric tons consisting of TIA Compliant Coal and other coals being sold through TIA Traded Coal.

On 18 December 2012 – PT ABM Investama Tbk. (IDX: ABMM) through its subsidiary PT Cipta Kridatama (CK), which operates in contract mining services, secured a US$ 396 million contract for mining services with PT Tunas Muda Jaya for the next five years

2012

29 Agustus 2012 Sewatama mengumumkan akuisisi 70% dari saham perusahaan pembangkit listrik independen PT Energi Alamraya Semesta (EAS). PT Pradipa Aryasatya, anak perusahaan Sewatama yang bergerak di bidang energi termal pada sektor pembangkit listrik independen menjadi sarana akuisisi senilai US$ 7 juta.

November 2012 Sewatama menerbitkan surat utang yang terdiri dari obligasi konvensional dan Sukuk Ijarah dengan jumlah Rp 1 triliun di Bursa Efek Indonesia.

22 November 2012 - Tunas Inti Abadi (TIA) mengamankan tambahan 3 juta metrik ton dalam kontrak penjualan batubara dengan Avra Commodities untuk lima tahun ke depan. Hal ini secara efektif meningkatkan kesepakatan total menjadi 18 juta metrik ton yang terdiri dari TIA Compliant Coal dan batu bara lainnya yang dijual melalui TIA Traded Coal.

Page 18: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

16

Sewatama Corporate Citizenship: Proyek Rehabilitasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro (PLTMH) di daerah Kasepuhan Cipta Gelar Taman Nasional Gunung Halimun Sukabumi, Jawa Barat.Sewatama Corporate Citizenship: Micro Hydro Power Plant Rehabilitation Project in Kasepuhan Cipta Gelar, Mount Halimun National Park, Sukabumi, West Java.

Konstruksi MDB (MIFA) dimulai.MDB (MIFA) started construction.

Januari / January Maret / March

2012 Event HighlightsPeristiwa Penting 2012

Penandatanganan Kontrak Kerjasama PT CK dan PT Riau Bara Harum. Signing of the Cooperation Contract between PT CK and PT Riau Bara Harum.

Februari / February

Reswara menandatangani perjanjian dengan MIFA, MDB, dan MLD, untuk Proyek Pengembangan dan pembangunan pertambangan di Aceh.Reswara signed agreements with MIFA, MDB, and MLD for the Development and Construction of mining project in Aceh.

Konversi utang ABM ke ekuitas untuk meningkatkan modal Group RWA.ABM loan conversion to equity to increases capital of RWA group.

MIFA menandatangani kontrak EPC dengan BAMA untuk Proyek Aceh.MIFA signed EPC contract with BAMA for Aceh Project.

April / April

Mei / May Juni / June

Rapat Umum Pemegang Saham PT ABM Investama Tbk. tanggal 31 Mei 2012.The Annual General Meeting of Shareholders of PT ABM Investama Tbk. on 31 May 2012

CK menandatangani kontrak kerjasama dengan PT Rinjani Kertanegara.CK signed the cooperation contract with PT Rinjani Kertanegara.

TIA menandatangani kontrak jangka panjang dengan Avra Commodities untuk pasar China dengan volume sebesar 15 juta ton selama 5 tahun.TIA signed long-term contract with Avra Commodities for the China market with a volume of 15 million tons coal over 5 years.

MIFA menandatangani kontrak EPCM dengan MLD untuk pengembangan CPP, 2 OLC fase 1 dan sistem BLC.MIFA signed EPCM contract with MLD for development of CPP, 2 OLC phase 1 and a BLC system.

Page 19: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

17

ABM Investama masuk dalam peringkat 50 perusahaan terbaik di Indonesia melalui ajang “Best of the Best 2012” dari Majalah Forbes. ABM Investama was awarded “Best of the Best 2012” from Forbes Magazine.

CK menandatangani Kontrak Kerjasama dengan PT Tunas Muda Jaya. CK signed Cooperation Contract with PT Tunas Muda Jaya.

Desember / December

Forum CEO Fortune “Menuju Indonesia yang lebih baik” dihadiri oleh Bapak Andi Djajanegara dan enam belas CEO dari perusahaan nasional lain.Fortune CEO’s Forum “To a better Indonesia” was attended by Pak Andi Djajanegara and another sixteen CEOs of national companies.

Volume produksi dan penjualan TIA mencapai lebih dari 400 ribu ton. TIA has achieved over 400 thousand tonnes production and sales volume.

MIFA memperoleh ijin lokasi untuk terminal khusus.MIFA has received location permit for special terminal.

Tim pemasaran MIFA dan RWA berhasil melakukan pengapalan pertama ke perusahaan semen Lafarge.MIFA and RWA marketing team had successfully made first shipment to Lafarge cement.

Paparan Publik Sewatama Obligasi dan Sukuk Ijarah dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp1 Triliun.Sewatama Public Expose for Bonds and Sukuk Ijarah with a maximum value of Rp1 Trillion. CKB Logistics meraih Indonesia

Logistics Service Provider of The Year dari Frost & Sullivan, 2012 Frost & Sullivan Excellence Award.CKB Logistics was awarded Indonesia Logistics Service Provider of The Year from Frost & Sullivan, 2012 Frost & Sullivan Excellence Award.

Juli / July Oktober / October

Paparan Publik ABM di Investor Summit tanggal 28 November 2012.ABM Public Expose at the Investor Summit on 28 November 2012.

Nopember / November

CKB Logistics meraih penghargaan Best Market Driving Company & Best Innovation in Marketing dari Majalah Marketing.CKB Logistics was awarded the Best Market Driving Company & Best Innovation in Marketing from Marketing Magazine.

Willy A. Adipradana terpilih sebagai Indonesia Best CFO 2012 dari Majalah SWA. Willy A. Adipradana was chosen as Indonesia’s Best CFO 2012 from SWA Magazine.

Page 20: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

18

Awards and Certifications 2012Perhargaan dan Sertifikasi 2012

Penghargaan Nihil Kecelakaan dan Penghargaan Tertib K3 dari pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Zero Accident and HSE awards from the Governor of DKI Jakarta Province.

Penghargaan Nihil Kecelakaan dan Penghargaan Tertib K3 dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Zero Accident and HSE awards from the Ministry of Manpower and Transmigration.

Penghargaan Nihil Kecelakaan dan Penghargaan Tertib K3 dari Gubernur Kalimantan Timur.

Zero Accident and HSE awards from the Governor of East Kalimantan.

PT Sanggar Sarana Baja-Divisi Fabrikasi (SSBF)

Penghargaan Kecelakaan Nihil dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Zero Accident and HSE awards from the Ministry of Manpower and Transmigration Republic of Indonesia.

PT Cipta Kridatama PT Cipta Kridatama

Sertifikasi ISO 9001:2008

ISO 9001:2008 Certification

PT Sanggar Sarana Baja-Divisi Remanufacturing (SSBR)

Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja (K3) dari Gubernur Kalimantan Timur.

Zero Accident and HSE awards from the Governor of East Kalimantan.

PT Cipta Kridatama

Finalis Indonesia Green Concern Company 2012 oleh Majalah SWA.

Finalist of Indonesia Green Concern Company 2012 held by SWA Magazine.

CKB Logistics

Indonesia Logistics Service Provider of The Year oleh Frost & Sullivan , 2012 Frost & Sullivan Excellence Award.

Indonesia Logistics Service Provider of The Year by Frost & Sullivan , 2012 Frost & Sullivan Excellence Award.

CKB Logistics

Penghargaan “Best of the best 2012” dari Majalah Forbes .

“Best of the best 2012” award from Forbes Magazine.

ABM Investama

Penghargaan The Best Innovation in Marketing dari majalah Marketing. The Best Innovation in Marketing award from Marketing Magazine.

PT Cipta Krida Bahari

Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja (K3) Dari Gubernur Kalimantan Timur.

Zero Accident and HSE awards from the Governor of DKI Jakarta Province.

PT Cipta Kridatama

PT Sanggar Sarana Baja-Divisi Fabrikasi (SSBF)

Page 21: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

19

Jack Up Barge (JUB) - Pelabuhan MIFAJl. Nasional Meulaboh - Tapatuan

Desa Peunaga CutMeulaboh - Aceh Barat

Page 22: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

20

Financial HighlightsIkhtisar Keuangan

PT ABM INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK dalam Dollar Amerika Serikat kecuali dinyatakan lain

in United States Dollarunless otherwise stated

2012 2011 2010

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

Penjualan dan pendapatan jasa 886.971.424 753.834.903 520.066.371 Sales and services

Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa

714.703.117 594.994.740 440.897.210 Cost of goods sold and services

Laba Bruto 172.268.307 158.840.163 79.169.161 Gross Profit

Laba Usaha 55.958.825 82.741.409 41.862.082 Income from Operations

EBITDA 178.214.667 144.263.171 87.565.874 EBITDA

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 23.073.014 61.640.541 34.172.368 Income Before Income Tax

Beban pajak penghasilan (10.645.279) (6.376.996) (7.316.131) Income tax expense

LABA TAHUN BERJALAN 12.427.735 55.263.545 26.856.237 INCOME FOR THE YEAR

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

6.766.986 54.687.779 24.945.555 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:

Income for the year attributable to:

- Pemilik entitas induk 13.637.610 55.534.681 23.424.848 - Owners of the parent company

- Kepentingan non-pengendali (1.209.875) (271.136) - Non-controlling interest

Total laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:

Total comprehensive income for the year attributable to:

- Pemilik entitas induk 7.976.861 54.958.915 24.945.555 - Owners of the parent company

- Kepentingan non-pengendali (1.209.875) (271.136) - Non-controlling interest

Laba per lembar saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

Earnings per share attributable to the owners of the parent company

- Dasar 0,00495 0,02561 0,02837 - Basic

- Dilusian - 0,02345 0,01001 - Diluted

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

Total Aset 1.263.397.731 1.110.929.723 538.586.244 Total Assets

Total Liabilitas 917.337.707 773.820.291 418.621.981 Total Liabilities

Total Ekuitas 346.060.024 337.109.432 119.964.263 Total Equity

RASIO USAHA (%) OPERATING RATIO (%)

Laba Bersih terhadap total aset 1,08 5,00 4,35 Net Income / Total Assets (%)

Laba Bersih terhadap ekuitas 3,94 16,47 19,53 Net Income / Total Equity (%)

Laba Bersih terhadap penjualan dan pendapatan jasa

1,54 7,37 4,50 Net Income / Sales and services (%)

RASIO KEUANGAN (X) FINANCIAL RATIO (X)

Total Aset Lancar / Total Total Current Assets / Total

Liabilitas Jangka Pendek 1,23 1,36 0,89 Current Liabilities

Total Liabilitas / Total Ekuitas 2,65 2,30 3,49 Total Liabilities / Total Equity

Total Liabilitas / Total Aset 0,73 0,70 0,78 Total Liabilities / Total Assets

Page 23: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

21

Stock HighlightsIkhtisar Saham

KINERJA SAHAM DI TAHUN 2012STOCK PERFORMANCE IN 2012

Jan

Volume / Volume Tertinggi / Highest Terendah / Lowest Penutupan / Closing

4,500

3,000

3,500

4,000

70

0

10

20

30

40

50

60

Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des

Harga/Price (Rp) Volume (juta/million)

Volume dan Harga Saham (Rp)

2012 2011Volume and Share Price

(Rp)Tertinggi/Highest

Terendah/Lowest

Tertinggi/Highest

Terendah/Lowest

Harga Saham (Rp) Share Price (Rp)

Triwulan Pertama Rp3.950 Rp3.575 - - First Quarter

Triwulan Kedua Rp3.975 Rp3.375 - - Second Quarter

Triwulan Ketiga Rp3.775 Rp3.450 - - Third Quarter

Triwulan Keempat Rp3.650 Rp2.825 Rp3.900 Rp3.775 Fourth Quarter

Volume Volume

Triwulan Pertama 5.817.000 2.000 - - First Quarter

Triwulan Kedua 6.235.000 51.500 - - Second Quarter

Triwulan Ketiga 4.964.500 500 - - Third Quarter

Triwulan Keempat 3.136.000 500 68.047.500 185.000 Fourth Quarter

Struktur Pemilikan SahamShareholders Structure

No Status Pemilik/Owner Status

Pemilik Minimal 500 Lembar Saham/Owner of Minimum of 500 Shares

Jumlah Pemegang Saham/Number of

Shareholders

Jumlah Saham/Number of Shares % Pemilikan/Ownership

PEMODAL NASIONAL/DOMESTIC INVESTOR

1. Perorangan, Indonesia/Individuals, Indonesian 619 64.789.990 2,35

2. Karyawan/Employees 187 1.096.500 0,04

3. Yayasan/Foundations 1 3.408.000 0,13

4. Dana Pensiun/Pension Funds 8 3.403.500 0,13

5. Asuransi/Insurance 3 1.925.000 0,07

6. Perseroan Terbatas/Corporations 23 649.251.510 23,58

7. Reksadana/Mutual Funds 13 58.760.500 2,13

Jumlah Keseluruhan/Sub Total 854 782.635.000 28,43

PEMODAL ASING/OVERSEAS INVESTORS

8. Perorangan, Asing/ Individuals, Foreign 8 810.000 0,03

9. Badan Usaha, Asing/Business Entities, Foreign 26 1.969.720.000 71,54

Jumlah Keseluruhan/Sub Total 34 1.970.530.000 71,57

JUMLAH/TOTAL 888 2.753.165.000 100,00

Page 24: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

22

Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2012Shareholders Composition as of 31 December 2012

55,00%

11,43%

10,46%

CitiBank Singapore A/C BJBS AS Asia

PT Tiara Marga Trakindo

Valle Verde Pte Ltd

Public under 5%

Controlling Shareholders

23,11%

Kebijakan DividenBerdasarkan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Sebelum berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh anggaran dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh serta cadangan wajib Perseroan. Pembagian dividen interim ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.

Setelah dilaksanakannya Penawaran Umum Perdana Saham, mulai tahun 2013 berdasarkan laba bersih tahun 2012, Perseroan berniat untuk mempertahankan rasio pembayaran dividen sebanyak-banyaknya 35% dari laba bersih untuk masa yang akan datang.

Dengan tetap memperhatikan persetujuan RUPS, Direksi dapat, dari waktu ke waktu, mengubah kebijakan pembagian dividen Perseroan. Dalam kebijakannya, Direksi dapat mengurangi jumlah dividen yang akan dibayarkan atau tidak melakukan pembayaran dividen sama sekali. Pembayaran dividen di masa yang akan datang akan bergantung pada berbagai faktor, antara lain pada:• Laba ditahan, kinerja operasional dan keuangan,

kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek bisnis di masa mendatang, kebutuhan kas, peluang bisnis; serta

• Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku serta faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi.

Dividend PolicyBased on Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies, the distribution of dividends shall be conducted based on the Resolution of a General Meeting of Shareholders (GMS) or Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).

Prior to the end of afiscal year, the interim dividend may be distributed as long as the Company’s Articles of Association allow such distribution and the interim dividend distribution shall not reduce the Company’s assets lower than its issued and fully paid capital as well as its reserve requirements. The interim dividend distribution is determined by the Board of Directors after obtaining approval from the Board of Commissioners.

Following the IPO, commencing in 2013 and based on the 2012 net income, the Company plans to maintain a dividend payment ratio of a maximum 35% of net income into the future.

By also taking into account the resolutions of the GMS, the Directors may, from time to time, amend the Company’s dividend payment policy. Directors may reduce the number of dividends paid or waive dividend payment entirely. Future dividend payments shall depend on a number of factors, including:• Retained earnings, operational and financial

performance, financial condition, liquidity condition, future business prospects, cash flow, business opportunities; and

• Compliance with prevailing rules and regulations and other such factors deemed relevant by the Board of Directors.

Page 25: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

23

2010 2011 20122010 2011 2012

Pertambangan Batubara/Coal Mining

Produksi dan Penjualan/Production and Sales(juta ton/million tons)

2010 2011 2012

1,17

9

2,16

3

4,66

2

Strip Rasio rata-rata/Average Strip Ratio*

* Strip ratio rata-rata adalah strip ratio yang digunakan sebagai dasar perhitungan biaya penambangan berdasarkan Laporan JORC Average strip ratio is the strip ratio used as a basis for calculation of mining costs according to the JORC Report

2010 2011 2012

4,1 4,

4 4,5

Kontraktor Pertambangan/Contract Mining

Solusi Ketenagalistrikan/Power Solutions

Total Kapasitas Terpasang/Total Installed Capacity(MW)

Penyewaan Alat untuk Pengambilan Batubara/Equipment Rental for Coal Extraction(juta ton/million tons)

2010 2011 2012

8,2

10,6

11,9

Tingkat Utilisasi Rata-rata/Average Utilization(%)

74 74 73

Pengupasan Lahan/Overburden Removal(juta BCM/million BCM)

2010 2011 2012

99,9

118,

1 130

792

934 1.

010

Operational HighlightsIkhtisar Operasional

Page 26: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

24

Overview of Plans and Strategies in 2012Tinjauan Rencana dan Strategi Perusahaan 2012

BUSINESS STRATEGYIndonesia’s economic situation in 2012 in general has been highly conducive for business growth and development. Despite the flagging global economy that has not fully recovered, with several major countries experiencing an economic slowdown in 2012, Indonesia instead managed to post 6.23% GDP growth. On the other hand, the price of three prime export commodities – coal, rubber and crude palm oil - continued to weaken in 2012. As the coal sector is one of ABM’s core businesses, this situation inevitably adversely affected the Company.

STRATEGI USAHAKondisi perekonomian Indonesia di tahun 2012 secara umum sangat kondusif bagi perkembangan usaha di Tanah Air. Meskipun perekonomian global di tahun 2012 masih belum membaik dan beberapa negara besar mengalami perlambatan, Indonesia mampu mencapai tingkat pertumbuhan GDP sebesar 6,23%. Namun di lain sisi, harga tiga komoditas ekspor unggulan, yaitu batubara, karet, dan minyak kelapa sawit mentah selama tahun 2012 terus melemah. Perkembangan ini mau tidak mau berdampak negatif bagi ABM Investama yang salah satu bisnis intinya didukung oleh sektor batubara.

Untuk memenuhi fokus jangka panjang, selama tahun 2012 investasi pada bidang-bidang penting tetap direalisasikan. Sementara di sisi operasional dilakukan berbagai penyesuaian dan konsolidasi internal secara intensif.In order to achieve its long-term vision, in 2012 the Company has consistently made investments in key sectors. On the other hand, various improvements and internal consolidations on the operation activities were intensively conducted.

Total investasi barang modal - Total capital investment

US$282 juta-million

Page 27: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

25

Sebagai perusahaan energi terintegrasi yang melakukan investasi strategis di sektor sumber daya, jasa dan infrastruktur terkait energi, ABM Investama menyikapi perkembangan ini dengan tetap fokus pada visi jangka panjangnya. ABM Investama meyakini bahwa sektor energi masih memberikan peluang yang besar dan akan terus berkembang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan terus meningkat. Untuk memenuhi visi jangka panjang, selama tahun 2012 investasi pada bidang-bidang penting tetap direalisasikan. Sementara di sisi operasional dilakukan berbagai penyesuaian dan konsolidasi internal.

As an integrated energy company that makes strategic investments in the resource sector as well as energy-related services and infrastructure, ABM Investama has withstood such unfavorable circumstances by remaining focused on its long-term vision. ABM Investama still believes on the immense business opportunities provided by an energy sector that will continue to expand in line with Indonesia’s economic growth, which is projected to strengthen even further. In order to achieve its long-term vision, in 2012 the Company made selective investments in key sectors. Additionally, various improvements and internal consolidations on operational activities were intensively conducted.

Page 28: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

26

ABM Investama envisions itself as a leading investment company with strategic investments in energy resources, services and infrastructure. Accordingly, ABM Investama plans to consistently develop its businesses comprehensively along value chains within the energy sector by adding more supporting services to its existing businesses as well as creating new opportunities in the coal production and independent power generation sectors.

To strengthen its position a prominent integrated energy service provider in Indonesia, ABM Investama has adopted several key strategies as follows

Improveoperationalefficiencythroughsustainableintegrationtoensureoperationalandfinancialsynergy and to be the market leader.

Operational performance is enhanced by continually identifying and drawing on operational and financial synergy within the ABM Group, utilizing the extensive experience of the management team, further developing its integrated energy business and increasing profit levels in all existing value chains.

Create a vertically integrated coal business, from coal production at mine sites down to coal utilization by power plants.

To achieve the foregoing goal, ABM Investama has made further expansions to its logistics service and vessel rental business for providing coal logistics. Activities conducted to

ABM Investama memiliki visi untuk menjadi perusahaan investasi terkemuka dengan investasi strategis di sumber daya, jasa dan infrastruktur di sektor energi. Lebih lanjut, ABM Investama berencana untuk terus mengembangkan usahanya di seluruh rantai nilai sektor energi dengan menawarkan jasa tambahan dalam bisnis perusahaan yang sudah berjalan, serta menciptakan peluang-peluang baru dalam bisnis produksi batubara dan pembangkit listrik independen.

Guna mencapai tujuannya untuk memperkuat posisi sebagai salah satu perusahaan terkemuka penyedia jasa energi terintegrasi di Indonesia, ABM Investama menerapkan beberapa strategi inti, sebagai berikut:

Meningkatkanefisiensioperasionalmelaluiintegrasiberkelanjutan, untuk mencapai sinergi operasional dan keuangan maupun posisi terdepan di pasar.

Peningkatan kinerja operasional berusaha dicapai dengan cara terus mengidentifikasi dan memanfaatkan sinergi operasional serta keuangan dalam Group ABM Investama, maupun pengalaman tim manajemen untuk terus mengembangkan bisnis energi yang terintegrasi dan meningkatkan keuntungan di seluruh rantai nilai yang ada.

Menciptakan bisnis batubara yang terintegrasi secara vertikal, dimulai dari produksi batubara di tambang sampai penggunaan batubara oleh pembangkit listrik.

Guna mencapai tujuan diatas, ABM Investama melakukan ekspansi lebih lanjut terhadap bisnis jasa logistik dan sewa kapal untuk menyediakan logistik batubara. Kegiatan

Tinjauan Rencana dan Strategi Perusahaan 2012Overview of Plans and Strategies in 2012

Page 29: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

27

date among others are to operate coal shipping services through BDD, to explore and develop another mining concession areas through MDB, and to develop its own infrastructure for coal logistics.

Sustainably increase the capacity of the Company’s business in the power generator rentals and independent power generation sector.

In the long-term, ABM Investama aims to develop itself into a leading independent power producer in Indonesia. To achieve this, ABM Investama will continue to invest in and develop its independent power generation business through new project development and through acquisitions. This plan and action of ABM Investama are consistent with government’s “10,000 MW Acceleration Program” introduced in 2006.

ABM Investama regards the independent power generation business segment as a stable and growing source of income. ABM Investama is confident that ABM Group is able to capitalize its prominent position in Indonesia energy industry to keep pace with the growth of national energy market. The Company is able to provide competitive price for the end user through cost synergy by combining coal mining and energy-related service businesses.

yang sudah dilakukan hingga saat ini diantaranya adalah pengoperasian jasa pengapalan batubara melalui BDD, eksplorasi dan pengembangan tambang di lokasi konsesi tambang MDB, dan pembangunan infrastruktur sendiri untuk logistik batubara.

Secara berkelanjutan meningkatkan kapasitas pembangkitan pada bisnis penyewaan pembangkit listrik dan pembangkit listrik independen.

Dalam jangka panjang ABM Investama bertujuan untuk menjadi salah satu produsen listrik independen terkemuka di Indonesia. Untuk mewujudkan hal ini, ABM Investama akan terus melakukan investasi dan pengembangan bisnis pembangkit listrik independen dengan cara membangun maupun mengakuisisi proyek. Rencana dan tindakan ABM Investama ini sejalan dengan “Program Percepatan 10.000 MW” dari pemerintah yang diprakarsai sejak tahun 2006.

ABM Investama berpandangan bahwa segmen pembangkit listrik independen merupakan sumber pendapatan yang stabil dan terus berkembang. ABM Investama yakin bahwa Grup ABM akan mampu memanfaatkan posisinya dalam industri energi Indonesia untuk mengikuti pertumbuhan pasar energi Indonesia. Melalui kombinasi antara bisnis tambang batubara dan jasa terkait energi, akan tercapai sinergi biaya yang menghasilkan listrik dengan harga bersaing kepada pengguna akhir.

Page 30: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

28

Tinjauan Rencana dan Strategi Perusahaan 2012Overview of Plans and Strategies in 2012

Develop further expertise in logistics and vessel rental segment, as well as remanufacturing and other services for the energy sector.

ABM Investama intends to further expand and integrate services offered by its logistics and vessel rental, as well as the transport equipment service, site service, remanufacturing, and other operational service businesses. By providing a comprehensive range of services to clients, the Company is expected to maintain its competitive edge and positioned itself as the market leader in the provision of integrated energy services.

Expand businesses and stimulate organic and non-organic growth through well-executed acquisition in accordance with the predetermined strategic business direction.

In line with its vision to become one of the major players in the energy sector in Indonesia, ABM Investama will focus on acquisitions in coal mining and independent power generation sector. Every potential acquisition will be carefully evaluated by following stringent internal policies that consist of operational, strategic and financial aspects. ABM Investama will also ensure that every acquisitions shall generate added value and can be well integrated into existing operational activities.

Mengembangkan lebih lanjut keahlian dalam segmen logistik dan penyewaan kapal, remanufaktur dan jasa untuk sektor energi.

ABM Investama bermaksud mengembangkan lebih lanjut dan mengintegrasikan layanan yang diberikan oleh segmen bisnis logistik dan penyewaan kapal, jasa transport equipment, site services, remanufaktur, dan layanan operasional lainnya. Penyediaan jasa layanan yang komprehensif kepada pelanggan diharapkan dapat memelihara daya saing perusahaan dan menempatkannya sebagai pemimpin pasar dalam penyediaan jasa energi terintegrasi.

Memperluas bisnis dan mendorong pertumbuhan organik dan non-organik melalui akuisisi yang dieksekusi dengan baik dan sesuai dengan arah bisnis yang telah direncanakan dengan seksama.

Sejalan dengan visinya untuk menjadi salah satu pemain terkemuka di bidang energi di Indonesia, ABM Investama akan melakukan akuisisi dengan fokus bisnis tambang batubara dan pembangkit listrik independen. Peluang akuisisi akan dievaluasi secara hati-hati dengan mengikuti kebijakan internal yang ketat yang terdiri dari aspek operasional, strategik dan keuangan. ABM Investama juga akan memastikan bahwa akuisisi akan memberikan peningkatan nilai dan dapat diintegrasikan dengan baik ke dalam kegiatan operasional yang sudah ada.

95%Consecte Dolese Eugiamet Lutatet Volore Magnim Adipsuscinim

38%Consecte Dolese Eugiamet Lutatet Volore Magnim Adipsuscinim

Page 31: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

29

Tetap menjaga dan meningkatkan fokus terhadap kualitas, tata kelola perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja, menjaga lingkungan dan tanggung jawab sosial.

ABM Investama memiliki komitmen untuk senantiasa menjaga dan memenuhi standar yang tinggi dalam melakukan operasi dan bisnis dalam hal tata kelola perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja, menjaga lingkungan, dan tanggung jawab sosial. Perusahaan meyakini bahwa hal ini akan memberikan keunggulan kompetitif yang menjadikannya sebagai mitra pilihan pelanggan.

Melanjutkan dan mengembangkan program internal yang direncanakan untuk mempertahankan bakat danmeningkatkanefisiensioperasional.

Untuk menarik dan mempertahankan staf yang terlatih dan profesional, ABM Investama berusaha menciptakan lingkungan kerja yang menampilkan nilai-nilai dan etika yang konsisten untuk memupuk loyalitas staf. Perusahaan juga akan secara berkelanjutan meningkatkan proses bisnis dan efisiensi melalui beberapa rencana, termasuk mendirikan Finance Centre of Excellence (CoE); integrasi dan cost sharing antara teknologi informasi, SDM dan layanan administrasi; dan pemasok yang tersentralisasi dan strategis.

Maintain and enhance orientation toward quality, corporate governance, occupational health and safety, environmental conservation and social responsibility.

ABM Investama upholds its commitment at all times to maintain and conform with high standard in running its operations with regard to corporate governance, occupational health and safety, environmental conservation and social responsibility. The Company believes that this will translate into competitive advantage, thus making the Company as the preferred partner to its clients

Continue with and develop internal programs in order to retain top talents and improving operational efficiency.

To attract and retain the trained and professional staff, ABM Investama will continue to create a working environment that consistent with its core values and ethical standards in order to build staff loyalty. The Company will also improve its business processes and efficiency through various plans, including the establishment of the Finance Centre of Excellence (CoE); integration and cost-sharing information technology, human resources and administrative services; as well as centralized and strategic vendors.

95%Consecte Dolese Eugiamet Lutatet Volore Magnim Adipsuscinim

38%Consecte Dolese Eugiamet Lutatet Volore Magnim Adipsuscinim

Page 32: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

30

Industry AnalysisTinjauan Industri

COAL MINING AND CONTRACT MINING

Up to the end of 2012, Indonesia is still listed as the world’s largest exporter of thermal coal, above Australia, Russia, Colombia, and South Africa. According to the data by the National Geology Agency , in 2011 Indonesia had 161 billion tons of coal resources and 28 billion tons of coal reserves. Out of the 161 billion tons of the potential national coal resources, 53% are located in Sumatera and the remaining 47% in Kalimantan. However, 92% of exploration and exploitation of coal mining are conducted in Kalimantan. This disparity occurs because Kalimantan

TAMBANG BATUBARA DAN KONTRAKTOR TAMBANG BATUBARAIndonesia hingga akhir tahun 2012 masih tercatat sebagai negara eksportir terbesar di bisnis batubara termal dunia, di atas Australia, Rusia, Kolombia, dan Afrika Selatan. Data Badan Geologi Nasional menunjukkan bahwa di tahun 2011 Indonesia memiliki cadangan batubara terkira (resources) sebesar 161 miliar ton dan cadangan yang dapat ditambang (reserves) sebesar 28 miliar ton. Dari potensi tambang batubara nasional yang mencapai sebesar 161 miliar ton tersebut sebanyak 53% berada di Sumatera dan 47% sisanya berada di Kalimantan. Namun

Penurunan harga batubara di tahun 2012 dipicu oleh melimpahnya pasokan batubara dan kondisi ekonomi global yang belum sepenuhnya membaik.The plummeting coal prices in 2012 was triggered by abundant supply of coal and the global economic situation that has not fully recovered.

US$42,3/tonHarga rata-rata batubara ABM tahun 2012 Average coal price of ABM in 2012

Page 33: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

31

offers a better infrastructure compared to Sumatera supported by large rivers as an alternative to transport the coal.

ProductionIndonesian coal has low sulphur and ash content which makes it one of the cleanest coal in the world and a more environmentally friendly raw material for coal-generated power plants. The national coal production during 2012

saat ini 92% eksplorasi dan eksploitasi tambang batubara berada di Kalimantan. Ketimpangan ini terjadi karena wilayah Kalimantan menawarkan infrastruktur yang lebih baik dibandingkan dengan Sumatera dan Kalimantan juga memiliki sungai-sungai yang besar yang bisa digunakan untuk sarana transportasi batubara.

ProduksiBatubara dari Indonesia memiliki kandungan abu dan sulfur rendah yang menjadikannya salah satu batubara terbersih di dunia dan bahan baku yang lebih ramah lingkungan bagi pembangkit listrik bertenaga batubara.

Page 34: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

32

reached 386 million tons, an increase of approximately 9.3% compared to 2011 production of 353 million tons (source: Ministry of Energy and Mineral Resources). Out of that number, the Coal Contract of Work (CCoW) holders contributed more than 60%, while the rest were produced by coal producers which hold the Mining Business License (IUP).

Export and Domestic SalesAllocation of the national coal sales was still dominated to fulfill the demand for exports to countries such as China, Japan, and India. During 2012, Indonesia exported as much as 304 million tons of coal, while the rest of the production amounting 82 million tons was targeted to meet the obligation to supply the local market or the Domestic Market Obligation (DMO). However, from the 82 million tons target allocation, only 67.3 million tons were realized because many steam power plant projects were not ready to operate in 2012. Currently, the bulk of domestic coal consumption is absorbed by the State Electricity Company (PLN), followed by cement, textile and paper industries.

Produksi batubara nasional selama tahun 2012 mencapai 386 juta ton, naik sekitar 9,3% dibandingkan dengan jumlah produksi pada 2011 lalu yang sebanyak 353 juta ton (sumber: Kementerian ESDM). Dari jumlah tersebut perusahaan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) menyumbang lebih dari 60%, sementara sisanya dihasilkan oleh perusahaan pertambangan batubara pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP).

Ekspor dan Penjualan DomestikAlokasi penjualan batubara nasional masih didominasi untuk memenuhi pasar ekspor seperti ke Cina, Jepang, dan India. Selama tahun 2012 Indonesia mengekspor batubara sebanyak 304 juta ton, sedangkan sisa produksi sebanyak 82 juta ton untuk memenuhi kewajiban pasokan ke pasar lokal atau domestic market obligation (DMO). Namun target alokasi 82 juta ton tersebut hanya terealisasi sebesar 67,3 juta ton karena banyak proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang belum beroperasi tahun 2012. Saat ini bagian terbesar dari konsumsi batubara domestik diserap oleh pembangkit listrik milik negara (PLN), diikuti oleh industri semen, serta industri tekstil dan kertas.

Tinjauan IndustriIndustry Analysis

Page 35: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

33

0

50

100

150

200

250

300

350

400

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

386 juta ton/million ton

304 juta ton/million ton

67 juta ton juta ton/million ton

Dom. Sales

Export

Production

Produksi, Ekspor, dan Penjualan Domestik Batubara Indonesia (1996-2012) Indonesian Coal Production, Export, And Domestic Sales (1996-2012)

HargaHarga tiga komoditas ekspor unggulan yaitu batubara, karet, dan minyak kelapa sawit mentah, yang di tahun 2011 menyumbang devisa US$ 32,80 miliar atau lebih dari 16% dari total ekspor nasional, terus berjatuhan di tahun 2012. Penurunan harga yang paling dirasakan dampaknya oleh masyarakat adalah penurunan harga batubara. Harga di pasar internasional untuk kualitas 6.322 kilokalori per kilogram, yang pada Maret 2012 mencapai US$ 112 per ton, jatuh hingga hanya US$ 81,75 per ton di bulan Desember 2012. Harga batu bara bahkan sempat menyentuh tingkat US$ 78,1 per ton (19 Oktober 2012), terendah dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

PricePrices of three main export commodities i.e. coal, rubber and crude palm oil, which in 2011 accounted for US$ 32.80 billion in foreign exchange reserve or over 16% of total national exports, continued to fall in 2012. The decline in price which greatly affected the community was the drop in coal price. The international market price for coal with quality of 6,322 kilocalories per kilogram, fell to just US$ 81.75 per ton in December 2012 from US$ 112 per ton in March 2012. The price had even slid to US$ 78.1 per ton (19 October 2012), which was the lowest over the last two years.

Page 36: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

34

Coal price decline in 2012 was primarily driven by two factors, as follows:

1. Excessive Supply China has excess inventory and limit their coal

consumption by setting a 7% annual growth over the next three years. As the world’s largest importer and exporter, any slightest decline in domestic coal production in China will affect the overall world market. On the other hand, coal from US is predicted to enter Asian market due to the invention of shale gas deposit substituting coal as an energy source in fuelling domestic electricity needs. While in Indonesia, supply of coal also increased due to the entry of new producers and increased production by existing mining companies as coal prices were at its peak in 2010 and 2011.

2. Global Economic Condition India’s economic growth was slowing down, while

Europe was still experiencing a prolonged economic crisis. Both countries are major importers of thermal coal.

Drastic declines in coal price was a hard hit for companies engaged in coal mining and related businesses. Due to the cost of production per ton, any drop in price will significantly impact small and medium scale enterprises that produce low-quality coal. Another impact is the adjustment of production targets by reducing production level or temporarily stopping production, and performed various operational efficiency measures.

This phenomenon has led to reduction of work orders for mining service companies and caused these companies to experience operational difficulties, particularly since July 2012. These companies were forced to cut their targets in line with declining orders from mining owners. Some mining service companies even opted to terminate their operations or reduced the number of workforce.

Penurunan harga batubara di tahun 2012 terutama dipicu oleh dua faktor, yaitu:

1. Pasokan yang berlimpah Cina mengalami kelebihan persediaan batubara

dan membatasi konsumsinya dengan menetapkan pertumbuhan sebesar 7% per tahun selama tiga tahun ke depan. Sebagai negara pengimpor dan pengekspor terbesar di dunia, penurunan yang sekecil apapun dalam produksi batubara domestik di Cina akan berpengaruh terhadap pasar dunia secara keseluruhan. Pada sisi lain, batubara dari AS diperkirakan akan memasuki pasar Asia setelah ditemukannya sumber gas sebagai pengganti batubara untuk kebutuhan listrik domestik. Sementara di Indonesia sendiri, pasokan batubara juga mengalami kenaikan akibat masuknya produsen baru dan peningkatan produksi oleh perusahaan tambang lama karena harga batubara yang sangat tinggi di tahun 2010 dan 2011.

2. Kondisi ekonomi global India mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi,

sementara Eropa masih mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan. Kedua negara ini merupakan negara pengimpor utama batubara termal.

Penurunan drastis pada harga batubara merupakan

pukulan berat bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bisnis penambangan batubara maupun yang berhubungan. Jika dikaitkan dengan biaya produksi per ton, penurunan harga berdampak sangat dalam terutama bagi perusahaan skala kecil dan menengah produsen batubara berkualitas rendah. Dampak lainnya adalah penyesuaian target produksi dengan mengurangi tingkat produksi atau menghentikan produksi untuk sementara waktu, serta melakukan berbagai langkah efisiensi usaha.

Kejadian yang menimpa perusahaan-perusahaan tambang batubara ini berimbas pada berkurangnya pesanan pekerjaan kepada perusahaan jasa pertambangan dan menyebabkan perusahaan-perusahaan ini mengalami kesulitan operasional, terutama sejak Juli 2012. Perusahaan-perusahaan ini terpaksa memangkas target sejalan dengan berkurangnya order dari pemilik tambang. Beberapa perusahaan jasa pertambangan bahkan terpaksa melakukan penghentian operasi atau pengurangan jumlah tenaga kerja.

Tinjauan IndustriIndustry Analysis

Page 37: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

35

Perkembangan yang terjadi selama tahun 2012 pada industri tambang ini sangat berpengaruh terhadap kinerja keuangan ABM Investama. Pukulan telak dialami oleh empat anak perusahaannya yaitu Reswara (produksi batubara), Cipta Kridatama (jasa kontraktor pertambangan), Cipta Krida Bahari (logistik terintegrasi), dan Sanggar Sarana Baja (jasa rekayasa industri). Satu-satunya anak perusahaan yang masih mampu menampilkan kinerja keuangan yang positif di tahun 2012 adalah Sumberdaya Sewatama yang bergerak dalam bidang solusi ketenagalistrikan.

PEMBANGKIT LISTRIK

Lingkungan UsahaSektor Pembangkit Tenaga Listrik di Indonesia berada dibawah naungan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM). Dalam mengelola sektor ini, Kementerian ESDM mengembangkan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang memuat perkiraan kebutuhan dan pasokan energi listrik selama 10 tahun di Indonesia dan menetapkan kebijakan pendanaan dan investasi untuk memenuhi kebutuhan yang diperkirakan. Berdasarkan RUKN, Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyusun

Developments in mining industry throughout 2012 highly influenced the financial performance of ABM Investama. It severely hit the four subsidiaries namely, Reswara (coal production), Cipta Kridatama (contract mining services), Cipta Krida Bahari (integrated logistics), and Sanggar Sarana Baja (industrial engineering services). The only subsidiary that was still capable of delivering a positive financial performance in 2012 was Sumberdaya Sewatama which engaged in power solutions.

POWER PLANTS

Business EnvironmentPower Plants Sector in Indonesia operates under the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM). In managing this sector, the Ministry of ESDM develops the General Scheme of National Power Affairs (RUKN), which contains the estimated demand and supply of power energy for 10 years in Indonesia and establishes funding and investment policies to meet the estimated demand. Based on RUKN, the State Electricity Company (PLN) develops the General Scheme of Power Resources

Page 38: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

36

Provision (RUTPL) programs for 2012-2021, which consists of 10 years development plan stages. The largest State Owned Enterprise (SOE) engaged in the provision of power is PLN, which is currently responsible for the fulfillment of installed capacity by 85% of total national demand.

The 2009 Electricity Act provides opportunities for private sectors participation to supply power through a public-private partnership (PPP) formula. This Act is divided into two main categories, as follows:

• Electricity Provision business, including power plants used for self use or sold to PLN (off-grid captive consumer), provision of transmission, and distribution.

• Electricity Support business, including among others arrangements of consulting services, installation, and operation of power generation equipment, as well as the creation and development of tools supporting power generation technologies.

The enactment of the 2009 Power Act has revoked the role of PLN as the Holder of Electricity Business Authority (PKUK) to Business License for Electricity Provision Services (IUPTL). However, PLN still has exclusive jurisdiction in connection with the transmission, distribution and supply of power to the public. PLN has the right to refuse provision of electricity in a certain area before the central government or regional government could offer it to local state-owned enterprises, private, or cooperative in the region. In line with the rapid growth in power demand, the Government continues to attract private investment in this sector by improving regulations and giving fiscal incentives.

The 10,000 MW Acceleration ProgramThe Indonesian power generation capacity has increased rapidly by more than a quarter in the past decade, and is expected to reach 31 GW. Nonetheless, the growing demand for electricity indicates that Indonesia continues to have shortage for the required capacity. In seeking for solution, in 2006 the Government of Indonesia launched the electricity acceleration project.

program Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUTPL) tahun 2012-2021 yang mencakup rencana pengembangan dengan tahapan per 10 tahunan. BUMN terbesar yang bergerak dalam penyediaan listrik adalah PLN, yang saat ini bertanggungjawab atas pemenuhan kapasitas terpasang sebesar 85% dari total kebutuhan nasional.

UU Ketenagalistrikan tahun 2009 memberikan ruang gerak bagi partisipasi swasta untuk memasok kebutuhan listrik melalui sebuah rumusan kemitraan pemerintah dan swasta (PPP). UU ini dibagi menjadi 2 kategori utama, sebagai berikut:• Usaha Penyediaan Energi Listrik, termasuk pembangkit

tenaga listrik yang digunakan sendiri maupun dijual kepada pihak PLN (off-grid captive consumer), penyediaan transmisi, dan distribusi.

• Usaha Pendukung Tenaga Listrik, termasuk diantaranya pengaturan mengenai jasa konsultasi, instalasi, dan operasi peralatan pembangkit tenaga listrik, serta penciptaan maupun pengembangan alat-alat pendukung teknologi pembangkit listrik.

Dengan diberlakukannya UU Ketenagalistrikan tahun 2009, maka peran PLN sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) telah beralih menjadi pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL). Namun demikian, PLN masih memiliki wewenang eksklusif sehubungan dengan transmisi, distribusi, dan pasokan listrik bagi umum. PLN berhak menolak pelaksanaan listrik di suatu daerah sebelum Pemerintah Pusat atau Daerah dapat menawarkannya kepada perusahaan milik daerah, swasta, atau koperasi di daerahnya. Sejalan dengan pertumbuhan kebutuhan listrik yang pesat, Pemerintah terus berupaya menarik investasi swasta di sektor ini dengan memperbaiki regulasi dan memberikan dukungan fiskal.

Program Percepatan 10.000 MWKapasitas pembangkit tenaga Indonesia telah meningkat pesat lebih dari seperempatnya pada dekade yang lalu, diperkirakan mencapai 31 GW. Meskipun demikian, tumbuhnya permintaan akan listrik mengindikasikan bahwa Indonesia terus mengalami defisiensi kapasitas. Untuk menjawab kekurangan ini, pada tahun 2006 Pemerintah Indonesia meluncurkan proyek percepatan pembangkit tenaga listrik.

Tinjauan IndustriIndustry Analysis

Page 39: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

37

Acceleration Program Phase I encourages increased fulfillment of installed capacity, as well as lowering fuel consumption for power plants, to meet the high demand for electricity in Indonesia. Through this program, coal-fired power plants with an installed capacity of 10 GW is planned to be constructed at 35 locations where 7,520 MW capacity will be located in Java-Bali and 2,045 MW capacity will be installed at 25 other locations in Indonesia. All power plants in the program will be built by PLN with export credit financing.

Acceleration Program Phase II targets the development of new installed capacity of up to 10 GW from 2014-2018 in 94 locations throughout Indonesia. More than 55% of such capacity is designed to increase the Java-Bali power grid. As many as 47% of the overall development plan will use geothermal fuel. About half of the targeted capacity would be constructed by PLN and the rest by the IPPs. In the second program, financing would be borne by both PLN and private sectors.

The Market of Temporary Power Plants in IndonesiaDemand for electricity in Indonesia continues to increase driven by rapid economic growth. However, electricity consumption per capita in Indonesia is still below the figures of most countries in the region. This indicates opportunities to provide power plant, in line with the market growth that requires instalment of new capacity including provision of the temporary power.

The market of temporary power plants in Indonesia is largely allocated to fulfill the demand in remote areas and the electricity demand during PLN’s peak load. Most of the temporary electricity demand at present is supplied by diesel power plants due to the highly flexible and easily mobile diesel operation. The capacity of diesel power plants at present is provided by PLN, IPP and rental generator set providers. Nevertheless, the opportunities of biomass resources and other renewable resources may play a role in the market of temporary power resources.

Program Percepatan Pembangkit I mendorong peningkatan pemenuhan kapasitas terpasang, di samping menurunkan konsumsi BBM untuk kebutuhan pembangkit listrik, untuk memenuhi tingginya tingkat permintaan akan listrik di Indonesia. Melalui program ini, pembangkit listrik berbahan bakar batubara dengan jumlah kapasitas terpasang sebesar 10 GW direncanakan pembangunannya di 35 lokasi dimana kapasitas sebesar 7.520 MW ditempatkan di wilayah Jawa-Bali dan kapasitas sebesar 2.045 MW akan dipasang di 25 lokasi lain di Indonesia. Seluruh pembangkit listrik dalam program ini akan dibangun oleh PLN dengan pendanaan melalui kredit ekspor.

Program Percepatan Pembangkit II menargetkan pembangunan kapasitas terpasang baru hingga 10 GW antara tahun 2014-2018 di 94 lokasi di seluruh Indonesia. Lebih dari 55% kapasitas ini direncanakan untuk menambah jaringan listrik Jawa-Bali. Sebanyak 47% dari keseluruhan rencana pembangunan tersebut akan menggunakan bahan bakar panas bumi. Sekitar separuh dari kapasitas yang ditargetkan pada tahap ini akan dibangun oleh PLN dan sisanya oleh IPP. Pada program kedua ini pengamanan pendanaan akan dilakukan bersama-sama antara PLN dan pihak swasta.

Pasar Pembangkit Listrik Sementara IndonesiaPermintaan akan listrik di Indonesia selalu meningkat didorong oleh laju pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat. Namun demikian, konsumsi listrik per kapita di Indonesia masih di bawah angka kebanyakan negara lain di wilayah regional. Hal ini mengindikasikan adanya kesempatan penyediaan pembangkit listrik seiring dengan laju pertumbuhan pasar yang membutuhkan penyediaan kapasitas baru termasuk penyediaan kapasitas listrik sementara.

Pasar pembangkit listrik sementara di Indonesia sebagian besar untuk memenuhi permintaan di daerah terpencil dan kebutuhan listrik pada saat beban puncak PLN. Hampir semua kebutuhan listrik sementara saat ini dipasok oleh pembangkit dengan pembakaran diesel karena fleksibilitas operasional diesel yang tinggi dan mudah dimobilisasi. Kapasitas pembangkit bermesin diesel disediakan oleh PLN, IPP, dan penyedia genset sewa. Meskipun demikian, peluang sumber daya biomassa dan sumber energi terbarukan lain dapat berperan dalam pasar listrik sementara.

Page 40: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

38

Market of temporary power plants in Indonesia is very fragmented, with players ranging from small to large sized companies filling the market. Short term and long term rental of generator sets have become the core business of the market players. Most of them also provide other equipment packages for lease, mostly focusing on serving the mining, oil and gas industries, and utilities. The entry barrier is relatively low and the machine equipment for lease are found from various international manufacturers such as Caterpillar, Cummins, Perkins, Mercedes, Deutz and Honda.

In compliance with the regulations in Indonesia, international companies are not allowed to perform direct operations in Indonesia. They must operate through subsidiaries or appointed agents. Aggreko is one of the largest global players, and the existence of which has been more prevalent. However, Aggreko is operating only through its regional office in Singapore and the generator rental business in Indonesia is conducted by its appointed agents. PT Coates Hire and PT Atlas Copco are subsidiaries which are wholly owned by their international holding company. Both companies focus on the rental business and leasing diesel generator to industrial and mining sectors, with small penetration to utility segment. Atlas Copco also sells equipment owned by its holding company.

PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) is one of the largest players in temporary power market in Indonesia. The main focus of Sewatama is on utility segment where PLN contributes more than 90% of overall business. Majority of its equipment available for rental is from Caterpillar, with Trakindo Utama, as its affiliate, acting as the sole agent in Indonesia.

LOGISTICS Robust domestic economy amid a weakening global economy has stimulated manufacturing activities and increased the demand of transportation and logistics services. Based on the data published by Frost & Sullivan in 2012, logistic industry of Indonesia is predicted to grow 14.2% or Rp 1,408 trillion compared to Rp 1,233 trillion in 2011. Until 2016, the transport and logistics industry will

Pasar pembangkit tenaga listrik sementara di Indonesia sangat terfragmentasi, dengan pemain kecil hingga besar memenuhi pasar. Sewa jangka pendek maupun jangka panjang atas genset diesel dan gas merupakan sumber bisnis utama untuk para pelaku pasar. Sebagian besar perusahaan juga menyiapkan paket peralatan lain untuk disewakan, dimana kebanyakan difokuskan untuk pelanggan yang bergerak dalam sektor pertambangan, industri, dan utilitas. Halangan untuk masuk pada bisnis ini tergolong minim dan perlengkapan mesin-mesin yang akan disewakan bersumber dari perusahaan manufaktur internasional seperti Caterpillar, Cummins, Perkins, Mercedes, Deutz dan Honda.

Dengan adanya batasan dalam undang-undang Indonesia, perusahaan internasional tidak dapat melakukan kegiatan usaha secara langsung di negara Indonesia. Kegiatan usaha mereka dilakukan melalui anak perusahaan atau agen yang ditunjuk. Salah satu pemain global terbesar adalah Aggreko, yang kehadirannya di Indonesia semakin terasa. Namun perusahaan tersebut hanya beroperasi melalui kantor cabang mereka di Singapura, sedangkan penyewaan mesin generator di Indonesia dilakukan melalui agennya. PT Coates Hire dan PT Atlas Copco merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki perusahaan induk internasional mereka. Kedua perusahaan ini fokus pada usaha rental dan sewa guna generator diesel kepada sektor industri dan tambang, dengan penetrasi yang sedikit kepada segmen utilitas. Atlas Copco juga melakukan penjualan peralatan yang dimiliki induk perusahaannya.

PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) merupakan salah satu pemain domestik terbesar dalam pasar pembangkit tenaga listrik sementara di Indonesia. Fokus utama Sewatama adalah pada segmen utilitas dimana PLN memberikan kontribusi sebesar lebih dari 90% dari keseluruhan bisnisnya. Sebagian besar peralatan yang tersedia untuk disewakannya berasal dari Caterpillar, dimana Trakindo Utama sebagai perusahaan terafiliasi bertindak sebagai agen tunggal di Indonesia.

LOGISTIK Kuatnya perekonomian domestik di tengah melemahnya ekonomi global mendorong kegiatan manufaktur dan meningkatkan permintaan jasa transportasi dan logistik. Berdasarkan publikasi data Frost & Sullivan tahun 2012, diperkirakan pertumbuhan industri logistik Indonesia sebesar 14,2% atau mencapai Rp 1.408 triliun dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 1.233 triliun.

Tinjauan IndustriIndustry Analysis

Page 41: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

39

continue to increase with a compound annual growth rate (CAGR) of 14.7% or to reach Rp 2,442 trillion.

Throughout 2012, contribution of classic outsourcing services that include warehousing, transportation and distribution is estimated at 70% of the total potential of Indonesian logistics. Advanced services that consists of classic outsourcing services, added with pick & pack, testing & labeling service at 20% and one stop/full service that consists of integrated logistics services from warehousing to consulting and shipment tracking at 10%. Industries that mostly use logistics services for one stop/full service category are textile (37%), FMCG (Fast Moving Consumer Goods) (21%), automotive (17%), and oil & gas (10%).

Performance of the national logistics system is not yet optimal due to the high cost of logistics nationwide that reaches 27% of the Gross Domestic Products (GDP) and poor quality of logistics services. Based on the World Bank data publication in 2012, this condition greatly affects logistics performance or the Logistics Performance Index (LPI) in which Indonesia was ranked the 75th of 155 countries surveyed. Some of the factors that led to poor national logistics system performance were due to lack of infrastructure such as unsafe road networks, difficulty to get warehouses that meet international warehousing requirements; including constraints of mobile communication and problems of inflation, fuel, electricity and telephone tariffs, transportation, and exchange rate fluctuations against the US Dollar.

To overcome the logistics problems nationwide, the Government supports the development of national logistics service provider industry by issuing the Presidential

Hingga tahun 2016, industri transportasi dan logistik akan terus meningkat dengan tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 14,7% atau mencapai Rp 2.442 triliun.

Sepanjang tahun 2012, kontribusi classic outsourcing services yang meliputi pergudangan, transportasi dan distribusi diperkirakan sebesar 70% dari total potensi logistik Indonesia. Advanced services yang meliputi classic outsourcing services ditambah jasa pick & pack, testing & labeling sebesar 20% dan one stop/full services yang meliputi layanan logistik secara terintegrasi dari pergudangan hingga konsultasi dan pelacakan pengiriman barang (shipment tracking) sebesar 10%. Industri yang paling banyak menggunakan jasa logistik untuk kategori one stop/full services adalah industri tekstil (37%), FMCG (barang konsumsi dengan perputaran cepat) (21%), otomotif (17%), dan minyak & gas (10%).

Kinerja sistem logistik nasional belum optimal karena masih tingginya biaya logistik nasional yang mencapai 27% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan mutu pelayanan logistik yang buruk. Berdasarkan publikasi data Bank Dunia tahun 2012, kondisi ini sangat mempengaruhi kinerja logistik atau Logistics Performance Index (LPI), dimana posisi Indonesia berada pada peringkat ke-75 dari 155 negara yang disurvei. Beberapa faktor yang menyebabkan kinerja sistem logistik nasional belum optimal dikarenakan kendala infrastruktur jaringan jalan yang kurang aman, sulitnya mendapat gudang sesuai dengan persyaratan pergudangan internasional, termasuk kendala komunikasi mobile dan masalah inflasi, BBM, tarif listrik dan telepon, angkutan, serta fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS.

Untuk mengatasi masalah logistik nasional, Pemerintah mendukung pengembangan industri penyedia jasa logistik nasional dengan menerbitkan Peraturan Presiden

Page 42: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

40

No. 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Sislognas). Peraturan ini menjadi landasan atau titik tolak untuk membangun Sislognas yang terintegrasi antar moda transportasi (laut, darat, dan udara).

Berdasarkan Cetak Biru Sislognas, sasaran pengembangan 2011-2025 adalah sebagai berikut:

Periode 2011-2015: Penguatan Sistem Logistik DomestikSasaran yang ingin dicapai pada periode 2011–2015 adalah meletakkan dasar yang kokoh bagi terwujudnya Sislognas yang efektif dan efisien dalam rangka mencapai visi Locally Integrated dan mewujudkan landasan yang memadai untuk terkoneksi dengan jejaring logistik ASEAN. Indikator utama pencapaian sasaran ini adalah rasio biaya logistik nasional terhadap PDB tahun 2015 turun sebesar 3 (tiga) persen dari tahun 2011, dan skor Logistics Performance Index (LPI) Indonesia menjadi sebesar 3,1 (tiga koma satu).

Periode 2016-2020: Integrasi Jejaring Logistik ASEAN

Sasaran yang ingin dicapai pada periode 2016–2020 adalah memperkokoh integrasi logistik dalam negeri, sinkronisasi, koordinasi dan interkoneksi dengan jejaring logistik ASEAN, dan meletakkan landasan yang kokoh untuk terkoneksi dengan jejaring logistik global dalam rangka mencapai visi Globally Connected. Indikator utama pencapaian sasaran ini adalah rasio biaya logistik nasional terhadap PDB tahun 2020 turun sebesar 4 (empat) persen dari tahun 2015, dan skor LPI Indonesia naik menjadi 3,3 (tiga koma tiga).

Periode 2021-2025: Integrasi Jejaring Logistik Global

Sasaran yang ingin dicapai pada periode 2021–2025 adalah beroperasinya Sistem Logistik Nasional secara efektif dan efisien yang terkoneksi dengan jejaring logistik global. Indikator utama pencapaian sasaran ini adalah rasio biaya logistik nasional terhadap PDB tahun 2025 turun sebesar 5 (lima) persen dari tahun 2020, dan skor LPI Indonesia naik menjadi 3,5 (tiga koma lima).

ABM Investama mengisi peluang usaha di bidang logistik ini melalui PT Cipta Krida Bahari (CKB) yang didirikan sebagai penyedia jasa logistik terpadu untuk memberikan dukungan bagi industri migas, energi, pertambangan, dan dealer peralatan berat.

Regulation No. 26 of 2012 concerning the Development of the National Logistics System (Sislognas). The regulation serves as a basis or a starting point for building a Sislognas integrated with intermoda transport (sea, land, and air).

Based on the Sislognas Blueprint, the 2011-2025 development targets are as follows:

2011-2015 Period: Strengthening the Domestic Logistics SystemThe target in the 2011-2015 period is to lay a solid foundation for the establishment of an effective and efficient Sislognas in order to achieve the Locally Integrated vision and to actualize a sufficient basis for connecting with the ASEAN logistics network. The main indicators of the achievement of this goal are the ratio of national logistics costs to GDP in 2015 to decrease by 3 (three) percent from 2011, and Indonesia’s Logistics Performance Index (LPI) score to reach 3.1 (three point one).

2016-2020 Period: Integration of the ASEAN Logistics NetworkThe target in the 2016-2020 period is to strengthen domestic logistics integration, synchronization, coordination and interconnection with the ASEAN logistics network, and to lay a solid foundation to connect with the global logistics network in order to achieve the Globally Connected vision. The main indicators of the achievement of this goal is the ratio of national logistics costs to GDP in 2020 to decrease by 4 (four) percent from 2015, and Indonesia’s LPI score to rise to 3.3 (three point three).

2021-2025 Period: The Global Logistics Network IntegrationThe target in the 2021-2025 period is the operation of the National Logistics System effectively and efficiently, connected to the global logistics network. The main indicators of the achievement of this goal is the ratio of national logistics costs to GDP in 2025 to decrease by 5 (five) percent from 2020, and the Indonesia’s LPI score to rise to 3.5 (three point five).

ABM Investama takes the opportunities in logistics business through PT Cipta Krida Bahari (CKB), which was established as an integrated logistics service provider supporting the oil and gas industry, energy, mining, and heavy equipment dealers.

Tinjauan IndustriIndustry Analysis

Page 43: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

41

REMANUFAKTURDilatarbelakangi keinginan Pemerintah untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri di pasar global, maka pada tanggal 2 Mei 2012 Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 27/M-DAG/PER/5/2012 tentang Kebijakan Impor Barang. Inti dari kebijakan Permendag tersebut adalah membedakan Angka Pengenal Impor (API) ke dalam dua golongan yaitu API Produsen dan API Umum, sehingga satu perusahaan hanya boleh memiliki satu pengenal API. API Umum hanya dibolehkan untuk mengimpor barang yang berada di dalam satu bagian dari daftar dalam sistem klasifikasi barang. API Produsen diperbolehkan untuk mengimpor barang modal, bahan baku dan bahan penolong yang terkait dengan proses produksinya. Disamping itu API Produsen juga dibolehkan mengimpor barang jadi untuk 2 kepentingan yaitu untuk kepentingan pasar dan pelengkap.

Berlakunya peraturan tersebut menjadikan pengawasan tatanan perdagangan nasional arus impor semakin ketat sehingga barang yang masuk ke Tanah Air dapat terseleksi lebih baik dan sesuai kebutuhan pasar. Diharapkan kondisi ini memudahkan pengusaha dalam negeri dalam memproduksi barang jadi dengan mendapat komponen suku cadang dari dalam negeri, sehingga tidak perlu lagi mengimpor barang jadi sebagai penunjang. Dalam jangka panjang hal ini akan membangun industri yang mandiri yang menunjang pasar domestik, sekaligus memberikan insentif kepada para industriawan di Tanah Air.

Perubahan peraturan ini merupakan perkembangan yang menguntungkan bagi industri remanufaktur domestik, termasuk diantaranya anak perusahaan ABM Investama yaitu PT Sanggar Sarana Baja (SSB) yang memiliki Divisi Remanufaktur. Melihat rata-rata penjualan alat berat dalam 5 tahun terakhir dengan produk Caterpillar (CAT) menguasai 20% penjualan nasional, diasumsikan nilai pekerjaan remanufaktur untuk produk CAT adalah sekitar US$ 60 juta. Ke depan, SSB dapat membangun sinergi dengan PT Trakindo Utama sebagai dealer resmi di Indonesia untuk produk-produk Caterpillar, produsen alat berat, mesin diesel dan gas alam, mesin industri dan generator set terbesar di dunia.

REMANUFACTURING Backed by the Government’s need to improve the competitiveness of domestic products in the global market, on 2 May 2012 the Ministry of Trade of Republic of Indonesia issued the Minister of Trade of Indonesia Regulation No. 27/M-DAG/PER/5/2012 concerning the Import Policy. The essence of the regulation is to differentiate the Import Identification Number (API) into two groups, namely Producers API and General API, therefore a company is allowed to have only one API identification. Those having General APIs are only allowed to import items listed in one part of the list in the classification system. Those with Producer APIs are allowed to import capital goods, raw materials and complementary materials associated with its production process. In addition, Producer API holders are also allowed to import finished goods for 2 purposes namely for the market and supplement needs.

Enactment of this regulation has tighten the monitoring of the national trade order flow, thus items imported into the country can be better selected and suitable with the market requirements. This condition is expected to facilitate entrepreneurs in the country in producing finished goods by obtaining its component parts domestically, eliminating the need to import finished goods as complement. In the long run, this will establish independent industries that support domestic markets, while providing incentives to the industrialists in the country.

The change of regulation is favorable to the development of domestic remanufacturing industry, including ABM Investama subsidiary PT Sanggar Sarana Baja (SSB) which has a Remanufacturing Division. Looking at the average heavy equipment sales in the last 5 years with Caterpillar products (CAT) controls 20% of national sales, the value of remanufacturing jobs for CAT products is assumed to reach approximately US$ 60 million. In the future, SSB will be able to have synergy with PT Trakindo Utama as the authorized dealer in Indonesia for Caterpillar products, the world’s largest manufacturer of heavy equipment, diesel and natural gas engines, industrial engines and generator sets.

Page 44: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

42 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Report from the Board of CommissionersLaporan Dewan Komisaris

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, perkenankan saya mewakili Dewan Komisaris menyampaikan laporan pelaksanaan pengawasan dan pemberian nasihat atas pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh Direksi selama tahun 2012.

Pemegang Saham Yang Terhormat, Dear Valued Shareholders,

First and foremost, let us express our gratitude for God Almighty’s many blessings. Allow me to represent the Board of Commissioners in delivering the report concerning its supervisory and advisory tasks on the Board of Directors’ administration of the Company throughout 2012.

RACHMAT MULYANA HAMAMIKomisaris UtamaPresident Commissioner

Page 45: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

43

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Selama dua tahun terakhir ABM Investama telah mencapai berbagai kemajuan berarti dalam upayanya menyempurnakan penerapan GCG, sebagaimana tercermin dari hasil penilaian yang dilakukan oleh lembaga penilai independen.Over the last two years ABM Investama has achieved significant progress in its efforts to enhance its GCG implementation, as reflected in the results of assessment conducted by independent appraiser.

2012

The year 2012 has been an arduous journey, replete with challenges for ABM Investama and its subsidiaries. Indonesia’s economy in 2012 has shown consistent growth with Gross Domestic Products (GDP) increase of 6.23%, accompanied with interest rates that remained at a favorable range. But on the other hand, abundant coal supply in Indonesia and China in addition to India’s lackluster economic growth and European economies that have yet to fully bounce back have led to plunging coal prices worldwide. Coal price in the international market for 6,322 kilocalories per kilogram that in March 2012 reached US$ 112 per ton has even dropped to the level of US$ 78.1 per ton on 19 October 2012. Companies engaged in the coal mining industry and other related businesses were adversely affected by the situation, including ABM Investama.

The Board of Commissioners fully supports the policies issued by ABM Investama Board of Directors that have steered all subsidiaries toward strengthening synergies and ensuring internal consolidation in order to boost efficiency and productivity in facing challenging times. Furthermore, we have also encouraged continued business growth to ensure the sustainability of Company activities in years to come, by developing the existing businesses, exploring new business ventures, and acquisitions.

Performance in 2012Along the path leading to the attainment of corporate goals, ABM Investama must inevitably deal with a range of issues. Weakening coal mining industry in 2012 has had a significant bearing on corporate performance. Most of the

Tahun 2012 merupakan masa yang sulit dan penuh tantangan bagi ABM Investama dan anak-anak perusahaannya. Perekonomian Indonesia di tahun 2012 masih terus tumbuh dengan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 6,23%, disertai tingkat bunga yang berada pada kisaran yang kondusif. Namun di lain sisi, pasokan batubara yang berlimpah di Indonesia dan Cina serta menurunnya pertumbuhan ekonomi India dan belum pulihnya perekonomian negara-negara Eropa telah berakibat pada penurunan drastis harga batubara di pasar dunia. Harga di pasar internasional untuk kualitas 6.322 kilokalori per kilogram yang pada Maret 2012 mencapai US$ 112 per ton, sempat menyentuh tingkat US$ 78,1 per ton pada 19 Oktober 2012. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bisnis tambang batubara maupun bisnis terkait lainnya terpukul dengan perkembangan ini, tidak terkecuali ABM Investama.

Dewan Komisaris mendukung penuh kebijakan Direksi ABM Investama yang mengarahkan seluruh anak perusahaannya untuk memperkuat sinergi serta melakukan konsolidasi internal sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam situasi sulit ini. Di samping itu, kami juga mendukung pengembangan pertumbuhan usaha untuk kelangsungan kegiatan perusahaan di masa mendatang, baik berupa pengembangan usaha yang sudah ada, penjajakan bidang usaha baru, maupun akuisisi.

Kinerja 2012Dalam perjalanan mencapai sasaran perusahaan, ABM Investama tidak lepas dari berbagai masalah yang harus diatasi. Melemahnya industri tambang batu bara di tahun 2012 sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja

Page 46: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

44 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

perusahaan. Sebagian besar bisnis-bisnis anak usaha ABM Investama bergerak dan bersinggungan dengan industri pertambangan, khususnya batubara. Namun demikian, salah satu anak usahanya yang bergerak di bidang infrastruktur penyedia jasa solusi ketenagalistrikan hampir tak terpengaruh oleh gejolak industri batubara dan menjadi penopang kinerja Grup ABM di tahun 2012. Kinerja operasional Grup ABM secara umum baik, walaupun kinerja keuangan mengalami penurunan terutama akibat jatuhnya harga komoditas batubara.

Dari sisi pendapatan, pada akhir tahun 2012 Grup ABM mencatat peningkatan Pendapatan Bersih dan EBITDA (Laba Sebelum Biaya Bunga, Pajak, dan Depresiasi serta Amortisasi) konsolidasian masing-masing menjadi US$ 886,97 juta dan US$ 178,21 juta. Hal ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 17,7% dan 23,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi Laba Bersih konsolidasian turun secara signifikan.

Tata Kelola PerusahaanDalam melaksanakan tugasnya melakukan pengawasan dan pemberian nasihat, Dewan Komisaris selalu berpedoman pada praktek tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan senantiasa mendorong agar GCG benar-benar diterapkan sebagai landasan operasional Perusahaan. Pada tahun 2012, dua komite yaitu Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komite Investasi dibentuk sebagai tambahan dari Komite Audit yang telah ada sebelumnya. Kami bangga bahwa selama dua tahun

businesses of ABM Investama’s subsidiaries are engaged and related with mining industry, primarily coal. However, one of the subsidiaries involving in the infrastructure sector for power solutions nearly unaffected by the fluctuations in coal industry and buttressed the performance of the ABM Group in 2012. Overall, the ABM Group delivered satisfactory operational performance, although its financial performance has declined particularly due to falling coal prices.

In terms of revenues, by the end of 2012 ABM Group has recorded an increase in consolidated Net Revenues and EBITDA (Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization) at US$ 886.97 million and US$ 178.21 million respectively. This is equivalent to a 17.7% and 23.5% growth compared to the previous year. However, consolidated Net Income have dropped significantly.

Corporate GovernanceIn the discharging of its supervisory and advisory duties, the Board of Commissioners consistently adheres to the principles of good corporate governance (GCG) and continually promotes the effective application of GCG principles that shall underpin Company operational activities. In 2012, two committees namely the Nomination and Remuneration Committee and the Investment Committee were established in addition to the Audit Committee that we have already established. We take

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

RACHMAT MULYANA HAMAMI1.

Komisaris UtamaPresident Commissioner

ERRY RIYANA HARDJAPAMEKAS2.

Komisaris Independen Independent Commisioner

3.MIVIDA HAMAMIKomisarisCommissioner1.

Page 47: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

45

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

terakhir ABM Investama telah mencapai berbagai kemajuan berarti dalam upayanya menyempurnakan penerapan GCG, sebagaimana tercermin dari hasil penilaian yang dilakukan oleh lembaga penilai independen. Pada bulan Maret 2013, ABM Investama bahkan telah berhasil menempatkan diri dalam jajaran 20 besar perusahaan terbuka Indonesia sesuai standar penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard yang di Indonesia pelaksanaannya diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).

Dewan Komisaris menyadari bahwa ABM Investama tidak terlepas dari beberapa risiko usaha yang dapat mempengaruhi pendapatan Perusahaan, karena itu kami mendorong peningkatan kemampuan di bidang manajemen risiko agar mampu mengidentifikasi dan memitigasi risiko-risiko yang akan dihadapi. Kami meyakini bahwa dengan tata kelola perusahaan yang semakin baik, maka ABM Investama akan mampu mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanPelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sudah menjadi komitmen bisnis bagi ABM Investama dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional Perusahaan dimanapun Perusahaan berada. Kami mendukung kegiatan CSR Grup ABM, yang tidak terbatas pada pemberdayaan masyarakat, tapi juga dalam hal ketenagakerjaan, perlindungan konsumen,

pride in the fact that ABM Investama in the past two years has achieved various meaningful progress in its effort to improve and heighten GCG implementation, as reflected in the results of assessments conducted by independent appraiser. In March 2013, ABM Investama has succeeded in being ranked among the top twenty public companies in Indonesia according to assessment standards under the ASEAN Corporate Governance Scorecard, which in Indonesia was implemented by the Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).

The Board of Commissioners is fully cognizant that ABM Investama cannot isolate itself from several business risks that may impinge on Company income, and as such we have conscientiously worked towards building its risk management capacity in order to effectively identify and mitigate potential risks. We firmly believe that through continual improvements in corporate governance, ABM Investama shall be capable of attaining sustainable growth and generating added value for stakeholders.

Corporate Social ResponsibilityCorporate social responsibility has become ABM Investama’s impassioned business commitment and an inseparable part of Company operations wherever it may be. We entirely support ABM Group’s CSR activities that are not confined merely to community empowerment, but also pay serious heed to workers, consumer protection, and occupational health and safety. With

2. 3.

Page 48: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

46 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

serta kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan telah dibentuknya unit khusus yang menangani CSR di ABM Investama, implementasi CSR di seluruh perusahaan di dalam Grup ABM akan lebih terkoordinasi dan berdampak nyata.

ProspekPertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 diprediksikan masih tetap positif, meskipun kondisi ekonomi global masih lemah dan dibayangi sejumlah ketidakpastian. Potensi ancaman krisis dunia masih tetap tinggi yang bersumber pada pemulihan krisis di zona Eropa dan Amerika Serikat. Efek berantai kedua wilayah tersebut perlu diantisipasi terhadap sejumlah kinerja ekonomi nasional terutama di sektor perdagangan dan investasi.

Pemulihan industri tambang khususnya batubara tidak akan berlangsung sangat cepat, namun akan terjadi dalam jangka menengah ke panjang. Batubara akan terus menjadi alternatif bahan bakar yang relatif murah dibandingkan sumber energi lainnya sehingga permintaan batubara termal Indonesia akan tetap tinggi, terutama dari Cina dan India. Dengan kerja keras, kami optimis bahwa ABM Investama akan mampu menjawab tantangan dan menangkap berbagai peluang, serta memantapkan kedudukannya sebagai perusahaan energi terintegrasi yang terkemuka.

the establishment of a special unit to handle CSR in ABM Investama, CSR implementation across all business entities under ABM Group shall be more coordinated and generate more tangible impact.

ProspectsIndonesia’s economic growth in 2013 is projected to remain buoyant despite a downcast view of the global economic situation shadowed by a number of uncertainties. The global crisis continues to pose a grave threat given a rather bumpy road to economic recovery for European countries and the United States. The ripple effects emanating from these countries need to be anticipated with regard to national economic performance, particularly in the trade and investment sectors.

The mining industry, primarily coal mining may not recover in a brief span of time, but will eventually take place in the medium to long term. Coal will continue to be a relatively cheaper alternative fuel compared to other resources, and this shall help maintain high demand for Indonesia’s thermal coal, especially from China and India. Through hard work and perseverance, we are optimistic that ABM Investama shall be able to meet these challenges head on and capture emerging opportunities while consolidating its position as a prominent integrated energy company.

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

Kami optimis bahwa ABM Investama akan mampu menjawab tantangan dan menangkap berbagai peluang, serta memantapkan kedudukannya sebagai perusahaan energi terintegrasi yang terkemuka.We are optimistic that ABM Investama shall be able to meet these challenges head on and capture emerging opportunities while consolidating its position as a prominent integrated energy company.

Page 49: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

47

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

PenutupSecara keseluruhan, kami berpandangan bahwa selama tahun 2012 Direksi dan manajemen telah mempersiapkan strategi dan mengambil langkah yang semestinya dilakukan di tengah kondisi yang penuh tantangan ini, guna mencapai hasil yang maksimal untuk membawa Perusahaan meraih tujuannya secara bertahap. Kami sampaikan penghargaan yang setulusnya kepada Direksi, manajemen, dan seluruh karyawan atas kerja kerasnya.

Kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan, kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan, yang akan memperkuat ABM Investama dalam menghadapi tantangan dan menyongsong masa depan yang lebih baik.

ClosingWe are of the opinion that throughout 2012 the Board of Directors and management have in general employed the appropriate strategy and taken the necessary steps amid challenging times in order to attain maximum results that have managed to navigate the Company safely towards progressively achieving its goals. We hereby wish to convey our highest appreciation to the Board of Directors, management and all employees for their dedication and hard work.

To all shareholders and stakeholders, we express our gratitude for the longstanding trust and supports shown to us which shall further strengthen ABM Investama in coping with challenges that may arise and embracing a better future.

Atas nama Dewan KomisarisOn behalf of the Board of Commissioners

Rachmat Mulyana HamamiKomisaris Utama

President Commissioner

Page 50: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

48 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Report from the Board of DirectorsLaporan Direksi

Atas nama Direksi PT ABM Investama Tbk, saya mengawali penyampaian Laporan Tahunan ini dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah menyertai perjalanan Perusahaan selama tahun 2012.

Pemegang Saham Yang Terhormat, Dear Valued Shareholders,

On behalf of the Board of Directors of PT ABM Investama Tbk, allow me to present this Annual Report by first thanking God Almighty for accompanying the Company’s journey throughout 2012.

ACHMAD ANANDA DJAJANEGARADirektur UtamaPresident Director

Page 51: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

49

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Melemahnya industri tambang selama tahun 2012 merupakan tantangan berat bagi ABM Investama sebagai perusahaan energi terintegrasi yang melakukan investasi strategis di sektor terkait energi, terutama batubara.The weakening of mining industry during 2012 was very challenging for ABM Investama as an integrated energy company making strategic investments in the energy sectors, especially coal.

2012

In 2012, Indonesia’s economy had consistently shown a solid and steady trajectory amid a dismal global economic situation that has yet to fully recover. The price of the country’s three prime export commodities – coal, palm oil and rubber – on the other hand has continually weakened. Plummeting world coal prices since the end of the first semester has compelled coal mining corporations to cut back or cease production, and call off various cooperation plans that have been explored. This situation poses a serious challenge for ABM Investama as an integrated energy company that makes strategic investments in energy-related sectors, particularly coal energy.

In response to this situation, the fundamental strategy employed by ABM Investama as a parent company is to advise all subsidiaries to strengthen synergies and sustain internal consolidation through continual improvements to all processes, systems, and human resources that will ultimately boost efficiency with regards to production, cost structure, and operating costs.

Conscious efforts are consistently made to develop its human capital in order to enhance employee competency and support the Company’s performance. Equally essential is the Company’s commitment to improve various aspects pertaining to good corporate governance across the organization. In addition, throughout 2012 ABM Investama has acted upon its investment plan for the coal mining project in Aceh and the Sewatama IPP project by utilizing proceeds from the initial public offering of shares. These are all part of Company’s efforts to guarantee sustainable growth in years to come.

Selama tahun 2012 perekonomian Indonesia tetap tumbuh di tengah-tengah kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya pulih. Akan tetapi harga tiga komoditas ekspor unggulan yaitu batubara, minyak kelapa sawit, dan karet terus melemah. Penurunan harga batubara dunia yang cukup drastis sejak akhir semester pertama memaksa perusahaan-perusahaan tambang batubara mengurangi atau menghentikan produksinya, serta membatalkan berbagai rencana kerjasama yang sudah dijajaki. Kondisi ini merupakan tantangan berat bagi ABM Investama sebagai perusahaan energi terintegrasi yang melakukan investasi strategis di sektor terkait energi, terutama batubara.

Dalam menyikapi hal ini, strategi utama yang diambil ABM Investama sebagai perusahaan induk adalah mengarahkan seluruh anak perusahaannya untuk memperkuat sinergi serta melakukan konsolidasi internal dengan melakukan penyempurnaan yang terus menerus terhadap proses, manusia, dan sistem sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam produksi, struktur biaya, dan biaya operasional.

Pengembangan di sisi SDM terus dilakukan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan mendukung kinerja Perusahaan. Tidak kalah pentingnya adalah penyempurnaan berbagai aspek tata kelola perusahaan yang baik di dalam organisasi perusahaan. Selain itu, di tahun 2012 ABM Investama tetap merealisasikan rencana investasinya yaitu proyek tambang batubara di Aceh dan proyek IPP Sewatama dengan menggunakan dana hasil penawaran umum saham. Seluruh hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Perusahaan mencapai kesinambungan pertumbuhan di masa depan.

Page 52: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

50 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Performance Overview for 2012A less than favorable situation in the coal industry has begun to exert significant impact on ABM Investama’s financial performance, particularly since the second half of 2012. This is primarily attributed to the coal mining and contract mining business segments that have historically made the largest contribution to Company’s revenues. In terms of operations, both business units have managed to meet their production and sales targets. Nevertheless, a drastic drop in coal prices meant that Company’s revenues and profitability have not reached the desired level. ABM Investama however has been able to rely on one of its subsidiaries involved in the infrastructure sector for power solutions that was left virtually unaffected by fluctuations in the coal industry in 2012, and this to a certain degree has helped lessen the impact and reinforced the overall business performance of ABM Group.

ABM Investama brought the year 2012 to a close by posting US$ 886.97 million and US$ 178.21 million in consolidated revenues and EBITDA respectively, an increase of 17.7% and 23.5% compared to 2011. Total value of revenue only fulfilled 90% of the target set at the beginning of fiscal year, while EBITDA amounting to US$ 178.21 million just met 53% from the target. Consolidated net income also declined from US$ 55.53

Ringkasan Kinerja 2012Kondisi industri batubara yang kurang menguntungkan mulai menunjukkan dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan ABM Investama terutama sejak paruh kedua tahun 2012. Hal ini terutama dikarenakan segmen bisnis tambang batubara dan kontraktor tambang secara historis memberikan kontribusi terbesar pada Pendapatan Perusahaan. Secara operasional kedua unit bisnis ini mampu memenuhi target produksi dan penjualan, namun adanya penurunan harga batubara yang sangat drastis mengakibatkan peningkatan nilai pendapatan dan profitabilitas tidak tercapai sebagaimana yang diharapkan. ABM Investama beruntung karena salah satu anak perusahaannya yang bergerak di bidang infrastruktur solusi ketenagalistrikan di tahun 2012 hampir tak terganggu oleh fluktuasi industri batubara sehingga dapat sedikit banyak membantu kinerja grup ABM secara keseluruhan. ABM Investama menutup tahun 2012 dengan membukukan pendapatan dan EBITDA konsolidasi masing-masing sebesar US$ 886,97 juta dan US$ 178,21 juta, meningkat 17,7% dan 23,5% dibandingkan tahun 2011. Nilai pendapatan hanya memenuhi 90% dari target yang ditetapkan awal tahun buku, sementara nilai EBITDA sebesar US$ 178,21 juta hanya memenuhi 53% dari target. Laba bersih konsolidasi juga mengalami tekanan dari

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

ACHMAD ANANDA DJAJANEGARA SYAHNAN POERBADirektur UtamaPresident Director

Direktur Layanan Pendukung Korporat Corporate Support Services Director

Page 53: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

51

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

million in 2011 to US$ 13.64 million in 2012. These were all due to declining trend in coal selling price for ABM Investama at an average of 13%, compounded with rising operating costs experienced by business units resulting from an increasing number of idle heavy equipment, in addition to a significant increase in financial expenses. It is essential to bear in mind that ABM Investama as a strategic investment company is working towards a long-term growth commitment that requires substantial investment support. During to 2012, the Company has incurred US$ 282 million in financing for capital investments of which their benefit can only be tangibly appreciated in the long-term.

Coal Mining and Contract Mining Business The business performance of PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) in 2012 remains reliant on PT Tunas Inti Abadi (TIA) as its sole subsidiary already in full operations. By the fourth quarter, TIA has managed to maintain a stable production level at an average of 410,000 metric tons each month, and at the end of 2012 total TIA production and sales volume reached 4.558 million metric tons or 113.5% above the previous year. TIA has succeeded in increasing customer trust owing to its consistency in production and commitment to unfailingly fulfill customer orders. Total sales volume by the end of the year rose 88%, but

US$ 55,53 juta di tahun 2011 menjadi US$ 13,64 juta di tahun 2012. Ini semua disebabkan oleh penurunan harga jual batubara ABM Investama rata-rata sebesar 13%, dan juga kenaikan biaya operasional pada anak-anak usaha akibat meningkatnya alat-alat berat yang menganggur, ditambah beban keuangan yang meningkat secara signifikan. Hal yang perlu dicatat adalah bahwa sebagai perusahaan investasi strategis, ABM Investama memiliki tujuan pertumbuhan jangka panjang yang memerlukan dukungan investasi dalam jumlah signifikan. Sepanjang tahun 2012 Perusahaan mengeluarkan biaya pendanaan untuk investasi barang modal senilai US$ 282 juta yang manfaatnya baru akan terlihat dalam jangka panjang.

Bisnis Tambang Batubara dan Kontraktor TambangKinerja PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) di tahun 2012 masih ditentukan oleh PT Tunas Inti Abadi (TIA) sebagai satu-satunya anak perusahaan yang telah beroperasi penuh. Hingga triwulan ke-4, TIA telah mencapai tingkat produksi rata-rata yang stabil sebesar 410.000 metrik ton per bulan dan pada akhir tahun 2012 total volume produksi dan penjualan TIA telah mencapai 4,558 juta metrik ton atau 113,5% di atas tahun sebelumnya. TIA berhasil menambah kepercayaan pelanggan berkat kemampuannya untuk tetap konsisten berproduksi dan komitmennya untuk tetap memenuhi

WILLY A. ADIPRADHANA YOVIE PRIADIDirektur Keuangan Finance Director

Direktur Strategi Korporat Corporate Strategy Director

Page 54: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

52 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

pesanan. Total nilai penjualan akhir tahun naik 88%, namun penurunan harga batubara telah menipiskan marjin keuntungan sehingga profitabilitas tidak tercapai seperti yang diinginkan.

Anak perusahaan Reswara lainnya yaitu PT Media Djaya Bersama (MDB) belum memberikan kontribusi signifikan karena masih fokus dalam mempersiapkan infrastruktur untuk proyek Aceh yang ditargetkan untuk beroperasi pada bulan Oktober 2013. Proyek Aceh diproyeksikan dalam empat hingga lima tahun ke depan akan memproduksi hingga 15 juta metrik ton per tahun.

Bisnis kontraktor tambang mengalami momentum naik di penghujung tahun 2011 dengan banyaknya proyek yang diterima. Namun pelemahan harga batubara yang kemudian berlangsung terus hingga akhir tahun 2012 menyebabkan berhentinya kegiatan operasi sebagian pelanggan yang berakibat menurunnya volume pekerjaan atas permintaan beberapa pelanggan. Beberapa pelanggan juga mengalami masalah kompensasi tanah, perijinan, dan infrastruktur pelabuhan. Sebagai akibatnya, tingkat utilisasi peralatan mengalami penurunan dan biaya operasional menjadi tinggi karena banyak peralatan berat dan instalasi menganggur. Keadaan ini memberatkan arus kas PT Cipta Kridatama (CK).

Menutup tahun 2012, pendapatan dari bisnis tambang batubara dan kontraktor tambang secara bersama-sama tumbuh 21,6% dan memberikan kontribusi pendapatan sebesar 60,4% terhadap total pendapatan konsolidasi ABM Investama.

Bisnis Jasa Bisnis jasa dijalankan oleh PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), PT Cipta Krida Bahari (CKB), dan PT Sanggar Sarana Baja (SSB) yang masing-masing memberikan jasa solusi ketenagalistrikan, jasa logistik, dan jasa rekayasa.

Sewatama merupakan satu-satunya anak perusahaan yang imun dari kondisi yang terjadi pada industri batubara di tahun 2012. Didukung oleh pertumbuhan bisnis jasa penyewaan genset, pendapatan Sewatama meningkat

falling coal prices have led to shrinking profit margin, thus profitability has not reached the expected level.

Another Reswara subsidiary, PT Media Djaya Bersama (MDB) has yet to contribute significantly to the Company as it is still preoccupied with infrastructure preparations for the Aceh project scheduled to commence operation in October 2013. Within the next four to five years, the Aceh project is expected to reach a production level of up to 15 million metric tons per year.

The contract mining business has gained substantial momentum towards the end of 2011 as it has managed to secure a considerable number of projects. Weakening coal prices that persisted even as the year 2012 draws to a close however has resulted in the cessation of operational activities of several customers that in turn led to a reduction in work volume as requested by certain affected customers. A number of clients have had to deal with issues related to land compensation, licenses, and port infrastructure. Consequentially, existing equipment has not been utilized as expected and operating costs has further escalated as a considerable number of heavy equipment is left idle. This has placed a burden on PT Cipta Kridatama’s (CK) cash flows.

By the end of 2012, revenues from the coal mining and contract mining business simultaneously grew 21.6% and contributed 60.4% to total ABM Investama consolidated revenues.

Services The services business involves PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), PT Cipta Krida Bahari (CKB), and PT Sanggar Sarana Baja (SSB) whereby each provides power solution services, logistics services, and engineering services respectively.

Sewatama is the only subsidiary spared from the adverse situation of the coal industry in 2012. Sustained by the generator rental service business growth, Sewatama’s revenue increased 18.2% to US$ 135.61 million. Sewatama

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

Page 55: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

53

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

18,2% menjadi US$ 135,61 juta. Sewatama memiliki pasar yang menjanjikan, mengingat kebutuhan tenaga listrik domestik terus meningkat. Sehubungan dengan visinya sebagai penyedia solusi energi yang kompetitif, Sewatama mulai memperluas operasi pembangkit listrik independen (IPP) dengan mengakuisisi 70% saham PT Energi Alamraya Semesta, pembangkit tenaga listrik mulut tambang di Aceh tahun 2012, setelah tahun lalu memiliki 12% saham PT Metta Epsi Power Generation (Meppogen) dan mendirikan PT Pradipa Arya Satya (PAS) dan PT Nagata Bisma Shakti (NBS) yang masing-masing memiliki fokus usaha IPP dalam energi fosil dan terbarukan.

Melemahnya industri tambang berdampak sangat signifikan terhadap bisnis Trakindo, yang akhirnya berimbas pula kepada CKB karena 60% bisnisnya berasal dari Trakindo. Kinerja anak perusahaannya, PT Alfa Trans Raya (ATR), mengalami tantangan besar akibat adanya pemutusan kontrak, penundaan penyelesaian kapal-kapal yang dipesan, dan depresiasi berjalan. PT Baruna Dirga Dharma (BDD) mencatat kinerja yang cukup baik di tahun 2012, namun harus menanggung beban bunga tinggi akibat peningkatan yang signifikan dalam jumlah asetnya.

SSB memberikan dua kelompok layanan yaitu jasa dan pabrikasi. Pendapatan jasa yang dihasilkan oleh SSB Site Services dan Remanufaktur mengalami penurunan 1,2% terutama disebabkan berlanjutnya penutupan salah satu

has a promising market given the rising domestic demand for electricity. In keeping with its vision to become a competitive energy solution provider, Sewatama has expanded its operation in the independent power production (IPP) segment by acquiring 70% stakes at PT Energi Alamraya Semesta, a mine-mouth power provider in Aceh by 2012, after the previous year securing 12% shares of PT Metta Epsi Power Generation (Meppogen) and establishing PT Pradipa Arya Satya (PAS) and PT Nagata Bisma Shakti (NBS) each of which focuses its IPP business in fossil and renewable energy respectively.

A flagging mining industry has significantly affected Trakindo and its business operation that in turn has had an impact on CKB because 60% of its business is derived from Trakindo. The performance of its subsidiary, PT Alfa Trans Raya (ATR), has experienced serious challenge due to contract termination, delays in the completion of vessels ordered and ongoing depreciation. PT Baruna Dirga Dharma (BDD) has shown satisfactory performance in 2012 despite having to bear high interest expense due to a considerable increase in assets.

SSB provides two types of business offers: services and manufacturing. Revenues from SSB Site Services and Remanufacturing saw a 1.2% drop, primarily due to the prolong closure of one of SSB Site Services’ largest

Sebagai perusahaan investasi strategis, ABM Investama memiliki tujuan pertumbuhan jangka panjang yang memerlukan dukungan investasi dalam jumlah signifikan.As a strategic investment company, ABM Investama has a long-term growth objective which requires a significant amount of investment.

Page 56: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

54 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

operasi terbesar SSB Site Services di Kuala Kencana/Timika dan Grassberg akibat masalah internal klien di Papua. Penurunan sedikit tertahan dengan membaiknya bisnis jasa remanufaktur yang permintaannya meningkat 30% sebagai dampak berlakunya Peraturan Pemerintah yang baru terkait pembatasan remanufaktur di luar negeri.

Pendapatan dari bisnis jasa secara keseluruhan tumbuh 13,3% dan memberikan kontribusi sebesar 27,9% terhadap pendapatan konsolidasi ABM Investama di tahun 2012.

Bisnis PabrikasiMeskipun tidak hanya bergerak di industri tambang, SSB memiliki beberapa proyek berskala besar yang di tahun 2012 juga terpukul dengan adanya pelemahan di industri tambang.

Pendapatan konsolidasi ABM Investama dari sisi manufaktur meningkat 7,4% dari US$ 61,8 juta di tahun 2011 menjadi US$ 66,4 juta di tahun 2012 terutama dihasilkan SSB dari order produk-produk yang memerlukan teknologi tinggi yang datang dari industri minyak dan gas.

Sumber Daya ManusiaPengembangan SDM yang berkelanjutan merupakan salah satu nilai inti yang melekat pada Perusahaan dan oleh karenanya senantiasa menjadi prioritas utama. Selama tahun 2012, Departemen SDM ABM Investama memfokuskan kegiatan pada 4 (empat) kegiatan inti, yaitu menciptakan kader pemimpin yang berkarakter, mendorong perbaikan prosedur SDM di tingkat induk maupun anak perusahaan, mengikuti survei gaji dan melakukan penyesuaian dengan rata-rata pasar, dan mengidentifikasi dan memotivasi top talents yang ada di dalam Perusahaan. Dalam upaya menciptakan kader pemimpin yang berkarakter, di tahun 2012 telah dilaksanakan survei 360 degree Core Values and Leadership Traits (CVLT) secara online.

Pelatihan soft skills di tingkat holding maupun kecakapan teknis di tingkat anak perusahaan terus dilakukan untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Selama tahun 2012 jumlah jam pelatihan mencapai 266.716 jam dan

operations in Kuala Kencana/Timika and Grassberg as an impact of client’s internal issues in Papua. This drop in income is somewhat relieved by an expanding remanufacture service business in which demand has risen 30% following the enactment of the new Government Regulation that imposes a limit to remanufacturing operations abroad.

Revenues from the service business in overall has increased 13.3% and contributed 27.9% to the consolidated revenues of ABM Investama in 2012.

Manufacturing Business Although it is not involved in the mining industry only, SSB manages various large-scale projects, which in 2012 were also affected by the discouraging situation in the mining industry.

Consolidated revenues of ABM Investama from the manufacturing business climbed 7.4% from US$ 61.8 million in 2011 to US$ 66.4 million in 2012, primarily generated by SSB from product orders requiring advanced technology coming from the oil and gas industry.

Human Resources The sustainable development of human resources is part of the Company’s inherent values and as such has consistently become a Company priority. Throughout 2012, ABM Investama’s Human Resource Department focuses on 4 (four) core activities: developing potential leaders of sound character; encouraging improvements to the human resource procedure both at the parent company and subsidiaries; keeping track of salary surveys and adjusting to the market average; as well as identifying and motivating existing top talents in the Company. In order to groom prospective leaders of integrity, in 2012 an online 360 degree Core Values and Leadership Traits (CVLT) survey was conducted.

Soft skills training at the holding company and technical skills training at the subsidiary level are regularly organized to build employee competencies. In 2012, some 266,716 hours of training have been held and training expenses

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

Page 57: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

55

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

biaya pelatihan yang dikeluarkan sekitar Rp 10,97 miliar untuk seluruh Grup ABM. Sejalan dengan pertumbuhan bisnisnya, jumlah SDM kini telah meningkat 19% menjadi 9.027 orang.

Tata Kelola Perusahaan Sebagai bagian dari Grup Tiara Marga Trakindo (TMT), ABM Investama mewarisi dan menerapkan secara konsisten nilai-nilai inti perusahaan yang luhur dan ditanamkan oleh pendiri Grup TMT. Penghayatan atas nilai-nilai ini menuntun ABM Investama dalam menjadikan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) sebagai budaya kerja perusahaan. Mulai tahun 2011 Perusahaan melakukan kodifikasi atas nilai-nilai yang telah terkandung dalam budaya kerja perusahaan ini ke dalam berbagai pedoman tertulis.

Melanjutkan kegiatan yang telah dilakukan di tahun sebelumnya, selama tahun 2012 ABM Investama menyusun piagam-piagam dan kebijakan Perusahaan sebagai perangkat pendukung implementasi GCG, seperti Piagam Sekretaris Perusahaan, Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi, Piagam Komite Investasi, serta Kebijakan dan Prosedur Investasi dan Divestasi. Pada tahun yang sama Perusahaan membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komite Investasi sebagai tambahan dari Komite Audit yang telah dibentuk di tahun 2011. Pada penilaian GCG yang dilakukan oleh konsultan independen PT Multi Utama Indojasa Consulting Group untuk periode tahun 2012, ABM Investama meningkatkan posisi dengan mendapatkan predikat “Sangat Baik.”

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanBagi ABM Investama, pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) bukan sekedar merupakan pemenuhan kepatuhan atas peraturan pemerintah, melainkan sebagai komitmen dalam menjalankan bisnis. CSR telah menjadi bagian yang terintegrasi dalam Perusahaan, sebagaimana tercermin dalam visi, misi, dan tata nilai Perusahaan, serta seluruh kebijakan, strategi, proses bisnis, dan program-program yang dijalankan. Peran ABM Investama dalam CSR diwujudkan tidak hanya melalui kegiatan pengembangan masyarakat dan lingkungan hidup, tetapi juga dalam hal praktik ketenagakerjaan, perlindungan konsumen, serta kesehatan dan keselamatan kerja.

incurred totaled Rp 10.97 billion for the entire ABM Group. In line with its business growth, the number of personnel has now increased 19% to 9,027 employees.

Corporate GovernanceAs part of the Tiara Marga Trakindo (TMT) Group, ABM Investama has historically inherited and consistently applied corporate core values instilled by the founders of TMT Group. Due to its unwavering commitment to apply these noble values, ABM Investama is inspired into practicing good corporate governance (GCG) as part of the corporate work culture. Beginning 2011, the Company has codified these core values as embodied in the corporate work culture into various written guiding principles.

As follow up to activities conducted in the previous year, ABM Investama throughout 2012 has set out the Company’s charters and policies as supporting instruments for GCG implementation, such as the Corporate Secretary Charter, Nomination and Remuneration Committee Charter, Investment Committee Charter, and the Investment and Divestment Policy and Procedure. In the same year, the Company has established the Nomination and Remuneration Committee and the Investment Committee, in addition to the Audit Committee set up in 2011. Based on a GCG assessment performed by independent consultant PT Multi Utama Indojasa Consulting Group for 2012, ABM Investama has improved its position and earned the “Excellent” status.

Corporate Social ResponsibilityFor ABM Investama, Corporate Social Responsibility (CSR) is not simply the fulfillment of its obligation to comply with government regulations, but as a firm commitment that affects how it runs its business. CSR has become an integrated part of the Company as mirrored in its vision and mission statements, core values, and its entire range of policies, strategies, business processes and programs. ABM Investama’s role in CSR is not only manifested through environmental and community development activities, but also with regard to labor-related practices, consumer protection, as well as occupational health and safety.

Page 58: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

56 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Kegiatan CSR dalam kerangka pengembangan masyarakat sekitar difokuskan ke bidang pendidikan. Grup ABM menjalin kerjasama dengan berbagai sekolah dan lembaga pendidikan dalam melaksanakan pelatihan, pemberian beasiswa, pemberian bantuan sarana pendidikan, maupun berbagi ilmu ke perguruan tinggi. Di bidang lingkungan, Grup ABM berkomitmen untuk melakukan kegiatan penambangan yang memenuhi standar pengelolaan lingkungan yang tinggi di seluruh lokasi proyeknya. ABM Investama melalui anak perusahaannya saat ini juga tengah melakukan pengembangan masyarakat dan lingkungan di kawasan yang dikelola oleh Kasepuhan Cipta Gelar, Sukabumi dan juga pada proyek pengembangan tambang baru MDB di Aceh.

Aksi KorporasiPada bulan November 2012, anak perusahaan ABM Investama yaitu Sewatama melakukan penawaran umum untuk menerbitkan surat utang yang terdiri dari Obligasi konvensional dan Sukuk Ijarah dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1 triliun di Bursa Efek Indonesia. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk bertumbuh sehingga dapat membantu rencana peningkatan pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat, baik itu kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan pertumbuhan industri nasional.

Prospek UsahaPermintaan komoditi batubara untuk kebutuhan domestik maupun ekspor akan tetap tumbuh dan Indonesia diperkirakan masih menjadi eksportir terbesar batubara termal dunia. Namun di sisi lain, siklus historis harga batubara menunjukkan bahwa perbaikan harga akan terjadi perlahan dan pemulihan kembali ke tingkat semula belum akan tercapai dalam jangka pendek. Hal ini berarti bahwa keadaan tahun 2013 berpeluang membaik, meskipun tetap penuh tantangan bagi ABM Investama.

Perusahaan sangat berhati-hati dalam menetapkan target pendapatan dan laba untuk tahun mendatang. Berdasarkan perkiraan bahwa harga batubara dunia akan mengalami perbaikan, maka Perusahaan menetapkan target pertumbuhan tingkat penjualan sebesar 13% dari pencapaian di tahun 2012 dengan peningkatan marjin EBITDA (Pendapatan Sebelum dihitung Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi) menjadi 25%.

CSR activities geared at developing nearby communities are concentrated in the field of education. ABM Group has forged cooperative ties with various schools and other educational institutions in conducting training programs, awarding scholarships, providing aid for educational facilities, and knowledge sharing with institutions of higher learning. In the environmental sector, ABM Group is steadfast in its commitment to ensure that its mining operations meet high standards of environmental management in all project locations. ABM Investama through its subsidiaries has launched community and environmental projects within the area managed by Kasepuhan Cipta Gelar, Sukabumi, and the new MDB mining development project in Aceh.

Corporate ActionsIn November 2012, ABM Investama subsidiary, Sewatama has launched a public offering for the issuance of debt securities that consist of conventional bonds and Sukuk Ijarah to the maximum amount of Rp 1 trillion in the Indonesia Stock Exchange. This corporate action is part of the Company’s growth strategy to support plans for bolstering its ability to fulfill the people’s demand for electricity, both for household needs as well as the further development of national industries.

Business ProspectsDemand for coal for both domestic and export purposes shall continue to experience an upward trend and Indonesia is projected to become the largest thermal coal exporter worldwide. The historical cycle of coal prices however has shown that price corrections shall take place gradually and shall not be restored to the original level within a short space of time. This means that the situation in 2013 has the potential to improve further, despite major challenges that ABM Investama must inevitably deal with.

The Company is very cautious in setting revenue and income targets for the coming year. Based on the prediction that the world coal price will recover, the Company establishes a 13% growth of sales from achievement in 2012 by improving EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) margin to 25%.

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

Page 59: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

57

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Sebagai perusahaan publik, ABM Investama ingin memberikan upaya terbaik untuk dapat memberikan pertumbuhan yang menguntungkan bagi pemegang saham. Untuk dapat mencapai hal ini, maka penerapan konsolidasi internal dan program efisiensi biaya akan dilanjutkan secara intensif di seluruh anak perusahaan dengan senantiasa fokus pada penyempurnaan pada tiga hal inti: proses, sistem, dan manusia. Perusahaan juga akan mencari peluang-peluang baru yang akan memperkuat posisi keuangannya di masa depan, baik pada sektor terkait tambang maupun solusi ketenagalistrikan.

PenutupPenghargaan yang setulusnya kami sampaikan kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan yang selama ini senantiasa memberikan dukungan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan yang telah mendedikasikan waktu dan upaya demi mendukung pencapaian sasaran ABM Investama di masa yang sulit ini. Dengan kerjasama yang baik, kami percaya bahwa kita semua dapat menjawab berbagai tantangan di masa mendatang dan menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan energi terkemuka yang keberadaannya bermanfaat bagi masyarakat luas.

As a public company, ABM Investama does its utmost to ensure business growth that shall generate the highest benefit possible for shareholders. In order to attain this, internal consolidation and cost-efficiency measures shall be continued in a more intensified manner in all subsidiaries by consistently focusing on improving three main aspects: process, system, and human. The Company will also explore and seize upon new opportunities that will strengthen its financial positions in coming years, both in mining-related sectors and the power solution business.

ClosingWe hereby extend our utmost appreciation to all shareholders and stakeholders who have at all times provided their unstinting support. We would also like to express our indebtedness to all employees who have untiringly dedicated their time and efforts for the sake of achieving goals set by ABM Investama during these challenging times. Through solid cooperation and teamwork, we genuinely believe that the Company can and will surmount various emerging challenges that lie ahead, turning ABM Investama into a leading energy company in which its presence shall increasingly be of unquestionable benefit to the public at large.

Atas nama DireksiOn behalf of the Board of Directors

Achmad Ananda DjajanegaraDirektur Utama

President Director

Page 60: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

58 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 61: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

59

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 62: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

60 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

PRODUKSIBATUBARACOAL PRODUCTION

Business ReviewTinjauan Bisnis

The year of 2012 was a tough year for companies engaged in the coal business. Coal market was hit by a prolonged crisis that resulted in a sharp decline in coal prices starting at the end of the first half of the year. This condition has made Reswara only able to reach a stable performance during the first six months of the year.

Throughout this year Reswara experienced some significant challenges that hindered the company’s progress. On the operational side, in February 2012 TIA ceased operations up to 24 (twenty four) days, which forced TIA to buy coal from third parties at a very high price to fulfill its commitments to its customers. This situation slightly eroded potential profits that could be obtained, but successfully fostered customer trust on TIA’s commitment. On the other hand, amid the uncertainty in the coal industry, Reswara group commits to continue its Aceh project which is planned to be completed at the end of 2013; Reswara should seek additional funds to make continue the existing project. This was solved with the support of major shareholders, which resulted

Tahun 2012 merupakan tahun yang berat bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri batubara. Pasar batubara dihantam krisis berkepanjangan yang berakibat pada merosotnya harga batubara secara drastis dimulai pada akhir paruh pertama. Kondisi ini mengakibatkan pencapaian kinerja yang sangat baik hanya dapat diperoleh Reswara selama enam bulan pertama.

Selama tahun ini, Reswara mengalami beberapa tantangan yang cukup berarti bagi kemajuan perusahaan. Pada sisi operasional, di bulan Februari 2012 tambang TIA sempat berhenti beroperasi hingga 24 (dua puluh empat) hari, yang mengakibatkan TIA terpaksa membeli batubara dari pihak ketiga pada tingkat harga sangat tinggi untuk memenuhi janji pasokan kepada pelanggannya. Hal ini sedikit menggerus potensi laba yang bisa didapatkan, tetapi berhasil menumbuhkan kepercayaan pelanggan atas komitmen TIA. Pada sisi lain, di tengah gejolak industri batubara, Reswara tetap berkomitmen untuk melanjutkan proyek di Aceh yang direncanakan akan selesai di akhir tahun 2013; Untuk itu Reswara harus mencari dana tambahan agar proyek-proyek yang ada dapat terus

Kemampuan untuk tetap konsisten berproduksi dan komitmen yang tinggi untuk tetap memenuhi pesanan telah menambah kepercayaan pelanggan.

Ability to produce consistently and strong commitment to meet orders have increased customer trust.

Total volume produksi dan penjualan Reswara tahun 2012 Reswara’s total volume of production and sales for 2012

4,662 juta ton - million tons

Page 63: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

61

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

in an increase in capital by US$ 37.5 million, making the placed and paid up capital in Reswara a total of Rp 608,687,500,000.

These challenges did not lessen Reswara’s commitment to remain consistent in completing coal delivery in accordance with the agreed contract. Armed with this commitment, Reswara successfully gained trust from its business partners, while making it as a preferred partner in establishing cooperation in coal commodity trading.

TYPE OF SERVICES Reswara supplies coal to international as well as domestic markets. In addition, Reswara also performs coal trading activities by buying coal from other producers to supply additional coal to customer when the demand is relatively higher than available supply.

berjalan. Hal ini akhirnya dapat teratasi dengan adanya dukungan dari pemegang saham utama sehingga terjadi peningkatan modal sebesar US$ 37,5 juta sehingga modal disetor dan ditempatkan di Reswara menjadi Rp 608.687.500.000.

Berbagai tantangan tersebut tidak menyurutkan komitmen Reswara untuk tetap konsisten dalam menyelesaikan pengiriman batubara sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Berbekal komitmen tersebut, Reswara berhasil menumbuhkan kepercayaan dari para mitra bisnisnya, sekaligus menjadikannya sebagai pilihan utama dalam menjalin kerjasama perdagangan komoditi batubara.

JASA YANG DIBERIKANReswara memasok batubara ke pasar internasional maupun domestik. Selain itu, Reswara juga melakukan kegiatan trading batubara, dengan membeli batubara dari produsen lain untuk memasok tambahan batubara kepada pelanggan di saat permintaan relatif lebih tinggi dari pasokan yang tersedia.

Page 64: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

62 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Tinjauan BisnisBusiness Review

MARKETING ASPECTS

Marketing ActivitiesReswara supplies coal to China, India, Thailand, Philippines, and domestic markets. Sales to international market is carried out through trading companies that serve power plants. Other trading customers include AVRA, Huaneng, Coeclericci, GS Global, Yuehe, Subham and Sinar Energi Alam to supply to China and India.

Reswara has a professional marketing team to communicate with the coal suppliers and buyers as business partners. Reswara’s marketing strategy in 2012 was as follows:1. Periodically conducted reviews on current sales and

work plan with the production and port capacity to identify problems and initiate improvements.

2. Developed market niche for TIA and MDB (MIFA) coal, build market intelligent , and found the right strategy and guidelines for market diversification. As a result, Reswara was awarded a tender to supply TIA coal to

ASPEK PEMASARAN

Kegiatan PemasaranReswara memasok batubara ke Cina, India, Thailand, Filipina, dan pasar domestik. Penjualan ke pasar internasional dilakukan melalui perusahaan trading yang pada umumnya memasok batubara kepada pengguna akhir pembangkit listrik. Pelanggan pedagang batubara lainnya adalah AVRA, Huaneng, Coeclericci, GS Global, Yuehe, Subham dan Sinar Energi Alam untuk dipasok ke Cina dan India .

Reswara memiliki tim pemasaran yang profesional untuk berhubungan dengan pemasok batubara maupun pembeli sebagai mitra bisnis. Strategi pemasaran Reswara di tahun 2012 sebagai berikut:1. Secara berkala melakukan tinjauan terhadap penjualan

dan rencana kerja saat ini dengan kapasitas produksi dan kapasitas pelabuhan untuk mengidentifikasi masalah dan memperoleh perbaikan.

2. Mengembangkan celah pasar untuk batubara TIA dan MDB (MIFA), mengembangkan market intelligent , serta mencari strategi dan panduan yang tepat untuk mendiversifikasi pasar. Sebagai hasilnya, Reswara

Produksi Batu BaraCoal Production

Page 65: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

63

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Holcim cement factory and MDB (MIFA) coal to Lafarge cement factory for 1 year.

3. Developed pricing and market strategies to ensure production capacity meets sales plan and market conditions, and implement quality and pricing strategies to guarantee the Company gets the best price or slightly above the ICI Index (Indonesian Coal Index).

4. Developed strategies and guidelines to produce service excellence, such as by sending coal in accordance with the contract in terms of quantity, quality, timing, and completeness of documentation. Maintaining good relationships with customers is also one of the key successes.

5. Conducted a weekly risk assessment to mitigate risks that may arise as a result of exchange rate and price fluctuations, and any disruptions that may impede delivery.

Reswara has competitive advantage compared to other coal producers in Kalimantan even in Australia for supplying to China and especially to India because the level of DEUs (Delivered Energy Units) of Reswara products per unit time is relatively high.

memenangkan tender pemasokan batubara TIA ke pabrik semen Holcim dan MDB (MIFA) ke pabrik semen Lafarge selama 1 tahun.

3. Mengembangkan strategi harga dan pasar untuk menjamin bahwa kapasitas produksi memenuhi rencana penjualan dan kondisi pasar, serta menerapkan strategi kualitas dan harga untuk memastikan perusahaan memperoleh harga terbaik atau sedikit di atas ICI Index (Indonesian Coal Index).

4. Mengembangkan strategi dan panduan untuk menghasilkan keunggulan pelayanan, diantaranya dengan mengirimkan batubara sesuai dengan kontrak baik kuantitas, kualitas, waktu, serta kelengkapan dokumentasi. Menjalin hubungan baik dengan pelanggan juga merupakan salah satu kunci kesuksesannya.

5. Melakukan penilaian risiko mingguan untuk memitigasi risiko yang mungkin timbul misalnya akibat perubahan kurs dan harga, dan gangguan-gangguan yang dapat menghambat penyerahan.

Reswara memiliki keunggulan kompetitif dibanding produsen batubara lainnya di Kalimantan bahkan di Australia untuk pasokan ke Cina dan terutama India karena tingkat DEUs (Delivered Energy Units) per satuan waktu dari produk Reswara relatif tinggi.

Page 66: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

64 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Persaingan UsahaBisnis yang dijalankan Reswara sangat kompetitif. Pesaing utama Reswara yakni perusahaan-perusahaan batubara yang memiliki produk dengan kualitas sejenis serta cadangan yang cukup dan operasional yang stabil. Untuk mempertahankan daya saing, Reswara menjalin hubungan baik dengan pelanggan, meningkatkan produksi dan standar operasional dengan tujuan menjadi perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia.

Negara Tujuan dan Pelanggan UtamaSepanjang tahun 2012, Cina masih merupakan Negara tujuan utama pasokan batubara Reswara dengan pengiriman batubara sebesar 67,48% dari total pengiriman batubara Reswara, selanjutnya 24% dikirimkan ke India, dan sisanya dikirimkan ke Negara-negara seperti Filipina, Thailand dan di dalam wilayah Indonesia lainnya.

Daftar Pembeli Buyer List

No Pesaing / Competitor Pasar / Market

1 AVRA Commodities PTE. China, Philippines, Thailand

2 Subham Corporation India

3 GS Global Cina

4 Huaneng Cina

5 Coeclericci Cina

6 Yuehe Cina

7 PT Ecomas/Sion Anugrah Mandiri/Gading Coal Philippines

8 PT Setyawan Mahakarya Prima Domestic

9 PT Yudirain Domestic

10 PT Dua Putra Rajawali (DPR) Domestic

STRATEGI USAHAPerkembangan bisnis Reswara di tahun 2012 secara umum mengalami peningkatan, sebagaimana terlihat dari peningkatan Pendapatan sebanyak 88,21% dari tahun 2011. Kemajuan ini tak lepas dari strategi bisnis yang dilakukan Reswara di tahun 2012 lalu.

Ada 4 (empat) fokus strategi yang diterapkan selama tahun 2012, yaitu: • Di Bidang Teknik: Reswara telah mempersiapkan

semua fasilitas teknik yang dibutuhkan, diantaranya dengan membangun kesiapan infrastruktur untuk mendukung produksi yang sistemik di TIA dan MDB. Pembangunan infrastruktur TIA telah selesai pada awal 2012, sehingga di tahun 2012 TIA sudah dapat

Business CompetitionReswara’s business is very competitive. Reswara is competing with coal mining companies which have similar coal quality and sufficient resource and stable production. To maintain its competitiveness, Reswara establishes good relationships with its customers, improves production and operational standards aimed at becoming a prominent mining company in Indonesia.

Destination Countries and Key CustomersThroughout 2012, China is still the main destination countries for Reswara coal supply with total percentage of 67.48% from the total coal shipments, the next 24% is sent to India, and the rest are sent to countries such as the Philippines, Thailand and other parts of Indonesia.

Produksi Batu BaraCoal Production

BUSINESS STRATEGYIn general, Reswara’s business in 2012 shows improvements as reflected at its Revenues that increased 88.21% from 2011. This progress is directly related with the business strategy applied by Reswara in 2012.

There are 4 (four) focuses of strategy implemented in 2012, as follows: • In Engineering: Reswara has prepared all the

necessary technical facilities, such as by building infrastructure readiness to support the systemic production in TIA and MDB. TIA’s infrastructure development was completed in early 2012, thus in 2012 it was able to operate using its own facilities.

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 67: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

65

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

beroperasi dengan menggunakan fasilitas sendiri. Sementara itu, pembangunan infrastruktur MDB di Aceh hingga saat ini masih berjalan dan akan selesai pada akhir kuartal ke-4 di tahun 2013.

• Di Bidang Pemasaran: Reswara berhasil melakukan pengembangan pasar dari pangsa pasar yang telah ada seperti India, Thailand, Cina dan pasar domestik, dengan merambah ke negara lain yang potensial yaitu Korea Selatan dan Filipina.

• Di Bidang Keuangan: Stabilisasi merupakan fokus utama Reswara, yaitu dengan mengambil beberapa langkah efisiensi dan melakukan pembicaraan ulang mengenai beberapa kontrak kerja dengan para kontraktor. Hal tersebut dilakukan tidak hanya agar Reswara dapat terus mengembangkan perusahaan, namun lebih jauh lagi agar semua pihak yang ada dalam lingkungan bisnisnya, seperti counterparty dan para karyawan, dapat terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan Reswara.

• Di Bidang Produksi: pada saat harga batubara turun dan Reswara dituntut untuk memenuhi janji pengiriman, Reswara berupaya menurunkan biaya produksi (cash cost) dengan cara melakukan efisiensi di berbagai aspek agar masih dapat menghasilkan marjin keuntungan penjualan.

KINERJA OPERASIONALOPERATIONAL PERFORMANCE

4,1

2010

4,4

2011

4,5

2012

Strip Ratio Rata-rata Average Strip Ratio

1,17

9

2010

2,16

3

2011

4,66

2

2012

Volume Produksi dan Penjualan (juta MT)Volume of Production and Sales (million MT)

37,1

2010

48,5

2011

42,3

2012

Harga Penjualan Rata-rata (US$/MT)Average Sales Price (US$/MT)

Meanwhile, MDB’s infrastructure development in Aceh is still under construction and will be completed by the end of the 4th quarter in 2013.

• In Marketing: Reswara successfully developed its market from existing market share such as India, Thailand, China and domestic markets, by venturing into other potential countries, namely South Korea and the Philippines.

• In Finance: Stabilization is Reswara’s primary focus, which was actualized by taking some efficiency measures and holding renegotiation talks on some contracts with the contractors. This was done not only to enable Reswara to continue developing the company, but furthermore to ensure that all parties involving in the business, such as counterparty and employees, could continue to grow along with Reswara.

• In Production: When coal price declined while Reswara was required to fulfill its delivery promises, Reswara tried to reduce production costs (cash costs) by implementing efficiency measures in various aspects in order to generate margin.

Page 68: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

66 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Kinerja operasional Reswara di tahun 2012 cukup baik. Pada triwulan ke-4, TIA telah mencapai tingkat produksi yang stabil sebesar rata-rata 410.000 metrik ton per bulan. Total volume produksi dan penjualan TIA selama tahun 2012 telah mencapai 4,558 juta ton atau 113,48% di atas pencapaian tahun sebelumnya. MDB belum memberikan kontribusi signifikan di tahun 2012 karena masih fokus dalam mempersiapkan infrastruktur untuk proyek Aceh yang ditargetkan untuk beroperasi pada bulan Oktober 2013.

Harga batubara dunia yang merosot sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja keuangan Reswara. Hal ini dikarenakan TIA tetap berproduksi namun harus menjual pada tingkat ekuilibrium harga yang baru dengan marjin keuntungan yang tipis. Total nilai penjualan akhir tahun naik 86% karena volume meningkat, tetapi penurunan profitabilitas tidak dapat dihindarkan. Namun di sisi lain, kemampuan untuk tetap konsisten berproduksi dan berkomitmen untuk tetap memenuhi pesanan telah menambah kepercayaan pelanggan.

Kontrak Jangka Menengah dan Panjang yang Diperoleh Tahun 2012Sepanjang tahun 2012, Reswara melalui TIA berhasil menandatangani beberapa kontrak jangka menengah dan panjang jual beli batubara sebagai berikut:

Kontrak 2012Contract 2012No. Pihak / Parties Jumlah / Quantity Periode / Period

1 SUBHAM CORPORATION PVT LTD 800.000 MT January- December 2012

2 SUBHAM CORPORATION PVT LTD 1.200.000 MT April 2012–March 2013

3 ACALPO PVT LTD (GAR 4000) 1.200.000 MT April 2012–March 2013

4 SUBHAM CORPORATION PVT LTD 1.000.000 MT March to December 2012

5 AVRA COMMODITIES PVT LTD 900.000 MT April to December 2012

6 SUBHAM CORPORATION PVT LTD (GAR 5000) 720.000 MT May 2012- April 2013

7 HUANENG TRADING CO. LTD. 500.000 MT June- December 2012

8 AVRA COMMODITIES PVT LTD 250.000 MT/Month July 2012- June 2017

9 AVRA COMMODITIES PVT LTD 100.000 MT/Month Jan 2013- June 2017

RINGKASAN KINERJA ANAK PERUSAHAAN

PT TUNAS INTI ABADI (TIA)Tahun 2012 dapat dikatakan sebagai tahun komersial pertama bagi TIA karena pada tahun ini semua infrastruktur yang diperlukan untuk operasional telah siap. TIA mengukir prestasi tersendiri di tahun 2012, dimana penjualan batubara meningkat dua kali lipat dari

Reswara’s operational performance in 2012 was stabled. At the 4th quarter, TIA has achieved a stable production rate of an average 410,000 metric tons per month. TIA’s total volume of production and sales for 2012 has reached 4.558 million tons, or 113.48% above the previous year’s achievement. MDB has not contributed significantly during 2012 because it is still focusing on the construction of Aceh’s project which is targeted to start operations in October 2013.

Drastic decline of world coal prices has greatly affected Reswara’s financial performance. This is because TIA must continue its production, but forced to sell at the new price equilibrium with low profit margins. Total year-end sales was increased by 86% due to an increase in volume, although the decrease in profitability was unavoidable. On the other hand, TIA’s ability to produce consistently as well as its commitment to meet demands have proven to win customer trust.

New Medium and Long-term Contracts in 2012

During 2012, Reswara, through TIA, successfully signed several medium and long-term coal sale and purchase contracts as follows:

Produksi Batu BaraCoal Production

SUMMARY OF SUBSIDIARIES’ PERFORMANCE

PT TUNAS INTI ABADI (TIA)The year of 2012 is the first commercial for TIA because all infrastructures required to support operation was completed this year. TIA’s remarkable achievement in 2012 was its capability to double coal sales volume from the previous year or reaching 4.558 million metric tons of coal.

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 69: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

67

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

tahun sebelumnya atau mencapai 4,558 juta metrik ton batubara. Kestabilan bisnis TIA didukung oleh rampungnya pembangunan infrastruktur yang menunjang peningkatan kapasitas produksi. Selama tiga bulan terakhir di tahun 2012, TIA sudah mencapai produksi yang stabil sejumlah rata-rata 410.000 metrik ton per bulan.

Lokasi tambang TIA di Kalimantan Selatan memiliki sumber daya tambang mencapai 52 juta metrik ton berdasarkan JORC yang 4-5 juta metrik ton diantaranya cadangan tertambang. Kualitas batubara yang diproduksi TIA antara 5.600-5.400 Kkal/Kg (air dried basis/ADB). Di tahun 2012 TIA memproduksi 4.496.118 metrik ton untuk diekspor ke India, Thailand, China dan pemenuhan pasar domestik. Jumlah ini akan meningkat seiring bertambahnya negara tujuan pemasaran batubara di tahun 2013 ini, dimana Korea Selatan dan Filipina akan menjadi pasar batubara yang cukup menjanjikan.

Letak strategis merupakan keunggulan lain yang dimiliki TIA selama ini. Awalnya TIA menggunakan pelabuhan Muara Satui sebagai lokasi labuh jangkar yang berjarak 15 mil laut dari pelabuhan. Di tahun 2012 lokasi labuh jangkar dipindahkan ke Bunati, desa Angsana, kabupaten Tanah Bumbu yang berjarak sekitar 9 mil laut dari pelabuhan. Dengan jarak yang semakin dekat tersebut pengapalan dapat ditingkatkan dengan biaya lebih murah; TIA mampu mengangkut batubara menggunakan tongkang rata-rata 15.000 metrik ton per hari.

FasilitasKelengkapan fasilitas merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kelancaran bisnis TIA. Beberapa fasilitas yang dimiliki perusahaan ini adalah adanya Crushing Plant yang dapat beroperasi penuh menghancurkan 650 metrik ton batubara per jam dan Semi Mobile Crusher yang dapat menghancurkan 270 metrik ton batubara per jam, serta tersedianya stockpile untuk kapasitas 90.000 metrik ton. Pada tahun 2012, TIA juga menyelesaikan konstruksi di pelabuhan (Port Camp) sehingga di tahun yang sama TIA sudah beroperasi menggunakan fasilitas sendiri. Untuk melengkapi fasilitas yang dimilikinya TIA memulai proses pembangunan Service Lab (laboratorium batubara) untuk menganalisa kualitas batubara yang diproduksi. Tahap pembangunan Service Lab tersebut akan selesai di awal tahun 2013.

TIA’s stable business was supported by the completion of infrastructure to support the increase in production capacity. During the last three months in 2012, TIA has reached stable production of an average of 410,000 metric tons per month.

TIA mine site in South Kalimantan has mineral resources of 52 million metric tons by JORC, of which 4-5 million metric tons is mineable reserves. Quality of TIA coal is between 5,600-5,400 kcal / kg (air dried basis/ADB). In 2012, TIA produced 4,496,118 metric tons which was exported to India, Thailand, China and fulfillment of domestic market. This number will increase along with additional market in 2013, wherein South Korea and the Philippines will become a quite promising coal markets.

Strategic location is another advantage TIA posessed over the years. Initially, TIA used Muara Satui port as an anchorage point which is 15 nautical miles from the port. In 2012, TIA will move its anchorage point to Bunati, Angsana village, Tanah Bumbu Regency with only 9 nautical miles from the port. With this proximity, TIA can increase the number of shipments at lower costs. TIA shall be able to barges an average of 15,000 metric tons per day.

FacilitiesA complete facility is essential for TIA to run its business smoothly. Some of the facilities owned by the company are the Crushing Plant which can operate fully to destroy 650 metric tons of coal per hour and Semi Mobile Crusher which can crush 270 metric tons of coal per hour, and also the availability of stockpiles with a capacity of 90,000 metric tons. In 2012, TIA has also completed construction on the port (Port Camp) therefore in the same year TIA already operates using its own facilities. To complement its facility, TIA began the construction of a Service Lab (coal laboratory) to analyze the quality of coal produced. The Service Lab construction will be completed in early 2013.

Page 70: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

68 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

PT MEDIA DJAYA BERSAMA (MDB)Tahun 2012 dapat dikatakan sebagai tahap tinggal landas dalam sejarah perkembangan MDB. Di tahun tersebut MDB memulai proyek di Aceh yang akan selesai pada triwulan ke-4 di tahun 2013. Selama ini MDB, melalui BEL, hanya memasok kebutuhan batubara lebih kurang sebesar 18.000 metrik ton per bulan untuk keperluan Independent Power Producer-Coal Fired Power Plant (IPP) milik PT Energi Alamraya Semesta (EAS) yang merupakan anak perusahaan SS yang berkapasitas 1 x 15 MW.

Pertumbuhan MDB belum begitu terlihat signifikan, namun berbagai kemajuan akan segera diraih setelah pembangunan fasilitas proyek Aceh selesai. Indikasi ke arah itu dapat dilihat dari kemampuan Aceh yang diperkirakan dapat memproduksi sampai 15 juta ton/tahun, atau tiga kali lipat dari jumlah yang dapat diproduksi TIA setiap tahunnya. Dengan prospek itu, proyek Aceh menjadi target utama untuk diselesaikan di tahun 2013. Selain melengkapi infrastruktur, Reswara juga tengah mempersiapkan pembeli produk batubara di Aceh untuk jangka waktu 5-10 tahun yang akan datang.

Selama ini Reswara membidik pasar India untuk mempertahankan kedudukannya sebagai pengekspor batubara yang diperhitungkan di Provinsi Aceh. India dipilih sebagai pasar utama operasi di Aceh karena biaya pengiriman batubara ke India jauh lebih murah dibandingkan dari Kalimantan.

Saat ini kegiatan MDB lebih difokuskan pada pembangunan dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan masyarakat. MDB menargetkan untuk melakukan pengiriman pertama komersial batubara pada pertengahan tahun 2013 dan memperluas jangkauannya ke pasar selain India.

FasilitasTerdapat dua tahapan dalam proses pembangunan yang dilakukan MDB, yaitu tahap pilot project dan commercial project. Selama tahap pilot project, MDB melakukan kegiatan operasionalnya dengan menggunakan fasilitas umum, seperti jalan umum dan pelabuhan milik pemerintah daerah. Setelah tahun 2013, MDB akan memasuki tahap komersial bertepatan dengan rampungnya semua infrastruktur yang dibutuhkan, termasuk fasilitas pendukung seperti kantor, workshop dan base camp, pabrik pengolahan batubara, crusher dan

PT MEDIA DJAYA BERSAMA (MDB)The year 2012 is an important milestone in MDB history. In this year MDB started a project in Aceh, which will be completed in the 4th quarter of 2013. Up to now MDB, through BEL, only supplies approximately 18.000 metric tons of coal per month to fulfill the needs of Independent Power Producer-Coal Fired Power Plant (IPP) owned by PT Energi Alamraya Semesta (EAS), a subsidiary of SS with a capacity of 1 x 15 MW.

Growth of MDB is not yet significant, but some progress will be achieved after construction of Aceh project facilities is completed. Aceh will be able to produce up to 15 million tons/year, or three times the amount produced by TIA each year. With this prospect, Aceh project becomes the main focus of Reswara Group in 2013. In addition to completion of infrastructures, Reswara is also preparing market penetration of Aceh coal for the next 5-10 years.

Reswara targets India as the main market of its Aceh coal due to its close proximity compared to other areas in Indonesia. India is selected as the primary market of Aceh operation since the coal delivery costs to India is much cheaper than from Kalimantan.

MDB is currently focused on preparing a platform to establish good community relations. MDB targets to make its first commercial coal shipment in mid-2013 and expand its coverage into markets other than India.

FacilitiesThere are two stages in the development process undertaken by MDB, namely the pilot project and commercial project stages. During the pilot project, MDB performs its operations using public facilities, such as public roads and ports owned by the local government. After 2013, MDB will enter into commercial phase at the same time with the completion of all necessary infrastructures, including supporting facilities such as offices, workshops and base camp, coal processing plants, crushers and stockpiles, main haul roads and overland

Produksi Batu BaraCoal Production

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 71: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

69

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

stockpiles, jalan angkut utama serta overland conveyor belt, penanganan batubara dan fasilitas pengiriman batubara. Dengan memiliki fasilitas sendiri, maka banyak keuntungan yang diperoleh MDB, diantaranya tidak akan tergantung pada pihak luar, dapat menentukan sendiri kapasitas (lebar jalan, besar kendaraan, dan banyaknya muatan kendaraan) sesuai kebutuhan, dan dapat mengontrol semua proses produksi secara menyeluruh.

PT PELABUHAN BUANA REJA (PBR)Didirikan pada bulan Desember 2010, ruang lingkup kegiatan usaha PBR mencakup pengelolaan pelabuhan dan jasa di bidang kepelabuhanan. Izin Badan Usaha Pelabuhan dari Menteri Perhubungan Nomor: KP 592 tahun 2011 telah diperoleh PBR sejak tanggal 25 Juli 2011.

Selama tahun 2012, operasi PBR untuk sementara ditunda sambil menunggu telaahan yang lebih jauh terhadap rencana jangka panjang nya. TIA menggunakan fasilitas terminal untuk kepentingan sendiri, sedangkan MDB akan menggunakan fasilitas terminal khusus yang tengah dibangun.

PROSPEK USAHAPermintaan batubara produksi Reswara diperkirakan tetap tinggi di tahun mendatang, namun pemulihan industri tambang dan harga batubara merupakan isu penting yang akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis Reswara. Harga batubara diyakini akan membaik, tetapi untuk kembali ke harga puncak mungkin akan perlu waktu lebih panjang. Dalam kondisi seperti ini, Reswara dituntut untuk terus melakukan konsolidasi internal, meningkatkan keunggulan kompetitif dan menerapkan berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi biaya.

Reswara akan fokus pada penyelesaian proyek MDB di Aceh untuk dapat beroperasi di bulan Oktober 2013. Sementara TIA dan MDB mencoba mencapai stabilitas produksi masing-masing di beberapa tahun ke depan, Reswara akan tetap mencari konsesi baru yang dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

conveyor belt, coal handling and coal shipping facilities. Having its own facilities will benefit MDB, so that it will no more depending on external resources. MDB will also able to determine its own capacity (width of the road, vehicles, and the size of vehicle load) as required, and able to control all of production process completely.

PT PELABUHAN BUANA REJA (PBR)Established in December 2010, PBR’s scope of activities includes port management and port services. Port Business Entities Licence from the Minister of Transportation No. KP 592 in 2011 has been obtained by PBR since 25 July 2011.

Throughout 2012, PBR operation was temporarily postponed while Reswara is reviewing its long-term plan. At this moment, TIA used its own terminal facilities, while MDB will use terminal facilities being built specifically for its own use.

BUSINESS PROSPECTSDemand for Reswara’s coal product is expected to remain high in the coming year, but recovery of mining industry and coal prices are important as well that will greatly affect Reswara’s business development. Coal price is believed to improve, but returning to a peak and stable price might need a longer time. Therefore, Reswara is required to continue performing its internal consolidation, adding its competitive advantage, and implementing measures to improve cost efficiency.

Reswara will focus on the completion of MDB project in Aceh to be operational in October 2013. While TIA and MDB are stabilizing their productions in the next few years, Reswara will always try to discover new concessions that will increase the growth of the company.

Page 72: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

70 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Entering into 2012, the biggest challenge faced by CK was the increasing demand for mining services contractors in Kalimantan and Sumatera, despite the fact that the global economic condition in 2012 was not as predicted earlier in the year due to the prolonged crisis in Europe. Stable growth in Asia Pacific regions led to increasing demand of energy commodities, creating a positive effect on demand for commodities, especially coal mining. Average coal prices in domestic as well as international markets in the first quarter of 2012 were relatively good that the market demand for coal production is also sufficiently large. This created a positive assumption on the coal production throughout 2012. In reality, the coal commodity price in 2012 has decreased drastically until reaching the equilibrium price level at the end of 2012.

Referring to market demand at the beginning of the year and previous year’s prediction, CK increased the number of its fleet. However, the fleet in the end cannot be operated optimally due to revision and reduction of production as

Memasuki tahun 2012, tantangan terbesar yang dihadapi CK adalah adanya peningkatan permintaan layanan jasa kontraktor pertambangan di Kalimantan dan Sumatera, sekalipun kondisi perekonomian global di tahun 2012 tidak sesuai dengan prediksi awal tahun akibat berlarutnya krisis Eropa. Pertumbuhan kawasan Asia Pasifik yang tetap baik membuat permintaan komoditas energi meningkat yang berefek positif terhadap permintaan komoditas pertambangan khususnya batubara. Nilai rata-rata harga batubara baik di pasar dalam negeri maupun di luar negeri pada triwulan I Tahun 2012 cukup baik sehingga permintaan pasar atas produksi batubara juga cukup besar. Hal ini menjadikan asumsi sepanjang tahun 2012 atas produksi batubara dianggap positif. Dalam perjalanannya, harga komoditas batubara pada tahun 2012 mengalami penurunan secara drastis hingga mencapai tingkat harga ekuilibrium pada akhir 2012.

Mengacu pada permintaan pasar pada awal tahun dan prediksi tahun sebelumnya, CK melakukan penambahan armadanya (fleet). Namun demikian pada akhirnya armada ini tidak dapat dioperasikan secara maksimal sehubungan

Melemahnya industri batubara memaksa sebagian pelanggan menurunkan atau bahkan menghentikan produksi, sehingga volume pekerjaan CK menurun atas permintaan pelanggan. Namun demikian, kegiatan pengupasan lahan dan hasil produksinya tetap meningkat.

The weakening of coal industry forced some customers to reduce or even cease production, declining CK’s volume of work by customers. However, CK still managed to increase its stripping activities and production result.

130juta BCM-million BCM

Pengupasan lahan Overburden removal

Business ReviewTinjauan Bisnis

KONTRAKTOR PERTAMBANGANCONTRACT MINING

Page 73: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

71

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

requested by customers, in line with plummeting coal commodity prices right after Q1 until the end of 2012.

The coal mining industry condition that weakened throughout 2012 had strongly affected the utilization of the company’s assets. Several attempts have been made by CK to deal with this issue. Aside of its constant effort to optimize its assets through assets allocation to new projects, increased cost efficiency, asset productivity improvement, and human resource development, CK continued to improve and develop its business processes and support systems.

Some improvements were also carried out by applying the Production, Planning & Control (PP&C) program through a more detailed and well-prepared planning, implementing production control, fast and precise settlement of problems, and involving several departments within the project organization. Application of the Fleet Management System (FMS) to optimize the machine utilization and productivity was also begun at the end of 2012. In addition,

dengan revisi serta penurunan produksi dari pelanggan sejalan menurunnya harga komoditas batubara pasca triwulan I hingga akhir tahun 2012.

Kondisi industri tambang batubara yang melemah selama kurun waktu tahun 2012 sangat berdampak pada utilisasi aset dari perusahaan. Beberapa upaya telah dilakukan oleh CK untuk mengatasi hal ini. Disamping senantiasa berusaha untuk mengoptimalisasi asetnya melalui alokasi aset kepada proyek baru, peningkatan efisiensi biaya, peningkatan produktifitas aset, dan pengembangan SDM, CK juga senantiasa memperbaiki dan mengembangkan bisnis proses dan sistem penunjangnya.

Pembenahan juga dilakukan dengan menerapkan program Production, Planning & Control (PP&C) melalui perencanaan yang lebih detil dan matang, penerapan kontrol terhadap produksi dan penyelesaian terhadap adanya kendala dengan cepat dan tepat, dan melibatkan beberapa departemen dalam organisasi proyek. Penerapan Fleet Management System (FMS) guna mengoptimalkan utilisasi dan produktifitas alat berat

Page 74: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

72 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

juga dimulai di penghujung tahun 2012. Selain itu, CK berusaha meningkatkan kapabilitas Sumber Daya Manusia dan organisasi yang berkelanjutan melalui program-program pendidikan dan pelatihan, serta penerapan pengembangan karir berbasis kompetensi. Dalam proses perencanaan bisnis, CK juga melakukan proses pengelolaan risiko termasuk didalamnya melakukan identifikasi risiko bisnis, menilai risiko bisnis, serta menentukan proses kontrol dan mitigasi terhadap risiko dalam pengerjaan proyeknya.

JASA YANG DIBERIKANJasa kontraktor yang diberikan CK adalah jasa “dari tambang ke pelabuhan” yang mencakup jasa eksplorasi, jasa konstruksi, perencanaan penambangan, pengupasan tanah, reklamasi dan rehabilitasi.

Dalam kegiatan penggalian batubara, pemuatan dan pengangkutannya dilakukan oleh pemilik Ijin Usaha Penambangan; bila diperlukan peralatan berat atas aktifitas tersebut maka dilakukan secara sewa dari kontraktor atau penyedia jasa yang lain. FASILITASUntuk mendukung kegiatan operasionalnya, CK menggunakan alat berat dan peralatan pertambangan seperti excavator, truck, dozer, grader, wheel loader, compactor, dan drilling machines. Sampai dengan 31 Desember 2012, CK telah memiliki 624 unit peralatan.

CK juga memiliki suatu sistem manajemen operasi internal yaitu Ciptakridatama Service Information System (CSIS) yang dioperasikan secara online.

Analisa keuangan harian atas kinerja dan biaya yang dibelanjakan oleh suatu proyek dilakukan dengan menggunakan “Project Calculator” dengan pendekatan “calculated cost”. Pada akhir bulan akan dilakukan verifikasi atas biaya-biaya serta produksi (pendapatan atas proses produksi) tersebut.

Di tahun 2012 CK juga menerapkan sistem Fleet Management System (FMS) yang memberikan informasi real time mengenai kinerja operasional di lapangan. Selain itu CK berinisiatif mengadakan simulator alat berat di lokasi pelatihan untuk mengasah efisiensi dan keahlian operator. Penggunaan simulator lebih efisien karena tidak perlu mengkonsumsi jam pemakaian dari peralatan sebenarnya yang biayanya sangat tinggi.

CK strived to enhance its human resources capability and organization sustainability through education and training programs, as well as competency-based career development implementation. In the business planning process, CK also performed risk management process, which includes identification and assessment of business risks, as well as determination of risk control and mitigation in performing its project.

TYPE OF SERVICESThe type of contractor service provided by CK is “from pit to port”, which includes exploration services, construction services, mine planning, stripping, reclamation and rehabilitation.

In coal excavation activity, the loading and transport are performed by the Mining Business Permit holder; if heavy equipment is required for the activity, it will be carried out on a rental basis from contractors or other service providers. FACILITIESTo support its operations, CK uses heavy vehicles and mining equipment such as excavators, trucks, dozers, graders, wheel loaders, compactors, and drilling machines. As of 31 December 2012, CK owns 624 units of equipment.

CK also has an internal operating management system called Ciptakridatama Service Information System (CSIS), which operates online.

Daily financial analysis on the performance and costs spent by a project are carried out using the “Project Calculator” with calculated cost approach. At the end of the month, all costs and production (income generated from the production process) are verified.

In 2012 CK also introduced the Fleet Management System (FMS), which provides real time information regarding the operational performance in the field. Additionally, CK initiated to provide a heavy equipment simulator at training location to hone efficiency and skills of operators. The use of simulator is more efficient since it does not consume the running hours of the real equipment that could be very costly.

Kontraktor PertambanganContract Mining

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 75: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

73

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

MARKETING ASPECTS

Marketing ActivitiesThe marketing target of CK services covers almost all over Indonesia. In marketing its services, throughout 2012 CK conducted marketing activities by joining the Coal Trans Asia activities, becoming a participant in the Indonesian Coal Mining Association, participating in the Coal Mining Expo Exhibition, performing company branding through company profile and website, as well as attending seminars to foster networking and identify existing prospects from the meetings.

Business CompetitionMining contract business is both capital and technology intensive. Large numbers of mining contractors in Indonesia make competition in this business very tough. Some major players in the Indonesian mining service contractors are Pamapersada PT Nusantara (PAMA), PT Thiess Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Mandiri President (BUMA), PT Leighton Contractors Indonesia and PT Saptaindra True (SIS).

An established mining service contractor generally has strong alliances with heavy equipment manufacturers and suppliers. This condition presents an added value for the contractor in grabbing contract opportunities, due to the guarantee of availability and reliability of equipment that will support the smoothness of operations.

Key CustomersCK’s potential markets are coal producer companies conducting mining activities in various regions in Indonesia. There are 10 largest coal producers in Indonesia whose production reaches approximately 60% of total domestic coal production, such as Adaro Energy, Bumi Resources, Tata, Indo Tambangraya, and Berau Coal Energy. CK’s ten major customers are PT Arutmin Indonesia, PT Tunas Inti Abadi, PT Mahakam Sumber Jaya, PT Titan Wijaya, PT Riau Baraharum, PT Rinjani Kartanegara, PT Tunas Muda Jaya, PT Kaltim Batu Manunggal, PT Multi Harapan Utama, and PT Mifa Bersaudara.

ASPEK PEMASARAN

Kegiatan PemasaranTarget pemasaran layanan jasa CK meliputi hampir seluruh Indonesia. Dalam memasarkan jasanya, selama tahun 2012 CK melakukan kegiatan pemasaran dengan mengikuti kegiatan Coal Trans Asia, menjadi peserta di Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, berpartisipasi dalam kegiatan Pameran Coal Mining Expo, melakukan company branding melalui profil perusahaan dan website, serta mengikuti seminar untuk membina jaringan kerja dan mengidentifikasi prospek-prospek yang ada dari pertemuan-pertemuan tersebut.

Persaingan UsahaBisnis kontraktor pertambangan bersifat padat modal dan padat teknologi. Jumlah kontraktor pertambangan di Indonesia sendiri sangat banyak, membuat persaingan dalam bisnis ini sangat ketat. Beberapa pemain utama kontraktor jasa pertambangan di Indonesia adalah PT Pamapersada Nusantara (PAMA), PT Thiess Contractors Indonesia, PT Bukit Makmur Utama Mandiri (BUMA), PT Leighton Contractors Indonesia, dan PT Saptaindra Sejati (SIS).

Kontraktor jasa penambangan yang telah mapan umumnya memiliki aliansi yang kuat dengan produsen dan pemasok alat berat. Kondisi ini memberikan nilai tambah atas kontraktor tersebut dalam kesempatan mendapatkan kontrak, disebabkan adanya jaminan ketersediaan serta kehandalan peralatan yang akan sangat mendukung kelancaran kegiatan operasi.

Pelanggan UtamaPasar potensial CK adalah perusahaan-perusahaan produsen batubara yang melakukan kegiatan penambangan di berbagai daerah di Indonesia. Di Indonesia terdapat 10 produsen batubara terbesar yang produksinya mencapai sekitar 60% dari total produksi batubara dalam negeri, diantaranya adalah Adaro Energy, Bumi Resources, Tata, Indo Tambangraya Megah, dan Berau Coal Energy. Sepuluh pelanggan utama CK adalah PT Arutmin Indonesia, PT Tunas Inti Abadi, PT Mahakam Sumber Jaya, PT Titan Wijaya, PT Riau Baraharum, PT Rinjani Kartanegara, PT Tunas Muda Jaya, PT Kaltim Batu Manunggal, PT Multi Harapan Utama, dan PT Mifa Bersaudara.

Page 76: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

74 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

STRATEGI USAHAUntuk menjamin tercapainya pertumbuhan yang menguntungkan dan berkesinambungan, strategi tahun 2012 difokuskan pada pengembangan SDM yang mempunyai kapasitas dan kompetensi yang tinggi. Dengan latar belakang kondisi bisnis di tahun 2012, tiga strategi utama CK adalah:

1. Kesadaran Memperhitungkan Biaya dan Keuntungan

Dalam hal tersebut di atas, CK memberikan perhatian khusus terhadap Sistem Manajemen Aset, keunggulan operasional dalam proyek, dan efisiensi dalam proses operasional. Upaya meningkatkan keunggulan operasional dan produktivitas dilakukan dengan memperkenalkan budaya Quality Control Circle (QCC) dan menerapkan Fleet Management System (FMS), sedangkan efisiensi proses berusaha dicapai dengan meningkatkan kemampuan SAP.

2. Optimalisasi Utilisasi Aset Untuk menyiasati beban yang tinggi akibat armada

yang tidak terutilisasi, maka CK melakukan percepatan penjualan atas beberapa armada yang siap dilepas disamping pemanfaatan armada yang produktif seefisien mungkin dengan melakukan inisiatif peningkatan produksi melalui proses penambangan yang lebih baik. Dengan cara ini maka utilisasi aset menjadi optimal dan produktifitas meningkat, sehingga profitabilitas dapat ditingkatkan. Selain itu, CK mulai menjajaki peluang bisnis lain yang terkait dengan industri tambang seperti pekerjaan konstruksi antara lain, pembuatan akses jalan tambang ke pelabuhan, sehingga utilisasi asset dapat ditingkatkan

3. Memperkuat Kemampuan Organisasi Kemampuan organisasi akan kuat apabila didukung

oleh SDM yang berkualitas. Untuk itu di tahun 2012 CK menerapkan Key Talent Development Program, melakukan pengukuran kerja, dan mengoptimalkan utilisasi tenaga kerja. Pengembangan SDM dilakukan dengan berfokus pada 4 pilar (pengembangan karakter, kepemimpinan dan keahlian manajerial untuk manajemen menengah, serta kemampuan teknis dan sertifikasi).

BUSINESS STRATEGYTo ensure the achievement of a profitable and sustainable growth, the strategy in 2012 focused on the development of human resources who has high capacity and competence. Against the background of business conditions in 2012, CK’s three main strategies are as follows:

1. Cost&BenefitConscious In regard with this matter, CK paid particular attention

to the Asset Management System, operational excellence in projects, and efficiency in operational process. Efforts to improve operational excellence and productivity were realized by introducing the Quality Control Circle (QCC) culture and applying the Fleet Management System (FMS), while efficiency of the process was to be achieved by increasing the SAP capability.

2. Optimization of Asset Utilization To deal with the high burden due to idle fleet, CK

accelerated the sales of some fleet that were “due for disposal” in addition to effective utilization of productive fleet by implementing the initiative to increase production through a better mining process. In this way, optimal asset utilization was achieved and productivity was increased, thus improving profitability. In addition, CK began to explore new business opportunities related with mining industry such as construction work, among others, by making the access road from mining to port in order to improve asset utilization.

3. Strengthening the Organization Capability The capability of an organization will strengthen if

supported by qualified human resources. For this reason, in 2012 CK implemented the Key Talent Development Program, conducted work measurement, and optimized labor utilization. Human resource was developed by focusing on the four pillars (character development, leadership and managerial skills for middle management, as well as technical skills and certifications).

Tinjauan BisnisBusiness Review

Kontraktor PertambanganContract Mining

Page 77: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

75

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

KINERJA OPERASIONALOPERATIONAL PERFORMANCE

Penyewaan Alat untuk Pengambilan Batubara (juta ton)

Equipment Rental for Coal Extraction (million tons)

8,2

2010

10,6

2011

11,9

2012

Utilisasi Alat (%)Fleet Utilization (%)

49%

2010

50%

2011

45%

2012

Pengupasan Lahan (juta BCM)Overburden Removal (million BCM)

99,9

2010

118,

1

2011

130

2012

Melemahnya industri batubara memaksa sebagian pelanggan menurunkan atau bahkan menghentikan produksi, sehingga volume pekerjaan CK menurun atas permintaan pelanggan. Beberapa dari pelanggan utama CK juga mengalami masalah kompensasi tanah, perijinan, dan infrastruktur pelabuhan. Proses mencari/menunggu sebelum mendapatkan pelanggan pengganti memiliki dampak berlipat, yaitu penurunan tingkat utilisasi, perpindahan alat yang memakan biaya tanpa adanya pemasukan, dan tertundanya perolehan pendapatan yang dapat mencapai 3 bulan untuk persiapan peralihan ke pelanggan baru. Sebagai akibat dari beberapa faktor diatas maka utilisasi aset perusahaan mengalami penurunan dari 50% menjadi 45%. Terlepas dari situasi yang sulit ini, selama tahun 2012 kegiatan pengupasan lahan yang dilakukan CK tetap naik 10,1% menjadi 130 juta BCM, dan menghasilkan peningkatan produksi batubara sebesar 12,5% menjadi 11,9 juta ton.

Penurunan utilisasi aset berdampak pada pendapatan perusahaan, sementara di lain sisi beban biaya tetap atas aset yang tidak terutilisasi sangat besar. Kedua hal tersebut secara bersama-sama berdampak kurang menguntungkan bagi kinerja keuangan perusahaan.

The weakening of coal industry has forced some customers to reduce or even cease production, therefore decreasing the volume of work for CK by request of customers. Some major customers also experienced problems of land compensation, licensing, and port infrastructure. The process of finding/waiting before obtaining new customers has multiple effects, such as decreasing the level of utilization, movement of tools that occurred in the absence of revenue, and delay of revenue of up to 3 months to prepare for the transition to a new customer. As a result of several factors above, company assets utilization has decreased from 50% to 45%. Apart of this difficult situation, during 2012 the stripping activities performed by CK still managed to increase by 10.1% to 130 million BCM, generating a total coal production increase of 12.5% to 11.9 million tons.

The decline in asset utilization gave impact to the company revenue, while on the other side fixed costs on the idle assets were huge. Together, these two things negatively affected the company’s financial performance.

Page 78: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

76 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Dalam hal pengerjaan proyek, pencapaian revenue CK sebesar US$424,8 juta atau 11,9% di atas nilai tahun 2011.

Proyek Yang Dijalankan Tahun 2012 Implemented Projects in 2012

No. Pelanggan / Customer Lokasi / Location Cakupan Pekerjaan / Scope of Work

1 Arutmin Indonesia, PT Batu Licin, Pemindahan Tanah Kupasan / Overburden Removal

South Kalimantan Berbagai Jenis Pekerjaan / Variation Work

2 Gema Rahmi Persada, PT Kota Bangun, Pemindahan Tanah Kupasan / Overburden Removal

East Kalimantan

3 Mahakam Sumber Jaya, PT Separi, Pemindahan Tanah Kupasan / Overburden Removal

East Kalimantan Berbagai Jenis Pekerjaan / Variation Work

4 Mifa Bersaudara, PT Aceh Penyewaan Alat / Equipment Rental

5 Multi Harapan Utama, PT Jonggon, Pemindahan Tanah Kupasan / Overburden Removal

East Kalimantan Berbagai Jenis Pekerjaan / Variation Work

6 Kaltim Batu Manunggal, PT Sanga-Sanga, Pemindahan Tanah Kupasan / Overburden Removal

East Kalimantan

7 Tunas Inti Abadi, PT Sebamban, Pemindahan Tanah Kupasan / Overburden Removal

South Kalimantan Berbagai Jenis Pekerjaan / Variation Work

8 Titan Wijaya, PT Ketaun, Pemindahan Tanah Kupasan / Overburden Removal

Bengkulu

9 Riau Baraharum, PT Siambul, Pemindahan Tanah Kupasan / Overburden Removal

Riau

10 Rinjani Kartanegara, PT Loa Janan, Pemindahan Tanah Kupasan / Overburden Removal

East Kalimantan

11 Tunas Muda Jaya, PT Batu Sopang, Pemindahan Tanah Kupasan / Overburden Removal

Kontrak Baru 2012 New Contracts in 2012

No.Nama Pelanggan

Name of CustomersTanggal Kontrak Date of Contract

Nilai Kontrak (juta) Contract Value (million)

Periode Period

1. PT Riau Baraharum 29 Feb 2012 US$ 280 2012-2017

2. PT Rinjani Kartanegara 8 May 2012 US$ 209 2012-2017

3. PT Tunas Muda Jaya 17 Dec 2012 US$ 396 2012-2017

In project execution, CK completed 11 (eleven) projects worth US$424.8 million or 11.9% above the value in 2011.

Tinjauan BisnisBusiness Review

Kontraktor PertambanganContract Mining

Page 79: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

77

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

PROSPEK USAHAPerkembangan bisnis kontraktor jasa pertambangan batubara di tahun mendatang akan sangat dipengaruhi oleh pemulihan kondisi industri batubara. Dengan harga batubara yang dalam waktu dekat diperkirakan belum akan kembali ke kisaran harga semula, maka kondisi bisnis ini diperkirakan masih akan seperti periode sebelumnya. Menghadapi hal ini, CK akan mempertajam langkah-langkah dengan senantiasa meningkatkan produktifitas dan utilisasi aset, melakukan pengembangan sumber daya manusia, melanjutkan program efisiensi biaya yang sebelumnya telah diterapkan, serta melakukan konsolidasi internal yang diperlukan. Selain itu, CK akan terus memperkuat sistem manajemen risikonya dengan meningkatkan ketelitian dalam proses ‘due diligence’, mengenal pelanggan lebih baik, serta menyusun profil risiko perusahaan dan semua pihak yang terlibat dalam proyek.

Guna meningkatkan posisinya di masa depan, CK berencana untuk menjajaki peluang dan mempertajam bisnis baru terkait dengan industri tambang, diantaranya pekerjaan konstruksi pembuatan akses tambang ke pelabuhan, sehingga dapat mengoptimalkan utilisasi aset yang dimiliki.

BUSINESS PROSPECTSDevelopment of contract mining business in the coming years will be strongly influenced by the recovery of coal industry. With coal prices that are not expected to return to its original price range in the near future, the business condition is predicted to be just like the previous period. To face this situation, CK will sharpen its steps by continuously improving its productivity and asset utilization, develop its human resources, continue the cost efficiency program that has been implemented, and perform the necessary internal consolidation. In addition, CK will continue to reinforce its risk management system by increasing the accuracy during due diligence process, knowing the customers better, and developing the risk profiles of the company as well as all parties involved in the project.

In order to improve its position in the future, CK plans to explore new business opportunities and sharpen new businesses related with mining industry, among others the construction work to create access to the port to optimize utilization of its assets.

Page 80: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

78 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

In spite of the daunting challenges in the mining industry in 2012, Sewatama is the business unit within ABM Investama Group that has managed to sustain a satisfactory operational and financial performance. A number of strategic accomplishments noted throughout the year include stabilizing Company portfolio diversification through acquisition of an independent power producer (IPP), launching of new services to minister to customer needs such as temporary power generation using Marine Fuel Oil MFO, Gas Engine and Gas Turbine, enhancing operational performance through pit stop innovation, providing integrated containerized generator, as well as inviting several strategic partners to expand market coverage. On the Company management, Sewatama performed various methods of operational efficiency, improved operational quality and services, and strengthened its corporate governance. Sewatama attained an 8.14% growth in installed capacity with a 26.6% surge in revenue by the end of 2012.

Di tengah kondisi industri pertambangan yang berat pada tahun 2012, Sewatama merupakan unit bisnis dalam Grup ABM Investama yang berhasil mempertahankan kinerja operasional dan keuangan dengan baik. Berbagai pencapaian strategis di sepanjang tahun tersebut telah diraih, diantaranya pemantapan diversifikasi portfolio Perusahaan melalui akuisisi pembangkit listrik independen (IPP), diluncurkannya layanan baru untuk menjawab kebutuhan pelanggan, seperti inovasi pembangkit listrik sementara dengan Marine Fuel Oil (MFO), Gas Engine dan Gas Turbin, peningkatan kinerja operasional melalui inovasi pitt stop, penyediaan containerized genset terpadu, serta menggandeng berbagai mitra strategis untuk meluaskan cakupan pangsa pasar. Pada sisi manajemen pengelolaan Perusahaan, Sewatama melakukan berbagai metode efisiensi operasional, peningkatan mutu dan kualitas operasional dan layanan, serta pemantapan tata kelola perusahaan. Sewatama mencapai pertumbuhan peningkatan jumlah kapasitas terpasang sebesar 8,14% dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 26,6% di akhir 2012.

Pangsa pasar divisi Temporary Power mencapai 44% di akhir tahun 2012, mempertahankan posisinya sebagai penyedia tenaga listrik sementara terbesar di Indonesia dengan kapasitas terpasang sebesar 1,01 GW.

Market share of Temporary Power division has reached 44% by the end of 2012, maintaining its position as the largest temporary power provider in Indonesia with an installed capacity of 1.01 GW.

Business ReviewTinjauan Bisnis

SOLUSI KETENAGA-LISTRIKANPOWER SOLUTIONS

1,01 GWJumlah kapasitas terpasang tenaga listrik sementara

Total installed capacity of temporary power

Page 81: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

79

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

To strengthen its capital structure in order to support the Company’s expansion scheme, in November 2012 Sewatama issued bonds consisting of conventional bonds and Sukuk Ijarah for as much as Rp 1 trillion at the Indonesia Stock Exchange.

BUSINESS UNITS AND SERVICES

Temporary Power Provider

The Temporary Power line offers power generation services through rental of various types of generator set with product specification, installed capacity size, and rental period flexibility customized depending on customer needs. Services offered by Sewatama through this division use the world’s leading brand names whose quality is unquestionable, such as Caterpillar, Mitsubishi, Doosan-MAN.

Untuk lebih memperkuat struktur modal guna menunjang kebutuhan perkembangan Perusahaan, pada bulan November 2012 Sewatama menerbitkan surat utang yang terdiri dari Obligasi konvensional dan Sukuk Ijarah dengan jumlah Rp1 triliun di Bursa Efek Indonesia.

LINI USAHA DAN JASA YANG DIBERIKAN

Lini Penyedia Tenaga Listrik Sementara (Temporary Power)Lini Temporary Power menyediakan jasa pembangkitan tenaga listrik melalui penyewaan berbagai jenis generator set dengan spesifikasi produk, besaran kapasitas terpasang dan fleksibilitas jangka waktu penggunaan yang diperlukan oleh pelanggan. Layanan yang diberikan oleh Sewatama melalui divisi ini menggunakan produk-produk dengan kualitas tertinggi dan merek terkemuka di dunia seperti Caterpillar, Mitsubishi, Doosan-MAN.

Page 82: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

80 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

This line offers temporary power solution in three ways:

• Urgent power solutions are services offered to customers confronted with an urgent need and require fast connection.

• Temporary power solutions are manifested through the provision of electricity in a certain period of time intended for specific needs, both for commercial and humanitarian.

• Planned power solutions are the needed power solutions provision that needs have been planned by the client for the long run, both for reserve and a very long period of time, covering even technical power solutions, operation and maintenance, integrated plant, and also financial planning. This solution has various schemes that will facilitate customers in selecting the type of service suitable with the required level, such as Build Operate Transfer (BOT) and Build Operate Owned (BOO).

Marketing Strategy and Key Customers of Temporary PowerThe Temporary Power business in Indonesia has developed along with the increasing rate of urban population, high impact of globalization, and Indonesia’s economic growth. Based on the 2012-2021 General Scheme of Power Resources Provision (RUPTL), the gap between the demand and supply of electricity continues to increase consistently at 250-300MW or 5% of the installed capacity each year up to 2021. (*data RUPTL PLN 2012-2021 and internal research).

The Company applies direct and comprehensive marketing strategy across Indonesia to help providing electrical connection for general public. The challenge confronted by the Company in this line was its high independency toward the only one utility customer, which is the State Electricity Company (PLN). While the tight competition in non-utility (private sector) area became another challenge faced by the Company in 2012.

Lini ini menyediakan solusi pengadaan listrik sementara melalui tiga cara:• Solusi pembangkitan listrik mendesak, yaitu

solusi pembangkitan listrik bagi pelanggan yang membutuhkan pengadaan listrik secara mendesak dan membutuhkan kecepatan ketersambungan dengan segera.

• Solusi pembangkit listrik sementara, yaitu solusi penyediaan listrik dalam periode jangka waktu tertentu yang digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan khusus, baik berupa keperluan komersial maupun kemanusiaan.

• Solusi pembangkit listrik terencana, yaitu solusi pembangkit listrik yang kebutuhan pengadaannya sudah direncanakan oleh klien dalam jangka waktu panjang, baik itu untuk kebutuhan cadangan ataupun untuk kebutuhan dalam waktu yang sangat lama, bahkan mencakup solusi perencanaan pembangkitan secara teknis, pengoperasian dan perawatan, pembangkitan terintegrasi hingga perencanaan keuangan. Dalam solusi ini terdapat berbagai skema yang memudahkan pelanggan memilih jenis layanan sesuai dengan tingkat kebutuhan yang diinginkan, seperti layanan Build Operate Transfer (BOT), dan Build Operate Owned (BOO).

Strategi Pemasaran dan pelanggan Utama Temporary PowerBisnis Temporary Power di Indonesia berkembang seiring dengan berkembangnya tingkat populasi urban, tingginya pengaruh globalisasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sesuai dengan Rancangan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Indonesia (RUPTL) 2012-2021, tingkat kesenjangan pemenuhan kebutuhan listrik dan penyediaannya terus meningkat secara konsisten sebesar 250-300MW atau 5% dari kapasitas terpasang setiap tahun hingga tahun 2021. (*data RUPTL PLN 2012-2021 dan riset internal).

Perusahaan melakukan strategi pemasaran secara langsung dan menyeluruh ke seluruh pelosok Indonesia guna membantu menyediakan ketersambungan listrik bagi seluruh masyarakat. Tantangan yang dimiliki Perusahaan pada lini ini adalah tingginya ketergantungan Perusahaan terhadap satu pelanggan utility, yaitu PLN. Sementara itu tingginya persaingan di dalam wilayah non-utility (sektor swasta) menjadikan sebuah tantangan tersendiri yang dihadapi Perusahaan sepanjang 2012.

Solusi KetenagalistrikanPower Solutions

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 83: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

81

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

In regard to this, the Company has performed a series of risk management and mitigation efforts to cope with the market challenges in 2012 through:1. Focusing on retail business. The Company applied

segmentation of service in order to have a more accurate mapping of customer potential, added the number of sales representatives to increase sales ratio in non-utility sector, and launched products and services innovation with more diverse engine variance such as Gas Engine, MFO, and Gas Turbine.

2. Entering the global market for utility and non-utility.3. Developing the MFO rental for utility to align with the

government efforts to press the cost of goods sold of the power plant’s main production.

4. Improving the availability and coverage of service to remote areas across Indonesia that were not yet feasible to have a large-scale power plant construction, as well as areas unreachable by PLN network interconnections.

The above strategies were successful to increase the market share of Temporary Power division to 44% by the end of 2012, a rise of 3% with a 1,010 MW increment of installed capacity.

Key customers and a number of Temporary Power Plans installed during 2012 are as follows:

Dalam hal ini, Perusahaan telah melakukan serangkaian pengelolaan dan mitigasi risiko untuk menjawab tantangan pasar sepanjang tahun 2012 melalui :1. Melakukan fokus bisnis ritel. Dalam hal ini Perusahaan

melakukan segmentasi layanan guna memberikan pemetaan potensi pelanggan yang lebih akurat, penambahan jumlah tenaga penjual (sales rep) untuk meningkatkan rasio penjualan pada sektor non-utility, serta meluncurkan inovasi produk dan layanan dengan varian jenis mesin yang lebih beragam seperti Gas Engine, MFO dan Gas Turbine.

2. Memasuki pasar global untuk utility dan non-utility. 3. Mengembangkan sewa pembangkit MFO untuk

utility dalam rangka menyelaraskan dengan upaya pemerintah menekan biaya pokok produksi pembangkit.

4. Meningkatkan ketersediaan dan kemampuan jangkau layanan ke wilayah pelosok Indonesia yang belum memungkinkan dibangunnya pembangkit listrik skala besar maupun wilayah yang tidak terjangkau interkoneksi jaringan PLN.

Serangkaian strategi di atas berhasil meningkatkan jumlah pangsa pasar divisi Temporary Power mencapai 44% di akhir tahun 2012, sebuah peningkatan sebesar 3% dengan peningkatan kapasitas terpasang sebesar 1.010 MW.

Pelanggan utama dan jumlah pembangkitan terpasang Temporary Power sepanjang tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Pelanggan – Customers

Volume Pembelian (miliar Rupiah) – Purchased Volume (billion Rupiah)

Periode 12 bulan yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2012 12 months period ended on

31 December 2012

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

Year ended on 31 December

2011 2010

PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat 115 61 61

PT PLN (Persero) Wilayah Kalselteng 81 56 16

PT PLN (Persero) Wilayah Sulutenggo 65 65 75

PT PLN (Persero) Wilayah Papua 50,7 47,7 47,7

PT PLN (Persero) Wilayah NTB 46 44 44

PT Tambang Tondano Nusajaya 17,5 17,5 -

Via PT Trakindo Utama 8,1 3,6 4,4

PT Pertamina EP 5,7 9,4 8,3

Page 84: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

82 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Divisi Temporary Power memiliki peningkatan jumlah pelanggan sebesar 55% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Jumlah Pelanggan Listrik SementaraNumber of Temporary Power Customers

31 December

2012 2011 2010

187 103 101

Pelanggan baru divisi Penyedia Tenaga Listrik Sementara di tahun 2012 antara lain adalah sebagai berikut:

Pelanggan Baru UtilitasNew Customers of Utility

Nama PelangganName of Customer

Kapasitas TerpasangInstalled Capacity

KontrakContract

PT PLN Wilayah Kalselteng 26 MW Berbagai Kontrak / Various Contract

PT PLN Wilayah Kalbar 20 MW Berbagai Kontrak / Various Contract

PT PLN Wilayah NTB 20 MW Berbagai Kontrak / Various Contract

PT PLN Wilayah Sulselrabar 25 MW Berbagai Kontrak / Various Contract

PT Pertamina EP 2.5 MW Berbagai Kontrak / Various Contract

Pelanggan Baru Non-UtilitasNew Customers of Non-Utility

Nama Pelanggan Name of Customer

Kapasitas Terpasang Installed Capacity

KontrakContract

PT Permata Dunia Sukses 15 MW Berbagai Kontrak / Various Contract

PT Trakindo Utama 7 MW Berbagai Kontrak / Various Contract

PT Indorama Synthetics 6 MW Berbagai Kontrak / Various Contract

PT Sharp Electronics Indonesia 5 MW Berbagai Kontrak / Various Contract

PT Krakatau Engineering 4 MW Berbagai Kontrak / Various Contract

Kinerja Operational Tenaga Listrik SementaraOperational Performance of Temporary Power

Deskripsi - Description 2012 2011 2010

Total Kapasitas TerpasangTotal Installed Capacity (MW)

1.010 934 792

Utilisasi rata-rataAverage Utilization (%)

73* 74 74

Harga Sewa rata-rataAverage Rental Price (Rp/Kwh)

273 255 235

* Rata-rata utilisasi mesin: di industri penyewaan genset di dunia adalah sebesar 60-70% Average utilization: the benchmark for worldwide equipment rental industry is 60-70%

Pencapaian strategis lainnya yang berhasil diraih oleh Temporary Power diantaranya:1. Penyediaan layanan mesin MFO dan memenangkan

tender MFO di Kalimantan.2. Penyediaan containerized genset terpadu untuk

memudahkan mobilitas mesin pembangkit ke seluruh pelosok Indonesia.

Other strategic accomplishments of Temporary Power among other includes:1. Providing the MFO engine and winning the MFO tender

in Kalimantan.2. Providing the integrated containerized generator to

facilitate the mobility of generator engine to all regions in Indonesia.

New customers of Temporary Power Division in 2012 among others are:

Solusi KetenagalistrikanPower Solutions

Tinjauan BisnisBusiness Review

The number of customers of Temporary Power Division increased by 55% compared to the same period last year.

Page 85: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

83

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

3. Inovasi pengadaan mesin pembangkit sementara berbasis gas engine dan gas turbine.

4. Menjajaki penjualan dan pelayanan utility dan non-utility ke wilayah Asia.

Lini Bisnis Pemeliharaan dan Operasional Mesin Pembangkit (O&M)Lini bisnis O&M didirikan tahun 2011 lalu. Bisnis ini memberikan kontribusi peningkatan pendapatan yang signifikan sepanjang tahun 2012.

Meskipun masih relatif muda, Divisi O&M Perusahaan berhasil menjawab tantangan pasar hingga tercapainya pertumbuhan hingga 613% di tahun 2012 dan ditetapkan sebagai penyedia standby power bagi 46 SPBU Shell di wilayah DKI Jakarta.

Divisi ini memiliki nilai-nilai unggulan sebagai berikut: 1. Kehandalan teknologi (keahlian pemetaan, penyediaan

solusi efisiensi dan peningkatan output, pemasangan mekanik alat pembangkit).

2. SDM yang kompeten, serta sertifikasi dan kualitas kehandalan operator yang memiliki pengalaman selama 21 tahun dalam merawat mesin pembangkit.

3. Memiliki modal awal untuk membantu klien menangani pengoperasian dan perawatan mesin pembangkit listrik.

4. Fitur dan layanan yang bervariatif menjawab kebutuhan pengoperasian dan perawatan mesin-mesin.

5. Harga yang kompetitif.6. Beragam kemitraan dengan Original Equipment

Manufacturer (OEM) terkenal seperti Mirless, Doosan- MAN, Watsila, dan lain-lain

7. Jaringan support service yang dimiliki grup Perusahaan untuk menunjang logistic operasional perawatan dan pengoperasian mesin dilokasi manapun.

8. Reputasi perusahaan yang kredibel. Divisi O&M dapat menyediakan “jasa lengkap” dengan

menyediakan jasa operasional dan pemeliharaan menyeluruh atas pembangkit tenaga listrik atau “jasa parsial” dengan menyediakan jasa perbaikan dan pemeliharaan tertentu. Selain itu, Divisi ini juga menyediakan jasa konsultasi yang meliputi analisis dan rekomendasi, desain dan pembiayaan untuk meningkatkan produktivitas pembangkit listrik yang dimiliki oleh klien-klien Perusahaan.

Dalam dua tahun perjalanan bisnisnya, lini O&M mampu memberikan layanan mesin-mesin pembangkit listrik bertenaga disel dan tenaga uap. Perusahaan terus meningkatkan kemampuan tenaga operasional mesin

3. Innovation of providing gas engine and gas turbine based temporary generator machine.

4. Exploring both utility and non-utility sales and services to the Asian regions.

Operations and Maintenance (O&M) of Generator EngineThe O&M business line was established in 2011. This business contributed to a significant increase throughout 2012.

Despite being relatively new, the O&M Division was successful in facing market challenges by reaching a commendable growth of 613% in 2012 and was appointed as a standby power for 46 Shell gas stations in Jakarta area.

This Division possesses superior values such as:1. Reliability of technology (mapping skills, provision of

efficiency and output improvement solution, installation of generator engines).

2. Competent human resources, as well as certifications and qualified operators with 21 years of experience in maintaining generator engines.

3. Possess an initial capital to help clients in handling electricity generator machine operations and maintenance.

4. A rich variety of features and services to meet the machine operations and maintenance requirements.

5. Competitive price.6. Several partnerships with well-known Original

Equipment Manufacturer (OEM) such as Mirless, Doosan-MAN, Watsila, etc.

7. Network of support service owned by the company’s Group to support the operational logistics of engine operations and maintenance in any location.

8. Credible company reputation. The Operations and Maintenance Division allows

customers the option of choosing from 4 types of contractual agreements of services that cover all-inclusive power generator operation and maintenance; Total Operation & Maintenance Contract (TOMC); Semi-Total Operation & Maintenance Contract (STMC); as well as repair, maintenance and replacement services.

During its two years business venture, the O&M line is capable to provide diesel and steam fired power generator engines. The Company keeps on enhancing the capability of its generator machine operational workforce through

Page 86: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

84 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

pembangkit dengan berbagai training dan sertifikasi operator guna memastikan tingginya mutu layanan yang diberikan kepada pelanggan serta beragamnya keahlian operator untuk melakukan pemeliharaan dan operasional berbagai jenis mesin pembangkit di Indonesia.

Strategi Pemasaran dan Pelanggan Utama O&MDivisi O&M memiliki dua tantangan yang unik. Pertama adalah usia yang masih relatif muda, menjadikan divisi ini belum terlalu dikenal kehandalannya di masyarakat dan kalangan pebisnis Indonesia, dan kedua adalah sifat pebisnis yang terbentuk selama ini, yaitu menggunakan jasa OEM.

Dengan umur yang relatif muda, O&M PT Sumberdaya Sewatama memiliki kompetitor utama yaitu OEM atau dealer-dealer resmi untuk peralatan pembangkit dan pompa seperti Watsilla, dan Mireles. Selain itu, terdapat pula kompetitor yang memiliki jenis layanan serupa yaitu PT Pembangkit Jawa-Bali Services (anak perusahaan PLN), PT Modaco Energy System, PT Medco Power Indonesia dan PT Indonesia Power.

Untuk terus meningkatkan keberadaannya, Divisi ini melakukan serangkaian pengembangan usaha melalui:1. Peningkatan kompetensi sumberdaya teknisi operator

pembangkit dan standar sertifikasi operator.2. Melakukan kerja sama kemitraan dengan para OEM

guna meyakinkan terjaganya pasokan suku cadang dan layanan secara konsisten.

3. Melakukan cross selling dengan pelanggan divisi Temporary Power, Pillar maupun grup TMT sebagai langkah meningkatkan jenis layanan yang diberikan.

Pelanggan utama divisi O&M sepanjang tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Pelanggan - Customer

Volume Pembelian (miliar Rupiah)Purchased Volume (billion Rupiah)

Periode 12 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

12 months period ended on 31 December 2012

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

Years ended on 31 December

2011 2010

PT ENERGI ALAMRAYA SEMESTA 12,6 2,1 -

PT PLN (PERSERO) WILAYAH KALTIM 12,1 - -

DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI 3,6 - -

PT VALE INDONESIA TBK 2,73 3,53 -

PT YORK ADITAMA TEKNIK 1,5 - -

Via PT TRAKINDO UTAMA 0,54 - -

various trainings and certifications for operator to ensure excellence of service is provided to customers, as well as a variety of operator skills to perform maintenance and operations of several types of generator engine in Indonesia.

Marketing Strategy and Key Customers of O&MThe O&M Division has two unique challenges. First is its relatively new existence, which makes its reliability not widely known among the public and business communities in Indonesia, and the second is the nature of business that has been formed so far which is using the OEM’s service.

With its relatively new existence, the O&M Division has two major competitors namely OEM or authorized dealers of generator and pump equipment such Watsilla and Mireless. In addition, there are competitors providing a similar type of services, namely PT Pembangkit Jawa-Bali Services (subsidiary of PLN), PT Medco Energy System, PT Modaco Power Indonesia and PT Indonesia Power.

To constantly improve its existence, this Division conducted a series of business development by doing the following:1. Improving the competency of technician operating the

generator and operator certification standard.2. Establishing partnership cooperations with the OEMs

to ensure consistent supply of spare parts and services.

3. Applying cross-selling with the Temporary Power, Pillar and TMT Group customers in an effort to enrich the type of services offered.

Key customers of O&M Division during 2012 are as follows:

Solusi KetenagalistrikanPower Solutions

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 87: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

85

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Pelanggan - Customer

Volume Pembelian (miliar Rupiah)Purchased Volume (billion Rupiah)

Periode 12 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

12 months period ended on 31 December 2012

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

Years ended on 31 December

2011 2010

PT ASAHIMAS CHEMICAL 0,18 - -

PT SHARP ELECTRONICS INDONESIA 0,15 - -

PT SAMAKTA NUSAPHALA 0,13 - -

PTKURNIA ALAM PRATAMA 0,002 - -

PT Chevron Indonesia Company - Lawe-Lawe

0,1 0,08 -

PT Chevron Indonesia Company Charlie 0,28 0,22 -

Jumlah pelanggan O&M meningkat sebesar 140% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Jumlah PelangganNumber of Customers

O&M

31 December

2012 2011 2010

12 5 0

Pelanggan baru divisi O&M di tahun 2012 antara lain adalah sebagai berikut:

Pelanggan Baru O&MO&M New Customers

Nama PelangganName of Customer

Kapasitas TerpasangInstalled Capacity

KontrakContract

PT VALE INDONESIA TBK 33.58 MW Berbagai Kontrak/ Various Contract

PT ENERGI ALAMRAYA SEMESTA 30 MW Berbagai Kontrak/ Various Contract

PT PLN (PERSERO) WILAYAH KALTIM 5.2 MW Berbagai Kontrak/ Various Contract

PT PLN (PERSERO) WILAYAH BABEL 4.7 MW Berbagai Kontrak/ Various Contract

PT SHARP ELECTRONICS INDONESIA 1.96 MW Berbagai Kontrak/ Various Contract

Lini Bisnis Pillar (Optimalisasi Energi dan Jasa Pemindahan Air) Divisi Pillar bergerak di bidang penyewaan pompa-pompa khusus kepada pelanggan yang sebagian besar terlibat dalam kegiatan operasional pertambangan, termasuk PT Cipta Kridatama. Sejak tahun 2001, Sewatama telah memiliki beberapa pelanggan yang bergerak di industri pertambangan, petrokimia, maritim, konstruksi dan properti. Penyewaan pompa menggunakan metode sewa dibayar di muka atau sewa dibayar pasca penggunaan.

The number of O&M customers increased 140% compared to the same period last year.

New customers of O&M in 2012 among others are:

Pillar Business (Energy Optimization and Dewatering)

The Pillar Division is involved in the rental of special pumps for customers mostly engaged in mining operational activities, including PT Cipta Kridatama. Since 2001, Sewatama has attended to the needs of a clientele base involved in the mining, petrochemical, maritime, construction and property industry. These pumps are rented out through the prepaid leasing method or post-paid rental payment.

Page 88: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

86 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Tahun 2012, Pillar melakukan diversifikasi layanan untuk meningkatkan ragam solusi kelistrikan Perusahaan. Melalui serangkaian studi dan riset pasar, Pillar meluncurkan layanan Optimalisasi Energi untuk pebisnis swasta dan perusahaan pemerintah dalam berbagai bidang di Indonesia.

Jasa-jasa yang ditawarkan oleh Divisi Pillar adalah sebagai berikut:• Pengelolaan air/pemindahan air tambang: penyewaan

ponton/perahu, pipa dan pompa serta jasa pengurasan dan pengontrakan termasuk rekayasa dan pengelolaan limbah.

• Optimalisasi energi: layanan menyeluruh untuk menghemat penggunaan listrik di gedung maupun kawasan industri di seluruh Indonesia. Ini dilakukan melalui serangkaian konsultasi, power audit, hingga paket solusi optimalisasi dan sistem pembiayaan program optimalisasi energi bagi kliennya.

Strategi pemasaran dan Pelanggan Utama PillarLesunya bisnis pertambangan karena penurunan harga batubara di tahun 2012 tidak menyurutkan posisi Pillar sebagai pemain besar kedua jasa pengurasan air dengan pangsa pasar sebesar 31%. Besarnya potensi energi efisiensi di Indonesia hingga tahun 2020 diperkirakan mencapai 200TWh (Data Market Potential in Energy Efficiency in Southeast Asia, Eurocham 2011) merupakan potensi pertumbuhan bisnis optimalisasi energi yang dapat diraih oleh Pillar di Indonesia.

Pillar melakukan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan pangsa pasar dan menjawab tantangan pasar melalui:1. Kerja sama dengan mitra strategis untuk

mengembangkan bisnis. 2. Menambah kantor layanan dan depot di beberapa

lokasi wilayah penambangan di Sumatera dan Kalimantan untuk lebih mendekatkan diri kepada pelanggan.

3. Menambah jumlah tenaga penjualan untuk menjangkau pelanggan.

In 2012, the Pillar Division diversified its services to enrich the variety of Company power solutions. Through a sequence of market study and research, the Pillar launched the Energy Optimization services for private businesses and state-owned companies in many areas in Indonesia.

Services offered by the Pillar Division are as follows:

• Mine water treatment/transfer: pontoon/boat, pipe and pump rental, as well as dewatering and contracting services, including waste engineering and management.

• Energy optimization: a comprehensive service to save the use of electricity in buildings and industrial estates all over Indonesia. This was performed through a series of consultation, power audit, and also optimization solution package and energy optimization financing for the clients.

Marketing strategy and Key Customers of PillarThe mining business downturn due to declining coal prices in 2012 did not worsen the Pillar position as the second largest player in dewatering service owning 31% market share. The potential in energy efficiency in Indonesia up to 2020 is estimated to reach 200TWh (Market Data of Potential in Energy Efficiency in Southeast Asia, Eurocham 2011), a potential growth of energy optimization business that may be reached by Pillar in Indonesia.

Pillar carried out a sequence of activities to improve its market share and face market challenges through:1. Cooperating with strategic partners to expand

business.2. Adding the number of service offices and depots in

some mining locations in Sumatera and Kalimantan to better reach out to customers.

3. Adding the number of sales representative to handle customers.

Solusi KetenagalistrikanPower Solutions

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 89: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

87

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Pelanggan Utama dan perolehan Pillar selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Pelanggan - Customer

Volume Pembelian (miliar Rupiah)Purchased Volume (billion Rupiah)

Periode 12 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember

12 months period ended on 31 December

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

Year ended on 31 December

2011 2010

PT CIPTA KRIDATAMA 20,8 13,2 13,1

PT DARMA HENWA TBK 2,7 - -

PT FAJAR BUMI SAKTI 1,6 - -

PT SAMAKTA NUSAPHALA 1,5 - -

PT JEMBAYAN MUARABARA 1,3 0,0815

PT BOKORMAS WAHANA MAKMUR 1,19 3 3,1

PT BARADINAMIKA MUDA SUKSES 1,17 1,6 -

PTTANITO HARUM 1,16 1,9 -

PT SURYA SAKTI DARMA KENCANA 0,9 0,35 -

PT INDOMINING 0,8 - -

Jumlah pelanggan Pillar meningkat sebanyak 21% pada jasa pengelolaan air dan 300% untuk solusi optimalisasi energi.

Jumlah Pelanggan PillarNumber of Pillar’s Customers

31 December

2012 2011 2010

Pompa Rental – Rental Pump 58 48 39

Load Bank Rental 8 2 3

Pelanggan Utama dan perolehan Pillar selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Pelanggan Baru PillarNew Customers of Pillar

Nama PelangganName of Customer

Nilai Kontrak (miliar Rupiah)Contract Value (billion Rupiah)

KontrakContract

PT DARMA HENWA TBK 2,7 Berbagai kontrak/Various Contract

PT FAJAR BUMI SAKTI 1,6 Berbagai kontrak/Various Contract

PT SAMAKTA NUSAPHALA 1,5 Berbagai kontrak/Various Contract

PT INDOMINING 0,8 Berbagai kontrak/Various Contract

PT ADE KARYA BERSAMA 0,78 Berbagai kontrak/Various Contract

PT AUTUM BARA ENERGI 0,77 Berbagai kontrak/Various Contract

PT PUTRA ENERGY NUSANTARA 0,76 Berbagai kontrak/Various Contract

Key customers and accomplishments of Pillar in 2012 are as follows:

The number of Pillar’s customers increased 21% in dewatering service and 300% for energy optimization solution.

Key customers and accomplishments of Pillar in 2012 are as follows:

Page 90: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

88 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Lini Bisnis Penyediaan Solusi Listrik Jangka Panjang (IPP) dan Business Development (BD)Pengembangan lini bisnis IPP dilakukan Perusahaan sebagai salah satu usaha untuk meminimalisir ketergantungan Perusahaan terhadap PLN. Pengembangan bisnis IPP tercatat dalam strategi pengembangan Perusahaan jangka pendek menengah dan panjang. Program Percepatan 10.000 MW tahap I dan II membuka kesempatan Perusahaan untuk terjun ke dalam bisnis IPP. Perusahaan mendirikan dua anak perusahaan, yaitu Pradipa Arya Satya (PAS) untuk mengelola bisnis IPP berbasis energi fossil dan Nagata Bisma Shakti (NBS) untuk mengelola bisnis IPP berbasis energi terbarukan.

Sepanjang 2012, lini bisnis IPP dan BD berhasil melakukan:• Akuisisi dan integrasi operasi pembangkit listrik tenaga

uap, PT Energi Alamraya Semesta sebesar 15 MW. Akuisisi dengan total investasi sebesar US$ 7 juta ini dilakukan melalui anak perusahaan Sewatama, PT Pradipa Arya Satya (PAS), perusahaan sub-induk yang membawahi bisnis pembangkit listrik independen di sektor energi thermal. EAS adalah perusahaan Penghasil Listrik Tenaga Batu Bara atau Coal Steam-Fired Power Plant (CSFPP) Steam Turbine di Aceh yang telah berdiri sejak tahun 2008. EAS akan melayani kebutuhan listrik PLN serta menyediakan listrik mulut tambang untuk konsesi batubara PT Media Djaya Bersama (MDB), salah satu anak usaha grup ABM di Aceh.

• Memantau operasional dan pengembangan Meppogen.

• Mendapatkan ijin prinsip pembangunan PLTMH di 3 wilayah di Sulawesi Selatan dengan potensi pembangkitan sebesar 10 MW di masing-masing wilayah.

• Penelitian dan pengembangan atas batubara padat, coal bed methane, gas fired coal dan batubara cair, gas alam, gas alam cair, bahan bakar minyak.

• Penyediaan solusi energi melalui sinergi dengan Perusahaan dan grup ABM.

Long Term Power Producer (IPP) Solutions Provider and Business Development (BD)Expansion to the IPP business line was conducted by the Company as one of its efforts to minimize the Company’s dependence toward PLN. This kind of expansion is stated in the Short, Medium, and Long Term expansion plan of the Company. Phase I and II of the 10,000 MW Acceleration Program gives opportunities for the Company to be involved in the IPP business. The Company formed two subsidiaries, namely Pradipa Arya Satya (PAS) to manage fossil energy based IPP and Nagata Bisma Shakti (NBS) to manage the renewable energy based IPP business.

During 2012, the IPP and BD line of business conducted several activities, such as:• Acquisition and integration of PT Energi Alamraya

Semesta, a steam-fired power plant having 15 MW power capacity. This US$7 million worth investment was executed through PT Pradipa Arya Satya (PAS), one of Sewatama’s subsidiaries that operates independent power producer business in thermal energy sector. EAS is a Coal Steam-Fired Power Plant (CSFPP) Steam Turbine in Aceh established since 2008. EAS will cater to PLN’s electricity needs and provide mine mouth electricity for a coal concession owned by PT Media Djaya Bersama (MDB), a subsidiary of ABM Group in Aceh.

• Monitoring the operational and development of Meppogen.

• Obtaining the principle license of Micro Hydro Power Plants development in 3 areas of South Sulawesi, each with 10 MW potential powers.

• Research and development of solid coal, coal bed methane, gas fired coal and liquid coal, natural gas, liquid natural gas, oil.

• Provision of energy solution by synergizing with companies and ABM group.

Solusi KetenagalistrikanPower Solutions

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 91: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

89

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

FASILITAS DAN INFRASTRUKTURPerusahaan memiliki berbagai fasilitas dan infrastruktur sebagai penunjang kinerja bisnis solusi kelistrikan terpadu. Selama tahun 2012, fasilitas dan infrastruktur yang dimiliki perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Generator Sets:

Model Jumlah Unit per 31 Des 2012Number of Units as of 31 Dec 2012

KapasitasCapacity (kW)

Diesel Generator Sets 828 1.001.000

Gas Generator Sets 5 9.000

Total 833 1.010.000

FACILITIES AND INFRASTRUCTURESThe company owns various facilities and infrastructures to support the integrated power solution business performance. During 2012, facilities and infrastructures owned by the company are as follows:

3. Depot The company depot functions as office, workshop,

place for storing machines and spare parts, and product research and development. • 4 locations for office and Depo with average size of

2,580 sqm• 2 office representatives for sales and marketing

• 2 locations for warehouse with average size of 4,575 sqm

4. ICT (Information & Communication Technology) The Company realizes the importance of information

technology in supporting daily operations. In 2012, the Company enhanced the application of ICT through the following:• A network system for long distance communication

using video conferencing facility• Cooperation with telecommunications operator

to facilitate coordination and communication to remote locations.

• Network Monitoring Penalty Kwh (Dashboard PMD), Bandwidth Management, CCTV, SCADA to monitor the status of generator set.

• PF Sense Proxy for internet network safety.

2. Pompa, Ponton, Load Bank - Pumps, Pontoons, Load Banks:Peralatan

Equipment KuantitasQuantity

Pompa / Pumps 80 Units

Ponton / Pontoons 37 Units

Load Bank / Load Bank 6 Units

3. Depot Depot perseroan difungsikan sebagai area kantor,

bengkel, tempat penyimpanan mesin dan peralatan suku cadang, serta riset dan pengembangan produk. • 4 lokasi untuk perkantoran dan Depo dengan

luasan rata-rata 2.580 m2

• 2 kantor perwakilan yang hanya melakukan penjualan dan pemasaran

• 2 lokasi diperuntukkan pergudangan dengan luasan rata-rata 4.575 m2

4. TIK (Teknologi Informasi & Komunikasi) Perusahaan menyadari pentingnya pemanfaatan

teknologi informasi untuk menunjang kelancaran bisnis sehari hari. Tahun 2012, Perusahaan meningkatkan penggunaan ICT diantaranya:• Sistem jaringan untuk komunikasi jarak jauh

menggunakan fasilitas video conferencing • Bekerjasama dengan operator telekomunikasi

untuk memudahkan koordinasi dan komunikasi hingga lokasi terpencil.

• Network Monitoring Penalty Kwh (Dashboard PMD), Bandwidth Management, CCTV, SCADA untuk memonitor status mesin pembangkit

• PF Sense Proxy untuk keamanan jaringan internet.

Page 92: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

90 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

STRATEGI USAHAUntuk memaksimalkan pengembalian nilai kepada pemegang saham dan pengembangan perusahaan di Indonesia, Perusahaan menerapkan strategi usaha sebagai berikut:

Mempertahankan dan mengembangkan bisnis intiUntuk mempertahankan posisi yang kompetitif, Sewatama akan senantiasa mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang diperoleh dari PLN sebagai pelanggan utama, namun tetap mengembangkan pasar di luar PLN. Selain itu, Sewatama juga akan berusaha menyediakan jasa-jasa lain di luar jasa penyewaan generator diesel, yang disesuaikan dengan kebutuhan para pelanggan. Dalam bidang keuangan, Sewatama akan mengupayakan optimisasi biaya dan menjaga ketersediaan kas pada tingkat yang mencukupi agar dapat digunakan untuk keperluan yang mendesak. Sedangkan dalam bidang SDM, Sewatama akan memberikan pelatihan internal dan eksternal yang ditujukan kepada para teknisi maupun karyawan dan para pelanggan agar kualitas pelayanan tetap memuaskan dan kegiatan usaha para pelanggan dapat berjalan dengan efisien dan efektif.

Memperkuat bisnis-bisnis yang berkembang Sewatama akan terus menjajaki potensi-potensi kegiatan usaha lain yang ditujukan untuk mengembangkan kegiatan usaha, sehubungan dengan visinya sebagai penyedia solusi energi yang kompetitif. Sewatama telah menjajaki segmen usaha pembangkit listrik independen (IPP) dengan memiliki 12,00% saham PT Meta Epsi Power Generation dan mendirikan PT Pradipa Arya Satya dan PT Nagata Bisma Sakti yang masing-masing memiliki fokus usaha IPP dalam energi fosil dan terbarukan. Rencana dan tindakan ini sejalan dengan “Program Percepatan 10.000 MW” yang diprakarsai oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 2006 untuk mendukung pengembangan pembangkit listrik.

Selain pembangkit listrik independen, Sewatama juga menjajaki kemungkinan untuk melakukan kegiatan-kegiatan lain seperti pendanaan bagi para pelanggan, produksi bahan bakar, konsultasi, transmisi dan distribusi serta energi yang bersih. Hal-hal tersebut dapat dilakukan melalui merger, akuisisi atau kemitraan dengan perusahaan-perusahaan lain yang menyediakan layanan yang diperlukan.

PROSPEK USAHA Tingginya harapan pemerintah dalam melibatkan peran swasta untuk memenuhi ketersambungan listrik, terutama thermal dan renewable menjadikan peluang Sewatama sangat besar untuk memperluas jangkauan bisnis.

BUSINESS STRATEGYTo maximize returns to the shareholders and expansion of the company in Indonesia, the Company implemented the following business strategies:

Maintaining and developing its core business To maintain its competitiveness, Sewatama shall consistently ensure the sustained growth of income drawn from PLN as its main customer, while continuing to expand its clientele base other than PLN. In addition, Sewatama shall also attempt to broaden the range of services on offer apart from its diesel generator rental services, tailored to customer needs. With regard to finances, Sewatama shall strive to ensure cost optimization and maintain cash availability at a sufficient level for use during urgent and emergency situations. Concerning its human resource, Sewatama shall conduct internal and external training directed specifically at technicians as well as employees and customers for the purpose of ensuring that service quality remains at a satisfactory level and that customers’ business activities carry on uninterrupted in an efficient and effective manner.

Strengthening developing businessesSewatama shall continue to explore other business potentials aimed at further expansion of its business, in keeping with its vision statement that seeks to become a competitive energy solution provider. Sewatama has ventured into the independent power production (IPP) business segment through the ownership of 12.00% shares of PT Metta Epsi Power Generation, and the establishment of PT Pradipa Arya Satya dan PT Nagata Bisma Sakti, each focusing on the IPP business for fossil and renewable energy respectively. This is in line with the “10,000 MW Acceleration Program” launched by the Government of Indonesia in 2006 to support the development of power plants.

Apart from independent power plants, Sewatama has also looked into the possibility of other prospective business activities such as financing for customers, fuel production, consulting services, transmission and distribution, and clean energy. These business segments can be realized through mergers, acquisitions or partnerships with other companies that can provide the necessary services.

BUSINESS PROSPECTSThe government’s high expectation to involve private sectors to meet electricity connections particularly thermal and renewable offers great opportunities for Sewatama to expand its business coverage. The Company has a

Solusi KetenagalistrikanPower Solutions

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 93: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

91

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Perusahaan memiliki potensi kontribusi mensukseskan program pemerintah melalui private partnership dalam membangun captive power di Indonesia.

Hingga tahun 2021, Indonesia masih memerlukan tambahan kapasitas terpasang sebesar 57,2 GW atau rata-rata sekitar 5,7 GW per tahun, yang mencerminkan AAGR sebesar 8,5% (sumber: RUPTL PLN 2012-2021). Upaya Pemerintah memenuhi kebutuhan ini melalui “Program Percepatan 10.000 MW” yang dicanangkan sejak tahun 2006 tertinggal cukup signifikan dari jadwal yang direncanakan, disebabkan oleh berbagai kendala struktural dan teknis (sumber: RUPTL PLN 2012 - 2021). Selain itu, PLN masih memegang peran monopoli dalam distribusi listrik di Indonesia dan masih memiliki sumber daya yang terbatas untuk memperluas jaringannya melalui solusi energi permanen. Kondisi ini merupakan peluang usaha bagi pemain-pemain swasta dalam penyediaan energi melalui solusi temporer di masa yang akan datang.

Di bidang penyewaan pompa, peluang baru sangat besar mengingat perkiraan produksi dan konsumsi batubara di dalam dan luar negeri yang masih besar. Tingginya dorongan pemerintah untuk membangun pembangkit tenaga listrik melalui energi thermal untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik diseluruh Indonesia juga merupakan tingginya rasio potensi pertumbuhan bisnis ini ke depannya.

Peluang usaha di bidang energi optimalisasi di Indonesia yang mencapai 200TWh di Indonesia dan 297TWh di ASEAN hingga 2020 di ASEAN (Data Market Potential in Energy Efficiency in Southeast Asia, Eurocham 2011) menjadikan bisnis ini memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di masa mendatang.

Di bidang operasi dan pemeliharaan, Sewatama akan terus berusaha meningkatkan hubungan kerjasama dengan OEM (Original Equipment Manufacturer) sehingga para pelanggan dapat menggunakan jasa yang ditawarkan walaupun tidak mengageni peralatan-peralatan dengan merek tertentu. Ke depan, diharapkan perusahaan-perusahaan pertambangan dan perminyakan akan mengalihdayakan jasa pengoperasian dan pemeliharaan kepada perusahaan yang berpengalaman dalam industri pembangkit tenaga listrik seperti Sewatama. Peluang divisi penyediaan solusi ketenagalistrikan jangka panjang melalui energi thermal dan terbarukan tetap tinggi sesuai dengan AAGR yang disebutkan sebelumnya. Dukungan pemerintah Indonesia untuk mendorong partisipasi sektor swasta dalam mengelola energi listrik di Indonesia memantapkan posisi Sewatama dalam menjalankan usahanya.

potential to contribute in succeeding the government program through private partnership in building captive power in Indonesia.

By 2021, Indonesia is projected to be in need of additional installed capacity of 57.2 GW or an average of 5.7 GW each year, and this reflects an AAGR of 8.5% (source: PLN’s RUPTL or Power Supply Business Plan, 2011-2021). Government efforts to meet this sizeable demand are assured through the launching of the “10,000 MW Acceleration Program” initiated since 2006, but remains far behind the planned schedule due to various structural and technical constraints (source: PLN RUPTL 2011 - 2021). Furthermore, PLN continues to hold a monopoly in Indonesia’s power distribution in addition to limited resources for expanding its networks through permanent energy solutions. This situation affords private players in the industry with ample business opportunities to provide energy through temporary solutions for years to come.

In the pump rental business, emerging opportunities are equally immense given the continuing rise in coal production and consumption projected for the domestic and international market. The government urgency to build high power generation through thermal energy to meet the needs of power supply throughout Indonesia is also a high ratio of potential future growth of the business.

Business opportunities in the energy optimization in Indonesia which reach 200TWh in Indonesia and 297TWh in ASEAN up to 2020 (Data Market Potential in Energy Efficiency in Southeast Asia, Eurocham 2011) allows this business to have a high growth potential in the future.

In the operations and maintenance sector, Sewatama shall aim to constantly foster cooperative ties with OEM to ensure that customers have access to services on offer even though it chooses not to act as the agent for certain equipment brand names. In the future, mining and oil corporations are expected to outsource their operational and maintenance services to companies experienced in the power production industry such as Sewatama. Opportunities for long term power solutions division through thermal and renewable energy remains high according to the previously mentioned AAGR. The support from the Indonesian government to encourage private sector participation in managing electrical energy in Indonesia will reinforce Sewatama’s position in performing its business.

Page 94: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

92 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

LOGISTIK TERINTEGRASIINTEGRATED LOGISTICS

CKB Logistics welcomes the year 2012 with full of optimism given the situation by the end of 2011 that was highly conducive for its business growth. In view of this, in early 2012 CKB Logistics has made substantial investments in vessels as part of Company assets to anticipate the implementation of projects in 2012. However, plummeting coal prices since the end of the first half of the year that continued until year end has hard hit Company customers involved in the mining industry. This less than favorable situation has adversely affected CKB Logistics in which 57.14% of its business comes from Trakindo Utama as its main client. Compounded with delays in the vessel completion schedule and contract termination faced by ATR, the situation has adversely affected CKB Logistics’ consolidated financial performance in 2012. Although Company income still managed to post an impressive growth at 38%, net income dropped 7% due to pressures from its cost of goods manufactured as well as interest expense and ongoing depreciation.

CKB Logistics memasuki tahun 2012 dengan sangat optimis karena kondisi akhir tahun 2011 sangat kondusif bagi perkembangan bisnisnya. Dengan pertimbangan ini, maka di awal tahun 2012 CKB Logistics telah melakukan investasi aset kapal dalam jumlah besar untuk mengantisipasi pelaksanaan proyek-proyek di tahun tersebut. Namun penurunan harga batubara secara drastis sejak akhir paruh pertama yang berlanjut terus hingga akhir tahun telah memukul pelanggan perusahaan-perusahaan yang terkait industri tambang. Perkembangan ini berdampak buruk bagi CKB Logistics yang 57,14% bisnisnya berasal dari Pelanggan besar Trakindo Utama. Kondisi ini, ditambah dengan masalah penundaan jadwal penyelesaian kapal-kapal dan pemutusan kontrak yang dihadapi ATR, berpengaruh negatif terhadap pencapaian kinerja keuangan konsolidasi CKB Logistics di tahun 2012. Meskipun pendapatan masih mampu tumbuh pesat pada tingkat 38%, laba bersih menurun 7% akibat tekanan harga pokok produksi serta biaya bunga dan depresiasi yang berjalan.

Meskipun pendapatan masih mampu tumbuh pesat, profitabilitas CKB sedikit berkurang akibat tekanan harga pokok produksi serta biaya bunga dan depresiasi yang berjalan.

Although Company revenue still managed to post an impressive growth, profitability slightly dropped due to pressures from its cost of goods manufactured as well as interest expense and ongoing depreciation.

38%

Pertumbuhan pendapatanRevenue growth

Business ReviewTinjauan Bisnis

Page 95: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

93

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

TYPE OF SERVICESCKB Logistics offers services tailored to the specific needs of its customers. Services are rendered through 6 (six) portfolio:

1. Integrated Logistics Services: provides freight-forwarding services that cover customs clearance and regular cargo shipment by land, sea, and air transportation.

2. Warehouse Management: offers goods storage solutions for further distribution to locations as requested by the client. Warehouses are located in Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan and Samarinda.

3. Project Logistics: provides transport services specifically for the delivery of overweight oversized (OWOS) cargo such as heavy equipment, machinery, plant equipment, and power generators even to the remotest of areas.

JASA YANG DIBERIKAN CKB Logistics memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Layanan tersebut diberikan melalui 6 (enam) portofolionya, yaitu:

1. Jasa Logistik Terintegrasi: menyediakan jasa freight-forwarding yang mencakup jasa kepabeanan dan pengiriman kargo biasa melalui darat, laut dan udara.

2. Warehouse Management: memberikan solusi penyimpanan barang dan mempersiapkannya untuk didistribusikan lebih lanjut ke lokasi yang diinginkan pelanggan. Lokasi gedung di Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan dan Samarinda.

3. Project Logistics: menyediakan jasa transportasi khusus untuk pengiriman kargo ekstra berat dan besar (overweight oversized – OWOS) seperti alat berat, mesin, peralatan pabrik dan pembangkit listrik hingga lokasi terpencil.

Page 96: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

94 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

4. Supply Base or Shorebase Management: serves oil and gas companies involved in drilling, exploration, and production activities that require an appropriate base or location for the temporary storage of goods to be dispatched to the vessel’s bridge. Services cover storage handling, port affairs, shipment as well as loading and unloading.

5. Industrial Shipping: leases vessels according to customer needs in the mining and energy sector. This activity is carried out by its subsidiary, PT Alfa Trans Raya (ATR).

6. Coal Logistics: provides services for coal transshipment from stockpile to the mother vessel positioned far offshore by means of barges and floating cranes for export activities and also domestic coal shipment. This activity is carried out by its subsidiary, PT Baruna Dirga Dharma (BDD).

4. Supply Base atau Shorebase Management: melayani perusahaan minyak dan gas yang melakukan aktivitas pengeboran, eksplorasi dan produksi yang membutuhkan base atau lokasi untuk menyimpan sementara barang-barang yang akan dikirimkan ke anjungan. Jasa ini meliputi penanganan penyimpanan, pelabuhan, pengiriman dan bongkar muat.

5. Industrial Shipping: menyewakan kapal sesuai kebutuhan pelanggan di sektor pertambangan dan energi. Kegiatan ini dilaksanakan oleh anak perusahaannya yaitu PT Alfa Trans Raya (ATR).

6. Coal Logistics: melakukan trans shipment batubara dari stockpile ke mother vessel di tengah laut dengan menggunakan tongkang dan floating crane untuk kegiatan ekspor dan juga melakukan pengiriman batubara di dalam negeri. Kegiatan ini dilaksanakan oleh anak perusahaannya yaitu PT Baruna Dirga Dharma (BDD).

Tinjauan BisnisBusiness Review

Logistik Terintegrasi Integrated Logistics

Page 97: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

95

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

MARKETING ASPECTS

Marketing ActivitiesCKB Logistics markets its services by tailoring to the service needs of the respective customer as agreed upon earlier, and identifies new target customers by participating in conferences, organizing golf tournaments for clients and approaching potential customers.

Business CompetitionThe logistics industry is highly competitive with the presence of both national and international rival companies (DHL, Fedex, Altus, Meratus). By maintaining its competitive edge, timeliness, consistency in activities and unparalleled safety standards, CKB Logistics is capable of competing within the industry even out rivaling international service providers. In addition to its competent personnel, CKB also effectively applies SAP that helps integrate existing systems beginning from customer relations to the billing process. Forty CKB branches throughout Indonesia are connected online which allows customers the ability to monitor the status of their goods at all times.

Competition in the shipping and coal transportation industry on the other hand is relatively more restricted

ASPEK PEMASARAN

Kegiatan PemasaranCKB Logistics memasarkan jasanya dengan memberikan tingkat pelayanan yang disepakati dengan pelanggan sebelumnya dan mengidentifikasi target pelanggan baru dengan mengikuti konferensi, menyelenggarakan turnamen golf untuk pelanggan, dan melakukan pendekatan langsung kepada calon pelanggan.

Persaingan UsahaPersaingan dalam industri logistik cukup tinggi, dengan pesaing yang berasal dari dalam maupun luar negeri (DHL, Fedex, Altus, Meratus). Namun dengan mempertahankan keunggulan layanan, ketepatan waktu, konsistensi dalam aktivitas, dan standar keamanan yang tinggi, CKB Logistics mampu bersaing bahkan lebih dari perusahaan-perusahaan jasa asing. Selain memiliki personel yang kompeten, CKB juga menggunakan SAP, yang mengintegrasikan sistem mulai sejak berhubungan dengan pelanggan hingga penagihan. 40 cabang CKB di seluruh Indonesia terhubung secara online, sehingga setiap saat pelanggan dapat memonitor posisi barangnya.

Persaingan dalam perkapalan industri dan pengangkutan batubara relatif lebih terbatas mengingat tuntutan

Page 98: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

96 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

permodalan yang tinggi. Pesaing utama BDD adalah Mitra Bahtera Segara Sejati (MBSS), sedangkan ATR adalah Wintermar.

Pelanggan UtamaSegmen pasar CKB Logistics meliputi perusahaan-perusahaan dalam satu grup (Trakindo, CK, Reswara, Sewatama, SSB) maupun di luar grup yang bergerak dalam sektor energi (migas dan pertambangan), industri (alat berat, pabrik pupuk), infrastruktur (PLN, kontraktor Engineering, Procurement, and Construction (EPC)), truk dan alat berat, dan industri lain yang membutuhkan penanganan khusus dan distribusi ke area terpencil.

Dari seluruh armada ATR yang ada, sekitar 60% telah terikat kontrak sewa jangka panjang 1 - 4 tahun untuk digunakan oleh pelanggan di sektor energi dan migas, sedangkan sekitar 40% sisanya digunakan untuk mendukung bisnis pengiriman kargo dan project logistics dari CKB Logistics. Jasa Shorebase Management telah dimanfaatkan oleh BP dan ConocoPhillips sejak tahun 2010.

Untuk coal logistics, BDD telah mendapatkan kontrak pengangkutan berdasarkan komitmen volume/tonnage untuk jangka waktu tertentu dari pelanggan untuk matrik ton di Kalimantan Selatan dengan total volume 4 juta metric ton per tahunnya.

STRATEGI USAHADalam melaksanakan rencana kerja tahun 2012 dan visi 2015, CKB Logistics menerapkan beberapa hal strategis di sepanjang tahun 2012, sebagai berikut:

1. Melakukan perubahan organisasi yang menunjang pencapaian strategi perusahaan dalam mengembangkan empat bisnis usaha di induk organisasi dan dua unit usaha di anak-anak perusahaan. Restrukturisasi ini diharapkan dapat memastikan terlaksananya program key account management guna tumbuh berkembang bersama dengan pelanggan-pelanggan utamanya. Dengan adanya divisi tersendiri yaitu Corporate Planning, diharapkan di masa depan perusahaan dapat melihat hal-hal yang strategis dan fokus dalam pelaksanaannya.

2. Adanya penurunan volume pada industri batubara sedikit banyak membawa dampak bagi perusahaan, sehingga Perusahaan dituntut untuk melakukan beberapa upaya tambahan, seperti:

considering the substantial capital investment involved. BDD’s main competitor is Mitra Bahtera Segara Sejati (MBSS), while for ATR its primary rival company is Wintermar.

Key CustomersCKB Logistics market segment comprises companies under the same group (Trakindo, CK, Reswara, Sewatama, SSB) and outside of the group involved in the energy sector (oil and gas, and mining), industrial sector (heavy equipment, fertilizer plant), infrastructure sector (PLN, Engineering, Procurement, and Construction (EPC)), truck and heavy equipment sector and other industries requiring special handling and distribution to the most isolated areas.

From existing ATR fleet, roughly 60% are bound by 1-4 year time charter contracts entered into with customers in the energy and oil gas sector, while 40% are intended for supporting the cargo shipment business and project logistics from CKB Logistics. Shorebase Management services are sought by BP and ConocoPhillips since 2010.

With regard to coal logistics, BDD has secured a Contract of Affreightment with customers for transshipment purposes in South Kalimantan for a total volume of 4 million metric tons per year.

BUSINESS STRATEGYIn implementing its work plan for 2012 and accomplishing its vision by 2015, CKB Logistics has applied several of the following strategies throughout 2012:

1. Impose organizational changes that support the achievement of corporate strategies for developing its four core businesses within the parent organization as well as two business units within subsidiaries. Restructurization is expected to ensure the effective implementation of key account management that shall allow the Company to grow and develop in tandem with its main customers. By establishing a separate Corporate Planning Division, the Company will be able to identify strategic issues and ensure greater implementation focus.

2. Declining coal volume within the industry has to a certain degree affected the Company, making it necessary for the Company to initiate several additional measures:

Logistik Terintegrasi Integrated Logistics

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 99: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

97

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

• Memastikan proses order to cash untuk memperlancar arus kas dari pelanggan dijalankan dengan disiplin.

• Melakukan strategi investasi yang lebih selektif agar keuntungan yang dihasilkan lebih maksimal.

• Menerapkan cost effectiveness program.

3. Melakukan berbagai inisiatif untuk menghadapi tantangan di organisasi yaitu meningkatkan aspek-aspek keunggulan operasional, mengelola pemanfaatan aset, dan melakukan pengembangan SDM.

KINERJA OPERASIONALPencapaian kinerja operasional Grup CKB selama 3 (tiga) tahun terakhir ditunjukkan melalui angka-angka pencapaian volume, baik dalam jumlah DA (Delivery Advice), jumlah koli, jumlah manifes, serta volume dan jumlah berat yang ditangani.

Dari data dibawah ini terlihat bahwa terjadi peningkatan jumlah order (DA) dari pelanggan ke CKB menjadi 380.042, dimana jumlah pieces pengapalan berkurang menjadi 697.849 seiring dengan jumlah konsolidasi pengapalan (manifest) menjadi 160.450, namun total berat naik dari tahun sebelumnya menjadi 610.660.290 kg. Ini artinya walaupun secara total berkurang dalam pieces tetapi pengapalan yang ditangani oleh CKB lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.

Total Berat (ribu kg)Total Weight (thousand kg)

2012

610.

660

2011

431.

100

2010

269.

300

Total ManifestTotal Manifest

2012

160.

450

2011

190.

793

2010

134.

907

• Guarantee the implementation of the order-to-cash process to facilitate cash flows from customers in a disciplined manner.

• Ensure more selective investment strategies for more optimal generation of profit.

• Implement cost-effectiveness programs.

3. Implement a range of initiatives to address challenges confronting the organization by building operational strengths, managing the effective use of assets and human resource development.

OPERATIONAL PERFORMANCECKB Group’s operational performance in the past 3 (three) years is demonstrated through the achievement of volume targets, in terms of Delivery Advice (DA), number of cargo bags, number of manifests, and amount of weight handled.

The data below shows an increase in number of orders (DA) placed by customers to CKB at 380,042, from which in terms of the number of pieces the amount has dropped to 697,849 and this is in line with the number of consolidated shipment (manifest) at 160,450, but total weight has increased from the previous year to 610,660,290 kg. This means that despite a downward trend in terms of its pieces, the number of shipments handled by CKB has risen compared to previous years.

Page 100: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

98 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

314.

925

339.

104 38

0.04

2

2010 2011 2012

Total DATotal DA

Total KoliTotal Colli

877.

889 1.

029.

225

697.

849

2010 2011 2012

Guna menunjang pelaksanaan kegiatan operasionalnya, sepanjang tahun 2012 CKB Logistics melakukan investasi sebagai berikut:1. Penambahan kapal dalam jumlah besar, baik untuk

LCT, tongkang, maupun semi container, sebagai berikut:

Penambahan Kapal ATRAdditional Vessels for ATR

No. Nama Kapal / Name of Vessel Tipe Kapal / Type of Vessel Serah Terima / Handover

1. SDS/SMS 3001 Tongkang/Tug Boat May 2012

2. Adinda Diza LCT June 2012

3. Adinda Ema Self Propelled Barge June 2012

4. Adinda Fadilla Self Propelled Barge July 2012

5. Adinda Izora General Cargo August 2012

6. Adinda Bella LCT November 2012

Penambahan kapal tug boat dan tongkang BDD Additional Tug Boat and Barge for BDD

No. Nama Kapal / Name of Vessel Serah Terima / Handover

1. Kaili I/Moana I February 2012

2. Kaili II/Moana II March 2012

3. Kaili III/Moana III May 2012

4. Kaili V/Moana V June 2012

5. Kaili VI/Moana VI August 2012

6. Kaili VII/Moana VII September 2012

To support operational activities, CKB Logistics throughout 2012 has made investments in the following areas:

1. Additional vessels in the form of LCT, barges and semi-containers, as follows:

Logistik Terintegrasi Integrated Logistics

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 101: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

99

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

2. Pembukaan fasilitas-fasilitas baru pergudangan, sebagai berikut:• Jakarta Super Hub di Cakung yang memiliki

luas 13.000 m2 area tertutup dan 44.000 m2 lapangan terbuka. Nilai investasi sebesar Rp10,8 miliar untuk peralatan gudang dengan ditambah investasi sewa gudang jangka panjang dengan nilai sebesar Rp16 miliar/tahun.

• Samarinda Hub seluas 3.600 m2 area tertutup dan 4.000 m2 lapangan terbuka. Nilai investasi Rp50,4 miliar untuk gudang dan peralatannya.

• Banjarmasin Warehouse Hub berdiri di atas lahan sekitar 1,3 hektar dan dilengkapi oleh 2.900 m2 gudang tertutup, 3.000 m2 area terbuka, dan 1.000 m2 fasilitas kantor. Nilai investasi sebesar Rp1,6 miliar untuk peralatan gudang dan sewa gudang Rp5 miliar/tahun.

• Fasilitas gudang seluas 3.000 m2 di Tanjung Redeb, Kalimantan Timur. Ini merupakan gudang kelima yang dioperasikan oleh CKB Logistics untuk kebutuhan Warehouse Management Mercedes-Benz Indonesia, setelah Lati, Tanjung Adaro, Medan, dan Samarinda. Nilai investasi untuk sewa gudang Rp200 juta/tahun dan peralatan gudang Rp140 juta.

Kontrak yang Dijalankan Implemented Contracts

No. Pihak / Parties Kategori / Category Lokasi / Location

1 CONOCO PHILLIPS INDONESIA INC.Ltd

Perjanjian Sewa Kendaraan Ringan dan Perlengkapan. CKB akan menyediakan kabin ganda, truk sampah, truk kargo, pick up, mesin penggerak dengan trailer, termasuk pengemudi atau operator.

Rental Light Vehicles and Equipment Contract. CKB shall provide double cabins, dump trucks, cargo trucks, pick-ups, prime movers with trailers, including drivers or operators.

Matak Base

2 PT MEDCO E&P INDONESIA Perjanjian ekspedisi angkutan udara/ pengiriman barang dengan menggunakan sarana angkutan airfreight, dari gudang Medco Jakarta atau tempat lain di wilayah Jakarta dan sekitarnya untuk dikirim dengan DTD service ke alamat/lokasi Medco.

Airfreight/freight shipment contract by means of air transportation, from the Medco warehouse in Jakarta or other areas within Jakarta and its surrounding areas for shipment by DTD service to Medco address/locations.

Jakarta Area

3 PT TRAKINDO UTAMA Perjanjian master jasa logistik

Logistics service master agreement

Indonesia dan seluruh dunia

Indonesia and worldwide

4 PT MERCEDEZ BENZ Perjanjian jasa pergudangan

Warehousing service agreement

Samarinda, Lati, Adaro, Medan

2. Opening of new warehousing facilities:

• Jakarta Super Hub in Cakung that extends across 13,000 sqm of closed area and 44,000 sqm of open space. Investment value is worth Rp10.8 billion, in addition to long-term warehouse lease investment to the tune of Rp16 billion/year.

• Samarinda Hub covering 3,600 sqm of closed area and 4,000 sqm open space. Investment value worth Rp50.4 billion for warehouse and equipment .

• Banjarmasin Warehouse Hub erected on a 1.3-hectare plot of land with 2,900 sqm for indoor storage, 3,000 sqm open space, and 1,000 sqm of office facilities. Investment value worth Rp1.6 billion for warehouse equipment and warehouse rental 5 billion/year.

• Storage facility stretching across 3,000 sqm in Tanjung Redeb, East Kalimantan. This is the fifth warehouse operated by CKB Logistics for the warehouse management of Mercedes-Benz Indonesia, following similar facilities in Lati, Tanjung Adaro, Medan, and Samarinda. Investment value to lease warehouse Rp200 million / year and Rp140 million for warehouse equipment.

Page 102: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

100 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

No. Pihak / Parties Kategori / Category Lokasi / Location

5 CONOCO PHILLIPS (GRISSIK), Ltd Perjanjian pengangkutan darat sewa truk dari Jabodetabek/ Cilegon ke Dayung/Rawa area kerja Mangsang/Grissik atau sebaliknya dan beberapa layanan angkutan udara dari Jakarta ke Palembang/Jambi atau sebaliknya.

Land transportation contract for charter trucks from Jabodetabek/Cilegon to Dayung/Rawa staging area Mangsang/Grissik or vice versa and certain airfreight services from Jakarta to Palembang/Jambi or vice versa.

Truk: Jabodetabek ke Dayung/RawaTruck: Jabodetabek to Dayung/Rawa

Angkutan udara: Jakarta ke Palembang/JambiAirfreight: Jakarta to Palembang/Jambi

Kontrak Baru 2012 New Contracts in 2012

No. Pihak / Parties Kategori/Categories Lokasi/Locations

1 PT TOTAL OIL INDONESIA Kontrak pengangkutan untuk tender antar pulau Proyek Indonesia 2012

Transportation contract for inter island tender Indonesia 2012 Project

2 PT REKAYASA INDUSTRI Surat kontrak pekerjaan “Local Transportation Services (Dry Mixed)” untuk proyek “Dayung Compression and Central Gas Plant Debbotleneck Project”.

Work agreement on “Local Transportation Services (Dry Mixed)” for the “Dayung Compression and Central Gas Plant Debottleneck Project”.

Gresik, Dayung - Palembang

3 PT PEMBANGUNAN PERUMAHAN (PP PERSERO), TBK

Perjanjian jasa pengangkutan 2 unit heat recovery steam generator.

Transport service contract for 2 units of heat recovery steam generators.

Cilegon

4 PT MEDCO E&P INDONESIA Pengiriman material via udara dan laut.

Material shipment via airfreight and ocean freight

Jakarta, Balikpapan, Tarakan, Palembang

5 PT CHEVRON OIL PRODUCTS INDONESIA Produk Hilir dan Kontrak Layanan Pergudangan, proses masuk dan keluar

Downstream Products and Services Contract - Warehousing, inbound and outbound process

(Delivery Point : Jl. Raya Cakung Cilincing Pal II Blok A 1)

RINGKASAN KINERJA ANAK PERUSAHAAN

PT Alfa Trans Raya (ATR)ATR didirikan pada tahun 2006 sebagai perusahaan pelayaran untuk memperkuat kegiatan operasional logistik dan sewa kapal dengan menyediakan jasa perkapalan untuk industri, energi dan migas. Hingga akhir tahun 2012, ATR tercatat memiliki 10 (sepuluh) kapal, yaitu kapal jenis general cargo seperti Alfa Trans Satu dan Adinda Izora, landing-craft-tank (LCT) seperti Alfa Trans Dua, Adinda Azula, Adinda Bella, Adinda Ema, Adinda Fadila, Adinda Izora dan jenis tug/barge SDS/SMS 3001. Untuk melayani kebutuhan pelanggan, ATR juga menyewa kapal milik pihak ketiga berjenis crew boat, patrol boat dan LCT dengan kontrak sewa berjangka.

Disamping itu, ATR mulai mengembangkan kemampuannya di dalam mengoperasikan kapal dengan bertindak sebagai ship manager dari kapal-kapal milik

Logistik Terintegrasi Integrated Logistics

SUMMARY OF SUBSIDIARY PERFORMANCE

PT Alfa Trans Raya (ATR)ATR was established in 2006 as a freight forwarding shipping company to strengthen logistics operational activities and the vessel charter business by providing shipment services for the energy and oil and gas industry. By the end of 2012, ATR owns 10 (ten) vessels, including general cargo vessels such as Alfa Trans Satu and Adinda Izora, landing-craft-tank (LCT) such as Alfa Trans Dua, Adinda Azula, Adinda Bella, Adinda Ema, Adinda Fadila and Adinda Izora and tug boat/barge SDS/SMS 3001. To serve customer needs, ATR also charter out vessels, such as crew boats, patrol boats and LCTs owned by third parties through time charter contracts.

In addition, ATR is currently building its vessel operating capacity by functioning as the ship manager for vessels owned by PT Baruna Dirga Dharma (BDD) for 7 (seven) sets

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 103: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

101

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

PT Baruna Dirga Dharma (BDD) sejumlah 7 (tujuh) set tug-barge, sehingga sampai akhir tahun 2012 ATR mengoperasikan sekitar 24 (dua puluh empat) armada.

Kinerja ATR di tahun 2012 belum seperti yang diharapkan. Hal ini terutama dikarenakan terjadinya penundaan jadwal penyelesaian kapal-kapal, pemutusan salah satu kontrak sebagai dampak penerapan asas cabotage, dan akumulasi depresiasi dari kapal-kapal yang tidak jadi digunakan.

PT Baruna Dirga Dharma (BDD)BDD didirikan pada tahun 2011 untuk menjalankan usaha di bidang jasa pengangkutan batubara. Per akhir tahun 2012, BDD telah memiliki 7 (tujuh) set tongkang, BDD juga menyewa kapal milik pihak ketiga berjenis crew boat, patrol boat dan LCT dengan kontrak sewa berjangka. Selain jasa transhipment dari stockpile ke mother vessel dan jasa pengangkutan antar pulau, di tahun 2012 BDD juga mulai memasuki bisnis floating crane. Secara internal, BDD sudah memiliki perjanjian antar perusahaan selama 5 (lima) tahun dengan PT Tunas Inti Abadi (TIA), anak perusahaan Reswara yang memiliki konsesi batubara di Kalimantan Selatan, untuk menyediakan transportasi batubara dari pelabuhan ke titik buang sauh di tengah laut.

BDD mencatat kinerja yang cukup baik di tahun 2012, namun harus menanggung beban bunga tinggi akibat peningkatan yang signifikan dalam jumlah asetnya.

PROSPEK USAHAAlam Indonesia yang kaya hasil tambang, dengan kondisi geografis negara kepulauan dan keterbatasan infrastruktur yang tersedia akan membuat industri logistik dan perkapalan selalu dibutuhkan oleh perusahaan tambang. Di sisi lain, kemampuan dari para penyedia jasa logistik dalam mengimbangi persyaratan keselamatan pada industri tambang dan migas juga masih kurang. CKB Logistics memiliki peluang yang baik karena sebagai perusahaan yang mengkhususkan diri untuk melayani pertambangan dan energi secara umum, sejak awal sudah menjadikan keselamatan sebagai budaya kerja sehari-hari.

Melihat prospek perekonomian Indonesia yang masih akan tumbuh di tahun 2013, sebetulnya bidang usaha logistik dan perkapalan sangat potensial untuk berkembang. Kebutuhan kapal-kapal pendukung diperkirakan meningkat sejalan dengan upaya pemerintah untuk menaikkan produksi migas dan diberlakukannya asas cabotage sejak tahun 2011. Namun demikian, dengan kondisi industri tambang yang belum pulih, maka CKB Logistics masih harus melakukan konsolidasi internal serta berusaha meningkatkan efisiensi biaya dan memperkuat arus kasnya.

of tug-barges, thus by the end of 2012 ATR operates a total of 24 (twenty four) fleets.

ATR performance in 2012 however has not reached the desired level. This is particularly due to delays in the completion of vessels, termination of either one of the contracts as a consequence of the implementation of the cabotage principle and the accumulated depreciation of vessels not in use.

PT Baruna Dirga Dharma (BDD)BDD was established in 2011 to manage the coal transportation service business. By the end of 2012, BDD owned 7 (seven) set of barges, BDD also charter out vessels, such as crew boats, patrol boats and LCTs owned by third parties through time charter contracts. Apart from transshipment services from stockpile to mother vessel, and inter-island transport services, in 2012 BDD has also ventured into the floating crane business. BDD internally, has also entered into an inter-company agreement for a 5 (five) year period with PT Tunas Inti Abadi (TIA), a Reswara subsidiary granted coal concession rights in South Kalimantan, to provide coal transport services from seaport to anchor point located far offshore.

BDD has achieved satisfactory performance in 2012, but has the obligation to bear substantial interest expenses due to a significant increase in its assets.

BUSINESS PROSPECTSEndowed with abundant mining resources within an archipelagic landscape, Indonesia however has limited infrastructure, thus making the logistics and shipping industry to be in high demand among mining companies. On the other hand, logistics service providers also lack the capacity to meet safety requirements imposed by the mining, oil and gas industry. CKB Logistics is nevertheless afforded with ample business opportunities given its specialization in serving the mining and energy sector in general that from the outset has made safety as part of corporate culture.

In light of Indonesia’s optimistic economic prospects projected to gain greater momentum in 2013, the logistics and shipping industry therefore has immense potential for further growth. Demand for supporting vessels is expected to increase in line with government efforts to boost oil and gas production and the implementation of the cabotage principle since 2011. Nonetheless, in a mining industry that has yet to fully recover, CKB Logistics must still need to ensure internal consolidation and make all efforts to enhance cost efficiency and strengthen cash flows.

Page 104: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

102 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

The first half of 2012 has been a propitious start for SBB. During this particular period, demand for SSB products was higher than the target set early in the year, thus it was necessary for SSB to increase productivity in order to fulfill orders taken in 2012 and order backlogs from 2011 as quickly as possible.

A different situation however occurred upon entering the second half of the year whereby the market has contracted due to falling coal prices that have led to disruptions in the supply chain. A downward trend in coal prices has also resulted in a decline in coal mining activities within the industry. As a consequence, a significant number of heavy equipment was rendered idle and affected the demand level for SSB products and services.

In order to pursue targets set for the earlier part of the year, SSB has made various innovations and improvements specifically related to 3 (three) main elements (process, system and human resource). Among the initiatives undertaken include complementing the GCG structure,

Paruh pertama tahun 2012 merupakan awal yang baik bagi SSB. Pada masa ini tingkat permintaan akan produk SSB telah melebihi target yang ditetapkan di awal tahun, sehingga SSB harus berusaha untuk menyelesaikan order tahun 2012 dan order backlog 2011 secepat mungkin dengan meningkatkan produktivitas.

Namun fenomena berbeda terjadi pada saat memasuki paruh kedua dimana pasar mengalami kontraksi karena jatuhnya harga batubara yang berdampak pada gangguan terhadap rantai pasokan. Harga batubara yang menurun ini membuat aktivitas di industri tambang batubara juga menurun. Sehingga menyebabkan banyaknya alat berat yang tidak beroperasi dan mengakibatkan jumlah permintaan akan produk dan jasa SSB pun terpengaruh atas kondisi tersebut.

Akan tetapi untuk dapat mengejar target-target awal tahun yang telah ditetapkan, SSB membuat beraneka ragam inovasi dan melakukan berbagai perbaikan dengan bertumpu pada 3 (tiga) inisiatif utama (proses, sistem, dan manusia).Diantara yang dilakukan adalah melengkapi

Diberlakukannya ketentuan baru pada Peraturan Pemerintah tentang Ketentuan Impor Barang Jadi oleh Produsen telah mendukung pertumbuhan segmen remanufaktur.

Enactment of new provisions in the Regulation on Import of Finished Goods by Manufacturers has supported the growth of remanufacturing segment.

Consecte Dolese Eugiamet Lutatet Volore Magnim Adipsuscinim

Business ReviewTinjauan Bisnis

30%

Peningkatan permintaan segmen remanufaktur

Increased demand in remanufacturing segment

JASA REKAYASAENGINEERING SERVICES

Page 105: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

103

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

financial reporting structure according to IFRS, and risk management structure. One of the divisions has also taken the initiative to diversify products by making use of resources available in every SSB site, thus making it possible to avoid additional capital expenditure.

Continual improvements to the operational process have succeeded in shortening the production chain to the point of attaining cost efficiency without compromising quality. Concerning its financial impact, the operating cost and cost of production in a given division can be minimized, thus reducing losses that may arise due to interruptions in the supply chain. By the end of 2012, revenue from the Service segment saw a slight drop of 1.2%, while the Manufacture business rose 12.8%.

Despite a year rife with challenges, 2012 also affords SSB with new business opportunities. On 2 May 2012, the Government of Indonesia issued Trade Ministerial Regulation No. 27/M-DAG/PER/5/2012 that restricts remanufacturing activities abroad. This regulation

struktur GCG, struktur pelaporan keuangan sesuai IFRS, dan struktur manajemen risiko. Salah satu divisi juga mengambil inisiatif melakukan diversifikasi produk dengan menggunakan sourcing yang memang telah tersedia di setiap site SSB sehingga tidak memerlukan tambahan pengeluaran barang modal.

Upaya peningkatan terus menerus yang dilakukan pada sisi proses operasi berhasil memperpendek rantai produksi sehingga tercapai efisiensi biaya tanpa mengurangi kualitas. Dampak finansialnya, biaya operasi dan harga pokok produksi di divisi tertentu dapat ditekan sehingga mengurangi kerugian yang ditimbulkan dari gangguan rantai pasokan. Menutup tahun 2012, pendapatan di sisi Jasa menurun tipis sebesar 1,2%, sementara di sisi Manufaktur meningkat 12,8%.

Meski penuh tantangan, tahun 2012 juga menjanjikan beberapa peluang baru bagi SSB di masa depan. Pada tanggal 2 Mei 2012 Pemerintah memberlakukan Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 27/M-DAG/PER/5/2012 yang membatasi remanufaktur ke luar negeri. Peraturan ini

Page 106: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

104 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

brings a breath of fresh air as it stimulates the growth of remanufacturing companies in Indonesia, including SSB. Another encouraging development is heightened customer trust from the oil and gas sector in soliciting the fabrication services offered by SSB following its ability to secure the U3 certification by the end of 2011. Furthermore, SSB has demonstrated its capability to complete projects normally entrusted to foreign companies, and has constantly expanded its innovation capacity in developing products tailored to customer needs.

TYPE OF SERVICES

Fabrication Division (SSBF)SSBF offers wide-ranging fabrication services, beginning from design, manufacturing of equipment, on-site installation to equipment solutions for the oil and gas, and installation processes.

Site Services Division (SSBS)SSBS provides technical services and repairs for mining companies at customers’ operating locations and the nearest workshop that they own. Services offered by SSBS mainly cover welding and machinery works; assembling of mining trucks’ dump body, repairing structural cracks, structural welding, fabrication services, and crack failure analysis, and solutions to alignment-related issues; repairing mining truck chassis and open-back beds; and modifying supporting tools; layering with liner wear plate to protect the dump body of mining trucks; and customized design and manufacturing to meet customer’s specific needs.

Remanufacturing Division (SSBR)SSBR focuses on the repair and remanufacture of main heavy equipment components used in the mining industry.

Transport Equipment Division (SSBT)SSBT provides highly specialized services related to transport equipment targeted at the mining industry such as product design, production and distribution for the purpose of transporting personnel (man-haul bus) and materials. SSBT produces and distributes an assortment of products for transport equipment, including specially designed equipment. One of its prime products is the light weight body, a specific part of the truck chassis that transports goods and is made of sturdy yet lightweight material. In addition, SSBT is also competent in designing and producing effective fuel tank truck systems for the refueling of aircrafts.

merupakan angin segar yang mendorong pertumbuhan perusahaan remanufaktur di Indonesia, termasuk SSB. Perkembangan positif lainnya adalah meningkatnya kepercayaan dari pelanggan sektor migas untuk menggunakan jasa fabrikasi dari SSB meningkat setelah diperolehnya sertifikasi U3 di akhir 2011. Selain itu SSB menunjukkan kemampuannya menyelesaikan proyek-proyek yang biasanya dikerjakan pihak asing dan terus mengasah inovasinya untuk menghasilkan produk-produk yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

JASA YANG DIBERIKAN

Divisi Fabrikasi (SSBF)SSBF menyediakan jasa fabrikasi menyeluruh, mulai dari rancangan, pembuatan peralatan, pemasangan di lokasi dan penyediaan solusi bagi peralatan proses untuk minyak dan gas serta instalasi.

Divisi Site Services (SSBS)SSBS memberikan jasa dan perbaikan teknis bagi perusahaan-perusahaan pertambangan di lokasi pelanggan maupun di workshop terdekat yang dimilikinya. Secara umum, jasa yang diberikan SSBS meliputi pengelasan dan pekerjaan permesinan; perakitan bak truk tambang, perbaikan keretakan pada struktur, pengelasan struktural, jasa fabrikasi, dan jasa crack failure analysis, serta solusi masalah alignment; perbaikan sasis dan bak truk tambang; dan modifikasi alat penunjang; pelapisan dengan liner wear plate untuk melindungi bak truk tambang; rancangan dan pabrikasi khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan.

Divisi Remanufacturing (SSBR)SSBR fokus dalam perbaikan dan remanufaktur komponen utama alat berat yang digunakan di industri pertambangan.

Divisi Transport Equipment (SSBT)SSBT menyediakan jasa spesialisasi pada peralatan transportasi untuk industri pertambangan seperti merancang, memproduksi dan mendistribusikan produk untuk transportasi personil (manhaul bus) dan pemindahan material. SSBT memproduksi dan mendistribusikan produk yang sangat beragam untuk peralatan transportasi, termasuk peralatan yang dirancang khusus. Salah satu produk unggulannya adalah light weight body, bagian badan truk pengangkut barang dengan material yang kuat namun ringan. Selain itu, SSBT juga mendesain dan memproduksi sistem kendaraan tangki bahan bakar aviasi yang digunakan untuk pengisian bahan bakar aviasi di pesawat udara.

Jasa RekayasaEngineering Services

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 107: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

105

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

MARKETING ASPECTS

Marketing ActivitiesIn marketing its services, SSB employs various forms of marketing tools, such as brochures and other promotional aids, advertising in the Energy and Mining journal, and participation in exhibitions including the CHINA-ASEAN (Linzhou) Automobiles, Construction Equipment, Components & Parts Exposition.

Business CompetitionSSB faces different levels of competition in each of its business segments. The fabrication segment has a significant number of players, while SSB that focuses on the medium and heavyweight category stands a cut above the rest with its competitive edge in terms of extensive experience, first-rate quality, certification and competent human resources.

The Site Services Division has benefited considerably from the support of the Trakindo Group as companies competing in this particular sector need to demonstrate the capacity to provide services directly to customer’s operating areas. Trakindo Group’s unquestionable reputation has made it easier for SSB to penetrate customer locations. Other providers offering similar services are normally local workshops of relatively smaller scale. These workshops however are not SSB’s business rivals as they each have different levels of competency, serving different markets.

In 2012, some competitors in the remanufacturing industry have faced financial difficulties as their clients are mainly small-scale mining operators forced to cease or reduce production due to the weakening of coal prices. For the transportation segment, the major players are only restricted to two leading companies, one of which is SSB.

ASPEK PEMASARAN

Kegiatan PemasaranDalam memasarkan jasanya, SSB menggunakan sarana pemasaran seperti brosur dan alat promosi lainnya, pemasangan iklan di jurnal Energi dan Pertambangan, dan mengikuti pameran di CHINA-ASEAN (Linzhou) Automobiles, Construction Equipments, Components & Parts Exposition.

Persaingan UsahaSSB menghadapi tingkat persaingan yang berbeda-beda pada setiap segmen bisnisnya. Terdapat banyak pemain di segmen fabrikasi, namun SSB yang bermain pada kelas medium dan heavy weight memiliki keunggulan kompetitif dengan memiliki pengalaman, kualitas, sertifikasi, dan kemampuan SDM yang tinggi.

Divisi Site Services diuntungkan dengan dukungan dari Grup Trakindo, karena perusahaan yang ingin bergerak di bidang ini harus memiliki kemampuan memberikan jasa di lokasi pelanggan. Reputasi yang baik atas nama Grup Trakindo inilah yang cukup memudahkan SSB untuk melakukan penetrasi di lokasi pelanggan. Pihak lain yang menyediakan jasa sama biasanya adalah bengkel-bengkel setempat yang berskala relatif kecil. Namun bengkel-bengkel ini bukan merupakan pesaing SSB karena tingkat kemampuan dan pasar yang dilayaninya berbeda.

Di tahun 2012, sebagian pesaing di industri remanufaktur sedang dalam posisi kesulitan keuangan karena pelanggannya merupakan perusahaan penambang berskala kecil yang terpaksa menghentikan atau mengurangi produksinya karena krisis harga batubara. Untuk segmen transportasi, pemain besar hanya terdiri dari dua perusahaan, salah satunya adalah SSB.

Daftar 5 Pesaing Utama List of Top 5 Competitors

SSBF SSBR SSBS SSBTPT Timas Suplindo PT Columbia Chrome Indonesia PT H&H Utama International PT United Tractors Pandu

EngineeringPT Promatcon PT United Hydraulic Technology PT United Tractors Pandu

Engineering PT Porter Rekayasa Unggul

PT Surya Besindo Sakti PT Komatsu Reman Asia PT Abadi Teknik Engineering PT Gemala Sarana Upaya

PT Multifab PT Multi Hydraulic Balikpapan PT Davidi International PT Korindo Heavy Industries

PT Heat Exchanger Indonesia PT Sriwijaya Teknik PT Sriwijaya Teknik PT Columbia Chrome Indonesia (CCI)

Page 108: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

106 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Pelanggan UtamaSSB memberikan layanan kepada perusahaan-perusahaan di dalam negeri yang bergerak dalam industri pertambangan, migas, petrokimia dan pembangkit listrik.

Daftar Pelanggan UtamaList of Main Customers

SSBF SSBR SSBS SSBT

Conoco Phillips Kaltim Prima Coal Newmont Chakra Jawara

Petronas Trakindo Utama Freeport Indonesia Freeport Indonesia

FL Smidth Cipta Kridatama Trakindo Utama Bukit Makmur Mandiri Utama

Pertamina Kayan Putra Utama Coal Kaltim Prima Coal Hino Motor sales Indonesia

Pertamina Hulu Energi Medco Cipta Kridatama Indotruck Utama

Total E&P Indonesie Newmont Leighton Eka Dharma JS. Tbk.

Star Energy Freeport Buma AKR Corp, Tbk

Chevron Pacific Indonesia Petrosea Thiess Trakindo Utama

Amoco Indonesia Liebherr Kayan Putra Utama Coal Sapta Indra Sejati

Asahimas Chemical Indonesia Darma Henwa Vale Indonesia Tbk Leighton Contractors Indonesia

STRATEGI USAHAMasing-masing segmen usaha SSB menerapkan strategi usaha yang berbeda, sesuai dengan kondisi yang dihadapi. SSBF berusaha mempertahankan pelanggan dengan melakukan pengiriman tepat waktu dengan spesifikasi material yang benar sebagaimana dinyatakan dalam kontrak. Sehubungan dengan meningkatnya permintaan, SSBR berusaha membuat perjanjian layanan jangka panjang yang menjamin kesinambungan pendapatan. Upaya lain dari divisi ini, yaitu dengan melakukan penetrasi ke bisnis migas. Salah satu upaya SSBS untuk meraih pertumbuhan pendapatan, yaitu dengan melakukan diversifikasi produk dan melakukan efisiensi biaya. Guna meminimalkan fluktuasi industri tertentu terhadap pendapatannya, SSBT berupaya memperoleh pelanggan baru di area migas, perkebunan, dan logistik.

KINERJA OPERASIONAL

SSBSMengawali tahun 2012, divisi Site Services mengalami dinamika bisnis yang cukup berat disebabkan oleh penurunan produksi tambang salah satu pelanggan utamanya di Papua. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya berbagai pemogokan yang terjadi sejak tahun 2011 sehingga mempengaruhi produksi dan penjualan pada pelanggan utama. Akan tetapi pada paruh kedua tahun 2012, divisi Site Services melakukan strategi dengan cara diversifikasi produk di area site construction. Strategi ini cukup membuat kinerja operasional divisi ini meningkat hingga akhir tahun.

BUSINESS STRATEGYEach SSB business segment applies a distinct business strategy that takes into account their specific situation and context. SSBF makes an effort to retain its customers by guaranteeing timely delivery with accurate material specifications as set forth in the contract. In line with rising demand, SSBR seeks to enter into long-term service contracts that guarantee revenue sustainability. This division has also found it feasible and necessary to penetrate into the oil and gas business. One of SSBS’s efforts to ensure revenue growth is through product diversification and cost efficiency measures. In order to minimize the impact of fluctuations in certain industries toward its earnings, SSBT has worked towards expanding its clientele base by securing new customers in the oil and gas, plantation and logistics sector.

OPERATIONAL PERFORMANCE

SSBS Towards the start of 2012, the Site Services Division has had to deal with fairly daunting business dynamics stemming from declining mining production activities of one of its key customers in Papua. This drop in production is attributed to various factors, one of which is a string of labor strikes that have occurred since 2011 and has affected production and sales volume it key customer. Nevertheless, in the second half of 2012, the Site Services Division has opted for the product diversification strategy at construction sites. This strategy has managed to reasonably lift the operational performance of this division until the end of the year.

Key CustomersSSB offers its services to national companies involved the mining, oil and gas, petrochemical and power generation industry.

Jasa RekayasaEngineering Services

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 109: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

107

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

SSBTA shift in the measurement method is found necessary for the Transport Equipment Division in 2012. In the previous year, measurement was based on tonnage, but in 2012 it was replaced with unit as the indicator for the operational performance of this division. The measurement method has changed in keeping with shifts in the operational performance measurement approach that have also taken place in rival companies. For the transport equipment manufacturing industry, the common measurement method is based on unit.

The graph presented below shows how operational performance has declined in 2012 compared to 2011. This is because in 2012 the Transport Equipment Division has produced units with high manufacturing specifications and not those with standard specifications. Units with advanced manufacturing specifications are of higher value in terms of revenue increase. On the other hand, standard specifications may have considerable value by tonnage, but with regard to revenue the value is in fact lower.

500,0

1.000,0

1.500,0

2.000,0

2.500,0

SSBSJam/Hours

2012

2.00

0,0

2011

1.70

0,0

2010

1.41

1,9

0

SSBTPerubahan metode pengukuran terjadi di tahun 2012 pada Divisi Transport Equipment. Pada tahun sebelumnya, metode pengukuran menggunakan tonnage, sedangkan pada tahun 2012 menggunakan unit sebagai indikator kinerja operasional divisi ini. Metode pengukuran ini berubah seiring dengan perubahan metode pengukuran kinerja operasional yang juga terjadi di perusahaan kompetitor. Pada umumnya, metode pengukuran pada industri manufaktur peralatan transportasi untuk industri pertambangan menggunakan unit.

Grafik di bawah memperlihatkan posisi kinerja operasional tahun 2012 menurun dari tahun 2011. Hal ini dikarenakan pada tahun 2012, divisi Transport Equipment memproduksi unit dengan spesifikasi manufaktur yang tinggi, bukan unit-unit dengan spesifikasi standar. Unit dengan spesifikasi manufaktur yang tinggi ini lebih bernilai tinggi dari sisi peningkatan pendapatan. Di sisi lain, unit dengan spesifikasi standar memang bernilai tinggi secara tonnage, namun dilihat dari sisi pendapatan sebenarnya lebih rendah.

200

400

600

800

1.000

SSBTUnit/Units

2012

562

2011

807

2010

629

0

Page 110: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

108 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

SSBRPada tahun 2012, metode pengukuran kinerja operasional divisi Remanufaktur juga mengalami perubahan dari tahun 2011. Mulai tahun 2012 digunakan metode pengukuran dengan menjumlah jam kerja manusia dan jam kerja mesin dan subkontrak. Metode ini dirasakan lebih tepat untuk mengukur kinerja operasional yang ada di divisi Remanufaktur.

Dengan metode yang sama, hal ini dilakukan untuk menghitung kinerja operasional pada tahun 2010 dan 2011. Oleh karena itu pada Laporan Tahun 2012 ini akan terlihat perbedaan angka jika melihat angka kinerja operasional tahun 2010 dan 2011. Jika dilihat dari grafik di bawah, terlihat kenaikan dari tahun per tahun. Kenaikan di tahun 2012 ini juga didukung oleh mulai beroperasinya pabrik ke-2 di Kariangau, Balikpapan.

100.000

200.000

300.000

400.000

SSBRJam/Hours

2012

340.

678

2011

263.

482

2010

234.

632

0

SSBFHal yang sama dengan divisi Remanufaktur dan Transport Equipment juga dialami oleh divisi Fabrikasi. Tahun 2012 divisi ini mengalami perubahan metode pengukuran terhadap kinerja operasional, yaitu dengan menggunakan kalkulasi tonnage berdasarkan prosentase penyelesaian pekerjaan terhadap plan tonnage untuk setiap pekerjaan. Oleh karena itu di tahun 2012 terlihat penurunan kinerja operasional karena pada tahun tersebut divisi Fabrikasi lebih banyak melakukan pekerjaan seperti process engineering. Pekerjaan tersebut menggunakan material semi finished yang jika dihitung secara tonnage menghasilkan angka yang lebih rendah. Divisi Fabrikasi juga banyak mengerjakan pekerjaan dengan spesifikasi produk yang lebih tinggi dibanding tahun 2011. Ditambah dengan kenaikan harga di tahun 2012 yang berimbas pada harga bahan baku, maka grafik berikut terlihat mengalami penurunan.

SSBRIn 2012, there has been a shift in the method applied for gauging the operational performance of the Remanufacturing Division initiated since 2011. Commencing 2012, the measurement approach involved adding up man hours, machine hours and subcontract. This method is considered to be more accurate in gauging the operational performance of the Remanufacturing Division.

This approach is also similarly applied for measuring operational performance in 2010 and 2011. The Annual Report for 2012 therefore reveals a different set of figures when compared to operational performance data in 2010 and 2011. As shown in the graph below a rising trend is evident from year to year. Increasing figures in 2012 are also supported by the start of operations of Plant 2 in Kariangau, Balikpapan.

Jasa RekayasaEngineering Services

Tinjauan BisnisBusiness Review

SSBFThe Fabrication Division has also experienced a similar situation faced by the Remanufacturing Division and Transport Equipment Division. In 2012, it has altered the operational performance measurement method by calculating tonnage based on the percentage of work completed against planned tonnage for each work. As a consequence, a drop in operational performance is evident in 2012 because the Fabrication Division during this particular year has carried out more work related to process engineering. Such undertakings utilize semi-finished materials that if calculated by tonnage shall produce lower figures. The Fabrication Division has also done a significant amount of work with more sophisticated product specifications compared to 2011. Furthermore, higher rates in 2012 have also affected the price of raw materials, thus a decreasing trend as shown in the graph below.

Page 111: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

109

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Noteworthy developments in terms of operations in 2012 are as follows:1. For the fabrication segment (SSBF), incoming orders

have shown a shift from the mining sector to the oil and gas sector. This reflects the increasing trust of customers from the oil and gas industry towards SSB as the sole company in Southeast Asia that has managed to obtain the U3 certification.

2. The remanufacturing segment has seen a 30% increase in demand. This is due to the imposition of a Government Regulation that puts a limit to remanufacturing activities abroad, and supported by internal preparedness in anticipating growing demand whereby in 2011 SSB has made investments for the expansion of workshops in Kariangau.

3. With its innovation spirit, SSB succeeded to create new ways to help customers reduce costs and increase production efficiency. This in turn has resulted in acquisition of new contracts usually performed by foreigners such as reparation of rotating equipment that was followed by signing of long-term contract with Medco in Sumatera, reparation of mooring buoy (buoy system that serves as a mooring point to stabilize a vessel’s position), and installation of KPC’s stacker and reclaimer. SSB also adopted the duo cone seal technology to meet unique requirements from remanufacturing customers.

4. Demand for site service segment (SSBS) rose 4-5% triggered by increasing demand for repairing from customers who need to reduce costs due to the coal industry crisis.

1.000,0

2.000,0

3.000,0

4.000,0

5.000,0

SSBFTon/Tonnage

2012

2.13

5,5

2011

4.40

8,0

2010

3.72

0,0

0

Perkembangan yang perlu dicatat pada sisi operasional selama tahun 2012 adalah:1. Mulai terjadi pergeseran order di segmen fabrikasi

(SSBF) dari sektor pertambangan ke migas. Hal ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan pelanggan sektor migas kepada SSB yang sejauh ini merupakan satu-satunya perusahaan di Asia Tenggara yang telah berhasil meraih sertifikasi U3.

2. Segmen remanufaktur mengalami peningkatan permintaan sebesar 30%. Hal ini merupakan dampak berlakunya Peraturan Pemerintah terkait pembatasan remanufaktur di luar negeri, yang didukung kesiapan internal dalam mengantisipasi peningkatan permintaan dimana pada tahun 2011 SSB telah melakukan investasi untuk memperluas workshop di Kariangau.

3. Dengan semangat inovasinya, SSB berhasil menemukan cara-cara baru untuk membantu pelanggan memangkas biaya dan meningkatkan efisiensi produksi. Hal ini pada akhirnya berbuah pada perolehan kontrak-kontrak baru yang biasanya dikerjakan oleh pihak asing. Diantaranya adalah perbaikan rotating equipments yang menghasilkan penandatanganan kontrak jangka panjang dengan Medco di Sumatera, perbaikan mooring buoy (sistem pelampung yang berfungsi sebagai titik tambat untuk membuat posisi kapal menjadi stabil), dan instalasi stacker dan reclaimer KPC. SSB juga mengadaptasi teknologi duo cone seal untuk memenuhi kebutuhan unik dari pelanggan remanufaktur.

4. Permintaan di segmen site service (SSBS) meningkat 4-5% disebabkan naiknya kebutuhan perbaikan peralatan dari pelanggan yang perlu menekan biaya sehubungan dengan kondisi krisis pada industri batubara.

Page 112: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

110 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

5. Di segmen peralatan transport, SSBT menjadi produsen dump body non-OEM (Original Equipment Manufacturers) pertama untuk produk Caterpillar 789D bagi KPC. Pembuatan 18 buah dump body ini secara nyata membuktikan kemampuan SSBT dalam memproduksi peralatan transportasi.

Proyek Berjalan Tahun 2012Implemented Projects in 2012

No Nama Proyek / KeteranganName of Projects / Description

Pelanggan Customers

Jangka Waktu/ Tanggal Penyerahan

(Berdasarkan Kontrak)Duration / Delivery date

(Based on Contract)

SSBT

1 Trailer Freeport Indonesia 2012-2013

2 Supporting Unit Indotruck Utama 2012-2013

3 Supporting Unit Chakra Jawara 2012-2013

4 Supporting Unit Chakra Jawara 2012-2013

5 Trailer AKR Corporindo Tbk 2012-2013

SSBR

1 KPC-22-0123 High Precision Work Kaltim Prima Coal 2011-2014

2 KPC-22-0128 Provision of Recondition Minor Component With Metal Spray Kaltim Prima Coal 2012-2015

3 KPC-22-0146 Provision of Recondition Major Component With Metal Spray Kaltim Prima Coal 2012-2015

4 Contract Recondition Hydraulic Cylinder CRC Trakindo Utama, CRC 2013-2013

5 Contract Recondition Hydraulic Cylinder Cipta Kridatama 2012

SSBS

1 Services Agreement (Work Assignment) BH 1271200mi Newmont Nusa Tenggara 2012-20152 Trailer Modification & Armor Kit Installation (Amendment to

'Service Agreement') TP0110058 - 001 - 002Freeport Indonesia (18 Sept 2012 - 31 Jul 2013)

3 Amendment to Contract Fabrication Services ( Additional budget to services up to 30 June 2013) TP01161 - 029-002

Freeport Indonesia (28 Oct 2012 - 30 Jun 2013)

SSBF1 Provision of Pressure Vessel, Supply for Bukit Tua

Development ProjectPC Ketapang II Ltd 3 years inclusive of delivery

period of 8,5 months since contract date on 27 July 2012

2 Construction Service Rifansi Dwi Putra 10-Jan-13

3 Glycol Dehydration Package ConocoPhillips Indonesia 23-Jan-13

4 Mooring Buoy Pertamina ONWJ 27-Sep-12

5 Absorbent Vessel Mega Pratama Unggul 40 weeks after received PO (PO date 07 Sept 2012)

5. In the Transport Equipment segment, SSBT became the first manufacturer of non-OEM (Original Equipment Manufacturers) dump body for Caterpillar 789D product for KPC. Preparation of 18 units of dump body demonstrated SSBT’s ability in producing transportation equipment.

Jasa RekayasaEngineering Services

Tinjauan BisnisBusiness Review

Page 113: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

111

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Kontrak BaruNew Contracts

No Nama Pelanggan / Name of Customers

1 PT Chakra Jawara

2 PT Freeport Indonesia

3 PT Bukit Makmur Mandiri Utama

4 PT Hino Motor sales Indonesia

5 PT Indotruck Utama

6 PT Eka Dharma JS. Tbk.

7 PT AKR Corp, Tbk

8 PT Trakindo Utama

9 UBE /Shinkawa/Hagimori

10 PT Sapta Indra Sejati

PROSPEK USAHAMemasuki tahun 2013, SSB masih harus mencermati beberapa masalah arus kas yang timbul akibat perlambatan industri tambang pada tahun 2012 dan biaya-biaya yang muncul belakangan sebagai dampak penyesuaian sistem akuntansi untuk memenuhi ketentuan IFRS. SSB akan melakukan konsolidasi ke dalam, mengusahakan efisiensi biaya, dan terus mengembangkan keunggulan proses bisnis. Pengembangan ke bidang usaha baru akan dilakukan secara berhati-hati.

SSBF berencana mengembangkan bisnis ke bidang peralatan pemrosesan dan pengepakan, dengan tetap mempertahankan kemampuan menghasilkan produksi secara tepat waktu, serta sesuai biaya dan spesifikasi yang ada. Sementara itu, SSBR akan fokus pada rotating equipment, pembangunan kembali final drive group, dan pembuatan undercarriage. SSBR menetapkan target pertumbuhan pendapatan 30% di tahun mendatang.

Pada segmen transportasi, SSBT berencana untuk fokus pada proyek Freeport serta mulai melakukan penetrasi ke sektor migas dan pengembangan bisnis jasa dan suku cadang. Di lain sisi, SSBS akan memberikan layanan ke bidang konstruksi dan alat berat. SSBT dan SSBS masing-masing menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5% dan 14%. Dengan dilandasi semangat inovasi dan peningkatan kualitas, SSB berupaya meraih pencapaian yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.

BUSINESS PROSPECTSAs SSB welcomes the year 2013, it still needs to address several cash flow issues that have arisen due to a slowdown in the mining industry in 2012 and the resultant costs incurred following adjustments to the accounting system in compliance with IFRS policies and procedures. SSB shall ensure internal consolidation, work towards greater cost efficiency and continue to develop its business competitive edge. New businesses will also be meticulously and prudently developed.

SSBF plans to expand its business into the processing and packaging equipment sector by maintaining its production capability in a timely and cost efficient manner according to the required specifications. SSBR on the other hand, shall focus on rotating equipment, reconstruction of the final drive group, and manufacturing of undercarriages. SSBR has set 30% as its revenue growth target for the following year.

In the transportation segment, SSBT shall concentrate on the Freeport project while penetrating into the oil and gas sector and developing the services and spare parts business. SSBS on the other hand, shall offer services to the construction and heavy equipment industry. SSBT and SSBS have each set a target of 5% and 14% respectively as their desired level of revenue growth. Grounded in the spirit of innovation and quality improvement, SSB shall resolutely pursue greater achievements in years to come.

Page 114: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

112 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES

Human ResourcesSumber Daya Manusia

One of ABM Investama’s missions is to continually create meaningful and challenging job opportunities for as many Indonesians as possible. As business further grows and expands, the Company has managed to open up more job opportunities over time. Employees under ABM Group to date reach more than 9,000 (nine thousand) people dispersed across various locations in Indonesia. To manage human resources (HR) of this magnitude, ABM Investama’s HR Department has forged close cooperation with the HR Departments of subsidiaries.

In 2012, ABM Investama HR Department decided to focus its activities on the following 4 (four) key aspects:

1. Develop prospective leaders of good character and integrity.

2. Stimulate improvements to HR procedures within the parent company and subsidiaries in order to heighten compliance.

3. Keep track of salary surveys and adjust according to average market rates.

Salah satu misi ABM Investama adalah secara terus menerus menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkualitas bagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia. Dengan bisnisnya yang terus berkembang, semakin tahun semakin banyak lapangan kerja yang telah berhasil diciptakan. Saat ini karyawan Grup ABM telah mencapai lebih dari 9.000 (sembilan ribu) orang yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia. Untuk mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) dalam jumlah yang besar ini, Departemen SDM ABM Investama menjalin kerjasama yang baik dengan Departemen SDM pada anak-anak perusahaan. Selama tahun 2012, Departemen SDM ABM Investama memfokuskan kegiatannya pada 4 (empat) kegiatan utama, yaitu:1. Melakukan upaya untuk menciptakan kader pemimpin

yang berkarakter.2. Mendorong perbaikan prosedur SDM di tingkat induk

maupun anak perusahaan dalam rangka meningkatkan kepatuhan.

3. Mengikuti survei gaji dan melakukan penyesuaian dengan rata-rata pasar.

SDM yang berkualitas diperoleh dengan cara menanamkan dan mengembangkan budaya berbasis kinerja yang diperkuat oleh kepemimpinan yang berkarakter.

Qualified human resources are obtained by developing and instilling a performance-based culture reinforced by leaders with integrity.

10,97

Total investasi Pengembangan SDM Grup ABM

ABM Group’s total investment in HR Development

miliar Rupiah-billion Rupiah

Page 115: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

113

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

4. Identify and motivate top talents internally within the Company.

HR Development Strategy HR Development strategy divided into nine (9) initiatives:

HR DEVELOPMENT

1. Work Culture HR Department strives to prepare qualified human

resources by developing and instilling a performance-based culture reinforced by leaders with integrity. Leadership integrity is believed to be a fundamental factor in supporting the sustainability of ABM Investama Group’s business growth. To achieve this, the Company has made it a point to instill awareness of corporate vision, mission, core values and leadership traits to all employees. Given the substantial size of its work force and widely dispersed location of subsidiaries, awareness-building activities are conducted in a gradual manner.

4. Mengidentifikasi dan memotivasi top talents yang ada di dalam Perusahaan.

Strategi Pengembangan SDMStrategi pengembangan SDM dibagi atas sembilan (9) inisiatif:

PENGEMBANGAN SDM

1. Budaya Kerja ABM Investama berupaya menyediakan SDM

yang berkualitas dengan cara menanamkan dan mengembangkan budaya berbasis kinerja yang diperkuat oleh kepemimpinan yang berkarakter. Kepemimpinan yang berkarakter diyakini sebagai faktor yang sangat penting guna mendukung kesinambungan pertumbuhan usaha Grup ABM Investama. Upaya mencapai hal ini dilakukan melalui penanaman visi, misi, nilai-nilai inti, dan sifat-sifat kepemimpinan Perusahaan kepada seluruh karyawan. Mengingat jumlah SDM yang tidak sedikit dan lokasi anak-anak perusahaan yang tersebar, sosialisasi hal ini dilakukan secara bertahap.

Page 116: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

114 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

In 2011, ABM Investama started with the mapping of the existing situation before engaging in discussions and aligning perceptions on corporate vision, mission, core values and leadership traits.

Based on the discussion and aligning perceptions, it is agreed that the work culture at ABM Investama is grounded in its core values (integrity, continuous development, excellence, proactive, accountability and teamwork) and leadership traits (competent, visionary, inspiring, self-actualizing, honest and humble) as clearly defined by the Company. ABM Investama’s vision, mission and corporate values are embodied in its Code of Conduct ratified on 21 October 2011.

Followed by raising awareness and understanding of stated vision, mission, core values and leadership traits at the executive level. To gauge the degree of understanding, at year end 2011 the 3600 Core Values and Leadership Traits (CVLT) online pilot survey was conducted.

Pada tahun 2011, ABM Investama mulai dengan pemetaan kondisi yang ada, kemudian melakukan pembahasan dan penyamaan persepsi terhadap visi, misi, nilai-nilai inti dan sifat-sifat kepemimpinan Perusahaan yang harus dimiliki di dalam Grup.

Dari pembahasan dan penyamaan persepsi tersebut disepakati bahwa budaya kerja ABM Investama dilandasi oleh nilai-nilai inti (integritas, pengembangan berkelanjutan, keunggulan, proaktif, akuntabilitas, dan kerjasama kelompok) dan sifat-sifat kepemimpinan (kompeten, berwawasan ke depan, menginspirasi, mengaktualisasi diri, dan jujur dan rendah hati) yang digariskan Perusahaan. Visi, misi, dan nilai-nilai inti ABM Investama tercantum dalam Pedoman Perilaku yang disahkan pada tanggal 21 Oktober 2011.

Selanjutnya dilakukan penanaman visi, misi, nilai-nilai inti dan sifat-sifat kepemimpinan pada tingkat eksekutif. Untuk mengetahui kondisi pemahaman atas hal-hal tersebut, pada akhir tahun 2011 dilaksanakan survei 3600 Core Values and Leadership Traits (CVLT) secara online.

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Tinjauan Pendukung BisnisBusiness Support Review

Page 117: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

115

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

For the following phase in 2012, further efforts were initiated by organizing a ‘Training of Trainers’ not only for executives but also to managers to provide them with the necessary capacity to build the awareness of employees under their supervision. The 3600 Core Values online survey was then repeated and its outcome feeds into the subsequent development plan. In 2013, this program is expected to reach all employees, including among field operators.

Apart from the consolidation of corporate vision, mission, core values and leadership traits, ABM Investama HR Department also plays a strategic role in HR development by introducing measures that ensure optimal organizational performance, designing a wide range of programs for HR competency enhancement, and building on various aspects that support employee job satisfaction.

2. Recruitment ABM Investama places priority on filling vacant

positions from the internal talent pool, except when it is unavailable, the Company may turn to external sources. Recruitment for executive positions will be managed

Tahap berikutnya, pada tahun 2012 dilakukan pemantapan tidak hanya pada tingkat eksekutif tetapi juga pada tingkat manajer, yang diikuti dengan program “Pelatihan untuk Pelatih” untuk mereka yang nantinya akan ditugaskan untuk melakukan sosialisasi ke tingkat-tingkat karyawan di bawahnya. Kemudian diselenggarakan kembali survei 3600 CVLT secara online dan hasilnya dijadikan patokan untuk rencana pengembangan berikutnya. Pada tahun 2013 diharapkan program ini telah dapat mencakup seluruh karyawan hingga tingkat operator.

Selain pemantapan atas visi, misi, nilai-nilai inti dan sifat-sifat kepemimpinan, Departemen SDM ABM Investama menjalankan peran strategis dalam pengembangan SDM dengan melakukan upaya untuk memastikan tercapainya kinerja organisasi terbaik, merancang berbagai program pengembangan kompetensi SDM, dan mengupayakan terciptanya aspek-aspek yang menunjang kepuasan kerja.

2. Rekrutmen ABM Investama memprioritaskan pengisian posisi-

posisi yang kosong dari talent pool internal, namun jika tidak tersedia akan menggunakan sumber eksternal. Rekrutmen untuk posisi eksekutif ditangani oleh Direksi

Page 118: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

116 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

ABM Investama yang difasilitasi oleh Departemen SDM ABM Investama, sedangkan untuk posisi manajer senior ke bawah ditangani langsung oleh anak perusahaan yang bersangkutan. Dalam melakukan proses rekrutmen, ABM Investama memberikan perlakuan dan kesempatan yang setara kepada semua orang tanpa membedakan suku, agama, ras dan jender.

3. Pengembangan Karir ABM Investama senantiasa memberikan kesempatan

bagi karyawan yang memiliki potensi untuk terus berkembang bersama Perusahaan. Pada tahun 2012 ABM Investama mengembangkan Program Talent Management untuk mencari key talent, yaitu individu yang berbakat dan bisa diproyeksikan ke posisi eksekutif. Program ini memastikan bahwa para key talent mendapatkan perhatian lebih dari Perusahaan dan kompetensinya terus dikembangkan dengan mendapatkan pelatihan-pelatihan sesuai pilihan karirnya.

4. Pengembangan Kompetensi Karyawan ABM Investama berkomitmen untuk terus

mengembangkan kompetensi karyawan sesuai dengan bidang kerjanya. Pelatihan yang diselenggarakan di ABM Investama lebih ditujukan ke arah pengembangan soft skills, sedangkan di anak-anak perusahaan banyak ditujukan untuk pengembangan hard skills.

Sepanjang tahun 2012 total pengeluaran biaya pelatihan dan pengembangan Grup ABM mencapai sekitar Rp10,97 miliar, masing-masing untuk pelatihan dan pengembangan staf (non-eksekutif) sebesar Rp10,05 miliar dan eksekutif sebesar Rp923,45 juta. Total waktu yang digunakan untuk kegiatan ini adalah 266.716 jam, dengan rincian sebanyak 265.513 jam untuk staf dan 1.203 jam untuk eksekutif.

Pelatihan Non-Executive Tahun 2012Non Executive Training in 2012

No Anak PerusahaanSubsidiaries

Jumlah jam Pelatihan Total Training Hours

Total InvestasiTotal Investments

1 ABM 1.472 Rp 285.107.585

2 S S 110.449 Rp 2.132.300.582

3 SSB 93.559 Rp 1.700.000.000

4 CK 53.936 Rp 4.205.899.036

5 CKB 833 Rp 1.017.174.975

6 Reswara 5.264 Rp 706.276.212

TOTAL: 265.513 Rp 10.046.758.390

by ABM Investama Board of Director assisted by ABM Investama HR Department, while for senior manager positions and below, recruitment is handled directly by the relevant subsidiary. Throughout the recruitment process, ABM Investama guarantees equal treatment and opportunity for all, irrespective of ethnicity, religion, race and gender.

3. Career Development ABM Investama consistently affords competent

employees with ample opportunity to build and develop a successful career with the Company. In 2012, ABM Investama established the Talent Management Program in search of capable individuals with the potential for filling executive positions. This program helps ensure that key talents receive due attention from the Company and their capabilities further enhanced through participation in various training programs that suit their chosen career paths.

4. Employee Competency Development ABM Investama keeps to its commitment to continually

develop employee competencies according to their line of work. Training courses held by ABM Investama are directed more at the development of soft skills, while subsidiaries are more focused on honing employee hard skills.

Throughout 2012, total expenditure for the training and development of ABM Group employees amounted to Rp10.97 billion, consisting of Rp 10.05 billion for staff (non-executive) training and development and Rp 923.45 million for the executive level. The total amount of time spent for training and development activities reached 266,716 hours from which 265,513 hours are dedicated for staff development, while 1,203 hours are for executives.

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Tinjauan Pendukung BisnisBusiness Support Review

Page 119: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

117

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Pelatihan Executive Tahun 2012Executive Training in 2012

No Anak PerusahaanSubsidiaries

Jumlah jam PelatihanTotal Training Hours

Total InvestasiTotal Investments

1 ABM 264 Rp 377.772.999

2 SS 167 Rp 53.355.276

3 SSB 104 Rp 86.000.000

4 CK 312 Rp 225.750.000

5 CKB 84 Rp 71.903.600

6 Reswara 272 Rp 108.663.832

TOTAL: 1.203 Rp 923.445.707

5. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja dilakukan secara obyektif dengan

menerapkan konsep Balanced Scorecard dan Key Performance Indicators (KPI) yang disesuaikan dengan bisnis yang dijalankan Grup ABM Investama. Penilaian dilakukan secara tahunan melalui Performance Management and Development (PMD) untuk memastikan bahwa semua yang dilakukan karyawan selama satu tahun selaras dengan tujuan Perusahaan. Karyawan yang menunjukkan kinerja yang tinggi dan nilai-nilai inti serta kepemimpinan yang baik akan diberikan imbalan yang bagus.

6. Remunerasi ABM Investama berupaya memastikan bahwa semua

karyawan di dalam Grup mendapatkan imbalan yang sesuai dengan tugas dan tanggungjawab serta penilaian kinerja karyawan tersebut. Hal ini dilakukan dengan mengikuti survei gaji yang dilakukan oleh lembaga terkemuka secara regular untuk memastikan tetap kompetitif dengan pasar.

7. Kepuasan Kerja ABM Investama secara rutin melaksanakan survey

untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan dalam Grup melalui Employee Opinion Survey (EOS). Hasil survei ini digunakan sebagai masukan untuk melakukan langkah perbaikan yang mungkin masih diperlukan pada bidang-bidang tertentu. Untuk tahun 2012, hasil EOS untuk ABM Investama adalah 3,97 dari skala 5. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan karyawan tergolong tinggi.

5. Performance Appraisal Performance appraisal is performed objectively by

applying the Balanced Scorecard concept and Key Performance Indicators (KPI) adjusted according to the line of business undertaken by ABM Investama Group. Assessments are performed annually through the Performance Management and Development (PMD) approach to ensure that work carried out by employees in the one-year period remains consistent with Company goals. Employees show high achievement and good values and leadership will be given good reward.

6. Remuneration ABM Investama works toward ensuring that all

employees within the Group receive compensation commensurate with their duties and responsibilities and based on their performance evaluation. This is assured by keeping abreast with salary surveys conducted regularly by leading agencies to ensure competitiveness with market.

7. Work Satisfaction ABM Investama on a regular basis conducts surveys

to determine employee satisfaction level within the Group known as the Employee Opinion Survey (EOS). Survey results serve as valuable input for areas of work that may require further improvements. In 2012, EOS outcomes for ABM Investama in overall scored 3.97 from a scale of 5. This outcome is an indication of a high satisfaction level among employees.

Page 120: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

118 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Hasil Survei Kepuasan Karyawan Tahun 2012Employee Opinion Survey 2012 Results

No. Aspek / Aspect2012

ABM SS SSB CK CKB Reswara

1 Kepemimpinan / Leadership 4,14 3,99 3,59 3,92 3,93 3,99

2 Kepuasan Kerja / Job Satisfaction 4,13 3,91 3,7 3,92 3,88 3,91

3 Kualitas Hidup dan Sumberdaya / Quality of life and resources 3,94 3,88 3,42 3,96 3,74 3,88

4 Pendidikan & Pengembangan / Learning & Development 3,86 3,74 3,47 3,84 3,69 3,74

5 Visi, Misi & Budaya Perusahaan / Vision, mission & corporate culture 4,14 3,7 3,52 3,86 3,95 3,7

6 Manajemen Kinerja / Performance Management 4,1 3,8 3,51 3,86 3,82 3,8

7 Proses & Prosedur Kerja / Working process & procedure 3,64 3,34 3,2 3,68 3,61 3,34

8 Manajemen Penghargaan / Rewards Management 3,84 3,51 3,24 3,66 3,52 3,51

Rata-rata / Average 3,97 3,73 3,46 3,84 3,77 3,73Catatan / Note:5 - Sangat Setuju / Strongly Agree4 - Setuju / Agree3 - Netral / Neutral2 - Tidak Setuju / Disagree1- Sangat Tidak Setuju / Strongly Disagree

8. Pelayanan SDM Departemen SDM bekerjasama dengan Departemen

TIK menyediakan layanan SDM berbasis Teknologi Informasi yaitu Human Resource Information System (HRIS), Employee Opinion Survey (EOS), 3600 CVLT online survey, dan database SDM dalam SAP. Dengan sistem ini, informasi terkait SDM dapat diperoleh secara transparan dan online. ABM Investama juga menyediakan media komunikasi seperti majalah Insight, townhall meeting setiap 3 bulan sekali, dan kotak saran.

9. Kegiatan Karyawan ABM Investama mendukung penyelenggaraan kegiatan

karyawan baik dalam bidang CSR, budaya, olah raga, dan keagamaan. Dalam kegiatan ini, karyawan boleh mengikutsertakan anggota keluarganya. Kegiatan karyawan yang ada saat ini misalnya olah raga renang, golf, dan yoga, kegiatan musik, dan kegiatan lain yang dilakukan untuk meningkatkan keeratan hubungan antar karyawan.

ProfilSDMJumlah karyawan Grup ABM dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Jumlah karyawan tahun 2011 adalah 7.582 orang, sementara tahun 2012 mencapai

8. HR Services The HR Department in collaboration with the ICT

Department provide information technology-based HR services, namely Human Resource Information System (HRIS), Employee Opinion Survey (EOS), 3600 CVLT online survey and HR database in SAP. With this system in place, HR-related information is made available online and in a transparent manner. ABM Investama also provides a range of communication media, such as its Insight magazine, quarterly townhall meetings, and suggestion box.

9. Employee Activities ABM Investama fully supports the organizing of

CSR, cultural, sports and religious events meant for company employees. In these events, employees’ family members are welcomed to participate. Employee-oriented activities held by the Company include sports-related events such as swimming and golf, yoga and music events; all of which are intended to foster closer ties among employees.

HRProfileThe number of employees within ABM Group has grown from year to year. In 2011, the Company hired 7,582 employees, while in 2012 the number of company

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Tinjauan Pendukung BisnisBusiness Support Review

Page 121: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

119

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

9.027 orang atau meningkat sebesar 19%. Peningkatan ini berhubungan erat dengan pertumbuhan bisnis baru dalam Grup ABM. Selama tahun 2012, tercatat dimulainya beberapa proyek dan anak perusahaan baru yang tentunya membutuhkan tambahan jumlah karyawan. Peningkatan jumlah karyawan ini lebih banyak terjadi pada karyawan permanen.

Demografi Sumber Daya Manusia Grup ABMABM Group Human Resource Demography

SS Group SSB CK CKB Group

Reswara Group ABM

Total ABM

Group

FUNGSI BISNIS / BUSINESS FUNCTION

Manajemen / Management 5 94 8 7 8 4 126

Pendukung / Support 130 752 190 129 165 45 1.411

Penjualan Pemasaran / Sales Marketing 47 87 0 82 31 0 247

Operasional / Operational 1.415 1.859 3.357 468 144 0 7.243

TOTAL 1.597 2792 3.555 686 348 49 9.027

JENJANG MANAJEMEN / MANAGEMENT LEVEL

Direktur / Director 3 2 2 5 8 4 24

General Manager & Senior Manager 11 6 9 11 10 9 56

Manajer / Manager 34 93 41 46 32 11 257

Staff & Non Staff 1.549 2.691 3.503 624 298 25 8.690

TOTAL 1.597 2.792 3.555 686 348 49 9.027

KELOMPOK USIA / AGE GROUP

< 25 tahun / year 674 512 725 75 46 2 2.034

25 - 45 tahun / year 867 2.039 2.648 569 271 41 6.435

46 - >55 tahun / year 56 241 182 42 31 6 558

TOTAL 1.597 2.792 3.555 686 348 49 9.027

TINGKAT PENDIDIKAN / EDUCATION LEVEL

SD / Elementary School 0 0 0 0 0 0 0

SMP / Junior High School 0 0 0 0 0 0 0

SMA / Senior High School 0 0 0 0 0 0 0

D1, D2, D3 / Diploma 1.428 2.416 3.225 346 154 3 7.572

S1 / Bachelor 150 362 318 320 175 30 1.355

S2 / Master 19 14 12 20 19 16 100

TOTAL 1.597 2.792 3.555 686 348 49 9.027

STATUS KARYAWAN / EMPLOYEE STATUS

Tetap / Permanent 773 1.733 2.855 437 255 46 6.099

Kontrak / Contract 824 1.059 700 249 93 3 2.928

TOTAL 1.597 2.792 3.555 686 348 49 9.027

personnel reached 9,027 people or a 19% increase. This upward trend is closely related to the growth of new businesses within ABM Group. The year 2012 saw the emergence of several new projects and subsidiaries that consequentially entailed the hiring of additional employees. This expansion of company workforce has occurred more towards full-time employees.

Page 122: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

120 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

TEKNOLOGIINFORMASI & KOMUNIKASIINFORMATION & COMMUNICATION, TECHNOLOGY

Information & Communications Technology Teknologi Informasi & Komunikasi

In the world of business amid today’s globalization, information and communications technology has become an indispensable tool in order for companies to remain competitive. Business entities are compelled to come up with faster and more accurate and detailed analysis and outcomes both to support business and operational decisions and to fulfill the demands of external parties. At ABM Investama, its information technology system is developed in a progressive and well planned manner by the Information and Communications Technology (ICT) Department. This organizational unit supports Company operations by providing reliable information technology services in accordance with its business needs within the ABM Group. Furthermore, by working in concert with ICT representatives from subsidiaries under the ICT Committee, the ICT Department has drawn up an information technology strategic plan constantly kept in alignment with the Company strategic plan.

Penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia bisnis pada masa globalisasi sekarang ini merupakan suatu keharusan bagi perusahaan yang ingin tetap berdaya saing. Perusahaan-perusahaan dituntut untuk dapat menganalisa dan memberikan hasil lebih cepat, akurat, dan rinci, baik untuk mendukung keputusan bisnis dan operasional, maupun untuk memenuhi permintaan pihak eksternal perusahaan. Di ABM Investama, pengembangan sistem teknologi informasi dilakukan secara bertahap dan terencana oleh Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Departemen ini mendukung kegiatan operasional Perusahaan dengan menyediakan layanan teknologi informasi yang handal dan sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan dalam Grup ABM. Selain itu, bersama-sama dengan perwakilan TIK anak perusahaan yang tergabung dalam Komite TIK, Departemen TIK menyusun rencana strategis teknologi informasi yang senantiasa diselaraskan dengan rencana strategis Perusahaan.

Prioritas di bidang TIK di tahun 2012 masih terletak pada pengembangan modul-modul untuk melengkapi sistem yang mendukung pelaporan keuangan konsolidasi Perusahaan.

In 2012, ICT remained focused on the development of modules for complementing systems that support Company’s consolidated financial reporting process.

US$ 708.000Total investasi TIK ABM Investama ABM Investama’s total investment in ICT

Page 123: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

121

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

US$ 708.000

ICT System and Module DevelopmentAt ABM Investama, ICT is first and foremost developed by preparing human resources with the necessary competencies while reinforcing internal networks with the required hardware and software, and intranet networks integrated into all business units. In the next few years, ABM Investama will focus more on software development to support operations. Once this has been established, networks for clients and vendors will be opened for easy access to Company information (CRM and SRM), including through the internet for making information available to the public.

At the early stage, ICT development was still supported by PT Mitra Solusi Telematika (MST), a subsidiary within the group involved in the information technology sector. In line with growing need for information technology, the Company must undertake effective development measures, including by initiating business process changes

Pengembangan Sistem dan Modul TIKPengembangan TIK di ABM Investama dimulai dengan persiapan kompetensi SDM dan pemantapan jaringan internal yang berupa perangkat keras dan lunak dan jaringan intranet yang terintegrasi ke seluruh unit bisnis. Dalam beberapa tahun ke depan ABM Investama akan lebih menitikberatkan dalam pengembangan perangkat lunak untuk menunjang operasional. Setelah semua siap, diikuti dengan pembukaan jaringan untuk para pelanggan dan vendor mengakses informasi Perusahaan (CRM dan SRM) serta internet untuk memberikan informasi kepada publik.

Langkah pengembangan TIK pada tahap awal masih didukung oleh PT Mitra Solusi Telematika (MST), anak perusahaan satu grup yang bergerak di bidang teknologi informasi. Namun sejalan dengan peningkatan kebutuhan teknologi informasi, Perusahaan harus melakukan berbagai langkah pengembangan, termasuk diantaranya

Page 124: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

122 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

adalah mengubah proses bisnis dan mengoptimalkan penggunaan aplikasi System Application Product and Data Processing (SAP) Enterprise Resource Planning (ERP) dengan mengelola semua pihak yang berkepentingan, yaitu pemberi layanan (terkait dengan infrastruktur TIK dan pusat data), ICT Group Compliances (terkait dengan dukungan/sumber daya fungsional, ABAP, BASIS & ICT Security) dari Grup ABM, dan konsultan TIK.

Pada tahun 2012, prioritas di bidang TIK masih terletak pada pengembangan modul-modul untuk melengkapi sistem yang mendukung pelaporan keuangan konsolidasi Perusahaan. Hal ini sehubungan dengan perlunya memenuhi ketentuan baru dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan International Financial Reporting Standard (IFRS) mengenai penyampaian laporan keuangan berdasarkan mata uang fungsional. Untuk memenuhi ketentuan ini, ABM Investama menerapkan solusi terpadu yang dinamakan New General Ledger (New GL) sehingga dapat mencakup pencatatan transaksi dalam mata uang IDR (Rupiah) dan US$ (US Dollar). New GL telah diimplementasikan secara penuh sejak bulan April 2012. Nilai investasi untuk modifikasi sistem yang dibantu oleh konsultan eksternal dan melibatkan seluruh anak perusahaan ini mencapai sekitar US$ 300.000. Aplikasi Business Planning & Consolidation (BPC) yang sudah selesai diimplementasikan fungsi konsolidasinya, akan dilanjutkan dengan mengaktifkan fungsi Business Planning (Budgeting). Nilai investasi yang dikeluarkan sejumlah US$ 340.000 dan menurut rencana akan rampung di akhir bulan Februari 2013.

Selain hal tersebut di atas, prioritas lain di bidang TIK adalah pengembangan aplikasi perangkat lunak EXIM dan Legal Document Tracking, infrastruktur TIK, dan lisensi perangkat lunak. Hal penting lain yang dilakukan pada tahun 2012 adalah pengembangan kebijakan dan standar prosedur operasional (SOP) TIK dengan biaya US$ 68.000 untuk melengkapi sistem yang sudah ada. Dalam 2-3 tahun ke depan, diharapkan penerapan kebijakan dan SOP TIK ini dapat dilakukan secara menyeluruh sehingga memenuhi kriteria ISO 27001.

Guna memastikan kelancaran implementasi pada tingkat pengguna, Departemen TIK menyelenggarakan on the job training untuk seluruh modul yang baru dikembangkan.

Secara keseluruhan, investasi yang dilakukan di bidang TIK pada tingkat induk perusahaan selama tahun 2012 mencapai sekitar US$ 708.000, dengan porsi terbanyak pada pengembangan New GL dan BPC untuk budgeting.

and optimizing the use of Systems Application Product and Data Processing (SAP) for Enterprise Resource Planning (ERP) by effectively managing all stakeholders that comprise of service providers (related to ICT infrastructure and data center), ICT Group Compliances (related to functional support/resource, ABAP, BASIS & ICT Security) from the ABM Group, and ICT consultants.

In 2012, ICT remained focused on the development of modules for complementing systems that support Company’s consolidated financial reporting process. This is crucial for ensuring conformity with new guidelines and requirements from PSAK (Financial Accounting Standard) and IFRS (International Financial Reporting Standard) pertaining to the delivery of financial statements based on functional currencies. To meet this requirement, ABM Investama has applied an integrated solution approach known as the New General Ledger (New GL) that allows for journal entries of transactions to be denominated in IDR (Rupiah) and US$ (US Dollar). The New GL has been fully implemented since April 2012. Investment for modifying the system with assistance from an external consultant and the involvement of all subsidiaries is valued at US$ 300,000. The implementation of the consolidation function of the Business Planning & Consolidation (BPC) application has been completed and shall continue with the activation of the Business Planning (Budgeting) function. At least US$ 340,000 worth of investment has been made and scheduled for completion by end February 2013.

Another ICT priority is the development of the EXIM and Legal Document Tracking software applications, ICT infrastructure and software licenses. An equally important measure undertaken in 2012 is the development of ICT policies and standard operating procedure (SOP) in which US$ 68,000 has been expended to ensure the completeness of existing systems. In the next 2-3 years, ICT policies and SOP are expected to be implemented in a comprehensive manner in order to meet the ISO 27001 criteria.

To guarantee smooth implementation at the user level, the ICT Department has organized on-the-job training for all newly-developed modules.

Overall investment for ICT within the parent company throughout 2012 amounted to US$ 708,000, with the largest portion allocated for the development of the New GL and BPC for budgeting.

Teknologi Informasi & KomunikasiInformation & Communication Technology

Tinjauan Pendukung BisnisBusiness Support Review

Page 125: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

123

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Pengembangan InfrastrukturData-data perusahaan merupakan salah satu aset terpenting perusahaan yang harus dijaga keamanannya. ABM Investama telah memiliki fasilitas Disaster Recovery Center (DRC) yang menyediakan back-up bagi Pusat Data. DRC bekerja secara simultan memutakhirkan data sehingga bila ada masalah pada Pusat Data, dapat dialihkan ke lokasi server DRC dalam waktu singkat. Untuk memastikan berfungsinya sistem keamanan data perusahaan ini, setiap 4 (empat) bulan sekali Departemen TIK melakukan pengujian teknikal terhadap DRC. Server DRC berlokasi di Bukit Sentul dan telah mulai dioperasikan sejak Agustus tahun 2011.

Pengembangan SDM TIKSDM TIK saat ini terdiri dari empat orang karyawan tetap yang diperkuat oleh delapan orang konsultan tetap untuk membantu pengembangan TIK di bidang keuangan, logistik, dan aplikasi teknis. Untuk memastikan bahwa kompetensi karyawan mendapat pengembangan yang sesuai tuntutan pekerjaan, maka Perusahaan mengikutsertakan karyawan ke dalam berbagai pelatihan yang menunjang. Selain berbagai pelatihan soft skill umum, pelatihan yang diikuti selama tahun 2012 antara lain meliputi pengelolaan Business Warehouse dan modul-modul aplikasi seperti New GL dan SAP BPC.

Rencana Ke DepanDi tahun mendatang, ABM Investama merencanakan untuk menyusun master plan baru di bidang TIK untuk periode tahun 2013-2017. Terdapat 3 (tiga) tujuan yang ingin dicapai melalui master plan yang baru ini, yaitu membangun suatu platform yang dapat menghasilkan laporan secara akurat dan tepat waktu untuk kebutuhan pengambilan keputusan, mencapai tingkat keunggulan operasional dalam menjalankan bisnis yang kompetitif, dan dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan. Perencanaan ini akan melibatkan seluruh anak Perusahaan di dalam Grup ABM.

ABM Investama akan senantiasa memfokuskan diri untuk mengoptimalkan pengembangan dan pengoperasian TIK, serta mempertahankan posisi terdepan dengan mengadopsi praktik-praktik terbaik. Pelatihan untuk para pengguna akan terus dilanjutkan untuk memastikan pengoperasian yang optimal. Selain itu, semakin banyak fungsi organisasi akan dilibatkan guna mendukung terciptanya sistem informasi yang handal yang mendukung visi ABM Investama sebagai Perusahaan investasi energi terkemuka.

Infrastructure DevelopmentCorporate data is one of the most vital assets that the Company must safeguard. ABM Investama has the Disaster Recovery Center (DRC) in place that functions as a back-up system for its Data Center. DRC works simultaneously to update data in order to ensure that any trouble detected at the Data Center can be rerouted to the DRC server location in the shortest amount of time. To ensure that the corporate data security system functions well, the ICT Department conducts a technical assessment of DRC every 4 (four) months. The DRC server is located at Bukit Sentul and already in operation since August 2011.

ICT Human Resource Development ICT personnel currently consist of four full-time employees supported by eight full-time consultants to assist in ICT development with regard to finance, logistics and technical applications. To ensure that employee competencies are developed according to work requirements, the Company has provided employees with the opportunity to participate in various training programs. Apart from soft skills training, in 2012 the Company has also held other training courses including on business warehouse management and application modules such as New GL and SAP BPC.

Future Plans In the following year, ABM Investama plans to draw up a new ICT master plan for 2013-2017. This reformulated master plan shall concentrate on the achievement of 3 (three) key objectives: to establish a firm platform that can generate accurate and timely reports required for decision-making processes; to build distinct operational excellence that allows for the effective management of a competitive business; and to foster innovation and growth. The planning process shall involve all subsidiaries within the ABM Group.

ABM Investama shall consistently concentrate on optimizing ICT development and operations, and continue to be at the forefront in adopting best practices. Training for users shall be conducted on a continual basis to ensure optimal operations. In addition, more organizational functions shall be involved in order to support the development of a dependable information system that advances ABM Investama’s vision to become the leading energy investment company.

Page 126: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

124

Page 127: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

125

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 128: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

126 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Corporate Social ResponsibilityTanggung Jawab Sosial Perusahaan

CSR PhilosophyLong before the law governing the CSR was published, Mr. Ahmad Hadiat Kismet Hamami, founder of Tiara Marga Trakindo group (TMT) had a vision. His noble philosophy is to continuously create meaningful and challenging job opportunities for as many Indonesians as possible. For decades, the TMT Group has grown and developed this philosophy amongst the support from its human resources and surrounding communities.

To date, the philosophy still remains and is maintained within the TMT Group. ABM Investama, an integrated energy solutions company, has this philosophy embedded within the Company’s mission, side by side with the other missions of providing value-added solutions to optimize customer satisfaction, and of actively engaging with communities as a good corporate citizen. It is clear that for ABM Investama, CSR is a commitment to business sustainability that goes well beyond mere compliance with the rules.

FilosofiCSRPerusahaanJauh sebelum UU yang mengatur mengenai CSR diterbitkan, Bapak Ahmad Hadiat Kismet Hamami, pendiri grup Tiara Marga Trakindo (TMT) telah memiliki pemikiran yang jauh ke depan. Beliau memiliki filosofi yang mulia, yaitu untuk secara terus menerus menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkualitas untuk sebanyak mungkin rakyat Indonesia. Dengan filosofi inilah Grup TMT selama puluhan tahun tumbuh dan berkembang bersama sumber daya manusia yang mendukung serta masyarakat sekitarnya.

Hingga kini filosofi ini tetap dipertahankan dalam menjalankan perusahaan-perusahaan di dalam Grup TMT. ABM Investama sebagai perusahaan yang memberdayakan energi, menjadikannya sebagai misi Perusahaan bersama misi lainnya yaitu menyediakan solusi bernilai tambah yang akan mengoptimalkan kepuasan pelanggan, serta secara aktif menjalin hubungan dengan masyarakat sebagai warga korporasi yang baik. Dengan latar belakang ini, sangat jelas bahwa bagi ABM Investama, CSR merupakan komitmen dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan, bukan sekedar pemenuhan kepatuhan atas peraturan pemerintah.

Komitmen Grup ABM dalam menjalankan CSR sesuai dengan filosofi pendiri Grup TMT telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam bisnis yang berkelanjutan, bukan sekedar pemenuhan kepatuhan atas peraturan pemerintah.

Commitment of ABM Group in the implementation of CSR is in accordance with the philosophy of TMT Group’s founder that has embedded into the business sustainability that goes well beyond mere compliance with the rules.

Page 129: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

127

CSR Framework Referring to the vision and mission of ABM Group, CSR implementation essentially involves efforts to improve the positive impact of the Company in social, economic, and environment aspects, which is performed both internally and externally by involving all the stakeholders. ABM Investama interprets CSR not only in the context of sustainable programs that integrate well with its business activities, but also in a form of socially responsible action in five key areas, which includes:

1. Community Development and Environment As part of the CSR, community development is a long-

term Company engagement and contribution aimed at empowering and improving the independence of local communities living around the company operational areas. CSR programs and activities are not only tailored to community needs and potentials, but are also synergized with government plans and programs, and even support global initiatives to fight community poverty and incapacity.

2. Labor Practices ABM Group contributes to the provision of

employment and business opportunities for local community amongst industries, and makes sure that work conditions are conducive for its employees in compliance with laws and regulations and consistent with international instruments.

3. Consumer Protection Excellent services and protection of consumer interests

always become the top priority of the ABM Group.

4. Health, Safety and Environment Every subsidiary under ABM Investama Group adopts

an integrated HSE management system aimed at reaching a zero accident rate, and ensuring there is nothing dangerous or harmful to the society, or damaging the environment wherever the ABM Investama Group operates.

5. Volunteerism ABM Group provides a wide scope of opportunity to

all employees and their family members to share with the communities through volunteer activities in their workplace as well as in the surrounding community.

.

Kerangka Pelaksanaan Mengacu pada Visi dan Misi Grup ABM, pelaksanaan CSR pada hakikatnya merupakan upaya untuk meningkatkan dampak positif perusahaan pada aspek sosial, ekonomi dan lingkungan, yang dilakukan di lingkungan internal maupun eksternal perusahaan dengan melibatkan para pemangku kepentingan. ABM Investama menerjemahkan CSR tidak hanya dalam bentuk program berkelanjutan yang terintegrasi dengan kegiatan usahanya, tetapi juga perilaku yang bertanggungjawab sosial melalui lima kerangka, yang meliputi:

1. Pengembangan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Sebagai bagian dari CSR, pengembangan masyarakat

merupakan suatu proses kontribusi perusahaan dalam jangka panjang yang ditujukan untuk memberdayakan dan memandirikan masyarakat sekitar daerah operasi perusahaan. Program dan kegiatan CSR bukan saja disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi komunitas, namun juga bersinergi dengan perencanaan dan program pemerintah, bahkan menopang inisiatif-inisiatif global dalam memerangi kemiskinan dan ketidakberdayaan masyarakat.

2. Praktik Ketenagakerjaan Grup ABM memberikan kontribusi dalam penyediaan

lapangan kerja dan kesempatan usaha bagi penduduk ataupun komunitas sekitar, serta memastikan kondisi kerja yang layak bagi karyawan sesuai hukum perundangan dan konsisten dengan instrumen internasional.

3. Perlindungan Konsumen Layanan terbaik dan perlindungan terhadap

kepentingan konsumen senantiasa menjadi prioritas dari Grup ABM.

4. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Seluruh anak perusahaan dalam Grup ABM Investama

menerapkan rancangan sistem manajemen K3L terpadu dengan tujuan untuk mencapai tingkat kecelakaan kerja nihil, serta tidak ada hal yang membahayakan atau merugikan masyarakat, maupun yang dapat merusak lingkungan dimanapun Grup ABM Investama beroperasi.

5. Kesukarelawanan Grup ABM memberikan kesempatan kepada seluruh

karyawan dan anggota keluarga karyawan untuk berbagi kepada komunitas melalui kegiatan-kegiatan kesukarelawanan di lingkungan kerja maupun di komunitas di lingkungan sekitar tempat bekerja.

Page 130: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

128 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Pengembangan Masyarakat & Lingkungan Hidup

Community Development and Environment

Community development and empowerment becomes ABM Group’s top priority when performing its operations in various area in Indonesia.

Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat menjadi prioritas utama Grup ABM ketika melakukan kegiatan operational di berbagai wilayah Indonesia.

Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Wilayah operasi yang tersebar dari barat hingga ke timur Indonesia memberikan kesempatan bagi Grup ABM untuk berperan secara luas dalam pengembangan masyarakat Indonesia melalui beragam kegiatan CSR. Untuk mendapatkan gambaran umum potensi sumber daya alam dan masyarakat, pelaksanaan kegiatan pengembangan masyarakat selalu diawali dengan pemetaan sosial dan pengukuran kebutuhan di wilayah operasional tersebut. Setelah itu, setiap anak perusahaan di dalam Grup dapat merancang program CSR baik secara mandiri maupun bersinergi dengan anak perusahaan lain. Kegiatan yang dilakukan masing-masing secara terpisah di berbagai lokasi ini dikoordinasikan oleh suatu Departemen khusus.

Community Development and EmpowermentOperational areas that stretch from west Indonesia to east Indonesia provides ABM Group ample opportunity to extend community participation through targeted CSR activities. To have a general overview of local natural resources and community potentials, community development activities begin necessarily with social mapping and needs analysis. Afterwards, each subsidiary within the Group may design CSR programs either independently or in synergy with other subsidiaries. A designated department coordinates the multifarious, geographically spread activities.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Page 131: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

129

Program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat mencakup kegiatan-kegiatan yang berdampak pada peningkatan peluang kerja dan peluang usaha, peningkatan pendapatan dan penurunan kemiskinan di masyarakat, serta kegiatan perbaikan atau pembangunan berbagai sarana untuk kepentingan publik. Semua ini menjadi prioritas utama Grup ABM ketika melakukan kegiatan operasionalnya di berbagai wilayah yang tersebar di Indonesia.

Salah satu contoh nyata dalam hal pengembangan masyarakat dan lingkungan adalah kegiatan di area Sukabumi, Jawa Barat yang tengah dilaksanakan oleh Sewatama, salah satu anak perusahaan ABM Investama. Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar merupakan salah satu dari kampung adat Sunda di wilayah Banten Kidul dalam Taman Nasional Gunung Halimun yang masih memelihara serta menjaga warisan budaya dan adat dari leluhurnya sejak 644 tahun yang lalu. Sewatama melakukan rehabilitasi terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dari 80 KVA menjadi 100 KVA yang berdampak pada peningkatan daya listrik serta peningkatan taraf hidup masyarakat setempat.

Di Kalimantan, Reswara memberikan pinjaman lunak pengadaan pupuk untuk kelompok petambak “Harapan Jaya” di Kampung Dermaga Desa Sebamban Baru dan bantuan dana untuk peningkatan ekonomi di Desa Bunati. Di Kabupaten Nagan Raya, Aceh Nanggroe Darusalam, PT Energi Alam Semesta (EAS) membina masyarakat lokal untuk menjadi pemasok kebutuhan pokok rumah tangga karyawan. Di Kasepuhan Adat Ciptagelar Sukabumi.

Di lokasi tambang ATA Ulin, dilakukan pembuatan sarana sanitasi umum bagi masyarakat di Desa Manunggal. Perbaikan jalan desa juga dilakukan di Desa Mekarsari dan Desa Manunggal guna mendukung tersedianya sarana umum transportasi yang memadai. Secara rutin, Perusahaan memberikan bantuan bagi perbaikan jalan kampung di Desa Tani Harapan.

Adapun program Pengembangan Masyarakat dan Lingkungan Hidup meliputi kegiatan-kegiatan yang berfokus kepada:

Community development and empowerment programs include activities that have an impact on increasing employment and business opportunities, increasing revenues and eliminating community poverty, as well as the renovation or construction of various public facilities. All of this becomes ABM Group’s top priority when performing its operations in different regions in Indonesia.

A real example of community development and environment is currently taking place in the Sukabumi area of West Java, by Sewatama, one of ABM Investama’s subsidiaries. Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar is a Sundanese traditional village located at the Banten Kidul area inside the Gunung Halimun National Park. This village still practices and preserves the cultural heritage and many of the customs of their ancestors from 644 years ago. Sewatama rehabilitated the Micro Hydro Power Plant from 80 KVA to 100 KVA, therefore increasing the electricity power and improving the standard of living of local residents.

In Kalimantan, Reswara provides soft loans for the procurement of fertilizer for “Harapan Jaya” farmers group at Kampung Dermaga Sebamban Baru Village and grants for economic development at Bunati Village. In Nagan Raya district, Nanggroe Aceh Darussalam, PT Energi Alam Semesta (EAS) fosters a local community to become supplier of staple household items for employees. At Kasepuhan Adat Ciptagelar in Sukabumi.

At the ATA Ulin mine site, public sanitation facilities were built for people in the Manunggal village. Rural road improvements were also carried out at Mekarsari Village and Manunggal Village to support the availability of adequate public transportation. The Company regularly provides assistance to repair village roads in and around Tani Harapan Village.

The Community Development and Environment program covers activities that focus on the following:

Page 132: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

130 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Program PendidikanPendidikan merupakan program yang menjadi salah satu fokus utama ABM Investama. Perusahaan meyakini bahwa pendidikan merupakan sarana terbaik untuk mempersiapkan generasi muda menjadi pemimpin bangsa, sekaligus memperbaiki tingkat kehidupan masyarakat di masa depan. Keterlibatan Perusahaan memajukan pendidikan dimulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi.

Kegiatan Grup ABM dalam program pendidikan, mengambil contoh yang dilaksanakan oleh:

PT Cipta Kridatama (CK), antara lain:

1. Program Green Operator Program ini mendidik lulusan SMU/SMK/sederajat dari

sekolah-sekolah di sekitar lokasi tambang. Sebanyak 172 orang telah dilatih dan disalurkan untuk bekerja di lokasi Tunas Inti Abadi (TIA), PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ), dan PT Mifa Bersaudara (MIFA).

2. Program Pelatihan Mekanik Program pelatihan mekanik mendidik lulusan SMK

jurusan Teknik Alat Berat, Teknik Mesin, dan Teknik Otomotif dari sekolah-sekolah yang telah menjalin kerjasama rekrutmen dengan CK, diantaranya SMK 1 Singosari Malang, SMK 1 Balikpapan, dan SMK 6 Samarinda. Jumlah peserta telah mencapai sebanyak 131 orang yang kesemuanya telah disalurkan ke seluruh operasi bisnis CK.

3. Management Trainee (MT) / Graduate Development Program (GDP)

Peserta program ini adalah lulusan S1/D3 Jurusan Teknik Pertambangan, Geologi, Sipil dan K3 dari berbagai perguruan tinggi/akademi yang telah menjalin hubungan kerjasama rekrutmen dengan CK, seperti Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Universitas Trisakti (Usakti). Tahun 2012 terdapat 31 mahasiswa yang mengikuti program ini.

Education Program Education programs is one of the main focuses of ABM Investama. The Company believes that education is the best way to prepare the young generation to become leaders of the nation, while improving living standards in the future. The Company’s involvement in developing education starts from the Early Childhood Education until University.

ABM Group’s activities in education programs include those conducted by:

PT Cipta Kridatama (CK) programs, among others, were:1. Green Operator Program This program educates graduates of high school/

vocational/equivalent from schools around the mine site. A total of 172 people have been trained and allocated to work at Tunas Inti Abadi (TIA), PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ), and PT Mifa Bersaudara (MIFA).

2. Mechanic Training Program The mechanic training program educates graduates

of vocational schools specializing in Heavy Equipment Engineering, Machine Engineering, and Automotive Engineering from schools that have established recruitment cooperation with CK, such as SMK 1 Singosari Malang, SMK 1 Balikpapan, and SMK 6 Samarinda. The number of participants has reached 131 students; all of them have been chanelled and placed in various CK’s business operations.

3. Management Trainee (MT) / Graduate Development Program (GDP)

Participants of this program are graduates of Bachelor (S1) / Diploma 3 (D3) degree specializing in Mining Engineering, Geology, Civil and HSE from various university/academic institutions which have forged recruitment cooperation with CK, such as Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Universitas Trisakti (Usakti). In 2012, 31 students participated in this program.

Page 133: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

131

CK Educational Program

334

172

31

131

Green Operator

Mechanic

MT / GDP

Total

Success Story Management Trainee CK:Nur Fahmi Fadillah

Setelah lulus dari ITB tahun 2006, Fahmi bergabung sebagai Management Trainee di PT Ck dan ditempatkan di CK Project MSJ (Mahakam Sumber Jaya) sebagai staf ahli tambang. Dalam perjalanan karirnya, Fahmi menempati beberapa posisi seperti Staf Tim Proyek di CK RBH, CK BIB dan CK TIA, Supervisor Engineering di CK TIA dan PPnC Superintendent di CK TIA dan CK MIFA. Saat ini Fahmi, bertanggung jawab sebagai Deputi Proyek Manajer CK RBH, Riau.

Graduated from ITB in 2006, Fahmi immediately joined PT CK as Management Trainee and was placed at CK project MSJ (Mahakam Sumber Jaya) as Mine Engineer. Fahmi was then rotated to different locations as part of his career development with different position titles, among others: Project Engineer (CK RBH, CK BIB and CK TIA), Engineering Supervisor (CK TIA) and PPnC Superintendent (CK TIA and CK MIFA). His current position is Deputy Project Manager at CK RBH, Riau.

Success Story Trainee Mechanic CK:Masduki

Bergabung dengan CK pada tahun 2008 melalui program trainee mechanic, Masduki meniti karirnya di CK Sungkai, Kalimantan Selatan. Dimulai dari Mechanic 1 pada tahun 2008, kemudian dipromosikan menjadi Mechanic 2 pada tahun 2009, dan mulai 2012 menduduki jabatan sebagai Plant Foreman.

Masduki joined CK in 2008 through the Trainee Mechanic Program. Building his career in CK Sungkai, South Kalimantan, first he served as Mechanic Operator 1 before being promoted to Mechanic Operator 2 in 2009. He has held position as Plant Foreman since 2012.

Page 134: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

132 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Sanggar Sarana Baja (SSB), antara lain:

1. Program SSB Goes To Campus SSB berkomitmen dalam memajukan dunia pendidikan

di Indonesia serta pengembangan sumberdaya manusia dengan berpartisipasi aktif di kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. Komitmen ini diwujud nyatakan dengan program “SSB Goes to Campus” dimana wakil dari SSB menjadi dosen-dosen tamu di berbagai universitas, antara lain Universitas Indonesia dan sebagai pembicara pada seminar karir yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HMTE) UGM.

2. Management Trainee (MT) SSB Peserta program ini adalah lulusan jurusan Manajemen

dan Teknik Sipil dari berbagai perguruan tinggi/akademi, seperti UI, UGM, Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Airlangga (Unair). Tahun 2012 terdapat 17 mahasiswa yang mengikuti program ini.

3. Tempat Uji Kompetensi (TUK) Las SSB Sejak Oktober 2011 SSB telah mendapatkan Sertifikat

Verifikasi untuk TUK Las SSB dengan ruang lingkup proses las Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dan Non-SMAW. Dengan memiliki sertifikat ini, SSB dapat menyelenggarakan sertifikasi profesi welder baik bagi kalangan internal maupun eksternal dengan biaya yang lebih rendah. Dari data Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) diketahui bahwa TUK Las SSB merupakan TUK Las pertama di Indonesia untuk sektor industri.

PT Cipta Krida Bahari (CKB), antara lain:

1. Program The Apprentice CKB bermitra dengan Politeknik Pos Indonesia,

Universitas Bina Nusantara (Binus), dan Universitas Indonesia (UI) dalam pengadaan SDM yang siap guna. Kerjasama dengan institusi pendidikan ini sudah dimulai sejak tahun ini dalam bentuk magang dan kesempatan untuk bergabung dengan CKB sebagai karyawan.

Sanggar Sarana Baja programs, among others, were:

1. SSB Goes To Campus Program SSB is committed to improve education in Indonesia

and develop human resources through active participation in students activities. This commitment is materialized through the SSB Goes to Campus program, wherein SSB representatives become guest lectures at some universities, such as Universitas Indonesia, and as speakers at career seminars held by the Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HMTE) UGM.

2. SSB Management Trainee (MT) Participants of this program are graduates from

Management and Civil Engineering from universities/academies such as UI, UGM, Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Airlangga (Unair). In 2012, 17 students joined this program.

3. SSB Welding Competence Test Since October 2011, SSB has obtained the Verification

Certificate for SSB Welding Competence Test covering Shielded Metal Arc Welding (SMAW) and Non-SMAW. By having this certificate, SSB is able to conduct the welder profession certification both for internal and external parties at lower costs. According to the Professional Certification Institute (LPS), the SSB Welding Competence Test is the first of its kind in Indonesia for industrial sector.

PT Cipta Krida Bahari (CKB) programs, among others, are:1. The Apprentice Program CKB has tied cooperation with Politeknik Pos Indonesia,

Universitas Bina Nusantara (Binus and Universitas Indonesia (UI) in producing well-prepared human resources. Cooperation with these educational institution commenced this year with internships and opportunity to join CKB as employees.

Page 135: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

133

2. Praktek Kerja Lapangan (PKL) Sejak tahun 2007, CKB bekerjasama dengan Sekolah

Tinggi Manajemen Transport (STMT) Trisakti dengan memberikan kesempatan mahasiswa tingkat akhir untuk kerja praktek dalam wadah PKL. STMT Trisakti dipilih karena institusi ini mempunyai kurikulum yang sesuai dengan industri CKB, yaitu logistik.

3. CKB Sharing CKB melakukan kegiatan berbagi informasi tentang

dunia logistik ke kampus Binus, UI, Politeknik Pos Indonesia, UPN Veteran, Politeknik Citra Widia Edukasi dan STMT Trisakti dimulai sejak tahun 2012. Mahasiswa dari kampus yang dimaksud juga melakukan kunjungan ke Gudang CKB di Cakung untuk melihat secara langsung proses pengelolaan gudang logistik. Selain itu CKB juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan tugas akhir di CKB.

PT Sumber Daya Sewatama (Sewatama), antara lain:Komitmen Sewatama dalam dunia pendidikan diwujudnyatakan dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan kampus, misalnya dengan memberi knowledge sharing yang berkaitan dengan bisnis inti perusahaan. Topik mengenai “Pengembangan Pembangkit Listrik Terbarukan” dibawakan berupa kuliah umum di Fakultas Tehnik, Universitas Hasanuddin Makassar, maupun best practice sharing rehabilitasi PLTMH di Kasepuhan Ciptagelar, Taman Nasional Gunung Halimun, Sukabumi Jawa Barat, di Kampus Sekolah Tinggi Teknik (STT)-PLN, Tangerang, semuanya dilaksanakan dengan kepedulian yang tinggi terhadap pengembangan sumber daya manusia Indonesia.

2. Practical Internship (PKL) Since 2007, CKB has formed cooperation with Sekolah

Tinggi Manajemen Transport (STMT) Trisakti by giving opportunity to final year students to have practical internships in the form of PKL. STMT Trisakti was chosen due to the suitability of its curriculum with the industry of CKB, that is logistics.

3. CKB Sharing CKB has conducted sharing of logistics information

to several campuses such as Binus, UI, Politeknik Pos Indonesia, UPN Veteran, Politeknik Citra Widia Edukasi and STMT Trisakti since 2012. Students from these campuses also visited the CKB Warehouse at Cakung have a direct observation of the logistics warehouse management process. In addition, CKB also gives opportunities for students to perform their final assignments at CKB.

PT Sumber Daya Sewatama, among others are:Commitment of Sewatama in education is reflected through active participation in campus activities, for example by sharing knowledge related with the Company’s core business. Topics such as “Development of Renewable Power Plants” was presented in a general lecture at the Faculty of Engineering, Universitas Hasanuddin Makassar, and best practice sharing about the Micro Hydro Power Plant rehabilitation in Kasepuhan Ciptagelar, Gunung Halimun National Park, Sukabumi, West Java, was conducted with high concern toward human resource development in Indonesia.

Page 136: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

134 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), antara lain:

Bantuan Kegiatan Belajar MengajarGrup Reswara secara rutin memberikan bantuan guna menunjang kegiatan operasional belajar mengajar di sekitar lokasi penambangan, misalnya:

- Pengadaan kursi dan meja murid diberikan kepada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Buana Mandiri Gampong, Desa Balee dan PAUD Seulanga Mandiri, Desa Reudeup (lokasi tambang MIFA, Meulaboh).

- Kegiatan Pengenalan Tambang SMKN 1 Sungai Loban dan SMAN 1 Sungai Loban, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dan Pelatihan Bimbingan Teknis “Penelitian Tindakan Kelas” Bagi Guru se-Kecamatan Sungai Loban.

- Pemberian bantuan peralatan penunjang pendidikan (buku, alat tulis, serta alat olahraga) di sekolah TK, SD, SMP, SMA, SMK desa lingkar tambang PT Tunas Inti Abadi, Kalimantan Selatan.

- Beasiswa untuk 52 (lima puluh dua) orang anak SMP dan SMA bekerjasama dengan Yayasan Sukma untuk anak desa sekitar tambang MIFA dan PT Bara Energi Lestari (BEL) di Aceh Barat dan Nagan Raya.

- Reswara Graduate Development Program Peserta program ini adalah lulusan S1 Jurusan

Teknik Pertambangan, Teknik Geologi, Psikologi, dan Hukum dari berbagai perguruan tinggi yang telah menjalin hubungan kerjasama rekrutmen dengan Reswara Grup dari wilayah Jawa, Kalimantan dan Sumatera seperti Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Universitas Syiahkuala (Unsyiah) Banda Aceh dan Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. Tahun 2012 terdapat delapan mahasiswa yang tersaring untuk mengikuti program ini.

Program KesehatanKesehatan masyarakat serta perbaikan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan masyarakat merupakan salah satu program yang mendapat perhatian ABM Investama.

PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) programs, among others, are:

Support in Teaching and Learning ActivitiesReswara Group routinely gives aids to support teaching and learning activities around the mining sites, such as:

- Provision of student chairs and tables for the Early Childhood Education (PAUD) Buana Mandiri Gampong, Desa Balee and PAUD Seulanga Mandiri, Desa Reudeup (MIFA Meulaboh mining site).

- Introduction to Mining to students of SMKN 1 Sungai Loban and SMAN 1 Sungai Loban, Tanah Bumbu, South Kalimantan, and “Technical Training on the Classroom” Action Research for teachers at Sungai Loban District.

- Tools to support education (books, stationary, and

exercises) for Kindergarten, Elementary, Middle and High, and Vocational schools at villages around PT Tunas Inti Abadi, South Kalimantan.

- Scholarships for 52 (fifty two) High School students in cooperation with the Yayasan Sukma for children living around MIFA and PT Bara Energi Lestari (BEL) mining sites in West Aceh and Nagan Raya areas.

- Reswara Graduate Development Program Participants of this program are Bachelor degree

holders from Mining Engineering, Geology, Psychology, and Legal from various universities that have tied recruitment cooperation with Reswara Group in the island of Java, Kalimantan, and Sumatera such as Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Universitas Syahkuala (Unsyiah) Banda Aceh and Universitas Sumatera Utara (USU) Medan. In 2012, eight students succeded to participate in the program.

Health ProgramPublic health as well as improvement and enhancement of the quality of its facilities are some of the programs that ABM Investama focuses on.

Page 137: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

135

Selama tahun 2012, ABM Investama juga aktif melakukan pembinaan dan penyuluhan kesehatan, misalnya pembinaan kegiatan Posyandu dan pelatihan kader Posyandu di Desa Sebamban Baru, Sebamban Lama, Bunati, Trimartani dan Mangkalapi disekitar lokasi tambang TIA di Kalimantan Selatan, sosialisasi pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja, dan penyuluhan kesehatan kepada tenaga medis mengenai penanganan situasi darurat terhadap ibu melahirkan dan bayi yang mengalami kelainan. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, CK dan TIA memberikan pengobatan dan penyuluhan kesehatan mulut dan gusi di beberapa desa di Kecamatan Sungai Loban di lokasi tambang TIA.

Program Sosial dan KeagamaanProgram sosial dan keagamaan dilakukan baik dalam bentuk pemberian santunan, sumbangan untuk penyelenggaraan kegiatan sosial dan keagamaan, maupun bantuan tanggap darurat bencana alam.

Pada tahun 2012, CK memberikan bantuan peralatan makan untuk Balai Adat Dayak. TIA memberikan bantuan tanggap darurat berupa sembilan kebutuhan pokok kepada warga yang terkena bencana ketika pada bulan Maret 2012 terjadi bencana gelombang pasang di Tanah Bumbu. Bantuan ini diserahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Di bidang keagamaan, Grup ABM memberikan bantuan untuk penyelenggaraan MTQ Nasional XXVI Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dan santunan kepada beberapa panti asuhan (Nur Ananda Putri, Bakti Pertiwi, Yatama), Pondok Pesantren Petela Bumi, serta masyarakat kurang mampu di beberapa desa di sekitar lokasi tambang PT Riau Bara Harum (RBH). Di lokasi ini juga diberikan sumbangan serta bantuan perlengkapan untuk masjid, mushola, dan balai pengajian. Bantuan untuk fasilitas fisik diberikan untuk pembangunan rumah ibadah dan santunan anak yatim di 15 desa di Aceh Barat (lokasi tambang MIFA) dan pembangunan masjid dan mushola di Desa Napal Putih (lokasi tambang Titan).

During 2012, ABM Investama was also active in conducting and counseling of public health, such as Posyandu coaching and Posyandu cadres training at Desa Sebamban Baru, Sebamban Lama, Bunati, Trimartani and Mangkalapi around TIA mining site in South Kalimantan, socialization of HIV/AIDS prevention and handling at the workplace, and health counseling for medical workers on handling emergency situations for women in labour and infants with abnormalities. Collaborating with the Health Office, CK and TIA provided oral health and gums treatment and education at several villages in Sungai Loban District, TIA mining site.

Social and Religious ProgramSocial and religious programs are conducted either in the form of compensation, donations to social and religious activities, as well as emergency relief for natural disasters.

In 2012, CK donated tableware for Balai Adat Dayak. TIA provided emergency relief in form of nine basic needs to the residents affected from a tidal wave in Tanah Bumbu in March 2012. This assistance was delivered to the Tanah Bumbu Regency Disaster Relief Agency, South Kalimantan.

In religious aspects, ABM Group provided assistance for conducting the National XXVI MTQ at South Kalimantan Province Level held in Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan and supported numbers of orphanages (Nur Ananda Putri, Bakti Pertiwi, Yatama), Pondok Pesantren Petela Bumi, and the underprivileged at some villages around PT Riau Bara Harum (RBH) mining site. Donations and equipment for mosques, musholas, and Quranic study centers were also distributed in the same location. balai pengajian. Aids were provided in form of physical facilities for construction of houses of worship and donations for the orphanage in 15 villages in West Aceh (MIFA mining site), as well as construction of mosque and mushola in Napal Putih Village (Titan mining site).

Page 138: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

136 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Grup ABM juga aktif dalam berbagai kegiatan perayaan keagamaan seperti Idul Fitri, Maulid Nabi, Natal dan Tahun Baru. Safari Ramadhan dan Buka Puasa Bersama dengan jamaah dan pengurus beberapa masjid dilakukan di desa-desa di sekitar lokasi tambang ATA Ulin. Sementara penyerahan hewan kurban secara rutin tiap tahun dilakukan di beberapa masjid sekitar lokasi tambang RBH di Desa Kelesa, Desa Siambul, Desa Usul, KBM di Desa Tani Harapan, Tani Makmur, dan Cinta Warga, TIA di Desa Lingkar Tambang, serta 5 desa di sekitar lokasi tambang ATA Ulin.

Program Pemuda dan Olah Raga Program lain yang dilaksanakan oleh Grup ABM adalah memberikan bantuan untuk kegiatan-kegiatan di bidang kepemudaan dan olah raga. Sepanjang tahun 2012, Grup ABM memberikan bantuan antara lain untuk kegiatan Karang Taruna Bina Remaja-Desa Trimartani, kegiatan “Tanbu Bhayangkara Adventure Trail 2012”, kegiatan turnamen olah raga sepak bola, bola voli dan bantuan alat-alat olahraga di sekitar lokasi-lokasi tambang.

ABM Group is also active in various religious activities such as Eid, the Prophet’s Birthday, Christmas and New Year. Safari Ramadhan and Breaking the fast together with worshipers and mosque officials events are conducted in several villages around ATA Ulin mining site. In addition, submission of sacrificial animals are routinely performed each year to some mosques around RBH mining site at Kelesa Village, Siambul Village, Usul Village; KBM mining site at Tani Harapan Village, Tani Makmur Village, and Cinta Warga Village; TIA mining site at Lingkar Tambang Village, and 5 villages around ATA Ulin mining site.

Youth and Sports ProgramAnother program held by ABM Group is providing assistance for activities under the youth and sports program. Throughout 2012, ABM Group supported activities such as Karang Taruna Bina Remaja-Desa Trimartani, “Tanbu Bhayangkara Adventure Trail 2012”, soccer and volley ball tournaments, and sports equipment in locations near by mining sites.

Page 139: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

137

Lingkungan Hidup

Operasional yang AmanSebagai warga korporasi yang bertanggungjawab, ABM Investama berkomitmen untuk melakukan kegiatan penambangan yang memenuhi standar pengelolaan lingkungan di lokasi proyeknya. Kegiatan penambangan batubara yang dilakukan di dalam Grup ABM mengacu pada UU dan peraturan yang berlaku di Indonesia yang mengatur pembuangan material dan limbah ke dalam lingkungan atau lainnya yang terkait dengan perlindungan lingkungan.

Grup ABM telah melaksanakan prosedur, sistem dan program pengelolaan lingkungan dan telah memiliki prosedur lingkungan terkait dengan pengelolaan dan pemantauan sampah tambang, antara lain pengendalian sedimen, pengendalian emisi debu, pengelolaan hidrokarbon, pengelolaan limbah berbahaya, penggunaan material lifting, pencegahan dan pengendalian tumpahan produk minyak, penanaman pohon, pemisahan kompos organik dan sampah domestik, kualitas udara, kualitas air dan prosedur lainnya. Selain itu, Grup ABM juga telah memformulasikan rencana pemulihan dan rehabilitasi pertambangan sesuai dengan tujuan, fungsi dan susunan

The Environment

Safe Operations As a responsible corporate citizen, ABM Investama stands firm in its commitment to have mining operations that meet environmental management standards in all of its project locations. Coal mining activities carried out by the ABM Group are in compliance with laws and regulations applicable in Indonesia that regulates the disposal of materials and wastes into the environment, and on other matters related to environmental protection.

ABM Group dutifully implements environmental management procedures, systems and programs, and has its own environmental procedure in place for the management and monitoring of mining waste, among others: sediment control, dust emissions control, hydrocarbon management, hazardous waste treatment, material lifting utilization, oil spill prevention and control, greening activities, segregation of organic compost and domestic refuse, air and water quality, and other procedures. In addition, the ABM Group has formulated a mining rehabilitation and recovery plan that pays heed to land purpose, function, and composition as laid out by the

Reswara melalui Tunas Inti Abadi (TIA), telah berhasil menanam +/- 170.000 pohon di area seluas 160 Ha di desa Sebamban Baru, Kec. Sungai Loban, Kalimantan Selatan dengan berbagai jenis pohon seperti sengon, meranti, ulin, trembesi, mahoni, jabon, jambu mete dan petai.

Reswara through Tunas Inti Abadi (TIA) has planted approximately 170,000 trees in the area of 160 acres at Sebamban Baru village, Sub-district of Sungai Loban, South Kalimantan with various kind of trees such as sengon, meranti, ironwood, tamarind, mahogany, jabon, cashew nuts and stink bean.

Page 140: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

138 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

tanah yang ditentukan oleh Pemerintah. Kebijakan yang diambil bertujuan untuk mengendalikan pembuangan asam pertambangan, pengendalian sedimen pada limpasan air dari wilayah pertambangan, pengelolaan hidrokarbon dan hasil limbah.

Pembuangan limbah berbahaya dipantau setiap hari. Grup ABM telah menunjuk pihak ketiga berlisensi untuk mengelola penampungan dan penyimpanan pembuangan limbah beracun dan berbahaya. Saat ini perusahaan telah memperoleh sertifikasi ISO 14001:2004 bagi sistem pengelolaan lingkungan.

Dampak dari kegiatan operasional jasa kontraktor tambang bagi pembuangan asam pertambangan terhadap lingkungan dipantau secara internal setiap hari, sedangkan oleh kontraktor pihak ketiga dua kali dalam setahun. Kegiatan operasional pertambangan juga dipantau dua kali dalam setahun oleh pihak berwenang. Seluruh pelanggan Grup ABM di bidang kontraktor tambang telah memperoleh Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang telah disetujui, Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang disetujui lembaga yang berwenang bagi wilayah konsesi mereka.

Kementerian ESDM bersama KLH mengawasi kepatuhan Perusahaan terhadap UU dan peraturan lingkungan di Indonesia serta melaksanakan on-site testing pada lokasi proyek setiap kuartalnya. Secara umum, Grup ABM Investama telah mematuhi UU dan peraturan Indonesia mengenai lingkungan yang berlaku dan tidak tercatat adanya dampak lingkungan yang signifikan.

government. Policies introduced are intended to control the disposal of acid mine wastewater, sediment control and run off from mining locations, as well as hydrocarbon and waste management.

The disposal of hazardous waste is monitored on a daily basis. ABM Group has appointed a licensed third party to manage the collection, storage and disposal of hazardous and toxic wastes. The Company currently has secured the ISO 14001:2004 certification for its environmental management system.

The impact exerted by the operational activities of contract mining services towards the environment with regard to the disposal of acid mine wastewater is monitored internally on a daily basis, while for third party contractors monitoring is carried out biannually. Mining operations are also monitored twice a year by an authorized party. All ABM Group customers in the contract mining sector have obtained approval for their Environmental Impact Analysis (Amdal), Environmental Management Plan (RKL) and Environmental Monitoring Plan (RPL) from the authorized agency for their respective concession areas.

The Energy and Mineral Resources Ministry and the Environmental Ministry jointly oversee Company compliance with environmental laws and regulation in Indonesia, and conduct on-site testing on a quarterly basis. ABM Investama Group in general has complied with environmental legislation that prevails in Indonesia and has a commendable environmental track record.

Page 141: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

139

Lingkungan yang Lestari Masalah lingkungan hidup merupakan suatu hal yang kompleks karena berkaitan dengan persoalan lain seperti kemiskinan, tata kelola perusahaan yang baik, ekonomi, dan sosial. Oleh karenanya, penanganan masalah lingkungan hidup memerlukan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, dunia usaha, maupun kelompok masyarakat yang peduli terhadap lingkungan hidup.

Sustainable EnvironmentEnvironmental concerns are crucial as they are associated with other aspects such as poverty, good corporate governance, the economy and social affairs. In view of this, efforts to address environmental concerns require the full support of various parties, including the government, business sector, and environmental community groups.

Page 142: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

140 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Grup ABM sangat peduli akan kelestarian lingkungan hidup. Selama tahun 2012, peran aktif dalam hal pelestarian lingkungan diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan antara lain: Sewatama memberikan bantuan 2.000 (dua ribu) bibit tanaman produktif di Gunung Halimun, SSB melakukan penanaman pohon di sekitar lokasi kantor, dan Reswara melalui TIA memberikan bantuan dana untuk pembelian bibit tanaman/pohon guna mendukung penanaman sejuta pohon di di daerah Desa Bunati dan Desa Dermaga, serta memberikan bantuan fasilitas kebersihan berupa 48 bak sampah bagi masyarakat di Desa Mangkalapi, Bunati, Sebamban Lama, Sebamban Baru, dan Trimartani.

Kepedulian Grup ABM juga ditunjukkan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Perusahaan mendorong praktik green office dengan menjalankan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) misalnya menghemat pemakaian kertas dengan mencetak yang perlu saja, melakukan daur ulang kertas menghemat pemakaian energi listrik dengan penghematan penggunaan lampu diruang kerja/ruang pertemuan/umum terutama yang mendapat eksposur terhadap energi matahari, serta menghemat pemakaian air dengan memanfaatkan air sungai dan mengurangi pengambilan air tanah.

Contoh lain adalah pembangunan gudang logistik CKB yang ramah lingkungan di Samarinda, Banjarmasin dan Cakung. Dengan menggunakan lampu LED dan skylights, total penghematan energi listrik di 3 lokasi gudang dapat mencapai ±55.000 kwh/bulan dibandingkan lampu konvensional. Manfaat lain dari lampu LED adalah lebih efisien, nyaman dipakai, dan awet sehingga mengurangi limbah.

ABM Group is profoundly aware of the need to protect the environment. During 2012, the group demonstrated an active environmental role: Sewatama provided 2000 (two thousand) seedlings of productive plants in Mount Halimun; SSB initiated a tree planting around its office premises; and Reswara through TIA provided financial support for the purchase of plant/tree seedlings in support of the ‘one million tree planting’ project in the villages of Bunati and Dermaga, and contributed hygiene facility in the form of 48 garbage bins for communities in the villages of Mangkalapi, Bunati, Sebamban Lama, Sebamban Baru, and Trimartani.

ABM Group’s concern for the environment is also evident in how its daily activities are conducted. The Company promotes the concept of green office by applying the 3R (Reduce, Reuse, Recycle) principle, among others through the prudent use of paper that is only printed out when necessary, paper recycling, energy conservation through the efficient use of lighting in office/meeting/general rooms mainly spaces with sufficient exposure to sunlight, and water conservation by making use of river water and reducing groundwater extraction.

Another example is the development of environment-friendly logistics warehouses of CKB in Samarinda, Banjarmasin and Cakung. By using LED lights and skylights, total electric energy savings in 3 warehouse locations can reach ± 55,000 kwh/month compared to conventional lamps. Another benefits of LED lighting are that it is more efficient, comfortable, and durable thereby reducing waste.

Page 143: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

141

Praktik ketenagakerjaan di dalam Grup ABM pada dasarnya mengacu kepada Peraturan Ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.

Kerja dan Hubungan KerjaSejalan dengan perkembangan bisnis perusahaan yang ada, jumlah karyawan dalam Grup ABM dari tahun ke tahun senantiasa meningkat. Sampai akhir tahun 2012, Grup ABM telah memiliki 9.027 orang karyawan. Keberadaan perusahaan-perusahaan dalam Grup ABM di berbagai lokasi di Indonesia ini secara langsung telah memberikan dampak positif berupa penyediaan lapangan kerja dan kesempatan usaha baru bagi penduduk setempat.

Labor practices within ABM Group essentially refer to the manpower laws and regulations applicable in Indonesia.

Employment and Work RelationsIn line with Company business expansion, the number of employees hired by ABM Group has continually increased overtime. By the end of 2012, ABM Group is supported by 9,027 employees. The existence of companies within ABM Group in different locations across Indonesia has brought about direct and positive impact whereby local communities now have greater access to employment and new business opportunities.

Praktik KetenagakerjaanLabor Practices

ABM Group contributes to the provision of employment and business opportunities for local residents.

Grup ABM berkontribusi dalam penyediaan lapangan kerja dan kesempatan usaha bagi penduduk sekitar.

““

Page 144: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

142 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

In developing its business activities in regions, companies under ABM Group have created ample job opportunities for the local community in order to meet Company needs. To develop skilled workers, on-site training (OST) among others has been conducted in its most recent project at the MIFA mine site in West Aceh. Some 74 local residents from 6 villages (Sumber Batu, Balee, Buloh, Reudeup, Pucok Reudeup, Seumambek) around the mining location have participated in this program. MIFA Meulaboh has completed training programs in 3 work areas – heavy equipment operator (23 persons), basic mechanics (40 persons), and basic computer office application (11 persons). Nine out of 74 training participants have been recruited by the Company, responsible for operating heavy equipment within the CK MIFA area.

ABM Group strives to consistently fulfill its obligations as a business entity, to provide guarantee of workplace safety, and adequately make use of all available information channels to deliver the necessary information to employees. The Company makes it a point to refrain from resorting to lay-offs, but should this be unavoidable it must be executed in a fair and non-discriminatory manner in adherence to existing labor policies.

Work Conditions and Employee Social SecurityRegardless of the location of its operating area, ABM Group makes sure that work conditions are conducive for its employees in compliance with laws and regulations and consistent with international standards. As part of an effort to ensure the well-being of employees and protect the safety of current personnel, while ensuring employment certainty, ABM Investama has introduced a health care insurance program for current employees and members of their families, conduct regular medical check-ups, provide the Jamsostek employee social security scheme, life insurance, fixed fee retirement plan (PPIP), a defined benefit pension plan (PPMP), long-term employment benefit as well as other allowances and facilities.

All ABM Investama business units/segments have fulfilled their obligations to conform to the Regional and Provincial Minimum Wage Standard in all work areas adjusted according to the salary standard of their respective province.

Dalam mengembangkan kegiatan usahanya di daerah, perusahaan-perusahaan dalam Grup ABM memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat lokal sesuai dengan tingkat kebutuhan perusahaan. Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan kegiatan OST (On Site Training) di proyek terbarunya di lokasi tambang MIFA Aceh Barat. Sebanyak 74 orang anggota masyarakat dari 6 desa (Sumber Batu, Balee, Buloh, Reudeup, Pucok Reudeup, Seumambek) di sekitar area tambang mengikuti kegiatan ini. MIFA Meulaboh telah menyelesaikan pelatihan di 3 bidang, yaitu operator alat berat (23 orang), dasar-dasar mekanika (40 orang), dan dasar-dasar aplikasi komputer untuk kantor (11 orang). Sembilan dari 74 orang peserta pelatihan tersebut sudah direkrut oleh perusahaan dan bekerja mengoperasikan berbagai unit alat berat di area CK MIFA.

Grup ABM berupaya agar senantiasa memenuhi kewajibannya sebagai perusahaan, memberikan jaminan keamanan kerja, dan menggunakan semua saluran informasi secara memadai untuk memberikan informasi kepada pekerja. Perusahaan sangat menghindari praktik PHK, namun apabila langkah ini harus diambil akan dilakukan secara adil dan tidak diskriminatif, sesuai ketentuan ketenagakerjaan yang berlaku.

Kondisi Kerja dan Jaminan Sosial PekerjaDimanapun lokasi operasinya berada, Grup ABM memastikan kondisi kerja yang layak bagi karyawannya, sesuai hukum perundangan dan konsisten dengan instrumen internasional. Sebagai salah satu upaya untuk memberikan kesejahteraan dan melindungi keselamatan karyawan yang masih aktif serta memberikan jaminan kepastian bagi karyawan, ABM Investama menyelenggarakan program jaminan pelayanan kesehatan karyawan aktif dan keluarganya, pemeriksaan medis berkala, Jamsostek, Asuransi Jiwa, Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), program imbalan kerja jangka panjang, serta berbagai tunjangan dan fasilitas lainnya.

Seluruh unit/segmen bisnis ABM Investama telah memenuhi kewajiban Upah Minimum Regional dan Upah Minimum Provinsi di seluruh area kerja yang disesuaikan dengan standar pengupahan di provinsi masing-masing.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Page 145: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

143

Survei Kepuasan Karyawan secara berkala diselenggarakan dan hasilnya digunakan untuk perbaikan yang diperlukan. Selain itu, ABM Investama juga mengikuti survei gaji untuk memastikan bahwa remunerasi yang diberikan kepada karyawannya sesuai standar industri.

Dialog SosialSampai dengan akhir tahun 2012, terdapat serikat pekerja dalam anak perusahaan ABM Investama, yaitu Serikat Pekerja SSB yang memiliki jumlah anggota 547 orang karyawan dan menjadi anggota Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik & Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Serikat pekerja tersebut bergabung dalam Serikat Pekerja Tingkat Nasional yang diakui sah menurut Undang-undang dan dapat berafiliasi pada organisasi sejenis di tingkat internasional sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan politik bebas aktif Negara Republik Indonesia.

The Employee Satisfaction Survey is conducted periodically and the results are used to initiate the necessary improvements. In addition, ABM Investama also keeps track of salary surveys to ensure that remuneration provided to its employees is according to industrial standards.

Social DialogueBy the end of 2012, a labor union has been established in SSB, an ABM Investama subsidiary. The labor union consists of 547 employee members, which is also a member of the Indonesian Federation of Metal, Electronics and Machinery Labor Unions. The labor union is part of the National Labor Union officially registered according to existing laws and may affiliate with similar organizations at the international level providing it does not contradict with the free and active political approach applied by the Republic of Indonesia.

Page 146: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

144 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Perlindungan KonsumenConsumer Protection

Excellent services and protection of consumer interests are our top priority.

Layanan terbaik dan perlindungan terhadap kepentingan konsumen menjadi prioritas utama kami.“

PT RESWARA MINERGI HARTAMA (Reswara)Memahami akan pentingnya arti pelanggan, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal, maka Reswara bersungguh-sungguh dalam memberikan nilai tambah kepada para pelanggan. Untuk mewujudkan kesungguhan tersebut Reswara melakukan hal-hal berikut:

- Menemukenali dan mendefinisikan harapan, keinginan, kebutuhan, persyaratan dan hal-hal yang dianggap penting oleh pelanggan.

- Menyusun standar-standar kualitas produk sesuai dengan Kebijakan Manajemen Mutu sehingga menghasilkan produk/jasa sesuai dengan mutu yang disyaratkan oleh pelanggan.

- Menjaga dan meningkatkan hubungan baik dengan pelanggan serta memberikan pelayanan terbaik kepada

PT RESWARA MINERGI HARTAMA (Reswara)Fully cognizant of the importance of customer satisfaction, for both its internal and external customers, Reswara makes all effort to generate added value for its clients. To demonstrate its commitment, Reswara has taken the following measures:

- Identify and define expectations, needs, wants, requirements and other matters that customers consider important.

- Determine product quality standards according to the Quality Management Policy in order to produce products/services that meet the quality standards expected by customers.

- Improve and maintain good relations with customers and provide the best possible level of services to all

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Page 147: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

145

seluruh pelanggan termasuk didalamnya memberikan respon kepada setiap keluhan pelanggan dengan penuh perhatian dan tanggung jawab.

- Memberikan informasi yang relevan sesuai hubungan bisnis dengan Perusahaan sehingga masing-masing pihak dapat membuat keputusan atas dasar pertimbangan yang adil dan wajar.

- Adil atau tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon pelanggan secara proporsional dan tidak mengarah untuk memberikan keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara apapun.

- Membuat kerjasama yang terbuka, berimbang dan saling menguntungkan (win-win solution) dengan tidak melanggar pedoman, prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

- Saling menghormati dan membangun komunikasi yang intensif dengan pelanggan untuk memperoleh kesepahaman yang lebih baik guna memperoleh solusi terbaik dalam rangka pencapaian hasil yang optimal.

- Menghindari praktik Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) guna menjaga berlangsungnya kerjasama yang hubungan baik yang didasarkan pada penerapan prinsip-prinsip GCG.

- Melaksanakan audit dan survei kepuasan pelanggan untuk mengevaluasi sejauh mana kinerja perusahaan di mata pelanggan.

Untuk memastikan bahwa program-program ini dijalani dengan efektif maka Perusahaan akan menyiapkan peninjauan, evaluasi serta dokumentasi kegiatan pada akhir tahun program berjalan.

PT CIPTA KRIDATAMA (CK)Ketentuan dalam perjanjian pengerjaan kontrak pertambangan disusun mengikuti kaidah-kaidah dasar pertambangan meliputi aspek Keselamatan Kerja dan Lingkungan tambang, aspek sosial, produktifitas serta efisiensi biaya. Di dalam kontrak juga disebutkan secara tegas lingkup kerja, kewajiban serta hak dari masing-masing pihak. Adapun jaminan produksi, Keselamatan Kerja, Aspek Sosial dan Lingkungan secara berkala dilakukan rekonsiliasi antara pihak kontraktor dan pelanggan. Dalam hal pemenuhan kepuasan pelanggan, CK menyelenggarakan Survei Kepuasan Pelanggan setiap enam bulan sekali. Pada survei terakhir, CK mencapai nilai 3,5 dari skala 4. Hasil survei menjadi masukan bagi CK untuk terus meningkatkan pelayanan kepada konsumen.

customers including by responding to every customer complaint in a responsive and responsible manner.

- Provide relevant information according to business relations with the Company in a way that allows each party to make decisions based on fair and reasonable considerations.

- Fair and non-discriminatory means equal treatment to all prospective customers in a proportionate manner and not intended to specially benefit certain parties in any manner whatsoever.

- Foster open, balanced and mutually beneficial cooperation (win-win solution) that does not violate existing guidelines, procedures, as well as laws and regulations.

- Mutual respect and intensive communication with customers in order to achieve a better understanding for the purpose of seeking the best solution to achieve optimal results.

- Avoid the practice of collusion, corruption, and nepotism in order to maintain cooperation and good relations grounded in the principles of GCG.

- Conduct audits and customer satisfaction surveys to evaluate company performance from the customer’s perspective.

To ensure that these programs are effectively implemented, the Company shall make the necessary preparations for reviews, evaluations, and documentation of activities at the end of a current program year.

PT CIPTA KRIDATAMA (CK)Provisions in the contract mining work agreement is prepared by following the basic rules in mining, which includes aspects such as Work Safety and Mining Environment, social aspects, productivity and cost efficiency. The contract also explicitly mentions the scope of work, obligations and rights of each party. The guarantee of production, Work Safety, Environmental and Social Aspects are periodically reconciled between the contractor and the customer. To meet customer satisfaction, CK conducts a Customer Satisfaction Survey once every six months. In the last survey, CK reached a score of 3.5 on a scale of 4. The survey results serve as an input for the CK to continue improving its services to customers.

Page 148: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

146 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

PT SANGGAR SARANA BAJA (SSB)Kontrak-kontrak dengan pelanggan dan vendor secara jelas memuat ketentuan yang melindungi kepentingan SSB maupun pelanggan dan vendor terkait. Pada umumnya garansi yang diberikan adalah selama satu tahun atau jumlah jam penggunaan tertentu. SSB juga secara rutin setiap tahun menyelenggarakan survei pelanggan untuk mendapatkan umpan balik mengenai pelayanan yang telah diberikan kepada pelanggan. Untuk vendor, SSB menyediakan fasilitas hotline yang ditangani langsung oleh Komite Etik SSB.

Lebih dari itu, guna mengelola ekspektasi pelanggan, SSB telah menyediakan tempat dan fasilitas untuk perwakilan pelanggan di lokasi kantor SSB sehingga mereka bisa memonitor pengerjaan proyek secara langsung. SSB meyakini bahwa dengan menyediakan layanan yang tulus, hubungan baik dengan pelanggan dan vendor akan terus terjaga dan menghasilkan kerjasama yang saling menguntungkan.

PT SUMBERDAYA SEWATAMA (Sewatama)Untuk memberikan perlindungan kepada konsumen, Perusahaan memberikan jaminan kepuasan pelanggan melalui berbagai macam cara yaitu:1. Penyediaan Sewatama Quick Response Team sebagai

dedikasi penyelesaian trouble shooting mesin pelanggan sewaktu-waktu.

2. Hotline number 24 jam, sebuah sarana untuk membantu menyelesaikan masalah teknis yang dialami oleh pelanggan.

3. Penghitungan kepuasan layanan melalui Survei Kepuasan Pelanggan dan Survei dan Indeks Kesetiaan Pelanggan.

4. Memberikan jaminan performa, kualitas daya yang dihasilkan, jaminan kehandalan alat-alat, layanan operator, mekanik dan jaminan ketersediaan suku cadang dimanapun wilayah operasional pelanggan.

5. Memberikan jaminan dukungan layanan dimanapun lokasi pelanggan berada melalui people, system, teknologi dan infrastruktur yang sangat memadai.

Kontrak-kontrak yang dibuat, termasuk dengan PLN, umumnya memiliki garansi hasil kinerja dimana Sewatama menyediakan tenaga listrik dalam persentase hasil daya yang ditentukan melalui pembangkit listriknya. Selain itu, Sewatama juga menyetujui untuk menyediakan kelebihan kapasitas produksi, antara 110% sampai dengan 130%

PT SANGGAR SARANA BAJA (SSB)Contracts with customers and vendors contain clear provisions that protect the interests of SSB’s customers and vendors. In general, warranty is given for one year or a certain hours of usage. Every year, SSB also regularly organizes a customer survey to get feedback on the services delivered to customers. For vendors, SSB provides a hotline which is handled directly by the Ethics Committee of SSB.

Furthermore, in order to manage customer expectations, SSB has provided a place and facility for customers at its representative office locations that enable them to directly monitor the project progress. SSB believes that by providing its services with sincerity, its relationships with customers and vendors will continue to be maintained and result in a mutually beneficial cooperation.

PT SUMBERDAYA SEWATAMA (Sewatama)In order to protect its consumers, the company guarantees customer satisfaction through several ways, as follows:

1. Providing a dedicated Sewatama’s Quick Response Team for trouble shooting of customer’s equipment when required.

2. 24 hours hotline number, a facility to assist customer’s technical problems.

3. Valuing satisfaction of service through the Customer Satisfaction and loyalty survey and index.

4. Providing guarantee of performance, quality of the power produced, guarantee of equipment reliability, machine, and guarantee of spareparts availability in any of the customer’s operational areas.

5. Guaranteeing service supports wherever the customer locations are, through people, system, technology, and high reliability of infrastructure.

Contractual agreements entered into, including with PLN, normally include a warranty on work outcomes in which Sewatama shall supply electricity according to the capacity output determined by its power generators. In addition, Sewatama also agrees to provide a production capacity surplus of between 110% and 130% from the identified

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Page 149: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

147

dari faktor yang ditentukan, untuk jam sibuk dan pada periode permintaan tertinggi. Menurut kontrak ini, Sewatama diharuskan menyediakan jasa instalasi dan de-instalasi, jasa bantuan dan operasional serta pemeliharaan untuk peralatan generator yang disewakan kepada PLN. Sewatama harus membayar denda apabila hasil daya Sewatama memerlukan bahan bakar dengan tingkat yang melebih batas, terjadi keterlambatan, atau tidak dapat menghasilkan hasil daya yang sesuai dengan ketentuan. Perjanjian dengan PLN umumnya memiliki jangka waktu 6-12 bulan, atau lebih panjang, dan mengharuskan Sewatama untuk menyediakan jaminan pelaksanaan. Pada akhir perjanjian ini PLN dapat memperpanjang atau menghentikan kontrak.

Untuk pelanggan di luar PLN (utilitas dan non-utilitas), Sewatama melakukan pengaturan pembagian puncak sehingga pelanggan dapat memperoleh akses tenaga listrik pada saat permintaan tinggi, tanpa harus melakukan investasi yang besar untuk membangun pembangkit tenaga listrik atau mengimplementasikan kapasitas puncak yang besar untuk memproduksi tenaga listrik lebih besar. Sewatama berkomitmen bahwa jumlah peralatan generator yang disediakan bagi pelanggan didasarkan pada hasil kinerja yang dijamin sesuai dengan kontrak yang bersangkutan.

PT CIPTA KRIDA BAHARI (CKB)CKB membuat kontrak-kontrak dengan pelanggan dengan mengikuti ketentuan standar perdagangan dari Asosiasi Logistics Freight Forwarding Indonesia. Seluruh kapal yang digunakan untuk melayani pelanggan telah memiliki asuransi Protection & Indemnity dan Hull & Machinery Insurance, CKB juga memiliki Transport Liability Insurance yang melindungi kerusakan atau kehilangan barang milik pelanggan akibat kesalahan pada proses pengangkutan atau penyimpanan di gudang oleh CKB. Untuk memastikan penanganan yang baik atas keluhan pelanggan, CKB memiliki Customer Relationship Management (CRM). Selain itu setiap satu tahun sekali CKB mengadakan Survei Kepuasan Pelanggan sehingga senantiasa dapat meningkatkan layanannya kepada pelanggan.

factors, during peak hours and times when demand is highest. According to the contract, Sewatama has the obligation to provide installation and deinstallation services, assistance and operational services, as well as maintenance of generators on lease to PLN. Sewatama must pay a penalty in the event that its capacity output requires fuel that exceeds the limit, as well as for delays, or the inability to generate the required capacity output as set forth in the agreement. Contracts signed with PLN in general cover 6-12 months or more, and make it an obligation for Sewatama to provide an implementation warranty. Upon expiry of contracts with PLN, they may either be extended or terminated.

For customers other than PLN (utility and non-utility), Sewatama regulates power distribution during peak hours that allows customers to continue to access electricity supply even during high demand without having to make substantial investments in developing power plants or implementing significant peak capacity in order to generate more power. Sewatama makes all efforts to ensure that the number of generators supplied to customers is based on performance outcomes guaranteed according to the respective contracts.

PT CIPTA KRIDA BAHARI (CKB)CKB Logistics meticulously prepares contracts entered into with customers by complying with policies on trade standards set by the Association of Logistics Freight Forwarding Indonesia. All vessels deployed for the delivery of services to customers are covered by Protection & Indemnity and Hull & Machinery Insurance. CKB Logistics are also covered by Transport Liability Insurance that protects customer-owned goods from damage or loss due to mishandling during the shipment process or warehouse storage carried out by CKB Logistics. To guarantee the appropriate handling of customer complaints, CKB Logistics has established the Customer Relationship Management (CRM). In addition, CKB Logistics conducts an annual Customer Satisfaction Survey in order to continually improve services offered to customers.

Page 150: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

148 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Kesehatan, Keselamatan Kerja & LingkunganHealth, Safety and Environment

ABM Group adopts an integrated HSE management system aimed at reaching a zero accident rate.

Grup ABM menerapkan rancangan sistem manajemen K3L terpadu dengan tujuan untuk mencapai tingkat kecelakaan kerja nihil.

““

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Kesehatan, keselamatan kerja dan Lingkungan (K3L) merupakan bagian dari kegiatan perusahaan (organisasi) untuk mencegah dan menangani potensi risiko yang timbul terkait kesehatan, keselamatan kerja dan dampak pada lingkungan. ABM Investama telah menerapkan suatu sistem manajemen K3L yang diberlakukan di seluruh unit usahanya, namun demikian setiap unit usaha masih dimungkinkan untuk menambahkan kebijakan dan pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan, lingkungan operasional, dan produk/jasa masing-masing anak perusahaan.

K3L di ABM InvestamaMeskipun tidak memiliki kegiatan operasional di lapangan, ABM Investama tetap menerapkan K3L di dalam posisinya sebagai induk perusahaan. Pedoman Perilaku ABM

Health, Safety and Environment (HSE) is part of corporate (organization) activities to prevent and deal with potential risks associated with occupational safety and health, and environmental impact. ABM Investama has a HSE management system in place in all of its business units. Nevertheless, every business unit is allowed to exercise discretion in adopting additional policies and approaches most suitable for the needs, operational environment and products/services of the respective business unit.

HSE in ABM InvestamaAlthough it does not engage in field operations, ABM Investama has consistently applied the HSE concept in its position as the parent company. ABM Investama’s Code

Page 151: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

149

Investama secara spesifik mengatur ketentuan umum mengenai hal ini. Berikut pedoman terkait keselamatan dan kesehatan kerja: 1. ABM dan Anggota ABM wajib memelihara dan menjaga

lingkungan kerja yang sehat dan kondusif dalam mendukung produktifitas.

2. Anggota ABM dilarang menjual, membuat, menyalurkan, memiliki menggunakan zat dan obat-obatan terlarang di tempat kerja.

3. Anggota ABM dilarang keras meminum minuman keras atau minuman yang mengandung alkohol selama bekerja, berada di atas atau di dekat barang/harta milik Perseroan.

4. Anggota ABM dilarang menyimpan/menggunakan senjata api atau senjata berbahaya lain pada jam kerja ditempat kerja kecuali sudah mendapat persetujuan dari Direksi dan merupakan bagian dari pekerjaan.

5. Anggota ABM senantiasa turut berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dimanapun ABM beroperasi.

Terkait lingkungan, Anggota ABM berkomitmen untuk melakukan upaya yang terbaik dan optimal dalam rangka melakukan perlindungan terhadap lingkungan hidup dan mengatur pengelolaan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

K3L di Grup ABM InvestamaUntuk menjamin kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan dari Grup ABM Investama maupun pihak lain yang terlibat dalam aktivitas di lingkungan operasi Grup, serta untuk mengamankan sumber produksi, proses produksi, alat produksi dan lingkungan kerjanya, maka seluruh anak perusahaan dalam Grup ABM Investama menerapkan rancangan sistem manajemen K3L terpadu dengan tujuan untuk mencapai tingkat kecelakaan kerja nihil, serta tidak ada hal yang membahayakan atau merugikan masyarakat, maupun yang dapat merusak lingkungan dimanapun Grup ABM Investama beroperasi.

Pengelolaan K3L dilakukan berdasarkan ketentuan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat melalui Pengawasan oleh Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia. Dengan diterbitkannya PP No. 50 tahun 2012 tanggal 12 April 2012 tentang penerapan sistem manajemen K3, Grup ABM Investama memastikan keselarasannya dengan implementasi sistem manajemen K3 berbasis OHSAS 18001:2007 terkait kesehatan dan keselamatan dan ISO 14001:2004 terkait lingkungan.

of Conduct specifically lays out general policies with regard to this matter. Occupational safety and health (OHS) guidelines are as follows: 1. ABM and its members have the obligation to maintain

and preserve a healthy and conducive working environment for enhancing productivity.

2. ABM members are prohibited from selling, producing, distributing, possessing and using illegal drugs and substances at the workplace.

3. ABM members are prohibited from imbibing intoxicants or other alcoholic beverages during working hours, or while operating or near Company-owned assets.

4. ABM members are prohibited from keeping/using firearms or other dangerous weapons during working hours at the workplace except upon prior approval from the Board of Directors and considered as part of work requirement.

5. ABM members must consistently assume an active role in protecting the environment in any ABM operating area.

With regard to the environment, ABM members stand firm by the commitment to do their best in conserving the environment through prudent management that minimizes the risk of environmental destruction and pollution as governed in prevailing laws and regulations.

HSE in ABM Investama GroupTo guarantee health, safety and environmental protection, the ABM Investama Group and other parties involved in activities conducted within the Group’s working environment, and in order to secure all production resources, production processes, production equipments and the workplace, every subsidiary under ABM Investama Group must adopt an integrated HSE management system aimed at reaching a zero accident rate, and ensuring there is nothing dangerous or harmful to the society, or damaging the environment wherever the ABM Investama Group operates.

HSE is managed in accordance with manpower policies as well as OHS regulations issued by the local labor office under the supervision of the Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia. Pursuant to Government Regulation No. 50/2012 dated 12 April 2012 on the implementation of OHS management system, the ABM Investama Group ensures alignment of its OHS management system with OHSAS 18001:2007 related to safety and health, and ISO 14001:2004 concerning the environment.

Page 152: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

150 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Sistem Manajemen K3L Terpadu Sistem manajemen K3L mendukung penerapan kebijakan K3L dan pengembangan berkelanjutan dengan menyediakan kerangka kerja dan pendekatan yang konsisten untuk mengelola berbagai hal penting terkait K3L. Pendekatan ini turut berperan untuk memastikan kegiatan bisnis dapat dilaksanakan dengan sikap yang bertanggung jawab dalam hal keselamatan, kesehatan, lingkungan, dan sosial agar dapat mencegah kecelakaan, cedera, penyakit terkait-tempat kerja, polusi, dan kerusakan aset. Selain itu, pendekatan ini juga membina karyawan dan masyarakat untuk terus berkembang dan ikut menjaga perusahaan tetap baik.

Sistem manajemen K3L terpadu telah diterapkan di anak-anak perusahaan, sebagai berikut:1. Di tahun 2012, PT Tunas Inti Abadi (TIA) sebagai

anak perusahaan dari PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) mulai menerapkan sistem manajemen terpadu K3L atau Integrated Management System (IMS) untuk OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001 di kegiatan operasional tambangnya di Sebamban, Kalimantan Selatan. Sebagai bagian dari penerapan IMS, TIA menggandeng PT ALSYSS sebagai konsultan untuk pendampingan sertifikasi IMS yang ditargetkan akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2013 oleh pihak ketiga.

2. PT Media Djaya Bersama (MDB) sebagai anak perusahaan dari Reswara sedang memulai pembentukan sistem manajemen terpadu K3L atau IMS of OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001 untuk diterapkan di kegiatan operasional tambangnya di Meulaboh, Aceh Barat dan Nagan Raya, keduanya berada di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

3. PT Cipta Krida Bahari (CKB):a. CKB telah memiliki sistem manajemen standar

internasional terintegrasi mutu (ISO 9001:2008) dan K3 (OHSAS 18001:2007) sejak 2007.

b. PT Alfa Trans Raya (ATR) telah memiliki sertifikasi sistem manajemen standar internasional terintegrasi mutu (ISO 9001:2008), K3 (OHSAS 18001:2007), lingkungan (ISO14001:2004), ISM Code dan ISPS Code.

c. PT Baruna Dirga Dharma (BDD) belum memiliki sertifikasi sistem manajemen standar internasional terintegrasi mutu (ISO 9001:2008), K3 (OHSAS 18001:2007), lingkungan (ISO 14001:2004), ISM Code dan ISPS Code.

Integrated HSE Management System The HSE management system supports the implementation of HSE policies and sustainable development by ensuring consistency in terms of framework and approach for managing various key elements related to HSE. This mechanism also helps guarantee that business activities are conducted responsibly with regard to the safety, health, environment and social dimensions for the prevention of work-related accidents, injuries and illnesses, pollution and damage to assets. In addition, this approach also allows employees and communities to grow and develop, and to contribute in creating sound business operations. The HSE integrated management system has been applied in the following subsidiaries:1. In 2012, PT Tunas Inti Abadi (TIA) as a subsidiary of PT

Reswara Minergi Hartama (Reswara) has introduced an integrated HSE management approach known as Integrated Management System (IMS) for OHSAS 18001, ISO 14001 and ISO 9001 for its mining operations in Sebamban, South Kalimantan. As part of IMS implementation, TIA has brought in PT ALSYSS as consultant for facilitation of IMS certification scheduled for implementation by a third party by mid-2013.

2. PT Media Djaya Bersama (MDB) as a subsidiary of Reswara is in the process of establishing an integrated HSE management system or IMS for OHSAS 18001, ISO 14001 and ISO 9001 to be applied in its mining areas in Meulaboh, West Aceh and Nagan Raya, both located in the province of Nanggroe Aceh Darussalam.

3. PT Cipta Krida Bahari (CKB):a. CKB has obtain quality management system

(ISO9001:2008) and OHSAS18001:2007 since 2007. b. PT Alfa Trans Raya (ATR) has established an

international standard management system integrated with quality (ISO 9001:2008), OHS (OHSAS 18001:2007), the environment (ISO 14001:2004), ISM Code and ISPS Code.

c. PT Baruna Dirga Dharma (BDD) has not yet obtain an international standard management system certification for quality (ISO 9001:2008), OHS (OHSAS 18001:2007), the environment (ISO 14001:2004), ISM Code and ISPS Code.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Page 153: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

151

4. PT Cipta Kridatama (CK) sudah mendapatkan sertifikasi ISO 9001: 2008 untuk Manajemen Mutu, OHSAS 18001: 2007 untuk Manajemen K3, dan ISO 14001: 2004 untuk Manajemen Lingkungan.

5. PT Sanggar Sarana Baja (SSB) menerapkan sistem manajemen K3L secara konsisten berdasarkan OHSAS 18001:2007 untuk K3 dan ISO 14001:2004 untuk sistem Manajemen Lingkungan.

6. PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) menerapkan sistem manajemen K3L OHSAS 18001:2007 dan sistem Manajemen Kualitas ISO 9001:2008.

Sosialisasi K3LGuna memastikan penerapan K3L secara baik, Grup ABM Investama melakukan sosialisasi kepada karyawan melalui berbagai kegiatan, seperti:1. Pelatihan penyegaran berisi penanaman kesadaran

mengenai K3.2. Melaksanakan inspeksi keselamatan rutin 3. Melaksanakan audit internal dan eksternal OHSAS

18001:2007 dan 14001 untuk anak perusahaan yang sudah memiliki sertifikasi.

4. Memberikan Safety Talk di setiap Pre Work Briefing. 5. Memutar video mengenai mengemudi yang aman.6. Melaksanakan pelatihan keselamatan seperti

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), JSA, PPE, pemadam kebakaran.

7. Memberikan Penjelasan Keselamatan kepada Subkontraktor.

8. Melaksanakan Latihan Darurat.9. Melaporkan kinerja K3 kepada pelanggan yang

meminta.10. Membuat panduan bagi seluruh karyawan terkait K3

dengan memasang tanda-tanda keamanan di berbagai area.

11. Mengundang karyawan baru untuk mengikuti pelatihan keselamatan dasar.

12. Pelatihan keamanan spesifik untuk proyek-proyek tertentu.

4. PT Cipta Kridatama (CK) has obtained the ISO 9001: 2008 certification for quality management, OHSAS 18001: 2007 for OHS management, and ISO 14001: 2004 for environmental management.

5. PT Sanggar Sarana Baja (SSB) has consistently applied an HSE management system based on OHSAS 18001:2007 for OSH and ISO 14001:2004 for environmental management.

6. PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) has adopted an HSE management system based on OHSAS 18001:2007 and ISO 9001:2008 on quality management system.

HSE SocializationTo ensure the effective implementation of the HSE concept, ABM Investama Group has socialized the adoption of this approach to its employees through the following activities:1. Refresher training for instilling awareness on HSE.

2. Routine safety inspections. 3. Internal and external audit of OHSAS 18001:2007 and

14001 for subsidiaries with certifications.

4. Safety talks during every pre-work briefing. 5. Video screening on safe driving tips.6. Safety trainings, including on first aids, JSA, PPE, fire

drills.

7. Safety briefings for subcontractors.

8. Emergency drills. 9. Report on OHS performance upon request from client.

10. Provide directions for all employees related to HSE by placing workplace signs in appropriate locations.

11. Engage new employees in basic safety training.

12. Specific safety trainings for certain projects.

Page 154: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

152 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Kecelakaan KerjaWork Accidents

Anak Perusahaan

Jumlah KecelakaanNumber of Accidents Subsidiaries

2012 2011 2010

CK CK

Kecelakaan kerja yang berakibathilangnya waktu kerja

1 1 0 Accidents that result in lost of working hours

Kematian akibat kecelakaan kerja 0 0 0 Deaths due to work accidents

CKB CKB

Kecelakaan kerja yang berakibathilangnya waktu kerja

2 0 3 Accidents that result in lost of working hours

Kematian akibat kecelakaan kerja 0 0 0 Deaths due to work accidents

SEWATAMA SEWATAMA

Kecelakaan kerja yang berakibathilangnya waktu kerja

3 2 1 Accidents that result in lost of working hours

Kematian akibat kecelakaan kerja 0 0 0 Deaths due to work accidents

SSB SSB

Kecelakaan kerja yang berakibathilangnya waktu kerja

0 4 8 Accidents that result in lost of working hours

Kematian akibat kecelakaan kerja 0 0 0 Deaths due to work accidents

RESWARA RESWARA

Kecelakaan kerja yang berakibathilangnya waktu kerja

0 1 - Accidents that result in lost of working hours

Kematian akibat kecelakaan kerja 0 0 - Deaths due to work accidents

Pengelolaan Lingkungan Grup ABM Investama senantiasa berupaya mencapai dan merealisasikan pelaksanaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terbaik di setiap kegiatan operasionalnya dengan mematuhi segala peraturan yang berlaku di bidang lingkungan hidup yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan tambang.

Environmental Management ABM Investama Group works toward ensuring the best possible manner of environmental management for every operational activity in compliance with existing environmental laws and regulations related to the management of mining locations.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Page 155: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

153

A. Grup Reswara Pada triwulan ke-4 tahun 2012, MDB melalui anak

perusahaannya yaitu MIFA dan BEL mulai melakukan pemantauan lingkungan hidup mengacu ke dokumen AMDAL dan RKL/RPL yang telah disetujui oleh Pemerintah dengan menggandeng pihak UPTD Banda Aceh dalam melakukan analisa laboratorium. Hasil pemantauan lingkungan yang dilakukan secara rutin di lokasi proyek TIA dan MDB dan analisa laboratorium dari pihak ketiga yang bersertifikat menerangkan bahwa TIA dan MDB telah memenuhi standar baku mutu.

B. Cipta Krida Bahari (CKB) Pada tanggal 29 Juni 2012, dalam rangka HUT Kodam

VI Mulawarman ke 54 dan Hari Jadi Kabupaten Banjar ke 62, CKB Banjarmasin berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong massal dengan membersihkan area selokan di depan kantor yang dipenuhi dengan rumput dan ilalang. Kegiatan gotong royong ini melibatkan perwakilan dari setiap departemen di CKB Banjarmasin beserta anggota TNI Polri setempat. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.30 selama kurang lebih 2,5 jam ini mendapat apresiasi positif dari perwakilan Kantor Dinas Kabupaten Banjar.

C. Cipta Kridatama (CK) Selama tahun 2012, CK telah melaksanakan kegiatan

nursery (pembibitan), hydroseeding (penanaman bibit cover crop dengan cara disemprot dengan unit truk) dan re-plantation (penanaman kembali) pada lahan/area pasca kegiatan operasional penambangan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengacu kepada UU No.4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang, dan sesuai dengan Dokumen AMDAL, yaitu Dokumen RKL dan RPL yang menyebutkan lahan terganggu akibat kegiatan pembukaan tanah harus ditanami kembali sesuai dengan tanaman peruntukannya. Diantara bibit

A. Reswara Group In the fourth quarter of 2012, MDB through its

subsidiaries, MIFA and BEL, has initiated environmental monitoring activities in conformity with environmental-related documents - AMDAL and RKL/RPL – approved by the Government through cooperation with the Banda Aceh UPTD implementation unit for conducting a laboratory analysis. Results from routine monitoring carried out at TIA and MDB project sites and the laboratory analysis conducted by a certified external party have shown that TIA and MDB have met the necessary quality standards.

B. Cipta Krida Bahari (CKB) On 29 June 2012 in commemoration of the 54th

anniversary of Kodam VI Mulawarman military area command and the 62nd anniversary of Banjar District, CKB Banjarmasin has participated in a large-scale community clean-up project for clearing drains around office premises covered in weed and grass. The activity involved representatives from every department within CKB Banjarmasin together with the local police and military. Conducted from 8.30 a.m., the activity which lasted for roughly 2.5 hours was highly appreciated by officials from the Banjar district office.

C. Cipta Kridatama (CK) Throughout 2012, CK has launched several re-greening

projects such as nursery development, hydroseeding (cover crop seed cultivation by spraying from trucks) and re-plantation on post-mining land/area. These activities are in conformity with Law No.4/2009 on Mineral and Coal Mining, Energy and Mineral Resources Ministerial Regulation No. 18/2008 on Reclamation and Mine Closure, as well as AMDAL documents consisting of the RKL and RPL plans that stipulate on the obligation to re-green disturbed land due to land clearance with suitable plant species. Among the plant species cultivated include Meranti, Johar, Gamalina and Teak. To restore soil nutrients of post-mining acreage, the Sengon and Acacia seedlings are sown as pioneer

Page 156: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

154 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

pohon yang ditanam yaitu : Meranti, Johar, Gamalina, Jati, dsb. Untuk memudahkan kembalinya unsur hara tanah pasca kegiatan penambangan ditanam pula bibit Sengon dan Akasia sebagai tanaman pelopor. Luas dari kegiatan penanaman sesuai dengan luas bukaan tanah hasil kegiatan operasional penambangan sebagaimana tercantum di Dokumen RKL dan RPL. Hasil kegiatan reklamasi telah mengembalikan area pasca penambangan kembali ke fungsinya semula dan menunjukkan peran dan tanggungjawab CK dalam program daya dukung lingkungan.

Selain kegiatan di atas, CK telah melakukan kegiatan pengelolaan Limbah B3 diantaranya yaitu dengan meminimalkan tumpahan hidrokarbon dari aktivitas Unit Pemeliharaan, serta melakukan kegiatan pengelolaan air asam tambang sehingga dapat dibuang ke lingkungan secara aman sesuai baku mutu lingkungan. Kegiatan ini dilakukan mengacu kepada Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1999 j.o. PP No.85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3, serta KepMen LH No.113 Tahun 2003 mengenai Baku Mutu air yang dibuang akibat kegiatan penambangan. Dengan kegiatan ini menunjukkan aktivitas operasional penambangan yang dilakukan oleh CK ramah terhadap lingkungan dan hasil dari kegiatan operasional penambangan selalu memenuhi baku mutu lingkungan. Untuk mendukung PROPER PT CK juga telah melakukan kegiatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dengan mengolah kembali air pencucian dari unit.

D. Sanggar Sarana Baja (SSB) Dalam rangka meningkatkan implementasi K3L, SSB

menjalin kerja sama dengan pihak luar yang antara lain mencakup:

a) Kerja sama peningkatan kesadaran karyawan yang dilakukan bersama beberapa pihak diantaranya:- Pelanggan SSB, seperti: Conocophillips, Total

EP, Freeport Indonesia, dll. Kerja sama ini lebih menekankan kepada cara kerja yang aman dengan melakukan beberapa pelatihan internal praktik kerja yang aman.

plants. The size of the revegetation area depends on the expanse of land cleared for mining operations as set forth in the RKL and RPL documents. Reclamation projects have managed to restore the original function of post-mining sites which reflect CK’s commitment and sense of responsibility in maintaining environmental capacity.

In addition to the foregoing activities, CK has also initiated various B3 (hazardous and toxic waste) management activities, including efforts to minimize hydrocarbon spills stemming from its Maintenance Unit operations, and acid mine water treatment before safe disposal to the environment in compliance with environmental quality standards. These activities are consistent with Government Regulation No. 18/1999 in conjunction with Government Regulation No. 85/1999 concerning Hazardous and Toxic Waste Management, and Environmental Affairs Ministerial Decree No. 113/2003 on Water Quality Standard for mining wastewater. They also demonstrate that mining activities carried out by PT CK are environmentally-friendly and the outcomes from these operations have never failed to meet environmental quality standards. To support PROPER, PT CK has mounted 3R (reduce, reuse, recycle) activities by re-processing mine water from the washpad.

D. Sanggar Sarana Baja (SSB) To ensure more effective HSE implementation, SSB has

forged cooperative ties with external parties, including the following:

a). Employee awareness building activities carried out jointly with several parties, including:- SSB customers, such as Conocophillips, Total

EP, Freeport Indonesia, etc. Cooperation places more emphasis on safe work methods by providing training on safe internal work practices.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Page 157: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

155

- Vendor SSB, seperti: Crosby, RS. Omni Internasional, 3M, Kimberly Clarke, dll. Kerja sama dengan para vendor juga menekankan praktik kerja yang aman kepada seluruh karyawan SSB.

b) Kerja sama dengan beberapa instansi publik dan pemerintahan seperti:- Pusdiklat Damkar Ciracas dalam rangka

peningkatan pengetahuan karyawan terhadap keadaan darurat.

- Dinas Pemadam Kebakaran dan PT. JIEP dalam rangka penanggulangan bersama keadaan darurat di lingkungan kawasan industri dan SSB.

- Dinas Lingkungan Hidup dalam rangka peningkatan implementasi pengelolaan lingkungan.

- Palang Merah Indonesia (PMI) dalam rangka kerja sama sosial dengan melakukan kegiatan rutin donor darah.

c) Pengelolaan sampah Sudah tersedianya tempat sampah untuk

karakteristik sampah yang berbeda, tempat sampah berwarna hijau untuk sampah umum, tempat sampah berwarna biru untuk sampah besi, dan tempat sampah berwarna merah untuk sampah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).

d) Pengelolaan limbah B3 dan non B3 Sudah tersedianya tempat pembuangan

sampah khusus B3 yang telah mendapat ijin dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta di lokasi divisi Fabrikasi dan Remanufaktur .

e) Pengelolaan bahan B3 dan non B3 Tersedianya MSDS di area-area kerja terutama di

area-area dimana banyak bekerja dengan bahan kimia.

- SSB vendors, such as: Crosby, Omni International Hospital, 3M, Kimberly Clarke, etc. Cooperation with vendors also focuses on safe work practices for all SSB employees.

b). Collaboration with several public agencies and government bodies, includes the following:- Ciracas fire-fighting training and education

center to enhance employees’ knowledge on emergency situations.

- Local fire department and PT. JIEP in joint emergency response in industrial zones and SSB.

- Local environmental office for improving environmental management.

- Social cooperation with Indonesian Red Cross in regularly organizing blood donation drives.

c) Waste management Availability of waste bins for different waste

characteristics i.e. green bins for general waste, blue bins for iron waste, and red bins for hazardous and toxic waste.

d) Management of hazardous and toxic waste as well as non-hazardous and toxic waste

Availability of specific landfills for hazardous and toxic waste that have been approved by the Indonesian Regional EnvironmentalAgency (BPLHD) Jakarta. These landfills are located in the Fabrication and Remanufacturing division.

e) Management of both hazardous and toxic non-hazardous and toxic materials

Availability of MSDS in the working areas, especially in areas that involve substantial use of chemicals.

Page 158: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

156 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

f) Program Pemonitoran Lingkungan Program pemonitoran lingkungan dilakukan bekerja

sama dengan pihak luar, dan rutin dilakukan 2 kali setahun untuk divisi Fabrikasi dan Remanufaktur. Beberapa program pemonitoran yang dilakukan adalah pengukuran suasana udara dalam dan luar ruangan, pengukuran air buangan domestik, serta pengukuran emisi sumber bergerak dan tidak bergerak.

g) Melakukan pemenuhan peraturan lingkungan, izin DPLH dan izin Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk bahan berbahaya beracun/B3. Izin TPS Limbah B3 sudah diperoleh dari BPLHD Jakarta

h) Melakukan pengukuran parameter lingkungan untuk pemenuhan peraturan perundang-undangan lingkungan (Laporan neraca limbah ke LH, pemonitoran kualitas udara di dalam dan luar ruangan, dan lain-lain). Untuk pemenuhan laporan UKL UPL, beberapa divisi sudah rutin melakukan pengukuran parameter lingkungan dua kali setahun.

i) Kampanye penghematan air, listrik, dan kertas, pemasangan tanda-tanda penghematan listrik dan air, penerbitan bulletin penghematan listrik dan air.

Pada tahun 2012 ini perusahaan telah mendapatkan beberapa ijin lingkungan, sebagai berikut:1) Ijin lingkungan untuk workshop Kuala Kencana

(No.660.1/194/BLH/2012) di keluarkan oleh Badan Lingkungan Hidup pemerintah kabupaten Mimika pada tanggal 13 Januari 2012.

2) Ijin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun untuk workshop Remanufaktur Balikpapan di keluarkan oleh walikota Balikpapan No.660/005/BLH-ITPSLB3/V/2012 pada tanggal 10 Mei 2012.

3) Ijin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun untuk workshop Fabrikasi Jakarta di keluarkan oleh Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No.67/B-3/2012 pada tanggal 19 Desember 2012.

f) Environmental Monitoring Program Environmental monitoring program is conducted

in collaboration with external parties, and regularly performed twice a year for the Fabrication and Remanufacturing Division. Several monitoring programs that has been conducted include measurement of indoor and outdoor air ambient, domestic waste water, and mobile and immobile source of emissions.

g) Conducting compliance with environmental regulations, DPLH and Temporary Trash Storage permits for the hazardous and toxic materials. The last permit was obtained from BPLHD Jakarta.

h) Measuring environmental parameters to comply with environmental legislation (waste balance report to LH, Indoor & Outdoor air quality monitoring, etc.). For the fulfillment of UKL UPL reports, some divisions routinely perform measurements of environmental parameters twice a year.

i) Water, electricity, and paper saving campaigns, placement of electricity and water savings signs, and issuance of electricity and water savings Bulletin.

In 2012 the company has received several environmental permits, as follows:1) Environment permit for the Kuala Kencana workshop

(No.660.1/194/BLH/2012) issued by the Environment Agency in Mimika district government on 13 January 2012.

2) Permit for the Temporary Storage of Hazardous and Toxic Wastes for the Balikpapan Remanufacturing workshop issued by the Mayor of Balikpapan No.660/005/BLH-ITPSLB3/V/2012 on 10 May 2012.

3) Permit for the Temporary Storage of Hazardous and Toxic Wastes for the Jakarta Fabrication workshop issued by the Governor of Jakarta Province No.67/B-3/2012 on 19 December 2012.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Page 159: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

157

E. Sumberdaya Sewatama Selama tahun 2012 Sewatama melaksanakan kegiatan-

kegiatan berikut:• Pembuatan dua dokumen Upaya Pengelolaan

Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) untuk proyek pembangunan PLTM di Gowa dan Toraja Utara Sulawesi Selatan oleh PT Nagata Dinamika yang merupakan anak perusahaan Sewatama.

• Pelaporan kegiatan pengelolaan lingkungan (UKL/UPL) dari PLTU Nagan Raya ke Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Nagan Raya.

• Pelaporan kegiatan pengelolaan lingkungan (UKL/UPL) dari Depo Surabaya ke Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo.

• Pengukuran terhadap emisi di beberapa wilayah kerja Sewatama.

E. Sumberdaya Sewatama In 2012, Sewatama has conducted the following

activities:• Prepared two documents – Environmental

Management Activities (UKL) and Environmental Monitoring Activities (UPL) – for the establishment of a micro-hydro power plant in Gowa and North Toraja in South Sulawesi by PT Nagata Dinamika, a Sewatama subsidiary.

• Reporting of environmental management activities (UKL/UPL) of the Nagan Raya steam power plant to the Nagan Raya district environmental office.

• Reporting of environmental management activities (UKL/UPL) of the Surabaya depot to the Sidoarjo District Environmental Agency.

• Emissions measurement of several of Sewatama’s operating locations.

Sertifikasi dan Penghargaan di bidang K3L yang dimiliki perusahaanCertificates and Awards HSE owned by Company

PenerimaAwardee

Nama PenghargaanName of Award

Lembaga PemberiInstitutions

PT Cipta Kridatama (CK)

CK-Gemida 4.000.000 jam kerja tanpa kecelakaan 4,000,000 man hours without accident (Zero Accident)

Penghargaan dari Gubernur Kalimantan Timur Award from the Governor of East Kalimantan

CK-MSJ 7.000.000 jam kerja tanpa kecelakaan 7,000,000 man hours without accident (Zero Accident)

Penghargaan dari Gubernur Kalimantan Timur Award from the Governor of East Kalimantan

CK-KBM 4.000.000 jam kerja tanpa kecelakaan 4,000,000 man hours without accident (Zero Accident)

Penghargaan dari Gubernur Kalimantan Timur Award from the Governor of East Kalimantan

CK-MHU 3.000.000 jam kerja tanpa kecelakaan 3,000,000 man hours without accident (Zero Accident)

Penghargaan dari Gubernur Kalimantan Timur Award from the Governor of East Kalimantan

CK TIA 4.000.000 jam kerja tanpa kecelakaan 4,000,000 man hours without accident (Zero Accident)

Penghargaan dari Gubernur Kalimantan Selatan Award from the Governor of South Kalimantan

CK TIA 7.000.000 jam kerja tanpa kecelakaan 7,000,000 man hours without accident (Zero Accident)

Penghargaan dari Gubernur Kalimantan Selatan Award from the Governor of South Kalimantan

CK KBM Piagam Penghargaan Nihil Kecelakaan Zero Accident Award

Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi RI - Ministry of Labor & Transmigration of the Republic of Indonesia

CK MHU Piagam Penghargaan Nihil Kecelakaan Zero Accident Award

Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi RI - Ministry of Labor & Transmigration of the Republic of Indonesia

CK TIA Piagam Penghargaan Nihil Kecelakaan Zero Accident Award

Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi RI - Ministry of Labor & Transmigration of the Republic of Indonesia

CK Gemida Piagam Penghargaan Nihil Kecelakaan Zero Accident Award

Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi RI - Ministry of Labor & Transmigration of the Republic of Indonesia

Page 160: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

158 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

PenerimaAwardee

Nama PenghargaanName of Award

Lembaga PemberiInstitutions

CK ABL "Juara Umum Internal Emergency Response Challenge antar Kontraktor PT Arutmin Indonesia Overall Champion of the Internal Emergency Response Challenge among PT Arutmin contractors

PT Arutmin Indonesia

CK Sungkai Piagam Utama Perak Keselamatan Pertambangan Silver Award for Mining Safety

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral/Dirjen Mineral dan Batu Bara - Ministry of Energy and Mineral Resources/Directorate General of Mineral and Coal

CK RBH Mempertahankan Sertifikat Integrated Management System OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001 Maintain the Integrated Management System OHSAS 18001, ISO 14001 and ISO 9001 Certification

PT SGS Indonesia

CK TITAN Mempertahankan Sertifikat Integrated Management System OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001 Maintain the Integrated Management System OHSAS 18001, ISO 14001 and ISO 9001 Certification

PT SGS Indonesia

CK HO Mempertahankan Sertifikat Integrated Management System OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001 Maintain the Integrated Management System OHSAS 18001, ISO 14001 and ISO 9001 Certification

PT SGS Indonesia

CK Balikpapan Mempertahankan Sertifikat Integrated Management System OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001 Maintain the Integrated Management System OHSAS 18001, ISO 14001 and ISO 9001 Certification

PT SGS Indonesia

PT Sanggar Sarana Baja (SSB)

SSB Fabrikasi Jakarta (Divisi Fabrikasi)

Sertifikat “For Contribution Receiving 4 million man hours South Sumatra NGL Plant Project” -

PT Tripatra

SSB Fabrikasi Jakarta (Divisi Fabrikasi)

Piagam Penghargaan Nihil Kecelakaan pencapaian 2.192.730 dari 1 Januari 2009 s.d. 31 Desember 2011 Zero Accident Award for achieving 2,192,730 from 1 January 2009 to 31 December 2011

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Government of DKI Jakarta Province

SSB Sanggata & Bengalon (Divisi Site Service)

Zero Accident Award pencapaian 2.964.287 dari 1 November 2002 s.d. 31 Desember 2011 Zero Accident Award for achieving 2,964,287 from 1 November 2002 to 31 December 2011

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Timur - Ministry of Labor and Transmigration of East Kalimantan

SSB Fabrikasi Jakarta (Divisi Fabrikasi)

Zero Accident Award pencapaian 2.192.730 dari 1 Januari 2009 s.d. 31 Desember 2011 Zero Accident Award for achieving 2,192,730 from 1 January 2009 to 31 December 2011

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta Ministry of Labor and Transmigration of DKI Jakarta Province

Page 161: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

159

PenerimaAwardee

Nama PenghargaanName of Award

Lembaga PemberiInstitutions

SSB Fabrikasi Jakarta (Divisi Fabrikasi)

Mempertahankan Sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001 versi 2004) Maintaining the Environment Management System Certification (ISO 14001 version 2004)

LRQA

SSB Batu Hijau (Divisi Site Service)

Sertifikat pencapaian 3 juta jam kerja aman tanpa hilang waktu kerja selama beroperasi di area PTNNT Certificate of achievement of 3 million man hours safety without losing working hours during operations at PTNNT area

PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT).

SSB Fabrikasi Jakarta (Divisi Fabrikasi)

Mempertahankan Sertifikat Sistem Manajemen K3 (OHSAS 18001 versi 2007) Maintaining the OHS Management System Certificate (OHSAS 18001 version 2007)

LRQA

PT Cipta Krida Bahari (CKB)

PT CKB Zero finding major untuk Surveillance Audit ISO9001 & OHSAS 18001 Zero finding major for Surveillance Audit ISO9001 & OHSAS 18001

PT SGS Indonesia

PT CKB BP Tangguh

Zero finding audit PROPER (penilaian peringkat kerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) Zero finding audit PROPER (assessment on the Company rank in Environment Management)

Kementerian Lingkungan Hidup RI - Ministry of Environment of the Republic of Indonesia

PT CKB Mendapatkan HSE PQ Audit report dengan Rating "B" Obtaining the HSE PQ Audit Report with "B" rating.

Total

PT CKB Mendapatkan sertifikat CHESM dengan rating "B" Obtaining CHESM certificate with "B" rating

CHEVRON

PT CKB Mendapatkan Surat Tanda Lulus verifikasi CSMS Obtaining the CSMS verification Passing Certificate

Salamander Energy Indonesia

PT CKB Mendapatkan sertifikat CHMSE dengan hasil di atas nilai minimum Obtaining the CHMSE certificate with above minimum result

ConocoPhillips

PT CKB Mendapatkan Tanda Lulus CSMS Obtaining the CSMS Passing Certificate

PT Pertamina Drilling Services Indonesia

Page 162: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

160 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

PenerimaAwardee

Nama PenghargaanName of Award

Lembaga PemberiInstitutions

PT Alfa Trans Raya (ATR)

PT ATR Mendapatkan sertifikasi ISO9001, ISO 14001 & OHSAS 18001 Obtaining the ISO9001, ISO 14001 & OHSAS 18001 certificates

Lloyd (LRQA)

PT ATR Mendapatkan Surat Tanda Lulus verifikasi CSMS Obtaining the CSMS verification Passing Certificate

EMP (Energi Mega Persada)

PT ATR Mendapatkan sertifikat CHESM dengan rating "B" Obtaining CHESM certificate with "B" rating

CHEVRON

PT ATR Mendapatkan sertifikat VHSE/MS Obtaining the VHSE/MS certificate

CNOOC

PT ATR Zero finding Major untuk Surveillance Audit 1 & 2 (ISO9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001) Zero finding Major for Surveillance Audit 1 & 2 (ISO9001, ISO 14001 and OHSAS 18001)

Lloyd (LRQA)

PT Sumber Daya Sewatama

PT SS 5,000,000 jam nihil kecelakaan kerja yang berakibat hilangnya waktu kerja5.000.000 zero accident resulting in loss of work time

Toka Tindung Gold Project North Sulawesi Indonesia

Rencana Pengembangan K3L

A. Reswara Pengembangan program K3L akan dilakukan melalui

kegiatan-kegiatan berikut:1. Membentuk sistem manajemen terintegrasi

(IMS) terkait K3L dan Kualitas untuk MDB dengan mengacu ke standar OHSAS 18001, ISO 14001 dan ISO 9001.

2. Memberikan pelatihan K3L di tempat kerja kepada karyawan seperti penanganan kebakaran ringan, penanganan kecelakaan ringan, dan Housekeeping di tempat kerja.

3. Melakukan sertifikasi Sistem Manajemen K3L untuk TIA dengan melibatkan pihak ketiga sebagai penilai.

B. Cipta Krida Bahari (CKB) Grup CKB berencana mengadakan pendidikan

mengenai peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit-penyakit ergonomis dan okupasi. Berkenaan dengan lingkungan, CKB akan mengadakan program penanaman kembali di kantor melalui program penghijauan dengan tanaman dalam ruang.

HSE Development Plans

A. Reswara HSE programs developments will be carried out

through the following activities:1. Establishing an Integrated Management System

(IMS) related with HSE and Quality for MDB, by referring to OHSAS 18001, ISO 14001 and ISO 9001.

2. Conducting HSE trainings for employees, with topics such as light fire handling, minor accidents handling, and Housekeeping at workplace.

3. Applying for HSE management system certification for TIA by involving third party assessor.

B. Cipta Krida Bahari (CKB) CKB Group plans to conduct education on health

promotion and prevention of ergonomics and occupational diseases. With regard to the environment, CKB will hold a replanting program in the office through reforestation program with plants in the rooms.

Page 163: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

161

C. Cipta Kridatama (CK) CK akan meningkatkan program pengelolaan K3 di area

kerja melalui kegiatan seperti: 1. Meningkatkan keselamatan kerja dan mencegah

terjadinya kecelakaan.2. Melakukan HSE Accountability, yang terdiri dari

kegiatan inspeksi area kerja, observasi setiap pekerjaan karyawan oleh setiap pengawas, dan Safety Talk harian semua karyawan.

3. Memonitor pertemuan K3L rutin yang dilakukan oleh manajemen dan semua karyawan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman semua karyawan.

4. Mengadakan 9 (sembilan) pelatihan K3L yang ditujukan untuk semua karyawan. Pelatihan ini terdiri dari HIRADC, Pertolongan Pertama dan Tanggap Kecelakaan, Kebersihan Tempat Kerja, Kesehatan dan Ergonomi, Investigasi Insiden, JSA, Inspeksi, K3 Pertambangan, dan Pengelolaan Lingkungan. Pengecekan terhadap kondisi fisik karyawan secara rutin dengan melakukan pengecekan tingkat kelelahan pada kondisi-kondisi kritis karyawan lelah dalam bekerja.

5. Mengadakan Kampanye Keselamatan secara rutin untuk mengingatkan karyawan akan pentingnya arti keselamatan dengan memasang poster, spanduk, rambu-rambu, dsb. Untuk mencegah terjadinya insiden kecelakaan jangka panjang, CK telah menerapkan program pencegahan kecelakaan jangka panjang di semua proyek dengan aktivitas-aktivitas yang berisiko tinggi.

D. Sanggar Sarana Baja (SSB) SSB terus melakukan perubahan serta peningkatan

baik strategi maupun program implementasi K3L dalam bentuk perencanaan QHSE di masing-masing Divisi dengan mengacu pada kebijakan QHSE dan HSE Objective tahun 2013. Sistem manajemen K3L OHSAS 18001 dan ISO 14001 yang sudah berjalan di perusahaan dan beberapa divisi selalu dipelihara dengan baik dan ditingkatkan konsistensi pelaksanaannya.

Program-program K3L ke depan akan lebih fokus pada perilaku berdasarkan keselamatan dengan melibatkan semua karyawan dalam menerapkan kartu observasi K3L dalam bentuk program SAPA (Safety Awareness Program) serta peran partisipasi dan konsultasi

C. Cipta Kridatama (CK) CK will enhance its HSE management programs in the

workplace through activities such as:1. Improving safety and preventing accidents.

2. Conducting HSE Accountability, which consists of work area inspection activities, observation of employees work by each supervisor, and Daily Safety Talk for all employees.

3. Monitoring regular meetings held by both management and employees to enhance their knowledge and understanding.

4. Conducting 9 (nine) HSE trainings for all employees. The trainings consists of HIRADC, First Aid and Emergency Response, Occupational Hygiene, Health and Ergonomics, Incident Investigation, JSA, Inspection, OSH Mining, and Environmental Management. Routine examination of employee physical condition by checking employees fatigue level in critical conditions when they are tired.

5. Conducting regular Safety Campaign to remind employees of the importance of safety by putting up posters, banners, signs, etc. To prevent long-term injury (LTI) incidents, CK has implemented a LTI Prevention Program (LPP) for all projects involving high-risk activities.

D. Sanggar Sarana Baja (SSB) SSB continues to make some changes and

improvements both in HSE strategy and implementation program in form of QHSE planning in each division by referring to the 2013 QHSE policies and HSE Objective. HSE Management System OHSAS 18001 and ISO 14001 that have been applied within the company and several divisions will continuously be maintained and its consistency in implementation be improved.

HSE future programs will focus on behavior based safety by involving all employees in implementing the HSE observation card under the SAPA program (Safety Awareness Program) and increasing participation and consultation in safety meetings, HSE Forum, HSE Fair/

Page 164: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

162 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

dalam safety meeting, HSE Forum, HSE Fair/Bulan K3 Nasional, pelatihan dan inspeksi K3L, assessment/audit, metode kerja standar dan peralatan kerja standar, dan Housekeeping/5S.

Implementasi program-program K3L yang lebih nyata di tempat kerja diharapkan bisa menurunkan angka kecelakaan dan mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja serta tidak mencemari lingkungan.

E. Sumberdaya Sewatama Program-program peningkatan kinerja K3L Sewatama

di tahun mendatang diantaranya adalah:1. Mengadakan Emergency Response Drill di 5

perwakilan area (Sumatera, Kalbar, Kaltim, Sulawesi, dan Papua) dengan melibatkan perwakilan dari seluruh lingkungan operasi Sewatama.

2. Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin (MCU) untuk seluruh karyawan pada triwulan ke-3, disertai dengan pelatihan singkat mengenai Penyakit Akibat Kerja dan Pola Hidup Sehat.

3. Memperoleh sertifikasi-sertifikasi seperti: Ahli K3 Umum, AK3 Listrik, AK3 Konstruksi, personel P3K, AK3 Migas, personel pemadam kebakaran kelas C, serta melakukan pelatihan ISO 14001 dan pelatihan internal auditor ISO 14001.

4. Melakukan pengukuran lingkungan kerja yang komprehensif di setiap area yang meliputi penerangan, kebisingan, kelembaban, temperatur dan pendeteksian gas untuk lokasi PLTMG.

5. Melakukan Site Leader Training yang berfokus kepada penggunaan dan fungsi Alat Pelindung Diri (APD) yang aman dan nyaman

6. Mempertahankan sertifikasi OHSAS 18001:2007 yang akan jatuh tempo sebagai bentuk komitmen manajemen untuk tetap mengutamakan Keselamatan di lingkungan kerja

7. Melakukan standarisasi penilaian risiko untuk setiap lokasi kerja.

National HSE Month, HSE trainings and inspections, assessment / audit, standardized work and equipment methods, and Housekeeping/5S.

A more realistic implementation of HSE programs in

the workplace is expected to reduce the number of accidents and prevent work accidents, occupational diseases as well as not polluting the environment.

E. Sumberdaya Sewatama Sewatama’s HSE improvement programs in the next

year among others include:1. Conducting Emergency Response Drill at 5

representative areas (Sumatra, West Kalimantan, East Kalimantan, Sulawesi and Papua) by involving Sewatama representatives from all sites.

2. Performing a regular health checks (MCU) for all employees in the third quarter, along with a brief training on Occupational Diseases and Healthy Lifestyle.

3. Obtaining certifications such as: General HSE Expert, Electricity AK3, AK3 Construction, First Aid personnel, AK3 Migas, class C fire department personnel, and conducting ISO 14001 and ISO 14001 internal auditor trainings.

4. Holding a comprehensive environmental assessment work in each area, which includes lighting, noise, humidity, temperature and gas detection for gas engine power plant.

5. Conducting Site Leader Training that focuses on safe and comfortable use and functions of personal protective equipments.

6. Maintaining OHSAS 18001:2007 certification that will due, as a commitment to stay on safety in the workplace.

7. Standardizing the risk assessment for each job site.

Page 165: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

163

KesukarelawananVolunteerism

HR with diverse expertise and work experience can give positive contributions to community development.

SDM dengan keahlian dan pengalaman kerja yang beragam dapat menjadi sumbangsih bagi pengembangan masyarakat.

““

Bulan Peduli Kanker AnakSemangat kesukarelawanan Grup ABM ditunjukkan didalam menopang program-program kesukarelawanan dalam grup TMT. Salah satunya disalurkan melalui program CSR PT Mahadana Dasha Utama (MDU), yang mendukung pendidikan terhadap anak-anak yang menderita kanker melalui Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) berupa sarana pendidikan yang manfaatnya dirasakan oleh lebih dari 20 anak-anak usia 0 – 16 tahun dari berbagai propinsi di Indonesia.

Donor DarahSatu donasi darah bisa menyelamatkan tiga nyawa. Semangat itu yang mendorong lebih dari 300 sukarelawan grup ABM untuk secara rutin dan sukarela setiap empat bulan sekali, melakukan donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia.

Caring with The Cancer ChildrenThe spirit of volunteerism of ABM Group shown in supporting volunteerism programs in the TMT Group. One of them is channeled through CSR program of PT Mahadana Main Dasha (MDU), which supports the education of children suffering from cancer through the Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) in form of educational facilities which benefit more than 20 children aged 0-16 year from various provinces in Indonesia.

Blood DonationOne blood donation can save three lives. This spirit has driven more than 300 volunteers of ABM Group to participate in blood donation held regularly every four months in collaboration with the Indonesian Red Cross Society.

Page 166: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

164 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Perbaikan Halte Bis SSB Bekerja sama dengan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) melakukan perbaikan 4 (empat) halte bis di Jakarta Timur yaitu halte Prumpung, Simpang Cacing, Masjid, dan Mediros. Kegiatan ini melibatkan karyawan SSB sebagai sukarelawan untuk melakukan kegiatan pengelasan dan pengecatan serta merupakan upaya untuk memupuk rasa kebersamaan dan kepedulian karyawan terhadap lingkungan sekitar.

1.000 buku untuk Tuna NetraBuku adalah jendela dunia. Menurut Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), setiap tahun di Indonesia ada sekitar 10.000 judul buku baru diterbitkan, namun hanya kurang lebih 150 judul buku Braille dan 120 judul buku audio digital yang diproduksi bagi komunitas tuna netra di Indonesia.

Berangkat dari latar belakang ini, sukarelawan Grup ABM yang terdiri dari karyawan beserta keluarga tergerak untuk menopang kegiatan pengadaan buku-buku Braile yang diprakarsai oleh Yayasan Mitra Netra melalui program “1.000 Buku Untuk Tuna Netra” yang dapat diakses oleh komunitas tuna netra di seluruh Indonesia. Sukarelawan melakukan pengetikan ulang buku yang hasil pengetikannya kemudian diolah kembali ke dalam media-media yang dapat dibaca dan diakses oleh tuna netra di seluruh Indonesia.

SSB Bus Station RepairWorking closely with the East Jakarta Transportation Department, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) repaired four (4) bus stops in East Jakarta areas, namely Prumpung, Simpang Cacing, Masjid, and Mediros. This activity involved SSB employees as volunteers to conduct welding and painting and served as an effort to foster employee solidarity and caring toward the surrounding environment.

1,000 books for the Visually ImpairedBooks are the window to the world. According to the Association of Indonesian Publishers (IKAPI), every year approximately 10,000 new book titles are published in Indonesia, but only around 150 titles of books are in Braille and 120 titles of audio books are digitally produced for the visually impaired community in Indonesia.

With this in mind, volunteers of ABM Group consisting of employees and their families moved to support the procurement of the Braille books through the “1,000 Books for the visually impaired” program which is initiated by Yayasan Mitra Netra. Volunteers retyped books to be further processed into media that can be read and is accessible for the visually impaired living across Indonesia.

Page 167: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

165

Program ini sebagai wujud kepedulian karyawan terhadap penyandang tuna netra di Indonesia, di samping juga mendukung inisiatif global dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional dan Hari Relawan Internasional yang jatuh pada bulan Desember 2012. Sebagai tahap awal, telah dihasilkan 30 judul buku yang melibatkan lebih dari 60 sukarelawan.

The program is a reflection of employee awareness toward people with visual impairment in Indonesia, while also supporting global initiatives to commemorate the International Disability Day and the International Volunteer Day which fell on December 2012. As a preliminary step, a total of 30 book titles were produced, involving more than 60 volunteers.

Testimoni Sukarelawan ABM:KELUARGA RONI KIAT

Keterlibatan keluarga kami sebagai sukarelawan dalam program “1.000 Buku untuk Tuna Netra” merupakan pengalaman yang sangat berharga. Program ini telah menumbuhkan sikap empati yang tinggi dalam diri anak kami, Rizki Ghaisan (9 tahun). Terima kasih kepada ABM yang sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk berbagi kepada sesama, khususnya mereka yang mempunyai keterbatasan penglihatan.

Testimony from ABM volunteer:Our family involvement as volunteers in the “1000 Books for the Blind” program is an invaluable experience. This program has nurtured high empathy in our son, Rizki Ghaisan (9 years). Thank you to ABM for giving us the opportunity to share with others, especially those who are visually impaired.

Page 168: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

166

Page 169: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

167

TataKelola PerusahaanCorporate Governance

Page 170: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

168 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Corporate GovernanceTata Kelola Perusahaan

I. GCG IMPLEMENTATION COMMITMENT Implementation of good corporate governance

(GCG) principles has become an integral part of ABM Investama’s operations since the beginning of its establishment. Although ABM Investama as a holding is a relatively new company, some of its subsidiaries have been in operations for decades and consistently uphold the integrity values and corporate governance principles in line with the core values instilled by the founder of TMT Group. The core values, which include integrity, continuous development, excellence, proactive, accountability, and teamwork, are communicated to all levels of the company to be understood and transformed into character and behavior of employees in performing their activities.

ABM Investama’s commitment to continuously implement the GCG principles has increased along with the change of its status to a public company since end of 2011. Following various

I. KOMITMEN PELAKSANAAN GCG Penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan

yang baik (GCG) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan usaha ABM Investama sejak awal Perusahaan didirikan. Meskipun ABM Investama sebagai holding merupakan perusahaan yang relatif baru, beberapa anak perusahaannya telah beroperasi selama puluhan tahun dan secara konsisten menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan prinsip-prinsip GCG sesuai nilai-nilai inti yang ditanamkan oleh pendiri Grup TMT. Nilai-nilai inti yang mencakup integritas, pengembangan berkelanjutan, keunggulan, proaktif, akuntabilitas, dan kerja sama kelompok disosialisasikan ke seluruh jajaran perusahaan sehingga dipahami dan menjadi karakter serta perilaku karyawan di dalam beraktivitas.

Komitmen ABM Investama untuk senantiasa menjalankan prinsip-prinsip GCG semakin meningkat seiring dengan perubahan statusnya menjadi perusahaan publik sejak akhir tahun 2011.

Guna menjamin efektivitas penerapan GCG yang berkelanjutan, selama tahun 2012 ABM Investama terus berupaya menyempurnakan kodifikasi dan perangkat-perangkat pendukung GCG.

To guarantee the continual effectiveness of GCG implementation, in 2012 ABM Investama has made a conscious effort to improve on its GCG codification and supporting instruments.

88,1%Nilai implementasi GCG ABM Investama berdasarkan penilai independen: Sangat Baik

ABM Investama’s GCG score according to independent assessor: Excellent

Page 171: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

169

Melanjutkan berbagai inisiatif penting yang telah diambil di sepanjang tahun 2011, di tahun 2012 ini ABM Investama terus menyempurnakan perangkat dan proses GCG yang ada di dalam perusahaan. Penerapan GCG secara konsisten dan konsekuen di setiap jenjang organisasi dan kegiatan operasional diyakini akan membantu Perusahaan dalam mencapai tujuan kesinambungan usaha jangka panjang dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

II. PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GCG ABM Investama menerapkan prinsip-prinsip GCG

ke dalam setiap aspek bisnis dan operasionalnya dengan mengacu pada pemenuhan 5 (lima) prinsip dasar GCG sesuai Pedoman Umum GCG yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), sebagai berikut:

a. Transparansi Keterbukaan dalam mengungkapkan informasi

yang material mengenai Perseroan dan

important initiatives that have been taken in 2011, in 2012 ABM Investama continued to refine the GCG elements and processes that exist within the company. Implementation of GCG at all levels of the organization and operations in a consistent and consequent manner will definitely support the Company in achieving business sustainability in the long term and provide added value for all stakeholders.

II. IMPLEMENTATION OF GCG PRINCIPLES ABM Investama implements the GCG principles in

each business and operational aspects by referring to the fulfillment of five GCG basic principles prepared by the National Committee for Corporate Governance (KNKG), as follows:

a. Transparency Openness in disclosing the material regarding

the Company and openness in the decision-

Page 172: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

170 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan yang relevan demi kepentingan Perseroan. Berkenaan dengan hal ini, Perusahaan telah menyediakan informasi untuk publik dan pemegang saham, yang disampaikan dalam bentuk Laporan Keuangan berkala dan Laporan Tahunan dua bahasa (Indonesia dan Inggris), paparan publik, media cetak dan elektronik, serta forum investor.

b. Akuntabilitas Pelaksanaan pengelolaan Perusahaan dapat

dipertanggungjawabkan dengan benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan Perusahaan tanpa mengabaikan kepentingan pemangku kepentingan. Hal ini antara lain terwujud dalam bentuk pelaporan Direksi kepada Dewan Komisaris mengenai rencana anggaran tahunan dan evaluasi bersama Direksi dan Komisaris atas kinerja keuangan Perusahaan, penyampaian laporan keuangan dan Laporan Tahunan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pembentukan Audit Internal dan penunjukan auditor eksternal.

c. Pertanggungjawaban Pelaksanaan pengelolaan Perusahaan

mematuhi peraturan dan perundang-undangan

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

making process relevant to the interests of the Company. In regard with this, the Company has provided information to public and shareholders, presented in form of periodic Financial Statements and bilingual Annual Reports (Indonesian and English), press release, printed and electronic media, and investor forums.

b. Accountability Implementation of Company management

can be held to account in an appropriate and measurable manner, consistent with the interest of the Company without disregarding the interest of stakeholders. Measure initiated among others are the Board of Directors’ reporting to the Board of Commissioners on the annual budget plan and joint evaluation of the Company’s financial performance, submission of financial statements and Annual Report to the Annual General Meeting of Shareholders, establishment of an Internal Audit and the appointment of an external auditor.

c. Responsibility Management of the Company complies with

prevailing laws and regulations, and fulfills

Page 173: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

171

yang berlaku dan melaksanakan tanggungjawab kepada masyarakat dan lingkungan untuk menjaga kesinambungan Perusahaan. Perusahaan merealisasikan hal ini melalui pelaksanaan program CSR dalam berbagai bidang.

d. Kemandirian/Independensi Pelaksanaan pengelolaan Perusahaan secara

profesional, independen tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan, tanpa ada dominasi dan intervensi dari pihak manapun. Salah satu bentuk pelaksanaan di dalam Perusahaan adalah komposisi Dewan Komisaris dan Komite Audit yang memiliki anggota independen.

e. Kewajaran Kewajaran dan kesetaraan di dalam memenuhi

hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehubungan dengan ini, Perusahaan telah menerapkan perlakuan yang setara kepada publik, otoritas, maupun pemangku kepentingan, serta memperhatikan hak dan kewajiban para karyawan secara adil dan wajar.

Company responsibilities toward society and the environment in order to maintain Company sustainability. The Company realizes this matter through implementation of CSR program in many areas.

d. Independence Company must be managed in a professional

and independent manner without any conflict of interest nor should there be any pressure from any party that contravenes with existing legislation, or domination and intervention from others. An example of implementation in the Company is the composition of Board of Commissioners and Audit Committee which have independent member.

e. Fairness Fairness and equality in fulfilling the rights of

stakeholders that should be in conformity with agreements and existing laws and regulations. With regard to this matter the Company applies equal treatment to the public, authorities, and stakeholders, and pays close heed to the realization of equal and fair rights and responsibilities for employees.

Page 174: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

172 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

III. ELEMEN GCG Guna menjamin efektivitas penerapan GCG yang

berkelanjutan, ABM Investama terus berupaya menyempurnakan kodifikasi dan perangkat-perangkat pendukung GCG sesuai peraturan pemerintah dan perundang-undangan yang berlaku. Pada tahun 2011, ABM Investama membentuk sebuah tim GCG yang ditugaskan untuk menyusun kodifikasi dan perangkat pendukung implementasi GCG yang mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, Peraturan Bapepam-LK, Peraturan Bursa Efek Indonesia, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), praktik-praktik terbaik di dunia bisnis serta nilai-nilai inti dan sifat-sifat kepemimpinan yang tumbuh dan mengakar kuat di lingkungan induk perusahaan yaitu TMT, yang telah menjalankan praktik GCG secara konsisten, untuk melengkapi elemen-elemen GCG sebagai berikut:

A. Piagam Tata Kelola Perusahaan Sebagai wujud komitmen bersama atas

penerapan GCG, maka pada tahun 2012 tim GCG mempersiapkan penyusunan Piagam Tata Kelola Perusahaan. Piagam ini menjadi landasan penerapan GCG dalam Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan, Pengendalian Risiko, Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi, Peraturan Perusahaan, Kebijakan Perusahaan, Prosedur Perusahaan (SOP), dan penilaian GCG. Piagam Tata Kelola Perusahaan disahkan pada tanggal 31 Januari 2013.

B. Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan Sebagai salah satu bentuk komitmen nya

dalam implementasi GCG, pada tanggal 21 Oktober 2011 Dewan Komisaris dan Direksi memberlakukan Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan. Pedoman ini memuat sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika bisnis ABM Investama dan etika kerja anggota ABM Investama yang disusun sesuai dengan nilai-nilai inti serta sifat-sifat kepemimpinan Perusahaan untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya perusahaan dalam mencapai

III. GCG ELEMENTS To guarantee the continual effectiveness of GCG

implementation, ABM Investama has made a conscious effort to improve on its GCG codification and supporting instruments in compliance with existing laws and regulations. In 2011, ABM Investama has established a GCG team assigned to formulate the codification and prepare the necessary supporting instruments for GCG implementation with reference to Law No. 40/2007 on Limited Liability Company Law No. 8/1995 concerning the Capital Market, Bapepam-LK Regulations, Indonesia Stock Exchange Regulations, Indonesian General Guidelines on Good Corporate Governance issued by the National Committee on Governance Policy (KNKG), best practices in the world of business as well as core values and leadership qualities that have been nurtured and deeply rooted within TMT as the parent company that has consistently implement GCG principles, to complete the GCG elements, which are:

A. The GCG Charter To fulfill the joint commitment on GCG

implementation, the GCG team in 2012 among others has prepared the GCG Charter. The Charter lays the foundation for GCG implementation embodied in the Code of Ethics and Conduct, Risk Control, Board of Commissioners and Board of Directors Manual, Company Regulations, Company Policies, Company Procedures (SOP) and GCG assessment. The GCG Charter was ratified on 31 January 2013.

B. Company Code of Ethics and Conduct As part of its commitment in implementing GCG

principles, on 21 October 2011 the Board of Commissioners and Board of Directors have introduced the Company Code of Ethics and Conduct. These guidelines contain a set of commitments that encompasses ABM Investama business and work ethics for any member of ABM Investama, which in line with Company’s Core Values and Leadership Traits, drawn up to influence, shape, regulate and transform behaviors in order to bring forth consistent outcomes compatible with the corporate culture that shall help the Company attain its stated

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 175: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

173

visi dan misi Perusahaan. Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan berlaku untuk anggota ABM Investama, yang mencakup seluruh karyawan serta Direksi dan Komisaris ABM Investama. Seluruh anggota ABM Investama diwajibkan untuk menandatangani dan memperbarui komitmen pribadi secara tahunan.

Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan ABM Investama mencakup aspek-aspek yang cukup luas meliputi diantaranya hubungan antara anggota ABM Investama, hubungan dengan pelanggan, pemasok dan mitra kerja, hubungan dengan anak perusahaan/perusahaan patungan, hubungan dengan Pemegang Saham, hubungan dengan Pemerintah, kemitraan dengan masyarakat sekitar, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3L), Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), benturan kepentingan, memberi dan menerima (gratifikasi), kesetaraan kesempatan kerja, kerahasiaan informasi, kepatuhan, pengawasan dan penggunaan aset, persamaan dan penghormatan pada hak asasi manusia dan perwakilan Perusahaan.

Sosialisasi Sosialisasi merupakan tahapan penting dari

penerapan Pedoman Etika dan Perilaku. ABM Investama berkomitmen untuk melaksanakan sosialisasi secara efektif dan menyeluruh dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Membangun komitmen bagi seluruh mitra kerja yang terkait dengan Perusahaan;

2. Mensosialisasikan dalam program orientasi karyawan sesuai dengan program yang diselenggarakan oleh Perusahaan dan penyegaran secara berkala bagi seluruh anggotanya;

3. Mengaitkan penerapan etika sebagai bagian tidak terpisahkan dari praktik bisnis dan penilaian kinerja seluruh anggota;

4. Mengembangkan Pedoman Etika dan Perilaku dan jika diperlukan dapat dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai kebijakan dan peraturan Perusahaan;

5. Memperkuat peraturan Perusahaan dengan sanksi atas pelanggaran yang terjadi dan membangun sistem untuk memantau penerapan Pedoman Etika dan Perilaku.

vision and mission. The Code of Ethics and Conduct is applicable to all members of ABM Investama, which includes all employees, the Board of Commissioners and Board of Directors of ABM Investama. All ABM Investama members are obligated to sign and renew their personal commitment on an annual basis.

ABM Investama’s Company Code of Ethics and Conduct covers a broad range of aspects including among others relations among ABM Investama members, relations with customers, suppliers and business partners, and relations with subsidiaries/joint ventures, shareholders and the government, as well as partnerships with nearby communities, occupational safety and health and the environment, right to intellectual property, conflict of interest, offering and acceptance of gratuities, equal employment opportunities, classified information, compliance, asset supervision and utilization, equality of and upholding human rights and Company representatives.

Socialization Socialization is an essential phase in the

application of the Code of Ethics and Conduct. ABM Investama is committed to ensure its effective and comprehensive implementation by paying heed to the following aspects:

1. Build the commitment to all business partners related to the Company;

2. Incorporate awareness-building into employee orientation consistent with programs conducted by the Company and periodic refresher sessions for all members;

3. Implementation of ethics as an inseparable element of business practice and performance evaluation of all members;

4. Enhance the Code of Ethics and Conduct, and if necessary may be spelled out further in various Company policies and regulations;

5. Strengthen Company regulations with sanctions for violations and build an effective system for monitoring the implementation of the Code of Ethics and Conduct.

Page 176: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

174 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

ABM Investama senantiasa mendorong kepatuhan terhadap standar etika dan berkomitmen untuk mengimplementasikannya, serta mewajibkan seluruh pimpinan dari setiap tingkatan dalam Perusahaan bertanggungjawab untuk memastikan bahwa Pedoman Etika dan Perilaku dipatuhi dan dijalankan dengan baik pada jajaran masing-masing.

Pelanggaran Apabila seorang anggota ABM Investama

menemukan bahwa sebuah keputusan atau tindakan inkonsisten dengan standar etika atau merasa ragu-ragu atas tindakan atau keputusan yang akan diambil atau merasa tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi-situasi tertentu, maka ia harus segera memberitahukan atau mengkonsultasikan hal tersebut secepat mungkin kepada atasan langsung. Jika hal ini tidak memungkinkan, maka ia dapat mendiskusikannya dengan atasan dari atasan langsung, Departemen Sumber Daya Manusia (SDM), Departemen Hukum, anggota Direksi, atau anggota Dewan Komisaris.

Sistem Pengaduan Pelanggaran Sebagai salah satu bentuk peningkatan

perlindungan terhadap pemangku kepentingan, ABM Investama berkomitmen untuk menyelesaikan setiap pengaduan pelanggaran atas Pedoman Etika dan Perilaku yang diajukan pemangku kepentingan, termasuk karyawan dan atau perwakilan pemangku kepentingan Perusahaan. Pengaduan pelanggaran disampaikan secara tertulis kepada Komisaris Independen. ABM Investama menjamin kerahasiaan identitas pelapor dan data pengaduan pelanggaran, serta memberikan perlindungan hukum pelapor.

Sistem pengaduan pelanggaran sedang disusun pada kuartal 1 sampai pertengahan tahun 2013.

Penghargaan dan Sanksi ABM Investama dapat memberikan penghargaan

kepada pihak-pihak yang dianggap memberikan keteladanan dalam penerapan Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan. Sebaliknya, ABM Investama juga menetapkan sejumlah konsekuensi atas pelanggaran, baik yang

ABM Investama consistently works toward ensuring compliance with ethical standards and stands by its commitment to implement these standards, and makes it compulsory for all executives from every Company management tier that the Code of Ethics and Conduct is well complied and implemented by the respective level.

Violation If an ABM Investama member finds that a

decision or action is inconsistent with ethical standards or is uncertain of an intended action or decision or has no inkling on what should be done under certain circumstances, the member should immediately inform or consult with his or her direct supervisor on the matter. If this is not possible, the member may discuss the matter with the superior of the direct supervisor, Human Resource Department, Legal Department, or a member of the Board of Directors or Board of Commissioners.

Whistleblowing System As part of an effort to heighten protection of

its stakeholders, ABM Investama committed to resolve any complaint concerning a breach of the Code of Ethics and Conduct lodged by a stakeholder, including employees and or representatives of the Company stakeholder. Violation complaints are submitted in writing to the Independent Commissioner. ABM Investama guarantees the confidentiality of informant identity and data of violations complaint, and will provide legal protection to the informant.

The whistleblowing system is being drafted in Q1 until first half of 2013.

Rewards and Sanctions ABM Investama may reward parties considered

to have demonstrated exemplary conduct on applying the Company Code of Ethics and Conduct. On the contrary, ABM Investama may also impose a number of consequences on a violation, either committed by a Company

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 177: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

175

dilakukan oleh mitra kerja Perusahaan maupun anggotanya. Anggota ABM Investama dapat dikenai tindakan-tindakan disipliner berupa teguran lisan maupun tulisan, peringatan keras dengan skorsing sampai pemutusan hubungan kerja sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan. Jika kondisi yang ada melibatkan pelanggaran hukum, permasalahan dapat diteruskan kepada pihak yang berwajib.

C. Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi

Pada akhir tahun 2011 Perusahaan telah mengeluarkan Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi melalui Keputusan Dewan Komisaris dan Direksi PT ABM Investama Tbk Nomor:004/ABM-BOC-BOD/XII/2011. Pedoman ini berisi kesepakatan antara Direksi dan Dewan Komisaris mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing organ untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar organ, menerapkan asas-asas GCG serta membangun kemandirian dalam membuat keputusan dan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan harapan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

D. Peraturan Perusahaan Peraturan Perusahaan ABM Investama telah

disahkan melalui Surat Keputusan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 229/2013 tanggal 20 Maret 2013 yang berlaku untuk jangka waktu dua tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan.

E. Kebijakan Perusahaan Komitmen ABM Investama untuk menegakkan

GCG di dalam perusahaan tercermin dalam kebijakan strategis yang diambil maupun cara perusahaan menjalankan praktik-praktik bisnisnya. Perusahaan meyakini bahwa penerapan prinsip GCG dalam hal-hal ini akan mendorong peningkatan kinerja Perusahaan dalam jangka panjang. Kebijakan Perusahaan yang diambil akan selalu memperhatikan Nilai-nilai Inti dan Sifat-sifat Kepemimpinan Perusahaan.

business partner or member. ABM Investama members may be liable to disciplinary actions in the form of verbal or written warning, harsh warning by suspension and even employment termination as governed in Company Regulations. If the situation involves a violation of the law, the matter shall be handed over to the authorities.

C. Board of Commissioners and Board of Directors Manual

By the end of 2011, the Company has established the Board of Commissioners and Board of Directors Manual through PT ABM Investama Tbk Board of Commissioners and Board of Directors Decree No:004/ABM-BOC-BOD/XII/2011. The Manual contains the agreement between the Board of Directors and Board of Commissioners on the duties, powers and responsibilities of the respective organ to improve the quality and effectiveness of inter-organ relations, implementation of GCG principles and building independence in decision-making and the effective discharging of their respective duties and responsibilities as expected by shareholders and other stakeholders.

D. Company Regulation ABM Investama Company Regulations were

ratified through Manpower and Transmigration Ministerial Decree No. 229/2013 dated 20 March 2013 that shall be applicable for two years from the date of its enactment.

E. Company Policies ABM Investama’s commitment to uphold

GCG within the Company is reflected in its strategic policies and business practices. The Company firmly believes that the consistent implementation of GCG principles in its strategic policies and business policies shall boost Company performance in the long run. The Company Policy taken out will always put into consideration the Core Values and Leadership Traits of the Company.

Page 178: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

176 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

F. Prosedur Perusahaan Seluruh kegiatan operasional di dalam ABM

Investama maupun anak perusahaannya berjalan dengan mengikuti Prosedur Perusahaan yang penyusunannya dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip GCG. Selanjutnya, Prosedur Perusahaan disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait untuk memastikan penerapan yang tepat pada setiap jenjang kegiatan. Dalam pelaksanaan Prosedur Perusahaan yang telah ditetapkan manajemen Perusahaan selalu terbuka kepada pihak-pihak yang ingin berkonsultasi dengan tujuan menjaga konsistensi penerapan Prosedur Perusahaan dan bahan perbaikan. Prosedur Perusahaan ditinjau secara berkala dan disempurnakan apabila diperlukan.

G. Penilaian Penerapan GCG Dalam upaya untuk terus meningkatkan kualitas

penerapan GCG di dalam perusahaan, sejak tahun 2011 ABM Investama menggunakan jasa konsultan independen untuk melaksanakan penilaian atas penerapan nilai-nilai GCG di dalam perusahaan. Penilaian untuk tahun 2012 kembali dilaksanakan oleh MUC Consulting Group. Kriteria dan metodologi yang digunakan dalam melakukan penilaian terhadap implementasi GCG meliputi 7 (tujuh) aspek pokok yaitu:

1. Hak Dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/RUPS

2. Kebijakan GCG3. Penerapan GCG4. Pengungkapan Informasi5. Manajemen Risiko6. Hubungan dengan Pemangku Kepentingan 7. Komitmen

Dari ketujuh aspek pokok tersebut, total nilai yang diperoleh ABM Investama pada tahun 2012 adalah sebesar 88,11 dari total nilai maksimal yaitu sebesar 100,00 yang setara dengan 88,11% sehingga secara keseluruhan hasil penilaian terhadap implementasi GCG mendapatkan predikat “Sangat Baik.” Pencapaian ini merupakan perbaikan yang signifikan dibandingkan tahun 2011 dimana nilai ABM Investama dinilai 47,7% oleh konsultan yang sama pada waktu melakukan penilaian awal.

F. Company Procedures All operational activities within ABM Investama

and its subsidiaries proceed according to Company Procedures that have been laid down in keeping with the principles of GCG. Furthermore, Company Procedures are continually informed to relevant parties to ensure that they are implemented accordingly in every activity level. In implementing existing Company Procedures, Company management has at all times ensured transparency with parties who wish to consult with the Company in order to maintain consistency in applying Company Procedures and as valuable input for improvements. Company Procedures are periodically reviewed and improved when necessary.

G. Assessments of GCG Implementation For the purpose of continual improvements

to the quality of GCG implementation in the Company, since 2011 ABM Investama has retained the services of an independent consultant to perform an assessment of the application of GCG principles within the Company. A GCG assessment for 2012 was again carried out by MUC Consulting Group. Criteria and methodology used in conducting the assessment covers 7 main aspects as follows:

1. Rights and Obligations of Shareholders/GMS2. GCG policy3. GCG implementation4. Disclosure5. Risk Management6. Stakeholders Relation7. Commitment

For the seven foregoing key aspects, ABM Investama in 2012 has managed to impressively score 88.11 out of the total maximum score of 100.00 or equivalent to 88.11%, thus on overall the assessment result on the Company’s GCG implementation earned an “Excellent” grade. This achievement is a significant improvement compared to 2011 where ABM Investama’s was scored 47.7% by the same consultant in the pre-evaluation.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 179: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

177

IV. PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Pelaksanaan GCG di ABM Investama dilakukan

secara menyeluruh dan konsisten pada setiap tingkatan di perusahaan, sebagaimana tercermin dalam beberapa tindakan di bawah ini:

Organ Perusahaan Perusahaan suatu badan hukum berbentuk

perseroan terbatas memiliki 3 (tiga) organ utama, yaitu:

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi bagi para pemegang saham.

2. Dewan Komisaris sebagai pengawas jalannya pengelolaan Perusahaan.

3. Direksi sebagai pengelola Perusahaan.

Pengelolaan perusahaan dilakukan oleh Direksi perusahaan dengan diawasi oleh Dewan Komisaris perusahaan. Di dalam pelaksanaan tugas pengelolaan perusahaan tersebut, Dewan Komisaris selaku organ perusahaan yang melakukan tugas pengawasan dibantu oleh Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Investasi. Sementara itu, Direksi dibantu oleh beberapa organ perusahaan lain seperti Audit Internal, Sekretaris Perusahaan, dan Hubungan Investor.

A. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RUPS merupakan organ perusahaan tertinggi

yang wewenangnya diatur oleh Undang-Undang dan Anggaran Dasar. RUPS memiliki wewenang untuk, antara lain, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan anggaran dasar perusahaan, menyetujui laporan keuangan, serta menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB).

IV. GCG IMPLEMENTATION The implementation of GCG in ABM Investama has

been conducted comprehensively and consistently in each level in the Company, as reflected in certain actions below:

Organs of the Company The Company as a legal entity in a form of limited

liability company has 3 (three) main organs, namely:

1. The General Meeting of Shareholders (GMS) as a forum for the highest decision making for shareholders.

2. The Board of Commissioners as the supervising party of the Company’s management.

3. The Board of Directors as the managing party of the Company.

The Company is managed by its Board of Directors and overseen by the Board of Commissioners. In carrying out management obligations, the Board of Commissioners as the company organ responsible for conducting the oversight function is assisted by the Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee and Investment Committee. Meanwhile, the Board of Directors is assisted by other company organs such as the Internal Audit, Corporate Secretary and Investor Relations.

A. General Meeting Of Shareholders (GMS) General Meeting of Shareholders (GMS)

represents the highest organ in the Company whose authority is governed by the regulations and Articles of Association. GMS has the authorities among others to appoint and terminate members of the Board of Commissioners and Directors, to evaluate performance of the Board of Commissioners and Directors, to approve amendments to the Company’s Articles of Association, to approve financial statements, and to establish amount of remuneration for the Board of Commissioners and Directors. GMS consists of Annual GMS and Extraordinary GMS.

Page 180: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

178 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Pada tahun 2012 ABM Investama menyelenggarakan RUPST pada tanggal 31 Mei 2012 yang memutuskan sebagai berikut:

1. a. Menyetujui Laporan Tahunan Perusahaan Tahun Buku 2011 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2011.

b. Mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) sesuai dengan Laporan No. RPC-2074 tanggal 22 Maret 2012 dengan pendapat “wajar dalam semua hal yang material”, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan selama Tahun Buku 2011.

2. Menyetujui Laba Bersih tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 415.740.000.000,- (empat ratus lima belas miliar tujuh ratus empat puluh juta Rupiah), dengan penggunaannya sebagai berikut:a. Perseroan tidak membagikan Dividen

Tunai dari Laba Bersih untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.

b. Sebesar Rp 1.000.000.000 (satu miliar Rupiah) disisihkan sebagai Cadangan sebagaimana disyaratkan pada Pasal 70 UUPT dan sesuai Pasal 22 Anggaran Dasar Perseroan.

c. Sisa Laba Bersih sebesar Rp 414.740.000.000 (empat ratus empat belas miliar tujuh ratus empat puluh juta Rupiah) akan dicatat pada akun Saldo Laba.

3. a. Menyetujui pemberian kewenangan kepada Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk melakukan Audit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2012.

b. Menyetujui pemberian kuasa kepada Direksi untuk menetapkan persyaratan

In 2012 ABM Investama held the AGMS on 31 May 2012, which resolved the following:

1. a. Approved the Company Annual Report for fiscal year 2011, including Supervision Implementation Report from the Board of Commissioners for fiscal year 2011.

b. Validated the Company Financial Statements for fiscal year 2011 audited by Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) Public Accounting Firm according to Report No. RPC-2074 dated 22 March 2012 that earned the opinion “fairly represented in all material aspects”, and the Board of Directors and Board of Commissioners were granted acquit et decharge, fully releasing them of all responsibilities and liabilities arising from their management and supervisory functions throughout fiscal year 2011.

2. Approved Net Profit for fiscal year ending 31 December 2011 to the amount of Rp 415,740,000,000 (four hundred and fifteen billion seven hundred and forty million rupiah) which was utilized as follows:

a. Company did not distribute Cash Dividends from its Net Profit for the fiscal year ending 31 December 2011.

b. Rp 1,000,000,000 (one billion Rupiah) was set aside for Reserve as stipulated in Article 70 of the Limited Liability Company Law and Article 22 of the Company Articles of Association.

c. Net Profit Balance totaling Rp 414,740,000,000 (four hundred and fifteen billion seven hundred and forty million Rupiah) shall be recorded in the Profit Balance account.

3. a. Approved the conferring of authority to the Board of Directors with consent from the Board of Commissioners to appoint a Public Accounting Firm to conduct the Company financial audit for fiscal year 2012.

b. Approved the conferring of authority to the Board of Directors for determining

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 181: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

179

lain, besarnya jasa audit dengan memperhatikan kewajaran dan ruang lingkup pekerjaan audit, serta menunjuk akuntan publik pengganti apabila kantor akuntan tersebut di atas tidak dapat melaksanakan tugasnya terkait dengan ketentuan pasar modal di Indonesia.

4. a. Menyetujui penetapan honorarium dan tunjangan lainnya Dewan Komisaris sebesar Rp 4.710.000.000,- (empat miliar tujuh ratus sepuluh juta Rupiah) gross per tahun untuk tahun buku 2012 yang akan dibagikan kepada 3 (tiga) anggota Dewan Komisaris, dan pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan pembagian diantara anggota Dewan Komisaris, termasuk melakukan penambahan jumlah honorarium secara proporsional bilamana terdapat penambahan jumlah anggota Dewan Komisaris dalam tahun 2012.

b. Menyetujui pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji, tunjangan dan bonus/tantiem bagi anggota Direksi untuk tahun buku 2012.

5. Menyetujui pengangkatan kembali susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk periode tahun 2012-2015:

• Dewan Komisaris terdiri dari Bapak Rachmat Mulyana Hamami (Komisaris Utama), Ibu Mivida Hamami (Komisaris), Bapak Erry Riyana Hardjapamekas (Komisaris Independen).

• Direksi terdiri dari Bapak Achmad Ananda Djajanegara (Direktur Utama) dan 3 (tiga) Direktur yaitu Bapak Syahnan Poerba, Bapak Willy Agung Adipradhana, dan Bapak Yovie Priadi.

Seluruh keputusan pada RUPS tahun 2011 maupun 2012 telah dilaksanakan pada tahun yang bersangkutan.

other criteria, scale of audit services by considering the reasonableness and scope of the audit work, and appointing a substitute public accountant in the event that the said accounting firm is deterred from performing its duties in relation to Indonesia’s capital market regulations.

4. a. Approved the Board of Commissioners honorarium and other allowances to the amount of Rp 4,710,000,000 (four billion seven hundred and ten million rupiah) gross per year for fiscal year 2012 to be divided between 3 (three) BOC members, and the conferring of authority to the Board of Commissioners in determining the division between BOC members, including the proportionate rise of honorarium should there be an increase in the number of Board of Commissioners members in 2012.

b. Approved the conferring of authority to the Board of Commissioners to set the amount of salary, allowance and bonus for Board of Directors members for 2012.

5. Approved the re-appointment of the

Company Board of Commissioners and Board of Directors for the 2012-2015 term of office:• Board of Commissioners consists

of Mr. Rachmat Mulyana Hamami (President Commissioner), Ms. Mivida Hamami (Commissioner), and Mr. Erry Riyana Hardjapamekas (Independent Commissioner).

• Board of Directors consists of Mr. Achmad Ananda Djajanegara (President Director) and 3 (three) Directors namely Mr. Syahnan Poerba, Mr. Willy Agung Adipradhana and Mr. Yovie Priadi.

All resolutions taken at the GMS in 2011 and 2012 have been carried out during the corresponding year.

Page 182: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

180 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

B. Dewan Komisaris

Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada

RUPS dan tugas Komisaris Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris.

Tugas pokok Dewan Komisaris secara kolektif diantaranya adalah:

1. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat dan persetujuan berkenaan dengan kebijakan Direksi terhadap rencana pengembangan Perusahaan, Rencana Kerja JangkaPanjang (RKJP), Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai ketentuan anggaran dasar dan keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Melakukan tindakan untuk kepentingan Perusahaan dan bertanggung jawab kepada RUPS. Dalam kapasitas ini, Dewan Komisaris mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, dan segera melaporkan kepada RUPS apabila Perusahaan menunjukkan gejala kemunduran yang mencolok disertai saran langkah perbaikan yang harus ditempuh. Dewan Komisaris juga memberi saran yang sesuai dengan tugas pengawasan Dewan Komisaris kepada RUPS mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting, termasuk mengusulkan kepada RUPS mengenai akuntan publik yang akan melakukan audit di Perusahaan.

3. Menentukan sistem nominasi, evaluasi kinerja, remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk selanjutnya diajukan untuk memperoleh persetujuan RUPS. Dewan Komisaris juga menentukan sistem nominasi, remunerasi, evaluasi kinerja para eksekutif senior (General Manager atau setara) yang tidak menjabat sebagai anggota Direksi.

B. Board of Commissioners Roles and Responsibilities of the Board of

Commissioners The Board of Commissioners shall be reporting

to GMS and the roles of the President Commissioner are to coordinate the activities of Board of Commissioners.

Collectively, the main roles of Board of Commissioners are to:

1. Supervise the management of the Company conducted by Directors and provide advice and approvals related to the policies made by Directors concerning the Company’s development plans, Long Term Work Plans (RKJP), Annual Work Plan (RKT) and the duties, roles and responsibilities in accordance with the articles of association and GMS resolutions and the prevailing rules and regulations.

2. Take actions for the interest of the Company and then report to GMS. In such capacity, the Board of Commissioners shall monitor the Company’s developments of activities, and shall immediately report to GMS should the Company show any indications of significant slowing down along with the corrective measures to be taken. Board of Commissioners also provides recommendations in line with the Board of Commissioners’ monitoring functions over GMS regarding other issues deemed necessary, including making suggestions to GMS pertaining to the public accountant that will be assigned to perform the audit in the Company.

3. Establish the nomination system, performance evaluation, transparent remuneration for Board of Commissioners and Directors to be submitted to obtain approval from GMS. Board of Commissioners also establishes the nomination system, remuneration, performance evaluation of senior executives (General Manager or its equivalents) who are not holding any position as a member of the Board of Directors.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 183: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

181

4. Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) Direksi setiap awal tahun kerja serta memantau efektivitas praktik GCG dan pelaksanaan tanggung jawab sosial Perusahaan (CSR).

Dalam menjalankan tugasnya melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan, Dewan Komisaris mempunyai hak dan wewenang diantaranya adalah:

1. Melihat buku-buku, surat-surat serta dokumen lainnya, memeriksa kas, surat berharga dan kekayaan Perusahaan termasuk meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan untuk keperluan verifikasi.

2. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan, dan meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris.

3. Melalui rapat setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi, apabila mereka bertindak bertentangan dengan anggaran dasar atau terdapat indikasi melakukan kerugian Perusahaan atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan mendesak bagi Perusahaan.

Masa Jabatan Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris diangkat dan

diberhentikan oleh RUPS. Setiap anggota Dewan Komisaris menjabat untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-3 (tiga) setelah pengangkatannya dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya. RUPS mempunyai wewenang untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris sebelum masa tugasnya berakhir.

4. Establish the Board of Directors’ Key Performance Indicators (KPI) at the beginning of each fiscal year and monitor the effectiveness of GCG practices and implementation of the Corporate Social Responsibilities (CSR) activities.

In conducting its duties to supervise the management of the Company, the Board of Commissioners has the rights and authorities as follows:

1. Checking the books, letters and other documents, checking the cash, securities and wealth of the Company including making inquiries to the Board of Directors and/other officers concerning all matters pertaining to the Company’s management for verification purpose.

2. Attending the Board of Directors meetings and providing inputs on the topics of discussion, and requiring the Board of Directors and/or other officers under the Board of Directors to attend the Board of Commissioners meeting with the Board of Directors’ consent.

3. Through the meetings, being entitled at all times to terminate temporarily one or more Director(s) should they breach the articles of association or should there be any indications of inflicting losses on the Company or neglecting his/her responsibilities or should there be any other urgent reasons for the interest of the Company.

Term of Office The members of Board of Commissioners

are appointed and terminated by GMS. Each Board of Commissioners member shall serve for a period commencing at the appointed date in the GMS and shall be terminated at the closing of the third Annual GMS following such appointment and may be re-elected for the next period of service. GMS reserves all rights to terminate any Board of Commissioners member prior to the end of his/her term of office.

Page 184: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

182 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Komisaris Independen Komisaris Independen adalah anggota

Dewan Komisaris yang berasal dari luar Perusahaan, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen.

Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen yang dijabat oleh Bapak Erry Riyana Hardjapamekas berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham melalui RUPSLB tanggal 20 Juni 2011 yang diangkat kembali pada 31 Mei 2012 pada RUPST ABM Investama. Dengan demikian komposisi Dewan Komisaris Perusahaan telah memenuhi ketentuan Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Bursa Efek Indonesia mengenai jumlah Komisaris Independen yaitu sekurang-kurangnya 30% dari jumlah Komisaris.

Susunan Dewan Komisaris Dewan Komisaris ABM Investama terdiri dari 3

orang anggota, yaitu 1 (satu) orang Komisaris Utama, 1 (satu) orang Komisaris dan 1 (satu) orang Komisaris Independen. Susunan Dewan Komisaris ABM Investama saat ini adalah berdasarkan Akta Nomor 15 tanggal 21 Desember 2012 yang dibuat oleh Notaris Andalia Farida, SH. MH., Notaris di Jakarta.

Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2012 :1. Rachmat Mulyana Hamami (Komisaris Utama) 2. Mivida Hamami (Komisaris) 3. Erry Riyana Hardjapamekas (Komisaris

Independen)

Pembagian Tugas Dewan Komisaris Pembagian tugas diantara para anggota Dewan

Komisaris diatur secara mandiri dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris atas beban Perusahaan.

Independent Commissioner Independent Commissioner represents Board

of Commissioners member from external of the Company, who has no financial relationship, managerial relationship, shares ownership and/or family relationship with other Board of Commissioners members, Board of Directors and/or controlling shareholders or any other relationship that may affect his/her ability to act independently.

The Company already appointed Mr. Erry Riyana Hardjapamekas as Independent Commissioner based on the Resolution of Extraordinary GMS dated 20 June 2011 and reelected on 31 May 2012 through the Annual GMS. Accordingly, the composition of the Company’s Board of Commissioners already met the regulations stipulated by the Capital Market Supervisory Board– Financial Institution (Bapepam-LK) regarding the total number of Independent Commissioner which is at least 30% of total number of Commissioners.

Composition of Board of Commissioners The Board of Commissioners of ABM Investama

comprises 3 members, which consists of 1 (one) President Commissioner, 1 (one) Commissioner and 1 (one) Independent Commissioner. The composition of Board of Commissioners of ABM Investama at present is based on the Deed No. 15 dated 21 December 2012 prepared by Notary Andalia Farida, SH. MH., a notary in Jakarta.

Composition of the Board of Commissioners as of 31 December 2012 :1. Rachmat Mulyana Hamami (President

Commissioner) 2. Mivida Hamami (Commissioner) 3. Erry Riyana Hardjapamekas (Independent

Commissioner)

Segregation of Duties of Board of Commissioners

The segregation of duties among Board of Commissioners members is independently governed, and to assist their duties, the Board of Commissioners may be assisted by a Secretary to Board of Commissioners who is appointed by Board of Commissioners at the Company’s expenses.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 185: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

183

Rapat Dewan Komisaris Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dan

Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi, Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat bila dipandang perlu oleh seorang Komisaris atau lebih, atas permintaan tertulis satu atau lebih pemegang saham yang secara bersama-sama memiliki 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Rapat periodik dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali. Apabila dinyatakan perlu, Rapat Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi.

Sepanjang tahun 2012 Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 5 (lima) kali, yaitu pada tanggal 24 Februari, 3 Mei, 13 Agustus, 7 November dan 5 Desember 2012 dengan mengundang Direksi untuk mendapatkan hasil laporan Direksi atas kinerjanya untuk waktu tertentu dalam menjalankan Perusahaan. Dewan Komisaris ABMInvestama dalam menjalankan fungsi pengawasannya juga melakukan pertemuan-pertemuan informal. Selain itu, Dewan Komisaris juga secara bersama-sama juga mengambil 20 (dua puluh) keputusan melalui Sirkular Dewan Komisaris yang antara lain menghasilkan keputusan sebagai berikut:

1. Keputusan Dewan Komisaris tentang pemberlakuan piagam komite nominasi dan remunerasi.

2. Memberikan fasilitas pinjaman kepada anak perusahaan.

3. Menyetujui Pemberlakuan Kebijakan Insentif Jangka Panjang.

4. Pembentukan sekretaris Dewan Komisaris dan sekretaris Dewan Komisaris sejak 1 Mei 2012.

5. Penunjukan Bapak Rachmat Mulyana Hamami sebagai Pimpinan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Tahun 2012.

6. Menyetujui konversi sebagian fasilitas pinjaman kepada anak perusahaan menjadi penyertaan modal.

Board of Commissioners’ Meetings According to the Company’s Articles of

Association and Board Manual, the Board of Commissioners may hold a meeting if deemed necessary by one or several members of the Board of Commissioners upon a written request of one or more shareholders representing at least one tenths (1/10) of shares or more with voting rights by clearly declaring the agenda of such meetings. Regular meetings are held every 3 (three) months. Board of Commissioners meetings may invite Board of Directors when it is deemed necessary.

Throughout 2012 the Board of Commissioners held 5 (five) meetings on 24 February, 3 May, 13 August, 7 November and 5 December 2012 by inviting the Board of Directors to receive the report regarding their performance in managing the Company for a certain period of time. In conducting its monitoring functions, the Board of Commissioners of ABM Investama also held informal meetings. Other than that, the Board of Commissioners also made 20 (twenty) decisions through the Board of Commissioners Circular which among others as follows:

1. Decision of the Board of Commissioners to enforce the Nomination and Remuneration Committee Charter.

2. Provided loans facilities to subsidiaries. 3. Approved the enforcement of the long-term

incentive policy. 4. Established the Board of Commissioners

Secretary since 1 May 2012.5. Appointed Mr. Rachmat Mulyana Hamami as

Chairperson of the Annual General Meeting of Shareholders for 2012.

6. Approved the partial conversion of debt for subsidiaries into equity.

Page 186: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

184 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Data Kehadiran Rapat Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Meeting Attendance

Nama | Name Jabatan | Position Kehadiran | Attendance

Rachmat Mulyana Hamami Komisaris Utama / President Commissioner 100 %

Mivida Hamami Komisaris / Commissioner 100 %

Erry Riyana HardjapamekasKomisaris Independen / Independent Commissioner

100 %

Komite di Bawah Dewan Komisaris Dewan Komisaris membentuk beberapa

komite untuk membantunya dalam mengawasi pelaksanaan pengelolaan Perusahaan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Dalam melaksanakan tugasnya, komite-komite ini bekerja secara profesional dan mandiri, serta bertanggungjawab langsung kepada Dewan Komisaris. Pada tahun 2012, Dewan Komisaris membentuk 2 (dua) komite baru yaitu Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komite Investasi.

Komite Audit Komite Audit PT ABM Investama Tbk dibentuk

melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris PT ABM Investama Tbk Nomor 001/ABM-RES-BOC/XI/2011 tanggal 9 November 2011. Komite Audit dibantu oleh tim GCG telah menyusun Piagam Komite Audit yang akan menjadi landasan kerja Komite Audit sebagaimana dituangkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris PT ABM Investama Tbk No.005/ABM-RES-BOC/XII/2011 tentang Pemberlakuan Piagam Komite Audit tanggal 22 Desember 2011. Piagam Komite Audit ini mengatur secara rinci mengenai visi, misi, tujuan, sasaran kerja, dan tugas Komite Audit, termasuk wewenang dan kode etik, tanggung jawab pelaporan, serta program pengenalan bagi anggota baru.

Keanggotaan Komite Audit Persyaratan keanggotaan Komite Audit terutama

adalah memiliki integritas yang tinggi, memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan, memiliki pengetahuan yang cukup dalam membaca dan memahami laporan

Committees under the Board of Commissioners

The Board of Commissioners has established several committees to assist in overseeing Company management according to the principles of GCG. In carrying out their duties, these committees work professionally and independently, and report directly to the Board of Commissioners. In 2012, the Board of Commissioners has formed 2 (two) new committees namely the Nomination and Remuneration Committee and the Investment Committee.

Audit Committee The Audit Committee of PT ABM Investama Tbk

was established based on Decision Letter of Board of Commissioners of PT ABM Investama No. 001/ABM-RES-BOC/XI/2011 dated 9 November 2011. The Audit Committee, assisted by GCG ad-hoc team, has prepared the Audit Committee Charter which will serve as guidelines for Audit Committee to work, as stipulated in the Decision Letter of Board of Commissioners of PT ABM Investama Tbk No.005/ABM-RES-BOC/XII/2011 of Enactment of Audit Committee Charter dated 22 December 2011. The charter governs in details the vision, mission, objectives, targets, and duties of Audit Committee, as well as the authority and code of ethics, reporting responsibility, and induction program for new members.

Membership of Audit Committee The main qualifications for member of the Audit

Committee are having high integrity, accounting or finance educational background, sufficient competence in reading and understanding financial statements, sufficient knowledge and

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 187: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

185

keuangan, mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik.

Untuk menjaga independensi dalam pelaksanaan tugas, susunan keanggotaan Komite Audit terdiri dari sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang dari pihak luar yang independen. Masa kerja anggota Komite Investasi paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.

Susunan Komite Audit per 31 Desember 2012:1. Erry Riyana Hardjapamekas (Ketua /Komisaris

Independen)2. Andradiet J. Alis (Anggota/Independen)3. Lucy Saptari (Anggota/Independen)

Profil anggota Komite Audit terdapat di bagian Data Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Komite Audit

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan serta memberikan pendapat dan rekomendasi atas pengelolaan Perseroan. Komite Audit mendorong terciptanya praktik yang sehat dalam pelaporan keuangan, manajemen risiko, pengendalian internal dan etika bisnis yang baik. Dalam pelaksanaannya, Direksi bertanggungjawab sepenuhnya atas penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku, kecukupan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian internal serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit

berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, data keuangan, aset serta sumber daya Perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit bekerja sama dan berkoordinasi dengan Unit Audit Internal dan auditor eksternal.

experience in line with his/her educational background and good communication skills.

To maintain independence in the conduct of their duties, membership of Audit Committee consists of at least 1 (one) Independent Commissioner as a Chairman and a minimum of 2 (two) independent members from external party. The tenure of the Investment Committee is a maximum of 3 (three) years and can be reappointed for one subsequent term of office.

Composition of Audit Committee as of 31 December 2012:1. Erry Riyana Hardjapamekas (Chairman /

Independent Commissioner)2. Andradiet J. Alis (Member/Independent)3. Lucy Saptari (Member/Independent)

Profile of members of the Audit Committee can be found in Company Data section in this Annual Report.

Roles, Responsibilities and Authorities of Audit Committee

The roles and responsibilities of Audit Committee are to assist the Board of Commissioners in performing the supervisory function and providing input to management. Audit Committee supports the establishment of healthy practices in financial reporting, risk management, internal control, and good business ethics. In conducting its duties, Audit Committee is fully responsible for the presentation of financial statements in conformity with the prevailing standards and regulations, for the adequacy of risk management and internal control system and for the compliance with prevailing regulations.

In performing its functions, Audit Committee is entitled to have access to the records and information of employees, financial data, assets and other resources within the Company for the purpose of performing their duties. In exercising its authorities, Audit Committee works in cooperation and coordination with Internal Audit Unit and external auditor.

Page 188: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

186 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Laporan Kegiatan Komite Audit Tahun 2012 Sepanjang tahun 2012, Komite Audit

menyelenggarakan 13 (tiga belas) kali rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit.

Susunan Komite Audit serta tingkat kehadiran dalam rapat, sepanjang tahun 2012, adalah sebagai berikut:

No.NamaName

JabatanPosition

Kehadiran Dalam Rapat

Meeting Attendance

Prosentase Kehadiran Percentage of Attendance

1. Erry Riyana Hardjapamekas Ketua/Chairman 13 100%

2. Andradiet I. J. Alis Anggota/Member 13 100%

3. Lucy Saptari Anggota/Member 13 100%

Kegiatan Komite Audit selama tahun 2012 adalah sebagai berikut:1. Melakukan 4 (empat) kunjungan ke wilayah

operasional 3 (tiga) anak perusahaan dan membahas kendala-kendala yang dihadapi masing-masing anak perusahaan. Kunjungan yang dilakukan sebagai berikut:a. SSB Pulogadung, 16 Januari 2012 b. CKB Balikpapan dan Samarinda, 13 Maret

2012 c. Reswara dan CK Sebamban, 14 Maret

2012.2. Melakukan penelaahan atas penyusunan

Laporan Keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan (PSAK) serta memantau agar Laporan Keuangan terbit tepat waktu dan akurat;

3. Melakukan monitoring pencapaian Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2012 secara berkala dan memberi masukan untuk meningkatkan kinerja operasional dan efisiensi biaya;

4. Melakukan penelaahan atas independensi dan obyektivitas Akuntan Publik dalam melaksanakan audit tahun buku 2011;

5. Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan bahwa seluruh risiko Perseroan yang substansial telah tercakup serta dipertimbangkan secara memadai;

6. Memberikan rekomendasi atas penunjukan Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan tahun buku 2012;

Activities Report of Audit Committee in 2012 Throughout 2012, the Audit Committee held 13

(thirteen) meetings attended by all members of Audit Committee.

Composition of Audit Committee and their meeting attendance in 2012 are as follows:

Activities of Audit Committee during 2012 are as follows:1. Conducting 4 (four) visits to 3 (three) operational

location of subsidiaries and discuss the constraints faced by each of our subsidiaries. The visits are as follows:

a. SSB Pulogadung, 16 January 2012 b. CKB Balikpapan and Samarinda, 13 March

2012 c. Reswara and CK Sebamban, 14 March 2012.

2. Reviewing the preparation of financial statements in accordance with the generally accepted accounting standards (GAAP) as well as monitoring the Financial Statements to be issued timely and accurately;

3. Monitoring the achievement of the 2012 Company Work Plan and Budget regularly and provide feedback to improve operational performance and cost efficiency;

4. Reviewing the independence and objectivity of the Public Accountant in performing audit for financial year 2011;

5. Reviewing the adequacy of examination conducted by Certified Public Accountants to ensure that all of the Company’s substantial risks have been included and given sufficient consideration;

6. Providing recommendations on the appointment of the Public Accountant to audit the Financial Statements for financial year 2012;

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 189: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

187

7. Melakukan penelaahan terhadap temuan- temuan audit laporan keuangan dan memantau tindak lanjut rekomendasi audit atas temuan;

8. Melakukan penelaahan atas efektivitas pengendalian internal Perseroan dan memberi masukan yang mendorong terciptanya sistem pengendalian yang efektif dan penerapan Whistle Blowing System (WBS);

9. Melakukan monitoring atas pengelolaan risiko yang dihadapi Perseroan dan penerapan Tata Kelola Perseroan yang baik (GCG) serta memberi masukan untuk meningkatkan penerapannya.

10. Melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai risiko yang dihadapi oleh Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi.

Komite Nominasi dan Remunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi PT ABM Investama Tbk dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris PT ABM Investama Tbk Nomor 018/ABM-RES-BOC/V/2012 tanggal 3 Mei 2012. Komite Nominasi dan Remunerasi dibantu oleh tim GCG telah menyusun Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi yang akan menjadi landasan kerja Komite Nominasi dan Remunerasi sebagaimana dituangkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris PT ABM Investama Tbk No.017/ABM-RES-BOC/V/2012 tentang Pemberlakuan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi tanggal 3 Mei 2012. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi ini mengatur secara rinci mengenai visi, misi, struktur dan hubungan kerja, fungsi, tugas dan tanggung jawab, wewenang, ruang lingkup, kebijakan, standar, kode etik, evaluasi dan penyempurnaan.

Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi

Persyaratan keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi diantaranya adalah mengerti dan memahami kegiatan usaha ABM dan Grup ABM, memiliki pengetahuan yang memadai mengenai peraturan perundang-undangan pasar modal, operasional perusahaan, dan ketenagakerjaan dan hubungan industrial, mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang memadai

7. Conducting reviews of the audit findings and monitor the follow-up audit recommendation on the findings;

8. Reviewing the effectiveness of the Company’s internal control and provide inputs that encourage the creation of an effective system of control and implementation of Whistle Blowing System (WBS);

9. Monitoring the Company’s risk management and adoption of Good Corporate Governance (GCG), and providing inputs to improve its implementation.

10. Providing reports to the Board of Commissioners regarding the risks faced by the Company and the implementation of risk management by the Board of Directors.

Nomination and Remuneration Committee PT ABM Investama Tbk Nomination and

Remuneration Committee was established through PT ABM Investama Tbk Board of Commissioners Decree No. 018/ABM-RES- BOC/V/2012 dated 3 May 2012. The Nomination and Remuneration Committee, assisted by a GCG team, has prepared the Nomination and Remuneration Committee Charter to guide the work of the Committee as set forth in PT ABM Investama Tbk Board of Commissioners Decree No. 017/ABM-RES-BOC/V/2012 concerning the Enforcement of the Nomination and Remuneration Committee Charter dated 3 May 2012. The Nomination and Remuneration Committee Charter lays down in detail the stated vision, mission, structure and work relations, functions, duties and responsibilities, powers, scope of work, policies, standards, Code of Ethics, evaluation and improvements.

Membership of the Nomination and Remuneration Committee

Membership criteria for the Nomination and Remuneration Committee include good understanding of ABM and ABM Group business undertakings; adequate knowledge on capital market laws and regulations, company operations, and manpower and industrial relations; sufficient understanding and knowledge according to their respective

Page 190: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

188 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik.

Susunan keanggotaan Komite Nominasi dan

Remunerasi sekurangnya terdiri dari seorang Komisaris sebagai ketua komite dan anggota lainnya dapat berasal dari dalam atau luar perusahaan. Adapun untuk anggota yang berasal dari luar perusahaan, tidak diperkenankan merangkap menjadi anggota komite lain. Masa kerja anggota Komite Nominasi dan Remunerasi paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.

Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi per 31 Desember 2012:1. Mivida Hamami (Ketua/Komisaris)2. Rachmat Mulyana Hamami (Anggota/

Komisaris)3. Achmad Ananda Djajanegara (Anggota/

Direktur Utama)4. Erry Fanda Pane (Anggota)

Profil anggota Komite Nominasi dan Remunerasi terdapat di bagian Data Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Komite Nominasi dan Remunerasi

Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan memastikan pelaksanaan proses nominasi dan remunerasi berjalan secara obyektif, efektif dan efisien, serta sesuai dengan prinsip manajemen SDM dan prinsip GCG.

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Nominasi dan Remunerasi atas persetujuan Dewan Komisaris antara lain berwenang untuk mengakses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap Perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan efektifitas praktek Nominasi dan Remunerasi serta pengelolaan SDM di dalam Perusahaan dan Grup Perusahaan. Dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris, Komite juga dapat mempekerjakan tenaga ahli atau konsultan dan membentuk tim GCG untuk membantu pelaksanaan tugasnya.

educational background, and excellent communication skills.

The membership composition of the Nomination and Remuneration Committee should at least consist of a Commissioner as the chairperson and other members may come from internal or external of the Company. Members from external the Company are prohibited from holding concurrent positions as other committee members. Term of office for Nomination and Remuneration Committee members is no more than 3 (three) years and may be re-appointed for the subsequent tenure.

Composition of Nomination and Remuneration Committee as of 31 December 2012:1. Mivida Hamami (Chairman/Commissioner)2. Rachmat Mulyana Hamami (Member/

President Commissioner)3. Achmad Ananda Djajanegara (Member/

President Director)4. Erry Fanda Pane (Member)

Profile of members of the Nomination and Remuneration Committee is available at Company Data section in this Annual Report.

Duties, Responsibilities and Powers of the Nomination and Remuneration Committee

The Nomination and Remuneration Committee has the duty and responsibility to assist the Board of Commissioners in carrying out its oversight function and ensure the objective, effective and efficient implementation of the nomination and remuneration process in keeping with the principles of HR management and GCG.

In the performing its duties, the Nomination and Remuneration Committee with approval from the Board of Commissioners among others has full and unrestricted access to the Company pertaining to the effectiveness of Nomination and Remuneration practices, and HR management in the Company and Company Group. With written approval from the Board of Commissioners, the Committee is also authorized to hire experts or consultants and establish a GCG teams to assist in the execution of duties.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 191: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

189

Laporan Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi Tahun 2012

Selama tahun 2012 Komite Nominasi dan Remunerasi belum mengadakan pertemuan resmi. Namun topik-topik pembahasan yang menyangkut hal-hal seperti masukan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk diusulkan pada RUPST, evaluasi tolok ukur gaji berdasarkan perbandingan dengan industri sejenis, standarisasi manfaat jangka pendek maupun manfaat jangka panjang bagi eksekutif, dan penempatan manajer senior di proyek MDB Aceh telah dibicarakan dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 24 Februari 2012, 3 Mei 2012, 13 Agustus 2012, 7 November 2012, dan 5 Desember 2012 yang dihadiri oleh seluruh anggota Komite Nominasi dan Remunerasi bersama seluruh Direksi Perseroan.

Komite Investasi Komite Investasi PT ABM Investama Tbk dibentuk

melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris PT ABM Investama Tbk Nomor 017/ABM-RES-BOC/V/2012 tanggal 3 Mei 2012. Komite Investasi dibantu oleh tim GCG telah menyusun Piagam Komite Investasi yang akan menjadi landasan kerja Komite Investasi sebagaimana dituangkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris PT ABM Investama Tbk No.009/ABM-RES-BOC/IV/2012 tentang Pemberlakuan Piagam Komite Investasi tanggal 3 Mei 2012. Piagam Komite Investasi ini mengatur secara rinci mengenai visi, misi, tujuan, tugas dan tanggung jawab, wewenang, hubungan dengan pihak-pihak terkait, keanggotaan, kode etik, remunerasi dan anggaran, pelaporan, serta evaluasi kinerja.

Keanggotaan Komite Investasi Anggota Komite Investasi yang ditunjuk dianggap

telah mengerti dan memahami kegiatan usaha ABM dan Grup ABM, serta mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik.

Susunan keanggotaan Komite Investasi terdiri dari sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris,

Activity Report of the Nomination and Remuneration Committee for 2012

Throughout 2012 the Nomination and Remuneration Committee has not held an official meeting. However, discussion related to topics such as remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors to be proposed to the Annual GMS, salary benchmark evaluation based on comparison with similar industries, standardization of short-term and long-term benefits for executives, and placement of senior managers at the MDB Aceh project have been discussed in the Joint Boards’ Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors on 24 February 2012, 3 May 2012, 13 August 2012, 7 November 2012, and 5 December 2012 which was attended by all members of the Nomination and Remuneration Committee and the Board of Directors.

Investment Committee PT ABM Investama Tbk Investment Committee

was established through PT ABM Investama Tbk Board of Commissioners Decree No. 017/ABM-RES- BOC/V/2012 dated 3 May 2012. The Investment Committee, assisted by the GCG team, has drawn up the Investment Committee Charter to guide the Committee’s work as stipulated in PT ABM Investama Tbk Board of Commissioners Decree No. 009/ABM-RES-BOC/V/2012 dated 3 May 2012 concerning the Enforcement of the Investment Committee Charter. The Investment Committee Charter sets out in detail the stated vision, mission, goals, duties and responsibilities, powers, relations with relevant parties, membership, Code of Ethics, remuneration and budget, reporting mechanism and performance evaluation.

Membership of Investment Committee

Appointed members of the Investment Committee are considered to have good understanding of ABM and ABM Group business undertakings and possess sufficient understanding and knowledge according to their respective educational background, and have excellent communication skills.

The membership composition of the Investment Committee should at least consist of 1 (one) Commissioner appointed by the Board of

Page 192: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

190 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

serta dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris. Masa kerja anggota Komite Investasi paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya.

Commissioners, and is assisted by the Board of Commissioners Secretary in performing its duties. Term of office for Investment Committee members is no more than 3 (three) years and may be re-appointed for the subsequent tenure.

Profile of members of the Investment Committee is available at the Company Data section in this Annual Report.

Duties, Responsibilities and Authority of Investment Committee

The main duties of the Investment Committee is to assist oversight investments and offer recommendations to the Board of Commissioners on the Company investment management, including subsidiaries, and implement the Annual Work Plan and Long-Term Work Plan. The Investment Committee performs its duties and responsibilities in a professional and independent manner without interference from others.

In carrying out its function, the Investment Committee is authorized to access records or information on investment, fund utilization related to investment, Company assets and other resources associated with the implementation of its duties. In fulfilling its responsibilities, the Investment Committee collaborates and coordinates with the Board of Commissioners Secretary and other Committees, Investment Team and or Company operational units, including subsidiaries.

2012 Investment Committee Activity Report During 2012 the Investment Committee has not

held an official meeting. However, investments in ABM subsidiaries have been performed

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Susunan Komite Investasi per 31 Januari 2012Composition of Investment Committee as of 31 January 2012

No. Nama | Name Jabatan | Position

1. Rachmat Mulyana Hamami Ketua / Komisaris Utama – Chairman / President Commissioner

2. Erry Riyana Hardjapamekas Anggota / Komisaris – Member / Commissioner

3. Achmad Ananda Djajanegara Anggota / Direktur Utama – Member / President Director

4. Yovie Priadi Anggota / Direktur – Member / Director

Profil anggota Komite Investasi terdapat di bagian Data Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Komite Investasi

Tugas utama Komite Investasi adalah membantu melakukan pengawasan investasi serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas pengelolaan investasi Perusahaan, termasuk Anak Perusahaan berikut implementasi Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP). Komite Investasi menjalankan tugas dan tanggungjawab secara profesional dan independen tanpa campur tangan dari pihak manapun.

Dalam menjalankan fungsinya, Komite Investasi berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang investasi, penggunaan dana terkait investasi, aset serta sumber daya Perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Investasi bekerjasama dan berkoordinasi dengan Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite lain, Tim Investasi, dan atau unit-unit operasional Perusahaan, termasuk Anak Perusahaan.

Laporan Kegiatan Komite Investasi Tahun 2012 Selama tahun 2012 Komite Investasi belum

melakukan pertemuan resmi. Namun kegiatan investasi di anak-anak usaha ABM telah

Page 193: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

191

dijalankan melalui mekanisme dan kebijakan khusus yang tertuang dalam Investment & Divestment Policy and Procedures (IDPP) dan komite khusus yaitu Komite Investasi dan Divestasi (Investment and Divestment Committee/ IDC) yang beranggotakan 8 (delapan) orang, terdiri dari Direktur Strategi Korporat sebagai ketua, dan pimpinan departemen serta manajemen senior di ABM Investama. Komite ini melakukan review dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris anak-anak usaha atas kegiatan-kegiatan investasi maupun divestasi yang diajukan oleh masing-masing anak usaha. Sepanjang tahun 2012 Komite Investasi dan Divestasi telah memberikan masukan kepada Dewan Komisaris anak-anak perusahaan untuk persetujuan atas 8 (delapan) proyek baru yaitu proyek Riau Bara Harum (RBH) pada Cipta Kridatama (CK), investasi 7 kapal Cipta Krida Bahari (CKB), proyek Duo Cone Seal Reconditioning, Sanggar Sarana Baja (SSB), proyek Reswara Trading Coal (RTC), proyek Marine Fuel Oil (MFO), Temporary Power 20 MW Bontoala Sewatama, Proyek Rinjani Kertanegara, Proyek Agro City Kaltim (ACK), dan akuisisi Energi Alamraya Semesta (EAS). Usulan-usulan di atas juga sudah disampaikan dan dibicarakan bersama anggota Komite Investasi pada saat dilakukan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 24 Februari 2012, 3 Mei 2012, 13 Agustus 2012, 7 November 2012, 5 Desember 2012 dan bersamaan dengan rapat strategi yang dilakukan pada tanggal 01 Agustus dengan seluruh Direksi Perseroan.

C. Direksi Tugas pokok Direksi adalah melaksanakan

pengurusan Perusahaan sesuai kepentingan dan tujuan Perusahaan dan bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut. Direksi berwenang melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan kekayaan Perusahaan termasuk mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perusahaan, dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam anggaran dasar Perusahaan. Secara hukum, Direksi bertanggung jawab mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

through specific mechanisms and policies set out in the Investment & Divestment Policy and Procedures (IDPP) and a specific committee called Investment and Divestment Committee which has 8 (eight) members, comprises of Corporate Strategy Director as chairman, and department heads as well as senior management at ABM Investama. This Committee reviews and provides inputs to the Board of Commissioners of subsidiaries regarding the proposed investment and divestment activities by each subsidiary. Throughout 2012 Investment and Divestment Committee has provided inputs to the Board of Commissioners of subsidiaries for approval of 9 (nine) new projects namely Riau Bara Harum (RBH) project in Cipta Kridatama (CK), investment of 7 vessels for Cipta Krida Bahari (CKB), Duo Cone Seal Reconditioning, Sarana Baja (SSB) project, Reswara Trading Coal (RTC) project, Marine Fuel Oil (MFO), Temporary Power 20 MW Bontoala Sewatama project, Rinjani Kertanegara project, Agro City Kaltim (ACK) project, and acquisition of Alamraya Energy Semesta (EAS). The proposals above have also been presented and discussed with members of the Investment Committee during the Joint Boards’ Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors on 24 February 2012, 3 May 2012, 13 August 13 2012, 7 November 2012, 5 December 2012 and during the strategy meeting conducted on 01 August 2012 with all members of the Board of Directors.

C. Board of Directors The main responsibility of the Board of Directors

are to manage the Company in accordance with the Company’s interests and goals and acting as the leaders in such management roles. The Board of Directors is authorized to perform all necessary actions and dealings both for the management of and ownership of the Company’s assets including binding the Company with other parties, under the limitations stipulated in the Company’s Articles of Association. Legally, the Board of Directors represents the Company either in court or outside the court.

Page 194: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

192 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut,

Direksi secara kolegial diantaranya bertugas dan bertanggungjawab untuk:

1. Menetapkan visi, misi, strategi Perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris, dan merumuskan pemahaman, komitmen dan penyempurnaan terhadap visi, misi dan strategi Perusahaan.

2. Menetapkan kebijakan dasar korporat mengenai strategi, keuangan, organisasi, SDM, sistem teknologi informasi dan komunikasi.

3. Mengajukan usulan kebijakan, Standard Operating Procedure (SOP), serta menjalankan Perusahaan sesuai kewenangan Direksi, yang diatur dalam anggaran dasar, keputusan RUPS dan/atau Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi.

4. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.

5. Mengajukan usulan RKT dan RKJP, menetapkan usulan dan perubahan RJT dan RKJP serta menetapkan sasaran dan evaluasi kinerja unit kerja yang berada di bawah masing-masing anggota Direksi sesuai dengan RKT dan RKJP.

6. Menetapkan dan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai sasaran/Key Performance Indicator (KPI) perusahaan dan anak-anak perusahaan sesuai RKT danRKJP, mengkoordinasikan pelaksanaan RKT dan RKJP terkait dengan pengendalian akuntansi dan keuangan, treasury, serta pengelolaan dan pengembangan sumber dana perusahaan.

7. Mengusulkan kebijakan dan evaluasi secara periodik atas Limit of Authority yang mengatur ketentuan nilai transaksi atau penggunaan/perolehan aset yang masuk kewenangan Direksi dengan merujuk kepada kebijakan keuangan Perusahaan.

8. Mengangkat, memberhentikan, promosi dan demosi pejabat Perusahaan.

9. Melaksanakan analisa risiko, menetapkan langkah-langkah untuk mengurangi dan menanggulangi berbagai jenis risiko yang dihadapi oleh Perusahaan.

Roles and Responsibilities of the Board of Directors

In carrying out such responsibilities, the Board of Directors is collegially among others assigned to and held accountable to:1. Set the Company’s vision, mission, and

strategies with the approval of the Board of Commissioners, and formulate the understanding, commitment and improvements of the Company’s vision, mission and strategies.

2. Establish the Company’s fundamental policies for strategies, finance, organization, Human Resources and information and communication technology (ICT) system.

3. Propose for the draft policies, Standard Operating Procedure (SOP) and manage the Company in accordance with the authorities of Directors, as stipulated in the articles of association, General Meeting of Shareholders resolutions and/or Board Manual.

4. Provide explanations concerning all inquiries made by Board of Commissioners that all Directors and each member of Directors are obligated to respond.

5. Propose the draft RKT and RKJP, establish the proposals and amendments to RKT and RKJP and set the targets and performance evaluation of working units under each member of Directors in accordance with RKT and RKJP.

6. Establish and exert the most possible efforts to achieve the targets/ Key Performance Indicator (KPI) of the Company and its subsidiaries in accordance with RKT and RKJP, coordinate the implementation of RKT and RKJP related to the accounting and finance control, treasury, and management and development of the Company’s source of funds.

7. Propose the policy and periodical evaluation of Limit of Authority which regulates the threshold of values of transactions or the use/acquisition of assets under Director’s authority by referring to the Company’s financial policy.

8. Appoint, terminate, promote and demote the Company’s officers.

9. Perform risk analysis, establish the mitigating measures and manage actions for various risks encountered by the Company.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 195: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

193

10. Menelaah, mengkaji, termasuk melakukan koreksi dan memberikan persetujuan dalam pelaksanaan setiap proyek investasi sesuai kewenangan Direksi, serta melakukan pengawasan terhadap implementasi proyek dan investasi yang telah disetujui.

11. Merumuskan, menyempurnakan dan melaksanakan rencana pengembangan bisnis grup ABM.

12. Mengidentifikasi dan mengembangkan nilai-nilai yang dapat meningkatkan daya saing Perusahaan dengan memberikan perhatian dan penghargaan kepada sumber daya manusia.

13. Merancang dan mengembangkan organisasi yang dapat melaksanakan strategi usaha dengan efektif serta mencapai efisiensi dalam pelaksanaan rutinitas operasional Perusahaan.

14. Merekrut, mengembangkan dan mempertahankan personil kunci yang dibutuhkan grup ABM.

15. Mengelola, mengembangkan dan memastikan komunikasi kepada pemangku kepentingan melalui komunikasi korporat dilakukan secara efektif dan sesuai dengan kebijakan Perusahaan.

16. Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan kewajiban Perusahaan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Wewenang Direksi Direksi memiliki wewenang yang mencakup

namun tidak terbatas kepada hal-hal berikut:1. Mewakili dan/atau mengikat Perusahaan

dengan pihak lain sesuai kewenangan yang ditetapkan dalam anggaran dasar Perusahaan.

2. Menyelenggarakan rapat Direksi tiapkali dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi.

3. Mengesahkan laporan tahunan perusahaan termasuk di dalamnya laporan keuangan.

4. Membuat kebijakan dan prosedur di masing-masing departemen atau unit kerja yang bernaung di bawah masing-masing anggota Direksi guna mencapai sasaran kerja departemen atau unit kerja tersebut.

5. Menetapkan struktur organisasi Perusahaan dan menetapkan sistem manajemen personalia Perusahaan.

10. Review, analyze, correct and approve the implementation of each investment project in accordance with the authorities of Directors, and monitor the implementation of such projects and investments already approved.

11. Formulate, improve and implement the business plan to develop ABM group.

12. Identify and develop values that may improve the Company’s competitive edges by providing compensation and benefits to its human resources (Compensation & Benefit).

13. Design and develop an organization that is capable of effectively performing business strategies and achieving efficiency in conducting routine operations of the Company (Organization Planning).

14. Recruit, develop and maintain key personnel required by ABM group (Leadership development).

15. Manage, develop and ensure communication to stakeholders through effective corporate communication in accordance with the Company’s policies.

16. Plan, coordinate and implement the Company’s obligations related to the social and environmental responsibilities.

Authorization of the Board of Directors The Board of Directors are authorized to but not

limited of the following:1. Represent and/or bind the Company

with other parties in accordance with the authorities set forth in the Company’s articles of association.

2. Hold the Board of Directors meetings at any time deemed necessary by one or more members of the Board of Directors.

3. Approve the Company’s annual report including the Company’s financial statements.

4. Prepare policies and procedures in each department or work units under each member of Directors to achieve the business objectives of each department or work unit.

5. Establish the Company’s organizational structure and establish the Company’s human resources management system.

Page 196: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

194 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Pencalonan dan Pengangkatan Direksi Tata cara pencalonan, pengangkatan,

penggantian, dan pemberhentian anggota Direksi diatur dalam anggaran dasar Perusahaan. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dilakukan oleh RUPS dimana anggota Direksi tersebut dipilih dari calon-calon yang diusulkan oleh Dewan Komisaris setelah menerima masukan dari Komite Nominasi dan Remunerasi.

Individu yang diusulkan sebagai calon anggota Direksi menjalani proses penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Dewan Komisaris. Para calon anggota Direksi yang telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan maupun anggota Direksi yang diangkat kembali wajib menandatangani kontrak manajemen sebelum ditetapkan sebagai anggota Direksi.

Masa Jabatan Direksi Setiap anggota Direksi menjabat untuk

jangka waktu terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ketiga setelah pengangkatannya dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya. Masa jabatan anggota Direksi berakhir apabila yang bersangkutan meninggal dunia, masa jabatannya berakhir, dan diberhentikan berdasarkan keputusan pemegang saham karena tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi.

Independensi Direksi Independensi Direksi merupakan salah

satu faktor penting yang harus dijaga agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya demi kepentingan Perusahaan. Untuk menjaga independensi, maka Perusahaan menetapkan aturan bahwa pihak manapun kecuali organ Perusahaan dilarang melakukan atau campur tangan dalam pengurusan Perusahaan dan anggota Direksi dilarang melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensinya dalam mengurus Perusahaan.

Susunan Direksi Direksi ABM Investama beranggotakan 4 (empat)

orang. Agar lebih efisien dan efektif dalam

Nomination and Appointment of Directors The procedures for nomination, replacement

and dismissal of members of the Board of Directors are governed in the Company’s Articles of Association. The appointment and dismissal of members of the Board of Directors are performed by GMS in which such members of the Board are selected from candidates nominated by the Board of Commissioners after receiving inputs from Nomination and Remuneration Committee.

Individuals being nominated as candidates of members of Directors shall undertake fit and proper test by the Board of Commissioners. The candidates already passing the fit and proper test and the members of Directors being re-elected are required to sign a management contract prior to being declared as members of the Board of Directors.

Term of Office Each member of the Board of Directors shall

serve for a period commencing on the appointed date in the GMS and shall be terminated at the closing of the third Annual GMS following such appointment and may be re-elected for the next period of service. The tenure of the Board of Directors shall end when they pass away, when the tenure ends, and when they are terminated based on the resolution of shareholders since they are no longer meet the requirements for being a member of the Board of Directors.

Independence of the Board of Directors The independence of the Board of Directors

serves as one of important factors that they need to maintain in order to enable them to act at their best for the interest of the Company. To maintain its independence, the Company governs that any parties except for the Company’s organs are prohibited from managing or being involved in the Company’s management and the members of the Board of Directors are prohibited from conducting activities that may breach their independence in managing the Company.

Composition of the Board of Directors ABM Investama’s Board of Directors consists

of 4 (four) personnel. To create more efficiency

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 197: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

195

melaksanakan tugas, dilakukan pembidangan tugas diantara anggota Direksi sesuai bidang dan kompetensinya, namun tidak menghilangkan tanggung jawab Direksi secara kolegial dalam pengurusan Perusahaan. Setiap anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan namun keputusan Direksi merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara, kecuali pada saat pengambilan keputusan berimbang. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi.

Komposisi Direksi PT ABM Investama Tbk berdasarkan kepada Akta Nomor 15 tanggal 21 Desember 2012 yang dibuat Notaris Andalia Farida, SH, MH. Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.10-12789 tanggal 1 Februari 2013 adalah sebagai berikut:

1. Achmad Ananda Djajanegara (Direktur Utama)

2. Willy Agung Adipradhana (Direktur)3. Syahnan Poerba (Direktur)4. Yovie Priadi (Direktur)

Pembagian Tugas Direksi Pembagian tugas Direksi dilakukan untuk

memastikan efektivitas pelaksanaan tugas semua anggota Direksi dalam mengelola Perusahaan. Pembagian tugas dan tanggung jawab Direksi secara garis besar dapat dilihat pada bagan struktur organisasi pada bagian Data Perusahaan pada laporan tahunan ini. Tugas masing-masing anggota Direksi ABM Investama adalah sebagai berikut:

1. Achmad Ananda Djajanegara, Direktur Utama

Bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan di ABM Investama maupun anak perusahaan termasuk:• Memberikan arahan dan mengendalikan

kebijakan, visi, misi dan strategi. Perusahaan.

and effectiveness in the conduct of their duties, the Company segregates the duties among the members of Directors in accordance with their areas of expertise and competence without diminishing the collegial responsibilities of the Directors in managing the Company. Each member of Directors may perform the duties and make his/her decisions yet such decision shall represent a shared responsibility. All members of Directors including the President Director have equal positions, except when making decision on equal votes. The role of President Director as primus inter pares is to coordinate the activities of all Directors.

Composition of the Board of Directors of PT ABM Investama Tbk based on Notarial Deed No. 15 dated 21 December 2012 prepared by Andalia Farida, SH, MH., a notary in Jakarta, already submitted to the Ministry of Justice and Human Rights through Receipt of Amendments on the Company’s Data No. AHU-AH.01.10-12789 dated 1 February 2012 is as follows:

1. Achmad Ananda Djajanegara (President Director)

2. Willy Agung Adipradhana (Director)3. Syahnan Poerba (Director)4. Yovie Priadi (Director)

Segregation of Duties of the Board of Directors

The segregation of duties of the Board of Directors is made to ensure the effectiveness of the conduct of the duties of all members of Directors in managing the Company. The segregation of duties and responsibilities of the Board of Directors in general is available in the section of Company Data in this Annual Report. The duties of each member of the Board of Directors of ABM Investama is as follows:

1. Achmad Ananda Djajanegara, President Director

Responsible for all activities in ABM Investama and its subsidiaries including:• Providing guidelines and controlling the

Company’s policies, vision, mission and strategies.

Page 198: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

196 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

• Mengkoordinasikan pemecahan masalah Perusahaan, kebijakan perencanaan, pengendalian, pencapaian sasaran jangka panjang Perusahaan, kebijakan audit, peningkatan budaya, citra dan tata kelola Perusahaan (GCG).

• Menyelenggarakan dan memimpin rapat Direksi secara periodik atau rapat-rapat lain apabila dipandang perlu.

• Mengesahkan semua Keputusan Direksi.• Memilah dan memberikan informasi

tentang Perusahaan kepada pemangku kepentingan.

• Membawahi Unit Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan.

2 Willy Agung Adipradhana, Direktur Keuangan

Bertanggungjawab terhadap pengendalian seluruh kebijakan keuangan termasuk:• Melaksanakan efisiensi dan efektivitas

fungsi-fungsi keuangan di Perusahaan dan anak perusahaan.

• Mengkoordinasikan pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP) terkait dengan pengendalian akuntansi dan keuangan, treasury, serta pengelolaan sumber dana bagi pengembangan Perusahaan.

• Membina dan menjaga hubungan dengan investor publik.

• Membawahi departemen-departemen Treasury, Accounting & Tax, ICT dan Investor Relations.

3. Syahnan Poerba, Direktur Layanan Pendukung Korporat

Bertanggungjawab terhadap aspek-aspek penunjang operasional Perusahaan termasuk:• Strategi pengelolaan dan pengembangan

sumber daya manusia (SDM), memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan SDM yang berkinerja tinggi dan core values baik (leadership development) termasuk dari sisi perhatian dan penghargaan(compensation and benefit).

• Coordinating the problem solving within the Company, planning policy, achievement of the Company’s long term goals, audit policy, work culture improvements, corporate image and corporate governance (GCG).

• Holding and leading the Board of Directors’ periodical meetings or other meetings if deemed necessary.

• Endorsing all the Board of Directors decisions.

• Selecting and providing information pertaining to the Company for the interest of stakeholders.

• Supervising Internal Audit Unit and Corporate Secretary.

2. Willy Agung Adipradhana, Finance Director Responsible for the control of all financial

policies including:• Performing efficiency and effectiveness of

financial functions in the Company and its subsidiaries.

• Coordinating the implementation of annual and long-term work plans (RKT and RKJP) related to the accounting, finance control, and treasury as well as management of resources for the Company’s developments.

• Building and maintaining relationship with public investors.

• Supervising the departments of Treasury, Accounting & Tax, ICT and Investor Relations.

3. Syahnan Poerba, Director of Corporate Support Services

Responsible for the Company’s operational support aspects including:

• Formulating strategies for management and development of human resources, recruiting, developing and maintaining high performing human resources and core values (Leadership Development) including the aspects of welfare and rewards (Compensation and Benefit).

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 199: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

197

• Merancang dan mengembangkan organisasi yang efektif.

• Mengelola, mengembangkan dan memastikan komunikasi kepada pemangku kepentingan.

• Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

• Membawahi departemen-departemen Legal, Corporate Communication, Risk Management dan Human Resources.

4. Yovie Priadi, Direktur Strategi Korporat Bertanggung jawab terhadap aspek-aspek

pengembangan usaha dan investasi termasuk:• Melakukan pengawasan terhadap

implementasi proyek dan investasi yang telah disetujui.

• Merumuskan, menyempurnakan dan melaksanakan rencana pengembangan bisnis baru grup ABM.

• Mencari dan menetapkan mitra usaha strategis.

• Membawahi departemen Business Process Improvement, Corporate Planning Budgeting dan divisi Strategic Planning and Business Development.

Rapat Direksi Direksi disyaratkan melakukan rapat secara

periodik setiap 2 (dua) minggu sekali. Di luar waktu tersebut, rapat Direksi dapat dilaksanakan setiap waktu bila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama memiliki 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

Sepanjang tahun 2012, Direksi mengadakan 51 (lima puluh satu) kali rapat atau hampir rutin dilaksanakan satu kali dalam satu minggu, baik untuk melakukan evaluasi atas capaian kinerja perusahaan maupun hal-hal lain yang dinilai penting.

• Designing and developing effective organization.

• Managing, developing and ensuring the communication to stakeholders.

• Planning, coordinating and implementing social and environmental responsibilities.

• Supervising the departments of Legal, Corporate Communication, Risk Management and Human Resources.

4. Yovie Priadi, Director of Corporate Strategy Responsible for the aspects of business

developments and investments including:• Monitoring the implementation of

projects and investments already approved.

• Formulating, improving and implementing the new business development plans of ABM group.

• Seeking for and establishing strategic business partner.

• Supervising the department of Business Process Improvement, Corporate Planning & Budgeting, as well as Strategic Planning and Business Development Division.

The Board of Directors’ Meetings The Board of Directors’ is required to hold

periodic meetings once in two weeks. Other than such periodical meetings, Directors may hold a meeting at any time deemed necessary by one or more members of Directors or upon a written request made by one or more members of Board of Commissioners or upon a written request made by one or more shareholders representing at least one-tenths (1/10) of total shares with voting rights.

Throughout 2012, the Board of Directors held 51 (fifty one) meetings or almost regularly once per week, for evaluating the Company’s performance achievements or for other matters considered of significance.

Page 200: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

198 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Data Kehadiran Rapat Direksi Board of Directors’ Meeting Attendance

Nama Name

Jabatan Position

Kehadiran Attendance

Achmad Ananda Djajanegara Direktur Utama / President Director 84%

Willy Agung Adipradhana Direktur Keuangan / Finance Director 92%

Syahnan PoerbaDirektur Layanan Korporat / Corporate

Service Director94%

Yovie PriadiDirektur Strategi Korporat / Corporate

Strategy Director94%

Adapun beberapa keputusan yang diambil pada Rapat Direksi adalah sebagai berikut:1. Pembentukan kelompok kerja untuk

melakukan monitor di tiap anak-anak perusahaan.

2. Piagam Sekretaris Perusahaan ABM Investama.

3. Kebijakan baru mengenai “kebijakan dan prosedur investasi/divestasi.”

4. Persetujuan atas struktur organisasi terbaru dari ABM Investama.

5. Pemberlakuan mata uang fungsional di Group ABM.

6. Persetujuan Direksi untuk mengubah pinjaman ke anak perusahaan dari senior debt menjadi subordinate debt.

7. Pemberlakuan Kebijakan Perjalanan Dinas.8. Persetujuan angka pendapatan dan PBTE

untuk penentuan bonus.9. Pengangkatan Hans Christian Manoe sebagai

Ketua Audit Internal.10. Persetujuan 45 Standar Prosedur Operasi

SDM.

Rapat Gabungan Di samping rapat Dewan Komisaris dan rapat

Direksi, anggota Dewan Komisaris dan Direksi juga mengadakan Rapat Gabungan sebanyak 5 (lima) kali sepanjang tahun 2012, yang dilaksanakan berurutan dengan jadwal Rapat Dewan Komisaris pada hari yang sama, yaitu tanggal 24 Februari, 03 Mei, 13 Agustus, 07 November, serta 05 Desember 2012. Rapat ini dapat merupakan inisiatif Direksi maupun Dewan Komisaris untuk duduk bersama dan

Some decisions reached by the Board of Directors Meeting are as follows:1. Formation of working groups to monitor

every subsidiary.2. ABM Investama Corporate Secretary Charter3. New policy on “investment/ divestment policy

and procedure.”4. Approval of ABM Investama latest

organizational structure.5. Application of the functional currency in ABM

Group.6. Board of Directors approval to convert

debt to subsidiaries from senior debt to subordinate debt.

7. Enforcement of the Business Trip Policy8. Approval of income and PBTE rates to

determine bonus.9. Appointment of Hans Christian Manoe as

Internal Audit Chairperson.10. Approval of 45 Human Resource Standard

Operating Procedures.

Joint Boards’ Meetings In addition to the Board of Commissioners and

Board of Directors meetings, members of the Board of Commissioners and Board of Directors have also held 5 (five) Joint Boards’ Meetings in 2012, which were conducted sequentially with the Board of Commissioners meeting schedule at the same day, on 24 February, 03 May, 13 August, 07 November, and 05 December 2012. These meetings may be held with the initiative of the Board of Directors or

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 201: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

199

mendengarkan paparan dari Direksi atas kinerja Direksi untuk waktu tertentu dalam menjalankan Perusahaan.

Data Kehadiran Rapat GabunganJoint Meeting Attendance

NamaName

JabatanPosition

KehadiranAttendance

Rachmat Mulyana Hamami Komisaris Utama / President Commissioner 100%

Mivida Hamami Komisaris / Commissioner 100%

Erry Riyana Hardjapamekas Komisaris / Commissioner 100%

Achmad Ananda Djajanegara Direktur Utama / President Director 100%

Willy Agung Adipradhana Direktur / Director 80%

Syahnan Poerba Direktur / Director 100%

Yovie Priadi Direktur / Director 100%

Mekanisme dan Evaluasi Kinerja Kinerja Dewan Komisaris dan Anggota Dewan

Komisaris dievaluasi oleh Pemegang Saham. Secara umum, kinerja Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan maupun amanat Pemegang Saham. Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbuka kepada Anggota Dewan Komisaris sejak tanggal pengangkatannya.

Kinerja Direksi dan anggota Direksi dievaluasi oleh Pemegang Saham dalam RUPS. Secara umum, kinerja Direksi secara kolegial ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan maupun amanat Pemegang Saham. Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbuka kepada Anggota Direksi sejak tanggal pengangkatannya sebagaimana tercantum dalam Kontrak Manajemen yang menjadi target kinerja Direksi secara kolegial maupun individual.

Kebijakan Remunerasi Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, remunerasi

Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam menentukan remunerasi Direksi, Dewan

Board of Commissioners to gather and listen to the Directors’ explanation regarding their performance in running the Company for a certain period of time.

Mechanism and Evaluation of Performance The work performance of the Board of

Commissioners and its members is evaluated by Shareholders. The Board’s performance is generally evaluated based on its duties and obligations set out in existing laws and regulations, the Company Articles of Association and Shareholders’ mandate. Criteria for a formal evaluation are informed openly to Board of Commissioners members from the date of their appointment.

The work performance of the Board of Directors and its members is evaluated by Shareholders in GMS. The Board’s performance is collegially evaluated based on its duties and obligations set out in existing laws and regulations, the Company Articles of Association and Shareholders’ mandate. Criteria for a formal evaluation are informed openly to Board of Directors members from the date of their appointment as stipulated in the Management Contract that sets the performance target of the Board of Directors, collegially and individually.

Remuneration Policy In accordance with the Company’s articles

of association, the remuneration of Board of Commissioners and Directors is established through GMS. In determining the remuneration

Page 202: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

200 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Komisaris meminta masukan dari Komite Nominasi dan Remunerasi sebelum mengajukan usul kepada RUPS untuk memutuskan besarnya kompensasi yang akan diberikan kepada Direksi. Penentuan besarnya kompensasi bagi Direksi berdasarkan proses dan rumusan yang transparan dan Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan remunerasi Perusahaan.

Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 31 Mei 2012, pemegang saham melimpahkan wewenang penentuan gaji, fasilitas dan tunjangan anggota Direksi kepada Dewan Komisaris Perusahaan. Remunerasi dari pejabat kunci sesuai dengan definisi PSAK No.7 (Revisi 2010) yaitu dalam hal ini Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

US$

2012 2011

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Gaji dan imbalan kerja jangka pendek

683.548 86.061 Salaries and other short-term employee benefits

Pembayaran berbasis saham - 127.763 Share-based payments

Sub-total 683.548 213.824 Sub-total

Dewan Direksi Board of DIrectors

Gaji dan imbalan kerja jangka pendek

5.615.935 3.086.203 Salaries and other short-term employee benefits

Pembayaran berbasis saham - 1.527.390 Share-based payments

Sub-total 5.615.935 4.613.593 Sub-total

TOTAL 6.299.483 4.827.417 TOTAL

Program Pendalaman Pengetahuan Program Pendalaman Pengetahuan

dimaksudkan agar Direksi dapat selalu mengikuti perkembangan terbaru tentang core business perusahaan di bidang energi. Program Pendalaman Pengetahuan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Direksi.

of Board of Directors, Board of Commissioners requests an input from Nomination and Remuneration Committee before proposing to GMS to determine the amount of compensation given to the Board of Directors. The establishment of the amount of compensation for Board of Director is made based on a transparent process and formula and Board of Commissioners monitors the implementation of such remuneration.

Based on GMS resolution on 31 May 2012, shareholders delegated the authority of determining the amount of salary and facilities for the Board of Directors to the Board of Commissioners of the Company. The remuneration of key officers in accordance with the definition in PSAK No. 7 (Revision 2010) which is in this context is for the Board of Commissioners and Board of Directors for the year ended 31 December 2012 and 2011 are as follows:

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

The Knowledge Enrichment Program The Knowledge Enrichment Program is designed

to update the Directors at all times with the latest developments in the Company’s core business in energy sector. The Knowledge Enrichment Program is conducted for the purpose of improving the effectiveness of Directors in performing their duties.

Page 203: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

201

Pelatihan Direksi Tahun 2012Trainings for the Board of Directors in 2012

ACHMAD ANANDA DJAJANEGARA

Tanggal Date

Judul PelatihanTraining Title

PenyelenggaraProvider

KategoriCategory

TempatPlace

InvestasiInvestment

20 Mar 2012

Leadership of Asia, How to Build Effective Leadership in Asian Context

PT GML Performance Consulting

Workshop Jakarta Rp 4.500.000 + VAT 10%

4-5 June 2012

Coaltrans Asia Coaltrans Confrence Ltd.

Conference Bali US$ 1.949

12-13 July 2012

CIMB ASEAN Series 2012 - Indonesia Corporate Day

CIMB Conference Bali Free

27-28 September 2012

Indonesia Corporate Day - “ Indonesia - Pressing the Turbo Button? “

Mandiri Sekuritas & Barclay

Workshop London Free

YOVIE PRIADI

Tanggal Date

Judul PelatihanTraining Title

PenyelenggaraProvider

KategoriCategory

TempatPlace

InvestasiInvestment

2 Feb 12 2012 Economic and Capital Outlook

Workshop

20 Mar 12 AVCJ Indonesia Conference 2012

Asian Venture Capital Journal

Workshop Jakarta US$ 895

6-7 Aug 2012

Credit Suisse Conference Credit Suisse Conference Singapore Free

4-5 June 2012

Coaltrans Asia Coaltrans Conference Ltd.

Conference Bali US$ 1.949

12-13 July 2012

CIMB ASEAN Series 2012 - Indonesia Corporate Day

CIMB Conference Bali Free

27-28 September 2012

Indonesia Corporate Day - “ Indonesia - Pressing the Turbo Button? “

Mandiri Sekuritas & Barclay

Workshop London Free

WILLY AGUNG ADIPRADHANA

Tanggal Date

Judul PelatihanTraining Title

PenyelenggaraProvider

KategoriCategory

TempatPlace

InvestasiInvestment

23-24 Feb 2012

Investor Relation and Stakeholder Management

MarcusEvans Conferences

Workshop Singapore US$ 2695,5

14-16 March 2012

IFRS for Fundamental Instruments

Euromoney Training Training Singapore US$ 4.655+ US$ 476,41

(flight)

2 Feb 12 2012 Economic and Capital Outlook

Workshop

16-18 May 2012

2nd ANNUAL CFO PROGRAM: CHANGING ROLE OF THE CFO - Integrating Finance & Strategy

ACCA and Clariden Global

Training Singapore US$ 4.095

Page 204: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

202 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

SYAHNAN POERBA

Tanggal Date

Judul PelatihanTraining Title

PenyelenggaraProvider

KategoriCategory

TempatPlace

InvestasiInvestment

6 Dec 12 The Power of Coaching Experd Workshop Jakarta Rp 1.800.000

Kebijakan Benturan Kepentingan Benturan kepentingan adalah kondisi dimana

anggota ABM Investama tidak dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengambil keputusan secara objektif sebagaimana wewenang yang dimiliki di dalam Perusahaan. Kondisi tersebut dapat memberikan keuntungan pribadi, keluarga atau pihak lain di luar Perusahaan itu sendiri yang berakibat merugikan Perusahaan karena tidak mendapatkan pilihan atau hasil yang maksimal. Pengaturan mengenai hal ini secara rinci dimuat pada Bab II.9. Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan ABM Investama.

Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi ABM Investama juga menetapkan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi wajib melaporkan kepemilikan sahamnya termasuk keluarganya baik di ABM Investama dan/atau Perusahaan lain yang memiliki potensi benturan kepentingan. Selain itu, anggota Dewan Komisaris dan Direksi wajib mengungkapkan seluruh keadaan atau kondisi yang sedang dihadapi maupun yang berpotensi menjadi benturan kepentingan dengan ABM Investama atau segala sesuatu yang dapat menghambat aktifitas ABM Investama. Pengungkapan benturan kepentingan ini dilakukan secara periodik dalam Laporan Tahunan dan dalam pernyataan mengenai benturan kepentingan sesuai dengan format yang ditetapkan oleh Perusahaan.

Audit Internal Unit Audit Internal dibentuk pada bulan

September 2011 dengan tujuan untuk memastikan terciptanya sistem pengendalian internal yang efektif dan terintegrasi antara Perusahaan dengan anak perusahaan. Audit Internal merupakan mitra manajemen dalam mencapai tujuan Perusahaan dengan melaksanakan fungsi audit dan fungsi konsultasi secara independen dan objektif.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Conflict of Interest Policy Conflict of interest refers to a situation where

ABM Investama members are prevented from fulfilling their duties and responsibilities with regard to objective decision-making according to the powers conferred upon them within the Company. This situation may result in personal gain, including for family members or external parties outside of the Company that adversely affect the Company due to less that optimal options or outcomes. Detailed information on dealing with this issue is provided in Chapter II.9 ABM Investama Company Code of Ethics and Conduct.

ABM Investama Board Manual also governs that members of the Board of Commissioners and Board of Directors are obligated to report on their share ownership, including that of family members either in ABM Investama and/or other Companies with the potential for conflict of interest. In addition, it is mandatory for members of the Board of Commissioners and Board of Members to disclose any situation or condition having actual or perceived conflict of interest with ABM Investama or any other circumstances that may impede ABM Investama operations. Conflict of interest is disclosed periodically in the Annual Report and in statements on conflict of interest according to the format prepared by the Company.

Internal Audit The Internal Audit Unit was established in

September 2011 to ensure effective and integrated internal control system among the Company and its subsidiaries. Internal Audit serves as a partner of management in achieving the Company’s goals by performing audit function and consultation function in an independent and objective manner.

Page 205: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

203

Aktivitas yang dilakukan oleh Audit Internal dapat dikelompokkan menjadi kegiatan audit reguler, kegiatan audit khusus, tindak lanjut pemantauan dan pengembangan audit. Audit reguler merupakan audit yang dilakukan berdasarkan rencana audit tahunan yang mengatur fokus dan arah kegiatan audit pada tahun bersangkutan dengan prioritas sesuai dengan hasil penilaian risiko. Audit khusus merupakan audit yang tidak termasuk dalam rencana audit tahunan namun dilakukan berdasarkan usulan Audit Internal atau ditugaskan oleh Direksi.

Tugas dan Tanggung Jawab

Audit Internal bertugas menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai kebijakan Perusahaan. Untuk melaksanakan tugasnya, Audit Internal menyusun rencana audit tahunan yang disetujui dan disahkan oleh Direksi. Audit Internal melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. Berdasarkan hasil audit, Audit Internal membuat laporan hasil audit untuk disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Selanjutnya, Audit Internal melakukan kegiatan pemantauan tindak lanjut untuk memastikan bahwa rekomendasi perbaikan yang telah disepakati telah dilaksanakan sesuai dengan komitmen auditee.

Piagam Audit Internal

Pada tanggal 21 September 2011, Direksi menerbitkan Surat Keputusan Direksi PT ABM Investama Tbk Nomor ABM-BOD/092/BOD/09/2011 tentang penunjukan Kepala Unit Audit Internal dan Pemberlakuan Piagam Audit Internal.

Piagam Audit Internal menjadi acuan bagi unit Audit Internal dalam melaksanakan seluruh kegiatan audit internal. Piagam ini memuat maksud, visi, misi, struktur dan hubungan kerja, fungsi, tugas dan tanggung jawab, wewenang, ruang lingkup, kebijakan, kode etik, evaluasi dan penyempurnaan. Piagam Audit Internal juga mengatur larangan perangkapan tugas dan jabatan auditor dan pelaksana yang duduk dalam

Internal Audit activities are categorized into regular audit, special audit, follow-up, monitoring, and audit development. Regular audit is audit activities based on annual audit plan, which determines the focus and direction of the respective year’s audit with the priorities being set in line with the result of risk assessment. Special audit is audit activities outside the annual audit plan but conducted based on the proposal from Internal Audit or assignment from Directors.

Roles and Responsibilities Internal Audit is assigned to test and evaluate

the implementation of internal control and risk management system in accordance with the Company’s policies. To perform its duties, Internal Audit prepares an annual audit plan approved and endorsed by Directors. Internal Audit performs examination and assessment of the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities. Based on audit results, Internal Audit prepares audit reports to be submitted to Directors and Board of Commissioners. Further, Internal Audit performs the follow-up monitoring to ensure that the agreed-upon corrective recommendations have been implemented in accordance with the commitment of the auditee.

Internal Audit Charter On 21 September 2011, the Board of Directors

issued the Decision of Directors of PT ABM Investama Tbk No. ABM-BOD/092/BOD/09/2011 regarding the Appointment of Internal Audit Head and Enactment of Internal Audit Charter.

The Internal Audit Charter shall serve as a guideline in the implementation of all internal audit activities. It contains the objectives, vision, mission, structure and work relationship, functions, roles and responsibilities, authorities, scope of work, policies, code of ethics, evaluation and improvements. The Internal Audit Charter also governs the prohibition of double task/duties for the positions of auditor and the

Page 206: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

204 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Unit Audit Internal dari pelaksanaan kegiatan operasional baik di perusahaan maupun di anak perusahaan.

Kegiatan Audit Internal Selama tahun 2012, Audit Internal

mempersiapkan Struktur Organisasi, mempersiapkan personil Audit Internal, melakukan komunikasi, koordinasi dan konsultasi kepada Audit Internal di anak Perusahaan dalam membuat perencanaan Audit, pelaksanaan audit dan pembuatan rencana kerja audit tahunan untuk tahun 2013. Sebagai salah satu upaya untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengendalian internal di Perusahaan, pada bulan Oktober 2012 Audit Internal menyelenggarakan acara tukar pendapat yang ditujukan bagi pimpinan (executive level) Perusahaan maupun anak Perusahaan dengan topik: “Risiko, Pengendalian Internal dan Tata Kelola Perusahaan yang baik,” dan dibawakan oleh pembicara senior yang berpengalaman di bidang Audit. Audit Internal secara rutin berkoordinasi dengan Komite Audit dalam melakukan tugasnya terkait manajemen risiko, Tata Kelola Perusahaan, pemantauan dan analisis atas kemajuan yang telah dicapai dalam penerapan langkah-langkah perbaikan oleh pihak teraudit, mengevaluasi dan memberikan usulan perbaikan untuk pedoman-pedoman operasional, sistem dan prosedur serta kebijakan-kebijakan untuk menghasilkan disiplin operasional dan kinerja yang lebih baik bagi Perusahaan.

Struktur Audit Internal

Struktur dan kedudukan Audit Internal sesuai dengan Piagam Audit Internal adalah sebagai berikut:1. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang

Kepala Unit Audit Internal yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.

2. Kepala Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris.

3. Auditor dan jajaran Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Unit Audit Internal.

executing personnel in Internal Audit Unit for the implementation of operational activities either at the holding or at the subsidiary level.

Internal Audit Activities In 2012, the Internal Audit Unit has established

its organizational structure, prepared the Internal Audit personnel, and built effective communication, coordination and consultation with Internal Audit of subsidiaries for preparing the audit plan, implementing the audit process and producing the annual audit work plan for 2013. As part of an effort to build awareness on the importance of internal controls within the Company, in October 2012, the Internal Audit Unit held sharing sessions specifically directed at the executive level of the Company and subsidiaries on the topic: “Risks, Internal Controls and Good Corporate Governance,” that brought in senior speakers with broad audit experience. The Internal Audit Unit regularly coordinates with the Audit Committee for carrying out its duties related to risk management, corporate governance, monitoring and analysis of progress achieved in applying remedial measures by the audited party, evaluation and offering recommendations for improving existing operating guidelines, systems and procedures as well as policies in order to further enhance operational discipline and ensure the improved performance of the Company.

Internal Audit Structure Structure and position of Internal Audit in

accordance with the Internal Audit Charter is as follows:1. Internal Audit Unit is led by Head of Internal

Audit Unit, who in carrying out his duties is directly responsible to the President Director.

2. Head of Internal Audit is appointed and terminated by the President Director with approval of the Board of Commissioners.

3. Auditors and the Internal Audit Unit team are directly responsible to the Head of Internal Audit Unit.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 207: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

205

Struktur Organisasi Unit Audit Internal Unit Audit Internal dipimpin oleh Hans Christian

Manoe. Jumlah pegawai Unit Audit Internal saat ini terdiri dari 2 orang karyawan.

Struktur Organisasi Unit Audit InternalInternal Audit Organization Structure

Audit KecuranganFraud Audit

Teknologi dan Informasi (TI) Audit

Information Technology Audit

Audit Operasional, Keuangan dan KepatuhanOperational, Finance, and

Compliance Audit

Kepala Unit Audit InternalHead Of Internal Audit Unit

Spesialis AuditAudit Specialist

Audit Operasional, Keuangan dan Kepatuhan Audit Operasional menekankan pada penilaian

terhadap efektivitas dan efisiensi dari proses-proses di tingkat operasional untuk memastikan proses yang dibuat telah memadai untuk mencapai tujuan manajemen maupun kriteria lainnya yang telah ditetapkan; Audit Keuangan dilakukan untuk memastikan kelengkapan, keakuratan dan integritas informasi keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi, hukum dan peraturan perundangan lainnya; Audit Kepatuhan dilakukan untuk memastikan terpenuhinya kriteria-kriteria yang telah ditetapkan melalui proses verifikasi yang sistematis, independen dan terdokumentasi berdasarkan analisa dan evaluasi atas bukti audit.

Audit Kecurangan Audit Kecurangan difokuskan pada hal-hal

yang berpotensi pada terjadinya kecurangan yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan berdasarkan identifikasi atas lemahnya lingkungan pengendalian internal.

Internal Audit Organization Structure The Internal Audit Unit is led by Hans Christian

Manoe. Total number of employees in Internal Audit Unit currently is 2 (two) employees

Operational, Finance and Compliance Audit Operational Audit focuses on the appraisal of the

effectiveness and efficiency of processes in an operational level in order to determine whether it meets management objectives and other established criteria. Financial Audit, is conducted to ensure the completeness, accuracy and integrity of financial information as reflected in the financial statements which should be in accordance with accounting standards respective laws and regulations; Compliance Audit is conducted to ensure that specified criterias are met through an independent and documented systematic verification process based on analyzing and evaluating audit evidence.

Fraud Audit Fraud audit focuses on any potential fraud

resulting in losses to the Company, based on identified weaknesses in internal control environment.

Page 208: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

206 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Audit TI Audit TI merupakan audit atas pengendalian

internal atas TI untuk memastikan bahwa sistem informasi dapat melindungi aset, menjaga integritas data dan beroperasi secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Profil Kepala Audit Internal Sesuai surat No. ABM-CSC/019/ARS/005/2012

kepada Ketua Bapepam-LK, Perusahaan menginformasikan bahwa terhitung sejak tanggal 1 Mei 2012 dilakukan pergantian Ketua Audit Internal dari Bernado Agustono Mochtar kepada Hans Christian Manoe.

Hans Christian Manoe mendapatkan gelar Sarjana Hukum (SH) dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada pada tahun 1993, gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi (SE Ak.) dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Diponegoro pada tahun 1995, gelar Magister Manajemen (MM) dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Master of Business Administration (MBA) dari I.A.E de Grenoble, Université Pierre- Mendes, Perancis pada tahun 2012.

Memulai karirnya sebagai auditor eksternal di Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja/KAP PSS (Ernst & Young International) sejak 2000 sampai dengan 2007 dengan posisi terakhir sebagai Manajer Audit. Sejak tahun 2007 menjabat sebagai Head of Corporate Internal Audit di PT Lion Super Indo anak Perusahaan dari Grup Delhaize – Belgium sampai tahun 2010, kemudian bergabung dengan PT Matahari Department Store Tbk. sebagai Head of Corporate Internal Audit sampai dengan 2012.

Sekretaris Perusahaan Pembentukan Sekretaris Perusahaan ABM

Investama dilakukan dalam rangka memenuhi ketentuan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep 63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan diangkat dan bertanggung jawab pada Direktur Utama. Secara umum, fungsi Sekretaris Perusahaan adalah sebagai Compliance Officer yang membantu tugas Direksi memenuhi ketentuan tata kelola perusahaan yang baik.

IT Audit IT Audit is an examination of the IT internal

controls to ensure that the information systems are safeguarding assets, maintaining data integrity and operating effectively to achieve the organization’s objectives.

Profile of Head of Internal Audit In accordance with Letter No. ABM-CSC/ 019/

ARS/005/2012 addressed to the Head of Bapepam-LK, the Company has informed on the replacement of the Head of the Internal Audit Unit as of 1 May 2012 from Bernado Agustono Mochtar to Hans Christian Manoe.

Hans Christian Manoe earned his law degree from the Faculty of Law, Gadjah Mada University in 1993, an economics degree majoring in accounting from the Faculty of Economics, Department of Accounting, Diponegoro University in 1995, a master’s degree in management from the Faculty of Economics, University of Indonesia and Master of Business Administration from I.A.E de Grenoble, Université Pierre- Mendes, France in 2012.

He has built a successful career as an external auditor at the Purwantono, Suherman & Surja Public Accounting Firm (PAF PSS) (Ernst & Young International) from 2000 to 2007 in which his last position was Audit Manager. Since 2007 he served as the Head of Corporate Internal Audit for PT Lion Super Indo, a subsidiary of Delhaize Group – Belgium until 2010, before joining PT Matahari Department Store Tbk. as Head of Corporate Internal Audit until 2012.

Corporate Secretary ABM Investama’s Corporate Secretary was

established to comply with Chairman of Bapepam’s Decision Letter No. Kep 63/PM/1996 dated 17 January 1996 concerning Establishment of Corporate Secretary. Corporate Secretary is appointed by and directly report to President Director. In general, the function of Corporate Secretary is as a Compliance Officer assisting the duties of Directors in meeting the good corporate governance requirements.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 209: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

207

Tugas dan Tanggung Jawab Fungsi Sekretaris Perusahaan dijabarkan dalam

tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan sebagai berikut: 1. Sebagai penghubung (contact person) dan

fasilitator komunikasi antara Direksi, Dewan Komisaris, pemegang saham, pemerintah/instansi terkait, masyarakat dan pemangku kepentingan.

2. Mengkoordinasikan pemberian pendapat dari segi hukum, pengelolaan dokumen, kehumasan protokoler dan seremonial Perusahaan untuk menunjang aktivitas Perusahaan agar berjalan dengan efektif dan efisien serta meningkatkan citra Perusahaan.

3. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan dalam lingkungan Direksi, Dewan Komisaris dan Perusahaan serta pengadministrasiannya termasuk mengelola dokumen RUPS, risalah-risalah rapat Direksi, Dewan Komisaris, rapat gabungan, Daftar Pemegang Saham Khusus, dokumentasi perbedaan pendapat, undangan, agenda dan materi rapat serta dokumen lainnya.

4. Mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPS, rapat-rapat Direksi, Dewan Komisaris, rapat gabungan, mengelola jadwal rapat agar berlangsung efektif.

5. Mengkoordinasikan penyediaan informasi dalam bentuk orientasi formal, kliping, surat elektronik dan media lainnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris serta pemangku kepentingan lainnya.

6. Memberikan informasi secara berkala kepada Direksi dan Dewan Komisaris jika diminta, untuk memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sesuai peraturan Perusahaan dan peraturan yang berlaku.

7. Mengkoordinasikan kegiatan Direksi yang berkaitan dengan kegiatan korporasi untuk mendukung efektivitas fungsi Direksi dan kinerja Perusahaan.

8. Mewakili Direksi untuk berhubungan dengan pihak-pihak di luar atau di dalam Perusahaan sesuai dengan penugasan yang diberikan serta kebijakan yang telah ditentukan.

Roles and Responsibility Such functions are detailed in the roles and

responsibilities of Corporate Secretary as follows:

1. Acting as a contact person and communication facilitator among the Board of Directors, Board of Commissioners, shareholders, related government/institutions, public and stakeholders.

2. Coordinating the opinions given from legal perspective, managing documents, protocol and ceremonial public relations to support the Company’s activities effectively and efficiently and improving corporate image.

3. Conducting the secretarial activities for the Board of Directors, Board of Commissioners and Company and the administration of which including managing the GMS documents, the Board of Directors and Commissioners minutes of meeting, joint meetings, List of Special Shareholders, documentation of dissenting opinion, invitation, agenda, and materials of meetings and other documents.

4. Coordinating the conduct of GMS, Board of Directors meeting, Board of Commissioners meetings, joint meetings, managing the meeting schedule to reach effectiveness in the conduct of such meetings.

5. Coordinating the provision of information in the form of formal orientation, clipping, electronic mail and other media to the Board of Directors and Commissioners and other stakeholders.

6. Providing periodical information to the Board of Directors and Commissioners if needed, to ensure that the Company meets the transparency requirements in accordance with the Company’s regulations and the prevailing rules and regulations.

7. Coordinating the Board of Directors’ activities related to the corporate events to support the effectiveness of Board of Directors functions and the Company’s performance.

8. Representing the Board of Directors to communicate with external or internal parties in accordance with the assignments given and the policies stipulated.

Page 210: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

208 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

9. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Perusahaan guna menjembatani hubungan Perusahaan dengan pemangku kepentingan dan pihak eksternal lainnya.

Piagam Sekretaris Perusahaan Pada tanggal 30 Januari 2012, Direksi

menerbitkan Surat Keputusan Direksi PT ABM Investama Tbk Nomor 002/ABM-CIR-Dir/2012 tentang Piagam Sekretaris Perusahaan. Piagam ini berisi kebijakan yang mengatur aspek-aspek terkait fungsi dan peran Sekretaris Perusahaan terhadap Direksi, Dewan Komisaris, komite-komite dan pemegang saham ABM Investama, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal serta penyampaian dan pemberian informasi perusahaan terhadap pihak internal dan eksternal.

Kegiatan Sekretaris Perusahaan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Divisi

Sekretaris Perusahaan selama tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1. Mengikuti perkembangan peraturan

pasar modal dan memastikan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan yang berlaku. Perusahaan menerbitkan 4 (empat) Laporan Keuangan dan 1 (satu) Laporan Tahunan.

2. Melaksanakan korespondensi dengan regulator pasar modal (Bapepam-LK dan BEI) maupun lembaga-lembaga penunjang lainnya. Korespondensi yang dilakukan sebanyak 61 (enam puluh satu) kali.

3. Menyampaikan keterbukaan informasi mengenai Perusahaan, antara lain dalam bentuk siaran pers, mailing list, dan website. Siaran pers yang dilakukan sebanyak 15 (lima belas) kali.

4. Mengkoordinasi penyelenggaraan RUPS. Pada tahun ini dilaksanakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan pada tanggal 31 Mei 2012.

5. Mengkoordinasi pelaksanaan paparan publik tahunan yang pelaksanaannya dilakukan pada kegiatan Investor Summit 2012 tanggal 28 November 2012 di The Ritz –Carlton, Pacific Place Jakarta.

9. Coordinating the activities related to the interest of the Company to liaise with the stakeholders and other external parties.

Corporate Secretary Charter On 30 January 2012, the Board of Directors

issued PT ABM Investama Tbk Board of Directors Decree No. 002/ABM-CIR-Dir/ 2012 on the Corporate Secretary Charter. This Charter contains policies that outline aspects related to the function and role of the Corporate Secretary towards the Board of Directors, Board of Commissioners, committees and ABM Investama shareholders, compliance with capital market laws and regulations, as well as the delivery and release of company information to internal and external parties.

Activities of Corporate Secretary Activities conducted by the Corporate Secretary

Division throughout 2012 are as follows:

1. Continuously observe of capital market regulations and ensured Company compliance with existing regulations. The Company has published 4 (four) Financial Statements and 1 (one) Annual Report.

2. Engaged in correspondence with the capital market regulator (Bapepam-LK and IDX) and other supporting agencies. Correspondence with these parties in total 61 (sixty one) times.

3. Openly published information on the Company among others in the form of press releases, mailing lists and websites. A total of 15 (fifteen) press releases have been presented.

4. Coordinated the organizing of GMS. This year the Annual GMS was held once on 31 May 2012.

5. Coordinated the annual public expose, which was conducted together with the 2012 Investor Summit on 28 November 2012 at The Ritz-Carlton, Pacific Place Jakarta.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 211: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

209

Profile of Corporate Secretary The position of ABM Investama Corporate

Secretary is currently held by Ade Renaldi Satari since 5 December 2011. He graduated from Institut Teknologi Bandung in 1986 and obtained his Master’s degree in Business from Chaminade University, Hawaii, USA in 1987 through Fujitsu Asian Scholarship. His in-depth understanding on the principles of compliance with capital market regulations were acquired through previous experience as the Corporate Secretary of a public company involved in the oil and gas services sector since November 2002. In addition, he has also gained a thorough understanding of investor relations and media relations through his previous experience as Investor Relations and Media Relations of a public company involved in the banking sector since 1999. Ade Renaldi Satari is familiar with the fundamental principles of finance and has passed CFA level 1 grade. In addition 2012 he attended a Legal Risk Management training held by the Center for Risk Management Studies and as well as some seminars held by the ICSA (Indonesia Corporate Secretary Association) concerning the new capital market regulations, as well as crisis communication training held in house by IPE-Edelman

Investor Relations Investor relations emphasize on the delivery

of information services and fostering good relations with stakeholders associated with stock investments, primarily shareholders, security analysts, investment managers, institutional and retail brokers, and the media/press.

To apply the principles of openness and transparency in all material activities, ABM Investama through Investor Relations has built effective two-way communication channels, including by meeting analysts, existing and potential investors, and conference calls through other communication media such as corporate presentations, annual reports, websites, press releases and email updates.

Profil Sekretaris Perusahaan Posisi Sekretaris PerusahaanABM Investama

dijabat oleh Ade Renaldi Satari sejak 5 Desember 2011. Beliau mendapatkan gelar sarjana dari Institut Teknologi Bandung tahun 1986 dan Master di bidang Bisnis dari Chaminade University, Hawaii, USA tahun 1987 melalui Fujitsu Asian Scholarship. Pemahamannya yang mendalam mengenai prinsip-prinsip kepatuhan dalam peraturan-peraturan Pasar Modal diperoleh melalui pengalamannya sebagai Sekretaris Perusahaan di perusahaan publik yang bergerak di sektor jasa minyak dan gas bumi sejak November 2002. Selain itu, beliau juga memiliki pemahaman hubungan investor dan hubungan media melalui pengalamannya sebagai Investor Relations dan Media Relations pada perusahaan publik yang bergerak di bidang perbankan sejak tahun 1999. Ade Renaldi Satari memiliki pengetahuan memadai dalam prinsip-prinsip dasar keuangan dan lulus dalam kualifikasi CFA level 1. Selama tahun 2012, mengikuti pelatihan “Pengelolaan Risiko Hukum” yang diselenggarakan oleh Center for Risk Management Studies dan mengikuti beberapa seminar yang diadakan oleh ICSA (Indonesia Corporate Secretary Association) mengenai peraturan-peraturan pasar modal yang baru, serta training komunikasi dalam krisis yang diadakan in house oleh IPE-Edelman.

Hubungan Investor Hubungan Investor berfungsi untuk memberikan

layanan informasi dan mengembangkan hubungan yang baik dengan para pihak yang berkepentingan dengan investasi saham, terutama: para pemegang saham, analis efek, manajer investasi, broker institusi maupun ritel dan media/pers.

Untuk menerapkan prinsip keterbukaan dan transparansi terhadap setiap aktivitasnya yang bersifat material, ABM Investama melalui Hubungan Investor melakukan komunikasi baik secara dua arah seperti bertemu analis, investor yang sudah ada maupun potensial, conference call melalui sarana komunikasi yang lain seperti presentasi perusahaan, laporan tahunan, situs web, siaran pers dan pemutakhiran email.

Page 212: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

210 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Untuk masa mendatang, selain untuk memenuhi kewajiban keterbukaan informasi kepada publik, Hubungan Investor terus meningkatkan kualitas dan kuantitas penyampaian informasi material baik bersifat operasional dan finansial kepada investor yang sudah ada dan potensial. Disamping itu secara rutin juga mengikuti forum-forum pertemuan investor dalam dan luar negeri serta roadshow.

Aktivitas Investor Relations Tahun 2012Activities of Investor Relations in 2012

No.AktivitasActivities

FrekuensiFrequency

1 Kunjungan Analis/Investor - Analyst/Investor Visit 52 X

2 Non Deal Roadshow - Non Deal Roadshow 7 X

3Konferensi Lokal Dan Internasional Local & International Investor Conference

8 X

4 Pertemuan Analis - Analyst Meeting 2 X

5 Laporan Tahunan - Annual Report 1 X

6 Paparan Publik - Public Expose 1 X

7 Pertemuan Puncak Investor - Investor Summit 1 X

8 RUPS - AGMS 1 X

In coming years, apart from fulfilling the obligation to ensure transparency of information to the public, Investor Relations will continue to improve the quality and quantity of delivering material information, both related to Company operations and finances, to existing and prospective investors. Furthermore, Investor Relations will also regularly participate in national and international investor forums and roadshows.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Jadwal Investor Day/Corporate Day dan Konferensi 2012 Schedule of Investor Day/Corporate Day and Conference 2012

No.Perusahaan Efek Brokerage House

Acara Events

Tanggal dan Tempat Date and Place

1 UBS UBS Indonesia Conference- Jewels of Indonesia 6-7 March 2012, Jakarta Indonesia

2 Morgan Stanley 3rd Annual Hong Kong Investor Summit 24-25 May 2012, Hong Kong 2012

3 OSK OSK Mining Conference, Singapore 24 May 2012, Singapore

4 Citi Indonesia Investor Conference 2012 26-27 June 2012 , Jakarta, Indonesia

5 CIMB CIMB Indonesia Corporate Day 12-13 July, Nusa Dua Bali, Indonesia

6 Credit Suisse Non Deal Roadshow 6-7 August Singapore

7 Goldman Sach Global Commodities Conference Asia Pacific 2012 6-7 Sept- Singapore

8 Barclay - Mansek Non Deal Roadshow 27-28 Sept 2012, London, UK

Page 213: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

211

Contact IR:Investor RelationsErrinto Pardede Tel : 6221 2997 6767 Ext.1874Fax : 6221 2997 6768

Transparency of Information In classifying the information, the Company

always refers to the prevailing rules and regulations. Non-confidential information is allowed for publication and is accessible for public through proper means of communication and facilities. To obtain information regarding ABM Investama, the Company opens wide the access to information for stakeholders, general public and investors through a website www.abm-investama.com which contains the most recent information such as corporate profile, subsidiaries profiles, corporate news, organizational structure, investor relations, good corporate governance (GCG), financial statements, corporate actions, Corporate Social Responsibility (CSR), job opportunities and others.

Share Ownership of Board of Commissioners and Board of Directors

Pursuant to provisions III.3.4 and III.3.5. of Indonesia Stock Exchange Regulation No. I-E concerning the Obligation to Publish Information, ABM Investama Board of Directors has periodically released its Shareholder Registration Monthly Report.

Jadwal Non Deal Roadshow (NDR) Lokal dan Internasional Schedule of Local and International Non Deal Roadshow (NDR)

NoAcaraEvents

TanggalDate

1 Goldman Sach International - Singapore 22 May 2012

2 Goldman Sach International - Hong Kong 23 May 2012

3Dana Pensiun - Pension Funds

Lokal - Yogya 6 June 2012

4 OSK-Okasan Sekuritas International - Japan 4-6 July 2012

5 Credit Suisse DBS International-London Sep 2012

6 Pension funds in Jakarta Lokal 22 Nov 2012

7 Jakarta House Visit Lokal 21 Mar 2012 and 26 April 2012

Kontak IR:Hubungan InvestorErrinto Pardede Tel : 6221 2997 6767 Ext.1874Fax : 6221 2997 6768

Keterbukaan Informasi Dalam melakukan penentuan klasifikasi

informasi, perusahaan akan senantiasa mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku. Informasi yang bersifat non-rahasia dimungkinkan untuk dipublikasikan dan dapat diakses oleh masyarakat melalui sarana dan fasilitas yang cukup dan memadai. Untuk memperoleh informasi mengenai ABM Investama, Perusahaan membuka akses informasi seluas-luasnya bagi pemangku kepentingan, masyarakat umum dan investor melalui situs www.abm-investama.com yang memuat informasi terkini seperti profil Perusahaan, profil anak perusahaan, berita Perusahaan, struktur organisasi, Hubungan Investor, tata kelola perusahaan, laporan keuangan, aksi korporasi, tanggung jawab sosial perusahaan, kesempatan kerja, dan lainnya.

‘ Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan

Direksi Sehubungan dengan ketentuan III.3.4.dan

III.3.5 Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, Direksi ABM Investama secara berkala menyampaikan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek.

Page 214: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

212 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Daftar Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan DireksiList of the Board of Commissioners’ and Directors’ Share Ownership

NoNama Anggota Dewan Komisaris / Direksi

Name of Member of the Board of Commissioners/Directors

JabatanPosition

Prosentase Kepemilikan SahamPercentage of Share

Ownership

1 Rachmat Mulyana HamamiKomisaris Utama/President

Commissioner0,006%

2 Mivida Hamami Komisaris/Commissioner 0,004%

3 Erry Riyana Hardjapamekas Komisaris/Commissioner 0%

4 Achmad Ananda DjajanegaraDirektur Utama/President

Director0,034%

5 Willy Agung Adipradhana Direktur/Director 0,015%

6 Syahnan Poerba Direktur/Director 0,011%

7 Yovie Priadi Direktur/ Director 0,010%

Management and Employee Stock Allocation Program (MESA)

Based on the Circular Resolution in lieu of General Meeting of the Shareholders dated July 27, 2011, the shareholders approved, among others, the allocation of a maximum of 10% of the shares offered in the IPO for Management and Employee Stock Allocation Program (the MESA), which is equal to 55,063,000 (fifty five million and sixty three thousand) shares. The MESA granted certain quantity of stocks offered in the IPO to the Group’s certain qualifying personnel, the allocation of which is determined based on certain formula.

Litigation and Significant Disputes During 2012 there were no significant disputes

directly involving neither ABM Investama nor Directors and Commissioners currently serving in the Company. A number of legal issues are involving subsidiaries yet not having any material negative impact on the Company’s business sustainability and finance.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Program Penjatahan Saham Manajemen dan Karyawan (MESA)

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham Secara Edaran Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 27 Juli 2011, para pemegang saham menyetujui, antara lain, mengalokasi saham sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO dalam rangka Program Penjatahan Saham Manajemen dan Karyawan (MESA), yang setara dengan 55.063.000 (lima puluh lima juta enam puluh tiga ribu) lembar saham. MESA memberikan sejumlah saham yang ditawarkan dalam IPO kepada personil Grup tertentu yang memenuhi syarat, dimana alokasi saham tersebut ditentukan berdasarkan perhitungan tertentu.

Kasus Litigasi dan Perkara Penting Selama tahun 2012 tidak ada perkara penting

yang secara langsung sedang dihadapi oleh ABM Investama maupun Direksi dan Komisaris yang sedang menjabat. Beberapa perkara hukum sedang dihadapi oleh anak perusahaan, namun tidak menimbulkan dampak negatif secara material terhadap kelangsungan usaha dan keuangan Perusahaan.

Page 215: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

213

Penjelasan selengkapnya mengenai kasus-kasus litigasi yang dihadapi oleh anak perusahaan sebagai berikut :

1. CK terlibat dalam gugatan hukum dengan Bulk Trading SA, dimana CK digugat oleh Bulk Trading melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena telah memutuskan kontrak secara sepihak dan mencairkan bank garansi senilai AS$2.000.000 yang ada di Credit Agricole (Suisse) SA, Swiss. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berdasarkan putusannya No. 481/Pdt.G/2010/PN. Jkt.Sel., menyatakan bahwa gugatan Bulk Trading dan eksepsi CK tidak dapat diterima. Pada tanggal 21 Oktober 2011, CK telah melakukan upaya hukum banding dan mengajukan Memori Banding ke Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 31 Mei 2012, Pengadilan Tinggi Jakarta telah menjatuhkan Putusan No. 100/Pdt/2012/PT.DKI yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. Bulk Trading SA mengajukan upaya hukum kasasi atas putusan tersebut. Pada tanggal 29 Januari 2013, CK melalui kuasa hukumnya telah mengajukan Kontra Memori Kasasi melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

2. CK terlibat dalam gugatan hukum dengan Bulk Trading SA, terkait wanprestasi yang dilakukan Bulk Trading SA dalam melakukan pembayaran sebesar AS$7.100.000 dan Rp3,80 miliar berdasarkan kontrak jasa penambangan batubara pada tanggal 20 Februari 2007 antara CK dan Bulk Trading SA yang mana diakhiri oleh CK pada tanggal 24 Juni 2008. Merujuk kepada Keputusan Mahkamah Agung No. 396/PDT.SUS/2010, Mahkamah Agung membuat keputusan yang mengabulkan permohonan Badan Arbitrase Nasional Indonesia dan membatalkan keputusan pembatalan yang dibuat oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. CK mengajukan Peninjauan Kembali atas Putusan MA tersebut yang diajukan pada tanggal 22 Juli 2011. Mahkamah Agung RI telah menjatuhkan Putusan No. 166PK/Pdt.Sus/2011 yang menolak permohonan peninjauan kembali CK.

More complete information regarding the litigation cases involving the subsidiaries as follows:

1. CK is involved in litigation proceedings with Bulk Trading SA whereby CK was sued by Bulk Trading in the District Court of South Jakarta for unilaterally terminating a contract and withdrawing the Bank Guarantee of US$2,000,000 at Credit Agricole (Suisse) SA, Switzerland. The District Court of South Jakarta, in its decision No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel., stated that the Bulk Trading lawsuit and CK’s rebuttal are not accepted by the Court. On October 21, 2011, CK filed an appeal with the High Court. On May 31, 2012, the High Court has passed a ruling No. 100/Pdt/2012/PT.DKI which upheld the District Court of South Jakarta No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. Bulk Trading SA filed a cassation against the decision. On January 29, 2013, CK through its legal counsel has filed an appeal through the South Jakarta District Court.

2. CK is involved in litigation proceedings with Bulk Trading SA, in relation to Bulk Trading’s default payment amounting to approximately US$7,100,000 and Rp3.80 billion under a coal mining services contract dated February 20, 2007 between CK and Bulk Trading SA which was terminated by CK on June 24, 2008. Pursuant to Supreme Court Decision No. 396/PDT.SUS/2010, the Supreme Court decided in favor of Badan Arbitrase Nasional Indonesia’s request and cancelled the annulment of the decision of the South Jakarta District Court. CK submitted judicial review for the case on July 22, 2011. The Supreme Court Decision No. 166 PK/Pdt.Sus/2011 rejected the judicial reviewed filed by CK.

Page 216: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

214 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

3. CK juga terlibat dalam sengketa hukum terkait dengan kepemilikan dua bidang tanah yang berlokasi di Mantewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan total luas 20.000 meter persegi. Pada tahun 2011, Abdul Hadi mendaftarkan gugatan terhadap para tergugat PT Arutmin Indonesia, CK dan H. Darmansyah di Pengadilan Negeri Kotabaru, dengan isi gugatan (i) kerugian material sebesar Rp358,80 miliar dan Rp3,12 miliar serta (ii) kerugian moral yang diderita oleh penggugat sejumlah Rp10 miliar. Penggugat menuntut agar CK menghentikan aktivitas penambangan di bidang tanah yang menjadi sengketa hingga pengadilan mengeluarkan keputusan atas gugatan. Pada tanggal 7 Maret 2012, Pengadilan Negeri Kotabaru telah menjatuhkan Putusan No. 14/Pdt.G/2011/PN.Ktb. Atas Putusan Pengadilan Negeri Kotabaru tersebut CK telah berupaya untuk mengajukan hukum banding dan pada tanggal 24 September 2012 Pengadilan Tinggi Banjarmasin telah menjatuhkan Putusan No. 56/PDT/2012/PT.Bjm yang menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kotabaru. Atas keputusan tersebut, PT Arutmin Indonesia mengajukan kasasi dan CK telah menyampaikan Kontra Memori Kasasi.

4. TIA terlibat dalam gugatan hukum sehubungan dengan kepemilikan tanah yang berada didalam area konsesi milik TIA. Pada bulan Januari 2011, Froperi (sebuah organisasi massa setempat) selaku penggugat mendaftarkan gugatan kepada, salah satunya, TIA di Pengadilan Negeri Kotabaru. Penggugat meminta TIA melepaskan tanah yang menjadi sengketa untuk dikembalikan kepada masyarakat. Pada bulan November 2011, Pengadilan Negeri Kotabaru telah mengeluarkan putusan yang menolak gugatan penggugat. Terhadap putusan tersebut, penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Selatan. Pada tanggal 14 Mei 2012, Pengadilan Tinggi Kalimantan Selatan mengeluarkan putusan No. 28/PDT/2012/PT.BJM yang menolak gugatan.

3. CK is also involved in a legal dispute in connection with the ownership rights of two plots of land located in Mantewe, Tanah Bumbu, South Kalimantan with a total area of 20,000 square meters. In 2011, Abdul Hadi filed a lawsuit against PT Arutmin Indonesia, CK and H. Darmansyah as the defendants, with the Kotabaru District Court, claiming (i) material loss amounting to Rp358.80 billion and Rp3.12 billion and (ii) moral damage suffered by the plaintiff amounting to Rp10 billion. The plaintiff further seeks to cease CK’s mining contracting activity on the disputed land until the court has issued its decision. On March 7, 2012, the Kotabaru District Court made Decision No. 14/Pdt.G/2011/PN.Ktb. Based on Decision made by Kotabaru District Court, CK has attempted to submit legal appeal and on September 24, 2012 the Banjarmasin High Court made Decision No. 56/PDT/2012/PT.Bjm that amplifies Kotabaru District Court Decision. On that decision, PT Arutmin Indonesia has filed an appeal and CK has submitted the appeal memory.

4. TIA is involved in a legal proceeding in connection with the land ownership rights within TIA’s concession area. In January 2011, Froperi (a local mass organization) as the plaintiff filed a lawsuit against TIA, among other defendants, with the District Court of Kotabaru. The plaintiff also seeks TIA’s relinquishment of the disputed land to the community. On November 2011, the District Court of Kotabaru has rejected the lawsuit. Upon the verdict, the plaintiff appealed to the High Court of South Kalimantan. On May 14, 2012, the High Court of South Kalimantan has rejected the lawsuit on it’s decision letter No. 28/PDT/2012/PT.BJM.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 217: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

215

Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan

Selama tahun 2012, secara korporasi ABM Investama tidak melakukan transaksi-transaksi yang mengandung benturan kepentingan, sebagaimana yang ditetapkan dalam ketentuan Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam LK No.Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011.

Transaksi Afiliasi Sesuai dengan ketentuan Peraturan No.IX.E.1,

transaksi afiliasi yang terjadi pada Perusahaan adalah transaksi berkelanjutan dari perjanjian fasilitas pinjaman Perusahaan kepada anak perusahaan yaitu PT Reswara Minergi Hartama (“Reswara”), PT Sanggar Sarana Baja (“SSB”), PT Cipta Krida Bahari (“CKB”) dan PT Sumberdaya Sewatama (“SS”) yang telah diungkapkan dalam dokumen pernyataan pendaftaran penawaran umum Perusahaan. Fasilitas pinjaman yang diterima anak perusahaan dalam rangka pengembangan usaha tersebut telah dikonversikan menjadi saham pada anak perusahaan sehingga ABM Investama memperoleh/meningkatkan saham kepemilikan pada anak perusahaannya.

These affiliated transactions are included in the category on exempted affiliated transactions and as such reporting need only be made to Bapepam and LK with the following transaction information: 1. Transaksi antara Perusahaan dan SSB dengan

nilai transaksi sebesar Rp100.000.000.000,- merupakan konversi seluruh hutang menjadi saham (Rp 96.342.430.000) dan tambahan penyertaan saham (Rp 3.657.570.000) oleh Perusahaan di SSB. SSB adalah anak perusahaan dengan jumlah kepemilikan saham sebelum transaksi ini sebesar 99,9%.

Transactions with Conflict of Interest In 2012, at corporate level ABM Investama

did not enter into any transactions that may have conflicting interests, as stipulated under Bapepam-LK Regulation No.IX.E.1, Attachment to Decision of Bapepam-LK Chairman No. Kep-614/BL/2011 dated 28 November 2011.

Affiliated Transactions Pursuant to Regulation No. IX.E.1, affiliated

transactions that take place in the Company are related to follow up transactions to the Company loan agreement entered into with its subsidiaries namely PT Reswara Minergi Hartama (“Reswara”), PT Sanggar Sarana Baja (“SSB”), PT Cipta Krida Bahari (“CKB”) and PT Sumberdaya Sewatama (“SS”) as disclosed in the registration statement of Company public offering. Loan facilities that subsidiaries have received for business development have been converted into shares in subsidiaries and as a consequence, ABM Investama has gained/increased its share ownership of its subsidiaries.

These affiliated transactions are included in the category on exempted affiliated transactions and as such reporting need only be made to Bapepam and LK with the following transaction information: 1. Transaction between the Company

and SSB for the transaction value of Rp100,000,000,000 is the conversion of all debt into shares (Rp 96,342,430,000) and additional equity participation (Rp 3,657,570,000) by the Company in SBB. SBB is a subsidiary with 99.9% share ownership before this transaction.

Page 218: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

216 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

2. Transaksi konversi sebagian hutang menjadi saham antara Perusahaan dan CKB dengan nilai transaksi sebesar Rp50.000.000.000,- dari nilai keseluruhan pinjaman sebesar Rp108.380.000.000,-. CKB adalah anak perusahaan dengan jumlah kepemilikan saham sebelum transaksi ini sebesar 99,9%.

3. Transaksi konversi sebagian hutang menjadi saham antara Perseroan dan Reswara dengan nilai transaksi sebesar Rp 358.687.500.000 termasuk bunga dengan nilai keseluruhan pinjaman adalah sebesar Rp 806.410.970.000 termasuk bunga. Reswara adalah anak perusahaan dengan jumlah kepemilikan saham sebelum transaksi ini sebesar 99,9%.

4. Transaksi konversi sebagian hutang menjadi saham antara Perusahaan dan SS dengan nilai transaksi sebesar Rp 50.000.000.000 dengan nilai keseluruhan pinjaman sebesar Rp 185.327.780.000. SS adalah anak perusahaan dengan jumlah kepemilikan saham sebelum transaksi ini sebesar 99,9%.

Transaksi Material Selama tahun 2012, secara korporasi ABM

Investama tidak melakukan transaksi-transaksi material, sebagaimana yang ditetapkan dalam ketentuan Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam LK No.Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011.

2. Transaction on the partial conversion of debt into shares between the Company and CKB for the transaction value of Rp50,000,000,000 from total debt worth Rp108,380,000,000. CKB is a subsidiary with 99.9% share ownership before this transaction.

3. Transaction on the partial conversion of debt into shares between the Company and Reswara for the transaction value of Rp 358,687,500,000 including interest with total debt worth Rp 806,410,970,000 including interest. Reswara is a subsidiary with 99.9% share ownership before this transaction.

4. Transaction on the partial conversion of debt into shares between the Company and SS for the transaction value of Rp 50,000,000,000 with total debt worth Rp 185,327,780,000. SS is a subsidiary with 99.9% share ownership before this transaction.

Material Transactions In 2012, at corporate level ABM Investama

did not enter into any material transactions, as stipulated under Bapepam-LK Regulation No.IX.E.2, Attachment to Decision of Bapepam-LK Chairman No. Kep-614/BL/2011 dated 28 November 2011.

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 219: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

217

Lembaga Penunjang Pasar Modal

Auditor Independen Memenuhi ketentuan Peraturan Menteri

Keuangan RI No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik dan peraturan Bapepam-LK No. VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal, maka laporan keuangan konsolidasian ABM Investama mulai tahun 2011 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan auditor Feniwati Chendana dan Sinatra untuk tahun 2011 dan 2012. Selain tugas audit Laporan Keuangan, Akuntan Publik ini tidak melakukan tugas-tugas audit lain dalam Perusahaan.

Biro Administrasi Efek (BAE) ABM Investama menggunakan jasa BAE yaitu

PT Datindo Entrycom sejak tahun 2011. Selama tahun 2012, jasa yang digunakan adalah administrasi pasar sekunder, analisis pemilikan efek, layanan perencanaan manajemen, dan layanan dokumen Datindo dari tahun 2012.

Capital Market Supporting Agencies

Independent Auditor In conformity with provisions in Finance

Ministerial Regulation No. 17/PMK.01/ 2008 on Public Accountant Services and Bapepam-LK Regulation No. VIII.A.2 on Independence of Accountants Providing Audit Services in the Capital Market, ABM Investama consolidated financial statements starting 2011 were audited by Purwantono, Suherman & Surja Public Accounting Firm with Feniwati Chendana and Sinatra as auditor for 2011 and 2012. The appointed Public Accountant does not provide other audit services for the Company except for the audit of financial statements.

Share Registrar ABM Investama uses the services of PT Datindo

Entrycom Share Registrar since 2011. Throughout 2012, the services used were administration of secondary market, analysis of stocks ownership, management planning, and document services Datindo since 2012.

Page 220: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

218 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Manajemen Risiko Dalam rangka penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik terutama terkait prinsip transparansi, serta untuk melindungi dan meningkatkan nilai pemangku kepentingan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan strategis perusahaan, maka pengelolaan risiko secara komprehensif dan terintegrasi mutlak diperlukan.

Pengelolaan risiko korporasi merupakan bagian dari tanggungjawab Direksi. Berkenaan dengan hal ini, Direksi telah menetapkan kebijakan pengelolaan risiko, kerangka kerja pelaksanaan serta panduan pengelolaan registrasi risiko untuk membantu dalam implementasi di semua fungsi dan anak-anak perusahaan. ABM Investama menetapkan penggunaan ISO 31000:2009 sebagai pendekatan pengelolaan risiko Perusahaan. Secara ringkas pendekatan ini terdiri dari identifikasi risiko baik risiko internal maupun eksternal, analisa dan evaluasi yang berkesinambungan dan tepat waktu, serta strategi yang diperlukan untuk memitigasi risiko yang dilakukan dengan secara berkelanjutan mengkomunikasikan dan melibatkan pemangku kepentingan terkait di dalam prosesnya. Risiko-risiko tersebut kemudian diregistrasi untuk dapat dipantau perkembangan dan perubahannya.

Identifikasi Risiko Group ABMDalam proses pengelolaan risiko ABM (Perusahaan) telah menetapkan risiko-risiko utama perusahaan sebagai berikut: 1. Harga batu-bara dapat berfluktuasi secara signifikan

dan dalam setiap penurunannya dapat berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perusahaan.

Hasil kegiatan operasional Perusahaan sangat tergantung pada harga batubara Reswara. Pasar batubara dunia sensitif terhadap perubahan kapasitas pertambangan batubara dan tingkat produksi, pola permintaan dan konsumsi batubara dari industri pembangkit listrik dan industri lainnya yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama serta perubahan dalam perekonomian dunia. Pola konsumsi batubara dari pembangkit listrik dan industri lainnya dimana batubara merupakan bahan bakar utama dipengaruhi oleh permintaan

Risk Management In an effort to effectively apply Good Corporate Governance, primarily related to the principles of transparency, as well as to protect and generate the stakeholders value to maximize the accomplishment of corporate strategic goals, a comprehensive and integrated risk management is therefore of an absolute necessity.

Corporate risk management is a part of the responsibility of the Board of Directors. With respect to this, the Board of Directors has laid down the appropriate risk management policy, implementation framework and guidelines for managing the risk register to facilitate implementation in all functions and subsidiaries. ABM Investama establishes the application of ISO 31000:2009 as its risk management approach. This approach essentially consists of risk identification of both internal and external risks, regular and timely analysis and evaluation, and risk mitigation strategies, which is performed by continuously communicates with and involves the related shareholders in the process. These risks are then registered in order to monitor developments and changes to these risks.

ABM Group Identified RiskIn the risk management process, the Company’s main risks have been identified as follow:

1. Significant fluctuations in coal prices and a price drop may bring about a material negative impact on Company business activities, financial condition, business outcomes and business prospects.

Company operational outcomes hinge significantly on the price of Reswara’s coal. The world’s coal market is sensitive towards changes in coal mining capacity and production level, coal demand and consumption patterns of the power industry and other sectors that rely on coal as their main fuel as well as global economic shifts. The coal consumption patterns of the power industry and other coal-powered industries are influenced by the demand towards their products, immediate environment and other government regulations, technological

Manajemen Risiko Risk Management

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 221: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

219

atas produk-produk mereka, lingkungan sekitar dan peraturan pemerintah lainnya, perkembangan teknologi serta harga dan ketersediaan batubara pesaing serta persediaan bahan bakar alternatif. Semua faktor tersebut dapat memberikan dampak yang penting terhadap harga jual batubara Perusahaan.

Setiap fluktuasi permintaan dan harga batubara

dunia akan secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi kegiatan usaha, prospek usaha, pendapatan, profitabilitas, kondisi keuangan, hasil usaha, dan khususnya, penurunan harga yang berkepanjangan atau secara substansial juga akan memiliki dampak material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, serta hasil dan prospek usaha Perusahaan.

2. Perusahaan menghadapi risiko terkait program ekspansi pertambangan batubara Perusahaan.

Program ekspansi pertambangan dan kenaikan produksi batubara Perusahaan akan sejalan dengan kemampuan rantai logistik batubara yang mendukung ekspansi dan produksi batubara yang dalam waktu dekat akan dikembangkan lebih lanjut menjadi logistik batubara terintegrasi. Peningkatan yang diharapkan tersebut bergantung pada kemampuan Perusahaan untuk mengeksploitasi cadangan batubara yang telah ada, serta mengoperasikan dan merawat rantai logistik batubara yang baru.

Kemampuan Perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi Perusahaan dalam jangka waktu yang ditargetkan, atau secara keseluruhan, tergantung dari beberapa risiko tambahan, termasuk diantaranya penundaan perolehan/perpanjangan lisensi dari pemerintah untuk program ekspansi; ketidakmampuan Perusahaan untuk mengintegrasikan peralatan baru, mesin dan fasilitasnya secara cepat dan efisien; kemungkinan Perusahaan tidak dapat meningkatkan kapasitas produksi; kinerja peralatan, fasilitas dan mesin yang tidak sesuai perhitungan; kesulitan memperoleh suku cadang mesin dan peralatan; masalah di luar kendali Perusahaan yang berpengaruh terhadap belanja modal, rencana produksi dan rencana

advancements, competitor’s coal price and supply, and availability of alternative fuel. All of these factors will have a significant bearing on Company’s coal selling price.

Fluctuations in global coal demand and prices shall directly and indirectly affect business operations, business prospects, income, profitability, financial condition, business outcomes, while the prolonged or substantial drop in prices shall specifically impose a material impact on business operations, financial condition, as well as Company business outcomes and prospects.

2. Company must deal with risks associated with its coal mining expansion program.

Company’s coal mining expansion program,

including increases to its coal production shall run parallel with the capacity of the coal logistics chain that supports coal mining expansion and production which in the near future shall be developed further into an integrated coal logistics system. This projected increase shall depend on the Company’s capacity to exploit existing coal reserves, and to operate and maintain newly established coal logistics chain.

The Company’s ability to expand its overall production capacity within the targeted time span may be affected by several additional risks, including delays in securing/extending government license for the expansion program; Company’s inability to integrate new equipment, machinery and facilities in a speedy and efficient manner; likelihood of Company’s inability to boost its production capacity; equipment, facility and machinery performance that falls below expectation; difficulty in obtaining machine and equipment spare parts; problems beyond the Company’s control that impact on its capital expenditure, production plan and operational plan; inadequate cash flow; impact of policy changes; unanticipated liabilities, taxes or other

Page 222: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

220 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

operasional Perusahaan; arus kas tidak memadai; dampak perubahan hukum; kewajiban, pajak atau hal-hal lain yang belum diketahui sebelumnya; kesulitan dalam pembangunan tambang; faktor-faktor ekonomi; kesulitan dan penundaan yang terjadi di luar perkiraan; masalah kebijakan dan peraturan; dampak peristiwa politik domestik dan internasional; dampak perkara Perusahaan; dan kondisi atau perkembangan yang tak terduga di lapangan. Ketidakmampuan untuk memperluas kegiatan operasional dan produksi Perusahaan memberikan material yang negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perusahaan.

3. Perubahan atau perkembangan dalam hukum atau peraturan pertambangan batubara yang berlawanan dapat menyulitkan untuk dipenuhi. Hal ini secara signifikan akan meningkatkan biaya operasional atau berdampak negatif pada bisnis, prospek, profitabilitas, kondisi keuangan atau hasil operasional Perusahaan.

UU Pertambangan Baru, Peraturan Pertambangan Baru dan Peraturan Dirjen MBPB No 376/2010 baru-baru ini diundangkan dan yurisprudensi mengenai penafsiran hukum terhadap undang-undang dan peraturan-peraturan ini masih sangat terbatas. Suatu pengadilan atau badan administratif atau badan regulator di masa yang akan datang dapat memberikan penafsiran hukum dan peraturan, atau menerbitkan atau mengubah peraturan baru yang berbeda dari penafsiran Perusahaan, yang dapat berdampak negatif secara material terhadap kegiatan usaha, prospek, arus kas, keuangan kondisi dan hasil operasi Perusahaan.

Perusahaan juga perlu memastikan bahwa perjanjian operasi baru tidak bertentangan dengan UU Pertambangan Baru atau peraturan pelaksanaannya, termasuk Peraturan Pertambangan Baru. Tidak ada jaminan bahwa Perusahaan akan dapat mengadakan pengaturan kontrak baru atau mengubah pengaturan yang telah ada sehingga dapat meminimalkan dampak dari Peraturan Pertambangan Baru terhadap kegiatan operasional dan kegiatan usaha saat ini, atau memiliki persyaratan yang sama untuk pengaturan

aspects; difficulty in developing mine sites; economic factors; unforeseen constraints and delays; issues related to policies and regulations; repercussions of domestic and international political events; impact of cases involving the Company; and unexpected field condition or development. Company’s failure to expand its business operation and production may provide a material negative impact on Company’s business activities, financial conditions, as well as business outcomes and prospect.

3. Changes or developments in the coal mining regulatory framework may be difficult to comply with. This shall significantly drive operating costs upwards or unfavorably affect Company business, prospect, profitability, financial condition, or operational outcomes.

Indonesia’s new mining law and regulation, and Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal Regulation No. 376/2010 were recently enacted, while jurisprudence on the legal interpretation of these laws and regulations remains severely limited. A court of law or an administrative agency or regulatory body in the future may hold a different legal interpretation or may issue a new regulation or change an existing one in a manner that is dissimilar from Company’s interpretation which may impose a material negative impact on Company business operation, prospect, cash flow, financial condition and operational outcomes.

The Company must also ensure that new operating agreements are not in contradiction with the new Mining Law or its implementing regulations, including the new Mining Regulation. There is no guarantee that the Company may be capable of establishing new contract arrangements or changing existing arrangements, and thus minimize the impact of the new Mining Regulation towards current operations and business activities, or for the Company to have similar requirements for its existing contract arrangements. If the Company fails

Manajemen Risiko Risk Management

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 223: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

221

kontrak Perusahaan saat ini. Jika Perusahaan tidak dapat melakukannya, kegiatan usaha, prospek, profitabilitas, kondisi keuangan dan hasil operasional dapat terpengaruh secara negatif.

4. Perubahan cuaca musiman dapat mempengaruhi kegiatan operasi pertambangan dan pengangkutan.

Kegiatan operasional penambangan Perusahaan secara material dipengaruhi oleh perubahan kondisi cuaca, khususnya hujan yang sangat deras. Hujan deras mempengaruhi kegiatan operasi Perusahaan dengan meningkatkan waktu siklus pengangkutan dengan truk, sehingga mengurangi efisiensi peralatan dan memperlambat atau menghentikan pemindahan lapisan pengupasan tanah, penambangan batubara, dan pengangkutan batubara ke tongkang secara keseluruhan. Perusahaan berusaha untuk mengurangi dampak musim hujan dengan meningkatkan produksi selama musim kemarau guna menyediakan pasokan batubara yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan selama musim hujan.

Kegiatan operasional penambangan Perusahaan juga terpengaruh selama musim kemarau, ketika tingkat penurunan air di lokasi pelabuhan bongkar muat di Bunati, Kalimantan Selatan yang digunakan Perusahaan untuk bongkar muat batubara. Risiko kebakaran hutan paling tinggi juga terjadi selama musim kemarau. Perubahan cuaca musiman dapat membawa dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perusahaan.

5. Hasil-hasil usaha Perusahaan bergantung kepada naik turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

BBM merupakan bagian besar beban operasional pertambangan batubara Perusahaan, oleh karenanya fluktuasi harga BBM dapat mempengaruhi profitabilitas. Akibat peningkatan harga BBM global secara signifikan sejak tahun 2009 dan beberapa faktor lain, biaya produksi batubara Perusahaan telah meningkat secara substansial dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan secara historis tidak terlindungi dan saat ini tidak memiliki lindung nilai atas risiko harga BBM, meskipun saat ini

to accomplish this, its business activities, prospects, profitability, financial condition and operational results may be adversely affected.

4. Seasonal weather changes may impact on mining operations and conveyance.

Company mining operations are significantly affected by changing weather patterns, particularly extremely heavy precipitation. Heavy rainfall shall impact on its operational activities by lengthening the truck haulage cycle times, thereby reducing equipment efficiency and slowing down or the altogether cessation of overburden removal, coal extraction and barge haulage in general. The Company makes a conscious effort to reduce the impact of the wet season by increasing production during the dry season with the intent of ensuring adequate coal supply to meet client’s needs during the rainy season.

Company mining operations are also affected by the drought, particularly when the water surface level drops at the seaport in Bunati, South Kalimantan that the Company relies on for the loading and unloading of coal. Forest fires are also most at risk of occurring during the dry season. Seasonal changes may bring about a material negative impact on Company business activities, financial condition, as well as business outcomes and prospects.

5. Fuel price fluctuations hinge on Company business outcomes.

Fuel consumption accounts for a significant portion of the Company’s coal mining operating costs; thereby profitability will be affected by fuel price fluctuations. Due to global fuel price escalations since 2009 coupled with several other factors, the Company’s coal production costs have increased substantially within the past several years. The Company, historically has not entered into any hedging arrangements, and at present is not hedged against fuel price risk, but the Company is currently

Page 224: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

222 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Perusahaan sedang mengupayakan berbagai pilihan untuk melakukan perlindungan harga tersebut di masa depan. Setiap kenaikan yang signifikan dalam harga bahan bakar akan menyebabkan peningkatan pada beban produksi Perusahaan, yang dapat berdampak negatif secara material atas kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perusahaan. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM, Perusahaan mempertimbangkan pengembangan pembangkit listrik yang menggunakan batubara.

6. Tidak terjalinnya hubungan baik dengan masyarakat setempat di dekat areal konsesi Perusahaan berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perusahaan.

Perusahaan rentan terhadap kebutuhan masyarakat setempat di sekitar wilayah di mana kegiatan operasional pertambangan dilakukan dan Perusahaan bermaksud untuk sedapat mungkin meminimalisasi dampak merugikan dari kegiatan operasional penambangan terhadap masyarakat setempat. Perusahaan mendukung program Community Development & CSR di bidang infrastruktur, termasuk pembangunan jalan, jembatan, sekolah, klinik kesehatan dan fasilitas-fasilitas air bersih dan listrik di dekat lokasi proyek Perusahaan. Meskipun Perusahaan percaya hingga saat ini telah menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat, namun bilamana kegiatan operasional Perusahaan terganggu di masa yang akan datang karena adanya protes atau keluhan dari masyarakat setempat, maka hal ini dapat mempengaruhi secara negatif yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perusahaan.

7. Kegiatan operasional penambangan batubara Perusahaan menimbulkan masalah terhadap lingkungan yang sulit dan berbiaya tinggi. Perubahan atau interpretasi atau pelaksanaan undang-undang dan peraturan tentang lingkungan, atau pengaruh terhadap lingkungan yang tak terduga dari kegiatan operasional Perusahaan dapat mengakibatkan timbulnya biaya baru atau biaya tambahan.

exploring different options to hedge against such price fluctuations in the near future. Any significant increase in fuel price shall lead to higher Company production cost, which in turn shall exert a material negative impact on Company business activities, financial condition, as well as business outcomes and prospects. To reduce reliance towards fuel, the Company is looking into the possibility of developing a coal-fired power plant.

6. Company may not maintain good relationship with the local communities near Company concession areas, resulting in material negative impact towards Company business activities, financial condition, as well as business outcomes and prospects.

The Company needs to pay attention to local community needs within the Company’s mining operating areas by making all efforts possible to minimize any impact arising from its mining activities that may be harmful to nearby communities. The Company supports for Community Development & CSR program in infrastructure, including the construction of roads, bridges, schools, health clinics, as well as clean water and power facilities in proximity with Company project locations. The Company believes that it has thus far managed to foster good relations with local communities, but is mindful that any disruption to Company operations in the future due to protests or grievances expressed by local communities shall exert a material negative impact on Company business activities, financial condition, as well as business outcomes and prospects.

7. Company coal mining operations bring about complex and high-cost environmental problems. Policy changes or legal interpretations or the implementation of environmental legislation or unforeseen environmental impacts stemming from Company operations may lead to new or additional costs.

Manajemen Risiko Risk Management

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 225: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

223

Perusahaan tunduk kepada undang-undang dan peraturan Indonesia tentang lingkungan, kesehatan dan keselamatan serta persyaratan undang-undang lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah. Undang-undang ini mengatur kegiatan operasional seperti eksplorasi, pengembangan, produksi, kesehatan dan keselamatan, zat beracun, pembuangan zat ke udara dan air, pengelolaan pembuangan materi berbahaya dan limbah, pembersihan lokasi penambangan, kualitas dan ketersediaan air tanah, perlindungan tumbuhan dan satwa liar, reklamasi dan restorasi lokasi pertambangan setelah kegiatan pertambangan selesai, pembatasan kegiatan penambangan terbuka di kawasan hutan lindung dan hal-hal terkait lainnya. Peraturan lingkungan hidup ini mewajibkan Perusahaan memiliki berbagai izin dan lisensi dari Pemerintah.

Dampak operasional Perusahaan terhadap lingkungan secara material dapat lebih besar dari yang diperkirakan Perusahaan atau yang diperbolehkan oleh undang-undang dan peraturan lingkungan hidup Indonesia. Selain itu, kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan dan pemulihan kembali berdasarkan undang-undang Indonesia dan peraturan yang ada dapat ditingkatkan dengan menggunakan materi undang-undang atau peraturan baru atau perubahan dalam penafsiran atau pelaksanaan undang-undang dan peraturan yang ada. Perusahaan tidak menjamin untuk tidak akan mengalami kesulitan dalam memenuhi semua persyaratan lingkungan baru dalam melaksanakan kegiatan operasional Perusahaan. Setiap peningkatan materi dalam biaya pemenuhan lingkungan dan remediasi atau terjadinya kecelakaan besar lingkungan di tambang secara negatif dan material dapat mempengaruhi kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Perusahaan.

The Company ensures that it complies with prevailing laws and regulations in Indonesia concerning the environment, health, and safety, including other regulatory frameworks established by the national and sub-national government. These laws and regulations govern on various operational activities such as exploration, development, production, health and safety, toxic substances, substance disposal to the surrounding air and water, disposal management of hazardous substances and wastes, mine site clean-up, soil quality and availability, natural vegetation and wildlife protection, reclamation and restoration of mine sites upon completion of mining activities, restrictions to open mining in protected forests and other relevant issues. These environmental policies make it mandatory for the Company to possess the required permits and licenses issued by the government.

The impact of Company operations toward the environment can materially be more pronounced than what the Company has anticipated or permitted by Indonesia’s environmental laws and regulations. In addition, compliance with terms and conditions and remediation based on prevailing national legislation can be heightened by adopting new laws or regulations, or changes in interpretation or implementation of the existing legal framework. It would be impossible for the Company to guarantee that it would be immune to difficulties that may hamper its ability to fulfill all new environmental requirements in conducting Company operations. Any upward trend in costs related to the fulfillment of these environmental requirements and remediation or any major environmental mishaps on mine sites shall have a material negative impact on Company business activities, financial condition, as well as business outcomes and prospects.

Page 226: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

224 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

8. Perusahaan mengandalkan kontraktor dan subkontraktor untuk melakukan beberapa aspek dari operasi pertambangan Perusahaan.

Saat ini Perusahaan menggunakan kontraktor dan subkontraktor pihak ketiga sehubungan dengan kegiatan tertentu yang berkaitan dengan operasi penambangan Perusahaan. Setiap kegagalan signifikan yang dilakukan oleh kontraktor dan subkontraktor pihak ketiga dalam melakukan kewajiban sesuai dengan kontrak, baik sebagai akibat dari kesulitan keuangan atau operasional atau lainnya, dapat secara negatif dan material mempengaruhi kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek usaha Perusahaan.

9. Jika terjadi bencana alam, pemogokan, kemacetan, tindakan dari para pihak ketiga atau faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi fungsi dari jalur pengangkutan muatan, bisnis Perusahaan dapat dirugikan dan Perusahaan mungkin tidak mampu untuk memenuhi kewajiban kontrak tertentu.

Untuk bisnis logistik dan sewa kapal, Perusahaan berkomitmen atas pengiriman muatan yang tepat waktu dan aman kepada para pelanggan. Pengiriman muatan yang tepat waktu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berada di luar kendali Perusahaan, termasuk cuaca, proses persetujuan dari lembaga berwewenang yang diperlukan serta masalah jalan dan infrastruktur. Setiap kegagalan untuk memenuhi jadwal yang ditetapkan oleh para pelanggan atau kehilangan atau kerusakan muatan dapat menyebabkan para pelanggan mengajukan tuntutan terhadap Perusahaan. Tuntutan berupa satu atau lebih gugatan hukum terhadap Perusahaan berpengaruh negatif secara material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasional dan prospek usaha Perusahaan.

8. The Company relies on contractors and sub-contractors for conducting certain aspects related to company mining operations.

The Company currently employs external contractors and sub-contractors for certain activities related to Company mining operations. Failure from the external contractor and sub-contractor in fulfilling their obligations set forth in the contract, either due to financial difficulties or operational interruptions or other factors, may materially and adversely affect Company business activities, financial condition, as well as business outcomes and prospects.

9. In the event of a natural disaster, labor strike, operational interruption, an external party’s action, or other factors that may affect the freight transportation route, Company business may be compromised and the Company may be incapable of meeting certain contractual obligations.

For its logistics and vessel rental business, the Company is committed to guarantee a timely and safe cargo delivery to clients. Various factors beyond Company’s control may affect timely freight shipment, such as the weather, approval process from the relevant authorized agency and issues related to road and infrastructure. Failure to meet the specified time frame set by the client or freight loss or damage may cause the client to file a suit against the Company. Either one or more legal action against the Company shall impose a material negative impact on Company business activities, financial condition, as well as business outcomes and prospects.

Manajemen Risiko Risk Management

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 227: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

225

10. Kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi Perusahaan dapat berdampak secara negatif dan material terhadap translasi valuta asing akibat fluktuasi nilai Rupiah terhadap mata uang asing, khususnya dolar AS.

Sebagian hutang Perusahaan berdenominasi dolar AS, sementara mata uang dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dapat terkena dampak negatif secara material terhadap translasi valuta asing akibat fluktuasi nilai Rupiah terhadap dolar AS dan mata uang lain yang digunakan dalam kegiatan usaha Perusahaan. Apresiasi Rupiah terhadap dolar AS memberikan dampak merugikan karena antara lain menyebabkan penurunan pendapatan dari penjualan, piutang dagang dan kas serta setara kas, serta menaikkan beban usaha Perusahaan yang sebagian besar dinyatakan dalam mata uang Rupiah.. Sebaliknya, depresiasi Rupiah terhadap dolar AS memberikan dampak merugikan karena antara lain menyebabkan peningkatan biaya produksi karena ongkos yang dibayarkan kepada para kontraktor, hutang dagang dan hutang Perusahaan serta biaya keuangan yang berdenominasi mata uang dolar AS.

Hasil identifikasi risiko-risiko tersebut di atas dicatatkan dalam suatu registrasi risiko.

Pengelolaan registrasi risiko di ABM Investama dilaksanakan oleh Departemen Enterprise Risk Management. Dalam menjalankan fungsinya, Departemen ini didukung oleh unit manajemen risiko (RMU) anak perusahaan untuk risiko anak perusahaan disamping unit manajemen risiko pada ABM Investama yang bertugas mengelola risiko korporasi. Departemen ini juga memfasilitasi, memberi arahan serta memastikan pengelolaan risiko dilaksanakan pada tiap-tiap fungsi perusahaan maupun anak-anak perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi potensi risiko yang mungkin berdampak pada karyawan, pendapatan, keuntungan operasional serta lingkungan dimana perusahaan beroperasi.

10. The Company’s financial condition and operational outcomes may materially and unfavorably affect foreign currency translation due to exchange rate fluctuations of the rupiah against a foreign currency, primarily the US dollar.

A proportion of Company debt is denominated in the US dollar, whereas Company’s consolidated financial statements are expressed in rupiah. The Company may have to deal with material negative consequences from foreign currency translation due to exchange rate fluctuations between the rupiah and US dollar and other currencies used in Company business operations. Rupiah’s appreciation against the US dollar results in unfavorable consequences because among others it will lead to a decline in sales income, receivables and cash and cash equivalents, and inflate Company business expenses which are largely denominated in rupiah. In contrast, the depreciation of rupiah’s value against the US dollar will create negative impacts because among others it will result in higher production costs as fees paid to contractors, liabilities and Company debts as well as financial costs are denominated in the US dollar.

The result of risk identification mentioned above are recorded in a risk register.

At ABM Investama, the risk register is managed by the Enterprise Risk Management Department. In carrying out its functions, the Department is supported by the subsidiary’s Risk Management Unit (RMU) for subsidiary risks in addition to ABM Investama’s risk management unit responsible for handling corporate risks. This Department also facilitates, advises, and ensures that risk management is applied in every function within the Company and subsidiaries for the purpose of enhancing the Company’s ability to deal with potential risks that may affect employees, income, operating profit, and the environment in which the Company operates.

Page 228: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

226 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Kegiatan Pengelolaan Risiko 2012Dalam hal pelaksanaan pengelolaan risiko serta untuk memperkuat mitigasi risiko yang sudah di identifikasikan Perusahaan telah melakukan kegiatan-kegiatan berikut:1. Mengadakan kick off meeting Manajemen Risiko

untuk semua personel Unit Manajemen Risiko ABM Group disertai dengan diskusi umum dan tukar pengalaman yang di fasilitasi oleh Bapak Antonius Alijoyo.

2. Mengembangkan pondasi Manajemen Risiko di Grup ABM dengan melakukan:a. Sosialisasi dan upaya peningkatan kesadaran

Manajemen Risiko dengan melakukan workshop di ABM Investama dan anak-anak perusahaan.

Workshop Manajemen Risiko Risk Management Workshops

No.Nama Perusahaan

Company NameJumlah Peserta

No. of ParticipantsTingkatan

LevelWaktuTime

1 SSB Kariangau 20 Supervisor ke atas Supervisor and above

28 March 2012

2 Kantor Pusat CKB Jakarta CKB Jakarta Head Office

15 Manajer keatasManager and above

3 May 2012

3 CKB Cakung 15 Superintendent ke atasSuperintendent and above

28 May 2012

4 CKB area Kalimantan CKB Kalimantan area

20 Superintendent ke atas Superintendent and above

7 June 2012

5 Kantor Pusat SSB SSB Head Office

18 Superintendent ke atasSuperintendent and above

9-10 Oct 2012

6 Kantor Pusat SS SS Head Office

10 Manajer ke atasManager and above

30-31 Oct 2012

7 Reswara 18 Superintendent ke atasSuperintendent and above

17-18 Dec 2012

2012 Risk Management ActivitiesIn terms of risk management implementation and to strengthen risk mitigation that is already identified, the Company has conducted the following activities:1. Risk Management kick off meeting for all ABM Group

Risk Management Unit personnel followed by a general discussion and sharing session facilitated by Mr. Antonius Alijoyo.

2. Development of the Risk Management foundation within ABM Group through the following actions:a. Risk management socialization and awareness

building through workshops held at ABM Investama and its subsidiaries.

Manajemen Risiko Risk Management

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Page 229: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

227

b. Pembakuan kebijakan dan kerangka kerja Manajemen Risiko serta panduan pengisian lembar registrasi risiko.

c. Pembentukan Komite Risiko di SSB dan Unit Manajemen Risiko di CKB pada triwulan I/2012.

d. Pelaporan daftar 10 (sepuluh) risiko utama dan program mitigasinya oleh Direksi dari masing-masing anak Perusahaan kepada Dewan Komisaris anak perusahaan dilakukan 3 kali pada tahun 2012 yaitu pada 19 April 2012, 24 Juni 2012, dan 6 November 2012.

3. Melakukan Survei Risiko dan memberikan rekomendasi perbaikan atas fasilitas terkait keselamatan dan kesiapan menghadapi potensi risiko yang timbul dan memastikan fasilitas tetap dapat beroperasi (resilience) operasional Anak Perusahaan di lokasi-lokasi: SSB Kariangau (28 Maret 2012), TIA-lokasi penambangan Sebamban dan pelabuhan Satui (30 Maret 2012), CKB – Cakung (12 April 2012), CKB- Banjarmasin (4 Juni 2012), CKB-Samarinda (5 Juni 2012), CKB-Balikpapan (6 Juni 2012), SSB Transporter Cikupa (29 Juni 2012), SS Depo Pulogadung (20 Desember 2012).

4. Melakukan analisa dan penilaian risiko untuk proyek-proyek investasi anak perusahaan.

5. Membantu group Reswara dalam melakukan identifikasi, penelaahan dan penilaian risiko serta penelaahan kebutuhan asuransi untuk proyek pengembangan MDB di Meulaboh Aceh Barat.

b. Standardization of Risk Management policy and framework as well as guidelines for completing the risk register sheet.

c. Formation of Risk Committee at SSB and Risk Establishment Management Unit at CKB at Q1/2012.

d. Reporting of SUBs Top 10 Risks on a quarterly basis by SUBs Directors to the President Commissioner of the respective subsidiary was conducted three times in 2012 i.e on 19 April 2012, 24 June 2012, and 6 November 2012.

3. Conducted a Risk Survey and gave recommendation for facilities maintenance related to safety and preparation to facing the potential risks that might occur and assure all facilities in operations (resilience) at subsidiaries locations, i.e. SSB Kariangau (28 March 2012), TIA-Sebamban mining location and Satui harbor (30 March 2012), CKB – Cakung (12 April 2012), CKB- Banjarmasin (4 June 2012), CKB-Samarinda (5 June 2012), CKB-Balikpapan (6 June 2012), SSB Cikupa Transporter (29 June 2012), SS Depot Pulogadung (20 December 2012).

4. Risk analysis and assessment of the subsidiaries’ investment projects.

5. Facilitated Reswara Group to identify, review, and assess of risks as well as insurance requirements for MDB development projects in Meulaboh West Aceh.

Page 230: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

228 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 231: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

229

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Page 232: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

230 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Management Discussion and AnalysisDiskusi dan Analisis Manajemen

GAMBARAN MAKROEKONOMI Meskipun Produk Domestik Bruto (PDB) riil Indonesia telah terbukti kuat bertahan terhadap melemahnya permintaan eksternal pada tahun 2012, kondisi ekonomi global masih relatif tidak menentu dan rentan terhadap guncangan. Sementara pertumbuhan PDB riil hanya sedikit melambat, pertumbuhan PDB nominal melambat secara signifikan pada kuartal ketiga, turun menjadi 9,9% year-on-year, dari 12,5% year-on year pada kuartal kedua. Hasil dari negosiasi fiscal cliff di AS, perkembangan di kawasan Euro dan perlambatan yang lebih lanjut dalam ekonomi Cina berdampak pada proyeksi pertumbuhan awal. Pertumbuhan investasi dalam negeri – sebuah faktor penting dalam kinerja ekonomi yang kuat baru-baru ini di Indonesia – juga menghadapi risiko. Integrasi ekonomi Indonesia dengan ekonomi global mengharuskan kita untuk menyadari arah dan kecenderungan perekonomian global.

Di sisi fiskal, Bank Dunia memproyeksikan defisit yang mencapai 2,5% untuk kurun satu tahun penuh 2012, sedikit lebih tinggi dari target APBN Pemerintah

THE MACROECONOMIC PICTUREAlthough Indonesia’s real Gross Domestic Product (GDP) growth has proven robust to the weakness in external demand in 2012, the global economic condition remains relatively uncertain and was vulnerable to shocks. While real GDP growth eased only slightly, nominal GDP growth slowed significantly in the third quarter, falling to 9.9% year-on-year, from 12.5% year-on-year in the second quarter. The outcome of the ‘fiscal cliff’ negotiations in the US, developments in the Euro area and a further slowdown in China’s economy impacted baseline growth projections. Domestic investment growth – a crucial factor in Indonesia’s recent strong economic performance – also faced risks. Indonesia’s economic integration with the global economy require us to be aware of the direction and trends of the global economy.

On the fiscal side, the World Bank projected a full year 2012 deficit of 2.5%, slightly higher than the Government’s revised Budget target of 2.2% of GDP.

Keadaan pasar batubara yang sulit selama 2012 telah memberi kesempatan yang sangat berharga kepada PT ABM Investama untuk semakin memperkuat diri dari segi operasional, pemasaran dan finansial sehingga Perusahaan tetap mampu mencetak keberhasilan.Challenging coal market situation in 2012 has given ABM Investama an invaluable opportunity to strengthen its operational, marketing, and financial aspects, thus enabling the Company to record a success

17,7%Peningkatan Penjualan dan Pendapatan Jasa Increase in Revenues

Page 233: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

231

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

yang direvisi sebesar 2,2% dari PDB. Pertumbuhan pendapatan telah melambat, tetapi pengeluaran belanja modal dan material masih di bawah target, meskipun adanya pertumbuhan nominal yang kuat. Yang paling menonjol dari semua perkembangan ini adalah bahwa opportunity cost dari subsidi energi terus meningkat.

Sebuah isu yang lebih besar bagi negara adalah penurunan tajam dalam permintaan batubara dari para pembeli utama Indonesia, yaitu Cina dan India. Hal ini berdampak negatif pada industri pertambangan batubara nasional dan kemudian juga industri-industri pendukungnya, terutama pada biaya produksi per ton untuk bisnis skala kecil dan menengah batubara berkalori rendah. Besar dampaknya, sehingga banyak dari mereka yang terpaksa mengurangi tingkat produksi atau bahkan menghentikan operasi mereka. Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya order untuk jasa penambangan sehingga sejak Juli 2012 kesulitan operasional, mulai dirasakan.

Revenue growth has moderated but disbursements of capital and material expenditures were still behind their targets, despite strong nominal growth. Most notably, the opportunity cost of energy subsidies continued to rise.

An even bigger issue for the country was the sharp decline in coal demand from Indonesia’s main buyers, which are China and India. This caused repercussions, which impacted negatively on the domestic coal mining industry and hence their supporting industries especially on the cost of production per ton for small and medium scale businesses of low-calorie coal. So much so, that many were forced to reduce their production levels or even suspend operations. These conditions resulted in reductions on the orders for the companies’ mining services so that operational difficulties, particularly since July 2012.

Page 234: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

232 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

REVIEW OPERASIONAL SEGMEN USAHADi ABM Investama, kami mengklasifikasikan bisnis kami ke segmen-segmen berikut:1. Kontraktor Penambangan dan Pertambangan

Batubara.

OPERATIONAL REVIEW ON BUSINESS SEGMENTSAt ABM Investama, we classify our businesses into the following segments:1. Mining Contractor and Coal Mining.

CK Pengupasan LahanCK Overburden Removal

(juta/million BCM)

20122011

118,

1 130

CK - Jasa Penyewaan CK Rental Business Services

(juta/million ton coal)

20122011

10,6

11,9

Reswara - Produksi dan Penjualan Batubara

Reswara – Coal Sales & Production (juta/million ton coal)

20122011

2,16

3

4,66

2

20122011

SS - Listrik Terpasang SS – Installed Electricity

(MW)

934 1.

010

Page 235: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

233

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

2. Jasa:a. Jasa sewa mesin pembangkit listrik b. Divisi site services dan divisi re-manufaktur

c. Logistik terpadu dan sewa kapal3. Manufaktur.

Kontraktor Penambangan dan Pertambangan BatubaraSektor pertambangan merupakan salah satu segmen yang paling penting dalam perekonomian nasional dan telah memainkan peran penting dalam pembangunan sosial ekonomi negara. Selain kontribusinya dalam hal pendapatan, sektor ini juga bertindak sebagai penggerak utama untuk pembangunan daerah, sumber bahan baku, sumber energi dan sumber pekerjaan. Singkatnya, pertambangan menciptakan multiplier effect ekonomi.

Sampai dengan 2012, produsen dari Indonesia mengutamakan tujuan penjualan batubara ke Cina. Negara ini adalah pembeli terbesar batubara Indonesia tahun 2011, sejumlah 25% dari pengiriman 258 juta ton, menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber daya mineral Indonesia. Indonesia juga pemasok

2. Services:a. Power engine rental service b. Site services division and re-manufacturing

division c. Integrated logistics and vessel rental

3. Manufacturing.

Mining Contractor and Coal Mining

The mining sector is one of the most important segments in our national economy and has played significant roles in the country’s socioeconomic development. In addition to its contribution in terms of revenues, this sector also acts as a prime mover for regional development, sources of raw materials, sources of energy and source of jobs. In short, mining creates an economic multiplier effect.

Up to 2012, Indonesian producers dominate their sales destination of coal to China. The nation was the biggest buyer of Indonesian coal in 2011, accounting for 25% of shipments of 258 million tons, according to data from Indonesia’s energy and mineral resources ministry. Indonesia is also China’s biggest supplier of thermal

Page 236: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

234 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

terbesar ke Cina untuk batubara termal, dengan pasokan 57 juta ton, atau 36% dari impor Cina dalam 11 bulan pertama tahun ini.

Ketika para pembeli batubara Cina menurun pembelian mereka karena perlambatan di pasar Cina, Indonesia merasakan dampak penuh karena terlalu mengandalkan pasar Cina. Ketika kondisi pasar melemah di awal 2012, pembeli batubara dari Cina memaksa pemasok Indonesia untuk mengurangi harga kontrak batubara dengan jumlah yang sangat besar. Pemasok Indonesia memotong harga kontrak sebanyak US$ 15 per ton pada tahun ini karena tekanan dari pembeli Cina. Harga referensi Indonesia untuk batubara dengan nilai kadar 6.322 kilokalori per kilogram adalah US$ 81,75 per ton pada bulan Desember 2012. Walaupun harga tersebut adalah kenaikan yang pertama dalam tiga bulan, harga itu masih mencerminkan penurunan sebesar 27% tahun ini. Harga rata-rata adalah US$ 95,48 pada tahun 2012, turun dari US$ 118,40 pada tahun 2011. Penurunan ini telah melampaui penurunan harga untuk batubara di pelabuhan Newcastle Australia, yang merupakan patokan untuk Asia, dimana patokan ini telah jatuh 19% pada 2012, tertinggi sejak 2005.

Penurunan harga yang curam ini berdampak buruk bagi penambang batubara lokal dan kontraktor pertambangan mereka.

Karena sekitar 60% dari pendapatan Perusahaan berasal dari sektor ini, ABM Investama sangat merasakan dampak dari perlambatan industri melalui anak perusahaannya, PT Reswara dan PT Cipta Kridatama (CK). Meskipun dengan semua tantangan tersebut, CK meningkatkan produksi pengupasan lahan 10,1% dari 118 juta pada 2011 menjadi 130 juta pada 2012. Reswara juga menunjukkan peningkatan produksi 119%, sebesar 3,5 juta ton dari 2,1 juta ton pada 2011 mencapai 4,6 juta ton pada 2012.

Dengan kondisi bisnis umumnya selama tahun 2012, CK menerapkan tiga strategi utama, yaitu:1. Kesadaran Biaya dan Manfaat, di mana Perusahaan

memfokuskan pada sistem Pengelolaan Aset, keunggulan operasional proyek dan efisiensi operasional.

2. Optimasi Pemanfaatan Aset, dimana Perusahaan perlu mengatasi masalah kenaikan biaya karena armada yang menganggur. Pemanfaatan armada dioptimalkan dengan memperbaiki proses pertambangan untuk meningkatkan produksi.

coal, providing 57 million tons, or 36%, of imports in the first 11 months of this year.

When the Chinese coal buyers decreased their purchases due to the slowdown in the Chinese market, Indonesia felt the full effects of over-relying on the Chinese market. When market conditions weakened earlier in 2012, Chinese coal buyers forced Indonesian suppliers to reduce their contracted coal prices by very large amounts. Indonesian suppliers cut contract prices by as much as US$ 15 per ton this year because of pressure from Chinese buyers. Indonesia’s reference price for coal with a heating value of 6,322 kilocalories a kilogram was US$ 81.75 a ton in December of 2012. While that was the first increase in three months, it’s still down 27% this year. The price has averaged US$ 95.48 in 2012, down from US$ 118.40 in 2011. The decline has exceeded the drop for coal at the Australian port of Newcastle, the benchmark grade for Asia, which has fallen 19% in 2012, the most since 2005.

This steep price decline adversely affected local coal miners and their mining contractors.

Since around 60% of the Company’s revenue is derived from this sector, ABM Investama keenly felt the adverse effects of the industry slowdown through its subsidiaries, PT Reswara and PT Cipta Kridatama (CK). All the challenges notwithstanding, CK increased production 10.1% from overburden removal of 118 million in 2011 to 130 million for 2012. Reswara also showed a production increase of 119%, amounting to 3.5 million tons from 2.1 million tons in 2011 to achieve 4.6 million tons in 2012.

With the business conditions prevalent during 2012, CK implemented three main strategies, which were:1. Cost and Benefit Conscious, where the Company

focused on its Asset Management system, operational advantages in projects and operational efficiency.

2. Assets Utilization Optimization, where the Company needed to tackle the issue of escalating cost due the armada being idle. The armada utilization was optimized by improving the mining process to increase production.

Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 237: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

235

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

3. Penguatan Kemampuan Organisasi, di mana Perusahaan memfokuskan pada Program Pengembangan Bakat Utamanya.

Dengan perkiraan harga batubara yang akan tetap tertekan dalam waktu dekat, bahkan dengan kondisi membaik, CK akan fokus pada langkah-langkah efisiensi biaya dan langkah-langkah konsolidasi internal. CK juga akan lebih menekankan pada proses due diligence yang ketat, pengetahuan pelanggan yang lebih baik dan peningkatan profil risiko untuk semua pihak.

Demikian juga, Reswara harus menghadapi kondisi yang sangat sulit selama tahun 2012. Untuk menanggapi hal ini, Perusahaan telah menerapkan langkah-langkah strategis sebagai berikut:1. Persiapan teknis, di mana Reswara telah

menempatkan semua fasilitas teknis dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk produksi di TIA dan MDB.

2. Ekspansi Pasar, di mana Reswara memperluas basis pelanggan dari India, Cina, Thailand dan pasar domestik untuk lebih mencakup negara-negara lain seperti Korea Selatan dan Filipina.

3. Stabilitas keuangan, di mana Perusahaan akan mengambil langkah-langkah efisiensi yang lebih ketat dan juga mengeksplorasi kemungkinan renegosiasi kontrak-kontrak tertentu yang dipilih.

4. Efisiensi produksi, dimana Perusahaan menurunkan biaya tunai melalui upaya efisiensi di semua tingkatan, sehingga memungkinkan adanya margin penjualan yang menguntungkan.

JasaIndonesia adalah produsen dan konsumen energi terbesar di Asia Tenggara. Dengan demikian, permintaan daya dan listrik diperkirakan akan meningkat sebesar 7% sampai 9% setiap tahun di masa mendatang. Ini berarti pertumbuhan dari 135 TWh di 2010 menjadi 167 TWh pada tahun 2014. Saat ini, kami telah mengamati bahwa kapasitas pertumbuhan listrik di Indonesia telah tertinggal di belakang laju pertumbuhan permintaan listrik, yang menyebabkan kekurangan listrik dan rasio elektrifikasi yang rendah. Bagaimanapun, PLN sebagai perusahaan negara, perlu membeli energi pada harga pasar, dimana keadaan ini menciptakan peluang untuk sektor swasta.

3. Strengthening the Organizational Capabilities, where the Company focused on its Key Talent Development Program.

With forecasts for coal prices to remain depressed in the near future, even with improving conditions, CK will focus on its cost efficiency measures and internal consolidation measures. CK will also place more emphasis on tighter due diligence processes, better customer knowledge and improved risk profiling for all parties concerned.

Likewise, Reswara also had to deal with very difficult conditions during the year. To respond to this, the Company implemented the following strategic steps:

1. Technical Preparation, where Reswara has put in place all the technical facilities and infrastructure required for production at TIA and MDB.

2. Market Expansion, where Reswara expands its customer base from the traditional India, China, Thailand and the domestic market to further encompass other countries such as South Korea and the Philippines.

3. Financial Stability, where the Company will take even more stringent efficiency measures and also explore the possibilities of renegotiation for selected contracts.

4. Production Efficiency, where the Company lowered its cash cost through efficiency efforts at all levels, thus enabling the generation of profitable sales margins.

ServicesIndonesia is Southeast Asia’s largest energy producer and consumer. As such, demand for power and electricity is forecast to increase at 7% to 9% per annum for the foreseeable future. This translates into growth from 135 TWh in 2010 to 167 TWh by 2014. Currently, we have observed that generation capacity growth in Indonesia has lagged behind the pace of electricity demand growth, leading to power shortages and a low electrification ratio. The state-owned electricity company PLN, however, is required to buy energy at the market price, where opportunities for the private sector lie.

Page 238: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

236 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

PT PLN belum mampu untuk mengatasi ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan agar menjaga tersedianya pasokan yang memadai untuk masyarakat umum, PT PLN telah membatasi pasokan ke para pengguna industri selama periode-periode permintaan tinggi. Dengan adanya pemotongan pasokan secara paksa ini berarti bahwa ada volume besar permintaan yang tidak dapat terpenuhi. Ada indikasi yang menunjukkan bahwa tingkat permintaan yang tidak terpenuhi saat ini akan segera menyerap 4.000 MW dari kapasitas terpasang tambahan, jika ada. Selain dari 4.000 MW permintaan yang tidak terpenuhi ini, penambahan kapasitas lebih lanjut sekitar 3.000 MW per tahun akan diperlukan untuk memenuhi permintaan pada tingkat pertumbuhan yang terjadi saat ini. Kelangkaan pasokan ini telah memaksa para pengguna industri dengan kapasitas pembangkit mereka sendiri untuk menghasilkan listrik sendiri bahkan dengan biaya yang lebih tinggi dari tarif PT PLN.

Sepanjang 2012, PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) yang memfokuskan bisnisnya pada penyediaan solusi tenaga, termasuk menyediakan tenaga listrik 1.000 megawatt untuk PLN sebagai konsumen utamanya di lebih dari 70 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan perkiraan kondisi ke depan, Sewatama berada di tempat yang tepat untuk mengambil keuntungan dari pertumbuhan kebutuhan listrik. Sewatama merupakan salah satu pemain domestik terbesar di pasar pembangkit listrik sementara di Indonesia. Fokus utamanya adalah pada segmen utilitas di mana PLN memberikan kontribusi lebih dari 80% dari bisnis secara keseluruhan.

Strategi bisnis Sewatama ini terdiri dari:1. Memelihara dan mengembangkan bisnis utama,

dengan meningkatkan keunggulan kompetitif dan memperluas pasar di luar PLN. Perusahaan ini juga menyediakan layanan lain selain penyewaan genset dan menerapkan langkah-langkah efisiensi biaya yang sangat efektif.

2. Mengembangkan bisnis baru, dimana Perusahaan sedang menjelajahi segmen Pembangkit Listrik Independen, melalui kepemilikan saham di sebuah perusahaan IPP. Perusahaan ini juga mempersiapkan diri untuk memperluas layanan bagi pelanggan dengan mampu menyediakan skema pembiayaan, produksi bahan baku, konsultasi, transmisi dan distribusi.

PT PLN has not been in a position to address the imbalance between supply and demand. To maintain adequate supply to the general population, PT PLN has curtailed supply to industrial users during periods of high demand. Enforced supply cuts mean that there is a considerable volume of unfulfilled demand. Anecdotal advice suggests that the current level of unfulfilled demand would immediately absorb 4,000 MW of additional installed capacity. In addition to this 4,000 MW of unfulfilled demand, further annual capacity additions of about 3,000 MW would be required to meet demand at current growth rates. Industrial users with their own generation capacity have been obliged to initiate self-generation even when it is at a higher cost than the PT PLN tariff.

Throughout 2012, PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) which concentrates its business in providing power solutions, including providing 1,000 megawatt electrical power has provided for PLN as its main consumer at over 70 locations all over Indonesia. With forecast conditions, Sewatama is in the right place to take advantage of the growth in electricity needs. Sewatama is one of the largest domestic players in the temporary power generation market in Indonesia. The main focus was on the utility segment where PLN contributed more than 80% of the overall business.

Sewatama’s business strategy consists of the following:1. Maintaining and developing its main business,

by improving its competitive advantages and expanding its market outside of PLN. The Company also provides other services besides generator set rentals and applies very effective cost efficiency measures.

2. Developing new businesses, where the Company is duly exploring the Independent Power Plant segment, through its shareholding in an IPP company. The Company is also preparing to expand its services for customers by being able to provide financing schemes, raw material production, consulting, transmission and distribution.

Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 239: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

237

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Untuk industri logistik, Indonesia telah membentuk cetak biru nasional yang mencakup periode 2011 sampai tahun 2025. Tahapan-tahapannya adalah:

2011-2015: Tahap Penguatan Logistik Domestik.2016-2020: Tahap Integrasi Jaringan Logistik ASEAN.2021-2025: Tahap Integrasi Jaringan Logistik Global.

ABM Investama mengisi celah dalam bidang logistik melalui PT Cipta Krida Bahari Logistics (CKB), yang didirikan sebagai penyedia jasa logistik terpadu untuk memberikan dukungan kepada industri minyak dan gas, energi, pertambangan, dan dealer alat berat. Selama 2012, PT Cipta Krida Bahari Logistics (CKB) mencapai peningkatan pendapatan 29% dibanding tahun sebelumnya. Karena adanya tekanan pada biaya pokok penjualan serta beban bunga dan depresiasi, profitabilitas mengalami penurunan sebesar 9% dari tahun sebelumnya.

Untuk mempertahankan kinerja operasional dan keuangan yang sukses, PT Cipta Krida Bahari Logistics (CKB) menerapkan tiga langkah strategis utama di bawah ini:1. Menerapkan perubahan organisasi yang

sepenuhnya mendukung pengembangan empat kegiatan usaha pada perusahaan induk dan dua unit bisnis di anak perusahaan.

2. Memperbaiki arus kas dengan menerapkan proses pemesanan tunai, menerapkan program efektifitas biaya dan menempatkan strategi investasi yang lebih selektif untuk memaksimalkan keuntungan.

3. Menerapkan sejumlah inisiatif untuk menghadapi tantangan secara lebih baik dengan meningkatkan daya saing operasional, pengelolaan aset dan pengembangan Sumber Daya Manusia.

ManufakturSebagian besar ekonomi meyakini bahwa segmen manufaktur memainkan peran penting dalam proses industrialisasi dan modernisasi suatu negara.

Meskipun aktivitas manufaktur di sebagian besar Asia melambat selama tahun 2012, Indonesia adalah pengecualian yang menonjol. Dengan adanya kegiatan manufaktur yang meningkat maka ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini menunjukkan ketahanan yang lebih terhadap kondisi di luar negeri yang sulit dibandingkan bagian lain di Asia yang lebih tergantung pada ekspor.

In the logistics industry, Indonesia has established a national blueprint spanning the 2011 to 2025 period. These are:

2011-2015: The Domestic Logistic Strengthening stage.2016-2020: The ASEAN Logistics Network Integration stage.2021-2025: The Global Logistic Network Integration stage.

ABM Investama fills the niche the logistics field through PT Cipta Krida Bahari Logistics (CKB), which was established as a provider for integrated logistics services to provide support for the oil and gas , energy, mining industries, and heavy equipment dealers. During 2012, PT Cipta Krida Bahari Logistics (CKB) achieved a 29% income increase over the previous year. Due to pressure on cost of goods produced and interest and depreciation expenses, profitability decreased by 9% from the previous year.

To maintain its successful operational and financial performance, PT Cipta Krida Bahari Logistics (CKB) implemented three main strategic steps below:

1. Implementing an organizational change that fully supports the development of four business activities at the parent company and two business units at its subsidiaries.

2. Improving its cash flow by applying an order to cash process, implementing a cost effectiveness program and putting in place a more selective investment strategy to maximise profitability.

3. Implementing a number of initiatives to better face challenges by improving operational competitiveness, asset management and Human Resource Development.

Manufacturing Manufacturing is believed by most economists to play an important role in a country’s industrialization and modernization process.

Although manufacturing activity in much of Asia slowed in 2012, Indonesia was a notable standout, with manufacturing picking up in a sign that Southeast Asia’s biggest economy is showing more resilience to tough overseas conditions than other parts of Asia that are more dependent on exports.

Page 240: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

238 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Ekspor Indonesia pada 2011 naik 29% year-on-year menjadi US$ 204 miliar, hal ini terjadi, sejak ekonomi terbesar di Asia Tenggara mendapat manfaat dari pergeseran produsen produksi yang menjauhi Thailand dan Jepang yang terkena bencana. Keberhasilan Indonesia dibangun berdasarkan pasar domestik yang kuat dan bahan baku yang melimpah.

Namun, Indonesia tidak luput sepenuhnya dari gejolak ekonomi di Eropa. Pengiriman ekspor tumbuh hanya 2,2% year-on-year di bulan Desember 2012.

Sepanjang 2012, perusahaan manufaktur kami, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) telah menunjukkan kinerja yang beragam hasilnya. Waktu paruh pertama tahun 2012 adalah awal yang baik untuk SSB. Tingkat permintaan produk Perusahaan melebihi target tahunan.

Pada semester kedua tahun 2012, pasar mengecil karena penurunan harga batubara dan terganggunya rantai pasokan. Penutupan banyak pemasok komponen lokal dan di luar negeri memaksa SSB untuk memproduksi barang reproduksi. Hal ini mengakibatkan peningkatan biaya produksi dan margin keuntungan menipis. Untungnya, karena SSB membagi bisnisnya menjadi 4 divisi yang melayani manufaktur dan jasa, maka basis kliennya juga cukup beragam.

PROSPEK USAHA

Kontraktor Pertambangan dan Pertambangan BatubaraPerkembangan bisnis jasa kontraktor pertambangan batubara di tahun mendatang akan sangat dipengaruhi oleh pemulihan kondisi industri batubara. Dengan harga batubara yang dalam waktu dekat diperkirakan belum akan kembali ke kisaran harga semula, maka kondisi bisnis ini akan membaik meski belum sepenuhnya pulih. Menghadapi hal ini, CK akan mempertajam langkah-langkah efisiensi biaya yang sebelumnya telah diterapkan dan melakukan konsolidasi internal yang diperlukan.

Untuk memperbaiki posisinya di masa depan, CK berencana untuk menjajaki peluang bisnis baru terkait dengan industri tambang, diantaranya pekerjaan sipil pembuatan akses tambang ke pelabuhan, sehingga dapat mengoptimalkan utilisasi aset yang dimiliki.

Melihat prospek usaha ke depan untuk pertambangan batubara, Reswara sangat tergantung kepada prospek

Indonesian exports in 2011 rose 29% year-on-year to US$ 204 billion, as Southeast Asia’s largest economy taps manufacturers’ shift of production away from disaster-affected Thailand and Japan. Indonesia’s success has been built on its strong domestic market and abundant raw materials.

However, Indonesia has not escaped economic turmoil in Europe entirely. Export shipments grew by only 2.2% year-on-year in December 2012.

Throughout 2012, our manufacturing arm, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) has shown mixed performance. The first half of 2012 was a good start SSB. The level of demand for the Company’s products exceeded the targets for the year.

In the second half of the year, the market contracted due to falling coal prices and disrupted the supply chain. Closures of many component suppliers at home and abroad, forced SSB to manufacture reproductions. This resulted in increasing costs of production and thinner profit margins. Fortunately, since SSB divides its business into 4 divisions catering to manufacturing and services, its client base is also quite diversified.

BUSINESS PROSPECTS

Mining Contractor and Coal Mining

The development of the coal mining business services contractors in the coming years will be strongly influenced by the recovery in the coal industry. With coal prices in the near future not expected to return to its original price range, then these business conditions will improve, although not yet fully recovered. Facing this, CK will sharpen cost efficiency measures that had been implemented and implement the necessary internal consolidation processes.

In order to improve its position in the future, CK plans to explore new business opportunities related to the mining industry, including civil work in the making of access from the mine to the port, so as to optimize the utilization of its assets.

Looking at future prospects for coal mining, Reswara is highly dependent on the development prospects of

Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 241: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

239

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

perkembangan harga batubara dunia. Prospek yang membaik terlihat dari laporan International Energy Agency (IEA) yang memperhitungkan bahwa pada tahun 2013, penggunaan batubara akan mendekati penggunaan BBM sebagai sumber daya utama dunia. Bahkan, pada tahun 2017, batubara diperkirakan sudah akan melampaui BBM sebagai bahan bakar utama dunia. Penggunaan batubara akan bertumbuh di setiap bagian dunia, selain Amerika Serikat yang menggunakan gas alam. Pertumbuhan terbesar akan terjadi pada negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi baik, khususnya India, Cina, dan Indonesia.

Pada acara IHS McCloskey Asia Pacific Coal Outlook Conference 2012 di Bali, pandangan umum peserta optimistis bahwa output batubara di Indonesia akan terus meningkat mendekati 400 juta ton untuk 2013 dan bahkan melampaui angka 500 juta ton di tahun 2017. Output baru ini didominasi oleh batubara berkalori rendah dan sedang. Dengan posisi Indonesia sebagai eksportir batubara termal terbesar dunia dengan produksi sekitar 386 juta ton selama 2012 dan 304 juta ton yang diekspor, maka prospek usaha batubara tetap akan terlihat sangat baik di masa mendatang.

Sebagai sub-holdingnya dalam usaha tambang batubara, Reswara memiliki 2 anak perusahaan pemilik konsesi yaitu PT Tunas Inti Abadi (TIA) di Kalimantan Selatan dan PT Media Djaya Bersama (MDB) di Aceh yang beroperasi melalui 2 anak perusahaan: PT Bara Energi Lestari (BEL) dan PT Mifa Bersaudara (MIFA). Reswara juga memiliki satu perusahaan pengelola jasa pelabuhan yaitu PT Pelabuhan Buana Reja (PBR) di Kalimantan Selatan untuk mendukung kegiatan pengapalannya.

Cadangan batubara Reswara pada umumnya terdiri dari batubara sub-bituminous berkalori rendah, berkandungan abu dan sulfur rendah, yang digunakan pada pembangkit listrik berbahan bakar batubara. Secara keseluruhan, total wilayah konsesi Reswara mencakup luas 7.703 hektar dengan estimasi sumber daya lebih dari 561 juta ton batubara, dimana 221 juta ton diantaranya merupakan cadangan terukur.

Berbagai tantangan di 2012 dan 2013 mendatang tidak menyurutkan komitmen Reswara untuk tetap konsisten dalam menyelesaikan pengiriman batubara sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Selama masa sulit ini, Reswara telah berhasil mengirim batubara kepada para pembeli sesuai dengan kontrak.

world coal prices. These prospects look good on reports from the International Energy Agency (IEA), which takes into account that in 2013, the use of coal as a fuel will approach the use of oil as the main resource in the world. In fact, in 2017, coal is expected to surpass oil as the primary global fuel. Coal use will grow in every part of the world, except in the United States, which use natural gas. The greatest growth will occur in countries with good economic growth, particularly India, China, and Indonesia.

At the IHS McCloskey Asia Pacific Coal Outlook Conference 2012 in Bali, a general view of participants is optimistic that Indonesia’s coal output will continue to rise close to 400 million tons for 2013 and even exceeded the level of 500 million tons in 2017. This new output is dominated by low-and moderate-calorie coal. With Indonesia’s position as the world’s biggest exporter of thermal coal, with production of about 386 million tons in 2012, and 304 million tons of which are exported, then prospects for the coal business still look very good in the future.

As a sub-holding in the coal business, Reswara has 2 subsidiary concession holders, PT Tunas Inti Abadi (TIA) in South Kalimantan and PT Media Djaya Bersama (MDB) in Aceh, which operates through two subsidiaries: PT Bara Energi Lestari (BEL) and PT Mifa Bersaudara (MIFA). Reswara also has a port management services company, PT Pelabuhan Buana Reja (PBR) in South Kalimantan to support shipping.

Reswara coal reserves are generally composed of low calorie sub-bituminous coal, with low ash and sulfur, which is used in coal-fired power plants. Overall, the total concession area covers 7,703 hectares with resource estimates of more than 561 million tons of coal, of which 221 million tons are measured reserves.

Various challenges in 2012 and 2013 did not dampen Reswara’s commitment to remain consistent in completing the delivery of coal in accordance with the agreed contracts. During this difficult time, Reswara has managed to send coal to the buyers in accordance with the contracts. This is the integrity and commitment

Page 242: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

240 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Inilah faktor integritas dan komitmen yang berhasil menumbuhkan kepercayaan para mitra bisnisnya, sekaligus menjadikannya sebagai pilihan utama dalam menjalin kerjasama perdagangan komoditi batubara.

JasaPertumbuhan ekonomi dan perubahan kondisi demografis menyebabkan kebutuhan akan tambahan kapasitas terpasang meningkat. Hingga tahun 2020, Indonesia masih memerlukan tambahan kapasitas terpasang sebesar 55 GW atau rata-rata sekitar 6,8 GW per tahun, yang mencerminkan AAGR sebesar 10% (sumber: RUPTL PLN 2012-2021). Upaya Pemerintah memenuhi kebutuhan ini melalui “Program Percepatan 10.000 MW” yang dicanangkan sejak tahun 2006 tertinggal cukup signifikan dari jadwal yang direncanakan, disebabkan oleh berbagai kendala struktural dan teknis (sumber: RUPTL PLN 2012-2021). Selain itu, PLN masih memegang peran monopoli dalam distribusi listrik di Indonesia dan masih memiliki sumber daya yang terbatas untuk memperluas jaringannya melalui solusi energi permanen. Kondisi ini merupakan peluang usaha bagi pemain-pemain swasta dalam penyediaan energi melalui solusi temporer di masa yang akan datang.

Di bidang penyewaan pompa, peluang baru sangat besar, mengingat perkiraan produksi dan konsumsi batubara di dalam dan luar negeri yang masih besar. Permintaan sewa pompa dari kontraktor dan pemilik tambang dan permintaan sewa load bank dari pemilik gedung atau pabrik juga besar. Di bidang operasi dan pemeliharaan, Sewatama akan terus berusaha meningkatkan hubungan kerjasama dengan OEM sehingga para pelanggan dapat menggunakan jasa yang ditawarkan walaupun tidak mengageni peralatan-peralatan dengan merek tertentu. Untuk selanjutnya, diharapkan perusahaan-perusahaan pertambangan dan perminyakan akan mengalihdayakan jasa pengoperasian dan pemeliharaan kepada perusahaan yang berpengalaman dalam industri pembangkit tenaga listrik seperti Sewatama.

Prospek Usaha Penyedia Jasa LogistikAlam Indonesia yang kaya hasil tambang, dengan kondisi geografis negara kepulauan dan keterbatasan infrastruktur yang tersedia akan membuat industri logistik dan perkapalan selalu dibutuhkan oleh perusahaan tambang. Di sisi lain, kemampuan dari para penyedia jasa logistik dalam mengimbangi persyaratan

to successfully grow the confidence of its business partners, as well as to make it a top choice in coal commodity trading.

ServicesEconomic growth and demographic changes in conditions cause the need for additional capacity increases. Until 2020, Indonesia still require additional installed capacity of 55 GW or an average of about 6.8 GW per year, reflecting an AAGR of 10% (source: PLN RUPTL 2012-2021). Government efforts to meet this need through the “10,000 MW Acceleration Program” that was launched in 2006, lagged significantly from the planned schedule due to a variety of structural and technical constraints (source: PLN RUPTL 2012-2021). In addition, PLN still holds the monopoly in electricity distribution in Indonesia and still has limited resources to expand its network through a permanent energy solution. This condition is a business opportunity for private players in the provision of energy through temporary solutions for the future.

In the field of pump rentals, new opportunities are abundant, considering that estimates of production and consumption of coal domestically and overseas are still great. Pump rental demand from contractors and quarry owners and load bank rental demand from building and factories owners are also very encouraging. In the field of operation and maintenance, Sewatama will continue to try to improve cooperative relationships with OEMs so that customers can use the services offered, even though not an agent of the particular equipment brand. Henceforth, we can expect mining and oil companies to outsource the operations and maintenance services to companies that are experienced in the power industry like Sewatama.

Business Prospects of Logistics Services ProviderIndonesia which is rich in natural minerals, an archipelago with limited infrastructure will make the logistics and shipping industry a requirement for mining companies. On the other hand, the ability of the logistics service providers in terms of safety to comply with the mining and oil and gas industry is still lacking.

Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 243: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

241

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

keselamatan pada industri tambang dan migas juga masih kurang. CKB Logistics memiliki peluang yang baik karena sebagai perusahaan yang mengkhususkan diri untuk melayani pertambangan dan energi secara umum, sejak awal sudah menjadikan keselamatan sebagai budaya kerja sehari-hari.

Melihat prospek perekonomian Indonesia yang masih akan tumbuh di tahun 2013, sebetulnya bidang usaha logistik dan perkapalan sangat potensial untuk berkembang. Kebutuhan kapal-kapal pendukung diperkirakan meningkat sejalan dengan upaya pemerintah untuk menaikkan produksi migas dan diberlakukannya asas cabotage sejak tahun 2011. Namun demikian, dengan kondisi industri tambang yang belum pulih, maka CKB Logistics masih harus melakukan konsolidasi internal serta berusaha meningkatkan efisiensi biaya dan memperkuat arus kasnya.

ManufakturSSBF sebagai unit operasi fabrikasi berencana mengembangkan bisnis ke bidang peralatan pemrosesan dan pengepakan, dengan tetap mempertahankan kemampuan fabrikasi secara tepat waktu, serta sesuai biaya dan spesifikasi yang ada.

SSBT sebagai unit transportasi kami, berencana untuk fokus pada proyek di pelanggan pertambangan emas dan tembaga, serta mulai melakukan penetrasi ke sektor migas dan pengembangan bisnis jasa dan suku cadang.

STRATEGI PEMASARAN

Kontraktor Pertambangan dan Pertambangan BatubaraCK memasarkan layanan jasa kontraktor pertambangannya ke hampir seluruh Indonesia. Melalui keikutsertaannya dalam acara dan organisasi yang berkaitan dengan dunia batubara seperti Coal Trans Asia, Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, Coal Mining Expo dan lainnya, CK membangun jaringan kerja dan membuka kesempatan untuk membuka pasar.

Dengan dukungan tim pemasaran yang profesional, Reswara mengirim batubaranya selain untuk pasar domestik juga ke Cina, India, Thailand, dan Filipina. Untuk penjualan ke pasar internasional, Reswara

CKB Logistics has a good chance in this, because as a company that specializes in serving the mining and energy industry, the Company has implemented safety as a daily work culture.

The logistics and shipping business is looking at a great potential for growth, keeping in view that the Indonesian economy will grow in 2013. The need for support ships is expected to increase in line with the government’s efforts to increase oil and gas production and implementation of the cabotage principle since 2011. However, with the condition of the mining industry which has not recovered yet, CKB Logistics still has to implement internal consolidation as well as endeavour to improve cost efficiency and strengthen its cash flow.

ManufacturingSSBF as a fabrication operating unit, plans to develop the business into the processing and packaging equipment field, while maintaining the ability to fabricate in a timely manner, according to costs and specifications.

The transportation unit, SSBT, plans to focus on the projects of the gold and copper mining customers, and begin to penetrate into the oil and gas sector as well as developing the services and spare parts businesses.

MARKETING STRATEGY

Mining Contractor and Coal Mining

CK mining markets its mining contractor services to almost all over Indonesia. Through participation in events and organizations related to the coal business such as Coal Trans Asia, the Indonesian Coal Mining Association, and the Coal Mining Expo, CK builds networks and opens up opportunities for new markets.

With the support from a team of marketing professionals, Reswara sends its coal to the domestic market as well as to China, India, Thailand, and the Philippines. For sales to international markets, Reswara

Page 244: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

242 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

melakukannya secara langsung dan juga melalui perusahaan trading yang melayani perusahaan pembangkit listrik dan industri lainnya di Cina dan India. Kedua negara ini mendominasi pembelian untuk batubara Reswara dengan sekitar 71% oleh Cina dan 22% oleh India selama 2012.

Dengan adanya tingkat DEUs (Delivered Energy Units) per satuan waktu dari Reswara yang relatif tinggi, maka ada suatu keunggulan kompetitif yang dimiliki Reswara. Semakin tinggi DEUs, semakin baik pelayanan yang diberikan kepada konsumen, khususnya terutama untuk pembeli di India dan Cina.

Selama 2012, Reswara telah menjalankan strategi pemasaran yang mencakup:

1. Tinjauan berkala penjualan dan rencana kerja yang diselaraskan dengan kapasitas produksi dan pelabuhan untuk memperbaiki masalah yang ada.

2. Pengembangan pasar yang berhasil untuk batubara TIA ke pabrik semen Holcim dan MDB (MIFA) ke pabrik semen Lafarge. Juga membangun market intelligence dan memformulasikan strategi untuk diversifikasi pasar.

3. Penetapan strategi harga, kualitas dan pasar yang menjamin kapasitas produksi sesuai dengan rencana penjualan dan kondisi pasar, serta untuk memastikan bahwa harga terbaik atau di atas harga ICI (International Coal Index) dapat diperoleh.

4. Pengembangan strategi dan panduan untuk keunggulan layanan dengan kepatuhan terhadap spesifikasi kontrak dan memupuk hubungan dan kerjasama baik dengan pelanggan.

5. Penilaian (Assessment) terhadap risiko secara mingguan. Hal ini mengurangi risiko karena perubahan kurs dan harga, serta gangguan-gangguan lain.

sells directly and also through trading companies that serve power companies and other industries in China and India. Both of these countries dominate the purchase of Reswara coal with about 71% by China and 22% by India for 2012.

With DEUs (Delivered Energy Units) per unit time from Reswara that are relatively high, the Company has a competitive advantage over its competitors. The higher the DEUs, the better the level of service provided to customers, notably in India and China.

During 2012, Reswara implemented a marketing strategy that included:

1. Periodic reviews of sales and work plans that are aligned with the production and port capacities to correct issues encountered.

2. Development of a successful market for TIA coal to

the Holcim cement factory and the MDB (MIFA) coal to the Lafarge cement plant. Also developed market intelligence and formulated strategies for market diversification.

3. Determination of pricing strategies, which ensure that the production capacity is in accordance with the sales plan and market conditions, as well as to ensure that a best price or a price above the ICI (International Coal Index) price can be obtained.

4. Development of strategies and guidelines for service excellence with adherence to contract specifications and fostering good relations and cooperation with customers.

5. Weekly risk assessments. This mitigates the risk due to changes in exchange rates and prices, as well as from other distractions.

Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 245: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

243

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Bidang Jasa

Jasa Solusi KetenagalistrikanDalam perkembangannya sebagai penyedia beragam jasa solusi ketenagalistrikan, Sewatama menjalankan bisnis melalui 4 (empat) unit bisnis, yaitu Tenaga Listrik Sementara, Pillar, Operasi dan Pemeliharaan, serta Solusi Energi Jangka Panjang. Saat ini, pelanggan utamanya adalah PLN. Dengan lebih dari 1.500 karyawan yang melayani pelanggan melalui 7 kantor dan 5 depot di seluruh Indonesia, kapasitas pembangkitan Sewatama telah mencapai lebih dari 1 GW yang dibangkitkan oleh lebih dari 800 unit genset di lebih dari 200 lokasi penyewaan.

Sewatama memasarkan jasanya hampir ke seluruh pelosok Indonesia. Melalui sistem pemasaran dan penjualan langsung, para karyawan mengunjungi lokasi pelanggan dimana mereka berada. Sewatama juga aktif menjalin kerjasama dan kemitraan dengan para Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Selain itu, Sewatama juga aktif berpartisipasi pada acara atau pameran, promosi di majalah dan secara berkala melakukan update pada website Perusahaan.

Daerah Pemasaran Jasa SewatamaSewatama Marketing Areas

No. Divisi Division

JasaServives

Daerah PemasaranArea of Marketing

1 Divisi Tenaga Listrik SementaraTemporary Power Division

UtilitasUtility

Seluruh wilayah kerja PLN, kecuali Jawa dan BaliAll PLN working areas, except Java and Bali

Non-utilitasNon-Utility

Hampir seluruh Indonesia, terutama di daerah industri dan gedung komersial di Jawa dan daerah pertambangan dan perminyakan di luar JawaAlmost all over Indonesia, particularly in industrial and commercial buildings areas in Java, and mining and oil & gas areas outside Java

2 Divisi PillarPillar Division

Pompa PengurasanDraining Pump

Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, SulawesiEast Kalimantan, Central Kalimantan, South Kalimantan, West Sumatera, South Sumatera, Sulawesi

Load Bank Jawa dan sekitarnyaJava and the surroundings

3 Divisi Operasional dan PemeliharaanOperations and Maintenance Division

Operasional dan Pemeliharaan / Operations and Maintenance

Seluruh wilayah pemasaran Divisi Tenaga Listrik dan Divisi Pillar, namun lebih terfokus kepada PLN, perusahaan-perusahaan pertambangan dan perminyakanAll marketing areas of the Power Division and Pillar Division, but is more focused on the PLN, mining and oil & gas companies

4 Divisi Solusi Energi Jangka PanjangLong-term Energy Solution Division

Services

Power SolutionsAs Sewatama has grown into becoming a provider for diverse power solutions services, it conducts business through four (4) business units: Temporary Power, Pillar, Operations and Maintenance, and Long-Term Energy Solutions. Currently, the Company’s main customer is PLN, the State Owned Power Company. With more than 1,500 employees serving customers through seven offices and five depots throughout Indonesia, the Company’s generation capacity has reached more than 1 GW generated by more than 800 units of generators in more than 200 rental locations.

The Company markets its services to almost every part of Indonesia. Through a direct sales and marketing system, employees conduct site visits to customers’ locations. The Company also actively nurtures cooperation and partnerships with OEMs to provide the best level of service. Sewatama also actively participates in events, exhibits, promotions in magazines and regularly updates the Company website.

Page 246: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

244 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Jasa Logistik Terpadu:Saat ini, CKB Logistics memiliki 40 kantor cabang di seluruh wilayah Indonesia yang sudah terhubung online, termasuk 100 kota serta daerah yang sulit dijangkau oleh transportasi komersial. Untuk mendukung kegiatan distribusi dan operasional logistik serta sewa kapal, perusahaan memiliki fasilitas pendukung operasional yang terdiri dari armada truk, peralatan berat dan kapal. CKB Logistics memiliki 2 anak perusahaan, yaitu PT Alfa Trans Raya (ATR) dan PT Baruna Dirga Dharma (BDD). Selain karyawannya yang kompeten, CKB juga menggunakan SAP, yang mengintegrasikan sistem mulai sejak berhubungan dengan pelanggan hingga penagihan.

Dengan mengandalkan dan mempertahankan keunggulan layanan, ketepatan waktu, konsistensi layanan serta standar keamanan tinggi, CKB membuktikan dirinya mampu bersaing dalam industri yang sangat kompetitif ini, bahkan melawan kompetitor internasional. Strategi pemasarannya adalah dimana CKB Logistics memberikan layanan terbaik kepada pelanggan berdasarkan kesepakatan dan kontrak yang telah disetujui. Selain itu, perusahaan juga aktif mengikuti konferensi, acara customer gathering dan secara langsung menemui para langganan.

ManufakturPT Sanggar Sarana Baja (SSB) didirikan sebagai pendukung bisnis PT Trakindo Utama. SSB memfokuskan diri untuk memproduksi komponen dan asesoris untuk alat berat produk Caterpillar. Sejalan dengan meningkatnya kemampuan rekayasa dan fasilitas produksi yang dimiliki, pada tahun 1985 SSB mulai melakukan diversifikasi usaha dengan memasuki industri migas, petrokimia dan pembangkit listrik selain bisnis intinya di industri pertambangan.

Upaya pemasaran SSB dilakukan dengan secara aktif menerbitkan brosur dan alat promosi lainnya, memasang iklan di jurnal-jurnal Energi dan Pertambangan, dan mengikuti pameran-pameran seperti yang di CHINA-ASEAN (Linzhou) Automobiles, Construction Equipment, Components & Parts Exposition. Untuk kontribusi keseluruhan terhadap SSB, maka pangsa pasar para anak perusahaan SSBF, SSBR, SSBS dan SSBT masing-masing sebesar 7%, 5%, 13,9%, dan 15,9%.

Integrated Logistics Services:Currently, CKB Logistics has 40 branches throughout Indonesia that are connected online, including 100 cities and areas that are difficult to reach by commercial transportation. To support its distribution and logistics operations and ship rental, CKB Logistics has operational support facilities consisting of a fleet of trucks, heavy equipment and ships. CKB Logistics has 2 subsidiaries, namely PT Alfa Trans Raya (ATR) and PT Baruna Dirga Dharma (BDD). Besides having competent personnel, CKB also uses SAP, which integrates the system from the start of contact with the customer up to the billing systems.

By relying and maintaining service excellence, timeliness, consistency and high safety standards, CKB has proven itself very capable in competing in this very competitive industry, even against international competitors. Its marketing strategy is one of providing the best level of service as agreed and contracted with the customer. CKB logistics is also active in conferences, customer gathering events and direct customer calls.

ManufacturingPT Sarana Baja (SSB) was established as a business support for PT Trakindo Utama. SSB focuses on producing components and accessories for Caterpillar heavy equipment products. In line with the increasing abilities in engineering and proprietary production facilities, in 1985 SSB began to diversify its business by entering the oil and gas, petrochemical and power generation industries in addition to its core business in the mining industry.

The marketing efforts of SSB include actively issuing brochures and other promotional tools, advertising in Energy and Mining journals, and participating in exhibitions such as the CHINA-ASEAN (Linzhou) Automobiles, Construction Equipment, Components & Parts Exposition. On a comprehensive corporate scale, the market shares of its subsidiaries SSBF, SSBR, SSBS and SSBT amount to 7%, 5%, 13.9%, and 15.9% respectively.

Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 247: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

245

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

TINJAUAN KEUANGAN FINANCIAL REVIEW

Penjualan dan Pendapatan Jasa (US$)Sales and Services (US$)

Selisih / Difference

2012 2011 Jumlah/Amount %

Kontraktor tambang dan tambang batubara 536.081.287 440.941.683 95.139.604 21,6% Mining contractors and coal mining

Jasa 284.497.804 251.098.553 33.399.251 13,3% Services

Pabrikasi 66.392.333 61.794.667 4.597.666 7,4% Manufacturing

Total 886.971.424 753.834.903 133.136.521 17,7% Total

Penjualan dan pendapatan jasa tahun 2012 mencapai US$ 886.971.424, meningkat sebesar US$ 133.136.521 atau 17,7% dibanding tahun lalu. Peningkatan berasal dari segmen kontraktor tambang dan tambang batubara, segmen jasa dan segmen pabrikasi, masing-masing naik sebesar 21,6%, 13,3% dan 7,4% dibanding penjualan dan pendapatan jasa tahun lalu. Produksi dan penjualan batubara meningkat sebesar 116% dari 2,163 juta ton selama 2011 menjadi 4,662 juta ton pada 2012. Keadaan ini karena adanya beberapa kontrak jangka panjang dari pembeli batubara yang terutama berasal dari RRC sebanyak 71,5% dan dari India sebanyak 22,66%. Kenaikan produksi ini tidak dapat mengimbangi penurunan harga jual yang rata-rata mengalami penurunan dari US$ 48,46 per ton di tahun 2011 menjadi US$ 42,3 per ton di tahun 2012.

Pengupasan lahan juga mengalami peningkatan sebesar 10% dari produksi 118 juta BCM pada tahun 2011 menjadi 130 juta BCM pada tahun 2012. Peningkatan ini terjadi karena pada tahun 2012 kontraktor pertambangan mendapatkan 2 pelanggan baru yang berkontribusi 25,8 juta BCM, namun kehilangan dua pelanggan lama, sehingga kontribusi dari pelanggan lama berkurang sebanyak 12,86 juta BCM.

Untuk jasa produksi dan pabrikasi, selama 2012 meningkat sesuai dengan pertumbuhan bisnis yang ditargetkan pada awalnya dapat tumbuh antara 10% sampai dengan 15%.

Sales and services in 2012 amounted to US$ 886,971,424, an increase of US$ 133,136,521 or 17.7% compared to last year. The increase comes from the mining contractors and coal mining segment, the services segment and the manufacturing segment, which respectively increased by 21.6%, 13.3% and 7.4% compared to sales and services of last year. Coal sales and production increased by 116% from 2.163 million tons in 2011 to 4.662 million tons in 2012. This situation is due to some long-term contracts from coal buyers, of which 71.5% were mainly derived from the PRC and 22.66% from India. This increase in production was not able to offset the decline in selling prices, which decreased in average from US$ 48.46 per ton in 2011 to US$ 42.3 per ton in 2012.

Overburden removal also increased by 10% from the production of 118 million BCM in 2011 to 130 million BCM in 2012. This increase occurred because in 2012 the mining contractors obtained 2 new customers that contributed 25.8 million BCM, but lost two existing customers, so the contribution from existing customers decreased by 12.86 million BCM.

For production and manufacturing services, growth during 2012 increased inline with the growth of the business which was initially targeted to grow between 10% to 15%.

Page 248: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

246 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa (US$)Cost of Goods Sold and Services (US$)

Selisih / Difference

2012 2011 Jumlah/Amount %

Kontraktor tambang dan tambang batubara

432.302.629 363.121.517 69.181.112 19,1% Mining contractors and coal mining

Jasa 220.390.049 179.471.345 40.918.704 22,8% Services

Pabrikasi 62.010.439 52.401.878 9.608.561 18,3% Manufacturing

Total 714.703.117 594.994.740 119.708.377 20,1% Total

Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa tahun 2012 mencapai US$ 714.703.117, meningkat sebesar US$ 119.708.377 atau 20,1% dibanding tahun lalu. Peningkatan berasal dari segmen jasa, segmen kontraktor tambang dan tambang batubara dan segmen pabrikasi, masing-masing meningkat sebesar 22,8%, 19,1% dan 18,3% dibanding dengan beban pokok penjualan dan pendapatan jasa tahun lalu.

Peningkatan di segmen kontraktor tambang dan tambang batubara terutama diakibatkan dari meningkatnya depresiasi dari segmen kontraktor tambang. Pada tahun 2011, sejumlah alat berat telah dipesan untuk antisipasi kegiatan bisnis yang diperkirakan akan meningkat. Namun, karena harga batubara menurun tajam sejak pertengahan hingga akhir tahun 2012, maka pelanggan yang ada justru mengurangi jumlah pengupasan lahan.

Laba Bruto (US$)Gross Profit (US$)

% GPM

2012 2011 2012 2011

Kontraktor tambang dan tambang batubara 103.778.658 77.820.166 19.4% 17,6% Mining contractors and coal mining

Jasa 64.107.755 71.627.208 22.5% 28,5% Services

Pabrikasi 4.381.894 9.392.789 6.6% 15,2% Manufacturing

Total 172.268.307 158.840.163 19.4% 21,1% Total

Laba bruto tahun 2012 sebesar US$ 172.268.307 naik US$ 13.428.144 dibanding tahun lalu. Akan tetapi persentase laba kotor terhadap penjualan turun 1,7% menjadi 19,4% di tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 sebesar 21,1%. Hal ini terjadi karena pertumbuhan penjualan seluruh segmen yang meningkat hanya 17,7%, sementara beban pokok penjualan dan pendapatan jasa justru meningkat 20,1%.

Cost of goods sold and services in 2012 reached US$ 714,703,117, an increase of US$ 119,708,377, or 20.1% compared to last year. The increase comes from the services segment, mining contractors and coal mining segment and manufacturing segment, which respectively increased by 22.8%, 19.1% and 18.3% compared to the cost of goods sold and services of last year.

The increase in the mining contractors and coal mining segment was mainly the result of increased depreciation from the mining contractors segment. In 2011, a number of heavy equipment had been ordered to anticipate the business activities which were expected to rise. However, because the price of coal declined sharply since mid to late 2012, the existing customers instead reduced the amount of overburden work.

Gross profit in 2012 amounted to US$ 172,268,307, which increased US$ 13,428,144 compared to last year. However, the percentage of gross profit to sales fell 1.7% to 19.4% in 2012 compared to 21.1% in 2011. This happened because the entire sales segment growth increased by only 17.7%, while the cost of goods sold and services grew by 20.1%.

Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 249: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

247

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Beban usahaBeban usaha tahun 2012 sebesar US$ 116.309.482 atau naik 52,8%. Kenaikan ini terutama berasal dari beban penjualan, umum dan administrasi serta beban operasional lainnya.

Beban penjualan, umum dan administrasi tahun 2012 sebesar US$ 113.909.899 atau naik 39,1% dibanding tahun 2011. Kenaikan terbesar terutama berasal dari:

• Biaya penjualan naik sebesar US$ 15.687.179 karena adanya kenaikan penjualan di segmen pertambangan sehingga menyebabkan kenaikan biaya pengangkutan dan biaya gudang.

• Biaya gaji dan kesejahteraan karyawan naik sebesar US$ 7.485.863, terutama karena adanya kenaikan jumlah karyawan, gaji dan tunjangan.

Beban operasional lainnya tahun 2012 sebesar US$ 12.192.681, naik sebesar US$ 9.879.818 terutama dikarenakan terjadinya kenaikan rugi selisih kurs yang berasal dari operasi usaha sebesar US$ 5.922.863.

Laba UsahaLaba usaha tahun 2012 sebesar US$ 55.958.825 turun 32,4% dibanding tahun lalu sebagai akibat dari kenaikan beban pokok penjualan dan pendapatan jasa serta beban usaha. Hal ini mengakibatkan persentase laba usaha terhadap penjualan turun menjadi 6,3% di tahun 2012, sedangkan di tahun 2011 tercatat sebesar 11,0%.

Pendapatan (beban) Lain-lainBeban lain-lain tahun 2012 sebesar US$ 32.885.811 naik 55,9% dibandingkan tahun lalu. Hal ini terutama karena adanya kenaikan beban keuangan yang terdiri dari rugi selisih kurs dan beban bunga.

Selisih kurs ini berasal dari utang bank dan utang sewa pembiayaan jangka panjang. Beban bunga tahun 2012 adalah sebesar US$ 40.915.357 naik sebesar US$ 16.560.901 atau 68% dibanding tahun lalu diakibatkan kenaikan saldo utang bank dan utang sewa pembiayaan.

Beban Pajak BersihBeban pajak tahun 2012 sebesar US$ 10.645.279 naik 66,9%. Hal ini akibat dari kenaikan beban pajak kini dan pajak tangguhan.

Operating ExpensesOperating expenses in 2012 amounted to US$ 116,309,482 or up 52.8%. The increase came mainly from selling, general and administrative and other operating expenses.

Sales, general and administrative expenses in 2012 amounted to US$ 113,909,899, up by 39.1% compared to the year 2011. The biggest increase came mainly from:• Selling expenses increased by US$ 15,687,179

due to an increase in sales in the mining segment resulting in an increase in freight and warehouse costs.

• Salaries and employee benefits increased by US$ 7,485,863, primarily due to an increase in the number of employees, salaries and benefits.

Other operating expenses in 2012 amounted to US$ 12,192,681, an increase of US$ 9,879,818 mainly due to the increase in foreign exchange loss from business operations which amounted to US$ 5,922,863.

Operating IncomeIncome from operations in 2012 amounted to US$ 55,958,825 down 32.4% from last year as a result of the increase in cost of goods sold and services and operating expenses. This resulted in the percentage of operating profit to sales go down to 6.3% in 2012, while in the year 2011, it was booked at 11.0%.

Other Income (expense) Other expenses in 2012 amounted to US$ 32,885,811, up 55.9% compared to last year. This is mainly due to an increase in the finance charges which consisted of foreign exchange losses and interest expenses.

Exchange differences come from bank loans and long-term finance lease payables.

Interest expense in 2012 was US$ 40,915,357 an increase of US$ 16,560,901 or 68% compared to last year due to increase in bank loans and finance lease payables.

Net Tax ExpensesTax in 2012 amounted to US$ 10,645,279, an increase of 66.9%. This is a result of the increase in current income tax and deferred tax expenses.

Page 250: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

248 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Di tahun 2011, PT CiptaKridatama, entitas anak, membalikkan penyisihan aset pajak tangguhan dari rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya yang kemudian dipergunakan untuk mengurangi perhitungan pajak lancar tahun 2011. Di tahun 2012, saldo akumulasi rugi fiskal yang tersisa tidak cukup untuk menutupi seluruh laba fiskal tahun 2012, sehingga mengakibatkan beban pajak lancar dan pajak tangguhan menjadi lebih besar dibanding tahun 2011. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Pos ini turun sebesar US$ 41.897.071 dari US$ 55.534.681 menjadi US$ 13.637.610.

Rasio ProfitabilitasRasio ini dihitung dari laba bersih dibagi penjualan dan pendapatan jasa. Pada 2012 rasio ini mencapai 1,5%, sedangkan pada 2011 mencapai 7,4%. Hal ini disebabkan oleh tingkat kenaikan biaya yang melebihi laju peningkatan penjualan bersih.

ASETTotal aset pada akhir tahun 2012 sebesar US$ 1.263.397.731 terdiri dari:- Aset lancar sebesar US$ 461.743.857 - Aset tidak lancar sebesar US$ 801.653.874

Total aset naik sebesar US$ 152.468.008 atau 13,7 % dibanding tahun lalu. Hal ini terutama disebabkan karena kenaikan aset tidak lancar sebesar US$ 161.509.059 atau 25,2% dibandingkan dengan jumlah tahun lalu.

0

200.000.000

400.000.000

600.000.000

800.000.000

1.000.000.000

1.200.000.000

1.400.000.000

ASET (US$)ASSETS (US$)

2011 2012

L a n c a r Current

Tidak Lancar Non-Current

In 2011, PT CiptaKridatama, a subsidiary, reversed the allowance for deferred tax assets from fiscal losses of previous years which was then used to reduce the current tax calculation in 2011. In 2012, the remaining tax loss carryforward was not enough to cover the entire profit of the 2012 fiscal year, resulting in current tax expense and deferred tax to be higher than in 2011.

Net Income Attributable to Owners of the Parent CompanyThis entry fell by US$ 41,897,071 from US$ 55,534,681 to US$ 13,637,610.

Profitability RatiosThis ratio is calculated from net income divided by sales and services. In 2012 this ratio reached 1.5%, while in 2011 it was 7.4%. This is due to the rate of cost increases that exceeded the rate of increase in net sales.

ASSETS Total assets at the end of 2012 amounted to US$ 1,263,397,731 consisting of:- Current assets of US$ 461,743,857- Non-current assets of US$ 801,653,874

Total assets increased by US$ 152,468,008 or 13.7% compared to last year. This is mainly due to the increase in non-current assets amounting to US$ 161,509,059 or 25.2% compared to last year.

Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 251: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

249

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

ASET LANCARKomponen dari aset lancar adalah sebagai berikut:

dalam US$ Selisih / Difference in US$

2012 2011 Jumlah/Amount %

Kas dan setara kas 108.453.574 184.017.455 (75.563.881) - 41,1% Cash and cash equivalents

Aset keuangan lancar lainnya 19.595.209 20.575.301 (980.092) - 4,8% Other current financial assetsPiutang usaha-bersih 194.828.398 155.006.107 39.822.291 25,7% Trade receivables-net

Piutang non-usaha 32.773.331 17.858.205 14.915.126 83,5% Non-trade receivables

Jasa pertambangan dalam proses 23.792.281 19.338.344 4.453.937 23,0% Mining services in process

Persediaan-bersih 45.961.860 45.692.185 269.675 0,6% Inventories-net

Uang muka 8.927.911 8.512.005 415.906 4,9% Advances

Beban dibayar di muka 3.423.961 2.901.411 522.550 18,0% Prepaid expenses

Pajak dibayar di muka 14.409.487 14.231.306 178.181 1,3% Prepaid taxes

Aset lancar lainnya 9.577.845 2.652.589 6.925.256 261,1% Other current assets

Total 461.743.857 470.784.908 (9.041.051) - 1,9% Total

Jumlah aset lancar pada akhir tahun 2012 sebesar US$ 461.743.857 turun 1,9 % dibandingkan dengan jumlah tahun lalu terutama dikarenakan terjadinya penurunan kas dan setara kas sebesar US$ 75.563.881 yang terutama untuk pembelian aset tetap.

KAS DAN SETARA KASKomposisi kas dan setara kas pada akhir tahun 2012 adalah sebagai berikut: - Kas 0,2%- Bank 41,8%- Deposito Berjangka 58,0%

Perbandingan dari komponen kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan pada 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

dalam US$ Selisih / Difference in US$

2012 2011 Jumlah/Amount %

Kas 177.801 209.588 (31.787) -15,2% Cash on handBank Cash in bank

Dolar Amerika Serikat 32.882.712 37.593.619 (4.710.907) -12,5% United States DollarRupiah 12.427.785 18.370.103 (5.942.318) -32,3% Rupiah

Euro 39.385 72.267 (32.882) -45,5% Euro

Lain-lain 36.600 73.260 (36.660) -50,0% Others

Deposito berjangka Time deposits

Rupiah 61.289.291 124.498.618 (63.209.327) -50,8% Rupiah

Dolar Amerika Serikat 1.600.000 3.200.000 (1.600.000) -50,0% United States Dollar

Total 108.453.574 184.017.455 (75.563.881) -41,1% Total

CURRENT ASSETSCurrent assets consist of the following components:

Total current assets at the end of 2012 amounted to US$ 461,743,857, down 1.9% compared to last year mainly due to the decrease in cash and cash equivalents of US$ 75,563,881, primarily for the purchase of fixed assets.

CASH AND CASH EQUIVALENTSComposition of cash and cash equivalents at the end of 2012 are as follows:- Cash on hand 0.2%- Cash in bank 41.8%- Time Deposits 58.0%

Comparison of the components of cash and cash equivalents as at December 31, 2012 compared to December 31, 2011 are as follows:

Page 252: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

250 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Kas dan setara kas pada akhir tahun 2012 sebesar US$ 108.453.574 turun 41,1% dibanding tahun lalu karena adanya pembelian aset tetap yang cukup signifikan di tahun 2012 dengan menggunakan kas.

Piutang Usaha - BersihPiutang usaha bersih pada akhir tahun 2012 sebesar US$ 194.828.398 terdiri dari saldo pihak ketiga sebesar US$ 180.206.547 dan saldo pihak berelasi sebesar US$ 14.621.851. Piutang usaha- bersih tahun 2012 naik sebesar US$ 39.822.291 atau meningkat 25,7% dibanding tahun 2011. Kenaikan terbesar berasal dari piutang pihak ketiga.

Kontribusi dari piutang usaha bersih adalah sebagai berikut:dalam US$ Kontribusi / Contribution in US$

2012 2011 2012 2011Kontraktor tambang dan tambang batubara

121.128.568 79.804.665 62,2% 51,5% Contract miningand coal mining

Jasa 53.556.202 52.975.439 27,5% 34,2% Services

Pabrikasi 20.143.628 22.226.003 10,3% 14,3% Manufacturing

Total 194.828.398 155.006.107 100,0% 100,0% Total

Proporsi kenaikan piutang terbesar berasal dari segmen kontraktor tambang dan tambang batubara karena adanya penambahan pelanggan baru dan akibat memburuknya industri tambang di tahun 2012 sehingga terdapat beberapa pelanggan yang menunda pembayaran piutang mereka.

Pada akhir tahun 2012, Grup melakukan penyisihan piutang usaha sebesar US$ 3.085.473.

ASET TIDAK LANCARKomponen aset tidak lancardalam US$ Selisih / Difference in US$

2012 2011 Jumlah/Amount %

Investasi pada entitas asosiasi 6.741.751 6.782.062 (40.311) -0,6% Investments in associated companies

Aset pajak tangguhan 18.726.072 17.346.305 1.379.767 8,0% Deferred tax assets

Aset tetap - bersih 584.130.566 441.501.953 142.628.613 32,3% Fixed assets - netTaksiran tagihan pajak 36.466.101 33.874.291 2.591.810 7,7% Estimated claims for tax refund

Properti pertambangan - bersih 111.723.895 103.755.924 7.967.971 7,7% Mining properties - net

Aset tak berwujud 18.865.040 17.295.047 1.569.993 9,1% Intangible assets

Aset tidak lancar lainnya 25.000.449 19.589.233 5.411.216 27,6% Other non-current assets

Total 801.653.874 640.144.815 161.509.059 25,2% Total

Cash and cash equivalents at the end of 2012 amounted to US$ 108,453,574, down 41.1% compared to last year due to the acquisition of fixed assets which was quite significant in 2012 by using cash.

Trade Receivables - NetTrade receivables-net at the end of 2012 amounted to US$ 194,828,398 consisting of third parties’ receivables of US$ 180,206,547 and related parties’ receivables of US$ 14,621,851. Trade receivable-net in 2012 increased by US$ 39,822,291 or up 25.7% compared to 2011. The highest increase originates from third parties receivables.

Contribution of trade receivables-net is as follows:

The proportion of the biggest receivables increase comes from the mining contractors and coal mining segment due to the addition of new customers and due to the deteriorating mining industry in 2012, where some customers delayed their payments.

At the end of 2012, the Group booked an allowance for impairment of trade receivables amounting to US$ 3,085,473.

NON-CURRENT ASSETSNon-current assets component

Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 253: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

251

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Aset TetapSaldo aset tetap pada akhir tahun 2012 sebesar US$ 584.130.566 atau naik 32,3% dibanding tahun lalu. Selama tahun 2012, terdapat penambahan aset tetap sebesar US$ 281.902.427 terutama berasal dari segmen kontraktor dan tambang batubara sebesar US$ 144.601.859 dan segmen jasa sebesar US$ 136.519.865 atau masing-masing meliputi 51,3% dan 48,4% dari seluruh pembelian aset tetap tahun 2012. Pembelian-pembelian ini sejalan dengan adanya kenaikan order pada awal tahun 2012 dan adanya pembangunan serta pembelian kapal sebanyak 22 kapal yang terdiri dari 6 kapal Landing Craft Tank (LCT), 2 Self Propelled Barge (SPB), 7 kapal penarik dan 7 kapal tongkang untuk menunjang kegiatan operasional yang diperkirakan akan meningkat.

PROPERTI PERTAMBANGANSaldo properti pertambangan pada akhir tahun 2012 sebesar US$ 111.723.895 atau naik sebesar US$ 7.967.971 atau 7,7% dibandingkan tahun 2011. Kenaikan ini terutama berasal dari saldo tambang dalam pengembangan untuk yang belum mencapai tahap produksi komersial terutama tambang yang berlokasi di Aceh.

LiabilitasTotal liabilitas pada akhir tahun 2012 sebesar US$ 917.337.707 terdiri dari:- Liabilitas jangka pendek sebesar US$ 376.625.187- Liabilitas jangka panjang sebesar US$ 540.712.520.

Total liabilitas naik sebesar US$ 143.517.416 atau 18,5% dibanding tahun lalu terutama dari kenaikan liabilitas jangka panjang sebesar US$ 112.593.392 atau 26,3% dibanding tahun lalu.

Komposisi LiabilitasComposition of Liabilities

0

200.000.000

400.000.000

600.000.000

800.000.000

1.000.000.000

Liabilitas (US$)Liability (US)

2011 2012

Jangka Pendek Current

Jangka PanjangNon-Current

Fixed AssetsFixed assets at the end of 2012 amounted to US$ 584,130,566, up 32.3% compared to last year. During 2012, there was an addition of fixed assets amounting to US$ 281,902,427 primarily from the mining contractors and coal mining segment amounting to US$ 144,601,859 and services segment amounting to US$ 136,519,865 or each covering 51.3% and 48.4 % of all fixed assets purchased in 2012. These purchases are in line with the increase in orders in early 2012 and the construction of ships, as well as the purchase of 22 vessels consisting of 6 Landing Craft Tank (LCT) vessels, 2 Self Propelled Barge (SPB), 7 tugs and 7 barges to support operations that are expected to increase.

MINING PROPERTIESThe balance of mining properties at the end in 2012 amounted to US$ 111,723,895, an increase of US$ 7,967,971 or 7.7% compared to 2011. This increase was primarily derived from the balance in the development of the mine which has not reached the stage of commercial production, especially for the mine located in Aceh.

LiabilitiesTotal liabilities at the end of 2012 amounted to US$ 917,337,707 consisting of:- Current liabilities of US$ 376,625,187- Non-current liabilities of US$ 540,712,520.

Total liabilities increased by US$ 143,517,416 or 18.5% compared to last year primarily from the increase in non-current liabilities of US$ 112,593,392 or 26.3% compared to last year.

Page 254: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

252 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

LIABILITAS JANGKA PENDEK/CURRENT LIABILITIESKomponen liabilitas jangka pendek/Components of current liabilitiesdalam US$ Selisih / Difference in US$

2012 2011 Jumlah/Amount %

Utang bank jangka pendek 54.009.905 54.460.948 (451.043) -0,8% Short-term bank loansUtang usaha 169.101.463 153.882.417 15.219.046 9,9% Trade payables

Utang non-usaha 7.495.392 6.567.876 927.516 14,1% Non-trade payablesUtang pajak 5.228.690 6.074.762 (846.072) -13,9% Taxes payable

Beban akrual 13.909.391 19.312.489 (5.403.098) -28,0% Accrued expenses

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek

6.337.499 6.051.458 286.041 4,7% Short-term employee benefit liability

Uang muka pelanggan 2.172.536 3.246.728 (1.074.192) -33,1% Advances from customers

Provisi untuk kewajiban restorasilingkungan

260.019 210.752 49.267 23,4% Provision for environmental restoration obligation

Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun:

Current maturities of long-term debts:

Utang bank jangka panjang 54.820.669 51.888.584 2.932.085 5,7% Long-term bank loans

Utang sewa pembiayaan 63.289.623 44.005.149 19.284.474 43,8% Finance lease payables

Total 376.625.187 345.701.163 30.924.024 8,9% Total

Short-term liabilities increased to US$ 30,924,024 compared to last year primarily from the increase of trade payables and finance lease payables.

Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Liabilitas jangka pendek naik US$ 30.924.024 dibanding tahun lalu yang terutama berasal dari kenaikan utang usaha dan utang sewa pembiayaan.

LIABILITAS JANGKA PANJANG/NON-CURRENT LIABILITIESKomponen liabilitas jangka panjang/Components of non-current liabilitiesdalam US$ Selisih / Difference in US$

2012 2011 Jumlah/Amount %

Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:

Long-term debts - net of current maturities:

Utang bank jangka panjang 260.659.019 312.213.975 (51.554.956) -16,5% Long-term bank loans

Utang sewa pembiayaan 138.401.385 80.919.544 57.481.841 71,0% Finance lease payablesUtang obligasi 82.109.055 - 82.109.055 100% Bonds payable

Sukuk Ijarah 20.527.264 - 20.527.264 100% Sukuk Ijarah

Liabilitas pajak tangguhan 26.143.034 21.018.665 5.124.369 24,4% Deferred tax liabilitiesLiabilitas imbalan kerja jangka panjang 12.872.763 10.166.944 2.705.819 26,6% Long-term employee benefit liability

Uang muka pelanggan - pihak berelasi - 3.800.000 (3.800.000) -100,0% Advances from cutomers - related

parties

Total 540.712.520 428.119.128 112.593.392 26,3% Total

Page 255: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

253

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Total liabilitas jangka panjang naik sebesar US$ 112.593.392 dibandingkan dengan tahun lalu terutama karena adanya utang obligasi dan Sukuk Ijarah yang diterbitkan oleh PT Sumberdaya Sewatama pada bulan November 2012.

Utang bank jangka panjang/Long-term bank loansdalam US$ Selisih / Difference in US$

2012 2011 Jumlah/Amount %

Rupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 40.127.995 76.993.364 (36.865.369) -47,9% PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank ICBC Indonesia 20.835.836 - 20.835.836 100% PT Bank ICBC Indonesia

PT Bank DBS Indonesia 18.521.617 35.157.677 (16.636.060) -47,3% PT Bank DBS Indonesia

Dolar AS US Dollar ANZ Banking Group Limited

Pinjaman Sindikasi 95.382.731 112.095.959 (16.713.228) -14,9% ANZ Banking Group Limited Syndicated Loan

DBS Bank Ltd. 76.984.683 89.980.222 (12.995.539) -14,4% DBS Bank Ltd.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 29.124.294 34.187.574 (5.063.280) -14,8% PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank OCBC NISP Tbk 21.146.294 783.576 20.362.718 2598,7% PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank DBS Indonesia 13.356.238 14.904.187 (1.547.949) -10,4% PT Bank DBS Indonesia

Total 315.479.688 364.102.559 (48.622.871) -13,4% TotalBagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (54.820.669) (51.888.584) Current maturities

Bagian jangka panjang 260.659.019 312.213.975 (51.554.956) -16,5% Long-term portion

Penurunan utang bank selama 2012 disebabkan karena adanya pembayaran utang bank dalam mata uang Rupiah maupun Dolar AS dengan jumlah keseluruhan pembayaran sebesar US$ 135,6 juta.

Selain itu selama tahun 2012, Grup memperoleh pinjaman dalam mata uang Rupiah maupun Dolar AS dengan jumlah keseluruhan sebesar US$ 91,1 juta.

Utang Obligasi Pada tanggal 30 November 2012, PT SS menerbitkan obligasi dalam mata uang Rupiah dengan nama Obligasi Sumberdaya Sewatama I tahun 2012 sebesar Rp 800 miliar yang terdiri dari Obligasi Seri A dan Obligasi Seri B.

Obligasi Seri A akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2015 sebesar Rp 219 miliar dengan tingkat suku bunga 8,6% per tahun. Sedangkan Obligasi Seri B akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2017 sebesar Rp 581miliar dengan tingkat suku bunga 9,6% per tahun.

Total non-current liabilities increased by US$ 112,593,392 compared to last year mainly due to bonds payable and Sukuk Ijarah issued by PT Sumberdaya Sewatama in November 2012.

The decrease in bank loans during 2012 was due to the repayment of bank loans denominated in Rupiah and US Dollar totaling US$ 135.6 million.

In addition, during 2012 the Group received loans in Rupiah and US Dollar with total amount of US$ 91.1 million.

Bonds PayableOn November 30, 2012, PT SS issued bonds denominated in Rupiah with the name Obligasi Sumberdaya Sewatama I tahun 2012 amounting to Rp 800 billion, consisting of Series A and Series B Bonds.

These Series A bonds will mature on 30 November 2015 amounting to Rp 219 billion with an interest rate of 8.6% per annum. While the Series B Bonds will mature on November 30, 2017 amounting to Rp 581 billion with interest rate of 9.6% per annum.

Page 256: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

254 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Obligasi tersebut telah mendapat peringkat “idA” dari PT Pemeringkat Efek Indonesia.

Sukuk IjarahPada tanggal 30 November 2012, PT SS menerbitkan Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 sebesar Rp 200 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2017. Imbalan Sukuk Ijarah sebesar Rp 19,2 miliar per tahun.

Sukuk tersebut telah mendapat peringkat “idA(sy)” dari PT Pemeringkat Efek Indonesia.

ARUS KASSaldo kas dan setara kas posisi 2012 turun 41,4% atau turun US$ 75.563.881 dibanding tahun 2011 terutama akibat besarnya aktivitas investasi untuk perolehan aset tetap, yaitu sebesar US$ 189.795.435.

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi tahun 2012 tercatat naik 2.103,9% atau US$ 127.283.706 dibandingkan dengan tahun 2011. Hal ini terutama berasal dari kenaikan penerimaan dari pelanggan yaitu naik 16,9% atau US$ 121.716.760.

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi tercatat mengalami penurunan 22,6% atau US$ 61.369.787 karena peningkatan perolehan aset tetap.

Kas neto dari aktivitas pendanaan tercatat mengalami penurunan 98,3% atau US$ 396.398.109 akibat dari berkurangnya pinjaman yang diterima dari bank di tahun 2012 selain terdapat kenaikan pelunasan pinjaman bank jangka pendek maupun pinjaman bank jangka panjang. TINGKAT SOLVABILITASRasio total liabilitas terhadap aset tercatat sebesar 72,6% pada akhir tahun 2012, atau naik sebesar 2,95% dibandingkan posisi tahun 2011. Selama tahun 2012, terdapat kenaikan liabilitas yang berasal dari penerbitan obligasi dan sukuk Ijarah dengan pokok pinjaman masing-masing sebesar Rp 800 miliar dan Rp 200 miliar serta kenaikan utang sewa pembiayaan.

The bonds were rated at “idA” by the Rating Agency of PT Pemeringkat Efek Indonesia.

Sukuk IjarahOn November 30, 2012, PT SS issued Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 amounting to Rp 200 billion, which will mature on November 30, 2017. The yield of this Sukuk Ijarah amounts to Rp 19.2 billion per annum.

The Sukuk was rated at “idA(sy)” by the Rating Agency of PT Pemeringkat Efek Indonesia.

CASH FLOWThe cash balance and cash equivalent position of 2012 decreased by 41.4% or US$ 75,563,881 compared to 2011. This was primarily due to the amount of investment activity for the acquisition of fixed assets, which amounted to US$ 189,795,435.

Net cash provided by operating activities in 2012 rose 2,103.9% or US$ 127,283,706 compared to the year 2011. This mainly comes from the increase in receipts from customers, which rose by 16.9% or US$ 121,716,760.

Net cash used in investing activities recorded a decline of 22.6% or US$ 61,369,787 due to an increase in the acquisition of fixed assets.

Net cash from financing activities recorded a decline of 98.3% or US$ 396,398,109 as a result of reduced borrowings from the bank in the year 2012, in addition there was an increase in the repayment of short-term bank loans and long-term bank loans.

SOLVENCY RATIOThe ratio of total liabilities to assets stood at 72.6% at the end of 2012, an increase of 2.95% compared to the position in 2011. During the year, there was a rise in liabilities arising from the issuance of bonds and sukuk Ijarah with the principal amounting to Rp 800 billion and Rp 200 billion respectively and also increasing lease payables.

Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 257: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

255

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

KEMAMPUAN MEMBAYAR LIABILITAS DAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG

Kemampuan Membayar LiabilitasRasio total liabilitas terhadap ekuitas meningkat dari 229,5% pada tahun 2011 menjadi 265,1% pada tahun 2012. Peningkatan ini disebabkan oleh penerbitan obligasi dan sukuk Ijarah berdenominasi Rupiah senilai Rp 1 triliun yang dilakukan pada akhir tahun 2012 dan penambahan utang sewa pembiayaan.

Kolektibilitas PiutangPada akhir tahun 2012, periode menagih piutang rata-rata menjadi 79 hari dibandingkan dengan jangka waktu 74 hari untuk tahun 2011. Kenaikan ini diakibatkan dari efek dari industri batubara yang agak memburuk di tahun 2012 yang mengakibatkan tagihan dari beberapa pelanggan segmen kontraktor tambang dan tambang batubara mengalami perlambatan kolektibilitasnya.

STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN STRUKTUR MODALStruktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal sendiri dengan pinjaman/utang yang terdiri dari utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Struktur modal dengan minimum biaya penggunaan dana (Weighted Average Cost of Capital-WACC) dapat mengakibatkan peningkatan nilai saham perusahaan. Namun demikian, bukan berarti meningkatkan laba bersih per saham (Earnings Per Share-EPS). Leverage yang besar dapat meningkatkan EPS, namun juga sekaligus meningkatkan risiko. Oleh karena itu, Perseroan menetapkan kebijakan struktur permodalan yang optimal agar dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

Pada tahun 2012, rasio liabilitas dan ekuitas sebesar 73% : 27%. Dari total liabilitas selama 2012 yang sebesar US$ 917.337.707 tersebut, terdapat Rp 1 triliun yang merupakan utang obligasi. Juga terdapat utang sewa pembiayaan sebesar US$ 201.691.008.

IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODALSelama tahun 2012 tidak ada ikatan yang material atas investasi barang modal.

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTANSelama tahun 2012 tidak ada fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

ABILITY TO PAY LIABILITIES AND COLLECTIBILITY OF RECEIVABLES

Ability to Pay LiabilitiesThe ratio of total liabilities to equity increased from 229.5% in 2011 to 265.1% in 2012. This increase was due to the issuance of Rupiah-denominated bonds and sukuk Ijarah worth Rp 1 trillion at the end of 2012 and the addition of lease payables.

Collectibility of ReceivablesAt the end of 2012, the period of accounts receivable collection averaged 79 days compared to 74 days for the period of 2011. This increase resulted from the effects of the declining coal industry in 2012 that resulted in receivables from the customers of mining contractors and coal mining to lengthen.

CAPITAL STRUCTURE AND CAPITAL STRUCTURE POLICYCapital structure is a balance between the use of own capital and loan/ debt consisting of short-term debt and long-term debt. A Capital structure with a Weighted Average Cost of Capital (WACC) may result in an increase in share value. However, this does not mean an increasing Earnings Per Share (EPS). Substantial leverage may increase the EPS, but at the same time increasing the risk. Therefore, the Company established a policy for an optimal capital structure in order to maximize its value.

In 2012, the ratio of liabilities and equity of 73% : 27%. Of the total liabilities in 2012 amounted to US$ 917,337,707, there is US$ 1 trillion of bonds. There is also a lease payables of US$ 201,691,008.

MATERIAL COMMITMENTS ON CAPITAL INVESTMENTSDuring 2012, there was no material commitments on capital investments.

MATERIAL INFORMATION AND FACTS AFTER THE REPORTING DATEDuring 2012, there was no material facts occurring after the date of the accountant’s report.

Page 258: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

256 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

KEBIJAKAN DAN PEMBAYARAN DIVIDEN TUNAIKebijakan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sesuai dengan yang tertera di prospektus adalah sebanyak-banyaknya 35% dari laba bersih yang rencananya akan mulai dibagikan tahun 2013 berdasarkan laba bersih tahun 2012.

PENGGUNAAN DANA IPOPerusahaan menawarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Desember 2011 sebanyak 550.633.000 saham (termasuk 137.468.000 saham pendiri) dengan harga penawaran sebesar Rp 3.750 per saham.

Jumlah dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi biaya terkait sebesar Rp 1,48 triliun. Jumlah dana yang telah digunakan sampai dengan akhir tahun 2012 adalah sebesar Rp 1,08 triliun. Jumlah ini telah digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:• Pengembalian pinjaman bank sejumlah Rp 345

miliar.• Peningkatan penyertaan modal dan pemberian

pinjaman kepada anak perusahaan dengan total sebesar Rp 677 miliar.

• Keperluan modal kerja Perseroan sebesar Rp 59 miliar.

INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI Pada tanggal 1 Mei 2012, PT Pradipa Aryasatya, entitas anak dari PT Sumberdaya Sewatama melakukan akuisisi 5.950 saham atau 70% kepemilikan di PT Energi Alamraya Semesta (EAS) dari Link Energy Pte., Ltd., pihak ketiga. Harga perolehan dari EAS sebesar US$ 7 juta dan Rp 1 miliar dengan goodwill yang timbul dari transaksi akuisisi ini sebesar US$ 1.569.993.

DIVIDEND POLICY AND PAYMENTThe policy to distribute a cash dividend to shareholders as stated in the prospectus for as much as 35% of the net profit is planned be distributed in 2013 based on the 2012 net income.

USE OF IPO FUNDS The Company listed its shares on the Indonesia Stock Exchange on December 6, 2011 of 550,633,000 shares (including 137,468,000 owners shares) at the offering price of Rp 3,750 per share.

The proceeds received from the IPO after deducting for related expenses amounted to Rp 1.48 trillion. The amount of funds that have been used by the end of 2012 amounted to Rp 1.08 trillion. This amounthas been used for the following matters:• Repayment of bank loans amounting to Rp 345

billion.• Increased capital investment and lending to

subsidiaries with a total of Rp 677 billion.• The Company’s working capital of Rp 59 billion.

MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENTSOn May 1, 2012, PT Pradipa Aryasatya, a subsidiary of PT Sumberdaya Sewatama acquired 5,950 shares or a 70% stake in PT Energi Alamraya Semesta (EAS) from Link Energy Pte., Ltd., a third party. The EAS acquisition cost was US$ 7 million and Rp 1 billion and goodwill arising from this acquisition amounted to US$ 1,569,993.

Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 259: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

257

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

PERBANDINGAN ANTARA TARGET/PROYEKSI DENGAN HASIL YANG DICAPAISecara keseluruhan ABM Group mengalami pertumbuhan pendapatan yang cukup baik yaitu sebesar 17,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ekonomi dan industri yang kurang mendukung, dimana harga batubara dunia merosot dengan sangat tajam, berpengaruh terhadap pencapaian kinerja keuangan Perusahaan. Pencapaian pendapatan sebesar US$ 886.971.424 hanya memenuhi 90% dari target yang telah diproyeksikan pada awal tahun buku.

Perseroan telah melancarkan beberapa strategi usaha dalam rangka menekan laju pertumbuhan biaya, terutama laju pertumbuhan biaya tetap yang harus ditanggung oleh Perusahaan, Namun, kondisi ekonomi dan industri juga menggerus pencapaian laba Perusahaan. EBITDA (Laba sebelum biaya bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi) sebesar US$ 178,21 juta hanya memenuhi 53% target EBITDA yang ditetapkan di awal tahun 2012.

Perseroan sangat berhati-hati dalam menetapkan target pendapatan dan laba untuk tahun mendatang. Berdasarkan perkiraan bahwa harga batubara dunia akan mengalami perbaikan, maka Perusahaan menetapkan target pertumbuhan tingkat penjualan sebesar 13% dari pencapaian di tahun 2012 dengan peningkatan marjin EBITDA (Pendapatan Sebelum dihitung Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi) menjadi 25%.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSILaporan keuangan konsolidasian tahun 2012 telah disusun dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan penyusunan laporan keuangan konsolidasian tahun 2011, kecuali atas penerapan beberapa kebijakan akuntansi yang telah direvisi dan berlaku efektif 1 Januari 2012.

COMPARISON BETWEEN TARGET / PROJECTION WITH THE RESULTS ACHIEVEDABM Group’s overall revenue growth is quite good at 17.7% over the previous year. Unfavorable economic conditions and industry, where coal prices fell very sharply, affected the Company’s financial performance. The achievement of revenue of US$ 886,971,424 was 90% of the target that was projected at the beginning of the fiscal year.

The Company has launched several business strategies in order to reduce the costs growth rate, especially the growth rate of fixed costs that must be borne by the Company. However, the economic and industry conditions also undermine the achievements of the Company’s profit. EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) of US$ 178.21 million only met 53% from the expected EBITDA set in the beginning of 2012.

The Company is very cautious in setting revenue and income targets for the coming year. Based on the prediction that the world coal price will recover, the Company establishes a 13% growth of sales from achievement in 2012 by improving EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) margin to 25%.

CHANGES IN ACCOUNTING POLICIESThe 2012 consolidated financial statements have been prepared using the accounting policies that are consistent with the consolidated financial statements of 2011, except for the implementation of some of the revised accounting policies which became effective on January 1, 2012.

Page 260: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

258 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Perubahan Mata Uang Fungsional dan PelaporanEfektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” yang menggantikan PSAK No. 10, “Transaksi dalam Mata Uang Asing”, PSAK No. 11, “Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing”, PSAK No. 52, “Mata Uang Pelaporan” dan ISAK No. 4, “Interpretasi atas Paragraf 20 PSAK No. 10 tentang Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs.”

Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, yang sebelumnya disajikan dalam Rupiah Indonesia telah disajikan kembali dalam dolar Amerika Serikat (“US$”).

Faktor-faktor yang diperhatikan dalam menentukan mata uang fungsional adalah sebagai berikut:1. Mata uang yang paling mempengaruhi harga jual

barang dan jasa.2. Mata uang dari negara yang kekuatan persaingan

dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas.

3. Mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang atau jasa.

4. Mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.

5. Mata uang yang mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.

Changes in The Functional and Reporting CurrencyEffective on January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” which supersedes PSAK No. 10, “Foreign Currency Transactions”, PSAK No. 11, “Translation of Financial Statements in Foreign Currency”, PSAK No. 52, “Reporting Currency” and ISAK. 4, “Interpretation of Paragraph 20 of PSAK No. 10 on the Alternative Treatment Permitted for Foreign Exchange Difference.”

Therefore, the Group’s consolidated financial statements dated on December 31, 2011 and January 1, 2011 / December 31, 2010 and for the year ended December 31, 2011, which was previously reported in the Indonesian Rupiah has been restated in United States dollars (“US$”).

The factors considered in determining the functional currency are as follows:1. The currency that mostly influence the selling price

of goods and services.2. The currency of the country in which the strength of

competition regulations largely determine the selling price of goods and services.

3. The currency that mostly influence the cost of labor, raw materials, and other costs of procurement of goods or services.

4. The currency in which funds from financing activities are generated.

5. The currency in which receipts from operating activities are usually retained.-

Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis

Page 261: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

259

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Project MeppogenJl. Raya Palembang - Muara Enim Km. 152 Desa Panang Raya

Kec. Gunung Megang, Muara EnimSouth Sumatera

Page 262: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

260 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 263: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

261

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Data PerusahaanCorporate Data

Page 264: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

262 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Profile of the Board of CommissionersProfil Dewan Komisaris

Indonesian Citizen, 48 years of age. Earned his Bachelor of Arts from Business Studies, University of Brighton, Sussex, England in 1989.

Appointed as President Commissioner of the Company in 2010.

Concurrently, he is the Director of Valle Verde Pte. Ltd. (2010-now), President Director of PT Tiara Marga Trakindo (2005-now), President Commissioner of PT Mahadana Dasha Utama (2010-sekarang) and Commissioner of PT Chandra Sakti Utama Leasing (2005-now). Previously held the position of President Director of PT ABM Investama (2009-2010), President Commissioner of PT Tri Swardana Utama (2008-2010), President Director of PT Chakra Jawara (2006-2010), Commissioner of PT Sanggar Sarana Baja (2002-2010), President Director of PT Trakindo Utama (2005-2008), Secretary General of KADIN KIKT (Indonesian Chamber Chinese Committee) (2005-2009), Director of PT Cipta Kridatama (1997-2004), Marketing Manager of PT Trakindo Utama (1997-2005), Group Credit Controller of PT Trakindo Utama (1991-1997), Credit Manager of Finning Ltd. Vancouver, Canada (1990-1991), Credit Supervisor of Leverton Plc, Windsor–UK (1989-1990), Risk Management of Standard Chartered Bank Plc, London–UK (1987-1988).

Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Mendapat gelar Bachelor of Arts dari jurusan Business Studies University of Brighton, Sussex, Inggris pada tahun 1989.

Menjabat sebagai Komisaris Utama Perusahaan sejak tahun 2010.

Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Valle Verde Pte. Ltd. (2010-sekarang), Direktur Utama PT Tiara Marga Trakindo (2005-sekarang), Komisaris Utama PT Mahadana Dasha Utama (2010-sekarang) dan Komisaris PT Chandra Sakti Utama Leasing (2005-sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Direktur Utama PT ABM Investama (2009-2010), Komisaris Utama PT Tri Swardana Utama (2008-2010), Direktur Utama PT Chakra Jawara (2006-2010), Komisaris PT Sanggar Sarana Baja (2002-2010), Direktur Utama PT Trakindo Utama (2005-2008), Sekretaris Jenderal KADIN KIKT (Indonesian Chamber Chinese Committee) (2005-2009), Direktur PT Cipta Kridatama (1997-2004), Marketing Manager PT Trakindo Utama (1997-2005), Group Credit Controller PT Trakindo Utama (1991-1997), Credit Manager Finning Ltd. Vancouver, Canada (1990-1991), Credit Supervisor Leverton Plc, Windsor–UK (1989-1990), Risk Management Standard Chartered Bank Plc, London–UK (1987-1988).

Rachmat Mulyana HamamiKomisaris Utama | President Commissioner

Page 265: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

263

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Warga Negara Indonesia, 63 tahun. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1978.

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak tahun 2011. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Non-Eksekutif Maybank, KL (2011-sekarang).

Saat ini juga menjabat sebagai sebagai Komisaris PT Weda Bay Nickel (2010-sekarang). Komisaris Independen PT Hero Supermarket Tbk. (2009-sekarang), Komisaris Independen PT Tirta Investama/Danone (2011-sekarang). Sebelumnya sempat menjabat sebagai Komisaris Utama Bank BNI (2008-2009), Ketua Tim Pelaksana Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis TNI (2008-2009), Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (2003-2007), Komisaris Independen PT Kaltim Prima Coal (2003), Komite Audit dan Komisaris Independen PT Kabelindo Murni Tbk. (2002-2003), Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Hero Supermarket Tbk. (2002-2003), Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Pembangunan Jaya Ancol (2001-2003), Penasehat dan Anggota Komite Audit PT Unilever Indonesia (2001-2003), Penasehat dan Komisaris Independen PT Semen Cibinong Tbk. (2001-2003), Penasehat Komisaris PT Semen Cibinong Tbk. (2001), Komisaris Utama PT Agrakom (2000-2003), Komisaris Utama Bursa Efek Jakarta (1998-2001), Komisaris Bursa Efek Jakarta (1996-1998), Direktur Utama PT Timah Tbk. (1994-2002), Direktur Keuangan PT Timah Tbk. (1991-1994), Kepala Divisi Akuntansi PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (1987-1991), Kepala Urusan Akuntansi dan Verifikasi PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) (1982-1987), Kepala Bagian Akuntansi Perum Perumnas (1980-1982), Kepala Bagian Audit Keuangan Perum Perumnas (1979-1980).

Indonesian Citizen, 63 years of age. Earned his Bachelor Degree in Economy from the Faculty of Economics, Universitas Padjadjaran, Bandung in 1978.

Appointed as Independent Commissioner of the Company since 2011. Concurrently, he also held the position of Independent Non-Executive Director of Maybank, KL (2011-present).

Concurrently, he also held the position of Commissioner of PT Weda Bay Nickel (2010-now). Independent Commissioner of PT Hero Supermarket Tbk. (2009-now), Independent Commissioner of PT Tirta Investama/Danone (2011- now). Previously, he held the position of President Commissioner of Bank BNI (2008-2009), Head of the Executive Team of National Team of the Transfer of Indonesian Armed Forces Business Activities (2008-2009), Vice Chairman of KPK (2003-2007), Independent Commissioner of PT Kaltim Prima Coal (2003), Audit Committee and Independent Commissioner of PT Kabelindo Murni Tbk. (2002-2003), Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee of PT Hero Supermarket Tbk. (2002-2003), Commissioner and Chairman of the Audit Committee of PT Pembangunan Jaya Ancol (2001-2003), Counselor and Member of the Audit Committee of PT Unilever Indonesia (2001-2003), Counselor and Independent Commissioner of PT Semen Cibinong Tbk. (2001-2003), Counselor of Commissioner of PT Semen Cibinong Tbk. (2001), President Commissioner of PT Agrakom (2000-2003), President Commissioner of Bursa Efek Jakarta (1998-2001), Commissioner of Bursa Efek Jakarta (1996-1998), President Director of PT Timah Tbk. (1994-2002), Director of Finance of PT Timah Tbk. (1991-1994), Head of the Accounting Division of PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (1987-1991), Head of Accounting and Verification Affair of PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) (1982-1987), Head of Accounting Department of Perum Perumnas (1980-1982), Head of Financial Audit Department of Perum Perumnas (1979-1980).

Erry Riyana HardjapamekasKomisaris Independen | Independent Commissioner

Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners

Page 266: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

264 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners

Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Mendapat gelar Sarjana dalam bidang Administrasi Niaga dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia pada tahun 1988, tahun 1989 mendapatkan First English Certificate The Bell School of Languages Bath - England. Gelar Diploma in Marketing dari The Hotel Career Centre, Bournemouth, Inggris pada tahun 1990 dan gelar Master of Business Administration dari New Hampsire College, Manchester, Amerika Serikat pada tahun 1992.

Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak tahun 2009.

Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Mahadana Dasha Utama (2010-sekarang), Direktur PT Tiara Marga Trakindo (2005-sekarang), Komisaris Utama PT Chakra Jawara (2010-sekarang), Komisaris Utama PT Tri Swardana Utama (2010-sekarang), Komisaris Utama PT Mitra Solusi Telematika (2010-sekarang), Komisaris Utama PT Triyasa Propertindo (2010-sekarang), dan Komisaris PT Chitra Paratama (2010-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Direktur Utama PT Sumberdaya Sewatama (2008-2010), Direktur PT Sumberdaya Sewatama (2004-2008), Direktur Utama PT Cipta Krida Bahari (2007-2010), Direktur PT Cipta Krida Bahari (2002-2007), General Manager PT Cipta Krida Bahari (1998-2002), General Administration Manager PT Krida Cipta Bahari (1997-1998), Trainee Caterpillar Asia Pte Ltd – CDL 200 Program, Singapura (1997), Sales & Marketing Manager Aryaduta Hotel Management (1996), Business Development Manager PT Wynncor Bali Grand Hyatt Bali Hotel (1993-1996), Sales Executive PT Wynncor Bali Grand Hyatt Bali Hotel (1992-1993).

Indonesian Citizen, 51 years of age. Graduated with a Degree in Business Administration from the Faculty of Social and Political Science, University of Indonesia in 1988, and in 1989 earned her First English Certificate from The Bell School of Languages Bath - England. Diploma in Marketing from The Hotel Career Centre, Bournemouth, England in 1990 and Master of Business Administration from New Hampshire College, Manchester, United States of America in 1992.

Appointed as Commissioner of the Company in 2009.

Concurrently, she also held the position of President Director of PT Mahadana Dasha Utama (2010-now), Director of PT Tiara Marga Trakindo (2005- now), President Commissioner of PT Chakra Jawara (2010- now), President Commissioner of PT Tri Swardana Utama (2010-now), President Commissioner of PT Mitra Solusi Telematika (2010-now), President Commissioner of PT Triyasa Propertindo (2010-now), and Commissioner of PT Chitra Paratama (2010- now). Previously, she held the position of President Director of PT Sumberdaya Sewatama (2008-2010), Director of PT Sumberdaya Sewatama (2004-2008), President Director of PT Cipta Krida Bahari (2007-2010), Director of PT Cipta Krida Bahari (2002-2007), General Manager of PT Cipta Krida Bahari (1998-2002), General Administration Manager PT Krida Cipta Bahari (1997-1998), Trainee at Caterpillar Asia Pte Ltd – CDL 200 Program, Singapore (1997), Sales & Marketing Manager of Aryaduta Hotel Management (1996), Business Development Manager of PT Wynncor Bali Grand Hyatt Bali Hotel (1993-1996), Sales Executive of PT Wynncor Bali Grand Hyatt Bali Hotel (1992-1993).

Mivida HamamiKomisaris | Commissioner

Page 267: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

265

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Profile of the Board of DirectorsProfil Direksi

Indonesian Citizen, 46 years of age. Earned his Bachelor Degree in Business Administration from the Faculty of Social and Political Science, Universitas Indonesia in 1990, and Master of Business Administration from Rotterdam School of Management, Erasmus University, Rotterdam, Netherlands in 1992.

Appointed as President Director of the Company since 2010.

Previously he held the position of Managing Director the Company (2009-2010), Chief Strategy Officer of PT Tiara Marga Trakindo (2008-2009), Managing Director of Standard Chartered Bank (2007-2008), Senior Director of Standard Chartered Bank (2006-2007), Partner of Corporate Finance and Advisory Fund Asia (2006-2006), Managing Director of Abacus Capital (2001-2003), he once worked at Bank of America since 1992 with the position of Assistant Vice President/Account & Credit Manager (1995-1996), Vice President/Relationship Manager (1996-2000), Senior Vice President (2000-2001).

Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Bisnis Administrasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, pada tahun 1990 dan gelar Master of Business Administration dari Rotterdam School of Management, Erasmus University, Rotterdam, Belanda pada tahun 1992.

Menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan sejak tahun 2010.

Sebelumnya pernah menjabat sebagai Managing Director Perseroan (2009-2010), Chief Strategy Officer PT Tiara Marga Trakindo (2008-2009), Managing Director Standard Chartered Bank (2007-2008), Senior Director Standard Chartered Bank (2006-2007), Partner Corporate Finance and Advisory Fund Asia (2006-2006), Managing Director Abacus Capital (2001-2003), dan berkarir di Bank of America sejak tahun 1992. Jabatan yang pernah diemban di Bank of America antara lain Assistant Vice President/Account & Credit Manager (1995-1996), Vice President/Relationship Manager (1996-2000), Senior Vice President (2000-2001).

Achmad Ananda DjajanegaraDirektur Utama | President Director

Page 268: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

266 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Warga Negara Indonesia, 52 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, pada tahun 1986 dan gelar Master of Economics in Accounting and Finance dari Macquarie University, Sydney, Australia pada tahun 1992.

Menjabat sebagai Corporate Support Service Director Perusahaan sejak tahun 2009.

Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Country Manager PT D&B (Dun & Bradstreet) Indonesia (2007-2009), Direktur Operasional PT AXA Mandiri Financial Services (2004-2007), Director & Chief Financial Officer John Hancock Indonesia (2000-2004), Senior Facilitator and Team Leader for Jakarta & Bandung area The Jakarta Initiative Task Force/JITF (Prakarsa Jakarta) (1999-2000), Corporate Secretary PT Bangun Tjipta Pratama Group (1997-1999), Managing Director PT Surya Pelita Pratama (a subsidiary of PT Bangun Tjipta Pratama Group) (1994-1997), Accounting and Tax Manager PT Bangun Tjipta Pratama Group (1992-1994), Management Consultant The Flagler Management Group Inc. (Jakarta Office) (1987-1990), Auditor Arthur Young International – Public Accounting Firm (1986-1987).

Indonesian Citizen, 52 years of age. Earned his Bachelor Degree in Accounting from the Faculty of Economics, Universitas Indonesia in 1986 and Master of Economics in Accounting and Finance from Macquarie University, Sydney, Australia in 1992.

Appointed as Corporate Support Service Director of the Company since 2009.

Previously he was Country Manager of PT D&B (Dun & Bradstreet) Indonesia (2007-2009), Director of Operational of PT AXA Mandiri Financial Services (2004-2007), Director & Chief Financial Officer of John Hancock Indonesia (2000-2004), Senior Facilitator and Team Leader for Jakarta & Bandung area of The Jakarta Initiative Task Force/JITF (Prakarsa Jakarta) (1999-2000), Corporate Secretary of PT Bangun Tjipta Pratama Group (1997-1999), Managing Director of PT Surya Pelita Pratama (a subsidiary of PT Bangun Tjipta Pratama Group) (1994-1997), Accounting and Tax Manager of PT Bangun Tjipta Pratama Group (1992-1994), Management Consultant of The Flagler Management Group Inc. (Jakarta Office) (1987-1990), Auditor at Arthur Young International – Public Accounting Firm (1986-1987).

Syahnan PoerbaDirektur Layanan Pendukung KorporatCorporate Support Services Directors

Profil DireksiProfile of the Board of Directors

Page 269: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

267

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1989.

Menjabat sebagai Finance Director Perusahaan sejak tahun 2009.

Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Chief Financial Officer Sime Darby (Minamas Plantation) (2007-2009), Chief Financial Officer San Miguel Indonesia (2003-2007), Senior Financial Controller PT John Crane Indonesia (1999-2003), General Manager pada Corporate Finance dan Administrasi Keris Group (1997-1999), Deputy General Manager Sinar Mas Group (1996-1997), Corporate Controller Sinar Mas Group (1995-1997), Financial Controller Sinar Mas Group (1994-1995) dan Supervisor pada Prasetio Utomo & Co (1989-1994).

Indonesian Citizen, 44 years of age. Graduated with a Bachelor Degree in Economy from the Faculty of Economics, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung in 1989.

Held the position of Finance Director of the Company since 2009.

Previously he served as Chief Financial Officer for Sime Darby (Minamas Plantation) (2007-2009), Chief Financial Officer of San Miguel Indonesia (2003-2007), Senior Financial Controller of PT John Crane Indonesia (1999-2003), General Manager at Corporate Finance and Administration of Keris Group (1997-1999), Deputy General Manager of Sinar Mas Group (1996-1997), Corporate Controller of Sinar Mas Group (1995-1997), Financial Controller of Sinar Mas Group (1994-1995) and Supervisor at Prasetio Utomo & Co (1989-1994).

Willy A. AdipradhanaDirektur KeuanganFinancial Director

Profil DireksiProfile of the Board of Directors

Page 270: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

268 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Teknik dari Fakultas Teknik Industri Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1991 dan meraih gelar Master of Business Administration dari San Francisco State University, San Fransisco, Amerika Serikat pada tahun 1996.

Menjabat sebagai Corporate Strategy Director Perusahaan sejak tahun 2011.

Sebelumnya menjabat antara lain sebagai President Director PT Mitra Energi Batam dan PT Dalle Energy Batam (bagian dari Grup Medco Energi) (2009-2010), Senior Vice President bagian corporate growth and planning PT Medco Power Indonesia (2008-2009), Vice President Commercial & Planning PT Medco Power Indonesia (2006-2008), Commercial Manager Corporate Business Development Division PT Medco Energi Internasional Tbk. (2003-2006), Manager/Department Head Finance & Planning Department PT Medco Energi Internasional Tbk. (2001-2003), Section Head, Budget, Planning & Treasury, Finance & Planning Department PT Medco Energi Internasional Tbk. (2000-2001), Business Development PT Pasaman & Soeparman Ch. Eng. (1999-2000), dan berkarir di Bimantara Group dari tahun 1991-1999. Jabatan yang pernah diemban Beliau di Bimantara Group antara lain pada divisi Infrastruktur, termasuk sebagai Project Controller/Scheduler, Project Engineer, Business Analyst dan Manager.

Indonesian Citizen, 43 years of age. Earned his Engineer Degree from the Faculty of Industrial Technology, Universitas Trisakti, Jakarta in 1991 and Master of Business Administration from the San Francisco State University, San Francisco, United States of America in 1996.

Appointed as Corporate Strategy Director of the Company since 2011.

Previously he held the position of President Director of PT Mitra Energi Batam and PT Dalle Energy Batam (part of Medco Energi Group) (2009-2010), Senior Vice President of the corporate growth and planning of PT Medco Power Indonesia (2008-2009), Vice President Commercial & Planning of PT Medco Power Indonesia (2006-2008), Commercial Manager of Corporate Business Development Division of PT Medco Energi Internasional Tbk. (2003-2006), Manager/Department Head Finance & Planning Department PT Medco Energi Internasional Tbk. (2001-2003), Section Head, Budget, Planning & Treasury, Finance & Planning Department PT Medco Energi Internasional Tbk. (2000-2001), Business Development PT Pasaman & Soeparman Ch. Eng. (1999-2000), and in Bimantara Group (1991-1999). In Bimantara Group, he held a number of positions, among others was division of Infrastructure, including as Project Controller/Scheduler, Project Engineer, Business Analyst and Manager.

Yovie PriadiDirektur Strategi Korporat

Corporate Strategy Directors

Profil DireksiProfile of the Board of Directors

Page 271: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

269

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Profile of the Committee AuditProfil Komite Audit

Erry Riyana HardjapamekasKetua | Chairman

Lucy SaptariAnggota | Member

Profil dapat dilihat pada halaman 272 (Profil Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi)

The Profile could be seen on page 272 (Profile of the Audit Committee)

Profil dapat dilihat pada halaman 272 (Profil Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi)

The Profile could be seen on page 272 (Profile of the Audit Committee)

Profil dapat dilihat pada halaman 263 (Profil Dewan Komisaris)

The Profile could be seen on page 263 (Profile of the Board of Commissioners).

Andradiet I. J. AlisAnggota | Member

Page 272: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

270 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Profile of the Nomination and Remuneration CommitteeProfil Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi

Profil dapat dilihat pada halaman 264 (Profil Dewan Komisaris) Profil dapat dilihat pada halaman 262 (Profil Dewan Komisaris)

The Profile could be seen on page 264 (Profile of the Board of Commissioners)

Profil dapat dilihat pada halaman 265 (Profil Direksi)

The Profile could be seen on page 265 (Profile of the Board of Directors)

The Profile could be seen on page 262 (Profile of the Board of Commissioners)

Profil dapat dilihat pada halaman 273 (Profil Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi)

The Profile could be seen on page 273 (Profile of the Nomination and Remuneration Committee)

Mivida Hamami Ketua | Chairman

Rachmat Mulyana HamamiKomisaris Utama | President Commissioner

Achmad Ananda DjajanegaraDirektur Utama | President Director

Erry Fanda PaneAnggota | Member

Page 273: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

271

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Profile of the Investment CommitteeProfil Anggota Komite Investasi

Rachmat Mulyana HamamiKetua | Chairman

Profil dapat dilihat pada halaman 262 (Profil Dewan Komisaris)

The Profile could be seen on page 262 (Profile of the Board of Commissioners)

Achmad Ananda DjajanegaraAnggota | Member

Profil dapat dilihat pada halaman 265 (Profil Direksi)

The Profile could be seen on page 265 (Profile of the Board of Directors)

Profil dapat dilihat pada halaman 263 (Profil Dewan Komisaris)

The Profile could be seen on page 263 (Profile of the Board of Commissioners)

Erry Riyana Hardjapamekas Anggota | Member

Profil dapat dilihat pada halaman 268 (Profil Direksi)

The Profile could be seen on page 268 (Profile of the Board of Directors)

Yovie Priadi Anggota | Member

Page 274: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

272 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Profil Anggota Komite AuditProfile of the Audit Committee

Dilahirkan di Jakarta ada tanggal 30 April 1969, Lucy Saptari (Lucy) lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1991 dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1998.

Mengawali karir sebagai Auditor BPKP (1991-1997), kemudian selama 10 tahun menjadi Auditor pada Kantor Akuntan Publik (1997-2007), Manager pada PT Advisia Sigma Dinamika (2007-2009) dan sejak tahun 2009 sampai sekarang menjadi anggota Komite Audit pada Sucofindo-Surveyor Indonesia Joint Operation.

Born in Jakarta on 30 April 1969, Lucy Saptari (Lucy) graduated from Sekolah Tinggi Akuntansi Negara in 1991 and obtained her Bachelor degree in Economics from Faculty of Economics, Universitas Indonesia in 1998.

She started her career as an Auditor of BPKP (1991-1997), then for 10 years became an auditor in a public accounting firm (1997-2007), Manager in PT Advisia Sigma Dinamika (2007-2009) and since 2009 up to present she has been a member of Audit Committee in Sucofindo-Surveyor Indonesia Joint Operation.

Lucy SaptariAnggota | Member

Dilahirkan di Pangkalpinang – Bangka, pada tanggal 17 Agustus 1963, Andradiet I. J. Alis (Andre Alis) lulus sebagai Sarjana Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1988.

Mengawali karir di PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai Trainee Engineer pada tahun 1988, Andre telah mengembangkan karir profesional selama 25 tahun di industri pertambangan; baik dalam bidang perencanaan tambang dan produksi, maupun pemasaran dan manajemen proyek.

Sejak tahun 1995 kegiatannya difokuskan pada konsultansi pertambangan dan business advisory untuk perusahaan nasional dan multinasional. Pernah menjadi Anggota Komite Audit (Juli 2007-Juni 2011) dan Anggota Komite GCG (Juli - Desember 2011)PT Timah (Persero) Tbk .

Aktif sebagai Anggota Dewan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) sejak tahun 2010, serta saat ini sebagai Ketua Komite Kebijakan Pertambangan - Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI). Sejak tahun 2006 menjadi pengajar (Dosen Luar Biasa) di Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Trisakti dan berbagai kursus perencanaan tambang.

Born in Pangkalpinang – Bangka, on 17 August 1963, Andradiet J. Alis (Andre Alis) graduated with a Bachelor Degree in Mining Engineering, Institute Technology of Bandung (ITB) in 1988.

He started his career in PT Kaltim Prima Coal (KPC) as a Trainee Engineer in 1988, and Andre has developed his professional career for 25 years in mining industries, within mine planning and production areas, as well as marketing and project management.

Since 1995 his activities has been focused to mining consulting and business advisory for national and multi-national companies. He was once serving as a member of Audit Committee (July 2007-June 2011) and as a member of GCG Committee (July - December 2011) of PT Timah (Persero) Tbk .

He has actively involved as Member of Executive Board of Indonesian Institute of Audit Committee (IKAI) since 2010 and currently as Chairman of Mining Policy Committee of Association of Indonesian Mining Professionals (PERHAPI). He has been appointed as Visiting Lecturer at Mining Engineering Department of Trisakti University since 2006 and has actively delivered lecturer in some courses on mine planning

Andradiet I. J. AlisAnggota | Member

Page 275: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

273

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Profil Anggota Komite Nominasi dan RemunerasiProfile of the Nomination and Remuneration Committee

Dilahirkan di Medan, pada tanggal 12 November 1968, Erry Fanda Pane adalah lulusan Universitas Padjadjaran di bidang Hukum dan Master dibidang Human Resources dari Pittsburg State University, USA.

Saat iniErry bertanggung jawab atas Manajemen Sumber Daya Manusia di Grup ABM Investama Tbk.

Selama lebih dari 16 tahun, Sdr. Erry telah meniti karir di bidangHuman Resources di beberapa perusahaan seperti PetronasNiaga Indonesia, Conoco Inc. Houston, dan ConocoPhillipsIndonesia.

Born inMedan, on12 November 1968, Erry Fanda Pane is graduated from the Faculty of Law, Padjadjaran University and Master in Human Resources, Pittsburg State University, USA.

Currently Erry is responsible for the Human Resources Management at the ABM Investama Tbk. Group.

For more than 16 years, he pursued his career in HumanResources area at companies such as Petronas Niaga Indonesia,Conoco Inc. Houston, and ConocoPhillips Indonesia.

Erry Fanda PaneAnggota | Member

Page 276: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

274 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Organization StructureStruktur Organisasi

Corporate Internal Audit

Hans Christian Manoe

Corporate Secretary

Ade Renaldi Satari

Finance Director

Willy Agung Adipradhana

Head of Corporate Information & Comm

Technology (ICT)

Andreas Bakti Surjadi

Corporate CSR(Advisor)

Josephine Satyono

Corporate Investor Relations

Errinto Pardede

Head of Corporate Legal

Rindra Donovan

Head of Corporate Treasury

Vacant

Head of Corporate Human

Resources

Erry Fanda Pane

Head of Corporate Finance &

Accounting

Tjong Lie In

Head of Enterprise Risk Management

Bernado A. Mochtar

President Director

Achmad Ananda Djajanegara

Corporate Support Services Director

Syahnan Poerba

Corporate Strategy Director

Yovie Priadi

Quality Manager

Vacant

Strategic Planning Manager

Getty Krisantisari

Office Manager

Julia Melany

Process & Quality Manager

Widya Kusuma

Fin. Plan & Budgeting Manager

Moh. Erfan Suprihadi

Business Development

Manager

Roni Kiat

GM Corp Strategic Planning &

Business Dev.

Rara R. Dewi

GM Corporate Planning &

Performance

Anita Zultriana

Head of Corporate Communication

Nilawati F. Santoso

Page 277: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

275

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Corporate Internal Audit

Hans Christian Manoe

Corporate Secretary

Ade Renaldi Satari

Finance Director

Willy Agung Adipradhana

Head of Corporate Information & Comm

Technology (ICT)

Andreas Bakti Surjadi

Corporate CSR(Advisor)

Josephine Satyono

Corporate Investor Relations

Errinto Pardede

Head of Corporate Legal

Rindra Donovan

Head of Corporate Treasury

Vacant

Head of Corporate Human

Resources

Erry Fanda Pane

Head of Corporate Finance &

Accounting

Tjong Lie In

Head of Enterprise Risk Management

Bernado A. Mochtar

President Director

Achmad Ananda Djajanegara

Corporate Support Services Director

Syahnan Poerba

Corporate Strategy Director

Yovie Priadi

Quality Manager

Vacant

Strategic Planning Manager

Getty Krisantisari

Office Manager

Julia Melany

Process & Quality Manager

Widya Kusuma

Fin. Plan & Budgeting Manager

Moh. Erfan Suprihadi

Business Development

Manager

Roni Kiat

GM Corp Strategic Planning &

Business Dev.

Rara R. Dewi

GM Corporate Planning &

Performance

Anita Zultriana

Head of Corporate Communication

Nilawati F. Santoso

Page 278: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

276 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Kantor Akuntan PublikPublic Accountant Firm

KAP Purwantono, Suherman & SurjaGedung Bursa Efek IndonesiaMenara 2, 7th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190IndonesiaTel. : +62 21 5289 5000Fax. : +62 21 5289 4100

Biro Administrasi EfekShare Registrar

PT Datindo EntrycomPuri Datindo – Wisma SudirmanJl. Jenderal Sudirman Kavling 34-35Jakarta 10220Tel. : +62 21 5709009Fax. : +62 21 5709026

Company AddressAlamat Perusahaan

Supporting Institutions and ProfessionsLembaga dan Profesi Penunjang

PT ABM Investama TbkGedung TMT 1, 18th FloorJl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560Tel. : +62 21 2997 6767Fax. : +62 21 2997 6768www.abm-investama.co.id

A member of Tiara Marga Trakindo Group

Page 279: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

277

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

The Subsidiaries Anak Perusahaan

PT Reswara Minergi HartamaGedung TMT 1, 9th Floor Suite 902Jl, Cilandak KKO No. 1Jakarta 12560Tel. : +62 21 2997 6733Fax. : +62 21 2997 6731 / 6732www.reswara.co.id

PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) didirikan pada tahun 2010 dan diposisikan sebagai perusahaan sub-holding yang bergerak di bisnis tambang batubara yang terintegrasi. Reswara memiliki 3 anak perusahaan dan 2 perusahaan afiliasi yang 3 diantaranya merupakan pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) yaitu PT Tunas Inti Abadi (TIA) di Kalimantan Selatan, PT Mifa Bersaudara (MIFA) dan PT Bara Energi Lestari (BEL) yang beroperasi di Aceh di bawah PT Media Djaya Bersama (MDB). Untuk memperkuat kegiatan dan infrastruktur penunjang kegiatan pertambangannya, Reswara juga memiliki satu anak perusahaan yang khusus bergerak sebagai Badan Usaha Kepelabuhanan yaitu PT Pelabuhan Buana Reja (PBR). Hingga akhir 2012 kegiatan penambangan yang telah beroperasi penuh baru di Kalimantan Selatan.

Cadangan batubara Reswara pada umumnya terdiri dari batubara sub-bituminous berkalori rendah, berkandungan abu dan sulfur rendah, yang digunakan pada pembangkit listrik berbahan bakar batubara. Secara keseluruhan, total wilayah konsesi Reswara mencakup luas lebih kurang 7.703 hektar dengan estimasi sumber daya lebih dari 561 juta ton batubara, dimana 221 juta ton diantaranya merupakan cadangan terukur. Saat ini Reswara didukung oleh 348 orang karyawan.

PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) was established in 2010 and positioned as a sub-holding company engaged in integrated coal mining. Reswara has three subsidiary companies and two affiliated companies, of which three of them own coal production operation mining business license, namely PT Tunas Inti Abadi (TIA) in South Kalimantan, and PT Mifa Bersaudara (MIFA) and PT Bara Energi Lestari (BEL) which operates in Aceh under PT Media Djaya Bersama (MDB). In order to support its mining operations, Reswara also owns a subsidiary that specializes as a Port Management, namely PT Pelabuhan Buana Reja (PBR). Until end of 2012, the mining activities are fully operational only in South Kalimantan.

Reswara coal reserves are generally composed of low-calorie sub-bituminous with low sulfur and low ash coal, consumed for coal-fired power plants. Overall, Reswara’s total concession area covers approximately 7,703 hectares with an estimated resource of more than 561 million tons of coal, of which 221 million metric tons are proven reserves. Reswara is currently supported by 348 employees.

Page 280: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

278 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

PT Sumberdaya SewatamaGedung TMT 2 , 1st & 2nd FloorJl. Cilandak KKO No. 1 Jakarta 12560Tel. : +62 21 2997 6712 (Hunting)Fax. : +62 21 2997 6725www.sewatama.com

Didirikan pada tahun 1992, PT Sumberdaya Sewatama telah berkembang menjadi penyedia solusi ketenagalistrikan terkemuka dan satu-satunya di Indonesia yang mampu menyediakan layanan secara terpadu dalam satu atap. Perusahaan menjalankan usahanya melalui 4 (empat) lini bisnis: Penyedia Tenaga Listrik Sementara, Pillar dan Optimalisasi Energi, Operasi dan Pemeliharaan Mesin Pembangkit, dan Pengadaan Solusi Ketenagalistrikan Jangka Panjang. Kini Sewatama memiliki lebih dari 1.500 karyawan yang melayani pelanggan melalui 7 kantor layanan dan 5 depot di seluruh Indonesia. Pada akhir tahun 2012, kapasitas pembangkitan Sewatama telah mencapai lebih dari 1 GW yang dibangkitkan melalui lebih dari 800 buah genset di lebih dari 200 lokasi penyewaan dan dua buah pembangkit listrik independen (IPP).

Established in 1992, PT Sumberdaya Sewatama has developed itself into a reliable provider and the only one in Indonesia capable of providing an integrated service under one roof. Sewatama serves its customers through 4 (four) business units: Temporary Power Services, Pillar, Operations and Maintenance, and Long-term Power Solutions. Today, Sewatama has more than 1,500 employees, catering to customer needs through 7 offices and 5 depots across Indonesia. By the end of 2012, Sewatama’s power generation capacity reached more than 1GW produced by over 800 generator sets in over 200 rental locations and two Independent Power Producers.

Anak PerusahaanThe Subsidiaries

PT Cipta KridatamaGedung TMT 2, 2nd & 3rd FloorJl. Cilandak KKO No.1 Jakarta 12560IndonesiaTel. : +62 21 2997 6866Fax. : +62 21 2997 6867www.ciptakridatama.co.idDidirikan pada tahun 1997, PT Cipta Kridatama (CK) merupakan pengembangan dari divisi penyewaan dan penjualan alat berat rekondisi merk Caterpillar di PT Trakindo Utama. Kini CK telah berkembang menjadi salah satu pemain utama jasa pertambangan di Indonesia.

Dengan didukung oleh lebih dari 3.500 karyawan dan empat kantor perwakilan di Kalimantan, CK menyediakan jasa kontraktor tambang “dari tambang ke pelabuhan” kepada para pelanggannya. CK senantiasa berupaya meningkatkan kompetensi bisnis baik dari sisi SDM maupun produk alat berat dengan menggunakan teknologi terkini. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, CK menerapkan standar keselamatan, kesehatan dan lingkungan tertinggi dan berusaha menjadi perusahaan yang ramah lingkungan.

Established in 1997, PT Cipta Kridatama (CK) is a further development of rental and sales division of Caterpillar re-conditioned heavy equipment owned by PT Trakindo Utama. Currently CK has transformed into one of major players in mining services in Indonesia.

Supported by more than 3,500 employees and four representative offices in Kalimantan, the Company provides the “pit to port” contract mining services to its customers. CK constantly works to strengthen its business competence both in the quality of human resources and heavy equipment products, in line with the latest technology development. In conducting its operations, CK implements the highest standards of safety, health and environment practices and strives to be an environmentally friendly company.

Page 281: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

279

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

CKB Logistics adalah sebuah perusahaan penyedia jasa layanan logistik terpadu nasional yang berkembang pesat dan memiliki spesialisasi pada Project Logistics dan Total Solution Logistics. Didirikan tahun 1997 dengan kantor pusat di Jakarta, saat ini CKB Logistics memiliki 40 kantor cabang diseluruh wilayah Indonesia, termasuk 100 kota dan area yang sulit dijangkau oleh transportasi komersial. CKB Logistics memiliki 2 anak perusahaan yaitu PT Alfa Trans Raya (ATR) dan PT Baruna Dirga Dharma (BDD), dengan jumlah karyawan sebanyak 686 orang per 31 Desember 2012.

CKB Logistics is a fast-growing, nation-wide integrated logistics service provider that specializes in Project Logistics and Total Solution Logistics. Established in 1997, CKB Logistics has set up its head office in Jakarta to oversee 40 branch offices across Indonesia, including in 100 cities and far-flung regions inaccessible to commercial transportation. CKB Logistics manages 2 subsidiaries - PT Alfa Trans Raya (ATR) and PT Baruna Dirga Dharma (BDD) – with support from a 684-strong workforce as of 31 December 2012.

PT Cipta Krida BahariGedung TMT 1, 7th Floor Suite 701Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560Tel. : +62 21 2997 67 77/88Fax. : +62 21 2997 6797www.ckb.co.id

PT Sanggar Sarana Baja (SSB) didirikan pada tahun 1977 sebagai pendukung bisnis PT Trakindo Utama. SSB memfokuskan diri untuk memproduksi komponen dan asesoris untuk alat berat produk Caterpillar. Sejalan dengan meningkatnya kapabilitas rekayasa dan fasilitas produksi yang dimiliki, pada tahun 1983 SSB mulai melakukan diversifikasi usaha dengan memasuki industri migas, petrokimia dan pembangkit listrik selain bisnis intinya di industri pertambangan. SSB memiliki sumber daya yang sangat lengkap baik dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), fasilitas, permesinan, serta workshop yang dekat dengan lokasi operasional pelanggan. Saat ini SSB beroperasi dengan 4 divisi yaitu SSBF (Fabrikasi), SSBS (Site Services), SSBR (Remanufacturing) dan SSBT (Transport Equipment), dengan didukung oleh 2.792 karyawan.

PT Sanggar Sarana Baja (SSB) was established in 1977 to support the business activities carried out by PT Trakindo Utama. SSB focuses on the production of components and accessories for Caterpillar heavy equipment. In line with enhanced engineering capabilities and a wider range of production facilities, in 1983 SSB began to diversify its business by entering the oil and gas, petrochemical and power generation industry, in addition to its core business in the mining sector. SSB has a full range of resources, with regard to personnel, facilities, machineries and workshops located in proximity to customers’ operating areas. SSB currently operates through 4 main divisions, namely SSBF (Fabrication), SSBS (Site Services), SSBR (Remanufacturing) and SSBT (Transport Equipment), with the support of 2,792 employees.

PT Sanggar Sarana BajaGedung TMT 1, 5th Floor Suite 501 Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560 Tel. : +62 21 2997 6830 Fax. : +62 21 2997 6835www.ptssb.co.id

Page 282: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

280 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Responsibility of the Members of Board of Commissioners and Board of Directors Towards the Annual Report 2012

Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris dan Direksi atas Laporan Tahunan 2012

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT ABM Investama Tbk, tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We, the undersigned, hereby declare that all information in the Annual Report of PT ABM Investama, Tbk for the year 2012 have been presented in their entirety and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of the Company’s Annual Report.

This statement is duly made in all integrity.

Jakarta, April 2013

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

RACHMAT MULYANA HAMAMIKomisaris Utama

President Commissioner

DIREKSIBoard of Directors

ACHMAD ANANDA DJAJANEGARADirektur Utama

President Director

ERRY RIYANA HARDJAPAMEKASKomisaris Independen

Independent Commissioner

MIVIDA HAMAMIKomisaris

Commissioner

WILLY AGUNG ADIPRADHANADirekturDirector

YOVIE PRIADIDirekturDirector

SYAHNAN POERBADirekturDirector

Page 283: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

281

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page intentionally left blank

Page 284: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

282 ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 285: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Tentang ABMAbout ABM

Dari ManajemenFrom the Management

Tinjauan BisnisBusiness Review

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Data PerusahaanCorporate Data

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Statements

ABM Investama - Annual Report2012

283

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Laporan Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Statements

Page 286: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

284

PT ABM Investama Tbk dan Entitas Anak/and subsidiaries

Laporan keuangan konsolidasian besertalaporan auditor independentanggal 31 Desember 2012 dan 2011serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010dan untuk tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

Consolidated financial statements withindependent auditors’ reportas of December 31, 2012 and 2011and January 1, 2011/December 31, 2010and for the years ended December 31, 2012 and 2011

Page 287: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Annual Report2012

Page 288: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 289: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in

the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA 1 JANUARI 2011/31 DESEMBER 2010 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH

INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT AS OF DECEMBER 31, 2012 AND 2011

AND JANUARY 1, 2011/DECEMBER 31, 2010 AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2012 AND 2011

Daftar Isi Halaman/ Page

Table of Contents

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian …………… 1 - 4 ….… Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian........................................................

5 - 6

Consolidated Statements of Comprehensive ……………………………………………... Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ………… 7 …… Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian ............................... 8 - 9 ………….. Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ........ 10 - 187

…. Notes to the Consolidated Financial Statements

***************************

ABM Investama - Annual Report2012

Page 290: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 291: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

ABM Investama - Annual Report2012

Page 292: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

1

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Nilai Nominal per Saham)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF

FINANCIAL POSITION December 31, 2012 and 2011 and

January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in United States Dollar

Except Par Value per Share) 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010

Disajikan Kembali - Catatan/ 31 Desember 2012/ Catatan 4/ Notes December 31, 2012 As Restated - Note 4

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS 2e,2p,2u Kas dan setara kas 5,35,36,37 108.453.574 184.017.455 48.163.608 Cash and cash equivalents 2f,2p,2u Aset keuangan lancar lainnya 6,35,36,37 19.595.209 20.575.301 848.182 Other current financial assets 2p,2u,7,15, Piutang usaha 17,35,36 Trade receivables Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of penyisihan kerugian atas allowance for penurunan nilai sebesar impairment losses of AS$3.085.473 pada US$3,085,473 as of tanggal 31 Desember 2012, December 31, 2012, AS$2.283.550 pada tanggal US$2,283,550 as of 31 Desember 2011 dan December 31, 2011 and AS$4.046.025 pada tanggal US$4,046,025 as of 1 Januari 2011/ January 1, 2011/ 31 Desember 2010 180.206.547 134.471.631 102.117.896 December 31, 2010 Pihak berelasi 2g,31 14.621.851 20.534.476 7.462.574 Related parties Piutang non-usaha 2u,35,36 Non-trade receivables Pihak ketiga 32.732.572 17.858.205 1.106.662 Third parties Pihak berelasi 2g,31 40.759 - - Related parties Jasa pertambangan dalam proses 8 23.792.281 19.338.344 25.469.439 Mining services in process Persediaan - setelah dikurangi Inventories - net of allowance for penyisihan keusangan dan inventory obsolescence penurunan nilai persediaan and decline in value of sebesar AS$67.190 pada US$67,190 as of tanggal 31 Desember 2012, December 31, 2012, AS$87.981 pada tanggal US$87,981 as of 31 Desember 2011 dan December 31, 2011 and AS$253.215 pada tanggal US$253,215 as of 1 Januari 2011/ January 1, 2011/ 31 Desember 2010 2h,9,15,17 45.961.860 45.692.185 33.454.665 December 31, 2010 Uang muka 8.927.911 8.512.005 495.296 Advances Beban dibayar di muka 2i 3.423.961 2.901.411 1.318.447 Prepaid expenses Pajak dibayar di muka 35 14.409.487 14.231.306 6.905.906 Prepaid taxes Aset lancar lainnya 2u,35,36 9.577.845 2.652.589 7.455.261 Other current assets

TOTAL ASET LANCAR 461.743.857 470.784.908 234.797.936 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Investasi pada entitas asosiasi 2j,2u,10,36 6.741.751 6.782.062 6.664.329 Investments in associated companies Aset pajak tangguhan 2q,24e 18.726.072 17.346.305 15.465.959 Deferred tax assets Aset tetap - setelah dikurangi Fixed assets - net of akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation AS$349.452.543 pada tanggal of US$349,452,543 as of 31 Desember 2012, December 31, 2012, AS$245.136.971 pada US$245,136,971 as of tanggal 31 Desember 2011 December 31, 2011 and dan AS$203.397.747 pada US$203,397,747 as of tanggal 1 Januari 2011/ 2l,2n, January 1, 2011/ 31 Desember 2010 11,15,17 584.130.566 441.501.953 228.343.584 December 31, 2010 Taksiran tagihan pajak 24a 36.466.101 33.874.291 43.158.603 Estimated claims for tax refund

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 293: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

2

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Nilai Nominal per Saham)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 and

January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in United States Dollar

Except Par Value per Share) 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010

Disajikan Kembali - Catatan/ 31 Desember 2012/ Catatan 4/ Notes December 31, 2012 As Restated - Note 4

ASET (lanjutan) ASSETS (continued) ASET TIDAK LANCAR (lanjutan) NON-CURRENT ASSETS (continued) Properti pertambangan - setelah Mining properties - net of dikurangi akumulasi amortisasi accumulated amortization of sebesar AS$1.363.367 pada US$1,363,367 as of tanggal 31 Desember 2012 December 31, 2012 AS$742.517 pada US$742,517 as of tanggal 31 Desember 2011 December 31, 2011 dan AS$300.226 pada and US$300,226 as of tanggal 1 Januari 2011/ January 1, 2011/ 31 Desember 2010 2r,12, 111.723.895 103.755.924 7.484.464 December 31, 2010 Aset tak berwujud 1c,2c,2m,13 18.865.040 17.295.047 - Intangible assets 2i,2u, Aset tidak lancar lainnya 14,34,35,36 25.000.449 19.589.233 2.671.369 Other non-current assets

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 801.653.874 640.144.815 303.788.308 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

TOTAL ASET 1.263.397.731 1.110.929.723 538.586.244 TOTAL ASSETS

ABM Investama - Annual Report2012

Page 294: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

3

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Nilai Nominal per Saham)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 and

January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in United States Dollar

Except Par Value per Share) 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010

Disajikan Kembali - Catatan/ 31 Desember 2012/ Catatan 4/ Notes December 31, 2012 As Restated - Note 4

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES 2p,2u,7,9,11, Utang bank jangka pendek 15,35,36,37 54.009.905 54.460.948 32.500.056 Short-term bank loans 2p,2u, Utang usaha 16,35,36,37 Trade payables Pihak ketiga 94.649.369 67.917.369 53.247.803 Third parties Pihak berelasi 2g,31 74.452.094 85.965.048 88.064.954 Related parties Utang non-usaha 2p,2u,35,36,37 Non-trade payables Pihak ketiga 4.959.093 5.146.504 4.162.051 Third parties Pihak berelasi 2g,31 2.536.299 1.421.372 122.567 Related parties Utang pajak 2q,24b,35 5.228.690 6.074.762 3.763.319 Taxes payable Beban akrual 2u,18,35,36,37 13.909.391 19.312.489 27.372.077 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 2u,18,36 6.337.499 6.051.458 3.943.277 benefit liability Uang muka pelanggan 19 Advances from customers Pihak ketiga 2.108.348 2.303.237 2.316.921 Third parties Pihak berelasi 2g,31 64.188 943.491 - Related parties Provisi untuk kewajiban restorasi Provision for environmental lingkungan 20 260.019 210.752 63.803 restoration obligation Liabilitas jangka panjang yang Current maturities of jatuh tempo dalam satu tahun: 2p,2u,35,36,37 long-term debts: Utang bank jangka panjang 17 54.820.669 51.888.584 14.660.549 Long-term bank loans Utang sewa pembiayaan 2k,21 Finance lease payables Pihak ketiga 38.166.377 21.755.607 10.569.236 Third parties Pihak berelasi 2g,31 25.123.246 22.249.542 21.596.374 Related party

TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 376.625.187 345.701.163 262.382.987 TOTAL CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas jangka panjang - setelah Long-term debts - net of dikurangi bagian yang jatuh current maturities: tempo dalam satu tahun: 2p,2u,35,36,37 Utang bank jangka panjang 17 260.659.019 312.213.975 79.611.278 Long-term bank loans Utang sewa pembiayaan 2k,21 Finance lease payables Pihak ketiga 98.053.149 61.904.487 8.339.562 Third parties Pihak berelasi 2g,31 40.348.236 19.015.057 32.722.055 Related party Utang non-usaha - Non-trade payable - Pihak berelasi 2g,2p,31,36 - - 14.000.000 Related party Utang obligasi 2u,22,36,37 82.109.055 - - Bonds payable Sukuk Ijarah 2u,23,36,37 20.527.264 - - Sukuk Ijarah Liabilitas pajak tangguhan 2q,24e 26.143.034 21.018.665 - Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja Long-term employee jangka panjang 2t,30 12.872.763 10.166.944 7.556.334 benefit liability Utang usaha jangka panjang - Long-term trade payable - Pihak berelasi 2g,16,31 - - 6.276.832 Related party Beban akrual 2o,18 - - 3.932.933 Accrued expenses Uang muka Advances from pelanggan - pihak berelasi 2g,19,31 - 3.800.000 3.800.000 customers - related parties

TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT JANGKA PANJANG 540.712.520 428.119.128 156.238.994 LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 917.337.707 773.820.291 418.621.981 TOTAL LIABILITIES

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 295: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

4

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Nilai Nominal per Saham)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 and

January 1, 2011/December 31, 2010 (Expressed in United States Dollar

Except Par Value per Share) 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010

Disajikan Kembali - Catatan/ 31 Desember 2012/ Catatan 4/ Notes December 31, 2012 As Restated - Note 4

EKUITAS EQUITY EKUITAS YANG DAPAT EQUITY ATTRIBUTABLE TO DIATRIBUSIKAN KEPADA OWNERS OF THE PEMILIK ENTITAS INDUK PARENT COMPANY Modal saham - nilai nominal Share capital - Rp500 Rp500 per saham pada par value per share tanggal 31 Desember 2012 as of December 31, 2012 dan 2011 dan Rp1.000 and 2011 and Rp1,000 per saham pada tanggal par value per share 1 Januari 2011/ as of January 1,2011/ 31 Desember 2010 December 31, 2010 Modal dasar - Authorized capital - 9.360.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2012 9,360,000,000 shares as of dan 2011 dan 1.651.520.000 December 31, 2012 and saham pada tanggal 2011 and 1,651,520,000 shares 1 Januari 2011/ as of January 1, 2011/ 31 Desember 2010 December 31, 2010 Modal ditempatkan dan Issued and disetor penuh - fully paid capital - 2.753.165.000 saham pada 2,753,165,000 shares as of tanggal 31 Desember 2012 dan December 31, 2012 and 2011 dan 412.880.000 saham 2011 and 412,880,000 shares pada tanggal 1 Januari 2011/ as of January 1, 2011/ 31 Desember 2010 25 146.554.908 146.554.908 43.868.339 December 31, 2010 Tambahan modal disetor - neto 2w,26 121.491.549 121.491.549 (17.920.594) Additional paid-in capital - net Obligasi wajib konversi 2g,25 - - 79.992.678 Mandatory convertible bonds Saldo laba 81.848.231 68.210.621 12.675.940 Retained earnings Pendapatan (kerugian) Other comprehensive komprehensif lainnya (4.945.440) 715.309 1.291.075 income (loss)

Sub-total 344.949.248 336.972.387 119.907.438 Sub-total Kepentingan non-pengendali 1c,2b 1.110.776 137.045 56.825 Non-controlling interest

TOTAL EKUITAS 346.060.024 337.109.432 119.964.263 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.263.397.731 1.110.929.723 538.586.244 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

ABM Investama - Annual Report2012

Page 296: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

5

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF

COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2012 and 2011

(Expressed in United States Dollar)

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan/ As Restated - 2012 Notes Note 4

PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA 886.971.424 2g,2o,27,31 753.834.903 SALES AND SERVICES BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOODS SOLD DAN PENDAPATAN JASA (714.703.117) 2g,2o,28,31 (594.994.740) AND SERVICES

LABA BRUTO 172.268.307 158.840.163 GROSS PROFIT

Beban penjualan, umum dan 2o, Selling, general and administrasi (113.909.899) 11,29 (81.901.207) administrative expenses Pendapatan operasi lainnya 9.793.098 2o,2p,11 8.115.316 Other operating income Beban operasi lainnya (12.192.681) 2o,2p,11,35 (2.312.863) Other operating expenses

LABA USAHA 55.958.825 82.741.409 INCOME FROM OPERATIONS Bagian laba neto Equity in net income of entitas asosiasi 94.174 2o,10 39.348 an associated company Pendapatan keuangan 9.741.175 2o,2p 2.623.100 Finance income Biaya keuangan (42.721.160) 2g,2o,2p,31 (23.763.316) Finance charges

LABA SEBELUM INCOME BEFORE PAJAK PENGHASILAN 23.073.014 61.640.541 INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2q,24 INCOME TAX EXPENSE Kini (6.605.070) (4.529.949) Current Tangguhan (4.040.209) (1.847.047) Deferred

Total beban pajak penghasilan (10.645.279) (6.376.996) Total income tax expense

LABA TAHUN BERJALAN 12.427.735 55.263.545 INCOME FOR THE YEAR RUGI KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE LOSS Selisih kurs dari penjabaran Exchange difference from laporan keuangan (5.660.749) (575.766) financial statements translation

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 6.766.986 54.687.779 INCOME FOR THE YEAR

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 297: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

6

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued)

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar)

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan/ As Restated - 2012 Notes Note 4

Laba tahun berjalan yang Income for the year dapat diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk 13.637.610 55.534.681 Owners of the parent company Kepentingan non-pengendali (1.209.875) 2b (271.136) Non-controlling interest

TOTAL 12.427.735 55.263.545 TOTAL

Total laba komprehensif Total comprehensive tahun berjalan yang income for the year

dapat diatribusikan kepada: attributable to:

Pemilik entitas induk 7.976.861 54.958.915 Owners of the parent company

Kepentingan non-pengendali (1.209.875) 2b (271.136) Non-controlling interest

TOTAL 6.766.986 54.687.779 TOTAL

LABA PER SAHAM YANG EARNINGS PER SHARE DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA ATTRIBUTABLE TO THE OWNERS PEMILIK ENTITAS INDUK 2v,32 OF THE PARENT COMPANY Dasar 0,00495 0,02561 Basic Dilusian - 0,02345 Diluted

ABM Investama - Annual Report2012

Page 298: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The

cons

olid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

are

orig

inal

ly is

sued

in th

e In

done

sian

lang

uage

.

Cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian

terla

mpi

r mer

upak

an b

agia

n ya

ng ti

dak

terp

isah

kan

da

ri la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian

seca

ra k

esel

uruh

an.

Th

e ac

com

pany

ing

note

s to

the

cons

olid

ated

fina

ncia

l sta

tem

ents

form

an

inte

gral

par

t of t

hese

con

solid

ated

fin

anci

al s

tate

men

ts ta

ken

as a

who

le.

7

PT

AB

M IN

VEST

AM

A T

bk D

AN

EN

TITA

S A

NA

K

LAPO

RA

N P

ERU

BA

HA

N E

KU

ITA

S K

ON

SOLI

DA

SIA

N

Tahu

n ya

ng B

erak

hir p

ada

Tang

gal-t

angg

al 3

1 D

esem

ber 2

012

dan

2011

(D

isaj

ikan

dal

am D

olar

Am

erik

a Se

rikat

)

PT

AB

M IN

VEST

AM

A T

bk A

ND

SU

BSI

DIA

RIE

S C

ON

SOLI

DA

TED

STA

TEM

ENTS

OF

CH

AN

GES

IN E

QU

ITY

Ye

ars

Ende

d D

ecem

ber 3

1, 2

012

and

2011

(E

xpre

ssed

in U

nite

d St

ates

Dol

lar)

Ekui

tas

yang

Dap

at D

iatr

ibus

ikan

Kep

ada

Pem

ilik

Entit

as In

duk/

Equ

ity A

ttrib

utab

le to

Ow

ners

of t

he P

aren

t Com

pany

Selis

ih

N

ilai T

rans

aksi

Res

tukt

uris

asi

Entit

as

Sep

enge

ndal

i/

D

iffer

ence

M

odal

Sah

am

Aris

ing

from

Pend

apat

an

Dite

mpa

tkan

dan

Tam

baha

n

R

estr

uctu

ring

(Ker

ugia

n)

Dis

etor

Pen

uh/

Mod

al

Obl

igas

i

Tr

ansa

ctio

ns

Kom

preh

ensi

f

Is

sued

Dis

etor

- N

eto/

Waj

ib K

onve

rsi/

of E

ntiti

es

La

inny

a/

K

epen

tinga

n

and

Fully

A

dditi

onal

M

anda

tory

un

der

Sald

o La

ba/

Oth

er

Non

-pen

gend

ali/

Tota

l

Paid

Pai

d-in

-Cap

ital -

Con

vert

ible

C

omm

on

Ret

aine

d

Com

preh

ensi

ve

Su

b-to

tal/

Non

-con

trol

ling

Ekui

tas/

Cap

ital

N

et

Bon

ds

Con

trol

Ea

rnin

gs

I

ncom

e (L

oss)

Sub-

tota

l

In

tere

st

Tota

l Equ

ity

S

aldo

, 1 J

anua

ri 20

11/

B

alan

ce, J

anua

ry 1

, 201

1/

31 D

esem

ber 2

010

-

Dec

embe

r 31,

201

0 -

Seb

elum

rekl

asifi

kasi

43

.868

.339

-

79.9

92.6

78

(1

7.92

0.59

4)

12

.675

.940

1.29

1.07

5

11

9.90

7.43

8

56

.825

119.

964.

263

Bef

ore

recl

assi

ficat

ion

R

ekla

sifik

asi s

elis

ih n

ilai

R

ecla

ssifi

catio

n of

diff

eren

ce a

risin

g

tra

nsak

si re

stru

ktur

isas

i

from

rest

ruct

urin

g tra

nsac

tions

of

entit

as s

epen

gend

ali k

e

entit

ies

unde

r com

mon

con

trol

tam

baha

n m

odal

dis

etor

-

(1

7.92

0.59

4)

-

17

.920

.594

-

-

-

-

- to

add

ition

al p

aid-

in-c

apita

l

Sal

do, 1

Jan

uari

2011

/

Bal

ance

, Jan

uary

1, 2

011/

31

Des

embe

r 201

0 -

D

ecem

ber 3

1, 2

010

-

D

isaj

ikan

kem

bali

(Cat

atan

4)

43.8

68.3

39

(1

7.92

0.59

4)

79

.992

.678

-

12.6

75.9

40

1.

291.

075

119.

907.

438

56.8

25

11

9.96

4.26

3 A

s re

stat

ed (N

ote

4)

K

onve

rsi o

blig

asi k

e m

odal

sah

am

79.9

92.6

78

-

(7

9.99

2.67

8)

-

-

-

-

-

-

Con

vers

ion

of b

onds

to s

hare

cap

ital

P

ener

bita

n sa

ham

mel

alui

pen

awar

an u

mum

22.6

93.8

91

13

9.41

2.14

3

-

-

-

-

16

2.10

6.03

4

-

16

2.10

6.03

4 Is

suan

ce o

f sha

res

thro

ugh

publ

ic o

fferin

g

Laba

tahu

n be

rjala

n

-

-

-

-

55

.534

.681

-

55.5

34.6

81

(2

71.1

36)

55

.263

.545

N

et in

com

e fo

r the

yea

r

Sel

isih

kur

s pe

njab

aran

Exc

hang

e di

ffere

nce

due

to

la

pora

n ke

uang

an

-

-

-

-

-

(575

.766

)

(575

.766

)

-

(575

.766

) fin

anci

al s

tate

men

ts tr

ansl

atio

n

Kep

entin

gan

non-

peng

enda

li

Non

-con

trolli

ng in

tere

st a

risin

g fro

m

dari

akui

sisi

Ent

itas

Ana

k ba

ru

-

-

-

-

-

-

-

351.

356

351.

356

ac

quis

ition

of n

ew S

ubsi

diar

y

Sa

ldo,

31

Des

embe

r 201

1 -

B

alan

ce, D

ecem

ber 3

1, 2

011

-

D

isaj

ikan

kem

bali

(Cat

atan

4)

146.

554.

908

121.

491.

549

-

-

68.2

10.6

21

71

5.30

9

33

6.97

2.38

7

13

7.04

5

33

7.10

9.43

2 A

s re

stat

ed (N

ote

4)

K

epen

tinga

n no

n-pe

ngen

dali

N

on-c

ontro

lling

inte

rest

aris

ing

from

da

ri ak

uisi

si E

ntita

s A

nak

baru

-

-

-

-

-

-

-

2.

183.

606

2.18

3.60

6 ac

quis

ition

of n

ew S

ubsi

diar

y

Laba

tahu

n be

rjala

n

-

-

-

-

13

.637

.610

-

13.6

37.6

10

(1

.209

.875

)

12.4

27.7

35

Net

inco

me

for t

he y

ear

S

elis

ih k

urs

penj

abar

an

E

xcha

nge

diffe

renc

e du

e to

la

pora

n ke

uang

an

-

-

-

-

-

(5.6

60.7

49)

(5

.660

.749

)

-

(5.6

60.7

49)

finan

cial

sta

tem

ents

tran

slat

ion

Sa

ldo,

31

Des

embe

r 201

2

14

6.55

4.90

8

12

1.49

1.54

9

-

-

81

.848

.231

(4.9

45.4

40)

34

4.94

9.24

8

1.

110.

776

346.

060.

024

B

alan

ce, D

ecem

ber 3

1, 2

012

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 299: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

8

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar)

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan/ As Restated - 2012 Notes Note 4

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 838.263.943 716.547.183 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok, Payments to suppliers, karyawan dan lainnya (666.137.205) (685.678.363) employees and others

Kas diperoleh dari operasi 172.126.738 30.868.820 Cash generated from operations Penerimaan dari pendapatan bunga 9.741.175 2.623.100 Receipts from interest income Pembayaran bunga (41.694.097) (22.100.915) Payments for interest Pembayaran pajak penghasilan (6.840.216) (5.341.111) Payments for income taxes

Kas Neto yang Diperoleh dari Net Cash Provided by Aktivitas Operasi 133.333.600 6.049.894 Operating Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Deposito berjangka yang digunakan Time deposits used sebagai jaminan pinjaman 20.351.444 6 (20.351.444) as loan collateral Hasil penjualan aset tetap 3.837.314 11 6.091.684 Proceeds from sale of fixed assets Perolehan aset tetap (189.795.435) (168.252.277) Acquisitions of fixed assets Aset keuangan lancar lainnya (19.491.262) 6 - Other current financial assets Uang muka pembelian Advances for purchases aset tetap (15.299.778) (8.020.941) of fixed assets Penambahan biaya eksplorasi dan Expenditures for mining exploration pengembangan tambang (8.001.525) 12 (6.946.058) and development costs Akuisisi Entitas Anak - setelah Acquisition of Subsidiary - net of dikurangi kas dan setara kas (2.278.461) (69.929.552) cash and cash equivalents Hasil dari penjualan Proceeds from sale of penyertaan saham - 113.947 investment in shares of stock Penambahan uang muka Additions of advance for purchase penyertaan saham - (4.752.849) of investment in shares

Kas Neto yang Digunakan Net Cash Used in untuk Aktivitas Investasi (210.677.703) (272.047.490) Investing Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Perolehan utang bank jangka pendek 136.611.090 65.257.572 Proceeds from short-term bank loans Hasil dari penerbitan obligasi dan Proceeds from issuance of bonds Sukuk Ijarah - neto 103.330.891 - payable and Sukuk Ijarah - net Perolehan utang bank jangka panjang 91.086.314 302.202.785 Proceeds from long-term bank loans Pembayaran utang bank jangka pendek (136.755.807) (42.386.628) Payments of short-term bank loans Pembayaran utang bank jangka panjang (135.648.679) (30.853.938) Payments of long-term bank loans Pembayaran utang sewa pembiayaan (51.942.600) (39.246.507) Payments of finance lease payables Penerimaan dari penawaran umum Proceeds from initial public perdana saham - neto - 162.106.034 offering of shares - net Pembayaran utang jangka panjang - (14.000.000) Payments of long-term loans

Kas Neto yang Diperoleh dari Net Cash Provided by Aktivitas Pendanaan 6.681.209 403.079.318 Financing Activities

ABM Investama - Annual Report2012

Page 300: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

9

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

(continued) Years Ended December 31, 2012 and 2011

(Expressed in United States Dollar)

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan/ As Restated - 2012 Notes Note 4

PENINGKATAN (PENURUNAN) NET INCREASE (DECREASE) IN NETO KAS DAN SETARA KAS (70.662.894) 137.081.722 CASH AND CASH EQUIVALENTS DAMPAK NETO PERUBAHAN NET EFFECT OF CHANGES NILAI TUKAR ATAS IN EXCHANGE RATES ON KAS DAN SETARA KAS (4.900.987) (1.227.875) CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 184.017.455 5 48.163.608 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 108.453.574 184.017.455 AT END OF YEAR

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 301: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

10

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

PT ABM Investama Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Asih Wahyuni Martaningrum, S.H., No. 01 tanggal 1 Juni 2006 di Depok, Indonesia dengan nama PT Adiratna Bani Makmur. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-22790.HT.01.01.TH.2006 tanggal 3 Agustus 2006.

PT ABM Investama Tbk (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 01 dated June 1, 2006 of Notary Asih Wahyuni Martaningrum, S.H., in Depok, Indonesia under the name PT Adiratna Bani Makmur. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. C-22790.HT.01.01.TH.2006 dated August 3, 2006.

Berdasarkan Akta Notaris Dwi Yulianti, S.H.,

No. 5 tanggal 31 Agustus 2009, nama Perusahaan diubah dari PT Adiratna Bani Makmur menjadi PT ABM Investama. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-50239.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 16 Oktober 2009.

Based on Notarial Deed No. 5 dated August 31, 2009 of Dwi Yulianti, S.H., the Company’s name was changed from PT Adiratna Bani Makmur to PT ABM Investama. The change was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. AHU-50239.AH.01.02.Tahun 2009 dated October 16, 2009.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris Andalia Farida, S.H., M.H., No. 45 tanggal 31 Mei 2012 mengenai, antara lain, perubahan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan penawaran umum perdana saham Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-44783 tanggal 17 Desember 2012.

The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest of which was based on Notarial Deed No. 45 dated May 31, 2012 of Andalia Farida, S.H., M.H., concerning, among others, changes in the issued and paid up capital in relation with the initial public offering of the Company. The latest amendment of the Articles of Association was acknowledged and recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.10-44783 dated December 17, 2012.

Perusahaan berkedudukan di gedung Tiara

Marga Trakindo I lantai 18, Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta Selatan 12560, Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2006.

The Company is domiciled in Tiara Marga Trakindo I building, 18th floor, Jl. Cilandak KKO No. 1, South Jakarta 12560, Indonesia. The Company started its commercial operations in 2006.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah menjalankan jasa konsultasi manajemen bisnis.

In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities are conducting business management consultancy services.

Valle Verde Pte. Ltd., yang didirikan di

Singapura, adalah entitas induk akhir (ultimate parent) dari Perusahaan dan Entitas Anak (secara bersama-sama disebut “Grup”).

Valle Verde Pte. Ltd., incorporated in Singapore, is the ultimate parent of the Company and Subsidiaries (collectively referred to as “the Group”).

ABM Investama - Annual Report2012

Page 302: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. The Company’s Public Offerings

Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) dalam surat No. S-12687/BL/2011 tanggal 24 November 2011, untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 550.633.000 saham dengan nilai nominal Rp500 per saham dengan harga Rp3.750 per saham. Pada tanggal 6 Desember 2011, Perusahaan mencatatkan seluruh saham yang telah diterbitkan di Bursa Efek Indonesia.

The Company obtained the effective statement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) in its letter No. S-12687/BL/2011 dated November 24, 2011 to conduct public offering of its 550,633,000 shares with nominal value of Rp500 per share at a price of Rp3,750 per

share. On December 6, 2011, the Company listed all of its issued shares on the Indonesia Stock Exchange.

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi c. Structure of the Subsidiaries and

Associated Company

Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset Entitas Anak dan Entitas Asosiasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

The percentages of ownership, either directly or indirectly, of the Company in, and total assets of, the Subsidiaries and Associated Company as of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 are as follows:

Persentase Kepemilikan (Langsung/ Tidak Langsung)/ Percentage of Ownership Total Aset Sebelum Eliminasi/ Kedudukan, Tahun Usaha (Direct/Indirect) Total Assets Before Elimination Tanggal Komersial Ruang Lingkup Pendirian/ Dimulai/ 1 Jan. 2011/ 1 Jan. 2011/ Usaha/ Domicile, Start of 31 Des. 2010/ 31 Des. 2010/ Entitas Anak/ Scope of Date of Commercial 31 Des. 2012/ 31 Des. 2011/ Jan. 1, 2011/ 31 Des. 2012/ 31 Des. 2011/ Jan. 1, 2011/ Subsidiaries Activities Establishment Operations Dec 31, 2012 Dec. 31, 2011 Dec. 31, 2010 Dec 31, 2012 Dec. 31, 2011 Dec. 31, 2010

Entitas Anak/Subsidiaries Kepemilikan langsung:/ Direct ownership: PT Cipta Kridatama (“CK”) Kontraktor Jakarta, 1999 100% 100% 100% 453.316.397 372.841.527 239.190.241 Pertambangan/ 8 April 1997/ Mining April 8, 1997 contractor PT Sumberdaya Sewatama Penyewaan Jakarta, 1992 100% 100% 100% 287.156.000 251.859.584 144.285.579 (“SS”) mesin pembangkit 31 Januari 1992/ tenaga listrik/ January 31,1992 Power engines rental PT Reswara Minergi Perdagangan/ Jakarta, 2010 100% 100% 100% 192.012.335 130.107.939 27.767.443 Hartama (“Reswara”) Trading 19 Oktober 2010/ October 19, 2010 PT Sanggar Sarana Baja Perencanaan Jakarta, 1977 99,96% 99,96% 99,96% 125.999.182 124.384.663 91.217.366 (“SSB”) rekayasa mesin, 19 Maret 1977/ pengembangan, March 19, 1977 dan pembuatan perlengkapan penunjang alat- alat berat dan alat angkut bahan/ Engineering, development and manufacture of heavy equipment attachment and materials handling products PT Cipta Krida Bahari Jasa Jakarta, 1997 100% 100% 100% 56.585.838 52.752.057 20.043.948 (“CKB”) logistik/ 9 Mei 1997/ Logistic May 9, 1997 services

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 303: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

12

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries and Associated Company (continued)

Persentase Kepemilikan (Langsung/ Tidak Langsung)/ Percentage of Ownership Total Aset Sebelum Eliminasi/ Kedudukan, Tahun Usaha (Direct/Indirect) Total Assets Before Elimination Tanggal Komersial Ruang Lingkup Pendirian/ Dimulai/ 1 Jan. 2011/ 1 Jan. 2011/ Usaha/ Domicile, Start of 31 Des. 2010/ 31 Des. 2010/ Entitas Anak/ Scope of Date of Commercial 31 Des. 2012/ 31 Des. 2011/ Jan. 1, 2011/ 31 Des. 2012/ 31 Des. 2011/ Jan. 1, 2011/ Subsidiaries Activities Establishment Operations Dec 31, 2012 Dec. 31, 2011 Dec. 31, 2010 Dec 31, 2012 Dec. 31, 2011 Dec. 31, 2010

Kepemilikan tidak langsung:/ Indirect ownership:

Melalui SS:/Through SS:

PT Pradipa Aryasatya Industri pembangkit Jakarta, - 100% 100% - 7.107.848 4.799.595 - (“PAS”) listrik energi thermal/ 13 Mei 2011/ Thermal energy IPP May 13, 2011

PT Nagata Bisma Shakti Industri pembangkit Jakarta, - 100% 100% - 298.141 113.106 - (“NBS”) listrik energi yang 13 Mei 2011/ terbarukan/ May 13, 2011 Renewable energy IPP

PT Energi Alamraya Industri pembangkit Nanggroe Aceh 2008 70% - - 6.397.938 - - Semesta (“EAS”) listrik energi thermal/ Darussalam, Thermal energy IPP 22 Maret 2005/ March 22, 2005

PT Nagata Dinamika Industri pembangkit Jakarta, - 51% - - 221.044 - - (“ND”) listrik energi yang 18 Januari 2012/ terbarukan/ January 18, 2012 Renewable energy IPP

Melalui Reswara:/ Through Reswara:

PT Tunas Inti Abadi Pengembangan Jakarta, 2009 100% 100% 100% 96.346.844 90.854.183 34.127.290 (“TIA”) dan pertambangan 11 November 2003/ sumberdaya, November 11, 2003 terutama batubara/ Development and mining resources principally coal

PT Media Djaya Bersama Perdagangan, Jakarta, - 70% 70% - 45.625.261 13.253.013 - (“MDB”) pengembangan 6 Mei 2005/ dan industri/ May 6, 2005 Trading, development, and industry

PT Pelabuhan Buana Jasa pengelolaan Jakarta, - 100% 100% 100% 5.492.345 5.763.482 5.561.455 Reja (“PBR”) Pelabuhan/ 2 Desember 2010/ Port management December 2, 2010 services

PT Mifa Bersaudara Pertambangan Nanggroe Aceh - 70% 70% - 44.912.776 5.232.052 - (“Mifa”) batubara/ Darussalam, Coal mining 14 Januari 2002/ January 14, 2002

PT Bara Energi Lestari Pertambangan Nanggroe Aceh 2011 70% 70% - 3,634.119 1.412.743 - (“BEL”) batubara/ Darussalam, Coal mining 24 Juni 2005/ June 24, 2005

Melalui SSB:/Through SSB:

PT Prima Wiguna Parama Perdagangan Jakarta, - 100% 100% - 521.893 551.390 - (“PWP”) dan konstruksi/ 20 Juni 2011/ General trading June 20, 2011 and construction

Melalui CKB:/Through CKB:

PT Alfa Trans Raya Transportasi laut/ Jakarta, 2007 100% 100% 100% 40.153.006 13.944.015 7.580.983 (“ATR”) Sea transportation 28 November 2006/ November 28, 2006 PT Baruna Dirga Dharma Transportasi laut Jakarta, 2011 100% 100% - 25.055.913 8.418.401 - (“BDD”) domestik/ 24 Mei 2011/ Domestic sea May 24, 2011 transportation Entitas Asosiasi/ Associated Company

PT Meppo-Gen Pembangkit Jakarta, 2007 20% 12% 20% 85.490.890 69.977.423 52.236.334 tenaga listrik/ 31 Januari 2005/ Power generation January 31, 2005 Kerjasama Operasi Industri Jakarta, 2012 25% - - 285.950 - - dengan PT Jaya Dinamika pembangkit 1 Oktober 2010/ Geohidroenergi (“JOA”)/ energi yang October 1, 2010 Joint Operation with terbarukan/ PT Jaya Dinamika Renewable Geohidroenergi (“JOA”) energy IPP

ABM Investama - Annual Report2012

Page 304: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

13

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi

(lanjutan) c. Structure of the Subsidiaries and

Associated Company (continued)

CK CK

Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 18 tanggal 14 Desember 2010, Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham di CK sebesar Rp484,48 miliar sehingga pemilikan saham di CK menjadi sebesar 99,99%. Pemilikan saham Perusahaan bersama dengan pemilikan saham SSB di CK mencerminkan 100% kepemilikan saham di CK. Peningkatan investasi tersebut merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, dan oleh karena itu, dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

Based on Notarial Deed No. 18 dated December 14, 2010 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., the Company increased its investment in CK by Rp484.48 billion making its equity interest in CK to become 99.99%. The Company’s investment, together with that of SSB, in CK shares represented 100% equity interest in CK. The said increase in the investment constituted a restructuring transaction among entities under common control and, therefore, was accounted for in a manner similar to the pooling-of-interests method in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transaction of Entities under Common Control”.

Reswara Reswara

Berdasarkan Akta Notaris Justriany Koni, S.H.

No. 38 tanggal 19 Oktober 2010, Perusahaan mendirikan Reswara dengan total modal awal yang disetor Rp250 miliar. Jumlah penyertaan modal Perusahaan bersama dengan kepemilikan saham SSB di Reswara sebesar Rp250 miliar, mewakili 100% kepemilikan saham.

Based on Notarial Deed No. 38 dated October 19, 2010 of Justriany Koni, S.H., the Company established Reswara with total paid-in capital amounting to Rp250 billion. The Company’s investment, together with that of SSB in Reswara, amounted to Rp250 billion, representing 100% equity interest.

Reswara memiliki 99,99% kepemilikan saham

di TIA dan PBR dan 70% di MDB. Reswara has 99.99% equity interest in TIA

and PBR and 70% in MDB.

PAS PAS

Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 25 tanggal 13 Mei 2011, SS dan SSB mendirikan entitas anak dengan nama PT Pradipa Aryasatya, dengan total modal awal disetor Rp1 miliar.

Based on Notarial Deed No. 25 dated May 13, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., SS and SSB established a subsidiary under the name PT Pradipa Aryasatya, with total initial paid-in capital of Rp1 billion.

NBS NBS

Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi,

S.H., M.Kn., No. 26 tanggal 13 Mei 2011, SS dan SSB mendirikan entitas anak dengan nama PT Nagata Bisma Shakti, dengan total modal awal yang disetor Rp1 miliar.

Based on Notarial Deed No. 26 dated May 13, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., SS and SSB established a subsidiary under the name PT Nagata Bisma Shakti, with total initial paid-in capital of Rp1 billion.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 305: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

14

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries and Associated Company (continued)

TIA TIA

Pada tanggal 31 Desember 2012, TIA memiliki

Izin Usaha Pertambangan (“IUP”), sebagai berikut:

As of December 31, 2012, TIA has mining business rights (Izin Usaha Pertambangan/ “IUP”), as follows:

Total Produksi (Jutaan Ton) - Tidak Diaudit/Total Production (Million

Tonnes) - Unaudited

Lokasi/ Location

Kode Wilayah/Area

Code

Luas (ha)/ Area (ha)

IUP Operasi Produksi/ IUP Production

Operations

Total Cadangan (Jutaan Ton)/

Total Reserves (Million Tonnes)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Des. 2012/ For the Year

Ended Dec. 31, 2012

Total Akumulasi Produksi pada

Tanggal 31 Des. 2012/

Total Accumulated

Production as of Dec. 31, 2012

Sisa Cadangan (Jutaan Ton)/

Remaining Reserves

(Million Tonnes)

Kusan Hulu dan Sungai Loban Sub-

district

TB.07 OKTPR 45

718,7

No. 51.A Tahun 2011 Berlaku sampai

5 Maret 2021/ Valid until

March 5, 2021

52,0

3,8

6,9

45,1

Kusan Hulu dan Sungai Loban Sub-

district

TB.04 FEBPR 03

2.355,2

No. 217 Tahun 2011

Berlaku sampai 16 Maret 2021/

Valid until March 16, 2021

Cadangan didasarkan pada hasil survei yang

dilakukan oleh PT Runge Indonesia, pihak ketiga, untuk menilai cadangan dari daerah di atas berdasarkan laporan No. ADV-JA-03768_TIA_2011 yang dikeluarkan pada bulan September 2011.

The reserves are based on the results of the survey conducted by PT Runge Indonesia, a third party, to appraise the reserves of the above areas as described in its report No. ADV-JA-03768_TIA_2011 issued in September 2011.

TIA telah mendapatkan izin lokasi tanah untuk

pembangunan pelabuhan khusus dengan Surat Keputusan No. 95 Tahun 2005 tanggal 3 Juni 2005 dan izin pembangunan pelabuhan khusus dengan Surat Keputusan No. 125 Tahun 2007 tanggal 10 Mei 2007. Kedua izin tersebut dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Tanah Bumbu, yang berlokasi di Desa Sebamban Baru, Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan mencakup 221 hektar.

TIA has obtained land location permit for special port construction based on Decision Letter No. 95 Year 2005 dated June 3, 2005 and special port construction permit based on Decision Letter No. 125 Year 2007 dated May 10, 2007. Both permits issued by the District Head of Tanah Bumbu, located at Sebamban Baru Village, Sungai Loban Sub-district, Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan covered 221 hectares.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 306: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

15

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries and Associated Company (continued)

TIA (lanjutan) TIA (continued)

Pada tanggal 10 Maret 2008, TIA mendapatkan izin operasional dari Pemerintah Daerah Tanah Bumbu dengan Surat Keputusan No. 220 Tahun 2008 untuk menjalankan pelabuhan khusus di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Surat Keputusan ini berlaku sampai dengan tanggal 10 Maret 2013. TIA juga telah memperoleh Persetujuan Pengelolaan Terminal untuk kepentingan sendiri berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan No. 483 Tahun 2010 yang berlaku selama terminal dikelola untuk menunjang kegiatan usaha pokok TIA.

On March 10, 2008, TIA obtained operational permit from the District Head of Tanah Bumbu with Decision Letter No. 220 Year 2008 to operate a special port in Bunati Village, Angsana Sub-district, Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan. This Decision Letter is valid until March 10, 2013. TIA has also obtained permit to Operate Special Port from the Minister of Transportation No. 483 Year 2010, which valid as long as the port is used to support TIA’s main business activities.

TIA mengadakan perjanjian “Pinjam Pakai

Lahan” dengan PT Hutan Rindang Benua (“HRB”), pihak ketiga, pada tanggal 19 Januari 2010, dimana HRB menyetujui untuk meminjamkan area Hutan Tanaman Industri kepada TIA sebesar 1.753,8 hektar yang berlokasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Perjanjian tersebut berlaku selama umur tambang TIA. Izin mengenai “Pinjam Pakai Kawasan Hutan” telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan berdasarkan Surat Keputusan No. SK.370/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juni 2009 dan No. SK.479/Menhut-II/2010 tanggal 24 Agustus 2010.

TIA entered into a “Pinjam Pakai Lahan” agreement dated January 19, 2010 with PT Hutan Rindang Benua (“HRB”), a third party, wherein HRB agreed to lend the Industrial Timber Plantation area to TIA with an area of 1,753.8 hectares located in Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan. The agreement is valid during the life of TIA’s mine. The rights of “Pinjam Pakai Kawasan Hutan” have been approved by the Minister of Forestry based on Decision Letter No. SK.370/Menhut-II/2009 dated June 23, 2009 and No. SK.479/Menhut-II/2010 dated August 24, 2010.

MDB MDB

Pada tanggal 10 Juni 2011, PT Agrotama Raya

(“Agrotama”) dan Equity First International Limited (“EFIL”), keduanya adalah pihak ketiga, menandatangani option agreement, dimana Agrotama memberikan opsi tanpa syarat dan mutlak kepada EFIL untuk membeli 54.250 saham milik Agrotama di MDB yang mewakili 70% dari kepemilikan saham MDB.

On June 10, 2011, PT Agrotama Raya (“Agrotama”) and Equity First International Limited (“EFIL”), both third parties, signed an option agreement, whereby Agrotama granted EFIL the unconditional and absolute option to purchase Agrotama’s 54,250 MDB shares, representing 70% equity interest in MDB.

Pada tanggal 17 Juni 2011, Reswara,

Agrotama dan EFIL menandatangani perjanjian pengalihan dimana EFIL mengalihkan opsi untuk membeli saham MDB di atas kepada Reswara dengan harga pengalihan opsi sebesar AS$60.000.000, yang telah dibayar Reswara kepada EFIL pada tanggal 30 Juni 2011.

On June 17, 2011, Reswara, Agrotama and EFIL signed an assignment agreement whereby EFIL assigned the above option to purchase MDB shares to Reswara for an assignment option price subsequently set at US$60,000,000, which Reswara paid to EFIL on June 30, 2011.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 307: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

16

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries and Associated Company (continued)

MDB (lanjutan) MDB (continued)

Selain itu, pada tanggal 17 Juni 2011,

Reswara, Agrotama dan EFIL menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat, dimana Agrotama setuju untuk mengalihkan saham MDB yang disebutkan di atas kepada Reswara dengan harga AS$10.000.000, yang telah dibayar Reswara sepenuhnya kepada Agrotama pada tanggal 27 Juni 2011. Berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., No. 167 tanggal 28 Juni 2011, Reswara memiliki 54.250 saham MDB.

Also, on June 17, 2011, Reswara, Agrotama and EFIL signed a conditional shares sale and purchase agreement, whereby Agrotama agreed to transfer the above-mentioned MDB shares to Reswara for a total purchase price of US$10,000,000, which Reswara fully paid to Agrotama on June 27, 2011. Based on Notarial Deed No. 167 dated June 28, 2011 of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Reswara owns a total of 54,250 shares of MDB.

Total biaya perolehan saham MDB adalah

sebesar AS$70.000.000. Sehubungan dengan akuisisi saham MDB, Reswara mengakui goodwill sebesar AS$69.180.188 dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2011 (sebelum disajikan kembali), menunggu perhitungan dari penilai independen untuk mengalokasikan harga perolehan.

Total cost of the investment in MDB shares amounted to US$70,000,000. In connection with the acquisition of MDB shares, Reswara recognized goodwill amounting to US$69,180,188 in the 2011 consolidated financial statements (before restatement), pending valuation from independent appraiser to allocate acquisition price.

Pada tahun 2012, berdasarkan laporan penilai

independen No. 12-271/NDR/RMH/MIFABEL/ B/LL/Eng. tanggal 14 Juni 2012, selisih harga perolehan dengan nilai wajar aset neto yang diperoleh, yang sebelumnya diakui sebagai goodwill pada tahun 2011, telah disajikan kembali sebagai properti pertambangan, sehingga mengakibatkan pengakuan kewajiban pajak tangguhan dan goodwill yang terkait sebesar AS$17.295.047 (Catatan 2c).

In 2012, based on report of independent appraiser No. 12-271/NDR/RMH/MIFABEL/ B/LL/Eng. dated June 14, 2012, the difference in the acquisition price and fair value of net assets acquired, previously recognized as goodwill in 2011, has been restated as mining properties, and resulted to the recognition of related deferred tax liability and goodwill amounting to US$17,295,047 (Note 2c).

Disajikan Kembali (Catatan 4)/ As Restated

(Note 4)

Harga perolehan melalui pembelian kas 70.000.000 Purchase consideration through cash payment Nilai wajar aset neto yang diperoleh (819.812) Fair value of net assets acquired

Properti pertambangan 69.180.188 Mining properties

ABM Investama - Annual Report2012

Page 308: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

17

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries and Associated Company (continued)

MDB (lanjutan) MDB (continued)

Rincian aset dan liabilitas yang diperoleh dari akuisisi adalah sebagai berikut:

Details of assets and liabilities arising from the acquisition are as follows:

Kas dan bank 70.448 Cash on hand and cash in banks

Uang muka 475.161 Advances Aset tetap - neto 53.108 Fixed assets - net Biaya eksplorasi dan pengembangan Deferred mining exploration and tambang ditangguhkan 2.354.489 development costs Aset tidak lancar lainnya 2.462 Other non-current assets Utang non-usaha (1.784.508) Non-trade payables

Aset neto 1.171.160 Net assets Kepemilikan yang diakuisisi 70% Interest acquired

Aset neto yang diperoleh 819.812 Net assets acquired Properti pertambangan 69.180.188 Mining properties Goodwill 17.295.047 Goodwill Liabilitas pajak tangguhan (17.295.047) Deferred tax liabilities

Harga perolehan melalui Purchase consideration pembayaran kas 70.000.000 through cash payment Kas dan bank MDB (70.448) Cash on hand and cash in banks of MDB

Arus kas keluar neto dari Net cash outflow from akuisisi Entitas Anak 69.929.552 acquisition of Subsidiary

PBR PBR

Berdasarkan Akta Notaris Justriany Koni, S.H., No. 3 tanggal 2 Desember 2010, Reswara bersama dengan SSB mendirikan PBR dengan total penyertaan modal sebesar Rp50 miliar. Jumlah penyertaan Reswara, bersama dengan penyertaan SSB pada PBR, adalah sebesar Rp50 miliar, mewakili 100% kepemilikan saham.

Based on Notarial Deed No. 3 dated December 2, 2010 of Justriany Koni, S.H., Reswara, together with SSB, established PBR with total paid-in capital amounting to Rp50 billion. Reswara’s investment, together with that of SSB in PBR, amounted to Rp50 billion, representing equity interest of 100%.

Mifa Mifa

Mifa adalah entitas anak dari MDB, yang

memiliki 99,997% dari total saham yang dikeluarkan Mifa.

Mifa is a subsidiary of MDB, which owns 99.997% of Mifa’s total issued shares.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 309: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

18

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries and Associated Company (continued)

Mifa (lanjutan) Mifa (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012, Mifa

memiliki IUP, sebagai berikut: As of December 31, 2012, Mifa has IUP, as

follows:

Total Produksi (Jutaan Ton) - Tidak Diaudit/Total Production (Million

Tonnes) - Unaudited

Lokasi/ Location

Kode Wilayah/Area

Code

Luas (ha)/ Area (ha)

IUP Operasi Produksi/ IUP Production

Operations

Total Cadangan (Jutaan Ton)/

Total Reserves (Million Tonnes)

Untuk Tahun yang Berakhir

pada Tanggal

31 Des. 2012/ For the Year

Ended Dec. 31, 2012

Total Akumulasi

Produksi pada Tanggal

31 Des. 2012/ Total

Accumulated Total Production

as of Dec. 31, 2012

Sisa Cadangan (Jutaan Ton)/

Remaining Reserves

(Million Tonnes)

Meureubo, Aceh Barat KW 020505/MB 3.134

No. 117.b Tahun 2011 Berlaku sampai 13 April 2025/

Valid until April 13, 2025

150,00

0,03

0,03

149,97

Cadangan didasarkan pada hasil survei yang

dilakukan oleh PT Runge Indonesia untuk menilai cadangan dari daerah di atas berdasarkan laporan No. ADV-JA-03770_MDB_2011 yang dikeluarkan pada tanggal 22 Juli 2011.

The reserves are based on the results of the survey conducted by PT Runge Indonesia to appraise the reserves of the above area as described in its report No. ADV-JA-03770_MDB_2011 issued on July 22, 2011.

Mifa memperoleh Izin Eksplorasi No. 157 tanggal 30 Agustus 2003 untuk wilayah pertambangan 3.000 hektar di Meureubo dan Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Izin Pertambangan Eksploitasi No. 96 tanggal 1 Agustus 2005 dan Izin untuk Mengangkut dan Menjual Barang Tambang No. 95 tanggal 1 Agustus 2005 dari Bupati Aceh Barat.

Mifa holds Mining Exploration Permit No. 157 dated August 30, 2003 for a mining area of 3,000 hectares at Meureubo and Kaway XVI Sub-districts, West Aceh Regency, Nanggroe Aceh Darussalam, Mining Exploitation Right No. 96 dated August 1, 2005 and Mining Right for Loading and Selling for Mining No. 95 dated August 1, 2005 from the Regent of West Aceh.

Mifa juga memperoleh izin lokasi untuk wilayah penambangan batubara seluas 3.134 hektar di Meureubo dan Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam yang terakhir diubah berdasarkan Surat Keputusan Bupati Aceh Barat No. 179. Tahun 2008, tanggal 31 Mei 2008.

Mifa also has a location permit for coal mining area of 3,134 hectares in Meureubo and Kaway XVI Sub-districts, West Aceh Regency, Nanggroe Aceh Darussalam which was last amended based on Decision Letter No. 179. Year 2008, dated May 31, 2008 of the Regent of West Aceh.

Izin-izin tersebut terakhir kali dirubah melalui

Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) No. 117.b Tahun 2011 tanggal 30 Maret 2011 untuk wilayah pertambangan 3.134 hektar di Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Those licenses lastly amended by Mining Effort License (“IUP”) No. 117.b Tahun 2011 dated March 30, 2011 for a mining area of 3,134 hectares at Aceh Barat District, Meureuboe subdistrict, Nanggroe Aceh Darussalam province.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 310: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

19

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries and Associated Company (continued)

Mifa (lanjutan) Mifa (continued)

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Aceh

Barat No. 117.b Tahun 2011 tanggal 30 Maret 2011, izin ini akan berakhir pada tanggal 13 April 2025.

Based on Decision Letter No. 117.b Year 2011 dated March 30, 2011 from the Regent of West Aceh, this permit will expire on April 13, 2025.

BEL BEL

BEL adalah entitas anak dari MDB, dengan

kepemilikan 99,995% dari jumlah saham yang dikeluarkan BEL.

BEL is a subsidiary of MDB, which owns 99.995% of BEL’s total issued shares.

Pada tanggal 31 Desember 2012, BEL memiliki

IUP, sebagai berikut: As of December 31, 2012, BEL has IUP, as

follows:

Total Produksi (Jutaan Ton) - Tidak Diaudit/Total Production (Million Tonnes)

- Unaudited

Lokasi/ Location

Kode Wilayah/Area

Code

Luas (ha)/ Area (ha)

IUP Operasi Produksi/ IUP Production

Operations

Total Cadangan (Jutaan Ton)/

Total Reserves (Million Tonnes)

Untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Des. 2012/

For the Year Ended Dec. 31, 2012

Total Akumulasi

Produksi pada Tanggal

31 Des. 2012/ Total

Accumulated Total Production

as of Dec. 31, 2012

Sisa Cadangan (Jutaan Ton)/

Remaining Reserves

(Million Tonnes)

Seunagan dan/and

Suka Makmue, Nagan Raya

KW Sng 01 Ep 2007 1.495

No. 545/41/SK/IUP-OP/2010 Tahun 2011

Berlaku sampai 26 September 2017/ Valid until September

26, 2017

19,00

0,10

0,13

18,87

Cadangan didasarkan pada hasil survei yang

dilakukan oleh PT Runge Indonesia untuk menilai cadangan dari daerah di atas berdasarkan laporan No. ADV-JA-03770_MDB_2011 yang dikeluarkan pada tanggal 22 Juli 2011.

The reserves are based on the results of the survey conducted by PT Runge Indonesia to appraise the reserves of the above area as described in its report No. ADV-JA-03770_MDB_2011 issued on July 22, 2011.

Berdasarkan Keputusan Kabupaten Nagan

Raya No. 545/41/SK/IUP-OP/2010 tanggal 18 Maret 2010, BEL telah memperoleh persetujuan untuk perubahan izin pertambangan eksploitasi menjadi IUP yang berlaku hingga tanggal 26 September 2017.

Based on Nagan Raya Regency Decree No. 545/41/SK/IUP-OP/2010 dated March 18, 2010, BEL has obtained an approval for a change of its mining exploitation right to become IUP which is valid until September 26, 2017.

PWP PWP

Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn, No. 31 tanggal 20 Juni 2011, SSB dan CKB mendirikan entitas anak dengan nama PT Prima Wiguna Parama, dengan total modal awal yang disetor sebesar Rp5 miliar.

Based on Notarial Deed No. 31 dated June 20, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., SSB and CKB established a subsidiary under the name PT Prima Wiguna Parama, with total initial paid-in capital of Rp5 billion.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 311: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

20

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries and Associated Company (continued)

ATR ATR

Berdasarkan Akta Notaris Justriany Koni,

S.H., No. 20 tanggal 28 September 2010, ATR menerima tambahan setoran modal dari CKB sebesar Rp10 miliar pada bulan September 2010.

Based on Notarial Deed No. 20 dated September 28, 2010 of Justriany Koni, S.H., ATR received additional capital contribution from CKB amounting to Rp10 billion in September 2010.

Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi,

S.H., M.Kn., No. 7 tanggal 1 Juni 2011, ATR meningkatkan modal dasar menjadi Rp180 miliar dan menerima tambahan setoran modal dari CKB sebesar Rp25 miliar pada bulan Juni 2011.

Based on Notarial Deed No. 7 dated June 1, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., ATR increased its authorized capital to Rp180 billion and received additional capital contribution from CKB amounting to Rp25 billion in June 2011.

BDD BDD

Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi,

S.H., M.Kn., No. 44 tanggal 24 Mei 2011, CKB dan SS mendirikan entitas anak dengan nama PT Baruna Dirga Dharma, dengan total modal awal disetor sebesar Rp1 miliar.

Based on Notarial Deed No. 44 dated May 24, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., CKB and SS established a subsidiary under the name PT Baruna Dirga Dharma, with total initial paid-in capital of Rp1 billion.

Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi,

S.H., M.Kn., No. 7 tanggal 25 Agustus 2011, BDD meningkatkan modal dasar menjadi Rp252 miliar dan menerima tambahan setoran modal dari CKB sebesar Rp62 miliar pada bulan Agustus 2011.

Based on Notarial Deed No. 7 dated August 25, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., BDD increased its authorized capital to Rp252 billion and received additional capital contribution from CKB amounting to Rp62 billion in August 2011.

EAS EAS

Berdasarkan Akta Notaris Mohammad

Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 1 tanggal 1 Mei 2012, PAS mengakuisisi 5.950 saham EAS yang bernilai nominal seluruhnya sebesar Rp54,68 miliar dari Link Energy Pte. Ltd., pihak ketiga, dengan harga perolehan sebesar AS$7.000.000 dan Rp1 miliar, yang mewakili 70,00% kepemilikan di EAS (Catatan 13).

Based on Notarial Deed No. 1 dated May 1, 2012 of Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., PAS acquired 5,950 shares in EAS with total nominal of Rp54.68 billion from Link Energy Pte. Ltd., a third party, with transfer price of US$7,000,000 and Rp1 billion, representing 70.00% interest in EAS (Note 13).

Harga perolehan melalui pembayaran kas 6.635.600 Purchase consideration through cash payment Nilai wajar aset neto yang diperoleh (5.065.607) Fair value of net assets acquired

Goodwill 1.569.993 Goodwill

ABM Investama - Annual Report2012

Page 312: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

21

1. UMUM (lanjutan)

1. GENERAL (continued)

c. Struktur Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)

c. Structure of the Subsidiaries and Associated Company (continued)

EAS (lanjutan) EAS (continued)

Rincian nilai wajar aset dan liabilitas yang Details of fair value of assets and liabilities

diperoleh dari akuisisi adalah sebagai berikut: arising from the acquisition are as follows: Kas pada bank 421.280 Cash in banks Piutang usaha - pihak ketiga 375.247 Trade receivables - third parties Persediaan 393.942 Inventories Uang muka 16.731 Advances Beban dibayar di muka 40.047 Prepaid expenses Aset tetap - neto 7.213.660 Fixed assets - net Aset pajak tangguhan 83.568 Deferred tax assets Utang usaha (977.668) Trade payables Utang non-usaha (323.771) Non-trade payables Liabilitas imbalan kerja karyawan (6.454) Liability for employee benefits

Aset neto 7.236.582 Net assets Kepemilikan yang diakuisisi 70% Interest acquired

Aset neto yang diperoleh 5.065.607 Net assets acquired Goodwill 1.569.993 Goodwill

Harga perolehan melalui pembayaran kas 6.635.600 Purchase consideration through cash payment Kas pada bank pada EAS (421.280) Cash in banks of EAS

Arus kas keluar neto dari Net cash outflow from akuisisi Entitas Anak 6.214.320 acquisition of Subsidiary

Alasan utama SS mengakuisisi EAS untuk

sinergi dengan bisnis SS The main reason SS acquired EAS is for

synergy with SS’s business

ND ND

Berdasarkan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 9 tanggal 18 Januari 2012, NBS dan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi, pihak ketiga, mendirikan Entitas Anak dengan nama PT Nagata Dinamika, dengan total modal awal disetor sebesar Rp250 juta, dengan komposisi pemilikan masing-masing sebesar 51,00% dan 49,00%. Akta Notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 17 April 2012.

Based on Notarial Deed No. 9 dated January 18, 2012 of Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., NBS and PT Jaya Dinamika Geohidroenergi, a third party, established a Subsidiary under the name PT Nagata Dinamika, with total paid-in capital amounting to Rp250 million, with ownership composition 51.00% and 49.00%, each. This Notarial Deed have been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 dated April 17, 2012.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 313: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

22

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Karyawan

d. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The composition of the Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:

Dewan Komisaris/Board of Commissioners:

Komisaris Utama

Rachmat Mulyana Hamami President Commissioner

Komisaris

Mivida Hamami Commissioner

Komisaris Independen

Erry Riyana Hardjapamekas Independent Commissioner

Dewan Direksi/Board of Directors:

Direktur Utama

Achmad Ananda Djajanegara President Director

Direktur

Willy Agung Adipradhana Director

Direktur

Syahnan Poerba Director

Direktur

Yovie Priadi Director

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:

Ketua

Erry Riyana Hardjapamekas Chairman

Anggota

Andradiet I.J Alis Member

Anggota Lucy Member

Pembentukan komite audit Perusahaan telah

sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5.

The establishment of the Company’s audit committee is in compliance with BAPEPAM-LK Regulation No. IX.1.5.

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi

No. 015/ABM-CIR-BOC/IV/2012 tanggal 1 Mei 2012, Direksi Perusahaan menyetujui pengangkatan Hans Christian Manoe sebagai Ketua Internal Audit.

Based on the Board of Directors’ Decision Letter No. 015/ABM-CIR-BOC/IV/2012 dated May 1, 2012, the Company’s Board of Directors approved the appointment of Hans Christian Manoe as Internal Audit Chairman.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Grup mempunyai jumlah karyawan tetap masing-masing sebanyak 6.122 orang dan 4.752 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2012 and 2011, the Group had a total of 6,122 and 4,752 permanent employees (unaudited), respectively.

e. Penyelesaian Laporan Keuangan

Konsolidasian e. Completion of the Consolidated Financial

Statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 22 Maret 2013.

The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed and authorized for issuance on March 22, 2013.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 314: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian a. Basis of Preparation of the Consolidated

Financial Statements Laporan keuangan konsolidasian telah disusun

sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012 secara prospektif atau retrospektif.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants, and Rule No. VIII.G.7 regarding Financial Statement Presentation and Disclosures of Listed or Public Company issued by the BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2012, prospectively or retrospectively.

Laporan keuangan konsolidasian disusun

sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.

The consolidated financial statements are prepared in accordance with PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun-tahun sebelumnya, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada catatan terkait.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2012 are consistent with those made in the preparation of the Group’s consolidated

financial statements for prior years, except for the adoption of several amended PSAKs effective January 1, 2012 as disclosed in the relevant notes herein.

Laporan keuangan konsolidasian disusun

berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang disajikan dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan terkait.

The consolidated financial statements have been prepared using the accrual basis, and the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases as described in the relevant notes herein.

Laporan arus kas konsolidasian, menyajikan

penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.

The consolidated statements of cash flows present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities using the direct method.

Grup telah menerapkan PSAK No. 2 (Revisi

2009), “Laporan Arus Kas”. The Group has adopted PSAK No. 2 (Revised

2009), “Statement of Cash Flows”.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 315: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian (lanjutan) a. Basis of Preparation of the Consolidated

Financial Statements (continued)

Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan dari setiap entitas yang terdapat dalam Grup disajikan dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 10, “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing” dimana Grup menggunakan dolar Amerika Serikat sebagai mata uang pelaporan yang juga merupakan mata uang fungsional kecuali untuk beberapa Entitas Anak. Oleh karenanya laporan keuangan konsolidasian tahun sebelumnya telah disajikan kembali (Catatan 4).

Accounts included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). Effective January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 10, “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” whereby the Group uses United States dollar as the reporting currency, which is also the functional currency except for certain Subsidiaries. Accordingly, prior year consolidated financial statements have been restated (Note 4).

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain.

All amounts in the consolidated financial statements are rounded to and presented in United States dollar, unless otherwise stated.

Perubahan mata uang pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak tertentu telah memperoleh persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 2012.

The change of reporting currency of the Company and certain Subsidiaries was approved by the Directorate General of Tax in 2012.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation

Grup menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009),

“Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menilai keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang dibatasi oleh restriksi jangka panjang.

The Group adopts PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interest (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.

PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur

penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 316: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

Semua akun dan transaksi antar perusahaan

yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha.

All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Group as one business entity.

Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak

tanggal akuisisi, yaitu tanggal perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas.

Subsidiaries are fully consolidated from the dates of acquisition, being the date on which the company obtains control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi

laporan keuangan Entitas Anak (CK, SS, Reswara, SSB, CKB, PAS, NBS, EAS, ND, TIA, MDB, PBR, Mifa, BEL, PWP, ATR dan BDD) dimana Perusahaan, baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham.

The consolidated financial statements include the accounts of the Subsidiaries (CK, SS, Reswara, SSB, CKB, PAS, NBS, EAS, ND, TIA, MDB, PBR, Mifa, BEL, PWP, ATR and BDD) in which the Company owns more than 50% share ownership, either directly or indirectly.

Pengendalian juga ada ketika perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:

Control also exists when the company owns half or less of the voting power of an entity when there is:

a) kekuasaan yang melebihi setengah hak

suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau

a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;

b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;

c) power to appoint or remove the majority

of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or

d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 317: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara

penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if such losses result in a deficit balance for the NCI.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu

entitas anak, maka perusahaan: In case of loss of control over a subsidiary,

the company: - menghentikan pengakuan aset (termasuk

setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; - derecognizes the assets (including

goodwill) and liabilities of the subsidiary; - menghentikan pengakuan jumlah tercatat

setiap KNP; - derecognizes the carrying amount of any

NCI; - menghentikan pengakuan akumulasi

selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

- derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;

- mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

- recognizes the fair value of the consideration received;

- mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

- recognizes the fair value of any investment retained;

- mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan

- recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

- mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi atau ke saldo laba.

- reclassifies its share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi

dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represent the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent company.

Laporan keuangan entitas anak tertentu (CKB,

SS dan SSB) dijabarkan ke US Dolar dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan keuangan untuk akun posisi keuangan dan kurs rata-rata selama tahun berjalan untuk akun laba rugi. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Pendapatan (Kerugian) Komprehensif Lainnya” pada bagian ekuitas dari laporan posisi keuangan konsolidasian.

The financial statements of certain subsidiaries (CKB, SS and SSB) were translated into US Dollar at the middle rates of exchange prevailing at balance sheet date for balance sheet accounts and the average rates during the year for profit and loss accounts. The resulting difference arising from the translations of those financial statements are presented as “Other Comprehensive Income (Loss)” under the equity section of the consolidated statements of financial position.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 318: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Kombinasi Bisnis c. Business Combinations

Grup menerapkan PSAK No. 22 (Revisi 2010),

“Kombinasi Bisnis” yang diterapkan bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.

The Group adopts PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations” applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year commencing on or after January 1, 2011.

PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan

transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.

PSAK No. 22 (Revised 2010) stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.

Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Grup:

In accordance with the transitional provision of PSAK No. 22 (Revised 2010), starting January 1, 2011, the Group:

menghentikan amortisasi goodwill mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi

amortisasi goodwill terkait; dan melakukan uji penurunan nilai atas goodwill

sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.

ceased the goodwill amortization eliminated the carrying amount of the

related accumulated amortization of goodwill; and

performed an impairment test of goodwill in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.

Kombinasi bisnis dicatat dengan

menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi disajikan pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, disajikan pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan dalam “Beban Penjualan, Umum dan Administrasi”.

Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value, and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed and included in “Selling, General and Administrative Expenses”.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis,

Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.

When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 319: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) c. Business Combinations (continued)

Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Selama periode pengukuran, Grup menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran berakhir segera setelah Grup menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat diperoleh. Namun demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.

When the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports in its consolidated financial statements provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. During the measurement period, the Group shall retrospectively adjust the provisional amounts recognised at the acquisition date to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have affected the measurement of the amounts recognised as of that date. The measurement period ends as soon as the Group receives the information it was seeking about facts and circumstances that existed as of the acquisition date or learns that more information is not obtainable. However, the measurement period shall not exceed one year from the acquisition date.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan

secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan melalui laba atau rugi.

If the business combination is achieved in stages, the acquisition-date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is restated to fair value at the acquisition date through profit or loss.

Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak

pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Jika

diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak disajikan kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya

disajikan pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi kompehensif konsolidasian.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 320: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) c. Business Combinations (continued)

Setelah pengakuan awal, goodwill disajikan pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan atas UPK tersebut.

After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is allocated from the acquisition date, to each of the Group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquirer are assigned to those CGUs.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu

UPK dan operasi tertentu dalam UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari penghentian operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut disajikan berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Where goodwill forms part of a CGU and part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained.

Akuisisi atau pengalihan saham antara entitas

sepengendali, dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Dalam PSAK No. 38 (Revisi 2004), pengalihan aset, kewajiban, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya dari entitas sepengendali tidak akan menghasilkan laba atau rugi bagi Perusahaan atau entitas individual dalam kelompok yang sama.

Acquisition or transfer of shares among entities under common control is accounted in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities under Common Control”. Under PSAK No. 38 (Revised 2004), transfer of assets, liabilities, shares, and other instruments of ownership of entities under common control would not result in a gain or loss to the Company or to the individual entity within the same group.

Karena transaksi restrukturisasi entitas

sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, aset atau kewajiban yang dialihkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests).

Since the restructuring transaction of entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares or other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as a business combination using the pooling-of-interests method.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 321: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Restrukturisasi Entitas Sepengendali d. Restructuring Transactions of Entities

under Common Control

Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan untuk periode dimana terjadi restrukturisasi dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi telah terjadi sejak awal periode laporan keuangan yang disajikan. Selisih antara nilai tercatat investasi pada tanggal efektif dan harga pengalihan diakui dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occurred and for other periods presented for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the earliest period presented. The difference between the carrying values of the investments at the effective date and the transfer price is recognized under the account “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.

e. Kas dan Setara Kas e. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank

dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak saat penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents include cash on hand and in banks and time deposits with original maturity periods of three months or less and not restricted in use.

f. Aset Keuangan Lancar Lainnya f. Other Current Financial Assets

Aset keuangan lancar lainnya terdiri dari: Other current financial assets consist of:

Deposito berjangka dengan jangka waktu

lebih dari 3 (tiga) bulan tetapi tidak lebih dari 1 (satu) tahun sejak tanggal penempatan.

Time deposits with maturities of more than 3 (three) months but not exceeding 1 (one) year at the time of placement.

Deposito berjangka yang dijaminkan untuk

fasilitas pinjaman dan bank garansi serta kas di bank yang terkait dengan uang muka dari pelanggan yang penggunaannya dibatasi untuk pembayaran surat keterangan fiskal (tax clearance) sehubungan dengan proses pengeluaran barang di pelabuhan.

Time deposits which are pledged for loan facility and bank guarantee and cash in banks relating to customer deposits which are restricted for the payments of tax clearance in accordance with goods handling activities in ports.

g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi g. Transactions with Related Parties

Grup menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010),

“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” yang mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.

The Group applies PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures” which requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 322: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

(lanjutan) g. Transactions with Related Parties

(continued)

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:

A party is considered to be related to the Group if:

a. langsung, atau tidak langsung yang

melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;

a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;

b. suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup; b. the party is an associate of the Group;

c. suatu pihak adalah ventura bersama di

mana Grup sebagai venturer; c. the party is a joint venture in which the

Group is a venturer;

d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Grup;

d. the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;

e. suatu pihak adalah anggota keluarga

dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

e. the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);

f. suatu pihak adalah entitas yang

dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau di mana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or,

g. suatu pihak adalah suatu program

imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.

g. the party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan

persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-

pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

All transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 323: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah

antara biaya perolehan dengan nilai realisasi neto.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.

Biaya perolehan ditentukan dengan metode

rata-rata tertimbang yang terdiri dari semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lainnya yang terjadi pada saat membawa persediaan ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Penyisihan untuk persediaan usang dan/atau penurunan nilai persediaan ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto.

Cost is determined using the weighted-average method which comprises all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Allowance for inventory obsolescence and/or decline in the value of inventories is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.

Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual

dalam kegiatan usaha normal, dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan perkiraan biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.

Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.

i. Beban Dibayar di Muka i. Prepaid Expenses

Beban dibayar di muka diamortisasi dan

dibebankan pada usaha selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari beban dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The long-term portion of prepaid expenses is presented as part of “Other Non-Current Assets” in the consolidated statements of financial position.

j. Investasi pada Entitas Asosiasi j. Investments in Associated Company

Grup menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009),

“Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri.

The Group applies PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associated Companies”. The revised PSAK prescribes the accounting for investments in associated companies in relation to the determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in values of investments and separate financial statements.

Investasi Grup pada entitas asosiasi disajikan

dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.

The Group’s investment in its associated company is accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 324: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) j. Investments in Associated Company

(continued)

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika ada, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian.

The consolidated statements of comprehensive income reflect the Group’s share of the results of operations of the associated company. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associated company, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity.

Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai

hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sesuai dengan kepemilikan Grup dalam entitas asosiasi.

Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Group and the associated company are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associated company.

Grup menentukan apakah diperlukan untuk

mengakui rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The Group determines whether it is necessary to recognize an impairment loss on the Group’s investment in its associated company. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associated company is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in shares of stock and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.

Ventura bersama adalah suatu entitas dimana Perusahaan atau Entitas Anak memiliki pengendalian bersama dengan satu Venturer atau lebih. Bagian partisipasi dalam ventura bersama dicatat dengan metode ekuitas.

Joint venture is entity which the the Company or Subsidiaries jointly controls with one or more other venturers. An interests in joint venture is accounted for using the equity method.

Setiap akhir periode pelaporan, Grup

melakukan evaluasi ketika terdapat bukti obyektif bahwa investasi pada ventura bersama dan entitas asosiasi mengalami penurunan nilai.

At the end of each reporting period, the Group assesses when there is objective evidence that an investment in joint venture and associates is impaired.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 325: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Sewa k. Leases

Sebelum 1 Januari 2012, tidak terdapat

ketentuan untuk menelaah secara terpisah perjanjian sewa yang mengandung elemen tanah dan bangunan. Oleh karena itu, penelaahan dilakukan secara gabungan. Salah satu pertimbangan dalam penentuan klasifikasi sewa adalah perbandingan antara masa sewa dengan umur ekonomis dari aset. Lebih lanjut, tanah yang hanya dapat dimiliki dalam bentuk hak atas tanah, tidak diamortisasi dan dianggap memiliki umur tak terbatas. Oleh karena itu, perjanjian sewa yang mengandung elemen tanah dan bangunan akan diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Before January 1, 2012, there was no requirement to separately evaluate lease agreement that contained land and building elements. As such, the assessment was performed on a combined basis. One of the considerations in the determining the lease classification was a comparison of the lease term with the economic life of the assets. Further, land could only be owned in the form of landrights which were not amortized and were considered as having an indefinite life. Therefore, a lease agreement that contained land and building elements would mostly be classified as an operating lease.

Sejak 1 Januari 2012, berdasarkan PSAK

No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, apabila sewa mengandung elemen tanah dan bangunan sekaligus, entitas harus menelaah klasifikasi untuk setiap elemen secara terpisah apakah sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi.

Starting January 1, 2012, based on PSAK No. 30 (Revised 2011) ,“Lease”, when a lease includes both land and building elements, an entity should assess the classification of each element separately whether as a finance or an operating lease.

Perusahaan mengklasifikasikan sewa

berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.

The Company classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.

Penerapan PSAK No. 30 (Revisi 2011) tidak

menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

The adoption of PSAK No. 30 (Revised 2011) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.

Grup sebagai Lessee The Group as Lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 326: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Sewa (lanjutan) k. Leases (continued)

Grup sebagai Lessor The Group as Lessor

Sewa dimana Perusahaan tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.

Leases where the Company does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases. Initial direct cost incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Lease income from operating leases shall be recognized as income on a straight-line basis over the lease term.

l. Aset Tetap l. Fixed Assets

Mulai tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”.

Starting January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 16 (Revised 2011) ,“Fixed Assets” and ISAK No. 25, “Land Rights”.

Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) dan

ISAK No. 25 tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of PSAK No. 16 (Revised 2011) and ISAK No. 25 has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.

Efektif tahun 2012, Grup menerapkan ISAK

No. 25, “Hak atas Tanah” sehingga sisa beban perolehan hak atas tanah yang ditangguhkan tersebut diklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan.

Effective 2012, Group applied ISAK No. 25, “Land Rights” and the remaining balance of deferred land rights acquisition cost is classified to the related property and equipment account.

ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya

pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan - Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah. Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK No. 25 tersebut, biaya perolehan pertama kali hak

ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Rights (Hak Guna Bangunan or “HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of “Deferred Charges - Net” account in the consolidated statements of financial position and were amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life. In accordance with the transitional provision of ISAK No. 25, the initial costs in

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 327: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Aset Tetap (lanjutan) l. Fixed Assets (continued)

atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP yang diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan - Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebelum tanggal 1 Januari 2012 direklasifikasi ke akun “Aset Tetap - Tanah” dan amortisasinya dihentikan pada tanggal 1 Januari 2012.

the form of HGU, HGB and HP which were recognized as part of “Deferred Charges - Net” account in the consolidated statements of financial position prior to January 1, 2012 were reclassified to “Fixed Assets - Land” account and ceased to be amortized on January 1, 2012.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan

dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation (except for land that is not depreciated) and impairment losses, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as incurred.

Penyusutan dimulai ketika aset tetap telah siap

sesuai dengan yang diharapkan. Kecuali untuk penyusutan mesin tertentu yang diubah sejak tanggal 1 Januari 2012, penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus, dengan estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:

Depreciation is started when fixed assets is ready for its intended use, except for changes in depreciation of certain machineries starting January 1, 2012, depreciation is computed using the straight line method over the estimated usefull life of the assets, as follows:

Tahun/Years

Kepemilikan langsung Direct ownership Jalan dan infrastruktur 10 Road and infrastructure Bangunan dan prasarana 5 - 25 Building and improvements Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor 3 - 5 Office furniture, fixtures and equipment Kendaraan 3 - 8 Vehicles Kapal 3 - 16 Vessels Mesin dan peralatan 3 - 8 Machineries and equipment Aset sewa pembiayaan Leased assets Perlengkapan, perabot dan 5 Office furniture, fixtures peralatan kantor 3 - 5 and equipment Kendaraan 3 - 5 Vehicles Mesin dan peralatan 3 - 5 Machineries and equipment

ABM Investama - Annual Report2012

Page 328: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Aset Tetap (lanjutan) l. Fixed Assets (continued)

Sejak tanggal 1 Januari 2012, Entitas Anak tertentu menghitung penyusutan, khususnya untuk mesin, dengan metode durasi pemakaian sehingga mesin disusutkan dengan tepat mempertimbangkan manfaat dan beban. Estimasi durasi pemakaian atas mesin adalah sebagai berikut:

Starting January 1, 2012, a certain Subsidiary computed depreciation, specifically for certain machineries, based on duration of use method so that the machineries are appropriately depreciated considering both benefits derived and burdens incurred. Estimated duration of use of the machineries are as follows:

Jam/Hours

Kepemilikan langsung Direct ownership Mesin 6.000 - 81.000 Machineries Aset sewa pembiayaan Leased assets Mesin 6.000 - 81.000 Machineries

Biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah dapat ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Specific costs associated with the acquisition or renewal of land titles may be deferred and amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar

biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Construction in progress is stated at cost and presented as part of fixed assets in the consolidated statements of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is substantially completed and the constructed asset is ready for its intended use.

Uang muka pembelian kapal dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Uang muka akan dipindahkan ke akun aset tetap yang sesuai pada saat kapal tersebut diterima dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Advances for purchase of vessels are stated at cost and presented as part of fixed assets in the consolidated statements of financial position. The advances will be reclassified to the appropriate fixed asset account when the vessels are received and ready for their intended use.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan

pada operasi pada saat terjadinya; pembaruan dan perbaikan yang signifikan akan dikapitalisasi ke dalam nilai aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari akun aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dibebankan pada tahun berjalan.

The cost of repairs and maintenance is charged to operations as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to current year.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 329: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Aset Tetap (lanjutan) l. Fixed Assets (continued)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed asset is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun, nilai residu, umur

manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

Residual value, useful life and method of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively, if appropriate, at each year end.

m. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan m. Impairment of Non-financial Assets

Grup menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009),

“Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menggantikan PSAK No. 48 (1998), “Penurunan Nilai Aktiva”.

The Group adopts PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011. PSAK No. 48 (Revised 2009) superseded PSAK No. 48 (1998), “Impairment of Assets”.

PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan

prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya.

PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amounts.

Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan, berikut pengungkapan terkait, terutama atas uji penurunan nilai bagi goodwill yang diharuskan minimal satu kali setiap tahun atau lebih sering bila ada indikasi penurunan nilai.

As described herein, the adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) does not have a significant impact on financial reporting, including for the related disclosures, mainly on the impairment test of goodwill which is required at least once a year and more frequently when indications for impairment exist.

Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan,

Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 330: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

(lanjutan) m. Impairment of Non-financial Assets

(continued)

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.

An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or its CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya

untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 331: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

(lanjutan) m. Impairment of Non-financial Assets

(continued)

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap

akhir periode pelaporan dan ketika keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan dari UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Kerugian penurunan nilai yang berhubungan dengan goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

Goodwill is tested for impairment at each repoting period and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.

n. Kapitalisasi Biaya Pinjaman n. Capitalization of Borrowing Costs

Grup menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2011),

“Biaya Pinjaman” yang menggantikan PSAK No. 26 (Revisi 2008) dengan judul yang sama.

The Group adopted PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs” which superseded PSAK No. 26 (Revised 2008) with the same title.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 332: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

41

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Kapitalisasi Biaya Pinjaman (lanjutan) n. Capitalization of Borrowing Costs

(continued)

PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman” menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.

PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs” provides that borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognized as an expense.

Penerapan PSAK No. 26 (Revisi 2011) tidak

memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The implementation of PSAK No. 26 (Revised 2011) does not have a significant impact on the consolidated financial statements.

Grup mengkapitalisasi beban bunga dan

selisih kurs atas pinjaman dan biaya pinjaman lainnya yang digunakan untuk mendanai uang pembuatan kapal, dan pembangunan atau instalasi aset tetap. Kapitalisasi atas biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan atau instalasi aset tersebut selesai dan aset yang telah selesai dibangun atau telah diinstalasi dan telah siap untuk digunakan.

The Group capitalizes interest charges and foreign exchange differences incurred on borrowings and other related costs to finance the construction of vessels, and the construction or installation of major facilities. Capitalization of these borrowing costs ceases when the construction or installation is completed and the related asset constructed or installed and ready for their intended use.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expense Recognition

Grup menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan” yang mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

The Group adopts PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue” which identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition are met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima atau dapat diterima, tidak termasuk diskon dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Grup mengevaluasi perjanjian pendapatannya terhadap kriteria spesifik untuk menentukan apakah Grup bertindak sebagai prinsipal atau agen. Grup menyimpulkan bahwa Grup bertindak sebagai prinsipal pada semua perjanjian pendapatannya. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured, regardless of when the payment is being made. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, excluding discounts and Value Added Tax (“VAT”). The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria to determine if it is acting as principal or agent. The Group has concluded that is is acting as principal in all of its revenue arrangement. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 333: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

42

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

(lanjutan) o. Revenue and Expense Recognition

(continued)

Penjualan Barang Sales of Goods

Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Grup diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, yang pada umumnya terjadi pada saat yang bersamaan dengan pengiriman dan penerimaan barang.

Revenue from sales arising from physical delivery of the Group’s products is recognized at the time when the significant risks and rewards of ownership of the products have passed to the buyer, which time generally coincides with their delivery and acceptance.

Pendapatan Jasa Revenues from Services

1. Pendapatan dari jasa logistik, jasa

penanganan kargo dan kontainer, dan dari kegiatan keagenan dan terminal diakui pada saat jasa diberikan.

1. Revenues from logistic services, container equipment and cargo handling services, and from agency and terminal activities are recognized when the services are rendered.

2. Pendapatan sewa kapal (time charter)

diakui selama masa perjanjian sewa kapal. Pendapatan dari jasa pengangkutan batu bara diakui berdasarkan jumlah muatan dalam metrik ton.

2. Time charter revenue is recognized over the life of the time charter agreement. Revenue from coal affreightment is recognized based on metric ton measurement.

3. Pendapatan dari penyediaan forwarding

angkutan laut diakui pada saat jasa diberikan.

3. Revenues from rendering sea freight forwarding are recognized when the services are rendered.

4. Pendapatan yang dihasilkan dari dan biaya

yang dikeluarkan untuk aktivitas kontrak-kontrak tertentu, seperti kegiatan pabrikasi, diakui berdasarkan metode persentase penyelesaian. Jika kemungkinan besar terjadi bahwa total biaya kontrak akan melebihi total pendapatan kontrak, maka taksiran rugi segera diakui sebagai beban.

4. Revenues from and cost of contracting activities, such as from fabrication work, are recognized based on the stage of completion. When it is probable that the total contract costs will exceed total contract revenue, the expected loss is recognized as an expense immediately.

5. Pendapatan dari jasa pertambangan dan

penyewaan mesin pembangkit tenaga listrik diakui pada saat jasa diberikan.

5. Revenues from mining services and rental of power engine are recognized when the services are rendered.

Pembayaran diterima untuk bagian jasa yang belum selesai diakui sebagai pendapatan diterima di muka dan dicatat sebagai bagian dari “Uang Muka Pelanggan”.

Payments received for the uncompleted portion of services are recognized as unearned revenues and recorded as part of “Advances from Customers”.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 334: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

43

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

(lanjutan) o. Revenue and Expense Recognition

(continued)

Pendapatan dan Beban Bunga Interest Income and Expense

Untuk semua instrumen keuangan yang disajikan pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”) yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, sebesar nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest rate (“EIR”) which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.

Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when they are

incurred.

p. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing p. Foreign Currency Transactions and Translation

Transaksi dalam mata uang selain dolar Amerika Serikat (“AS$”) dicatat ke dalam mata uang AS$ berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain dolar AS disesuaikan ke

dalam AS$ menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Jika ada keuntungan atau kerugian akan dikreditkan atau dibebankan di tahun berjalan.

Transactions involving in other currencies other than US dollar (“US$”) are recorded in US$ at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in currencies other than US$ are adjusted to US$ using the middle rates published by Bank Indonesia at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current year.

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset

dan liabilitas moneter pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

The exchange rates used to translate the monetary assets and liabilities as of December 31, 2012 and 2011, and January 1, 2011/December 31, 2010 are as follows:

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2012 December 31, 2011 December 31, 2010

1 Euro Eropa (EUR)/AS$ 1,324701 1,294551 1,329751 1 European Euros (EUR)/US$ 1 Dolar Australia (AUD)/AS$ 1,036751 1,014852 1,016851 1 Australian dollar (AUD)/US$ 1.000 Rupiah Indonesia (Rp)/AS$ 0,103413 0,110278 0,111222 1,000 Indonesian Rupiah (Rp)/US$

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 335: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

44

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Pajak Penghasilan q. Income Tax

Pajak Penghasilan Tidak Final Non-final Income Tax

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup

menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang mensyaratkan perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. Penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2010) tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2012, the Group applied PSAK No. 46 (Revised 2010),”Income Taxes”, which requires the company to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position, and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. The adoption of PSAK No. 46 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the financial statements.

Beban pajak tahun berjalan ditetapkan

berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh

perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses can be utilized.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah

pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar bahwa laba fiskal yang memadai akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan.

The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 336: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

45

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Pajak Penghasilan (lanjutan) q. Income Tax (continued)

Pajak Penghasilan Tidak Final (lanjutan) Non-final Income Tax (continued)

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur

berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif telah diberlakukan pada akhir tanggal periode pelaporan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan untuk dan/atau pembalikan seluruh perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan - Neto” dan termasuk dalam laba atau rugi neto tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled based on tax laws that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The related tax effects of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, including the effect of change in tax rates, are recognized as “Income Tax Expense - Net” and included in the determination of net profit or loss for the year, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan

diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

Pajak Penghasilan Final Final Income Tax

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51

Tahun 2008 tanggal 20 Juli 2008 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2009 tanggal 4 Juni 2009, penghasilan dari jasa konstruksi dikenakan pajak final. Peraturan ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2008.

Based on Government Regulation No. 51 Year 2008 dated July 20, 2008 which was amended by Government Regulation No. 40 Year 2009 dated June 4, 2009, income derived from construction services is subject to final income tax. This regulation is effective on August 1, 2008.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia No. 416/ KMK.04/1996 dan No. 417/KMK.04/1996 tanggal 14 Juni 1996 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. 29/PJ.4/1996 tanggal 13 Agustus 1996, pendapatan dari jasa pengangkutan dan sewa kapal yang diterima Wajib Pajak Dalam Negeri dan Wajib Pajak Luar Negeri dikenakan pajak bersifat final masing-masing sebesar 1,20% dan 2,64% dari pendapatan, serta biaya sehubungan dengan kegiatan di atas tidak dapat dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak penghasilan.

Based on the Decision Letters No. 416/ KMK.04/1996 and No. 417/KMK.04/1996 dated June 14, 1996 of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia and Circular Letter No. 29/PJ.4/1996 dated August 13, 1996 of the Directorate General of Taxation, revenues from freight operations and charter of vessels are subject to final income tax computed at 1.20% and 2.64% of the revenues for domestic and foreign companies, respectively, and the related costs and expenses are considered non-deductible for income tax purposes.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 337: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

46

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Pajak Penghasilan (lanjutan) q. Income Tax (continued)

Pajak Penghasilan Final (lanjutan) Final Income Tax (continued)

Beban pajak kini sehubungan dengan

penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui proposional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada tahun berjalan untuk tujuan akuntansi. Selisih antara pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan beban pajak penghasilan final pada tahun berjalan diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak.

Current tax expense related to income subject to final income tax is recognized in proportion to total income recognized during the current year for accounting purposes. The difference between the final income tax paid and the final income tax expense for the current year is recognized as prepaid tax or tax payable.

Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitas

yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.

The differences between the carrying amounts of existing assets or liabilities related to the final income tax and their respective tax bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui

pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.

Adjustment to tax obligation is recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.

r. Properti Pertambangan r. Mining Properties

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” yang mengatur pelaporan keuangan atas aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral, terutama mengenai identifikasi dan pengungkapan aset yang timbul dari aktivitas tersebut untuk memberi pemahaman atas jumlah, waktu dan kepastian atas arus kas masa depan terkait, dan PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”.

Effective on January 1, 2012, the Group applies PSAK No. 64, “Exploration for and Evaluation of Mineral Resources”, which prescribes financial reporting of the exploration and evaluation of mining activities for mineral resources, especially identification and disclosures for assets arising from these activities to give understanding of the related amount, timing and certainty of the future cash flow, and PSAK No. 33 (Revised 2011), “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”.

Sebelum 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 33, “Akuntansi Pertambangan Umum”.

Prior to January 1, 2012, The Group applied PSAK No. 33, “Accounting for General Mining Industry”.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 338: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

47

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Properti Pertambangan (lanjutan) r. Mining Properties (continued)

Adopsi PSAK No. 64 tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan dan penyajian bagi pengeluaran atas aktivitas eksplorasi, pengembangan, dan eksploitasi sumber daya mineral dalam laporan keuangan konsolidasian tanpa mempengaruhi pengukurannya. Oleh karenanya, laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 telah disajikan kembali untuk merefleksikan reklasifikasi atas akun-akun terkait sehubungan dengan penerapan PSAK No. 64 tersebut (Catatan 4).

Adoption of PSAK No. 64 gave impact to the related presentation and disclosures for the expenditures attributable to the exploration, development and exploitation of mineral resources in the consolidated financial statements without affecting the related measurement. Thus, the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 and January 1, 2011/ December 31, 2010 were restated to reflect the reclassification of the related accounts due to the adoption of the said PSAK No. 64 (Note 4).

Pengeluaran Sebelum Perolehan Izin Pre-license Costs Pengeluaran yang dilakukan sebelum perolehan izin penambangan dibebankan pada saat terjadinya.

Pre-license costs are expensed in the period in which they are incurred.

Pengeluaran untuk Eksplorasi dan Evaluasi Exploration and Evaluation Expenditures Pengeluaran untuk eksplorasi dan evaluasi dikapitalisasi dan diakui sebagai “aset eksplorasi dan evaluasi” untuk setiap daerah pengembangan (area of interest) apabila izin pertambangan telah diperoleh dan masih berlaku dan: (i) biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi daerah pengembangan, atau (ii) apabila kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk menentukan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan, dalam daerah pengembangan (area of interest) terkait masih berlangsung. Pengeluaran ini meliputi penggunaan bahan pembantu dan bahan bakar, biaya survei, biaya pengeboran dan pengupasan tanah sebelum dimulainya tahap produksi dan pembayaran kepada kontraktor. Setelah pengakuan awal, aset eksplorasi dan evaluasi dicatat menggunakan model biaya dan diklasifikasikan sebagai aset berwujud, kecuali memenuhi syarat untuk diakui sebagai aset tak berwujud.

Exploration and evaluation expenditures are capitalized and recognized as “exploration and evaluation assets” for each area of interest when mining rights are obtained and still valid and: (i) the costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest, or (ii) where activities in the area of interest have not reached the stage that allow a reasonable assessment of the existence of economically recoverable reserves, and active and significant operations in, or in relation to, the area of interest are continuing. These expenditures include materials and fuel used, surveying costs, drilling and stripping costs before the commencement of production stage and payments made to contractors. Exploration and evaluation assets are subsequently measured using cost model and classified as tangible assets, unless they are qualified to be recognized as intangibles.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 339: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

48

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Properti Pertambangan (lanjutan) r. Mining Properties (continued)

Pemulihan aset eksplorasi dan evaluasi tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial daerah pengembangan (area of interest) tersebut. Aset eksplorasi dan evaluasi diuji untuk penurunan nilai bila fakta dan kondisi mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin melebihi jumlah terpulihkannya. Dalam keadaan tersebut, maka entitas harus mengukur, menyajikan dan mengungkapkan rugi penurunan nilai terkait sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009).

The ultimate recoupment of deferred exploration expenditure is dependent upon successful development and commercial exploitation of the related area of interest. Exploration and evaluation assets shall be assessed for impairment when facts and circumstances suggest that the carrying amount of an exploration and evaluation asset may exceed its recoverable amount. In such a case, an entity shall measure, present and disclose any resulting impairment loss in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009).

Aset eksplorasi dan evaluasi ditransfer ke “Tambang dalam Pengembangan” pada akun “Properti Pertambangan” setelah ditetapkan bahwa tambang memiliki nilai ekonomis untuk dikembangkan.

Exploration and evaluation assets are transferred to “Mines under Construction” in the “Mining Properties” account after the mines are determined to be economically viable to be developed.

Pengeluaran untuk Tambang dalam Pengembangan

Expenditures for Mines under Construction

Pengeluaran untuk tambang dalam pengembangan dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest setelah transfer dari asset eksplorasi dan evaluasi namun sebelum dimulainya tahap produksi pada area yang bersangkutan, dikapitalisasi ke “Tambang dalam Pengembangan” sepanjang memenuhi kriteria kapitalisasi.

Expenditures for mines under construction and incorporated costs in developing an area of interest subsequent to the transfer from exploration and evaluation assets but prior to the commencement of production stage in the respective area, are capitalized to “Mines under Construction” as long as they meet the capitalization criteria.

Tambang pada Tahap Produksi Producing Mines Pada saat tambang dalam pengembangan diselesaikan dan tahap produksi dimulai, tambang dalam pengembangan ditransfer ke “Tambang pada Tahap Produksi ” pada akun “Properti Pertambangan”, yang dicatat pada nilai perolehan, dikurangi deplesi dan akumulasi penurunan nilai.

Upon completion of mines under construction and the production stage is commenced, the mines under construction are transferred into “Producing Mines” in the “Mining Properties” account, which are stated at cost, less depletion and accumulated impairment losses.

Deplesi tambang pada tahap produksi adalah berdasarkan metode unit produksi sejak daerah pengembangan (area of interest) tersebut telah berproduksi secara komersial, selama periode waktu yang lebih pendek antara umur tambang dan sisa berlakunya IUP.

Depletion of producing mines are based on unit-of-production method from the date of commercial production of the respective area of interest over the lesser of the life of the mine and the remaining terms of IUP.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 340: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

49

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Properti Pertambangan (lanjutan) r. Mining Properties (continued)

Aktivitas Pengupasan Tanah Stripping Activities Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan rasio rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang. Jika rasio pengupasan tanah aktual melebihi rasio rata-rata, kelebihan biaya pengupasan tanah tersebut dikapitalisasi sebagai pengupasan tanah ditangguhkan sebagai bagian dari properti pertambangan, secara kolektif, aset-aset ini merefleksikan investasi gabungan pada unit penghasil kas yang relevan, yang diuji untuk penurunan nilai bila kejadian dan kondisi mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya tidak dapat dipulihkan.

Stripping costs are recognized as production costs based on the average stripping ratio during the life of the mine. If the actual stripping ratio exceeds the average stripping ratio, the excess stripping costs are recorded as deferred stripping as part of mining properties. These form part of the total investment in the relevant cash generating units, which are reviewed for impairment if events or changes of circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable.

Perubahan atas rasio rata-rata pengupasan tanah merupakan perubahan estimasi dan diterapkan secara prospektif. Saldo dari pengupasan tanah tangguhan dibebankan sebagai biaya produksi pada periode/tahun dengan rasio aktual jauh lebih kecil dari estimasi rasio rata-rata pengupasan tanah.

Changes in the average stripping ratio are considered as changes in estimates and are accounted for on a prospective basis. The balance of deferred stripping costs are charged to expense as production costs in the period/year where the actual ratio is significantly lower than the estimated average stripping ratio.

Properti Pertambangan dari Kombinasi Bisnis Mining Properties from Business Combination Properti pertambangan merupakan penyesuaian nilai wajar properti pertambangan yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan dinyatakan sebesar harga perolehan. Properti pertambangan diamortisasi selama umur manfaat properti menggunakan metode unit produksi, mulai sejak tanggal akuisisi dengan menggunakan basis estimasi cadangan. Umur manfaat properti pertambangan yang timbul dari hak kontraktual tidak lebih lama dari masa hak kontraktual tersebut, kecuali jika hak kontraktual dapat diperbarui dengan tidak menimbulkan biaya yang signifikan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai sejak awal periode terjadinya perubahan.

Mining properties represent the fair value adjustment of mining properties acquired at the date of acquisition and are stated at cost. Mining properties are amortized over the life of the property using the unit-of-production method from the date of the acquisition based on estimated reserves. The useful life of mining properties pertaining to contractual rights is not longer than the validity period of such rights, except if the contractual rights can be renewed upon expiration without incurring significant costs for such renewal. Changes in estimated reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.

Aset tak berwujud diperoleh dari kombinasi bisnis dan diakui terpisah dari goodwill dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.

Intangible assets acquired in a business combination and recognized separately from goodwill are initially recognized at their fair value at the acquisition date.

Perusahaan mengakui pajak tangguhan yang timbul dari properti pertambangan.

The Company recognizes the deferred tax arising from mining properties.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 341: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

50

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Provisi s. Provisions

Grup menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009),

“Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. PSAK No. 57 (Revisi 2009) menetapkan kriteria pengakuan dan dasar pengukuran untuk provisi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi, dan untuk memastikan bahwa informasi yang memadai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

The Group adopts PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. PSAK No. 57 (Revised 2009) provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini

(baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan

dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

Provisi untuk biaya pembongkaran aset

diestimasi berdasarkan beberapa asumsi dan disajikan pada nilai wajar sesuai dengan tingkat diskonto yang berlaku.

Provision for asset dismantling costs is estimated based on certain assumptions and carried at fair value based on applicable discount rates.

Restorasi, rehabilitasi dan pengeluaran

lingkungan lainnya yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi.

Restoration, rehabilitation, and other environmental expenditures incurred during the production phase of operations are charged as part of the cost of production.

Grup memiliki liabilitas tertentu untuk

memulihkan dan merehabilitasi daerah pertambangan setelah selesai produksi. Liabilitas diakru menggunakan metode unit produksi sepanjang umur tambang sehingga akrual tersebut akan cukup untuk memenuhi kewajiban ketika produksi dari sumber daya selesai. Perubahan dalam estimasi biaya restorasi dan lingkungan yang harus dibayarkan dicatat secara prospektif selama sisa umur tambang.

The Group has certain obligations to restore and rehabilitate mining areas following the completion of production. Such obligations are being accrued using the unit-of-production method over the life of the mine so that the accrual will be adequate to meet those obligations once production from the resource is completed. Changes in estimated restoration and environmental costs to be incurred are accounted for on a prospective basis over the remaining life of the mine.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 342: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

51

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang t. Long-term Employee Benefit Liability

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup mengadopsi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” yang menggantikan PSAK No. 24 (Revisi 2004) dengan judul yang sama. Grup mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010).

Effective January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” which superseded PSAK No. 24 (Revised 2004) with the same title. The Group recognized liability for employee benefits in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2010).

Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tidak

memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The implementation of PSAK No. 24 (Revised 2010) does not have significant impact on the consolidated financial statements.

Imbalan kerja jangka panjang Grup meliputi: Long-term employee benefits of the Group

comprise the following:

Program Pensiun Iuran Pasti Defined Contribution Pension Plan

Perusahaan dan Entitas Anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat.

The Company and certain Subsidiaries have a defined contribution pension plan for all of their eligible permanent employees.

Kontribusi program pensiun iuran pasti diakui

sebagai beban pada usaha tahun berjalan. Contributions for the defined contribution

pension plan are charged to current operations.

Program Pensiun Manfaat Pasti, Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan Imbalan Pasca-kerja Lainnya

Defined Benefit Pension Plan, Labor Law No. 13/2003 and Other Post-employment Benefits

Grup menyelenggarakan program manfaat

pasti (dana pensiun) untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat dan liabilitas imbalan kerja karyawan yang tidak didanai menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”). Penyisihan berdasarkan UU No. 13 telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada umur wajar pensiun dari dana pensiun dengan manfaat yang diatur dalam UU No. 13 setelah dikurangi akumulasi kontribusi dari karyawan dan hasil investasi yang berkaitan. Jika manfaat dana pensiun yang didanai pemberi kerja lebih kecil dari manfaat sesuai UU No. 13, Grup akan menyediakan kekurangannya.

The Group has a defined benefit pension plan covering substantially all of its eligible employees and an unfunded liability for employee benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law No. 13”). The provision for the Law No. 13 has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the Pension Plan with the benefit as stipulated under the Law No. 13 after deduction of accumulated employee contributions and the related investment results. If the employer-funded portion of the Pension Plan benefit is less than the benefit as required by the Law No. 13, the Group will provide for such shortage.

Grup juga memberikan imbalan kerja jangka

panjang selain pensiun berupa jubile yang tidak didanai.

The Group also provide long-term employee benefits other than pension named unfunded jubile.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 343: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

52

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang

(lanjutan) t. Long-term Employee Benefit Liability

(continued)

Sebelum tanggal 1 Januari 2012, berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan liabilitas imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria projected-unit-credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban ketika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai tertinggi antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diperkirakan ikut dalam program.

Prior January 1, 2012, based on PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of liability for employee benefits is determined using the projected-unit-credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the employees.

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010) yang memberikan panduan dalam perhitungan dan pengungkapan imbalan kerja. PSAK No. 24 (Revisi 2010) memberikan opsi tambahan dalam pengakuan keuntungan/kerugian aktuarial imbalan pasca kerja dimana keuntungan/kerugian aktuarial dapat diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya. Grup telah memilih untuk tetap mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diperkirakan ikut dalam program.

Effective January 1, 2012, the Group adopts PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” which regulates the accounting and disclosure for employee benefits. PSAK No. 24 (Revised 2010) add another option for recognition of actuarial gain/loss from post employment benefits which is full recognition through other comprehensive income. The Group has elected to recognized actuarial gains or loss on a straight line basis over the expected average remaining service years of the employees.

Lebih lanjut, biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan utang imbalan dari program yang ada diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.

Furthermore, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized using the straight-line method over the period until the benefits concerned become vested.

Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi:

A curtailment occurs when an entity either:

i. Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau,

i. Is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan; or

ii. Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.

ii. Amends the terms of a defined benefit plan so that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 344: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

53

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang

(lanjutan) t. Long-term Employee Benefit Liability

(continued)

Penyelesaian program terjadi ketika Grup melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.

A settlement occurs when an entity enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.

u. Instrumen Keuangan u. Financial Instruments

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai

aset keuangan yang disajikan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets.

Grup menentukan klasifikasi aset

keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode pelaporan.

The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the classification of those assets at each financial period-end.

Aset keuangan Grup adalah kas dan

setara kas, aset keuangan lancar lainnya, piutang usaha, piutang non-usaha, aset lancar lainnya dan aset tidak lancar lainnya yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Group’s financial assets are cash and cash equivalents, other current financial assets, trade receivables, non-trade receivables, other current assets and other non-current assets classified as loans and receivables.

Aset keuangan pada awalnya disajikan

pada nilai wajar ditambah dengan, dan dalam hal aset keuangan yang tidak disajikan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 345: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

54

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran aset keuangan setelah

pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:

• Aset keuangan yang disajikan pada

nilai wajar melalui laporan laba atau rugi

• Financial assets at fair value through profit or loss

Aset keuangan yang disajikan pada

nilai wajar melalui laporan laba atau rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk disajikan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi.

Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Aset derivatif diklasifikasikan sebagai

kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang disajikan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Derivative assets are classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

Grup tidak memiliki aset keuangan yang disajikan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

The Group did not have financial assets at fair value through profit or loss as of December 31, 2012 and 2011.

• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang

adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 346: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

55

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

• Pinjaman yang diberikan dan piutang

(lanjutan) • Loans and receivables (continued)

Setelah pengakuan awal, aset

keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yang merupakan metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau grup aset keuangan atau liabilitas keuangan) dan alokasi pendapatan bunga atau biaya bunga sepanjang periode yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.

After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, which is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Grup memiliki kas dan setara kas,

aset keuangan lancar lainnya, piutang usaha, piutang non-usaha, aset lancar lainnya dan aset tidak lancar lainnya dalam kategori ini.

The Group’s cash and cash equivalents, other current financial assets, trade receivables, non-trade receivables, other current assets and other non-current assets are classified under this category.

• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

(“HTM”) • Held-to-maturity (“HTM”) investments

Aset keuangan non-derivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Grup mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo disajikan pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku

Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Group has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 347: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

56

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

(“HTM”) • Held-to-maturity (“HTM”) investments

bunga efektif. Metode ini

menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat netonya.

carrying amount of the financial asset.

Keuntungan atau kerugian diakui

pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Gains or losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Grup tidak mempunyai investasi HTM

pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

The Group did not have any HTM investments as of December 31, 2012 and 2011.

• Aset keuangan tersedia untuk dijual • Available-for-sale (“AFS”) financial

assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual disajikan dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be reclassified to the consolidated statements of comprehensive income as a reclassification adjustment.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 348: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

57

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

(lanjutan) Subsequent measurement (continued)

• Aset keuangan tersedia untuk dijual

(lanjutan) • Available-for-sale (“AFS”) financial

assets (continued)

Grup tidak mempunyai aset keuangan tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup memiliki penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dimana kepemilikan saham kurang dari 20,00%. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan.

The Group did not have any AFS financial assets as of December 31, 2012. As of December 31, 2011, the Group has investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the ownership of equity interest is less than 20.00%. These investments are carried at cost.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:

A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:

i. hak kontraktual atas arus kas yang

berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

i. the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or

ii. Grup mentransfer hak untuk menerima

arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

ii. The Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) substantially transferred all the risks and rewards of the asset, or (b) neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 349: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

58

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penghentian pengakuan aset keuangan (lanjutan)

Derecognition of financial assets (continued)

Apabila Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

When the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer disajikan sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed, and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in the equity, should be recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

Penurunan nilai dari aset keuangan Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

At each reporting date, the Group assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that have occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 350: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

59

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)

Impairment of financial assets (continued)

Bukti penurunan nilai dapat meliputi

indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat disajikan atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

• Aset keuangan yang dicatat pada

biaya perolehan diamortisasi • Financial assets carried at amortized

cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Grup menentukan tidak terdapat

bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 351: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

60

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

• Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)

• Financial assets carried at amortized cost (continued)

Jika terdapat bukti obyektif bahwa

kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut disajikan sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Jika “pinjaman yang diberikan dan

piutang” memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

If “loans and receivables” financial asset has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.

Nilai tercatat aset tersebut dikurangi

melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk tujuan pengukuran penurunan nilai.

The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss.

Pinjaman yang diberikan dan piutang,

bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Grup.

Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 352: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

61

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan nilai dari aset keuangan

(lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

• Aset keuangan yang dicatat pada

biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) • Financial assets carried at amortized

cost (continued)

Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

If in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The recovery should not lead to the carrying amount of the asset exceeding its amortized cost that would have been determined had no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date. The amount of reversal is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa

kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat disajikan secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai disajikan berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode-periode berikutnya.

If there is objective evidence that an impairment has occurred over equity instruments that do not have quotations and are not carried at fair value because fair value can not be measured reliably, then the amount of any impairment loss is measured as the difference between the carrying value of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the prevailing rate of return on the market for a similar financial asset. Impairment losses may not be reversed in succeeding periods.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 353: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

62

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

i. Liabilitas Keuangan dan Instrumen

Ekuitas ii. Financial Liabilities and Equity

Instruments

Pengakuan awal Initial recognition

Grup menetapkan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen utang dan ekuitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual.

The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangement.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan

sebagai liabilitas keuangan yang disajikan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan untuk tujuan instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan pada awalnya

disajikan pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan Grup meliputi utang

bank jangka pendek, utang usaha, utang non-usaha, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang bank jangka panjang, utang sewa pembiayaan, utang obligasi dan Sukuk Ijarah.

The Group’s financial liabilities include short-term bank loans, trade payables, non-trade payables, accrued expenses, short-term employee benefit liability, long-term bank loans, finance lease payables, bonds payable and Sukuk Ijarah.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran liabilitas keuangan

tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:

• Liabilitas keuangan yang disajikan

pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi

• Financial liabilities at fair value through profit or loss

Liabilitas keuangan yang disajikan

pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk disajikan pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi.

Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 354: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

63

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

ii. Liabilitas Keuangan dan Instrumen

Ekuitas (lanjutan) ii. Financial Liabilities and Equity

Instruments (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

• Liabilitas keuangan yang disajikan

pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi (lanjutan)

• Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued)

Liabilitas keuangan diklasifikasikan

sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

• Utang dan pinjaman • Loans and borrowings

Setelah pengakuan awal, utang yang

dikenakan bunga dan pinjaman selanjutnya disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At consolidated statement of financial position date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains or losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the effective interest rate method.

Utang bank jangka pendek, utang usaha, utang non-usaha, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang bank jangka panjang, utang sewa pembiayaan, utang obligasi dan Sukuk Ijarah diklasifikasikan dalam kategori ini.

Short-term bank loans, trade payables, non-trade payables, accrued expenses, short-term employee benefir liability, long-term bank loans, finance lease payables, bonds payable and Sukuk Ijarah are include in this category.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 355: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

64

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

ii. Liabilitas Keuangan dan Instrumen

Ekuitas (lanjutan) ii. Financial Liabilities and Equity

Instruments (continued)

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Derecognition of financial liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan

pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.

Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar

dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

iii. Saling Hapus Instrumen Keuangan iii. Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan

saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 356: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

65

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Instrumen Keuangan (lanjutan) u. Financial Instruments (continued)

iv. Nilai Wajar Instrumen Keuangan iv. Fair Value of Financial Instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang

diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar; referensi atas nilai wajar terkini dari instrument lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are traded in active markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

v. Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari

Instrumen Keuangan v. Amortized Cost of Financial

Instruments

Biaya perolehan yang diamortisasi disajikan dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost of financial instruments are presented using effective interest rate method less any allowance for impairment losses and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

v. Laba per Saham Dasar v. Basic Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode setelah mempertimbangkan efek pemecahan saham (Catatan 32).

The amount of basic earnings per share is calculated by dividing the income for the year attributable to owners of the parent company by the weighted-average number of shares outstanding during the period after considering the effect of stock split (Note 32).

Laba per saham dilusi dihitung dengan

membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode ditambah jumlah saham rata-rata tertimbang yang akan dikeluarkan pada saat obligasi wajib konversi dikonversi menjadi saham biasa.

The amount of diluted earnings per share is calculated by dividing the income for the year attributable to owners of the parent company by the weighted-average number of shares outstanding during the period plus the the weighted-average number of shares that would be issued on conversion of mandatory convertible bonds into ordinary shares.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 357: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

66

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Biaya Emisi Saham dan Obligasi w. Shares and Bond Issuance Costs

Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang terhadap tambahan modal disetor - neto pada bagian Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.

Shares issuance costs are presented as a reduction to additional paid-in capital - net under the equity section of the consolidated statements of financial position.

Biaya emisi obligasi dan Sukuk Ijarah dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai diskonto dan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif untuk obligasi dan metode garis lurus untuk Sukuk Ijarah selama jangka waktu obligasi.

Bond and Sukuk Ijarah issuance costs are directly deducted from the issue proceeds in the consolidated statement of financial position as a discount and are amortized using the effective intereset method for bonds and the straight-line method for Sukuk Ijarah over the period of the bonds.

x. Informasi Segmen x. Segment Information

Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009),

“Segmen Operasi” yang mengatur pengungkapan yang akan memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi.

The Group applies PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments” which requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.

Segmen adalah komponen yang dapat

dibedakan dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas

segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated.

Grup tidak menyajikan informasi sehubungan

dengan segmen geografis dikarenakan manajemen Grup berpendapat bahwa Grup beroperasi pada suatu lingkungan ekonomi yang memiliki resiko dan imbalan yang sama.

The Group did not disclose information related to geographical segment since the Group believed that Group operated in the same economic environment, which is subject to the same risks and benefits.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 358: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

67

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

y. Standar Akuntansi yang telah Diterbitkan

namun belum Berlaku Efektif y. Accounting Standards that have been

Published but not yet Effective

Berikut ini rangkuman PSAK yang direvisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”), efektif pada atau setelah 1 Januari 2013:

The following summarizes the revised PSAK which was issued by the Financial Accounting Standards Board (“DSAK”), effective on or after January 1, 2013:

PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis

Entitas”. PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk kombinasi bisnis entitas sepengendali dan diterapkan untuk kombinasi bisnis sepengendali yang memenuhi persyaratan dalam PSAK No. 22, “Kombinasi Bisnis”, baik untuk penerima dan entitas penarikan.

PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business Combinations Entities”. This revised PSAK prescribes the accounting treatment for business combinations under common control and applied to business combinations under common control that meet the requirements in PSAK No. 22, “Business Combinations”, both for recipient and withdrawal entity.

Saat ini, Grup sedang dalam proses

mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari perubahan PSAK No. 38 terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.

Currently, the Group is in the process of evaluating and have not yet determined the impact of the amended PSAK No. 38 on the consolidated financial statements.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup

mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas di masa mendatang.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities affected in future years.

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen

dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial

Liabilities Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas

tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2u.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2u.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 359: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

68

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment

Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan

estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar yang dapat diandalkan atas aset dan liabilitas yang diperoleh, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar AS$18.865.040 dan AS$17.295.047. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.

Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the reliable fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amounts of the Group’s goodwill as of December 31, 2012 and 2011 amounted to US$18,865,040 and US$17,295,047, respectively. Further details are disclosed in Note 13.

Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat

indikasi penurunan nilai. Dalam hal goodwill, aset diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai, manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan jumlah penurunan nilai.

Impairment testing is performed when certain impairment indicators are present. In the case of goodwill, such assets are subject to annual impairment testing and whenever there is an indication that such asset may be impaired, management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining the amount of impairment.

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional dari Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.

The functional currency of the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.

Sewa Leases

Grup memiliki beberapa perjanjian sewa dimana Grup sebagai lessee sehubungan dengan sewa kendaraan dan sebagai lessor sehubungan dengan penyewaan mesin pembangkit tenaga listrik. Grup mengevaluasi apakah risiko dan manfaat signifikan atas kepemilikan aset sewaan ditransfer berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa” yang mengharuskan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi atas transfer risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.

Berdasarkan penelaahan yang dilakukan oleh Grup atas perjanjian sewa mesin pembangkit tenaga listrik dan sewa alat berat, transaksi sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi dan sewa pembiayaan.

The Group has several leases whereas the Group acts as lessee in respect of vehicles rental and acts as lessor in respect of rental of power engine. The Group evaluates whether significant risks and rewards of ownership of the leased assets are transferred based on PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases” which requires the Group to make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of asset.

Based on the review performed by the Group for the rental agreement power engine and vehicles, accordingly, the rent transactions were classified as operating lease and finance lease.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 360: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

69

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Kontinjensi Contingency

Grup saat ini terlibat dalam proses hukum tertentu. Estimasi kemungkinan biaya penyelesaian klaim ini telah dikembangkan melalui konsultasi dengan penasihat luar dan didasarkan pada analisis potensi hasil. Grup saat ini tidak yakin sidang ini akan berdampak material terhadap laporan keuangan Grup ini. Hal ini dimungkinkan, namun hasil operasi di masa depan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan dalam estimasi atau efektivitas strategi dalam melanjutkan sidang ini (Catatan 34).

The Group is currently involved in certain legal proceeding. The estimate of the probable costs for the resolution of this claim has been developed in consultation with outside counsel handling the defense in this matter and is based upon an analysis of potential results. The Group currently does not believe this proceeding will have a material effect on the Group’s financial statements. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates or in the effectiveness of the strategies relating to this proceeding (Note 34).

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan mengakibatkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment Losses of Trade Receivables

Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar AS$197.913.871 dan AS$157.289.657. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce the receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2012 and 2011 amounted to US$197,913,871 and US$157,289,657, respectively. Further details are disclosed in Note 7.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 361: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

70

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan

menggunakan metode garis lurus dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Sejak tanggal 1 Januari 2012, manajemen Entitas Anak tertentu mengestimasi masa manfaat ekonomis, khususnya untuk mesin, dengan metode durasi pemakaian agar mesin dapat disusutkan dengan imbang antara manfaat dan beban. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2l. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Grup pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar AS$584.130.566 dan AS$441.501.953. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Since January 1, 2012, management of certain Subsidiaries estimates the useful lives, specifically for the machineries, with the duration of use of the method for the machineries are appropriately depreciated considering both benefits derived and burdens incurred. Management estimates the useful lives of these fixed assets as disclosed in Note 2l. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s fixed assets as of December 31, 2012 and 2011 amounted to US$584,130,566 and US$441,501,953, respectively. Further details are disclosed in Note 11.

Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits

Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja karyawan Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakui sebagai penghasilan atau beban ketika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai tertinggi antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar dari aset program pada tanggal tersebut.

The determination of the Group’s obligations and cost for pension and liability for employee benefits is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date.

Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar

asumsi dan periode jangka panjang, liabilitas manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi.

Due to the complexity of the assessment, the basic assumptions and long-term periods, defined benefit liability is very sensitive to changes in assumptions.

Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi

tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan dapat mempengaruhi secara material liabilitas atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 362: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

71

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Pensiun dan Imbalan Kerja (lanjutan) Pension and Employee Benefits (continued) Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja jangka

panjang Grup pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar AS$12.872.763 dan AS$10.166.944. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 30.

The carrying amount of the Group’s long-term employee benefit liability as of December 31, 2012 and 2011 amounted to US$12,872,763 and US$10,166,944, respectively. Further details are disclosed in Note 30.

Pajak Penghasilan Income Tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam

menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 24.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 24.

Realisasi Aset Pajak Tangguhan Realization of Deferred Tax Assets

Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesar penghasilan kena pajak tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak pada periode pelaporan berikutnya.

The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods.

Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Nilai tercatat atas aset pajak tangguhan Grup pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar AS$18.726.072 dan AS$17.346.305. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 24e.

The forecast of taxable income is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The carrying amount of the Group’s deferred tax assets as of December 31, 2012 and 2011 amounted to US$18,726,072 and US$17,346,305, respectively. Further details are disclosed in Note 24e.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 363: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

72

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Realisasi Aset Pajak Tangguhan (lanjutan) Realization of Deferred Tax Assets (continued)

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal

yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits, together with future tax planning strategies.

Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan Uncertain Tax Exposure

Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan yang masih berlangsung. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.

In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income.

Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Grup membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan apakah liabilitas pajak atas manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.

In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine whether a tax liability of unrecognized tax benefit should be recognized.

Penyisihan Keusangan dan Penurunan Nilai

Persediaan Allowance for Inventory Obsolescence and Decline

in Value Penyisihan keusangan dan penurunan nilai

persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Grup sebelum penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai pasar pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar AS$46.029.050 dan AS$45.780.166. Penjelasan lebih rinci diungkapkan Catatan 9.

Allowance for inventory obsolescence and decline in value is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to sell. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Group’s inventories before allowance for inventory obsolescence and decline in market values as of December 31, 2012 and 2011 amounted to US$46,029,050 and US$45,780,166, respectively. Further details are disclosed in Note 9.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 364: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

73

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penentuan Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments

Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diperoleh dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model “discounted cash flow”. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.

When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the consolidated statement of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the “discounted cash flow” model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair values. The judgments include considerations of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.

Estimasi Cadangan Reserve Estimates

Cadangan merupakan estimasi jumlah batubara yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal dari wilayah kuasa pertambangan milik TIA, Mifa dan BEL (“Grup Pertambangan Batubara”). Grup Pertambangan Batubara menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam “Standar Nasional Indonesia”. Dalam memperkirakan cadangan batubara diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang.

Reserves are estimates of the quantity of coal that can be economically and legally extracted from TIA, Mifa and BEL’s (“Coal Mining Group”) mining authorization areas. The Coal Mining Group determines and reports its coal reserves under the principles incorporated in the “Standar Nasional Indonesia”. In order to estimate coal reserves, assumptions are required about a range of geological, technical and economic factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.

Penaksiran jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara mengharuskan ukuran, bentuk dan kedalaman batubara atau lahan ditentukan dengan menganalisa data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.

Estimating the quantity and/or calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined by analyzing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgments to interpret the data.

Karena asumsi-asumsi ekonomi yang digunakan dalam membuat estimasi cadangan berubah dari waktu ke waktu dan karena tambahan data geologis dihasilkan selama periode operasi, maka jumlah estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Grup Pertambangan Batubara dalam berbagai cara, di antaranya:

Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and because additional geological data are generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Coal Mining Group’s financial results and positions in a number of ways, including the following:

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 365: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

74

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Estimasi Cadangan (lanjutan) Reserve Estimates (continued)

- Penyusutan dan amortisasi yang dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dapat berubah jika biaya tersebut ditentukan berdasarkan basis unit produksi.

- Provisi untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup dapat berubah karena perubahan estimasi cadangan mempengaruhi ekspektasi atas saat atau biaya kegiatan-kegiatan tersebut.

- Depreciation and amortization charged in the consolidated statements of comprehensive income may change where such charges are determined on the units-of-production basis.

- Provision for environmental and reclamation

costs may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities.

Tambang Dalam Pengembangan Mines Under Construction

Kebijakan akuntansi Grup Pertambangan Batubara untuk biaya eksplorasi menyebabkan adanya beberapa biaya yang dikapitalisasi untuk suatu area of interest dimana biaya tersebut dianggap dapat dipulihkan melalui kegiatan eksploitasi di masa depan atau penjualan atau dimana kegiatan belum mencapai tahap yang memungkinkan penilaian yang wajar atas keberadaan cadangan. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu sehubungan peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya apakah operasi ekstraksi yang ekonomis dapat dilaksanakan. Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah biaya dikapitalisasi, kemungkinan kecil biaya dapat dipulihkan, maka biaya yang dikapitalisasi tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The Coal Mining Group’s accounting policy for exploration expenditure results in certain items of expenditure being capitalized for an area of interest where it is considered likely to be recoverable by future exploitation or sale or where the activities have not yet reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves. This policy requires management to make certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having capitalized the expenditure under the policy, a judgment is made that recovery of the expenditure is unlikely, the capitalized amount will be charged to the consolidated statement of comprehensive income.

Kegiatan pengembangan dimulai setelah dilakukan pengesahan proyek oleh tingkat manajemen yang berwenang. Manajemen melakukan pertimbangan untuk menentukan kapan suatu proyek layak dikembangkan secara ekonomis. Dalam melaksanakan pertimbangan tersebut, manajemen perlu membuat estimasi dan asumsi tertentu seperti yang dijelaskan di atas untuk biaya eksplorasi yang dikapitalisasi. Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah memulai kegiatan pengembangan, dinilai bahwa terdapat penurunan nilai aset pengembangan, jumlah penurunan nilai akan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.

Development activities commence after project sanctioning by the appropriate level of management. Judgment is applied by management in determining when a project is economically viable. In exercising this judgment, management is required to make certain estimates and assumptions similar to those described above for capitalized exploration expenditure. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having commenced the development activity, a judgment is made that a development asset is impaired, the appropriate amount will be charged to the consolidated statement of comprehensive income. Further details are disclosed in Note 12.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 366: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

75

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Provisi untuk Biaya Pengelolaan dan Reklamasi

Lingkungan Hidup Provision for Environmental and Reclamation

Costs

Kebijakan akuntansi Grup pertambangan batubara untuk pengakuan nilai provisi untuk biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup membutuhkan estimasi dan asumsi yang signifikan, seperti persyaratan hukum dan regulasi yang relevan, serta waktu, cakupan dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup. Ketidakpastian ini dapat menimbulkan perbedaan atas biaya aktual dimasa mendatang dengan jumlah yang dicadangkan saat ini. Pencadangan yang diakui untuk setiap lokasi ditinjau dan diperbarui secara berkala berdasarkan pada fakta dan keadaan pada saat itu. Saldo provisi ini dicatat sebagai bagian dari “Provisi untuk Kewajiban Restorasi Lingkungan” (Catatan 20).

The coal mining Group’s accounting policy for the recognition of provision for environmental and reclamation costs requires significant estimates and assumptions, such as requirements of the relevant legal and regulatory framework, and the timing, extent and costs of required environmental and reclamation activity. These uncertainties may result in future actual expenditure differing from the amounts currently provided. The provision recognized for each location is periodically reviewed and updated based on the facts and circumstances available at that time. The balance of the provision is recorded as part of “Provision for Environmental Restoration Obligation” (Note 20).

Biaya Pengupasan Tangguhan Deferred Stripping Costs

Grup Pertambangan Batubara menangguhkan biaya pengupasan tanah yang timbul selama tahap produksi operasinya. Perhitungan ini memerlukan pertimbangan dan estimasi seperti perkiraan jumlah bcm (bank cubic meter) lapisan tanah penutup yang akan dibuang sepanjang umur area pertambangan dan cadangan yang secara ekonomis dapat diekstrak. Perubahan pada umur dan desain tambang biasanya akan menghasilkan perubahan pada rasio pengupasan yang diharapkan (rasio lapisan tanah penutup terhadap cadangan mineral). Perubahan ini dicatat secara prospektif. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.

The Coal Mining Group defers advanced stripping costs incurred during the production stage of its operations. This calculation requires the use of judgments and estimates such as estimates of bcm (bank cubic meter) of overburden to be removed over the life of the mining area and economically recoverable reserves extracted as a result. Changes in a mine’s life and design will usually result in changes to the expected stripping ratio (overburden to mineral reserves ratio). These changes are accounted for prospectively. Further details are disclosed in Note 12.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 367: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

76

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Tanggal Mulai Produksi Production Start Date

Grup Pertambangan Batubara menilai kondisi setiap tambang dalam tahap pengembangan untuk menetapkan kapan suatu tambang dipindahkan ke tahap produksi yaitu saat dimana tambang tersebut secara substansial telah selesai dan sudah siap digunakan. Kriteria yang digunakan untuk menentukan tanggal mulai produksi didasarkan pada kondisi masing-masing tambang, seperti kompleksitas dan lokasi tambang yang dimaksud. Grup mempertimbangkan beberapa kriteria dalam menentukan kapan tahap produksi dapat dimulai dan mereklasifikasi nilai terkait dari “Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tambang Ditangguhkan Sehubungan dengan Area of Interest yang belum Mencapai Tahap Produksi Komersial” menjadi “Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tambang Ditangguhkan Sehubungan dengan Area of Interest yang telah Mencapai Tahap Produksi Komersial”.

The Coal Mining Group assesses the stage of each mine under development to determine when a mine moves into the production stage, being the time when the mine is substantially developed and ready for commercial production. The criteria used to assess the start date are determined based on the unique nature of each mine construction project, such as the complexity of a plant and its location. The Group considers various relevant criteria to assess when the production phase is considered to commence and all related amounts are reclassified from “Deferred Mining Exploration and Development Costs Related to Areas of Interest which have not yet Reached the Commercial Production Stage” to “Deferred Mining Exploration and Development Costs related to Areas of Interest which have Reached the Commercial Production Stage”.

Berikut beberapa kriteria yang digunakan, termasuk namun tidak terbatas: - Besaran belanja modal yang telah terjadi

dibandingkan dengan estimasi biaya konstruksi awal;

- Penyelesaian periode pengujian yang memadai atas tambang beserta peralatannya;

- Kemampuan untuk memproduksi hasil tambang dalam bentuk siap jual (dengan spesifikasi tertentu);

- Kemampuan untuk mempertahankan kesinambungan produksi.

Some of the criteria used will include, but are not limited to, the following: - Level of capital expenditure incurred

compared to the original construction cost estimates;

- Completion of a reasonable period of testing of the mine plant and equipment;

- Ability to produce metal in saleable form (within specifications);

- Ability to sustain ongoing production of metal.

Pada saat sebuah tambang dalam tahap

pengembangan/konstruksi dipindahkan ke tahap produksi, kapitalisasi biaya pengembangan tambang dihentikan dan biaya yang timbul dicatat sebagai bagian dari beban pokok penjualan dan pendapatan jasa, kecuali untuk biaya yang memenuhi kriteria untuk dikapitalisasi sehubungan dengan penambahan atau pengembangan properti pertambangan atau pengembangan cadangan tambang. Pada tahap ini penyusutan/amortisasi dimulai.

When a mine development/construction project moves into the production stage, the capitalization of certain mine development/construction costs ceases and costs are either regarded as forming part of the cost of goods sold and services, except for costs that qualify for capitalization relating to mining asset additions or improvements or mineable reserve development. It is also at this point that depreciation/amortization commences.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 368: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

77

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Impairment of Non-financial Assets Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset

atau unit penghasil kas (“UPK”) melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah transaksi wajar dari aset serupa atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi biaya pelepasan untuk menjual aset tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Perusahaan atau investasi signifikan di masa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.

An impairments exists when the carrying value of an asset or cash generating unit (“CGU”) exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The cash flows data are derived from budget for the next five years and do not include restructuring activities that the Company is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,

manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset non-keuangan.

As of December 31, 2012 and 2011, management believes that there is no event or change in circumstances that may indicate any impairment of non-financial assets value.

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN 4. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” yang menggantikan PSAK No. 10, “Transaksi dalam Mata Uang Asing”, PSAK No. 11, “Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing”, PSAK No. 52, “Mata Uang Pelaporan” dan ISAK No. 4, “Interpretasi atas Paragraf 20 PSAK No. 10 tentang Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs”.

Effective January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” which superseded PSAK No. 10, “Transactions in Foreign Currencies”, PSAK No. 11, “Translation on Financial Statements in Foreign Currencies, PSAK No. 52, “Reporting Currency” and ISAK No. 4, “Interpretation of Paragraph 20 PSAK No. 10 regarding Alternative Treatment Permitted for Foreign Exchange Differences”.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 369: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

78

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

4. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, yang sebelumnya disajikan dalam Rupiah Indonesia telah disajikan kembali dalam dolar Amerika Serikat (“AS$”). Untuk Perusahaan dan Entitas Anak yang mata uang fungsional dan mata uang penyajian dalam AS$, maka cara pengukurannya adalah sebagai berikut:

Accordingly, the Group’s consolidated financial statements as of December 31, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and for the year ended December 31, 2011, which were previously expressed in Indonesian Rupiah have been restated in United States dollar (“US$”). For the Company and Subsidiaries whose functional and presentation currency is the US$, the measurements are based on the following:

1. Aset dan liabilitas moneter disajikan kembali

dengan menggunakan kurs pada tanggal laporan posisi keuangan.

1. Monetary assets and liabilities were restated using the exchange rate on the statement of financial position date.

2. Aset dan liabilitas non-moneter serta modal

saham disajikan kembali dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi (kurs historis).

2. Non-monetary assets and liabilities and capital stock were restated using the exchange rate on the date of transaction (historical exchange rate).

3. Pendapatan dan beban disajikan kembali

dengan menggunakan kurs rata-rata, kecuali untuk beban penyusutan aset tetap dan amortisasi aset non-moneter yang disajikan kembali dengan menggunakan kurs historis aset yang bersangkutan.

3. Income and expense were restated using the average exchange rate, except for depreciation of fixed assets and amortization of non-monetary assets were restated using the historical exchange rates of the underlying assets.

4. Perbedaan yang timbul dari pengukuran

kembali di atas dicatat dalam saldo awal dari saldo laba.

4. The remeasurement differences from application of the above procedures are recorded in the beginning balance of retained earnings.

Sedangkan untuk Entitas Anak yang mata uang fungsionalnya bukan AS$, maka laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang penyajian AS$ dengan cara sebagai berikut:

While for subsidiaries whose the functional currency not in US$, the financial statements were translated to the presentation currency - US$ based on the following basis:

(a) aset dan liabilitas dijabarkan menggunakan

kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan;

(a) assets and liabilities are translated at the closing rate at the date of that statement of financial position;

(b) penghasilan dan beban untuk setiap laba rugi

komprehensif dijabarkan menggunakan kurs rata-rata; dan

(b) income and expenses for each statement of comprehensive income are translated at the average rates; and

(c) seluruh hasil dari selisih kurs diakui dalam

pendapatan komprehensif lain. (c) all resulting exchange difference are

recognized in other comprehensive income.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 370: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

79

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

4. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

Ikhtisar laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebelum pengukuran kembali dan penyajian kembali goodwill (Catatan 1c dan 41) adalah sebagai berikut:

Summary of the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and the consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2011 before remeasurement and restatement of goodwill (Notes 1c and 41) are as follows:

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 (dalam Jutaan Rupiah/ (dalam Jutaan Rupiah/ in Millions of Rupiah) in Millions of Rupiah)

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 1.668.670 433.039 Cash and cash equivalents Kas dan setara kas yang Restricted cash and cash dibatasi penggunaannya 186.577 7.626 equivalents Piutang usaha - neto 1.405.596 985.238 Trade receivables - net Piutang non-usaha 161.938 9.950 Non-trade receivables Jasa pertambangan dalam proses 173.613 223.634 Mining services in process Persediaan - neto 415.693 301.356 Inventories - net Uang muka 77.188 4.399 Advances Beban dibayar di muka 26.239 11.526 Prepaid expenses Pajak dibayar di muka 129.049 62.091 Prepaid taxes Aset lancar lainnya 24.048 67.335 Other current assets

TOTAL ASET LANCAR 4.268.611 2.106.194 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Penyertaan saham 59.780 59.919 Investment in shares of stock Aset pajak tangguhan 156.082 134.465 Deferred tax assets Aset tetap - neto 4.007.349 2.107.655 Fixed assets - net Taksiran tagihan pajak 307.172 388.039 Estimated claims for tax refund Goodwill 593.883 - Goodwill Biaya eksplorasi dan pengembangan Deferred mining exploration tambang ditangguhkan - neto 145.489 70.222 and development costs - net Aset tidak lancar lainnya 344.814 23.772 Other non-current assets

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 5.614.569 2.784.072 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

TOTAL ASET 9.883.180 4.890.266 TOTAL ASSETS

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 371: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

80

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

4. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 (dalam Jutaan Rupiah/ (dalam Jutaan Rupiah/ in Millions of Rupiah) in Millions of Rupiah)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank jangka pendek 493.852 292.208 Short-term bank loans Utang usaha 1.395.406 1.270.543 Trade payables Utang non-usaha 59.559 38.523 Non-trade payables Utang pajak 55.086 33.836 Taxes payable Beban akrual 231.911 282.130 Accrued expenses Uang muka pelanggan 29.442 20.831 Advances from customers Liabilitas jangka panjang yang Current maturities of jatuh tempo dalam satu tahun: long-term debts: Utang bank 470.526 131.813 Bank loans Utang sewa pembiayaan 399.039 289.201 Finance lease payables

TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 3.134.821 2.359.085 TOTAL CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas jangka panjang - setelah Long-term debts -

dikurangi bagian yang jatuh net of current tempo dalam satu tahun: maturities: Utang bank jangka panjang 2.831.156 715.785 Long-term bank loan Utang sewa pembiayaan 733.779 369.185 Finance lease payables Utang non-usaha - Pihak berelasi - 125.874 Non-trade payable - Related parties Liabilitas pajak tangguhan 33.766 - Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 92.194 67.939 Long-term employee benefit liability Utang non-usaha panjang - 56.435 Long-term trade payable Beban akrual - 35.361 Accrued expenses Uang muka pelanggan - Pihak berelasi 34.458 34.166 Advances from customers - Related party

TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 3.725.353 1.404.745 TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 6.860.174 3.763.830 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK: OF THE PARENT COMPANY Modal saham 1.376.583 412.880 Share capital Tambahan modal disetor - neto 1.273.719 - Additional paid-in capital - net Obligasi wajib konversi - 757.120 Mandatory convertible bonds Difference arising from restructuring Selisih nilai transaksi restrukturisasi transactions of entities entitas sepengendali (152.914) (152.914) under common control Saldo laba 525.038 109.298 Retained earnings

Sub-total 3.022.426 1.126.384 Sub-total Kepentingan non-pengendali 580 52 Non-controlling interest

TOTAL EKUITAS 3.023.006 1.126.436 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 9.883.180 4.890.266 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

ABM Investama - Annual Report2012

Page 372: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

81

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

4. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

2011

(dalam Jutaan Rupiah/ in Millions of Rupiah)

PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA 6.626.275 SALES AND SERVICES BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF GOODS SOLD DAN PENDAPATAN JASA (5.244.558) AND SERVICES

LABA BRUTO 1.381.717 GROSS PROFIT Beban penjualan, umum dan Selling, general and administrasi (718.953) administrative expenses Pendapatan operasi lainnya 70.864 Other operating income Beban operasi lainnya (77.606) Other operating expenses

LABA USAHA 656.022 INCOME FROM OPERATIONS Bagian laba neto entitas asosiasi 261 Equity in net income of an associated entity Pendapatan keuangan 23.743 Finance income Biaya keuangan (215.620) Finance charges

LABA SEBELUM INCOME BEFORE PAJAK PENGHASILAN 464.406 INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX EXPENSE Kini (39.375) Current Tangguhan (12.148) Deferred

Total beban pajak penghasilan (51.523) Total income tax expense

LABA TAHUN BERJALAN 412.883 INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA - OTHER COMPREHENSIVE INCOME

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME TAHUN BERJALAN 412.883 FOR THE YEAR

LABA PER SAHAM DASAR 192 BASIC EARNINGS PER SHARE

LABA PER SAHAM DILUSIAN 176 DILUTED EARNINGS PER SHARE

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 373: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

82

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Kas Cash on hand Rupiah 156.195 194.986 159.938 Rupiah Dolar Amerika Serikat 21.561 14.443 - United States dollar Mata uang asing lainnya 45 159 - Other foreign currencies __________

Sub-total 177.801 209.588 159.938 Sub-total __________

Pihak ketiga Third parties Bank Cash in banks Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6.231.821 10.713.673 5.718.162 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional PT Bank Internasional Indonesia Tbk 3.688.673 2.968.979 - IndonesiaTbk Citibank N.A., Indonesia 1.026.898 543.305 661.661 Citibank N.A., Indonesia PT Bank ANZ Panin 757.033 153.413 - PT Bank ANZ Panin PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 569.259 3.547.247 1.235.791 (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia 37.760 - - PT Bank ICBC Indonesia PT Bank DBS Indonesia 35.715 67.396 15.348 PT Bank DBS Indonesia Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank, Indonesia 35.064 235.976 57.835 Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk 23.856 1.066 - PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk 10.756 108.028 596.263 PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk 2.417 26.335 - PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain 8.533 4.685 1.112 Others

Dolar Amerika Serikat United States dollar PT Bank ANZ Panin 15.004.170 18.041.996 - PT Bank ANZ Panin PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 12.881.460 12.223.592 15.214.882 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia 4.017.247 - - PT Bank UOB Indonesia Citibank N.A., Indonesia 502.985 6.217.275 5.097.653 Citibank N.A., Indonesia PT Bank DBS Indonesia 355.097 13.938 131.465 PT Bank DBS Indonesia Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank, Indonesia 89.475 92.693 264.598 Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk 32.278 4.125 - PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Internasional PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 1.000.000 - IndonesiaTbk Euro Eropa European Euro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 22.757 - 18.831 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank, Indonesia 12.317 12.153 12.568 Indonesia Citibank N.A., Indonesia 4.311 60.114 18.240 Citibank N.A., Indonesia Lain-lain 36.600 73.260 9.866 Others

Sub-total 45.386.482 56.109.249 29.054.275 Sub-total

Deposito Berjangka Time deposits Rupiah Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk 17.063.082 21.576.253 9.663.552 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk 17.063.082 19.298.633 - PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 15.557.853 8.546.537 5.772.439 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 10.134.436 - - Nasional Tbk PT Bank Bukopin Tbk 1.054.809 2.426.114 - PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Internasional PT Bank Internasional Indonesia Tbk 209.119 19.298.633 - Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia 206.910 5.513.895 - PT Bank DBS Indonesia PT Bank UOB Indonesia - 19.298.633 - PT Bank UOB Indonesia PT Bank ICBC Indonesia - 19.298.633 - PT Bank ICBC Indonesia

ABM Investama - Annual Report2012

Page 374: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

83

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Deposito berjangka (lanjutan) Time deposits (continued) Rupiah (lanjutan) Rupiah (continued) PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 5.513.895 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk - 2.756.948 - PT Bank Central Asia Tbk Citibank N.A., Indonesia - 970.444 500.501 Citibank N.A., Indonesia PT Bank Syariah Mandiri - - 722.945 PT Bank Syariah Mandiri Dolar Amerika Serikat United States dollar PT Bank Internasional PT Bank Internasional Indonesia Tbk 1.400.000 1.500.000 - Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 200.000 200.000 199.979 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia - 1.500.000 - PT Bank UOB Indonesia Citibank N.A., Indonesia - - 1.089.979 Citibank N.A., Indonesia PT Bank Syariah Mandiri - - 1.000.000 PT Bank Syariah Mandiri

Sub-total 62.889.291 127.698.618 18.949.395 Sub-total

Total kas dan setara kas 108.453.574 184.017.455 48.163.608 Total cash and cash equivalents

Tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun

adalah sebagai berikut: The ranges of time deposit interest rates per

annum were as follows: 2012 2011 2010

Rupiah 2,00% - 8,25% 5,50% - 8,50% 5,30% - 7,00% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,25% - 3,00% 0,25% - 3,10% 0,25% - 1,91% United States dollar

6. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA 6. OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Deposito berjangka Time deposits PT Bank Internasional PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) 19.491.262 - - Indonesia Tbk (“BII”) Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Restricted cash in bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) 103.947 223.857 848.182 (“Mandiri”)

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Restricted time deposits PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) - 20.351.444 - PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)

Total 19.595.209 20.575.301 848.182 Total

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 375: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

84

6. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (lanjutan) 6. OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS (continued)

Tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun

adalah sebagai berikut: The ranges of time deposit interest rates per

annum were as follows: 2012 2011

Rupiah 5,50% - 6,25% - Rupiah Dolar Amerika Serikat 1,32% - 3,00% 1,00% - 2,90% United States dollar

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo deposito berjangka pada BII sebesar Rp100 miliar dan AS$9.150.000 (setara dengan AS$19.491.262) merupakan deposito berjangka lebih dari 3 bulan. Sampai dengan bulan Februari 2013, deposito berjangka sejumlah AS$6.150.000 telah dicairkan oleh Perusahaan.

As of December 31, 2012, the balance of time deposits in BII amounting to Rp100 billion and US$9,150,000 (equivalent to US$19,491,262) represent time deposits with maturity of more than 3 months. Until February 2013, time deposits amounting to US$6,150,000 have been withdrawn by the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo

kas yang dibatasi penggunaannya milik CKB pada Mandiri masing-masing sebesar Rp1,01 miliar (setara dengan AS$103.947) dan Rp2,03 miliar (setara dengan AS$223.857) merupakan uang muka pelanggan dari PT Trakindo Utama dan PT Chakra Jawara, seluruhnya pihak berelasi, yang khusus digunakan untuk pembayaran surat keterangan fiskal (tax clearance) sehubungan dengan proses pengeluaran barang di pelabuhan.

As of December 31, 2012 and 2011, the balances of the restricted cash in Mandiri of CKB amounting to Rp1.01 billion (equivalent to US$103,947) and Rp2.03 billion (equivalent to US$223,857), respectively, are related to deposits from PT Trakindo Utama and PT Chakra Jawara, all are related parties, which are solely for the payments of tax clearance in connection with the goods handling activities in ports.

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada DBS sebesar AS$17.881.444 dan AS$2.470.000 pada tanggal 31 Desember 2011 sehubungan dengan perjanjian pinjaman gabungan antara SS/PT Eramas Persada Energy dengan DBS dan untuk penerbitan uncommitted import letter of credit (“L/C”) untuk pembelian aset tetap.

The restricted time deposits in DBS amounting to US$17,881,444 and US$2,470,000 as of December 31, 2011 are related to the joint borrowing loan agreement between SS/PT Eramas Persada Energy and DBS, and for the issuance of uncommited import letter of credit (“L/C”) for the purchase of fixed assets.

7. PIUTANG USAHA 7. TRADE RECEIVABLES 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Piutang usaha Trade receivables Pihak ketiga 183.292.020 136.755.181 106.163.921 Third parties Penyisihan kerugian penurunan nilai (3.085.473) (2.283.550) (4.046.025) Allowance for impairment losses

Neto 180.206.547 134.471.631 102.117.896 Net Pihak berelasi (Catatan 31) 14.621.851 20.534.476 7.462.574 Related parties (Note 31)

Piutang usaha - neto 194.828.398 155.006.107 109.580.470 Trade receivables - net

ABM Investama - Annual Report2012

Page 376: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

85

7. PIUTANG USAHA (lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (continued) Rincian piutang usaha pihak ketiga berdasarkan

pelanggan adalah sebagai berikut: The details of trade receivables from third parties

based on customers are as follows:

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Pihak ketiga Third parties PT Riau Bara Harum 29.490.229 216.412 - PT Riau Bara Harum PT Titan Wjaya 26.683.403 2.840.218 - PT Titan Wijaya PT Rinjani Kertanegara 22.307.208 - - PT Rinjani Kertanegara PT PLN (Persero) 16.609.900 20.866.674 16.239.017 PT PLN (Persero) PT Mahakam Sumber Jaya 14.266.735 12.951.842 14.449.890 PT Mahakam Sumber Jaya PT Arutmin Indonesia 8.327.342 17.851.566 7.167.095 PT Arutmin Indonesia PT Tunas Muda Jaya 4.593.892 - - PT Tunas Muda Jaya PT Kaltim Batu Manunggal 1.676.269 6.762.036 4.732.733 PT Kaltim Batu Manunggal PT Multi Harapan Utama - 26.403.621 7.041.597 PT Multi Harapan Utama PT Tanito Harum - 54.990 2.306.839 PT Tanito Harum Lain-lain 59.337.042 48.807.822 54.226.750 Others

Total 183.292.020 136.755.181 106.163.921 Total

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Details of trade receivables based on currencies are as follows:

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012 As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Dolar Amerika Serikat 156.761.204 113.883.561 89.839.284 United States dollar Rupiah 41.152.663 43.405.949 23.608.164 Rupiah Mata uang asing lainnya 4 147 179.047 Other foreign currencies

Total 197.913.871 157.289.657 113.626.495 Total Penyisihan kerugian penurunan nilai (3.085.473) (2.283.550) (4.046.025) Allowance for impairment losses

Piutang usaha - neto 194.828.398 155.006.107 109.580.470 Trade receivables - net

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 377: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

86

7. PIUTANG USAHA (lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (continued) Analisis umur piutang usaha adalah sebagai

berikut: The aging analysis of trade receivables is as

follows: 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Belum jatuh tempo 97.677.163 127.083.150 58.892.559 Current Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 sampai 30 hari 26.417.116 3.342.523 27.104.215 1 to 30 days 31 sampai 60 hari 25.543.501 14.599.250 8.536.425 31 to 60 days 61 sampai 90 hari 11.610.696 1.797.861 2.695.028 61 to 90 days Lebih dari 90 hari 36.665.395 10.466.873 16.398.268 More than 90 days

Total 197.913.871 157.289.657 113.626.495 Total Penyisihan kerugian penurunan nilai (3.085.473) (2.283.550) (4.046.025) Allowance for impairment losses

Piutang usaha - neto 194.828.398 155.006.107 109.580.470 Trade receivables - net

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai

piutang usaha adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for impairment

losses of trade receivable are as follows: Individual/Individual Kolektif/Collective 2012

Saldo awal 2.283.550 - 2.283.550 Beginning balance Penyisihan selama tahun berjalan 946.576 - 946.576 Provision during the year Pemulihan penyisihan (17.129) - (17.129) Recovery of allowance Penghapusan - - - Write-off Selisih penjabaran (127.524) - (127.524) Translation difference

Saldo akhir 3.085.473 - 3.085.473 Ending Balance

Individual/Individual Kolektif/Collective 2011

Saldo awal 4.046.025 - 4.046.025 Beginning balance Penyisihan selama tahun berjalan 338.651 - 338.651 Provision during the year Pemulihan penyisihan (1.632.881) - (1.632.881) Recovery of allowance Penghapusan (423.029) - (423.029) Write-off Selisih penjabaran (45.216) - (45.216) Translation difference

Saldo akhir 2.283.550 - 2.283.550 Ending Balance

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan

akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir setiap tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Based on the review of the status of the individual receivables at the end of each year, the Group’s management is of the opinion that the allowance for impairment losses of receivables is adequate to cover any loss from uncollectible accounts.

Piutang usaha milik SS, SSB, CK dan TIA pada

tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 digunakan sebagai jaminan atas utang bank masing-masing Entitas Anak tersebut (Catatan 15 dan 17).

Trade receivables owned by SS, SSB, CK, and TIA as of December 31, 2012 and 2011 were pledged as collateral for their respective loans payable (Notes 15 and 17).

ABM Investama - Annual Report2012

Page 378: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

87

8. JASA PERTAMBANGAN DALAM PROSES 8. MINING SERVICES IN PROCESS 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Pelanggan: Customers: PT Arutmin Indonesia 16.990.685 17.058.939 24.780.958 PT Arutmin Indonesia Lain-lain 6.801.596 2.279.405 688.481 Others

Total jasa pertambangan dalam proses 23.792.281 19.338.344 25.469.439 Total mining services in process

Akun ini terdiri atas biaya pengupasan tanah

tambang, penambangan batubara, dan pengangkutan batubara dalam penyediaan jasa pertambangan, kepada PT Arutmin Indonesia dan pelanggan lainnya, yang masih dalam pelaksanaan dan akan ditagihkan seluruhnya pada saat batubara tiba di pelabuhan.

This account pertains to costs incurred for overburden works, coal extraction and coal hauling in the providing of mining services to PT Arutmin Indonesia and other customers, which are still ongoing and will be fully claimed when the coal products arrive at the port.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan

jasa pertambangan dalam proses, manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian tidak diperlukan.

Based on the review of the condition of mining services in process, management is of the opinion that no allowance for losses is required.

9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Bahan baku dan barang setengah Raw materials and semi-finished jadi 18.268.008 16.787.824 11.052.661 goods Barang dalam proses 13.065.205 15.023.629 10.970.244 Work in process Suku cadang 10.362.667 7.726.939 8.046.688 Spare parts Barang jadi 4.214.586 6.110.512 3.592.847 Finished goods Lain-lain 118.584 131.262 45.440 Others

Total 46.029.050 45.780.166 33.707.880 Total Penyisihan keusangan dan Allowance for inventory obsolescence penurunan nilai persediaan (67.190) (87.981) (253.215) and decline in value

Persediaan - neto 45.961.860 45.692.185 33.454.665 Inventories - net

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 379: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

88

9. PERSEDIAAN (lanjutan) 9. INVENTORIES (continued)

Perubahan penyisihan keusangan dan penurunan nilai persediaan sebagai berikut:

The changes in the allowance for inventory obsolescence and decline in value are as follows:

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Saldo awal 87.981 253.215 605.748 Beginning balance Penyisihan selama tahun berjalan 42.944 367.387 154.465 Provision during the year Pemulihan penyisihan (58.724) (532.881) (530.543) Reversal of provision Selisih penjabaran (5.011) 260 23.545 Translation difference

Saldo akhir 67.190 87.981 253.215 Ending balance

Pemulihan penyisihan terjadi karena persediaan

usang tersebut telah digunakan dan dijual. Reversal of provision due to the obsolescence

inventories already used and sold.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada setiap akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan keusangan dan penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian penurunan nilai dan kerugian yang mungkin timbul dari persediaan yang lambat pergerakannya.

Based on the review of the condition of inventories at the end of each year, the Group’s management is of the opinion that the allowance for inventory obsolescence and decline in value is adequate to cover possible losses that may arise from non-recoverability of slow-moving inventories.

Pada tanggal 31 Desember 2012, persediaan milik

Entitas Anak dilindungi asuransi oleh PT Asuransi AXA Indonesia dan PT Asuransi MSIG Indonesia, kesemuanya adalah pihak ketiga, yang bertindak sebagai co-insurers, terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan perjanjian asuransi bersama PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”) sebesar AS$27.589.317. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.

As of December 31, 2012, the inventories of Subsidiaries are covered by insurance with PT Asuransi AXA Indonesia and PT Asuransi MSIG Indonesia, all third parties, as co-insurers, against losses from fire and other risks under insurance agreement with PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”) totaling US$27,589,317. The Group’s management believes that the above coverage is sufficient to cover possible losses arising from those risks.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, persediaan milik CK, SS dan TIA digunakan sebagai jaminan atas utang bank masing-masing Entitas Anak tersebut (Catatan 15 dan 17).

As of December 31, 2012 and 2011, inventories owned by CK, SS and TIA were pledged as collateral for their respective loans payable (Notes 15 and 17).

ABM Investama - Annual Report2012

Page 380: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

89

10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 10. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANIES 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Metode ekuitas: Equity method: PT Meppo-Gen PT Meppo-Gen (dahulu PT Metaepsi Pejebe (formerly PT Metaepsi Pejebe Power Generation) 6.689.192 - 6.619.840 Power Generation) Kerjasama Operasi dengan Joint Operation with PT Jaya Dinamika PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JOA”) 52.559 189.677 - Geohidroenergi (“JOA”) Tersedia untuk dijual: Available-for-sale: PT Meppo-Gen - 6.592.385 - PT Meppo-Gen PT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing (“CSUL”) - - 44.489 Leasing (“CSUL”)

Total 6.741.751 6.782.062 6.664.329 Total

Meppo-Gen Meppo-Gen

Pada tanggal 24 November 2010, SS mengakuisisi 27.900 saham Meppo-Gen (dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham) dari PT Widjaja Tunggal Sejahtera sebesar AS$6.500.000, yang mewakili 20% kepemilikan saham di Meppo-Gen. Pada tanggal 31 Oktober 2011, investasi SS pada Meppo-Gen terdilusi menjadi 12% sehubungan dengan konversi pinjaman ke modal berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Meppo-Gen tanggal 26 Oktober 2011. Oleh karena itu, SS telah menghentikan pencatatan dengan menggunakan metode ekuitas dan mencatat investasinya sebagai aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sejak tanggal tersebut di atas.

On November 24, 2010, SS acquired 27,900 shares (at par value of Rp1,000,000 per share) of Meppo-Gen from PT Widjaja Tunggal Sejahtera for US$6,500,000, representing 20% equity ownership in Meppo-Gen. On October 31, 2011, SS’s investment in Meppo-Gen was diluted to 12% related to the convertion of convertible loans to equity based on the Minutes of Extraordinary Shareholders’ General Meeting of Meppo-Gen on October 26, 2011. Consequently, SS has discontinued the use of the equity method and has accounted for the investment as financial asset in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) from that date.

Pada tanggal 29 Oktober 2012, berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Meppo-Gen, para pemegang saham sepakat untuk melakukan pembatalan atas konversi pinjaman ke modal. Oleh karena itu, SS melakukan pencatatan dengan menggunakan metode ekuitas kembali sejak tahun 2012.

On October 29, 2012, based on the Minutes of Extraordinary Shareholders’ General Meeting of Meppo-Gen, the shareholders of agreed to cancel the convertion of their convertible loans to shares equity. Consequently, SS has started the use of the equity method since 2012.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 381: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

90

10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANY (continued)

JOA JOA

Pada tanggal 1 Oktober 2010, SS menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasi Bersama (“JOA”) dengan PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) yang dibuat dengan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting S.H., Sp.N., No. 1 tanggal 1 Oktober 2010 untuk pengembangan Pembangkit Listrik Minihidro dalam satu program yang meliputi maksimum 10 sub-proyek (dengan kapasitas maksimal 10 MW untuk masing-masing sub-proyek) di Indonesia Timur. Selanjutnya, SS dan JDG juga akan melakukan perjanjian pemegang saham dimana dinyatakan bahwa JOA merupakan dasar kerjasama antara SS dan JDG dalam mengembangkan proyek pembangkit listrik minihidro, yang dimulai dari Joint Operation yakni tahap pra pengembangan hingga berlanjut ke tahap Joint Venture yakni pembentukan perseroan terbatas dengan nama PT Nagata Dinamika. PT Nagata Dinamika didirikan oleh SS dan JDG dengan Akta Notaris Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., No. 9 tanggal 18 Januari 2012 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 17 April 2012.

On October 1, 2010, SS entered into a Joint Operation Agreement (“JOA”) with PT Jaya Dinamika Geohidroenergi (“JDG”) by Notarial Deed No. 1 dated October 1, 2010, Notary Mohammad Dalwan Ginting S.H., Sp.N., for the development of a Minihydro Power Plant under a program covering up to a maximum of 10 sub-projects (with maximum capacity of 10 MW for each sub-project) in East Indonesia. Furthermore, SS and JDG also entered into an agreement of shareholders whereby it is stated that the JOA is the basis of cooperation between SS and JDG in developing mini hydro power plant projects, which started from the Joint Operation, from pre-development stage to the Joint Venture stage, which is the establishment of a company named PT Nagata Dinamika. PT Nagata Dinamika was established by SS and JDG under Notarial Deed No. 9 dated January 18, 2012 of Mohammad Dalwan Ginting, S.H., Sp.N., and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU-19617.AH.01.01.Tahun 2012 dated April 17, 2012.

Bagian Grup atas aset dan liabilitas dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:

The Group’s share of the assets and liabilities of associate are as follows:

2012 2011

Jumlah aset 17.098.178 8.277.291 Total assets Jumlah liabilitas 14.542.709 5.278.893 Total liabilities

Bagian Grup atas hasil usaha dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:

The Group’s share of the results of associate are as follows:

2012 2011

Laba tahun berjalan 94.174 39.348 Income for the year

CSUL CSUL

SS mengakuisisi 40 saham CSUL pada nilai nominal Rp10 juta per saham (setara dengan AS$1.112) pada tanggal 24 Oktober 1996. Akuisisi tersebut mewakili 0,45% kepemilikan saham.

SS acquired 40 shares at par value of Rp10 million per share (equivalent to US$1,112) on October 24, 1996. The acquisition represented share ownership of 0.45%.

Pada tanggal 24 Juni 2011, SS menjual semua penyertaan saham di CSUL kepada PT Mahadana Dasha Utama (“MDU”), pihak berelasi, sebesar Rp1 miliar.

On June 24, 2011, SS sold all its investment in CSUL to PT Mahadana Dasha Utama (“MDU”), a related party, for Rp1 billion.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 382: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

91

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS 31 Desember 2012/December 31, 2012

Saldo dari Entitas Anak pada tanggal akuisisi/ Selisih Saldo Saldo awal/ Balance from Translasi/ Akhir/ Beginning Subsidiary at Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Translation Ending balances Acquisition Date Additions Deductions Reclassifications Difference Balances

Biaya perolehan Acquisition cost Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 9.484.273 155.712 1.986.710 - - (699.621) 10.927.074 Land Jalan dan infrastruktur 6.828.413 - 3.406.417 - 14.797.710 (4.955) 25.027.585 Road and infrastructure Bangunan dan prasarana 27.552.149 1.805.972 4.289.857 - 10.690.679 (3.245.422) 41.093.235 Building and improvements Perlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures and peralatan kantor 12.956.196 - 10.598.928 489.138 196.092 (654.145) 22.607.933 equipment Kendaraan 7.053.339 - 758.217 576.548 342.060 (234.343) 7.342.725 Vehicles Kapal 12.880.880 - 335.124 - 24.141.780 (573.702) 36.784.082 Vessels Mesin dan peralatan 297.550.575 7.259.229 86.707.226 12.532.534 72.803.219 (20.044.128) 431.743.587 Machineries and equipment

Sub-total 374.305.825 9.220.913 108.082.479 13.598.220 122.971.540 (25.456.316) 575.526.221 Sub-total

Aset dalam penyelesaian 85.659.065 - 79.461.093 788.791 (102.058.941) 436.791 62.709.217 Construction in progress

Uang muka pembelian Advances for purchase kapal 7.077.238 - 35.431.982 - (30.291.201) - 12.218.019 of vessels

Sewa pembiayaan Finance lease Perlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures and peralatan kantor - - - - 15.054.564 - 15.054.564 equipment Kendaraan 5.537.741 - 2.191.038 - (322.238) (359.149) 7.047.392 Vehicles Mesin dan peralatan 213.313.592 - 56.735.835 - (12.425.591) (3.059.554) 254.564.282 Machineries and equipment Aset dalam penyelesaian - Construction in progress - mesin dan peralatan 745.463 - - - 7.071.867 (1.353.916) 6.463.414 machineries and equipment

Sub-total 219.596.796 - 58.926.873 - 9.378.602 (4.772.619) 283.129.652 Sub-total

Total biaya perolehan 686.638.924 9.220.913 281.902.427 14.387.011 - (29.792.144) 933.583.109 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership Jalan dan infrastruktur 1.023.172 - 1.998.175 - - (3.167) 3.018.180 Road and infrastructure Bangunan dan prasarana 3.810.347 331.512 2.315.697 - - (236.809) 6.220.747 Building and improvements Perlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures peralatan kantor 5.403.242 - 5.124.880 374.155 61.167 (256.898) 9.958.236 and equipment Kendaraan 4.567.420 - 545.781 492.446 224.937 (172.818) 4.672.874 Vehicles Kapal 1.824.587 - 2.108.330 - - (20.043) 3.912.874 Vessels Mesin dan peralatan 141.691.821 1.347.992 52.891.066 9.918.168 (12.991.240) (5.650.917) 167.370.554 Machineries and equipment

Sub-total 158.320.589 1.679.504 64.983.929 10.784.769 (12.705.136) (6.340.652) 195.153.465 Sub-total

Sewa pembiayaan Finance lease Perlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures peralatan kantor - - 1.354.729 - (46.235) - 1.308.494 and equipment Kendaraan 1.346.640 - 1.368.736 - (224.937) (31.605) 2.458.834 Vehicles Mesin dan peralatan 85.469.742 - 53.927.598 - 12.976.308 (1.841.898) 150.531.750 Machineries and equipment

Sub-total 86.816.382 - 56.651.063 - 12.705.136 (1.873.503) 154.299.078 Sub-total

Total akumulasi penyusutan 245.136.971 1.679.504 121.634.992 10.784.769 - (8.214.155) 349.452.543 Total accumulated depreciation

Nilai tercatat 441.501.953 584.130.566 Carrying amount

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 383: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

92

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

31 Desember 2011/December 31, 2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/As Restated - Note 4

Selisih Saldo

Saldo Awal/ Translasi/ Akhir/

Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Translation Ending

Balances Additions Deductions Reclassifications Difference Balances

Biaya perolehan Acquisition cost Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 3.345.133 6.160.907 - - (21.767) 9.484.273 Land Jalan dan infrastruktur 4.128.094 2.700.319 - - - 6.828.413 Road and infrastructure Bangunan dan prasarana 13.576.971 7.073.173 762.813 7.749.290 (84.472) 27.552.149 Building and improvements Perlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures and peralatan kantor 6.579.879 5.973.213* 94.437 510.465 (12.924) 12.956.196 equipment Kendaraan 4.802.953 1.624.030* 305.717 937.402 (5.329) 7.053.339 Vehicles Kapal 5.708.087 22.626 - 7.150.167 - 12.880.880 Vessels Mesin dan peralatan 197.239.225 81.559.521* 19.628.397 39.420.603 (1.040.377) 297.550.575 Machineries and equipment

Sub-total 235.380.342 105.113.789 20.791.364 55.767.927 (1.164.869) 374.305.825 Sub-total

Aset dalam penyelesaian 16.648.671 72.997.884 - (3.351.010) (636.480) 85.659.065 Construction in progress

Uang muka pembelian kapal 1.725.891 9.577.068 - (4.225.721) - 7.077.238 Advances for purchase of vessels

Sewa pembiayaan Finance lease Perlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures and peralatan kantor 58.500 - - (58.500) - - equipment Kendaraan 3.067.378 3.378.400 - (898.156) (9.881) 5.537.741 Vehicles Mesin dan peralatan 174.303.557 86.785.407 - (47.234.540) (540.832) 213.313.592 Machineries and equipment Aset dalam penyelesaian - Construction in progress - mesin dan peralatan 556.992 193.201 - - (4.730) 745.463 machineries and equipment

Sub-total 177.986.427 90.357.008 - (48.191.196) (555.443) 219.596.796 Sub-total

Total biaya perolehan 431.741.331 278.045.749 20.791.364 - (2.356.792) 686.638.924 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership Jalan dan infrastruktur 879.363 143.809 - - - 1.023.172 Road and infrastructure Bangunan dan prasarana 3.126.905 1.252.085 524.620 - (44.023) 3.810.347 Building and improvements Perlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures peralatan kantor 3.792.877 1.661.497* 55.616 25.123 (20.639) 5.403.242 and equipment Kendaraan 3.729.163 542.340* 272.480 574.925 (6.528) 4.567.420 Vehicles Kapal 1.178.945 645.642 - - - 1.824.587 Vessels Mesin dan peralatan 103.869.960 28.614.965* 16.864.161 27.243.543 (1.172.486) 141.691.821 Machineries and equipment

Sub-total 116.577.213 32.860.338 17.716.877 27.843.591 (1.243.676) 158.320.589 Sub-total

Sewa pembiayaan Finance lease Perlengkapan, perabot dan Office furniture, fixtures peralatan kantor 24.984 - - (24.984) - - and equipment Kendaraan 1.084.716 834.596 - (562.526) (10.146) 1.346.640 Vehicles Mesin dan peralatan 85.710.834 27.584.162 - (27.256.081) (569.173) 85.469.742 Machineries and equipment

Sub-total 86.820.534 28.418.758 - (27.843.591) (579.319) 86.816.382 Sub-total

Total akumulasi penyusutan 203.397.747 61.279.096 17.716.877 - (1.822.995) 245.136.971 Total accumulated depreciation

Nilai tercatat 228.343.584 441.501.953 Carrying amount

* termasuk saldo awal dari entitas anak baru yang terdiri dari biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar AS$155.095 dan AS$101.987 (Catatan 1c)/including beginning balances of new subsidiaries, which consist of acquisition cost and accumulated depreciation totaling US$155,095 and US$101,987, respectively (Note 1c)

ABM Investama - Annual Report2012

Page 384: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

93

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai

berikut: The details of gain on sales of fixed assets are as

follows:

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ As Restated - 2012 Note 4

Hasil penjualan aset tetap 3.837.314 6.091.684 Proceeds from sales of fixed assets Nilai tercatat aset tetap (2.731.336) (3.074.487) Carrying amount of fixed assets

Laba penjualan aset tetap - neto 1.105.978 3.017.197 Gain on sale of fixed assets - net

Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Gain on sales of fixed assets is presented as part of “Other Operating Income” in the consolidated statements of comprehensive income.

Rincian penghapusan aset tetap dan klaim

kerusakan kepada perusahaan asuransi adalah sebagai berikut:

The details of written-off of fixed assets and damage claim to insurance company are as follows:

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ As Restated - 2012 Note 4

Klaim kerusakan kepada perusahaan asuransi 785.580 - Damage claim to insurance company Penghapusan aset tetap 85.326 - Written-off of fixed assets

Total 870.906 - Total

Aset tetap dalam penyelesaian Constructions in-progress

Aset tetap dalam penyelesaian terdiri dari: Constructions in-progress consist of the following: Persentase Perkiraan Waktu Penyelesaian/ Penyelesaian/ Percentage of Nilai Tercatat/ Estimated Time of 31 Desember 2012 Completion Carrying Value Completion December 31, 2012

April - September 2013/ Bangunan dan prasarana 72% 26.817.159 April - September 2013 Building and improvements Maret - Juni 2013/ Mesin dan peralatan 88% 35.867.247 March - June 2013 Machineries and equipment Perabot dan peralatan kantor 98% 24.811 Januari 2013/January 2013 Office furniture and fixtures

Total 62.709.217 Total

31 Desember 2011 December 31, 2011

Mei - September 2012/ Bangunan dan prasarana 96% 20.804.532 May - September 2012 Building and improvements Januari - Juni 2012/ Mesin dan peralatan 94% 64.723.411 January - June 2012 Machineries and equipment Perabot dan peralatan kantor 79% 131.122 Juni 2012/June 2012 Office furniture and fixtures

Total 85.659.065 Total

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 385: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

94

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak terdapat

hambatan yang signifikan dalam penyelesaian aset dalam penyelesaian di atas.

There are no significant obstacles to the completion of the construction in progress as of December 31, 2012.

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Allocation of depreciation expense is as follows:

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ As Restated - 2012 Note 4

Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa 118.157.919 58.945.863 Cost of goods sold and services

Beban penjualan, umum dan Selling, general and administrative administrasi 3.477.073 2.231.246 expenses

Total 121.634.992 61.177.109 Total

Uang muka pembelian kapal merupakan pembayaran uang muka atas kontrak pembelian empat Landing Craft Tank (“LCT”) dan dua Self Propeller Barge (“SPB”). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, pembayaran uang muka mencerminkan 77% dari total nilai kontrak.

The advances for purchase of vessels represent the advance payments under contracts to purchase four Landing Craft Tank (“LCT”) and two Self Propelller Barge (“SPB”). As of December 31, 2012, the advance payments represent 77% of the total contract.

Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup

mengasuransikan aset tetapnya, kecuali tanah, terhadap kerugian dari kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan Rp81,64 miliar (setara dengan AS$8.442.210) dan AS$656.515.345 dengan, antara lain, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, PT QBE Pool, PT Asuransi Indrapura dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, semuanya pihak ketiga, sebagai co-insurers. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.

As of December 31, 2012, the Group has insured its fixed assets, except land, against losses from fire and other risk under blanket policies with a total insurance coverage of Rp81.64 billion (equivalent to US$8,442,210) and US$656,515,345, with, among others, PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, PT QBE Pool, PT Asuransi Indrapura and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, all third parties, as co-insurers. In management’s opinion, the insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.

Entitas Anak tertentu (SSB, SS dan CKB) memiliki 16 “Hak Guna Bangunan” (“HGB”) yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2014 sampai 2041. Manajemen berpendapat HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.

Certain Subsidiaries (SSB, SS and CKB) have 16 parcels of land with “Rights to Build and Use the Building” (“HGB”), which will expire on various dates from year 2014 up to 2041. Management is of the opinion that the landrights can be extended on their respective expiration dates.

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam aset

dalam penyelesaian adalah sebesar AS$1.269.996 dan AS$1.855.702 masing-masing pada tahun 2012 dan 2011, sedangkan biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam uang muka pembelian kapal adalah sebesar AS$68.786 dan AS$44.299 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

The borrowing costs capitalized to construction in progress amounted to US$1,269,996 and US$1,855,702 in 2012 and 2011, respectively, while, the borrowing costs capitalized to advances for purchase of vessels amounted to US$68,786 and US$44,299 for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 386: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

95

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset tetap milik CK, CKB, SS, TIA, ATR dan EAS digunakan sebagai jaminan atas utang bank masing-masing Entitas Anak tersebut (Catatan 15 dan 17).

As of December 31, 2012 and 2011, fixed assets owned by CK, CKB, SS, TIA, ATR and EAS are pledged as collateral for their respective loans payable (Notes 15 and 17).

Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Grup, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Based on the assessment of the Group’s management, there were no events or changes in circumstances which may indicate impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2012 and 2011.

12. PROPERTI PERTAMBANGAN 12. MINING PROPERTIES

Properti

Biaya Pertambangan Pengupasan dari Kombinasi Tambang dalam Tanah yang Bisnis/ Pengembangan/ Tambang pada Ditangguhkan/ Mining Properties Mines Under Tahap Produksi Deferred from Business Jumlah/ Construction Producing Mines Stripping Cost Combination Total

Nilai tercatat pada tanggal 1 Januari 2010 disajikan kembali Cost as of January 1, 2010 - (Catatan 41) 6.094.929 594.891 - - 6.689.820 as restated (Note 41) Penambahan tahun berjalan 1.094.870 - - - 1.094.870 Addition during the year

Nilai tercatat pada tanggal Cost as of January 1, 2011/ 1 Januari 2011/31 Desember 2010- December 31, 2010 - as restated dlsajikan kembali (Catatan 41) 7.189.799 594.891 - - 7.784.690 (Note 41) Penambahan tahun berjalan 6.496.058 - 20.285.809 69.180.188 95.962.055 Addition during the year Ditransfer ke Tambang pada Tahap Produksi (1.929.063) 1.929.063 - - - Transfer to Producing Mines Eliminasi - - (1.700.430) - (1.700.430) Elimination Saldo awal entitas anak pada Beginning balance of subsidiaries tanggal akuisisi (Catatan 1c) 1.773.682 678.444 - - 2.452.126 at acquisition date (Note 1c)

Nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2011 - disajikan Cost as of December 31, 2011 kembali (Catatan 41) 13.530.476 3.202.398 18.585.379 69.180.188 104.498.441 as restated (Note 41) Penambahan tahun berjalan 8.001.525 - 441.408 - 8.442.933 Addition during the year Eliminasi - - 145.888 - 145.888 Elimination

Nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2012 21.532.001 3.202.398 19.172.675 69.180.188 113.087.262 Cost as of December 31, 2012

Akumulasi amortisasi pada tanggal Accumulated amortization as of 1 Januari 2010 - disajikan kembali - (30.570) - - (30.570) January 1, 2010 - as restated (Catatan 41) (Note 41) Amortisasi tahun berjalan - (269.656) - - (269.656) Amortization during the year

Accumulated amortization as of Akumulasi amortisasi pada tanggal January 1, 2011/ 1 Januari 2011/31 Desember 2010 - December 31, 2010 - as restated disajikan kembali (Catatan 41) - (300.226) - - (300.226) (Note 41) Amortisasi tahun berjalan Amortization during the year (Catatan 28) - (344.653) - - (344.653) (Note 28)

Saldo awal Entitas Anak pada Beginning balance of subsidiaries tanggal akuisisi (Catatan 1c) - (97.638) - - (97.638) at acquisition date (Note 1c)

Akumulasi amortisasi pada tanggal Accumulated amortization as of 31 Desember 2011 December 31, 2011 - disajikan kembali (Catatan 41) - (742.517) - - (742.517) - as restated (Note 41) Amortisasi tahun berjalan Amortization during the year (Catatan 28) - (557.244) - (63.606) (620.850) (Note 28)

Akumulasi amortisasi pada tanggal Accumulated amortization as of 31 Desember 2012 - (1.299.761) - (63.606) (1.363.367) December 31, 2012

Nilai buku pada tanggal Net book value as of January 1, 2011/ 1 Januari 2011/31 Desember 2010 - December 31, 2010 - as restated disajikan kembali (Catatan 41) 7.189.799 294.665 - - 7.484.464 (Note 41)

Nilai buku pada tanggal 31 Desember 2011 - Net book value as of December 31, 2011 disajikan kembali (Catatan 41) 13.530.476 2.459.881 18.585.379 69.180.188 103.755.924 - as restated (Note 41)

Nilai buku neto pada tanggal 31 Desember 2012 21.532.001 1.902.637 19.172.675 69.116.582 111.723.895 Net book value as of December 31, 2012

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 387: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

96

12. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan) 12. MINING PROPERTIES (continued)

Biaya Pengupasan Tangguhan Deferred Stripping Costs

Biaya pengupasan tangguhan akan dibebankan

sebagai biaya produksi untuk daerah dimana rasio rata-rata aktual secara signifikan lebih rendah daripada estimasi rasio pengupasan rata-rata yang direncanakan. Berdasarkan rencana manajemen atas pengelolaan tambang pada tahun yang bersangkutan.

The deferred strpping costs will be expensed as production costs for areas where the average actual ratio is significantly lower than estimated average stripping ratio based on management’s mine plan for those years.

Rasio pengupasan rata-rata aktual dan estimasi rasio pengupasan rata-rata umur tambang pada area konsesi Entitas Anak adalah sebagai berikut:

The actual average stripping ratio and estimated life of mine average stripping ratio on concession area of the Subsidiaries are as follows:

2012 2011

Rasio Pengupasan rata-rata aktual Actual average stripping ratio (tidak diaudit): (unaudited):

TIA 4,8 : 1 7,1 : 1 TIA Mifa 14,9 : 1 - Mifa BEL 4,4 : 1 - BEL

Estimasi rasio pengupasan rata-rata Estimated life of mine average umur tambang (tidak diaudit): stripping ratio (unaudited):

TI 4,5 : 1 4,5 : 1 TIA Mifa 3,0 : 1 - Mifa BEL 3,0 : 1 - BEL

Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke tambang dalam pengembangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

There were no borrowing costs capitalized to mines under construction for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively.

Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Grup, tidak

ada peristiwa atau perubahan keadaan yang dapat mempengaruhi pemulihan aset properti pertambangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Based on the Group’s management’s assessment, there were no events or changes in circumstances which may affect the recoverability of the mining property as of December 31, 2012 and 2011.

Amortisasi properti pertambangan - tambang pada tahap produksi dan properti pertambangan dari kombinasi bisnis diakui sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).

Amortization of mining properties - producing mines and mining properties from business combination presented as part of “Cost of Goods Sold and Services” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28).

ABM Investama - Annual Report2012

Page 388: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

97

13. ASET TAK BERWUJUD 13. INTANGIBLE ASSET Akun ini merupakan goodwill atas: This account represent goodwill on: 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

PT Media Djaya Bersama (“MDB”) PT Media Djaya Bersama (“MDB”) Tambang batu bara 17.295.047 17.295.047 - The coal mines PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) Thermal energy independent Pembangkit listrik energi thermal 1.569.993 - - power plant

Total 18.865.040 17.295.047 - Total

Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui pada tanggal tersebut, karena jumlah terpulihkan dari goodwill yang disebutkan di atas lebih tinggi dari nilai tercatatnya.

As of December 31, 2012, there was no impairment loss recognized at such date as the recoverable amounts of the goodwill stated above were in excess of the respective carrying values.

Untuk tujuan pengujian penurunan nilai tersebut, jumlah terpulihkan MDB dan EAS ditentukan berdasarkan perhitungan nilai pakai menggunakan proyeksi arus kas untuk lima tahun. Berikut adalah ringkasan dari asumsi utama yang digunakan:

For impairment testing purposes, the recoverable amounts of MDB and EAS have been determined based on a value in use calculation using cash flow projections covering a five-year period. A summary of key assumptions used is as follows:

Proyeksi harga batubara US$28 - US$51 Projected coal price Proyeksi tarif listrik pertambangan Rp2.285 Projected electricity tariff mining Tingkat diskonto sebelum pajak 11,90% - 15,89% Pre-tax discount rate

Perubahan terhadap asumsi yang digunakan oleh manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan, khususnya tingkat diskonto dan tingkat pertumbuhan, dapat berdampak signifikan pada hasil pengujian. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kemungkinan yang beralasan bahwa asumsi utama tersebut di atas dapat berubah sedemikian sehingga nilai tercatat goodwill masing-masing UPK menjadi lebih tinggi dari nilai terpulihkannya secara material.

Changes to the assumptions used by the management to determine the recoverable value, in particular the discount and terminal growth rates, can have significant impact on the results of the assessment. Management is of the opinion that there was no necessary change in any of the key assumptions stated above that would cause the carrying amount of the goodwill allocated to each of the CGU to materially exceed their respective recoverable value.

14. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 14. OTHER NON-CURRENT ASSETS Pada tanggal 31 Desember 2012, akun ini

terutama merupakan uang muka pembelian generator pembangkit listrik sebesar AS$15.040.749.

As of December 31, 2012, this account mainly represents advance payments for purchase of electricity generators amounting to US$15,040,749.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 389: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

98

15. UTANG BANK JANGKA PENDEK 15. SHORT-TERM BANK LOANS 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Dolar Amerika Serikat United States dollar PT Bank DBS Indonesia 18.374.102 9.900.857 4.000.000 PT Bank DBS Indonesia PT ANZ Panin Bank 10.470.000 14.470.000 - PT ANZ Panin Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9.966.667 9.983.569 10.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank, Indonesia 1.500.000 5.283.064 1.000.000 Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk 700.000 - - PT Bank OCBC NISP Tbk Citibank N.A., Indonesia - - 17.500.056 Citibank N.A, Indonesia Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9.386.589 9.354.478 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia 3.612.547 5.468.980 - PT Bank DBS Indonesia

Total 54.009.905 54.460.948 32.500.056 Total

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)

Perusahaan

The Company

Pada tanggal 17 Desember 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan DBS. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit uncommitted revolving dengan batas kredit maksimum sebesar AS$40.000.000 dengan jangka waktu setiap penarikan adalah maksimum 6 (enam) bulan. Tingkat bunga untuk fasilitas ini adalah sebesar SIBOR ditambah 4,5% per tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 Desember 2013. Perusahaan wajib melakukan pembayaran kembali dan melunasi seluruh utang selambat-lambatnya pada tanggal jatuh tempo. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo terutang dari fasilitas ini sebesar AS$9.166.667, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar AS$183.333. Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.

On December 17, 2012, the Company entered into a loan agreement with DBS. Based on the loan agreement, the Company obtained uncommitted revolving credit facility with a maximum credit amount of US$40,000,000 with each withdrawal period at maximum interval of 6 (six) months. Interest rate for this facility is at SIBOR plus 4.5% per annum. The loan will be due on December 17, 2013. The Company is required to repay back not later than on the maturity date. As of December 31, 2012, the outstanding loan from this facility amounted to US$9,166,667, net of unamortized transaction cost amounting to US$183,333. No assets are pledged as collateral for the loan.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 390: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

99

15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk:

Under the loan agreement, the Company is obliged to:

a. Menjaga dan mempertahankan Consolidated Maximum Total Debt/Consolidated Total Networth adalah 3,00 kali pada tiap triwulan.

a. Keep and maintaine Consolidated Maximum Total Debt/Consolidated Total Networth of 3.00 times in each quarter.

b. Menjaga dan mempertahankan keluarga

Hamami sebagai pemegang saham sekurang-kurangnya 51% dalam Perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

b. Keep and maintain Hamami family as shareholders at least 51% ownership in the Company, either directly or indirectly.

Perusahaan, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari DBS, tidak akan:

The Company, without the prior written consent from DBS, will not:

a. Mengubah bentuk dan/atau status hukum

nasabah, melikuidasi, meleburkan, menggabungkan dan/atau membubarkan dan/atau melakukan hal lain untuk kepentingan krediturnya (selain DBS) termasuk mengeluarkan saham-saham baru dan/atau menjual saham-saham yang telah ada, hak opsi, waran atau instrumen-instrumen sejenis lainnya.

a. Change the shape and/or the legal status of the customer, liquidate, merge, combine and/or disperse and/or do other things for the benefit of its creditors (other than DBS), including issuing new shares and/or sell shares that have been there, the option, warrants or other similar instruments.

b. Membuat dan menandatangani suatu

perjanjian yang bersifat material yang menguntungkan anggota direksi, komisaris atau pemegang saham Perusahaan atau pihak-pihak yang terkait dengan pihak yang disebutkan sebelumnya.

b. Create and sign a treaty favorable material by board members, directors or shareholders of the Company or parties related to previously mentioned.

c. Mengakibatkan atau menyetujui pengeluaran

barang modal (capital expenditure) lebih dari AS$5.000.000.

c. Cause or agree to result in capital expenditure of more than US$5,000,000.

d. Membuat atau memberikan izin untuk dibuatkan pengalihan hak secara fidusia, surat pengakuan hutang, hak tanggungan, pembebanan (tetap atau mengambang), gadai, atau penjaminan lain dan/atau perjanjian.

d. Make or permit to make a fiduciary transfer of title, letter of acknowledgment of debt, mortgage, a charge (fixed or floating), pledge, or other underwriting and/or agreements.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 391: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

100

15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (continued)

SSB

SSB

Pada tanggal 19 Oktober 2010, SSB menandatangani perjanjian pinjaman dengan DBS. Berdasarkan perjanjian ini, SSB memperoleh fasilitas sebagai berikut:

On October 19, 2010, SSB entered into a loan agreement with DBS. Based on the loan agreement, SSB obtained following credit facilities:

a. Fasilitas kredit uncommitted revolving (RCF 1)

dengan batas kredit maksimum sebesar AS$4.000.000 dengan jangka waktu setiap penarikan adalah maksimum 120 hari. Tingkat bunga untuk fasilitas ini adalah sebesar Fund Transfer Pricing (”FTP”) ditambah 2,25% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar AS$3.680.000 dan AS$4.000.000. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 20 Oktober 2013.

a. Uncommitted revolving credit facility (RCF 1) with a maximum credit amount of US$4,000,000 with each withdrawal period is maximum 120 days. Interest rate for this facility at Fund Transfer Pricing (“FTP”) plus 2.25% per annum. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding loan balance from this facility amounted to US$3,680,000 and US$4,000,000, respectively. This facility will mature on October 20, 2013.

b. Fasilitas kredit uncommitted revolving (RCF 2)

dengan batas kredit maksimum sebesar Rp40 miliar dengan jangka waktu setiap penarikan adalah maksimum 120 hari. Tingkat bunga sebesar FTP ditambah 2,25% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar AS$3,612,547 dan AS$3.859.727 (setara dengan Rp35 miliar). Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 20 Oktober 2013.

b. Uncommitted revolving credit facility (RCF 2) with a maximum credit amount of Rp40 billion with maximum withdrawal period of 120 days. Interest rate a for this facility at FTP plus 2.25% per annum. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding loan balance from this facility amounted to US$3,612,547 and US$3,859,727, respectively, (equivalent to Rp35 billion). This facility will mature on October 20, 2013.

c. Fasilitas uncommitted trade finance dengan

batas kredit gabungan maksimum sebesar AS$15.000.000 atau setara Rupiahnya, dengan jangka waktu setiap penarikan adalah maksimum 1 tahun. Tingkat bunga sebesar FTP ditambah 2,0% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini sebesar AS$5.527.435. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini sebesar AS$690.857 dan Rp14,59 miliar (setara dengan AS$1.609.253). Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 20 Oktober 2013.

c. Uncommitted trade finance facility with a combined maximum limit of US$15,000,000 or its Rupiah equivalent, with each withdrawal period maximum 1 year. Interest rate for this facility at FTP plus 2.0% per annum. As of December 31, 2012, the outstanding loans from this facility amounted to US$5,527,435. As of December 31, 2011, the outstanding loans from this facility amounted to US$690,857 and Rp14.59 billion (equivalent to US$1,609,253). This facility will mature on October 20, 2013.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.

No assets are pledged as collateral for these loans.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 392: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

101

15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (continued)

SSB (lanjutan) SSB (continued)

Berdasarkan perjanjian pinjaman, SSB diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut:

The loan agreement requires SSB to maintain certain financial ratios, as follows:

a. Rasio debt service coverage minimal 100%. a. Debt service coverage ratio at a minimum of

100%.

b. Rasio gearing maksimum sebesar 500% pada tahun 2010, 450% pada tahun 2011, 400% pada tahun 2012 dan 350% pada tahun 2013.

b. Gearing ratio at a maximum of 500% in 2010, 450% in 2011, 400% in 2012 and 350% in 2013.

SSB telah menerima waiver dari DBS atas tidak terpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal 31 Desember 2012.

SSB has received waiver from DBS for incompliance of certain financial ratio as of December 31, 2012.

SS SS

Pada tanggal 12 April 2012, SS memperoleh fasilitas pembiayaan impor berupa uncommited import letter of credit facility berupa transaksi-transaksi Sight/Usance Letter of Credit (“L/C”) dengan jumlah maksimum sebesar AS$18.000.000. SS juga mendapatkan uncommited non-revolving short-term loan (“NRST”) dengan jumlah fasilitas Rp195 miliar. Fasilitas L/C akan berakhir satu tahun sejak penandatanganan perjanjian. Fasilitas NRST dikenakan bunga sebesar Cost of Fund (“CoF”) ditambah 2,75% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012, fasilitas NRST belum digunakan oleh SS.

Pada tanggal 31 Desember 2011, SS mempunyai uncommitted import L/C sejumlah AS$5.210.000 dari DBS untuk pembelian Gas Turbin dari Chromalloy San Diego Corporation (Catatan 34a). L/C tersebut jatuh tempo pada 270 hari sejak tanggal penarikan dan dikenakan biaya acceptance sebesar 1% per tahun. Penarikan L/C ini dijaminkan oleh deposito di DBS sebesar AS$2.470.000 (Catatan 6).

On April 12, 2012, SS obtained import facility funding named uncommited import letter of credit facility in the form of Sight/Usance Letter of Credit (“L/C”) transactions in the amount of US$18,000,000. SS obtained uncommited non-revolving short-term loan (“NRST”) with the facility amount of Rp195 billion. L/C facility will end in one year since signing of loan agreement. The NRST facility bears interest of Cost of Fund (“CoF”) plus 2.75% per annum. As of December 31, 2012, NRST facility has not been utilized by SS. On December 31, 2011, SS had an uncommitted import L/C totaling US$5,210,000 from DBS for the purpose of Gas Turbine purchases from Chromalloy San Diego Corporation (Note 34a). The L/C is due within 270 days of the drawdown date and was charged with an acceptance fee of 1% per annum. The L/C drawdown is collateralized by time deposits placed in DBS amounting to US$2,470,000 (Note 6).

Pada tanggal 27 Desember 2012, fasilitas L/C senilai AS$5.210.000 telah dilunasi oleh SS.

On December 27, 2012, L/C facility totaling US$5,210,000 is already paid by SS.

Untuk fasilitas NRST, SS wajib memenuhi rasio keuangan tertentu seperti yang tercantum dalam Catatan 17.

For NRST facility, SS has to comply with certain financial ratios, as stated in Note 17.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 393: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

102

15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT ANZ Panin Bank (”ANZ”) PT ANZ Panin Bank (”ANZ”)

SS SS

Pada tanggal 16 Agustus 2011, SS memperoleh fasilitas pinjaman dari ANZ untuk membiayai pembelian suku cadang, biaya perbaikan dan modal kerja dengan batas kredit maksimum sebesar AS$20.000.000 dan tingkat bunga sebesar COF ditambah 2,5% per tahun. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan setelah penandatanganan perjanjian. Tingkat bunga tahunan yang dikenakan berkisar antara 3,82% sampai dengan 4,30% di tahun 2012 dan antara 3,75% sampai dengan 4,30% di tahun 2011. Fasilitas tersebut dapat ditinjau kembali setiap saat dan akan ditinjau kembali dalam setiap hal pada dua belas bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian fasilitas ini.

On August 16, 2011, SS obtained a facility from ANZ to finance its purchase of spare parts, maintenance cost and working capital with a maximum credit amount of US$20,000,000 and interest at COF plus 2.5% per annum. This facility is available up to 12 (twelve) months from the signing date of the agreement. The annual interest rate ranged from 3.82% to 4.30% in 2012 and 3.75% to 4.30% in 2011. The facility can be reviewed at any time and will be reviewed in each case to the twelve months from the date of signing of this facility agreement.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, SS diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut:

The loan agreement requires SS to maintain certain financial ratios, as follows:

a. Rasio debt service coverage minimal 1,5 kali

a. Debt service coverage ratio at minimum of

1.5 times b. Rasio utang terhadap EBITDA maksimum

sebesar 3 kali. b. Debt to EBITDA ratio at maximum of 3 times.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.

No assets are pledged as collateral for this loan.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman terutang masing-masing sebesar AS$10.470.000 dan AS$14.470.000.

The outstanding balance of the loan as of December 31, 2012 and 2011 amounted to US$10,470,000 and US$14,470,000, respectively.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)

TIA

TIA

Pada tanggal 25 April 2011, TIA memperoleh fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dari Mandiri dengan jumlah fasilitas sebesar Rp75 miliar. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10,25%. Berdasarkan surat dari Mandiri No. CB6.CB1/D04.290/2012 tanggal 25 September 2012, suku bunga pinjaman turun menjadi 9,5% efektif 1 Oktober 2012. Saldo pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2012.

On April 25, 2011, TIA obtained a revolving loan facility for working capital from Mandiri with a total facility of Rp75 billion. The loan from this facility bears interest at the annual rate of 10.25%. Based on letter No. CB6.CB1/D04.290/2012 dated September 25, 2012 from Mandiri, the interest rate was reduced to 9.5% effectively October 1, 2012. The loan will mature on April 24, 2012.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 394: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

103

15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)

(lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”) (continued)

TIA (lanjutan)

TIA (continued)

Berdasarkan perjanjian pinjaman, TIA diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut:

The loan agreement requires TIA to maintain certain financial ratios, as follows:

a. Rasio pendapatan sebelum bunga, pajak,

depresiasi dan amortisasi (“EBITDA”) terhadap bunga minimal 150%.

a. Ratio of earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (“EBITDA”) over interest at a minimum of 150%.

b. Rasio debt service coverage minimal 100%. b. Debt service coverage ratio at a minimum of

100%.

Pembatasan pinjaman ini berlaku juga untuk utang bank jangka panjang diperoleh dari Mandiri (Catatan 17).

This loan covenants also applied for long-term loan obtained from Mandiri (Note 17).

Pada bulan Mei 2012, perjanjian fasilitas pinjaman revolving diatas telah di amandemen dengan jumlah fasilitas sebesar Rp75 miliar. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 10% dan akan jatuh tempo pada 24 April 2013. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp65,76 miliar (setara dengan AS$6.801.274) dan Rp65,83 miliar (setara dengan AS$7.259.198), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp231,68 juta (setara dengan AS$23.959) dan Rp173,59 juta (setara dengan AS$19.143).

In May 2012, the above revolving loan facility agreement has been amended with a total facility of Rp75 billion. The loan from this facility bears interest at the annual rate of 10% and will mature on April 24, 2013. The outstanding balance of the loan as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp65.76 billion (equivalent to US$6,801,274) and Rp65.83 billion (equivalent to US$7,259,198), respectively, net of unamortized cost amounting to Rp231.68 million (equivalent to US$23,959) and Rp173.59 million (equivalent to US$19,143).

Pinjaman dari fasilitas tersebut diatas, bersama-sama dengan pinjaman TIA lainnya yakni fasilitas investasi kredit Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Mandiri (Catatan 17) dijamin dengan aset tetap dan persediaan batubara serta piutang usaha milik TIA (Catatan 7, 9 dan 11).

The above loan facility, together with TIA’s other Rupiah and United States Dollar investment credit loan facilities in Mandiri (Note 17), are secured by fixed assets, coal inventory and trade receivables of TIA (Notes 7, 9 and 11).

SS SS

Pada tanggal 15 Agustus 2011, SS memperoleh fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dan bank garansi dengan batas kredit maksimum masing-masing sebesar Rp50 miliar dan Rp70 miliar.

On August 15, 2011, SS obtained a revolving working capital and bank guarantee facility with total maximum credit amounts of Rp50 billion and Rp70 billion, respectively.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 395: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

104

15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)

(lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)

(continued)

SS (lanjutan)

SS (continued)

Fasilitas pinjaman revolving tersedia sampai dengan tanggal 26 September 2013. Pinjaman dari fasilitas modal kerja dikenakan tingkat bunga sebesar 9,50% per tahun. Saldo pinjaman dari fasilitas modal kerja pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp25 miliar dan Rp10 miliar (masing-masing setara dengan AS$2.585.315 dan AS$1.102.779).

The revolving loan facility is available up to September 26, 2013. The loan from the working capital facility bears interest at 9.50% per annum. The outstanding working capital loan as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp25 billion and Rp10 billion (equivalent to US$2,585,315 and US$1,102,779), respectively.

Pada tanggal 22 Maret 2012, Mandiri menyetujui untuk menambah pagu maksimum bank garansi sehingga total fasilitas menjadi sebesar Rp143 miliar. Jangka waktu fasilitas bank garansi telah diperpanjang sampai dengan tanggal 26 September 2013.

On March 22, 2012, Mandiri agreed to increase the maximum credit amount of bank guarantee to become Rp143 billion (equivalent to US$15,769,740). The bank guarantee facility period was extended until September 26, 2013.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas ini.

No assets are pledged as collateral for this facility.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, SS diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut:

The loan agreement requires SS to maintain certain financial ratios, as follows:

a. Rasio utang atas ekuitas maksimal 300%. a. Debt-to-equity ratio at a maximum of 300%.

b. Rasio debt service coverage minimal 150%. b. Debt service coverage ratio at a minimum of

150%.

Pembatasan pinjaman ini juga berlaku untuk utang bank jangka panjang yang diperoleh dari Mandiri (Catatan 17).

This loan covenants are also applied for long-term obtained from Mandiri (Note 17).

CKB

CKB

Pada tanggal 3 Oktober 2011, CKB memperoleh fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dari Mandiri dengan total fasilitas sebesar Rp12,50 miliar dan tingkat bunga sebesar 9,75% per tahun. Berdasarkan perubahan perjanjian tanggal 9 April 2012, total fasilitas meningkat menjadi Rp26,50 miliar dan pada tanggal 12 September 2012 fasilitas menjadi Rp51,50 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini adalah sebesar Rp9 miliar (setara dengan AS$992.501). Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 28 Desember 2012. Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 26 September 2013.

On October 3, 2011, CKB obtained a revolving working capital facility from Mandiri with total facility amount of Rp12.50 billion and interest at the annual rate of 9.75%. Based on addendum dated April 9, 2012, total facility is increased to Rp26.50 billion and as of September 12, 2012 facility is increased to Rp51.50 billion. As of December 31, 2011, the outstanding loan from this facility amounted to Rp9 billion (equivalent to US$992,501. This facility has been paid on December 28, 2012. This facility has been extended until September 26, 2013.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 396: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

105

15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)

(lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)

(continued)

CKB (lanjutan) CKB (continued)

Pinjaman dari fasilitas di atas, bersama dengan utang bank jangka panjang CKB lainnya dari Mandiri (Catatan 17), dijaminkan dengan tanah dan piutang usaha milik CKB (Catatan 7 dan 11).

The loan from the above facility, together with CKB’s other long-term bank loan from Mandiri (Note 17), is secured by a parcel of land and trade receivables of CKB (Notes 7 and 11).

Berdasarkan perjanjian pinjaman, CKB diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio lancar minimal 100%. b. Rasio leverage maksimum sebesar 300%. c. Rasio debt service coverage minimal 120%.

The loan agreement requires CKB to maintain certain financial ratios, as follows: a. Current ratio at a minimum of 100%. b. Leverage ratio at a maximum of 300%. c. Debt service coverage ratio at a minimum of

120%.

Pembatasan pinjaman ini juga berlaku untuk utang bank jangka panjang yang diperoleh dari Mandiri (Catatan 17).

This loan covenants are also applied for long-term obtained from Mandiri (Note 17).

SSB SSB

Pada tanggal 28 September 2010, SSB

menandatangani perjanjian pinjaman dengan Mandiri. Berdasarkan perjanjian ini, SSB memperoleh fasilitas revolving non-tunai dan fasilitas modal kerja. Pinjaman ini berlaku secara tahunan. Berdasarkan perpanjangan pinjaman tanggal 24 September 2012, fasilitas non-cash loan dan modal kerja berlaku sampai dengan tanggal 23 September 2013.

On September 28, 2010, SSB entered into a loan agreement with Mandiri. Based on the loan agreement, SSB obtained non-cash loan facility and working capital loan facility. This facility extended annually. Based on the amendment of the loan agreement dated September 24, 2012, non-cash loan facility and working capital loan facility available up to September 23, 2013.

a. Fasilitas pinjaman revolving non tunai (non-cash loan) dengan batas kredit maksimum AS$10.000.000 dapat digunakan untuk penerbitan Letter of Credit (“LC”), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”) dan garansi bank. SSB dapat melakukan pembayaran pokok sebelum jatuh tempo. Pada tanggal 21 Oktober 2011, fasilitas ini dikonversi menjadi Rp85 miliar. Fasilitas bank garansi yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp5,07 miliar (setara dengan AS$524.469) dan AS$1.544.630.

a. Revolving non-cash loan facility with a maximum credit amount of US$10,000,000 can be used for issuance of Letter of Credit (“LC”), Letter of Credit Documented Domestic (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri/“SKBDN”) and bank guarantee. SSB may make payment of the principal prior to maturity. On October 21, 2011, the credit facility was converted to Rp85 billion. The bank guarantee facility used as of December 31, 2012 amounted to Rp5.07 billion (equivalent to US$524,469) and US$1,544,630.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 397: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

106

15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)

(lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (”Mandiri”)

(continued)

SSB (lanjutan) SSB (continued)

b. Fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dengan batas kredit maksimum AS$10.000.000 dan tingkat bunga sebesar SIBOR ditambah 3,75% per tahun. SSB dapat melakukan pembayaran pokok sebelum jatuh tempo. Tingkat bunga ditingkatkan menjadi SIBOR 3 bulan ditambah 5,5% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar AS$9.966.667 dan AS$9.983.569.

b. Revolving working capital loan facility with a maximum credit amount of US$10,000,000 and interest at SIBOR plus 3.75% per annum. SSB may make payment of the principal prior to maturity. The interest rate was increased to SIBOR 3 months plus 5.5% per annum. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding loan balances from this facility amounted to US$9,966,667 and US$9,983,569, respectively.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan

untuk fasilitas kredit ini. No assets are pledged as collateral for these loan.

Berdasarkan perubahan perjanjian pinjaman

tanggal 21 Oktober 2011 dan 20 Desember 2012, SSB diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut:

Based on the amendment of the loan agreement on October 21, 2011 and December 20, 2012, SSB was required to maintain certain financial ratios, as follows:

a. Rasio lancar minimal 100% a. Current ratio at a minimum of 100%

b. Rasio utang atas ekuitas maksimum sebesar

500% pada tahun 2011, 475% pada tahun 2012, 400% pada tahun 2013, 330% pada tahun 2014, dan 300% pada tahun 2015

b. Debt-to-equity ratio at a maximum of 500% in 2011, 475% in 2012, 400% in 2013, 330% in 2014, and 300% in 2015

c. Rasio debt service coverage diperkenankan

dibawah 100% untuk periode 30 Juni 2012 sampai dengan 31 Maret 2013

c. Debt service coverage ratio allowed under 100% for period from June 30, 2012 until March 31, 2013.

SSB telah menerima waiver dari Mandiri atas tidak terpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal 31 Desember 2012.

SSB has received waiver from Mandiri for incompliance of certain financial ratio as of December 31, 2012.

Pembatasan pinjaman ini berlaku untuk utang bank jangka panjang yang diperoleh dari Mandiri (Catatan 17).

This loan covenants are also applied for long-term loans obtained from Mandiri (Note 17).

ABM Investama - Annual Report2012

Page 398: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

107

15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Standard Chartered Bank, Indonesia (”SCB”) Standard Chartered Bank, Indonesia (”SCB”)

SSB

SSB

Pada April 1996, SSB memperoleh fasilitas pinjaman dari SCB yang telah diperbaharui dan diubah pada tanggal 31 Juli 2012 sebagai berikut:

In April 1996, SSB obtained loan facilities from SCB which were renewed and amended on July 31, 2012 as follows:

a. Fasilitas pinjaman jangka pendek untuk modal

kerja dengan batas kredit maksimum sebesar AS$2.000.000 (atau setara rupiahnya) dan tingkat bunga sebesar Cost of Fund (COF) ditambah 2,25% per tahun. Jangka waktu pinjaman untuk setiap penarikan adalah antara 30 sampai 90 hari. Saldo terutang dari fasilitas ini sebesar AS$1.500.000 dan AS$2.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

a. Short-term loan facility for working capital with a maximum credit amount of US$2,000,000 (or its equivalent in rupiah) and interest at Cost of Fund (COF) plus 2.25% per annum. The term for each loan withdrawal is between 30 to 90 days. The outstanding balances under this facility amounted to US$1,500,000 and US$2,000,000 as of December 31, 2012 and 2011, respectively.

b. Fasilitas import letter of credit dengan batas

kredit gabungan maksimum sebesar AS$4.000.000 (atau setara dalam berbagai mata uang) dan tingkat bunga sebesar COF ditambah 2% sampai 2,25%. Jangka waktu pinjaman untuk setiap penarikan adalah 180 hari. Pada tanggal 31 Desember 2012 tidak ada saldo pinjaman terutang atas fasilitas ini. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini sebesar AS$3.283.064. Pada tanggal 31 Desember 2011, pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha terkait sebesar AS$3.283.064 (Catatan 7).

b. Import letter of credit facility with aggregate maximum credit amount of US$4,000,000 (or its equivalent in multiple currencies) and interest rates from 2% to 2.25% above COF per annum. The term for each loan withdrawal is 180 days. As of December 31, 2012, SSB has not utilized this loan facility. As of December 31, 2011, the outstanding loan balance from the facility amounted to US$3,283,064. As of December 31, 2011, this loan was collateralized by trade receivables amounting to US$3,283,064 (Note 7).

Fasilitas pinjaman ini tersedia sampai dengan tanggal 31 Mei 2013.

These loan facilities are available until May 31, 2013.

PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”) PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)

ATR ATR

Pada tanggal 24 Oktober 2011, ATR memperoleh fasilitas pinjaman demand loan untuk membiayai kebutuhan modal kerja dari OCBC NISP sebesar AS$500.000 dengan tingkat bunga mengambang pinjaman sebesar 6% per tahun dan dapat disesuaikan oleh bank sewaktu-waktu. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar AS$500.000.

On October 24, 2011, ATR obtained a demand loan facility to finance the working capital from OCBC NISP amounted to US$500,000 with a floating interest rate of 6% per year and can be adjusted by the bank at any time. As of December 31, 2012, the outstanding loan balance amounted to US$500,000.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 399: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

108

15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”) (lanjutan) PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)

(continued)

ATR (lanjutan) ATR (continued)

Berdasarkan perjanjian pinjaman, ATR diharuskan untuk menjaga rasio-rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio kecukupan utang minimal 1 kali di 2011

dan 2012 dan 1,25 kali di 2013. b. Rasio leverage yang disesuaikan maksimal

2,33 kali. c. Kontrak Time Charter dengan nilai minimal

125% dari nilai saldo pinjaman terutang.

The loan agreement requires ATR to maintain certain financial ratios, as follows: a. Debt service ratio at a minimum of 1 times in

2011 and 2012 and 1.25 times in 2013. b. Adjusted leverage ratio at a maximum of 2.33

times. c. Time Charter contract amount at a minimum

of 125% of the outstanding loan.

Periode pengujian untuk persyaratan rasio-rasio keuangan adalah setiap tiga bulan mulai dari akhir tahun Desember 2011.

Testing period for the requirements of the financial ratios are every three months starting from the end of December 2011.

Pembatasan pinjaman ini juga berlaku untuk utang bank jangka panjang yang diperoleh dari OCBC NISP (Catatan 17).

This loan covenants are also applied for long-term obtained from OCBC NISP (Note 17).

BDD BDD

Pada tanggal 22 Desember 2011, BDD memperoleh fasilitas pinjaman demand loan untuk membiayai kebutuhan modal kerja dari OCBC NISP sebesar AS$200.000 dengan tingkat bunga mengambang pinjaman sebesar 6% per tahun dan dapat disesuaikan oleh bank sewaktu-waktu. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar AS$200.000.

On December 22, 2011, BDD obtained a demand loan facility to finance the working capital from OCBC NISP amounted to US$200,000 with a floating interest rate of 6% per year and can be adjusted by the bank at any time. As of December 31, 2012, the outstanding loan balance amounted to US$200,000.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, BDD diharuskan untuk menjaga rasio-rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio kecukupan utang minimal 1,10 kali. b. Rasio leverage yang disesuaikan maksimal

2,5 kali untuk tahun 2012 dan maksimal 2 kali untuk tahun 2013 sampai dengan tahun 2018.

The loan agreement requires BDD to maintain certain financial ratios, as follows: a. Debt service ratio at minimum of 1.10 times. b. Adjusted leverage ratio at maximum of 2.5 times

for the year 2012 and maximum of 2 times for the year 2013 to 2018.

Pembatasan pinjaman ini juga berlaku untuk utang bank jangka panjang yang diperoleh dari OCBC NISP (Catatan 17).

This loan covenants are also applied for long-term obtained from OCBC NISP (Note 17).

ABM Investama - Annual Report2012

Page 400: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

109

15. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Club Deal Facility Club Deal Facility PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) dan PT Bank

ICBC Indonesia (”ICBC”) PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) and PT Bank

ICBC Indonesia (”ICBC”) SS

SS

Pada tanggal 15 Juni 2012, SS mengadakan perjanjian dengan DBS dan ICBC dimana DBS bertindak sebagai Agent dan Security Agent. Pinjaman ini terbagi atas dua fasilitas, yaitu: a. Fasilitas term loan (“Fasilitas A”) dengan pagu

maksimum sebesar Rp510 miliar dan akan berakhir 72 (tujuh puluh dua) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian (Catatan 17).

b. Fasilitas revolving loan (“Fasilitas B”) dengan pagu maksimum sebesar Rp400 miliar dan akan berakhir 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian.

On June 15, 2012, SS entered into an agreement with DBS and ICBC, wherein DBS acted as Agent and Security Agent. This loan consist of two facilities, as follows: a. Term loan facility (“Facility A”) with maximum

credit amount of Rp510 billion and will expire in 72 (seventy-two) months from the date of agreement (Note 17).

b. Revolving loan facility (“Facility B”) with maximum credit amount of Rp400 billion and will expire in 12 (twelve) months from the date of agreement.

Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak ada

fasilitas pinjaman yang digunakan oleh SS. As of December 31, 2012, SS has not utilized

these loan facilities.

Pembatasan utang Debt Covenants Sebagai tambahan dari rincian tersebut di atas,

Grup harus mematuhi batasan-batasan tertentu, antara lain untuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman sebelum melakukan transaksi-transaksi tertentu seperti penggabungan usaha, pengambilalihan, likuidasi atau perubahan status dan Anggaran Dasar, pengurangan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh; pembatasan pemberian pinjaman kepada pihak ketiga; penjaminan negatif, dengan pengecualian tertentu; pembatasan dalam perubahan kegiatan bisnis utama dan pembagian dividen.

In addition to those detailed above, the Group, under the loan agreements, is subject to various covenants, which include obtaining written approval from the lenders before entering into certain transactions such as mergers, takeovers, liquidation or change in status and on the articles of association; reducing the authorized, issued and fully paid capital; restrictions on lending money to third parties; negative pledges, with certain exceptions; restrictions on change in core business activities and payments of dividends.

Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup telah

memenuhi seluruh persyaratan sebagaimana diatur dalam perjanjian kredit.

As of December 31, 2012, the Group complied with all requirements as stated in the loan agreements.

Manajemen menyatakan bahwa selama periode

pelaporan dan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Grup tidak pernah gagal bayar atas pemenuhan kewajibannya.

Management declares that during the reporting periods and up to the date of the completion to the consolidated financial statements, the Group has not defaulted in the payment of any of its obligations.

Tingkat suku bunga utang bank jangka pendek di

atas adalah sebagai berikut: The interest rates of the above short-term bank

loans were as follows:

2012 2011

Rupiah 9,50% - 10,50% 9,50% - 10,40% Rupiah

Dolar Amerika Serikat 3,61% - 10,75% 3,80% - 10,25% United States dollar

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 401: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

110

16. UTANG USAHA 16. TRADE PAYABLES

Utang usaha merupakan utang atas pembelian barang dan jasa, dengan rincian sebagai berikut:

Trade payables represent payables for purchases of goods and services, with details as follows:

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Utang usaha Trade payables Pihak ketiga 94.649.369 67.917.369 53.247.803 Third parties Pihak berelasi (Catatan 31) 74.452.094 85.965.048 94.341.786 Related parties (Note 31)

169.101.463 153.882.417 147.589.589

Dikurangi bagian lancar: Less current maturities: Pihak ketiga 94.649.369 67.917.369 53.247.803 Third parties Pihak -pihak berelasi 74.452.094 85.965.048 88.064.954 Related parties

169.101.463 153.882.417 141.312.757

Utang usaha jangka panjang - Long-term trade payables - pihak berelasi - - 6.276.832 related party

Rincian utang usaha kepada pihak ketiga

berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut: The details of trade payables to third parties based

on suppliers are as follows: 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Pihak ketiga Third parties PT Patra Niaga 9.406.602 1.940.148 - PT Patra Niaga Halcon Prima Logistics Pte. Ltd. 3.995.939 1.831.179 4.008.230 Halcon Prima Logistics Pte. Ltd. PT Berkat Manunggal Jaya 3.756.550 2.535.733 857.191 PT Berkat Manunggal Jaya PT Malindo Mandiri Makmur 3.136.781 1.373.059 697.516 PT Malindo Mandiri Makmur PT Wira Bhumi Sejati 1.953.328 1.840.550 - PT Wira Bhumi Sejati PT Dahana (Persero) 1.903.462 1.656.938 - PT Dahana (Persero) Lain-lain 70.496.707 56.739.762 47.684.866 Others

Total 94.649.369 67.917.369 53.247.803 Total

Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Details of trade payables based on currency are as follows:

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Dolar Amerika Serikat 102.586.924 72.518.765 126.059.838 United States dollar Rupiah 58.118.651 78.163.266 18.848.293 Rupiah Euro Eropa 723.271 1.498.551 1.289.511 European Euro Mata uang asing lainnya 7.672.617 1.701.835 1.391.947 Other foreign currencies

Total 169.101.463 153.882.417 147.589.589 Total

ABM Investama - Annual Report2012

Page 402: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

111

16. UTANG USAHA (lanjutan) 16. TRADE PAYABLES (continued)

Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut: Aging of trade payables is as follows: 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Belum jatuh tempo 61.961.111 80.390.273 52.537.982 Current Lewat jatuh tempo Overdue: 1 - 30 hari 28.471.312 39.046.758 20.151.040 1 - 30 days 31 - 60 hari 17.266.758 11.274.151 6.896.007 31 - 60 days 61 - 90 hari 9.476.593 7.933.807 7.620.509 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 51.925.689 15.237.428 60.384.051 More than 90 days

Total 169.101.463 153.882.417 147.589.589 Total

17. UTANG BANK JANGKA PANJANG 17. LONG-TERM BANK LOANS 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 40.127.995 76.993.364 33.731.722 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia - 35.157.677 23.799.115 PT Bank DBS Indonesia

Club Deal Facility Club Deal Facility Fasilitas A Facility A PT Bank ICBC Indonesia 20.835.836 - - PT Bank ICBC Indonesia PT Bank DBS Indonesia 18.521.617 - - PT Bank DBS Indonesia

Dolar Amerika Serikat United States dollar ANZ Banking Group Limited - ANZ Banking Group Limited - Pinjaman Sindikasi 95.382.731 112.095.959 - Syndicated loan DBS Bank Ltd. 76.984.683 89.980.222 16.000.000 DBS Bank Ltd. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 29.124.294 34.187.574 20.740.990 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk 21.146.294 783.576 - PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank DBS Indonesia 13.356.238 14.904.187 - PT Bank DBS Indonesia

Total 315.479.688 364.102.559 94.271.827 Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (54.820.669) (51.888.584) (14.660.549) Less current maturities

Bagian jangka panjang 260.659.019 312.213.975 79.611.278 Long-term portion

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

SS

SS

Pada tanggal 26 Juni 2010, SS memperoleh fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus ( “PTK”) yang bersifat non-revolving terdiri dari: a. Fasilitas Kredit I (“PTK I”) dengan pagu

maksimum sebesar Rp350 miliar. b. Fasilitas Kredit II (“PTK II”) dengan pagu

maksimum sebesar Rp250 miliar.

On June 26, 2010, SS obtained a Non-Revolving Specific Transaction Loan facility which is divided into: a. Credit Facility I (“PTK I”) with maximum credit

of Rp350 billion. b. Credit Facility II (“PTK II”) with maximum credit

of Rp250 billion.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 403: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

112

17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

(lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)

SS (lanjutan) SS (continued) Fasilitas tersebut di atas tersedia sampai dengan

tanggal 27 Juni 2015. The above facility is available up to June 27, 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo fasilitas PTK I dan PTK II yang digunakan masing-masing sebesar Rp305,73 miliar (setara dengan AS$33.714.821) dan Rp171,18 miliar (setara dengan AS$18.877.702) setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1,3 miliar (setara dengan AS$138.038).

As of December 31, 2011, the outstanding balance of facility used for the PTK I and PTK II amounted to Rp305.73 billion (equivalent to US$33,714,821) and Rp171.18 billion (equivalent to US$18,877,702), respectively, net of unamortized transaction cost amounting to Rp1.3 billion (equivalent to US$138,038).

Pada tanggal 11 Januari 2013, saldo fasilitas PTK I dan PTK II telah dilunasi.

On January 11, 2013, PTK I and PTK II were already paid by the Company.

Pada tanggal 22 Maret 2012, Mandiri setuju untuk

memberikan fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus III (“PTK III”) dengan pagu maksimum sebesar Rp600 miliar (setara dengan AS$62.047.570). Fasilitas ini tersedia sampai dengan tanggal 21 Maret 2017

On March 22, 2012, Mandiri agreed to provide Specific Transactions Loan III (“PTK III”) facility with a maximum credit of Rp600 billion (equivalent to US$62,047,570). This facility is available up to March 21, 2017.

Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman

atas fasilitas-fasilitas kredit di atas sebesar Rp209,26 miliar (setara dengan AS$21.640.017), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1,79 miliar (setara dengan AS$185.422).

As of December 31, 2012, the outstanding balances of the above credit facilities amounted to Rp209.26 billion (equivalent to US$21,640,017), net of unamortized transaction cost amounting to Rp1.79 billion (equivalent to US$185,422).

Pinjaman-pinjaman tersebut di atas dikenakan

tingkat bunga sebesar 9,50% per tahun.

The loans above bear interest at 9.50% per year.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan

untuk fasilitas kredit ini. No assets are pledged as collateral for this loan.

Berdasarkan perjanjian, SS wajib memelihara kondisi keuangan sebagai berikut: a. Current ratio minimum sebesar 110%. b. Debt to equity ratio maksimum 233%.

c. Debt service ratio minimum 150%.

Based on the loan agreement, SS should maintain its financial condition as follows: a. Current ratio at minimum of 110%. b. Debt to equity ratio at maximum of 233%.

c. Debt service ratio at minimum of 150%. SS, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, tidak

boleh melakukan hal-hal, di antaranya: a. Mengubah susunan pemegang saham, kecuali

perubahan tersebut tidak mengubah kepemilikan saham mayoritas atau saham pengendali oleh keluarga Hamami.

b. Membagikan dividen, kecuali pembagian tersebut tidak melebihi 50% dari laba neto setiap tahun, dan setelah pembagian dividen, Debt to Equity Ratio (interest bearing) tidak boleh melebihi 300%.

SS, without the prior written consent from Mandiri, shall, among others: a. Change the composition of shareholders,

unless the change does not change the ownership of the majority or controlling stake of Hamami family.

b. Distribute dividends, unless the distribution does not exceed 50% of net profits every year, and after the distribution of dividends, Debt to Equity Ratio (interest bearing) may not exceed 300%.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 404: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

113

17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

(lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)

SS (lanjutan) SS (continued) Pada tanggal 23 Juli 2012, SS menerima surat dari

Mandiri yang menyatakan persetujuan Mandiri untuk mengubah debt service ratio dari minimum 150% menjadi minimum 100%.

On July 23, 2012, SS received a letter from Mandiri that stated approval by Mandiri to change debt service ratio from at minimum of 150% to at minimum of 100%.

TIA TIA

Pada tanggal 25 April 2011, TIA memperoleh fasilitas Kredit Investasi sebesar Rp116,50 miliar dari Mandiri. Pinjaman dari fasilitas tersebut dikenakan bunga sebesar 10,25% per tahun. Berdasarkan surat dari Mandiri No. CB6.CB1/D04.290/2012 tanggal 25 September 2012, suku bunga pinjaman turun menjadi 9,75% efektif 1 Oktober 2012. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo masing-masing sebesar Rp96,00 miliar (setara dengan AS$9.928.147) dan Rp115,64 miliar (setara dengan AS$12.752.494), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp494,81 juta (setara dengan AS$51.170) dan Rp860,38 juta (setara dengan AS$90.758). Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2016.

On April 25, 2011, TIA obtained an Investment Credit facility of Rp116.50 billion from Mandiri. The loan from the facility bears interest at the annual rate of 10.25%. Based on letter from Mandiri No. CB6.CB1/D04.290/2012 dated September 25, 2012, interest is reduced to 9.75% effective on October 1, 2012. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of the loan amounted to Rp96.00 billion (equivalent to US$9,928,147) and Rp115.64 billion (equivalent to US$12,752,494), respectively, net of unamortized transaction cost amounting to Rp494.81 million (equivalent to US$51,170) and Rp860.38 million (equivalent to US$90,758), respectively. This loan will mature on April 24, 2016.

CKB

CKB

Pada tanggal 3 Oktober 2011, CKB memperoleh fasilitas kredit investasi pinjaman dengan batas saldo kredit maksimum Rp40,00 miliar dari Mandiri. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10% dan terutang dalam 33 cicilan bulanan sejak tanggal 23 Januari 2012 sampai dengan tanggal 23 September 2014. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman adalah sebesar Rp28,02 miliar (setara dengan AS$2.897.904) dan Rp39,80 miliar (setara dengan AS$4.389.125), setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp127 juta (setara dengan AS$13.162) dan Rp200 juta (setara dengan AS$22.056).

On October 3, 2011, CKB obtained an investment credit facility with a maximum amount of Rp40.00 billion from Mandiri. The loan drawn from this facility bears interest at the annual rate of 10% and is payable in 33 monthly installments from January 23, 2012 until September 23, 2014. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of the loan amounted to Rp28.02 billion (equivalent to US$2,897,904) and Rp39.80 billion (equivalent to US$4,389,125), respectively, net of unamortized transaction cost amounting to Rp127 million (equivalent to US$13,162) and Rp200 million (equivalent to US$22,056), respectively.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 405: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

114

17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

(lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(“Mandiri”)(continued)

SSB SSB

Pada tanggal 28 September 2010, SSB memperoleh fasilitas pinjaman dari Mandiri sebagai berikut:

On September 28, 2010, SSB obtained the following loan facilities from Mandiri:

a. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I

(“PTK I”) dengan batas kredit maksimum AS$8.000.000 dan tingkat bunga sebesar SIBOR 3 bulan ditambah 5,5% per tahun. Fasilitas ini digunakan untuk melunasi utang dari Halcon Prima Logistic Pte. Ltd. Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 20 cicilan triwulanan sejak tanggal 23 Maret 2011 sampai 23 Desember 2015. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar AS$6.702.221 dan AS$7.518.653, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp171 juta (setara dengan AS$17.779) dan Rp12 juta (setara dengan AS$1.347).

a. Non-revolving specific transaction loan I (“PTK I”) facility with a maximum credit of US$8,000,000 and interest at SIBOR 3 months plus 5.5% per annum. The facility was used to refinance a loan from Halcon Prima Logistic Pte. Ltd. The loan drawn from this facility is payable in 20 quarterly installments from March 23, 2011 until December 23, 2015. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding loan balance from this facility amounted to US$6,702,221 and US$7,518,653 respectively, net of unamortized transaction cost amounting to Rp171 million (equivalent to US$17,779) and Rp12 million (equivalent to US$1,347), respectively.

b. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II

(PTK II) dengan batas kredit maksimum AS$10.000.000 dan tingkat bunga sebesar SIBOR 3 bulan ditambah 5,5% per tahun. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pengeluaran modal. Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 20 cicilan triwulanan sejak tanggal 23 Maret 2011 sampai 23 Desember 2015. Pada tanggal 31 Desember 2012 and 2011, saldo pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar AS$7.032.892 dan AS$8.046.679, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp262 juta (setara dengan AS$27.153) dan Rp121 juta (setara dengan AS$13.366).

b. Non-revolving specific transaction loan II (PTK II) facility with a maximum credit of US$10,000,000 and interest at SIBOR 3 months plus 5.5% per annum. The loan was used to finance capital expenditures. The proceeds drawn from this facility is payable in 20 quarterly installments from March 23, 2011 until December 23, 2015. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding loan balance from this facility amounted to US$7,032,892 and US$8,046,679, respectively, net of unamortized transaction cost amounting to Rp262 million (equivalent to US$27,153) and Rp121 million (equivalent to US$13,366), respectively.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 406: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

115

17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

(lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) (continued)

SSB (lanjutan) SSB (continued) Pada tanggal 21 Oktober 2011, SSB menerima

fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus III dari Mandiri dengan batas kredit maksimum Rp135 miliar dan tingkat bunga tahunan sebesar 9,75% per tahun yang dapat berubah berdasarkan tingkat bunga pasar saat ini. Pada tanggal 8 November 2011, fasilitas ini diperbaharui menjadi sebagai berikut:

On October 21, 2011, SSB obtained Non-Revolving Specific Transaction Loan III facility from Mandiri with a maximum credit of Rp135 billion and bears annual interest at 9.75% per annum which is subject to change based on current market rate. On November 8, 2011, this facility was amended to become:

a. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus III (“PTK III”) dengan batas kredit maksimum Rp66,00 miliar dan tingkat bunga sebesar 9,75% per tahun. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pembelian gedung kantor dan workshop SSB di Tangerang (Catatan 11). Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 19 cicilan triwulanan sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai dengan tanggal 30 September 2016. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp54,75 miliar (setara dengan AS$5.661.927) dan Rp65,83 miliar (setara dengan AS$7.259.222), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp249 juta (setara dengan AS$25.767) dan Rp173 juta (setara dengan AS$19.120).

a. Non-revolving specific transaction loan III (“PTK III”) facility with a maximum credit of Rp66.00 billion and interest at 9.75% per annum. The loan proceeds were used to purchase SSB’s office building and workshop in Tangerang (Note 11). The loan drawn from this facility is payable in 19 quarterly installments from the signing date of the agreement until September 30, 2016. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding loan balance from this facility amounted to Rp54.75 billion (equivalent to US$5,661,927) and Rp65.83 billion (equivalent to US$7,259,222), respectively, net of unamortized transaction cost amounting to Rp249 million (equivalent to US$25,767) and Rp173 million (equivalent to US$19,120), respectively.

b. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus IV

(PTK IV) dengan batas kredit maksimum Rp69 miliar dan tingkat bunga sebesar 9,75% per tahun. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai operasional SSB. Pada tanggal 30 November 2012, fasilitas ini telah berakhir. Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak ada fasilitas pinjaman yang telah digunakan oleh SSB.

b. Non-revolving specific transaction loan IV (PTK IV) facility with a maximum credit of Rp69 billion and interest at 9.75% per annum. The loan proceeds will be used to finance SSB’s operations. This facility was due on November 30, 2012. As of December 31, 2011, SSB has not utilized this loan facility.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.

No assets are pledged as collateral for the loan.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 407: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

116

17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

(lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

(continued) TIA

TIA

Pada tanggal 25 April 2011, TIA memperoleh fasilitas Kredit Investasi sebesar AS$22.500.000 dari Mandiri. TIA membayar bunga kepada bank berdasarkan SIBOR untuk periode 3 bulan ditambah 4% per tahun. Fasilitas kredit ini adalah non-revolving. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang sebesar AS$13.526.346, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar AS$168.189. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2016.

On April 25, 2011, TIA obtained an Investment Credit facility of US$22,500,000 from Mandiri. TIA pays interest to the bank based on SIBOR for a period of 3 months plus 4% annually. This credit facility is non-revolving. As of December 31, 2011, the outstanding balance of the loan amounting to US$13,526,346, net of unamortized transaction cost amounting to US$168,189. This loan will mature on April 24, 2016.

Pada tanggal 23 Mei 2012, fasilitas pinjaman

tersebut telah diamandemen dengan jumlah maksimum fasilitas menjadi AS$15.605.219 dan dikenakan bunga sebesar SIBOR untuk periode 3 bulan ditambah 5,5% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman terutang sebesar AS$11.533.269, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar AS$71.950. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2016.

In May 23, 2012, the above loan facility has been amended with maximum facility to become US$15,605,219 with loan interest based on SIBOR for a period of 3 months plus 5.5% annually. This credit facility is non-revolving. As of December 31, 2012, the outstanding balance of the loan amounted to US$11,533,269, net of unamortized transaction cost amounting to US$71,950. This loan will mature on April 24, 2016.

ATR ATR Pada tanggal 23 November 2010, ATR

memperoleh fasilitas kredit dengan batas kredit maksimum gabungan sebesar AS$6.200.000 dari Mandiri dan tingkat bunga sebesar 4% di atas SIBOR per tahun sebagai berikut:

On November 23, 2010, ATR obtained credit facilities with aggregate maximum credit of US$6,200,000 from Mandiri and interest rate at 4% above SIBOR per annum as follows:

a. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I (“PTK I”)

dengan batas kredit maksimum sebesar AS$4.150.000. Fasilitas PTK I ini digunakan untuk pembelian Kapal Multi Purpose Container (“MPC”) “Alfa Trans Satu” dan Landing Craft Tank (“LCT”) “Alfa Trans Dua” dan pembiayaan modifikasi LCT “Alfa Trans Dua”. Pinjaman ini ditarik pada tanggal 25 November 2010 dan terutang dalam 60 kali cicilan bulanan sejak bulan Desember 2010 sampai dengan bulan November 2015. Pinjaman ini dijamin dengan kapal MPC “Alfa Trans Satu” dan LCT “Alfa Trans Dua”.

a. Specific transaction loan I (“PTK I”) facility with a maximum credit of US$4,150,000. PTK I facility was used for the acquisition of Multi-Purpose Container (“MPC”) “Alfa Trans Satu” and Landing Craft Tank (“LCT”) “Alfa Trans Dua” vessels and also for financing the modification of LCT “Alfa Trans Dua”. The loan was drawn on November 25, 2010 and is payable in 60 monthly installments from December 2010 until November 2015. The loan is collateralized with MPC “Alfa Trans Satu” and LCT “Alfa Trans Dua” vessels.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 408: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

117

17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

(lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

(continued) ATR (lanjutan) ATR (continued)

b. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II (“PTK II”) dengan batas kredit maksimum AS$2.050.000. Fasilitas PTK II ini digunakan untuk membiayai pembuatan kapal LCT “Adinda Azula”. Fasilitas ini awalnya tersedia hingga tanggal 30 Juni 2011 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Fasilitas pinjaman ini terutang dalam 60 kali cicilan bulanan sejak Juli 2011 sampai dengan bulan Juni 2016. Pinjaman ini dijamin dengan kapal LCT “Adinda Azula”.

b. Specific transaction loan II (“PTK II”) facility with a maximum credit of US$2,050,000. PTK II facility was used to finance the building of LCT “Adinda Azula” vessel. The availability period of the facility was originally set until June 30, 2011, which was subsequently extended up to December 31, 2011. The loan is payable in 60 monthly installments from July 2011 until June 2016. The loan is collateralized by LCT “Adinda Azula” vessel.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo

pinjaman masing-masing sebesar AS$3.855.912 dan AS$5.095.896.

As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of the loans amounted to US$3,855,912 and US$5,095,896, respectively.

Pada tanggal 20 Desember 2012, ATR menerima

surat dari Mandiri yang menyatakan, antara lain, persetujuan Mandiri untuk mengubah rasio leverage maksimum dari sebesar 233% menjadi sebesar 300% dimulai sejak Desember 2012.

On December 20, 2012, ATR received a letter from Mandiri stating, among others, approval by Mandiri to change leverage ratio from at maximum of 233% to 300% since December 2012.

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) SS SS Pada tanggal 22 Juni 2010, SS memperoleh

fasilitas pinjaman term loan dengan pagu maksimum sebesar Rp400 miliar. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 22 Juni 2015. Pinjaman dari fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar Cost of Fund ditambah 1,8% per tahun.

On June 22, 2010, SS obtained terms loan facility with maximum credit of Rp400 billion. This facility will be due on June 22, 2015. Borrowing from this facility bear interest at the Cost of Funds plus 1.8% per year.

Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak ada

fasilitas pinjaman yang telah digunakan oleh SS. Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah fasilitas yang digunakan sebesar Rp318,81 miliar (setara dengan AS$35.157.677), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar

Rp3,50 miliar (setara dengan AS$386.409).

As of December 31, 2012, SS has not utilized this loan facility. As of December 31, 2011, the outstanding balance of this loan amounted to Rp318.81 billion (equivalent to US$35,157,677), net of unamortized transaction cost amounting to Rp3.50 billion (equivalent to US$386,409).

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 409: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

118

17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) (continued) SS (lanjutan) SS (continued) Berdasarkan perjanjian pinjaman, SS diharuskan

untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut:

The loan agreement requires SS to maintain certain financial ratios, as follows:

a. Rasio debt service coverage minimal 100% a. Debt service coverage ratio at minimum of 100%

b. Rasio gearing maksimum sebesar 300%. b. Gearing ratio at maximum of 300%. Berdasarkan perubahan perjanjian pinjaman

tanggal 12 April 2012, SS diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu sebagai berikut:

a. Debt to EBITDA Ratio sebesar-besarnya 4 kali

pada setiap saat triwulan. b. Debt service ratio sekurang-kurangnya 1 kali

pada setiap saat triwulan. c. Gearing ratio sebesar-besarnya 3 kali pada tiap

triwulan untuk tahun 2012 sampai tahun 2015 dan sebesar-besarnya 2,5 kali pada tiap triwulan untuk tahun 2016 sampai tahun 2018.

The amendment to the loan agreement dated April 12, 2012 requires SS to maintain certain financial ratios, as follows:

a. Debt to EBITDA Ratio at maximum of 4 times

at each quarterly. b. Debt service ratio at minimum of 1 times at

each quarterly. c. Gearing ratio at maximum of 3 times at each

quarterly for the year 2012 to 2015 and maximum of 2.5 times at each quarterly for the years 2016 to 2018.

Pembatasan rasio keuangan di atas juga berlaku

untuk fasilitas uncommitted non-revolving short-term loan (“NRST”) (Catatan 15).

Financial ratios above restrictions also apply to all non-revolving uncommitted short-term loan (“NRST”) (Note 15).

SSB SSB

Fasilitas kredit amortisasi berjangka (”ATL”) dengan batas kredit maksimum sebesar AS$16.000.000 dan tingkat bunga sebesar Fund Transfer Pricing (”FTP”) ditambah 1,8% per tahun. Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 20 cicilan triwulan sejak tanggal 20 Januari 2011 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2015. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini masing-masing sebesar AS$13.356.238 dan AS$14.904.187, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar AS$83.762 dan AS$135.813.

Amortizing Term Loan (“ATL”) facility with a maximum credit of US$16,000,000 and interest at Fund Transfer Pricing (“FTP”) plus 1.8% per annum. The loan drawn from this facility is payable in 20 quartely installments from January 20, 2011 up to October 20, 2015. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding loan balance from this facility amounted to US$13,356,238 and US$14,904,187, respectively, net of unamortized transaction cost amounting to US$83,762 and US$135,813, respectively.

Club Deal Facility Club Deal Facility

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) dan PT Bank

ICBC Indonesia (”ICBC”) PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) and PT Bank

ICBC Indonesia (”ICBC”) SS SS Pada tanggal 15 Juni 2012, SS mengadakan

perjanjian dengan DBS dan ICBC dimana DBS bertindak sebagai Agent dan Security Agent. Pinjaman ini terbagi atas dua fasilitas, yaitu: (Catatan 15)

On June 15, 2012, SS entered into an agreement with DBS and ICBC which act as Agent and Security Agent. The loan is divided into two facilities, namely: (Note 15)

ABM Investama - Annual Report2012

Page 410: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

119

17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

Club Deal Facility (lanjutan) Club Deal Facility (continued)

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) dan PT Bank ICBC Indonesia (”ICBC”) (lanjutan)

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) and PT Bank ICBC Indonesia (”ICBC”) (continued)

SS (lanjutan) SS (continued)

a. Fasilitas term loan (“Fasilitas A”) dengan pagu sebesar Rp510 miliar dan akan berakhir 72 bulan terhitung sejak tanggal perjanjian.

a. Term loan facility (“Facility A”) with credit limit of Rp510 billion and will expire 72 months from the date of the agreement.

b. Fasilitas revolving loan (“Fasilitas B”) dengan pagu sebesar Rp400 miliar dan akan berakhir 12 bulan terhitung sejak tanggal perjanjian pada 15 Juni 2012 (Catatan 15).

b. Revolving loan facility (“Facility B”) with a ceiling of Rp400 billion and will expire 12 months from the date of agreement on June 15, 2012 (Note 15).

Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah Fasilitas A yang digunakan adalah sebesar Rp380,59 miliar (setara dengan AS$39.357.453) terbagi atas Rp179,10 miliar (setara dengan AS$18.521.617) untuk bagian DBS dan Rp201,48 miliar (setara dengan AS$20.835.836) untuk bagian ICBC, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp9,14 miliar (setara dengan AS$945.846).

On December 31, 2012, amount of facility A is Rp380.59 billion (equivalent to US$39,357,453), consisting of DBS part in the amount of Rp179.10 billion (equivalent of US$18,521,617) and ICBC part in the amount of Rp201.48 billion (equivalent of US$20,835,836), net of unamortized transaction cost amounting to Rp9.14 billion (equivalent to US$945,846).

Fasilitas ini dikenakan bunga 10,7% per tahun. The club deal facility interest is 10.7% per annum.

Berdasarkan perjanjian, SS harus memiliki kepemilikan pada PT Energi Alamraya Semesta (“EAS”) sebesar 70% dan kepemilikan pada PT Eramas Persada Energy (“Eramas”) sebesar 40%. SS telah memiliki kepemilikan sebesar 70% pada EAS melalui Entitas Anaknya, yaitu PT Pradipa Aryasatya dan telah terjadi pada tanggal 1 Mei 2012.

Based on agreement, SS should have 70% owership in PT Energi Alamraya Semesta (“EAS“) and 40% ownership in PT Eramas Persada Energy (“Eramas“). SS acquired 70% ownership of EAS through its Subsidiary, PT Pradipa Aryastya and had occured on May 1, 2012.

SS tidak menyelesaikan proses akuisisinya terhadap Eramas. SS telah menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada DBS melalui suratnya tertanggal 16 Juli 2012.

SS does not finished Eramas aquisition process. However, SS has sent written notice to DBS dated July 16, 2012.

SS diwajibkan untuk memenuhi rasio keuangan sebagai berikut:

SS is required to maintain financial ratios, as follows:

a. Rasio debt to EBITDA pada tanggal-tanggal 31 Maret, 30 Juni, 30 September, dan 31 Desember tidak melebihi 4 kali.

a. Debt to EBITDA ratio as of March 31, June 30, September 30 and December 31 shall not exceed 4 times.

b. Rasio debt terhadap consolidated net worth

pada tanggal-tanggal 31 Maret, 30 Juni, 30 September dan 31 Desember tidak melebihi: (i) 3 kali untuk tahun 2012 sampai tahun 2015. (ii) 2,5 kali untuk tahun sesudahnya.

c. Rasio EBITDA terhadap debt service tidak

melebihi 1 kali.

b. Total debt to consolidated net worth ratio as of March 31, June 30, September 30 and December 31 shall not exceed:

(i) 3 times for the year 2012 up to 2015. (ii) 2.5 times for the next year. c. EBITDA to debt service ratio shall not exceed

1 time.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 411: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

120

17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

Club Deal Facility (lanjutan) Club Deal Facility (continued)

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) dan PT Bank ICBC Indonesia (”ICBC”) (lanjutan)

PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) dan PT Bank ICBC Indonesia (”ICBC”) (continued)

SS (lanjutan) SS (continued)

Menurut perjanjian, SS tidak boleh melakukan hal-hal, di antaranya:

Based on agreement, SS shall not:

a. Melakukan merger, konsolidasi atau rekonstruksi perusahaan.

a. Enter into merger, consolidation or corporate reconstruction.

b. Mengubah jenis usaha. b. Change of business.

c. Membagikan dan membayarkan dividen dalam bentuk apapun kepada pemegang sahamnya.

c. Share and paid dividends of any kind to its shareholders.

Pada tanggal 16 Juli 2012, SS melalui suratnya kepada DBS mengajukan permohonan untuk mengubah poin mengenai pembagian dividen sehingga menjadi “SS wajib memberitahukan secara tertulis paling lambat 14 hari sebelumnya apabila hendak melakukan pembagian/pembayaran dividen dalam bentuk apapun kepada pemegang sahamnya”. Amandemen tersebut telah mendapat persetujuan dari DBS melalui suratnya tertanggal 6 Agustus 2012.

On July 16, 2012, SS sending out proposal letter to DBS to amend point related to dividend share in order “SS obligate to issue notification dated at least 14 days prior to if SS decide to share/pay dividend in any form payment to shareholder”. This amendment has approved by DBS on August 6, 2012.

Pinjaman tersebut dijaminkan dengan tanah milik EAS dan piutang, persediaan dan aset tetap secara fidusia dari EAS dan Eramas.

This loan guaranteed with landright owned by EAS and receivable, inventory, and fixed asset fiducia from EAS and Eramas.

ANZ Banking Group Limited - Pinjaman Sindikasi ANZ Banking Group Limited - Syndicated Loan

CK CK

Pada tanggal 17 Juni 2011, CK, selaku peminjam, mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi dengan beberapa bank asing dan bank lokal (“Pemberi Pinjaman”), yang terdiri dari Overseas-Chinese Banking Corporation (“OCBC”), PT ANZ Panin Bank (“ANZ Panin”), PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”), Standard Chartered Bank (cabang Jakarta) (“SCB”), dan The Royal Bank of Scotland N.V. (cabang Singapura) (“RBS”). OCBC NISP dan ANZ Banking Group Limited bertindak masing-masing sebagai security agent dan facility agent. Berdasarkan perjanjian, Pemberi Pinjaman setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman Dolar Amerika Serikat yang terdiri dari Fasilitas A dan Fasilitas B dengan nilai maksimum masing-masing sebesar AS$75.000.000 dan AS$40.000.000 dengan tingkat bunga berdasarkan “London Interbank Offered Rate” (“LIBOR”) ditambah dengan persentase tertentu, 4,1% untuk pemberi pinjaman dalam negeri dan 3,75% untuk pemberi pinjaman luar negeri, terutang setiap kuartal dengan masa tenggang satu tahun untuk Fasilitas A dan sembilan bulan untuk Fasilitas B. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk melunasi (refinance) beberapa pinjaman CK yang ada.

On June 17, 2011, CK, as the borrower, entered into a term loan facility agreement with several foreign and local banks (the “Lenders”), which consisted of Overseas-Chinese Banking Corporation (“OCBC”), PT ANZ Panin Bank (“ANZ Panin”), PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”), Standard Chartered Bank (Jakarta Branch) (“SCB”), and The Royal Bank of Scotland N.V. (Singapore Branch) (“RBS”). OCBC NISP and ANZ Banking Group Limited serve as Security Agent and Facility Agent, respectively. Based on the agreement, the Lenders agreed to grant United States Dollar term loan, broken down into Facility A and Facility B, with maximum amounts of US$75,000,000 and US$40,000,000, respectively, and interest rates at “London Interbank Offered Rate” (“LIBOR”) plus a certain percentage, 4.1% for onshore lender and 3.75% for offshore lender, payable every quarter with grace period of one year for Facility A and nine months for Facility B. This loan facility was used to refinance some of CK’s existing loans.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 412: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

121

17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM BANK LOANS (continued) ANZ Banking Group Limited - Pinjaman Sindikasi

(lanjutan) ANZ Banking Group Limited - Syndicated Loan

(continued) CK (lanjutan) CK (continued) Pada tanggal 23 Juni 2011, CK melakukan

penarikan penuh atas Fasilitas A sebesar AS$75.000.000, yang akan dibayarkan dalam cicilan triwulanan, dimulai sejak Juni 2012 sampai Juni 2016 selama lima tahun sesuai dengan perjanjian. Pada tanggal 30 September 2011 dan 15 Desember 2011, CK melakukan penarikan penuh atas Fasilitas B sebesar AS$40.000.000, yang akan dibayarkan dalam cicilan triwulan, dimulai sejak Maret 2012 sampai Juni 2016 selama lima tahun sesuai dengan perjanjian. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar LIBOR ditambah persentase tertentu, 4,1% untuk pemberi pinjaman dalam negeri dan 3,75% untuk pemberi pinjaman luar negeri, yang dibayarkan setiap triwulanan. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman terutang adalah sebesar AS$95.382.731, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar AS$1.955.147 sedangkan pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang adalah sebesar AS$112.095.959, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar AS$2.904.041.

On June 23, 2011, CK fully availed of Facility A amounting to US$75,000,000, payable in specified quarterly installments as indicated in the agreement over a total term of five years from June 2012 until June 2016. On September 30, 2011 and December 15, 2011, CK fully availed of Facility B amounting to US$40,000,000, payable in specified quarterly installments as indicated in the agreement over a total term of five years from March 2012 until June 2016. The loan from this facility bears interest at LIBOR plus a certain percentage, 4.1% for onshore lender and 3.75% for offshore lender, payable every quarter. As of December 31, 2012, the loan is presented at amortized cost of US$95,382,731, which is net of unamortized transaction cost amounting to US$1,955,147, while as of December 31, 2011, the loan is presented at amortized cost of US$112,095,959, which is net of unamortized transaction cost amounting to US$2,904,041.

Pinjaman ini dijamin dengan (i) Kontrak Penugasan (Catatan 34) dan (ii) fiduciary assignment atas piutang, persediaan, aset bergerak dan klaim/ penerimaan asuransi masing-masing sebesar AS$63.020.468, Rp40,07 miliar, Rp73,19 miliar dan AS$165.742.827.

The loan is collateralized by (i) the Assignment of Contracts (Note 34) and (ii) fiduciary assignment over receivables, inventory, movable asset and insurance claim/proceeds amounting to US$63,020,468, Rp40.07 billion, Rp73.19 billion and US$165,742,827, respectively.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, CK diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut:

The loan agreement requires CK to maintain certain financial ratios, as follows:

a. Rasio debt service coverage minimal 125%.

a. Debt service coverage ratio at a minimum of 125%.

b. Rasio utang terhadap nilai aset bersih konsolidasian maksimal sebesar 425% pada tahun 2011, 375% pada tahun 2012, 325% pada tahun 2013 dan 300% pada tahun 2014 dan seterusnya.

c. Rasio antara pendapatan kontrak tambang batubara di masa yang akan datang terhadap jumlah pinjaman minimal sebesar 4:1.

b. Total debt to consolidated net worth ratio at a maximum of 425% in 2011, 375% in 2012, 325% in 2013 and 300% in 2014 and thereafter.

c. The ratio of future contracted revenue from the coal mining service contracts to borrowings at a minimum of 4:1.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 413: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

122

17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM BANK LOANS (continued) ANZ Banking Group Limited - Pinjaman Sindikasi

(lanjutan) ANZ Banking Group Limited - Syndicated Loan

(continued) CK (lanjutan) CK (continued)

d. Rasio leverage maksimal sebesar 4:1 untuk periode sampai dengan tanggal 30 September 2012 dan untuk periode selanjutnya maksimal sebesar 3,25:1.

e. Jumlah ekuitas bersih minimal sebesar Rp260 miliar.

d. The leverage at a maximum of 4:1 until September 30, 2012 and thereafter at a maximum of 3.25:1.

e. Total net worth at a minimum of Rp260 billion.

CK telah menerima waiver dari ANZ Banking Group Limited atas tidak terpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal 31 Desember 2012.

CK has received waiver from ANZ Banking Group Limited for incompliance of certain financial ratio as of December 31, 2012.

DBS Bank Ltd. DBS Bank Ltd.

Perusahaan The Company

Pada tanggal 15 Juni 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan DBS Bank Ltd., Singapura dengan total fasilitas maksimum sebesar AS$90.000.000 untuk kebutuhan modal kerja dengan tingkat bunga sebesar 4% per tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 17 Juni 2016. Bunga dibayarkan setiap tahun. Pada tanggal 13 Januari 2012, Perusahaan telah melakukan pembayaran pokok pinjaman sebesar AS$13.000.000. Perusahaan akan melakukan pembayaran kembali pada tanggal jatuh tempo. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman terutang masing-masing sebesar AS$76.984.683 dan AS$89.980.222, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar AS$15.317 dan AS$19.778. Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.

On June 15, 2011, the Company signed a loan facility agreement with DBS Bank Ltd., Singapore with a maximum facility amount of US$90,000,000 for working capital requirement and bear interest at 4% per annum. The loan will be due on June 17, 2016. Interest is payable annually. On January 13, 2012, the Company made principal repayment amounting to US$13,000,000. The Company shall make repayment on the maturity date. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balances of the loan amounted to US$76,984,683 and US$89,980,222, respectively, net of unamortized transaction cost amounting to US$15,317 and US$19,778, respectively. No assets are pledged as collateral for the loan.

Menurut perjanjian, Perusahaan tidak boleh melakukan hal-hal, di antaranya:

Based on agreement, the Company shall not:

a. membuat atau mengizinkan untuk hidup setiap pengamanan terhadap asetnya tanpa persetujuan tertulis dari kreditur.

a. create or permit to subsist any Security over any of its assets without the prior consent in writing of the Lender.

b. menjual, mengalihkan atau melepaskan asetnya dimana mereka berada atau dapat disewakan atau dibeli kembali oleh anggota lain dari Grup.

b. sell, transfer or otherwise dispose of any of its assets on terms whereby they are or may be leased to or re-acquired by any other member of the Group.

c. menjual, mengalihkan atau melepaskan piutang pada recourse terms.

c. sell, transfer or otherwise dispose of any its receivables on recourse terms.

d. melakukan transaksi tunggal atau serangkaian transaksi (apakah terkait atau tidak dan apakah sukarela atau tidak sukarela) untuk menjual, menyewakan, mengalihkan atau pelepasan lainnya.

d. enter into a single transaction or a series of transactions (whether related or not and whether voluntary or involuntary) to sell, lease, transfer or other disposal.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 414: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

123

17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

DBS Bank Ltd. (lanjutan) DBS Bank Ltd. (continued) Perusahaan (lanjutan) The Company (continued) Menurut perjanjian, Perusahaan tidak boleh

melakukan hal-hal, di antaranya: (lanjutan) Based on agreement, the Company shall not:

(continued)

Paragraf (d) di atas tidak berlaku untuk setiap penjualan, sewa, pengalihan atau pelepasan lainnya:

The paragraph (d) above does not apply to any sale, lease, transfer or other disposal:

(i) dibuat dalam rangka kegiatan perdagangan

entitas membuang; atau

(ii) dari inexchage aset untuk aset lain yang sebanding atau lebih unggul untuk jenis, nilai dan kualitas.

(i) made in the ordinary course of trading of the disposing entity; or

(ii) of assets inexchage for other assets comparable or superior as to type, value and quality.

e. masuk ke dalam setiap amalgamasi,

demerger, merger atau rekonstruksi perusahaan.

e. enter into any amalgamation, demerger, merger or corporate reconstruction.

Perusahaan telah menerima waiver dari DBS Bank Ltd. atas tidak terpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal 31 Desember 2012.

The Company has received waiver from DBS Bank Limited for incompliance of certain financial ratio as of December 31, 2012.

PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”) PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”)

ATR ATR

Pada tanggal 24 Oktober 2011, ATR memperoleh fasilitas pinjaman dari OCBC NISP dengan batas kredit maksimum sebesar AS$7.150.000. Pinjaman dari fasilitas ini dikenakan tingkat bunga SIBOR per bulan ditambah 4% per tahun dan tersedia selama 60 bulan dari tanggal pencairan pertama atau sampai dengan tanggal 28 Oktober 2016. Berdasarkan addendum terhadap perjanjian pinjaman tanggal 8 Agustus 2012, jangka waktu pengembalian fasilitas dilakukan sampai dengan tanggal 31 Maret 2017 dan dapat diperpanjang sampai dengan 24 bulan terhitung sejak tanggal 31 Maret 2017. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar AS$6.754.629 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar AS$60.321, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar AS$783.576 setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar AS$9.425.

On October 24, 2011, ATR obtained a term loan facility from OCBC NISP with a maximum credit of US$7,150,000. The loan from the facility bears interest at monthly SIBOR rate plus 4% per annum and is available for sixty months from the first drawdown date or up to October 28, 2016. Based on addendum to loan agreement dated August 8, 2012, term of payment of facility until March 31, 2017 and can be extended until 24 months from March 31, 2017. As of December 31, 2012, the outstanding loan balance from this facility amounted to US$6,754,629, net of unamortized transaction cost amounting to US$60,321, while as of December 31, 2011, the outstanding loan balance from this facility amounted to US$783,576, net of unamortized transaction cost amounting to US$9,425.

Pinjaman ini dijaminkan, antara lain, dengan kapal LCT “Adinda Bella” dan LCT “Adinda Celina”, piutang usaha dari kontrak operasi kapal, letter of undertaking dan letter of comfort dari CKB (pemegang saham mayoritas ATR).

The loan is collateralized by, among others, LCT “Adinda Bella” and LCT “Adinda Celina” vessels, trade receivables from contract operations of the vessels, letter of undertaking and letter of comfort from CKB (ATR’s majority shareholder).

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 415: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

124

17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”) (lanjutan)

PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”) (continued)

ATR (lanjutan) ATR (continued)

Berdasarkan perjanjian pinjaman, ATR diharuskan untuk menjaga rasio-rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio kecukupan utang minimal 1 kali pada

tahun 2011 dan 2012 dan 1,25 kali pada tahun 2013.

b. Rasio leverage yang disesuaikan maksimal 2,33 kali.

c. Kontrak Time Charter dengan nilai minimal 125% dari nilai saldo pinjaman terutang.

Periode pengujian untuk persyaratan rasio-rasio keuangan adalah setiap tiga bulan mulai dari akhir tahun Desember 2011.

The loan agreement requires ATR to maintain certain financial ratios, as follows: a. Debt service ratio at a minimum of 1 times in

2011 and 2012 and 1.25 times in 2013. b. Adjusted leverage ratio at a maximum of

2.33 times. c. Time Charter contract amount at a minimum

of 125% of the outstanding loan.

Testing period for the requirements of the financial ratios are every three months starting from the end of December 2011.

ATR telah menerima waiver dari OCBC NISP atas tidak terpenuhinya rasio keuangan tertentu pada tanggal 31 Desember 2012.

ATR has received waiver from OCBC NISP for incompliance of certain financial ratio as of December 31, 2012.

BDD BDD

Pada tanggal 22 Desember 2011, BDD menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan OCBC NISP dengan batas kredit maksimum AS$15.052.000 yang terbagi atas:

On December 22, 2011, BDD entered into a loan facility agreement with OCBC NISP with a maximum credit of US$15,052,000, consisting of:

a. Fasilitas Pinjaman Berjangka 1 sebesar

AS$5.594.500 yang tersedia 66 bulan dari tanggal penarikan pinjaman pertama. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar AS$5.169.258, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar AS$52.276.

a. Term Loan Facility 1 of US$5,594,500 which is available for 66 months from the first drawdrown date. As of December 31, 2012, the outstanding loan balance amounted to US$5,169,258, net of unamortized transaction cost amounting to US$52,276.

b. Fasilitas Pinjaman Berjangka 2 sebesar

AS$9.457.500 yang tersedia 66 bulan dari tanggal penarikan pinjaman pertama. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar AS$9.222.407, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar AS$77.468.

b. Term Loan Facility 2 of US$9,457,500 which is available for 66 months from the first drawdrown date. As of December 31, 2012, the outstanding loan balance amounted to US$9,222,407, net of unamortized transaction cost amounting to US$77,468.

Fasilitas pinjaman ini memiliki tingkat bunga 6% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan suku bunga pasar. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pembuatan 6 (enam) buah kapal penarik beserta 6 (enam) buah kapal tongkang.

The loan from the facility bears interest at the annual rate of 6% subject to fluctuation based on market interest rates. The loan proceeds were used to finance the building of 6 (six) of tug boat and 6 (six) of barge.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 416: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

125

17. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”) (lanjutan)

PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC NISP”) (continued)

BDD (lanjutan) BDD (continued)

Berdasarkan perjanjian pinjaman, BDD diharuskan untuk menjaga rasio-rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio kecukupan utang minimal 1,10 kali b. Rasio leverage yang disesuaikan maksimal

2,5 kali untuk tahun 2012 dan maksimal 2 kali untuk tahun 2013 sampai dengan tahun 2018.

The loan agreement requires BDD to maintain certain financial ratios, as follows: b. Debt service ratio at minimum of 1.10 times b. Adjusted leverage ratio at maximum of

2.5 times for the year 2012 and maximum of 2 times for the year 2013 to 2018.

BDD telah memenuhi semua rasio-rasio keuangan tertentu yang harus dijaga pada tanggal 31 Desember 2012.

On December 31, 2012, BDD has complied with all the financial ratios required.

Pembatasan utang Debt Covenants

Sebagai tambahan dari rincian tersebut di atas,

Grup harus mematuhi batasan-batasan tertentu, antara lain untuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman sebelum melakukan transaksi-transaksi tertentu seperti penggabungan usaha, pengambilalihan, likuidasi atau perubahan status dan Anggaran Dasar; pengurangan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh; pembatasan pemberian pinjaman kepada pihak ketiga; penjaminan negatif, dengan pengecualian tertentu; pembatasan dalam perubahan kegiatan bisnis utama dan pembagian dividen.

In addition to those detailed above, the Group, under the loan agreements, is subject to various covenants, which include obtaining written approval from the lenders before entering into certain transactions such as mergers, takeovers, liquidation or change in status and the articles of association; reducing the authorized, issued and fully paid capital; restrictions on lending money to third parties; negative pledges, with certain exceptions; restrictions on change in core business activities and payments of dividends.

Pada tanggal 31 Desember 2012, Grup telah

memenuhi persyaratan-persyaratan seluruh pinjaman di atas.

As of December 31, 2012, the Group is in compliance with all requirements of the above loans.

Manajemen menyatakan bahwa selama periode

pelaporan dan sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, Grup tidak pernah gagal bayar atas pemenuhan kewajibannya.

Management declares that during the reporting periods and up to the date of the consolidated financial statements, the Group has not defaulted in the payment of its obligations.

Tingkat suku bunga utang bank jangka panjang di

atas adalah sebagai berikut: The interest rates of the above long-term bank

loans were as follows: 2012 2011

Rupiah 9,50% - 10,50% 9,50% - 10,75% Rupiah

Dolar Amerika Serikat 4,44% - 6,40% 4,25% - 4,44% United States dollar

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 417: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

126

18. BEBAN AKRUAL DAN LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK

18. ACCRUED EXPENSES AND SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Biaya proyek 3.479.841 5.203.882 3.565.448 Project cost Bunga 1.901.895 2.680.635 427.094 Interest Jasa profesional 1.083.449 3.596.052 144.811 Professional fees Royalti 1.062.834 - - Royalty Perbaikan dan pemeliharaan mesin 45.343 6.331.054 26.448.448 Repairs and maintenance on machinery Lain-lain 6.336.029 1.500.866 719.209 Others

Total beban akrual 13.909.391 19.312.489 31.305.010 Total accrued expenses

Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (13.909.391) (19.312.489) (27.372.077) Less current maturities

Beban akrual - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Accrued expenses dalam satu tahun - - 3.932.933 - net of current maturities

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Akun ini terdiri dari akrual beban gaji dan tunjangan

karyawan.

Short-term Employee Benefit Liability This account consists of accrual for employee

salaries and benefits. 19. UANG MUKA PELANGGAN 19. ADVANCES FROM CUSTOMERS 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Pihak ketiga 2.108.348 2.303.237 2.316.921 Third parties Pihak berelasi: Related parties: PT Trakindo Utama 55.555 - - PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara 8.633 - - PT Chakra Jawara Mega Strada Pte. Ltd. - 4.743.491 3.800.000 Mega Strada Pte. Ltd.

Uang muka pelanggan 2.172.536 7.046.728 6.116.921 Advances from customers Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Less current maturities: Pihak ketiga 2.108.348 2.303.237 2.316.921 Third parties Pihak berelasi 64.188 943.491 - Related parties

Uang muka pelanggan - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Advances from customers - dalam satu tahun - 3.800.000 3.800.000 net of current maturities

ABM Investama - Annual Report2012

Page 418: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

127

20. PROVISI UNTUK KEWAJIBAN RESTORASI LINGKUNGAN

20. PROVISION FOR ENVIRONMENTAL RESTORATION OBLIGATION

Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2010

(“PP 78/2010”) yang mengharuskan Perseroan menyediakan jaminan keuangan atau jaminan reklamasi. Peraturan tersebut mengharuskan setiap perusahaan pertambangan yang beroperasi di Indonesia untuk melakukan studi tahunan yang memperkirakan besarnya jumlah biaya reklamasi dan melaporkan rencana reklamasinya. Rencana tersebut mencakup perkiraan biaya dari pekerjaan untuk pemulihan lahan tambang bila dikerjakan oleh kontraktor luar. Untuk setiap pekerjaan yang tidak dilaksanakan sendiri oleh Perseroan sesuai dengan rencana pada periode tersebut, Pemerintah dapat menuntut pembayaran untuk pekerjaan yang masih harus dikerjakan oleh para kontraktor. Jaminan tersebut dapat berupa rekening bersama, deposito berjangka, bank garansi atau, pada kondisi tertentu yang menyangkut perusahaan-perusahaan publik, dapat berupa cadangan akuntansi yang dicatat dalam buku Perseroan.

A financial surety, or reclamation guarantee, is required under Government Regulation No. 78 (“GR 78”) of 2010. The regulations require that an annual study be undertaken by a mining company operating in Indonesia to estimate its reclamation costs and that a plan be submitted to the Government. The plan includes an estimate of the cost of performing the rehabilitation work by an outside contractor. For any work a company does not carry out in the period pursuant to the plan, the Government can require payment for the outstanding work to be carried out by the contractor. The surety can be in the form of a joint account, time deposit, bank guarantee or, in certain circumstances involving public companies, an accounting reserve recorded in the accounts of the Company.

Akun ini merupakan provisi biaya penutupan

tambang yang akan terjadi pada akhir umur tambang.

This account pertains to the provision for the restoration of the mine area at the end of the mine term.

Manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan

telah cukup untuk menutup semua liabilitas pengelolaan lingkungan hidup. Manajemen juga berkeyakinan bahwa penyisihan telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

The management of the Group believes that the allowance is adequate to cover all obligations for environmental management. Management further believes that the provision is in accordance with existing regulations.

Mutasi provisi biaya pengelolaan lingkungan hidup

adalah sebagai berikut: The movements in the provision for environmental

restoration are as follows: 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012 As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Saldo awal 210.752 63.803 - Beginning balance Provisi untuk restorasi selama Provisions for restoration during tahun berjalan 313.366 244.106 69.114 the year Biaya restorasi aktual yang Actual restoration costs paid dibayar selama tahun berjalan (264.099) (97.157) (5.311) during the year

Saldo akhir 260.019 210.752 63.803 Ending balance

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 419: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

128

21. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 21. FINANCE LEASE PAYABLES Grup memiliki komitmen sewa pembiayaan

mencakup perlengkapan, perabot dan peralatan kantor, kendaraan dan mesin dan peralatan dengan jangka waktu sewa mulai dari tiga sampai lima tahun dan jatuh tempo pada berbagai tanggal dengan perincian sebagai berikut:

The Group has lease commitments covering office furniture, fixtures and equipment, vehicles and machineries and equipment with lease terms ranging from three to five years and expiring on various dates with details as follows:

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated -

December 31, 2012 Note 4 Note 4

Pihak ketiga: Third parties: PT Caterpillar Finance PT Caterpillar Finance Indonesia 128.157.630 62.927.569 20.022.689 Indonesia PT Austindo Nusantara PT Austindo Nusantara Jaya Finance 19.956.245 28.430.665 - Jaya Finance Pihak berelasi: Related party: PT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing 73.068.220 44.532.265 59.303.414 Leasing

Total 221.182.095 135.890.499 79.326.103 Total Dikurangi beban bunga (19.491.087) (10.965.806) (6.098.876) Less amount applicable to interest

Bersih 201.691.008 124.924.693 73.227.227 Net Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Less current maturities Pihak ketiga Third parties PT Caterpillar Finance PT Caterpillar Finance Indonesia 30.667.224 14.256.454 10.569.236 Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya PT Austindo Nusantara Jaya Finance 7.499.153 7.499.153 - Finance Pihak berelasi Related party PT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing (Catatan 31) 25.123.246 22.249.542 21.596.374 Leasing (Note 31) Utang sewa pembiayaan - setelah dikurangi bagian yang Finance lease payable - jatuh tempo dalam satu tahun net of current maturities Pihak ketiga Third parties PT Caterpillar Finance PT Caterpillar Finance Indonesia 86.647.566 42.999.750 8.339.562 Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya PT Austindo Nusantara Jaya Finance 11.405.583 18.904.737 - Finance Pihak berelasi Related party PT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing (Catatan 31) 40.348.236 19.015.057 32.722.055 Leasing (Note 31)

ABM Investama - Annual Report2012

Page 420: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

129

21. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 21. FINANCE LEASE PAYABLES (continued) Jadwal pembayaran nilai kini utang sewa

pembiayaan berdasarkan tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut:

The present values of the scheduled payments of the finance lease payables by the year of maturity are as follows:

31 Desember 2012/December 31, 2012 ______________________________________________________________________________ _

Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan Minimum/ Minimum Leasing Komponen Bunga/ Nilai Kini/ Payment Interest Component Present Value

Dalam 1 tahun 72.256.675 (8.967.052) 63.289.623 Within 1 year Dalam 1 - 5 tahun 148.816.971 (10.518.181) 138.298.790 Within 1 - 5 years Lebih dari 5 tahun 108.449 (5.854) 102.595 More than 5 years

Total 221.182.095 (19.491.087) 201.691.008 Total 31 Desember 2011/December 31, 2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/As Restated - Note 4 ______________________________________________________________________________ _

Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan Minimum/ Minimum Leasing Komponen Bunga/ Nilai Kini/ Payment Interest Component Present Value

Dalam 1 tahun 49.498.677 (5.493.528) 44.005.149 Within 1 year Dalam 1 - 5 tahun 86.391.822 (5.472.278) 80.919.544 Within 1 - 5 years

Total 135.890.499 (10.965.806) 124.924.693 Total

1 Januari 2011/31 Desember 2010/ January 1, 2011/December 31, 2010 Disajikan kembali - Catatan 4/As restated - Note 4 ______________________________________________________________________________ _ Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan Minimum/ Minimum Leasing Komponen Bunga/ Nilai Kini/ Payment Interest Component Present Value

Dalam 1 tahun 35.722.278 (3.556.668) 32.165.610 Within 1 year Dalam 1 - 5 tahun 43.603.825 (2.542.208) 41.061.617 Within 1 - 5 years

Total 79.326.103 (6.098.876) 73.227.227 Total

Tingkat bunga per tahun Interest rates per annum 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2012 December 31, 2011 December 31, 2010

PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Chandra Sakti Utama Leasing Dolar Amerika Serikat 5% - 7% 5% - 7% 7% - 8 % United States dollar Rupiah 13% - 15% 12% - 23% 15% - 17 % Rupiah

PT Caterpillar Finance Indonesia PT Caterpillar Finance Indonesia Dolar Amerika Serikat 2,3% - 5,2% 2,3% - 5,2% 2,3% - 6,4% United States dollar

PT Austindo Nusantara Finance PT Austindo Nusantara Finance Dolar Amerika Serikat 3,9% 3,7% - 3,8% - United States dollar

Seluruh aset yang diperoleh melalui perjanjian

sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan atas utang sewa pembiayaan tersebut.

All assets acquired under finance lease agreements are used as collateral for the obligations under finance leases.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 421: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

130

22. UTANG OBLIGASI 22. BONDS PAYABLE Rincian dari utang obligasi adalah sebagai berikut: Details of bonds payable are as follows: Beban Emisi Utang yang Belum Diamortisasi/ Pokok Obligasi/ Unamortized Jumlah/ Jangka Pendek/ Jangka Panjang/ Bonds Principal Issuance Costs Total Current Non-current

Obligasi Sumberdaya Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012: Sewatama I Tahun 2012: - Seri A 22.647.363 (170.009) 22.477.354 - 22.477.354 - Series A - Seri B 60.082.730 (451.029) 59.631.701 - 59.631.701 - Series B

Total 82.730.093 (621.038) 82.109.055 - 82.109.055 Total

SS menerbitkan obligasi dengan nama Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 sebesar Rp800 miliar yang terdiri atas 2 (dua) seri, yaitu Obligasi Seri A dan Obligasi Seri B. Wali amanat obligasi ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk., pihak ketiga.

SS issued bonds Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 amounting to Rp800 billion consisting of 2 (two) series, Obligasi Series A and Obligasi Series B. The trustee was PT Bank CIMB Niaga Tbk., a third party.

Penerbitan obligasi tersebut bersamaan dengan penerbitan Sukuk Ijarah (Catatan 23) telah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dalam surat No. S-13443/BL/2012 tanggal 22 November 2012.

The issuance of bonds payable and Sukuk Ijarah (Note 23) has received the effective statement from the Chairman of BAPEPAM-LK in its letter No. S-13443/BL/2012 dated November 22, 2012.

Obligasi Seri A diterbitkan pada tanggal 30 November 2012, terdaftar di Bursa Efek Indonesia, akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2015 sebesar Rp219 miliar (setara dengan AS$22.647.363). Tingkat suku bunga obligasi ini adalah 8,60% per tahun dan dibayarkan per kuartal.

Obligasi Seri A were issued on November 30, 2012, listed on Indonesia Stock Exchange, and will mature on November 30, 2015 amounting to Rp219 billion (equivalent to US$22,647,363). The interest rate is 8.60% per annum and paid quarterly.

Obligasi Seri B yang diterbitkan pada tanggal

30 November 2012 terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2017 adalah sebesar Rp581 miliar (setara dengan AS$60.082.730). Tingkat suku bunga obligasi ini adalah 9,60% per tahun dan dibayarkan per kuartal.

Obligasi Seri B were issued on November 30, 2012, listed on Indonesia Stock Exchange, and will mature on November 30, 2017 amounting to Rp581 billion (equivalent to US$60,082,730). The interest rate is 9.60% per annum and paid quarterly.

Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek utang

jangka panjang tanggal 13 September 2012 dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) yang berlaku untuk periode 13 September 2012 sampai dengan tanggal 1 September 2013, Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 telah mendapat peringkat “idA”.

Based on credit rating on the long-term debt securities dated September 13, 2012 from PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) covering the period from September 13, 2012 until September 1, 2013, Obligasi Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has received a rating of “idA”.

Semua obligasi diterbitkan di Indonesia dalam mata

uang Rupiah. All bonds were issued in Indonesia and

denominated in Rupiah.

Seluruh utang obligasi SS adalah tanpa jaminan. All bonds payable of SS are unsecured.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 422: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

131

22. UTANG OBLIGASI (lanjutan) 22. BONDS PAYABLE (continued) Dana yang diperoleh dari utang obligasi, setelah

dikurangi biaya emisi digunakan untuk pembayaran utang bank dan modal kerja masing-masing sebesar 60% dan 40%.

The funds received from issuance of bonds net of issuance costs are to be used for payment of bank loan and working capital amounted to 60% and 40%, respectively.

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam

semua perjanjian obligasi, SS diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah disepakati, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu dan mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, untuk transaksi dengan nilai yang melebihi batas tertentu atau diluar syarat yang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan pembagian dividen apabila SS lalai dalam melakukan pembayaran bunga, penjualan dan pengalihan aset, penjaminan dan penggadaian aset, penggabungan usaha, akuisisi, penerbitan obligasi dan/atau instrumen utang lain dan/atau utang bank yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada, perubahan kegiatan utama SS, mengurangi modal SS, memberikan jaminan SS, memberikan pinjaman, dan mengajukan pailit.

Under the terms under the bonds agreements, SS is required to comply with certain agreed restrictive covenants, which include the requirements to maintain certain financial ratios and to obtain prior written approval from the Trustee with respect to the transactions involving amounts exceeding certain thresholds or exceeding requirement agreed with the Trustee, such as, among others, declaration and payment of dividends if SS failed to pay the interest; sale and transfer of assets; granting of guarantees or pledging of assets; mergers; acquisitions; issuance of bonds and/or other debt instruments, and/or bank loans which are ranked higher than the current bonds; changes in SS’s main business activities; reducing the capital of SS; providing a corporate guarantee; providing loan and filing for bankruptcy.

Rasio-rasio keuangan yang harus dipenuhi adalah: Financial ratio should be maintained as follows:

1. Rasio antara utang dengan ekuitas tidak lebih dari 3:1.

1. Debt to equity ratio maximum 3:1.

2. Rasio EBITDA dengan beban bunga minimum

1:1. 2. Ratio between EBITDA to interest expense

minimum 1:1.

3. Rasio jumlah aktiva tetap yang tidak dijaminkan dengan utang minimum 125%.

3. Ratio between fixed assets not pledged to debt minimum 125%.

Pada tanggal 31 Desember 2012, SS telah

memenuhi semua persyaratan terkait obligasi seperti yang diungkapkan pada Catatan ini.

As of December 31, 2012, SS has complied with all of the covenants related with bonds as disclosed in this Note.

Pada tanggal 31 Desember 2012, SS telah

menggunakan dana obligasi sebesar AS$49.255.661 (setara dengan Rp476,30 miliar) untuk pembayaran utang bank pada PT Bank DBS Indonesia dan AS$16.012.747 (setara dengan Rp154,84 miliar) untuk modal kerja.

As of December 31, 2012, SS used the funds of bonds amounting to US$49,255,661 (equivalent to Rp476.30 billion) for the payment of bank loan in PT Bank DBS Indonesia and US$16,012,747 (equivalent to Rp154.84 billion) for working capital.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 423: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

132

23. SUKUK IJARAH 23. SUKUK IJARAH

SS menerbitkan Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 AS$20.682.523 (setara dengan Rp200 miliar) pada tanggal 30 November 2012 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2017. Sukuk Ijarah ini memberikan Cicilan Imbalan Sukuk Ijarah sebesar AS$1.985.522 (setara dengan Rp19,2 miliar) per tahun. Wali amanat Sukuk Ijarah ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk., pihak ketiga.

SS issued Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 amounting to of US$20,682,523 (equivalent to Rp200 billion) on November 31, 2012 and listed on Indonesia Stock Exchange, which will mature on November 30, 2017. Sukuk Ijarah will give an annual fixed return Sukuk Ijarah amounting to US$1,985,522 (equivalent to Rp19.2 billion). The Trustee was PT Bank CIMB Niaga Tbk., third party.

Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek utang

jangka panjang tanggal 13 September 2012 dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) yang berlaku untuk periode 13 September 2012 sampai dengan tanggal 1 September 2013, Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 telah mendapat peringkat “idA (sy)”.

Based on credit rating on the long-term debt securities dated September 13, 2012 from PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) covering the period from September 13, 2012 until September 1, 2013, Sukuk Ijarah Sumberdaya Sewatama I Tahun 2012 has received a rating of “idA (sy)”.

Sukuk Ijarah diterbitkan di Indonesia dalam mata

uang Rupiah. Sukuk Ijarah were issued in Indonesia and

denominated in Rupiah.

Sukuk Ijarah SS adalah tanpa jaminan. All bonds payable of SS including Sukuk Ijarah are unsecured.

Untuk penerbitan Sukuk Ijarah, SS mengadakan

akad yang diperlukan untuk memenuhi transaksi pembiayaan ijarah atas objek ijarah antara lain berdasarkan akad Ijarah dan akad Wakalah.

For the issuance of Sukuk Ijarah, SS entered into the contract that required to fulfill the Ijarah financing transactions, among others, based on the contract of Ijarah and the contract of Wakalah.

Dana yang diperoleh dari Sukuk Ijarah, setelah

dikurangi biaya emisi digunakan sebesar 60% untuk pembayaran sebagian utang bank pada PT Bank DBS Indonesia dan 40% untuk modal kerja.

The funds received from issue of Sukuk Ijarah net of issuance costs are to be used of 60% for partial payment of bank loan in PT Bank DBS Indonesia and 40% for working capital.

Pada tanggal 31 Desember 2012, SS telah

menggunakan dana Sukuk Ijarah sebesar AS$12.313.915 (setara dengan Rp119,08 miliar) untuk pembayaran utang bank pada PT Bank DBS Indonesia dan AS$4.003.187 (setara dengan Rp38,71 miliar) untuk modal kerja.

As of December 31, 2012, SS used the funds of Sukuk Ijarah amounting to US$12,313,915 (equivalent to Rp119.08 billion) for payment of bank loan in PT Bank DBS Indonesia and US$4,003,187 (equivalent to Rp38.71 billion) for working capital.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 424: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

133

23. SUKUK IJARAH (lanjutan) 23. SUKUK IJARAH (continued) Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam

semua perjanjian Sukuk Ijarah, SS diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah disepakati, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu dan mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, untuk transaksi dengan nilai yang melebihi batas tertentu atau diluar syarat yang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan pembagian dividen apabila SS lalai dalam melakukan pembayaran bunga, penjualan dan pengalihan aset, penjaminan dan penggadaian aset, penggabungan usaha, akuisisi, penerbitan obligasi dan/atau instrumen utang lain dan/atau utang bank yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada, perubahan kegiatan utama SS, mengurangi modal SS, memberikan jaminan SS, memberikan pinjaman, mengajukan pailit.

Under the terms of Sukuk Ijarah agreements, SS is required to comply with certain agreed restrictive covenants, which include the requirements to maintain certain financial ratios and to obtain prior written approval from the Trustee with respect to transactions involving amounts exceeding certain thresholds or exceeding requirement agreed with the Trustee, such as, among others, declaration and payment of dividends if SS failed to paid the interest; sale and transfer of assets; granting of guarantees or pledging of assets; mergers; acquisitions; issuance of bonds and/or other debt instruments, and/or bank loans which are ranked higher than the current bonds; changes in SS’s main business activities; reducing the capital of SS; providing a corporate guarantee; providing loan and filing for bankruptcy.

Rasio-rasio keuangan yang harus dipenuhi adalah: Financial ratio should be maintain as follows:

1. Rasio antara utang dengan ekuitas tidak lebih dari 3:1.

1. Debt to equity ratio maximum 3:1.

2. Rasio EBITDA dengan beban bunga minimum

1:1. 2. Ratio between EBITDA to interest expense

minimum 1:1.

3. Rasio jumlah aktiva tetap yang tidak dijaminkan dengan utang minimum 125%.

3. Ratio between fixed assets not pledged to debt minimum 125%.

Pada tanggal 31 Desember 2012, SS telah

memenuhi semua persyaratan terkait Sukuk Ijarah seperti yang diungkapkan pada Catatan ini.

As of December 31, 2012, SS has complied with all of the covenants related with Sukuk Ijarah as disclosed in this Note.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 425: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

134

24. PERPAJAKAN 24. TAXATION

a. Taksiran Tagihan Pajak a. Estimated Claims for Tax Refund 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011 December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Lebih bayar Pajak Overpayments of Corporate Penghasilan Badan: Income Taxes: 2012 10.571.706 - - 2012 2011 9.189.188 9.469.564 - 2011 2010 19.320 10.398.986 10.144.367 2010 2009 - - 11.079.524 2009 2008 372.136 165.749 294.962 2008 2007 - - 110.777 2007 2005 150.731 159.573 6.985.096 2005 Lebih bayar Pajak Overpayments of Value Added Pertambahan Nilai (PPN): Tax (VAT): 2011 9.320.524 287.369 - 2011 2010 - 2.912.313 138.917 2010 2009 1.944.335 2.498.710 30.809 2009 2008 111.263 27.240 27.472 2008 2007 - 58.999 59.504 2007 Pembayaran ketetapan pajak untuk: Payment of tax assessments for: (i) Pajak penghasilan: (i) Income taxes: 2008 17.048 23.930 596.374 2008 2007 - 234.341 236.347 2007 2006 1.351.722 - - 2006 2005 - 1.461.513 6.536.537 2005 (ii) Pajak Pertambahan Nilai: (ii) Value Added Tax: 2008 81.325 221.328 223.223 2008 2007 198.663 1.787.936 1.803.248 2007 2006 5.380.401 5.692.655 6.065.955 2006 2005 471.104 575.651 721.054 2005 2004 121.672 161.006 162.385 2004 2003 - 620.423 625.737 2003

Sub-total 39.301.138 36.757.286 45.842.288 Sub-total Penyisihan kerugian atas Allowance for losses on estimated taksiran tagihan pajak (2.835.037) (2.882.995) (2.683.685) claims for tax refund

Taksiran tagihan pajak - neto 36.466.101 33.874.291 43.158.603 Net estimated claims for tax refund

CK CK

Pada tanggal 27 Januari 2012, CK menerima Surat Ketetapan Kurang Bayar (“SKPKB”) atas pajak penghasilan pasal 26 tahun 2008 sejumlah Rp2,2 miliar (setara dengan AS$236.769) dan disajikan sebagai bagian lebih bayar pajak penghasilan tahun 2008. Pada tanggal 31 Desember 2012, CK sedang dalam proses pengajuan keberatan atas SKPKB tersebut.

On January 27, 2012, CK received several Tax Underpayment Assessment Letters (“SKPKB”) for income tax under Article 26 year 2008 amounting to Rp2.2 billion (equivalent to US$236,769) and presented as part of 2008 overpayments of corporate income taxes. As of December 31, 2012, CK is in process of submitting tax objection on these SKPKB.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 426: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

135

24. PERPAJAKAN (lanjutan) 24. TAXATION (continued)

a. Taksiran Tagihan Pajak (lanjutan) a. Estimated Claims for Tax Refund (continued)

CK (lanjutan) CK (continued)

Pada tanggal 17 Juni 2010, CK juga menerima

Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) atas PPN tahun 2008 sebesar Rp30,33 miliar (setara dengan AS$3.281.324) dari Rp30,58 miliar (setara dengan AS$3.306.992) yang diklaim oleh CK. Sisanya sebesar

Rp247 juta (setara dengan AS$25.688) masih dalam proses banding di Pengadilan Pajak.

On June 17, 2010, CK also received Tax Assessment Letter for Tax Overpayment (“SKPLB”) for 2008 VAT amounting to Rp30.33 billion (equivalent to US$3,281,324) out of Rp30.58 billion (equivalent to US$3,306,992) that was claimed by CK. The difference amounting to Rp247 million (equivalent to US$25,688) is still in tax appeal process in the Tax Court.

Pada tanggal 13 Juli 2011, CK menerima

sejumlah SKPKB atas PPN tahun 2009 sebesar Rp22,65 miliar (setara dengan AS$2.498.710). Pada tahun 2012, CK mendapatkan pengembalian pajak pada saat proses keberatan sebesar Rp6,08 miliar (setara dengan AS$647.157). Pada tanggal 31 Desember 2012, CK sedang dalam proses mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas sisa kekurangan pengembalian pajak sebesar Rp16,57 miliar (setara dengan AS$1.726.771).

On July 13, 2011, CK received several SKPKB’s of 2009 VAT amounting to Rp22.65 billion (equivalent to US$2,498,710). In 2012, CK received the refund amounting to Rp 6.08 billion (equivalent to US$647,157). As of December 31, 2012, CK is in process of submitting appeal to Tax Court which is Rp16.57 billion (equivalent to US$1,726,771) from the total amount.

Pada tanggal 27 Juli 2011, CK menerima Surat

Perintah Membayar Kelebihan Pajak (“SPMKP”) atas SKPLB PPh Badan tahun 2009 sebesar Rp99,62 miliar (setara dengan AS$11.660.483) sama dengan jumlah yang diajukan CK. CK menerima pengembalian sebesar Rp99,3 miliar (setara dengan AS$11.678.499) dan sisanya sebesar Rp313 juta (setara dengan AS$36.838) dikompensasikan untuk pajak kurang bayar PPN masa Juni, Oktober dan Desember 2009 sebesar Rp36 juta (setara dengan AS$4.281) dan pajak kurang bayar PPh Pasal 21 tahun 2009 sebesar Rp277 juta (setara dengan AS$32.556).

On July 27, 2011, CK received Tax Advantages of Pay Warrant (“SPMKP”) for its SKPLB for 2009 Corporate Income Tax amounting to Rp99.62 billion (equivalent to US$11,660,483), which agreed with CK’s tax claim. CK received the refund amounting to Rp99.3 billion (equivalent to US$11,678,499) and the remaining balance amounting to Rp313 million (equivalent to US$36,838) has been compensated with VAT underpayment for the periods June, October and December 2009 amounting to Rp36 million (equivalent to US$4,281) and income tax payable under Article 21 for 2009 amounting to Rp277 million (equivalent to US$32,556).

Pada tanggal 4 Agustus 2011, CK menerima

SPMKP atas Surat Putusan Pengadilan Pajak yang menyetujui banding yang diajukan CK atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2005 sebesar Rp1,45 miliar (setara dengan AS$150.731) dari jumlah klaim yang diajukan sebesar Rp104,45 miliar (setara dengan AS$12.312.914). Pada tanggal 31 Desember 2012, CK sedang dalam proses “Peninjauan Kembali (PK)” kepada Mahkamah Agung atas keputusan Pengadilan Pajak tersebut.

On August 4, 2011, CK received SPMKP for Tax Court Decision Letter that approved CK’s objection on the adjustment to its 2005 Corporate Income Tax amounting to Rp1.45 billion (equivalent to US$150,731) from CK’s claim amounted to Rp104.45 billion (equivalent to US$12,312,914). As of December 31, 2012, CK is in the process of “Judicial Review (“PK”)” to the Supreme Court against such Tax Court decision.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 427: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

136

24. PERPAJAKAN (lanjutan) 24. TAXATION (continued)

a. Taksiran tagihan pajak (lanjutan) a. Estimated claims for tax refund (continued)

CK (lanjutan) CK (continued)

Pada tanggal yang sama, CK menerima SPMKP atas Surat Putusan atas pengajuan keberatan CK atas PPN tahun 2005 sebesar Rp1,26 miliar (setara dengan AS$148.956), lebih kecil sebesar Rp5,22 miliar (setara dengan AS$543.814) dari jumlah klaim yang diajukan dan telah dicatat dalam laporan keuangan CK. CK menerima pengembalian pajak sebesar Rp1,26 miliar (setara dengan AS$148.736), dan sisanya sebesar Rp1,87 juta atau setara dengan AS$220 dikompensasikan untuk pembayaran utang pajak. Pada tanggal 25 April 2012, CK menerima SPMKP atas pengembalian bunga yang telah dibayar sebelumnya sebesar Rp320 juta (setara dengan AS$34.723). Pada tanggal 31 Desember 2012, CK sedang dalam proses pengajuan banding ke Pengadilan Pajak sebesar Rp4,5 miliar (setara dengan AS$471.104)

On the same date, CK received SPMKP for Tax Court Decision Letter that approved CK’s objection on the adjustment to its 2005 VAT amounting to Rp1.26 billion (equivalent to US$148,956), which is Rp5.22 billion (equivalent to US$543,814) lower than CK’s claim as recorded in its financial statements. CK subsequently received the refund amounting to Rp1.26 billion (equivalent to US$148,736), and the remaining adjustment of Rp1.87 million (equivalent to US$220) was compensated against CK’s tax payable. On April 25, 2012, CK received SPMKP for the refund of interest paid previously amounting Rp320 million (equivalent to US$34,723). As of December 31, 2012, CK is in process to submit appeal to Tax Court amounting to Rp4.5 billion (equivalent to US$471,104).

Pada tanggal 9 Desember 2011, CK menerima

SPMKP atas Surat Putusan pengajuan keberatan yang diajukan CK atas PPN tahun 2006 sebesar Rp2,92 miliar (setara dengan AS$320.808), lebih kecil sebesar Rp51,62 miliar (setara dengan AS$5.340.801) dari jumlah klaim yang diajukan dan telah dicatat dalam laporan keuangan CK. Pada tanggal 31 Desember 2012, CK sedang dalam proses Peninjauan kembali di Mahkamah Agung.

On December 9, 2011, CK received SPMKP for Tax Court Decision Letter related to CK’s objection on its 2006 VAT amounting to Rp2.92 billion (equivalent to US$320,808), which is Rp51.62 billion (equivalent to US$5,340,801) lower than CK’s claim as recorded in its financial statements. As of December 31, 2012, CK is in the appeal process of Judicial Review to the Supreme Court against such Tax Court decision.

Pada tanggal 27 Januari 2012, CK menerima SPMKP atas Surat Putusan pengajuan banding yang diajukan CK atas SKPKB PPN tahun 2007 sebesar Rp13,3 miliar (setara dengan AS$1.467.601), sedangkan saldo sebesar Rp1,91 miliar (setara dengan AS$198.663) sedang dalam proses PK kepada Mahkamah Agung atas keputusan Pengadilan Pajak tersebut.

On January 27, 2012, CK received SPMKP for Tax Court Decision Letter related to CK’s objection on its 2007 VAT SKPKB amounting to Rp13.3 billion (equivalent to US$1,467,601), while the balance of Rp1.91 billion (equivalent to US$198,663) is in the appeal process of Judicial Review to the Supreme Court against such Tax Court decision.

Pada tanggal 12 April 2012, CK menerima

SKPLB atas PPh Badan tahun 2010, dimana pengembalian kelebihan pembayaran pajak tersebut telah diterima CK pada tanggal 25 April 2012 sebesar Rp94,55 miliar (setara dengan AS$10.249.071) dari jumlah Rp94,64 miliar (setara dengan AS$11.025.927) yang sebelumnya diklaim dan diakui dalam laporan keuangan CK. CK menerima SKPLB tersebut.

On April 12, 2012, CK received SKPLB for its 2010 Corporate Income Tax, where the refund of that overpayment were received by CK on April 25, 2012 amounted to Rp94.55 billion (equivalent to US$10,249,071) from total of Rp94.64 billion (equivalent to US$11,025,927) which previously claimed and recorded by CK in its financial statements. CK accepted that SKPLB.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 428: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

137

24. PERPAJAKAN (lanjutan) 24. TAXATION (continued)

a. Taksiran tagihan pajak (lanjutan) a. Estimated claims for tax refund (continued)

CK (lanjutan) CK (continued)

Pada bulan Mei 2012, CK mengajukan restitusi terhadap kelebihan bayar PPN sampai dengan tahun 2011 sebesar Rp87,43 miliar (setara dengan AS$9.108.559).

In May 2012, CK submitted claim for tax refund of VAT overpayment until fiscal year 2011 amounting to Rp87.43 billion (equivalent to US$9,108,559).

SS SS

Pada tanggal 14 Oktober 2011, SS melakukan

pembetulan Surat Pemberitahuan Masa (“SPM”) PPN bulan Desember 2010 dimana terdapat lebih bayar PPN sebesar Rp26,41 miliar dan SS mengajukan restitusi.

On October 14, 2011, SS corrected its monthly Tax Return (“SPM”) for December 2010 VAT wherein there were overpayments of Rp26.41 billion for which SS has filed for restitution.

Pada tanggal 11 Oktober 2012, SS menerima SKPLB PPN untuk Desember 2010 sebesar Rp26,13 miliar, lebih rendah dari yang diajukan SS sebesar Rp281 juta. SS juga menerima SKPKB PPN untuk Januari - November 2010 sebesar Rp1,82 miliar. Atas selisih dan ketetapan kurang bayar tersebut SS telah mengajukan keberatan pada tanggal 12 Desember 2012.

On October 11, 2012, SS received SKPLB VAT for December 2010 amounting to Rp26.13 billion, lower than claimed by SS by Rp281 million. SS also received SKPKB VAT amounting to Rp1.82 billion. On that difference and underpayment of tax assessment, SS submitted objection on December 12, 2012.

Pada tanggal 29 Oktober 2012, SS menerima SKPKB PPN Januari - Desember 2009 sebesar Rp828 juta. SS telah mengajukan keberatan pada tanggal 12 Desember 2012.

On October 29, 2012, SS received SKPKB VAT for January - December 2009 amounting to Rp828 million. SS submitted objection on December 12, 2012.

Pada tanggal 8 September 2010, SS menerima SKPLB atas PPh Badan tahun 2008 sebesar Rp16,73 miliar dari Rp18,04 miliar yang diklaim oleh SS. SS telah menerima pengembalian Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp16,50 miliar pada tanggal 13 Oktober 2010 dan Rp228 juta dikompensasikan dengan Surat Tagihan Pajak PPN (“STP PPN”), STP pajak penghasilan Pasal 23 dan STP dan SKPKB Pajak penghasilan Pasal 21. Sisanya sebesar Rp1,31 miliar diajukan keberatan oleh SS. Pada tanggal 29 November 2011, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) menolak keberatan SS. SS telah mengajukan Surat Banding dan pada tanggal 21 Juni 2012, permohonan banding SS telah ditolak oleh Pengadilan Pajak. Atas penolakan putusan Pengadilan Pajak, SS mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung pada tanggal 11 September 2012.

On September 8, 2010, SS received SKPLB for 2008 Corporate Income Tax amounting to Rp16.73 billion out of Rp18.04 billion that was claimed by SS. SS received the refund of Corporate Income Tax amounted to Rp16.50 billion on October 13, 2010 and Rp228 million has been compensated with several Tax Collection Letters (“Surat Tagihan Pajak PPN”/”STP”) VAT, STP income tax under Article 23, STP and SKPKB Income tax under Article 21. The remaining balance amounted to Rp1.31 billion was claimed by SS. On November 29, 2011, the Director General of Taxation (“DGT”) decline SS’s claim. As a result, SS has filed a Letter of Appeal and on June 21, 2012, such appeal was rejected by the Tax Court. On September 11, 2012, SS has filed a judicial review to the Supreme Court.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 429: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

138

24. PERPAJAKAN (lanjutan) 24. TAXATION (continued)

a. Taksiran tagihan pajak (lanjutan) a. Estimated claims for tax refund (continued)

SS (lanjutan) SS (continued)

Pada tanggal 27 Juli 2012, SS melakukan pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) Pajak Penghasilan Badan tahun 2011 dimana lebih bayar pajak penghasilan badan SS menjadi sebesar Rp13,77 miliar dari Rp11,83 miliar yang diklaim SS sebelumnya.

On July 27, 2012, SS has filed correction on the Annual Tax Return (“SPT”) for 2011 Corporate Income Tax, in which the overpayment of Corporate Income Tax of SS amounted to Rp13.77 billion out of Rp11.83 billion which SS previously claimed.

b. Utang pajak b. Taxes payable

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Pajak Penghasilan: Income Taxes: Pasal 4 (2) 157.592 192.758 96.319 Article 4 (2) Pasal 15 42.894 82.005 15.571 Article 15 Pasal 21 892.317 1.568.981 560.004 Article 21 Pasal 23 1.764.919 2.107.297 686.019 Article 23 Pasal 25 164.738 166.848 70.070 Article 25 Pasal 26 29.555 86.226 - Article 26 Pasal 29 946.890 1.179.926 2.087.866 Article 29 Pajak Pertambahan Nilai 1.229.785 690.721 247.470 Value-added tax

Total utang pajak 5.228.690 6.074.762 3.763.319 Total taxes payable

c. Beban pajak c. Tax expense

Beban pajak Grup adalah sebagai berikut: Tax expense of the Group consist of the

following:

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ As Restated - 2012 Note 4

Kini Current Entitas Anak (6.605.070) (4.529.949) Subsidiaries

Tangguhan Deferred Perusahaan 4.164.937 1.947.808 The Company Entitas Anak (8.205.146) (3.794.855) Subsidiaries

Bersih (4.040.209) (1.847.047) Net

Beban pajak (10.645.279) (6.376.996) Tax expense

ABM Investama - Annual Report2012

Page 430: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

139

24. PERPAJAKAN (lanjutan) 24. TAXATION (continued)

d. Pajak kini d. Current tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak, seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan taksiran rugi kena pajak adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and estimated taxable loss is as follows:

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ As Restated - 2012 Note 4

Laba sebelum pajak penghasilan Income before income tax per laporan laba rugi per consolidated statements komprehensif konsolidasian 23.073.014 61.640.541 of comprehensive income Laba sebelum pajak penghasilan Income before income Entitas Anak (32.598.341) (70.300.434) tax of the Subsidiaries

Rugi sebelum pajak Loss before income tax penghasilan Perusahaan (9.525.327) (8.659.893) of the Company

Beda temporer Temporary differences Penyisihan imbalan kerja Provision for karyawan - neto 99.604 130.151 employee benefits - net Amortisasi 79.024 70.475 Amortization Penyusutan 19.957 33.955 Depreciation Beban akrual (2.882.984) (300.172) Accrued expenses Utang sewa pembiayaan (30.932) (24.969) Finance lease payables

Beda temporer - neto (2.715.331) (90.560) Temporary differences - net

Beda permanen Permanent differences Denda pajak 6.953 879.785 Tax penalties Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak Interest income already penghasilan final (4.717.092) (1.283.388) subjected to final income tax Lain-lain 551.838 1.906.030 Others

Beda permanen - neto (4.158.301) 1.502.427 Permanent differences - net

Penyesuaian transalasi - 2.013.316 Translation adjustment Taksiran rugi fiskal (16.398.959) (5.234.710) Estimated tax loss Rugi fiskal awal tahun (5.234.710) - Tax loss at beginning of year

Akumulasi rugi fiskal Cumulative tax losses at akhir tahun (21.633.669) (5.234.710) end of year

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 431: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

140

24. PERPAJAKAN (lanjutan) 24. TAXATION (continued)

d. Pajak kini (lanjutan) d. Current tax (continued)

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ As Restated - 2012 Note 4

Beban pajak kini - Perusahaan - - Current tax expense - the Company Pembayaran pajak penghasilan dibayar di muka Prepayments of Income Tax Pasal 23 1.086.498 640.953 Article 23 Pasal 25 27.698 88.611 Article 25

Taksiran tagihan pajak Estimated claims for tax refund .. . penghasilan badan (1.114.196) (729.564) corporate income tax

Taksiran tagihan pajak Estimated claims for tax refund Perusahaan (1.114.196) (729.564) The Company Entitas Anak (9.457.510) (8.740.000) Subsidiaries

Tagihan pajak (10.571.706) (9.469.564) Claims for tax refund

Utang pajak Tax payable Perusahaan - - The Company Entitas Anak 946.890 1.179.926 Subsidiaries

Utang pajak penghasilan badan 946.890 1.179.926 Corporate income tax payable

e. Pajak tangguhan e. Deferred tax

Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax assets and deferred tax liabilities are as follows:

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Perusahaan Company Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Akumulasi rugi fiskal 5.408.417 1.308.677 - Tax loss carry forward Liabilitas imbalan kerja Long-term employee jangka panjang 83.608 58.707 26.170 benefit liability Aset tidak lancar lainnya 37.375 17.619 - Other non-current assets Beban akrual - - 75.043 Accrued expenses Aset tetap - 7.420 - Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities Utang sewa pembiayaan (18.523) (10.790) (4.548) Finance lease payables Aset tetap (2.431) - (1.069) Fixed assets

Aset pajak tangguhan neto - Net deferred tax assets - Perusahaan 5.508.446 1.381.633 95.596 Company

ABM Investama - Annual Report2012

Page 432: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

141

24. PERPAJAKAN (lanjutan) 24. TAXATION (continued)

e. Pajak tangguhan (lanjutan) e. Deferred tax (continued) 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Entitas Anak Subsidiaries Aset pajak tangguhan Deferred tax assets PT Cipta Kridatama 7.097.736 10.362.845 10.551.847 PT Cipta Kridatama PT Sanggar Sarana Baja 2.552.457 2.146.175 1.095.505 PT Sanggar Sarana Baja PT Media Djaya Bersama 1.102.846 - - PT Media Djaya Bersama PT Reswara Minergi Hartama 686.543 1.166.876 - PT Reswara Minergi Hartama PT Tunas Inti Abadi 496.536 1.127.759 2.217.960 PT Tunas Inti Abadi PT Cipta Krida Bahari 314.402 236.318 143.927 PT Cipta Krida Bahari PT Mifa Bersaudara 194.573 86.415 - PT Mifa Bersaudara PT Bara Energi Lestari 56.383 84.700 - PT Bara Energi Lestari PT Baruna Dirga Dharma 9.162 - - PT Baruna Dirga Dharma PT Pradipa Aryasatya 3.131 88.832 - PT Pradipa Aryasatya PT Pelabuhan Buana Reja 2.585 - - PT Pelabuhan Buana Reja PT Alfa Trans Raya 1.377 894 566 PT Alfa Trans Raya PT Nagata Bisma Shakti - 2.087 - PT Nagata Bisma Shakti PT Sumberdaya Sewatama - - 1.360.558 PT Sumberdaya Sewatama

Aset pajak tangguhan - Entitas Anak 12.517.731 15.302.901 15.370.363 Deferred tax assets - Subsidiaries

Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi intragrup 699.895 661.771 - Unrealized intra-group profits

Aset pajak tangguhan - neto 18.726.072 17.346.305 15.465.959 Deferred tax assets - net

Entitas Anak Subsidiaries Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities PT Reswara Minergi Hartama 17.279.145 17.295.047 - PT Reswara Minergi Hartama PT Sumberdaya Sewatama 8.863.889 3.723.618 - PT Sumberdaya Sewatama

Liabilitas pajak tangguhan - neto 26.143.034 21.018.665 - Deferred tax liabilities - net

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 433: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

142

24. PERPAJAKAN (lanjutan) 24. TAXATION (continued)

e. Pajak tangguhan (lanjutan) e. Deferred tax (continued)

Rincian manfaat (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax benefit (expense) are as follows:

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ As Restated - 2012 Note 4

Perusahaan Company Pengaruh pajak atas beda Effects of temporary temporer pada tarif pajak differences at yang berlaku: applicable tax rates: Kompensasi rugi fiskal 4.099.740 1.308.677 Tax loss carry forward Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 24.901 32.537 Long-term employee benefit liability Amortisasi 19.756 17.619 Amortization Penyusutan 4.989 8.489 Depreciation Utang sewa pembiayaan (7.733) (6.242) Finance lease payables Beban akrual - (75.043) Accrued expenses

Total - Perusahaan 4.141.653 1.286.037 Total - Company Entitas Anak (8.205.146) (3.794.855) Subsidiaries Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi intragrup 38.124 661.771 Unrealized intra-group profits Penyesuaian pajak tangguhan (14.840) - Adjustment on deferred tax

Beban pajak tangguhan - neto (4.040.209) (1.847.047) Deferred tax expense - net

f. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan

yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba akuntansi sebelum beban pajak penghasilan dan beban pajak seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, sebagai berikut:

f. The reconciliation between tax expense computed using the prevailing tax rates on the accounting income before income tax expense and the tax expense reported in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ As Restated - 2012 Note 4

Laba sebelum pajak penghasilan Income before income tax per laporan laba rugi per consolidated statements komprehensif konsolidasian 23.073.014 61.640.541 of comprehensive income Ditambah: Add: Eliminasi transaksi dengan Elimination of transaction with Entitas Anak 152.497 2.654.872 Subsidiaries

Laba sebelum pajak penghasilan 23.225.511 64.295.413 Income before income tax

ABM Investama - Annual Report2012

Page 434: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

143

24. PERPAJAKAN (lanjutan) 24. TAXATION (continued)

f. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba akuntansi sebelum beban pajak penghasilan dan beban pajak seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

f. The reconciliation between tax expense computed using the prevailing tax rates on the accounting income before income tax expense and the tax expense reported in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows: (continued)

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ As Restated - 2012 Note 4

Pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku (5.806.378) (16.073.853) Income tax with applicable tax rate Pengaruh pajak atas beda permanen: Tax effects on permanent differences: Penghasilan bunga yang Interest income already telah dikenakan subject to pajak penghasilan final 1.567.505 529.363 final tax Pajak dan denda (35.317) (296.105) Taxes and penalties Representasi (65.660) (173.062) Representation Hadiah dan sumbangan (176.348) (95.391) Gifts and donations Laba yang belum terealisasi 38.124 661.771 Unrealized profits Lain-lain (3.867.746) (3.579.699) Others Pengaruh atas pengurangan tarif pajak (543.628) - Effect on reduction of tax rate Penyesuaian pajak tangguhan (1.800.090) 11.450.782 Deferred tax asset adjustments Penyesuaian translasi 44.259 1.199.198 Translation adjustments Beban pajak penghasilan per Income tax expense per laporan laba rugi consolidated statements komprehensif konsolidasian (10.645.279) (6.376.996) of comprehensive income

Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pajak. Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tersebut di atas akan dilaporkan dalam SPT tahun 2012.

The Company’s taxable income for the year ended December 31, 2011 was consistent with the Annual Corporate Income Tax Return (SPT) submitted to the Tax Office. The above taxable income for the year ended December 31, 2012 will be reported in the 2012 SPT.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 435: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

144

25. MODAL SAHAM 25. SHARE CAPITAL Susunan pemegang saham Perusahaan pada

tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2012 and 2011 is as follows:

31 Desember 2012/December 31, 2012 ______________________________________________________________________________ _ Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Jumlah Saham/ Persentase/ Issued and Pemegang saham Number of Shares Percentage Fully Paid Shareholders

Valle Verde Pte. Ltd. 1.514.240.000 55,0000% 79.992.678 Valle Verde Pte. Ltd. PT Tiara Marga Trakindo 636.366.000 23,1140% 33.806.816 PT Tiara Marga Trakindo Momentum Fund SP.B 288.000.000 10,4607% 15.818.961 Momentum Fund SP.B Achmad Ananda Djajanegara 946.000 0,0344% 51.899 Achmad Ananda Djajanegara (Direktur Utama) (President Director) Willy Agung Adipradhana 418.000 0,0152% 22.943 Willy Agung Adipradhana (Direktur) (Director) Syahnan Poerba 309.000 0,0112% 16.947 Syahnan Poerba (Direktur) (Director) Yovie Priadi 294.000 0,0107% 16.134 Yovie Priadi (Direktur) (Director) Rachmat Mulyana Hamami 165.500 0,0060% 9.090 Rachmat Mulyana Hamami (Komisaris Utama) (President Commissioner) Mivida Hamami 133.500 0,0048% 7.333 Mivida Hamami (Komisaris) (Commissioner) Masyarakat umum dan Public and employees (each karyawan (dengan pemilikan with ownership masing-masing di bawah 5%) 312.293.000 11,3430% 16.812.107 interest below 5%)

Total 2.753.165.000 100,0000% 146.554.908 Total

31 Desember 2011/December 31, 2011 ______________________________________________________________________________ _ Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Jumlah Saham/ Persentase/ Issued and Pemegang saham Number of Shares Percentage Fully Paid Shareholders

Valle Verde Pte. Ltd. 1.514.240.000 55,0000% 79.992.678 Valle Verde Pte. Ltd. PT Tiara Marga Trakindo 633.229.000 23,0000% 33.640.163 PT Tiara Marga Trakindo Momentum Fund SP.B 288.000.000 10,4607% 15.818.961 Momentum Fund SP.B Achmad Ananda Djajanegara 890.000 0,0323% 48.885 Achmad Ananda Djajanegara (Direktur Utama) (President Director) Willy Agung Adipradhana 403.000 0,0146% 22.136 Willy Agung Adipradhana (Direktur) (Director) Syahnan Poerba 285.500 0,0104% 15.682 Syahnan Poerba (Direktur) (Director) Yovie Priadi 280.000 0,0102% 15.380 Yovie Priadi (Direktur) (Director) Rachmat Mulyana Hamami 165.500 0,0060% 9.090 Rachmat Mulyana Hamami (Komisaris Utama) (President Commissioner) Mivida Hamami 133.500 0,0048% 7.333 Mivida Hamami (Komisaris) (Commissioner) Masyarakat umum dan Public and employees (each karyawan (dengan pemilikan with ownership masing-masing di bawah 5%) 315.538.500 11,4610% 16.984.600 interest below 5%)

Total 2.753.165.000 100,0000% 146.554.908 Total

ABM Investama - Annual Report2012

Page 436: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

145

25. MODAL SAHAM (lanjutan) 25. SHARE CAPITAL (continued) 1 Januari 2011/31 Desember 2010/ January 1, 2011/December 31, 2010 ______________________________________________________________________________ _ Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Jumlah Saham/ Persentase/ Issued and Pemegang saham Number of Shares Percentage Fully Paid Shareholders

PT Tiara Marga Trakindo 412.877.500 99,999% 43.868.069 PT Tiara Marga Trakindo Achmad Hadiat Kismet Hamami 2.500 0,001% 270 Achmad Hadiat Kismet Hamami

Total 412.880.000 100,000% 43.868.339 Total

Pada tanggal 7 Februari 2011, pemegang saham Perusahaan menyetujui konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) milik Valle Varde Pte. Ltd., suatu badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum negara Singapura, dengan nilai Rp757,12 miliar menjadi kepemilikan saham sebanyak 757.120.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. Sebagaimana telah diputuskan dan dinyatakan dalam pernyataan keputusan para pemegang saham secara edaran sebagai pengganti rapat umum pemegang saham.

On February 7, 2011, the Company’s shareholders, approved the conversion of Mandatory Convertible Bond (MCB) of Valle Varde Pte. Ltd., a legal entity incorporated under the law of Singapore, amounting to Rp757.12 billion into the ownership of shares of 757,120,000 shares with nominal value of Rp1,000 per share. This is approved and stated on circular resolution of the shareholders in lieu of the shareholders meeting.

Pernyataan keputusan para pemegang saham dan perubahan anggaran dasar Perusahaan telah disahkan berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 43 tanggal 8 Maret 2011. Perubahan anggaran dasar Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-08179 Tahun 2011 tanggal 17 Maret 2011.

Circular resolution of the shareholders and amendment of the Company’s Article of Association have been approved based on Notarial Deed No. 43 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., dated March 8, 2011. The amendment of the Company’s Article of Association was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-08179 Year 2011 dated March 17, 2011.

Pada tanggal 6 Desember 2011, Perusahaan menyelesaikan penawaran umum perdana (“IPO”) atas 550.633.000 saham kepada masyarakat (termasuk 137.468.000 saham pendiri) dengan harga penawaran sebesar Rp3.750 per saham.

On December 6, 2011, the Company completed its initial public offering (“IPO”) of 550,633,000 shares (including 137,468,000 of founders’ shares) to the public at offering price of Rp3,750 per share.

Sehubungan dengan IPO dan berdasarkan perjanjian tertentu dengan para penjamin pelaksana emisi efek, PT Tiara Marga Trakindo menjual tambahan 55.063.000 saham guna menutup penjatahan lebih selama proses IPO.

In connection with the IPO and in accordance with certain agreements with the underwriters, PT Tiara Marga Trakindo sold an additional of 55,063,000 shares for covering over-allotments during the IPO process.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 437: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

146

25. MODAL SAHAM (lanjutan) 25. SHARE CAPITAL (continued)

Berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. No. 163 tanggal 21 Juli 2011, para pemegang saham Perusahaan menyetujui hal-hal berikut:

Based on Notarial Deed No. 163 dated July 21, 2011 of Aulia Taufani, S.H., the Company’s shareholders approved the following matters:

- Pemecahan nilai nominal saham Perusahaan

dari Rp1.000 per saham menjadi Rp500 per saham.

- Stock split of the par value of the Company’s shares from Rp1,000 per share to Rp500 per share.

- Peningkatan modal dasar Perusahaan menjadi

Rp4,68 triliun yang terbagi atas 9.360.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 per saham.

- Increase in the authorized capital of the Company to become Rp4.68 trillion, consisting of 9,360,000,000 shares with par value of Rp500 per share.

- Penerbitan saham baru sebanyak 413.165.000

saham dengan nilai nominal Rp500 per saham untuk ditawarkan kepada masyarakat melalui IPO.

- Issuance of new shares by as much as 413,165,000 shares with par value of Rp500 per share to be offered to the public through the IPO.

- Pelepasan kepemilikan PT Tiara Marga

Trakindo sebanyak 137.463.000 saham, setelah pemecahan saham, dengan nilai nominal Rp500 per saham atau sebesar Rp68,73 miliar, kepada masyarakat melalui IPO.

- Release of the ownership of PT Tiara Marga Trakindo in 137,463,000 shares, after the stock split, with par value of Rp500 per share or amounting to Rp68.73 billion, to the public through the IPO.

- Pelepasan kepemilikan saham Achmad Hadiat Hamami sebanyak 5.000 saham, setelah pemecahan saham, dengan nilai nominal Rp500 per saham atau sebesar Rp2,5 juta, kepada masyarakat melalui IPO.

- Release of the ownership of Mr. Achmad Hadiat Hamami in 5,000 shares, after the stock split, with par value of Rp500 per share or amounting to Rp2.5 million, to the public through the IPO.

- Perubahan status Perusahaan dari

Perusahaan Terbatas menjadi Perusahaan Terbuka.

- Change of the status of the Company from a Limited Liability Company to become a Public Company.

- Perubahan anggaran dasar Perusahaan

sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.J.1, tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

- Amendment of the Company’s articles of association to comply with BAPEPAM-LK Regulation No. IX.J.I, on Articles of Association of Companies Conducting Public Offering and Public Companies.

Perubahan Anggaran Dasar tersebut di atas telah

disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-38025.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 28 Juli 2011.

The above amendment of the Articles of Association was accepted by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU-38025.AH.01.02. Year 2011 dated July 28, 2011.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 438: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

147

26. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH 26. ADDITIONAL PAID-IN-CAPITAL - NET

Saldo akun ini merupakan selisih antara nilai nominal saham baru yang diterbitkan dalam rangka IPO pada bulan Desember 2011 dengan hasil yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan saham sebesar Rp69,07 miliar.

This account represents the difference between the total par value of new shares issued in connection with the IPO conducted in December 2011 and the related proceeds, net of the share issuance costs of Rp69.07 billion.

1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2011 December 31, 2010 Disajikan Kembali - Disajikan Kembali - Catatan 4/ Catatan 4/ 31 December 2012/ As Restated - As Restated - December 31, 2012 Note 4 Note 4

Tambahan modal disetor dari Additional paid-in-capital from penawaran perdana saham 147.510.299 147.510.299 - initial public offering Biaya emisi saham (8.098.156) (8.098.156) - Share issuance costs Difference in value of restructuring Selisih nilai transaksi restrukturisasi transaction of entities under entitas sepengendali (17.920.594) (17.920.594) (17.920.594) common control

Bersih 121.491.549 121.491.549 (17.920.594) Net

Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas

Sepengendali Difference in Value of Transaction with Entities

under Common Control

Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan melakukan penyertaan saham atas beberapa anak perusahaan yang sebelumnya dimiliki oleh PT Tiara Marga Trakindo, PT Trakindo Utama dan SS.

In 2010 and 2009, the Company acquired subsidiaries’ shares from PT Tiara Marga Trakindo, PT Trakindo Utama and SS. The resulting difference arising from the restructuring is as follows:

Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali/ Difference Nilai Buku in Value of Aset Neto/ Transaction with Harga Pengalihan/ Book Value Entities under Transfer Price of Net Assets Common Control

PT Sumberdaya Sewatama 68.440 7.594.496 (7.526.056) PT Sumberdaya Sewatama PT Sanggar Sarana Baja 310.867 6.198.158 (5.887.291) PT Sanggar Sarana Baja PT Cipta Krida Bahari 85.750 4.760.310 (4.674.560) PT Cipta Krida Bahari PT Cipta Kridatama 16.271.180 (9.242.148) 25.513.328 PT Cipta Kridatama PT Tunas Inti Abadi 1.092.319 (9.402.854) 10.495.173 PT Tunas Inti Abadi

Total 17.828.556 (92.038) 17.920.594 Total

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 439: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

148

27. PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA 27. SALES AND SERVICES 2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ As Restated - 2012 Note 4

Kontraktor tambang dan tambang batubara 536.081.287 440.941.683 Mining contractors and coal mining Jasa Services Sewa mesin pembangkit tenaga listrik 133.331.001 112.894.565 Power engine rental Logistik dan sewa kapal 99.933.152 85.364.965 Logistics and vessel rental Divisi Site Services (SSD) Site Services Division (SSD) dan Repabrikasi (Reman) 51.233.651 52.839.023 and Remanufacturing (Reman) Pabrikasi 66.392.333 61.794.667 Manufacturing Total 886.971.424 753.834.903 Total

Rincian penjualan dan pendapatan jasa kepada pelanggan yang melebihi 10% dari total penjualan dan pendapatan jasa adalah sebagai berikut:

The details of sales and services to individual customers representing more than 10% of the total sales and services are as follows:

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ As Restated - 2012 Note 4

Nilai: Amount: PT PLN (Persero) 108.160.922 96.485.652 PT PLN (Persero) PT Arutmin Indonesia 102.033.049 114.618.361 PT Arutmin Indonesia

Persentase: Percentage: PT PLN (Persero) 12,19% 12,80% PT PLN (Persero) PT Arutmin Indonesia 11,50% 15,20% PT Arutmin Indonesia

Penjualan ke PT PLN (Persero) merupakan penjualan yang berasal dari segmen jasa, sedangkan penjualan kepada PT Arutmin Indonesia merupakan penjualan yang berasal dari segmen kontraktor tambang dan tambang batubara.

Sales to PT PLN (Persero) represent sales from services segment, while sales to PT Arutmin Indonesia represent sales from mining contractors and coal mining segment.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 440: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

149

28. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA

28. COST OF GOODS SOLD AND SERVICES

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ As Restated - 2012 Note 4

Kontraktor tambang dan tambang batubara 432.302.629 363.121.517 Mining contractors and coal mining Jasa Services Logistik dan sewa kapal 105.632.852 78.995.298 Logistic and vessel rental Sewa mesin pembangkit tenaga listrik 79.190.351 64.576.944 Power engine rental Divisi Site Services (SSD), dan Site Services Division (SSD) Repabrikasi (Reman) 35.566.846 35.899.103 and Remanufacturing (Reman) Pabrikasi 62.010.439 52.401.878 Manufacturing

Total 714.703.117 594.994.740 Total

Pembelian dari pemasok yang melebihi 10% dari

jumlah pembelian adalah pembelian dari pihak berelasi, seperti yang diuraikan pada Catatan 31.

Purchases from suppliers with amount more than 10% from total purchases are purchases from related parties, as described in the Note 31.

29. BEBAN PENJUALAN, UMUM DAN

ADMINISTRASI 29. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATIVE

EXPENSES

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ As Restated - 2012 Note 4

Gaji dan kesejahteraan karyawan 45.086.496 37.600.633 Salaries and employees’ benefits Biaya penjualan 25.880.080 10.192.901 Selling expense Sewa 6.315.773 6.052.922 Rental Jasa profesional 6.222.186 8.677.842 Professional fees Perjalanan dinas 3.822.313 3.930.636 Travelling Penyusutan dan amortisasi 3.784.933 2.396.360 Depreciation and amortization Informasi dan teknologi 2.562.290 1.316.224 Information and technology Peralatan dan fasilitas 2.503.783 1.933.096 Utilities and facilities Perbaikan dan pemeliharaan 1.581.558 2.496.350 Repairs and maintenance Promosi dan iklan 1.268.242 576.852 Promotion and advertising Telekomunikasi 1.028.345 1.713.271 Telecommunication Lain-lain 13.853.900 5.014.120 Others

Total beban penjualan, Total selling, general and umum dan administrasi 113.909.899 81.901.207 administrative expenses

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 441: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

150

30. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG

30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY

Dana pensiun manfaat pasti Defined benefit pension plan Perusahaan dan Entitas Anak tertentu

menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat. Program pensiun iuran pasti Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

The Company and certain Subsidiaries have a defined contribution pension plan for all of their eligible permanent employees. The Company’s defined contribution pension plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Perusahaan dan beberapa Entitas Anak

menyelenggarakan dana pensiun manfaat pasti untuk sebagian karyawan tetap yang didanai melalui kontribusi bulanan kepada dana pensiun yang dikelola terpisah. Program pensiun manfaat pasti Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun PT Trakindo Utama. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi Perusahaan dan beberapa Entitas Anak tertentu, dan karyawan yang termasuk dalam program pensiun ini. Manfaat dana pensiun tersebut telah disesuaikan dengan manfaat minimal sesuai UU No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang”). Tambahan manfaat pasti di luar dari Undang-undang tidak didanai. Umur normal pensiun adalah 55 tahun.

The Company and certain Subsidiaries have a defined benefit pension plan, covering certain permanent employees, which plan is funded through monthly contributions to a separately administered fund. The pension plan is managed by Dana Pensiun PT Trakindo Utama. The fund for the pension plan is contributed by the Company and certain Subsidiaries and their covered employees. The benefits under such pension plan have been adjusted to cover minimum benefits under Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”). The additional benefits under the Law are unfunded. The normal retirement age is 55 years.

Liabilitas berdasarkan Undang-undang telah

dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada umur wajar pensiun dari Dana Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan Undang-undang setelah dikurangi akumulasi kontribusi dari pemberi kerja dan hasil investasi terkait. Jika manfaat dana yang didanai pemberi kerja lebih kecil dari manfaat sesuai UU, Grup akan menyediakan kekurangannya.

The obligation under the Law has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the Pension Plan with the benefit as stipulated under the Law after deducting the accumulated employer contributions and the related investment results. If the employer-funded portion of the Pension Plan benefit is less than the benefit as required by the Law, the Group will provide for such shortage.

Beberapa karyawan tetap tidak ikut serta dalam

kedua program. Liabilitas imbalan kerja Grup atas karyawan tersebut dihitung berdasarkan persyaratan minimum Undang-undang.

Some permanent employees are not covered in both programs. The Group’s liability for the benefits of these employees is calculated based on the minimum requirement of the Law.

Tabel berikut ini merupakan rangkuman komponen

beban imbalan kerja bersih yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan status pendanaan dan liabilitas atas imbalan kerja karyawan yang ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria independen (PT Sentra Jasa Aktuaria) berdasarkan laporannya tertanggal 27 Februari 2013.

The following tables summarize the components of net employee benefit expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income and the funded status and amounts recognized in the consolidated statements of financial position for the employee benefits liability as determined by an independent actuary (PT Sentra Jasa Aktuaria) in its reports dated February 27, 2013.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 442: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

151

30. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)

Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam

menghitung liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used in determining liability for employee benefits as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:

2012 2011

Tingkat diskonto 6,0% p.a. 7,0% p.a. Discount rate Kenaikan gaji tahunan 7,0% p.a. 8,0% p.a. Annual salary increase Tingkat investasi 7,0% p.a. 9,0% p.a. Investment rate Tingkat mortalitas TMI 11 TMI 99 Mortality rate Usia pension 55 tahun (asumsi seluruh karyawan pensiun pada usia pensiun)/ Retirement age 55 years (all employees are assumed to retire at the retirement age) Tingkat pengunduran diri 6% dari karyawan usia di bawah 30 tahun dan menurun hingga 0% Resignation rate pada usia 52 tahun/ 6% from employees before age of 30 years and will linearly decrease until 0% at the age of 52 years Tingkat kecacatan 10% dari tingkat mortalitas/ Disability rate 10% of the mortality rate a. Beban Imbalan Kerja a. Net Employee Benefits Expense

Tidak didanai/Unfunded plan

Imbalan jangka Imbalan panjang pasca kerja/ lainnya/ Post Other Didanai/ Employee long-term Total/ Funded benefit benefit Total

31 Desember 2012 December 31, 2012 Biaya jasa kini 448.953 2.885.573 454.140 3.788.666 Current service cost Biaya bunga 415.766 681.598 126.574 1.223.938 Interest cost Rugi aktuaria - neto 6.631 400.810 150.227 557.668 Net actuarial losses Past service cost Biaya jasa lalu - non-vested - 15.598 - 15.598 non-vested Pengembalian aset program Expected return on plan yang diharapkan (458.001) - - (458.001) asset Keuntungan pada pembatasan dan penyelesaian - (903.535) (74.055) (977.590) Benefit on restricted Lain-lain - (9.191) (3.257) (12.448) Others

Net employee benefits Beban imbalan kerja 413.349 3.070.853 653.629 4.137.831 expense

31 Desember 2011 December 31, 2011 Disajikan kembali - Catatan 4 As Restated - Note 4

Biaya jasa kini 465.527 2.221.135 341.607 3.028.269 Current service cost Biaya bunga 467.208 715.305 178.120 1.360.633 Interest cost Rugi aktuaria - neto 9.341 283.046 (252.818) 39.569 Net actuarial losses Past service cost Biaya jasa lalu - non-vested - 16.288 - 16.288 non-vested Pengembalian aset program Expected return on plan yang diharapkan (468.246) - - (468.246) asset Keuntungan pada pembatasan dan penyelesaian - (446.714) (92.300) (539.014) Benefit on restricted Lain-lain - (27.870) 9.623 (18.247) Others

Beban imbalan kerja 473.830 2.761.190 184.232 3.419.252 Net employee benefits expense

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 443: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

152

30. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)

b. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan b. Liability for Employee Benefits

Rincian liabilitas imbalan kerja neto Details of the net liabilities for employee benefits

31 Desember 2011/December 31, 2011 Disajikan kembali - Catatan 4/ 31 Desember 2012/December 31, 2012 As Restated - Note 4 Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Funded Plan Unfunded Plan Total Funded Plan Unfunded Plan Total

Nilai kini liabilitas Present value of employee imbalan kerja karyawan 6.437.278 14.625.318 21.062.596 6.254.558 12.767.122 19.021.680 benefits obligation Nilai wajar aset program (5.537.529) - (5.537.529) (5.358.823) - (5.358.823) Fair value of plan assets

Nilai kini liabilitas imbalan Present value of employee kerja karyawan - neto 899.749 14.625.318 15.525.067 895.735 12.767.122 13.662.857 benefits obligation - net Kerugian aktuaria Unrecognized actuarial yang belum diakui (160.092) (2.343.540) (2.503.632) (302.123) (3.017.994) (3.320.117) losses Past service cost - Biaya jasa lalu - non-vested - (148.672) (148.672) - (175.796) (175.796) non-vested

Liabilitas imbalan Long-term employee kerja jangka panjang 739.657 12.133.106 12.872.763 593.612 9.573.332 10.166.944 benefit liability

Perubahan liabilitas imbalan kerja karyawan

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31, 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Movements in the employee benefits liability for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:

31 Desember 2011/December 31, 2011 Disajikan kembali - Catatan 4/ 31 Desember 2012/December 31, 2012 As Restated/Note 4 Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Didanai/ Tidak didanai/ Total/ Funded Plan Unfunded Plan Total Funded Plan Unfunded Plan Total

Saldo awal 593.612 9.573.332 10.166.944 355.052 7.201.282 7.556.334 Beginning balance Employee benefits Beban imbalan kerja 413.349 3.724.482 4.137.831 473.830 2.945.422 3.419.252 expense Pembayaran manfaat - (716.526) (716.526) - (683.427) (683.427) Benefit paid Pembayaran kontribusi (228.206) - (228.206) (232.254) - (232.254) Contribution paid Selisih kurs karena penjabaran (25.940) (250.566) (276.506) (1.636) 52.907 51.271 Translation difference Selisih pengukuran kurs (13.158) (197.616) (210.774) (1.380) 57.148 55.768 Difference rate

Saldo akhir 739.657 12.133.106 12.872.763 593.612 9.573.332 10.166.944 Ending balance

Perubahan satu poin persentase dalam tingkat

diskonto yang diasumsikan akan memiliki dampak sebagai berikut:

A one percentage point change in the assumed discount rate would have the following effects:

2012 2011

Kenaikan/ Penurunan/ Kenaikan/ Penurunan/ Increase Decrease Increase Decrease

Tidak Didanai Unfunded Imbalan Pasca Kerja Post employee benefit Dampak pada agregat biaya jasa Effect on the aggregate current kini dan biaya bunga (263.525) 312.672 (242.573) 210.662 service cost and interest cost Dampak kewajiban manfaat pasti (980.653) 1.146.487 (728.893) 841.104 Effect on the defined benefit obligation

Sub-total (1.244.178) 1.459.159 (971.466) 1.051.766 Sub-total

ABM Investama - Annual Report2012

Page 444: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

153

30. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)

b. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) b. Liability for Employee Benefits (continued)

Perubahan satu poin persentase dalam tingkat diskonto yang diasumsikan akan memiliki dampak sebagai berikut: (lanjutan)

A one percentage point change in the assumed discount rate would have the following effects: (continued)

2012 2011

Kenaikan/ Penurunan/ Kenaikan/ Penurunan/ Increase Decrease Increase Decrease

Imbalan jangka kerja panjang lainnya Other long-term employee benefit Dampak pada agregat biaya jasa Effect on the aggregate current kini dan biaya bunga (34.888) 39.536 (24.549) 27.719 service cost and interest cost Dampak kewajiban manfaat pasti (154.641) 173.878 (116.874) 130.811 Effect on the defined benefit obligation

Sub-total (189.529) 213.414 (141.423) 158.530 Sub-total

Didanai Funded Dampak pada agregat biaya jasa Effect on the aggregate current kini dan biaya bunga (46.719) 54.052 (51.382) 59.707 service cost and interest cost Dampak kewajiban manfaat pasti (586.662) 673.183 (592.120) 683.355 Effect on the defined benefit obligation

Sub-total (633.381) 727.235 (643.502) 743.062 Sub-total

Total (2.067.088) 2.399.808 (1.756.391) 1.953.358 Total

Total penyesuaian yang timbul pada aset dan

liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:

The amounts of experience adjustments arising on the plan assets and plan liabilities for the year ended December 31, 2012 and previous four annual periods of employee benefits:

2012 2011 2010 2009 2008

Tidak didanai Unfunded Imbalan Pasca Kerja Post Employee Benefits Nilai kini kewajiban 12.256.965 10.767.311 7.861.754 3.210.417 2.798.370 Present value of obligation Nilai wajar aset program - - - - - Fair value of plan assets

Defisit program 12.256.965 10.767.311 7.861.754 3.210.417 2.798.370 Deficit in plan Experience adjustments

Penyesuaian liabilitas program (480.847) (119.102) 388.411 45.875 (230.012) on plan liabilities

Experience adjustments Penyesuaian aset program - - - - - on plan assets Imbalan Kerja Jangka Other long-term employee Panjang Lainnya benefit Nilai kini kewajiban 2.368.353 1.999.811 2.014.541 2.280.391 885.606 Present value of obligation Nilai wajar aset program - - - - - Fair value of plan assets

Defisit program 2.368.353 1.999.811 2.014.541 2.280.391 885.606 Deficit in plan Experience adjustments

Penyesuaian liabilitas program 115.181 1.708.770 116.785 (239.919) 27.974 on plan liabilities Experience adjustments Penyesuaian aset program - - - - - on plan assets

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 445: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

154

30. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

30. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY (continued)

Total penyesuaian yang timbul pada aset dan

liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The amounts of experience adjustments arising on the plan assets and plan liabilities for the year ended December 31, 2012 and previous four annual periods of employee benefits: (continued)

2012 2011 2010 2009 2008

Didanai Funded Nilai kini kewajiban 6.437.278 6.254.558 5.543.640 3.187.980 1.778.520 Present value of obligation Nilai wajar aset program (5.537.529) (5.358.823) (5.247.297) (3.860.133) (2.570.094) Fair value of plan assets

Surplus/(Defisit) program 899.749 895.735 296.343 (672.153) (791.574) Surplus/(Deficit) in plan Experience adjustments

Penyesuaian liabilitas program (219.435) 331.999 225.064 329.632 (340.419) on plan liabilities Experience adjustments Penyesuaian aset program 37.985 197.930 (569.549) (212.610) 155.647 on plan assets

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-

PIHAK BERELASI 31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan

transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Entitas dianggap sebagai pihak berelasi dari Grup berkaitan dengan kesamaan pemilik. Harga jual atau beli antara pihak-pihak berelasi ditentukan berdasarkan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak.

In the normal course of business, the Group has transactions with entities which are considered related parties. The entities are considered related parties of the Group in view of their common ownership. Sales or purchase price among related parties is determined based on prices agreed by both parties.

Rincian transaksi dan saldo transaksi dengan

pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Details of transactions and balances with related

parties are as follows:

a. Saldo signifikan dari pihak-pihak berelasi a. Significant balances with related parties

Persentase terhadap total aset konsolidasian (%)/ Percentage to total consolidated Total assets (%) 1 Januari 2011/ 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ 31 Desember 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2012 December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2012 December 31, 2011 December 31, 2010

Piutang usaha (Catatan 7) Trade receivables (Note 7)

PT Trakindo Utama 9.470.974 12.778.411 5.111.890 0.75 1,16 0,96 PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara 3.933.029 2.344.177 1.307.307 0.31 0,21 0,24 PT Chakra Jawara Mega Strada Pte. Ltd. 1.069.338 3.775.915 - 0.09 0,34 - Mega Strada Pte. Ltd. PT Tri Swardana Utama 86.398 1.578.959 970.304 0.01 0,14 0,18 PT Tri Swardana Utama PT Mitra Solusi Telematika 32.874 21.614 - 0.00 0,00 - PT Mitra Solusi Telematika PT Chitra Paratama 22.435 33.304 38.372 0.00 0,00 0,01 PT Chitra Paratama PT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing 6.803 1.103 - 0,00 0,00 - Leasing PT Tiara Marga Trakindo - 993 18.574 - 0,00 0,00 PT Tiara Marga Trakindo PT Mahadana Dasha Utama - - 16.127 - - 0,00 PT Mahadana Dasha Utama Total 14.621.851 20.534.476 7.462.574 1,16 1,85 1,39 Total

ABM Investama - Annual Report2012

Page 446: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

155

31 SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Rincian transaksi dan saldo transaksi dengan

pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Details of transactions and balances with related parties are as follows: (continued)

a. Saldo signifikan dari pihak-pihak berelasi

(lanjutan) a. Significant balances with related parties

(continued) Persentase terhadap total aset konsolidasian (%)/ Percentage to total consolidated Total assets (%) 1 Januari 2011/ 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2010/ 31 Desember 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ 31 Desember 2012/ 31 Desember 2011/ January 1, 2011/ December 31, 2012 December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2012 December 31, 2011 December 31, 2010

Piutang non-usaha Non-trade receivables

PT Trakindo Utama 39.993 - - 0,00 - - PT Trakindo Utama PT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing 758 - - 0,00 - - Leasing PT Tiara Marga Trakindo 8 - - 0,00 - - PT Tiara Marga Trakindo Total 40.759 - - 0,00 - - Total

Piutang non-usaha merupakan piutang yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

Non-trade receivables represent receivables with maturity less of than 1 year.

Persentase terhadap total liabilitas konsolidasian (%)/ Percentage to total consolidated Total liabilities (%) 1 Jan. 2011/ 1 Jan. 2011/ 31 Des. 2010/ 31 Des. 2010/ 31 Des. 2012/ 31 Des. 2011/ Jan. 1, 2011/ 31 Des. 2012/ 31 Des. 2011/ Jan. 1, 2011/ Dec. 31, 2012 Dec. 31, 2011 Dec. 31, 2010 Dec. 31, 2012 Dec. 31, 2011 Dec. 31, 2010

Utang usaha (Catatan 16) Trade payables (Note 16) PT Trakindo Utama 72.193.130 79.568.158 91.276.610 7,87 10,29 21,81 PT Trakindo Utama PT Chitra Paratama 995.478 189.127 1.120.676 0,11 0,02 0,27 PT Chitra Paratama PT Mitra Solusi Telematika 472.118 332.708 - 0,05 0,04 - PT Mitra Solusi Telematika PT Tri Swardana Utama 269.355 4.902.073 - 0,03 0,64 - PT Tri Swardana Utama PT Chakra Jawara 264.601 264.667 174.397 0,03 0,03 0,04 PT Chakra Jawara PT Tiara Marga Trakindo 237.070 698.721 505.950 0,03 0,09 0,12 PT Tiara Marga Trakindo PT Mahadana Dasha Utama 19.134 1.654 429.541 0,00 0,00 0,10 PT Mahadana Dasha Utama PT Triyasa Propertindo 1.208 7.940 - 0,00 0,00 - PT Triyasa Propertindo PT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing - - 834.612 - - 0,20 Leasing Total 74.452.094 85.965.048 94.341.786 8,12 11,11 22,54 Total

Utang non-usaha Non-trade payables PT Trakindo Utama 1.108.819 57.786 4.783 0,12 0,01 0,00 PT Trakindo Utama

PT Tiara Marga Trakindo 757.833 958.646 112.000 0,08 0,12 0,03 PT Tiara Marga Trakindo PT Mitra Solusi Telematika 653.826 331.936 - 0,07 0,04 - PT Mitra Solusi Telematika PT Chitra Paratama 13.296 - 0,00 - PT Chitra Paratama PT Triyasa Propertindo 2.525 16.211 - 0,00 0,00 - PT Triyasa Propertindo PT Chakra Jawara - 52.382 - - 0,01 - PT Chakra Jawara PT Mahadana Dasha Utama - 4.411 5.784 - 0,00 0,00 PT Mahadana Dasha Utama Total 2.536.299 1.421.372 122.567 0,27 0,18 0,03 Total

Uang muka pelanggan Advances from (Catatan 19) customers (Note 19) PT Trakindo Utama 55.555 - - 0,01 - - PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara 8.633 - - 0,00 - - PT Chakra Jawara Mega Strada Pte. Ltd. - 4.743.491 3.800.000 - 0,61 0,91 Mega Strada Pte. Ltd. Total 64.188 4.743.491 3.800.000 0,01 0,61 0,91 Total

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 447: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

156

31 SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

a. Saldo signifikan dari pihak-pihak berelasi

(lanjutan) a. Significant balances with related parties

(continued) Persentase terhadap total liabilitas konsolidasian (%)/ Percentage to total consolidated Total liabilities (%) 1 Jan. 2011/ 1 Jan. 2011/ 31 Des. 2010/ 31 Des. 2010/ 31 Des. 2012/ 31 Des. 2011/ Jan. 1, 2011/ 31 Des. 2012/ 31 Des. 2011/ Jan. 1, 2011/ Dec. 31, 2012 Dec. 31, 2011 Dec. 31, 2010 Dec. 31, 2012 Dec. 31, 2011 Dec. 31, 2010

Utang sewa pembiayaan Finance lease (Catatan 21) payables (Note 21) PT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing 65.471.482 41.264.599 54.318.429 7,14 5,33 12,98 Leasing

Utang non-usaha - Non-trade payable - Pihak berelasi A related party PT Tiara Marga Trakindo - - 14.000.000 - - 3,34 PT Tiara Marga Trakindo

Obligasi wajib konversi Mandatory convertible bonds (Catatan 25) (Note 25) Valle Verde Pte. Ltd. - - 79.992.678 - - 19,11 Valle Verde Pte. Ltd.

b. Transaksi signifikan dengan pihak-pihak

berelasi b. Significant transactions with related parties

Persentase terhadap total penjualan dan pendapatan jasa (%)/ Percentage to total consolidated Total sales and services (%)

2012 2011 2012 2011

Penjualan dan pendapatan jasa Sales and services

PT Trakindo Utama 82.111.056 82.086.144 9,26 10,87 PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara 12.305.063 7.654.171 1,39 1,01 PT Chakra Jawara PT Tri Swardana Utama 3.780.330 3.039.198 0,43 0,40 PT Tri Swardana Utama Mega Strada Pte. Ltd. 1.069.338 - 0,12 - Mega Strada Pte. Ltd. PT Chitra Paratama 544.627 699.977 0,06 0,09 PT Chitra Paratama PT Mitra Solusi Telematika 217.127 163.628 0,02 0,02 PT Mitra Solusi Telematika PT Chandra Sakti Utama Leasing 165.261 5.242 0,02 0,00 PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Tiara Marga Trakindo 4.925 114 0,00 0,00 PT Tiara Marga Trakindo PT Mahadana Dasha Utama 377 - 0.00 0,00 PT Mahadana Dasha Utama PT Triyasa Propertindo - 114 - 0,00 PT Triyasa Propertindo

Total penjualan dan pendapatan jasa 100.198.104 93.648.588 11,3 12,39 Total sales and services

ABM Investama - Annual Report2012

Page 448: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

157

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-

PIHAK BERELASI (lanjutan) 31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES (continued)

b. Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)

b. Significant transactions with related parties (continued)

Persentase terhadap Total aset konsolidasian (%)/ Percentage to total consolidated Total assets (%)

2012 2011 2012 2011

Pembelian aset tetap Purchased fixed assets

PT Trakindo Utama 108.257.541 171.805.492 8,57 15,76 PT Trakindo Utama PT Tri Swardana Utama 10.115.231 8.898.929 0,80 0,82 PT Tri Swardana Utama PT Chakra Jawara 321.113 - 0,03 - PT Chakra Jawara

PT Mitra Solusi Telematika 32.841 706.130 0,00 0,06 PT Mitra Solusi Telematika PT Tiara Marga Trakindo - 16.110.985 - 1,48 PT Tiara Marga Trakindo

PT Mahadana Dasha Utama - 351.755 - 0,03 PT Mahadana Dasha Utama

Total pembelian aset tetap 118.726.726 197.873.291 9,4 18,15 Total purchased fixed assets

Persentase terhadap beban terkait (%)/ Percentage to total respective Total expenses (%)

2012 2011 2012 2011

Sewa ruang kantor, tempat Rented office, parking spaces parkir, dan kendaraan and vehicles

PT Tiara Marga Trakindo 3.926.826 11.028.031 3,45 13,46 PT Tiara Marga Trakindo PT Mahadana Dasha Utama - 173.541 - 0,21 PT Mahadana Dasha Utama PT Chakra Jawara - 24.271 - 0,03 PT Chakra Jawara PT Triyasa Propertindo 322 22.334 0,00 0,03 PT Triyasa Propertindo

Total sewa ruang kantor, Total rented office, tempat parkir dan kendaraan 3.927.148 11.248.177 3,45 13,73 parking spaces and vehicles

Pembelian jasa teknologi dan Purchased information informasi and technology services

PT Mitra Solusi Telematika dan PT Mitra Solusi Telematika PT Mahadana Dasha Utama 2.666.530 1.905.880 2,34 2,33 and PT Mahadana Dasha Utama

Pembelian suku cadang Purchased spare parts dan lain-lain and others

PT Trakindo Utama 63.306.261 36.749.544 8,86 6,15 PT Trakindo Utama PT Chitra Paratama 6.388.162 4.836.258 0,89 0,81 PT Chitra Paratama PT Chakra Jawara 937.920 1.142.320 0,13 0,19 PT Chakra Jawara PT Tri Swardana Utama 345.431 4.330 0,05 0,00 PT Tri Swardana Utama PT Triyasa Propertindo 5.142 - 0,00 - PT Triyasa Propertindo

Total pembelian suku Total purchased cadang dan lain-lain 70.982.916 42.732.452 9,93 7,15 sparepart and others

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 449: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

158

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

b. Transaksi signifikan dengan pihak-pihak

berelasi (lanjutan) b. Significant transactions with related parties

(continued)

Persentase terhadap beban terkait (%)/ Percentage to total respective Total expenses (%)

2012 2011 2012 2011

Pelatihan karyawan Employee training PT Trakindo Utama 208.764 60.962 0,18 0,07 PT Trakindo Utama PT Tiara Marga Trakindo 553 3.532 0,00 0,00 PT Tiara Marga Trakindo PT Mahadana Dasha Utama - 174.225 - 0,21 PT Mahadana Dasha Utama Total pelatihan karyawan 209.317 238.719 0,18 0,28 Total employee trainning Biaya keuangan Finance charges PT Chandra Sakti Utama Leasing 3.052.697 3.448.724 5,50 14,04 PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Tiara Marga Trakindo - 134.050 - 0,55 PT Tiara Marga Trakindo Total biaya keuangan 3.052.697 3.582.774 5,50 14.59 Total finance charges

c. Transaksi dengan karyawan kunci c. Transaction with key management personnel

Program Penjatahan Saham Manajemen dan Karyawan (“MESA”)

Management and Employee Stock Allocation Program (“MESA”)

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham Secara Edaran Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 27 Juli 2011, para pemegang saham menyetujui, antara lain, alokasi saham sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO dalam rangka Program Penjatahan Saham Manajemen dan Karyawan (“MESA”). MESA memberikan sejumlah saham yang ditawarkan dalam IPO kepada personil Grup tertentu yang memenuhi syarat, dimana alokasi saham tersebut ditentukan berdasarkan perhitungan tertentu.

Based on the Circular Resolution in lieu of General Meeting of the Shareholders dated July 27, 2011, the shareholders approved, among others, the allocation of a maximum of 10% of the shares offered in the IPO for Management and Employee Stock Allocation Program (the “MESA”). The MESA granted certain quantity of stocks offered in the IPO to the Group’s certain qualifying personnel, the allocation of which is determined based on certain formula.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 450: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

159

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

c. Transaksi dengan karyawan kunci

(lanjutan) c. Transaction with key management

personnel (continued)

Kompensasi manajemen kunci Key Management compensation Di dalam melakukan aktivitas operasionalnya,

Grup memiliki beberapa personil kunci yang terdiri dari mencakup Dewan Komisaris dan Direksi Grup.

Jumlah kompensasi untuk manajemen kunci

pada tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

In the operational activities, the Group has several key personnel consisting of Group’s and Subsidiaries’ Commissioners and Directors.

The compensation to key management for

2012 and 2011 is shown below:

2012 2011

Dewan Komisaris Board of Commissioners Gaji dan imbalan kerja Salaries and other short-term jangka pendek 683.548 86.061 employee benefits Pembayaran berbasis saham - 127.763 Share-based payments

Sub-total 683.548 213.824 Sub-total

Dewan Direksi Board of Directors Gaji dan imbalan kerja Salaries and other short-term jangka pendek 5.615.935 3.086.203 employee benefits Pembayaran berbasis saham - 1.527.390 Share-based payments

Sub-total 5.615.935 4.613.593 Sub-total

Total 6.299.483 4.827.417 Total

Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The nature of the relationship with each of the related parties is as follows:

Perusahaan/Company Sifat hubungan/Nature of relationship

PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”) Entitas yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Grup/ Entity with significant influence over the Group Mega Strada Pte. Ltd. Entitas yang dikendalikan oleh ultimate shareholder Grup / Entity controlled by Ultimate Shareholder of the Group PT Trakindo Utama Entitas yang dikendalikan oleh TMT/ Entity controlled by TMT PT Chandra Sakti Utama Leasing Entitas yang dikendalikan oleh TMT/ Entity controlled by TMT PT Mahadana Dasha Utama (“Mahadasha”) Entitas yang dikendalikan oleh TMT/ Entity controlled by TMT PT Chakra Jawara Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha PT Chitra Paratama Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha PT Tri Swadarna Utama Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha

PT Triyasa Propertindo Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha PT Mitra Solusi Telematika Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha

Dana Pensiun PT Trakindo Utama Program manfaat kerja dari Grup/ Post-employment benefit plan of the Group

Valle Verde Pte. Ltd. Entitas induk akhir/ Ultimate parent

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 451: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

160

32. LABA PER SAHAM 32. EARNINGS PER SHARE Berikut merupakan data laba dan saham yang

digunakan dalam perhitungan laba per saham dasar dan dilusian:

The following reflects the income and shares data used in the basic and diluted earnings per share computations:

2012 2011

Laba yang dapat diatribusikan Income attributable to owners ke pemilik entitas induk 13.637.610 55.534.681 of the parent company

Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted average number of shares untuk perhitungan laba per saham for calculation of basic earnings dasar: per share: Saldo awal 2.753.165.000 412.880.000 Beginning balance Pengaruh konversi OWK menjadi Effect of conversion of MCBs into saham bulan Maret 2011 - 657.280.000 shares on March 2011 Pengaruh pemecahan saham tahun 2011 - 1.070.160.000 Effect of stock split in 2011 Pengaruh penerbitan saham baru Effect of issuance of new shares dalam rangka IPO - 28.376.717 in connection with the IPO

Total 2.753.165.000 2.168.696.717 Total

Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted average number of untuk perhitungan laba per saham shares for calculation of diluted dilusian: earnings per share: Weighted average number of Rata-rata tertimbang total saham untuk shares for calculation of basic perhitungan laba per saham dasar 2.753.165.000 2.168.696.717 earnings per share

Pengaruh dilusi OWK setelah Effect of dilution of MCB mempertimbangkan pengaruh after considering the effect pemecahan saham tahun 2011 - 199.680.000 of 2011 stock split

Total 2.753.165.000 2.368.376.717 Total

Laba per saham: Earnings per share: Dasar 0,00495 0,02561 Basic Dilusian - 0,02345 Diluted

ABM Investama - Annual Report2012

Page 452: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

161

33. INFORMASI SEGMEN 33. SEGMENT INFORMATION

Segmen primer Primary segments Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga

segmen usaha, yaitu jasa, pabrikasi dan pertambangan batubara. Informasi mengenai segmen usaha Grup adalah sebagai berikut:

The Group classifies its business into three business segments, namely services, manufacturing and coal mining. Information concerning the Group’s business segments is as follows:

2012

Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara/ Mining Contractors Jasa/ Pabrikasi/ and Lain-lain/ Eliminasi/ Neto/ Services Manufacturing Coal Mining Others Elimination Net

Penjualan dan pendapatan Sales and services jasa dari pelanggan eksternal 284.497.804 66.392.333 536.081.287 - - 886.971.424 from external customers Penjualan dan pendapatan Sales and services jasa antar segmen 36.692.335 736.860 84.814.739 - (122.243.934) - inter-segment

Penjualan dan pendapatan jasa 321.190.139 67.129.193 620.896.026 - (122.243.934) 886.971.424 Sales and services Beban pokok penjualan dan Cost of goods sold and pendapatan jasa 229.548.696 62.564.967 544.680.891 - (122.091.437) 714.703.117 services

Laba bruto 91.641.443 4.564.226 76.215.135 - (152.497) 172.268.307 Gross profit

Beban penjualan, umum Selling, general and dan administrasi (113.909.899) administrative expenses Pendapatan operasi lainnya 9.793.098 Other operating income Beban operasi lainnya (12.192.681) Other operating expenses ___________________

Laba usaha 55.958.825 Income from operations Bagian atas laba neto Equity in net income of entitas asosiasi 94.174 associated company Pendapatan keuangan 9.741.175 Finance income Biaya keuangan (42.721.160) Finance charges

Laba sebelum pajak penghasilan 23.073.014 Income before income tax

Beban pajak penghasilan Income tax expense Kini (6.605.070) Current Tangguhan (4.040.209) Deferred

Total beban pajak penghasilan (10.645.279) Total income tax expense

Laba tahun berjalan 12.427.735 Income for the year Other comprehensive Rugi komprehensif lain (5.660.749) loss

Total laba komprehensif tahun Total comprehensive berjalan 6.766.986 income for the year

Segmen aset 461.803.142 56.775.008 692.589.512 371.887.668 (319.657.599) 1.263.397.731 Segment assets

Segmen liabilitas 357.511.487 38.865.380 584.097.065 90.832.847 (153.969.072) 917.337.707 Segment liabilities

Informasi lainnya Other information Belanja modal 136.519.865 170.492 144.969.127 1.165.356 (367.268) 282.457.571 Capital expenditures

Depreciation and Biaya depresiasi dan amortisasi 47.322.940 1.271.218 73.159.742 843.216 (15.020) 122.582.095 amortization expense

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 453: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

162

33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 33. SEGMENT INFORMATION (continued)

Segmen primer (lanjutan) Primary segments (continued)

2011

Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara/ Mining Contractors Jasa/ Pabrikasi/ and Lain-lain/ Eliminasi/ Neto/ Services Manufacturing Coal Mining Others Elimination Net

Penjualan dan pendapatan Sales and services jasa dari pelanggan eksternal 251.098.553 61.794.667 440.941.683 - - 753.834.903 from external customers Penjualan dan pendapatan Sales and services jasa antar segmen 18.373.513 14.159 42.966.617 - (61.354.289) - inter-segment

Penjualan dan pendapatan jasa 269.472.066 61.808.826 483.908.300 (61.354.289) 753.834.903 Sales and services Beban pokok penjualan dan Cost of goods sold and pendapatan jasa 187.426.471 52.413.884 409.208.730 - (54.054.345) 594.994.740 services

Laba bruto 82.045.595 9.394.942 74.699.570 - (7.299.944) 158.840.163 Gross profit

Beban penjualan, umum Selling, general and dan administrasi (81.901.207) administrative expenses Pendapatan operasi lainnya 8.115.316 Other operating income Beban operasi lainnya (2.312.863) Other operating expenses ___________________

Laba usaha 82.741.409 Income from operations Bagian atas laba neto Equity in net income of entitas asosiasi 39.348 associated company Pendapatan keuangan 2.623.100 Finance income Biaya keuangan (23.763.316) Finance charges

Laba sebelum pajak penghasilan 61.640.541 Income before income tax

Beban pajak penghasilan Income tax expense Kini (4.529.949) Current Tangguhan (1.847.047) Deferred

Total beban pajak penghasilan (6.376.996) Total income tax expense

Laba tahun berjalan 55.263.545 Income for the year Other comprehensive Rugi komprehensif lain (575.766) loss

Total laba komprehensif tahun Total comprehensive berjalan 54.687.779 income for the year

Segmen aset 379.616.496 57.638.351 566.126.453 385.730.577 (278.182.154) 1.110.929.723 Segment assets

Segmen liabilitas 255.683.029 92.601.664 497.463.172 99.277.244 (171.204.818) 773.820.291 Segment liabilities

Informasi lainnya Other information Belanja modal 107.264.841 21.238.559 154.244.467 1.638.845 - 284.386.712 Capital expenditures

Depreciation and Biaya depresiasi dan amortisasi 35.874.969 2.656.627 22.756.000 799.076 - 62.086.672 amortization expense

ABM Investama - Annual Report2012

Page 454: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

163

34. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Berikut adalah perjanjian-perjanjian signifikan Grup

pada tanggal 31 Desember 2012: The following are significant agreements of the

Group as of December 31, 2012: Grup, bersama-sama dengan TMT dan seluruh

entitas anak TMT, menandatangani fasilitas perjanjian “Notional Pooling Facility” dengan Mandiri pada tanggal 12 September 2007. Disepakati bahwa Mandiri akan mengkonsolidasikan semua rekening bank di Grup TMT dan memungkinkan entitas anak untuk menarik overdraft dalam batas yang telah disepakati oleh TMT dan disetujui oleh Mandiri. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, dengan perpanjangan terakhir sampai dengan tanggal 12 September 2013.

The Group, together with TMT and all the TMT subsidiaries, entered into a “Notional Pooling Facility” agreement with Mandiri on September 12, 2007. It was agreed that Mandiri would consolidate all the bank accounts in TMT Group and allow the TMT subsidiaries to draw an overdraft within the limit which had been agreed by TMT and approved by Mandiri. This agreement has been renewed several times, with the latest renewal extending up to September 12, 2013.

SS SS Pada tanggal 31 Oktober 2011, SS dan Chromalloy

San Diego Corporation menandatangani perjanjian jual beli LM2500 Generator Package, yang terdiri atas mesin gas turbin lengkap dengan perlengkapan pendukungnya seharga AS$6.500.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, SS telah melakukan pembayaran sebesar AS$6.210.000.

On October 31, 2011, SS and Chromalloy San Diego Corporation entered into a purchase and sale agreement covering LM2500 Generator Package, consisting of a complete gas turbine engine and a package of support equipment with total purchase price amounting to US$6,500,000. Until December 31, 2012, SS has paid the amount of the total purchase price of US$6,210,000.

PT Pradipa Aryasatya (“PAS”) PT Pradipa Aryasatya (“PAS”)

Berdasarkan Nota Kesepakatan pada tanggal

1 November 2012, PAS dan PT Kharisma Usaha Unggul (“Kharisma”) sepakat untuk membangun proyek dibawah PT Karimun Power Plant (“KPP”), untuk membangun sebuah power plant di Pulau Karimun dimana PAS akan memberikan kontribusi sebesar AS$25.000.000.

Based on Memorandum of Understanding on November 1, 2012, PAS and PT Kharisma Usaha Unggul (“Kharisma”) agreed to develop project under PT Karimun Power Plant (“KPP”), to develop power plant in Karimun Island and PAS will give contribution amounted of USD25,000,000.

Sebelumnya komposisi pemegang saham KPP

adalah 70% dimiliki oleh Kharisma dan 30% oleh PT Kepindo Power Service (“KPS”).

Currently, the shareholders composition of KPP consist of 70% ownership by Kharisma and 30% ownership by PT Kepindo Power Service (“KPS”).

Selanjutnya, PAS berencana untuk mengakuisisi

kepemilikan pada KPP sebesar 85%. Sehingga komposisi pemegang saham menjadi 85% dimiliki oleh PAS dan 15% dimiliki oleh Kharisma.

Futhermore, PAS will acquire 85% ownership of KPP. The shareholders composition will be 85% owned by PAS and 15% owned by Kharisma.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 455: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

164

34. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

PT Pradipa Aryasatya (“PAS”) (lanjutan) PT Pradipa Aryasatya (“PAS”) (continued)

Atas rencana akuisisi tersebut maka PAS setuju

untuk melakukan pembayaran awal sebesar Rp4,5 miliar dengan kondisi sebagai berikut:

For this acquisition plan, PAS agreed to pay the initial payments of Rp4.5 billion with conditions as follows:

a) Untuk pembayaran pertama, PAS telah

melakukan pembayaran uang muka sebesar Rp1,5 miliar yang telah dibayarkan pada tanggal 3 Agustus 2012.

a) For the first payment, PAS already paid advance amounted of Rp1.5 billion on August 3, 2012.

b) Pembayaran kedua sebesar Rp1,5 miliar akan

dilakukan pada saat terbitnya Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum sementara (“IUKUs”).

b) Second payment amounting to Rp1.5 billion will be paid after IUKUs (temporary Electricity Business Licenses for Public).

c) Pembayaran ketiga sebesar Rp1,5 miliar akan

dilakukan pada saat proses studi kelayakan selesai.

c) Third payment amounting to Rp1.5 billion will be paid after the completion of feasibility study.

Pada saat terjadi pembayaran sebesar Rp3 miliar

maka komposisi pemegang saham KPP akan menjadi 85% dimiliki oleh PAS dan 15% dimiliki oleh Kharisma.

When PAS paid amounted of Rp3 billion, the shareholders composition in KPP would be 85% owned by PAS and 15% owned by Kharisma.

CKB CKB

Fasilitas Bank Garansi dari PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk Bank Guarantee Facility from PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk Pada tanggal 3 Oktober 2011, CKB memperoleh

fasilitas bank garansi dari Mandiri dengan batas maksimum sebesar Rp25 milliar Berdasarkan perubahan perjanjian tanggal 9 April 2012, total fasilitas meningkat menjadi sebesar Rp100 milliar. Berdasarkan perubahan perjanjian tanggal 18 September 2012, total fasilitas diturunkan menjadi Rp75 milliar. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 September 2013. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah menggunakan fasilitas tersebut sebesar Rp2,8 miliar (setara dengan AS$290.908) dan AS$1.537.322, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2011, fasilitas tersebut tidak digunakan.

On October 3, 2011, the Company obtained a bank guarantee facility from Mandiri with a maximum amount of Rp25 billion. Based on addendum dated April 9, 2012, total facility is increased to Rp100 billion. Based on addendum dated September 18, 2012, total facility is decreased to Rp75 billion. This facility is due on September 26, 2013. As of December 31, 2012, the Company has used the facility amounting to Rp2.8 billion (equivalent US$290,908) and US$1,537,322, while as of December 31, 2011, this facility is not used.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 456: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

165

34. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

ATR ATR

a. Perjanjian Pembangunan Kapal a. Shipbuilding Contracts

Pada tanggal 30 Mei 2012, ATR menandatangani perjanjian pembangunan kapal LCT PPS 525 “Adinda Gitta” dan LCT PPS 526 “Adinda Hira” dengan PT Palma Progress Shipyard. Nilai kontrak untuk masing-masing kapal adalah sebesar AS$3.780.000 tidak termasuk pajak dan biaya lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2012, total pembayaran sebesar AS$2.268.000, disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” sebagai uang muka pembelian kapal pada laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2012. Penyelesaian pembangunan LCT diestimasikan pada bulan April 2013.

On May 30, 2012, ATR entered into a contract with PT Palma Progress Shipyard for the latter to build the LCT PPS 525 “Adinda Gitta” and LCT PPS 526 “Adinda Hira” vessels. The total contract price for each vessel amounted to US$3,780,000 excluding tax and other expenses. As of December 31, 2012, total payments for the contract price amounting to US$2,268,000, is presented as part of “Fixed Assets” as advance for purchase of vessels in the 2012 consolidated statement of financial position. The completion of building the LCT is estimated in April 2013.

b. Perjanjian Modifikasi Kapal b. Vessel Modification Contract

Pada tanggal 19 Juni 2012, ATR

menandatangani perjanjian modifikasi kapal untuk memodifikasi kapal “Sinar Barito” dan “Sinar Borneo” dari tipe Self Propelled Barge (“SPB”) menjadi LCT dengan PT Tri Karya Alam. Nilai kontrak untuk masing-masing kapal adalah sebesar AS$1.230.000. Pada tanggal 31 Desember 2012, total pembayaran sebesar AS$1.992.500 disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” sebagai aset dalam penyelesaian pada laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2012.

On June 19, 2012, ATR entered into a contract with PT Tri Karya Alam for the modification of “Sinar Barito” and “Sinar Borneo” vessels from Self Propeled Barge (“SPB”) to LCT. The total contract price for each vessel amounting to US$1,230,000. As of December 31, 2012, total payments amounted to US$1,992,500, is presented as part of “Fixed Assets” as construction in progress in the 2012 consolidated statement of financial position.

c. Fasilitas Jaminan c. Bond Facility

Berdasarkan perjanjian No. 071/FA/ANZ/V/2011

tanggal 11 Mei 2011, ATR memperoleh fasilitas obligasi dari ANZ untuk memfasilitasi proses tender dan pengiriman kapal melalui penerbitan performance bond, bid bond dan customs bond dengan jumlah maksimum sebesar AS$750.000, tanpa jaminan. Periode maksimum untuk setiap instrumen jaminan yang dikeluarkan oleh ANZ adalah satu tahun. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 15 Februari 2012 dan telah diperpanjang selama 1 tahun. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perpanjangan fasilitas ini masih dalam proses penyelesaian. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, ATR telah menggunakan fasilitas tersebut masing-masing sebesar AS$682.216 dan AS$543.976.

Based on agreement No.071/FA/ANZ/V/2011 dated May 11, 2011, ATR obtained a bond facility from ANZ to facilitate the tender process and delivery of vessel through the issuance of performance bond, bid bond and customs bond for a maximum amount of US$750,000, which is unsecured. The maximum period for each guarantee instrument issued by ANZ is one year. This facility is valid until February 15, 2012 and has been extended for one year. Until the date of completion of the consolidated financial statements, the extension of this facility is still in process. As of December 31, 2012 and 2011, ATR has used the facility amounting to US$682,216 and US$543,976, respectively.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 457: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

166

34. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

BDD BDD

Kontrak Sewa Kapal Contract of Affreightment

Pada tanggal 8 Desember 2011, BDD

menandatangani perjanjian sewa kapal untuk pengangkutan batubara (novation agreement for contract for affreightment for coal barging) dengan TIA dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (“MBSS”) dimana BDD menggantikan ATR sebagai penyewa kapal penarik dan kapal tongkang untuk pengangkutan batubara dengan harga yang disepakati dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 17 Desember 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015.

On December 8, 2011, BDD signed a lease agreement for coal transport ship (novation agreement for contract for affreightment for coal barging) with TIA and PT Mitrabahtera Segara straight Tbk (“MBSS”) whereby BDD replaces ATR as a tenant of tug boat and barge for the transportation of coal at a price agreed in the agreement. This agreement is valid from December 17, 2011 until December 31, 2015.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2012, biaya sewa kapal sebesar AS$4.011.552, disajikan sebagai “Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2012 (Catatan 28).

For the year ended December 31, 2012, service rental fee amounted to AS$4,011,552, which is presented as part of “Cost of Goods Sold and Services” in the 2012 consolidated statement of comprehensive income (Catatan 28).

TIA TIA

a. Pemeliharaan Jalan Hauling Batubara a. Coal Hauling Road Maintenance

Pada tanggal 26 November 2010, TIA dan PT Borneo Indobara (“BIB”) menandatangani perjanjian kerjasama pemeliharaan jalan hauling batubara. BIB dapat melintasi jalan hauling batubara milik TIA untuk total volume batubara 15.000.000MT selama lima tahun atau 3.000.000MT per tahun dan membayar biaya pemeliharaan sebagai berikut: (i) jalan hauling sebesar AS$0,067/MT/KM dan (ii) jalan Minamas Rp71 juta per bulan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, total pendapatan pemeliharaan yang diakui TIA masing-masing sebesar AS$2.828.355 dan AS$804.491, yang disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

On November 26, 2010, TIA and PT Borneo Indobara (“BIB”) entered into coal hauling road maintenance agreement. BIB may pass the hauling road which is owned by TIA for a total volume of 15,000,000MT for five years or for 3,000,000MT per year and pay maintenance fees as follows: (i) hauling road amounting to US$0.067/MT/KM and (ii) Minamas road amounting to Rp71 million per month. For the years ended December 31, 2012 and 2011, total maintenance income recognized by TIA amounted to US$2,828,355 and US$804,491, respectively, which is presented as part of “Other Operating Income” in the consolidated statements of comprehensive income.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 458: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

167

34. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

TIA (lanjutan) TIA (continued)

b. Biaya Eksploitasi b. Exploitation Fee

Berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 45/2003 (“PP No. 45”), seluruh perusahaan yang memiliki izin eksploitasi diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 4% - 5% dari nilai penjualan, yang kemudian diubah dengan PP No. 9/2012 yang berlaku efektif sejak tanggal 6 Januari 2012, persentase iuran produksi diubah menjadi 3% - 7% dari nilai penjualan. Biaya iuran tersebut disajikan sebagai “Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).

Based on Government Regulation No. 45/2003, (“PP No. 45”), all companies holding mining rights will have an obligation to pay exploitation fees ranging from 4% to 5% of sales, further changed by PP No. 9/2012, with effective implementation since January 6, 2012, wherein percentage of the production fees was changed to become 3% to 7% of sales. The fees are presented as part of “Cost of Goods Sold and Services” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28).

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-

tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, iuran eksploitasi yang telah dibebankan pada operasi masing-masing sebesar AS$10.592.801 dan AS$6.296.868.

For the years ended December 31, 2012 and 2011, exploitation fees charged to operations amounted to US$10,592,801 and US$6,296,868, respectively.

c. Fasilitas Uncommitted Treasury Line c. Uncommitted Treasury Line Facility

Pada tanggal 25 April 2011, TIA mendapatkan fasilitas “Uncommited Treasury Line” dari Mandiri sebesar AS$8.000.000 dan akan berakhir pada tanggal 24 April 2013.

On April 25, 2011, TIA obtained “Uncommited Treasury Line” facility from Mandiri amounting to US$8,000,000 and will expire on April 24, 2013.

BEL BEL

a. Biaya Eksploitasi a. Exploitation Fee

Berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 45/2003 (“PP No. 45”), seluruh perusahaan yang memiliki izin eksploitasi diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 4% - 5% dari nilai penjualan, yang kemudian diubah dengan PP No. 9/2012 yang berlaku efektif sejak tanggal 6 Januari 2012, persentase iuran produksi diubah menjadi 3% - 7% dari nilai penjualan. Biaya iuran tersebut disajikan sebagai “Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).

Based on Government Regulation No. 45/2003, (“PP No. 45”), all companies holding mining rights will have an obligation to pay exploitation fees ranging from 4% to 5% of sales, further changed by PP No. 9/2012, with effective implementation since January 6, 2012, wherein percentage of the production fees was changed to become 3% to 7% of sales. The fees are presented as part of “Cost of Goods Sold and Services” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28).

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-

tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, iuran eksploitasi yang telah dibebankan pada usaha masing-masing sebesar A$204.832 dan A$33.883.

For the years ended December 31, 2012 and 2011, exploitation fees charged to operations amounted to US$204,832 and US$33,883, respectively.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 459: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

168

34. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

BEL (lanjutan)

BEL (continued)

b. Perjanjian Jasa Penambangan Batubara b. Coal Mining Service Agreement

Pada tanggal 29 Juni 2012, BEL mengadakan perjanjian pekerjaan jasa penambangan batubara di tambang Nagan Raya dengan PT Tata Bara Utama (“TBU”). Sesuai dengan perjanjian, TBU bersedia untuk melakukan kegiatan pengupasan tanah dan penambangan batubara untuk periode dari tanggal 1 Juli 2012 sampai dengan tanggal 30 Juni 2022. Target produksi tahun 2012 sebesar 69.000 MT dengan pedoman rasio pengupasan 2,99:1 MT, sehingga jumlah material adalah 206.355 Bank Cubic Meter (“BCM”).

On June 29, 2012, BEL entered into an agreement for coal mining service dated February 1, 2012 in Nagan Raya mine with PT Tata Bara Utama (“TBU”). Under this agreement, TBU agreed to render stripping and mining activities for the period from July 1, 2012 until June 30, 2022. Target production for 2012 is up to 69,000 MT with stripping ratio of 2.99:1 MT so that total material is 206,355 Bank Cubic Meter (“BCM”).

Mifa Mifa

a. Pembangunan Barge Loading Conveyor

System a. Construction of Barge Loading Conveyor

System

Pada tanggal 10 Mei 2012, MIFA menandatangani kontrak No. 016/MIFA-BAMA/KONT/V2012 untuk pembangunan Barge Loading Conveyor System dengan PT Bangun Artha Hutama dengan nilai kontrak sebesar AS$40.874.326 (sebelum PPN). Pada tanggal 31 Desember 2012, penyelesaian atas konstruksi ini diperkirakan mencapai 27,5% dan Mifa telah membayar AS$11.454.716 dari nilai kontrak dan dicatat sebagai aset dalam penyelesaian dan uang muka pekerjaan yang disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” pada posisi laporan keuangan konsolidasian tahun 2012.

On May 10, 2012, MIFA signed contract No.016/MIFA-BAMA/KONT/V2012 with PT Bangun Artha Hutama for the construction of Barge Loading Conveyor System with a contract price of US$40,874,326 (before VAT). As of December 31, 2012, the completion of the construction is around 27.5% and Mifa has already paid US$11,454,716 of the contract price. The construction is recorded as construction in progress which is presented as part of “Fixed Assets” in the 2012 consolidated statement of financial position.

b. Biaya Eksploitasi b. Exploitation Fee

Berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 45/2003 (“PP No. 45”), seluruh perusahaan yang memiliki izin eksploitasi diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 4% - 5% dari nilai penjualan, yang kemudian diubah dengan PP No. 9/2012 yang berlaku efektif sejak tanggal 6 Januari 2012, persentase iuran produksi diubah menjadi 3% - 7% dari nilai penjualan. Biaya iuran tersebut disajikan sebagai “Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).

Based on Government Regulation No. 45/2003, (“PP No. 45”), all companies holding mining rights will have an obligation to pay exploitation fees ranging from 4% to 5% of sales, further changed by PP No. 9/2012, with effective implementation since January 6, 2012, wherein percentage of the production fees was changed to become 3% to 7% of sales. The fees are presented as part of “Cost of Goods Sold and Services” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28).

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-

tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, iuran eksploitasi yang telah dibebankan pada usaha masing-masing sebesar A$$31.964 dan nihil.

For the years ended December 31, 2012 and 2011, exploitation fees charged to operations amounted to US$31,964 and nil, respectively.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 460: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

169

34. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

CK CK

Perjanjian Penjualan dan Pembelian Obligasi

Konversi Sale and Purchase Agreement of Convertible

Bond Pada tanggal 6 Desember 2012, CK

menandatangani perjanjian ”Penjualan dan Pembelian Obligasi Konversi PT Multi Harapan Utama” “OK MHU” dengan Performance Services Limited (”PSL”) without recourse sebesar AS$38,9 juta dengan jangka waktu pembayaran selama 10 bulan.

CK memperoleh OK MHU tersebut sebagai

pelunasan piutang MHU sebesar AS$38,9 juta dengan jangka waktu selama 24 bulan berdasarkan Perjanjian Obligasi Konversi pada tanggal 19 November 2012.

Pada tanggal 14 Desember 2012, CK telah

menerima pembayaran pertama sebesar AS$15 juta, sedangkan sisanya sebesar AS$23,9 juta akan diangsur sampai dengan tanggal 14 Oktober 2013. Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar AS$23,9 juta.

On December 6, 2012, CK entered into a “Sale and Purchase of Convertible Bond PT Multi Harapan Utama” (“OK MHU”) agreement with Performance Services Limited (“PSL”) without recourse amounting to US$38.9 million for a term of 10 months.

CK obtained OK MHU related to settlement trade receivables from MHU amounting to US$38.9 million, with a term of 24 months based on Convertible Bond Agreement dated November 19, 2012.

On December 14, 2012, CK received the first

payment from PSL amounting to US$15 million, while the remaining balance amounting to US$23.9 million will be paid up to October 14, 2013. As of December 31, 2012, the outstanding balance amounted to US$23.9 million.

Proses Litigasi Litigations

a. CK terlibat dalam gugatan hukum dengan Bulk

Trading SA, dimana CK digugat oleh Bulk Trading melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena telah memutuskan kontrak secara sepihak dan mencairkan bank garansi senilai AS$2.000.000 yang ada di Credit Agricole (Suisse) SA, Swiss. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berdasarkan putusannya No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel., menyatakan bahwa gugatan Bulk Trading dan eksepsi CK tidak dapat diterima. Pada tanggal 21 Oktober 2011, CK telah melakukan upaya hukum banding dan mengajukan Memori Banding ke Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 31 Mei 2012, Pengadilan Tinggi Jakarta telah menjatuhkan Putusan No. 100/Pdt/2012/PT.DKI yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. Bulk Trading SA mengajukan upaya hukum kasasi atas putusan tersebut. Pada tanggal 29 Januari 2013, CK melalui kuasa hukumnya telah mengajukan Kontra Memori Kasasi melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

a. CK is involved in litigation proceedings with Bulk Trading SA whereby CK was sued by Bulk Trading in the District Court of South Jakarta for unilaterally terminating a contract and withdrawing the Bank Guarantee of US$2,000,000 at Credit Agricole (Suisse) SA, Switzerland. The District Court of South Jakarta, in its decision No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel., stated that the Bulk Trading lawsuit and CK’s rebuttal are not accepted by the Court. On October 21, 2011, CK filed an appeal with the High Court. On May 31, 2012, the High Court has passed a ruling No. 100/Pdt/2012/PT.DKI which upheld the District Court of South Jakarta No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. Bulk Trading SA filed a cassation against the decision. On January 29, 2013, CK through its legal counsel has filed an appeal through the South Jakarta District Court.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 461: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

170

34. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Proses Litigasi (lanjutan) Litigations (continued)

b. CK terlibat dalam gugatan hukum dengan Bulk

Trading SA, terkait wanprestasi yang dilakukan Bulk Trading SA dalam melakukan pembayaran sebesar AS$7.100.000 dan Rp3,80 miliar berdasarkan kontrak jasa penambangan batubara pada tanggal

20 Februari 2007 antara CK dan Bulk Trading SA yang mana diakhiri oleh CK pada tanggal 24 Juni 2008. Merujuk kepada Keputusan Mahkamah Agung No. 396/PDT.SUS/2010, Mahkamah Agung membuat keputusan yang mengabulkan permohonan Badan Arbitrase Nasional Indonesia dan membatalkan keputusan pembatalan yang dibuat oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. CK mengajukan Peninjauan Kembali atas Putusan MA tersebut yang diajukan pada tanggal 22 Juli 2011. Mahkamah Agung RI telah menjatuhkan Putusan No. 166PK/Pdt.Sus/2011 yang menolak permohonan peninjauan kembali CK.

b. CK is involved in litigation proceedings with Bulk Trading SA, in relation to Bulk Trading's default payment amounting to approximately US$7,100,000 and Rp3.80 billion under a coal mining services contract dated February 20, 2007 between CK and Bulk Trading SA which was terminated by CK on June 24, 2008. Pursuant to Supreme Court Decision No. 396/PDT.SUS/2010, the Supreme Court decided in favor of Badan Arbitrase Nasional Indonesia’s request and cancelled the annulment of the decision of the South Jakarta District Court. CK submitted judicial review for the case on July 22, 2011. The Supreme Court Decision No. 166 PK/Pdt.Sus/2011 rejected the judicial reviewed filed by CK.

c. CK juga terlibat dalam sengketa hukum terkait

dengan kepemilikan dua bidang tanah yang berlokasi di Mantewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan total luas 20.000 meter persegi. Pada tahun 2011, Abdul Hadi mendaftarkan gugatan terhadap para tergugat PT Arutmin Indonesia, CK dan H. Darmansyah di Pengadilan Negeri Kotabaru, dengan isi gugatan (i) kerugian material sebesar Rp358,80 miliar dan Rp3,12 miliar serta (ii) kerugian moral yang diderita oleh penggugat sejumlah Rp10 miliar. Penggugat menuntut agar CK menghentikan aktivitas penambangan di bidang tanah yang menjadi sengketa hingga pengadilan mengeluarkan keputusan atas gugatan. Pada tanggal 7 Maret 2012, Pengadilan Negeri Kotabaru telah menjatuhkan Putusan No. 14/Pdt.G/2011/PN.Ktb. Atas Putusan Pengadilan Negeri Kotabaru tersebut CK telah berupaya untuk mengajukan hukum banding dan pada tanggal 24 September 2012 Pengadilan Tinggi Banjarmasin telah menjatuhkan Putusan No. 56/PDT/2012/PT.Bjm yang menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kotabaru. Atas keputusan tersebut, PT Arutmin Indonesia mengajukan kasasi dan CK telah menyampaikan Kontra Memori Kasasi.

c. CK is also involved in a legal dispute in connection with the ownership rights to two plots of land located in Mantewe, Tanah Bumbu, South Kalimantan with a total area of 20,000 square meters. In 2011, Abdul Hadi filed a lawsuit against PT Arutmin Indonesia, CK and H. Darmansyah as the defendants, with the Kotabaru District Court, claiming (i) material loss amounting to Rp358.80 billion and Rp3.12 billion and (ii) moral damage suffered by the plaintiff amounting to Rp10 billion. The plaintiff further seeks to cease CK's mining contracting activity on the disputed land until the court has issued its decision. On March 7, 2012, the Kotabaru District Court made Decision No. 14/Pdt.G/2011/PN.Ktb. Based on Decision made by Kotabaru District Court, CK has attempted to submit legal appeal and on September 24, 2012 the Banjarmasin High Court made Decision No. 56/PDT/2012/PT.Bjm that amplifies Kotabaru District Court Decision. On that decision, PT Arutmin Indonesia has filed an appeal and CK has submitted the appeal memory.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 462: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

171

34. PERJANJIAN SIGNIFIKAN, PERIKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Proses Litigasi (lanjutan) Litigations (continued)

d. TIA terlibat dalam gugatan hukum sehubungan

dengan kepemilikan tanah yang berada didalam area konsesi milik TIA. Pada bulan Januari 2011, Froperi (sebuah organisasi massa setempat) selaku penggugat mendaftarkan gugatan kepada, salah satunya, TIA di Pengadilan Negeri Kotabaru. Penggugat meminta TIA melepaskan tanah yang menjadi sengketa untuk dikembalikan kepada masyarakat. Pada bulan November 2011, Pengadilan Negeri Kotabaru telah mengeluarkan putusan yang menolak gugatan penggugat. Terhadap putusan tersebut, penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Selatan. Pada tanggal 14 Mei 2012, Pengadilan Tinggi Kalimantan Selatan mengeluarkan putusan No. 28/PDT/2012/PT.BJM yang menolak gugatan.

d. TIA is involved in a legal proceeding in connection with the land ownership rights within TIA's concession area. In January 2011, Fropery (a local mass organization) as the plaintiff filed a lawsuit against TIA, among other defendants, with the District Court of Kotabaru. The plaintiff also seeks TIA's relinquishment of the disputed land to the community. On November 2011, the District Court of Kotabaru has rejected the lawsuit. Upon the verdict, the plaintiff appealed to the High Court of South Kalimantan. On May 14, 2012, the High Court of South Kalimantan has rejected the lawsuit on it’s decission letter No. 28/PDT/2012/PT.BJM.

35. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM

MATA UANG ASING SELAIN DOLAR AMERIKA SERIKAT

35. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES OTHER THAN UNITED STATES DOLLAR

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Grup

memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yang signifikan sebagai berikut:

As of December 31, 2012 and 2011, the Group has significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:

31 Desember 2012/December 31, 2012 31 Desember 2011/December 31, 2011

Rupiah Setara dengan Rupiah Setara dengan dalam jutaan/ AS$/Equivalent dalam jutaan/ AS$/Equivalent in millions Amount in US$ in millions Amount in US$

Rupiah Rupiah Aset Assets Kas dan setara kas 714.355 73.873.271 1.297.302 143.063.707 Cash and cash equivalents Aset keuangan lancar lainnya 101.005 10.445.209 2.030 223.857 Other current financial assets Piutang usaha 397.946 41.152.663 393.605 43.405.949 Trade receivables Piutang non-usaha 147.247 15.227.223 27.625 3.046.478 Non-trade receivables Pajak dibayar di muka 81.619 8.440.501 21.836 2.408.023 Prepaid taxes Aset lancar lainnya 36.788 3.804.436 39.443 4.349.667 Other current assets Taksiran tagihan pajak 81.001 8.376.530 52.521 5.791.942 Estimated claims for tax refund Aset tidak lancar lainnya 22.048 2.280.032 5.498 606.258 Other non-current assets

Sub-total 1.582.009 163.599.865 1.839.860 202.895.881 Sub-total

Liabilitas Liabilities Utang bank jangka pendek 125.702 12.999.136 134.419 14.823.458 Short-term bank loans Utang usaha 562.007 58.118.951 708.784 78.163.266 Trade payables Utang non-usaha 65.308 6.753.711 46.696 5.149.499 Non-trade payables Beban akrual 108.712 11.242.180 118.940 13.116.466 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 61.286 6.337.499 54.675 6.051.458 Short-term employee benefit liability Utang pajak 69.565 7.193.929 23.230 2.561.785 Taxes payable Utang bank jangka panjang 768.624 79.485.448 1.016.986 112.151.041 Long-term bank loans Utang sewa pembiayaan 50.780 5.251.330 50.036 5.517.842 Finance lease payables

Sub-total 1.811.984 187.382.184 2.153.766 237.534.815 Sub-total

Liabilitas dalam Rupiah - neto 229.975 23.782.319 313.906 34.638.934 Liabilities in Rupiah - net

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 463: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

172

35. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING SELAIN DOLAR AMERIKA SERIKAT (lanjutan)

35. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES OTHER THAN UNITED STATES DOLLAR (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Grup

memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yang signifikan sebagai berikut (lanjutan):

As of December 31, 2012 and 2011, the Group has significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows (continued):

Setara dengan Setara dengan AS$/Equivalent AS$/Equivalent Euro Amount in US$ Euro Amount in US$

Euro Eropa European Euro Aset Asset Kas dan setara kas 29.731 39.385 55.824 72.267 Cash and cash equivalents

Liabilitas Liability Utang usaha 545.988 723.271 1.157.582 1.498.551 Trade payables Utang non-usaha 315.779 391.867 - - Non-trade payables

Sub-total 861.767 1.115.138 1.157.582 1.498.551 Sub-total Liabilitas dalam Euro - neto 832.036 1.075.753 1.101.758 1.426.284 Liability in Euro - net

Mata uang asing lainnya Other foreign currencies Aset Assets Kas dan setara kas 36.645 73.419 Cash and cash equivalents Piutang usaha 4 147 Trade receivables Aset lancar lainnya 5.439 6.902 Other current assets

Sub-total 42.088 80.468 Sub-total Liabilitas Liability Utang usaha 7.672.617 1.701.835 Trade payables Beban akrual - 1.015 Accrued expenses

Sub-total 7.672.617 1.702.850 Sub-total

Liabilitas dalam mata uang Liability in other asing lainnya - neto 7.630.529 1.622.382 foreign currencies - net

Dalam akun “Beban Operasi Lainnya”, termasuk rugi selisih kurs yang berasal dari operasi sebesar AS$6.779.790 dan AS$856.927 masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011.

In “Other Operating Expenses” account include loss on foreign exchange from operating amounting to US$6,779,790 and US$856,927 in 2012 and 2011, respectively.

36. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 36. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah

nilai dimana instrumen dapat dipertukarkan/ diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.

Fair values ofthe financial assets and liabilities are included at the amounts at which the instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale.

Berikut ini adalah metode dan asumsi yang

digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Grup:

The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Group’s financial instruments:

a. Kas dan setara kas, aset keuangan lancar

lainnya, piutang usaha, piutang non-usaha, aset lancar lainnya, utang usaha, utang non-usaha, beban akrual dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

a. Cash and cash equivalents, other current financial assets, trade receivables, non-trade receivables, other current assets, trade payables, non-trade payables, accrued expenses and short-term employee benefit liability approximate their carrying amounts largely due to the short-term maturities of these instruments.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 464: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

173

36. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

36. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

b. Nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual

yang tidak tersedia nilai wajarnya dinyatakan sebesar biaya perolehan.

b. The fair value of unquoted available-for-sale financial asset that do not have readily determinable fair value is carried at cost.

c. Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai

wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut selalu disesuaikan oleh bank.

c. The carrying values of bank loans approximate their fair values due to the floating rate interests on these instruments which are subject to adjustments by the banks.

d. Nilai wajar aset tidak lancar lainnya dan utang

sewa pembiayaan diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat suku bunga saat ini bagi pinjaman, yang mempersyaratkan risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo yang serupa. Namun karena selisih antara nilai yang tercatat dengan nilai wajarnya tidak material, maka tidak dilakukan penyesuaian.

e. Utang obligasi dan Sukuk Ijarah disajikan dalam biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE dan besaran imbalan. Biaya perolehan diamortisasi ditentukan dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari metode SBE dan besaran imbalan.

d. The fair values of non-current assets and finance lease payables are estimated by discounting future cash flows, using rates currently available for debt on similar terms, credit risks and remaining maturities. However, since the differences between the carrying values and fair values are not material, these are no longer adjusted.

e. The bonds payable and Sukuk Ijarah are

carried at amortized costs using the EIR method and rate of return. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are integral part of the EIR method and rate of return.

Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang

mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup:

The following tables set forth the fair values, which approximate the carrying amounts, of financial assets and financial liabilities of the Group:

31 Desember 2011/ December 31, 2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - December 31, 2012 Note 4

Aset Keuangan Lancar Current Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan setara kas 108.453.574 184.017.455 Cash and cash equivalents Aset keuangan lancar lainnya 19.595.209 20.575.301 Other current financial assets Piutang usaha 194.828.398 155.006.107 Trade receivables Piutang non-usaha 32.773.331 17.858.205 Non-trade receivables Aset lancar lainnya 526.176 399.375 Other current assets Aset keuangan tersedia untuk dijual Available for sale financial assets Investasi pada entitas asosiasi - 6.592.385 Investments in associated companies

Total Aset Keuangan Lancar 356.176.688 384.448.828 Total Current Financial Assets Aset Keuangan Tidak Lancar Non-current Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Aset tidak lancar lainnya 1.956.398 1.437.774 Other non-current assets

Total Aset Keuangan 358.133.086 385.886.602 Total Financial Assets

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 465: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

174

36. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

36. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

31 Desember 2011/ December 31, 2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - December 31, 2012 Note 4

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial Liabilities Utang dan pinjaman Loans and borrowings Utang bank jangka pendek 54.009.905 54.460.948 Short-term bank loans Utang usaha 169.101.463 153.882.417 Trade payables Utang non-usaha 7.495.392 6.567.876 Non-trade payables Beban akrual 13.909.391 19.312.489 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 6.337.499 6.051.458 Short-term employee benefit liability Bagian yang jatuh tempo dalam Current maturities of: satu tahun: Utang bank jangka panjang 54.820.669 51.888.584 Long-term bank loans Utang sewa pembiayaan 63.289.623 44.005.149 Finance lease payables

Total Liabilitas Keuangan Jangka Pendek 368.963.942 336.168.921 Total Current Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Non-current Financial Liabilities Utang dan pinjaman Loans and borrowings Liabilitas jangka panjang - Long-term debts - setelah dikurangi bagian yang net of current jatuh tempo dalam satu tahun maturities Utang bank jangka panjang 260.659.019 312.213.975 Long-term bank loans Utang sewa pembiayaan 138.401.385 80.919.544 Finance lease payables Utang obligasi 82.109.055 - Bonds payable Sukuk Ijarah 20.527.264 - Sukuk Ijarah

Total Liabilitas Keuangan Jangka Panjang 501.696.723 393.133.519 Total Non-current Financial Liabilities

Total Liabilitas Keuangan 870.660.665 729.302.440 Total Financial Liabilities

37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN 37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES

a. Manajemen Risiko a. Risk Management

Liabilitas keuangan utama Grup meliputi utang jangka pendek dan jangka panjang, utang usaha dan non-usaha, utang obligasi, Sukuk Ijarah, utang sewa pembiayaan, dan beban akrual. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Grup. Grup juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, aset keuangan lancar lainnya, piutang usaha dan non-usaha, dan aset lancar lainnya yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.

The principal financial liabilities of the Group consist of short-term and long-term loans, trade and non-trade payables, bonds payable, Sukuk Ijarah, finance lease payables, and accrued expenses. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Group. The Group also has various financial assets such as cash and cash equivalents, other current financial assets, trade and non-trade receivables, and other current assets which arise directly from their operations.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 466: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

175

37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Manajemen Risiko (lanjutan) a. Risk Management (continued)

Risiko utama yang timbul dari instrumen

keuangan Grup adalah risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan seiring perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.

The main risks arising from the Group’s financial instruments are fair value and cash flow interest rate risk, foreign exchange rate risk, credit risk and liquidity risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company's Board of Directors reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below.

a. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan

arus kas a. Fair value and cash flow interest rate

risk

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank jangka pendek dan utang jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo utang Grup yang dikenakan suku bunga mengambang.

Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group is exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to its short-term bank loans and long-term loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the outstanding variable rate loans of the Group.

Kebijakan Grup terkait dengan risiko suku

bunga adalah dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang. Grup mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang lainnya sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan pada suku bunga tetap atau mengambang.

The Group’s policies relating to interest rate risk are to manage interest cost through a mix of fixed and variable rate debts. The Group evaluates the fixed to floating ratio of its short-term bank loans and other long-term loans in line with movements of relevant interest rates in the financial markets. Based on management's assessment, new financing will be priced either on a fixed or floating rate basis.

Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan

lindung nilai formal atas risiko suku bunga. Untuk utang sewa pembiayaan dan utang jangka panjang, Grup mengelola risiko suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan.

Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate exposures. For obligations under finance lease and long-term loan, the Group may seek to mitigate its interest rate risk by passing it on to its customers.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 467: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

176

37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Manajemen Risiko (lanjutan) a. Risk Management (continued)

a. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan

arus kas (lanjutan) a. Fair value and cash flow interest rate

risk (continued)

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan konsolidasian Grup yang terkait risiko suku bunga:

The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s consolidated financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk:

31 Desember 2012/December 31, 2012

_____________________________________________________ _________________________________________________________

Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating interest rate Fixed interest rate ______________________________ _________________________ Kurang dari Kurang dari atau sama dengan Lebih dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ ≤ 1 Tahun/ > 1 Tahun/ ≤ 1 Tahun/ > 1 Tahun/ Less than or more than Less than or more than equal one year one year equal one year one year ≤ 1 Year > 1 Year ≤ 1 Year > 1 Year Jumlah/Total

Aset Assets Kas dan setara kas 108.275.773 - - - 108.275.773 Cash and cash equivalents Aset keuangan lancar lainnya 19.595.209 - - - 19.595.209 Other current financial assets

Jumlah 127.870.982 - - - 127.870.982 Total

Liabilitas Liabilities Utang bank jangka pendek 54.009.905 - - - 54.009.905 Short-term bank loans Utang bank jangka panjang 54.820.669 260.659.019 - - 315.479.688 Long-term bank loans Utang sewa pembiayaan 63.289.623 138.401.385 - - 201.691.008 Finance lease payables Utang obligasi - - - 82.109.055 82.109.055 Bonds payable Sukuk Ijarah - - - 20.527.264 20.527.264 Sukuk Ijarah

Jumlah 172.120.197 399.060.404 - 102.636.319 673.816.920 Total

b. Risiko mata uang b. Foreign exchange rate risk

Risiko mata uang adalah risiko dimana

nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi nilai tukar terhadap Grup terutama berasal dari utang jangka pendek, utang jangka panjang, piutang usaha dari penjualan dalam mata uang asing dan utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from short-term loans, long-term loans, trade receivables from sales in foreign currencies and trade payables from purchases in foreign currencies.

Aset dan liabilitas moneter Grup dalam

mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 disajikan pada Catatan 35.

Monetary assets and liabilities of the Group which are denominated in foreign currencies as of December 31, 2012 and 2011 are presented in Note 35.

Grup tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk risiko pertukaran mata uang asing. Walaupun demikian, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf diatas, fluktuasi nilai tukar Dolar Amerika Serikat masing-masing terhadap Rupiah, Dolar Australia, Dolar Singapura, Yen Jepang, Poundsterling Inggris dan Euro Eropa menghasilkan lindung nilai natural terhadap risiko mata uang Grup.

The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the United States Dollar and each of the Rupiah, Australian Dollar, Singapore Dollar, Japanese Yen, Great Britain Poundsterling and European Euro provide some degree of natural hedge for the Group’s foreign exchange exposure.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 468: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

177

37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Manajemen Risiko (lanjutan) a. Risk Management (continued)

c. Risiko kredit c. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko dimana salah

satu pihak terhadap suatu instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.

Credit risk is the risk that a party to a financial instrument will fail to discharge its obligation and will result in a financial loss to the other party. The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. The Group trades only with recognized and creditworthy third parties. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures.

Sebagai tambahan, saldo piutang

dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang sebagaimana diungkapkan pada Catatan 7. Tidak ada risiko kredit yang terpusat.

In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of receivables as shown in Note 7. There is no concentration of credit risk.

Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas serta aset keuangan lancar lainnya karena wanprestasi dari pihak terkait, Grup memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 5 dan 6.

With respect to credit risk arising from the other financial assets, which comprise cash and cash equivalents and other current financial assets, from default of the counterparty, the Group has a policy not to place investments in instruments that have a high credit risk and to put the investments only in banks with high credit ratings.The maximum exposure to this risk is equal to the carrying amounts of the above-mentioned financial assets disclosed in Notes 5 and 6.

d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang

timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi likuiditasnya.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 469: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

178

37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Manajemen Risiko (lanjutan) a. Risk Management (continued)

d. Risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk (continued)

Dalam mengelola risiko likuiditas, Grup

memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit.

In the management of liquidity risk, the Group monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Group also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including its long-term loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available.

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh

tempo liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan pembayaran kontraktual yang didiskontokan (termasuk pembayaran bunga):

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities as of December 31, 2012 based on contractual discounted payments to be made (including interest payments):

Kurang dari Lebih dari 1 tahun 1 - 3 tahun/ 3 - 5 tahun/ 5 tahun Total/ Below 1 year 1 - 3 years/ 3 - 5 years/ Over 5 years Total

Liabilitas jangka pendek Current Liabilities Utang bank jangka pendek 57.522.029 - - - 57.522.029 Short-term bank loans Utang usaha 169.101.463 - - - 169.101.463 Trade payables Utang non-usaha 7.495.392 - - - 7.495.392 Non-trade payables Beban akrual 13.909.391 - - - 13.909.391 Accrued expenses Sub-total 248.028.275 - - - 248.028.275 Sub-total

Liabilitas jangka panjang Non-Current Liabilities Utang bank jangka panjang* 70.757.123 157.997.730 130.874.831 - 359.629.684 Long-term bank loans* Utang sewa pembiayaan* 71.373.102 105.439.953 41.456.279 3.646.280 221.915.614 Finance lease payables* Utang obligasi 7.822.777 97.754.608 11.712.127 - 117.289.512 Bonds payable Sukuk Ijarah 1.985.522 24.498.308 3.971.044 - 30.454.874 Sukuk Ijarah Sub-total 151.938.524 385.690.599 188.014.281 3.646.280 729.289.684 Sub-total

Total 399.966.799 385.690.599 188.014.281 3.646.280 977.317.959 Total

Biaya transaksi yang belum diamortisasi (3.789.832) Unamortized transaction cost

Neto 973.528.127 Net

*Termasuk bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun * including current maturities

ABM Investama - Annual Report2012

Page 470: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

179

37. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

37. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

b. Manajemen Modal b. Capital Management

Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan agar Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mendukung usaha dan memaksimumkan nilai pemegang saham. Modal Grup terdiri dari modal saham dan saldo laba. Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi dan memenuhi persyaratan dari pihak pemberi pinjaman.

The primary objective of the Group’ capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize stockholder value. The capital of the Group consist of the share capital and retained earnings. The Group manage the capital structure and make adjustments to changing economic conditions and meet the requirements of the lender.

Grup mengawasi modal dengan menggunakan rasio pengungkit (gearing ratio), dengan membagi utang neto dengan total modal. Kebijakan Grup adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran perusahaan-perusahaan terkemuka dalam industri sejenis di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. Grup menyertakan dalam utang neto, utang bank jangka pendek, utang sewa pembiayaan, utang bank jangka panjang, utang obligasi dan Sukuk Ijarah dikurangi kas dan setara kas. Termasuk dalam modal adalah modal saham, ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

The Group monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt with the total capital. The Group’s policy is to maintain the gearing ratio within the range of gearing ratios of the leading companies with similar industry in Indonesia in order to secure access to finance at a reasonable cost. The Group includes within net debt, short-term bank loans, long-term loans, bonds payable and Sukuk Ijarah less cash and cash equivalents. Capital includes share capital, equity attributable to the majority shareholders of the Company.

31 Desember 2011/ December 31, 2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ 31 Desember 2012/ As Restated - December 31, 2012 Note 4

Utang bank jangka pendek 54.009.905 54.460.948 Short-term bank loans Utang sewa pembiayaan 201.691.008 124.924.693 Finance lease payables Utang bank jangka panjang 315.479.688 364.102.559 Long-term bank loans Utang obligasi dan Sukuk Ijarah 102.636.319 - Bonds payable and Sukuk Ijarah

Total 673.816.920 543.488.200 Total Dikurangi kas dan setara kas 108.453.574 184.017.455 Less cash and cash equivalents

Pinjaman - neto 565.363.346 359.470.745 Net debts Total ekuitas 346.060.024 337.109.432 Total equity

Rasio pengungkit 1.63 1.06 Gearing ratio

Rasio kewajiban terhadap ekuitas 1.95 1.61 Debt to equity ratio

Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Kebijakan Grup adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. Grup telah mematuhi setiap persyaratan permodalan dari pihak pemberi pinjaman.

There are no changes to the objectives, policies and processes for the years ended December 31, 2012 and 2011. The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure for securing access to finance at a reasonable cost. The Group are in compliance with any capital requirements of the lender.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 471: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

180

38. PERATURAN PERTAMBANGAN 38. MINING REGULATIONS

a. Peraturan Menteri No. 28/2009 a. Ministerial Regulation No. 28/2009

Pada bulan September 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009, yang salah satu isinya mengharuskan persetujuan Direktur Jenderal untuk penggunaan perusahaan afiliasi sebagai kontraktor jasa pertambangan. Peraturan tersebut memberikan definisi tersendiri tentang apa yang dimaksud dengan perusahaan afiliasi dan memberikan pengecualian hanya apabila tidak terdapat perusahaan jasa pertambangan sejenis di kabupaten/kota dan/atau propinsi, atau apabila tidak terdapat perusahaan kontraktor pertambangan yang mampu di lokasi tersebut.

In September 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 28/2009 which, among others, requires the Directorate General’s approval to use an affiliate as a mining service contractor. The regulation provides the definition of affiliates and provides exception only when there are no similar mining service companies in the regency/city and/or province, or when there are no other capable mining contractor companies operating in the area.

Dalam peraturan tersebut, perusahaan pemilik

konsesi pertambangan, berdasarkan kontrak yang telah ada, diwajibkan untuk melaksanakan sendiri semua aktivitas penggalian batubaranya dalam waktu tiga tahun setelah peraturan ini dikeluarkan, kecuali pada kontrak baru dimana kewajiban tersebut berlaku efektif sejak tanggal kontrak.

The regulation requires mining concession companies under its existing contract to conduct all coal extraction activities themselves within three years of the issuance of the regulation, except for new contracts where the obligation is effective on the date of the contract.

Peraturan tersebut memberikan masa transisi

selama tiga tahun untuk perubahan terhadap perjanjian yang berlaku saat ini. CK sedang mempertimbangkan dampak dari peraturan tersebut oleh karena CK menyediakan jasa kontraktor pertambangan kepada pihak ketiga dan perusahaan afiliasi.

The regulation provides a three-year transition period for changes to the current agreement. CK is considering the impact of the regulation because CK provides mining contractor services to third parties and an affiliate.

Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas

Bumi telah mengeluarkan Peraturan Direktur Jenderal No. 376.K/30/DJB/2010 tertanggal 10 Mei 2010 mengenai tata cara dan persyaratan permohonan persetujuan keikutsertaan entitas anak dan afiliasi dalam usaha jasa pertambangan (“Peraturan Dirjen”). Peraturan Dirjen mengatur lebih lanjut Peraturan Menteri No. 28/2009, khususnya mengenai tata cara dan persyaratan permohonan persetujuan keikutsertaan entitas anak dan afiliasi dalam usaha jasa pertambangan.

The Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal has recently issued Directorate General Regulation No. 376.K/30/DJB/2010 dated May 10, 2010 on the procedures and requirements of a request for approval to involve a subsidiary and/or an affiliate in mining service activities (“Dirgen Regulation”). The Dirgen Regulation further regulates Ministerial Regulation No. 28/2009, specifically on the procedures and requirements to involve a subsidiary and/or an affiliate in mining service activities.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 472: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

181

38. PERATURAN PERTAMBANGAN (lanjutan) 38. MINING REGULATIONS (continued)

b. Peraturan Menteri No. 34/2009 b. Ministerial Regulation No. 34/2009

Pada bulan Desember 2009, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (“MESDM”) mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009, yang menetapkan kerangka hukum yang mengharuskan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian produknya ke pelanggan dalam negeri (Domestic Market Obligation atau “DMO”). Daftar perusahaan pertambangan yang diwajibkan untuk memenuhi DMO beserta persentase minimal penjualan batubara untuk DMO ditetapkan berdasarkan keputusan KESDM setiap tahunnya. Berdasarkan keputusan KESDM terakhir yang mengatur DMO tahun 2012, TIA tidak diwajibkan untuk memenuhi DMO. Namun demikian, TIA terus memonitor perkembangan dari peraturan pelaksanaan, dan akan mempertimbangkan pengaruh peraturan tersebut, bila ada, ketika peraturan pelaksanaan revisi diterbitkan.

In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources (“MEMR”) issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers (Domestic Market Obligation or “DMO”). The list of mining companies that are required to fulfill DMO and the related minimum percentage of coal sales for DMO is determined based on the Decree of the MEMR every year. Based on the latest Decree of the MEMR on the 2012 DMO, TIA is not required to fulfill DMO. However, TIA is closely monitoring the progress of the implementation of the Regulation, and will consider its impact on its operations, if any, when the revised implementing regulations are issued.

c. Peraturan Menteri No. 17/2010 c. Ministerial Regulation No. 17/2010

Pada bulan September 2010, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 tentang “Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara” yang mengatur bahwa penjualan batubara dilaksanakan dengan berpedoman pada harga patokan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara. Di dalam Peraturan Menteri tersebut, kontrak penjualan langsung (spot) dan penjualan jangka tertentu (term) yang telah ditandatangani sebelum tanggal ditetapkannya Peraturan Menteri ini, wajib disesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam jangka waktu paling lama 6 bulan untuk kontrak penjualan langsung dan 12 bulan untuk kontrak penjualan jangka tertentu. Kontrak dimana harga penjualan batubara telah dinegosiasikan kembali sesuai instruksi Menteri atau Direktorat Jenderal dikecualikan dari peraturan ini. TIA masih mempelajari pengaruh atas pemberlakuan peraturan tersebut terhadap kegiatan operasional.

In September 2010, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 17/2010 on “The Procedure for the Setting of Benchmark Prices for Mineral and Coal Sales”, which regulates that the sale of coal shall be conducted with reference to the benchmark price as issued by the Directorate General of Mineral and Coal. In the Ministerial Regulation, existing spot and term contracts which have been signed prior to the date of the Ministerial Regulation must conform their provisions with the provisions under the Ministerial Regulation within 6 months for spot contracts and 12 months for term contracts. Those contracts whose coal sales prices have been renegotiated under and in accordance with the instruction of the Minister or Director General are exempted. TIA is still studying the impact of the above regulation on its operations.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 473: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

182

38. PERATURAN PERTAMBANGAN (lanjutan) 38. MINING REGULATIONS (continued)

d. Undang-undang Pertambangan Mineral dan Batubara (“UU Minerba”) dan Peraturan Pemerintah yang Terkait

d. Law on Mineral and Coal Mining (“UU Minerba”) and the Related Government Regulations

Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan UU Minerba. Dengan diberlakukannya UU Minerba, dapat menimbulkan risiko seperti ketiadaan pembeli dalam negeri untuk produk-produk hasil tambang tertentu terkait dengan adanya kewajiban untuk memasok pasar dalam negeri, berkurangnya cadangan karena adanya batasan luas kegiatan eksplorasi dan operasi produksi pertambangan, dan kesiapan TIA dalam memenuhi kewajiban pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian di dalam negeri dalam jangka waktu lima tahun atau sampai dengan tahun 2014.

On January 12, 2009, the Government of the Republic of Indonesia issued UU Minerba. The application of UU Minerba might create such risks as the lack of domestic buyers for certain mining products related to the obligation to supply the domestic markets, the decrease of mining reserves due to limitation in the mining exploration area and production activities, and TIA’s capability to build processing and refinery facilities within five years or up to 2014.

Pada tanggal 1 Februari 2010, Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2010 tentang “Wilayah Pertambangan” (“PP No. 22”) dan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang “Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara” (“PP No. 23”).

On February 1, 2010, the Government of the Republic of Indonesia issued Government Regulation No. 22 Year 2010 regarding “Mining Areas” (“PP No. 22”) and Government Regulation No. 23 Year 2010 regarding “The Implementation of Coal and Mineral Mining Operations” (“PP No. 23”).

PP No. 22 mengatur ketentuan lebih lanjut mengenai batas, luas, dan mekanisme penetapan wilayah pertambangan, tata cara penugasan penyelidikan, penelitian dan pengelolaan data.

PP No. 22 regulates further provisions concerning the boundary, area, and mechanism in determining the mine area, assignment procedures for investigation, research and data processing.

PP No. 23 mengatur ketentuan lebih lanjut mengenai pengutamaan mineral dan/atau batubara untuk kepentingan dalam negeri; tata cara pemberian IUP, Izin Usaha Pertambangan Khusus (“IUPK”) dan Izin Pertambangan Rakyat (“IPR”); pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat; tata cara penyampaian laporan hasil eksplorasi dan operasi produksi dan divestasi saham pemegang IUP dan IUPK yang sahamnya dimiliki pemegang saham asing. PP No. 23 juga mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu tiga bulan sejak diterbitkannya PP No. 23, akan tetapi tata laksananya masih perlu diperjelas oleh Pemerintah.

PP No. 23 regulates further provisions concerning preferential treatment of minerals and/or coal for domestic purposes; procedures for granting the IUP, Special Mining Right (“IUPK”) and People Mining Right (“IPR”); implementation of community development and empowerment; the procedures for reporting the results of exploration and production operations and the share divestment of IUP holder and IUPK holder whose shares are owned by foreign shareholders. PP No. 23 also requires a KP to be converted into an IUP within three months of the issue of PP No. 23, however, the details of procedures remain to be specified by the Government.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 474: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

183

38. PERATURAN PERTAMBANGAN (lanjutan) 38. MINING REGULATIONS (continued)

d. Undang-undang Pertambangan Mineral dan Batubara (“UU Minerba”) dan Peraturan Pemerintah yang Terkait (lanjutan)

d. Law on Mineral and Coal Mining (“UU Minerba”) and the Related Government Regulations (continued)

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, manajemen terus memonitor perkembangan peraturan pelaksana UU Minerba secara ketat dan masih dalam proses menganalisa dampak dari UU Minerba terhadap Grup, jika ada, pada saat peraturan-peraturan pelaksanaan ini diterbitkan.

As of December 31, 2012, management is closely monitoring the progress of the implementing regulations for UU Minerba and in the process of analyzing the impact, if any, of the Mining Law to the Group once these regulations are issued.

39. JAMINAN REKLAMASI 39. RECLAMATION GUARANTEE

Pada tanggal 29 Mei 2008, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan peraturan baru mengenai reklamasi tambang dan penutupan tambang yang termaktub dalam Peraturan Menteri No. 18/2008. Dalam peraturan tersebut ditetapkan bahwa suatu perusahaan disyaratkan untuk menyediakan jaminan untuk reklamasi tambang dan penutupan tambang yang dapat berupa deposito berjangka, jaminan bank, atau asuransi, yang jangka waktunya sesuai dengan jadwal reklamasi. Jaminan reklamasi tambang dapat juga diberikan dalam bentuk cadangan akuntansi, apabila perusahaan yang bersangkutan merupakan Perseroan Terbuka atau memiliki modal disetor tidak kurang dari AS$25.000 sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan yang diaudit. Jika berupa deposito berjangka, jaminan penutupan tambang harus ditempatkan dalam mata uang Rupiah atau AS$ di bank milik negara di Indonesia atas nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Gubernur atau Walikota qq perusahaan yang bersangkutan, dengan jangka waktu sesuai dengan jadwal penutupan tambang.

On May 29, 2008, the Minister of Energy and Mineral Resources announced a new regulation regarding mine reclamation and mine closure, as detailed in Ministerial Regulation No. 18/2008. It is stated that a company is required to provide mine reclamation and mine closure guarantees which may be in the form of a time deposit, bank guarantee or insurance, all of which with a duration corresponding to the reclamation schedule. The mine reclamation guarantee may also be in the form of an accounting reserve, if the company either is a publicly listed company or has paid-up capital of at least US$25,000 as stated in the audited financial statements. If in the form of a time deposit, the mine closure guarantee may be placed in Rupiah or US$ funds, with a state owned bank in Indonesia on behalf of the Minister of Energy and Mineral Resources, Governor or Mayor qq of the relevant company with a duration corresponding to the mine closure schedule.

TIA menyediakan Jaminan Reklamasi dalam bentuk jaminan pelaksanaan. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, TIA telah menempatkan jaminan reklamasi dalam bentuk jaminan pelaksanaan masing-masing sejumlah AS$783.496 dan AS$118.268.

TIA provided a Reclamation Guarantee in the form of performance bonds. As of December 31, 2012 and 2011, TIA had placed reclamation guarantees in the form of performance bonds amounting to US$783,496 and US$118,268, respectively.

Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-Undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (“PP No.78”) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008.

On December 20, 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) that deals with reclamations and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Ministerial Regulation No. 18/2008 issued by the Minister of Energy and Mineral Resources on May 29, 2008.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 475: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

184

39. JAMINAN REKLAMASI (lanjutan) 39. RECLAMATION GUARANTEE (continued)

Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya, antara lain, harus memuat rencana eksplorasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya eksplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.

An IUP-Exploration holder, is required to, among others, include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.

Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya antara lain, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diizinkan), dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.

An IUP-Production Operation holder, is required to, among others, prepare (1) a five-year reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.

Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan kewajiban pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.

The requirement to provide a reclamation guarantee and a post-mine guarantee does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.

40. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 40. SUPPLEMENTAL CASH FLOWS INFORMATION

Transaksi non-kas yang signifikan Significant non-cash transactions

2011 Disajikan Kembali - Catatan 4/ As Restated - 2012 Note 4

Perolehan aset tetap dengan: Acquisition of fixed assets under: Utang sewa pembiayaan (Catatan 11) 58.926.873 90.357.008 Finance lease payables (Note 11)

Utang usaha 10.779.303 17.536.463 Trade payables

Realisasi uang muka pembelian Realization of advances for purchases aset tetap 6.626.452 - of fixed assets

Konversi OWK menjadi modal saham - 79.992.678 Conversion of MCBs to share capital

ABM Investama - Annual Report2012

Page 476: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

185

41. REKLASIFIKASI AKUN 41. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Akun tertentu dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012. Rincian akun tersebut adalah sebagai berikut:

Certain accounts in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 has been reclassified to conform with the presentation of accounts in the consolidated financial statements as of December 31, 2012. The account details are as follows:

Dilaporkan sebelumnya/ Diklasifikasikan kembali/ Jumlah/ As previously reported As reclassified Amount

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Aset Keuangan Lancar Lainnya/ 20.575.301 Penggunaannya/ Other Current Financial Assets Restricted Cash and Cash Equivalents Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Properti Pertambangan - 13.530.476 Tambang Ditangguhkan/ Tambang dalam Pengembangan/ Deferred Mining Exploration and Mining Properties - Development Mines Under Construction Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Properti pertambangan - 2.459.881 Tambang Ditangguhkan/ Tambang pada Tahap Deferred Mining Exploration Produksi/Mining Properties - and Development Costs Producing Mines Aset Tidak Lancar Lainnya - Properti Pertambangan - 18.585.379 Biaya Pengupasan Tangguhan/ Biaya Pengupasan Tanah yang Deferred Stripping Cost Ditangguhkan/Mining Properties- Deferred Striping Cost Properti Pertambangan/ Properti Pertambangan - 69.180.188 Mining Properties Properti Pertambangan dari Kombinasi Bisnis/Mining Properties - Mining Properties from Business Combination

Selisih Nilai Restrukturisasi Tambahan Modal Disetor - Neto - (17.920.594) Entitas Sepengendali/ Additional Paid-in Capital - Net Difference Arising from Restructuring Transaction of Entities Under Common Control Beban Akrual/ Liabilitas Imbalan Kerja Jangka 6.051.458 Accrued Expenses Pendek/Short-term Employee Benefit Liability Beban Akrual/ Provisi untuk Kewajiban Restorasi 210.752 Accrued Expenses Lingkungan/Provision for Environmental Restoration Obligation

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 477: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

186

41. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) 41. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)

Dilaporkan sebelumnya/ Diklasifikasikan kembali/ Jumlah/ As previously reported As reclassified Amount

1 Januari 2011/31 Desember 2010/ January 1, 2011/December 31, 2010 Kas dan Setara Kas yang Aset Keuangan Lancar Lainnya/ 848.182 Dibatasi Penggunaannya/ Other Current Financial Assets Restricted Cash and Cash Equivalents Biaya Eksplorasi dan Properti Pertambangan - 7.189.799 Pengembangan Tambang Tambang dalam Pengembangan/ Ditangguhkan/Deferred Mining Mining Properties - Exploration and Development Costs Mines Under Construction Biaya Eksplorasi dan Properti Pertambangan - 294.665 Pengembangan Tambang Tambang pada Tahap Ditangguhkan/Deferred Mining Produksi/Mining Properties - Exploration and Development Producing Mines

Selisih Nilai Restrukturisasi Tambahan Modal Disetor - Neto - (17.920.594 ) Entitas Sepengendali/ Additional Paid-in Capital - Net Difference Arising from Restructuring Transaction of Entities Under Common Control Beban Akrual/ Liabilitas Imbalan Kerja Jangka 3.943.277 Accrued Expenses Pendek/Short-term Employee Benefit Liability Beban Akrual/ Provisi untuk Kewajiban Restorasi 63.803 Accrued Expenses Lingkungan/Provision for Environmental Restoration Obligation 42. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 42. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

a. Pada tanggal 14 Maret 2013, Reswara, TIA, MDB, BEL dan Mifa menandatangani perjanjian pinjaman “US Dollar Term Loan” untuk memperoleh fasilitas pinjaman dengan total kredit maksimum sebesar AS$150.000.000 dari Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Kesawan Tbk dan Qatar National Bank SAQ, Singapura. Fasilitas pinjaman ini tersedia sampai dengan tanggal 30 September 2013.

a. On March 14, 2013, Reswara, TIA, MDB, BEL and Mifa entered into credit agreement of “US Dollar Term Loan” to obtain a loan facility with total maximum amount of US$150,000,000

from Indonesia Eximbank, PT Bank QNB Kesawan Tbk and Qatar National Bank SAQ, Singapore. This facility is available until September 30, 2013.

Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga “Singapore Interbank Offered Rate” (“SIBOR”) ditambah marjin sebesar 5,75% per tahun untuk pemberi pinjaman dalam negeri dan 5,50% per tahun untuk pemberi pinjaman luar negeri. Pinjaman akan dibayar setiap bulan sampai dengan tanggal 14 Maret 2018 dengan masa tenggang satu tahun sejak tanggal pinjaman ditarik.

The loan will bear annual interest rate at “Singapore Interbank Offered Rate” (“SIBOR”) plus margin of 5.75% per annum for onshore lender and 5.50% per annum for offshore lender. The loan will be repayable every month until March 14, 2018 with grace period of one year after the loan utilization date.

ABM Investama - Annual Report2012

Page 478: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.

PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010, serta

Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2012 and 2011 and January 1, 2011/December 31, 2010 and

Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in United States Dollar

Unless Otherwise Stated)

187

42. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)

42. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD (continued)

b. Pada tanggal 1 Maret 2013, SSB dan TMT,

pihak berelasi, telah menandatangani Memorandum Kesepakatan Jual Beli Tanah dan Bangunan. Berdasarkan memorandum ini, SSB akan menjual tanah dan bangunan yang berlokasi di Kawasan Industri Pulogadung dengan harga Rp175 miliar. Selanjutnya, SSB akan menyewa tanah dan bangunan tersebut dari TMT untuk jangka waktu 2 tahun dengan harga sewa sebesar Rp11,76 miliar per tahun.

b. On March 1, 2013, SSB and TMT, a related party, signed the Memorandum of Understanding on Sale and Purchase of Land and Building. Based on this memorandum, SSB will sell its land and building located at Kawasan Industri Pulogadung with selling price of Rp175 billion. Furthermore, SSB will lease the respective land and building from TMT for 2 years with lease price of Rp11.76 billion per year.

ABM Investama - Laporan Tahunan2012

Page 479: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

Laporan TahunanAnnual Report

2012

TowardsSustainableGrowth

ManagingChallenges

Laporan TahunanAnnual Report

2012PT ABM

Investama Tbk

Managing Challenges Tow

ards Sustainable Growth

Page 480: Managing Challenges - abm-investama.com€¦ · and corporate governance improvement were intensively performed, and ... Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan

PT ABM Investama TbkGedung TMT 1, 18th FloorJl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560T +62 21 2997 6767F +62 21 2997 6768www.abm-investama.com

A member of Tiara Marga Trakindo Group

Laporan TahunanAnnual Report

2012

TowardsSustainableGrowth

ManagingChallenges

Laporan TahunanAnnual Report

2012PT ABM

Investama Tbk

Managing Challenges Tow

ards Sustainable Growth