20

Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

The issue in our second magazine it's about "Technology and Environment". Technology nowadays has massive impacts to environmental. Let's start love our earth for a better life! Happy Reading ALSAians :) ALSA Always Be One!

Citation preview

Page 1: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2
Page 2: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

Greeting From The Magazine Team

Director’s Letter

Upcoming Events

Recent Issue

ALSA Event Review

Alumni Advices

Legal Review From AD Division

Recipes For ALSAians

Merchandise

Hello ALSAians,

Puji syukur atas kuasa dan kehendak-NYA, ALSA LC UNAIR MAGAZINE Vol. II akhirnya dapat terbit di bulan Oktober 2014 ini. Dengan mengangkat tema mengenai “Technology and Environment”, kami mengulas beberapa teknologi dan inovasinya sehingga ramah terhadap lingkungan.

Kami tentunya dengan senang hati menerima kritik dan saran dari ALSAians terhadap kekurangan ataupun kesalahan dalam penyusunan ALSA LC UNAIR MAGAZINE Vol. II ini. ALSAians dapat langsung menyampaikan kritik dan saran tersebut melalui email [email protected].

Thank you,

ALSA ALWAYS BE ONE!

EDITOR

MELIZA MAYA

REPORTER

ERIZA „IZZATI RAHAYU

BINTARI ARIYANI

DESIGN AND LAYOUT

NOVITA TRY JAYANTI

ARDIAN NUR RAHMAN

1 | #2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014

Page 3: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera untuk kita semua

Pertama – tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadiratNYA,

karena atas berkat, rahmat, dan hidayahNYA ALSA LC UNAIR dapat

menerbitkan Magazine Volume II dalam kepengurusan kali ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

bekerja keras dalam penyusunan majalah ini, khususnya ICT Division ALSA LC UNAIR.

Pada Magazine edisi kali ini, kami membahas tentang “Technology and

Environment”, yang mana kedua hal tersebut sangat berkaitan.

Keberadaan teknologi dewasa ini di satu sisi sangat membantu

kehidupan manusia, namun disisi lain dapat merusak lingkungan apabila

digunakan dengan berlebihan atau tidak bijaksana, dan tentunya akan

merugikan manusia juga pada akhirnya, maka kami merasa isu tersebut

cocok untuk dibahas.

Akhir kata, selamat membaca dan semoga dengan membaca Magazine

ini, pembaca mendapatkan manfaat dan wawasan lebih terkait tema tersebut.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Have a good day, and

ALSA ALWAYS BE ONE!

#2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014 | 2

Page 4: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

Organzing Leadership Video Conference

Managerial of ALSA (OLMA) at Ruang Vidcon

At Villa Cuban Talun FH UNAIR

Public Speaking ALSA International

Moot Court Class

Seminar ALSA ALSA Legal

Coaching Clinics

Pra Musyawarah Lokal Alumni Night

3 | #2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014

Page 5: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

Indonesia sebagai negara berkembang terus berupaya

memberdayakan semua komponen yang dimilikinya untuk

mencapai pembangunan nasional yang merata. Salah satunya

melalui industri alat transportasi (otomotif) yang

diprioritaskan untuk dikembangkan. Untuk mendukung hal

tersebut, maka Pemerintah Indonesia melalui Kementrian

Perindustrian (Kemenperin) menerbitkan kebijakan mengenai

mobil murah dan ramah lingkungan atau low cost green car

(LGCG) yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian

No. 33/M-IN/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi

Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan

Harga Terjangkau. Peraruran ini ditetapkan pada tanggal 1 Juli

2013 dan diundangkan pada tanggal 5 Juli 2013.

Mobil LCGC memiliki beberapa kriteria tertentu, yakni

ramah lingkungan dengan ketentuan konsumsi bahan bakar

minyak (BBM) minimal 20km/liter untuk motor bakar cetus api

dan motor bakar nyala kompresi (diesel). Selain itu, diatur

juga mengenai ketentuan penggunaan tambahan merek,

model, dan logo yang mencerminkan Indonesia.

Selain ramah lingkungan, keistimewaan dari mobil

LGCG ini adalah harga jual mobil ini maksimal Rp. 95 juta

berdasarkan lokasi kantor pusat Agen Pemegang Merek.

Harga murah ini disebabkan adanya pemberian fasilitas oleh

Pemerintah berupa keringanan Pajak Pertambahan Nilai atas

Barang Mewah (PPnBM).

Penerbitan Permenprin No. 33/2013 ini dimaksudkan

untuk terus mendorong dan mengembangkan kemandirian

industri otomotif nasional, khususnya industri komponen

kendaraan bermotor roda empat agar mampu menciptakan

motor penggerak, transmisi, dan axle yang berdaya saing

seiring dengan peningkatan permintaan kendaraan bermotor

yang hemat energi dan harga terjangkau.

Kebijakan oleh Menprin ini memiliki banyak dampak

bagi Indonesia, salah satunya adalah dari segi lapangan

pekerjaan. Dengan kebijakan ini, investasi di Indonesia dalam

industri otomotif akan berkembang karena peluang pasar

otomotif saat ini sudah condong ke arah mobil LGCG.

Perusahaan-perusahaan otomotif, baik produsen mobil

nasional atau perusahaan perakit mobil maupun perusahaan

penghasil komponen mobil, akan banyak bermunculan di

Indonesia. Hal ini dapat menyerap tenaga kerja secara masif

dan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat

Indonesia secara luas sehingga membantu Pemerintah

mewujudkan pembangunan nasional yang merata. (BA/EIR) #2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014 | 4

Page 6: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

is the act or turning new and

imaginative ideas into reality. Creativity involves two

processes : thinking, then producing. is the

production or implementation of a creative idea. If you have ideas, but don‟t act on them, you are imaginative but not creative.

-Linda Naiman

INNOVATIONS

Teknologi saat ini tidak dapat

dilepaskan dari kehidupan manusia.

Teknologi diciptakan untuk

memudahkan pekerjaan manusia

sehari-hari. Penciptaan teknologi

didasarkan pada pengamatan

terhadap perilaku dan kebutuhan

masyarakat. Sadar akan pentingnya

teknologi dalam kegiatan sehari-

hari, pemuda Indonesia telah banyak

menciptakan berbagai inovasi

teknologi yang sederhana, namun

dapat membantu kehidupan

masyarakat. Berikut adalah

beberapa contoh inovasi teknologi

karya pemuda Indonesia. (EIR)

1

1

JAJAWARE – PRANGKI ANAS

Jajaware adalah sebuah produk yang

ditujukan untuk memudahkan aktifitas para

penjual makanan basah. Dengan

Jajaware, pedagang dapat membawa

makanan dagangannya dalam jumlah

banyak dan dapat langsung dijual tanpa

harus menggunakan meja, tempat

membawa makanan, dan tanpa

menggunakan nampan terpisah untuk

menjajakan kue basah yang dijual. Selain

itu, dengan Jajaware lokasi tempat

berjualan, seperti di pasar, akan tertata

lebih rapi, karena pedagang tidak perlu

banyak meja.

2 SIGN-O-TREE - ADITYO

Sign-O-Tree adalah sistem pemasangan

signage yaitu iklan atau informasi tertentu

pada suatu pohon tanpa melukai pohon

tersebut. Alat ini bersifat portable sehingga

dapat dibongkar pasang dan dapat

disesuaikan dengan keadaan pohon tersebut

sehingga dapat memperindah pohon di

berbagai ruang publik. Sistem alatnya yang

mudah membuat Sign-O-Tree dapat

diaplikasikan dimana saja, terutama pada

daerah dengan banyak pohon tanpa melukai

pohon tersebut.

3 ECOBATA – RINA NURHAYATI

Ecobata adalah inovasi bentuk dari batu bata

untuk menghemat penggunaan semen.

Penyemenan untuk ecobata dilakukan dengan

mengisi rongga yang ada di tengah profil ecobata

dengan semen (vertical sementing). Profil Ecobata

memungkinkan disusun seperti lego dan saling

mengunci pergerakan antara satu sama lain,

sedangkan batu bata biasa membutuhkan semen

untuk menjaganya tidak bergerak. Rongga tengah

Ecobata dapat diisi untuk pembuatan rangka tiang

baja, instalasi kabel listrik bangunan, instalasi pipa

air, entilasi udara, dan bahkan sebagai pot bunga.

5 | #2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014

Page 7: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

#2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014 | 6

memiliki 70% jejak karbon lebih sedikit daripada desktop PC dengan

monitor biasa. Kayu dipilih sebagai bahan utama untuk meminimalisir

jumlah zat beracun yang digunakan pada produksi komputer seperti

yang sering dilakukan. Sebanyak 98% dari mesin komputer ini dapat

didaur ulang setelah tidak lagi digunakan. Bahkan 20% dari bagian

komputer dapat didaur ulang tanpa proses, contohnya frame kayu

mudah dipindahkan ke komputer lain.

IAMECO Modifikasi dari generasi pertama Solar Impulse,

memiliki teknologi yang sangat canggih, & desain

terbaru ini dapat tinggal di udara tanpa batas.

Sebanyak 7200 keping panel surya yang menutupi

sayap raksasa pesawat berfungsi untuk menyimpan

energi yang diserap dari matahari. Bentangan

sayap Solar Impulse-2 sekitar 72 meter, lebih

panjang 8 meter dari generasi pertama, bahkan

lebih panjang dari bentangan sayap pesawat jet

jumbo 747 Boeing. Tapi beratnya 2,54 ton, setara

dengan sebuah mobil ukuran besar. Menurut André

Borschberg, material yang digunakan pada

pesawat versi up-grade ini juga lebih ringan.

Pesawat ini memiliki motor yang lebih efisien, dan

dilengkapi dengan kursi kelas bisnis. Sebanyak 80

perusahaan terkait telah memberikan bantuan

teknologi mutahir untuk mengembangkan pesawat

ini. Tujuan mereka supaya pesawat ini

menunjukkan kemungkinan penggunaan energi

bersih.

SOLAR IMPULSE 2

Konsep desain AIRE Mask

diciptakan oleh Joao Paulo

Lammoglia. Alat ini akan

mengkonversi napas manusia

menjadi listrik melalui turbin angin

kecil. Cara menggunakannya

adalah cukup menggunakan

masker AIRE ini, hubungkan

dengan perangkat iOS, bernapas

seperti biasa, dan baterai

perangkat iOS pun akan diisi

ulang. Menurut penciptanya,

masker AIRE ini dapat digunakan

saat indoor maupun outdoor.

Selain menghemat energi, alat ini

juga melatih fisik. Masker AIRE ini

memenangkan RedDot Design

Award sebagai Best of the Best

tahun 2011.

AIRE MASK

energi hingga 47 persen. Pengguna Xeros hanya perlu memasukkan

satu cangkir air dan sedikit detergen sebelum mencuci, dimana mesin

cuci biasa akan menghabiskan hingga 208,1 liter air setiap kali

mencuci. Mesin cuci Xeros ini mengunakan manik-manik nilon polimer

yang menyerap kotoran dan lemak. Xeros telah menerima berbagai

penghargaan, termasuk daftar WWF “Green Game-Changers”,

penghargaan dari pemerintah Inggris untuk “Best Technological

Breakthrough” dan Penghargaan Pekan Iklim 2011.

XEROS

Eropa dari Germany TÜV SÜD. Menggunakan

sistem electrolyte flow cell power system dan motor

elektrik di setiap roda, Quant e-Sportlimousine

mampu menghasilkan tenaga impresif 921 HP,

dengan kemampuan melesat dari titik 0-100

km/jam dalam waktu 2.8 detik, serta top speed 380

km/jam. Hebatnya lagi, mobil ini menggunakan

sumber tenaga yang unik, yakni air laut. Selain itu,

mobil ini juga memiliki desain futuristik. Memiliki

panjang 5,25 meter dan menggunakan struktur

bodi monokok dari serat karbon, serta

pintu gullwing unik untuk akses keluar masuk bagi

penumpang depan dan belakang

QUANT E-SPORTLIMOUSINE

Iameco adalah salah satu komputer

sebagian besar berbahan dasar kayu.

Iameco dibuat oleh tim engineer dari

MicroPro Computers Irlandia dan

Fraunhofer Institute for Reliability and

Microintegration Jerman dengan

spesifikasi v3 touchscreen yang diklaim

Xeros adalah temuan

baru Stephen Burkinshaw

dari University of Leeds,

Inggris yang merupakan

mesin cuci yang mampu

menekan 72 persen

penggunaan air dan

memotong penggunaan

Mobil ramah

lingkungan

persembahan

nanoFLOWCELL

AG. Mobil ini

mendapat

persetujuan

layak jalan

untuk kawasan

Page 8: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

Sudahkah ALSAians menjadi anggota dari salah satu organisasi penyelamatan lingkungan dan ikut menjalankan misi melakukan perubahan di dunia?

Inilah beberapa organisasi di dunia yang bergerak di bidang tersebut.

Organisasi ini berdiri sejak 29 April 1961. Indonesia mulai ikut bergerak di organisasi ini sejak tahun 1962 dan menjadi lembaga nasional berbadan hukum sejak tahun 1998. “Saving the planet. That‟s our day job. And it could be yours too”, motto inilah yang diusung WWF untuk mengajak seluruh manusia di bumi untuk menyelamakan bumi demi keberlangsungan seluruh makhluk hidup.

Berawal dari motivasi dan visi untuk menjadikan dunia menjadi hijau dan damai, pada tahun 1971 para aktivis

yang percaya bahwa setiap orang dapat melakukan perubahan mulai

mendirikan organisasi ini. Beberapa perubahan positif untuk

lingkungan di dunia telah dilakukan oleh organisasi ini.

7 | #2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014

Merupakan organisasi lingkungan hidup yang independen, non-profit dan terbesar di Indonesia. WALHI dapat ditemui di 28 provinsi dengan 156 orang anggota yang aktif berkampanye di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Di tingkat internasional, WALHI berkampanya melalui jaringan Friends of The Earth International. Merupakan yayasan yang didirikan oleh Ian

Somerhalder, aktor serial tv di Amerika Serikat. Yayasan ini difokuskan pada bidang habibat, energi, dan hewan. Misi dari yayasan ini adalah untuk mendukung, mengedukasi, dan bekerja sama dengan orang maupun lembaga lain untuk memberikan dampak positif bagi bumi dan makhluk hiodup di dalamnya.

Page 9: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

.

International Events

Event Review

National Events

Acara Study Trip Japan 2014

kali ini diadakan pada tanggal

18-24 Agustus 2014. Rangkaian

acara Study Trip (ST) ini dimulai

dengan Welcome Party di

Sunshine Academy Hall.

Dilanjutkan dengan sesi Table

Discussion (TD) yang

membahas beberapa tema

dan dilakukan selama

beberapa hari, Cultural

Interaction dan Cultural Night

untuk mempresentasikan

negara asal para delegasi, sesi

Progress Report mengenai hasil

dari TD yang dilakukan selama

beberapa hari, dan ditutup

dengan Farewell Party di Rose

Garden Hotel.

Dalam acara ini, para delegasi

mengenal Jepang lebih dalam

lagi dengan mengunjungi

berbagai tempat wisata,

tempat bersejarah, tempat

belanja, dan mencicipi

makanan khas terkenal yang

ada di Jepang. Hal menarik

yang didapat dalam ST ini

adalah pengalaman

mengenal kebudayaan

Jepang dan negara asal

delegasi lainnya yang didapat

dalam ST ini adalah

pengalaman mengenal

kebudayaan Jepang dan

negara asal delegasi lainnya

yang belum pernah diketahui

sebelumnya, makanan-

makanan unik khas Jepang

yang tidak akan ditemui di

Indonesia, serta kerahtamahan

warga Jepang yang sangat

menyukai Indonesia. (ZHA/EIR)

ALSA NC Indonesia mengirimkan 3 (tiga) orang delegasinya dalam ST kali ini.

Acara ST ini dimulai dengan Welcoming Dinner, lalu mengunjungi beberapa

tempat wisata di Malaysia. Para delegasi juga berkontribusi dalam charity event

bersama organisasi muslim di Kuala Lumpur. Para delegasi juga diajak

menyaksikan sidang common law system di Palace of Justice (Istana

Kehakiman) dan mengunjungi Prime Minister’s Palace. Acara dilanjutkan

dengan kegiatan akademik yakni Model United Nations di Advance Tertiary

College (ATC) dan kedua delegasi dari ALSA LC UNAIR memperoleh

penghargaan Best Speaker untuk Shofa dan Best Position Paper untuk Adinda.

ST kali ini diisi juga dengan kegiatan outbond, beach party, dan cultural night

serta ST ini ditutup dengan Farewell Party and Dinner. Kegiatan ST Malaysia ini

menambah pengetahuan dan wawasan khususnya dalam bidang hukum dan

menjadi ajang bagi para delegasi untuk menambah teman dari negara lainnya

serta menambah pengalaman untuk mengetahui kebudayaan Malaysia dan

negara asal delegasi lainnya. (SAD/RAI/EIR)

ALSA National Chapter (NC) Malaysia

menyelenggarakan Study Trip Malaysia

2014 pada tanggal 16-22 September

2014 di Kuala Lumpur, Ipoh, dan Penang.

Tema yang diusung dalam Study Trip (ST)

ini adalah We Unite As One (One Kind,

One Gender, One People).

Hari kedua diisi dengan acara workshop di Hotel Mercure. Workshop kali ini

membahas mengenai permasalahan eksploitasi pariwisata dan budaya di

Indonesia. Salah seorang delegasi ALSA LC UNAIR, Dede Perkasa, meraih

penghargaan best table discussion bersama timnya. Malam inagurasi kali ini

mengusung tema Hollywood. Hari ketiga adalah hari terkahir yang diisi dengan

city trip ke Museum Pacifica, Pirates Bay, dan tempat oleh – oleh Krisna. (BA/EIR)

SEMWORKNAS tahun ini diadakan pada

tanggal 1-3 Juli 2014 dengan tema “Shaping

Indonesia Future Tourism Law Towards

Sustainable Tourism For Tomorrow“ yang

diadakan oleh ALSA LC UNUD di Universitas

Udayana Bali . ALSA LC UNAIR mengirim 8

orang delegasi pada acara ini. Hari pertama

diisi dengan seminar di Gedung Fakultas

Hukum Universitas Udayana Bali.

#2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014 | 8

Page 10: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

Local Events

ran kepanitian SEMUNAS XXI ALSA yang dilaksanakan pada awal bulan

Maret lalu di Hotel Singgasana.

Acara ini dihadiri oleh seluruh anggota ALSA LC UNAIR dan juga panitia

SEMUNAS XXI ALSA, selain itu acara ini juga dihadiri oleh alumni ALSA LC

UNAIR. Acara Halal Bi Halal di awali dengan sambutan dari PO acara ini ,

dilanjutkan dengan sambutan dari PO acara SEMUNAS XXI ALSA , kemudian

sambutan dari Director ALSA LC UNAIR, setelah sambutan acara dilanjutkan

dengan games menarik dan ramah tamah. (ANR/EIR)

9 | #2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014

Halal Bihalal Keluarga Besar

ALSA LC UNAIR & Closing

Panitia SEMUNAS XXI ALSA

diadakan pada Sabtu, 13

September 2014 di Ruang

Budi Susetyo, Gedung A

Fakultas Hukum Universitas

Airlangga. Acara ini

diadakan untuk

mempererat kekeluargaan

para anggota ALSA LC

UNAIR sekaligus pembuba-

ALSA Visit kali ini adalah ALSA LC Undip Visit ALSA LC Unair. ALSA Visit kali ini

diselenggarakan pada tanggal 1-3 September 2014. Sebanyak 60 (enam

puluh) orang rombongan dari ALSA LC UNDIP bertandang ke kota Surabaya.

Rangkaian kegiatan dalam acara ini dibagi dalam 3 (tiga) hari. Hari

pertama, ALSA LC UNDIP mengikuti seminar dengan tema “LGBT Marriage”

yang diadakan di Ruang 303 Gedung A Fakultas Hukum UNAIR dengan

pembicara dosen dari Fakultas Hukum UNAIR yakni M. Syaiful Aris, S.H., M.H.

Hari kedua diisi dengan kegiatan yang menyenangkan, yakni game

“Amazing Race” yang dibagi menjadi beberapa kelompok dengan berjalan

mengelilingi pusat kota Surabaya dan berhenti di pos-pos yang disediakan

panitia. Di setiap pos peserta disambut dengan game-game seru. Kelompok

yang berhasil menjadi pemenang adalah kelompok yang paling cepat

melalui 5 pos tersebut. Di hari ketiga, ALSA LC UNAIR mengajak ALSA LC

UNDIP untuk mengunjungi House of Sampoerna. House of Sampoerna adalah

museum rokok Sampoerna yang memiliki keunikan-keunikan tersendiri.

Setelah mengunjungi House of Sampoerna, ALSA LC UNDIP dan ALSA LC

Unair mengadakan closing ceremony yang diadakan di Tugu Pahlawan

Surabaya. Setelah closing ceremony selesai, semua peserta dan panitia dari

ALSA LC UNDIP dan ALSA LC UNAIR makan malam bersama di R.M. Soto

Lamongan Cak Har. Disitulah tempat akhir dari semua rangkaian acara ALSA

Visit kali ini. Semua kegiatan bersama ALSA LC UNDIP sangat

menyenangkan. Semoga di lain waktu ALSA LC UNAIR dapat berjumpa lagi dengan ALSA LC UNDIP! (BA/EIR)

Pra Musyawarah dan Outward

Bound XXI dilaksanakan di ALSA LC

Universitas Padjajaran Bandung.

Sama seperti konsep POWB XX,

POWB kali ini terdapat program

ALSA Leadership Training dimana

para peserta dibagi per-table

discussion untuk saling sharing

mengenai divisi yang ada di masing

– masing LC. Kegiatan POWB XXI

lain yang lebih seru yaitu para

peserta diajak ke pemandian air

panas di Ciater, melakukan

Outbound flying fox di Lembang.

Selain itu para peserta diajak

menjelajahi kota Bandung dengan

bermain Amazing Race. Closing

ceremony POWB XXI kali ini

mengangkat tema “Bollywood

Night”, dimana delegasi ALSA LC

UNAIR yaitu Dea Zulkarnain

angkatan 2013 memperoleh

penghargaan sebagai Miss

Bollywood. Pada hari terakhir,

semua ALSAians yang mengikuti

kegiatan POWB XXI tersebut diajak

City Trip, salah satunya mengunjungi

Saung Angklung Mang Ujo, tempat

ini menjadikan semua ALSAians

mengagumi budaya bangsa

Indonesia khususnya angklung yang

benar – benar harus dilestarikan dan

dilindungi agar tidak semakin

banyak budaya kita yang diakui

oleh negara lain.

Page 11: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

ALSA Study Trip merupakan salah

satu acara tahunan yang

dilaksanakan oleh ALSA LC UNAIR.

Pada kesempatan kali ini acara

Study Trip diadakan pada tanggal 23

September 2014, dan bertempat

pada Bursa Efek Indonesia. Para

peserta ALSA Study Trip berkumpul di

kampus dan berangkat bersama-

sama menuju lokasi acara Study Trip,

yakni di Bursa Efek Indonesia,

Surabaya dan tiba pada pukul 09:40.

Acara ini dimulai pada pukul 10:00

hingga 12:00. Setelah peserta

berkumpul di lokasi acara, lalu

dilanjutkan dengan berkeliling di

Bursa Efek Indonesia dan mengikuti

seminar mengenai pasar modal.

Acara Study Trip kali ini selain

menambah wawasan, juga

mempererat keakraban di antara

para ALSA-ians. (BA/EIR)

Divisi Internal kembali lagi dengan

ALSA Days Out keduanya! Acara

ini diadakan pada Sabtu, 11

Oktober pukul 06.00 WIB s/d

selesai.. ALSA Days Out kali ini

mengusung tema “Let‟s Run

ALSAians!” sehingga acara ini

mengajak semua ALSAians

maupun non ALSAians untuk

jogging bersama di Lapangan

KONI, Surabaya.

Setelah jogging bersama, acara

ALSA Days Out ini ditutup dengan

makan bersama di R.M. Soto

Lamongan Cak Har. Lewat acara

ini, diharapkan dapat menjalin

kebersamaan bagi para ALSAians

dan non ALSAians, serta sebagai

salah satu ajang untuk

memperkenalkan dunia ALSA

kepada non ALSAians, khususnya

dari angkatan 2014. (EIR)

Divisi Academic and Development

(AD) kali ini hadir lagi dengan

acaranya yaitu ALSA Study Club.

Acara ini diselenggarakan pada hari

Jumat, 17 Oktober 2014 pukul 13.00

WIB s/d selesai di Ruang 307 Gedung

A Fakultas Hukum UNAIR.

Acara ini diadakan untuk membantu

para mahasiswa FH UNAIR khususnya

angkatan 2014, dimana para

ALSAians berdiskusi bersama

mengenai mata kuliah Pengantar

Ilmu Hukum (PIH) dan Pengantar

Hukum Indonesia (PHI). Selain

berdiskusi, para ALSAians juga

memberi tips & tricks untuk

menghadapi Ujian Tengah Semester

(UTS) untuk mata kuliah PIH dan PHI.

Acara ini selain menambah

wawasan, juga menjadi ajang untuk

memperkenalkan dunia ALSA

kepada non-ALSAians dan

mengakrabkan diri satu sama lain.

(EIR)

Trofeo ALSA is back!! Divisi Internal kembali menyelenggarakan Trofeo ALSA

Jilid II pada hari Sabtu, 18 Oktober 2014 pukul 08.00 WIB s/d 18.00 WIB di GOR

Basket Kampus C UNAIR. Game yang diusung dalam Trofeo kedua ini adalah

Fun Basketball dengan tema “Superhero”. Pertandingan basket pada acara

ini berbeda dengan permainan basket pada umumnya, dimana setiap tim

terdiri atas 3 perempuan dan 2 laki-laki yang diwajibkan mengenakan

kostum superhero baik pada saat pertandingan maupun tidak. Terdapat 9

(sembilan) tim yang bertanding dalam Trofeo kali ini untuk memperebutkan

piala bergilir Trofeo yang diraih oleh divisi Eksternal pada acara Trofeo

pertama “Fun Futsal” sebelumnya. (EIR)

#2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014 | 10

ALSA CARE kali mengusung tema "One Day For Better Life" yang

dilaksanakan tanggal 7 September 2014 di Desa Jawar, Kel. Sumber Rejo,

Kec. Pakal, Surabaya. Dalam rangkaian ALSACARE tahun ini ALSA LC UNAIR

memberikan pengobatan gratis bagi warga sekitar Desa Jawar, Kel. Sumber

Rejo. Pengobatan gratis yg diberikan adalah pengecekan tensi darah,

pemeriksaan warga oleh para dokter, pemberian obat gratis bagi warga,

akupuntur bagi pria dan wanita, pijat refleksi, serta cek gula darah,

kolesterol, asam urat, dll. Acara pengobatan gratis ini diselenggarakan dari

pukul 08.00 hingga pukul 11.00 WIB. Pihak ALSA LC UNAIR dalam kegiatan ini

bekerja sama dengan LIONS International distrik Indonesia. (BA/EIR)

Page 12: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

ALUMNI ADVICES

Alumni Advices adalah satu rubrik spesial dalam

ALSA LC UNAIR Magazine. Rubrik ini berisikan

cerita,pengalaman, dan nasihat dari para Alumni

ALSA LC UNAIR.

Semoga rubrik ini dapat menginspirasi bagi para

ALSAians sekalian.

Marializia Abdullah Sadig, atau yang biasa

dipanggil Maria, merupakan salah satu Alumni

ALSA Local Chapter Universitas Airlangga.

Wanita kelahiran 5 Juni 1990 ini merupakan

ex-Presiden ALSA National Board Indonesia

periode 2011-2012. Beliau telah menamatkan

pendidikannya di Fakultas Hukum UNAIR dan

menjadi sarjana hukum pada tahun 2012. Saat

ini, beliau bekerja sebagai jurnalis di salah

satu televisi swasta nasional.

Berbahagialah dan nikmati waktu kalian bagi teman-

teman yang saat ini masih di bangku kuliah. Karena

saat kalian sudah kerja kelak, masa-masa di bangku

kuliah pasti akan kalian rindukan. Tapi ingat, jangan

terlalu terlena di bangku kuliah hingga tidak bisa

lulus dalam waktu yang tepat.

Ambil segala kesempatan yang ada pada masa

kuliah, karena hal itu dapat menjadi modal yang

berguna saat kita bekerja kelak.

Jadilah aktif di setiap kelas, aktif dalam

organisasi, aktif dalam perlombaan, dll.

selama masa kuliah mumpung kalian masih

muda. Tiap tahun, akan banyak saingan-

saingan baru bagi kalian yang pastinya

semakin berkualitas. Arek Suroboyo juga

jangan mau kalah!

Bila kalian ikut dalam suatu organisasi,

haruslah total dan maksimal supaya

mendapatkan banyak manfaat. Jangan hanya

menjadi followers saja, jadilah ‘sesuatu’ yang

sesuai dengan kemampuan dan skill teman-

teman sekalian. Di ALSA, saya mendapatkan

banyak pembelajaran berharga yang sangat

berguna sampai saat ini. Saya harap ALSAians

dapat merasakan apa yang saya dapat selama

ini. Jadikan ALSA, organisasi lain, maupun

acara kampus yang kalian ikuti sebagai wadah

kalian untuk mengembangkan diri, dan

jangan takut salah.

MARIALIZIA ABDULLAH SADIG Ex-Presiden ALSA National Board Indonesia 2011-2012

Untuk pilihan karir kalian selepas masa kuliah, pilihlah

karir yang sesuai dengan keinginan dan kesukaan

kalian dari hati. Kalau kalian cinta pekerjaan yang

kalian pilih, kalian pasti akan bahagia

mengerjakannya. Kalau sudah bahagia menjalaninya,

Insya Allah sukses akan mudah diarih. Saya percaya

bahwa kita harus bahagia terlebih dahulu agar bisa

mencapai sukses. So, all the best buat teman-teman

semuanya. See you all on top ! (ed. EIR)

Marializia Abdullah Sadig, atau yang biasa

dipanggil Maria, merupakan salah satu Alumni

ALSA Local Chapter Universitas Airlangga.

Wanita kelahiran 5 Juni 1990 ini merupakan

ex-Presiden ALSA National Board Indonesia

periode 2011-2012. Beliau telah menamatkan

pendidikannya di Fakultas Hukum UNAIR dan

menjadi sarjana hukum pada tahun 2012. Saat

ini, beliau bekerja sebagai jurnalis di salah

satu televisi swasta nasional.

11 | #2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014

Page 13: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

Oleh: G.V. Cahyaningsih1

Sejak awal penciptaannya, manusia memiliki satu karunia

yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup lain, yaitu karunia akal

pikiran. Karunia inilah yang membuat manusia dapat mencipta dan

berkarya, baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya melalui berbagai

karya dan inovasi dalam berbagai bentuk, maupun untuk memuaskan

inderanya melalui karya-karya seni. Hasil karya seni tersebut tidak jarang

tercipta sebagai hasil dari interaksi sekumpulan masyarakat dengan keadaan

lingkungan sekitarnya, seperti yang dapat kita lihat dari penggunaan pakaian yang

menyesuaikan dengan iklim; corak batik yang menyesuaikan dengan daerah tempat

tinggal si pencipta; atau berupa tarian-tarian yang menggambarkan makhluk hidup

endemik yang hanya terdapat di tempat tinggal si pencipta tarian. Si pencipta pun tidak

jarang mewariskan karya-karya seninya secara turun temurun, dan menjadikan

kreasinya tersebut sebagai bagian dari suatu tradisi.

Menurut Black’s Law Dictionary, kata tradisi merujuk pada adat dan kebiasaan masa

lampau yang mempengaruhi atau mengatur mengenai tingkah laku dan cara bertindak

di masa sekarang. Consolidated Analysis of the Legal Protection of Traditional Culture

Expressions yang diterbitkan oleh WIPO (World Intellectual Property Organization) 2

menyatakan bahwa hukum kekayaan intelektual memberikan batasan jelas antara

budaya tradisional (yang merujuk pada kebudayaan tradisional atau folklor secara tegas,

dengan ekspresi budaya kontemporer yang berkembang dan diciptakan oleh generasi

masa kini di suatu masyarakat yang berasal dari atau berdasarkan atas budaya

tradisional atau folklor yang sudah ada sebelumnya).

Berdasarkan definisi di atas, dapat dibayangkan betapa banyak hasil budaya maupun

pengetahuan tradisional yang dimiliki oleh Indonesia. namun, hingga saat ini Undang-

Undang Perlindungan Hak Cipta yang dimiliki Indonesia masih kurang melindungi

kekayaan budaya, terutama budaya tradisional dan ekspresi budaya yang dimiliki

Indonesia. Salah satu kasus kontroversial yang pernah dialami Indonesia akibat

kurangnya perlindungan hukum terhadap kekayaan budaya kita adalah ketika seni

tarian Reog Ponorogo yang diklaim oleh Malaysia beberapa tahun yang lalu. Tidak

hanya kesenian Reog Ponorogo, nyanyian „Rasa Sayange‟ dari Nusa Tenggara Timur pun

turut juga diklaim oleh negara tetangga, bahkan dijadikan sebagai lagu latar untuk iklan

promosi wisata mereka. Dua dari berbagai kasus klaim negara lain atas bentuk seni

budaya Indonesia tidak membuat Indonesia membuat perangkat hukum yang lebih baik

lagi. Hingga saat ini wacana untuk mendaftarkan segala bentuk kesenian budaya kita

masih mengalami kendala dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk

mendaftarkan karya seni yang sudah dimiliki. Dalam legal review kali ini, penulis akan

mencoba memaparkan mengenai beberapa kelemahan dalam sistem regulasi

perlindungan hak cipta bagi karya seni bangsa.

1 Mahasiswa semester VII FH UNAIR. Penulis dapat dihubungi di [email protected]. 2 WIPO, ‘Consolidated Analysis of the Legal Protection of Traditional Culture Expressions’, WIPO/PTEBT/IC/5/3, para. 53.

PERLINDUNGAN KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM BENTUK

PENGETAHUAN TRADISIONAL DAN EKSPRESI BUDAYA

TRADISIONAL (PTEBT) DI INDONESIA

#2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014 | 12

Page 14: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

Rezim Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional dengan Hak atas

Kekayaan Intelektual

Definisi mengenai apa itu pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional coba

diberikan oleh World Intellectual Property Organization melalui Glossary of Key Terms

Related to Intellectual Property and Genetic Resources, Traditional Knowledge and

Traditional Expressions menyebutkan bahwa kata „tradisional‟ bukanlah berarti suatu

benda atau karya seni itu berasal dari jaman yang lampau dan telah usang. Terminologi

tradisional memiliki arti bahwa suatu pengetahuan tradisional atau suatu ekspresi budaya

dikembangkan menurut aturan-tata cara dan kebiasaan dari suatu komunitas, sehingga

dapat menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan tradisional adalah cara

pengembangan pengetahuan tradisional atau ekspresi budaya tersebut, dan bukan

menunjuk langsung pada pengetahuan tradisional atau ekspresi budaya itu sendiri. 3

UNESCO dalam Pasal 4 ayat (3) Convention on the Protection and Promotion of the

Diversity of Cultural Expressions (2005) mendefinisikan ekspresi budaya sebagai

“berbagai bentuk ekspresi yang mengandung kebudayaan yang berasal dari kreativitas

individual, sekelompok orang dan masyarakat. 4 Bersama dengan sumber budaya

genetik, penegetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional menciptakan sebuah

rezim hukum dalam hukum kekayaan intelektual yang sui generis. Hak kekayaan

intelektual sendiri dalam Trade-Related Aspect of Intellectual Property Rights (TRIPs)

dimaknai sebagai hak-hak yang diberikan kepada seseorang atas hasil karya pikiran

mereka.

Hal-hak ini biasanya memberikan kepada si pencipta suatu hak eksklusif atas

penggunaan kreasinya untuk periode waktu tertentu. Dalam Pasal 1 nomor 2 TRIPs sendiri

dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan „kekayaan intelektual‟ adalah segala

macam kekayaan intelektual yang diatur dalam Bagian II Seksi 1-7 dari TRIPs, yaitu hak

cipta dan hak-hak lain yang berhubungan dengannya, merek dagang, indikasi geografis,

desain industri, paten, desain tata letak sirkuit terpadu, dan perlindungan terhadap

rahasia dagang. 5 Muhammad Jumhana dan R. Djubaedillah mendefinisikan hak

kekayaan intelektual sebagai hak yang berasal dari kemampuan intelektual/kegiatan

kreatif suatu kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan kepada khayalak

umum dalam berbagai bentuknya, yang memiliki manfaat serta berguna dalam

menunjang kehidupan manusia, serta memiliki nilai ekonomis. Bentuk nyata dari

kemampuan karya intelekual itu dapat dilihat di bidang teknologi, ilmu pengetahuan,

seni dan sastra.6

Sayangnya, kedua rezim ini tidak dapat menjadi satu dan melindungi ekspresi budaya

tradisional. TRIPS yang diratifikasi oleh Indonesia lebih menjunjung tinggi pandangan

individual, sedangkan ekspresi budaya tradisional merupakan kekayaan intelektual

yang bersifat komunal. Negara berkembang macam Indonesia terbiasa hidup dalam

3 Nino Pires de Carvalho, ‘From the Shaman’s Hut to the Patent Office: A Road Under Construction, Biodiversity and the Law’,

Biodiversity and the Law: Intellectual Property, Biotechnology and Traditional Knowledge Journal, (Earthscan, 2007) halaman 244. 4 UNESCO, ‘Convention on the Protection and Promotion of the Diversity of Cultural Expression, 2005, Records of the General

Confrence, 33rd Session, vo.1 hal 83. 5 World Trade Organization, ‘Frequently Asked Questions About TRIPS in the WTO’,

http://WTO%20_%20intellectual%20property%20(TRIPS)%20-%20frequently-asked%20questions.htm. Diakses tanggal 2 Oktober 2014. 6 Muhammad Djumhana & R. Djubaedillah, ‘Hak Milik Intelektual: Sejarah, Teori dan Prakteknya di Indonesia (Citra Aditya Bakti, 1993).

13 | #2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014

Page 15: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

sosial komunitas dan tidak terbiasa dengan produk hukum yang bersifat individual,

terutama di bidang hak kekayaan intelektual.di berbagai negara berkembang, suatu

karya umumnya diciptakan oleh masyarakat secara bersama-sama dan ditularkan

secara turun temurun, berbeda dengan negara-negara maju yang cenderung

menjunjung tinggi hak-hak individual dan mengeksklusifkan diri terhadap suatu karya,

sehingga negara maju cenderung menolak perlindungan terhadap PTEBT karena

dianggap tidak memiliki batasan jelas.7 Belum lagi jika dikaitkan dengan latar belakang

adanya PTEBT yang bukan didasarkan pada tujuan komersil semata, melainkan lebih

dipengaruhi oleh tujuan budaya dan spiritualitas yang berbeda dengan tujuan

pembentukan TRIPS untuk melindungi benda-benda yang memiliki nilai komersil.8 Selain

itu, alasan utama mengapa TRIPS tidak memasukan PTEBT sebagai salah satu kekayaan

intelektual yang dilindungi dalam TRIPS, karena adanya strategi dari negara-negara maju

untuk mengeksploitasi dan mengeksplorasi pengetahuan tradisional masyarakat yang

sebagian besar tersebar di negara berkembang tanpa ingin memberikan kompensasi

yang wajar.9

Perlunya Pengaturan PTEBT Nasional

Pentingnya keberadaan PTEBT mulai diakui sejak undang-undang mengenai hak cipta

pertama kali diundangkan melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak

Cipta Nasional dalam Pasal 10, selanjutnya dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002

tentang Hak Cipta keberadaan PTEBT juga diakui dalam Pasal 10, yang berisi:

”1). Negara memegang Hak Cipta atas karya peninggalan prasejarah, sejarah,

dan benda budaya nasional lainnya.

2). Negara memegang Hak Cipta atas folklor dan hasil kebudayaan rakyat yang

menjadi milik bersama, seperti cerita, hikayat, dongeng, legenda, babad, lagu,

kerajinan tangan, koreografi, tarian, kaligrai, dan karya seni lainnya.

3). Untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaan tersebut pada ayat (2),

orang bukan warga negara Indonesia harus terlebih dahulu mendapat izin dari

instansi yang terkait dalam masalah tersebut.

4). Ketentuan lebih lanjut mengenai Hak Cipta yang dipegang oleh Negara

sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini, diatur dengan Peraturan Pemerintah.”

Pasal ini memiliki kelemahan di segi implementasi di lapangan akibat dari kedudukan

pasal yang belum jelas, dan kurangnya peran serta masyarakat tradisional sebagai

pemegang hak cipta PTEBT sekaligus pemangku kepentingan dalam penyusunan

peraturan ini, sehingga rawan menimbulkan sengketa akibat adanya perbedaan

pemahaman tentang PTEBT antara pemerintah dengan masyarakat tradisional.10

Selain dari segi implementasi di lapangan, UU Hak Cipta ini sendiri masih mengandung

kelemahan di dalam tubuhnya. Mari kita lihat Pasal 10 ayat (4) yang menunjuk Peraturan

Pemerintah untuk melaksanakan pasal inipun masih belum terimplementasi karena

belum adanya Peraturan Pemerintah yang dimaksud. Masuk ke dalam bagian

7 Muh. Miftachun Niam, ‘Strategi Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Komunal (PTEBT) di Indonesia’, (Universitas Slamet Riyadi,

2011). 8 Agus Sardjono, ‘Hak Kekayaan Intelektual dan Pengetahuan Tradisional’, (Alumni, 2010). 9 Noegroho Amien Sutiarto, ‘Hak atas Kekayaan Intelektual dan Kekayaan Intelektual Tradisional dalam Konteks Otonomi Daerah,

Mimbar Hukum, 34/II/2000. 10 Tim Lindsey, et.al., ‘Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar’, (Alumni, 2002).

#2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014 | 14

Page 16: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

Penjelasan, Pasal 35 UU Hak Cipta yang menyatakan, “Pendaftaran Ciptaan bukan

merupakan suatu keharusan bagi Pencipta atau pemegang Hak Cipta, dan timbulnya

perlindungan suatu Ciptaan dimulai sejak ciptaan itu ada atau terwujud dan bukan

karena pendaftaran.” Penjelasan inilah yang menyebabkan Indonesia tidak berdaya

ketika Malaysia tiba-tiba mengklaim lagu Rasa Sayange maupun kesenian Reog

Ponorogo, karena dengan tidak adanya pendaftaran, kita tidak mempunyai bukti yang

valid mengenai kepemilikan dua ekspresi budaya tradisional tersebut. Karena masih

maraknya klaim dari negara lain atas PTEBT milik Indonesia setelah berlakunya UU Hak

Cipta tahun 2002, Pemerintah dan DPR mengambil inisiatif untuk mempertegas

perlindungan bagi PTEBT dengan membuat RUU PTEBT dan memasukkannya dalam

Prolegnas 2010-2014, namun hingga kini belum juga diundangkan. Belum

diundangkannya RUU PTEBT dapat kembali menunjukkan kurangnya perhatian

Pemerintah Indonesia terhadap PTEBT milik Indonesia.

Segera dibentuknya suatu peraturan yang dapat mengakomodir keunikan hak

atas kekayaan intelektual komunal sangat mendesak untuk dilakukan, mengingat

berbagai macam faktor yang tidak hanya akan merugikan masyarakat tradisional saja,

namun juga dapat merugikan Indonesia, akibat berkurangnya kekayaan budaya

maupun sumber pemasukan negara dari kekayaan budaya tersebut. Faktor pertama

mendesaknya pembuatan perangkat hukum untuk melindungi kekayaan intelektual

PTEBT, yaitu adanya ancaman klaim dari negara, seperti yang tercantum dalamUndang-

Undang Warisan Kebangsaan Malaysia yang di Pasal 69 dan Pasal 70 pada intinya

mengatur bahwa setiap komunitas maupun orang perseorangan dapat mendaftarkan

kepemilikan kebangsaan yang dimilikinya kepada negara. Pasal 70 ayat (2) dalam

penjelasannya menyatakan bahwa dalam hal jual beli kepemilikan warisan nasional,

pemilik warisan kebangsaan tersebut wajib memprrioritaskan Pemerintah Malaysia

terlebih dahulu melalui Komisioner Warisan Nasional. Hal ini tentu saja menggelisahkan

mengingat banyaknya warga Indonesia yang pada akhirnya menetap di Malaysia dan

menjadi warga negara Malaysia membawa serta tradisi beserta hasil budaya mereka

dari daerah asal di Indonesia dapat dengan mudah menjual kepemilikan warisan

budaya tersebut, dan tentu saja harus terlebih dahulu memprioritaskan Pemerintah

Malaysia. Keadaan genting ini tentunya diharap dapat menjadi alarm tanda bahaya

bagi Pemerintah untuk segera mengambil tindakan untuk mengamankan hasil budaya

dan pengetahuan tradisional yang dimiliki Indonesia dari klaim bukan hanya oleh

Malaysia, tapi juga oleh pihak-pihak asing lainnya, yang mungkin saja malah merusak

makna asli atau malah mempergunakan karya budaya dan pengetahuan tradisional

tersebut tanpa memberikan keuntungan yang berarti bagi pemilik PTEBT tersebut.

Harapan Ke Depan untuk PTEBT

Tidak dipungkiri, terdapat banyak hambatan yang dialami oleh para pemegang hak

PTEBT yang menyebabkan mereka tidak berdaya menghadapi klaim-klaim maupun

penyalahgunaan dari pihak asing. Bagaimanapun, selalu terdapat solusi bagi

permasalahan ini. Pemerintah Indonesia mungkin dapat meniru mekanisme yang telah

digunakan India dalam membuat database bagi pengetahuan tradisionalnya di bidang

medis. The Traditional Knowledge Digital Library (TKDL) merupakan proyek bersama

beberapa kementerian di India yang mengumpulkan berbagai ahli interdisipliner (ahli

penyembuhan tradisional, ahli paten, ahli teknologi, dsb.) untuk mendigitalkan literatur-

15 | #2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014

Page 17: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

literatur mengenai pengobatan dan penyembuhan tradisional, seperti yoga dan

ayurweda, ke dalam lima bahasa resmi internasional. Sederhananya, TKDL ini berniat

untuk menghubungkan antara konsep tradisional dari metode pengobatan dan

penyembuhan India dan menyederhanakannya dalam bentuk digital, sehingga nantinya

lebih mudah dipahami oleh para pemeriksa paten dari International Patent Office (IPO)11,

untuk mencegah pemberian paten kepada pihak yang tidak semestinya.12

Penyuluhan mengenai arti penting hak atas kekayaan intelektual, terutama kekayaan

intelektual komunal seperti PTEBT terhadap pemegang hak maupun masyarakat awam

perlu dilakukan mengingat banyak awam yang masih belum memahami apa itu hak

atas kekayaan intelektual13, serta potensi yang dapat diambil dari situ. Pengesahan RUU

PTEBT juga perlu dilakukan dengan segera untuk menciptakan sebuah rezim hukum yang

sui generis, yang juga mengatur mengenai akses pihak asing terhadap PTEBT nasional.

Hal ini demi melindungi PTEBT sebelum adanya klaim atau penyalahgunaan dari asing14

yang dapat mengakibatkan hilangnya devisa negara karena hilangnya PTEBT. Dengan

membentuk peraturan sui generis di bidang PTEBT dan menerapkannya dengan

maksimal, Indonesia dapat menjadi „laboratorium percobaan‟ bagi perlindungan PTEBT,

dan dapat suatu saat mengajukan rancangan peraturan yang berskala internasional

mengenai PTEBT.

Kesimpulan dan Saran

Penulis berkesimpulan bahwa karena adanya perbedaan sifat dari rezim hak atas

kekayaan intelektual dengan rezim kekayaan intelektual komunal (PTEBT), maka perlu

adanya upaya inventarisasi PTEBT sebagai dasar untuk klaim di kemudian hari, dan

peraturan hukum sui generis untuk PTEBT untuk mengatur mengenai payung hukum yang

akan melindungi PTEBT milik Indonesia. Hal ini berimplikasi pada adanya kepastian bagi

para pelaku budaya mengenai hasil karyanya, dan mengurangi klaim dan

penyalahgunaan dari negara lain terhadap hasil budaya Indonesia.

11 WIPO (supra 2), hal. 40. 12 United Nations University Institute of Advanced Studies [UNU-IAS], ‘The Role of Registers&Databases in the Protection of Traditional

Knowledge: A Comparative Analysis’, ( UNU-IAS, 2003) halaman 18. Dapat diakses melalui <http://www.icimod.org/resource/2234>. 13 IP Academy, ‘Harapan Baru Pembelajaran HKI 2009, < http://www.dgip.go.id/ebscript/publicportal.cgi?.

ucid=376&ctid=23&id=2174&type=2>, diakses tanggal 2 Oktober 2014. 14 Dr. H.. Ahad Ubbe, S.H., M.H., APU, dkk.,;Pengkajian Hukum Tentang Perlindungan Hukum Kebudayaan Daerah’, (Jakarta: Badan

Pembinaan Hukum Nasional Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, 2011), halaman 13.

#2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014 | 16

Page 18: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

laughter is brightest where food is best

Chocolate

Bahan – bahan :

250 mL air

100 gram mentega tawar

150 gram terigu berprotein sedang

¼ sdt garam

3 butir telur, kocok ringan

Minyak goreng secukupnya

200 gram dark chocolate, cacah kasar

250 mL susu segar

Gula Cinnamon jika suka Cara membuat: 1. Campur air dan mentega dalam wajan, panaskan dan aduk selama 3-4 menit hingga mendidih dan mentega lumer. Matikan api, sisihkan. 2. Tambahkan terigu dan garam, aduk menggunakan sendok kayu hingga tercampur rata dan adonan kalis. Tutupi dengan plastik, sisihkan selama 15 menit atau hingga dingin. 3.Tambahkan telur satu persatu sambil diaduk hingga rata. 4.Masukkan adonan ke dalam kantong semprot dengan ujung berbentuk bintang, berdiameter 2 cm. 5.Tuangkan minyak dalam wajan kira-kira ketinggian 6 cm, panaskan hingga 180ºC (panas sedang). Tekan keluar adonan dari kantong semprot, potong sepanjang 10 cm dan masukkan ke dalam minyak yang telah panas. Goreng selama 2 menit atau hingga kecoklatan. 6. Tiriskan churros matang di ataskertas roti. Perciki gula cinnamon. Sisihkan. Sajikan bersama saus cokelat. Membuat Saus Cokelat Campurkan cacahan coklat dan susu dalam wajan, panaskan dengan api sedang, aduk hingga coklat meleleh dan tercampur rata.

Bahan: 150 g stroberi, potong-potong 150 g anggur hijau, potong-potong 150 g mangga, potong-potong 100 g daun selada Bahan Saus Yoghurt : 200 ml yoghurt rasa orange 3 sdm simple syrup/madu 3 sdm air jeruk lemon/nipis 1 sdmsusukentalmanis

Cara Membuat Membuat Salad Saus Yoghurt: 1. Campur potongan stroberi, anggur dan mangga. Aduk

rata. Diginkan di dalam kulkas selama 20 menit. 2. Saus Yoghurt: Campur yoghurt dengan simple syrup,

air jeruk lemon dan susu kental manis. Aduk rata. Dinginkan.

3. Penyelesaian: Alas piring saji dengan daun selada. Masukkan potongan buah-buahan. Sesaat sebelum di sajikan siram dengan saus yoghurt. Hidangkan.

Cara membuat Infused Water : 1. Siapkan buah segar diantaranya Timun,

Strawberry, Jeruk Nipis, iris tipis dan tambahan daun mint

2. Kemudian masukan ke dalam wadah kaca dan tambahkan air dingin.

3. Diamkan beberapa jam atau bahkan semalaman di dalam kulkas agar sari dari bahan-bahan tersebut masuk kedalam air.

17 | #2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014

Page 19: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2

#2 ALSA LC UNAIR Magazine 2014 | 18

Page 20: Magazine ALSA LC UNAIR Vol #2