56

Magazine

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HOT

Citation preview

Page 1: Magazine
Page 2: Magazine

PENGANTAR

UPCOMING MOVIES

BUKAN HOLLYWOOD

MOVIE SCORE

MOVIE REVIEWS

JUST SHARING

TV SERIES

RISING STAR

Dari PembacaBehind ScenesOktober MoviesTop 10 Box Office Movies

ElementaryDownton Abbey

I Love 90’s Movies

Chloe Grace Moretz

Taken 2Alex CrossKilling Them SoflySinisterPaperboy7 PsychopahtsfrankenweenieSilent Hill Revelation

The Bourne Legacy

The Flower of War

Resident Evil retributionExpendables 2Step Up RevolutionDark Shadow7 SomethingBroken HeartsTest Pack You’re My Baby

MENU EDISI 05 OKTOBER 2012

Page 3: Magazine

MENU

Page 4: Magazine

DARI PEMBACA

Posted by GUN ( 09-12-2012, 06:05 PM )REVIEW :@starkiller @ajoem @Woody ,dll

Keren banget magazine-nya..dari isi dan editanya berkelas bangetspeechless banget deh kalo ngomongin kelebihanya

Tapi ane kasi satu saran..bahas juga dong film-film klasik(western,noir,dll)..jangan cuman film yang lagi ngetrend doangsetidaknya kasih satu halaman buat “the best klasik movie” atau apaan gitukan enak juga buat referensi

soalnya kan banyak juga thread-thread film lama di IDFL..bahkan ada juga fanpagenya yang dibikin oleh @GP Movies,dllsekedar saran aja kok bro..overall keren banget..coba kalo beneran asli majalah dari penerbit..pasti laku keras..Simple but Fat..

@ MMTerimakasih asukannya om GUN, untuk edisi kedua kami adakan artikel khusus “ I Love 90’s Movies” Dan untuk edisi kedepannya lagi mungkin Kang GP movie mau membantu buat artikel khusus “ Jadoel Movies & Samurai Movies “

Posted by irwan ( 09-12-2012, 10:05 PM )*merinding subuh nih ceritanya*Perasaan baru 4 jam yang lalu gw googling nyari2 movie magazine... Niatnya mau nyari majalah buat langganan gitu, dapetnya Cinemagz, googling lagi ketemu majalah digital namanya Flick! Magazine... >>>

>>>(yg sayangnya udah gak update lg) Menjelang pagi, gw balik ke IDFL, tau-tau udah ada MovieMagz???Suatu kebetulan yang sangaaattt kebetulan..... CONGRATULATIONS Anyway...Nyumbang saran... boleh lah kedepannya dibikin pake flash gitu... dijamin lebih mantep lagi nih...

@ MMSedang diusahakan sama Om Acoenk untuk versi flash, mungkin terkendala untuk sizenya. Soalnya yang edisi kedua ini sudah 100 mb lebih. Jika dibuat Flash akan naik beberapa kali lipat sizenya. Semoga Om Acoenk menemukan solusinya.

Sponsor utama ACOENK

Posted by safak-aza (09-13-2012, 01:12 AM)Barusan selesai download and ting tang...... LLLUAAAAR BIAAAASA...... sungguh profesional banget temen-temen IDFL, tampilan dan covernya bahkan menyaingi majalah-majalah movie yang beredar sekarang..... semoga kedepan ada perusahaan percetakan dan penerbit untuk melirik “MovieMagz” untuk diwujudkan dalam bentuk yang nyata walau kearah perlu ijin sana sini..... Good Job Pokoke lah buat crew MovieMagz.... OKE

@ MMMakasih banyak om, edisi pertama kami merasa masih jauh banget dibawah standar magazine kok... Semoga puas dengan segala perbaikan pada edisi ke dua ini..

150 lebih coment yng kami terima, sungguh menjadi sebuah penyemangat bagi kami untuk lebih baik. Maaf tidak semua bisa saya tulis disini, tapi bagi kami saran dan masukan adalah sangat berarti..

Posted by _n1A_ ( 09-13-2012, 11:57 AM )Setelah di download, dibaca dan disimak dengan seksama secara overall OKE banget , apalagi untuk terbitan pertama.Sedikit masukan untuk edisi2 berikutnya, dari sisi penulisan mungkin perlu lebih diperhatikan lagi. Seperti adanya kata-kata yang disingkat dan kalimat seperti ini, “ malas ngetk yang panjang-panjang. Review singkat aja ya.” Berhubung ini sudah menjadi sebuah e-magz, maka kalimat2 seperti itu seharusnya tidak perlu ditampilkan. >>

Page 5: Magazine

From IDFL With LOVEAssalamualaikum Wr Wb..Tidak ada yang lebih menggembirakan bagi saya daripada menulis sambutan ini, kerena ini bagian terakhir yang kami

buat dari Moviemagz.. Seperti “Strawberry on the Shortcake “ simpan bagian terbaiknya untuk yang terakhir... Berarti udah jadi Maoviemagz buat bulan ini.. Sungguh kami sangat terkejut dengan begitu antusiasnya sambutan terhadap Moviemagz, bahagia, terharu, spechless deh pokoknya. Bahkan kami sampai merinding membaca komen-komen dari pembaca.. 1000 download /pembaca lebih benar -benar diluar perkiraan kami sebelumnya. Tapi kami sekaligus juga malu mengingat apa yang kami berikan pada edisi pertama sangatlah kurang dan masih jauh dibawah standar sebuah magazine. Hal ini memacu semangat kami untuk berusaha lebih dan lebih guna memberikan sesuatu yang lebih baik pada edisi kedua ini. Dengan berbekal masukan, dan saran - saran pembaca tersebut kami persembahkan Moviemagz edisi ke dua ini. Dengan layout yang lebih mudah dibaca, page yang lebih banyak dan lengkap, semoga persembahan dan kerja keras kami ini bisa diterima. Dan kami sangat berharap tidak bosan-bosan untuk kritik, masukan dan juga saran dari pembaca karena dari situlah kami akan menjadi lebih baik lagi...

Behind The Scenes

The Crews :

Konsep & Design : StarkillerUpcoming Movies : Woody & StarkillerMovie Reviews : Ajoem & EichiTV Series : Little Monster & Shinto_CuteArtikel : CaptGDT & StarkillerKontributor Edisi 2 : Movienthusiast, xfakexbloodx, & cyn_dqueenProof Reader : Dhukhun & Little MonsterSpecialThanks :Mbah Dhukun untuk semua bantuan, waktu dan kepercayaannyaOm Acoenk dan Kang Pein Akatsuki dari Cinema Lounge dan juga buat semua IDFL.US staff & member untuk segala supportnya.Warna CW untuk logo dan bantuan bikin covernya..Hary Susanto ( Movienthusiast ) terus berkaya om.Abub ( bacamanga.com) utuk saran-sarannya.

Credit :

Posted by Losco ( 09-13-2012, 02:07 AM )First step is hard, next step is easy

Lanjuttt,,,,

@ MMWkwkwkw benar sekali Mbah Losco....“ Gamer Never Dies “

Posted by asylumian(09-20-2012, 07:12 AM)udah baca.. asli

saran:- artikel film lokal- artikel stop press atau artikel lain selain tentang film biar variasi macem TTS atau seterah agan2 redakturtapi secara umum edisi #1 MANTAP PISAN EUY!!!

@ MMUntuk edisi ini ada review beberapa film indo..

>>Dan sepertinya ada beberapa yang hasil terjemahan ya? Kalau memang iya, mungkin lebih diperhatikan lagi, jangan sampai jadi rancu dan membingungkan pembaca.

Terus semangat buat crew MovieMagz, semoga dapat terus memberikan review-review yang oks banget.

@ MMSaran yang oke dari jeng Nia. Silahkan coba baca edisi kedua kami. Dan jangan lupa masukannya

Page 6: Magazine

12 OKTOBER

12 OKTOBER

19 OKTOBER

26 OKTOBER 26 OKTOBER

17 OKTOBER 10 OKTOBER

25 OKTOBER 26 OKTOBER

19 OKTOBER

2 OKTOBER 5 OKTOBER 2012

7 Psychopaths

SINISTER

ALEX CROSS

SILENT HILL REVELATION CHASING MAVERICKS THE SEASON

KILLING THEM SOFLY CLOUD ATLAS

THE PAPERBOY NOBODY WALKS

Frankenweenie Taken 2

Comedy

Horror, Thriller

Crime, Mystery, Thriller Drama, Mystery, Sci-Fi

Horror, Mystery, Thriller

Crime, Thriller

Comedy, DramaDrama

DramaThriller

Animation, Comedy Drame, Thriler

Woody Harrelson, Colin Farrell , Christopher Walken

Ethan Hawke, Juliet Rylance, James Ransone

Tyler Perry, Matthew Fox, Rachel Nichols

Sean Bean, Radha Mitchell, Carrie-Anne Moss

Jonny Weston, Gerard Butler, Elisabeth Shue

John Hawkes , Helen Hunt , William H. Macy

Brad Pitt, Ray Liotta, Richard Jenkins

Tom Hanks, Halle Berry, Hugh Grant

Zac Efron, Matthew McConaughey, Nicole Kidman,John Cusack

Dylan McDermott , John Krasinski , Olivia Thirlby

Winona Ryder , Martin Landau , Catherine O’Hara

Liam Neeson , Maggie Grace , Famke Janssen

Page 7: Magazine

Drama

Hotel Transylvania” buat rekor baru di box office

Film Hotel Transylvania membuat rekor minggu pembuka terbesar di bulan September mendapat 43 juta dolar AS. juga berhasil membuat rekor pencapaian terbanyak dalam satu hari, dengan mendapatkan 19 juta dolar AS pada Sabtu (29/9)

1

2

5

8 9 10

6 7

3 4

05 OKTOBER 2012

Weekend $20.8M

$7.12M

$2.99M $2.68M $2.6M$2.6M$38.7M $9.57M

3 3 1

$5.15M $4.04M$36.4M$5.15M$22.2M

2 1 3

$7.81M $7.28M$23.5M$26M

2 2$20.8M

Weekend

Weekend

Gross1

Gross

Gross

Week

Week

Week

LOOPER End ofWatch

House at The Endof Street

PitchPerfect

FindingNemo

Won’tBack

Down

TheMaster

ResidentEvilRetribution

TroubleWith The

CURVE

Page 8: Magazine

“First they took his daughter. Now they’re coming for him

Taken 2 akan kembali melanjutkan kisah dan kejadian di film pertamanya. Yang ternyata berbuntut panjang dan kembali mengancam keselamatan keluarga Mills. Keluarga Bryan Mills yang sudah hidup tenang setelah peristiwa penculikan anaknya dulu, saat ini sedang berlibur ke Istanbul Turki.

Liburan tersebut menjadi penuh ancaman, saat Lenore Mills, istri dari Bryan diculik oleh sekawanan orang misterius. Ternyata orang-orang tersebut adalah suruhan Ayah dari pimpinan organisasi penculik yang dulu dibunuh oleh Mills saat menyelamatkan anaknya, Kim. Bryan pun harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan istrinya sebelum semuanya terlambat.

“Aku mengambil sebuah pekerjaan di Istanbul untuk mengawal seorang syekh di sana, dan aku menemukan

bahwa mantan istriku sedang mengalami masa yang buruk dengan suami barunya,” ucap Liam seperti dilansir Entertainment Weekly, Selasa (26/6/2012).

Dalam sekuel ‘Taken’ ini, Liam kembali memerankan agen CIA yang telah pensiun, Bryan Mills. Kali ini setting lokasi di arahkan ke istanbul, Turki. Walaupun mungkin plot dan alur cerita tidak akan terlalu jauh berbeda dengan ‘TAKEN’ sebelumnya namun sekuel ini menjanjikan lebih banyak aksi, pendalaman karakter yg lebih detil, plus panorama istanbul, Turki. Yang tentu saja kebanyakan kita agak sedikit jarang bisa menikmatinya di layar kaca atau layar lebar (sebagian besar konsumsi film kita dari Hollywood, ataupun daratan eropa lainnya). Walaupun usia yg tidak lagi muda tidak menghambat Liam Neeson untuk melakoni adegan-adegan aksi yg bertensi tinggi itu.

Film ini disutradarai oleh Oliver Megaton yang sebelumnya membuat Transporter 3 dan Colombiana.

Page 9: Magazine

Aksi Liam Neeson yg sudah kita kenal jelas tanpa kekurangan yg berarti.Nama Famke Janssen tentu tidak asing lagi buat yg udah nonton trilogi ‘X Men’.Maggie Grace,berperan sebagai Kim Mills,sang anak yang di culik sebelumnya.kali ini jelas terlihat semakin matang dan dewasa. Aksi - aksi menjanjikan yg bisa dilihat di trailer official yg sudah di rilis. Jangan bilang tidak untuk ‘TAKEN 2 yes..superdad is back!

Sedikit catatan, film ini mungkin sedikit menyinggung kaum muslimin dengan beberapa adegan di dalamnya (ataupun secara keseluruhan),yang secara sengaja atau tidak sengaja me ‘mind set’ penonton.tapi let say no to SARA..kita enjoy saja aksi2 di dalamnya dan tidak lupa juga kita untuk meninggalkan kewajiban kita bagi yang muslim..NO SARA please.make movie not war.[ WOODY ]

TAKEN 2

Genre : Aksi, ThrillerTanggal Rilis Perdana : 05 Oktober 2012

Studio : The 20th Century FoxSutradara : Olivier Megaton

Produser : Luc BessonPenulis Naskah : Luc Besson, Robert Mark

KamenPemain :

Liam Neeson, Famke Janssen, Maggie Grace, Rade Serbedzija, Luke Grimes,

Leland Orser, Aclan Bates

Page 10: Magazine

Ketika Luc Benson datang kepada Liam Neeson dan menawarkan untuk membuat sekuel film Taken. Inilah reaksi Liam Neeson ketika itu.“Come on, how can you possibly do a sequel? What, she gets taken again? It’s crazy!’” Tapi beberapa saat kemudian setelah membaca naskah yang disodorkan Luc bensonhe couldn’t wait to be an action man again.

Hal ini setidaknya memupus kekwatiran saya yang sempat ragu akan kualitas cerita film Taken 2. Jika Liam neeson mampu berubah fikiran saat membaca naskah taken 2, tentu dia yakin bahwa naskah yang ditulis Luc sangatlah bagus. Nama besar Luc Benson memang mampu menjadi jaminanan untuk sebuah film action crime semacam ini. Ramuannya mampu membuat para penonton terhanyut dalam ketegangan cerita. Taken, District B13, Transporter 2, Lockout lahir dari buah naskah cerdas yang ditulisnya.

Bagaimana kali ini dia akan membawa cerita Taken 2, akankah mampu mengulang sukses luar biasa filmnya yang pertama. Disinilah bisa kita lihat hebatnya seorang Luc Benson. Dia tidak mencoba mengulang sukses dengan menempatkan tokoh utama dalam situasi yang persis film pertama sama semacam Die Hard 2. Tapi dia mengadakan pendekatan yang lebih logis, natural sehingga terasa lebih masuk akal. Tema balas dendam pun dipilih Luc benson karena dirasa paling masuk tepat untuk Taken 2. Seorang Ayah pasti akan membalaskan untuk kematian anaknya.

“Don’t Make Liam Angry”

Page 11: Magazine

Adalah Murad seorang pemimpin jaringan mafia Albania, yang mana anaknya dibunuh Bryan pada Taken pertama. Kali ini Murad yang berperan sebagai tokoh antagonis utama, dengan jaringan lebih besar dan jauh lebih berbahaya. Rade Šerbedžija aktor berdarah serbia ini akan berperan sebagi Murad. Tampaknya mereka sedang tidak beruntung, “ They messed with the wrong guy ”

Kita lihat saja kali ini apakah sihir seorang Luc Benson masih akan mampu untuk menghipnotis kita selama 93 menit . ( Starkiller )

Bryan Mills : I don’t know who you are. I don’t know what you want. If you are look-ing for ransom, I can tell you I don’t have money. But what I do have are a very particular set of skills; skills I have acquired over a very long career. Skills that make me a nightmare for people like you. If you let my daughter go now, that’ll be the end of it. I will not look for you, I will not pursue you. But if you don’t, I will look for you, I will find you, and I will kill you.

Marko: Good luck.

Page 12: Magazine

P ertarungan detektif Dr. Alex Cross (Tyler Perry), dengan seorang pembunuh berantai yang jenius Michael Sullivan (Matthew Fox) atau dikenal dengan sebutan “The Butcher”. Detektif Cross mendapat tugas menyelidiki serangkaian pembunuhan sadis.

Berbagai petunjuk membawanya kepada sosok Michael Sullivan. Sang pembunuh kemudian mengirimkan pesan dengan membantai keluarga dr Alex Cross. Kemarahan membuat detektif tersebut bersumpah untuk

menghentikan pembunuh sadis ini. Tetapi karena kejeniusan si pembunuh membuatnya selalu berhasil lolos dari kejaran hukum.

Hal ini memaksa dr Cross melupakan batas etika dan moral seorang polisi, dia menggunakan berbagai cara untuk bisa menangkapnya.

Sebuah film thriller yang Berfokus pada pertarungan dua karakter tersebut.Sehingga menghasilkan cerita menegangkan penuh dengan kejutan tak terduga. Yang akan membuat anda tidak beranjak dari empat duduk selama film ini.

Genre : Aksi, Thriller, DramaTanggal Rilis Perdana : 19 Oktober 2012Studio : Summit EntertainmentSutradara : Rob CohenProduser : Bill Block, Paul Hanson, Steve Bowen, Leopoldo Gout, Randall Emme tt, James Patterson

Page 13: Magazine

Film ini merupakan adaptasi dari Novel CROSS yang ditulis oleh James Patterson. Dalam skenario yang ditulis oleh Marc Moss dan Kerry Williamson.

Sedangkan yang menjadi sutradara adalah Rob Cohen. Yang sudah kita kenal sebelumnya lewat filmnya XXX (2002) dan The Fast and the Furious (2001). Melihat filmnya terdahulu bisa dipastikan

kali ini Rob Cohen akan kembali menghadirkan aksi laga yang seru.

Di plot sebagai Michael Sullivan adalah aktor Matthew Fox. Namanya sudah kita kenal lewat serial sukses The Lost . Kali ini dia harus berusaha keras memerankan sosok pembunuh jenius. Michael Sullivan yang membunuh untuk uang dan kesenangan. Bekas perwira

militer, seorang atlit tarung bebas dan juga pembunuh berantai.Patut ditunggu mampukah Matthew Fox yang biasa berperan menjadi orang baik harus berperan sebagai penjahat paling kejam. Keseriuasan Matthew Fox bisa kita lihat dari latihan keras yang dijalani untuk membentuk otot-ototnya. Sehingga menjadi mesih pembunuh yang menakutkan. [ Starkiller ]

Page 14: Magazine

1974..Novel berjudul Cogan’s Trade karya George

V. Higgins ini di adaptasi ke layar lebar oleh Andrew Dominik dengan judul Killing them softly. Di perankan oleh Bradd Pitt film yang bersetting di new orleans ini adalah salah satu film yang sangat di tunggu sebagai penutup tahun. Apa yang begitu special tentang film

ini? tentu nama Bradd Pitt menjadi salah satu undangan bagi penikmat film film aksi yang

setelah beberapa waktu jarang melihat sang aktor berperan dalam film genre ‘keras’.

George V. Higgins adalah seorang penulis senior di amerika serikat, baik fiksi maupun nonfiksi. Karya karya hasil tulisannya cenderung bercerita tentang gelapnya situasi amerika dengan segala permasalahan ekonomi dan konflik politiknya.Dan situasi itu juga yang dituangkan sang sutradara Andrew Dominik ke dalam Killing them softly.

Ini film super serius,.!??jangan salah sangka,film

ini lebih menuju ke arah black comedy dengan dialog

dialog lucu dan konyol,tapi tentu ini bukan film komedi konyol dengan kelucuan yang di buat buat.tanpa melupakan ide awal sebagai thriller action, tetap saja KIllng them softly mengandung unsur kekerasan dan adegan adegan brutal.

Bradd Pitt berperan sebagai Jackie Cogan,seorang yang di tugaskan untuk menghabisi perampok salah kaprah, yang merampok uang mafia di sebuah permainan poker. Karakter Jackie Cogan sebagai pembunuh agak sedikit berlawanan arah di sini, dimana di banyak film seorang pembunuh cenderung bersifat dingin, anti sosial,tak banyak bicara dan berkesendirian. Karakter Jackie Cogan malah banyak bicara, active, perokok, pemabuk dan tak bisa jauh dari wanita. Dan Bradd Pitt memerankannya dengan baik.“I like to kill them softly, from a distance,not close enough for feelings. I don’t like feelings.” ..

Lupakan plot cerita dalam Killing them softly, sutradara Andrew Dominik berhasil menghadirkan sebuah film kekejaman mafia dengan warna tersendiri..Seorang kritikus menyebutnya ‘he makes brutal murder beautiful’.

Performance para aktor yang di anggap fantastis, set piece tempat tempat yang indah, dialog dan adegan lucu yang kadang spontan, violence yang tidak terlihat brutal.. Killing them softly pada akhirnya mengundang banyak pujian selain juga sebagian kritik pedas yang kecewa dengan film ini. Kritik menganggap bahwa film

Akhir tahun ini mari kita lupakan sejenak film-film box office sepanjang tahun 2012 dengan segala kecanggihan futuristik era masa depan dan keperkasaan para superheroes, lupakan zombies,dan yang terbaru..the aliens. kali ini kita kembali ke bumi, dan ke masa beberapa tahun ke belakang...

Page 15: Magazine

ini membosankan dengan terlalu banyak dialog ketimbang menghadirkan aksi aksi mengejutkan. Juga beberapa memberi kritik bahwa film ini lebih di peruntukkan untuk kalangan orang dewasa, dan banyak anak-anak muda yang akan meninggalkan tempat duduknya ketimbang menonton menghabiskan sisa film.

WELL.. kita anggap saja tiada gading yang tak retak, dan gading itu pun tak bisa kita retakkan sebelum kita sendiri yang menyentuh gading tersebut.. Kita tunggu saja upcoming ini,dan kita beri nilai sendiri. [ WOODY ]

Page 16: Magazine

Satu lagi horror menjelang penghujung tahun ini yang akan menghiasi layar kita..

tahan nafas anda !

E than Hawke (nama yg lama tak terdengar) adalah seorang penulis, yang sedikit putus asa untuk mendapatkan ide cerita buat buku selanjutnya. Beserta keluarganya ia pindah ke sebuah rumah baru. Rumah yang menyimpan tragedi horror luar biasa menakutkan yang menimpa sebuah keluarga yang menempati rumah itu sebelumnya.

Walaupun sebenarnya adalah rutinitas sang penulis untuk pindah

ke rumah baru dengan catatan kisah horor di dalamnya sebagai bahan tulisan untuk buku-bukunya. Namun kali ini ia salah melangkahkan kaki !

Sementara segala sesuatu masih berjalan baik sampai akhirnya ia menemukan sebuah pita rekaman video. Jantungnya tercekat dan penyesalan pun datang, tapi terlambat. Pembantaian sadis sebuah keluarga terlihat jelas dalam rekaman tersebut, penyelidikannya atas pembunuhan massal itu pada akhirnya membawa keluarganya sendiri dalam ketakutan..dan pembantaian berikutnya?Film ini diproduseri oleh Jason

Blum, yang sebelumnya memproduksi film horror sukses INSIDIOUS dan PARANORMAL ACTIVITY. Kali ini Ia berkolaborasi dengan Sutradara Scott Derrickson yang juga sudah pernah sukses menyutradarai film horror THE EXORCISM OF EMILY ROSE di tahun 2005. Film ini seperti juga film produksi Blum terdahulu, masih menampilkan terror hantu mengerikan di sebuah rumah. [ WOODY ]

Genre(s):HorrorDirector(s):Scott DerricksonStarring:Ethan Hawke , Vincent D’Onofrio , James Ransone

Page 17: Magazine

Film ini diperkenalkan pada Cannes Film 2012 Festival. Merupakan adaptasi dari sebuah novel berjudul sama karya Peter Dexter. The Paperboy karya Lee Daniels diawali dengan kisah investigasi menegangkan tentang pembunuhan misterius seorang polisi di sebuah kota kecil di Florida. Investigasi dua jurnalis ini (diperankan oleh Matthew McConaughey sebagai Ward dan David Oyelowo sebagai Yardley). Mereka ingin membuktikan bahwa si tertuduh, Hillary Van Wetter (John Cusack), sebenarnya tidak bersalah.

Kemudian muncul adik Ward, Jack (Zac Efron) 20 tahun yang bekerja untuk perusahaan surat kabar ayahnya sebagai sopir truk pengiriman. Ia lalu membantu kakaknya, Ward James (Matthew), dan Charlotte (Nicole Kidman), tunangan Hillary. Mereka menyelidiki dan mengumpulkan berbagai bukti untuk mendukung pendapat mereka. Bahwa narapidana hukuman mati yang dituduh membunuh sherif telah salah dijatuhi hukuman mati.

Didalam penyelidikannya James dan Jack mendapatkan informasi tentang Charlotte Bless (Nicole Kidman), seorang wanita yang mempunyai

sisi gelap dan mempunyai kesenangan dengan menulis surat kepada para napi. Cerita kemudian melebar dan berkembang kearah yang tak terduga. The Paperboy memasukkan banyak hal dalam ceritanya : cinta buta, ras, homoseksual, hingga ke bisnis media.Kemudian anehnya kisah penyidikan ini berkembang menjadai kisah kasih tak sampai antara Jack dengan Charlotte.

Awalnya Tobey Maguire bergabung dalam film yang diadaptasi dari novel karya Pete Dexter ini di bulan Mei. Namun karena adanya konflik jadwal syuting dengan syuting filmnya yang berjudul ‘The Great Gatsby’, mantan bintang Spider-Man ini pun memilih mundur. Begitu juga dengan Nicole Kidman yang menggantikan Sofia Vergara sebagai Charlotte.

Aktor ganteng Zac Effron dapat tertidur dengan tersenyum rasanya bahwa cerita impiannya menjadi kenyataan dapat bermain film dengan artis idolanya Nicole Kidman. Dirinya tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa ia akan beradegan ranjang dengan Nicole.

Mendapatkan informasi dari Femalefirst, aktor berusia 24 yang membintangi The Lucky One ini kepada acara televisi Daybreak mengatakan, “Itu seperti

mimpi yang jadi kenyataan. Dia orang yang sangat indah. Aku mencubit diriku sendiri setiap hari, terutama setelah melakukan adegan cinta dengan Nicole Kidman. Ini adalah puncak dari hidup saya,” tutur Zac.

Dari para pemeran memang sangat menjanjikan, tetapi tidak dari segi cerita sepertinya. Kita tunggu tanggal saja akankah film ini mampu sukses. [ Starkiller ]

Page 18: Magazine

IMO :Film Seven Psychopaths ini sangat layak untuk kita tunggu. Di bintangi sejumlah aktor papan atas hollywood sebut saja Colin Farrell, Sam Rockwell, Woody Harrelson, Christopher Walken, Michael Pitt, Abbie Cornish dll. Ditambah lagi naskah bagus yang ditulis sendiri oleh sang sutradara Martin McDonagh. Tentu kita masih ingat betapa bagusnya hasil kolaborasai McDonagh dan Farrell dalam In Bruges (2008). Sekali lagi kita akan disuguhi sebuah film comedy bagus yang sangat berbeda. Coba bayangkan film comedy tapi dibintangi oleh para aktor serius hmm..

Satu-satunya yang sangat disayangkan adalah berita mundurnya Mickey Rourke yang awalnya dipilih sebagai Charlie. Karena terlibat masalah dengan produser . Peran gangster psikopat pasti sangat cocok sekali dengan Rourke . But That’s OK digantikan Woody Harrelson yang juga sangat pas untuk peran tersebut..

Film Seven Psychopaths bercerita tentang Marty (Colin Farrell), seorang penulis yang bercita-cita untuk menyelesaikan naskah filmnya yang berjudul Seven Psychopaths. Sahabat Marty yang bernama Billy (Sam Rockwell) adalah seorang aktor pengangguran yang menjadi pencuri anjing di waktu senggangnya. Billy ingin sekali dapat membantu Marty menyelesaikan masalahnya dengan cara apapun. Tetapi, ketika Billy dan sang rekan, Hans (Christopher Walken), tanpa sengaja mencuri anjing Shih Tzu milik seorang gangster psikopat bernama Charlie (Woody Harrelson), keadaan justru tambah kacau balau. Charlie yang kasar dan tidak dapat ditebak isi pikirannya ini tidak segan-segan untuk membunuhi orang-orang yang terlibat dalam pencurian sang

anjing. Kejadian ini memang memberi Marty banyak inspirasi untuk menulis cerita, tetapi ia sendiri tak yakin kalau dirinya dapat selamat dari ancaman Charlie.

Film ini menandai kolaborasi kedua antara McDonagh dan Farrell, setelah sukses dengan penyutradaraan film layar lebar pertamanya dalam In Bruges (2008). Seven Psychopaths ditulis, dan disutradarai sendiri oleh McDonagh. Colin Farrell yang sebelumnya menjadi pemeran utama dalam In Bruges kembali dipilih sebagai pemeran utama dalam Film ini Seven Psychopaths yang masuk dalam line up Midnight Madness TIFF tahun ini sudah merilis trailer perdananya. Direncanakan akan dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 12 Oktober 2012 dan di Inggris pada tanggal 7 Desember 2012. [ Strakiller ]

Page 19: Magazine

Lucu, gelap, dan ganjil animasi stop motion 3D dari Tim Burton ini dengan jenaka mengubah cerita Frankenstein “

Pada 10 Oktober 2012 nanti “Frankenweenie” terpilih sebagi pembuka Festival Film London BFI tahun ini. Sebuah animasi 3D hitam putih yang digarap dengan teknik stop motion karya sineas kondang Tim Burton.

Frankenweenie menceritakan tentang kesedihan seorang anak bernama Victor Frankenstein selepas kepergian anjing kesayangannya, Sparky. Dengan bantuan ilmu pengetahuan Victor berhasil membangkitkan Sparky kembali . karena tidak bisa menjaga kerahasian kebangkitan Franky, berbagai masalah pun muncul kemudian.

Pada tahun 1984 sebenarnya Burton sudah membuat film Frankenweenie, tapi pada saat itu dianggap terlalu menyeramkan untuk anak-anak dan mendorong Disney untuk memecat Burton. Semoga Burton tidak menulangi kesalahan yang sama dengan film remake kali ini. [ Starkiller ]

Sejumlah artis ternama akan ikut mengisi suara di film ini. Winona Ryder, Catherine O’Hara dan juga Martin Short. Sekaligus ajang reuni bagi Tim Burton dengan Winona Ryder dan Catherine O’Hara yang pernah bekerja sama pada tahun 1988 dalam film Beetlejuice

Stop motion bukan hal baru lagi bagi Burton, karya sebelumnya, Nightmare Before Christmas dan Corpse Bride

Page 20: Magazine

Kisah film ini dimulai 6 tahun setelah event mengerikan di seri pertama. Pada hari ulang tahun ke 18 Heather (Adelaide Clemens) kejanggalan mulai muncul saat ayahnya Christopher (Sean Bean) tiba-tiba menghilang. Di dinding rumahnya terdapat undangan untuk pergi ke “Silent Hill” jika dia ingin menyelamatkan ayahnya. Sebuah tempat dimana para monster dan makluk menyeramkan sudah siap menanti kedatangannya. Pada malam yang sama, sebuah fakta mengejutkan juga di terima Heather, saat mengetahui identitas dirinya ternyata sengaja dipalsukan. Sebuah kebenaran akan jati dirinya yang sesungguhnya dan bagaimana ia terkait erat dengan sebuah kota neraka – Silent Hill.

Dikisahkan, Heather Manson adalah salah satu anak dari Christopher Da Silva yang pada seri pertamanya kehilangan istri, Rose Da Silva (Radha Mitchell) dan anaknya Sharon (Jodelle Ferland) yang tersesat di kawasan misterius, Silent Hill. Dimana kisah ini sendiri dimulai secara real time, yakni 6 tahun (seperti produksi film pertamanya tahun 2006-2012) sejak kisah misteri pertama dialami Chris.

Dalam pelariannya mencari jawaban misteri ini, Heater bertemu dengan Dua orang misterius Vincent (Kit Harington), dan Rose Da Silva (Radha Mitchell) yang tak lain adalah istri Cris yang hilang. Seperti pada kisah pertama, saat masuk ke Silent Hill artinya tak ada lagi jalan keluar, meski pada kenyataannya mereka harus berhadapan dengan makhluk-makhluk aneh yang menyeramkan dan kelompok sekte aneh yang dipimpin oleh Claudia Wolf (Carrie-Anne Moss) dan karakter psikopat Leonard Wolf (Malcolm McDowell ) memegang kuasa atas kota.

Apakah Heather dapat memecahkan teka-teki ini dan berhasil keluar dari dunia Silent Hill? Dan siapa sejatinya dirinya? Semua jawaban ada di akhir kisah film berjudul Silent Hill: Revelation yang rencananya juga diputar dalam versi 3D pada tanggal 26 oktober 2012.

Page 21: Magazine

Disutradarai oleh Michael J. Bassett, Silent Hill Revelation 3D akan menjadikan dunia Silent Hill 3 dari Playstation 2 sebagai alur cerita utama

Banyak pemeran dari seri pertama yang dihadirkan di sekuel kedua film ini. Selain yang telah disebutkan diatas, ada juga karakter wanita paranormal bernama Dahlia Gillespie (Deborah Kara Unger) yang turut hadir di seri kedua film ini.

Hal paling dinanti adalah kemunculan berbagai makhluk paranormal. Seperti diantaranya Monster in the Mist, Pyramid Head (Karakter dengan kepala pyramid dan membawa pedang besar) dan Dark Nurse (Karakter suster tanpa muka dengan membawa pisau).

Director : Michael J. BassettWriter : Michael J. BassettStars : Sean Bean, Radha Mitchell and Carrie-Anne Moss

Adelaide Clemens akan memerankah tokoh utama dalam film Silent Hill Revelation Heather Manson. Mampukah dia berhasil selamat dari kota misterius Silent Hill

Pyramid Head dipastikan akan kembali muncul membawakengerian dalam Silent Hill Revelation

Page 22: Magazine

Director:Tony GilroyWriters:Tony Gilroy (screenplay), Dan Gilroy (screenplay)Stars:Jeremy Renner, Rachel Weisz and Edward NortonBudget:$125,000,000 (estimated)Opening Weekend:$38,142,825 (USA) (12 August 2012) (3745 Screens)Gross:$107,794,135 (USA) (16 September 2012)

6.9

5.6

6.7

8.0

6.5

6.1

Should be held up as an example of how dedicatedly good actors can almost redeem a pointless, badly written film.

The reason nobody liked this film is because there was much less action and much more dialogue than the previous three

It’s not Renner’s fault the script is a heap of dung.

Little Monster “gw ajah nontonnya ngantuk di awal, tapi buat Renner apa sih yg gak? “

Ajoem“Bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah untuk mengembangkan sebuah cerita baru dengan karakter yang baru dari sebuah trilogi film yang sudah benar-benar usai. “

Shinto_Cute“Bourne’s story without Matt Damon, seperti sayur tanpa garam”

Page 23: Magazine

"There Was Never Just One" atau "tidak hanya ada satu (Jason Bourne)"

Bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah untuk mengembangkan sebuah cerita baru dengan karakter yang baru dari sebuah trilogi film yang sudah benar-benar usai.

Namun upaya Universal Studio untuk menghidupkan franchise film Jason Bourne dengan karakter yang baru menunjukkan hasil yang tidak mengecewakan. Bersama saudaranya, Dan Gilroy, sang sutradara Tony Gilroy menulis sebuah naskah yang mengimprovisasi cerita untuk meneruskan benang merah yang ditinggalkan Jason Bourne. Cerita yang semestinya sudah mati, dihidupkan lagi dengan menambahkan bumbu-bumbu dilematis di tubuh CIA.

Karakter utama dalam diri Aaron Cross pun tampaknya akan bisa diterima oleh pecinta film mengingat sosok Jeremy Renner yang keren secara fisik maupun akting. Dengan modal-modal tersebut, tampaknya

akan ada franchise yang baru di waktu mendatang. Sebuah kabar baik selama Gilroy bersaudara setia pada ciri khas Bourne.

Berbicara mengenai ciri khas Bourne, film ini memang sebuah film aksi dengan ciri khas yang spesifik. Atmosfer cerita dan pengambilan kamera nya membuat film ini (dan tiga film Bourne sebelumnya) berbeda dengan film-film aksi sejenis. Inilah yang merupakan kelebihan The Bourne Legacy untuk menampilkan sebuah cerita kompleksitas dunia mata-mata yang penuh intrik dan bahaya.

Adegan-adegan aksi di tengah setting kumuh di Filipina menjadi sebuah tontonan yang unik sekaligus beda. Film ini membawa nuansa yang baru bagi penggemar film aksi. Namun, Anda harus bersabar untuk menikmati adegan-adegan yang memacu adrenalin di film ini. Tiga puluh menit pertama film ini masih diiringi dengan banyak dialog yang menjelaskan benang merah Jason Bourne dengan film ini sehingga apabila Anda merasa agak bosan, sabarlah beberapa saat sampai momen aksi tersebut dimulai.

Ada baiknya kalau Anda menonton tiga film Jason Bourne, atau setidaknya film terakhir, agar Anda tidak kebingungan ketika menonton adegan-adegan awal film ini. Happy watching![ Ajoem ]

Page 24: Magazine

Best Foreign Language Film

nominated

Page 25: Magazine

Bukan sebuah film yang menghibur, tapi film yang tidak mudah untuk kita lupakan setelah menonton-nya. The Flowers of War akan mengaduk emosi se-tiap penontonnya. Membawa kita kepada kengerian dan ketakutan terdalam manusia akan sebuah perang, terutama bagi kaum wanita dan anak-anak yang selalu menjadi korban dalam peperangan”

film ini seakan membawa misi khusus bagi Sutradara kawakan asal china Zhang Yimou dan juga bagi masyarakat China. Sebuah sejarah perang paling kejam di China yang dikenal dengan The Nanking massacre. Peristiwa pembantian dan pemerkosaan masal di Nanking pada tahun 1937, merupakan kejahatan perang yang dilakukan oleh militer Jepang pada masa Perang Dunia II. Lewat film ini Zhang Yimou mencoba membuka luka lama berpuluh-puluh tahun lalu, dan menyampaikannya kepada dunia.

Pembuatannya pun tidak main-main budget 90 jt USD dikeluarkan untuk film ini, menjadikanya sebagai film termahal dalam sejarah perfilm asia. Tidak tanggung-tanggung Aktor peraih Oscar Christian Bale pun di boyong sebagai pemeran utama. Tampaknya Zhang Yimou mencoba menceritakan kisah difilm ini melalui sudut pandang seorang Amerika. Dengan demikian The Flower Of War akan lebih dapat diterima diluar China . Sebagai pemeran

utama wanita dipilih aktris baru negeri dataran Ni Ni. The Flower of War masuk nominasi dalam 84th Academy Awards, 69th Golden Globe Awards, dan 6th Asian Film Awards . Pertemuan dua sines terbaik dari dua benua, rasanya tidak ada yang perlu diragukan soal kualitas The Flower of War.

Diawal film kita akan disuguhi aksi heroik sekelompok tentara china yang mencoba menghadang barisan artileri Jepang. Aksi pertempuran ini dan juga gambaran kota nanking yang sudah menjadi puing-puing di visualisasikan dengan luarbiasa menawan. Tidak sia-sia budget mahal yang sudah dikeluarkan mengingat dengan apa yang berhasil ditampilkan dalam The Flower of War Bahkan adegan pertempuran tersebut banyak yang membandingkan dengan pertempuran terakhir dalam film Saving Private Ryan.

Diceritakan John ( Bale ) seorang pekerja perias jenazah. Dia dikirim

Page 26: Magazine

ke Nanking merias jenazah seorang pendeta yang baru saja meninggal dunia. Kedatangannya bertepatan dengan penyerbuan Jepang ke Nanking. Dalam perjalan menuju Katedral Winchester dia terjebak ditengah peperangan. Kemudian dia bertemu dengan dua orang gadis juga sedang melarikan diri dari kejaran jepang. Mereka kemudian menuju ke katedral satu-satunya tempat diNanking yang belum dijamah oleh tentara jepang.

Disinilah Bale mulai memainkan perannya, John ternyata adalah seorang pecundang, bajingan, pecandu alcohol dan hanya bertujuan untuk mendapatkan uang. Dia mendapati kenyataan yang diluar perkiraannya. Tidak ada uang untuk jasanya digereja tersebut hanya terdapat para siswa gadis yang bersembunyi dari kejaran jepang. Keadaan semakin bertambah runyam dengan datangnya sekelompok PSK dari rumah bordil yang juga memaksa masuk kedalam gereja untuk bersembunyi.

Mampukah sang pastur palsu John untuk melindungi mereka dari ancaman pembunuhan dan pemerkosaan tentara jepang. Proses tranformasi John dari seorang pecundang menjadi pahlawan cukup bagus dibawakan oleh bale. Selain itu film ini juga diwarnai kisah cintanya dengan salah satu PSK tersebut. Sisi lain dari perang yang mendatangkan kebersamaan, kesetiakawanan dan juga pengorbanan akan selalu menghiasi film ini membuat kita tidak beranjak selama 145 menit. Juga adegan pembunuhan dan pemerkosaan yang brutal oleh tentara jepang mampu memancing emosi penonton untuk ikut membenci mereka. Yang pasti film ini akan ditutup oleh sebuah pengorbanan yang luar biasa. ( Starkiller )

The Flowers of War (2011) China $94,000,000Red Cliff (2008) China $80,000,000The Monkey King (2012) China $60,000,000Enthiran (2010) India$54,900,000Curse of the Golden Flower (2006) China$45,000,000

5 Film Termahal Asia

The Man Behind The Scene

Bukan Hollywood

“The filming techniques cross Saving Private Ryan with Zimou’s own Hero and other dynastic, martial arts-driven Chinese epics.” (Birmingham Post)

Zhang Yimou yang lahir pada14 November 1951 adalah seorang sutra-dara film terbaik dari China. Sering mengang-klat ketegaran semangat rakyat China dalam menghadapi kesulitan hidup. Selain itu dia juga membuat filmnya penuh warna layaknya sebuah karya seni. Seperti terli-hat pada Raise the Red

Lantern (1990) dan Hero (2002). House of Flying Daggers adalah film fa-vorit saya. Dua kali masuk nominasi oscar untuk Hero dan The Flowers of War..

Ni Ni lahir pada 08 Augustus 1988. Namanya mulai dikenal setelah perannya sebagai seorang pelacur “ Yu Mo” di film The Flowers of War. Ini merupakan film pertama yang dibintanginya. Setelah terpilih karena Zhang Yimou menginginkan pemeran utama yang memiliki kecantikan

wanita China pada masa dulu. langsung mendapat pujian untuk perannya dalam film ini . Begitu muda, berbakat dan bermasa depan cerah...

Seakan tidak mau menyia-nyiakan waktunya, saat jeda sebelum mulai pengambilan gambar The Knight Rises. Atas saran dari Steven Spielberg Bale menerima tawaran bermain dalam The Flower of War. Kali ini dia berperan sebagi perias jenazah. Kenapa harus pekerjaan itu, semua

akan terjawab di akhir film. Kerena keahliannya itulah yang akan menyelamatkan mereka kelak.

Page 27: Magazine

UpcomingTV Series

11 Oktober 2012

Page 28: Magazine

S ama seperti zombie-zombie yang terinfeksi T-Virus di dalamnya, franchise satu ini memang susah mati, tidak peduli seberapa tajam kritikan-kritikan menghajarnya dan semakin jauh ia melenceng dari versi video gamenya Paul W. S. An-derson dan Screen Gems tampaknya tidak punya rencana untuk meng-hentikan tambang emas mereka, toh pendapatannya masih bagus jadi kenapa tidak membuat lagi dan lagi. Jadi inilah Retribution, instale-men ke lima dari seri live action video game survival horror Capcom buatan Shinji Mikamiyang fenom-enal itu.

Di dalamnya tentu saja masih ada Alice yang tangguh dalam wujud Mila Jovovich dengan latex ketatnya yang kali ini terbangun dalam fasilitas simulasi rahasia Umbrella Corporation yang dikendalikan kom-puter super canggih, Red Queen (yeah, jalang itu kembali lagi setelah absen beberapa seri). Tujuan Al-ice hanya satu keluar dari instalasi

maut itu hidup-hidup, tidak mudah memang karena selain Red Queen ada Jill Valentine (Sienna Guillory) yang berada dalam hipnotis si Ratu Merah memburunya, untung saja Alice tidak sendiri ada Asian femme fatale seksi, Ada Wong (Li Bingbing) dan teman-temannya Leon S. Ken-nedy (Johann Urb), Barry Burton (Kevin Durand) dan Luther West (Boris Kodjoe).

Begini jadinya jika kamu terlalu sering memanjang-manjangkan sesuatu tanpa tahu apa yang kamu perbuat, hasilnya menjadi semakin buruk dan buruk, sama seperti yang dilakukan Anderson yang tampaknya tidak tahu lagi kemana membawa franchise yang sudah terlanjur tersesat jauh ini. Jadi yang diperbuatnya dalam Retribu-tion adalah mengangkut semua karakter-karakter penting dalam video game-nya (kecuali Chris dan Claire Redfield yang tidak diketa-hui nasibnya paska Afterlife), dari Ada Wong dari Resident Evil 2 dan

Resident Evil 4, Jill Valentine dari Resident Evil dan Resident Evil 3: Nemesis, Leon. S Kennedy dari Resident Evil 2 dan 4 bahkan Albert Wasker (Shawn Roberts) bersama dua karakter seri terdahulunya, Carlos Olivera (Oded Fehr) dan Rain Ocampo (Michelle Rodriguez) yang entah bagaima bisa hidup kembali. Dan lagi-lagi masalah klasik, hanya Alice yang mendapat-kan porsi paling besar, sementara yang lain tidak lebih hanya sebagai penggembira dan juga agar terlihat bahwa franchise ini masih punya DNA video game-nya.

Soal cerita, kita sama-sama tahu bahwa Resident Evil versi Anderson tidak pernah menawarkan plot yang solid. Anderson juga tidak pernah mau repot untuk setia dengan sumber aslinya, dampa-knya cukup besar karena berakibat tidak tahunya ia bagaimana harus mengembangkan lagi narasinya, tidak perlu heran ketika semakin ke belakang kualitas naskahnya

MOVIE REVIEWS

Evil Goes GlobalRESIDENT EVIL RETRIBUTION

“ Movienthusiast ”

Page 29: Magazine

menjadi semakin berantakan dan tidak punya arah, bahkan Retribution punya narasi paling bu-ruk ketimbang Afterlife yang sudah saya anggap terburuk dari semua serinya.

Tentu saja saya akan sangat bodoh mencari se-buah narasi yang kuat di film yang hanya men-gandalkan rentetan adegan aksi tanpa otak yang ironisnya juga tidak mengalami inovasi berarti yang sudah tidak asik dan menyenangkan lagi (masih setia dengan efek slowmotion lebay-nya yang membosankan, hujan peluru yang sep-erti tidak pernah bisa habis dan efek 3D yang setengah-setengah), kecuali adegan satu lawan satu di akhir film. Singkat kata kamu bisa meng-gambarkan Retribution seperti ini: Selamatkan Alice, bam! bam! bam! bak! bik! buk! lalu pada akhirnya kisahnya kembali bersambung ke seri selanjutnya.

Satu-satunya alasan mengapa saya masih terus mengikuti franchise ini tidak lain ka-rena saya sudah terlanjur tercebur mela-hap semua seri terdahulunya dan sebagai fans video game-nya yang kecewa juga selalu berharap bahwa Anderson akan bertobat dan membawa Resident Evil kembali ke jalan yang benar walaupun kenyataannya itu tidak pernah terjadi hingga Retribution yang kualitasnya semakin memburuk dan membuat 95 menit terasa sangat lama. Dan ketika mengetahui bahwa ini bukan instale-men terakhir saya kembali berharap bahwa seri keenamnya nanti bisa menjadi seri pemungkas dan juga seri terbaik, mudah-mudahan.[ Spesial Thanks To Movienthusiast ]

Page 30: Magazine

Menceritakan tentang seorang pemuda dari keluar-ga terpandang yang dikutuk menjadi seorang vampire (real vampire, not the one at the twilight) oleh salah satu wanita yang mencintainya akan tetapi cinta wanita ini bertepuk tangan. Ditambah karena kecem-buruan nya, dia juga mengutuk sang pemuda dalam masalah percintaan, yaitu wanita yang dicintainya akan selalu mengalami kematian yang tragis. Setelah 75 tahun, akhirnya sang vampire hidup kembali, dia kembali ke mansion nya dan bertemu dengan ketu-runan nya tanpa “keluarga barunya” mengetahui bahwa dia adalah seorang vampire.

Director : Tim BurtonWriters : Seth Grahame-Smith (screenplay),John August (story)Stars : Johnny Depp, Michelle Pfeiffer andEva Green

Dark

“Johny Depp is Awesome, but the Duration is Too Short”

SHADOWS

Tim Burton dikenal dengan sutradara yang jarang mengganti bintangnya. Dark Shadows merupakan kali kedelapan, duet Tim Burton dan Johnny Depp berkerjasama. Ketujuh kalinya dengan Helena Bonham Carter, film kelimanya dengan Christopher Lee. Dan juga keempat kalinya dengan Michelle Pfeiffer

MOVIE REVIEWS

Page 31: Magazine

Acting Johny depp, Chloe, Eva Green, dipadukan suasana dark cartoon ala Tim burton membuat Film ini men-jadi suatu kesatuan yang kokoh untuk menghibur penonton. Banyaknya Genre yang ditawarkan di dalam film ini menurut saya malah bukan merupakan kekurangan, akan tetapi kelebihan dari film ini. Ada Drama, Mystic,Horror,Comedy,dan Gore. Saya sempat heran kenapa rating nya ren-dah di suatu site review film terkenal, setelah saya baca, ternyata mereka membandingkan film ini dengan soap opera original nya di tahun 1970 an. Dalam hati saya merasa beruntung karena saya belum melihat soap opera tersebut, karena bagi saya, saya sep-erti menemukan suatu film baru yang bukan merupakan film remake.

Mengenai acting, sudah tidak pan-tas diragukan lagi bahwa Johny Depp memang Actor spesialis tokoh2 “aneh” ditambah actress cilik yang berbakat Chloe Moretz, dan juga Eva Green.Ketiga lini ini menurut saya sudah tidak diragukan lagi aktingnya, dan ketiganya juga sukses menyatu dengan karakter mereka. (sebenernya akting yang lain juga tidak bisa diremehkan, tetapi saya hanya tahu ke 3 pemain itu. hhe..)

Satu-satunyanya kekurangan menurut saya hanyalah durasi film terasa kurang. Hal ini menyebabkan adegan konflik menuju klimaks dan ending terasa cepat. Mungkin karena ini disadur dari soap opera/tv series, Tim burton terasa memaksa memasukan Banyak konflik ke dalam satu film.

Tapi ujur film ini sangat menarik bagi saya. dan benar kata orang, jangan terlalu terpaku rating atau pendapat para kritikus , karena selera tiap orang berbeda. [ xfakexbloodx ]

Eva GreenAngelique Bouchard

Bella HeathcoteVictoria Winters / Josette DuPres

Michelle PfeifferElizabeth Collins Stoddard

Chloë Grace MoretzCarolyn Stoddard

Anne Hathaway, Lindsay Lohan dan Jennifer Lawrence, pernah dipertimbangkan untuk mengisi peran Angelique. Sampai akhirnya diputuskan peran tersebut untuk Eva Green.

Page 32: Magazine

MOVIE REVIEWS

Page 33: Magazine

Banyak yang memandang sebelah mata saat saat Sylvester Stallone membuat The Expendables, dikarenakan usianya yang telah 64 tahun dan dianggap sudah tidak layak untuk sebuah film action. Tidak itu saja dia juga membawa banyak bintang laga seangkatannya yang karrirnya sudah meredup seperti Dolph Lundgren dan bruce willis. Berbekal pengalamannya yang membintangi begitu banyak film action, Stallone tahu betul apa yang dicari para penggemar film action. Dia berhasil membuktikan kapasitasnya sebagi penulis, sutradara dan juga actor laga terbaik yang pernah ada The Expendables sukses besar dan mampu mengundang pujian banyak pihak.

Kali ini Sylvester Stallone kembali mencoba mengulang sukses dengan The Expendables 2, masih seperti The Expendables sebelumnya, film bakal kembali diramaikan diramaikan para aktor berotot, seperti Sylvester Stallone, Jason Statham, Jet Li, Dolph Lundregren, Bruce Wills dan Arnold Schwarzenegger. Dan juga beberapa bintang aksi papan atas tahun 80 dan 90an akan ikut meramaikan, seperti Chuck Norris, Liam Hemsworth, Jean Claude Van Damme.

THE EXPENDABLES 2 menceritakan tentang Tool (Mickey Rourke) yang ditemukan terbunuh secara brutal dalam suatu misi. Teman-temannya yang lain bersumpah

untuk membalaskan dendam sahabatnya itu. Bukan hanya crew The Expendables ini yang akan menuntut balas, tapi juga putri dari Tool yang bernama Fiona yang berencana untuk membalaskan dendam sang Ayah. Ia telah memiliki rencana sendiri untuk pembalasan dendamnya ini. Namun semuanya ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Masih ada para rival mereka yang akan menghalangi rencana ini. Barney Ross (Sylvester Stallone) danThe Expendables sekarang harus menanggung resiko apapun yang akan menimpa hidup mereka demi menyelamatkan anak dari sahabatnya itu yang sedang dalam bahaya…

Page 34: Magazine

Pertama dengan judul yang sama, menurut saya pribadi lumayan bagus yang dimeriahkan oleh bintang papan atas yang dulunya muda dan cukup dikenal dimasanya. Dari sutradara kenamaan Simon West ( Con Air , Lara Croft: Tomb Raider ) yang mencoba menyuguhkan kembali “kegilaan” dari Tim Elite yang brutal, liar, berkemampuan tinggi di The Expendables 2. Terasa kental sekali aroma nostalgia dari adegan per adegan film ini, menghidupakan kembali masa kejayaan mereka yang mulai terasa redup. The Expendables 2 mematahkan semua perkiraan orang-orang yang sempat pesimis dengan mengira bakal

sama dengan film pendahulunya , dengan menambahkan nomor 2 di judul film menegaskan bahwa ini adalah sekuel dari film The Expendables (2010), dengan porsi yang sama dan para aktor yang sama pula.

Diawal film terasa begitu menegangkan , peluru berserakan dimana-mana, teriakan kegirangan , adu pukul yang dasyat, dan ledakan bom. singkat kata, menit menit pertama begitu menghebohkan. Tim yang dipimpin oleh Barney Ross (Sylvester Stallone) ini menjalankan tugasnya masing – masing mulai dari menghujani para penghalang jalan, menghacurkan tembok, sampai menjatuhkan helikopter hanya dengan sepeda motor. Saya

“They Are Back”

“Chuck Norris doesn’t visit Bulgaria, Bulgaria visits Chuck Norris.”

Page 35: Magazine

pribadi sangat merindukan adegan laga klasik seperti ini, anda tidak usah memikirkan drama disini, film-film seperti ini tidak begitu mementingkan drama dan alur cerita yang kompleks. adanya candaan khas dan adegan konyol mereka membuat suasana yang tadinya tegang berubah mencair , mengubah suasana yang tadinya hening menjadi riuh oleh gelak tawa, tanpa menyadari kalau mereka tengah menonton film laga yang brutal dan penuh rentetan peluru.

Beranjak dari menit-menit awal yang menegangkan kita menuju bagian dimana film ini menunjukan “kelembutannya”. Setelah tadi kita melihat adu otot dan baku tembak, sekarang kita dibawa menuju inti ceritanya, ada canda tawa layaknya kehangatan sebuah keluarga. Tapi jangan terlalu terbuai dengan kehangatan ini, anda tentu tidak akan melewatkan kejutan yang ada setelah itu. Kehadiran Mr. Church (Bruce Willis) yang membawa berita mengejutkan yang berhubungan dengan misi mereka kali ini, dan ketegangan pun berlanjut. Tapi tunggu dulu ditengah – tengah perjalanan mereka ini anda semua akan kembali dikejutkan oleh hadirnya sang legenda Chuck Norris. Aktor laga veteran ini ikut campur tangan dalam misi mereka kali ini.

Kehadiran Jean-Claude Van Damme pun tak kalah menghebohkan di film ini, anda sekalian pun pasti merindukan sosok actor yang satu ini, tak sedikit film-film yang sudah diperankannya, tapi kali ini di The Expendables 2, dia mendapatkan peran yang sedikit berbeda. Dia menjadi tujuan utama di film ini, the final boss. Mungkin sampai disini anda sudah merasa puas dengan film The Expendables 2 ini, tapi ada sesuatu yang terlupakan, ya, kehadiran sosok wanita di film ini, Maggie (Yu Nan) seorang yang mahir dalam urusan komputerisasi, hacker jenius, tapi sayang jati dirinya tidak mendapat porsi yang banyak di film ini, hanya seorang pendamping saja, walaupun demikian film ini terasa menyegarkan dengan kehadirannya.

Tidak usah saya sebutkan siapa saja para aktor yang ada dalam film ini, yang pasti film ini tidak boleh anda lewatkan, jika anda adalah seorang pencinta film laga klasik khas Rambo. Setidaknya seperti yang saya bilang diatas,

anda tidak akan menemukan alur cerita yang rumit di film ini. Minim efek computer, yang ada hanyalah ledakan bom, baku tembak, adu pukul tangan kosong. Bagi anda penggemar Jet Li,

mungkin akan sedikit kecewa, karena dia mendapatkan porsi yang sedikit di film ini, tapi jangan khawatir, kehadiran Yu Nan dapat membuat suasana film The Expendables 2 lebih berwarna. [ EICHI ]

“Old Soldiers Never Die,They Just Fade Away”

(Douglas MacArthur)

Sampai 23 september 2012 total pendapatan Expendables 2 sudah mencapai $268,993,000

Arnold Schwarzenegger shot his role in 5 days

Page 36: Magazine

Step Up - Revolution salah satu tontonan wajib tahun ini untuk anda yang menggemari film yang bertemakan “Tarian”. Ini adalah seri ke 4 untuk francise yang berlabelkan Step Up , diawali dengan seri pertama mereka dengan judul “Step Up” pada tahun 2006, dimana aktor pemeran utamanya adalah Channing Tatum, di film itulah awal mula karirnya menanjak, dan di film itu juga dia menemukan pendamping hidupnya, ya tidak lain dan tidak bukan adalah Jenna Dewan , lawan mainnya di film itu. Step Up (2006) film garapan Anne Fletcher ini mengangkat kembali era film-film yang bertemakan Tarian, yang dulu pada tahun 70’an hingga 80’an sempat menjamur, walaupun setelah hadirnya film Step Up (2006) banyak film-film dengan tema serupa bermunculan, kualitas film ini tetap pada puncaknya. Berlanjut pada Step Up 2: The Streets seri kedua yang muncul pada tahun 2008, masih tetap dengan Anne Fletcher, tetapi kali ini jabatan sutradara berpindah tangan ke Jon M. Chu ( Silent Beats , When the Kids Are Away ) , kali ini Jon M. Chu menunjukan

GenreDrama | Music |

RomanceDate

16 August 2012 (Indonesia)

Writers:Duane Adler

(characters), Amanda Brody (screenplay)

DirectorScott Speer

StarsKathryn McCormick,

Ryan Guzman and Cleopatra Coleman

Page 37: Magazine
Page 38: Magazine

kemampuannya dalam menyutradarai film bergenre “dance” ini, dan film ini pun cukup berhasil menarik perhatian. Dan keberhasilan pun berlanjut ke film ke 3nya Step Up 3D, koreografi dan nuansa modern dance yang apik, dan dilengkapi efek 3D yang ciamik, membawa film ini dipuncak popularias film – film yang bertema Tarian seperti ini.

Setelah menyaksikan itu semua, pasti pertanyaan yang ada di benak anda sekalian adalah “Apakah

akan sebagus itu kah film Step Up : Revolution kali ini?“ , dilihat dari kesuksesan film – filmnya terdahulu, Step Up kali ini “sedikit” mengalami kemerosotan, memang tidak bisa dipungkiri bahwa jika sesuatu sudah mencapai titik maksimal dan dicoba untuk dikembangkan lagi, pasti akan mengalami penurunan dari segi kualitas. Meskipun bukan yang terbaik dari seri Francise Step Up itu sendiri, Step Up Revolution mencoba nuansa baru, kali ini Jon M. Chu hanya duduk manis sebagai

produser, jabatan sutradara kali ini dipegang oleh sutradara video musik Scott Speer, naskah ditulis Adam Shankman cs, sebuah tim yang solid ini mencoba menepis rasa pesimis. Walaupun terasa sekali bahwa naskah ditulis hanya untuk pemanis belaka, seperti halnya pada seri terdahulunya.

Mari kita liha para aktor dan aktris yang ada disini Ryan Guzman yang berperan sebagai Sean, dia adalah pemimpin grup tari “The Mob”, bermain rapi dan terkesan cari aman, walaupun demikian dia masih bisa dibilang layak memerankan Sean di StepUp Revolution, yang mana ini adalah kali pertama dia berperan di film layar lebar, aktor dan juga praktisi martial arts ini juga seorang model, yang oleh karena profesi ini dia bisa memulai debutnya sebagai aktor di Step Up Revolution. Misha Gabriel (Center Stage: Turn It Up , Clerks II ) yang berperan sebagai sahabat karib Sean, Eddie. Sama halnya si Sean, tidak terlalu kentara dia berperan disini, sedikit membingungkan menurut saya pribadi, penulis naskah mungkin kesulian membagi konflik antara tujuan utama cerita ini dengan konflik pelengkap cerita utama tersebut. Ok sekarang aktrisnya, Kathryn McCormick yang berperan sebagai Emily Anderson , pasangan Sean di film ini, seorang aktris sekaligus penari jebolan kompetisi menari So You Think You Can Dance ini juga sering berperan dalam serial TV , dia juga berperan sebagai penari pendukung di film FAME, setidaknya

Film ini dibuat dengan Budget: $33,000,000 dan sampai 23 September 2012 total pendapatan khusus di US mencapai $34,960,068. Seri ‘Step Up’ mulai dari yang pertama berhasil meraih 440 juta dollar AS di seluruh dunia.

Page 39: Magazine

dengan kehadiranya disini, menambah “sedikit” nilai plus, walaupun kemampuannya dalam berakting bisa dibilang perlu banyak latihan lagi.

Fenomena Flash Mob yang begitu menjamur beberapa tahun ini, dijadikan tema utama film Step Up : Revolution, Flash Mob itu sendiri adalah sekumpulan orang-orang, biasanya terdiri dari banyak sekali orang, yang berkumpul secara tiba-tiba di tempat umum, melakukan hal-hal yang unik dan tidak biasa dalam beberapa saat, dan setelah itu langsung bubar dengan cepat. Ya, dalam hal ini elemen tari lah yang ditonjolkan. Seperti biasa

dari segi cerita memang tidak ada keterkaitan sama sekali, mungkin dalam film-film sebelumnya cerita bertitik berat di perjalanan dan kerja keras mereka supaya bisa tampil bagus di show, nah yang berbeda di StepUp : Revolution ini, secara garis besar cerita bukan upaya mereka berlatih untuk “tampil bagus” di Show, tapi malah “bagaimana cara mereka bisa tampil?”, dan merubah sebuah tarian itu sendiri menjadi lebih “Meaningful”. Supaya jalan cerita tetap ada benang merahnya maka dihadirkanlah Moose (Adam Sevani) dan beberapa anggota The Pirates dari Step Up 3D, walaupun hanya sebentar.

Step Up : Revolution memang bukan seri terbaik dari dari ketiga film pendahulunya, setidaknya ini juga bukan film terburuk dari film-film bertemakan Street Dance yang pernah ada. Jangan berharap lebih dari kata Revolution di film StepUp : Revolution ini. Revolution dari Tim The Mobs ini bukan revolution dari adanya kemajuan teknologi yang seperti kebanyakan orang kira, seperti kehadiran Youtube, facebook, twitter, dan situs jejaring sosial yang bersifat Online, menurut saya pribadi Revolution disini adalah Revolusi dari jalur yang biasa, hal yang biasa jika kita melihat sebuah pertunjukan tari dengan tujuan “Hanya untuk dinikmati” , pertunjukan tari yang bertujuan untuk “menang” dalam sebuah kompetisi, dan hal yang lainnya, tapi yang berbeda disini adalah dimana The Mob mencoba “mengatakan sesuatu” lewat tarian, mereka mencoba “berbicara” lewat tarian. Memang terdengar aneh kata “berbicara lewat tarian” ini, tapi sepengetahuan seni tari itu identik sama sesuatu yang “artifisial”, jadi jangan harap ada sesuatu yang “Nyata” disini. Dan lagi jangan main tebak-tebakan di film ini, lagipula memang bukan itu tujuan utama film ini dibuat. Saya pribadi cukup terkesan dengan ekspresi “cinta” yang coba dihadirkan di film StepUp Revolution, mengubah perkiraan saya sebelumnya yang sempat ragu akan film ini.[ EICHI ]

Koreografi dalam film ini digarap oleh koreo-grafer-koreografer tari kelas dunia seperti : Jamal Sims, Christopher Scott, Chuck Maldonado dan Travis Wall. Mereka membuat para tokohnya berdrama lewat tarian, dan melakukan flash mob yang akhir-akhir ini jadi tren.

Page 40: Magazine

S ebuah film persembahan dari GTH, yang merupakan salah satu rumah produksi terkenal dari Thailand. Sudah banyak film-film bergenre komedi yang sangat kocak dihasilkan GTH. Makanya ketika diberitakan film ini akan rilis, saia menantikannya dengan antusias sekali.

Film ini merupakan kado istimewa bagi para penggemarnya saat GTH merayakan ulang tahun ke 7nya. Sejauh ini saia begitu terkesan dengan karya rumah produksi ini, yang mana jalan ceritanya bagus dan begitu mengocok perut, sehingga ekspektasi saia tentu besar terhadap film ini. Selain karena merupakan buatan GTH, jajaran pemeran film ini juga sangat menawan. Daya tarik film ini makanya begitu digemari remaja tentu saja karena ada Nichkhun 2PM.

Mari kita lanjut pada filmnya, film ini merupakan film omnibus yang terdiri dari 3 cerita yang mana masing-masing ceirta tidak berkaitan secara langsung, masing-masing cerita pun memiliki bobot yang berbeda-beda menurut saia. Selain itu sutradara untuk ke 3 film tersebut juga berbeda, yang menyamakan hanya dijadikannya angka 7 sebagai main story dari

semua cerita yang mana ini merupakan ultah yang ke 7 bagi GTH seperti yang saia utarakan diatas.

Menurut saia tak perlu saia jabarkan sinopsis dari masing-masing cerita selain karena bakalan panjang, Lebih baik bagi yang ingin menontonnya saksikan saja sendiri apa makna 7 itu sendiri di masing-masing film. Yang pasti maknanya begitu dalemm, dan intesitas makna itu sendiri semakin meningkat dari awal film hingga akhir film. Sehingga menurut saia begitu menarik untuk disaksikan. Banyak juga pelajaran yang bisa kita ambil dari film ini, karena sarat akan makna yang begitu dalam. . . .( Renian )

Thai Movie

Page 41: Magazine

P ertama kali liat pemerannya Reza Rahadian bersama Julie Estelle langsung tertarik untuk nonton. Penasaran banget, apalagi setelah melihat kemajuan Reza Rahadian di beberapa film terbaru. Meski begitu tidak berani berekspetasi tinggi sih, udah tau standar film romance Indonesia

Bagi Olivia (Julie Estelle), Jamie (Reza Rahadian) adalah cinta pertamanya, dan terakhir. Saat indahnya hubungan mereka, dokter memvonis Jamie mengidap penyakit anoreksia nervosa. Jamie harus mendapat perawatan serius. Jamie merasakan kondisinya merosot. Tiba-tiba Jamie menghilang tanpa kabar. Olivia merasa dikhianati. Di balik itu Jamie menyusun rencana untuk tetap membahagiakan Olivia.Jamie meminta sahabatnya Aryo (Darius Sinathrya), novelis, menggantikan posisinya di hati

Olivia. Demi kebahagiaan Jamie, sahabat yang sudah seperti saudaranya, Aryo mengikuti keinginan Jamie. Setidaknya jika Olivia dekat dengan Aryo, Jamie masih bisa melihat Olivia, atau sekedar memberikan mawar merah saat Olivia tertidur lelap di sofa apartemen Aryo yang bersebelahan dengan apartment Jamie.

Profesi Aryo sebagai novelis memudahkan komunikasi dengan Olivia yang bekerja sebagai editor di penerbitan buku. Persoalan muncul saat Jamie tahu Aryo benar-benar jatuh cinta pada Olivia. Jamie minta Aryo memutuskan hubungan dengan Olivia. Ternyata, tidak mudah saat harus kehilangan.

Tapi setelah nonton ternyata ini jaaauhhhh dibawah ekspetasi. Ya Ampun..ceritanya gak jelas, aktingnya gak dapet, Chemistrynya gak ada.

Reza Rahadian aktingnya sakitnya ‘sakit’ banget. Darius...hmm..lebih baik jadi presenter bola aja kali ya Julie Estelle, aktingnya udah jauh lebih baik dibanding film sebelumnya.

Akhir kata, masih tetap percaya sineas Indonesia masih bisa bikin film romantis berkualitas. Tinggal tunggu aja. Kapan dan Siapa?Rate : 5/10[ cyn_dqueen ]

INDO MOVIE

Sutradara : Helfi KarditProduksi : Starvision Plus

Page 42: Magazine

Iya, saya tahu bahwa jodoh, rejeki dan anak itu sudah ada yang mengatur, dan Tuhan juga selalu punya rencana terbaik buat hamba-hambanya . . .

T etapi tetap saja pertanyaan sederhana seperti “kapan punya anak?” akan terdengar sangat menganggu, sama menganggunya seperti pertanyaan “kapan kawin?” buat para jomblo cukup umur yang tidak kunjung dihinggapi pasangan, terlebih jika usia pernikahanmu sudah cukup lama dan masih belum ada tanda-tanda kemunculan si kecil seperti skenario awal yang diingingkan hampir semua pasangan suami istri, tidak terkecuali buat Rahmat (Reza Rahadian) dan Tata (Acha Septriasa). Ya, pasutri muda ini jelas saling mencintai, kita bisa melihat itu, mereka juga punya segalanya dari karier yang bagus sampai rumah mewah, tetapi hanya satu yang kurang, anak. Jadi yang dilakukan keduanya selama 7 tahun ini adalah berusaha keras mengusahakannya dengan berbagai cara dan jurus-jurus maut. Taruhannya jelas besar, jika tidak berhasil salah-salah rumah tangga mereka bisa saja hancur berantakan apalagi ketika kemudian

datang masalah baru, cinta masa lalu Rahmat, Shinta (Renata Kusmanto) yang juga punya masalah sendiri muncul dalam kehidupan mereka.Test Pack jelas punya konsep sederhana yang menarik, bahkan jauh lebih menarik dari pemilihan judulnya yang maaf, terkesan murahan itu. Premis membumi tentang masalah rumah tangga yang sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam kasus ini permasalahan tentang kehadiran seorang anak ternyata bisa menjadi racikan romcom yang jitu. Kapan terkahir kamu melihat melodrama dewasa yang mengangakat tema seperti ini sebagai menu utamanya bahkan mampu bersanding seimbang dengan elemen cintanya? Dan upaya yang dilakukan oleh Chand Parwez dan Fiaz Servia di bawah bendara Starvision dalam usahannya mengangkut kisah dari novel laris milik Ninit Yunita berjudul sama rupanya mampu membuahkan hasil yang baik.

Test Pack kuat dalam menyampaikan pesannya tetang kisah cinta sejati dan realita sosial tanpa harus terjebak dalam sebuah melodrama overdosis yang terkesan terlalu menggurui. Kudos tentu saja pantas diberikan kepada Monty Tiwa yang sepertinya tahu benar bagaimana menerjemahkan naskah apik garapan Adhitiya Mulya, penulis novel Jomblo yang tidak lain tidak bukan juga suami dari Ninit Yunita dalam bungkus visual cantik Rollie Markiano dan lantunan-lantunam

Page 43: Magazine

musik latar Bongky Marcel dan Ganden Bramanto yang mampu memberikan sisi melankolis tersendiri. Tentu saja seperti kebanyakan adaptasi novel, tidak pernah mudah untuk memindahkan setiap lembar ceritanya ke dalam medium film, jadi saya bisa memaklumi jika beberapa bagiannya terasa bergerak cepat dan sedikit dipaksakan, tujuannya jelas agar semua elemen pentingnya bisa masuk dalam durasinya yang singkat.

Mungkin selain pada konsepnya yang personal Test Pack punya kekuatan paling besar ketika ia mampu menghadirkan keintiman dua karakter utamanya. Reza Rahardian seperti biasa selalu mampu bermain bagus, yang mengejutkan mungkin adalah Acha Septriasa yang mampu menandingi pesona Reza dengan kualitas akting yang mengalami peningkatan. Chemistry yang dihadirkan keduanya begitu kuat, bisa jadi alasan mengapa Test Pack begitu terasa dekat dengan penontonnya. Setiap dialog dan guyonan-guyonannya bekerja dengan baik dan natural, mungkin yang menganggu adalah kehadiran rombongan cameo-nya yang beberapa diantaranya terasa tidak cocok, lihat kemuculan Agung Hercules sebagai mantri atau Oon Project Pop sebagai dokter kandungan, meskipun kemunculan cameo lain seperti Jaja Mihardja dan

Meriam Bellina termasuk berhasil membuat suasana menjadi lebih cerita, bahkan mereka punya peran penting di sini.

Meyenangkan melihat Test Pack adalah karena ia mampu memberikan sebuah penyegaran di tengah gempuran film-film romantis lokal yang menjual tema itu-itu aja. Ini adalah tontonan menarik dengan pesan kuat dari sebuah tema yang begitu sederhana, tentang sebuah komitmen dan cinta sejati yang terbungkus dalam sebuah keintiman kuat yang berhasil dibangun dengan baik melalui narasinya yang mengalir lancar dan juga kekuatan dua pemeran utamanya yang tampi solid.7,5/10[ Movienthusiast ]

INDO MOVIE

Page 44: Magazine

Genre :Action | Adventure | Romance Date : 25 September 1992 (USA)Director:Michael MannWriters:James Fenimore Cooper (novel), John L. BalderstoStars:Daniel Day-Lewis, Madeleine Stowe and Russell Means

Won Oscar for Best Sound (1993)

Sebuah film yang bagus, yang menceritakan kisah cinta antara Nathaniel (seorang anak angkat dari seorang suku mohican) dan Cora (anak dari seorang Jendral), dengan dibumbui suasana peperangan dan kesadisan suku huron dalam membunuh musuhnya, bersetting di tahun 1700an. Akting yang superb dari Daniel Day Lewis,dan kehebatan Michael Mann meracik setiap adegan di film ini membuatnya menjadi sebuah tontonan yang berkualitas.

The Last Of The Mohicans

Dari masa ke masa film terus mengalami perubahan, berevolusi mengikuti arah perkembangan zaman. Tahun 90 an mungkin adalah masa awal transisi dimana film berevolusi seiring kemajuan teknologi special efek. Pada masa itu teknologi spesial efek masih terlalu mahal untuk sebuah film, tercatat beberapa film besar saja yang menggunakan dukungan penuh teknologi spesial efek Jadi untuk bisa mencapai sukses harus mengandalkan sebuah cerita yang benar-benar matang dan bagus. Sesuatu yang sangat sulit kita temui di era saat ini dimana sebuah banyak film yang hanya mengandalkan teknologi spesial efek untuk bisa sukses.Tahun 90 an tidak hanya menghasilkan banyak film bagus tetapi juga melahirkan banyak aktor hebat yang kita kenal saat ini, Leonardo Di Caprio, Bratt Pitt, Will smith dan masih banyak lagi.

Kali ini lewat MOVIEMAGZ cuma ingin sekedar berbagi sudahkan anda menonton film-film tahun 90 an berikut ini. Sangat sayang jika anda lewatkan. . .

( by CAPGDT )

Just Sharing

Page 45: Magazine

Genre :Drama | Romance

Date : 6 July 1994

Director:Robert Zemeckis

Writers:Winston Groom (novel), Eric Roth (screenplay)

Stars:Tom Hanks, Robin Wright and Gary Sinise

Won 6 Oscar (1994) for :Best Actor in a Leading Role, Best Director,

Best Effects/Visual Effects, Best Film Editing, Best Picture, Best Writing

Film yang menceritakan sebuah perjalanan hidup dari seorang yang bernama Forrest Gump, seorang dengan IQ yang dibawah rata rata, tapi selalu berun-tung dalam hidupnya, kecuali satu hal...kisah cintan-ya. Dia yang menyukai Jenny, temannya semasa kecil, dan meskipun selalu terpisah, Forrest tetap mencin-tainya sampai dia dewasa. Film ini memberikan pesan bahwa kesuksesan akan datang bila dilakukan dengan kerja keras dan penuh keyakinan.This was a movie to remember .

Genre :Crime | DramaDate : 14 October 1994Director:Frank DarabontWriters:Stephen King (short story “Rita Hayworth and Shawshank Redemption”), Frank Darabont (screenplay)Stars:Tim Robbins, Morgan Freeman and Bob Gunton

Nominated for 7 Oscars (1994) :Best Actor in a Leading Role, Best Cinematography, Best Film Editing, Best Picture, Best Film Editing, Best Writing

Sebuah film tentang pelarian seorang nara pidana dari sebuah penjara dengan penjagaan ketat dengan cara yang tidak akan terpikirkan oleh siapapun. Mungkin hampir semua orang yang menonton film ini tidak akan mengira bagaimana cara dia melarikan diri. Film ini memberikan pembelajaran tentang kesabaran dalam menginginkan dan melakukan segala hal, dan merupakan salah satu film terbaik yang pernah ada.

Forrest Gump

The

Shawshank Redemption

Page 46: Magazine

Sebuah drama percintaan yang melibatkan percintaan antara seorang wanita dengan 3 orang kakak beradik yang tinggal bersama ayahnya di sebuah daerah terpencil di awal tahun 1900. Edward Zwick, sang sutradara, mengemasnya menjadi sebuah alur cerita yang sangat bagus , disertai dengan gambar gambar indah selama film berlangsung, dan akting Sir Anthony Hopkins dan Brad Pitt yang terasa dominan dan layak untuk diacungi jempol , membuat film ini menjadi the most memorable movie I’ve ever seen...

Won 1 oscar & 2 Nominated :Best Cinematography

Genre : Drama | Romance | WarSutradara : Edward ZwickStars : Brad Pitt, Anthony Hopkins and Aidan Quinn

Salah satu masterpiece dan sebuah karya jenius dari sutradara Quentin Tarantino yang menceritakan beberapa kejadian dan akhirnya berujung pada jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang timbul saat menonton film ini dari awal. Akting John Travolta dan Samuel L.Jackson yang gokil semakin membuat film ini menjadi sebuah film yang luar biasa...

Won 1 oscar & 4 Nominated :Best Writing, Screenplay Written Directly for the Screen.

Genre : Crime | ThrilleDirector: & writer : Quentin TarantinoStars : John Travolta, Uma Thurman , Bruce Willis dan Samuel L. Jackson

Legends Of The Fall (1994)

Pulp Fiction (1994)

Page 47: Magazine

COOMING SOON10 May 2013

Leonardo DiCaprioCarey Mulligan

Isla FisherJoel Edgerton

Tobey MaguireFrom Director Romeo + Juliet (1996)

Baz Luhrmann

“Transformers: Fall of Cybertron offers some entertaining action, lots of explosions, and few surprises.”

Games Library IDFL.US

Page 48: Magazine

“WHY?” , kenapa harus membawa nama besar Sherlock jauh-jauh dari

tanah kelahirannya di Inggris sana.Untuk dijadikan cerita baru yang berlokasi New York dengan embel-embel Sherlock Holmes. Kenapa tidak disebut sebagai inspirasi atau rujukan saja tanpa menggunakan nama Sherlock di karakternya. Jika bermaksud me-modern-kan Sherlock Holmes, kita semua sudah tahu bahwa sebelumnya sudah ada serial Sherlock (Benedich Cumberbatch) produksi dari BBC UK (asli Inggris loh yang ini), yang bisa dibilang sukses diterima para penggemar dan fans novel karya Sir Artur Conan Doyle ini, termasuk juga pada penggemar series yang sebelumnya belum pernah membaca novel-novel tersebut.

New Holmes. New Watson. New York.Tagline di poster Elementary, tv series baru dari CBS yang tayang mulai 27 sep-tember 2012 akan memulai petualangan Sherlock Holmes di New York dengan Jonny Lee Miller (Dark Shadows, Eli Stone) sebagai Sherlock dan Lucy Liu (Char-lie’s Angel, KungFu Panda) sebagai Joan Watson, cukup untuk membuat kening berkerut. Pertanyaan yang langsung muncul adalah:

“WHY?” yang kedua adalah kenapa Watson berubah jadi wanita? Bukan bermaksud mendiskreditkan Lucy Liu yang berperan sebagai Joan Watson, tapi ini salah satu perubahan yang drastis dari sisi penggambaran seorang Watson. Salah seorang pembaca novel Sherlock Holmes mengatakan bahwa, ada sesuatu yang menarik jika Watson adalah seorang wanita, karena Watson itu adalah orang yang ‘menulis’ tentang Sherlock, tapi jangan sampai ada romance di antara mereka. Well, harusnya dia lega karena sang produser Elementary mengatakan “It’s just not in my head for season one and, looking ahead… I just don’t feel like that’s a part of the show” . Dan tentunya, semoga cintanya Sherlock hanya untuk Irene Adler, karena Irene satu-satunya yang bisa “menandingi” kecerdikan Sherlock.

Page 49: Magazine

“WHY?” yang ketiga adalah kenapa harus ada Sherlock di New York? Sherlock is the man who has damn high pride about himself, and it doesn’t make any sense he could ran away from London. Balik lagi ke si pembaca novel tadi, dia juga mengatakan bahwa kabur bukanlah bagian di Sherlock, it’s just his nature, can’t argue with that. =))

ari trailer dan juga episode perdana dari Elementary ( thanks to piracy, viva piracy), diceritakan bahwa Joan Watson ditugaskan oleh orangtua Sherlock untuk menjadi “sober companion” untuk Sherlock, yang memiliki ketergantungan terhadap obat-obatan dan pindah dari London untuk tinggal si sebuah tempat di New York, no more Baker Street I guess, dengan alasan yang masih dirahasiakan (jelas rahasia, kalau dikasihtahu duluan, langsung series finale).

Terlihat sekali ciri khas “crime drama” ala Amerika, tempo cerita yang berlangsung sedang-sedang saja, kemudian tiba-tiba muncul ide atau menemukan clue secara ajaib. Lalu deduksi dari Sherlock yang terkesan dipaksakan, disini tidak perlu pause – play atau bahkan rewind untuk mengulang yang diucapkan Sherlock, bahkan multitasking membuat kopi atau sambil memainkan smartphone ,sesuatu yang cukup mustahil dilakukan jika sedang menonton versi UK-nya. Satu-satunya nilai positif dari Elementary adalah Sherlock still has british accent, coba saja bayangkan kalau Sherlock beraksen southern ala cowboy (still can’t imagine that).

Memproduksi sebuah series baru dengan mengadaptasi dari karya yang sudah ada sebelumnya, dengan nama besar yang sudah mendunia dan diketahui banyak orang, memang dapat menimbulkan kontroversi. Tidak semua orang bisa menerima kenyataan akan adanya perubahan, namun tidak sedikit juga yang mendukung adanya penyegaran yang diharapkan dapat memberikan tontonan yang menarik bagi para penikmat tv series. Akan ada 2 kemungkinan yang terjadi, sukses besar dengan masa tayang yang panjang bahkan memiliki penggemarnya sendiri, atau akan menjadi epic failure yang akan segera dilupakan ketika series ini di-PHK.

Tapi karena di dunia ini ada pepatah yang mengatakan “don’t judge a book by its cover”, beberapa episode kedepan nampaknya akan menjadi bukti nyata, apakah Elementary akan bertahan, mendapat sambutan positif dari pencinta tv series dan bahkan dari fans Sherlock sendiri, atau jatuh dalam jurang cancellation. Let’s see. [ Shinto_Cute ]

D

TV SERIES

Page 50: Magazine

TV SERIES

Downton AbbeySaat melihat pertama kali poster Downton Abbey yang terlintas di benak saya adalah “wah keluarga bangsawan Inggris, it’s gonna be epic!” dan kebetulan saya addicted dengan kisah-kisah kerajaan/kultural Inggris semenjak mengikuti series The Tudors yang dibintangi oleh Jonathan Rhys-Meyers. Dan benar saja perkiraan saya, this series is truly epic. Walau ceritanya bukanlah tentang Kerajaan Inggris melainkan tentang kehidupan keluarga bangsawan yang tinggal di sebuah country house

Downton Abbey yang sangat indah, yang dihuni oleh keluarga Crawley dan pelayan-pelayan mereka.

Cerita dimulai pada tahun 1912. Apakah tahun ini tidak asing untuk anda? Ya karena ini adalah tahun dimana Titanic tenggelam. Kepala keluarga Crawley adalah Robert Crawley, Earl of Grantham. memiliki istri kebangsaan Amerika Cora dan memiliki 3 putri. Saat titanic tenggelam pada tahun itu, Lord Grantham kehilangan pewarisnya, James Crawley dan anak laki-

lakinya Patrick. Dan kejadian ini membuat Mary, putri tertua Lord Grantham sangat terluka, karena Ia seharusnya menikah dengan dengan sang pewaris. Tiba-tiba saja rencana pewarisan tahta keluarga Crawley buyar. Lantas pertanyaan muncul, siapakah yang akan menjadi pewaris keluarga Crawley dan menikahi Mary? Lalu muncul lah seorang kandidat Matthew Crawley, the Duke of Crowborough.

Drama pun semakin bercabang-cabang seiring bertambahnya episode. Kisah para pelayan

Sunday 9 : 00 PM on PBS

Page 51: Magazine

Kastil Highclere di Hampshire, Menjadi lokasi syuting serial BBC ini. Dan daerah pedesaan Bampton di Oxfordshire untuk lokasi syuting outdoornya.

merekapun tidak kalah serunya, bahkan intrik-intrik yang ada di pekerja kelas bawah ini sangat seru untuk diikuti, seperti cerita-cerita lainnya selalu ada tokoh antagonis, disinipun ada 2 pelayan licik O’brien dan Thomas. Mereka selalu saja punya niat-niat busuk untuk menjatuhkan sesama pelayan lainnya terutama John Bates, Lord Grabtham’s valet. Back to Crawley’s Family, salah satu cerita yang saya suka adalah rumitnya lika liku percintaan antara Mary dan sang calon pewaris tahta baru, Matthew Crawley. Psang surutnya kisah mereka membuat kita terus berharap-harap setiap episodenya untuk Mary mau menikah dengan Matthew sosok lelaki pintar nan lembut ini (*halah memuji diri sendiri). Tetapi dari semua tokoh yang ada di Downton Abbey adalah Violet Crawley ibu dari Lord Grantham yang diperankan oleh Maggie Smith. Tidak asing bukan nama ini? Ya dialah pemeran Prof. McGonagall pada film Harry Potter. Walau Granny Violet sudah tua, tetapi celutakan-celetukan sinisnya selalu saja bisa membuat saya tertawa. Akting Maggie Smith memang perlu diacungi jempol.

Walau series ini mempunyai banyak karakter dan memiliki basic cerita masing-masing, tetapi jalan cerita tetap terjaga dengan baik. Epic wardrobe, arsitektur bangunan era Edwardian, penggunaan bahasa Inggris klasik yang indah membuat nilai plus series ini. singkatnya this series is a truly Masterpiece Classic by Julian Fellowes.[ Little Monster ]

Downton Abbey memenangkan penghargaan Outstanding Minise-ries or Movie pada ajang TV Awards bergengsi, Primetime Emmy Awards dan best Miniseries -Television or Film pada ajang Golden Globe di tahun 2011 dan beberapa nominasi serta penghargaan lainnya seperti Oustand-ing Supporting Actress untuk Mag-gie Smith, Oustanding Directing dan Outstanding Writing in Miniseries.

Pada ajang Emmy Awards tahun ini, Downton Abbey kembali mendapat-kan banyak nomionasi. kita tunggu saja berapa banyak piala yang akan mereka bawa pulang pada tahun ini. Janury 2013 nanti Downton Abbey akan memasuki musim ketiga. Fans-fans Downton Abbey pasti sudah tidak sabar lagi ingin mengatahui bagaimana kelanjutan asmara Mary dan Matthew, yang pada akhir season 2 kemarin banyak membuat penonton setianya puas. Hmmm.. Let’s see..

Maggie Smith Wins Best Supporting Actress In A Drama Emmy For ‘Downton Abbey’

Page 52: Magazine

Apa sih Downton Abbey itu?

Downton Abbey adalah nama sebuah Estate yang dihuni oleh keluarga Crawley, keluarga ningrat Ing-gris dari sebuah series yang tayang di ITV UK ber-judul ‘Downton Abbey’.

Keluarga Crawley adalah keluarga bangsawan dan kaya raya yang memegang hak dan tinggal di Down-ton Abbey Estate, mereka telah memegang hak atas Downton Abbey sejak tahun 1772 ketika Earl kelu-arga Grantham benar-benar menjadi seorang Earl (gelar kebangsawanan Inggris).

Ada banyak anggota keluarga yang diketahui dan tidak diketahui di dalam serial ini. Violet Crawley (Maggie Smith), Dowager Countess of Grantham, janda dari Patrick Crawley, Earl keturunan ke-lima dari Gratham, adalah Ibu pimpinan keluarga dan sering berbentrokan dengan Isobel Crawley (Pe-nelope Wilton), ibu dari pewaris tahta, Matthew Crawley (Dan Stevens).

Violet memiliki dua orang anak, Rosamund-Janda kaya raya dari Mr. Marmaduke Painswick. Dan Robert Crawley (Hugh Bonneville), Earl keturunan ke-enam dari Grantham, yang menikahi pewaris kaya raya dari Amerika, Cora Levinson (Elizabeth McGovern). Robert dan Cora memiliki tiga orang anak perempuan, Mary (Michelle Dockery), Ed-ith (Laura Carmichael), dan Sybil Crawley (Jessica Brown Finlay).

Sebagai perempuan, Mary, Edith dsan Sybil tidak bisa mewarisi gelar Earl of Grantham. Dan setelah kematian sepupu Robert, James dan putranya yang bernama Patrick Crawley pada tragedi tenggelamn-ya kapal Titanic pada tahun 1912, gelar ‘pewaris’ pun secara otomatis jatuh pada sepupu ke-tiga Robert, Matthew Crawley.

Pada tahun 1919, Sybil menikah dengan mantan Chauffer (supir) keluarga Crawley, Tom Branson (Al-len Leech) yang berkebangsaan Irlandia. Dan pada Natal tahun itu juga Sybil hamil. Matthew melamar Mary lagi yang seteleh sebelumnya pernah ditolak, dan akhirnya mereka bertunangan dan menikah pada tahun 1920

Ada beberapa anggota keluarga Crawley yang sudah meninggal atau belum pernah muncul dalam serial ini menurut dari beberapa dialog yang diungkapkan para karakter dalam series ini, mereka adalah:

# Seorang bibi jauh dari tahun 1860, yang menurut Edith menikah dengan seseorang bernama Gordon.# James Crawley, sepupu dari Robert, yang meninggal pada tragedi Kapal Titanic pada tahun 1912. Dia tidak begitu akrab dengan Violet Crawley.# Patrcik Crwaley, anak dari James Crawley dan tu-nangan Mary yang maninggal pada trategi Kapal Titanic pada tahun 1912.# Ayah dari James Crawley, saudara laki-laki dari Pat-rick, ipar dari Violet Crawley dan paman dari Robert dan Rosamund Crawley.# Ibu dari James Crawley, yang tidak disenangi oleh Violet Crawley.# Earl of Grantham pertama.# Saudara perempuan dari Earrl of Grantham, yang ting-gal di Dower House (isitilah rumah warisan janda).# Earl of Grantham keturunan ke-dua.# Earl of Grantham keturunan ke-tiga.# Anak laki-laki termuda dati Earl of Grathma ke-tiga.# Mr. Marmaduke Painswick, mendiang suami Rosam-und Crawley.# Pada tahun 1914, Cora pernah hamil dengan seorang calon anak laki-laki yang seharusnya akan menjadi penerus dan Earl of Grantham ke-tujuh, namun karena perbuatan jahat Sarah O’Brien (Siobhan Finneran) se-orang pelayan yang mencelakai dan menyebabkan Cora keguguran.[ Little Monster ]

Page 53: Magazine

DOWNTON ABBEY

Page 54: Magazine

Lahir 10 Februari 1997 di Atlanta gadis manis ini secara perlahan tapi pasti telah berhasil mencuri perhatian kalangan perfilm-an. Beberapa penghargaan telah sukses di sabet dalam usia yang masih relatif belia bisa jadi bukti kapasitas akting chloë grace moretz.

Memulai karir aktingnya di tahun 2004. Peran pertamanya di Hollywood adalah sebagai Violet di dua episode dari serial The Guardian, penampilan cemerlangnya pada akhirnya mengundang para produser untuk menggaetnya dalam proyek film lain. Baik itu tv series maupun film layar lebar, sebut saja ‘

“I hope to make acting my career for the rest of my life, if I can. If acting doesn’t work out I’d love to produce, di-rect, or write. I just want to stay in this business. That would be my number one

thing. I always want to be an actress.”

Heart of the Beholder ‘(2005), ‘ The Amityville Horror ‘(2005).

Seiring usia yang beranjak,beranjak naik juga karir chloe, tahun 2008 David Moreau, salah satu sutradara kenamaan hollywood mengajaknya berperan dalam sebuah film yang di remake dari film hongkong berjudul “Jian Gui” yang kemudian di adaptasi berjudul ‘The Eye’.Kali ini ia bersanding dengan Jessica Alba. Wew, sebuah tanjakan karir yang tidak main main. Walaupun kemudian ‘The Eye’ tidak di anggap sebagai sebuah film yang berhasil, tapi sekali lagi performance Chloë Grace Moretz menjadi

perbincangan di Hollywood.

Masuk nominasi penghargaan sepanjang tahun 2005-2010 jelas jadi bukti bahwa kemampuan akting dan pendalaman karakter yang dimilikinya tidak sembarangan ,catatan khusus usianya masih 8 tahun-an. Hingga akhirnya pengakuan yang lebih besar di dapatkannya jua. Menjadi pemenang dan menggondol awards alias penghargaan untuk beberapa peran yang di mainkannya menjadi apresiasi penekanan setuju insan perfilm-an atas kualitas Chloë Grace Moretz. [ WOODY ]

It’s all About Me . . .

Page 55: Magazine

Chloë Grace MoretzLahir :10 February 1997Tempat :Atlanta, Georgia, USATinggi :1.65 mHobby :Ballet, Basketball

DID YOU KNOW ?# Legally Blonde (2001 adalah film favoritnya# Sempat menjadi model sebelum terjun ke dunia seni peran# mempunyai empat orang kakak Brandon, Trevor, Colin, and Ethan# Mempunya seekor kucing yang diberi nama Zoe# Lebih suka dipanggil Chloë Grace bukan cuma Chloe.# Lagu favoritnya “You’re Beautiful” James Blunt.

Filmography :Dark Shadows (2012)Hugo (2011)Let Me In (2010)Diary of a Wimpy Kid (2010)Kick-Ass (2010)(500) Days of Summer (2009)Bolt (2008)The Eye (2008)Wicked Little Things (2006)Room 6 (2006)Big Momma’s House 2 (2006)The Amityville Horror (2005)

“A lot of people are like, ‘So you want to be famous.’ And I’m like, ‘No, I want to be good at my craft. I don’t care about fame, I don’t care if I even ever make it. As long as people know what I am as an actress in this business, I’m set for my career right now.”

Page 56: Magazine