20
LOADING TEST AND NEGATIVE SKIN FRICTION KELOMPOK 6 : Andry Syahputra Manurung 100404045 Bram Jaya Negara Sialagan 100404060 Rizky Torang Siagian 100404067 Boby Basar Hutapea 100404073 Rebekka Rosalia Silalahi 100404088

Loading Test

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Loading Test

LOADING TEST AND NEGATIVE SKIN FRICTION

KELOMPOK 6 :Andry Syahputra Manurung 100404045Bram Jaya Negara Sialagan 100404060Rizky Torang Siagian 100404067Boby Basar Hutapea 100404073Rebekka Rosalia Silalahi 100404088

Page 2: Loading Test

LOADING TEST•Pengujian hingga 200% dari beban kerja

dilakukan pada tahap verifikasi daya dukung. Untuk beberapa alasan, misalnya untuk keperluan optimasi dan untuk control beban ultimit pada gempa yang kuat, seringkali diperlukan pengujian sebesar 250% hingga 300% dari beban kerja.

•Pembebanan umumnya diberikan secara bertahap kemudian penurunan tiang diamati. Penurunan yang terjadi tidak boleh melebihi 25 mm.

Page 3: Loading Test

Tujuan Loading Test•Mengetahui hubungan antara beban dan penurunan pondasi akibat beban rencana

•Menguji apakah pondasi mampu mendukung beban rencana

•Untuk menentukan daya dukung ultimate nyata (real ultimate bearing capacity)

•Untuk mengetahui kemampuan elastis dari tanah, mutu beton dan mutu besi beton

Page 4: Loading Test

Metode Loading Test :

1. Pembebanan Standar ( SML ) Monotonik2. Pembebanan Standar ( SML ) siklik3. Pembebanan dengan Kecepatan Konstan

( Constant Rate of Penetration Method Atau CRP )

4. Quick Load Test 5. PDA Test ( Pile Driving Analysis)

Page 5: Loading Test

1. Pembebanan Standar ( SML ) Monotonik

• Slow Maintained Load Test ( SML ) menggunakan delapan kali peningkatan beban.

• Prosedur standar SML adalah dengan memberikan beban secara bertahap setiap 25% dari beban rencana. Untuk tiap tahap beban, pembacaan diteruskan hingga penurunan ( settlement ) tidak lebih dari 254 mm/ jam, tetapi tidak lebih dari 2 jam. Penambahan beban dilakukan hingga dua kali beban rencana, kemudian ditahan. Setelah itu beban diturunkan secara bertahap untuk pengukuran rebound.

Page 6: Loading Test

2. Pembebanan Standar ( SML ) siklik• Metode pembebanan sama dengan SML

monotonik, tetapi pada tiap tahapan beban dilakukan pelepasan beban dan kemudian dibebani kembali hingga tahap beban berikutnya ( unloading – reloading ). Dengan cara ini, rebound dari setiap tahap beban diketahui dan perilaku pemikulan beban pada tanah dapat disimpulkan dengan lebih baik. Metode ini membutuhkan waktu yang lebih lama daripada metode SML monotonik.

Page 7: Loading Test

3. Pembebanan dengan Kecepatan Konstan ( Constant Rate of Penetration Method Atau CRP ) • Prosedurnya adalah dengan membebani tiang secara

terus – menerus hingga kecepatan penetrasi ke dalam tanah konstan. Umumnya diambil patokan sebesar 0.245 cm/ menit atau lebih rendah bila jenis tanah adalah lempung.

• Hasil pengujian tiang dengan metode CRP menunujukkan bahwa beban runtuh relative tidak tergantung oleh kecepatan penetrasi bila digunakan batasan kecepatan penurunan kurang dari 0.125 cm/menit. Kecepatan yang lebih tinggi dapat menghasilkan daya dukung yang sedikit. Beban dan pembacaan deformasi diambil setiap menit. Pengujian dihentikan bila pergerakan total kepala tiang mencapai 10% dari diameter tiang bila pergerakan ( displacement ) sudah cukup besar.

Page 8: Loading Test

4. Quick Load Test

Metode ini dikontrol oleh waktu dan penurunan, dimana setiap 8 tahapan beban ditahan dalam waktu yang singkat tanpa memperhatikan kecepatan pergerakan tiang. Pengujian dilakukan hingga runtuh atau hingga mencapai beban tertentu. Waktu total yang dibutuhkan 3 hingga 6 jam.

Contoh hasil uji pembebanan statik aksial tekan ( Tomlinson,2001 )

Page 9: Loading Test

Pembebanan dengan Anchor system Menggunakan Hydraulic Jack

Page 10: Loading Test

Pembebanan dengan Kentledge

Page 11: Loading Test

5. PDA TestTUJUAN PENGUJIANTujuan pengujian tiang dengan Pile Driving Analyzer (PDA) adalah untuk mendapatkan data tentang:1. Daya dukung aksial tiang.2. Keutuhan/intigritas tiang.3. Efisiensi enerji yang ditransfer.

PERALATAN :

Peralatan untuk pengujian ‘PDA’ terdiri dari:1. Pile Driving Analyzer (PDA)2. Dua (2) strain transducer.3. Dua (2) accelerometer.4. Kabel penghubungPeralatan dapat dimasukkan dalam kotak perjalanan yang cukup kuat.Setiap set ‘PDA’ dan perlengkapannya membutuhkan satu atau dua kotak yaitu berukuran sekitar 600mmx500mmx400mm: dengan berat sekitar 30kg.

Page 12: Loading Test

PDA test

Gambar PDA instrumen dan aksesoris pendukung

Page 13: Loading Test
Page 14: Loading Test

PROSEDUR PENGUJIAN

• Pengujian ‘PDA’ dilaksanakan berdasarkan prosedur yang tercantum dalam ASTM D-4945.• Pengujian dinamis tiang didasarkan pada analisis gelombang satu dimensi yang terjadi ketika tiang dipukul oleh palu. Regangan dan percepatan selama pemancangan diukur menggunakan strain transducer dan accelerometer. • Dua buah strain transducer dan dua buah accelerometer dipasang pada bagian atas dari tiang yang diuji (kira-kira 1,5-2 x diameter dari kepala tiang). • Pemasangan kedua instrumen pada setiap pengukuran dimaksudkan untuk menjamin hasil rekaman yang baik dan pengukuran tambahan jika salah satu instrumen tidak bekerja dengan baik. Pengukuran direkamoleh ‘PDA’ dan dianalisis dengan ‘Case Method’ yang sudah umum dikenal, berdasarkan teori gelombang satu dimensi.

Page 15: Loading Test

Gbr. 1 : Alat tranducer dan accelerometer dipasang dan di hubungkan ke alat PDA test

Gbr. 2 : Pembacaan pada alat PDA test

Page 16: Loading Test

Formula Penurunan Elastis TiangPenurunan Elastis Tiang

pp

e

xEA

L

Q

S

Dimana Se= Penurunan Elastis Q=beban uji yang diberikan L = Panjang Tiang Ap=luas penampang tiang Ep = modulus elastisitas tiang

Page 17: Loading Test

NEGATIVE SKIN FRICTION

Page 18: Loading Test

Lempung Menutupi Lapisan Granular

Dimana :H = tinggi tanah

Page 19: Loading Test

Tanah granular menutupi lapisan lempung

dimana γf dan γ berturut-turut adalah berat isi efektif tanah isian dan lapisan lempung dibawahnya.Sekali nilai L1 telah ditentukan, maka gaya seret ke bawah dapat diperoleh dengan cara berikut ini. Gesekan kulit negatif satuan pada setiap kedalaman dari z = 0 sampai z = L1Adalah :

Page 20: Loading Test

SEKIAN & TERIMAKASIH