Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
\ l \ i
PPGM — L 147 — 77
t&msm&p?
PUMPING UNIT AKSELERATOR: PENYELIDIKAN KEHAMPAAN
SISTEM VAKUM
Sri Sulamdari Sukirman
l̂llliiS
BADAN TENAGA ATOM NASIONAL
PUSAT PENEUTIAN TENAGA ATOM GAMA YOGYAKARTA — INDONESIA
/
We regret that some of the pages in the microfiche
copy of this report may not be up to the proper
legibility standards, even though the best possible
copy was used for preparing the master fiche.
Teknik dan Teknologi
Akselerator
PPGM - L lU7 - 77
PUMPING UNIT AKSELERATOR :
PENYELIDIKAN KEHAMPAAN
SISTEM VARUM
Sri Sulamdari Sukirman
1977
BADAH TENAGA ATOM NASIONAL
Pus at Penelitian Tenaga Atom Gama
Jl. Babarsari Kotakpos 8, Telepon 366l
YOGYAKARTA - INDONESIA
A B S IRAK
Dibuat Pirani meter dengan menggunakan filamen nikelin. KL-
bahas pula tentang jalan bebas pukul ra ta , kecepatan pompa serta me
ter-meter lainnya.
A B S T R A C T
A meter Pdraxd was made by using rtikelinefilameni. Mean free
path of molelsaiL, pumping speed and vacuum meters «fee described in this
paper.
i i
DAFTAR I S I
Halaman
A B S T R A K
P R A K A ? A
I . JALAN BEBAS RATA-RATA
I I . KECEPATAII PEMOMPAAN
I I I . ALAT PENGUKUR VAKUM
IV. PIRANI METER
DAPTAR PUSTAKA
i i i
P B A K A I A
Tugas ini merupalcan sebagian kecil dari pada proyek aksele-
ra-fcor. Pembuatan meter Pirani beluin selesai dengan sempurna.
Dengan "talis an ini saya sampaikan -ucapan terimakasih. kepada:
1. Eroyek Nuffic V.TJ.A.4 yang banyak momban-tu dalam" pembuatan alat ini
2. Adik-adik teknisi yans telah membantu kami.
Semoga kami dapat menyelesaikan tugas kami ini dengan baik,
dan akan ada manfaatnya.
iv
*• JALAIJ BE3AS AftgJ^ttAlA
Sepertd k i t a ke tahui , sifa-fc ga3 pada -tekanan rendah sangat-
l a h ber la inan daripada s i fa tnya pada tekanan. normal. Hal i n i terutama
disebablcan karena jarak molelaal-molekul -tersebut. bertambah besar s e -
hingga ktinungkinan ter jadinya tumbukan inakin kec i l . Ja lan bebas r a t a -
r a t a adalah jarak r a t a - r a t a yang diteinpah oleh molekul d ian ta ra 2 tum
bukan yang dialami. Bi la diameter molekul adalah d, maka dapat d ika ta -
kan bahwa 2 molekul sailing menumbuk apabila jarak antara pusat mereka
sama dengan d, Kita dapat mengatakan juga bahwa molekul-molekul i t u
akan tertumbuk b i l a yang sa tu t e r l e t a k d i dalam s i l i nde r dengan j a r i -
j a r i 2r dengan sumbu gar i s l i n t a san tdtxk pusat molekul yang l a i n .
Kalau dalam sa tu satuan. volume ada N burJi molekul maka dalam
tabung suatu molekul yang kecepatannya c dan bergerak selama d t det ik
i t u te rdapat
H7Td2C d t buah molelail l a i n (1.1)
Bilangan i n i kecua l i menunjukkan jumlah banyaknya molekul juga menun-
jukkan banyaknya tumbulcan yang dialami molekul t e r sebu t .
Karena dalam jaralc C d t ada sekian banyak tumbukan maka j a
l a n bebas r a t a - r a t a adalah :
—-P*-- . = —J-5- (1.2) Nfd C d t «TIN d
Rumus d i a tas i n i dijabarkan dengan anggapan bahwa molekul-molekul
yang l a i n i t u berhentd. Oleh. Maxwell diperHhatkan, dengan memperhatd-
kan d i s t r i b u s i kecepa-ban-kecepatan diantara molekul-molekul dalam gas
bahwa rutnuo yang l eb ih t e l i t d untuk ja lan bebas r a t a - r a t a adalah
1
2
L „ J _ .. _ (1#3)
J a d i x e r H h a t d i s i n i bahva ja lan bebas r axa - r a t a ber banding t e rba l i k
dengan H; yang berarxd juga berbanding t e rba l ik dengan tekanan gas pa-
da temperatur yang konctan. Misalnya untuk udara didapatkan
L = — -̂—3 cm; P = tekanan dalam ram Hg.
sehingga ?pada tekanan 1 mm Eg L = 5 x 10- cm
dan pada tekanan 10 nan Hg L = 5 cm
Jalan bebas r a t a - r a t a unxuk kebanyakan gas pada temperatur
dan tekansn normal t e r l e t a k antara 5 x 10 cm dan 3 x 10 ^ cm.
Persamaan (1.3) juga dapat d i t u l i s sebagai berilcut :
L „ t ~^-y (1.4) / 2 irNd / 2 TTP d"
.Andaikan k i t a mempunyai campuran 2 macaw gas yang borat molekulnya ma-
sing-masing M-j dan M^ dengan tekanan p a r s i i l P1 dan P^ maka menurut
t e c r i kinetdk diperoleh
!. . - i i l— ........ (1:5) ,p2(d1 + d2)2d+!Ti-)^
Untuk d.. = d„ dan M„ = M_ maka persamaan (i. 5) kembali ke persama
an (1.4)
\z - —srf-T,- lz (,,6)
Untok elektron dalam gas : M̂ << M„ ; d^ << d ?
sehingga persamaan (1.6) berubah men j ad i
L 1 = 4 ^ 2 L gas s 5.66 L gas.
H . KECEPATAH PEMCMPAAN
Pumping speed' yalnh volume gas. yang dapat dikeiuarkan oleh
pompa perdetdk yang diukur pada tekanan t e r t e n t u . Pompa-pompa yang d i -
pakai dalan s i s t im valcum banyak s e k a l i macamnya, decnJdLan juga pumping
speednya. Secara mathemaxds dapat d i tu l i skan d i f i n i s i pumping speed
sebagai ber iku t :
s (P) . -a-dimana s = pumping speed yang bergantung pada tekanan gas yang di-
pompa dan
dV = perubahaii kecil volume dalam waktu dt.
Kecepatan pemompaan {pumping speed} yang teramati untuk se-
tiap sistdm tidak hanya borgantung pada Sp (kecepstan pemompaan di mu-
lut pompa) dan Ps (tekanan terendah yang dapat dicapai oleh pompa),
tetapi juga tergantung pada pipa-pipa penghubung dan sebagainya, di
antara pompa dan ruang yang akan divakumkan. Ambillah. F sebagai kon-
duktansi dari sambungan-Gambungan ini dan misalkan P = 0 juga P dan s
P menunjukkan harga-horga tekanan dalam ruang dan tekanan pada mulut
pompa pada se t i ap s a a t yang sama. Apabila Q menyatakan kecepatan a l i r -
an (rate of flew) dalam satuan mikron l i t e r per de t ik maka :
Q = F (P - P ) = S P = S^ s • p P P P
P « JL - P „ &- d a n p _ p B £L S P S p p F
Akhirnya didapatkan hubungan yang sangat penting dalam tek-
nik vakum yaitu :
1. JL J-S ~ S_ v F
4
Maka d a r i i t u pipa-pipa penghubung sebailcaya yang lobar dan
pendek. Menurut hokum Boyle perubahan pV selamn pertambahan volume dV
adalah konstan.
, , . disV" dV dp
d t p d-b
Sdt = - V & P
Sesudah. diintegralkan didapat
S (t2 - tn) = - V (0np2 - Onp.,)
s = -Jt-.-r- x l n r 1
t2 - t1 p2
Pumping speed dapat dihitung dengan porsamaan S = ~ dengan dt
raengambil tekanan t e t ap dan mengamati perubahan volume dengan waktu;
atau dengan persamaan
V P1 S - _-~~«™.. 2xi — sebagai dasar d a r i pengukuran dilakukan pada vo-
*2 *" 1 . P 2 lume yang konstan.
J ad i pengukuran pumping speed i n i dilakukan dengan 2 metode
ya i t u :
1) Metode tekanan konstan»
Z) Metode volume konstan.
Di s i n i akan diberilcan contoh masing-masing cara da r i peng-
ukuran pumping speed. .
Ad 1. Metode tekanan .tetap
Di s i n i dipakai pipa TJ yang d i i s i dengan minyak. Kejelokan
d a r i minyalc, yalah bahwa i a dapat mengeluarkan gas-gas yang t e r l a r u t
5
Minyak dengan tekanan uap rendah seperxa. s i l i cone axau
apiezon dan butylphthalate yang xddak "membasahkan" gelas sealing d i -
pakai. Kebaikan d a r i penalcaian minyak daripada a i r raksa yalali bahwa
i a mempunyai b e r a t jenis yang rendah.
J KE POMPA DAN GAUGE
J"
Gambar 1. Mengukur pumping speed dengan
metode tekanan tetap.
Adapun pelaksanaan pengukur tersebut scbagai berikut :
Kran T (gambar 1) mula-mula dibuka agar tekanan dalam kcdua kaki ta-
bung U ini sama dengan tekanan tidara luar dan tdnggi-minyak dalam ke-
dua kaki itu juga sama.
Unxuk keperluan memasukkan udara ke pompa dapat diatur
6
dengan kaiaip V sampai -tekanan yang ditunjukkan oleh gauge konstan.
Bila tekanan ini sudah mencapai keseimbangan n ka kran I d±-'.
•fcutup pada vaktu t„.
Minyak pada kaki kiri mulai naik aedangkan pc.da kaki kanan
turun. Waktu yang diperlukan untuk permukaan minyak itu naik setinggi
h cm kita catat nisalnya t = t 2 - t.. dimana pada t 2 katup V kita tatap
supaya minyak berhenti. Untuk pcngukuran selanjutnya kran T kita buka
Xagi dan kita ulangi prosedur yang sama.
Dalam perhitungan ini kita mengambil anggapan bahwa h tidak
lebih dari 13,6 era, sehingga kesalahan tidak lebih besar dari 1 dalam
76 jika kita ambil tekanan udara luar sama dengan 76 en Hg. Maka te-
kanan kalci kiri =
( 76 - "136" ) cm % diinana p = berat jenis minyak ( < 1).
Dengan mengabaikan koreksi tersebut, s dapat dihitung
s « "t~ p c m / d t = "iooo~b" p 1/dt
dimana :
a = luas penampang pipa U (cm^)
h. = naiknya peraukaan minyak (cm;
B = tekanan udora luar (mm Hg)
P = tekanan yang ditunjukkan gauge (ran Hg)
= tekanan be3ana yang terhubung dengan pompa
t = vaktu yang diperlukan untuk permukaan minyok naik/turun
sebesar h (dctak).
7
Ad- 2. Meljgde. ̂ volume, jfcetajg
Semua pumping speed diketaftui be rvar ias i dengan tekanan maka
d a r i itu. metode volume t-etap i n i tak beg i t a t e l i t i untuk dipakai d i -
bandingkan dengan mctode tekanan t c t ap .
Dalam metode i r d dipakai persamaan
P. S =
t 2 - t1 3n ?r! 1
dimana
t~ ~ t.. = walctu yang digunakan tmtok memompa bejana dengan vo»
lume V d a r i tekanan p raenjadi p2«
P .J . Mills menggunakan a l a t s c p e r t i gambar d i bawah (Gambar 2) i n i .
kecEzf pompa
axr r aksa
ke MC lead gauge
dua l i t e r dua l i t e r
Gambar 2 , Mengukur pumping speed dengan MC leod volume t e t a p .
Untuk memonpa volume 400 cc dia mendapatkan t - t s 8 0 menit dan t e -
-5 kanan akhlr yang d icapa i & x 10 ' mm Hg dengan menggunakan pompa Hyvac.
Dengan pompa Megavac waktu yang diperlukan 47 menit untuk
mencapai tekanan 1,1 x 1 0 " i n n Hg.
III. ALAT PENGUIOJH VAKUM
Dalam Fisdka segala sesuatu harus ddketahui tontang "apa"
dan "berapanya". Untuk raenyatakan "berapa" diperlukan alat pengukur.
Juga perlu diperhatikan bahwa alat pengukur itu tak boleh mengganggu
apa yang diukur.
Alat pengukur vakum dipakai beberapa macam alat misalnya
1. Discharge tube
2. Mo. Lead Gauge
3. Pironi Gauge (diuraikan dalam bab IV)
4. Penning Gauge
5. Ionization Gauge
Berikut ini diterangkan sedikit tentang alat-alat pengukur vakum yang
disebut di atas.
Ad 1. Discharge tube
Skemanya tertera pada gambar di bawah.
^ | D Nickel -<] Electrode aw at s
^0 jTungsten ^
^ J>
V VL^/ 1 mm
Ke Vakum
Gairibar 3 . Discharge Tube
Mempunyai 2 e lect roda dan ditempatkan dengan jarak yang t e t ap . Pada
tekanan gas yang t e r t e n t u , i a mempunyai tegangan lucutan anbang t e r -
t en tu pula. Electroda-electroda i n i dibuat da r i platdna, n ikkel atau
stainless steel.
8
9
Terjadinya discharge dalam tabung i n i tergan-fcung pada
loiak geomoiris, "beirtuk €vo. "huzs d a r i clectrodanya, dan pada macam gas
yang d i i s ikan . Pada tekanan 20 mm Hg ja lur discharge t e r H h a t da r i
electroda yang sa tu ke eloctroda yang l a i n . Pada tckanan yang lebih.
t ingg i jalur i n i nonjadi lebih ncmpit. Di sek i ta r tekanan 1 nm Hg j a
l u r i n i melobar sampai ke dinding tabung,
- Bila tekanan terus berkurang da r i 1 mm Hg discharge t e r s e -
but k i t a dapat men^exahui orde tekanan dengan mengingat jenis gas yang
d i i s ikan . Misalnya -udara, v/arna discharge borubah da r i merah muda ke
b i ru b i l a tekanan berkurang. Hal i n i disebabkan kadar C02 yang bertam-
bah oloh karena b e r a t molclculnya yang besar dibandingkan dengan n i t r o
gen atau oksigen0
Meskipun demikian pongamatan-pengamatan i t u dapat diperoleh
sekedar dasar kwant i t a t i f dengan molihat lebar da r i "ruang gelap
Croakes " yang tergantung pada j a l an bebas r a t a - r a t a , dengan demikian
juga tergantung pada tokanan. Sudah ten tu pengulcuran dengan a l a t i n i
tak begi tu t e l i t i .
Ad 2, Mc Leod Gauge
Alat i n i psrtaina k a l i diuraikan oleh H.Hc Leod dan t e r d i r i
d a r i suatu volume gas V pada tekanan P yang alcan diukur. Gas i n i d i -
mampatkan sampai -volume V dan tekanan p. Skhema a l a t i n i s e p e r t i t e r -
t e r a pada gambar bsrilcut : Berdasarkan hukum Boyle - Gay Lussac dida-
patkan hubungan-hubungan scbagai berikxit :
P ,V p.y
•b" " T"
Untuk t = T • pv = FV
76 era
To Fore-pump
'U * I
K?
i To Az-r
10
Gambar 4-
We ieod Gauge
- B dan D adalah pipa kapilair dan kedua pipa ini 3ejajar dengan c.
Misal penampang kapilair = a dan volume tabung A dan kapilair B = V.
- Air raksa dari reservoir dinaikkan dengan membuka kran yang berhu-
bungan dengan udara luar. .• Udara dengan volume V ditekan sampai ah
dimana h = beda tinggi air raksa di kedua kapilair.
pv = aluh
p = tekanan gas yang d&naksud
h dalam mm Hg.
Didapat hubungan ..'..'•''
p v
11
Dengan demikiar. iekanar. dapat diukur dalan run Hg pada ska la kuadra t i s ,
karena a daii V konstrai. Bila V kira-lcL-a 300 oc dan diameter da r i -ca
bling kapilair- 1 mm. naka telcanan 10""-' mm Hg sampai 10" mm Hg dapat
ditunjukkan. Untuk vakum yang l eb ih baik d s r i 10 mm Hg, a i r rales a
mengisi pipa kap i l a i r B selur-ihnya.
Vc Leod i n i sangat penting dalam pengukuran vakum dan semua
gauge l a i n d i t e r a dengan a l a t i n i . Disamping keun-bungannya bahwa i a
dapat mengukur vakun secara mutlak ada kerugiannya ya i t u pengukuran-
nya menjadi tak t e l i t i untuk gas-gas dan uap-uap yang mudah mengembun
misaliiya carbondioxida, ammonia, sulfur dioxide dan hampir seimia h i -
drokarbon,
Kerugian l a i n yalah bahva pipa-pipa penghiibungnya dengan
sistenij panjang dan sempit, merupakan tahanan pada a l i r an gas dengan
tekanan rendaii. Biasanya diber ikan vaktu I d r a - k i r a 1 menit sesudah
membuka kran penghubung Me Leod. dengan sistem yang akan diukur agar
supaya tckanan gauge dengan sistem sarna.
Ad 4 ' Philips Ignisation Manometer (Penning)
Dengan a l a t i n i pengukuran vakum dapat dilakukan secara l e -
bili t e l i t i , Dalam talmn 1937 Penning menguraikan tentang pengukuran
valcum yang berdas arkan Cold discharge dalam medan magnet. Penning
Gauge yang diproduksi oleh Philips t e r d i r i da r i dua lempeng k e c i l be r -
bentuk persegi panjang (kebanyalcan bujur sangkar), sebagai katoda. Di-
antaranya dipasangkan bujur sangkar yang lebih besar yang merupakan
sebuah loop.
Penampang d a r i a l a t i n i t e r t e r a pada gambar sebagai ber iku t :
12
-V
C R +V
H 4R
Penaiapang kato&e &
anode Gambar 5. Penning Gauge
R
U & S =
katode yang berupa lernpeng biasanya dari Zir-
coneum atau thoriuin
anode yang berupa loop
kutup-kutup magnit.
Ketelitian pemakaian alat ini, berhubungan dengan lintasan
electron dari katoda ke anoda yang tidak merupakan garis lurus, mela-
inkan berbentuk spiral. Idntasan ini dapat menjadi beberapa watus kali
panjang lintasan langsung, karena pada tabung dipasang medan magnit.
Dengan lintasan yang lebih panjang ini, kemungkinan electron menumbuk
molekul-molekul gas residu menjadi lebih besar. Terciptanya gauge ini
disebabkan karena kesukaran pemakaian katoda panas pada ionization
gauge, Dalam gauge ini electron-electron dikeluarkan dari katoda di-
ngin. Tegangan yang digunakan kira-kira 2000 -volt DC dan medan magrdt-
nya 400 orsted. Gauge ini selalu ditera lagi untuk setiap gas yang di-
13
gunakan.
Sedikrt teori tentang gerakan electron-electron adalah seba-
gai berikut :
Bila : e = muatan electron dalam emy
Ei = mass a electron dalam gram
v = potensial antara katoda dan anoda dalam enu •
1 2 lenaga kinetis dari gerak electron ±n± = — m v
lenaga ini didapatkan dari tenaga potensial ev
1 2 Jadi -r- m v = e v
Gaya yang dihas i lkan oleh medan inagnit F = H e v.
Adanya komponen gaya d a r i medan magnit yang tegak lurus pada medan
l i s t r i k (di s i n i katoda-katodanya dibuat lebih. k e c i l d a r i luasan anoda
yang berbentuk c inc in ) , menyebabkan l i n t a s a n e lec t ron berbentuk sp i r a l .
J a r i - j a r i da r i gerak e lec t ron i n i didapat da r i
2 w m v TT m v £ = = H ev ,. r = TT~~" r H e
Sela in h a l i n i menyebabkan arus i o n i s a s i l e b i h besar d a r i pada kalau
kalau ion-ion bergerak lurus da r i katoda ke anoda, juga mereka meng-
adakan o s s i l a s i d i s ek i t a r c incin sebelum ditangkap oleh c incin t e r s e -
bu t . Dari arus i o n i s a s i i n i k i t a dapat mengetahui tekanan gas d i dalam
bejana. Peneraan a l a t i n i dengan Ma Leod Gauge.
14
M 5. Ionization Gauge
Untuk mengukur vakum di bawah 10" mm Hg instrumen yang se-
ring dipakai yang sesuai untulc pongukuran tekanan di bawah. KJ* -
ram Hg adalah ionization gaugs.Ala-t ini terdiri dari sebuah. ta
bung, yang mempunyai kav/at yang dipanasi sebagai katoda. Katoda
ini dikelilingi oleh gride yang diberi togangan positip kemudian
dikelilingi oleh plate. Seluruh sistem dimasukkan dalam tabung
gelas dan disambung dengan bejana -vakum hingga gauge punya seba
gai bagian dari bejana itu. Electron-electron yang diemisHcan
dari pusat tabung yaitu katoda borgerak menuju ke electroda yang
bertegangan positip dengan kecepatan yang besar. Dalam perjalan-
an ini beberapa electron tersebut bertumbukan dengan molekul gas
residu yang akan diukur tekanannya.
•15
Elec t ron-e lec t ron d e r i aolekiil-molelcul t e r seba t akan neninggalkan
molekul-roolekulnya dan terbentuk ion- ion .posi t ip . Ion- ion pos i t i p i r d
bergerak menuju Ice kolector yang d i b s r i tegangan negat ip dan besarnya
arus yang ditimbuHcan diukur dengen galvanometer yang peka. Jumlah. ion
yang dihasi lkan i n i tergantang pada r a p a t gas (jumlah molokul per cm )
dan dengan demikian arus kolektor i n i menunjukkan tekanan gas. Dalam
p r i o s i p a l a t i n i t e r d i r i da r i sebuah tabung t r ioda .
IV. EERANI METER
The.ori
TJirtuk mengukur vakum sefcLiar 10 ^ Tor r dipakai meter F i ran i .
B i la jarak bebos raolekulnnolekul gas adalah l eb ih besar- atan sama d e
ngan -ukuran ruang vakum, maka pemindahan panas d a r i permukaan panas
ke permukaan dingin, tergan-faung pada tekanan. DL dalam p i r a n i meter
t e rdapa t suata kawat yang tahanan l i s t r i k n y a sanga-t berubah terhadap
suhu. Apabila melalui kawat i n i d i a l i rkan sua ta arus , maka suhu kawat
akan naik sampai stiatu yang tergantung pada hilangnya panas. Hilangnya
panas i n i dan j ad i juga suhu kawat adalah rangsi da r i pada tekanan.
Lebih. Ian ju t besarnya tahanan i t a tergantung pada suhu, sehingga t e -
Icanan dapatlah ditentukan dengan mengukur tahanan kawat. Kawat ukur
i-fcu dipasang dalam jembatan Wheatstone, d i mana cabang-cabang lainnya
t e r d i r i a tas dua tahan t e t a p t e r t en tu dan suata tahanan var iab le .
(Gambar 1) Tahanan va r iab le i t u dipakai untuk mengenolkan a l a t ukur
tekanan i t u pada tekanan yang sangat rendah. fbmbacaan d a r i pada meter
dalam jembatan i t a merupakan ukuran bagi tekanan. Hxani meter dapat
dipergunakan dalarn selang tekanan 1 - 10**̂ Ton. Di a tas 1 Torr han ta r -
an panas gas i t a boleh dikatakan t idak l a g i berubah dengan tekanan dan
d i bav/ah 10~^ Torr hilangnya panas dalam kawat terutama disebabkan
oleh. pancaran. Kebanyalcan kawat te rbuat d a r i pada wolfram atau platdna
dan tebalnya beberapa per - ra tus mm. Dalam a l a t k i t a nantd kawat yang
dipakai da r i pada n ike l i n yang diameternya 0,1 mm, panjangnya 5 cm,
sedang arus l i s t r i k maksimal t e r l e t a k 150 mA.
Suata perubahan d a r i pada suhu sekeli l ingnya, akan juga mem-
berikan pembacaan yang l a i n pada a l a t ukur tekanan i t u . Maka karenanya
16
17
sa l ab sa-bu. d a r i pada Icetiga tahanan-tahanan d i dalam Jembatan Tfoeat-
stone d i g a n t i deiigan suatu kavat yang saaa s e p e r t i kawat pengukur akan
t e t a p i tersimpan d i dalam taburig kaca s e r t a dipasang dalam s a t a ±udung
bersama dengan tabung -ukur. (Garabar 2 ) . Maka perubahan s-uhu sekitarnya
rJcan memberikan perubahan yang sama terhadap kedua kawat-kayat t e r s e -
ba t .
19Q j g ^
7,50
T 20,20
6v
7,5fi
Gambar 7. lfc,2fl
S-umbangan r a d i a s i k i r i dan kanan sama. Kcxiveksi lewat tenaga Jane t i s
molekul gas- panas disampaikan ke d i a l i ng . B e r a r t i kav/at p i j a r menjadi
s e d i k i t kurang panas (perandaian heat input pada kawat t e t a p ) . Subu
kava t turun -> talianan kavjat berkurang -*- jembatan t idak seimbang. De-
f l e k s i merupskan ukuran bagi tekanan gas.
18
Gambar 8. P i rani gauge head
Bila d i l i h a t kauat cepanjang 1 dan berdiame-ter 2 r , maka
BT = p ~ ~ 2 ( T 0 >
R = P — V { 1 + « (T - T0) } 1 ir r
dimana p = tahanan jenis
a = temperatur coef is ien r e s i s t a n
Luas permukaan kawat = 1 2y r 2
Power dissipation s i f t dalam kawat sepanjang 1
Pouer dissipation persatuan luas
19
1 2 i r r
- l 2 p 1 T <1 + a ^ i - T o H
I 2
2 . E r 3 { 1 + a (^ - TQ) }
Bi la persamaan d i atas = konstanta
Maka cfl̂ - u l j + kP (T., - TQ) = konstanta
c = konstanta r a d i a s i
T- = tempera-bur kawat
T0 = temperatur dinding kaca
k = konsxanta
P = tekanan gas
Jadi —— konstanta = 0
dT
0 = 4 rt\ + k ff (T-, - V + kp
0 = 4 aT̂ (T1 - I0) + k g (T1 - TQ)2 + kP (T1 - TQ) dP 7 4- 0 ^ ( T - j - "2Q) dT
k ( I n - TQ)'
T - T cLT _ •• k , X 1 ^Q N
dP " • 4 l „3 ;
• -M
T - T r 1 • 0
T1
Dari persamaan i n i dapat d i l l h a t bahwa temperatur merupakan f^ungsi da
r i pada tekanan demikian juga tahanan fungsi tekanan.
20
gERCOBAAK :
Alat—ala-b yang dipakai :
1„ Pompa Notary
2 . Tahanan \l+,2 $2; 20,2 fl
I r impot
Tahung tahanan n ike l i n 2 tjuah. (7, 5fi )
3 . Power» suppZ^ + 12 v o l t
Pouer supply + 6 v o l t
4 . Meter K r a n i Balzers
S% Meter Micro -Amper.
Ta"bung tahanan n ike l i n yang s a t a se te lah divakumkan d i t a tup .
Sedongkan satunya l a g i raasili dihubungan dongan ruang (sistern) vakum.
Tang i n ! mengHai-ia perubahan tekanan sesua i dengan kehendak IdLta ( d i -
a tur dengan p e n t i l ) .
Berikat i n i data h a s i l percobaan yang diperoleh :
K r a n i (10""-' Torr)
d i bav/ah 0 . . .
0 . . .
1 . . .
2 . . .
5
6
7
8
9
10
15
20
25
30
35
40
45
50
75
100
125
150
175
Meter IdLta (mV)
0
. . 12
. . 13
. . 14
. . 16
- . 17
. . 19,5
. . 20
. . 21
. . 22
. . 23
. . 24
. . 30
. . 38
. . 41
. . 50
. . 55
• • 59
. . 65
- . 7 0
. . 80
. . 110
. . 125
- . 1 5 0
, . . 160
22
Firani (10--3 Torr) Meter k i t e 9mV)
d i bawah 200 175
250 200
300 225
400 250
500 , 270
700 280
1000 300
1500 315
2000 320
atmosfer 350
Hasi l yang diperoleh belum merupakan h a s i l yang sebenarnya
disebabkan karena ja rak Meter Pirani BaHzers terhadap tabung n ike l in
panjang dan berbelok-belok.
Has i l yang sebenarnya alcan saya laporlcan kemudian.
23
Gambar 9
Rangkain Meter Vakum
R f r 8 f i
R 100K + 12V
0 a 110
2oon V :
12V
20
50UA
* - 12V
J3 o-
220 5 O — 3
0
r-Kl-
lCOOyF/ 35V u i
10
2N3055
i 1.5K BCJIOT-J-^
yF 25V
Sfcl 2K"
lOOyF i / 2 5 V ^ 10K
V
100 25V1
LF
Gambar 10
Suniber Daya D.C. ± 12V
i, 421c
lOCOyF/ ^ i qir ]35V f 7
0 + 12 V
10<DyF 25V
jlOK
- o - 12V 2SB33T
6-
110
o 220
a-
2H3055 + 12V
AC i&F"
15V
'1,5K
7$ 1 10K M
kivv/ 25V
.,2K
-oO
'Gambar 1 1 . Sumber Daya D.C. 12V
24
u o
CO t
I
J 6
0°
1 o o
•>3- 6
u u o
E-l
CO I o H
Q o a
rv.
vn
-3-
V * vJ- CV PO ^ rf
& co S O O O O 3 O O O o O O O
• -O-Xsy 3 g i v O J w O n o vfl ^ O » CvjCVc^ />J — — — -» ^ " CV
g
DAFT.AR RJSTiKA
1. Ter jemalian ciari buka Inleiding tot de vaavam techniek.
2. "Kenungkinan Pemakaian Tdbung Trioda Biasa Sebagai Ionization Gauge"
Skr ips i Desryani Danusaputra No. Mhs. 922/PA.
25