Upload
sani-zakia-alawiyah
View
111
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
polifarmasi
Citation preview
LAYANAN KEFARMASIANPOLYPHARMACY IN ELDERLY
ANGGOTA KELOMPOKSANI ZAKKIA A (G1F010009)ANISA DEWI R (G1F010037)MUHAMMAD SYAIFUL H (G1F010065)
PENDAHULUAN
POLIFARMASI
ELDERLY↑ Bad outcome
(MORBIDITAS DAN MORTILITAS)
↑ interaksi obat-obat, duplikasi terapi, ketidakpatuhan, dan efek samping
DEFINISI
Penggunaan beberapa obat-obatan (5 obat atau lebih) oleh pasien yang sama dan / atau pemberian obat di luar indikasi klinis, dan juga penggunaan obat yang tidak perlu (Terrie YC., 2004 ; Hajjar et al., 2007).
KARAKTERISTIK PASIEN LANJUT USIA
• Pasien menderita lebih dari satu penyakit, yang memerlukan banyak jenis pengobatan.
• Perubahan fungsi fisiologis tubuh yang dapat menyebabkan perubahan proses farmakodinamik dan farmakokinetik obat
SUMBER-SUMBER YANG MENUNJUKKAN ADANYA POLIFARMASI
Secara klinis, kriteria untuk mengidentifikasi polifarmasi meliputi (Terrie, 2004):
• Menggunakan obat-obatan tanpa indikasi yang jelas• Penggunaan bersamaan obat-obatan yang
berinteraksi• Penggunaan obat dengan dosis yang tidak tepat• Penggunaan obat-obatan lain untuk mengatasi efek
samping obat.
PevalensiPasien lansia atau pasien rawat inap
dengan usia > 65 tahun• Orang yang berusia lanjut memiliki
beberapa kondisi medis, seperti hipertensi, arthritis, penyakit jantung, kanker, dan diabetes mellitus yang memerlukan beberapa obat dalam pengobatannya. Sehingga polifarmasi meningkat pada pasien lansia.
• Studi oleh Lipton et al. dari 236 pasien rawat inap berusia > 65 tahun ditemukan bahwa hampir 60% dari pasien menerima obat yang suboptimal atau kurang indikasi.
• Schmader et al melaporkan bahwa 55% dari 208 pasien usia lanjut mengkonsumsi obat tanpa indikasi, sepertiga dari pasien menerima obat yang tidak efektif, dan 16% mendapat terpai ganda dalam pengobatannya.
Faktor ResikoFaktor resiko polifarmasi
diklasifikasikan kedalam 3 kelompok:
• Demografi (meningkatnya usia, ras putih, dan pendidikan)
• Status kesehatan (kesehatan yang buruk, depresi, hipertensi, anemia, asma, angina, diverticulosis, osteosrtritis, gout, diabetes melitus, dan menggunakan 9 pengobatan)
• Acces to health care characteristics (jumlah kunjungan, tambahan asuransi, dan multiple provers)
• Orang lanjut usia dengan comorbities yang memerlukan beberapa pengobatan berbeda dan peningkatan ketersediaan obat baru.
• pasien self-medication dengan OTC dan obat herbal tanpa mengetahui efek yang diakibatkan dan interaksi
• resep yang mengalir, yang terjadi ketika pasien minum obat dan menunjukkan efek samping yang disalahartikan oleh praktisi kesehatan sebagai gejala penyakit dan membutuhkan obat tambahan
• pasien melihat beberapa dokter dan mengisi resep di berbagai apotek, tapi ada kegagalan untuk menyimpan semua informasi dari masing-masing pihak.
• komunikasi dan koordinasi yang tidak efektif antara praktisi kesehatan
Akibat Polifarmasi
↑ The Risk Of Geriatric Syndromes
↓ Patient's Adherence To His Or Her Medication Regimen
↑ Adverse Drug Reaction (ADR)
↑ Risk Of Receiving An Inappropriate Medication
↑ Morbidity/ Mortality
Elderly patient’s adherence
• Polifarmasi membuat regimen pengobatan menjadi kompleks•Pada studi ini diketaui polifarmasi dapat menyebabkan ketidakpatuhan pasien elderly, dengan prevalensi 50%.
↑ Risk of receiving an inappropriate medication
Elderly patients menderita lebih dari satu penyakit
↑ bad outcome
↑ pengobatan yang tidak tepat
↑ resiko peresepan yang tidak tepat
Multiple medication
↑ Adverse drug reaction (ADR)
Elderly patients menderita lebih dari satu penyakit
↑ Adverse drug reaction (ADR)
↑ drug interaction
Mengkonsumsi banyak obat
Elderly patients
Perubahan FK/FD obat
Perubahan fungsi fisiologis tubuh
ADR : Reaksi yang berbahaya dan tidak diinginkan yang terjadi pada dosis lazim untuk profilaksis, diagnosis, atau terapi.
↑ The risk of geriatric syndromes
Polifarmasi
Increased risk of adverse drug
outcomes
geriatric syndromes
↑ Morbidity/ Mortality
Polifarmasi Drug interaction
penurunan kemampuan aktivitas fisik sehari-hari (fartor
morbiditas)
kematian
ROLE OF PHARMACIST
Apoteker berperan dalam skrining resep dokter yang meliputi kelengkapan resep, keabsahan resep, dan
tinjauan kerasionalan obat.
Tinjauan kerasionalan obat meliputi pemeriksaan dosis, frekuensi pemberian, adanya medikasi rangkap, interaksi obat, karakteristik penderita atau kondisi penyakit yang
menyebabkan pasien menjadi kontraindikasi dengan obat yang diberikan (WHO, 1987)
Skrining kerasionalan obat dalam resep baik
Bekerja sama dengan dokter penulis resep
↓ Risk of polypharmacy