24
DAFTAR ISI I. TUJUAN...........................................2 II. PENDAHULUAN.....................................2 III. ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN...................4 IV. GAMBAR RANGKAIAN...................................5 V. LANGKAH KERJA...................................5 VI. HASIL PENGUKURAN...................................6 VII. ANALISA, PERHITUNGAN & PEMBAHASAN..................9 VIII...........................................KESIMPULAN 15 IX. REFERENSI......................................... 16

Laporan Transmisi - Acces Point

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan praktikum transmisi semester 4

Citation preview

DAFTAR ISII. TUJUAN2II. PENDAHULUAN2III.ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN4IV.GAMBAR RANGKAIAN5V. LANGKAH KERJA5VI.HASIL PENGUKURAN6VII.ANALISA, PERHITUNGAN & PEMBAHASAN9VIII.KESIMPULAN15IX.REFERENSI16

ACCESS POINT

TUJUAN

1. Memahami dalam penyetingan konfigurasi Access Point

2. Memahami penyetingan komputer/laptop client

3. Dapat melakukan sharing data antar komputer/laptop client.

PENDAHULUAN

Wi-Fi berasal dari kata Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu komplotan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinkan seseorang dengan komputer dengan menggunakan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.

Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:

802.11a

802.11b

802.11g

802.11n

Spesifikasi b merupakan produk pertamaWi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah

satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

Spesifikasi Wi-Fi

Spesifikasi

Kecepatan

Frekuensi Band

Cocok dengan

802.11b

11 Mb/s

-2,4 GHz

b

802.11a

54 Mb/s

-5 GHz

a

802.11g

54 Mb/s

-2,4 GHz

b,g

802.11n

100 Mb/s

-2,4 GHz

b,g,n

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di AS). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.

Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:

Channel 1 - 2,412 MHz;

Channel 2 2,417 MHz;

Channel 3 2,422 MHz;

Channel 4 2,427 MHz;

Channel 5 2,432 MHz;

Channel 6 2,437 MHz;

Channel 7 2,442 MHz;

Channel 8 2,447 MHz;

Channel 9 2,452 MHz;

Channel 10 2,457 MHz;

Channel 11 2,462 MHz;

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi

komunikasi dan informasi yang berkeja pada jaringan dan perangkat WLAN (Wireless Local Area Network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada Perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan. Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat da dikembangkan oleh sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenernya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).

Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientic, Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja disekitar pita frekuensi 5 GHz.

Tingginya animo masyarakat khususnya di kalangan komunitas internet menggunakan teknologi Wi-Fi, dikarenakan paling tidak dua factor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area tidak dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.

Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di internet, cukup dengan membawa PDA (Pocket Digital Assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.

ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN

NO

ALAT DAN BAHAN

JUMLAH

1.

Access Point

1

2.

Laptop

2

3.

Spektrum

1

4.

Antena Kaleng

1

GAMBAR RANGKAIAN

LANGKAH KERJA

1. Mensejajarkan antena pada spektrum terhapat access point yang ingin digunakan.

2. Karena munggunakan channel 4 mensetting frekuensi spektrum sebesar 2,427 GHz, atur bw seideal mungkin agar mendapatkan gambar gelombang yang baik.

3. Memilih mark untuk menandai tengah gelombang lalu pilih bentuk segitiga atau lainnya, sehingga kita bisa melihat tengah dari gelombang tersebut.

4. Gunakan laptop untuk dapat mengukur Signal, SNR, Noise dan lain-lain pada jarak yaitu dimulai dari 1m, 2m, 3m, 4m, 5m, 10m, 15m, 20m, 25m, 30m, dan 35m.

5. Untuk jarak 1m, 2m, 3m, 4m, 5m, dan 10m pengukuran Signal, SNR, dan Noise diukur setiap sudut 10 sekali hingga 360 .

6. Dengan menggunakan aplikasi lihat (SNR, Signal, dan lain-lain) catat hasil tersebut pada Tabel 1.

7. Lakukan pembuktian korelasi antara SNR, Signal, dan Noise yang dihasilkan di Tabel 1.

HASIL PENGUKURAN

Tabel 1. (Speed = 54 Mbps; Signal+ = -48 dBm: SNR+ =52 dBm; Noise= -100 dB)

1 Meter

2 Meter

3 Meter

Derajat

SNR (dBm)

Signal (dBm)

Derajat

SNR (dBm)

Signal (dBm)

Derajat

SNR (dBm)

Signal (dBm)

0

45

-55

0

42

-58

0

41

-59

10

46

-54

10

45

-55

10

42

-58

20

46

-54

20

45

-55

20

42

-58

30

46

-54

30

43

-57

30

39

-61

40

46

-54

40

41

-59

40

39

-61

50

45

-55

50

37

-63

50

39

-61

60

43

-57

60

37

-63

60

33

-67

70

43

-57

70

36

-64

70

34

-66

80

42

-58

80

34

-66

80

34

-66

90

36

-64

90

28

-72

90

30

-70

100

34

-66

100

31

-69

100

30

-70

110

34

-66

110

30

-70

110

33

-67

120

33

-67

120

30

-70

120

34

-66

130

33

-67

130

30

-70

130

31

-69

140

34

-66

140

30

-70

140

33

-67

150

37

-63

150

33

-67

150

34

-66

160

39

-61

160

34

-66

160

34

-66

170

40

-60

170

34

-66

170

34

-66

180

40

-60

180

34

-66

180

31

-69

190

40

-60

190

33

-67

190

30

-70

200

37

-63

200

33

-67

200

31

-69

210

30

-70

210

30

-70

210

30

-70

220

39

-61

220

33

-67

220

30

-70

230

37

-63

230

28

-62

230

30

-70

240

30

-70

240

31

-69

240

33

-67

250

31

-69

250

28

-72

250

33

-67

260

33

-67

260

29

-71

260

29

-71

270

31

-69

270

30

-20

270

30

-70

280

29

-71

280

28

-72

280

33

-67

290

28

-72

290

31

-69

290

34

-66

300

36

-63

300

30

-70

300

30

-70

310

33

-66

310

34

-64

310

31

-69

320

37

-63

320

31

-69

320

33

-67

330

43

-57

330

34

-66

330

34

-66

340

45

-55

340

36

-64

340

36

-64

350

45

-55

350

36

-64

350

40

-60

360

45

-55

360

42

-58

360

41

-59

*(Speed = 54 Mbps; Signal+ = -55 dBm: SNR+ =45 dBm; Noise= -100 dB)

4 Meter

5 Meter

10 Meter

Derajat

SNR (dBm)

Signal (dBm)

Derajat

SNR (dBm)

Signal (dBm)

Derajat

SNR (dBm)

Signal (dBm)

0

41

-59

0

37

-63

0

37

-63

10

41

-59

10

36

-64

10

34

-66

20

37

-63

20

37

-63

20

34

-66

30

37

-63

30

39

-69

30

31

-69

40

39

-61

40

36

-64

40

30

-70

50

37

-63

50

33

-67

50

30

-70

60

34

-64

60

31

-69

60

29

-71

70

28

-72

70

30

-70

70

28

-72

80

34

-66

80

28

-72

80

28

-72

90

30

-70

90

29

-71

90

28

-71

100

30

-70

100

30

-70

100

29

-71

110

34

-66

110

31

-69

110

30

-70

120

34

-66

120

30

-70

120

30

-70

130

31

-69

130

28

-72

130

28

-71

140

31

-69

140

30

-70

140

29

-71

150

30

-70

150

30

-70

150

28

-72

160

30

-70

160

30

-70

160

28

-72

170

31

-69

170

30

-70

170

28

-72

180

30

-70

180

31

-69

180

28

-72

190

31

-69

190

33

-67

190

28

-72

200

33

-67

200

31

-69

200

27

-73

210

33

-67

210

30

-70

210

28

-72

220

33

-67

220

28

-72

220

28

-72

230

31

-69

230

30

-70

230

28

-72

240

30

-70

240

30

-70

240

28

-72

250

28

-72

250

28

-72

250

27

-73

260

29

-71

260

28

-72

260

27

-73

270

28

-72

270

30

-70

270

29

-71

280

33

-67

280

30

-70

280

29

-71

290

34

-66

290

31

-69

290

29

-71

300

34

-66

300

33

-67

300

30

-70

310

34

-66

310

34

-64

310

33

-67

320

31

-69

320

33

-67

320

34

-66

330

35

-65

330

34

-66

330

36

-64

340

37

-63

340

34

-66

340

37

-63

350

39

-61

350

36

-64

350

37

-63

360

41

-59

360

37

-63

360

37

-63

*Untuk 15m 40m

Meter (m)

SNR (dBm)

Signal (dBm)

15

36

-64

20

37

-63

25

46

-54

30

34

-66

35

30

-70

40

28

-72

ANALISA & PERHITUNGAN

1. ANALISA

Pada percobaan kali ini yaitu Access Point yang merupakan jaringan Nirkabel atau Wi-fi yang terkoneksi dengan laptop/ client yang disejajarkan dengan antenna kaleng pada spectrum terhadap access point yang digunakan dengan mensetting spectrum frekuensi sebesar 2,427 GHz pada channel 5. Dengan menggunakkan aplikasi Net Stumbler yang terdapat pada laptop/client maka kita dapat mengetahui nilai dari kecepatan transfer data, SNR, SNR+, Signal, Signal+, Noise, dan lain-lain.

Kemudian dengan menggunakan media laptop untuk dapat mengukur kecepatan, loss, SNR, Sinyal dan Noise dan lain-lain pada jarak yaitu dimulai dari 1 meter, 2 meter, 3 meter, 4 meter, 5 meter, 10 meter, 15 meter, 20 meter, 25 meter, 30 meter, 35 meter, dan 40 meter dengan mengubah-ubah arah sudut pola radiasi pada antenna kaleng dari 0 sampai dengan 360 dengan kelipatan 10, sehingga didapatkan hasil pengukuran seperti pada Tabel 1.

Signal WIFI dapat diarahkan ke segala arah seperti antena Omnidirectional. Ketika antena wifi dirubah dengan reflektor seperti ditaruh plat aluminium pada belakang antena, praktis bagian belakang akan menurunkan kekuatan signal WIFI. Sedangkan arah yang diarahkan oleh reflektor akan semakin besar. Jarak signal WIFI ke satu arah akan lebih jauh diterima oleh perangkat lain. Maka nilai Signal yang kuat dan tinggi gainya adalah pada saat sudut 0, 180, dan 360. Dengan memperhatikan faktor-faktor lainnya seperti pensejajaran antenna dengan laptop/ clientnya sehingga akan mendapatkan hasil yang akurat dan stabil.

Signal WiFi mengunakan frekuensi 2,4 Ghz, antena WiFi umumnya berukuran kecil dengan jarak jangkauan pendek. Sehingga idealnya semakin jauh jarak antenna dengan laptop/ clientnya, maka Signal Wi-fi akan semakin rendah dan begitupula sebaliknya, apabila semakin dekat maka akan semakin kuat pula Signal yang didapat.

Maka dari analisa tersebut akan mendapatkan hasil-hasil yang tertera dan sesuai pada Tabel 1 dan Gambar 1.

Jarak (m)

1

2

3

4

5

10

15

20

25

30

35

40

Sinyal

(dBm)

-55

-58

-59

-59

-63

-63

-64

-63

-54

-66

-70

-72

Tabel 1. Hasil Sinyal level pada 0

(Jarak (m))

Gambar 1. Grafik hasil Sinyal level

(Jarak (m))

Gambar 2. Grafik SNR yang dihasilkan dari Sinyal level

Jadi, perbandingan antara hasil pengukuran dengan analisa yang didapatkan sesuai dan cocok. Akan tetapi ada salah satu signal anomaly yang berbeda sendiri yaitu pada jarak 25 meter yang tidak sesuai dengan analisa yang seharusnya karena jarak jauh tetapi sinyalnya kuat, mungkin ini dipengaruhi oleh adanya obstacle (halangan) yang bersifat konduktor yang dapat mempengaruhi kekuatan dari signal tersebut.

2. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

Kehandalan (performance) WiFi dapat ditentukan oleh beberapa parameter, yaitu kuat sinyal (signal strength), Signal to Noise Ratio (SNR), Clien Connection Quality (CCQ), Data Rate, Bandwidth, Throughput dan Packet Lost. Berikut penjelasan masing-masing parameter.

Kualitas sinyal menentukan handal tidak nya suatu WiFi. Semakin kuat sinyal maka semakin baik dan handal konektivitas nya. Sinyal pada WiFi ditunjukan dengan besaran dBm yaitu satuan level daya dengan referensi daya 1 mW = 10-3 Watt.

Rentang kuat sinyal pada WiFi yaitu antara -10 dBm sampai kurang lebih -99 dBm dimana semakin nilai nya mendekati positif maka semakin besar kuat sinyal nya. Kuat sinyal dapat dikategorikan berdasarkan kualitas nya sebagai berikut :

a. Excellent (green): -57 to -10 dBm (75 - 100%)

b. Good (green): -75 to -58 dBm (40 - 74%)

c. Fair (yellow): -85 to -76 dBm (20 - 39%)

d. Poor (red): -95 to -86 dBm (0 - 19%)

Sebuah sambungan nirkabel yang menggunakan frekuensi tertentu akan menerima apa pun yang ditransmisikan, ditambah lagi kebisingan (gangguan) di sekitar perangkat. Jika kekuatan transmisi secara signifikan lebih kuat dari kebisingan, maka perangkat dapat efektif mengabaikan kebisingan. Jika sinyal yang diterima sebanding dengan kebisingan lingkungan sekitar, maka perangkat nirkabel tidak akan mampu membedakan sinyal dari perangkat lawan dengan kebisingan. Hal ini akan menyebabkan komunikasi nirkabel dan data tidak berjalan dengan baik.

Signal to Noise Ratio (SNR) adalah rasio perbandingan antara sinyal yang diterima dengan gangguan (derau) sekitar dengan satuan desibel (dB). Atau bisanya sering dikenal dengan SNR margin.

Serangkaian tes dilakukan untuk menentukan dampak dari nilai SNR pada performa nirkabel dan juga berpengaruh pada kestabilan sambungan (link) terhadap beban sambungan. Kualitas dari SNR dibagi kedalam beberapa kategori, sebagai berikut :

a. > 40dB SNR = Excellent signal (5 bars), Cepat terkoneksi, troughput maksimal dan stabil.

b. 25dB - 40dB SNR = Very good signal (3 - 4 bars), Terkoneksi baik, throughput maksimal.

c. 15dB - 25dB SNR = Low signal (2 bars), Terkoneksi baik, throughput tidak maksimal.

d. 10dB - 15dB SNR = very low signal (1 bar), koneksi tidak terlalu stabil, throughput rendah.

e. 5dB - 10dB SNR = no signal, koneksi sangat tidak stabil, throughput sangat rendah.

Sebagai contoh adalah berikut

(Tabel 1.( 1 Meter & 0 ))

SNR (pada transmisi kabel)tidak sama dengan SNRM (SNR Margin), namun keduanya saling berkaitan erat satu sama lainnya. Satuan ukuran SNR dan SNRM adalah decibel (dB) berbentuk logaritmik.

Meskipun dituliskan dengan cara atau nama yang berbeda-beda (SNR, SNR Margin, Noise Margin, Margin, Receive Margin, dsb) namun pada tiap merk dan model modem/routerADSL, yang dilaporkan oleh alat itu sebenarnya adalah nilaiSNRM, bukan nilaiSNR(kecuali kalau disebutkan demikian secara spesifik pada manual peralatan). Signal level selalu ditulis pada satuan dbm dan mengandung nilai min. Serta noise level adalah noise floor yang sudah ditetapkan pada suatu macam merek modem. Biasanya di-setting pada -100 dbm.

Sehingga nilai SNRM bisa dituliskan dengan sebagai berikut

SNR = Signal level (dbm) Noise level (dbm)

= -55 (-100)

= +45 dB

Pada jarak pertama, hasil SNR melebihi 40 dB yang berarti mempunyai excellent signal. Selanjutnya, salah satu parameter terpenting dalam access point adalah EIRP (Effective Isotropic Radiated Power) dan Free Space Path Loss.

Beberapa value untuk mencari EIRP

1. Transmit Power (dBm)

2. Cable Loss (dB)

3. Antenna Gain (dBi)

Pengukuran daya sinyal dari ratio tersebut sering kali dianggap standarisasi value. dB dianggap satuan yang merepresentasikan combined value. Contohnya

dBm dB value di-compare ke 1 mW.

dBw dB value di-compare ke 1 W.

Dengan begitu bisa menghitung daya dalam dB dengan rumus

P (dB) =

PSinyal level ( jarak 1 meter) = - 55 dBm = - 85 dBw = 3.162x10-9 watt = 3.16 nW

PNoise level (jarak 1 meter) = -100 dBm = -130 dBw = 0.1 pW

Effective Isotropic Radiated Power (EIRP) dalam dBm = daya di input antenna [dBm] + penguatan antenna [dBi]

Effective Isotropic Radiated Power(EIRP) biasanya kita gunakan membatasiEIRPsekitar 36 dBm.

KESIMPULAN

Pada percobaan kali ini kita dapat mengyimpulkan bahwa :

Semakin jauh jarak antenna dengan laptop/ clientnya, maka Sinyal level pada modem akan semakin rendah dan begitupula sebaliknya, apabila semakin dekat maka akan semakin kuat pula sinyal yang didapat. Sehingga nilai SNR mengikuti besaran nilai sinyal.

Frekuensi modem mengunakan frekuensi tinggi di 2.4Ghz. Sangat rentan terhadap halangan, sehingga sinyal akan memantul.

Penempatan antena modem harus berada di tempat terbuka. Tidak di pojok ruangan yang terhalang tembok.

Jenis antena kaleng tegak berbentuk tiang harus berdiri mengarah vertikal dan sejajar dengan laptop/ client agar semua area horizontal dari titik antena akan mendapatkan signal.

Antena sebaiknya di tempat lebih luas, berada ditengah, atau tidak terhalang akan meningkatkan kekuatan sinyal WiFi.

Sinyal modem yang diterima perangkat dapat berubah sesuai kecepatan. Contoh jarak 1 meter akan mendapatkan kecepatan lebih tinggi, semakin jauh jaraknya maka sinyal yang dikirim antara kedua perangkat akan menurun drastis.

REFERENSI

Premanchandran, Rajesh. 2010. SNR, RSSI, EIRP, and Free Space Loss. Diakses pada tanggal 5 April 2015 https://supportforums.cisco.com/document/49506/snr-rssi-eirp-and-free-space-path-loss

SNR (Signal-to-Noise)

SNR (dB)1.02.03.04.05.010.015.020.025.030.035.040.045.042.041.041.037.037.036.047.046.034.030.028.0

Sinyal Level pada 0

sinyal (dBm)1.02.03.04.05.010.015.020.025.030.035.040.0-55.0-58.0-59.0-59.0-63.0-63.0-64.0-63.0-54.0-66.0-70.0-72.0

15