Upload
rosari-prabawati
View
148
Download
2
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pertanian merupakan salah satu sektor yang penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia.Budidaya tanaman secara hidroponik memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan budidaya secara konvensional, yaitu pertumbuhan tanaman dapat di kontrol.Kailan merupakan salah satu sayuran yang popular di Indonesia. Kailan mempunyai rasa yang khas dan enak. Tanaman ini merupakan sumber makanan yang bergizi dan banyak mengandung vitamin serta mineral. Sistem rakit apung atau Floating Hidroponic System (FHS) memiliki keuntungan yaitu dapat mengontrol asupan nutrisi untuk tanaman dengan menempatkannya pada bak berisi larutan nutrisi.
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI GREEN HOUSE DAN HIDROPONIK
PENANAMAN KAILAN PADA GREEN HOUSE DENGAN
MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG (Floating Raft)
Oleh :
1. Bayu Wicaksana F14110003
2. Stevanus Andika Putra F14110014
3. Bukhari F14110024
4. Jaka Permana N F14110031
5. Reza Fahrizal Fahmi F14110039
6. Mordiati Ugik Farista F14110049
7. Saephul Rohman F14110050
8. Mohammad Zahwan F14110077
9. Yusuf Faizhal F14110085
10. Muhammad Fajar nur Iman F14110087
11. Andrie Priandri F14110090
12. Yaya Hidayat F14110092
13. Muhammad Muzakir F14110110
14. Muhammad Akmal F14110113
15. Muhammad Rizky A F14110123
16. M Hakim Nur Huda F14110132
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertanian merupakan salah satu sektor yang penting bagi kehidupan
masyarakat Indonesia. Sektor ini berperan sebagai penunjang ketersediaan pangan
bagi rakyatnya. Seiring dengan perkembangan teknologi, sektor pertanian juga
ikut mengalami perkembangan. Salah satu perkembangannya adalah
pengembangan pola cocok tanam tanpa media tanah. Pola cocok tanam ini dikenal
dengan nama hidroponik. Hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan
ponos yang berarti daya. Dengan demikian hidroponik dapat diartikan sebagai
proses memberdayakan air. Pola cocok tanam sistem hidroponik merupakan pola
cocok tanam yang memberdayakan air sebagai dasar pembangunan tubuh
tanaman dan berperan dalam proses fisiologi tanaman. Tumbuhan yang biasa
ditanam secara hidroponik adalah sayuran dan buah-buahan yang berumur pendek
seperti caisim, kailan, selada, bayam, tomat, paprika, mentimun, dan lain-lain.
Budidaya tanaman secara hidroponik memiliki beberapa keuntungan
dibandingkan dengan budidaya secara konvensional, yaitu pertumbuhan tanaman
dapat di kontrol, tanaman dapat berproduksi dengan kualitas dan kuantitas yang
tinggi, tanaman jarang terserang hama penyakit karena terlindungi, pemberian air
irigasi dan larutan hara lebih efisien dan efektif, dapat diusahakan terus menerus
tanpa tergantung oleh musim, dan dapat diterapkan pada lahan yang sempit
(Susila, 2013). Kailan merupakan salah satu sayuran yang popular di Indonesia.
Kailan mempunyai rasa yang khas dan enak. Tanaman ini merupakan sumber
makanan yang bergizi dan banyak mengandung vitamin serta mineral. Selain itu
kalian segar mengandung air, protein, lemak, kalsium dan vitamin A. Namun
tanaman ini rentan terhadap penyakit soft rot pada daerah tropis yang disebabkan
oleh Erwinia carotovora dan hama Plutella xylostella (diamond-back moth) serta
kutu daun. Salah satu cara untuk menghadapi kendala budidaya kailan adalah
dengan menggunakan metode hidroponik sistem rakit apung.
Sistem rakit apung atau Floating Hidroponic System (FHS) yaitu budidaya
tanaman dengan cara menempatkan tanaman pada styrofoam yang mengapung di
atas permukaan larutan nutrisi dalam suatu bak, sehingga akar-akar tanaman
terendam dan dapat menyerap nutrisi dan air. Batang tanaman dijepitkan pada
lubang styrofoam yang dipersiapkan lebih dahulu. Karakteristik sistem ini antara
lain adalah terisolasinya lingkungan perakaran, sehingga fluktuasi suhu larutan
nutrisi tergolong rendah. Fluktuasi suhu larutan nutrisi dalam sistem ini
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar, umur tanaman, dan kedalaman
Larutan nutrisi. Larutan nutrisi dapat didaur ulang sesudah dievaluasi kepekatan
larutannya kurang lebih setiap minggu.
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari tatacara budidaya kailan
menggunakan metode hidroponik sistem rakit apung dengan memperhatikan
beberapa parameter pertumbuhan, yaitu jumlah daun, tinggi tanaman, nilai EC,
dan pH pada larutan nutrisi.
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum Teknologi Greenhouse dan Hidroponik dilaksanakan setiap
hari Selasa pukul 07.00 – 10.00 WIB di Laboratorium greenhouse dan hidroponik
Lapang Siswadhi Soepardjo, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pengamatan dilakukan setiap hari
sejak 17 November sampai dengan 6 Desember 2014.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Nutrisi
2. Tangki Nutrisi
3. Bak penampungan
4. Alat ukur Electrical Conductivity (EC) dan PH
5. Penggaris
6. Gelas ukur
7. Ember/Bak distibusi campuran nutrisi dengan air
8. Tabel pengamatan
9. Alat tulis
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Benih kailan
2. Rockwool
3. Air
4. Nutrisi A & B
Metode Praktikum
1. Bawa tanaman yang disemai dan siap pindah tanam ke tempat budidaya
2. Cabut tanaman sampai akar dari baki semai dengan tangan. Akar yang
sangat panjang diusahakanagar tidak ada yang putus
3. Bungkus hipokotil, bagian antara kotil di atas dengan pangkal akar sampai
batang dengan sepotong rockwool yang sudah dibasahi dengan air pada
sistem hidroponik Rakit Apung (floating raft)
4. Buat lubang tanam pada styrofoam untuk sistem hidroponik Rakit Apung
(floating raft)
5. Letakkan tanaman ke dalam lubang tanam pada styrofoam dengan akar
terurai bebas di bawah helaian pada sistem hidroponik Rakit Apung
(floating raft).
6. Setiap media styrofoam disediakan empat sampel tanaman yang sama.
7. Setiap media tanam diberikan perlakuan sama pada nilai PH dan nilai EC
8. PH yang digunakan adalah 7 sedangkan nilai EC yang digunakan berkisar
antara 13.00-15.00
9. Pada tanaman kailan ini dilakukan pendinginan pada pengakaran.
10. Penambahan nutrisi A dan B serta air ke tanaman di atur mulai dari pukul
07.00 – 16.00 apabila kekurangan nutrisi.
11. Selama proses perawatan tanaman dilakukan pengukuran pada tinggi
tanaman, jumlah daun, nilai EC, dan nilai pH.
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Kailan (Brassica alboglabra)
Kailan atau Brassica alboglabra. Bentuknya yang mirip dengan
sawi/caisim atau kembang kol atau biasa disebut dengan sawi cina. Berasal dari
Mediterania Timur dan merupakan bahan makanan utama sejak 4000 tahun lalu.
Meskipun di Indonesia kailan tergolong jenis sayuran baru, dan termasuk sayuran
daun yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Daunnya panjang dan melebar seperti
caisim. Sedangkan warna daun dan batangnya mirip dengan kembang kol. Kailan
merupakan sayuran dataran tinggi yang dapat tumbuh sepanjang tahun, semusim
atau berumur pendek, tumbuh baik pada suhu udara 15-25 0C dan pada ketinggian
300-1900 meter di atas permukaan laut (dpl). Kailan sebaiknya ditanam pada
akhir musim hujan antara bulan Maret sampai bulan April. Pagi atau sore hari
adalah waktu yang tepat untuk penanaman dari bibit ke lapang. Kailan
menghendaki keadaan tanah yang gembur dan subur dengan pH 5,5-6,5. Kailan
mulai dipanen umur 25 hari setelah tanam, tingginya berkisar 35-45 cm
(www.cherryfarms.co.uk/kailan.html.). Adapun pemanenan dilakukan dengan
cara dicabut.
Larutan Hara
Larutan hara untuk sistem hidroponik adalah larutan yang mengandung
ion anorganik terbentuk dari garam terlarut yang merupakan elemen terpenting
bagi pertumbuhan tanaman. Larutan hidroponik standar yang biasa digunakan
adalah larutan AB mix yang terdiri dari stok A (berisi larutan hara A)
mengandung KNO3, Ca(NO3)2, NH4NO3 dan FeEDTA, stok B (berisi larutan
hara stok B) mengandung KNO3, K2SO4, KH2PO4, MgSO4, MnSO4, CuSO4,
ZnEDTA, H3BO3 dan NH4-M0O4 dan asam dengan jumlah 15-20 % dari total
larutan stok A dan B (Resh 2004). Toshiki (2012) mengemukakan bahwa larutan
hara menjadi salah satu faktor yang penting bagi produksi dan kualitas tanaman
secara hidroponik. Tanaman memerlukan sejumlah besar unsur makro (N, P, K,
Ca, Mg, dan S) dan juga memerlukan sejumlah kecil unsur mikro (Cl, Fe, B, Mn,
Zn, Cu, Ni dan Mo). Unsur makro dan mikro tersebut terkandung di dalam larutan
hidroponik standar (AB mix).
Parks dan Murray (2011) menyatakan konsentrasi yang terkandung dalam
larutan hara perlu diperhatikan dengan menggunakan konduktivitas listrik (EC)
yang tepat. Nilai EC yang digunakan pada sayuran daun berkisar 1.5-2.5 mS/cm.
Kelebihan nilai EC menyebabkan toksisitas dan plasmolisis sel-sel tanaman.
Sistem Hidroponik
Hidroponik dapat didefinisikan sebagai sistem budidaya tanaman dengan
menggunakan media selain tanah, tetapi menggunakan media bersifat inert seperti
kerikil, pasir, gambut, vermikulit, rockwoll, perlite, batu apung atau serbuk
gergaji dan ditambahkan larutan hara yang berisi seluruh unsur yang diperlukan
bagi pertumbuhan tanaman (Resh 2004).
Media tanam yang digunakan untuk sistem hidroponik harus terhindar dari
bakteri, racun, jamur, dan virus yang dapat menjadi penyebab patogen tanaman.
Terdapat dua jenis media tanam hidroponik yaitu media tanam bahan organik
terdiri dari: arang sekam, serbuk kayu, gambut, batang pakis, dan sabut kelapa.
Media tanam bahan anorganik terdiri dari: pasir, kerikil, batu apung, pecahan
batu, perlit, dan zeolit. Pemilihan media tanam yang baik sesuai dengan metode
hidroponik yang akan digunakan dapat memberikan pertumbuhan tanaman yang
optimal (Resh 2004).
Fertigasi merupakan sistem irigasi bersamaan dengan pemberian hara yang
umum digunakan pada sistem budidaya secara hidroponik. Aplikasi fertigasi dapat
dilakukan dengan menggunakan pupuk baik dalam bentuk pupuk padat yang
dilarutkan dalam air maupun pupuk cair yang dicampurkandalam air irigasi.Untuk
dapat memenuhi kebutuhan pupuk bagi tanaman perlu diketahui kebutuhan pupuk
optimal tanaman pada setiap tahap pertumbuhan untuk memperoleh kualitas
tanaman yang baik (Hermantoro 2003).
Nitrogen
Sumber nitrogen untuk tanaman adalah gas N2 di udara yang menempati
78% dari kandungan gas atmosfer. Nitrogen dalam bentuk unsur tidak dapat
digunakan oleh tanaman. Nitrogen harus diubah menjadi bentuk nitrat (NO3-) dan
amonium (NH4+) melalui proses-proses tertentu. Pengadaan nitrogen di dalam
tanah terjadi melalui proses mineralisasi N dari bahan organik dan immobilisasi,
fiksasi N dari udara oleh mikroorganisme, melalui hujan dan bentuk-bentuk
presipitasi lain, serta pemupukan.
Ketersediaan nitrogen berarti nitrogen harus berada dalam bentuk siap
diabsorpsi tanaman , selain itu nitrogen berada di sekitar perakaran, dan berada di
lingkungan yang baik bagi proses absorpsi tanaman (Tisdale et al., 1999). Jumlah
nitrogen N (NO3- dan NH4+) dalam larutan tanah dipengaruhi oleh dari sifat
perakaran tanaman, kehilangan N melalui penguapan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses penguapan, selain itu adanya pergerakan vertikal dan
pencucian NO2-, serta ada tidaknya sisa-sisa tanaman yang dapat
mengimobilisasikan nitrogen (Tisdale et al., 1999).
Fosfor
Fosfor merupakan unsur hara kedua yang penting bagi tanaman setelah
nitrogen. Fosfor umunya diserap tanaman sebgai orto-fosfat primer (H2PO4-) atau
bentuk sekunder (HPO42). Fosfor kadarnya di dalam tanaman lebih rendah dari N,
K, dan Ca. Hal ini disebabkan retensi yang tinggi terhadap unsur P di dalam tanah
menyebabkan konsentrasinya di dalam larutan tanah cepat sekali berkurang
(Leiwakabessy et al., 2003). Tanaman memerlukan P pada semua tingkat
pertumbuhan terutama pada awal pertumbuhan dan pembungaan (Rubatzky dan
Yamaguchi, 1999). Apabila terjadi kekurangan P akibat retensi di dalam tanah,
tanaman akan menunjukkan gejala di dalam jaringan yang tua terlebih dahulu
baru diangkut ke bagian-bagian meristem atau jaringan yang lebih muda (Tisdale
et al., 1999). Peranan fosfor (P) menurut Rismunandar (1990) dalam tanaman
digunakan dalam pembentukan protein terutama dalam transfer metabolik ATP,
ADP, fotosintesis dan respirasi, serta termasuk komponen dari fosfolipid, selain
itu, peranan fosfor lainnya dalam pembentukan akar, mempercepat matangnya
buah, dan memperkuat tubuh tanaman.
Kalium
Kalium merupakan unsur hara paling dibutuhkan tanaman setelah nitrogen
dan fosfor. Kalium diabsorpsi oleh tanaman dalam bentuk ion K+, dan
dijumlahkan dalam berbagai kadar di dalam tanah. Bentuk dapat ditukar atau
bentuk tersedia bagi tanaman biasanya dalam bentuk pupuk K yang larut dalam
air, seperti KCl, K2SO4, KNO3, K-Mg-Sulfat dan pupuk-pupuk majemuk.
Kalium yang cukup dalam tanaman menghasilkan bahan terlarut buah tinggi
Rubatzky dan Yamaguchi (1999), sangat berpengaruh besar terhadap proses
fisiologi tanaman (Sutandi dan Leiwakabessy, 2004). Kekurangan K pada
tanaman maka yang akan terjadi adalah terjadi translokasi K dari bagian-bagian
tua ke bagian-bagian yang muda atau dari bagian bawah bergerak ke bagian ujung
tanaman (Tisdale et al., 1999). Unsur kalium memegang peranan relatif banyak
dalam kehidupan tanaman, transportasi unsur hara dari akar ke daun, maupun
dalam proses kerja berbagai enzim pertumbuhan (Masdar, 2003).
Tanah-tanah di daerah tropik basah termasuk Indonesia umumnya
mempunyai kandungan K sangat rendah. Kalium tanah berasal dari dekomposisi
mineral primer, yang ketersediaannya kecil. Berdasarkan ketersediaannya bagi
tanaman K-tanah dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu K tidak dapat
dipertukarkan (non-exchangeable), yaitu K-mineral yang pelepasannya lambat
dan K-difiksasi oleh mineral tipe liat 2 : 1 seperti vermikulit, mineral intergrade,
illit (hidus mika) dan khlorit biasanya lebih aktif dan lebih cepat dilepaskan,
sedangkan K dapat dipertukarkan (exchangeable) yaitu bentuk K tersedia dan
merupakan bentuk yang labil yang cepat tersedia (readily available) serta ada
yang lambat tersedia (relatif tersedia), dan bentuk terakhir yaitu K-larutan,
tanaman menyerap k dalam bentuk larutan.
Faktor-faktor yan mempengaruhi ketersediaan K bagi tanaman antara lain
faktor tanah seperti jenis mineral liat, Kapasitas Tukar Kation (KTK), jumlah
Kdapat dipertukarkan, kapasitas untuk fiksasi K, K-lapisan bawah dan kedalaman
perakaran, kelembaban tanah, aerasi, suhu tanah, reaksi tanah, pengaruh Kalsium
dan Magnesium, pengaruh unsur lain dan pengaruh pengolahan tanah. Sedangkan
faktor tanaman yang mempengaruhi ketersediaan K , antara lain kapasitas tukar
kation akar, sistem perakaran, varietas atau hibrida, populasi tanaman dan jarak
tanam, tingkat produksi, faktor waktu, dan konsumsi mewah atau pengambilan K
melampaui kebutuhan tanpa penambahan produksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
a. Perkembangan Tanaman Pada Minggu ke-1
Tabel 1 pertumbuhan Jumlah Daun
Jumlah daun Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4
2 2 2.5 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4
3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4
4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4
5 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4
6 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
7 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4
8 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4
9 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4
10 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4
11 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4
12 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3
13 2 2.5 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4
14 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
15 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4
16 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4
17 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4
18 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4
19 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
rata2 2.1 2.15 2.15 2.15 2.8 2.75 2.75 3.05 3 3.1 4 3.8
Tabel 2 pH Pada Larutan Nutrisi
PH Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 7.70 7.70 7.76 7.40 6.90 7.73 7.73 7.84 7.76
2 7.74 7.74 7.65 7.37 7.00 7.76 7.73 7.76 7.80
3 7.73 7.75 7.66 7.30 7.10 7.60 7.74 7.74 7.81
4 7.76 7.82 7.64 7.30 7.20 6.98 7.72 7.74 7.79
5 7.74 7.84 7.68 7.30 7.25 7.40 7.73 7.82 7.76
6 7.74 7.75 7.70 7.30 7.28 7.50 7.75 7.857.79 7.79
7 7.72 7.78 7.74 7.29 7.35 7.50 7.60 7.82 7.76
8 7.72 7.79 7.78 7.31 7.36 7.57 7.58 7.87 7.79
9 7.71 7.82 7.77 7.24 7.33 7.51 7.58 7.73 7.72
rata-rata 7.73 7.78 7.71 7.31 7.20 7.51 7.68 7.79 7.78
Table 3 EC
EC Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 1421 1300 1422 1337 1381 1074 1022 1291 1224 1367 1451
2 1401 1335 1267 1368 1376 1136 1000 1391 1228 1332 1470
3 1309 1308 1292 1366 1383 1123 1140 1393 1222 1316 1476
4 1232 1277 1308 1367 1392 1105 1110 1401 1382 1360 1477
5 1350 1267 1335 1388 1390 1123 1137 1320 1396 1320 1475
6 1239 1225 1475 1455 1405 1160 1106 1300 1345 1280 1460
7 1127 1356 1363 1425 1392 1321 1043 1336 1279 1282 1473
8 1366 1366 1415 1396 1240 1054 1260 1275 1330 1480
9 1338 1367 1395 1384 1400 1120 1270 1275 1345 1471
rata-rata
1297.00
1308.00
1355.00
1390.67
1388.78
1186.89
1081.33
1329.11
1291.78
1325.78
1470.33
Tabel 4 tinggi Tanaman
Tinggi Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 3 3.8 3.5 2.9 4 4.4 2 4 3 4.2 2.5 2.5
2 4.5 5 5 4.3 5.4 5.9 4.1 5.8 5 5 4 4
3 3 3.1 3.5 1.2 3.8 4 2 4 3 2.8 2.5 2.5
4 4 4.3 4.2 3.5 4.6 5 3.8 5 4 3.7 3 3
5 3 3.5 3.2 3 4 4.9 1.9 4.9 4.5 4.3 3 3
6 4.5 4.7 5 4.5 5.3 6.2 3.9 5.9 5 5.1 4 4
7 4 4.8 4.5 4 4.5 5 2.2 5.2 4 4.7 3.5 3.5
8 3.5 3 3.7 3.2 4.8 5.1 2.5 4.9 3.5 3 2.5 2.5
9 3 3.2 3.3 2.5 4 4 2 3.6 3 3.4 2 2
10 3 3 3 2 4.2 4.4 1.5 4.2 3 4.3 2.5 2.5
11 3.5 3.9 3.9 3 4.3 4.5 2.2 5.1 4 4.2 3 3
12 3.5 4.2 3.6 3 4.6 5 3 5.4 4 4.6 3 3
13 4.5 4.8 5 4 5.5 5.7 3.6 6.8 6 3.6 4.5 4.5
14 4.5 5 5 3.8 5.7 6 3.5 7 5 7.4 3.5 3.5
15 2 2.8 2.5 1.8 2.8 3 1.5 3 2 2.8 1.5 1.5
16 3 3.1 3.2 2.5 3.6 3.9 1.5 3.8 3 3 2.5 2.5
17 2 2.1 2.2 0.8 2.8 3 0.6 2.8 2 3.2 1 1
18 4 4.9 4.1 3 5.1 5.5 3.2 5.3 5 5.9 4 4
19 3 3 3.1 1.8 3.3 3.5 1.6 3.3 3 3.1 2 2
20 3 3 3.8 2 4.6 4.8 2.7 3.8 4.5 5.5 4 3
rata-rata 3.43 3.76 3.77 2.84 4.35 4.69 2.47 4.69 3.83 4.19 4.00 2.88
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Jum
lah
dau
n r
ata
-ra
ta s
amp
el
Jumlah Hari
Grafik 1 Hubungan Jumlah Daun dengan Jumlah Hari
6.90
7.00
7.10
7.20
7.30
7.40
7.50
7.60
7.70
7.80
7.90
1 2 3 4 5 6 7 8 9
pH
rat
a -
rata
sam
pel
Jumlah Hari
Grafik 2 Hubungan pH dan Jumlah Hari
950.00
1000.00
1050.00
1100.00
1150.00
1200.00
1250.00
1300.00
1350.00
1400.00
1450.00
1500.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nila
i Rat
a -
rata
EC
jumlah hari
Grafik 3 Hubungan EC dan Jumlah Hari
b. Perkembangan Tanaman Pada Minggu ke-2 Tabel 5 Pertumbuhan Jumlah daun
Jumlah daun Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5
6 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5
7 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
11 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
12 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
14 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
15 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
19 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5
20 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5
rata2 3.7 4 3.8 3.9 4 4.1 4.2 4.4 4.4 4.6 5 4.9
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Axi
s Ti
tle
Axis Title
Grafik 4 Hubungan Tinggi Tanaman dan Jumlah Hari
Tabel 6 pH pada Larutan Nutrisi
PH Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 7.70 7.60 7.48 7.64 7.43 7.94 7.73 7.84 7.76
2 7.74 7.65 7.73 7.65 7.75 7.88 7.73 7.76 7.80
3 7.75 7.66 7.74 7.67 7.58 7.82 7.74 7.74 7.81
4 7.82 7.64 7.72 7.67 7.57 7.77 7.72 7.74 7.79
5 7.84 7.68 7.77 7.71 7.64 7.71 7.73 7.82 7.76
6 7.75 7.70 7.76 7.72 7.55 7.75 7.75 7.857.79 7.79
7 7.78 7.74 7.78 7.70 7.80 7.73 7.60 7.82 7.76
8 7.79 7.78 7.77 7.59 7.58 7.73 7.58 7.87 7.79
9 7.82 7.77 7.80 7.41 7.59 7.72 7.58 7.73 7.72
rata-rata 7.78 7.69 7.73 7.64 7.61 7.78 7.68 7.79 7.78
Tabel 7 EC
EC Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 1337 1381 1357 1424 1397 1437 1022 1291 1325 1367 1356
2 1368 1376 1355 1419 1397 1434 1000 1391 1228 1332 1470
3 1366 1383 1380 1423 1431 1432 1140 1393 1222 1316 1476
4 1367 1392 1380 1428 1431 1428 1286 1401 1382 1276 1311
5 1388 1390 1380 1423 1433 1427 1137 1320 1396 1320 1203
6 1455 1405 1380 1129 1454 1427 1106 1231 1345 1280 1225
7 1425 1392 1382 1426 1454 1421 1043 1336 1279 1282 1011
8 1415 1396 1395 1433 1442 1423 1054 1260 1275 1330 1480
9 1395 1384 1385 1436 1436 1427 1120 1270 1275 1345 1471
rata-rata
1390.67
1388.78
1377.11
1393.44
1430.56
1428.44
1100.89
1321.44
1303.00
1316.44
1333.67
Tabel 8 Pertumbuhan Tinggi Tanaman
Tinggi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2.5 2.5 4 4.5 5 5.5 5.4 5.6 5.8 6 6.5 6.7
2 4 4 5 5.2 5.6 5.7 7 6.9 7.8 9 8.3 8.2
3 2.5 2.5 3.5 4 4.5 4.8 5.3 4 5.5 6.3 6 6.8
4 3 3 3.5 4.4 5 5.9 6.5 6.5 6.5 7 6.7 8.6
5 3 3 3.7 4 6.9 7.3 6.7 7.6 7.9 8.5 8 9.2
6 4 4 5 5.4 7.4 8 6.9 9.4 9.2 9 8.3 9.2
7 3.5 3.5 5 5.8 6.5 8.7 7.1 8 8.6 9 8.5 8.3
8 2.5 2.5 3.5 4 5.9 8 5.6 5.6 6.8 8 7 7.7
9 2 2 3 3.5 4 4.6 4.8 5.5 5.6 5.8 5 6
10 2.5 2.5 4 4.2 5.7 6 7 7 8 8.6 8 9.2
11 3 3 4 5.6 6 6.3 5.5 4.8 5.6 6.5 6.3 6.6
12 3 3 4.2 5 6.7 7.2 7.2 7.2 7.8 8.9 8.2 8.9
13 4.5 4.5 6 5.3 6.5 8.3 10 10 10.3 10.5 11 11
14 3.5 3.5 4.5 5.5 7.8 9.2 8.4 8.3 9.3 10.5 10 10
15 1.5 1.5 3 4.9 5.2 4.8 5 5.1 5.1 5.4 5 6.1
16 2.5 2.5 3.5 4.9 5.3 5.8 4 4 5.7 6 5 6.1
17 1 1 3 4.1 5.9 7.8 4.6 4.6 4.7 9 6.5 6.7
18 4 4 5.3 6.9 8 7.8 6 6 6.3 5 6 7.6
19 2 2 3 4.3 6.4 7.8 7.5 7.3 7 8.5 5 5.7
20 3 3 5.5 4.9 5.1 5.2 8 7.9 7.9 5.2 5 8.7
rata-rata 2.88 2.88 4.11 4.82 5.97 6.74 6.43 6.57 7.07 7.64 7.02 7.87
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
5.5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jum
lah
dau
n r
ata
-ra
ta s
amp
el
Jumlah Hari
Grafik 5 Hubungan Rata-rata Jumlah Daun dengan Jumlah Hari
7.50
7.55
7.60
7.65
7.70
7.75
7.80
7.85
1 2 3 4 5 6 7 8 9
pH
rat
a -
rata
sam
pel
Jumlah Hari
Grafik 6 Hubungan pH dan Jumlah Hari
950.00
1000.00
1050.00
1100.00
1150.00
1200.00
1250.00
1300.00
1350.00
1400.00
1450.00
1500.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nila
i Rat
a -
rata
EC
jumlah hari
Grafik 7 Hubungan EC dan Jumlah Hari
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Axi
s Ti
tle
Axis Title
Grafik 8 Hubungan Tinggi Tanaman dan Jumlah Hari
c. Perkembangan Tanaman Pada Minggu ke-3 Tabel 9 Pertumbuhan Jumlah daun
Sampel Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 14
1 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7
2 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6
3 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7
4 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 7 7
5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 7 6 6
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
17 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 6 6
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6
19 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2
rata-rata 5 5 5.15 5.2 5.25 5.25 5.25 5.25 5.25 5.5 5.85 5.85
Tabel 10 pH pada larutan Nutrisi
Sampel Hari
1 2 4 5 6 7 8 9 12 13 14
1 6.7 7.4 7.46 7.51 7.9 7.48 7.1 7.58 7 6.98 7.24
2 7.25 7.94 7.45 7.5 7.49 7.5 7.22 7.58 7.05 7.06 7.2
3 7.45 7.97 7.37 7.5 7.48 7.55 7.32 7.57 7.1 7.05 7.15
4 7.58 7.93 7.37 7.47 7.49 7.51 7.32 7.57 7.09 7.04 7.12
5 7.64 7.98 7.37 7.47 7.49 7.49 7.35 7.55 7.1 7.06 7.08
6 7.67 7.92 7.36 7.47 7.52 7.47 7.35 7.55 7.03 7.05 7.03
7 7.71 7.97 7.35 7.47 7.49 7.42 7.34 7.56 7 7.11 7.2
8 7.5 7.49 7.37 7.5 7.49 7.48 7.4 7.58 7.1 7.13 7.4
9 7.52 7.36 7.4 7.52 7.36 7.42 7.36 7.6 7.06 7.14 7.2
rata-rata
7.45 7.77 7.39 7.49 7.52 7.48 7.31 7.57 7.06 7.07 7.18
Tabel 11 EC
Sampel
Hari
1 2 4 5 6 7 8 9 12 13 14
1 1398 1440 1091 1411 1340 1379 1388 1386 1385 1411 1448
2 1437 1432 1063 1280 1321 1376 1372 1390 1380 1415 1420
3 1424 1433 1057 1300 1304 1374 1376 1393 1370 1410 1430
4 1430 1251 1057 1275 1361 1370 1377 1391 1330 1406 1428
5 1448 1437 1043 1519 1312 1365 1390 1395 1430 1410 1426
6 1442 1432 1067 1560 1297 1470 1384 1409 1430 1421 1436
7 1447 1477 1097 1285 1378 1470 1414 1406 1330 1425 1434
8 1447 1448 1097 1260 1332 1475 1408 1411 1307 1428 1433
9 1093 1560 1295 1465 1415 1392 1325 1428 1433
10 1098 1394
rata-rata
1434.13
1418.75
1076.30
1383.33
1326.67
1416.00
1391.56
1396.70
1365.22
1417.11
1432.00
Tabel 12 Pertumbuhan Tinggi Tanaman
Sampel Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 14
1 6,6 6,6 6,5 6,5 7 7 7 7,2 7,5 8 9,1 9,1 2 8,5 8,5 8,8 9 9,5 10 10 10 10,5 11 11,2 11,2 3 6,1 6,1 7,3 7,5 7,6 7,7 7,8 7,8 7,9 8 9 9 4 7 7 6,5 6,5 7 7,2 7,2 7,5 7,5 7,6 8,9 8,9 5 8,2 8,2 8,2 8,5 9,2 9,3 9,4 9,5 9,5 10 11,3 11,3 6 8,6 8,6 9 9 9,5 9,6 9,6 9,8 10 10,2 11 11 7 8,8 8,8 8,7 8,9 9 9,3 9,3 9,5 9,4 9,8 9,8 9,8 8 7,2 7,2 7,3 7,5 7,8 7,6 7,7 7,8 9 9,5 12,3 12,3 9 6 6 6,3 6,5 6,6 6,8 6,9 7 7 7 10,1 10,1
10 8,3 8,3 8,4 8,5 10 10,4 10,5 10,5 10,5 10,5 10,5 10,5 11 7,5 7,5 7,5 7,5 7,6 7,9 8,1 8,3 8,5 8,5 8,8 8,8 12 8,5 8,5 8,7 8,8 8,9 9,1 9,1 9,1 9,2 9,5 10,5 10,5 13 12 12 12 12 12,2 12,4 12,5 12,5 12,6 12,9 13 13 14 11 11 11,3 11,5 11,7 11,8 11,9 12,2 12,3 12,5 12,3 12,3 15 7 7 6,5 6,7 6,8 6,9 7 7,2 7,3 7,7 8,2 8,2 16 5,5 5,5 5,7 6 6 6,2 6,3 6,5 6,7 7,5 8 8 17 7 7 7,3 7,5 7,7 7,7 7,8 7,8 7,9 8 11,3 11,3 18 9,2 9,2 9,3 9,5 9,7 10 10,2 10,2 10,5 10,8 13 13 19 4,8 4,8 4,3 4,5 4,7 4,8 4,9 5 5,2 5,8 6 6 20 8,4 8,4 8,3 6,5 6,8 7 7,2 7,5 7,2
6 6
rata-rata 8.33 8.33 10.50 9.00 7.80 8.50 8.00 7.33 8.67 8.67 9.43 9.43
4.4
4.6
4.8
5
5.2
5.4
5.6
5.8
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 14
Jum
lah
dau
n r
ata2
jumlah hari
Grafik 9 Hubungan Jumlah daun dengan jumlah hari
6.60
6.80
7.00
7.20
7.40
7.60
7.80
8.00
1 2 4 5 6 7 8 9 12 13 14
pH
Jumlah Hari
Grafik 10 Hubungan pH dengan jumlah hari
0.00
200.00
400.00
600.00
800.00
1000.00
1200.00
1400.00
1600.00
0 2 4 6 8 10 12 14 16
EC
Jumlah Hari
Grafik 11 Hubungan EC dengan jumlah hari
d. Pertumbuhan Tanaman Pada Minggu ke-4 Tabel 13 Pertumbuhan Daun
Sampel hari
1 4 5 6 7 8 9 13
1 7 7 5 5 5 5 5 6
2 6 7 7 7 7 7 6 7
3 7 7 7 7 7 7 7 6
4 7 7 7 7 7 7 7 8
5 5 5 6 6 6 6 6 6
6 6 6 6 6 6 6 6 7
7 6 6 7 7 7 7 6 5
8 5 6 6 6 6 6 6 6
9 6 6 7 7 7 7 6 7
10 6 6 6 6 6 6 6 7
11 6 6 7 7 7 7 7 7
12 6 6 7 7 7 7 7 6
13 6 6 7 7 7 7 7 8
14 6 6 6 7 6 7 6 7
15 6 6 7 7 7 7 7 7
16 6 7 7 7 7 7 7 6
17 6 6 7 7 7 7 7 7
18 6 6 7 7 7 7 7 7
19 6 6 7 7 7 7 6 20 2 2
Rata-rata 5.85 6.00 6.63 6.68 6.63 6.68 6.42 6.67
7.00
7.50
8.00
8.50
9.00
9.50
10.00
10.50
11.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 14
Tin
ggi t
anam
an r
ata2
Jumlah Hari
Grafik 12 Hubungan Tinggi Tanaman dengan Jumlah hari
Tabel 14 pH pada Larutan Nutrisi
Sampel Hari
1 4 5 6 7 8 9 13
1 6.95 7.08 7.08 7.15 7.14 7.24 7.43 7.17
2 6.98 7.07 7.04 7.16 7.16 7.25 7.48 7.16
3 7.02 7.03 7.1 7.14 7.11 7.28 7.44 7.18
4 7.01 7.02 7.04 7.15 7.14 7.27 7.4 7.16
5 7.03 7.09 7.09 7.17 7.17 7.29 7.4 7.03
6 7.06 7.02 7.06 7.17 7.15 7.28 7.36 7.05
7 7.07 7.08 7.06 7.17 7.13 7.29 7.37 7.15
8 7.08 7.1 7.03 7.15 7.17 7.3 7.37 7.14
9 7.1 6.97 7.13 7.16 7.3 7.36 7.06
rata- rata 7.03 7.06 7.05 7.15 7.15 7.28 7.40 7.12
Tabel 15 EC
Sampel Hari
1 4 5 6 7 8 9 13
1 1447 1448 1420 1564 1542 1453 1469 1145
2 1435 1439 1450 1548 1538 1456 1485 1417
3 1426 1453 1400 1573 1572 1460 1480 1485
4 142 1441 1410 1542 1550 1458 1473 1377
5 1416 1436 1420 1532 1565 1458 1476 1460
6 1420 1450 1460 1435 1487 1456 1493 1242
7 1421 1444 1560 1515 1470 1462 1506 1282
8 1423 1452 1530 1448 1553 1465 1517 1487
9 1436 1448 1540 1460 1548 1467 1478 1407 Rata-rata
1285.11
1445.67
1465.56
1513.00
1536.11
1459.44
1486.33
1366.89
Tabel 16 Pertumbuhan Tinggi Tanaman
Sampel Hari
1 4 5 6 7 8 9 13
1 9.1 9.3 9.5 9.5 9.8 9.8 10 6.5
2 11.4 11.5 11.6 11.6 12 12 12 6.5
3 9.2 9.5 9.7 9.7 10.2 10 10.2 9.8
4 9.1 9.5 9.7 9.8 10 10 10.1 10
5 12 12.3 12.5 12.6 12.7 12.8 12.8 11.9
6 11 11.5 11.6 11.6 11.8 11.8 12 6.9
7 10.1 10.5 10.7 11.1 11.7 11.6 11.8 10.1
8 12.3 12.7 12.8 13.2 13.9 13.5 13.7 15
9 10.2 10.5 10.6 10.6 10.7 11 11.5 9.6
10 10.5 10.9 10.9 11.6 9.8 12 12.2 11.9
11 8.9 9.3 9.3 9.5 11.4 10.2 10.2 10.1
12 10.7 11 11.1 11.2 14.5 11.8 11.9 11.1
13 13 13.5 13.6 14.1 13.5 14.5 14.6 13.5
14 12.6 13 13.2 13.5 11.5 14 14.2 11.5
15 8.8 9.3 9.4 11.1 9.2 11.3 12 12.4
16 8.1 8.6 8.8 8.9 12.4 9.5 9.6 8.1
17 11.5 11.9 12 12.2 13 12.6 12.7 11
18 8.8 13.5 13.6 12.8 7.2 13.4 13.5 11.4
19 8.1 6.7 6.8 7 6.8 7 9
20 11.5 6 6.1 6.1 6.1
rata 10.345 10.55 10.675 10.885 11.16316 11.245 11.78947 10.40556
5.80
6.00
6.20
6.40
6.60
6.80
1 4 5 6 7 8 9 13
Rat
a -
rata
jum
lah
dau
n
Jumlah Hari
Grafik 13 Hubungan Rata - rata jumlah daun dengan jumlah hari
6.80
6.90
7.00
7.10
7.20
7.30
7.40
7.50
1 4 5 6 7 8 9 13
pH
Jumlah Hari
Grafik 14 Hubungan pH dengan Jumlah Hari
1150.00
1200.00
1250.00
1300.00
1350.00
1400.00
1450.00
1500.00
1550.00
1600.00
1 4 5 6 7 8 9 13
EC
Jumlah Hari
Grafik 15 Hubungan EC dengan Jumlah Hari
9.5
10
10.5
11
11.5
12
1 4 5 6 7 8 9 13
Tin
ggi t
anam
an
Jumlah Hari
Grafik 16 Hubungan Tinggi Tanaman dengan Jumlah Hari
Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan budidaya kailan di dalam
greenhouse dengan metode rakit apung (floating raft). Tanaman kailan sebelum
ditanam di greenhouse terlebih dahulu disemai dalam wadah yang berisi media
arang sekam. Waktu semai dilakukan sekitar 1 minggu. Setelah tanaman selesai
disemai dan cukup umur dan kondisinya sudah baik, lalu tanaman dipindahkan ke
dalam media rakit apung. Tanaman terlebih dahulu diselimuti oleh rockwool dan
kemudian diletakan dalam Styrofoam yang sudah dilubangi untuk lubang tanam
tanaman kailan. Media rakit apung ini terbuat dari bahan semen yang memanjang
sepanjang greenhouse. Media tanam diisi oleh air dan juga larutan nutrisi A dan
larutan nutrisi B atau biasa disebut larutan AB mix.
Parameter yang diamati adalah pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Variabel yang diamati di antaranya adalah jumlah daun, tinggi tanaman,
kandungan pH dari larutan nutrisi dan air, serta nilai electric conductivity (EC).
Pengamatan sudah dilakukan selama 4 minggu, semua variabel dicatat
mulai dari jumlah daun, tinggi tanaman, nilai pH, dan nilai EC. Semua variabel
tersebut diolah dan diplot ke dalam beberapa grafik sehingga menggambarkan
parameter-parameter yang diamati seperti pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
Variabel jumlah daun selama 4 minggu pengamatan menunjukan jumlah
daun cenderung meningkat secara keseluruhan. Hal ini menunjukan bahwa
tumbuh kembang tanaman baik. Namun, ada beberapa sampel tanaman yang
justru semakin bertambah umurnya, jumlah daun berkurang. Sampel tersebut
adalah sampel 9 dan 20 dan ada juga sampel yang jumlah daunnya stagnant dari
hari ke hari, yakni sampel 2. Pertumbuhan yang stagnant tersebut kemungkinan
diakibatkan pasokan nutrisi yang kurang pada tanaman tersebut.
Variabel tinggi tanaman selama 4 minggu pengamatan menunjukan trend
positif, artinya pertumbuhan tinggi tanaman semakin baik dengan bertambah
tingginya tanaman. Hal ini menunjukan pertumbuhan tanaman baik. Namun, ada
beberapa sampel yang tanamannya menjadi rebah sehingga hal ini agak
menyulitkan dalam hal mengukur tinggi tanaman.
Variabel pH merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjaga
pertumbuhan dan perkembangan tanaman agar mencapai hasil yang diharapkan.
Dari hasil pengamatan selama 4 minggu menunjukan nilai pH sangat fluktuatif
dari hari ke hari. Nilai rata-rata pH pada minggu ke-3 adalah 7.38. Nilai ini
sebenarnya jika dilihat berdasarka literature sangat tinggi, sehingga cenderung
tanaman akan merasa kurang nyaman dengan kondisi pH yang memasuki kondisi
basa. Pengaturan pH memang agak sulit untuk dikontrol karena tidak adanya
larutan untuk penurun pH. Cara termudah yang praktikan lakukan adalah dengan
menambah air dan berharap dengan penambahan air tersebut nilai pH akan turun
ke kondisi set point. Nilai set point yang disarankan adalah sekitar 5.5-7.
Variabel electric conductivity EC) merupakan nilai konsentrasi kandungan
ion-ion yang terkandung dalam media tanam yakni larutan nutrisi dan air. Ion-ion
ini terkait dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Nilai EC yang disarankan sekitar 1000. Dari
hasil pengamatan selama 4 minggu, nilai EC rata-rata pada minggu ke-3 sekitar
1349. Nilai ini masih dalam batas wajar. Nilai EC dapat dikontrol dengan
menambahkan air jika nilai EC terlalu tinggi dan menambahkan larutan nutrisi
jika nilai EC terlalu rendah.
Dari hasil variabel-variabel di atas, menunjukan bahwa tanaman kailan
mengalami tumbuh dan kembang cukup baik. Namun, secara kenampakan warna
daun kailan hijau kurang segar. Hal ini berkaitan dengan beberapa unsur nutrisi
mikro dan makro yang dibutuhkan tanaman.
Beberapa kendala yang dialami selama praktikum budidaya kailan adalah
sulit mengatur nilai EC agar tetap stabil. Pengontrolan nilai EC juga dilakukan
secara manual sehingga pengontrolan nilai menjadi realatif bagi setiap orang yang
bertugas untuk mengukur variabel-variabel tersebut. Kendala lain adalah sulit
menurunkan pH yang terlalu tinggi atau mendekati basa. Seharusnya digunakan
larutan penetral agar kondisi pH menjadi mendekati yang diinginkan.
KESIMPULAN
Praktikan berhasil mempelajari tatacara budidaya kailan menggunakan
metode hidroponik sistem rakit apung. Beberapa kendala yang dialami selama
praktikum budidaya kailan adalah sulitnya mengatur nilai EC agar tetap stabil,
dan sulitnya menurunkan pH yang terlalu tinggi dikarenakan air sebagai pelarut
yang mengandung tawas. Hasil pengamatan pertumbuhan kailan menunjukan
bahwa tanaman kailan mengalami tumbuh dan kembang cukup baik. Namun,
secara kenampakan warna daun kailan hijau kurang segar. Hal ini berkaitan
dengan beberapa unsur nutrisi mikro dan makro yang dibutuhkan tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Hermantoro. 2003. Efektivitas sistem fertigasi kendi kasus pada tanaman lada
perdu [disertasi]. Bogor (ID): Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian
Bogor.
Leiwakabessy, F. M., U. M. Wahjudin dan Suwarno. 2003. Kesuburan Tanah.
Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Leiwakabessy, F. M. dan A. Sutandi. 2004. Pupuk dan Pemupukan. Departemen
Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Masdar. 2003. Pengaruh Lama dan Beratnya Defisiensi Kalium terhadap
Pertumbuhan Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.). Fakultas
Pertanian, Universitas Bengkulu. Jurnal Akata Agrosia Vol 6 No. 2/Juli-
Desember 2003. Hal 60-66.
http://bdpunib.org/akta/artikelakta/2003/60.pdf. Diakses tanggal 15
Desember 2014.
Parks S, Murray C. 2011. Leafy Asean Vegetables and Their Nutrion in
Hydroponics. Australian: State of New South Wales (AUS).
Resh HM. 2004. Hydroponic Food Production 6thEdition : A Definitife Guide
Book for The Advance Home Gardener and The Comercial Hydroponic
Grower. Mahwah, New Jersey: New Concept Press.
Rubatzky, V. E., dan Mas Yamaguchi. 1999. Sayuran Dunia 3 Prinsip, Produksi,
dan Gizi. Edisi kedua. Penerbit ITB. Bandung.
Tisdale, S. L., J. L. Havlin, J. D. Beaton, and W. L. Nelson. 1999. Soil Fertility
and Fertilizer 6th Ed. Prentice Hall, Inc. New Jersey.
www.cherryfarms.co.uk/kailan.html. Diakses tanggal 15 Desember 2014.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal piket pengamatan
PIKET Pagi Sore
Senin Huda Andrie
Selasa Reza Saepul
Rabu Steve Yusup
Kamis Jaka Zahwan
Jumat Rizky dan Fajar Bayu dan Bukhari
Sabtu Akmal Yaya
Ahad Ugik Muzakkir
Lampiran 2 Foto Perkembangan tnaman Kailan