18
LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR BERBASIS KEHIDUPAN PEMBELAJARAN E-LEARNING MODEL COMPUTER SUPPORTED COLLABORATION LEARNING UNTUK MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG ACOMODATIED BAGI TUNANETRA TIM PENGUSUL 1. SINTA YUNI SUSILAWATI., M.Pd 0029068602 2. UMI SAFIUL UMMAH M.Pd 0019078603 3. Drs. SHODIQ, M.Pd 0000000000 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA Oktober, 2018

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

LAPORAN AKHIR

PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR BERBASIS KEHIDUPAN

PEMBELAJARAN E-LEARNING MODEL COMPUTER SUPPORTED

COLLABORATION LEARNING UNTUK MENCIPTAKAN

PEMBELAJARAN YANG ACOMODATIED BAGI TUNANETRA

TIM PENGUSUL

1. SINTA YUNI SUSILAWATI., M.Pd 0029068602

2. UMI SAFIUL UMMAH M.Pd 0019078603

3. Drs. SHODIQ, M.Pd 0000000000

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA

Oktober, 2018

Page 2: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR BERBASIS KEHIDUPAN

Judul : Pembelajaran e-Learning Model Computer

Supported Collaboration Learning untuk

Menciptakan Pembelajaran yang Acomodatied bagi

Tunanetra

Ketua

a. Nama Lengkap : Sinta Yuni Susilawati, M.Pd

b. NIDN : 0029068602

c. Jabatan Fungsional :

d. Prodi : Pendidikan Luar Biasa

e. No. HP : 08985244488

f. Email : [email protected]

Anggota 1

a. Nama Lengkap : Umi Safiul Ummah

b. NIDN : 0019078603

Anggota 2

a. Nama Lengkap : Drs. Shodiq, M.Pd

b. NIDN :

Lama Pengembangan Produk/Platform: 4 Bulan

Biaya Pengembangan Produk/Platform: 19 Juta

Mengetahui, Malang,………………

Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Ketua Pengembang

Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd Sinta Yuni Susilawati, M.Pd

NIP 196403121990011001 NIDN 0029068602

Menyetujui,

Ketua LP3

Dr. Sulton, M.Pd

NIP 195708031984031003

Page 3: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ iv

A. Pendahuluan .......................................................................................................................

a) Latar Belakang .............................................................................................................

b) Target Capaian .............................................................................................................

B. Spesifikasi Produk ..............................................................................................................

C. Rancangan Pengembangan Inovasi Belajar .......................................................................

D. Hasil Pengembangan ..........................................................................................................

E. Kajian Hasil Pengembangan ..............................................................................................

F. Daftar Rujukan ...................................................................................................................

Lampiran-lampiran ...................................................................................................................

Page 4: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Alur Pengembangan (Borg & Gall, 2003) ..........................................................

Gambar 4.1 Implementasi Produk Pengembangan .................................................................

Page 5: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai salah satu universitas yang menerima mahasiswa dengan berbagai

hambatan, hal tersebut tentunya menjadi tantangan tersendiri untuk dapat

menciptakan pembelajaran yang inovatif dan acomodatied. Prevalensi tertinggi

mahasiswa dengan hambatan yang yang menempuh perkuliahan di Universitas

Negeri Malang yaitu tunanetra. Tunanetra adalah mereka yg mempunyai

kombinasi ketajaman pengelihatan hampir kurang dari 60/200 atau mereka yg

mempunyai tingkat kelainan fungsi pengelihatan lainnya, lebih tinggi yaitu

mereka yg tdk mungkin atau berkesulitan secara signifikan u membaca tulisan

atau ilustrasi awas meskipun dengan mempergunakan alat bantu kaca pembesar

Nakata (Djaja Raharja, 2010).

Setiap mahasiswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Demikian

halnya dengan tunanetra. Ketunanetraan mengakibatkan keterbatasan yang serius

pada kemampuan individu, dan, pada gilirannya, sangat berdampak pada tingkat

dan keragaman pengalaman (Lowenfeld, dalam Mason & Mc Call, 1999). Dengan

demikian ragam pengalaman yang dimiliki tunanetra berbeda dibandingkan

dengan anak-anak pada umumnya.

Sejauh ini kolaborasi antara mahasiswa reguler dengan mahasiswa

berkebutuhan khusus dalam proses pembelajaran masih belum efektif, dimana

mahasiswa tunanetra masih terlihat pasif dalam kolaborasi terutama pada kegiatan

diskusi. Berdasarkan permasalahan tersebut dengan demikian diperlukan model

pembelajaran yang aksesibel bagi tunanetra. Pembelajaran akan lebih bermakana

jika mahasiwa terlibat dalam kolaborasi dan diskusi untuk memecahkan suatu

permasalahan. Dalam hal ini materi disajikan dalam komputer yang terkoneksi

dengan internet untuk selanjutnya dosen mengarahkan jalanya kolaborasi agar

dapat mencapai tujuan pembeljaran. Pembelajaran dengan model CSCL

(Computer Supported Collaborative Learning) akan memudahkan bagi tunanetra

dalam berkolaborasi dimana pada proses pembelajaranya mahasiswa dibimbing

melalui Tools yang sudah disediakan. Selain itu dalam proses pembelajaran

Page 6: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

2

tunanetra juga dapat mengakses materi yang sudah disediakan dalam website,

untuk selanjutnya tunanetra dapat memanfaatkan program Jows sehingga dapat

memudahkan proses memahaman materi pembelajaran . Program jows merupakan

bentuk layanan kompensatoris yang dapat memudahkan tunanetra dalam

mengakses informasi melalui suara yang dikeluarkan dalam program tersebut.

Materi perkuliahan yang akan dikembangkan adalah perspektif

pendidikan inklusif karena materi ini terdiri dari teori serta praktek. Pada

matakuliah ini proses pembelajaran sering kali dilakukan dengan berdiskusi.

Dengan demikian model CSCL (Computer Supported Collaborative Learning)

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan tunanetra dalam berkolaborasi.

Berdasarkan latar belakang permasalahan, peneliti mengangkat judul

Pembelajaran e-Learning Model Computer Supported Collaboration Learning

untuk menciptakan pembelajaran yang acomodatied bagi tunanetra.

B. Luaran

Luaran yang dihasilkan yaitu berupa model CSCL (Computer Supported

Collaborative Learning) yang acomodatied bagi tunanetra, yaitu sebual tool yang

tersedia melalui jaringan internet dimana dosen mengarahkan jalanya kolaborasi

agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Kolaborasi ini bisa diwujudkan dalam

bentuk diskusi atau tanya-jawab dengan memanfaatkan fasilitas internet yang

umum digunakan.

Dalam Tools memuat pembagian tema, kelompok, bentuk tugas, serta

cara pengumpulan tugas. Dengan penerapan model CSCL (Computer Supported

Collaborative Learning) ini Mahasiswa akan lebih aktif dala proses pembelajaran

karena antara mahasiswa reguler dengan tunanetra terfasilitasi dalam

berkolaborasi melalui model tersebut.

Page 7: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

3

BAB II

SPESIFIKASI PRODUK

CSCL (Computer Supported Collaborative Learning), merupakan sebuah

model pembelajaran kolaboratif. Pada proses Collaboration sebagai bentuk

kerjasama antar peserta didik dalam rangka mencapai tujuan bersama, tidak hanya

sekedar menempatkan para peserta ke dalam kelompok-kelompok studi, tetapi

diatur pula bagaimana mengkoordinasikan mereka supaya bisa bekerjasama dalam

studi. Pada prinsipnya CSCL (Computer Supported Collaborative Learning)

berusaha untuk mengoptimalkan pengetahuan yang dimiliki oleh para mahasiswa

dalam bentuk kerjasama dalam pemecahan masalah. Pemakai terdiri dari siswa

dan dosen yang membimbing, dimana siswa itu sendiri terbagi menjadi siswa dan

siswa lain yang bertindak sebagai collaborator selama proses belajar. Para peserta

saling berkolaborasi dengan tools yang tersedia melalui jaringan intranet, dimana

dosen mengarahkan jalannya kolaborasi supaya mencapai tujuan yang di

inginkan, sebagaimana yang diharapkan, untuk melakukan kerjasama antar siswa

dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kolaborasi ini

bisa diwujudkan dalam bentuk diskusi atau tanya-jawab dengan memanfaatkan

fasilitas internet yang umum dipakai misalnya: e-mail, chatting, dikembangkan

sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang akan dibuat.

Kolaborasi antar siswa akan menjadi faktor yang essensial dalam

pelaksanaan sistem e-Learning, dimana para siswa tidak secara langsung bisa

mengetahui kondisi siswa lain, sehingga seandainya terjadi masalah dalam

memahami makalah yang disediakan, akan terjadi kecenderungan untuk gagal

mengikutinya dikarenakan kurangnya komunikasi antar siswa, sehingga timbul

kecenderungan terperangkap pada kondisi standstill, sehingga menyebabkan hasil

yang tidak diharapkan. Ada 5 hal essensial yang harus diperhatikan dalam

menjalankan kolaborasi lewat internet, yaitu sebagai berikut : a. Clear, positive

interdependence among students (Jelas/bersih, hal positif interdependece antar

para siswa) b. Regular group self-evaluation (evaluasi diri kelompok secara

reguler) c. Interpersonal behaviors that promote each member’slearning and

success (perilaku hubungan antar pribadi yangmempromosikan masing-masing

Page 8: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

4

sukses dan pelajaran anggota) d. Individual accountability and personal

responsibility (tanggung-jawab individu dan tanggung jawab pribadi) e. Frequent

use of appropriate interpersonal and small groupsocial skills (penggunaan yang

sering dari kelompokkecil dan hubungan antar pribadi sesuai ketrampilan sosial)

Dalam proses kolaborasi antar siswa, dosen bisa saja terlibat didalamnya secara

tidak langsung, dalam rangka membantu proses kolaborasi dengan cara

memberikan arahan berupa message untuk memecahkan masalah. Sehingga

diharapkan proses kolaborasi menjadi lebih lancar.

Beberapa perangkat yang diperlukan untuk menjalankan metode CSCL

(Computer Supported Collaborative Learning) adalah: Database, untuk

menyimpan materi pelajaran dan record-record yang berkaitan dengan proses

belajar-mengajar khususnya proses kolaborasi. Web Server, merupakan bagian

mengatur akses ke sistem dan mengatur tampilan yang diperlukan dalam proses

pendidikan. Termasuk pula pengaturan keamanan sistem.

Keuntungan menggunakan software diatas yaitu seluruhnya merupakan

Open Source yang bisa di download secara gratis dari web site masing-masing,

sehingga dalam implementasinya bisa ditekan biaya serendah mungkin, tanpa

mengurangi realibilitas sistem itu sendiri. Keuntungan lainnya yaitu untuk akses

ke sistem seperti ini tidak tergantung pada suatu platform operating system. Oleh

karena itu, dengan penerapan berbagai Software Open Source seperti ini,

diharapkan akan dicapai suatu sistem e-Learning yang aman, terpercaya,

performance tinggi, multiplatform, dan biaya rendah

Page 9: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

5

BAB III

RANCANGAN PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR

Dalam proses kolaborasi antar siswa, guru bisa saja terlibat didalamnya

secara tidak langsung, dalam rangka membantu proses kolaborasi dengan cara

memberikan arahan berupa message untuk memecahkan masalah. Sehingga

diharapkan proses kolaborasi menjadi lebih lancar.

Gambar 3.1 Alur Pengembangan (Borg & Gall, 20013)

Rancangan dalam pengembangan ini dibagi menjadi tiga langkah utama,

yaitu: concept, pembuatan produk, dan testing. Secara rinci rancangan dalam

pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Concept

Ada dua langkah analisis yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:

a. Anilisis awal-akhir, pengembang menggali informasi mengenai

permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa tunanetra yang mengikuti

matakuliah pendidikan inklusif. Dilakukan pula identifikasi terhadap

karakteristik mahasiswa tunanetra yang mengikuti matakuliah pendidikan

CSCL TOOLS

CSCL TOOLS

YANG TELAH

DIREVISI

CSCL TOOLS

Page 10: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

6

inklusif. Dari hasil analisis tersebut selanjutnya pengembang menentukan

produk yang kiranya mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi

oleh mahasiswa tunanetra yang mengikuti matakuliah pendidikan inklusif.

b. Pengumpulan materi pendukung, pengembang mengumpulkan dan mengkaji

beberapa materi yang mendukung pengembangan ini, baik dari penelitian

sebelumnya serta teori-teori mengenai ketunanetraan.

2. Pembuatan Produk

Pada langkah ini, pengembang membuat prototipe produk pengembangan.

3. Testing

Ada dua langkah uji coba yang dilakukan dalamtahap ini, yaitu:

a. Validasi ahli, pengembang melakukan validasi kepada ahli untuk

mendapatkan penilaian tentang kelayakan produk yang dikembangkan. Ada

dua hasil yang kemungkinan akan didapatkan dari proses validasi ahli.

Pertama produk belum layak digunakan, sehingga perlu dilakukan revisi atau

perbaikan. Kedua, produk sudah layak digunakan, sehingga pengembang

dapat menggunakan produk pengembangan untuk uji coba di kelas.

b. Ujicoba, pengembang melakukan ujicoba kepada mahasiswa yang mengikuti

matakuliah pendidikan inklusif. Dilakukan dua tahap uji coba. Pertama,

ujicoba kelompok kecil, produk pengembangan diujikan kepada mahasiswa

dengan jumlah yang terbatas. Pengembang melakukan ujicoba kelompok kecil

hanya kepada dua mahasiswa, yaitu mahasiswa berkebutuhan khusus

(tunanetra) dan mahasiswa yang tidak berkebutuhan khusus. Kedua, ujicoba

lapangan, produk pengembangan diimplementasikan di dalam kelas. Seluruh

mahasiswa yang mengikuti matakuliah pendidikan inklusif.

Page 11: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

7

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

a. Hasil Pengujian Pertama

Pengujian pertama dilakukan kepada ahli media yang sudah berpengalaman

mengajar tunanetra. Ahli media diminta untuk memberikan penilaian tentang

aksesibilitas produk yang dikembangkan. Penilaian dari ahli media

mendapatkan hasil bahwa produk yang dikembangkan masih belum aksesibel

terhadap tunanetra. Hal ini dikarenakan belum adanya tools accessibillity,

sehingga poduk yang dikembangkan masih perlu direvisi.

b. Revisi Produk

Revisi produk didasarkan dari hasil penilaian ahli media. Proses revisi

dilakukan hanya dengan menambahkan tools accessibillity pada produk yang

dikembangkan.

c. Hasil Pengujian Kedua

Pada tahap ini dilakukan ujicoba kepada mahasiswa yang mengikuti

matakuliah pendidikan inklusif. Mahasiswa dipandu untuk menggunakan

produk pengembangan selama proses pembelajaran. Pengujian pada tahap ini

mendapatkan hasil yang cukup baik, mayoritas mahasiswa memberikan

tanggapan positif mengenai produk yang dikembangkan. Beberapa mahasiswa

memberikan saran agar produk dikembangkan disertai pula dengan buku

panduan pemanfaatan dalam bentuk cetak ataupun digital. Dengan adanya

buku panduan tersebut, para mahasiswa tidak lagi kebingungan ketika akan

memulai menggunakan/memanfaatkan produk.

d. Penyempurnaan Produk

Penyempurnaan produk didasarkan dari saran mahasiswa. Pada tahap ini,

pengembang membuat buku panduan pemanfaatan dalam bentuk cetak dan

digital. Buku panduan pemanfaatan menjelaskan isi dan langkah-langkah

dalam menggunakan/memanfaatkan produk.

Page 12: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

8

Gambar 4.1 Implementasi Produk Pengembangan

Page 13: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

9

BAB V

KAJIAN HASIL PENGEMBANGAN

Pengembangan produk e-Learning dengan model CSCL (Computer

Supported Collaborative Learning) ini, secara keseluruhan menunjukkan hasil

yang baik. Tahap pengujian pertama yang dilakukan kepada ahli media

menghasilkan sedikit revisi pada produk yang dikembangkan. Ahli media

memberikan penekanan pada tools accessibillity yang harus tersedia di dalam

e-Learning. Tools accessibillity sangat berguna bagi tunanetra untuk bisa

membaca/mendengarkan isi dari setiap halaman e-Learning.

Tahap pengujian kedua mendapatkan hasil yang sangat baik dari mayoritas

mahasiswa yang menjadi subjek ujicoba produk pengembangan. Para

mahasiswa juga diminta untuk memberikan kritik serta saran terhadap produk

pengembangan. Hasilnya, bahwa perlu adanya buku panduan pemanfaatan

produk. Dengan adanya panduan pemanfaatan produk, mahasiswa berharap

dapat mengetahui dan mengoptimalkan fungsi dan fitur apa saja yang ada di

dalam produk.

Penyempurnaan produk didasarkan pada hasil ujicoba kepada mahasiswa.

Kritik serta saran dari para mahasiswa menjadi bahan pertimbangan untuk

menyempurnakan produk. Proses penyempurnaan produk dilakukan dengan

menyusun buku panduan pemanfaatan yang didalamnya berisi tentang cara

penggunaan, dan fungsi serta fitur-fitur apa saja yang terdapat di dalam

produk. Buku panduan pemanfaatan disusun kedalam dua format/bentuk,

yaitu: bentuk cetak dan bentuk digital.

Page 14: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

10

DAFTAR RUJUKAN

Borg and Gall (2003) Educational Research. Sixth edition. Long man: Newyork

Djaja Raharja,( 2010). Orientasi dan Mobilitas. Bandung: UPI

Mason, H. & Mc Call, S. (Eds.). (1999). Visual Impairtmet: Access to Education

for children and young people. London: David Fulton Publishers

Page 15: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

11

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

12

Page 17: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

13

Page 18: LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN INOVASI BELAJAR …

14