60
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tetanus adalah suatu toksemia akut yang disebabkan oleh neurotoksinyang dihasilkan oleh Clostridium tetani, yang merupakan obligat anaerob, gram positif batang yang motil dan mudah bentuk endospora, ditandai dengan spasme otot yang periodik dan berat . Tetanus ini biasanya akut dan menimbulkan paralitik spastik yang disebabkan tetanospasmin.Tetanospamin merupakan neurotoksin yang diproduksioleh Clostridium tetani . Spora Clostridium tetani biasanya masuk kedalam tubuh melalui luka pada kulit oleh karena terpotong, tertusuk ataupun luka bakar serta pada infeksi tali pusat (Tetanus Neonatorum). 1 Tetanus tersebar diseluruh dunia, terutama pada daerah resiko tinggi dengan cakupan imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) yang rendah. Reservoir utama kuman ini adalah tanah yang mengandung kotoran ternak sehingga resiko penyakit ini dipeternakan sangat tinggi. Spora kuman Clostridium tetani yang tahan kering ini dapat bertebaran dimana-mana. 1 Selama 1998-2000, cedera akut atau tusukan akibat luka, laserasi, dan lecet menyumbang 73% dari kasus dilaporkan tetanus pada rakyat AS yang bekerja dibidang yang beresiko untuk terluka, tertusuk, atau lecet. Pada 1

Lapkas Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

oooo

Citation preview

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tetanus adalah suatu toksemia akut yang disebabkan oleh neurotoksinyang dihasilkan olehClostridium tetani,yang merupakan obligat anaerob, gram positif batangyang motil dan mudah bentuk endospora, ditandai dengan spasme otot yang periodik dan berat.Tetanus ini biasanya akut dan menimbulkan paralitik spastik yang disebabkan tetanospasmin.Tetanospamin merupakan neurotoksin yang diproduksiolehClostridium tetani.SporaClostridium tetanibiasanya masuk kedalam tubuh melalui luka pada kulit oleh karena terpotong, tertusuk ataupun luka bakar serta pada infeksi tali pusat (Tetanus Neonatorum).1

Tetanus tersebar diseluruh dunia, terutama pada daerah resiko tinggi dengan cakupan imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) yang rendah. Reservoir utama kuman ini adalah tanah yang mengandung kotoran ternak sehingga resiko penyakit ini dipeternakan sangat tinggi. Spora kuman Clostridium tetani yang tahan kering ini dapat bertebaran dimana-mana.1

Selama 1998-2000, cedera akut atau tusukan akibat luka, laserasi, dan lecet menyumbang 73% dari kasus dilaporkan tetanus pada rakyat AS yang bekerja dibidang yang beresiko untuk terluka, tertusuk, atau lecet. Pada tahun 2001, diperkirakan 282.000 orang diseluruh dunia meninggal karena tetanus. Yang terbesar meliputi Asia, Afrika, dan Amerika Selatan yang merupakan daerah tropis.1

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam laporan kasus ini adalah Bagaimana gambaran klinis dan penatalaksanaan serta perjalanan penyakit pada pasien yg mengalami penyakit SOL (Space Occupying Lesion)?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan laporan kasus ini diantaranya:

1. Untuk memahami tinjauan ilmu teoritis SOL (Space Occupying Lesion).

2. Untuk mengintegrasikan ilmu kedokteran terhadap kasus SOL (Space Occupying Lesion) pada pasien secara langsung.

3. Untuk memahami perjalanan penyakit SOL (Space Occupying Lesion).

1.4 Manfaat Penulisan

Beberapa manfaat yang diharapkan dari penulisan laporan kasus ini diantaranya:

1. Memperkokoh landasan teoritis ilmu kedokteran di bidang ilmu penyakit dalam, khususnya mengenai SOL (Space Occupying Lesion).

2. Sebagai bahan informasi bagi pembaca yang ingin mendalami lebih lanjut topik topik yang berkaitan dengan SOL (Space Occupying Lesion).

BAB 2

KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien: Jaraminson Damanik

Umur: 61 Tahun

Jenis Kelamin: Laki-laki

Alamat: Desa Sirasik Silal Kanean

Pekerjaan : Wiraswasta

Status Perkawinan: Kawin

Agama: Islam

Tanggal Masuk RS: 23-04-2015

Nomor : 04-93-04

STATUS NEUROLOGI

A. ANAMNESA:Autoanamnesa dan Alloanamnesa

Keluhan Utama:Pasien datang dengan keluhan lemah lengan dan tungkai kanan

1. Riwayat Penyakit Sekarang:Seorang laki - laki datang ke IGD pada tanggal 23 April 2015. Pasien mengeluh lemah lengan dan tungkai kanan dialami kurang lebih 3 minggu yang lalu. Dengan kesadaran compos mentis. Os juga mengeluhkan nyeri kepala hilang timbul yang dirasakan diseluruh bagian kepala. Nyeri dapat muncul tiba-tiba pada saat istirahat maupun beraktivitas.

2. Riwayat Penyakit Terdahulu

a. Hipertensi: (+)

b. Diabetes Mellitus: (-)

c. Penyakit Jantung: (-)

d. Asma: (+)

e. Penyakit Lain: (-)

3. Riwayat Pribadi: (-)

4. Riwayat Pengobatan Lain: (-)

5. Riwayat Penyakit keluarga: (-)

6. Anamnesa Sistem

a. Sistem Serebrospinal: (+)

b. Sistem Kardiovaskular: (-)

c. Sistem Respirasi: Batuk Darah (+)

d. Sistem Gastrointestinal: (-)

e. Sistem Muskuloskeletal: (-)

f. Sistem Integumental: (-)

g. Sistem urogenital: (-)

Resume Anamnesa

Seorang laki-laki bernama Jaraminson Damanik berusia 61 tahun datang ke RSUD. dr. H. Kumpulan Pane dengan keluhan lemah lengan dan tungkai kanan sejak kurang lebih 3 minggu yang lalu disertai nyeri kepala.

PEMERIKSAAN FISIK

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan Umum: Baik

b. Kesadaran: CM

c. Glasgow Coma Scale: E : 4, V : 5, M : 6

d. Kontak: Adekuat

e. Vital Sign

Tekanan Darah: 110/70 mmHg

Nadi: 84x/i

Respirasi: 24x/i

Suhu: 37C

f. Berat badan: 50 kg

g. Tinggi badan: 165 kg

h. Status gizi: Normoweight

i. Pulmo: Suara paru vesikuler

j. Jantung: DBN

k. Hati: DBN

l. Limpa: DBN

2. Pemeriksaan Neurologi

a. Kepala

Ukuran: Normochepali

Wajah: Simetris

Fontanella: Tertutup

Nyeri Tekan: (-)

b. Leher dan vertebra

Inspeksi: DBN

Palpasi: DBN

Range of motion: DBN

Manuver

Lasegue sign: (-)

Patricks test: Tidak dapat dinilai

Contrapatriks sign: Tidak dapat dinilai

Lhermittres sign: TDP

Valsava manuver: TDP

Nafzigers test: TDP

c. Rangsangan Meningeal

Kaku Kuduk: (-)

Test Kernig: (+)

Brudzinki I : (-)

Brudzinki II: (-)

Brudzinki III: TDP

Brudzinki IV: TDP

d. Syaraf Otak

Nervus I ( Olfactory Nerve )

Anosmia: (-)

Hiposmia: (-)

Hiperosmia: (-)

Parosmia: (-)

Kakosmia: (-)

Halusinasi Penciuman: (-)

Nervus II (Optic Nerve)

Kanan

Kiri

Daya Penglihatan

DBN

DBN

Pengenalan Warna

DBN

DBN

Medan Penglihatan

DBN

DBN

Fundus Okuli

TDP

TDP

Pupil

ISOKOR

ISOKOR

Retina

TDP

TDP

Arteri / Vena

TDP

TDP

Perdarahan

(-)

(-)

Nervus III ( Oculomotor Nerve )

Kanan

Kiri

Ptosis

(-)

(-)

Gerak Mata ke Atas

DBN

DBN

Gerak Mata keMedial

DBN

DBN

Gerak Mata kebawah

DBN

DBN

Ukuran Pupil

(3mm)

(3mm)

Bentuk Pupil

BULAT, REGULER

BULAT, REGULER

Kesamaan Pupil

ISOKOR

ISOKOR

Refleks cahaya langsung

(+)

(+)

Refleks cahaya konsesuil

(+)

(+)

Rima palpebral

SIMETRIS

SIMETRIS

Strabismus divergen

(-)

(-)

Diplopia

(-)

(-)

Nistagmus

(-)

(-)

Eksoftalmus

(-)

(-)

Nervus IV ( Trochlear Nerve )

Kanan

Kiri

Gerak mata ke lateral bawah

DBN

DBN

Strabismus konvergen

(-)

(-)

Diplopia

(-)

(-)

Nervus V ( Tregeminal Nerve)

Kanan

Kiri

Menggigit

(+)

(+)

Membuka mulut

(+)

(+)

Sensibilitas muka atas , tengah , bawah

DBN

DBN

Refleks kornea

(+)

(+)

Refleks bersin

(+)

(+)

Refleks masseter

TDP

TDP

Refleks zygomaticus

TDP

TDP

Eksoftalamus

(-)

(-)

Nervus VI ( Abducens Nerve )

Kanan

Kiri

Gerak mata ke lateral

(+)

(+)

Strabismus konvergen

(-)

(-)

Diplopia

(-)

(-)

Nervus VII ( Facial Nerve )

Kanan

Kiri

Kerutan kulit dahi

DBN

DBN

Kedipan mata

DBN

DBN

Lipatan naso- labial

DBN

DBN

Sudut mulut

DBN

DBN

Mengerutkan dahi

DBN

DBN

Mengerutkan alis

DBN

DBN

Menutup mata

DBN

DBN

Meringis

DBN

DBN

Menggembungkan pipi

DBN

DBN

Tic fasialis

(-)

(-)

Lakrimasi

(+)

(+)

Daya kecap lidah 2/3 bagian

DBN

DBN

Refleks visuo- palpebral

TDP

TDP

Refleks glabella

(+)

(+)

Refleks aurikulo palpebral

TDP

TDP

Tanda myerson

(-)

(-)

Tanda chovstek

TDP

TDP

Besiul

(+)

(+)

Nervus VIII ( Vestibulocochlear Nerve)

Kanan

Kiri

Mendengar suara berbisik

(-)

(-)

Mendengar detik arloji

(-)

(-)

Test rinne

TDP

TDP

Test weber

TDP

TDP

Test schwabach

TDP

TDP

Nervus IX ( Glossopharyngeal Nerve)

Arkus faring

SIMETRIS

Daya kecap 1/3 belakang

DBN

Refleks muntah

TDP

Sengau

(-)

Tersedak

TDP

Nervus X ( Vagus Nerve )

Arkus faring

SIMETRIS

Nadi

TERABA

Bersuara

(+)

Menelan

(+)

Nervus XI ( Accesory Nerve )

Kanan

Kiri

Memalingkn kepla

(-)

(+)

Sikap bahu

SIMETRIS

SIMETRIS

Mengangkat bahu

TIDAK DAPAT DINILAI

TIDAK DAPAT DINILAI

Trofi bahu

EUTROFI

EUTROFI

Nervus XII ( Hypoglossus Nerve )

1. Sikap lidah: DBN

2. Artikulasi: (+)

3. Tremor lidah: (-)

4. Menjulurkan lidah: (+)

5. Kekuatan lidah: (+)

6. Trofi otot lidah: EUTROFI

7. Fasikulasi lidah: (-)

e. Sistem Motorik

Inspeksi : pada telapak kaki dijumpai luka

Gerakan Volunter: DBN

Palpasi Otot: SPASTIK

Perkusi Otot: DBN

Tonus Otot: SPASTIK

Kekuatan Otot:

ESD :

E : 4 4 4 4 4

F : 4 4 4 4 4

ESS :

E : 5 5 5 5 5

F : 5 5 5 5 5

EID :

E : 4 4 4 4 4

E : 4 4 4 4 4

EIS :

E : 5 5 5 5 5

F : 5 5 5 5 5

f. Sistem Sensorik

Sensibilitas

Tangan

Kaki

Kanan

Kiri

Kanan

Kiri

Nyeri

(+)

(+)

(+)

(+)

Termis

(+)

(+)

(+)

(+)

Taktil

(+)

(+)

(+)

(+)

Posisi

DBN

DBN

DBN

DBN

Vibrasi

TDP

TDP

TDP

TDP

g. Refleks Fisiologi

Refleks

Kanan

Kiri

Biceps reflex

(+)

(+)

Triceps reflex

(+)

(+)

Brechioradialis refleks

(+)

(+)

Knee patella reflex

(+)

(+)

Achilles reflex

(+)

(+)

h. Refleks Patologi

Refleks

Kanan

Kiri

Babinski reflex

(+)

(-)

Chaddock reflex

(+)

(-)

Oppenhein reflex

(+)

(-)

Gordon reflex

(+)

(-)

Schaeffer reflex

(+)

(-)

Gonda reflex

(+)

(-)

Hoffman reflex

(+)

(-)

Tromner reflex

(+)

(-)

i. Fungsi Serebellum

Cara Berjalan: TDP

Ataksia: TDP

Rebound fenomen: TDP

Dismetri

Tes telunjuk hidung: TDP

Tes telunjuk telunjuk: TDP

Tes hidung telunjuk hidung: TDP

Tes romberg: TDP

Disdiadokhok nesis: TDP

Nistagmus : TDP

j. Fungsi Vegetatif

Vasomotorik: (+)

Sudomotorik: (+)

Pilo erektor:(+)

Miksi: (+)

Defekasi: (+)

Potensi libido: TDP

k. Fungsi Luhur

Kesadaran kualitatif: BAIK

Daya ingat kejadian: BAIK

Orientasi:

Tempat : Baik

Waktu: Baik

Orang : Baik

Situasi: Baik.

Intelegensi: BAIK

Daya pertimbangaan: BAIK

Reaksi emosi: BAIK

Afasia: (-)

Agnosia: (-)

Akalkulia: (-)

B. PEMERIKSAAN LAIN

Darah Rutin :

Fungsi hati :

1. bilirubin total = 0,66Nilai normal (0-1.0 mg/dl)

2. bilirubin direck= 0,19Nilai normal (0-0.3 mg/dl)

3. SGOT = 17Nilai normal (