Lapkas Fix Max

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    1/51

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Diabetes sudah dikenal sejak berabad-abad sebelum masehi. Pada Papyrus

    Ebers di Mesir kurang lebih 1500 SM, digambarkan adanya penyakit dengan tanda-

    tanda banyak kencing. emudian !alsus dan paracelus juga menemukan penyakit

    itu, tetapi baru "00 tahun kemudian. #rteus menyebutkan sebagai penyakit aneh dan

    menamai penyakit itu diabetes dari kata diabere yang berarti siph$n atau tabung

    untuk mengalirkan cairan dari suatu tempat ke tempat lain.1,"

    Menurut  American Diabetes Association %#D#& "005, Diabetes melitus

    merupakan suatu kel$mp$k penyakit metab$lik dengan karakteristik hiperglikemia

    yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.

    Sedangkan menurut '() 1*+0 dikatakan baha diabetes melitus sebagai suatu

    kumpulan pr$blema anat$mik dan kimiai yang merupakan akibat dari sejumlah

    akt$r di mana didapat deisiensi insulin abs$lut atau relati dan gangguan ungsi

    insulin.1."

    World Health Organization %'()& memperkirakan, prealensi gl$bal diabetes

    melitus tipe " akan meningkat dari 1/1 juta $rang pada "000 menjadi juta tahun

    "00. '() memperkirakan 2nd$nesia menduduki ranking ke-3 di dunia dalam hal

     jumlah penderita diabetes setelah !hina, 2ndia dan #merika Serikat. Pada tahun

    "000, jumlah penderita diabetes mencapai +,3 juta dan diperkirakan pada tahun "00

     jumlah penderita diabetes di 2nd$nesia akan berjumlah "1, juta. 4etapi, hanya 50

    dari penderita diabetes di 2nd$nesia menyadari baha mereka menderita diabetes,

    dan hanya 0 dari penderita melakukan pemeriksaan secara teratur.1,",

    Menurut penelitian epidem$l$gi yang sampai saat ini telah dilaksanakan di

    ind$nesia, kekerapan diabetes berkisar antara 1,3 s6d 1,, kecuali di dua tempat

    yaitu Pangkajangan dan di Manad$ yang agak tinggi sebesar ", dan berturut-

     berturut. ekerapan DM di Er$pa dan #merika 7tara berkisar antara "-5,

    sedangkan di negara berkembang 1,5-". Dari segi umur, usia 5 tahun keatas lebih

    rentan terkena DM dengan persentase /,3. Sedangkan dari segi jenis kelamin

     perempuan lebih rentan terkena DM dengan persentase 3,/.1,3

    1

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    2/51

    1.2 Tujuan Pembahasan

    Dalam penyusunan lap$ran kasus ini tentunya memiliki tujuan yang

    diharapkan berguna bagi para pembaca dan khususnya kepada penulis sendiri.

    Dimana tujuannya dibagi menjadi dua macam yang pertama secara umum makalah

    ini bertujuan menambah aasan mahasisa62 dalam menguraikan suatu pers$alan

    secara h$listik dan tepat, dan melatih pemikiran ilmiah dari se$rang mahasisa62

    akultas ked$kteran, dimana pemikiran ilmiah tersebut sangat dibutuhkan bagi

    se$rang d$kter agar mampu menganalisis suatu pers$alan secara cepat dan tepat.

    Sedangkan secara khusus tujuan penyusunan makalah ini ialah sebagai berikut 8

    a. 7ntuk melengkapi persyaratan tugas kepaniteraan klinik stase 2lmu Penyakit

    Dalam 9umah Sakit 7mum Daerah dr. (. umpulan Pane 4ebing 4inggi tentang

     Diabetes Melitus.

     b. Menambah khasanah ilmu pengetahuan para pembaca dan penulis.

    c. Sebagai bahan reerensi mahasisa62 :akultas ed$kteran 72S7.

    2tulah merupakan tujuan dalam penyusunan lap$ran kasus ini, dan juga sangat

    diharapkan dapat berguna bagi setiap $rang yang membaca lap$ran kasus ini.

    Sem$ga seluruh tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik 

    1.3 Metoe an Tekn!k

    Dalam penyusunan lap$ran kasus ini kami mengembangkan suatu met$de yang

    sering digunakan dalam pembahasan-pembahasan makalah sederhana, yaitu dengan

    menggunakan met$de dan teknik secara deskripti dimana tim penyusun mencari

    sumber data dan sumber in$rmasi yang akurat lainnya setelah itu dianalisis

    sehinggga diper$leh in$rmasi tentang masalah yang akan dibahas setelah itu

     berbagai reerensi yang didapatkan dari berbagai sumber tersebut disimpulan sesuai

    dengan pembahasan yang akan dilakukan dan sesuai dengan judul lap$ran kasus dan

    dengan tujuan pembuatan lap$ran kasus ini. 2tulah sekilas tentang met$de dan teknik 

    yang digunakan dalam penyusunan lap$ran kasus ini.

    2

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    3/51

    BAB 2

    T"N#AUAN PU$TA%A

    2.1 De&en!s! D!abetes Mel!tus

    Menurut  American Diabetes Association %#D#& "005, Diabetes mellitus

    merupakan suatu kel$mp$k penyakit metab$lik dengan karakteristik hiperglikemia

    yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin ataukedua-duanya.

    Sedangkan menurut '() 1*+0 dikatakan baha diabetes mellitus sebagai suatu

    kumpulan pr$blema anat$mic dan kimiai yang merupakan akibat dari sejumlah

    akt$r di mana didapat deisiensi insulin abs$lute atau relatie dan gangguan ungsi

    insulin. 5

    2.2 E'!em!olog!

    ;erdasarkan data )rganisasi esehatan Dunia %'()&, 2nd$nesia kini

    menempati urutan ke-3 terbesar dalam jumlah penderita diabetes melitus di dunia.

    Pada "00, jumlah penyandang diabetes %diabetasi& di 2nd$nesia mencapai 13 juta

    $rang. Dari jumlah itu, baru 50 penderita yang sadar mengidap, dan sekitar 0 di

    antaranya melakukan peng$batan secara teratur. Menurut beberapa penelitian

    epidemi$l$gi, prealensi diabetes di 2nd$nesia berkisar 1,5 sampai ",, kecuali di

    Manad$ yang cenderung lebih tinggi, yaitu ,1 .

    Penyakit diabetes di 2nd$nesia adalah DM tipe ", merupakan jenis penyakit

    diabetes yang mencakup lebih dari *0 seluruh p$pulasi diabetes. Data '()

    mengungkapkan, beban gl$bal diabetes melitus pada tahun "000 adalah 15 juta, di

    mana beban ini diperkirakan akan meningkat terus menjadi juta $rang setelah "5

    tahun %tahun "0"5&. Pada "0"5, #sia diperkirakan mempunyai p$pulasi diabetes

    terbesar di dunia, yaitu +" juta $rang dan jumlah ini akan meningkat menjadi

     juta $rang setelah "5 tahun.

    (asil penelitian epidemi$l$gi di

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    4/51

    dari 1,5 pada 1*+1 menjadi ",* tahun 1**+ dan 1",5 pada "005.   Pada "005,

    daerah semi-urban seperti Sumatera ;arat melap$rkan prealensi diabetes mellitus

    sebesar 5,1 dan Pekajangan %

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    5/51

    ini dengan $besitas atau kegemukan dan biasanya diketahui DM setelah usia 0

    tahun.

    . Diabetes Melitus 4ipe lain

    a. Deek genetik pada ungsi sel beta b. Deek genetik pada kerja insulin

    c. Penyakit eks$krin pankreas

    d. End$krin$pati

    e. Diinduksi $bat atau >at kimia

    . 2neksi

    g. 2mun$l$gi

    3. DM =estasi$nal

    2.( Et!olog!

    Diabetes melitus sangat erat kaitannya dengan mekanisme pengaturan gula

    n$rmal. Pada k$ndisi n$rmal, kadar gula tubuh akan selalu terkendali, berkisar /0-

    110 mg6d?, $leh pengaruh kerja h$rm$n insulin  yang dipr$duksi $leh  kalenjar 

     pankreas. Setiap sehabis makan, terjadi penyerapan makanan seperti tepung-

    tepungan %karb$hidrat& di usus dan akan kadar gula darah meningkat. Peningkatan

    kadar gula darah ini akan memicu pr$duksi h$rm$n insulin $leh kalenjar pankreas.

    ;erkat pengaruh h$rm$n insulin ini, gula dalam darah sebagian besar akan

    masuk ke dalam berbagai macam sel tubuh %terbanyak sel $t$t& dan akan digunakan

    sebagai bahan energi dalam sel tersebut. Sel $t$t kemudian menggunakan gula untuk 

     beberapa keperluan yakni sebagai energi, sebagian disimpan sebagai glik$gen dan

     jika masih ada sisa, sisa sebagian tersebut diubah menjadi lemak dan pr$tein.

    Penyebab diabetes mellitus sebenarnya bisa dengan berbagai macam cara

    misalnya8

    1. =enetik atau akt$r keturunan

    Diabetes mellitus cenderung diturunkan atau diaariskan, bukan ditularkan.

    #ngg$ta keluarga penderita DM  %diabetisi& memiliki kemungkinan lebih besar 

    terserang penyakit ini dibandingkan dengan angg$ta keluarga yang tidak menderita

    DM. Para ahli kesehatan juga menyebutkan DM merupakan penyakit yang terpaut

    kr$m$s$m seks atau kelamin. ;iasanya kaum laki-laki menjadi penderita

    sesungguhnya, sedangkan kaum perempuan sebagai pihak yang membaa gen untuk 

    diariskan kepada anak-anaknya.

    ". @irus dan bakteri

    5

    http://diabetes.klikdokter.com/subpage.php?id=1&sub=12http://diabetes.klikdokter.com/subpage.php?id=1&sub=12http://www.klikdokter.com/page/kalenjar%20pankreashttp://www.klikdokter.com/page/kalenjar%20pankreashttp://www.klikdokter.com/page/kalenjar%20pankreashttp://diabetes.klikdokter.com/subpage.php?id=1&sub=12http://diabetes.klikdokter.com/subpage.php?id=1&sub=12http://diabetes.klikdokter.com/subpage.php?id=1&sub=1http://diabetes.klikdokter.com/subpage.php?id=1&sub=1http://id.shvoong.com/tags/dm/http://www.klikdokter.com/page/kalenjar%20pankreashttp://www.klikdokter.com/page/kalenjar%20pankreashttp://diabetes.klikdokter.com/subpage.php?id=1&sub=12http://diabetes.klikdokter.com/subpage.php?id=1&sub=1http://id.shvoong.com/tags/dm/http://diabetes.klikdokter.com/subpage.php?id=1&sub=12

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    6/51

    @irus penyebab DM adalah rubela, mumps, dan human c$Asackieirus ;3.

    Melalui mekanisme ineksi sit$litik dalam sel beta, irus ini mengakibatkan

    destruksi atau perusakan sel. ;isa juga, irus ini menyerang melalui reaksi

    $t$imunitas yang menyebabkan hilangnya $t$imun dalam sel beta. Diabetes

    mellitus akibat bakteri masih belum bisa dideteksi. Bamun, para ahli kesehatan

    menduga bakteri cukup berperan menyebabkan DM.

    . ;ahan t$ksik atau beracun.

    ;ahan beracun yang mampu merusak sel beta secara langsung adalah all$Aan,

     pyrinur$n %r$dentisida&, dan strept$>$ctin %pr$duk dari sejenis jamur&. ;ahan lain

    adalah sianida yg berasal dari singk$ng.

    3. Butrisi.

     Butrisi yang berlebihan %$ernutriti$n& merupakan akt$r resik$ pertama yang

    diketahui menyebabkan DM. Semakin berat badan berlebih atau $besitas akibat

    nutrisi yang berlebihan, semakin besar kemungkinan sese$rang terjangkit DM.

    2.) *aktor +es!ko

    Para peneliti tidak sepenuhnya memahami mengapa sebagian $rang

    mengembangkan diabetes tipe " dan yang lainnya tidak. 2tCs clear that certain act$rs

    increase the risk, h$eer, including8 Sudah jelas baha akt$r-akt$r tertentu

    meningkatkan risik$, bagaimanapun, termasuk8

    a. elebihan berat badan. Menjadi adalah akt$r risik$ utama untuk diabetes

    tipe ".

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    7/51

    d. 9as. 'alaupun tidak jelas mengapa, $rang-$rang tertentu, termasuk ras kulit

    hitam, (ispanik, 2ndian #merika dan #sia-#merika - lebih mungkin untuk 

    mengembangkan diabetes tipe ".

    e. 7mur. 9isik$ diabetes tipe " meningkat seiring bertambahnya usia terutama

    setelah usia 35. 2tu mungkin karena $rang cenderung kurang ber$lahraga,

     penambahan berat badan dan kehilangan massa $t$t dengan bertambahnya

    usia mereka. 4etapi diabetes tipe " juga meningkat secara dramatis di

    kalangan anak-anak, remaja dan deasa muda.

    . Pradiabetes. Pradiabetes adalah suatu k$ndisi dimana kadar gula darah #nda

    lebih tinggi dari n$rmal, tetapi tidak cukup tinggi harus diklasiikasikan

    sebagai diabetes tipe ". ;ila tidak di$bati, pradiabetes sering berkembang

    menjadi diabetes tipe ".

    g. Diabetes kehamilan.

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    8/51

    3. Diabetes Melitus tipe "

    4erdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu8 resistensi

    insulin dan gangguan sekresi insulin. B$rmalnya insulin akan terikat dengan resept$r 

    khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan resept$r 

    tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metab$lisme gluk$sa di dalam sel.

    9esistensi insulin pada diabetes tipe 22 disertai dengan penurunan reaksi intrasel,dengan demikian insulin menjadi tidak eekti untuk menstimulasi pengambilan

    gluk$sa $leh jaringan.+

    2nsulin merupakan h$rm$n yang terdiri dari rangkaian asam amin$, dihasilkan

    $leh sel beta kelenjar pankreas. Dalam keadaan n$rmal, bila ada rangsangan pada sel

     beta, insulin disintesis dan kemudian disekresikan kedalam darah sesuai kebutuhan

    tubuh untuk keperluan regulasi gluk$sa darah. 9esistensi insulin berarti ketidak 

    sanggupan insulin memberi eek bi$l$gik yang n$rmal pada kadar gula darah

    tertentu. Dikatakan resisten insulin bila dibutuhkan kadar insulin yang lebih banyak 

    untuk mencapai kadar gluk$sa darah yang n$rmal. Sekresi insulin $leh sel beta

    tergantung $leh akt$r utama yaitu, kadar gluk$sa darah,  ATP-sensitive K channels

    dan Voltage-sensitive Calcium Channels sel beta pankreas. Mekanisme kerja ketiga

    akt$r ini sebagai berikut 8 Pada keadaan puasa saat kadar gluk$sa darah turun,  ATP 

     sensitive K channels di membran sel beta akan terbuka sehingga i$n kalium akan

    meninggalkan sel beta K-e!!lu"#,dengan demikian mempertahankan p$tensial

    8

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    9/51

    membran dalam keadaan hiperp$lar sehingga Ca-channels  tertutup, akibatnya

    kalsium tidak dapat masuk ke dalam sel beta sehingga perangsangan sel beta untuk 

    mensekresi insulin menurun. Sebaliknya pada keadaan setelah makan, kadar gluk$sa

    darah yang meningkat akan ditangkap $leh sel beta melalui  glucose trans$orter %

    %=?74"& dan dibaa ke dalam sel. Di dalam sel, gluk$sa akan mengalami

    $s$rilase menjadi gluk$sa- $sat %=P& dengan bantuan en>im penting, yaitu

    gluk$kinase. =luk$sa $sat kemudian akan mengalami glik$lisis dan akhirnya

    akan menjadi asam piruat. Dalam pr$ses glik$lisis ini akan dihasilkan -+ #4P.

    Penambahan #4P akan meningkatkan rasi$ #4P6#DP dan ini akan menutup

    ter$$ngan kalium. Dengan demikian kalium akan tertumpuk dalam sel dan

    terjadilah dep$larisasi membran sel, sehingga membuka ter$$ngan kalsium dan

    kalsium akan masuk ke dalam sel. Dengan meningkatnya kalsium intrasel, akan

    terjadi transl$kasi granul insulin ke membran dan insulin akan dilepaskan ke dalam

    darah. Mengingat =?74" mempunyai siat mengangkut gluk$sa ke dalam sel tanpa

     batas, agaknya en>im gluk$kinase bekerja sebagai pembatas agar pr$ses $s$rilasi

     berjalan seimbang sesuai kebutuhan, dengan demikian peristia dep$larisasi dapat

    diatur dan pelepasan insulin dari sel beta ke dalam darah disesuaikan dengan

    kebutuhan. )leh karena itu en>im gluk$kinase disebut sebagai  glucose sensor  karena

     bertindak sebagai sens$r terhadap gluk$sa. Sekresi insulin pada $rang n$n diabetes

    meliputi " ase yaitu &ase !n! %ase 1& atau earl& $ea'  yang terjadi dalam -10 menit

     pertama setelah makan. 2nsulin yang disekresi pada ase ini adalah insulin yang

    disimpan dalam sel beta %siap pakai& dan ase lanjut %ase "& adalah sekresi insulin

    dimulai "0 menit setelah stimulasi gluk$sa. Pada ase 1, pemberian gluk$sa akan

    meningkatkan sekresi insulin untuk mencegah kenaikan kadar gluk$sa darah, dan

    kenaikan gluk$sa darah selanjutnya akan merangsang ase " untuk meningkatkan pr$duksi insulin. Makin tinggi kadar gluk$sa darah sesudah makan makin banyak 

     pula insulin yang dibutuhkan, akan tetapi kemampuan ini hanya terbatas pada kadar 

    gluk$sa darah dalam batas n$rmal. Pada DM tipe ", sekresi insulin di ase 1 tidak 

    dapat menurunkan gluk$sa darah sehingga merangsang ase " untuk menghasilkan

    insulin lebih banyak, tetapi sudah tidak mampu meningkatkan sekresi insulin

    sebagaimana pada $rang n$rmal. =angguan sekresi sel beta menyebabkan sekresi

    insulin pada ase 1 tertekan, kadar insulin dalam darah turun menyebabkan pr$duksi

    9

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    10/51

    gluk$sa $leh hati meningkat, sehingga kadar gluk$sa darah puasa meningkat. Secara

     berangsur-angsur kemampuan ase " untuk menghasilkan insulin akan menurun.

    Dengan demikian perjalanan DM tipe ", dimulai dengan gangguan ase 1 yang

    menyebabkan hiperglikemi dan selanjutnya gangguan ase " di mana tidak terjadi

    hiperinsulinemi akan tetapi gangguan sel beta.+ 

    #pabila ada gangguan pada mekanisme kerja insulin, menimbulkan hambatan

    dalam utilisasi gluk$sa serta peningkatan kadar gluk$sa darah. /

    2.- ejala D!abetes Mel!tus

    =ejala p$lidipsia %banyak minum& dan p$liuria %banyak kencing& bersama

     p$liagia %banyak makan& dengan tubuh yang kurus pada usia anak-anak merupakan

    gejala DM tipe 1 yang memerlukan suntikan insulin. DM41 ini jarang ditemukan

    karena hanya 5 dari t$tal kasus DM.*

    DM tipe " yang ditemukan pada usia pertengahan atau usia lanjut terjadi

    karena gangguan pada pr$ses masuknya gula ke dalam sel %resistensi insulin&. Pada

    tipe ini, penyandangnya bertubuh gemuk dan biasanya tidak memberikan keluhan

    10

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    11/51

    serta gejala yang jelas sebelum terdapat k$mplikasi. Paling banter penyandang

    DM4" yang jumlah sekitar *5 dari seluruh kasus DM mengeluhkan badan yang

    cepat lelah, sering pusing, berat badan yang bertambah terus, dan kulit yang sering

    terasa gatal. ?ebih lanjut mungkin dia mengeluh banyak kencing terutama di malam

    hari, sering haus dan lapar, penglihatan kabur dan luka yang susah sembuh.*

    2./ D!agnos!s

    Diagn$sis DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar gluk$sa darah, tidak 

    dapat ditegakkan hanya atas dasar adanya gluk$suria saja. Dalam menegakkan

    diagn$sis DM harus diperhatikan asal bahan darah yang diambil dan cara

     pemeriksaan yang dipakai. 7ntuk diagn$sis DM, pemeriksaan yang dianjurkan

    adalah pemeriksaan gluk$sa dengan cara en>imatik dengan bahan gluk$sa darah

     plasma ena. 7ntuk memastikan diagn$sis DM, pemeriksaan gluk$sa darah

    sey$gyanya dilakukan di lab$rat$rium klinik yang terpercaya.10

    7ntuk memantau kadar gluk$sa darah dapat dipakai bahan darah kapiler. Saat

    ini banyak dipasarkan alat pengukur kadar gluk$sa darah cara reagen kering yang

    umumnya sederhana dan mudah dipakai. (asil pemeriksaan kadar gluk$sa darah

    memakai alat-alat tersebut dapat dipercaya sejauh kalibrasi dilakukan dengan baik 

    dan cara pemeriksaan sesuai dengan cara standar yang dianjurkan. Secara berkala ,

    hasil pemantauan dengan cara reagen kering perlu dibandingkan dengan cara

    k$nensi$nal.10

    #. Pemeriksaan Penyaring

    Pemeriksaan penyaring yang khusus ditujukan untuk DM pada penduduk 

    umumnya %mass-screening pemeriksaan penyaring& tidak dianjurkan karenadisamping biaya yang mahal, rencana tindak lanjut bagi mereka yang p$siti belum

    ada. ;agi mereka yang mendapat kesempatan untuk pemeriksaan penyaring bersama

     penyakit lain %general check up& , adanya pemeriksaan penyaring untuk DM dalam

    rangkaian pemeriksaan tersebut sangat dianjurkan.10

    Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kel$mp$k dengan salah satu akt$r 

    risik$ untuk DM, yaitu 810

    o kel$mp$k usia deasa tua % F 35 tahun &

    o kegemukan G;; %kg& F 1"0 ;; idaman atau 2M4 F "/ %kg6m"&H

    11

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    12/51

    o tekanan darah tinggi %F 1306*0 mm(g&

    o riayat keluarga DM

    o riayat kehamilan dengan ;; lahir bayi F 3000 gram

    o riayat DM pada kehamilan

    o dislipidemia %(D? I 5 mg6dl dan atau 4rigliserida F "50 mg6dlo  pernah 4=4 %4$leransi =luk$sa 4erganggu& atau =DP4 %=luk$sa Darah

    Puasa 4erganggu&

    ;. ?angkah-langkah untuk menegakkan diagn$sis Diabetes Melitus

    Diagn$sis klinis DM umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas DM

     berupa p$liuria, p$lidipsia, p$liagia, lemah, dan penurunan berat badan yang tidak 

    dapat dijelaskan sebabnya. eluhan lain yang mungkin dikemukakan pasien adalah

    kesemutan, gatal, mata kabur dan imp$tensia pada pasien pria, serta pruritus ulae

     pada pasien anita.

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    13/51

    ". adar gula darah puasa F 1" mg6dl. Puasa diartikan pasien tidak mendapat

    kal$ri tambahan sedikitnya + jam. #tau8

    . adar gula darah " jam pada 44=) F"00 mg6dl. 44=) dilakukan dengan

    Standard '(), menggunakan beban gluk$sa yang setara dengan /5 g

    gluk$sa anhidrus yang dilarutkan dalam air.

    4abel 1. adar gluk$sa darah seaktu dan puasa sebagai pat$kan penyaring dan

    diagn$sis DM %mg6dl&10

     

    #pabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi criteria n$rmal atau DM, maka dapat

    dig$l$ngkan ke dalam kel$mp$k 4=4 %4$leransi =luk$sa 4erganggu& atau =DP4

    %=luk$sa Darah Puasa 4erganggu& dari hasil yang diper$leh."

    o

    4=4 8 gluk$sa darah plasma " jam setelah pembebanan antara 130 N 1**mg6dl

    o =DP4 8 gluk$sa darah puasa antara 100 N 1"5 mg6dl.

    9eduksi 7rin

    Pemeriksaan reduksi urine merupakan bagian daripemeriksaan urine rutin yang

    selalu dilakukan di klinik. (asil yang %L& menunjukkan adanya gluk$suria. ;eberapa

    hal yang perlu diingat dari hasil pemeriksaan reduksi urine adalah8" 

    o Digunakan pada pemeriksaan pertama sekali untuk tes skrining, bukan untuk 

    menegakkan diagn$sis

    o  Bilai %L& sampai %LLLL&

    o

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    14/51

    2.0 Penatalaksanaan

    2.0.1 Tera'! Non *armakolog!s Paa D!abetes Mel!tus1. 4erapi =i>i Medis

    4erapi gi>i medis merupakan salah satu terapi n$n armak$l$gi yang sangat

    direk$mendasikan bagi penyandang diabetes. 4erapi gi>i ini prinsipnya adalah

    melakukan pengaturan p$la makan yang didasarkan pada status gi>i diabetes dan

    melakukan m$diikasi diet berdasarkan kebutuhan indiidual.11

    ;eberapa manaat yang telah dibuktikan dari terapi gi>i medis antara lain8 11

    o Menurunkan berat badan

    o Menurunkan tekanan darah sist$l$k dan diast$lik 

    o Menurunkan kadar gluk$sa darah

    o Memperbaiki pr$il lipid

    o Meningkatkan sensitiitas resept$r insulin

    o Memperbaiki system k$agulasi darah

    #dapun tujuandari terapi gi>i medis ini adalah untuk mencapai dan

    mempertahankan811

    o adar gluk$sa darah mendekati n$rmal

    • =luk$sa puasa berkisar *0-10 mg6dl

    • =luk$sa darah " jam setelah makan I1+0 mg6dl

    • adar #1c I/

    o 4ekanan darah I 106+06mm(g

    o Pr$il lipid

    • $lester$l ?D? I100 mg6dl

    14

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    15/51

    • $lester$l (D? F30 mg6dl

    • 4rigliserida I150 mg6dl

    o ;erat badan sen$rmal mungkin

    ;eberapa akt$r yang harus diperhatikan sebelum melakukan perubahan p$la

    makan diabetes antara lain8 tinggi badan, berat badan, status gi>i, status

    kesehatan, aktiitas isik, dan akt$r usia. Selain itu juga terdapat beberapa

    act$r isi$l$gi seperti masa kehamilan, masa pertumbuhan, gangguan

     pencernaan pada usia tua, dan lain-lain.11

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    16/51

    Perhitungan i, umur, ada tidaknya stress akut, dan

    kegiatan jasmani. Penentuan status gi>i dapat dipakai indeks masa tubuh %2M4& atau

    rumus br$cca.11

    ". ?atihan

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    17/51

    Pada diabetes dengan gula darah tak terk$ntr$l, latihan jasmani akan

    menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gluk$sa darah dan benda ket$n yang

    dapat berakibat atal. Satu penelitian mendapati baha pada kadar gluk$sa darah

    sekitar " mg6dl, bila tetap melakukan latihan jasmani, akan berbahaya bagi yang

     bersangkutan.

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    18/51

    Mekanisme erja

    Met$rmin menurunkan gluk$sa darah melalui pengaruhnya terhadap kerja

    insulin pada tingkat selular, distal resept$r insulin dan menurunkan pr$duksi

    gluk$sa hati. Met$rmin meningkatkan pemakaian gluk$sa $leh sel usus

    sehingga menurunkan gluk$sa darah dan juga diduga menghambat abs$rpsi

    gluk$sa di usus sesudah asupan makan.1"

    Penelitian terakhir melap$rkan baha eek met$rmin diatas diduga terjadi

    melalui peningkatan penggunaan gluk$sa $leh jaringan perier yang

    dipengaruhi #MP  acticated $rotein 'inase %#MP&, yang merupakan

    regulat$r selular utama bagi metab$lism lipid dan gluk$sa. #ktiasi #MP 

     pada hepat$sit akan mengurangi aktiitas Acetil Co-A 'arbo'silase  %#!!&

    dengan induksi $ksidasi asam lemak dan menekan ekspresi ensimlip$genik.1"

    Met$rmin juga dapat menstimulasi pr$duksi  glucagon li'e $e$tide-

    %=?P1& dari gastr$intestinal yang dapat menekan ungsi sel ala pankreas

    sehingga menurunkan glukag$ serum dan mengurangi hiperglikemia saat

     puasa.1"

    Di samping berpengaruh pada gluk$sa darah, met$rmin juga berpengaruh

     pada k$mp$nen lain resistensi insulin yaitu pada lipid, tekanan darah dan juga

     pada $lasminogen activator inhibitor %P#2-1&.1"

     b. =lita>$ne

    :armak$kinetik dan :armak$dinamik 

    =lita>$ne diabs$rbsi dengan cepat dan mencapai k$nsentrasi tertinggi

    terjadi setelah 1-" jam. Makanan tidak mempengaruhi armak$kinetik $bat

    ini. 'aktu paruh berkisar antara -3 jam bagi r$siglita>$ne dan -/ jam bagi

     pi$glita>$ne.1"

    Mekanisme erja

    =lita>$ne thiazolidinediones#, merupakan agonist $ero"isome

     $roli!erator-activated rece$tor gamma %PP#9& yang sangat selekti dan

     p$ten. 9esept$r PP#9 terdapat dijaringan target kerja insulin seperti

     jaringan adip$sa, $t$t skelet dan hati. =lita>$n merupakan regulat$r 

    h$me$statis lipid, dierensiasi adip$sit, dan kerja insulin. Sama seperti

    met$rmin, glita>$n tidak menstimulasi pr$duksi insulin $leh sel beta

     pankreas bahkan menurunkan k$nsentrasi insulinkan lebih besar daripada

    18

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    19/51

    met$rmin. Mengingat eeknya dalam metab$lism gluk$sa dan lipid, glita>$n

    dan dapat meningkatkan eisiensidan resp$n sel beta pankreas dengan

    menurunkan gluk$t$ksisitas dan lip$t$ksisitas.1"

    =lita>$ne dapat merangsang ekspresi beberapa pr$tein yang dapat

    memperbaiki sensitiitas insulin dan memperbaiki glikemia, seperti  glucose

    trans$orter-%=?74-1&, =?743, p+5P2- dan uncou$ling $rotein-%%7!P-

    "&. Selain itu juga dapat mempengaruhi ekspresi dan pelepasan mediat$r 

    resistensi insulin, seperti 4B:- dan leptin.1"

    =lita>$ne dapat meningkatkan berat badan dan edema pada -5 pasien

    akibat beberapa mekanisme antara lain81"

    o Penumpukan lemak subkutan di perier dengan pengurangan lemak 

    isceral

    o Meningkatnya $lume plasma akibat aktiasi resept$r PP#9 di

    ginjal

    o Edema dapat disebabkan penurunan eksresi natrium di ginjal sehingga

    terjadi peningkatan natrium dan retensi cairan

    9$siglita>$n dan pi$glita>$ne memiliki eek pada pr$il lipid pasien.

    9$siglita>$n meningkatkan k$lester$l ?D? dan (D? namun tidak pada

    trigliserida. Sedangkan pi$glita>$ne memiliki eek netral pada k$lester$l

    ?D?, menurunkan trigliserida dan meningkatkan (D?. ;aik r$si maupun

     pi$glita>$ne dapat menurunkan small dense ?D?. =lita>$ne dapat sedikit

    menurunkan tekanan darah, meningkatkan ibrin$lysis dan memperbaiki

    ungsi end$tel.1"

    ". =$l$ngan Sekretag$k 2nsulin

    Sekretag$k insulin mempunyai eek hipglikemik dengan cara stimulasi sekresi

    insulin $leh sel beta pancreas. =$l$ngan ini meliputi S7 dan n$n S7 %glinid&.1"

    a. Sul$nilurea

    Sul$nilurea telah digunakan untuk peng$batan DM tipe " sejak tahun 1*50-

    an. )bat ini digunakan sebagai terapi armak$l$gis pada aal peng$batan

    19

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    20/51

    diabetes dimulai, terutama bila k$nsentrasi gluk$sa tinggi dan sudah terjadi

    gangguan pada sekresi insulin. Sul$nilurea sering digunakan sebagai terapi

    k$mbinasi karena kemampuannya untuk meningkatkan atau mempertahankan

    sekresi insulin. Mempunyai sejarah penggunaan yang panjang dengan sedikit

    eek samping %termasuk hip$glikemia& dan relati murah. ;erbagai macam

    $bat g$l$ngan ini umumnya mempunyai siat armak$l$gis yang serupa,

    demikian juga eek klinis dan mekanisme kerjanya.1"

    :armak$kinetik dan :armak$dinamik 

    Eek akut $bat g$l$ngan sul$nylurea berbeda dengan eek pada

     pemakaian jangan lama. =libenklamid misalnya mempunyai masa paruh 3

     jam pada pemakaian akut, tetapi pada pemakaian jangka lama F1" minggu,

    masa paruhnya memanjang sampai 1" jam %bahkan sampai F"0 jam pada

     pemakaian kr$nik dengan d$sis maksimal&. arena itu dianjurkan untuk 

    memakai glibenklamid sehari sekali.1"

    =$l$ngan $bat ini bekerja dengan merangsang sel beta pankreas untuk 

    melepaskan insulin yang tersimpan, sehingga hanya bermanaat pada pasien

    yang masih mampu mensekresikan insulin. =$l$ngan $bat ibi tidak dapat

    dipakai pada diabetes meliputi tipe 1.1"

    Eek hip$glikemia sul$nilurea adalah dengan merangsang channel   yang

    tergantung pada #4P dari sel beta pancreas. ;ila sul$nilurea terikat pada

    resept$r %S79& channel   tersebut maka akan terjadinya penurunan

     permeabilitas pada membrane sel beta, terjadi dep$larisasi membrane

    membuka channel  !a tergantung $ltase, dan menyebabkan peningkatan !a

    intasel. 2$n !a akan terikat pada !alm$dulin, dan menyebabkan eks$sit$sis

    granul yang mengandung.1"

     b. =linid

    :armak$kinetik dan :armak$dinamik 

    Mekanisme kerja glinid juga melalui resept$r sul$nilurea %S79& dan

    mempunyai struktur yang mirip dengan sul$nilurea, perbedaannya dengan

    20

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    21/51

    S7 adalah pada masa kerjanya yang lebih pendek. Mengingat lama kerjanya

    yang pendek maka glinid digunakan sebagai prandial. 9eapaglinid dan

    nateglinid kedua-duanya diabs$rbsi dengan cepat setelah pemberian secara

    $ral dan cepat dikeluarkan melalui metab$lismedalam hati sehingga diberikan

    dua sampai tiga kali sehari. 9epaglinid dapat menurunkan gluk$sa darah

     puasa alaupun mempunyai masa paruh yang singkat karena lama menempel

     pada k$mpleks S79 sehingga dapat menurunkan ekuialen (b#1c pada

    S7.1"

    c. Penghambat #la =luk$sidase

    :armak$kinetik dan :armak$dinamik 

    #carb$se hamper tidak diabs$rbsi dan bekerja l$cal pada saluran

     pencernaan. #carb$se mengalami metab$lisme didalam saluran pencernaan,

    metab$lisme terutama l$ra mikr$bi$l$gis, hidr$lisisintestinal dan aktiitas

    en>im pencernaan. 'aktu paruh eliminasi plasma kira-kira " jam pada $rang

    sehat dan sebagian besar dieksresi melalui eses. )bat ini bekerja secara

    k$mpetiti menghambat kerja en>im ala gluk$sidase di dalam saluran cerna

    sehingga dengan demikian dapat menurunkan penyerapan gluk$sa dan

    menurunkan hiperglikemia p$sprandial. )bat ini bekerja di lumen usus dan

    tidak menyebabkan hip$glikemia dan juga tidak berpengaruh pada kadar 

    insulin.1"

    )bat ini memperlambat, pemecahan dan penyerapan karb$hidrat k$mpleks

    dengan menghambat en>im alpha gluk$sidase yang terdapat pada dinding

    enter$sit yang terletak pada bagian pr$ksimal usus halus. Secara klinis akan

    terjadi hambatan pembentukan m$n$sakarida intraluminal, menghambat dan

    memperpanjang peningkatan gluk$sa darah p$stprandial. Sebagai m$n$terapi

    tidak akan merangsang sekresi insulin sehingga tidak dapat menyebabkan

    hip$glikemia.1"

    . =$l$ngan 2ncretin

    a. Penghambat di$e$tid&l $e$tidase 2@ %penghambat DPP-2@&

    21

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    22/51

    =?P-1 end$gen memiliki aktu paruh yang sangat pendek %I1 menit &

    akibat pr$ses inaktiasi $leh en>im DPP-2@. Penghambatan en>im DPP-2@

    diharapkan dapat memperpanjang masa kerja =?P-1 sehingga membantu

    menurunkan hiperglikemia. 4erdapat dua macam penghambat DPP-2@ yang

    ada saat ini yaitu sitagliptin dan ildagliptin.1"

    Pada terapi tunggal, penghambat DPP-2@ dapat menurunkan (b#1c

    sebesar 0,/*-0,*3 dan memiliki eek pada gluk$sa puasa dan  $ost 

     $randial,Penghambat DPP-2@ dapat digunakan sebagai terapi alternatie, bila

    terdapat int$leransi pada pemakaian met$rmin atau pada usia lanjut.1"

    DPP-2@ tidak mengakibatkan hip$glikemia maupun kenaikan berat badan.

    Eek samping yang dapat ditemukan adalah nas$aringitis, peningkatan risik$

    ineksi salurankemih dan sakit kepala. 9eaksi alergi yang berat jarang

    ditemukan.1"

     b. =?P-1 Mimetik dan #nal$g

    Mengingat aktu paruh =?P-1 yang pendek, penggunaan =?P-1 alamiah

    tidak banyak membantu, namun begitu terdapat=?P-1 mimetik dan anal$gyang memiliki ketahanan terhadap degradasi $leh en>im DPP-2@. ;erbeda

    dengan penghambat DPP-2@, =?P-1 mimetik diberikan dengan bentuk injeksi

    subkutan satu atau dua kali sehari, )bat ini belum beredar di 2nd$nesia.1"

    3. 2nsulin

    2nsulin dihasilkan $leh kalenjar pankreas pada tubuh kita, h$rm$n insulin yang

    dipr$duksi $leh tubuh kita dikenal juga sebagai sebutan insulin end$gen. Bamun,

    ketika kalenjar pankreas mengalami gangguan sekresi guna mempr$duksih$rm$n insulin, disaat inilah tubuh membutuhkan h$rm$n insulin dari luar tubuh,

    dapat berupa $bat buatan manusia atau dikenal juga sebagai sebutan insulin

    eks$gen.1 

    Semua diabetesein diabetes tipe 1 memerlukan insulin eks$gen karena

     pr$duksi insulin $leh sel beta pada kalenjar pankreas tidak ada ataupun hampir 

    tidak ada.1

    22

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    23/51

    Diabetesein diabetes tipe " mungkin membutuhkan insulin eks$gen apabila

    terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar gluk$sa darah. Selain itu, ada

     beberapa keadaan lain yang membutuhkan insulin eks$gen 81

    o eadaan stress berat, seperti pada ineksi berat, tindakan pembedahan,

    inark mi$kard akut atau str$ke.

    o DM gestasi$nal dan penyandang DM yang hamil membutuhkan insulin bila

    diet saja tidak dapat mengendalikan kadar gluk$sa darah.

    o et$asid$sis diabetik.

    o (iperglikemik hiper$sm$lar n$n ket$tik.

    o Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan

    suplemen tinggi kal$ri, untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat,

    secara bertahap akan memerlukan insulin eks$gen untuk mempertahankan

    kadar gluk$sa darah mendekati n$rmal selama peri$de resistensi insulin

    atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin.

    o =angguan ungsi ginjal atau hati yang berat.

    o $ntra indikasi atau alergi terhadap $bat hip$glikemi $ral.

    ekurangan h$rm$n insulin akan menyebabkan kadar gluk$sa darah tinggi

    %hiperglikemia&, sedangkan kelebihan insulin dapat menyebabkan kadar gluk$sa

    terlalu rendah %hip$glikemia&.1

    !ara pemberian insulin

    2nsulin kerja singkat 81

    o 2@, 2M, S!

    o 2nus % ## 6 =luk$sa 6 elektr$lit &

    o im merusak insulin &

    2nsulin kerja menengah 6 panjang 8 1

    o

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    24/51

      "50 - 00 mg 15 N 1 unit

      00 N 50 mg "0 unit

      F 50 mg "0 N "3 unit

    Perhitungan D$sis 2nsulin

    4ipe -

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    25/51

    $mplikasi DM dapat dibagi menjadi k$mplikasi akut dan kr$nis. $mplikasi

    akut terdiri dari k$ma hip$glikemia, ket$asid$sis diabetes dan ()B. Qang pertama

    terjadi karena kadar gula yang terlalu rendah %di baah 50 mg6d?&. Qang kedua,

    ket$asid$sis, terjadi jika tubuh hanya mampu menggunakan lemak sebagai sumber 

    energiK keadaan ini terjadi karena tidak adanya insulin baik yang dibuat $leh sel beta

     pankreas tubuh sendiri maupun yang didapat leat suntikan insulin. Penggunaan

    lemak sebagai sumber energi menghasilkan ket$n b$dies yang jika kadarnya terlalu

    tinggi akan membuat darah menjadi asam. #khirnya yang ketiga, ()B 

    %hiperglikemia hiper$sm$ler n$nket$sis& terjadi jika kadar =D sangat tinggi tapi

    tanpa pembentukan ket$n b$dies yang berlebihan. etiga k$mplikasi akut ini

    membuat se$rang diabetisi harus diraat di 9S.*

    $mplikasi kr$nis berupa gangguan pembuluh darah makr$ %besar& dan mikr$

    %halus&. Qang pertama disebut makr$angi$pati dan dapat menimbulkan str$ke,

     penyakit jantung k$r$ner serta kaki diabetes yang bisa berupa luka, b$r$k atau

    gangren yang sulit sembuh sehingga tidak jarang kaki itu harus diamputasi.

    Mikr$angi$pati dapat menyebabkan mata diabetes %retin$pati&, gangguan sara yaitu

    neur$pati dgn rasa nyeri yang kr$nis, dan ginjal diabetes %ner$pati&.

    Penyulit akut810

    1. ket$asid$sis diabetik ". hiper$sm$lar n$n ket$tik . (ip$glikemia

    Penyulit menahun810

    1. makr$angi$pati8o  pembuluh darah jantung %penyakit jantung k$r$ner&o  pembuluh darah tepio  pembuluh darah $tak %str$ke&

    ".

    mikr$angi$pati8o retin$pati diabetik o ner$pati diabetik 

    . neur$pati3. rentan ineksi, misalnya tuberkul$sis paru, ginggiitis, dan ineksi saluran

    kemih5. aki diabetik. Disungsi Ereksi

    25

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    26/51

    BAB """

    LAP+AN %A$U$

    3.1 Anamnesa Pr!ba!

     Bama 8 Syariah

    7mur 8 3 tahun

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    27/51

    darah dan nyeri saat berkemih. )s mengaku 10-15 kali buang air kecil setiap hari.

    ;#; tidak ada keluhan.

    )s mengaku tidak pernah mengk$msumsi jamu-jamuan dan dulu memiliki

     berat badan yang berlebih. )s memiliki riayat penyakit gula sejak * tahun terakhir.

    )s baru pertama kali diraat dirumah sakit. Sebelumnya $s ber$bat ke d$kter 

     penyakit dalam tetapi tidak teratur, $s mengk$msumsi $bat gula dari d$kter, tetapi

    tidak mengetahui nama $batnya dan hanya minum $bat bila gejala terasa semakin

    memberat. )rang tua dan #bang $s juga menderita penyakit gula.

    3.3 $tatus Present

    1. eadaan umum 8 ;aik  

    o Sens$rium 8 !$mp$s Mentis

    o 4ekanan darah 8 106*0 mm(g

    o (eart rate 8 + A6i %reguler&

    o P$ls 8 + A6i %regular&

    o Pernaasan 8 1+ A6i %regular&

    o 4emperatur 8 ,5 R!

    ". eadaan penyakit 8 Sedang

    o #nemia 8 %-&

    o 2kterus 8 %-&

    o Sian$sis 8 %-&

    o Dispn$e 8 %-&

    o Edema 8 %-&

    27

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    28/51

    o Purpura 8 %-&

    o 4urg$r kulit 8 kembali cepat

    o Pancaran ajah 8 sakit sedang

    o Sikap tidur paksa 8 %-&

    . eadaan gi>i

    o 4; 8 155 cm

    o ;; 8 3/ kg

    o 9;' 8

    BB

    TB−100×100

      47

    155−100×100=85

    % undereight&

    3.( Pemer!ksaan &!s!k 

    1. epala 8 B$rm$chepali

    o Pertumbuhan rambut 8 ;aik  

    o  Byeri tekan 8 %-&

    o Perubahan l$kal 8 %-&a. Muka

    o Pancaran ajah 8 sakit sedang

    o Sembab 8 %-&

    o Pucat 8 %-&

    o uning 8 %-&

    o Parese 8 %-&

    o =angguan l$kal 8 %-&

    b. Mata

    o Stand mata 8 D;B

    o

    =erakan 8 baik ke segala araho Eks$talmus 8 %-&kanan6%-&kiri

    o Pt$sis 8 %-&kanan6%-&kiri

    o 2kterus 8 %-&kanan6%-&kiri

    o #nemia 8 %-&kanan6%-&kiri

    o 9eaksi pupil 8 %L&kanan6%L&kiri, is$k$r dengan

    diameter mm

    o =angguan l$kal 8 %-&

    . 4elinga

    o ;entuk 8 B$rm$tia

    o Sekret 8 %-&

    28

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    29/51

    o 9adang 8 %-&

    . (idung

    o ;entuk 8 B$rmal

    o Sekret 8 %-&

    o 9adang 8 %-&e. ;ibir 

    o Sian$sis 8 %-&

    o Pucat 8 %-&

    o ering 8 %-&

    o 9adang 8 %-&

    &. =igi

    o aries 8 %L&

    o Pertumbuhan 8 D;B

    g. ?idah

    o ering 8 %-&o Pucat 8 %-&

    o ;eslag 8 %-&

    o 4rem$r 8 %-&

    h. 4$nsil

    o Merah 8 %-&

    o ;engkak 8 %-&

    2. ?eher 

    a. 2nspeksi

    o

    Struma 8 4idak ada pembesarano Pembesaran elenjar 8 %-&

    o Pulsasi ena 8 %-&

    o @enektasi 8 %-&

    b. Palpasi

    o P$sisi trachea 8 Medial dalam batas n$rmal

    o Sakit6 nyeri tekan 8 %-&

    o 4ekanan ena jugularis 8 9-" cm("0

    3. 4h$raA depan

    a. 2nspeksi

    o ;entuk 8 usi$rmis

    o Simetris6asimetris 8 simetris

    o ;endungan ena 8 %-&

    o etinggalan bernaas 8 %-&

    o @enektasi 8 %-&

    o Pembengkakan 8 %-&

    o Mammae 8 D;B

    o 2ctus c$rdis 8 4erlihat

    o Spider naei 8 %-&

     b. Palpasi

    29

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    30/51

    o  Byeri tekan 8 %-&

    o :remitus suara 8

    ?apangan paru atas 8 kiri kanan

    ?apangan paru tengah 8 kiri kanan

    ?apangan paru baah 8 kiri kanan

    o 2ktus 8 teraba

    ?$kalisasi 8 2!9 @, 1

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    31/51

    iri 8 1 jari medial linea midclaicula Sinistra

    d. #uskultasi

    o Paru- paru

    Suara pernaasan

    - ?apangan paru atas 8 esikuler ka ki

    - ?apangan paru tengah 8 esikuler ka ki

    - ?apangan paru baah 8 esikuler ka ki

    Suara tambahan

    - 9$nchi basah 8 %-&

    - 9$nchi kering 8 %-&

    - repitasi 8 %-&

    - =esekan pleura 8 %-&

    o !$r 

    (eart rate 8 + A6menit, regular  

    Suara katup 8 M1 F M"K #" F#1K P"FP1K #"FP"

    Suara tambahan

    - Desah jantung ungsi$nal6$rganis 8 %-&

    - =esek pericardial6pleur$cardial 8 %-&

    31

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    32/51

    3. 4h$rak belakang

    a. 2nspeksi

    o ;entuk 8 usi$rmis

    o Simetris6asimetris 8 simetris

    o ;enj$lan- benj$lan 8 %-&

    o Scapulae alta 8 %-&

    o etinggalan bernaas 8 %-&

    o @enektasi 8 %-&

    o Spider naei 8 %-&

     b. Palpasi

    o  Byeri tekan 8 %-&

    o :remitus suara

    ?apangan paru atas 8 ka ki

    ?apangan paru tengah 8 ka ki

    ?apangan paru baah 8 ka ki

    o Pen$nj$lan- pen$nj$lan 8 %-&

    c. Perkusi

    o Suara perkusi paru

    ?apangan paru atas 8 s$n$r ka ki

    ?apangan paru tengah 8 s$n$r ka ki

    ?apangan paru baah 8 s$n$r ka ki

    32

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    33/51

    o ;atas baah paru

    anan 8 ertebra 4h$racal

    iri 8 ertebra 4h$racal 2

    d. #uskultasi

    o Suara pernaasan

    ?apangan paru atas 8 esikuler ka ki

    ?apangan paru tengah 8 esikuler ka ki

    ?apangan paru baah 8 esikuler ka ki

    o Suara tambahan

    9$nki basah 8 % - &

    5. #bd$men

    a. 2nspeksi

    o Membesar 8 %-&

    o @enektasi 8 %-&

    o Sirkulasi k$lateral 8 %-&

    o Pulsasi 8 %-&

     b. Palpasi

    o Deens muscular 8 %-&

    o  Byeri tekan 8 %-&

    o ?ien 8 tidak teraba

    33

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    34/51

    o 9en 8 tidak teraba

    o (epar 8 tidak teraba

    o 7ndulasi 8 %-&

    c. Perkusi 8 4impani

    o Pekak hati 8 %-&

    o Shuting Dulness 8 %-&

    d. #uskultasi

    o Peristaltik usus 8 %L&, dalam batas n$rmal

    . Ekstremitas

    a. #tas

    o ;engkak 8 %-&

    o Merah 8 %-&

    o Eritema Palmaris 8 %-&

    o Stand abn$rmal 8 %-&

    o =angguan ungsi 8 %-&

    o 9umple lead test 8 %-&

    o 9eleks

    ;iceps 8 kaki

    4riceps 8 kaki

     b. ;aah

    34

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    35/51

    o ;engkak 8 %L&6%-&

    o Merah 8 %-&6%-&

    o )dema 8 %-&6%-&

    o Pucat 8 %-&6%-&

    o =angguan ungsi 8 %L&6%-&

    o @arises 8 %-&6%-&

    o =angren 8 %L&6%-&, regi$ pedis diphalanges deAtra

    o 9eleks

    P9 8 kaki

    #P9 8 kaki

    3.) PEME+"%$AAN LAB+AT+"UM +UT"N

    Darah rut!n 61(74/7241)8

    'hite ;l$$d !ell 8 13,* A 10* 6? %3-10&

    (aem$gl$bin 8 *,3 g6d? %1"-1&

    (!4 8 "+," %/-53&

    9ed ;l$$d !ell 8 ,3* T 101"6? %,5-5,5&

    M!@ 8 +0,* ? %+0-100&

    M!( 8 ",* pg %"/-3&

    M!(! 8 , g6d? %"-&

    Platelet 8 3" A 10*6? %150-350&

    35

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    36/51

    3., +E$UME

     Anamnesa

     Keluhan utama 8 lemas

    Telaah 8 )s datang ke 9S7D.dr.(. umpulan Pane dengan keluhan

    lemas sehingga $s tidak dapat melakukan aktiitas seperti biasa. eluhan telah sering

    dirasakan $s sejak 5 tahun terakhir dan memberat 1 bulan sebelum masuk rumah

    sakit. Selain itu terdapat luka pada jemp$l dan jari tengah kaki sebelah kanan sejak 

    sebulan ini dan tidak sembuh hingga saat ini. aki $s dapat digerakan tidak terasa

    nyeri, selain itu $s juga mengeluh tangan dan kakinya kesemutan dan sering

    terbangun malam karena buang air kecil. ;erat badan $s menurun 10 kg sejak *

    tahun terakhir. ;# tidak disertai disertai darah dan nyeri saat berkemih. ;#; tidak 

    ada keluhan.

    eadaan umum 8 ;aik  

    o Sens$rium 8 !$mp$s Mentis

    o 4ekanan darah 8 106*0 mm(g

    o (eart rate 8 + A6i %reguler&

    o P$ls 8 + A6i %regular&

    o Pernaasan 8 1+ A6i %regular&

    o 4emperatur 8 ,5 R!

    eadaan penyakit 8 Sedang

    o #nemia 8 %-&

    o 2kterus 8 %-&

    o Sian$sis 8 %-&

    o Dispn$e 8 %-&

    36

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    37/51

    o Edema 8 %-&

    o Purpura 8 %-&

    o 4urg$r kulit 8 kembali cepat

    o Pancaran ajah 8 Sakit sedang

    o Sikap tidur paksa 8 %-&

    Pemeriksaan isik 

    o epala 8 dalam batas n$rmalo 4h$raA 8 dalam batas n$rmal

    o #bd$men 8 dalam batas n$rmal

    o EAtremitas 8 gangren pada ibu jari dan jari tengah kaki sebelah

      kanan.

    3., D"AN$A BAND"N

    =angren diabetikum L Diabetes Melitus tipe "

    3.- D"AN$A $EMENTA+A

    =angren diabetikum L Diabetes Melitus tipe "

    3./ TE+AP"

     .on-!arma'ologi /

    o Diet DM 1*00 kkal

    o ;ed rest

     0arma'ologi 

    4herapy 8

    o 2@:D 9? "0 gtt6i

    o 2@:D Metr$nida>$le 1 ls6+ jam

    o 2nj.!etriaA$ne 1g61" jam

    37

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    38/51

    o 2nj. 9anitidine 1 amp61" jam

    o 2nj n$$rapid 10-10-10 iu

    o 2nj. ?antus 15 iu

    P$ 8

    o lindamisin A00mg

    o !il$sta>$le "A100mg

    o #spilet 1A1

    o Simastatin 1A1 %malam&

    o == tab A1

    o #ntasida syr A!1

    3.0 AN#U+AN

    1 ( 7 4 /7241)

    1. :7B=S2 (#42

    ;ilirubin 4$tal 8 0,/ mg6dl

    ;ilirubin Direk 8 0,"1 mg6dl

    S=)4 8 "5 762

    S=P4 8 + 762

    #P 8 1*+ 762

    ". :7B=S2 =2B

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    39/51

    =luk$sa Puasa 8 10 mg6dl

    =luk$sa " jam PP 8 "* mg6dl

    1/74/7241)

    =luc$sa #d rand$m 8 "*0 mg6dl

    1074/7241)

    =luk$sa Puasa 8 1/1 mg6dl

    =luk$sa " jam PP 8 "1 mg6dl

    2174/7241)

    =luk$sa Puasa 8 "+0 mg6dl

    =luk$sa " jam PP 8 "5 mg6dl

    2274/7241)

    =luc$sa #d rand$m 8 353 mg6dl

    2(74/7241)

    =luc$sa #d rand$m 8 511 mg6dl

    2)74/7241)

    =luk$sa Puasa 8 5 mg6dl

    =luk$sa " jam PP 8 1 mg6dl

    39

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    40/51

    3.14 *LL9 UP

    :)??)' 7P P#S2EB

    1(74/7241)

    Sens 8 !M

    4D 8 1060 mm(g

    (9 8 +3 A6i

    99 8 "3 A6i

    4emp 8 /,1 0!

    4; 8 155 cm

    ;; 8 3/ kg

    =D adrand$m 3"0 mg6dl

     

    76

    - ?uka pada kaki kanan %L&

    - ?emas %L&

    - Mual %L&

    - ;#; %-&

    - ;# %L&

    4(6

    - Diet DM 1*00 kkal

    - 2@:D 9? "0 gtt6i

    - 2n. Metr$nida>$le 1ls6+j

    - 2nj. !etriaA$ne 1 gr61"j

    - B$$rapid -- iuP6)

    - !lindamisin A 00mg

    - !il$sta>$le " A 100mg

    - #spilet 1A1

    - Simastatin 1A1 %malam&

    1)74/7241)

    Sens 8 !M

    4D 8 1"06+0 mm(g

    (9 8 +0 A6i

    99 8 "0 A6i

    4emp 8 / 0!

    4; 8 155 cm

    ;; 8 3/ kg

    76

    - ?uka pada kaki kanan %L&

    - Mual %L&

    - Muntah %-&

    - ?emas %L&

    - Basu makan berkurang

    %L&

    - ;#; %-&

    - ;# %L&

    4(6

    - Diet DM 1*00 kkal

    - 2@:D 9? "0 gtt6i

    - 2n. Metr$nida>$le 1ls6+j

    - 2nj. !etriaA$ne 1 gr61"j

    - B$$rapid -- iu

    P6)

    - !lindamisin A 00mg

    - !il$sta>$le " A 100mg

    40

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    41/51

    Pukul 0/.0

    =D adrand$m "15 mg6dl

    Pukul "0.00

    =D adrand$m " mg6dl

    - #spilet 1A1

    - Simastatin 1A1 %malam&

    1,74/7241)

    Sens 8 !M

    4D 8 1"06+0 mm(g

    (9 8 /" A6i

    99 8 "0 A6i

    4emp 8 ,5 0!

    4; 8 155 cm

    ;; 8 3/ kg

    76

    - ?uka pada kaki kanan %L&

    - Mual %L&

    - Muntah %-&

    - ?emas %L&

    - Basu makan berkurang

    %L&

    - Byeri kepala sampai

    tengkuk %L&

    - ;#; %-&

    - ;# %L&

    4(6

    - Diet DM 1*00 kkal

    - 2@:D 9? "0 gtt6i

    - 2n. Metr$nida>$le 1ls6+j

    - 2nj. !etriaA$ne 1 gr61"j

    - B$$rapid -- iu

    P6)

    - !lindamisin A 00mg

    - !il$sta>$le " A 100mg

    - #spilet 1A1

    - Simastatin 1A1 %malam&

    1-74/7241)

    Sens 8 !M

    4D 8 1"06+0 mm(g

    (9 8 +0 A6i

    99 8 "0 A6i

    4emp 8 ,50

    !

    4; 8 155 cm

    ;; 8 3/ kg

    76

    - ?uka pada kaki kanan %L&

    - Mual %L&

    - Muntah %-&

    - ;atuk %L&

    - Sulit tidur %L&

    - ?emas %L&

    - Basu makan berkurang

    %L&

    - Byeri kepala sampai

    tengkuk %L&

    - ;#; %L&

    - ;# %L&

    4(6

    - Diet DM 1*00 kkal

    - 2@:D 9? "0 gtt6i

    - 2n. Metr$nida>$le 1ls6+j

    - 2nj. !etriaA$ne 1 gr61"j

    - B$$rapid -- iu

    - "nj. +an!t!!n 1am':12j

    P6)

    - !lindamisin A 00mg

    - !il$sta>$le " A 100mg

    - #spilet 1A1

    - Simastatin 1A1 %malam&

    - tab 3;1

    - Antas!a s5r 3;

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    42/51

    1/74/7241)

    Sens 8 !M

    4D 8 1"06+0 mm(g

    (9 8 ++ A6i

    99 8 "0 A6i

    4emp 8 ,/ 0!

    4; 8 155 cm

    ;; 8 3/ kg

    =D adrand$m "*0 mg6dl

    12encana am$utasi (ari

     setelah K3 membai'

    76

    - ?uka pada kaki kanan

    %L&

    - Mual %L&

    - Muntah %L&

    - ;atuk %L&

    - ?emas %L&- Basu makan berkurang

    %L&

    - Byeri kepala sampai

    tengkuk %-&

    - ;#; %L&

    - ;# %L&

    4(6

    - Diet DM 1*00 kkal

    - 2@:D 9? "0 gtt6i

    - 2n. Metr$nida>$le 1ls6+j

    - 2nj. !etriaA$ne 1 gr61"j

    - B$$rapid /7/7/ !u

    - 2nj. 9anitidin 1amp61"jP6)

    - !lindamisin A 00mg

    - !il$sta>$le " A 100mg

    - #spilet 1A1

    - Simastatin 1A1 %malam&

    - == tab A1

    - #ntasida syr A!1

    1074/7241)

    Sens 8 !M

    4D 8 1106/0 mm(g

    (9 8 /" A6i

    99 8 "0 A6i

    4emp 8 ," 0!

    4; 8 155 cm

    ;; 8 3/ kg

    =D B 1/1 mg6dl

    =D " jam PP "1 mg6dl

    76

    - ?uka pada kaki kanan %L&

    - Mual %L&

    - Muntah %-&

    - ;atuk berkurang %L&

    - ?emas %L&

    - Basu makan berkurang

    %L&

    - Byeri kepala sampai

    tengkuk berkurang %L&

    - ;#; %L&

    - ;# %L&

    4(6

    - Diet DM 1*00 kkal

    - 2@:D 9? "0 gtt6i

    - 2n. Metr$nida>$le 1ls6+j

    - 2nj. !etriaA$ne 1 gr61"j

    - B$$rapid 14714714 !u

    - 2nj. 9anitidin 1amp61"j

    P6)

    - !lindamisin A 00mg

    - !il$sta>$le " A 100mg

    - #spilet 1A1

    - Simastatin 1A1 %malam&

    - == tab A1

    - #ntasida syr A!1

    42

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    43/51

    2474/7241)

    Sens 8 !M4D 8 1"06+0 mm(g

    (9 8 +" A6i

    99 8 "" A6i

    4emp 8 ,5 0!

    4; 8 155 cm

    ;; 8 3/ kg

    76- ?uka pada kaki kanan %L&

    - Mual %L&

    - Muntah %L&

    - ;atuk berdahak %L&

    - ?emas %L&

    - Basu makan berkurang

    %L&

    - Byeri kepala sampai

    tengkuk berkurang %L&

    - ;#; %L&- ;# %L&

    4(6- Diet DM 1*00 kkal

    - 2@:D 9? "0 gtt6i

    - 2n. Metr$nida>$le 1ls6+j

    - 2nj. !etriaA$ne 1 gr61"j

    - B$$rapid 10-10-10 iu

    - 2nj. 9anitidin 1amp61"j

    P6)

    - !lindamisin A 00mg

    - !il$sta>$le " A 100mg

    - #spilet 1A1- Simastatin 1A1 %malam&

    - == tab A1

    - #ntasida syr A!1

    2174/7241)

    Sens 8 !M

    4D 8 1"06+0 mm(g

    (9 8 +0 A6i

    99 8 "0 A6i

    4emp 8 ," 0!

    4; 8 155 cm

    ;; 8 3/ kg

    =D puasa "+0 mg6dl

    =D " jam PP "5 mg6dl

    76

    - ?uka pada kaki kanan

    %L&

    - Mual %-&

    - Muntah %-&- ;atuk berdahak %L&

    - ?emas %L&

    - Basu makan berkurang

    %L&

    - Byeri kepala sampai

    tengkuk berkurang %L&

    - Sulit tidur %L&

    - ;#; %L&

    - ;# %L&

    4(6

    - Diet DM 1*00 kkal

    - 2@:D 9? "0 gtt6i

    - 2n. Metr$nida>$le 1ls6+j

    - 2nj. !etriaA$ne 1 gr61"j

    - B$$rapid ,7,7, !u- Lantus 14 un!t jam 21=44

    >!b

    - 2nj. 9anitidin 1amp61"j

    P6)

    - !lindamisin A 00mg

    - !il$sta>$le " A 100mg

    - #spilet 1A1

    - Simastatin 1A1 %malam&

    - == tab A1- #ntasida syr A!1

    2274/7241)

    Sens 8 !M

    4D 8 106+0 mm(g

    76

    - ?uka pada kaki kanan

    4(6

    - Diet DM 1*00 kkal

    - 2@:D 9? "0 gtt6i

    43

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    44/51

    (9 8 +0 A6i

    99 8 "0 A6i

    4emp 8 ,/ 0!

    4; 8 155 cm

    ;; 8 3/ kg

    =D adrand$m 353 mg6dl

    %L&

    - Mual %-&

    - Muntah %-&

    - ;atuk berdahak %L&

    - ?emas %L&- Basu makan berkurang

    %L&

    - Byeri kepala sampai

    tengkuk berkurang %-&

    - ;#; %L&

    - ;# %L&

    - 2n. Metr$nida>$le 1ls6+j

    - 2nj. !etriaA$ne 1 gr61"j

    - B$$rapid /7/7/ !u

    - ?antus 10 unit % "1800 ib&

    - 2nj. 9anitidin 1amp61"j

    P6)

    - !lindamisin A 00mg

    - !il$sta>$le " A 100mg

    - #spilet 1A1

    - Simastatin 1A1 %malam&

    - == tab A1

    - #ntasida syr A!1

    2374/7241)

    Sens 8 !M

    4D 8 106+0 mm(g

    (9 8 /" A6i

    99 8 "0 A6i

    4emp 8 ,/ 0!

    4; 8 155 cm

    ;; 8 3/ kg

    76

    - ?uka pada kaki kanan

    %L&

    - Mual %-&

    - Muntah %-&

    - ;atuk berdahak %L&

    - ?emas %L&- Basu makan berkurang

    %L&

    - Byeri kepala sampai

    tengkuk berkurang %-&

    - ;#; %L&

    - ;# %L&

    4(6

    - Diet DM 1*00 kkal

    - 2@:D 9? "0 gtt6i

    - 2n. Metr$nida>$le 1ls6+j

    - 2nj. !etriaA$ne 1 gr61"j

    - B$$rapid +-+-+ iu

    - ?antus 10 unit %"1800 ib&

    - 2nj. 9anitidin 1amp61"j

    P6)

    - !lindamisin A 00mg

    - !il$sta>$le " A 100mg

    - #spilet 1A1

    - Simastatin 1A1 %malam&

    - == tab A1

    - #ntasida syr A!1

    2(74/7241)

    Sens 8 !M

    4D 8 1306*0 mm(g

    (9 8 +" A6i

    99 8 "0 A6i

    4emp 8 , 0!

    4; 8 155 cm

    ;; 8 3/ kg

    76

    - ?uka pada kaki kanan

    %L&

    - Mual %-&

    - Muntah %-&

    - ;atuk berdahak %L&

    - ?emas %L&

    - Basu makan berkurang

    %L&

    - Byeri kepala sampai

    4(6

    - Diet DM 1*00 kkal

    - 2@:D 9? "0 gtt6i

    - 2n. Metr$nida>$le 1ls6+j

    - 2nj. !etriaA$ne 1 gr61"j

    - B$$rapid 14714714 !u

    - ?antus 10 unit %"1800 ib&

    - 2nj. 9anitidin 1amp61"j

    P6)

    - !lindamisin A 00mg

    44

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    45/51

    tengkuk berkurang %-&

    - ;#; %L&

    - ;# %L&

    - !il$sta>$le " A 100mg

    - #spilet 1A1

    - Simastatin 1A1 %malam&

    - == tab A1

    - #ntasida syr A!1

    2)74/7241)

    Sens 8 !M

    4D 8 106*0 mm(g

    (9 8 + A6i

    99 8 "+ A6i

    4emp 8 ,5 0!

    4; 8 155 cm

    ;; 8 3/ kg

    =D puasa 5 mg6dl

    =D " jam PP 1 mg6dl

    76

    - ?uka pada kaki kanan

    %L&

    - Mual %-&- Muntah %-&

    - ;atuk berdahak %L&

    - ?emas %L&

    - Basu makan berkurang

    %L&

    - Byeri kepala sampai

    tengkuk berkurang %-&

    - ;#; %L&

    - ;# %L&

    4(6

    - Diet DM 1*00 kkal

    7 "?*D Na$le 1ls6+j- 2nj. !etriaA$ne 1 gr61"j

    - B$$rapid 10-10-10 iu

    - ?antus 1) unit %"1800 ib&

    - 2nj. 9anitidin 1amp61"j

    P6)

    - !lindamisin A 00mg

    - !il$sta>$le " A 100mg

    - #spilet 1A1

    - Simastatin 1A1 %malam&

    - == tab A1- #ntasida syr A!1

    BAB "?

    D"$%U$"

    et 8 4ulisan miring dan bergaris baah keadaan yang ada pada pasien3.1 4anda dan =ejala pada DM

    o eluhan khas DM 8  Poliuria) $ol&di$sia) $oli!agia) $enurunan berat badan

     &ang tida' (elas sebabn&a

    o eluhan tidak khas DM 8 lema s )  kesemutan, gatal, mata kabur, disunsi

    ereksi pada pria, pruritus ulae pada anita

    45

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    46/51

    3." Pemeriksaan Pada DM

    o Darah 9utin

    Dijumpai $ening'atan $ada trombosit  dan $enurunan $ada haemoglobin,

    o 7rin 9utin tida' dila'u'an $emeri'saan#

    Pemeriksaan reduksi urine merupakan bagian dari pemeriksaan urine rutin

    yang selalu dilakukan diklinik. (asil yang %L& menunjukkan adanya

    gluk$suria

    :eses 9utin % Tida' Dila'u'an $emeri'saan #

    o =D

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    47/51

    #da 3 pilar dalam penatalaksaan DM, terdiri atas 8

    a,  :du'asi

    Pr$m$si perilaku sehat merupakan akt$r penting pada kegiatan pelayanan

    kesehatan. 7ntuk mendapatkan hasil pengel$laan diabetes yang $ptimal

    dibutuhkan perubahan perilaku. Perlu diilakukan edukasi bagi pasien dan

    keluarga untuk pengetahuan dan peningkatan m$tiasi. (al tersebut dapat

     berjalan dengan baik dengan bantuan tim penyuluh yang terdiri dari d$kter,

    ahli gi>i, peraat, dan tenaga kesehatan lain. Setiap kali kunjungan

    diingatkan lagi untuk berperilaku sehat.

    b,  Tera$i gizi medis

    Pada penderita DM perlu ditekankan keteraturan makan dalam hal jadal

    makan, jenis dan jumlah makanan, terutama pada mereka yang menggunakan$bat penurun gluk$sa darah atau insulin

    c,  ;atihan (asmani

    egiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani secara teratur %-3 kali

     perminggu selama kurang lebih 0 menit&, merupakan salah satu pilar dalam

     pengel$laan DM tipe ". egiatan sehari-hari seperti berjalan kaki bersama-

    sama ke pasar, menggunakan tangga, berkebun, harus tetap dilakukan .

    ?atihan jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan

     berat badan dan memperbaiki sensitiitas insulin, sehingga akan memperbaiki

    kendali gluk$sa darah.

    d. 2nterensi armak$l$gis

    o  *n(,Ce!tria"one gr8%(am

    arena pada pasien tersebut dari hasil lab darah rutin terjadi peningkatan

     pada leuk$sitnya dan ulkus diabetikum.

    o  *n(, .ovora$id 9-9-9 iu

    4erapi hiperglikemi yang di berikan terhadap $s adalah B$$rapid,

    dengan d$sis unit A sehari. (al tersebut di karenakan $s mengalami

     peningkatan =D $s mencapai 3"0 mg6dl, selain itu $s juga mengalami

    ineksi sekunder berupa gangren diabetikum yang akan sulit membaik 

    dengan kadar =D yang tinggi.

    o  Clindam&cin

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    48/51

    Pada $s di berikan cil$sta>$le yang merupakan as$dilat$r dengan tujuan

    untuk melebarkan pembuluh darah perier % pada daerah gangrene& akibat

    ater$skler$sis sehingga aliran darah dapat kembali lancar dan

     penyembuhan luka dapat berlangsung lebih cepat.

    o  As$ilet =7 mg "

    #spilet diberikan pada )S karena penyakit DM eUuialen dengan P,> $mplikasi

    $mplikasi DM akut yang kumungkinan dapat dijumpai ialah hip$glikemik,

    ket$asid$sis, hyper$sm$lar n$n ket$tik, asid$sis laktat, dan ineksi berat.

    Sedangkan untuk DM kr$nik yang dapat dijumpai ialah retin$pati, ner$pati, dan

    neur$pati, P

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    49/51

    - B$$rapid 10-10-10 iu

    - ?antus 10 unit %"1800 ib&

    - 2nj. 9anitidin 1amp61"j

    P6)

    - !lindamisin A 00mg

    - !il$sta>$le " A 100mg

    - #spilet 1A1

    - Simastatin 1A1 %malam&

    - == tab A1

    - #ntasida syr A!1

    Pasien masuk 9S tanggal 1 agustus "015, selama peraatan k$ndisi pasien stabil

    akan tetapi =D pasien selalu berubah-ubah dikarenakan pasien masih makan

    sembarangan yg dibelinya dari luar dan tanggal " agustus "015 pasien pulang atas permintaan sendiri %P#PS&

    ).2 $aran

    Diabetes adalah penyakit seumur hidup ditandai dengan peningkatan kadar gula

    dalam darah yang masih sering terjadi dimasyarakat sehingg perlu perhatian khusus

    dari semua pihak untuk bekerja sama menurunkan m$rbilitas dan m$rtilitas penyakit

    ini.

    Dalam penyelesaian lap$ran kasus ini kami masih banyak sekali kekurangan baik 

    dalam cara penulisan maupun isi tulisan sehingga perlu dilakukan telaah lebih lanjut

    dan mendalam disertai data-data yang lebih akurat untuk kebaikan dalam

     penyusunan lap$ran kasus ini dan lap$ran kasus selanjutnya.

    ;eberapa p$in diatas merupakan saran yang kami berikan apabila ada pihak-

     pihak yang ingin melanjutkan penelitian terhadap lap$ran kasus ini, dan demikian

    lap$ran kasus ini disusun serta besar harapan nantinya lap$ran kasus ini dapat

     berguna bagi pembaca khususunya mahasisa :akultas ed$kteran 7niersitas

    2slam Sumatra 7tara dalam penambahan aasan dan ilmu pengetahuan.

    49

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    50/51

    DA*TA+ PU$TA%A

    1. Suy$n$ S. Pat$isi$l$gi Diabetes Melitus. Penatalaksanaan Diabetes Melitus

    4erpadu. Pusat Diabetes dan ?ipid 9S!M :72. !etakan Perama, 1***K hal.5

    ". =ustaiani 9. Diagn$sis dan lasiikasi Diabetes Melitus. Dalam 8 buku ajar 

    ilmu penyakit dalam. Sud$y$ #', Setiy$hadi ;, #li 2 dkk, edit$r.

  • 8/19/2019 Lapkas Fix Max

    51/51

    . umar, Pareen. !lark, Michael. !linical Medicine. editi$n. Saunders ltd.

    Elseier. "005.

    /. ;$$n, Bich$las #. 'alker, ;rian. Davidson@s Princi$les and Practice o! Medicine.

    "0th Editi$n. Elseier. "00.

    +. Qan$, Myr$n. Duker,