Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
11
Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X
KONTRIBUSI GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
PROFITABILITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG
LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA
Sri Hartiyah
Email: [email protected]
Fakultas Ekonomi, Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo
Abstract
This study aims to analyze the influence of corporate governance instrument
(i.e, independent directors, audit committee, and managerial ownership) on
profitability and stock return. Implementing purposive sampling matehod for non
finacial and banking companies listed in The Indonesian Stock Exchange during
2010-2013 periods, the final data of 39 companies are collected. The findings show
that: independent commissioners positively influence on profitability, audit
committe positively influences on profitability, managerial ownership does not
influence on profitability, independent commissioners do not influence on stock
return, audit committee does not influence on stock return, managerial ownership
influences on stock return, profitability positively influences on stock return, and
profitability mediates the effects of independent commissioners and audit committee
on stock return; and in other side, profitability does not mediate the effect of
managerial ownership on stock return.
Keywords: stock return, independent commissioners, audit committee, managerial
ownership, profitability
PENDAHULUAN
Investor dan emiten di pasar modal membutuhkan informasi yang akurat
mengenai dinamika harga saham. Sebagai media pengamatan mengenai prestasi
kinerja manajemen perusahaan dalam meningkatkan keuntungan saham atau return
22
Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X
saham. Return saham merupakan keuntungan yang diperoleh investor dalam
investasi saham. Return saham yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang
baik dan akan memberikan efek positif terhadap saham yang diinvestasikan hal ini
merupakan daya tarik bagi para investor.
Meningkatkan profitabilitas dan return saham merupakan harapan investor
dan emiten di pasar modal, maka perlu dilaksanakan tata kelola perusahaan yang
baik (Good Corporate Governance). Skandal keuangan yang tercatat tahun 1998
sampai tahun 2001 pada perusahaan publik dengan melibatkan laporan keuangan
yang diterbitkannya, menunjukkan bahwa Good Corporate Governance (GCG)
dengan prinsip-prinsip transparasi (transparancy), akuntabilitas (accountability),
kewajaran (fairness), dan responsibilitas (responsibility) perlu diterapkan guna
meyakinkan dan memotivasi para investor untuk menanamkan modal saham.
Dasar penerapan GCG sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2011 tentang penerapan Good Corporate
Governance (GCG) yang baik.
GCG sangat penting untuk mengoptimalkan proses monitoring terhadap para
manajer sehingga mereka akan bekerja sejalan dengan kepentingan para pemegang
saham. Diharapkan GCG akan berperan sebagai seperangkat mekanisme
pengendalian yang dapat memantau perilaku para manajer dan mencegah kerugian
potensial yang mungkin terjadi pada perusahaan akibat konflik kepentingan antara
para pemegang saham dan para manajer (Farooque, Suyono, dan Rosita; 2014).
Corporate Governance merupakan suatu mekanisme/instrumen yang
digunakan pemegang saham dan kreditor perusahaan untuk mengendalikan
tindakan para manajer. Dewan komisaris mempunyai tanggung jawab tertinggi
dalam mengendalikan perusahaan dan memonitor kebijakan/aktivitas manajemen
serta memberi nasihat kepada manajemen agar tercipta perusahaan yang good
corporate governance.Komite audit merupakan departemen yang bertugas untuk
membantu pengawasan dewan komisaris serta memberi nasihat pada direksi untuk
kepentingan perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya, serta bertanggung
jawab dalam pengawasan pelaporankeuangan, termasuk pengawasan pelaksanaan
GCG dan pengendalianinternal perusahaan. Kepemilikansaham manajerial adalah
tingkat kepemilikan saham pihak manajemen yangsecara aktif ikut dalam
pengambilan keputusan. Hal ini akan memotivasi manajer dalam membuat strategi
terbaik dan mengimplementasikannya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
Salah satu pertimbangan para investor dalam mengelola dananya terutama
dipasar modal adalah tingkat profitabilitas yang akan diterima. Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan Par.17 : 5 (Ed.SAK 2013) mengemukakan bahwa informasi kinerja
entitas, terutama profitabilitas, diperlukan untuk menilai perubahan potensial
sumberdaya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan.
Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah Ratih
(2011) GCG diukur dengan CGPI, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan
instrumen GCG yang terdiri komisaris independen, jumlah anggota komite audit,
dan kepemilikan manajerial. Penelitian Pradnyaniet al (2012) menggunakan CGPI
dan kebijakan dividen, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan return saham,
dan penelitian Rouf (2011) yang meneliti hubungan GCG meliputi struktur dewan,
33
Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X
struktur kepemilikan, dan kinerja perusahaan di Bangladesh, sedangkan dalam
penelitian ini meneliti hubungan GCG dengan return saham perusahaan non
keuangan dan perbankan yang listing di Bursa Effek Indonesia. Perbedaan lain
adalah data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan periode tahun 2010
sampai dengan 2013. Dari latar belakang di atas maka permsalahan yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah komisaris independen berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
2. Apakah komite audit berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
3. Apakah Kepemilikan manajerial berpengaruhpositif terhadap profitabilitas.
4. Apakah komisaris independen berpengaruhpositive terhadap return saham.
5. Apakah komite audit tidak berpengaruh terhadap return saham.
6. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadapreturn saham
7. Apakah profitabilitasberpengaruh positif terhadap return saham.
8. Apakah profitabilitas memediasi hubungan komisaris independen,komite audit,
dan kepemilikan manajerial terhadap return saham.
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori Sinyal (Signalling Theory)
Teori signaling disusun berdasarkan asumsi adanya asymmetry information antara manajer dan pemegang saham, Diasumsikan manajer memiliki informasi
lebih baik daripada investor mengenai kesempatan investasi perusahaannya dan
investor menafsirkan tindakan manajer perusahaan yang didasarkan untuk
kepentingan para pemegang saham dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan
(Myers dan Majluf, 1984). Menurut Susilowati dan Turyanto (2011)sinyal adalah
kegiatan perusahaan memberikan informasi kepada investor tentang prospek return
masa depan yang substansial.
Teori Keagenan (Agency Theory)
Prinsip utama teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang
memberi wewenang (prinsipal/shareholders) yaitu investor dengan pihak yang
menerima wewenang (agensi) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerjasama, dan
kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agen
tersebut. Menurut Jensen & Meckling (1976) dengan adanya laporan keuangan
yang dibuat dengan angka-angka akuntansi diharapkan dapat meminimalkan
konflik diantara pihak-pihak yang berkepentingan.
Hipotesis
Hubungan Good Corporate Governance (GCG) danProfitabilitas
Coles et al (2008) dalam Rouf (2011) menemukan hubungan positif antara
jumlah komisaris independen dan kinerja perusahaan, demikian juga hasil
penelitian Harahap dan Wardhani (2012). Sedangkan penelitian Klein (1998)
menemukan hubungan negatif antara komisaris independen dan kinerja.
H1a: Komisaris independen berpengaruh positif terhadap profitabilitas
44
Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X
Turley dan Zaman (2004) menemukan adanya pengaruh antara komite audit
dan kinerja perusahaan. Sementara penelitian Rouf (2011) menemukan hubungan
yang tidak signifikan antara komite audit dan ROA.
H1b: Komite audit berpengaruh positif terhadap profitabilitas
McConnell dan Servaes (1990) menemukan hubungan positif antara struktur
kepemilikan manajerial dan kinerja perusahaan. Penelitian Mirawati (2014)
menemukan hubungan positif antara struktur kepemilikan manajerial dan
profitabilitas. Penelitian Demsetz (1983) menyimpulkan bahwa tidak ada
hubungan signifikan antara kepemilikan manajerial dan profitabilitas.
H1c: Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap profitabilitas
Hubungan Good Corporate Governance (GCG) dan Profitabilitas terhadap
Return Saham
Bhagat dan Black (2002) menemukan bahwa komisaris independen tidak
mempengaruhi kinerja perusahaan, sedangkan penelitian Ujiyanto dan Pramuka
(2007) mengemukakan bahwa proporsi dewan komisaris independen berpengaruh
positif signifikan terhadap manajemen laba. Sementara Afnan (2014) menemukan
bahwa proporsi dewan komisaris independen berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap manajemen laba.
H2a: Komisaris independen berpengaruh positif terhadap return saham
Penelitian Klein (1998) menemukan hubungan positif antara komite audit dan
nilai perusahaan.Turley dan Zaman (2004) menemukan pengaruh komite audit.
Penelitian Siallagan dan Machfoedz (2006) menyatakan bahwa komite audit
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
H2b: Komite audit berpengaruh positif terhadap return saham
Jensen & Mekling (1976) menyatakan bahwa semakin meningkat
kepemilikan saham manajerial maka manajemen akan cenderung berusaha lebih
giat untuk kepentingan pemegang saham dan kepentingannya sendiri, hal ini berarti
terdapat hubungan antara kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan. Mc Connell
dan Servaes (1990) menyatakan pengaruh kepemilikan manajerial berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
H2c: Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap return saham
Penelitian Siallagan dan Machfoedz (2006) menemukan berpengaruh positif
kualitas laba terhadap nilai perusahaan. Ratih (2011) menemukan hasil bahw ROA
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Pertiwi dan Pratama
(2012) menemukan kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA, hasilnya
mengindikasikan bahwa ROA berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
H2d: Profitabilita sberpengaruh positif terhadap return saham
Profitabilitas Memediasi Hubungan antara Good Corporat Governance (GCG)
dengan ReturnSaham
Hasil penelitian Siallagan dan Machfoedz (2006) menyatakan kualitas laba
bukan merupakan variabel pemediasi pada hubungan mekanisme Corporate
Governance dan nilai perusahaan. Ratih (2011) menemukan bahwa NPM dan ROA
bukan variabel intervening antara CGPI dan nilai perusahaan. Sementara penelitian
Pradnyani et al (2012) membuktikan bahwa kinerja keuangan (ROA) secara
signifikan memediasi pengaruh good corporate governance terhadap kebijakan
55
Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X
dividen. Berdasarkan penjelasan tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah :
H3a: Profitabilitas memediasi hubungan antara Good Corporate
Governance dengan return saham
METODE PENELITIAN
Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan dan perbankan
yang listing di BEI dengan periode pengamatan selama 4 tahun dari tahun 2010
sampai dengan 2013.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
purposive sampling, yaitu sampel yang diambil dengan menggunakan kriteria
tertentu. Adapun kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel penelitian ini
adalah : perusahaan yang terdaftar di BEI dan mencantumkan GCG pada laporan
keuangan tahunan, mempublikasikan ringkasan kinerja perusahaan dan pembagian
cash deviden, serta memiliki semua data yang lengkap untuk menghitung variabel
yang dibutuhkan dalam penelitian periode 2010 sampai dengan 2013.
Berikut disajikan tabel kriteria pemilihan sampel :
Tabel. 3 Kriteria Pemilihan Sampel
Kriteria Perusahaan Jumlah
Perusahaan non keuangan dan perbankan yang diteliti tahun 2010-2013. 429
Perusahaan yang tidak menyediakan data cash deviden tahun 2010-2013. (390)
Sampel Final 39
Sumber: www.idx.co.id. 2014
Return Saham (Y)
Return saham adalah return yang diterima oleh pemegang saham berupa
keuntungan yang diperoleh dari investasinya (Hartono, 2003).
R it = (Pit
_ Pit -1) + Dit
Pit -1
Keterangan: Rit =Tingkat return dari saham i selama periode t investasi P it= Harga saham (closing price) untuk saham i pada akhir periode t Pit -1=Closing price sebelum sahami pada akhir periode t D it = Cashdeviden dibagikan untuk saham i pada akhir periode t
Profitabilitas
(Mediating)
Rasio profitabilitas dalam penelitian ini berupa Return On Assets (ROA)
merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
66
Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X
menghasilkan laba bersih yang berasal dari aktivitas investasi. Menurut Harahap
77
Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X
(2011:305) formula ROA adalah : Laba Bersih
Total Aktiva
Good Corporate Governance (X)
GCG dalam penelitian ini diproksikan dengan 3 variabel pengukuran terdiri
proporsi komisaris independen, jumlah anggota komite audit dan kepemilikan
manajerial. Pengukuran instrumen GCG dalam penelitian ini adalah :
Komisaris independen (X1) = Jumlah komisaris independen x
100% Total dewan komisaris
Komite audit (X2) = Jumlah komite audit dalam laporan tahunan
Kepemilikan manajerial (X3) = Kepemilikan saham oleh manajer x 100%
Total jumlah saham beredar
METODE ANALISIS DATA
Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis) yang
merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda, untuk menaksir hubungan
kausalitas antar variabel yang telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan
teoritis (Ghozali, 2013). Kegiatan analisis dalam penelitian ini dengan
menggunakan bantuan program Software SPSS 17for windows.
a. Menganalisis pengaruh instrumen good corporate governance; komisaris
independen, anggota komite audit, dan kepemilikan manajerial terhadap
profitabilitas.
Persamaan struktural pertama adalah sebagai berikut:
M = PMX1X1 + PMX2X2 + PMX3X3 + e1 (1) b. Menganalisis pengaruh instrumen good corporate governance; komisaris
independen, komite audit, kepemilikan manajerial, dan profitabilitas terhadap
return saham.
Persamaan struktural kedua adalah sebagai berikut:
Y = PYX1X1 + PYX2X2 + PYX3X3 + PYM + e2 (2)
Keterangan: Y = Return saham
M = Profitabilitas
X1 = Komisaris independen
X2 = Komite audit
X3 = Kepemilikan manajerial
PYX1 = Koefisien jalur X1ke Y
PYX2 = Koefisien jalur X2 ke Y
PYX3 = Koefisien jalur X3ke Y
PYM = Koefisien jalurM ke Y
e1.....2 = Koefisien jalurvariabel error 1...2
c. Pengujian Hipotesis Mediasi :
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan analisis regresi variabel mediasi
dengan metode Product of Coefficient (uji Sobel) metode yang dikembangkan oleh
88
Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X
Sobel (1982). Metode ini dilakukan dengan menguji kekuatan pengaruh tidak
langsung variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y) melalui variabel
mediasi (M) atau menguji signifikan pengaruh tak langsung, perkalian pengaruh
langsung variael independen terhadap variabel mediator (a) dan pengaruh langsung
variabel mediator terhadap variabel dependen (b) menjadi (ab), yang dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Sab = ඥ ܾ2
+ ܾ ܾ2
+ ܾ2 + ܾ ܾ2
+ ܾ ܾ2
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif
Sampel penelitian ini terdiri 39 perusahaan, dengan periode pengamatan
empat tahun yaitu 2010 sampai 2013.Tabel 1 menunjukkan statistik deskriptif.
Tabel 1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
N Minimum Maksi
Mean Standar
mum Deviation
Komisaris independen (X1) 156 0,2222 0,8000 0,3850 0,0942 Komite audit(X2) 156 2,0000 6,0000 3,3462 0,7153 Kepemilikan manajerial (X3) 156 0,0000 0,7719 0,0308 0,0870 Profitabilitas (M) 156 0,0033 0,7151 0,1417 0,1158 Return saham (Y)
156 -0,9451 12,928 0,4983 1,5308
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dengan menggunakan metode Kolmogorov-smirnov test,
untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan berdistribusi normal, yaitu
apabila asymptotic sig> tingkat keyakinan yang digunakan dalam pengujian, dalam
penelitian ini adalah 95% atau α = 5%. Sebaliknya dikatakan tidak normal apabila
asymptotic sig tingkat keyakinan.
a. Dari hasil pengujian jalur 1 bahwa data pengamatan memiliki nilai asymptotic
significant 0,092 lebih besar dari 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa data
yang digunakan terbukti berdistribusi normal,sehingga model struktur 1
memenuhi asumsi normalitas.
b. Dari hasil pengujian jalur 2 bahwa data pengamatan memiliki nilai asymptotic
significant 0,077 lebih besar dari 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa data
yang digunakan terbukti berdistribusi normal sehingga model struktur 2
memenuhi asumsi normalitas.
2. Analisis Jalur
a. Analisis Pengaruh Langsung (Direct Effect) Good Corporate Governance
(GCG) Terhadap Profitabilitas, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
100100100
Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X
Tabel 2. Ringkasan Hasil Analisis Jalur Uji Pengaruh Langsung Model
Hubungan Struktural Pertama
No Variabel Koefisien Jalur t hitung Sig 1 Komisaris independen (X1) 0,443 5,991 0,000 2 Komite audit (X2) 0,186 2,503 0,013
3 Kepemilikan manajerial(X3) 0,089 1,229 0,221
Konstanta = -0,064
Koef. Determinasi/R Squre= 0,202
Fhitung = 12,830 Hasil penelitian menunjukkan thitung 5,991 > ttabel1,660 dengan nilai
signifikansi (0,000) <alpha (0,05), maka mendukung hipotesis 1a yang
menyatakan bahwa komisaris independen berpengaruh positif terhadap
terhadap profitabilitas. Pengaruh komite audit terhadap profitabilitas
menunjukkan thitung 2,503> ttabel 1,660 dengan nilai signifikansi (0,013) <alpha (0,05), maka mendukung hipotesis 1b. Pengaruhkepemilikan
manajerial terhadap profitabilitas menunjukkan thitung1,229< ttabel 1,660
dengan nilai signifikansi (0,221) >alpha (0,05), maka tidak mendukung
harapan hipotesis 1cyang menyatakan bahwa yang kepemilikan manajerial
mempunyai pengaruh yang positif terhadap profitabilitasperusahaan non
keuangan dan perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. Analisis Pengaruh Langsung (Direct Effect) Good Corporate Governance
(GCG) dan Profitabilitas Terhadap Return Saham
Tabel 3 Ringkasan Hasil Analisis Jalur Uji Pengaruh Langsung Model
Hubungan Struktural Kedua
No. Variabel Koefisien
t hitung Sig Jalur
1 Komisaris independen (X1) 0,019 0,245 0,807 2 Komite audit (X2) 0,029 0,395 0,693 3 Kepemilikan manajerial(X3) 0,370 5,277 0,000
4 Profitabilitas (M) 0,334 4,295 0,000
Konstanta = -0,162
Koef. Determinasi/R Square = 0,270
Fhitung = 13,972
pengaruh komisaris independen terhadap return saham menunjukkan thitung
0,245 < ttabel 1,660 dengan nilai signifikansi (0,807) >alpha (0,05), maka tidak
mendukung hipotesis 2a. Pengaruh komite audit terhadap return saham
menunjukkan thitung 0,395 < ttabel 1,660 dengan nilai signifikansi (0,693) >alpha (0,05), maka tidak mendukung harapan hipotesis 2b. Pengaruh
kepemilikan manajerial terhadap return saham menunjukkan thitung 5,277 >
ttabel 1.660 dengan nilai signifikansi (0,000) <alpha (0,05), maka mendukung
hipotesis 2c. Pengaruh profitabilitas terhadap return saham menunjukkan
thitung 4,295 < ttabel 1,660 dengan nilai signifikansi (0,000) <alpha (0,05), maka
mendukung hipotesis 2d yang menyatakan bahwa profitabilitas mempunyai
101101101
Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X
pengaruh yang positif terhadap return saham perusahaan non keuangan dan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
c. Analisis Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect) Profitabilitas dalam
memediasi Good Corporate Governance (GCG) dan Return Saham
Tabel 6 Ringkasan Hasil Uji Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect) dengan
Sobel-test
N Hubungan
o Struktural
Koefisien
Jalur (1)
SE
(1)
bM
(2)
Koefisie
n Jalur
t hitung
(sobel)
t tabel
(two
Keter
angan aXi (2) cXi tiled)
1 X1 – M - Y 0,443 0,073 0,334 0,019 4,932 1,984 Sig. 2 X2 – M - Y 0,186 0,075 0,334 0,029 2,389 1,984 Sig.
3 X3 – M - Y 0,089 0,087 0,334 0,370 1,062 1,984 Tidak Sig.
Berdasarkan hasil perhitungan uji Sobel diperoleh nilai t hitung pengaruh
tidak langsung dari variabel komisaris independen sebesar 4,932 dan komite
audit sebesar 2,389 terhadap return saham melalui profitabilitas lebih besar dari
nilai t tabel, namun nilai t hitung pengaruh tidak langsung dari variabel kepemilikan
manajerial terhadap return saham melalui profitabilitas sebesar1,062 lebih kecil
dari nilai t tabel, maka hasil tersebut tidak mendukung hipotesis ketiga yang
menyatakan bahwa profitabilitas memediasi secara signifikan pengaruh Good
Corporate Governance terhadap return saham perusahaan non keuangan dan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian atas hipotesis, maka secara keseluruhan penelitian ini memberikan bukti sebagai berikut :
(1) Komisaris independen berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
(2) Komite audit berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
(3) Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
(4) Komisaris independen tidak berpengaruh terhadap return saham.
(5) Komite audit tidak berpengaruh terhadap return saham.
(6) Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap return saham
(7) Profitabilitas berpengaruh positif terhadap return saham.
(8) Profitabilitas memediasi secara signifikan antara komisaris independen
maupun komite audit terhadap return saham, namun profitabilitas tidak
memediasi pengaruh kepemilikan manajerial terhadap return saham.
Implikasi Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa instrumen
good corporate governance khususnya proporsi jumlah komisaris independen,
komite audit dan kepemilikan manajerial secara langsung (direct effect) tidak
mempengaruhi return saham. Sedangkan dengan pengujian tidak langsung
(indirect effect) melalui profitabilitas (ROA) mempengaruhi return saham.
Sehingga investor yang akan berinvestasi selain memperhatikan tingkat
102102102
Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X
profitabilitas, perlu juga memperhatikan variabel-variabel lain yang dapat
mendukung return saham. Seperti berbagai kebijakan pemerintah maupun
perusahaan; pembangunan pemahaman, kepedulian dan komitmen untuk
melaksanakan GCG oleh pihak manajemen; evaluasi secara berkala terhadap
kondisi internal perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan GCG dan tindakan
korektif yang diperlukan terkait dengan peningkatan kinerja perusahaan oleh pihak
manajemen guna mendongkrak pendapatan dan laba bersih yang diperoleh demi
meningkatkan harga dan return saham perusahaan oleh pihak manajemen.
DAFTAR PUSTAKA
Afnan, A. 2014. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, dan Proporsi Komisaris
Independen Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Manajemen Laba Sebagai
Variabel Intervening. E Journal Diponegoro of Accounting.Vol. 3, No. 3.
Ball, R., dan P. Brown. 1968. An Empirical Evaluation of Accounting Income
Numbers(June-Sept): 159-178. Journal of Accounting Research.
Bhagat, S dan Black, B. 2001.The Non-Correlation Between Board Independence
and Long Term Firm Performance. Journal of Corporation Law 231-274.
Daniri, M. A. 2005. Good Corporate Governance: Konsepdan Penerapannya
Dalam Konteks Indonesia.Ray Indonesia. Jakarta.
Demsetz, H & Villalonga, B. 2001. Ownership Structure and Corporate
Performance. 7 J. Corp Fin.
Farooque, O. A.., Suyono, E., and Rosita, U. 2014. Link between market return,
good governance and earning management : emerging market perspective.
Corporate Ownership and Control, Vol. 11 No. 2, pp. 192-211.
Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
21.Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Harahap, L dan Wardhani, R. 2012. Analisa Komprehensif Pengaruh Family
Ownership, Masalah Keagenan, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang,
Good Corporate Governance dan Opportunity Growth Terhadap Nilai
Perusahaan. SNA XV. Banjarmasin.
Harahap, S. S. 2011. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Hartono, J. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga, BPFE,
Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Standar Akuntansi Keuangan Edisi Revisi,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Irianti, T. E. 2009. Pengaruh Kandungan Informasi Arus Kas, Komponen Arus Kas,
Dan Laba Akuntansi Terhadap Harga Dan Return Saham. Ekobis, Vol. 10,
No.2, Juli: 251-264.
Jensen, M.C. and Meckling, W.H. 1976.Theory of The Firm: Managerial
Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure. JFE 3: 305-360.
Klein, A. 1998. Firm Performance and Board Committee Structure. 41 J.L. &
ECON. 275.
Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum Praktik Good
Corporate Governance Indonesia.
103103103
Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X
Maryanti, E dan Bambang, T. 2013. Analisis Corporate Sosial Responsibility dan
Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Yang
Mempengaruhi Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia.Jekbis. Tahun XX111, No. 1.Hal.47-62.
Marzuki, U. 1990. ABC Pasar Modal Indonesia. Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia,
Jakarta.
McConnell, J. J., & Servaes, H. (1990). Additional Evidence On Equity Ownership
and Corporate Value. Journal of Financial Economics, 27, 595–612.
Mirawati. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Property dan Realestate Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Umrah. Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Tanjung Pinanang.
Myers, S. C. dan Nicholas S. Majluf. 1984. Corporate Financing and Investment
Decisions When Firms Have Information That Investors Do Not Have The
Capital Structure Puzzle. Journal of Finance 39, pp.575–592.
Nofiani, F dan Poppy, N. 2010. Pengaruh Penerapan Corporate Governance
terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Pekbis Jurnal, Vol.2 No.1, Maret,
Hal 208-217.
Nursasmito, I. 2007. Kemampuan Analisis Laporan Keuangan Untuk Memprediksi
Return Saham Dikategori Oleh Jenis Industri dan Kepatuhan Penyajian
Laporan Segmental (Bursa Efek Jakarta 2001-2005).Tesis tidak
dipublikasikan, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Permen BUMN Nomor PER.01/MBU/2011 tentang Penerapan tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha
Milik Negara (BUMN).
Pertiwi, T. K.,dan Ferry, M. I. P. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan, Good
Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverage.
Fakultas Ekonomi, UPN Veteran Jawa Timur, Surabaya, Indonesia.
Pradnyani, N.L.P.S, Badera, I. N, dan Ida, B.P.A. 2012. Good Corporate
GovernanceSebagai Prediktor Kinerja Keuangan dan Implikasinya Pada
Kebijakan Deviden. Universitas Udayana, Bali Indonesia. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi. Vol.12. No.2. Hal. 69-80.
Ratih, S. 2011. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan
Peraih The Indonesia Most Trusted Company-CGPI. Jurnal Kewirausahaan.
Vol. 5, No. 2.
Rouf, M. A. 2011. The Relationship Between Board CorporateGovernance And
Value of The Firm In Devoloping Countries: Evidence From Bangladesh.
Setyarini dan Lilik, P. 2011. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen laba
dan Kinerja Perusahaan.Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika.Vol.1, No.
1.Edisi Desember.
Siallagan, H dan Machfoedz, M. 2006. Mekanisme Corporate Governance, Kualitas
Laba dan Nilai Perusahaan. SNA ke IX. Padang.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.
Suliyanto. 2005. Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi. Andi, Yogyakarya.
104
Volume 10 No. 1, Januari 2015 ISSN: 1907–426X
Susilowati, Y dan Turyanto, T. 2011. Reaksi Signal Rasio Profitabilitas dan
Solvabilitas Terhadap Return Saham pada Perusahaan.Dinamika Keuangan
dan Perbankan. Vol.3. No. 1.
Turley, S dan Zaman, M. 2004. The Corporate Governance Effect of Audit
Committees.Journal of Management and Governance: 305-332.
Ujiyantho, M. A., dan Pramuka, B. A. 2007. Mekanisme Corporate Governance,
Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan(Studi Pada Perusahaan Go Publik
Sektor Manufaktur). SNA X. Makassar.
Weston, J. F dan Brigham, E. F. 1990. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi
kesembilan. Erlangga, Jakarta.
Wiranata,Y.A dan Yeterina, W.N. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan. Vol. 15, No.1.Halaman 15-26.
www.bapepam.go.id.diakses pada tanggal 12 Januari 2014
www.idx.co.iddiakses pada tanggal 12 Maret 2014
www.iicg.orgdiakses pada tanggal 12 Januari 2014
www.sahamoke.comdiakses pada tanggal 12 April 2014
Zarkasyi, M. W. 2008. Good Corporate GovernanceBadan Usaha Manufaktur,
Perbankan, dan Jasa Lainnya. Alfabeta. Bandung