13
e-Jurnal Ilmiah SAINS ALAMI (Known Nature) Volume 1/ No.: 1 / Halaman 74 - 86 / Agustus Tahun 2018 ISSN(e): Biosaintropis Profil Histokimia dan Analisis In Silico 74 Profil Histokimia dan Analisis In Silico Senyawa Metabolit Sekunder pada Daun Zaitun (Olea europaea L.) Histochemical Profile and In Silico Analysis of Secondary Metabolite Compound in Olive Leaves (Olea europaea L .) Lailatul Maghfiroh 1 *) , Tintrim Rahayu 2 **) , Ari Hayati 3 123 , Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Malang, Indonesia ABSTRAK Zaitun (Olea europaea L.) merupakan tanaman yang berasal dari daerah Mediterania yang juga dapat tumbuh di Indonesia. Tanaman zaitun mengandung metabolit sekunder yang bermanfaat untuk pertahanan hidup suatu species tertentu. Salah satu pengujian untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder pada daun zaitun adalah dengan analisis histokimia. Pengetahuan tentang kandungan metabolit pada suatu jaringan sel dapat dilakukan pengujian lanjut untuk memastikan profil senyawa metabolit sekunder tanaman dalam bentuk struktur 3D molekular, yaitu menggunakan analisis In silico. Penelitian bertujuan untuk mengetahui profil histokimia dan struktur molekuler 3D metabolit sekunder daun zaitun. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan penelitian ini dilakukan dengan 2 tahapan; uji histokimia dan dilanjutkan dengan visualisasi struktur kimia metode in silico berupa struktur kimia gambar 3D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis histokimia pada lima metabolit sekunder terkandung pada daun zaitun yaitu terpenoid, alkaloid, fenolik, lipofil, dan flavonoid. Sedangkan senyawa tannin tidak terdeteksi. Semua senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada daun zaitun dapat dilihat dalam bentuk struktur 3D. Kata kunci: Zaitun (Olea europaea L.), Metabolit sekunder, Histokimia, In silico ABSTRACT Olive (Olea europaea L.) is a plant that is native of the Mediterranean region which was also able to grow in Indonesia. The plants contain secondary metabolite that will be useful for a survival of a certain species. One of the tests to know a compound of the secondary metabolite on the leaves of zaitun is the histochemical analysis. The knowledge about secondary metabolite containing on a tissue of cell can be done the continued testing for ensure secondary metabolite profile of the compound in form of 3D molecular structure that is using in silico analysis. The research aimed to know the histochemical profile and structure of 3D molecular secondary metabolite of olive leaves. The method was used descriptive-qualitative and the research was done two stages; histochemical testing and was continued with visualization of the chemical structure by in silicomethod in form of chemical structure 3D image. The result showed that histochemical analysis at five these secondary metabolites contained in olive leaves; the terpenoids, an alkaloid, phenolic, lipophilic, and flavonoid. While the tannin compound undetectable. All these secondary metabolite containing in olive leaves can be seen in form of 3D structure. Keywords: Olive (Olea europaea L.), secondary metabolites, histochemical, In silico *) Lailatul Maghfiroh, S.Si. Jurusan Biologi FMIPA UNISMA, Jl. MT. Haryono 193, Malang 65144, 085856245266 and e-mail: [email protected] **) Ir. Hj. Tintrim Rahayu, M.Si, Jurusan Biologi FMIPA UNISMA, Jl. MT. Haryono 193, Malang 65144, 08123308396 and e-mail: [email protected] Diterima Tanggal 15 Agustus 2018 Publikasi Tanggal 13 Nopember 2018

Known Nature) Volume 1/ No.: 1 / Halaman 74 - 86 / Agustus

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

e-Jurnal Ilmiah SAINS ALAMI (Known Nature) Volume 1/ No.: 1 / Halaman 74 - 86 / Agustus Tahun 2018

ISSN(e):

Biosaintropis Profil Histokimia dan Analisis In Silico 74

Profil Histokimia dan Analisis In Silico Senyawa Metabolit Sekunder

pada Daun Zaitun (Olea europaea L.)

Histochemical Profile and In Silico Analysis of Secondary Metabolite

Compound in Olive Leaves (Olea europaea L .)

Lailatul Maghfiroh1 *)

, Tintrim Rahayu2 **)

, Ari Hayati3

123, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Malang, Indonesia

ABSTRAK

Zaitun (Olea europaea L.) merupakan tanaman yang berasal dari daerah Mediterania yang juga dapat tumbuh di

Indonesia. Tanaman zaitun mengandung metabolit sekunder yang bermanfaat untuk pertahanan hidup suatu

species tertentu. Salah satu pengujian untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder pada daun zaitun adalah

dengan analisis histokimia. Pengetahuan tentang kandungan metabolit pada suatu jaringan sel dapat dilakukan

pengujian lanjut untuk memastikan profil senyawa metabolit sekunder tanaman dalam bentuk struktur 3D

molekular, yaitu menggunakan analisis In silico. Penelitian bertujuan untuk mengetahui profil histokimia dan

struktur molekuler 3D metabolit sekunder daun zaitun. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif

kualitatif dan penelitian ini dilakukan dengan 2 tahapan; uji histokimia dan dilanjutkan dengan visualisasi

struktur kimia metode in silico berupa struktur kimia gambar 3D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis

histokimia pada lima metabolit sekunder terkandung pada daun zaitun yaitu terpenoid, alkaloid, fenolik, lipofil,

dan flavonoid. Sedangkan senyawa tannin tidak terdeteksi. Semua senyawa metabolit sekunder yang terkandung

pada daun zaitun dapat dilihat dalam bentuk struktur 3D.

Kata kunci: Zaitun (Olea europaea L.), Metabolit sekunder, Histokimia, In silico

ABSTRACT

Olive (Olea europaea L.) is a plant that is native of the Mediterranean region which was also able to grow in

Indonesia. The plants contain secondary metabolite that will be useful for a survival of a certain species. One

of the tests to know a compound of the secondary metabolite on the leaves of zaitun is the histochemical

analysis. The knowledge about secondary metabolite containing on a tissue of cell can be done the continued

testing for ensure secondary metabolite profile of the compound in form of 3D molecular structure that is

using in silico analysis. The research aimed to know the histochemical profile and structure of 3D molecular

secondary metabolite of olive leaves. The method was used descriptive-qualitative and the research was done

two stages; histochemical testing and was continued with visualization of the chemical structure by ‘in silico’

method in form of chemical structure 3D image. The result showed that histochemical analysis at five these

secondary metabolites contained in olive leaves; the terpenoids, an alkaloid, phenolic, lipophilic, and

flavonoid. While the tannin compound undetectable. All these secondary metabolite containing in olive leaves

can be seen in form of 3D structure.

Keywords: Olive (Olea europaea L.), secondary metabolites, histochemical, In silico

*) Lailatul Maghfiroh, S.Si. Jurusan Biologi FMIPA UNISMA, Jl. MT. Haryono 193, Malang 65144, 085856245266

and e-mail: [email protected] **) Ir. Hj. Tintrim Rahayu, M.Si, Jurusan Biologi FMIPA UNISMA, Jl. MT. Haryono 193, Malang 65144, 08123308396

and e-mail: [email protected]

Diterima Tanggal 15 Agustus 2018 – Publikasi Tanggal 13 Nopember 2018

e-Jurnal Ilmiah SAINS ALAMI (Known Nature) Volume 1/ No.: 1 / Halaman 74 - 86 / Agustus Tahun 2018

ISSN(e):

Biosaintropis Profil Histokimia dan Analisis In Silico 75

Pendahuluan

Tanaman zaitun (Olea europaea L.) merupakan tanaman yang berasal dari daerah

Mediterania yang sudah tumbuh sejak tahun 4000 SM. Saat ini tanaman zaitun dapat dikembangkan

di beberapa Negara termasuk Indonesia [1] Tanaman zaitun disebut beberapa kali dalam Al-Qur’an

salah satunya pada surat (An- Nahl [16] : 11) yang bermakna segala sesuatu yang diciptakan Allah

mempunyai manfaat bagi orang-orang yang berpikir. Tanaman zaitun merupakan tanaman yang

banyak manfaatnya yaitu sebagai bahan makanan, bahan bangunan, kosmetik, maupun sebagai

obat [2]. Minyak yang dihasilkan oleh tanaman zaitun sangat bermanfaat bagi kesehatan sebab

mengandung triasilgliserol, asam lemak, senyawa aromatik, sterol, tokoferol, fenol, dan lain

sebagainya [3].

Tanaman zaitun mengandung senyawa metabolit sekunder baik pada bagian akar, batang,

maupun daun. Metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang terdapat pada tanaman yang tidak

terlibat secara langsung dalam proses pertumbuhan, perkembangan atau reproduksi organisme [4].

Beberapa senyawa metabolit sekunder yang biasa ditemukan pada tanaman adalah terpenoid, alkaloid,

fenolik, flavonoid, steroid, dan tannin.

Senyawa metabolit sekunder dapat dilihat melalui beberapa pengujian, diantaranya yaitu uji

histokimia. Histokimia merupakan uji kimia yang bertujuan untuk melihat kandungan senyawa pada

suatu jaringan tertentu [5]. Uji histokimia diobservasi secara deskriptif berdasarkan hasil uji

menggunakan beberapa reagen. Hasil penelitian [6] bahwa uji histokimia pada struktur sekretori daun

kumis kucing dengan 3 varietas, positif mengandung terpenoid, alkaloid, lipofil, dan fenolik. Tetapi

negatif pada uji flavonoid. Pengujian lanjut untuk memastikan profil senyawa metabolit sekunder

tanaman, dapat dilakukan dengan mengetahui bentuk struktur molekular, yaitu menggunakan metode

In silico. Analisis in silico dapat digunakan untuk melihat bentuk senyawa secara 3D confermer pada

tanaman tertentu.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil histokimia metabolit sekunder dan

menganalisis struktur 3D secara in silico pada daun zaitun (Olea europaea L.).

Material dan Metode

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun zaitun (Olea europaea L.), CuSO4

5%, alkohol 70%, 85%, 95%, AlCl3 5%, gliserin 30%, reagen Wagner, sudan III 0,03%, FeCl3, dan

NaCO3.

Alat yang digunakan yaitu mikroskop Olympus DP73 dengan kamera opti lab dan mikroskop,

cawan petri, cover glass, objek glass, pipet tetes, pinset, beaker glass, gelas ukur, labu ukur,

waterbath, dan silet.

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dekriptif. Data yang

diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Penelitian ini terdiri dari dua analisis.

Analisis yang petama yaitu histokimia untuk mengetahui profil metabolit sekunder daun

zaitun dan analisis in silico untuk megetahui struktur 3D metabolit sekunder. Pengamatan

senyawa metabolit sekunder dilakukan dengan memberikan reagen atau larutan yang

berbeda-beda sesuai dengan uji senyawa tersebut, sedangkan pengamatan mikroskopik

senyawa metabolit dengan beberapa uji dan analisis in silico struktur 3D.

e-Jurnal Ilmiah SAINS ALAMI (Known Nature) Volume 1/ No.: 1 / Halaman 74 - 86 / Agustus Tahun 2018

ISSN(e):

Biosaintropis Profil Histokimia dan Analisis In Silico 76

Cara Kerja

Profil Histokimia: Daun zaitun (Olea europaea L.) disayat membujur menggunakan silet. Kemudian

dilakukan uji histokimia terhadap beberapa senyawa metabolit sekunder. Hasil sayatan diuji dengan

beberapa macam reagen. Pengujian terpenoid pada sel atau jaringan dilakukan dengan pemberian

reagen CuSO4 5% mengikuti metode Harborne [7]. Adanya senyawa terpenoid ditandai dengan

warna kuning atau kuning kecoklatan. Pengujian alkaloid dilakukan dengan menggunakan reagen

Wagner, hasil positif alkaloid ditunjukkan dengan adanya warna coklat kemerahan atau kuning

mengikuti metode [8] Uji senyawa fenol dengan pemberian FeCl3 10% dan ditandai dengan warna

hijau gelap atau hitam sesuai dengan metode [9]. Kandungan senyawa lipofil diuji dengan pewarna

sudan III mengikuti metode [10] sayatan sampel dibilas menggunakan alkohol 70% selama 1

menit, kemudian direndam dalam larutan pewarna sudan III, lalu dipanaskan dalam water bath

pada suhu 40o

C selama 30 menit, sayatan sampel dibilas dengan alkohol 70%, kemudian diletakkan

di atas gelas objek yang diberi media gliserin 30% dan ditutup dengan gelas penutup. Adanya

kandungan senyawa lipofil ditandai dengan warna merah atau kuning hingga jingga. Pengujian

flavonoid dengan larutan AlCl3 dalam etanol 85% sesuai dengan metode [11]. Uji senyawa tannin

dengan FeCl3 dan akan memberikan warna hijau kebiruan untuk hasil yang positif mengandung tannin

[12].

Analisis In Silico Struktur 3D: Analisis struktur tiga dimensi senyawa metabolit pada daun zaitun

secara in silico bisa dilakukan melalui PubChem (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/ ). PubChem

merupakan database tentang molekul kimiawi yang disediakan dengan berbasis komputer. Dalam

PubChem akan diketahui tentang spesifikasi unsur kimia yang terdapat pada daun zaitun (Olea

europaea L.) dan bagaimana struktur tiga dimensi senyawa metabolit tersebut. Senyawa metabolit

yang terdapat pada suatu species tanaman dapat diketahui dari database KNApSAck-3D

(http://kanaya.naist.jp/knapsack_jsp/top.html). Dari senyawa metabolit yang didapatkan maka akan

disaring lagi untuk mendapatkan turunan senyawa metabolit yang sama dengan pengujian histokimia,

kemudian untuk analisis struktur 3D senyawa metabolit dapat dilihat pada konten 3D konformer pada

PubChem.

Hasil dan Diskusi

Histokimia: Jaringan anatomi pada daun zaitun (Olea europaea L.) terdiri dari bagian-bagian penting

yang menyusun daun. Salah satu jaringan yang terdapat pada anatomi daun adalah jaringan epidermis.

Jaringan epidermis merupakan sel terluar dari suatu organ tanaman yang berfungsi untuk melindungi

sel yang ada di dalamnya [13[. Pada jaringan epidermis dapat dilakukan untuk pendeteksian adanya

kandungan senyawa metabolit sekunder dengan cara uji pewarnaan histokimia [14]. Uji histokimia

merupakan metode untuk mengetahui kandungan senyawa kimia pada suatu jaringan tanaman secara

kualitatif. Pengujian dapat dilakukan dengan menambahkan suatu reagen atau larutan khusus pada

sayatan organ dan akan menghasilkan warna yang spesifik. Hasil anatomi daun (Olea europaea L.)

menunjukkan adanya beberapa senyawa metabolit sekunder yang terdeteksi pada jaringan epidermis

daun zaitun.

Hasil uji histokimia untuk mengetahui adanya kandungan senyawa metabolit sekunder terlihat

nampak pada jaringan epidermis daun zaitun baik yang bagian abaksial ataupun adaksial daun. Hasil

uji histokimia untuk mengetahui adanya kandungan senyawa metabolit sekunder terlihat nampak pada

jaringan epidermis daun. Pada daun zaitun (Olea europaea L.) mengandung senyawa terpenoid,

alkaloid, fenolik, lipofil, dan flavonoid, sedangkan untuk senyawa tannin tidak terdeteksi dalam uji

histokimia daun zaitun (Olea europaea L.

e-Jurnal Ilmiah SAINS ALAMI (Known Nature) Volume 1/ No.: 1 / Halaman 74 - 86 / Agustus Tahun 2018

ISSN(e):

Biosaintropis Profil Histokimia dan Analisis In Silico 77

Tabel 1. Hasil Uji Histokimia Kandungan Senyawa Metabolit pada Daun Zaitun (Olea europaea L.)

No. Bagian

Daun

Hasil Uji Histokimia Senyawa Metabolit Sekunder

T A F L Fl Tn

1. Abaksial

Daun + + + + + -

2. Adaksial

Daun + + + + + -

Keterangan : T: Terpenoid; A: Alkaloid; F: Fenol; L: Lipofil; Fl: Flavonoid; Tn: Tanin

(+) senyawa terdeteksi; (-) senyawa tak terdeteksi.

Gambar 1. Hasil Uji Histokimia pada Daun Zaitun (Olea europaea L.) dengan Mikroskop Olympus

DP73. (A) uji terpenoid, (B) uji alkaloid, (C) uji fenolik, (D) uji lipofil, (E) uji flavonoid,

(F) uji tannin. Lingkaran : jaringan epidermis pada bagian abaksial dan adaksail. Bar=

50μm, M=400X

D

A

E

B C

F

e-Jurnal Ilmiah SAINS ALAMI (Known Nature) Volume 1/ No.: 1 / Halaman 74 - 86 / Agustus Tahun 2018

ISSN(e):

Biosaintropis Profil Histokimia dan Analisis In Silico 78

Tabel 2. Hasil Analisis In Silico Struktur 3D Metabolit pada Zaitun (Olea europaea L.)

No. Nama Senyawa

dan ciri umum

Nama Senyawa Spesifik

dan Gambar Keterangan

1.

Alkaloid

(mengandung atom

nitrogen)

(Cinchonidine)

Mempunyai atom

C 19

H 22

N 2

O

Cinchonine

Mempunyai atom

C 19

H 22

N 2

O

2.

Flavonoid

Rumus molekul

C6-C3-C6

Cyanidin 3-rutinoside

Mempunyai atom

C 27

H 31

O 15

Rutin

Mempunyai atom

C 27

H 31

O 16

Peonidin 3-(6''-p-

coumarylglucoside)

Mempunyai atom

C 31

H 29

O 13

e-Jurnal Ilmiah SAINS ALAMI (Known Nature) Volume 1/ No.: 1 / Halaman 74 - 86 / Agustus Tahun 2018

ISSN(e):

Biosaintropis Profil Histokimia dan Analisis In Silico 79

No. Nama Senyawa

dan ciri umum

Nama Senyawa Spesifik

dan Gambar Keterangan

3.

Terpenoid

Rumus molekul

(C5H8)n

Oleanolic acid

Mempunyai molekul

C 30

H 48

O 3

Erythrodiol

Mempunyai molekul

C 30

H 50

O 2

Tormentic acid

Mempunyai molekul

C 30

H 48

O 5

19alpha-Hydroxyasiatic

acid

Mempunyai molekul

C 30

H 48

O 6

Oleuropein

Mempunyai molekul

C 25

H 32

O 13

Ursolic acid

Mempunyai molekul

C 30

H 48

O 3

e-Jurnal Ilmiah SAINS ALAMI (Known Nature) Volume 1/ No.: 1 / Halaman 74 - 86 / Agustus Tahun 2018

ISSN(e):

Biosaintropis Profil Histokimia dan Analisis In Silico 80

No. Nama Senyawa

dan ciri umum

Nama Senyawa Spesifik

dan Gambar Keterangan

Lanosterol

Mempunyai molekul

C 30

H 50

O

Betulinic acid

Mempunyai molekul

C 30

H 48

O 3

2 alpha-Hydroxyursolic

acid

Mempunyai molekul

C 30

H 48

O 4

Bryonolic acid

Mempunyai molekul

C 30

H 48

O 3

Pomolic acid

Mempunyai molekul

C 30

H 48

O 4

Rotundic acid

Mempunyai molekul

C 30

H 48

O 5

e-Jurnal Ilmiah SAINS ALAMI (Known Nature) Volume 1/ No.: 1 / Halaman 74 - 86 / Agustus Tahun 2018

ISSN(e):

Biosaintropis Profil Histokimia dan Analisis In Silico 81

No. Nama Senyawa

dan ciri umum

Nama Senyawa Spesifik

dan Gambar Keterangan

Uvaol

Mempunyai molekul

C 30

H 50

O 2

Isoprene

Mempunyai molekul

C 5

H 8

4.

Fenolik

Mengandung

gugus hidroksil

-OH

Acteoside

Mempunyai molekul

C 29

H 36

O 15

(+)-Cycloolivil

Mempunyai molekul

C 20

H 24

O 7

5.

Lipid

trans-2-Hexenal

Mempunyai molekul

C 6

H 10

O

e-Jurnal Ilmiah SAINS ALAMI (Known Nature) Volume 1/ No.: 1 / Halaman 74 - 86 / Agustus Tahun 2018

ISSN(e):

Biosaintropis Profil Histokimia dan Analisis In Silico 82

No. Nama Senyawa

dan ciri umum

Nama Senyawa Spesifik

dan Gambar Keterangan

Acetic acid

Mempunyai molekul

C 2

H 4

O 2

Ethyl acetate

Mempunyai molekul

C 4

H 8

O 2

Oleuroside

Mempunyai molekul

C 25

H 32

O 4

Ethyl propionate

Mempunyai molekul

C 5

H 10

O 2

Butyl acetate

Mempunyai molekul

C 6

H 12

O 2

cis-2-Hexen-1-ol

Mempunyai molekul

C 6

H 12

O

e-Jurnal Ilmiah SAINS ALAMI (Known Nature) Volume 1/ No.: 1 / Halaman 74 - 86 / Agustus Tahun 2018

ISSN(e):

Biosaintropis Profil Histokimia dan Analisis In Silico 83

No. Nama Senyawa

dan ciri umum

Nama Senyawa Spesifik

dan Gambar Keterangan

Methyl nonanoate

Mempunyai molekul

C 10

H 20

O 2

6.

Tannin

- -

Keterangan:

Merupakan atom Karbon (C)

Merupakan atom Oksigen (O)

Merupakan atom Hidrogen (H)

Merupakan atom Nitrogen (N) (Sumber: PubChem, 2018)

Tabel 3. Senyawa Spesifik yang Hanya Ada pada Daun Zaitun (Olea europaea L.)

No. Nama Senyawa dan ciri

umum

Nama Senyawa Spesifik

dan Gambar Keterangan

1. 1-Acetoxypinoresinol

(Struktur 3D)

Mempunyai atom C

22

H 24

O 8

2. Oleuroside

(Struktur 2D)

Mempunyai atom C

25

H 32

O 13

e-Jurnal Ilmiah SAINS ALAMI (Known Nature) Volume 1/ No.: 1 / Halaman 74 - 86 / Agustus Tahun 2018

ISSN(e):

Biosaintropis Profil Histokimia dan Analisis In Silico 84

No. Nama Senyawa dan ciri

umum

Nama Senyawa Spesifik

dan Gambar Keterangan

3. Cis-3-Hexenyl acetate

(Struktur 3D)

Mempunyai atom C

8

H 14

O 2

4. cis-2-Hexen-1-ol

(Struktur 3D)

Mempunyai atom C

6

H 12

O

5. Methyl nonanoate

(Struktur 3D)

Mempunyai atom C

10

H 20

O 2

Keterangan:

Merupakan atom Karbon (C)

Merupakan atom Oksigen (O)

Merupakan atom Hidrogen (H)

Merupakan atom Nitrogen (N) (Sumber: PubChem, 2018)

Pembahasan

Histokimia: Hasil uji histokimia kandungan metabolit sekunder pada daun zaitun (Olea europaea L.)

terdapat pada jaringan epidermis daun zaitun bagian abaksial dan adaksial mengandung sejumlah

senyawa metabolit sekunder diantaranya terpenoid, alkaloid, lipofil, fenolik, dan flavonoid.

Sedangkan pada uji tannin tidak terdeteksi adanya senyawa tannin pada daun zaitun (Olea europaea

L.).

Pada Gambar 1. merupakan hasil pengujian histokimia untuk melihat adanya kandungan

senyawa metabolit sekunder pada jaringan epidermis. Hasil yang telah didapatkan yaitu pada jaringan

epidermis bagian adaksial terkandung senyawa terpenoid, alkaloid, fenolik, lipofil, dan flavonoid.

Sedangkan pada uji tannin tidak terdeteksi. Sedangkan untuk uji histokimia pada jaringan epidermis

bagian abaksial daun zaitun dapat dilihat bahwa Nampak adanya trikoma non glanduler dan sel-sel

yang dapat berubah warna sesuai dengan teori pada jaringan epidermis.

e-Jurnal Ilmiah SAINS ALAMI (Known Nature) Volume 1/ No.: 1 / Halaman 74 - 86 / Agustus Tahun 2018

ISSN(e):

Biosaintropis Profil Histokimia dan Analisis In Silico 85

Metode in silico merupakan salah satu pendekatan untuk menemukan atau merancang obat

dengan membuat struktur tiga dimensi pada suatu senyawa yang akan di uji. Struktur tiga dimensi

senyawa dapat dilihat dengan metode in sillico. Pada hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

dilihat bahwa kandungan senyawa metabolit pada zaitun (Olea eurpaea L.) ada 54 senyawa metabolit

yang didapat dari KNApSAcK-3D (http://kanaya.naist.jp/knapsack_jsp/top.html). KNApSAck adalah

sebuah pangkalan data yang menyediakan daftar metabolit dari suatu spesies tumbuhan untuk

memudahkan peneliti dalam melakukan riset terkait metabolomik.

Penggolongan senyawa metabolit sekunder yang sama dengan pengujian histokimia pada

analisis in silico hanya terdapat 29 senyawa metabolit sekunder yang ditemukan yang didapat dari

PubChem (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/ ). PubChem merupakan database molekul kimia dan

aktivitasnya terhadap penelitian biologi. Beberapa senyawa metabolit sekunder ini merupakan

senyawa spesifik yang hanya terdapat pada daun zaitun (Olea europaea L.).

Dalam analisis in silico juga dapat diketahui senyawa metabolit yang spesifik pada suatu

tanaman. Secara in silico tanaman zaitun (Olea eurpaea L.) teridentifikasi 5 senyawa spesifik yang

terdapat di dalamnya, antara lain: 1-Acetoxypinoresinol dari senyawa aromatik benzena , Oleuroside

merupkan kategori turunan dari senyawa lipid, cis-3-Hexenyl acetate yang masih belum terdeteksi

tentang klasifikasi lengkapnya di PubChem, Methyl nonanoate turunan dari senyawa lipid, dan Cis-2-

Hexen-1-ol juga turunan dari senyawa lipid.

Hasil Analisis in silico tanaman zaitun menunjukkan bahwa senyawa metabolit yang spesifik

pada tanaman zaitun dapat diketahui dari table 3. Secara in silico teridentifikasi 5 senyawa spesifik

yang terdapat di dalamnya, antara lain yaitu 1-Acetoxypinoresinol dari senyawa aromatik benzena ,

Oleuroside merupakan kategori turunan dari senyawa lipid, Cis-3-Hexenyl acetate yang masih belum

terdeteksi tentang klasifikasi lengkapnya di PubChem, Cis-2-Hexen-1-ol yang mana turunan dari

senyawa lipid, dan Methyl nonanoate yang merupakan turunan dari senyawa lipid.

Kesimpulan

Berdasarkan profil histokimia dan In silico senyawa metabolit sekunder pada daun zaitun

(Olea europaea L.) dapat disimpulkan bahwa hasil analisis histokimia daun zaitun (Olea europaea L.)

senyawa metabolit sekunder yang terdeteksi adalah alkaloid, terpenoid, flavonoid, fenolik, dan,

lipofilik. Sedangkan senyawa yang tidak terdeteksi pada analisis histokimia adalah tannin. Sedangkan

untuk analisis in silico ada 54 metabolit sekunder yang terdeteksi pada tanaman zaitun (Olea

europaea L.) dan hanya 29 senyawa metabolit sekunder yang termasuk golongan senyawa metabolit

terpenoid, alkaloid, fenolik, lipofil, flavonoid, dan tannin. Di dalam analisis in silico juga dapat

diketahui bahwa senyawa metabolit yang spesifik hanya terdapat pada tanaman zaitun ada 5 senyawa

diantaranya : 1-Acetoxypinoresinol, Oleuroside, Methyl nonanoate, Cis-3-Hexenyl acetate, dan

Cis-2-Hexen-1-ol.

Daftar Pustaka

[1] Niam, L., Rahayu, T. dan Hayati, A. 2015. Perlakuan Asam Amino dalam Partikulasi Asap dan

Hormon terhadap Pertumbuhan Stek Pucuk Zaitun (Olea europaea). Biosaintropis

(Bioscience-Tropic) 1(1): 54–60. URL:

http://biosaintropis.unisma.ac.id/index.php/biosaintropis/article/view/45

[2] Omar, R. J. 2012. Morphological And Genetical Characterisation Of The Main Palestinian Olive (

OLea europaea L .) Cultivars. Saudi Journal Of Biological Sciences. An-Najah National

University.

e-Jurnal Ilmiah SAINS ALAMI (Known Nature) Volume 1/ No.: 1 / Halaman 74 - 86 / Agustus Tahun 2018

ISSN(e):

Biosaintropis Profil Histokimia dan Analisis In Silico 86

[3] Omar, S. H. 2010. Oleuropein in Olive and its Pharmacological Effects. doi:

10.3797/scipharm.0912-18.

[4] Rahayu, T. 2012. Deteksi Senyawa Isoflavon Daidzein Dan Genistein Pada Kultur In-Vitro Kalus

Kedelai ( Glycine max Merr.). Hayati 18:75–78.

[5] Muliyah, E. 2017. Analisis Struktur Sekretori, Histokimia, Fitokimia, Dan Potensi Antibakteri

Tumbuhan Obat Antiinfeksi Di Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi. Institut Pertanian

Bogor. Bogor.

[6] Nurafifah, N. 2016. Analisis Struktur Anatomi dan Histokimia Tiga Varietas Kumis Kucing

(Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.). Departemen Biologi FMIPA ITB. Bandung.

[7] Harbone, J.B. 1996. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan (Penerjemah Padmawinata K, Soediro I, Editor: Niksolihin S.). Edisi ke 2. ITB.

Bandung.

[8] Furr, M. and Mahlberg, P. G. 1981. Histochemical Analyses Of Laticifers And Glandular

Trichomes In Cannabis Sativa. Journal of Natural Products 44(2):153–159.

[9] Martin, D., Tholl, D. and Gershenzon, J. 2002. Methyl Jasmonate Induces Traumatic Resin Ducts ,

Terpenoid Resin Biosynthesis , and Terpenoid Accumulation in Developing Xylem of

Norway Spruce Stems 1. Plant Physiology 129:1003–1018. doi:

10.1104/pp.011001.McGarvey.

[10] Boix YF, Victorio CP, Defaveri ACA, Arruda R, Sato A, Lage CLS. 2011. Grandular trichomes

of Rosmarinus officinalis L.: anatomical and phytochemical analyses of leaf volatiles.

Plant Biosyst. 145(4): 848-856.

[11] Guerin HP, Delaveau PG, Paris RR. 1971. Localizations histochimiques: procédés simples de

localization de pigments flavoniques. Application á quelques phanérogrames. Bull. Soc.

Bot. Fr. 118:29-36.

[12] Johansen, D. A. 1940. Plant Microtechnique. First Edition. McGraw-Hill Book Co. Inc.. New

York.

[13] Dorly, D., Ningrum, R. K., Suryantari, N.K., dan Anindita, F.La.R. 2016. Studi Anatomi Daun

dari Tiga Anggota Suku Malvaceae di Kawasan Waduk Jatiluhur Leaf Anatomical Study of

Three Members of Malvaceae Family in Jatiluhur. Proceeding Biology Education

Conference. 13(1): 611-618.

[14] Rosmilawanti, R. 2016. Studi Anatomi Daun, Analisis Struktur Sekretori Dan Histokimia

Rimpang Temulawak ( Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Institut Pertanian Bogor. Bogor.