Upload
phunganh
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
KNOWLEDGE SPILLOVERS DAN
PERTUMBUHAN INDUSTRI MANUFAKTUR
(Studi Kasus: Provinsi Jawa Barat 2009-2013)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro
Disusun oleh :
ARPIAN TIO PRAYOGI
NIM. 12020112120002
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
ii
PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama Penyusun : Arpian Tio Prayogi
Nomor Induk Mahasiswa : 12020112120002
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/IESP
Judul Skripsi : KNOWLEDGE SPILLOVERS DAN
PERTUMBUHAN INDUSTRI
MANUFAKTUR (Studi Kasus: Provinsi Jawa
Barat 2009-2013)
Dosen Pembimbing : Wahyu Widodo, S.E., M.Si., Ph.D.
Semarang, 3 Januari 2017
Dosen Pembimbing
(Wahyu Widodo, S.E., M.Si., Ph.D.)
NIP. 197310182002121001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN
Nama Penyusun : Arpian Tio Prayogi
Nomor Induk Mahasiswa : 12020112120002
Fakultas/Jurusan : Ekonomi/IESP
Judul Skripsi : KNOWLEDGE SPILLOVERS DAN
PERTUMBUHAN INDUSTRI
MANUFAKTUR (Studi Kasus: Provinsi Jawa
Barat 2009-2013)
Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 12 Januari 2017
Tim Penguji :
1. Wahyu Widodo, S.E., M.Si., Ph.D. (……………………………………)
2. Prof. Dr. FX. Sugiyanto, MS. (……………………………………)
3. Maruto Umar Basuki, S.E., M.Si. (……………………………………)
Mengetahui,
Pembantu Dekan I,
(Anis Chariri, SE, M.Com., Ph.D, Akt)
NIP. 19670809 199203 1001
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Arpian Tio Prayogi, menyatakan bahwa
skripsi dengan Judul: Knowledge Spillovers dan Pertumbuhan Industri Manufaktur
(Studi Kasus: Provinsi Jawa Barat 2009-2013), adalah hasil tulisan saya sendiri.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara
menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya
akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin itu, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di atas,
baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang
saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa
saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolaholah hasil
pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas
batal saya terima.
Semarang, 3 Januari 2017
Yang membuat pernyataan,
(Arpian Tio Prayogi)
NIM: 12020112120002
v
ABSTRACT
Conceptually, the spatial industrial concentration has two externalities
effects, static and dynamic externalities. According to endogenous growth theory,
one of the effects of the dynamic externalities is spillovers. There are three types of
spillovers i.e. market spillovers, network spillovers, and the knowledge spillovers.
Knowledge spillovers is believed to be the engine of growth. Knowledge spillovers
can be classified into two types: inter-industry spillovers and intra-industry
spillovers. Inter-industry spillovers appear due to the localization savings
(localization benefits) or MAR externalities and Porter, while intra-industry
spillovers appear due to the urbanization savings or Jacobs externalities. This
research aims to examine whether the knowledge spillovers on the industrial area
of West Java Province comes from outside of the main industries (diversification)
or from the related industries (specialization) and to analyze how the influence of
the knowledge spillovers on industrial growth in the West Java Province.
Knowledge spillovers are expected can lead to increasing returns to scale
installation design and finally could spur the growth of industrial output in the
region will be examined. This research uses panel data approach including 24 sub-
sector industries based on 2-digit ISIC. Furthermore, Fixed Effect within Group
(WG) regression method is applied in this study.
The results of the study showed that the specialization variable (SI) affect a
positive and significant impact on the growth of industrial output. Competition
variable (CI) influential in the negative and not significant for the growth of
industrial output. The diversity of the variables (HHI) have positive influence and
not significant for the growth of industrial output. Meanwhile, capital variables
have positive and significant for the growth of industrial output and labor variables
affect a positive and significant impact on the growth of industrial output. The
research results can be concluded that Knowledge spillovers on the industrial area
in West Java is more likely to come from the industries related or more toward the
theory of the dynamic externalities MAR (inter-industry spillovers).
Keywords: growth, knowledge spillovers, dynamic externalities, Fixed Effect within
Group (WG)
vi
ABSTRAKSI
Secara teoritis, fenomena konsentrasi industri secara spasial dapat
menimbulkan dampak eksternalitas baik statis maupun dinamis. Dalam teori
pertumbuhan endogen, eksternalitas dinamis dapat berupa efek sebaran atau
spillovers. Terdapat tiga jenis sebaran yaitu: sebaran pasar (market spillovers),
sebaran koneksi (network spillovers), dan sebaran pengetahuan (knowledge
spillovers). Sebaran pengetahuan (knowledge spillovers) diyakini sebagai mesin
pertumbuhan. Sebaran pengetahuan (knowledge spillovers) terbagi menjadi dua
yaitu inter-industry spillovers dan intra-industry spillovers. Inter-industry
spillovers muncul karena adanya penghematan lokalisasi (keuntungan
lokalisasi)/eksternalitas MAR (Marshall-Arrow-Romer) dan Porter, sedangkan
intra-industry spillovers muncul akibat adanya penghematan
urbanisasi/eksternalitas Jacobs. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
apakah knowledge spillovers pada kawasan industri di Provinsi Jawa Barat berasal
dari luar industri utama (diversifikasi) atau dari dalam industri terkait (spesialisasi)
dan melihat bagaimana pengaruh dari knowledge spillovers terhadap pertumbuhan
output industri di Provinsi Jawa Barat. Knowledge spillovers diharapkan nantinya
dapat menimbulkan increasing return to scale dan akhirnya dapat memacu
terjadinya pertumbuhan output industri pada wilayah yang akan diteliti. Penelitian
ini menggunakan pendekatan data panel mencakup 24 sub-sektor industri
berdasarkan klasifikasi 2-digit ISIC. Selanjutnya, metode yang digunakan adalah
regresi dengan model Fixed Effect Within Group (WG).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel spesialisasi (SI) berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap pertumbuhan output industri. Variabel
persaingan (CI) berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap
pertumbuhan output industri. Variabel keragaman (HHI) berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap pertumbuhan output industri. Sementara itu, variabel
modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan output industri,
dan variabel tenaga kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan output industri. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Knowledge
spillovers pada kawasan industri di Jawa Barat lebih cenderung berasal dari dalam
industri terkait atau lebih mengarah pada teori eksternalitas dinamis MAR (inter-
industry spillovers).
Kata kunci: pertumbuhan, knowledge spillovers, eksternalitas dinamis, Fixed-Effect
within Group (WG)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Knowledge Spillovers dan Pertumbuhan Industri Manufaktur
(Studi Kasus: Provinsi Jawa Barat 2009-2013)”. Penulisan skripsi ini merupakan
salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata 1 Universitas
Diponegoro Semarang.
Penulis menyadari bahwa selama penyusunan skripsi ini banyak mengalami
hambatan. Namun, berkat doa, bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai
pihak, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Untuk itu secara khusus
penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Dr. Suharnomo, S.E, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro.
2. Akhmad Syakir Kurnia SE, M.Si, Ph.D. selaku Kepala Jurusan Ilmu
Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro.
3. Wahyu Widodo SE, M.Si, Ph.D. selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memotivasi, memberikan masukan
dan saran yang sangat berguna bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. Nugroho SBM, MSP. selaku dosen wali yang telah memberikan
bimbingan, do’a, pengarahan, perhatian dan motivasi selama penulis
menjalani studi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
viii
5. Agus Suwarno dan Tri Mindari selaku orang tua tercinta yang selalu
memberikan semua dukungan moril maupun materiil serta memberikan
curahan kasih sayang, do’a-do’a, dan motivasi yang tak ternilai bagi penulis.
6. Kakak penulis Arfian Dicky Saputra dan Dwi Purwanti yang selalu
memberikan motivasi, pengetahuan, dan memberikan pengalaman yang
baik kepada penulis.
7. Seluruh dosen dan staff Fakultas Ekonomika dan Bisnis, khususnya pada
Program Studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Diponegoro
yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
8. Keluarga “CABE” Ariski Priyanto, Andre Budihardjo, Amarullah Rajab
H.N., Amirani Handarto Putri, Anih Purwanti, Danny Tri Rinanto, Eryanda
Isnu Pamuji, Ilham Rusdiansyah, Intan Respatining, Joseph Jati Aryo Bima,
Linggar Adreasari Agung, dan Muhammad Dzakir Fiqi, yang sudah
meluangkan banyak waktunya untuk canda tawa, berbagi bersama, kuliner
bersama, dan selalu memberikan semangat dan dorongan kepada penulis.
9. Ilham Rusdiansyah, Amirani Handarto Putri, dan Ariski Priyanto yang
selalu membantu penulis dalam memecahkan masalah penulis, yang telah
berbagi ilmu untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman konsentrasi Publik angkatan 2012. Terima kasih
pengalamannya. Sukses selalu kawan.
11. Teman-teman IESP angkatan 2012. Terima kasih atas ceritanya, sukses
untuk semuanya.
ix
12. TIM KKN Desa Dudakawu yang tidak bisa disebutkan satu-satu atas
kebersamaanya meluangkan banyak waktu untuk canda tawa dan selalu
kompak, sukses selalu kawan.
13. Arek-arek 102A Reza Taqwa, Syahril Pambayun, Syaiful Millah, Aditya
Mudzakir, Sindu Naramukti, Ellingga Widyantoro, Abrar Harist, Kevin
Yassa Geovani, Bintang Tri Riyadi, Avendika Prasetya, Handi Gupita,
Helmi, dan Rondi yang sudah meluangkan banyak waktunya untuk canda
tawa, berbagi bersama selalu kompak, sukses selalu kawan.
14. Semua pihak yang telah membantu dan teman-teman penulis lainnya yang
tidak dapat diucapkan satu persatu.
Penulis sangat menyadari skripsi ini masih ada kekurangan karena
keterbatasan ilmu yang dimiliki. Namun penulis berharap skripsi ini dapat
memberikan manfaat untuk berbagai pihak.
Semarang, 3 Januari 2017
Penulis,
Arpian Tio Prayogi
NIM. 12020112120002
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PERSETUJUAN SKRIPSI ..................................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN ............................................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................................................ iv
ABSTRACT .............................................................................................................. v
ABSTRAKSI ......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 12
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 13
1.3.1 Tujuan Penelitian ............................................................................ 13
1.3.2 Kegunaan Penelitian........................................................................ 13
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................. 14
BAB II TELAAH PUSTAKA .............................................................................. 16
2.1 Landasan Teori ....................................................................................... 16
2.1.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi .......................................................... 16
2.1.1.1 Teori Pertumbuhan Solow dan Swan .......................................... 18
2.1.1.2 Teori Pertumbuhan Endogen ....................................................... 21
2.1.1.3 Teori Basis Ekonomi ................................................................... 24
2.1.2 Konsentrasi Spasial ......................................................................... 26
2.1.3 Agglomerasi Industri ....................................................................... 27
2.1.4 Knowledge Spillovers ...................................................................... 29
2.1.4.1 Interindustry Spillovers ............................................................... 29
2.1.4.1.1 Eksternalitas MAR (Marshall, Arrow, dan Romer)…………..…..29
2.1.4.1.2 Eksternalitas Porter ……………………...……………………….31
2.1.4.2 Intraindustry Spillovers ............................................................... 31
2.1.4.2.1 Eksternalitas Jacobs…………………………..………………..….31
xi
2.1.5 Knowledge Spillovers dan Pertumbuhan (Growth) ......................... 33
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 36
2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 46
2.4 Hipotesis ................................................................................................. 49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 51
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel.......................... 51
3.2 Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 56
3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 57
3.4 Metode Analisis ...................................................................................... 57
3.4.1 Analisis Deskriptif .......................................................................... 57
3.4.2 Metode Empirik .............................................................................. 58
3.4.2.1 Common Effect : Pooled Least Square ....................................... 62
3.4.2.2 Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect Model) .............................. 63
3.4.2.3 Pendekatan Efek Acak (Random Effect Model) .......................... 65
3.4.3 Uji Pemilihan Estimasi .................................................................... 66
3.4.3.1 Uji Hausman ................................................................................ 66
3.4.4 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 67
3.4.4.1 Deteksi Normalitas ...................................................................... 67
3.4.4.2 Deteksi Heteroskedastisitas ......................................................... 68
3.4.4.3 Deteksi Multikolinearitas ............................................................ 69
3.4.4.4 Deteksi Autokorelasi ................................................................... 71
3.4.5 Uji Statistik ..................................................................................... 71
3.4.5.1 Analisis Koefisien Determinasi (R2) .......................................... 71
3.4.5.2 Analisis Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) ............. 72
3.4.5.3 Analisis Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) .................. 73
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 76
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ..................................................................... 76
4.1.1 Gambaran Umum ............................................................................ 76
4.1.2 Kondisi Indeks Spesialisasi Industri Menengah-Besar di Jawa Barat
……………………………………………………………………..78
4.1.3 Kondisi Indeks Persaingan Industri Menengah-Besar di Jawa Barat
……………………………………………………………………..80
4.1.4 Kondisi Indeks Keragaman Industri Menengah-Besar di Jawa Barat
……………………………………………………………………..82
xii
4.2 Hasil Penelitian dan Analisis .................................................................. 85
4.2.1 Deskriptif Statistik .......................................................................... 85
4.2.2 Hasil Regresi Panel (PLS,FEM,dan REM) ..................................... 86
4.2.3 Hasil Uji Metode Model Regresi .................................................... 87
4.2.3.1 Uji Hausman ................................................................................ 87
4.2.4 Hasil Regresi Menggunakan Metode FEM (WG)……………...….88
4.3 Hasil Deteksi Penyimpangan Asumsi Klasik ......................................... 89
4.3.1 Deteksi Normalitas .......................................................................... 89
4.3.2 Deteksi Heteroskedastisitas ............................................................. 90
4.3.3 Deteksi Multikolinearitas ................................................................ 91
4.3.4 Deteksi Autokorelasi ....................................................................... 92
4.4 Hasil Uji Statistik dan Interpretasi Hasil Pembahasan ........................... 93
4.4.1 Analisis Koefisien Determinasi R2 ................................................. 94
4.4.2 Analisis Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) ................. 95
4.4.3 Analisis Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji statistik t) ........ 96
4.5 Interpretasi Hasil .................................................................................... 97
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 101
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 101
5.2 Implikasi Kebijakan.............................................................................. 102
5.3 Keterbatasan dan Saran Penelitian ....................................................... 102
5.3.1 Keterbatasan .................................................................................. 102
5.3.2 Saran .............................................................................................. 103
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 104
LAMPIRAN ………........……………………………………………………....108
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kontribusi terhadap PDB Menurut 3 Sektor di Indonesia (%) ........................... 2
Tabel 1.2 Indeks Spesialisasi Relatif Sektor Industri Manufaktur Jawa Barat Terhadap
Nasional Tahun 2009-2013 ................................................................................. 8
Tabel 2.1 Klasifikasi Spillover ......................................................................................... 32
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 42
Tabel 3.1 Penggolongan Industri Menurut Kode Klasifikasi Industri Revisi 4 ................ 52
Tabel 4.1 Perhitungan Indeks Spesialisasi Industri Menengah-Besar Provinsi Jawa Barat
.......................................................................................................................... 79
Tabel 4.2 Perhitungan Indeks Persaingan Industri Menengah-Besar Provinsi Jawa Barat
.......................................................................................................................... 81
Tabel 4.3 Perhitungan Herfindahl-Hirschman Index Industri Menengah-Besar Provinsi
Jawa Barat ........................................................................................................ 83
Tabel 4.4 Deskriptif Statistik ........................................................................................... 85
Tabel 4.5 Hasil Regresi Panel (PLS, FEM, dan REM) Variabel Dependen: Pertumbuhan
Output Industri (lny) ......................................................................................... 86
Tabel 4.6 Hasil Uji Hausman ........................................................................................... 87
Tabel 4.7 Hasil Regresi Penelitian Metode FEM (WG) Variabel Dependen: Pertumbuhan
Output Industri (lny) ......................................................................................... 88
Tabel 4.8 Hasil Deteksi Normalitas ................................................................................. 89
Tabel 4.9 Hasil Deteksi Heteroskedastisitas ..................................................................... 90
Tabel 4.10 Hasil Deteksi Multikolinearitas ...................................................................... 91
Tabel 4.11 Hasil Deteksi Autokorelasi ............................................................................. 92
Tabel 4.12 Hasil Regresi Penelitian Metode FEM (metode HAC/Robust) Variabel
Dependen: Pertumbuhan Output Industri (lny) ............................................... 94
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1990-2014 (%) ....................... 2
Gambar 1.2 PDRB Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2015 Menurut Harga Konstan 2010
(Trilyun Rupiah) ............................................................................................ 5
Gambar 1.3 Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Barat Menurut 3 Sektor Tahun
2011-2014 (%) ............................................................................................... 6
Gambar 1.4 Kontribusi Terhadap PDRB Jawa Barat Menurut 3 Sektor 2010-2014 (%) .... 7
Gambar 2.1 Fungsi Produksi Neo-Klasik ......................................................................... 19
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................................ 48
Gambar 3.1 Kurva Distribusi t-statistik ............................................................................ 74
Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Barat .............................................................................. 77
xv
DAFTAR LAMPIRAN
lampiran A Struktur Panel Pertumbuhan Output Industri, Knowledge Spillovers
(Spesialisasi, Kompetisi, Dan Keberagaman), Modal, Dan Tenaga
Kerja ............................................................................................... 108
Lampiran B Hasil Regresi Utama Model Pertumbuhan Output Industri Jawa Barat
2009-2013 (Metode PLS, FEM, dan REM) ................................... 115
Lampiran C Hasil Uji Hausman Dan Uji Asumsi Klasik Model Pertumbuhan
Output Industri Jawa Barat 2009-2013 .......................................... 118
Lampiran D Hasil Regresi Utama Model Pertumbuhan Output Industri Jawa
Barat 2009-2013 (Metode HAC)…………...…………………….121
1
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tujuan pembangunan sebuah negara adalah meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan
adalah syarat penting bagi kelangsungan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi dapat diukur dari laju pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP).
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki laju pertumbuhan GDP
fluktuatif dalam kurun waktu 24 tahun terakhir.
Gambar 1.1 menggambarkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia dari
tahun 1990-2014. Pada awal tahun 1990-1996, perekonomian tumbuh di atas 7
persen. Pada tahun 1998, Indonesia mengalami krisis ekonomi dan laju
pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar -13,12 persen.
Setelah krisis tahun 1998, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran
rentang 4-6 persen. Pada tahun 2009 laju pertumbuhan ekonomi Indonesia
mengalami penurunan yang cukup tajam menjadi 4,62 persen dari 6,01 persen pada
tahun 2008. Bank Indonesia (2009) menjelaskan, kontraksi perekonomian global
yang tidak dapat dihindari memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
2
2
Pada tahun 2010 laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kenaikan
sebesar 6,22 persen hingga sampai tahun 2014 laju pertumbuhan ekonomi
mengalami penurunan namun tidak terlalu tajam sebesar 5,02 persen.
Gambar 1.1
Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1990-2014 (%)
Sumber: www.worldbank.org, data diolah.
Sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB) Indonesia diantaranya adalah sektor pertanian, industri, dan jasa. Tabel 1.1
menjelaskan kontribusi terhadap PDB Indonesia menurut tiga sektor:
Tabel 1.1
Kontribusi terhadap PDB Menurut 3 Sektor di Indonesia (%)
Sektor 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2014
Pertanian 23,2 19,4 17,1 15,6 13,1 13,9 13,4
Industri 35,8 39,1 41,8 45,9 46,5 42,8 41,9
Jasa 40,9 41,5 41,1 38,5 40,3 40,7 42,2 Sumber: www.worldbank.org, data diolah.
9
8.927.22
7.25
7.54
8.39
7.64
4.69
-13.12
0.79
4.92
3.64
4.49
4.78
5.03
5.69
5.5
6.34
6.01
4.62
6.22
6.16
6.03
5.57
5.02
-15
-10
-5
0
5
10
15
3
Tabel 1.1 menunjukkan kontribusi dari tiga sektor terhadap PDB Indonesia.
Sektor industri dari tahun 1985 hingga 2005 memiliki kontribusi yang meningkat
yaitu sebesar 35,8 persen menjadi 46,5 persen. sektor yang memiliki kontribusi
terbesar setelah industri manufaktur adalah sektor jasa, sektor jasa memiliki
distribusi terhadap PDB yang cukup besar namun berfluktuatif. Pada tahun 2000
sampai 2014 sektor jasa mengalami kenaikan sebesar 38,5 persen menjadi 42,2
persen. Namun demikian, kenaikan yang dialami sektor jasa memiliki persentase
yang masih di bawah sektor industri manufaktur.
Sementara itu, sektor pertanian pada tahun 1985 cukup memiliki peran
terhadap PDB Indonesia yakni memiliki kontribusi sebesar 23,2 persen. Namun
pada tahun 1990 sampai 2005 sektor ini mengalami penurunan kontribusi terhadap
PDB yaitu sebesar 19,4 persen menjadi 13,1 persen. hingga tahun 2014 sektor
pertanian memiliki kontribusi terhadap PDB paling kecil dibandingkan sektor
unggulan lainnya yaitu sebesar 13,4 persen.
Berdasarkan data kontribusi sektor terhadap PDB Indonesia di atas, sektor
yang sangat mendominasi adalah sektor industri manufaktur dibandingkan sektor
lainnya. Besarnya kontribusi sektor industri manufaktur terhadap PDB Indonesia
disebabkan dari adanya permintaan domestik dari berbagai sektor yaitu makan dan
minuman, barang logam, alat angkutan serta industri. Sementara itu, untuk sektor
pertanian cenderung memiliki kontribusi yang menurun. Mengindikasikan adanya
peranan yang dominan dari sektor industri manufaktur Indonesia dan berakibat
menggeser peranan dari sektor pertanian terhadap pembangunan ekonomi.
4
Menurut Hill (2000), peranan sektor pertanian dalam pembangunan
ekonomi di Indonesia mulai tergeser oleh peranan sektor industri manufaktur yang
mengalami perkembangan pesat. Adanya pergeseran peranan sektor pertanian oleh
sektor industri menyebabkan adanya perubahan struktur ekonomi Indonesia dari
perekonomian yang berbasis agraris menjadi perekomian yang berbasis industri.
Pada zaman orde baru banyak membicarakan pentingnya peningkatan bagi
pertumbuhan sektor industri manufaktur. Sektor industri manufaktur menjadi
penopang perekonomian dan menjadi sektor yang menjadi mesin pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Keadaan tersebut berlaku hampir di seluruh wilayah di
Indonesia, termasuk Provinsi Jawa Barat. Transformasi struktural terjadi bukan
hanya di level nasional, tetapi secara umum juga terjadi di level daerah.
Dalam struktur perekonomian nasional, Provinsi Jawa Barat adalah salah
satu Provinsi yang memiliki perkembangan PDRB meningkat pada tahun 2010
tercatat sebesar Rp 906,7 Trilyun, meningkat menjadi Rp 1.207,01 Trilyun pada
tahun 2015. Gambar 1.2 menjelaskan perkembangan PDRB Jawa Barat :
5
Gambar 1.2
PDRB Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2015
Menurut Harga Konstan 2010 (Trilyun Rupiah)
Sumber: www.jabar.bps.go.id, data diolah.
Gambar 1.2 di atas menggambarkan perkembangan dari PDRB Jawa Barat
tahun 2010-2015. Dapat dilihat PDRB Jawa Barat terus mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 PDRB Jawa Barat sebesar Rp 906,7 Trilyun
kembali meningkat pada tahun 2011 sebesar Rp 965,6 Trilyun pada tahun 2012
meningkat sebesar Rp 1.028,4 Trilyun. PDRB Jawa Barat terus mengalami
peningkatan hingga tahun 2015 sebesar Rp 1.207,01 Trilyun. Kenaikan PDRB Jawa
Barat disumbangkan dari tiga sektor yaitu pertanian, industri manufaktur, dan jasa.
Ketiga sektor tersebut mempunyai laju pertumbuhan yang berbeda dari tahun ke
tahun, berikut laju pertumbuhan dari ketiga sektor:
906,7965,6
1.028,41.093,5
1.149,21.207,01
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
1400000
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Tri
lyun R
upia
h
Tahun
6
Gambar 1.3
Laju Pertumbuhan Ekonomi Povinsi Jawa Barat
Menurut 3 Sektor Tahun 2011-2014 (%)
Sumber: www.jabar.bps.go.id, data diolah.
Gambar 1.3 di atas menjelaskan, laju pertumbuhan PDRB Jawa Barat
menurut tiga sektor. Pada tahun 2011 laju pertumbuhan sektor industri pengolahan
sebesar 5,60 persen, sedangkan untuk sektor jasa sebesar 15,66 persen. Tahun 2012
laju pertumbuhan sektor industri pengolahan mengalami penurunan sebesar 4,57
persen dan sektor jasa juga mengalami penurunan sebesar 8,09 persen. Pada tahun
2013 laju pertumbuhan sektor industri pengolahan mengalami peningkatan sebesar
7,19 persen dari sebelumnya tahun 2012 sebesar 4,57 persen. Pada tahun 2014
sektor industri pengolahan kembali menurun sebesar 5,11 persen. Secara
keseluruhan ketiga sektor mengalami laju pertumbuhan yang berfluktuatif terhadap
PDRB Jawa Barat. Ketiga sektor tersebut juga memberikan kontribusi terhadap
PDRB Jawa Barat. Berikut kontribusi dari ketiga sektor menurut lapangan usaha :
-0.790.03
4.41
0.47
5.60
4.57
7.195.11
15.66
8.09 7.88 8.80
2011 2012 2013 2014
Tahun
Pertanian industri pengolahan jasa
7
Gambar 1.4
Kontribusi Terhadap PDRB Jawa Barat Menurut 3 Sektor 2010-2014 (%)
Sumber: www.jabar.bps.go.id, data diolah.
Gambar 1.4 di atas menjelaskan, kontribusi dari tiga sektor terhadap PDRB
Jawa Barat. Pada tahun 2010 sektor yang memiliki kontribusi paling besar adalah
industri pengolahan sebesar 44,51 persen, sedangkan untuk sektor pertanian
kontribusinya sebesar 9,83 persen. Sektor jasa memiliki kontribusi sebesar 1,66
persen. Pada tahun 2011 dan 2012 kontribusi sektor indutri pengolahan mengalami
penurunan sebesar 44,14 persen dan 43,34 persen. Namun pada tahun 2013 dan
2014 kontribusi sektor industri pengolahan kembali meningkat sebesar 43,68
persen dan 43,70 persen. Kontribusi sektor pertanian mengalami penurunan dari
tahun 2010 sebesar 9,83 persen hingga tahun 2014 sebesar 8,07 persen. Sedangkan
untuk sektor jasa mengalami kontribusi yang meningkat dari tahun 2010 sebesar
1,66 persen hingga tahun 2014 sebesar 1,93 persen. Meskipun sektor industri
pengolahan mengalami kontribusi yang berfluktuatif, namun demikian kontribusi
9.83
9.15
8.6
8.44
8.07
44.51
44.14
43.34
43.68
43.7
1.66
1.81
1.83
1.86
1.93
0 10 20 30 40 50
2010
2011
2012
2013
2014
Jasa
Industri Pengolahan
Pertanian
8
sektor industri pengolahan masih dominan dibandingkan sektor lainnya. Terdapat
beberapa sektor industri di Jawa Barat yang terspesialisasi atau terkonsentrasi
relatif terhadap nasional. Tabel 1.2 menjelaskan spesialisasi relatif sektor industri
manufaktur terhadap nasional:
Tabel 1.2
Indeks Spesialisasi Relatif Sektor Industri Manufaktur Jawa Barat
Terhadap Nasional Tahun 2009-2013
Kode Industri Menengah-Besar 2 Digit 2009 2010 2011 2012 2013
11 Minuman 1,777 1,614 0,936 1,104 1,020
13 Tekstil 2,197 2,027 2,499 2,083 2,067
14 Pakaian Jadi 1,394 2,070 2,219 1,920 2,127
15 Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 0,842 0,896 1,186 0,920 1,036
17 Kertas dan Barang dari Kertas 0,902 0,885 1,069 0,949 1,091
18 Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman 0,417 1,230 0,883 0,722 1,284
21 Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional 3,143 2,877 2,734 1,449 1,574
22 Karet dan Barang dari Karet dan Plastik 0,704 0,568 0,608 1,157 1,119
23 Barang Galian Bukan Logam 0,953 1,080 1,284 1,069 1,235
25 Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 1,077 1,549 1,458 1,703 1,800
26 Komputer, Barang Elektronik dan Optik 1,836 2,131 2,190 2,343 2,323
27 Peralatan Listrik 1,718 1,970 1,970 1,872 1,559
28 Mesin dan Perlengkapan Ytdl 2,681 2,550 1,671 1,184 2,869
29 Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer 1,263 1,975 2,115 2,105 2,533
32 Pengolahan Lainnya 1,793 1,651 1,756 1,603 1,379
Sumber: Lampiran A
Tabel 1.2 menjelaskan terdapat beberapa sektor industri di Jawa Barat yang
terspesialisasi secara relatif terhadap nasional, terdapat lima belas industri
manufaktur di Jawa Barat yang terspesialisasi secara relatif terhadap nasional.
Adanya sektor industri manufaktur yang terspesialisasi secara relatif ini
menandakan adanya fenomena kecenderungan konsentrasi industri yang terjadi di
wilayah Jawa Barat, adanya kecendrungan konsentrasi industri di Jawa Barat
didukung dengan penelitian yang dilakukan Kuncoro (2002). Menurut Kuncoro
9
(2002), dengan memakai indeks entropi untuk mengukur konsentrasi industri
Kabupaten/Kota di Pulau Jawa, kesimpulan hasil studinya membuktikan bahwa
daerah industri utama di Pulau Jawa terletak di bagian Barat Jawa yaitu wilayah
(Jabotabek dan sebagian Jawa Barat), bagian Timur yaitu (Surabaya/Jawa Timur).
Kuncoro (2002) menjelaskan, jika dilihat dari indikator nilai tambah potret
konsentrasi spasial lebih mencolok berada di Jawa Barat, karena mendominasi
penciptaan nilai tambah industri Indonesia. Distribusi aktifitas industri manufaktur
tumbuh secara tidak merata di Jawa Barat (tanpa Banten) dan kluster industri secara
regional berada di Jabodetabek dan Bandung.
Kecendrungan konsentrasi industri yang terjadi di sebagian wilayah Jawa
Barat membuka peluang terjadinya konsentrasi industri spasial dikarenakan
distribusi lokasi industri di Jawa Barat tidak merata dimana ada wilayah yang
mendominasi berlokasinya industri. Konsentrasi spasial menunjukkan industri
tidak berlokasi dengan merata pada seluruh wilayah, akan tetapi mengelompok
secara berdekatan pada bagian tertentu pada wilayah tersebut.
Marshall (dalam Landiyanto, 2005) menjelaskan, kemungkinan terjadinya
eksternalitas yang didapatkan oleh perusahaan sebagai akibat dari
terkonsentrasinya industri secara geografis. Perusahaan cenderung untuk berlokasi
bersama dengan pemasok dan pembeli, sehingga akan menciptakan eksternalitas
positif yang ditimbulkan dari efisiensi transportasi, komunikasi dan koordinasi.
Menurut Krugman (1991), perusahaan cenderung untuk berlokasi pada wilayah
yang memiliki permintaan lokal yang besar, akan tetapi permintaan lokal yang
besar cenderung berlokasi di sekitar terkonsentrasinya aktivitas ekonomi, seperti
10
kawasan industri maupun perkotaan, ini semua bertujuan untuk meminimalisasi
biaya transportasi para perusahaan.
Adanya konsentrasi industri spasial di Jawa Barat maka menimbulkan
lokalisasi industri. Adanya lokalisasi industri ini diharapkan akan menimbulkan
eksternalitas statis. Namun eksternalitas dinamis juga dapat terjadi dengan adanya
lokalisasi industri, dimana akan memberikan dampak dalam hal pertumbuhan dan
inovasi bagi perusahaan terkait dalam suatu industri yang sama di satu lokasi
(Audretsch dan Feldman, 1996).
Eksternalitas dinamis yang dimaksud adalah dengan adanya konsentrasi
industri memungkinkan terjadinya sebaran pengetahuan (knowledge spillovers)
yang nantinya dapat memacu terjadinya pertumbuhan dalam skala industri.
Menurut Glaeser et al .(1992) knowledge spillovers terbagi menjadi dua yaitu
intraindustry spillovers dan interindustry spillovers. Interindustry spillovers adalah
sebaran pengetahuan yang terjadi antar perusahaan pada industri yang sama disuatu
lokasi. Sementara itu, intraindustry spillovers adalah knowledge spillovers yang
terjadi antar industri yang beragam dalam suatu lokasi.
Interindustry spillovers lebih menekankan pada sebaran pengetahuan yang
terjadi pada perusahaan terkait pada industri yang sama dalam satu lokasi.
Interindustry spillovers disebut juga sebagai keuntungan lokalisasi, terdapat dua
hipotesis dalam interindustry spillovers yaitu hipotesis berdasarkan pemikiran
gabungan dari Alfred Marshall, Keneth Arrow, dan Paul Romer (MAR) yang lebih
menekankan pada variabel spesialisasi dan monopoli, keduanya diyakini dapat
menimbulkan terjadinya knowledge spillovers. Hipotesis yang ke dua dikemukakan
11
oleh Porter yang lebih menekankan pada spesialisasi dan persaingan industri.
Menurut Porter (1998), pertumbuhan industri didorong oleh sebaran pengetahuan
pada industri yang berspesialisasi lalu sumber dari knowledge spillovers adalah
inovasi yang didorong dengan adanya persaingan dalam industri.
Intraindustry spillovers lebih menekankan pada sebaran pengetahuan yang
terjadi antar industri yang beragam dalam suatu lokasi. Intraindustry spillovers
disebut sebagai keuntungan urbanisasi, terdapat satu hipotesis mengenai
intraindustry spillovers yaitu hipotesis yang dikemukakan oleh Jane Jacobs.
Menurut Jacobs (dikutip dari Pujiati, 2009), sebaran pengetahuan justru datang dari
luar industri utama. Dalam pandangannya justru diversifikasi industri akan
mendorong pertumbuhan industri melalui alih pengetahuan dari industri lain yang
berhubungan dengan industri tersebut. Porter berpendapat bahwa persaingan yang
tinggi antar industri yang beragam akan meningkatkan pertumbuhan industri.
Eksternalitas dinamis yang terjadi berupa knowledge spillovers diharapkan akan
menimbulkan increasing returns to scale dan akan memacu meningkatkan
pertumbuhan industri di Jawa Barat.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini ingin menguji tiga hipotesis yang
berbeda dari knowledge spillovers yang dikemukakan oleh MAR, Porter dan
Jacobs. Fokus utama adalah dengan melihat tingkat spesialisasi, persaingan dan
keberagaman, ketiganya diyakini dapat membantu terjadinya sebaran pengetahuan
industri di Jawa Barat. Untuk itu, penelitian ini mengambil judul “ Knowledge
Spillovers dan Pertumbuhan Industri Manufaktur (Studi Kasus: Provinsi Jawa Barat
2009-2013).”
12
1.2 Rumusan Masalah
Salah satu tujuan pembangunan sebuah negara adalah meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Salah satu sektor yang berkontribusi terhadap GDP
Indonesia adalah sektor industri. Kondisi ini terjadi di Provinsi Jawa Barat,
peningkatan PDRB disumbang paling tinggi dari kontribusi sektor industri. Di
Provinsi Jawa Barat terdapat lima belas sektor industri yang terspesialisasi relatif
terhadap nasional. Adanya sektor industri manufaktur yang terspesialisasi secara
relatif ini menandakan adanya fenomena kecenderungan konsentrasi industri yang
terjadi di wilayah Jawa Barat, Dengan adanya fenomena konsentrasi industri di
Jawa Barat diharapkan akan timbul eksternalitas statis dan dinamis, dalam
penelitian ini berfokus pada eksternalitas dinamis yang dilihat dari adanya sebaran
pengetahuan (knowledge spillovers). Terdapat tiga hipotesis yang berbeda
mengenai knowledge spillovers dari tiga hipotesis tersebut lebih menekankan pada
variabel spesialisasi, persaingan, dan keragaman. Ketiganya diyakini dapat
membantu terciptanya knowledge spillovers yang dapat menimbulkan increasing
returns to scale dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan
industri di Jawa Barat.
Berdasarkan penulisan latar belakang di atas maka masalah penelitian dalam
studi ini diformulasikan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh sebaran pengetahuan (MAR, Porter, dan Jacobs)
terhadap pertumbuhan industri di Jawa Barat ?
2. Bagaimana pengaruh modal terhadap pertumbuhan industri di Jawa Barat?
13
3. Bagaimana pengaruh tenaga kerja terhadap pertumbuhan industri di Jawa
Barat?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Menguji tiga hipotesis berbeda mengenai kondisi yang memungkinkan
terjadinya sebaran pengetahuan pada lingkup interindustry (spesialisasi dan
persaingan) dan lingkup intraindustry (keragaman / diversity) di Jawa Barat.
2. Menganalisis pengaruh sebaran pengetahuan terhadap pertumbuhan
industri di Jawa Barat.
3. Menganalisis pengaruh dari modal terhadap pertumbuhan industri di Jawa
Barat.
4. Menganalisis pengaruh dari tenaga kerja terhadap pertumbuhan industri di
Jawa Barat.
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk tujuan kebijakan dan
akademik, yaitu :
1. Sebagai masukan untuk pemerintah, khususnya pemerintah Provinsi Jawa
Barat terkait dengan studi mengenai perspektif knowledge spillovers (MAR,
Porter, dan Jacobs) terhadap pertumbuhan output industri manufaktur.
2. Sebagai bahan referensi bagi pembaca yang tertarik untuk meneliti hal yang
sama, terutama di lingkungan FEB UNDIP.
14
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab, sebagai
berikut :
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang yang menjadi dasar dalam studi ini,
perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, sistematika penulisan.
BAB II: TELAAH PUSTAKA
Bab II menjelaskan landasan teori (teori pertumbuhan ekonomi klasik, teori
pertumbuhan neoklasik Solow dan Swan, teori pertumbuhan endogen, dan teori
basis ekonomi) yang menjadi dasar teoritis penelitian ini dan membantu menjawab
masalah penelitian. Pada bab ini juga dibahas hasil-hasil penelitian sebelumnya
yang relevan, pemikiran teoritis dan hipotesis penelitian.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Bab III menjelaskan metodologi yang digunakan dalam studi ini, terdiri dari
definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian, jenis dan sumber
data yang digunakan, metode pengumpulan data yang dipakai, dan metode analisis
yang dipakai mencakup analisis deskriptif, regresi panel, uji pemilihan model, uji
asumsi klasik, dan uji statistik.
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab IV menjelaskan gambaran umum objek penelitian. Selanjutnya, Bab ini
menjelaskan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dan pembahasan
hasil analisis dari objek penelitian.