Upload
budie-hoack
View
209
Download
1
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
MACAM-MACAM PENYAKIT MENULAR DAN CARA PENCEGAHANNYA
1. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency
Syndrome)
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan
infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia
akibat infeksi virus HIV ( Human Imunodeficiency Virus ) atau infeksi virus-virus
lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human
Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV)
yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena
virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena
tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan
virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara
lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang
mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air
susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral),
transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama
kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan
tubuh tersebut.
PENYEBAB
AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang
biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+
(sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara
langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan
tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga jumlahnya
menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter (µL) darah, maka kekebalan di
tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut
HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV
awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4+
di dalam darah serta adanya infeksi tertentu.
GEJALA
Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-orang yang memiliki
sistem kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi tersebut akibat infeksi oleh
bakteri, virus, fungi dan parasit, yang biasanya dikendalikan oleh unsur-unsur sistem
kekebalan tubuh yang dirusak HIV. Infeksi oportunistik umum didapati pada
penderita AIDS. HIV memengaruhi hampir semua organ tubuh. Penderita AIDS juga
berisiko lebih besar menderita kanker seperti sarkoma Kaposi, kanker leher rahim,
dan kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma.
Biasanya penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik; seperti demam,
berkeringat (terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, merasa
lemah, serta penurunan berat badan. Infeksi oportunistik tertentu yang diderita pasien
AIDS, juga tergantung pada tingkat kekerapan terjadinya infeksi tersebut di wilayah
geografis tempat hidup pasien.
PENCEGAHAN
Tidak melakukan hubungan seks bebas atau berganti-ganti pasangan
Jangan melkukan transfusi darah secara sembarangan
Gunakan jarum suntik yang benar-benar steril (baru) bukan bekas
Hindari pergaulan bebas
Tidak mengomsumsi obat-obatan terlarang (narkoba) dan tidak berbagi jarum
suntik yang sudah digunakan
2. CACINGAN atau KECACINGAN
Kecacingan, atau cacingan dalam istilah sehari-hari, adalah kumpulan gejala
gangguan kesehatan akibat adanya cacing parasit di dalam tubuh.
PENYEBAB
Penyebab kecacingan yang populer adalah cacing pita, cacing kremi, dan cacing
tambang. Biasanya cacing bisa dengan mudah menular.
GEJALA
Pantat gatal, merupakan salah satu gejala untuk jenis cacing Enterobius vermicularis.
Pada spesies cacing ini, indung cacing keluar dari lubang anus, biasanya di malam
hari ketika kita tidur, dan meletakkan telurnya di daerah peri-anal (sekeliling anus).
Dengan menggunakan selotip, contoh telur-telur dapat diambil dan dapat dilihat
dengan bantuan mikroskop untuk diagnosa.
PENCEGAHAN
Cacingan bisa dicegah dengan mencuci badan, terutama tangan dan kaki dengan air
dan sabun dengan bersih.
Saat salah satu anggota keluarga terkena cacingan, maka semua orang di rumah harus
dirawat. Seprai, handuk dan pakaian yang dipakai pada dua hari sebelumnya harus
dicuci dengan air hangat dan detergen
3. DEMAM BERDARAH ( DB )
Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembab.
PENYEBABPenyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan
virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat
menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1,
DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis
virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat
menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk.
Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya,
yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus.
Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit
ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah
terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10
hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia
sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang
dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat pula
berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit oleh vektor nyamuk.
PENCEGAHAN
Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan
mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa
virus dengue. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa metode yang tepat, yaitu:
- Lingkungan
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengadakan gerakan 3 M,
yaitu :
Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu,
mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali
Menutup dengan rapat tempat penampungan air
Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah
- Biologis
Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan
menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri.
- Kimiawi
Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian
bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik
nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.
4. Penyebab Penyakit Herpes Simplex dan Cara Mencegahnya
Penyebab penyakit herpes simplex disebabkan karena adanya infeksi pada
gangguan virus yang menyerang pada mulut di area genital seseorang. Virus ini
biasanya terjadi karena penularan pada kontak air liur. Dalam kasus seperti ini
biasanya anak kecil yang sering tertular. Lalu faktor penyebab hal itu bisa terjadi
karena pada saat bayi dilahirkan memang sudah terinfeksi oleh ibunya. Lalu lemahnya
system kekebalan tubuh dan kesehatan. Kemudian terjadinya kontak air liur yang
menular. Serta melakukan hubungan badan yang tidak aman. Lalu berikut pada
beberapa faktor penyebab penyakit herpes simplex, yaitu luka atau infeksi yang
disebabkan oleh virus dan berakibat membuat rongga di bagian mulut maupun
kelamin merasa sakit dan perih. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan atau
kontak langsung terhadap kulit dengan seseorang yang menderita penyakit ini. Setelah
itu ada penyebab penyakit herpes genital yang mana penyakit ini merupakan
penularan dari jenis penyakit herpes simpleks yaitu dengan penularan yang dilakukan
lewat hubungan intim dan penyakit ini menimbulkan lenting maupun benjolan-
benjolan kecil yang berisi cairan bening dan dapat menimbulkan rasa nyeri jika buang
air kecil. Langsung kami ulas mengenai pencegahan penyakit yang satu ini tetapi
kunjungi dulu artikel kami sebelumnya di Penyebab Penyakit Lupus.
Cara Mencegah Penyebab Penyakit Herpes
Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya penyakit herpes agar Anda tidak
terkena penyakit herpes yaitu dengan cara jika Anda seorang ibu yang mengidap
penyakit herpes sedang melahirkan harusnya dilakukan dengan cara sesar agar tidak
terjadi kontraksi dengan ibunya. Lalu dianjurkan agar tidak sembarang melakukan
kontak tubuh seperti melakukan hubungan seks diluar nikah dan jika telah menikah
juga melakukan hubungan suami-istri tersebut dengan sehat. Lalu jangan
sembarangan menggunakan jarum suntik. Kemudian makan-makanan yang bergizi
dan disertai dengan berolahraga. Dan yang terpenting hindari pola maupun gaya hidup
bebas karena hal ini memicu Anda untuk melakukan segala sesuatu yang dapat
menyebabkan Anda terkena penyakit herpes. Jangan terlalu takut untuk dibilang
orang yang ketinggalan zaman. Karena orang sehat itulah yang keren. Dengan begitu
penyebab penyakit herpes dapat di hindari. Dan jika kalian menemukan orang yang
mengalami penyakit herpes tersebut maka hindarilah kontak dengan orang tersebut
baik hanya berupa kontak fisik kulit saja. Karena penyakit tersebut dapat menular.
5. PENYAKIT DISENTRI
Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (=gangguan) dan enteron (=usus), yang berarti
radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah .
GEJALA
- Buang air besar dengan tinja berdarah
- Diare encer dengan volume sedikit
- Buang air besar dengan tinja bercampur lender(mucus)
- Nyeri saat buang air besar (tenesmus
PENCEGAHAN
- Koreksi dan maintenance cairan dan elektrolit. Koreksi terhadap status hidrasi dan
keseimbangan elektrolit.
- Berikan diet lunak tinggi kalori dan protein untuk mencegah malnutrisi. Dosis tunggal
tinggi vitamin A (200.000 IU) dapat diberikan untuk menurunkan tingkat keparahan
disentri
- Antibiotika
- Sanitasi
Beritahukan kepada orang tua anak untuk selalu mencuci tangan dengan bersih sehabis
membersihkan tinja anak untuk mencegah autoinfeksi
6. DIARE
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air
besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air
berlebihan. Di Dunia ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian
balita, dan juga membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun.
PENYEBAB
Bisa disebabkan karena memakan makanan yang asam,pedas,atau bersantan secara
berlebihan, dan kelebihan vitamin C. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi
tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang
melebihi 200 gram per hari.
Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai
bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan
sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum
mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain
sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak / radang, penyerapan tidak
terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat
dari racun bakteria.
GEJALA
Gejala yang biasanya ditemukan adalah :
- Buang air besar terus-menerus disertai mual dan muntah
- Pegal-pegal pada punggung
- Perut berbunyi
PENCEGAHAN
- Menjaga pola makan
- Kurangi makanan yang terlalu pedas, asam, dan bersantan
- Makan makanan yang bergizi dan cukup nutrisi
7. MALARIA
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di
dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati
kemudian menginfeksi sel darah merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan
menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati
maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.
PENGOBATAN
Pengobatan malaria tergantung kepada jenis parasit dan resistensi parasit terhadap
klorokuin. Untuk suatu serangan malaria falciparum akut dengan parasit yang resisten
terhadap klorokuin, bisa diberikan kuinin atau kuinidin secara intravena. Pada malaria
lainnya jarang terjadi resistensi terhadap klorokuin, karena itu biasanya diberikan
klorokuin dan primakuin.
Prinsip penanganan malaria secara umum adalah bila tanpa komplikasi diberikan
peroral artesunat kombinasi dengan amodiakuin (artesdiakuin) atau coartem atau duo-
cotexcin, sedangkan malaria dengan komplikasi diberikan artesunat 2,4 mg/kgbb pada
jam ke 0 - 12 - 24 - 72 dan seterusnya sampai pasien bisa diterapi secara oral atau
digunakan artemeter 3,2 mg/kgbb dilanjutkan dengan 1,6 mg/kgbb.
KLIPING
PENYAKIT MENULAR
Nama Kelompok 1 :
1. ADI RIANI2. DWI PRABOWO3. YUDA PRASETIA4. VITA DIAH VITANTI5. DIYAN PEBRIYANTI6. MARTI
Kelas : IX A
YAYASAN PUSAT PENDIDIKAN ISLAM LAMPUNG
SMP ISLAM YPI SEPUTIH MATARAM
LAMPUNG TENGAH
TP. 2013/2014
MACAM-MACAM PENYAKIT MENULAR DAN CARA PENCEGAHANNYA
8. INFLUENZA
Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang
unggas dan mamalia. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam,
nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman
secara umum.
GEJALA
Gejala influenza dapat meliputi:
- Demam dan perasaan dingin yang ekstrem (menggigil, gemetar)
- Batuk
- Sumbatan hidung
- Nyeri tubuh, terutama sendi dan tenggorok
- Kelelahan
- Nyeri kepala
- Iritasi mata, mata berair
- Mata merah, kulit merah (terutama wajah), serta kemerahan pada mulut,
tenggorok, dan hidung
- Ruam petechiae
- Pada anak, gejala gastrointestinal seperti diare dan nyeri abdomen, (dapat menjadi
parah pada anak dengan influenza B)
PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi influenza. Vaksinasi terhadap influenza
dengan vaksin influenza sering direkomendasikan pada kelompok risiko tinggi,
seperti anak-anak dan lansia, atau pada penderita asma, diabetes, penyakit jantung,
atau orang-orang yang mengalami gangguan imun. Vaksin influenza dapat diproduksi
lewat beberapa cara; cara yang paling umum adalah dengan menumbuhkan virus pada
telur ayam yang telah dibuahi. Setelah dimurnikan, virus kemudian akan diaktivasi
(misalnya, dengan detergen) untuk menghasilkan vaksin virus yang tidak aktif.
Sebagai alternatif, virus dapat ditumbuhkan pada telur sampai kehilangan virulensinya
kemudian virus yang avirulen diberikan sebagai vaksin hidup. Efektivitas dari vaksin
influenza beragam. Karena tingkat mutasi virus yang sangat tinggi, vaksin influenza
tertentu biasanya memberikan perlindungan selama tidak lebih dari beberapa hari.
9. GONDONG atau BEGUK
Beguk, gondong, atau parotitis epidemik adalah suatu jenis penyakit berjangkit dan
disebabkan oleh virus. Ia menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit pada kelenjar parotid.
Beguk mudah berjangkit dan virus merebak melalui tetesan dari mulut, hidung dan
tenggorokan ketika mereka yang dijangkiti beguk mengalami batuk atau bersin. Beguk dapat
berjangkit 3 atau 4 hari setelah pembengkakan dimulai.
GEJALA
Demam, kelenjar yang bengkak dan sakit di bagian rahang. Tanda dan gejala jangkitan
bermula selepas 12-25 hari berhubungan dengan orang yang dijangkiti.
Sesetengah orang yang dijangkiti beguk tidak memiliki gejala awal, mereka mungkin
menghadapi:
- Demam
- Sakit kepala
- Mulut kering dan hilang selera
- Keletihan
- Pembengkakan pada satu atau kedua-dua kelenjar parotid
Gejala-gejala ini biasanya hilang dalam masa 10–12 hari.
PENCEGAHAN
1. imunisasi (MMR) pada usia 12 bulan dan 4 tahun.
2. mengkonsumsi yodium atau garam dapur
10.DISENTRI
Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (=gangguan) dan enteron (=usus), yang berarti
radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah .
GEJALA
- Buang air besar dengan tinja berdarah
- Diare encer dengan volume sedikit
- Buang air besar dengan tinja bercampur lender(mucus)
- Nyeri saat buang air besar (tenesmus
PENCEGAHAN
- Koreksi dan maintenance cairan dan elektrolit. Koreksi terhadap status hidrasi dan
keseimbangan elektrolit.
- Berikan diet lunak tinggi kalori dan protein untuk mencegah malnutrisi. Dosis tunggal
tinggi vitamin A (200.000 IU) dapat diberikan untuk menurunkan tingkat keparahan
disentri
- Antibiotika
- Sanitasi
Beritahukan kepada orang tua anak untuk selalu mencuci tangan dengan bersih sehabis
membersihkan tinja anak untuk mencegah autoinfeksi
11.AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune
Deficiency Syndrome)
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan
infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia
akibat infeksi virus HIV ( Human Imunodeficiency Virus ) atau infeksi virus-virus
lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV)
yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena
virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi
oportunistik ataupun mudah terkena tumor.
Meskipun penanganan yang telah ada dapat
memperlambat laju perkembangan virus, namun
penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya
ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan
kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah,
dengan cairan tubuh yang mengandung HIV,
seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan
preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal,
anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan
bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan
cairan-cairan tubuh tersebut.
PENYEBAB
AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang
biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+
(sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara
langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan
tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga jumlahnya
menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter (µL) darah, maka kekebalan di
tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut
HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV
awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4+
di dalam darah serta adanya infeksi tertentu.
GEJALA
Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-orang yang memiliki
sistem kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi tersebut akibat infeksi oleh
bakteri, virus, fungi dan parasit, yang biasanya dikendalikan oleh unsur-unsur sistem
kekebalan tubuh yang dirusak HIV. Infeksi oportunistik umum didapati pada
penderita AIDS. HIV memengaruhi hampir semua organ tubuh. Penderita AIDS juga
berisiko lebih besar menderita kanker seperti sarkoma Kaposi, kanker leher rahim,
dan kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma.
Biasanya penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik; seperti demam,
berkeringat (terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, merasa
lemah, serta penurunan berat badan. Infeksi oportunistik tertentu yang diderita pasien
AIDS, juga tergantung pada tingkat kekerapan terjadinya infeksi tersebut di wilayah
geografis tempat hidup pasien.
PENCEGAHAN
Tidak melakukan hubungan seks bebas atau berganti-ganti pasangan
Jangan melkukan transfusi darah secara sembarangan
Gunakan jarum suntik yang benar-benar steril (baru) bukan bekas
Hindari pergaulan bebas
Tidak mengomsumsi obat-obatan terlarang (narkoba) dan tidak berbagi jarum
suntik yang sudah digunakan
12. DEMAM BERDARAH ( DB )
Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembab.
PENYEBABPenyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan
virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat
menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1,
DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis
virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat
menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk.
Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya,
yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus.
Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit
ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah
terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10
hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia
sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang
dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat pula
berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit oleh vektor nyamuk.
PENCEGAHAN
Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan
mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa
virus dengue. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa metode yang tepat, yaitu:
- Lingkungan
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengadakan gerakan 3 M,
yaitu :
Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu,
mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali
Menutup dengan rapat tempat penampungan air
Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah
- Biologis
Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan
menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri.
- Kimiawi
Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian
bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik
nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.