66
1 DIAGNOSIS GIZI BURUK Klinis antropometri DIAGNOSIS GIZI BURUK : 1. Terlihat sangat kurus dan atau edema, dan atau 2. BB/TB atau BB/PB <-3SD PENGERTIAN GIZI BURUK PENGERTIAN GIZI BURUK dan atau

Klinis Gizi Buruk (2)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Klinis Gizi Buruk (2)

1

DIAGNOSIS GIZI BURUK

Klinis antropometris

DIAGNOSIS GIZI BURUK :

1. Terlihat sangat kurus dan atau edema, dan atau

2. BB/TB atau BB/PB <-3SD

PENGERTIAN GIZI BURUKPENGERTIAN GIZI BURUK

dan atau

Page 2: Klinis Gizi Buruk (2)

2

KLASIFIKASI KLASIFIKASI ANAK GIZI BURUKANAK GIZI BURUK

1.1. KwashiorkorKwashiorkor

2.2. MarasmusMarasmus

3.3. Marasmik-Marasmik-kwashiorkorkwashiorkor

Page 3: Klinis Gizi Buruk (2)

3

TANDA DAN GEJALA KLINIS TANDA DAN GEJALA KLINIS ANAK GIZI BURUKANAK GIZI BURUK

1. Kwashiorkor1. Kwashiorkor

- Edema- Edema

• Minimal pada kedua punggung kaki, Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat bersifat pitting edemapitting edema• Derajat edema:Derajat edema:

++ Pada tangan & kaki Pada tangan & kaki++++ Tungkai & lengan Tungkai & lengan++++++ Seluruh tubuh (wajah & Seluruh tubuh (wajah &

perut)perut)Derajat edema untukk menentukan Derajat edema untukk menentukan jumlah cairan yang diberikanjumlah cairan yang diberikan

Page 4: Klinis Gizi Buruk (2)

4

TANDA DAN GEJALA KLINIS TANDA DAN GEJALA KLINIS ANAK GIZI BURUKANAK GIZI BURUK

KWASHIORKORKWASHIORKOR (lanjutan) (lanjutan)

- - Wajah membulat dan sembabWajah membulat dan sembab

- - Pandangan mata sayuPandangan mata sayu

- - Rambut tipis, kemerahan spt warna Rambut tipis, kemerahan spt warna

rambutrambut

jagung, mudah dicabut tanpa jagung, mudah dicabut tanpa

sasakit,rontokkit,rontok

- Perubahan status mental: apatis & rewel- Perubahan status mental: apatis & rewel

Page 5: Klinis Gizi Buruk (2)

5

- - Pembesaran hatiPembesaran hati - - Otot mengecil (hipotrofi)Otot mengecil (hipotrofi) - - Kelainan kulit berupa bercak merah Kelainan kulit berupa bercak merah mudamuda

ygyg meluas & berubah warna menjadi meluas & berubah warna menjadi coklat coklat kehitaman dan terkelupas (kehitaman dan terkelupas (crazy crazy pavement pavement dermatosisdermatosis))- Sering disertaiSering disertai: : penypenyakitakit infeksi infeksi (umumnya(umumnya aakut),kut), anemia, dan diareanemia, dan diare

KWASHIORKORKWASHIORKOR (lanjutan) (lanjutan)

TANDA DAN GEJALA KLINIS TANDA DAN GEJALA KLINIS ANAK GIZI BURUKANAK GIZI BURUK

Page 6: Klinis Gizi Buruk (2)

6

Gizi buruk : Kwashiorkor

edema rambut kemerahan,

mudah dicabut kurang aktif, rewel/cengeng

pengurusan otot Kelainan kulit berupa bercak

merah muda yg meluas & berubah warna menjadi

coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement de rmatosis)

Page 7: Klinis Gizi Buruk (2)

7

Gizi buruk : Kwashiorkor

Scrotum edema

Page 8: Klinis Gizi Buruk (2)

8

Gizi buruk : KwashiorkorGizi buruk : Kwashiorkor

Page 9: Klinis Gizi Buruk (2)

9

Gizi Gizi Buruk :KwashiorkorBuruk :Kwashiorkor

Hepatomegali

Pitting Edema

Page 10: Klinis Gizi Buruk (2)

10

TANDA DAN GEJALA KLINISTANDA DAN GEJALA KLINIS ANAK GIZI BURUK (lanjutan)ANAK GIZI BURUK (lanjutan)

2. MARASMUS2. MARASMUS

- - Tampak sangat kurus, hingga Tampak sangat kurus, hingga seperti seperti tulang terbungkus kulittulang terbungkus kulit - Wajah seperti orang tua- Wajah seperti orang tua - Cengeng, rewel- Cengeng, rewel - Kulit keriput, jaringan lemak - Kulit keriput, jaringan lemak subkutis subkutis sangat sedikit sampai tidak ada sangat sedikit sampai tidak ada (~pakai celana longgar-(~pakai celana longgar-baggy baggy pantspants))

Page 11: Klinis Gizi Buruk (2)

11

- - Perut Perut umumnya cekungumumnya cekung- - Iga gambangIga gambang- - Sering disertai: Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya kronispenyakit infeksi (umumnya kronis berulang) dan diareberulang) dan diare

TANDA DAN GEJALA KLINISTANDA DAN GEJALA KLINIS ANAK GIZI BURUK (lanjutan)ANAK GIZI BURUK (lanjutan)

Page 12: Klinis Gizi Buruk (2)

12

TANDA DAN GEJALA KLINISTANDA DAN GEJALA KLINIS ANAK GIZI BURUK (lanjutan)ANAK GIZI BURUK (lanjutan)

Anak Gizi Buruk kehilangan lemak dan otot, terlihat seperti kulit dan tulang, sehingga sulit untuk dapat berdiri tegak

Page 13: Klinis Gizi Buruk (2)

13

Gizi Buruk : MarasmusGizi Buruk : Marasmus

wajah seperti orang tua

kulit terlihat longgar tulang rusuk tampak

terlihat jelas kulit paha berkeriput terlihat tulang

belakang lebih menonjol dan kulit di pantat berkeriput ( baggy pant )

Page 14: Klinis Gizi Buruk (2)

14

Gizi Buruk : Gizi Buruk : MarasmusMarasmus

Iga gambang Atrofi otot

Page 15: Klinis Gizi Buruk (2)

15

Gizi Buruk : MarasmusGizi Buruk : Marasmus

Kulit pantat berkeriput (baggy pants)

Page 16: Klinis Gizi Buruk (2)

16

TANDA DAN GEJALA KLINIS TANDA DAN GEJALA KLINIS ANAK GIZI BURUK (lanjutan)ANAK GIZI BURUK (lanjutan)

3. MARASMIK - KWASHIORKOR 3. MARASMIK - KWASHIORKOR Gambaran klinik merupakan Gambaran klinik merupakan

campuran daricampuran dari beberapa gejala klinik Kwashiorkor beberapa gejala klinik Kwashiorkor

dan dan Marasmus dengan BB/Marasmus dengan BB/TB-PB TB-PB <<-3 SD-3 SD

disertai edema yang tidak mencolokdisertai edema yang tidak mencolok

Page 17: Klinis Gizi Buruk (2)

17

GIZI BURUK :MARASMIK - KWASHIORKOR

Page 18: Klinis Gizi Buruk (2)

18

5 ASPECTS in the MANAGEMENT of Severe PEM :

A. 10 main steps

B. Treatment of underlying diseases

C. Failure to respond to treatment

D. Discharge before recover

E. Emergency

Page 19: Klinis Gizi Buruk (2)

19

PEM.

A : “10 main steps” No Interven- Stabilization Transition Rehabilitation

Follow-up tion d.1-2 d.3-7 wk-2 wk 3-6 wk 7-26

1. Treat/prevent hypoglycaemia

2. Treat/prevent hypothermia

3. Treat/prevent dehydration

4. Correct electr. imbalance

5. Treat infection 6. Correct micro- without Fe + Fe

nutrients defic. 7. Begin feeding 8. Increase feeding 9. Stimulation10. Prepare for discharge

Page 20: Klinis Gizi Buruk (2)

20

B. Treatment of underlying diseases / infection :

Bacterial infection : - no apparent signs of infection/no

complication: cotrimoxazole ( 5 mg TMP/kg, 2x/d, 5 days )

- signs of infection / complications / sepsis :- ampicilline 50 mg/kg/6 hrs, IM/IV,

for 2 days oral (ampi / amoxy)- gentamycin 7.5 mg/kg, IM/IV, 7 days

- KP + anti-TB drugs

Viral infection : no specific th/- all PEM should receive measles vaccine

Page 21: Klinis Gizi Buruk (2)

21

C. Failure to respond to treatment :

Frequent causes of failure to respond :

a. Problems with the treatment facility :

- poor environment for malnourished

children

- insufficient or inadequately trained staff

- inaccurate weighing machine

- food prepared or given incorrectly

Page 22: Klinis Gizi Buruk (2)

22

C. Failure to respond to treatment :

Frequent causes of failure to respond :

b. Problems of individual children :- insufficient food given- vitamin-mineral deficiency- malabsorption of nutrients- rumination- infections- serious underlying disease

Page 23: Klinis Gizi Buruk (2)

23

C. Failure to respond to treatment :

Criteria Time of admissionPrimary failure to respond:- failure to regain appetite Day 4- Failure to start to lose oedema Day 4- Oedema still present Day 10- Failure to gain at least 5 g/kg/d Day 10

Secondary failure to respond :- failure to gain at least 5 g/kg/d During

rehabilitation for 3 consecutive days

Page 24: Klinis Gizi Buruk (2)

24

C. Failure to respond to treatment :

1. Death = within first 24 hrs :

- hypoglicaemia- hypothermia- dehydration- sepsis

= within 24 – 72 hrs :- volume of formula >>- caloric density >>

Page 25: Klinis Gizi Buruk (2)

25

C. Failure to respond to treatment :

2. Inadequate gaining weight :- infection- diet- psychologic

Weight gain := satisfactory: > 10 g/kg/d good == sufficient : 5-10 g/kg/d > 50 g/kg/wk= poor : < 5 g/kg/d or < 50 g/kg/wk

Page 26: Klinis Gizi Buruk (2)

26

D. Discharge before fully recover:

= Dietary advice :- high protein and calorie- frequent feeding ( 5x/d )- finish all meals given- vit-min supplementation &

electrolytes- continue BF

= frequent controle ( 1x/wk )

= Immunization

Page 27: Klinis Gizi Buruk (2)

27

5. Emergency :

5.1. Shock :

N2 or RLG5%15 ml/kg, 1 hr

Repeat 1 hr more

Resomal 10 ml/kg, 10 hrs

Special formula

sepsis

Maintenance, 4 ml/kg/hrFresh blood, 10 ml/kg

Improvement+

_

Page 28: Klinis Gizi Buruk (2)

28

5. Emergency :

5.2. Severe anaemia.

Hb ?

Hb < 4 g/dl Hb 4-6 g/dl

Resp.distress/heart failure?

Fresh blood 10 ml/kg*

PRC 10 ml/kg* Observation

* : give furosemid 1 mg/kg, iv, before transfusion

+ _

Page 29: Klinis Gizi Buruk (2)

29

Prepare for discharge :

- W/H : - 1 SD or severe PEM moderate/mild

- Education for mother :- hygiene & sanitation- healthy foods- immunization- stimulation- regular controle

- to continue the th/ of chronic diseases

- to completing immunization

Page 30: Klinis Gizi Buruk (2)

30

TANDA DAN TANDA DAN KEKURANGAN KEKURANGAN

ZAT GIZI MIKRO ZAT GIZI MIKRO PADA ANAK GIZI BURUKPADA ANAK GIZI BURUK

Page 31: Klinis Gizi Buruk (2)

31

KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO PADA ANAK GIZI BURUK PADA ANAK GIZI BURUK

1.1. Kurang Vitamin AKurang Vitamin A

2.2. Anemia (kurang Fe, Asam Folat) Anemia (kurang Fe, Asam Folat)

3.3. Kurang vitamin B dan CKurang vitamin B dan C 4.4. Kurang ZnKurang Zn

Page 32: Klinis Gizi Buruk (2)

32

KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO (lanjutan) (lanjutan)

1.1. Kurang Vitamin A (KVA)Kurang Vitamin A (KVA)

XEROFTALMIAXEROFTALMIA

Page 33: Klinis Gizi Buruk (2)

33

KLASIFIKASI XEROFTALMIA

• Xn : Rabun Senja • X1 A : Xerosis konjungtiva• X1 B : Xerosis konjungtiva disertai bercak bitot• X2X2 : Xerosis kornea : Xerosis kornea• X3 A : Keratomalacia atau ulserasi kornea < 1/3

permukaan kornea. • X3 B : Keratomalacia atau ulserasi kornea kornea > > 1/3 1/3 permukaan korneapermukaan kornea• XS : jaringan parut pada korneajaringan parut pada kornea• XFXF : fundus xeroftalmia, dengan : fundus xeroftalmia, dengan gambaran gambaran seperti cendolseperti cendol

Page 34: Klinis Gizi Buruk (2)

34

XN (BUTA SENJA)XN (BUTA SENJA)

Terjadi akibat gangguan pada sel Terjadi akibat gangguan pada sel

batang retina.batang retina.

Penglihatan menurun pada senja Penglihatan menurun pada senja hari,hari,

penderita tidak dapat melihat di penderita tidak dapat melihat di

lingkungan yang kurang cahayalingkungan yang kurang cahaya

Page 35: Klinis Gizi Buruk (2)

35

X1AX1A (Xerosis Konjungtiva)

Tanda-tanda:• Penumpukan keratin & sel epitel yang khas• Konjungtiva kering, tampak menebal dan berlipat-lipat• Keluhan orang tua mata anaknya bersisik

Kerutan dan hiperpigmentasi

Page 36: Klinis Gizi Buruk (2)

36

X1B (dengan Bitot’ X1B (dengan Bitot’ spot)spot)

‘‘Foam-like’ substanceFoam-like’ substance

Hyperpigmentation & wrinkle (X-1b)

Page 37: Klinis Gizi Buruk (2)

37

X2 (Xerosis Kornea)

Tanda-tanda :•Kekeringan meluas sampai kornea•Kornea tampak suram & kering dan permukaan kasar•K.U. anak biasanya buruk (gizi buruk & penyakit penyerta lain)

Kerutan dan hiperpigmentasi

Page 38: Klinis Gizi Buruk (2)

38

X3 ( KERATOMALACIA)

Terdiri dari X3Terdiri dari X3aa dan X3 dan X3bbTanda-tanda:

kornea melunak seperti bubur & dapat menjadi ulkus X3a < 1/3 kornea , X3b ≥ 1/3 kornea Keadaan umum anak sangat buruk, dapat terjadi perforasi kornea/ pecah

Page 39: Klinis Gizi Buruk (2)

39

X3AX3A

Conjunctival & ciliary injection

Corneal ulcer < 1/3Corneal ulcer < 1/3

Page 40: Klinis Gizi Buruk (2)

40

X3 BX3 B

Ulkus kornea > 1/3Ulkus kornea > 1/3

Keratomalacia

Page 41: Klinis Gizi Buruk (2)

41

XS (Jaringan parut kornea)

Tanda-tanda:

Kornea mata tampak putih/ bola mata mengecilMeninggalkan bekas luka parut/ sikatrikMenjadi buta & tidak dpt sembuh, walau dioperasi cangkok kornea

Corneal scarCorneal scar

Page 42: Klinis Gizi Buruk (2)

42

XF (XEROFTALMIA FUNDUS)XF (XEROFTALMIA FUNDUS)

Dengan ophtalmoscope pada Dengan ophtalmoscope pada fundus gambar seperti cendolfundus gambar seperti cendol

Page 43: Klinis Gizi Buruk (2)

43

KEKEKURANGAN ZAT GIZI MIKROKURANGAN ZAT GIZI MIKRO(lanjutan) (lanjutan)

2. Anemia (kurang Fe, Asam folat) 2. Anemia (kurang Fe, Asam folat)

Page 44: Klinis Gizi Buruk (2)

44

ANEMIAANEMIA

Kadar Hb dibawah normalKadar Hb dibawah normal

Kadar Hb normal:Kadar Hb normal: 6 bulan – 5 tahun6 bulan – 5 tahun : 11: 11 g/ dlg/ dl 6 tahun – 11 tahun6 tahun – 11 tahun : 11, 5 g/ dl: 11, 5 g/ dl 12 tahun – 13 tahun12 tahun – 13 tahun : 12 g/ dl: 12 g/ dl

Tanda-tanda klinis:Tanda-tanda klinis: - pucat (mata, telapak tangan)- pucat (mata, telapak tangan) - mudah lelah- mudah lelah - daya tahan terhadap penyakit menurun- daya tahan terhadap penyakit menurun

(Sumber: indicators for assessing iron deficiency and strategies (Sumber: indicators for assessing iron deficiency and strategies for its for its prevention, WHO, UNICEF, UNU, 1998)prevention, WHO, UNICEF, UNU, 1998)

Page 45: Klinis Gizi Buruk (2)

45

ANEMIA (lanjutan)ANEMIA (lanjutan)

• Anemia kekurangan Fe (zat besi)Anemia kekurangan Fe (zat besi)

Fungsi Fe (zat besi):Fungsi Fe (zat besi):

- Kofaktor enzim pada metabolisme - Kofaktor enzim pada metabolisme Karbohidrat,Karbohidrat, lemak dan protein.lemak dan protein. - Pertumbuhan, transpor oksigen dan - Pertumbuhan, transpor oksigen dan

kekebalan.kekebalan.

Page 46: Klinis Gizi Buruk (2)

46

ANEMIA (lanjutan)ANEMIA (lanjutan)

• Anemia kekurangan asam folatAnemia kekurangan asam folat

Defisiensi asam folat menyebabkan:Defisiensi asam folat menyebabkan: - perubahan pada eritrosit- perubahan pada eritrosit - anemia makrositik megaloblastik- anemia makrositik megaloblastik - perubahan mukosa gastro-intestinum- perubahan mukosa gastro-intestinum - diare- diare

(Ilmu Gizi Klinis pada Anak, FKUI, 1990, Prof. DR.dr.Solihin (Ilmu Gizi Klinis pada Anak, FKUI, 1990, Prof. DR.dr.Solihin Pudjiadi, DSAK)Pudjiadi, DSAK)

Page 47: Klinis Gizi Buruk (2)

47

ANEMIA ANEMIA

Page 48: Klinis Gizi Buruk (2)

48

KEKEKURANGAN ZAT GIZI MIKROKURANGAN ZAT GIZI MIKRO(lanjutan) (lanjutan)

3. 3. Kurang Vitamin B dan CKurang Vitamin B dan C

Page 49: Klinis Gizi Buruk (2)

49

STOMATITISSTOMATITIS

• Kekurangan vitamin B2 (riboflavin), Kekurangan vitamin B2 (riboflavin), B6B6 (piridoksin), B12 (kobalamin)(piridoksin), B12 (kobalamin)

• Kekurangan vitamin C (asam Kekurangan vitamin C (asam askorbat)askorbat)

Menyebabkan Menyebabkan Stomatitis Stomatitis

Page 50: Klinis Gizi Buruk (2)

50

KEKEKURANGAN ZAT GIZI MIKROKURANGAN ZAT GIZI MIKRO(lanjutan) (lanjutan)

3. 3. Kurang ZnKurang Zn

Page 51: Klinis Gizi Buruk (2)

51

KURANG SENG (Zn) KURANG SENG (Zn)

Fungsi Seng (Zn) : sebagai koenzim pada Fungsi Seng (Zn) : sebagai koenzim pada berbagai sistem enzim. berbagai sistem enzim.

Kekurangan Zn menyebabkan kelainan pada Kekurangan Zn menyebabkan kelainan pada kulit dan gangguan pertumbuhan kulit dan gangguan pertumbuhan

Tanda-tanda kelainan pada kulit:Tanda-tanda kelainan pada kulit: - Hipo/ hiperpigmentasi - Deskuamasi (mengelupas) - Lesi ulserasi eksudatif (menyerupai luka bakar) sering disertai infeksi sekunder (candida)

Page 52: Klinis Gizi Buruk (2)

52

Kelainan kulit (defisiensi Zn)

Page 53: Klinis Gizi Buruk (2)

53

TANDA-TANDATANDA-TANDAPENYAKIT PENYERTAPENYAKIT PENYERTA

PADA ANAK GIZI PADA ANAK GIZI BURUKBURUK

Page 54: Klinis Gizi Buruk (2)

54

TANDA-TANDAPENYAKIT TANDA-TANDAPENYAKIT PENYERTAPENYERTA

1. Diare Persisten1. Diare Persisten2. Parasit cacing2. Parasit cacing3. Tuberkulosis Paru3. Tuberkulosis Paru4. Malaria 4. Malaria 5. Pneumonia5. Pneumonia

Page 55: Klinis Gizi Buruk (2)

55

TANDA-TANDA PENYAKIT TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA (lanjutan)PENYERTA (lanjutan)

1. Diare Persisten1. Diare Persisten Diare Diare >> 14 hari dengan atau tanpa 14 hari dengan atau tanpa dehidrasidehidrasi

Tanda dehidrasi: Tanda dehidrasi: - letargis, gelisah dan rewel- letargis, gelisah dan rewel - sunken eyes (+/-)- sunken eyes (+/-) - haus (minum sedikit/ banyak)- haus (minum sedikit/ banyak) - turgor kulit lambat- turgor kulit lambat

Page 56: Klinis Gizi Buruk (2)

56

DehidrasiDehidrasi

Turgor :

Page 57: Klinis Gizi Buruk (2)

57

DehidrasiDehidrasi

Sunken eyes

Page 58: Klinis Gizi Buruk (2)

58

TANDA-TANDA PENYAKIT TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA (lanjutan)PENYERTA (lanjutan)

2. Parasit cacing2. Parasit cacing Ditemukan cacing/ telur cacing Ditemukan cacing/ telur cacing dalam dalam tinja penderita :tinja penderita : - Ascaris lumbricoides- Ascaris lumbricoides - Ancylostoma duodenale- Ancylostoma duodenale - Necator americanus- Necator americanus - Trichuris trichiura- Trichuris trichiura

Page 59: Klinis Gizi Buruk (2)

59

TANDA-TANDA PENYAKIT TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA (lanjutan)PENYERTA (lanjutan)

3. Tuberkulosis Paru3. Tuberkulosis Paru

- kontak erat dgn penderita TBC yang BTA positif - reaksi kemerahan yang cepat (3-7 hari) setelah imunisasi BCG - BB menurun tanpa sebab yang jelas, walaupun sudah mendpt intervensi gizi. - Sakit dan demam lama atau berulang, tanpa sebab yang jelas

Page 60: Klinis Gizi Buruk (2)

60

Tuberkulosis ParuTuberkulosis Paru(lanjutan)(lanjutan)

- batuk-batuk > 3 minggu - Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang spesifik- Skrofuloderma- Konjungtivitis fliktenularis- Uji tuberkulin positif (>10 mm)- Gmbaran foto rontgen mendukung TBC Bila ditemukan Bila ditemukan >> 3 positif dari tanda-3 positif dari tanda-tanda diatas, tanda diatas, dianggap TBC dianggap TBC

Page 61: Klinis Gizi Buruk (2)

61

Gizi Buruk dengan TB ParuGizi Buruk dengan TB Paru

Sumber: Pedoman Nasional TB anak, UKK

Pulmonologi PP IDAI, 2005

Page 62: Klinis Gizi Buruk (2)

62

TANDA-TANDA PENYAKIT TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA (lanjutan)PENYERTA (lanjutan)

4. Malaria4. Malaria (Daerah malaria/ riwayat kunjungan ke daerah risiko tinggi)

- Demam (teraba panas, suhu >37,5 ºC)- Renjatan (shock)- Kaku kuduk atau kejang- Kesulitan bernafas- Kuning (ikterik)- Perdarahan- Sediaan darah tebal (+) malaria

Page 63: Klinis Gizi Buruk (2)

63

MALARIA (lanjutan)MALARIA (lanjutan)

Tanda-tanda bahaya:Tanda-tanda bahaya:

- Penurunan kesadaranPenurunan kesadaran- Anemia berat (Hb < 5 gr % atau Ht < Anemia berat (Hb < 5 gr % atau Ht < 15%) 15%) - Kejang berulang > 2 X 24 dalam jam Kejang berulang > 2 X 24 dalam jam - Hipoglikemi : gula darah < 40%Hipoglikemi : gula darah < 40%- Ikterus (kadar bilirubin darah > 3 mg%) Ikterus (kadar bilirubin darah > 3 mg%)

(Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen (Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen Pemberantasan Peny. Menular & Penyehatan Pemberantasan Peny. Menular & Penyehatan Lingkungan, Depkes RI, 2005)Lingkungan, Depkes RI, 2005)

Page 64: Klinis Gizi Buruk (2)

64

MALARIA (lanjutan)MALARIA (lanjutan)

Tanda-tanda bahaya (lanjutan):Tanda-tanda bahaya (lanjutan):

- Renjatan/ shok ( tekanan sistolik < 70 Renjatan/ shok ( tekanan sistolik < 70 mm mm Hg (pada anak tekanan nadi = 20 Hg (pada anak tekanan nadi = 20 mmHg), mmHg), disertai keringat dingin disertai keringat dingin - Kelemahan otot (tak bisa duduk / Kelemahan otot (tak bisa duduk / berjalan)berjalan)- Hiperpireksia (temperatur rektal > 41Hiperpireksia (temperatur rektal > 41°c°c (Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen (Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen Pemberantasan Peny. Menular & Penyehatan Pemberantasan Peny. Menular & Penyehatan Lingkungan, Depkes RI, 2005)Lingkungan, Depkes RI, 2005)

Page 65: Klinis Gizi Buruk (2)

65

TANDA-TANDA PENYAKIT TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA (lanjutan)PENYERTA (lanjutan)

5. Pneumonia5. Pneumonia

a. a. Batuk atau kesulitan bernafasBatuk atau kesulitan bernafas

b. b. Pernafasan cepat dan tarikan dinding Pernafasan cepat dan tarikan dinding dada:dada:

- < 2 bulan- < 2 bulan : : >> 60 x/menit 60 x/menit - - 2 bulan – 12 bulan2 bulan – 12 bulan : : 50 x/menit 50 x/menit - > 12 bulan – 5 tahun- > 12 bulan – 5 tahun : : 40 x/menit 40 x/menit

((Sumber: MTBS, WHO)Sumber: MTBS, WHO)

Page 66: Klinis Gizi Buruk (2)

66