Upload
renny-anggraini
View
123
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
1
DIAGNOSIS GIZI BURUK
Klinis antropometris
DIAGNOSIS GIZI BURUK :
1. Terlihat sangat kurus dan atau edema, dan atau
2. BB/TB atau BB/PB <-3SD
PENGERTIAN GIZI BURUKPENGERTIAN GIZI BURUK
dan atau
2
KLASIFIKASI KLASIFIKASI ANAK GIZI BURUKANAK GIZI BURUK
1.1. KwashiorkorKwashiorkor
2.2. MarasmusMarasmus
3.3. Marasmik-Marasmik-kwashiorkorkwashiorkor
3
TANDA DAN GEJALA KLINIS TANDA DAN GEJALA KLINIS ANAK GIZI BURUKANAK GIZI BURUK
1. Kwashiorkor1. Kwashiorkor
- Edema- Edema
• Minimal pada kedua punggung kaki, Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat bersifat pitting edemapitting edema• Derajat edema:Derajat edema:
++ Pada tangan & kaki Pada tangan & kaki++++ Tungkai & lengan Tungkai & lengan++++++ Seluruh tubuh (wajah & Seluruh tubuh (wajah &
perut)perut)Derajat edema untukk menentukan Derajat edema untukk menentukan jumlah cairan yang diberikanjumlah cairan yang diberikan
4
TANDA DAN GEJALA KLINIS TANDA DAN GEJALA KLINIS ANAK GIZI BURUKANAK GIZI BURUK
KWASHIORKORKWASHIORKOR (lanjutan) (lanjutan)
- - Wajah membulat dan sembabWajah membulat dan sembab
- - Pandangan mata sayuPandangan mata sayu
- - Rambut tipis, kemerahan spt warna Rambut tipis, kemerahan spt warna
rambutrambut
jagung, mudah dicabut tanpa jagung, mudah dicabut tanpa
sasakit,rontokkit,rontok
- Perubahan status mental: apatis & rewel- Perubahan status mental: apatis & rewel
5
- - Pembesaran hatiPembesaran hati - - Otot mengecil (hipotrofi)Otot mengecil (hipotrofi) - - Kelainan kulit berupa bercak merah Kelainan kulit berupa bercak merah mudamuda
ygyg meluas & berubah warna menjadi meluas & berubah warna menjadi coklat coklat kehitaman dan terkelupas (kehitaman dan terkelupas (crazy crazy pavement pavement dermatosisdermatosis))- Sering disertaiSering disertai: : penypenyakitakit infeksi infeksi (umumnya(umumnya aakut),kut), anemia, dan diareanemia, dan diare
KWASHIORKORKWASHIORKOR (lanjutan) (lanjutan)
TANDA DAN GEJALA KLINIS TANDA DAN GEJALA KLINIS ANAK GIZI BURUKANAK GIZI BURUK
6
Gizi buruk : Kwashiorkor
edema rambut kemerahan,
mudah dicabut kurang aktif, rewel/cengeng
pengurusan otot Kelainan kulit berupa bercak
merah muda yg meluas & berubah warna menjadi
coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement de rmatosis)
7
Gizi buruk : Kwashiorkor
Scrotum edema
8
Gizi buruk : KwashiorkorGizi buruk : Kwashiorkor
9
Gizi Gizi Buruk :KwashiorkorBuruk :Kwashiorkor
Hepatomegali
Pitting Edema
10
TANDA DAN GEJALA KLINISTANDA DAN GEJALA KLINIS ANAK GIZI BURUK (lanjutan)ANAK GIZI BURUK (lanjutan)
2. MARASMUS2. MARASMUS
- - Tampak sangat kurus, hingga Tampak sangat kurus, hingga seperti seperti tulang terbungkus kulittulang terbungkus kulit - Wajah seperti orang tua- Wajah seperti orang tua - Cengeng, rewel- Cengeng, rewel - Kulit keriput, jaringan lemak - Kulit keriput, jaringan lemak subkutis subkutis sangat sedikit sampai tidak ada sangat sedikit sampai tidak ada (~pakai celana longgar-(~pakai celana longgar-baggy baggy pantspants))
11
- - Perut Perut umumnya cekungumumnya cekung- - Iga gambangIga gambang- - Sering disertai: Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya kronispenyakit infeksi (umumnya kronis berulang) dan diareberulang) dan diare
TANDA DAN GEJALA KLINISTANDA DAN GEJALA KLINIS ANAK GIZI BURUK (lanjutan)ANAK GIZI BURUK (lanjutan)
12
TANDA DAN GEJALA KLINISTANDA DAN GEJALA KLINIS ANAK GIZI BURUK (lanjutan)ANAK GIZI BURUK (lanjutan)
Anak Gizi Buruk kehilangan lemak dan otot, terlihat seperti kulit dan tulang, sehingga sulit untuk dapat berdiri tegak
13
Gizi Buruk : MarasmusGizi Buruk : Marasmus
wajah seperti orang tua
kulit terlihat longgar tulang rusuk tampak
terlihat jelas kulit paha berkeriput terlihat tulang
belakang lebih menonjol dan kulit di pantat berkeriput ( baggy pant )
14
Gizi Buruk : Gizi Buruk : MarasmusMarasmus
Iga gambang Atrofi otot
15
Gizi Buruk : MarasmusGizi Buruk : Marasmus
Kulit pantat berkeriput (baggy pants)
16
TANDA DAN GEJALA KLINIS TANDA DAN GEJALA KLINIS ANAK GIZI BURUK (lanjutan)ANAK GIZI BURUK (lanjutan)
3. MARASMIK - KWASHIORKOR 3. MARASMIK - KWASHIORKOR Gambaran klinik merupakan Gambaran klinik merupakan
campuran daricampuran dari beberapa gejala klinik Kwashiorkor beberapa gejala klinik Kwashiorkor
dan dan Marasmus dengan BB/Marasmus dengan BB/TB-PB TB-PB <<-3 SD-3 SD
disertai edema yang tidak mencolokdisertai edema yang tidak mencolok
17
GIZI BURUK :MARASMIK - KWASHIORKOR
18
5 ASPECTS in the MANAGEMENT of Severe PEM :
A. 10 main steps
B. Treatment of underlying diseases
C. Failure to respond to treatment
D. Discharge before recover
E. Emergency
19
PEM.
A : “10 main steps” No Interven- Stabilization Transition Rehabilitation
Follow-up tion d.1-2 d.3-7 wk-2 wk 3-6 wk 7-26
1. Treat/prevent hypoglycaemia
2. Treat/prevent hypothermia
3. Treat/prevent dehydration
4. Correct electr. imbalance
5. Treat infection 6. Correct micro- without Fe + Fe
nutrients defic. 7. Begin feeding 8. Increase feeding 9. Stimulation10. Prepare for discharge
20
B. Treatment of underlying diseases / infection :
Bacterial infection : - no apparent signs of infection/no
complication: cotrimoxazole ( 5 mg TMP/kg, 2x/d, 5 days )
- signs of infection / complications / sepsis :- ampicilline 50 mg/kg/6 hrs, IM/IV,
for 2 days oral (ampi / amoxy)- gentamycin 7.5 mg/kg, IM/IV, 7 days
- KP + anti-TB drugs
Viral infection : no specific th/- all PEM should receive measles vaccine
21
C. Failure to respond to treatment :
Frequent causes of failure to respond :
a. Problems with the treatment facility :
- poor environment for malnourished
children
- insufficient or inadequately trained staff
- inaccurate weighing machine
- food prepared or given incorrectly
22
C. Failure to respond to treatment :
Frequent causes of failure to respond :
b. Problems of individual children :- insufficient food given- vitamin-mineral deficiency- malabsorption of nutrients- rumination- infections- serious underlying disease
23
C. Failure to respond to treatment :
Criteria Time of admissionPrimary failure to respond:- failure to regain appetite Day 4- Failure to start to lose oedema Day 4- Oedema still present Day 10- Failure to gain at least 5 g/kg/d Day 10
Secondary failure to respond :- failure to gain at least 5 g/kg/d During
rehabilitation for 3 consecutive days
24
C. Failure to respond to treatment :
1. Death = within first 24 hrs :
- hypoglicaemia- hypothermia- dehydration- sepsis
= within 24 – 72 hrs :- volume of formula >>- caloric density >>
25
C. Failure to respond to treatment :
2. Inadequate gaining weight :- infection- diet- psychologic
Weight gain := satisfactory: > 10 g/kg/d good == sufficient : 5-10 g/kg/d > 50 g/kg/wk= poor : < 5 g/kg/d or < 50 g/kg/wk
26
D. Discharge before fully recover:
= Dietary advice :- high protein and calorie- frequent feeding ( 5x/d )- finish all meals given- vit-min supplementation &
electrolytes- continue BF
= frequent controle ( 1x/wk )
= Immunization
27
5. Emergency :
5.1. Shock :
N2 or RLG5%15 ml/kg, 1 hr
Repeat 1 hr more
Resomal 10 ml/kg, 10 hrs
Special formula
sepsis
Maintenance, 4 ml/kg/hrFresh blood, 10 ml/kg
Improvement+
_
28
5. Emergency :
5.2. Severe anaemia.
Hb ?
Hb < 4 g/dl Hb 4-6 g/dl
Resp.distress/heart failure?
Fresh blood 10 ml/kg*
PRC 10 ml/kg* Observation
* : give furosemid 1 mg/kg, iv, before transfusion
+ _
29
Prepare for discharge :
- W/H : - 1 SD or severe PEM moderate/mild
- Education for mother :- hygiene & sanitation- healthy foods- immunization- stimulation- regular controle
- to continue the th/ of chronic diseases
- to completing immunization
30
TANDA DAN TANDA DAN KEKURANGAN KEKURANGAN
ZAT GIZI MIKRO ZAT GIZI MIKRO PADA ANAK GIZI BURUKPADA ANAK GIZI BURUK
31
KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO PADA ANAK GIZI BURUK PADA ANAK GIZI BURUK
1.1. Kurang Vitamin AKurang Vitamin A
2.2. Anemia (kurang Fe, Asam Folat) Anemia (kurang Fe, Asam Folat)
3.3. Kurang vitamin B dan CKurang vitamin B dan C 4.4. Kurang ZnKurang Zn
32
KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO KEKURANGAN ZAT GIZI MIKRO (lanjutan) (lanjutan)
1.1. Kurang Vitamin A (KVA)Kurang Vitamin A (KVA)
XEROFTALMIAXEROFTALMIA
33
KLASIFIKASI XEROFTALMIA
• Xn : Rabun Senja • X1 A : Xerosis konjungtiva• X1 B : Xerosis konjungtiva disertai bercak bitot• X2X2 : Xerosis kornea : Xerosis kornea• X3 A : Keratomalacia atau ulserasi kornea < 1/3
permukaan kornea. • X3 B : Keratomalacia atau ulserasi kornea kornea > > 1/3 1/3 permukaan korneapermukaan kornea• XS : jaringan parut pada korneajaringan parut pada kornea• XFXF : fundus xeroftalmia, dengan : fundus xeroftalmia, dengan gambaran gambaran seperti cendolseperti cendol
34
XN (BUTA SENJA)XN (BUTA SENJA)
Terjadi akibat gangguan pada sel Terjadi akibat gangguan pada sel
batang retina.batang retina.
Penglihatan menurun pada senja Penglihatan menurun pada senja hari,hari,
penderita tidak dapat melihat di penderita tidak dapat melihat di
lingkungan yang kurang cahayalingkungan yang kurang cahaya
35
X1AX1A (Xerosis Konjungtiva)
Tanda-tanda:• Penumpukan keratin & sel epitel yang khas• Konjungtiva kering, tampak menebal dan berlipat-lipat• Keluhan orang tua mata anaknya bersisik
Kerutan dan hiperpigmentasi
36
X1B (dengan Bitot’ X1B (dengan Bitot’ spot)spot)
‘‘Foam-like’ substanceFoam-like’ substance
Hyperpigmentation & wrinkle (X-1b)
37
X2 (Xerosis Kornea)
Tanda-tanda :•Kekeringan meluas sampai kornea•Kornea tampak suram & kering dan permukaan kasar•K.U. anak biasanya buruk (gizi buruk & penyakit penyerta lain)
Kerutan dan hiperpigmentasi
38
X3 ( KERATOMALACIA)
Terdiri dari X3Terdiri dari X3aa dan X3 dan X3bbTanda-tanda:
kornea melunak seperti bubur & dapat menjadi ulkus X3a < 1/3 kornea , X3b ≥ 1/3 kornea Keadaan umum anak sangat buruk, dapat terjadi perforasi kornea/ pecah
39
X3AX3A
Conjunctival & ciliary injection
Corneal ulcer < 1/3Corneal ulcer < 1/3
40
X3 BX3 B
Ulkus kornea > 1/3Ulkus kornea > 1/3
Keratomalacia
41
XS (Jaringan parut kornea)
Tanda-tanda:
Kornea mata tampak putih/ bola mata mengecilMeninggalkan bekas luka parut/ sikatrikMenjadi buta & tidak dpt sembuh, walau dioperasi cangkok kornea
Corneal scarCorneal scar
42
XF (XEROFTALMIA FUNDUS)XF (XEROFTALMIA FUNDUS)
Dengan ophtalmoscope pada Dengan ophtalmoscope pada fundus gambar seperti cendolfundus gambar seperti cendol
43
KEKEKURANGAN ZAT GIZI MIKROKURANGAN ZAT GIZI MIKRO(lanjutan) (lanjutan)
2. Anemia (kurang Fe, Asam folat) 2. Anemia (kurang Fe, Asam folat)
44
ANEMIAANEMIA
Kadar Hb dibawah normalKadar Hb dibawah normal
Kadar Hb normal:Kadar Hb normal: 6 bulan – 5 tahun6 bulan – 5 tahun : 11: 11 g/ dlg/ dl 6 tahun – 11 tahun6 tahun – 11 tahun : 11, 5 g/ dl: 11, 5 g/ dl 12 tahun – 13 tahun12 tahun – 13 tahun : 12 g/ dl: 12 g/ dl
Tanda-tanda klinis:Tanda-tanda klinis: - pucat (mata, telapak tangan)- pucat (mata, telapak tangan) - mudah lelah- mudah lelah - daya tahan terhadap penyakit menurun- daya tahan terhadap penyakit menurun
(Sumber: indicators for assessing iron deficiency and strategies (Sumber: indicators for assessing iron deficiency and strategies for its for its prevention, WHO, UNICEF, UNU, 1998)prevention, WHO, UNICEF, UNU, 1998)
45
ANEMIA (lanjutan)ANEMIA (lanjutan)
• Anemia kekurangan Fe (zat besi)Anemia kekurangan Fe (zat besi)
Fungsi Fe (zat besi):Fungsi Fe (zat besi):
- Kofaktor enzim pada metabolisme - Kofaktor enzim pada metabolisme Karbohidrat,Karbohidrat, lemak dan protein.lemak dan protein. - Pertumbuhan, transpor oksigen dan - Pertumbuhan, transpor oksigen dan
kekebalan.kekebalan.
46
ANEMIA (lanjutan)ANEMIA (lanjutan)
• Anemia kekurangan asam folatAnemia kekurangan asam folat
Defisiensi asam folat menyebabkan:Defisiensi asam folat menyebabkan: - perubahan pada eritrosit- perubahan pada eritrosit - anemia makrositik megaloblastik- anemia makrositik megaloblastik - perubahan mukosa gastro-intestinum- perubahan mukosa gastro-intestinum - diare- diare
(Ilmu Gizi Klinis pada Anak, FKUI, 1990, Prof. DR.dr.Solihin (Ilmu Gizi Klinis pada Anak, FKUI, 1990, Prof. DR.dr.Solihin Pudjiadi, DSAK)Pudjiadi, DSAK)
47
ANEMIA ANEMIA
48
KEKEKURANGAN ZAT GIZI MIKROKURANGAN ZAT GIZI MIKRO(lanjutan) (lanjutan)
3. 3. Kurang Vitamin B dan CKurang Vitamin B dan C
49
STOMATITISSTOMATITIS
• Kekurangan vitamin B2 (riboflavin), Kekurangan vitamin B2 (riboflavin), B6B6 (piridoksin), B12 (kobalamin)(piridoksin), B12 (kobalamin)
• Kekurangan vitamin C (asam Kekurangan vitamin C (asam askorbat)askorbat)
Menyebabkan Menyebabkan Stomatitis Stomatitis
50
KEKEKURANGAN ZAT GIZI MIKROKURANGAN ZAT GIZI MIKRO(lanjutan) (lanjutan)
3. 3. Kurang ZnKurang Zn
51
KURANG SENG (Zn) KURANG SENG (Zn)
Fungsi Seng (Zn) : sebagai koenzim pada Fungsi Seng (Zn) : sebagai koenzim pada berbagai sistem enzim. berbagai sistem enzim.
Kekurangan Zn menyebabkan kelainan pada Kekurangan Zn menyebabkan kelainan pada kulit dan gangguan pertumbuhan kulit dan gangguan pertumbuhan
Tanda-tanda kelainan pada kulit:Tanda-tanda kelainan pada kulit: - Hipo/ hiperpigmentasi - Deskuamasi (mengelupas) - Lesi ulserasi eksudatif (menyerupai luka bakar) sering disertai infeksi sekunder (candida)
52
Kelainan kulit (defisiensi Zn)
53
TANDA-TANDATANDA-TANDAPENYAKIT PENYERTAPENYAKIT PENYERTA
PADA ANAK GIZI PADA ANAK GIZI BURUKBURUK
54
TANDA-TANDAPENYAKIT TANDA-TANDAPENYAKIT PENYERTAPENYERTA
1. Diare Persisten1. Diare Persisten2. Parasit cacing2. Parasit cacing3. Tuberkulosis Paru3. Tuberkulosis Paru4. Malaria 4. Malaria 5. Pneumonia5. Pneumonia
55
TANDA-TANDA PENYAKIT TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA (lanjutan)PENYERTA (lanjutan)
1. Diare Persisten1. Diare Persisten Diare Diare >> 14 hari dengan atau tanpa 14 hari dengan atau tanpa dehidrasidehidrasi
Tanda dehidrasi: Tanda dehidrasi: - letargis, gelisah dan rewel- letargis, gelisah dan rewel - sunken eyes (+/-)- sunken eyes (+/-) - haus (minum sedikit/ banyak)- haus (minum sedikit/ banyak) - turgor kulit lambat- turgor kulit lambat
56
DehidrasiDehidrasi
Turgor :
57
DehidrasiDehidrasi
Sunken eyes
58
TANDA-TANDA PENYAKIT TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA (lanjutan)PENYERTA (lanjutan)
2. Parasit cacing2. Parasit cacing Ditemukan cacing/ telur cacing Ditemukan cacing/ telur cacing dalam dalam tinja penderita :tinja penderita : - Ascaris lumbricoides- Ascaris lumbricoides - Ancylostoma duodenale- Ancylostoma duodenale - Necator americanus- Necator americanus - Trichuris trichiura- Trichuris trichiura
59
TANDA-TANDA PENYAKIT TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA (lanjutan)PENYERTA (lanjutan)
3. Tuberkulosis Paru3. Tuberkulosis Paru
- kontak erat dgn penderita TBC yang BTA positif - reaksi kemerahan yang cepat (3-7 hari) setelah imunisasi BCG - BB menurun tanpa sebab yang jelas, walaupun sudah mendpt intervensi gizi. - Sakit dan demam lama atau berulang, tanpa sebab yang jelas
60
Tuberkulosis ParuTuberkulosis Paru(lanjutan)(lanjutan)
- batuk-batuk > 3 minggu - Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang spesifik- Skrofuloderma- Konjungtivitis fliktenularis- Uji tuberkulin positif (>10 mm)- Gmbaran foto rontgen mendukung TBC Bila ditemukan Bila ditemukan >> 3 positif dari tanda-3 positif dari tanda-tanda diatas, tanda diatas, dianggap TBC dianggap TBC
61
Gizi Buruk dengan TB ParuGizi Buruk dengan TB Paru
Sumber: Pedoman Nasional TB anak, UKK
Pulmonologi PP IDAI, 2005
62
TANDA-TANDA PENYAKIT TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA (lanjutan)PENYERTA (lanjutan)
4. Malaria4. Malaria (Daerah malaria/ riwayat kunjungan ke daerah risiko tinggi)
- Demam (teraba panas, suhu >37,5 ºC)- Renjatan (shock)- Kaku kuduk atau kejang- Kesulitan bernafas- Kuning (ikterik)- Perdarahan- Sediaan darah tebal (+) malaria
63
MALARIA (lanjutan)MALARIA (lanjutan)
Tanda-tanda bahaya:Tanda-tanda bahaya:
- Penurunan kesadaranPenurunan kesadaran- Anemia berat (Hb < 5 gr % atau Ht < Anemia berat (Hb < 5 gr % atau Ht < 15%) 15%) - Kejang berulang > 2 X 24 dalam jam Kejang berulang > 2 X 24 dalam jam - Hipoglikemi : gula darah < 40%Hipoglikemi : gula darah < 40%- Ikterus (kadar bilirubin darah > 3 mg%) Ikterus (kadar bilirubin darah > 3 mg%)
(Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen (Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen Pemberantasan Peny. Menular & Penyehatan Pemberantasan Peny. Menular & Penyehatan Lingkungan, Depkes RI, 2005)Lingkungan, Depkes RI, 2005)
64
MALARIA (lanjutan)MALARIA (lanjutan)
Tanda-tanda bahaya (lanjutan):Tanda-tanda bahaya (lanjutan):
- Renjatan/ shok ( tekanan sistolik < 70 Renjatan/ shok ( tekanan sistolik < 70 mm mm Hg (pada anak tekanan nadi = 20 Hg (pada anak tekanan nadi = 20 mmHg), mmHg), disertai keringat dingin disertai keringat dingin - Kelemahan otot (tak bisa duduk / Kelemahan otot (tak bisa duduk / berjalan)berjalan)- Hiperpireksia (temperatur rektal > 41Hiperpireksia (temperatur rektal > 41°c°c (Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen (Pedoman Tatalaksana Kasus Malaria di Indonesia, Ditjen Pemberantasan Peny. Menular & Penyehatan Pemberantasan Peny. Menular & Penyehatan Lingkungan, Depkes RI, 2005)Lingkungan, Depkes RI, 2005)
65
TANDA-TANDA PENYAKIT TANDA-TANDA PENYAKIT PENYERTA (lanjutan)PENYERTA (lanjutan)
5. Pneumonia5. Pneumonia
a. a. Batuk atau kesulitan bernafasBatuk atau kesulitan bernafas
b. b. Pernafasan cepat dan tarikan dinding Pernafasan cepat dan tarikan dinding dada:dada:
- < 2 bulan- < 2 bulan : : >> 60 x/menit 60 x/menit - - 2 bulan – 12 bulan2 bulan – 12 bulan : : 50 x/menit 50 x/menit - > 12 bulan – 5 tahun- > 12 bulan – 5 tahun : : 40 x/menit 40 x/menit
((Sumber: MTBS, WHO)Sumber: MTBS, WHO)
66