56
1 KETIKA CERMIN TAKLAGI JUJUR Oleh: Endik Koeswoyo © all rights reserved Hak cipta dilindungi undang-undang Desain Sampul: PiON Creative Tata Letak: Rival Riyanto Penyunting: Tim PiON Diterbitkan oleh: Perberbit Independen Online 2008 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

KETIKA CERMIN TAKLAGI JUJUR · Ketika Cermin Taklagi Jujur XII Pada siapa kita akan bertanya ... Ada bunyi segaris miris atas doa tanpa dosa Atas peluh tanpa keluh tetap saja ada

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    KETIKA CERMIN TAKLAGI JUJUR

    Oleh: Endik Koeswoyo

    © all rights reserved

    Hak cipta dilindungi undang-undang

    Desain Sampul: PiON Creative

    Tata Letak: Rival Riyanto

    Penyunting: Tim PiON

    Diterbitkan oleh: Perberbit Independen Online

    2008

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 2

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 3

    Ketika Cermin Taklagi Jujur XII

    Pada siapa kita akan bertanya

    Tentang kecantikan raga ini

    Bukan lagi setabur bedak atau olesan gincu menjelang tidur yang takterlihat

    Namun kehampaan jiwa yang renta menisik jiwa resah

    Membawa kalut juga kemana jika cermin enggan bercerita

    Membawa resah kemana ketika sahabat taklebih sebagai penghianat

    Membawa dosa pada siapa jika Tuhan taklagi dipercaya

    Hingga detik terujung cermin juga taklagi jujur

    Hingga ujung terujung

    Cermin taklagi jujur mengadulah pada hatimu

    (Yogyakarta Juli 2007)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 4

    Detik Terujung

    Matuku redup benar pagi ini

    Menanti mentari takjua muncul

    Bukan sebagai penghangat tubuh dingin

    Namun sebagi penerang jalanku

    Menuju cahayaMu

    Apakah umur bisa menentu

    Apakah usia bisa tersisa

    Dikala ujung kembali tersambung

    Memutar ulang kisah lama

    Semua sama samar

    Semua sama hingar

    Dibatas terujung tanpa detak

    Di batas terujung aku tersesat

    Kembali pada kisah

    Di mana semua salah

    Ah….

    Apakah detik itu tak juga berujung

    Berputar dari sisi ke sini

    Membawa bunyi segaris miris

    Menati ucapan maaf disela gerimis

    (Yogyakarta Juli 2007)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 5

    Bunyi Segaris Miris

    Ada bunyi ditepi pagi sepertinya Azan Subuh

    Kutarik jemari kecil kuletakkan di dadaku

    Selimut itu sampai di kaki kini kembali lagi menutup tubuhku

    Ada bunyi segaris miris atas doa tanpa dosa

    Atas peluh tanpa keluh tetap saja ada resah

    Tetap saja ada bimbang

    Mari nyanyikan lagi lagu resah sebagai pengganti doa usang

    Sebagai ganti lagi romantis sebagai pengganti suara rintih

    Ada bunyi ditepi pagi sepertinya Azan Subuh

    Kutarik jemari kecil kuletakkan di dadaku

    Lalu kupejam mata hingga pagi tak jua kubuka

    Apakah Dia marah?

    Bukahkah Dia Maha Adil?

    Sudahi saja hidupku jika memanga aku mengantungkan ampunanMu

    Namun, disela tambang lama ini

    Aku sadar Engkau Maha Pengampun

    Bunyi segaris miris menghantarku kealam mimpi

    (Yogyakarta Juli 2007)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 6

    ADELWEIS UNTUK DINDA

    Apakah malam itu embun turun bersama senyummu yang dingin

    Bulan hitam diatas kabut itu adalah cerminku yang pilu

    Malam dan bintang senja yang pijar adalah raut wajah kusam

    Jejak kaki itu selalu saja pedih, Seiring layunya bunga batu

    Bukankah kita belum saling melihat saat matahari terbit

    Tapi aku tau…

    Itu adalah kamu yang lelap didekap angin dingin

    Bunga batu pagi itu terjemur mentari

    Terbatas kabut sejuk yang dingin menusuk jiwa luka

    Menguak jerit perih yang rindu adinda

    Mungkinkah pada saat dini…

    Dan malam semakin dingin, kau kaitkan kakimu diantara tali-tali hati

    Kekangan jiwa lama menguap bersama harumnya aroma dari keringatmu yang kan

    mengucur empat tahun lagi…

    Secawan anggur merah yang kuteguk malam ini belum juga membawaku terbang

    bersamamu

    Saat jiwa-jiwa berontak mencari setes cinta yang bening

    Malam…

    Biarkan jiwaku melayang jauh mencari adindaku yang lama tak sua

    Ini bukan tentang rindu

    Bukan pula tentang cinta lama yang terkenang

    Ini adalah tentang suatu janji disuatu sore

    Dimana senyummu seindah kulit putihmu

    Tersentuh jemari lembut yang hanya bisa kubayangkan dalam mimpi

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 7

    Oh…

    Dinda yang menyelinap dalam resah

    Datanglah dalam hatiku

    Jadilah ratu dalam jiwaku yang luka

    Jadilah pengobat dahaga yang takpernah hilang bersama cintamu

    Yang mulai kau tabur walau semu dan bahkan samar tanpa bekas

    Namun aku tau, ada kabut yang akan membuatku merasa dingin

    Dan aku butuh belaianmu pada dirimu

    Bualan jiwa luka tentang seorang teman yang pembual

    Berkata merah adalah biru

    Pada saatnya nanti, kamu akan datang padaku…

    Tapi aku tetap diam dengan secangkir racun yang siap kuteguk bila malam tiba…

    Jangan kau tutup pintu itu…

    Biarkan aroma anggur bersatu dengan pekatnya kabut yang sejuk

    Puncak lawu…

    Bunga edelweiss

    Kabut pagi

    Dinginnya malam

    Dan sebait puisi kocak

    Hanya untukmu…

    Bidadari dari bulan yang jatuh tapi bukan dipangkuanku

    Kau curi segala pandanganku dengan lenggang indah dan gerai rambut sebahumu

    Senyum wanita asing yang muntah darah dipagi hari

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 8

    Mencari obat rindu padaku…

    Dinda…

    Teriaklah padaku saat malam benar-benar datang

    Dinda…

    Aku akan datang padamu dengan membawa seikat mawar

    Walau berduri, aromanya sangat harum

    Seharum air matamu yang menetes diantara detak jantungku yang tak menentu

    Dinda…

    Kan kubawakan edelweis sebagai tanda kasih yang lama tersimpan

    Kan kuceritakan indahnya dunia malam saat teguk demi teguk jiwa ini mengembara

    Lemparkan saja senyummu dari atas bukit itu

    Aku akan datang dan berlari menjemputnya kala pagi tiba…

    Dinda…

    Katakana pada teman mimpimu

    Aku dalam milikmu…

    Aku dalam kabutmu

    Aku dalam rintihanmu

    Aku dalam desah lama yang kau ucapkan

    Aku selalu menanti mimpiku walau pahit

    Dinda…

    Katakan itu adalah benar saat malam tiba

    Katakan itu adalah benar saat kita terbuai dalam mimpi

    (Lereng Guung Lawu 2003)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 9

    ARYO GESENG

    Pemimpin peradaban pedalangan yang mati bunuh diri

    Lupa jati diri yang mulia

    Meniti waktu dan masa tanpa saudara

    Raden Mas Haryo Geseng III

    Dimana letak jiwa besarmu?

    Dimana kau kubur jenasah penamu

    Dimana kau tanam tinta emas dariku

    Sudah membusukkah jasadmu didalam sana…

    Ataukah kamu masih berdendang

    Melantunkan lagu cinta yang hilang entah kemana

    ………………………………………………………..

    (Blitar Selatan 2001)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 10

    BIDADARI YANG MATI

    Kenapa kita harus saling menikam bila suatu saat nanti kita akan tertikam

    Kenapa kita harus membunuh bila suatu saat nanti kita akan mati

    Lihatlah matahari yang mulai tenggelam

    Adalah gambaran nyata usia kita yang tak-kan pernah kembali

    Senandung merdu itu…adalah doa lama

    Kekejaman nyata yang kusaksikan telah terlalu lama

    Mengoyak-ngoyak mata batin dan jiwa menyisakan tetesan merah yang terasa hangat

    Diantara mataku yang sudah terlalu pedih

    Kenapa kita harus saling menikam bila suatu saat nanti kita akan mati

    Kabut tipis menutupi alur cerita menyamarkannya menjadi bait-bait yang indah

    Sehingga kita lupa masih ada dongeng lama

    Kesombongan yang berlindung dibalik tajamnya

    Pedang-pedang imitasi memaksa kita harus merintih

    Bunga bijak tak lagi tumbuh dihalam kumuh

    Dimana aku dilahirkan dulu

    Kenapa kita harus membunuh bila suatu saat nanti kita akan tertikam

    Prasasti dari tumpahan darah telah dilupakan

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 11

    Dilupakan oleh megahnya keangkuhan

    Pekik perjuangan telah sirna bersama akhir sebuah persetubuhan

    Bidadari kecil yang menari bukan sekedar saksi dari mereka yang terlupakan

    Kenapa kita harus menikam bila kita tidak bisa mengulang kisah

    Kenapa kita harus membunuh

    Bila kita tidak pernah tau ada kisah yang tersembunyi

    Alur sejarah yang tidak teratur menyisakan sebuah pertanyaan

    Diantara mata yang dibutakan

    Kenapa kita harus saling menikam dan membunuh bila kita adalah sama

    Kenapa kita harus menari bila kita akan mati…

    Kemana perginya seorang sahabat lama

    Saat topi baja mulai dikenakannya…

    Mati bersama gugurnya bunga kamboja

    Diiringi isak tangis bidadari kecil ditepian senja

    …adalah imbalan bakti…

    (Yogyakarta 2004)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 12

    DALAM RESAH III

    Sudahkah lupa pada janji lama

    Sudahkah lupa pada kisah lama

    Sudahkah ada luka lama

    Dalam resah yang nyata menggelayuti hati

    Detak rindu lama yang menguap bersama secangkir kopi hangat

    Atau mungkin akan datang pada saat pagi tiba

    (Yogyakarta 2008)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 13

    DI UJUNG LUKA I

    ………………………………………………………………………………………………

    …………………………………………………………………..

    ……………

    ……………………….Tidak………………………………………………………………

    …………………………………………apa aku harus mati?

    ……………….

    ……………..

    ………………………….belum

    Kamu belum datang dengan senyummu

    ………………………………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………………………………

    …………Menangis lagi?

    Sudah…sudah…Pagi telah tiba.......

    …………………………datanglah…………………………………………………………

    ………..sebelum gelap…Aku rindu…………………………….

    Ya……..

    Sebelum malam…………….Sebelum gelap…………..

    …………………………………………………………………………..aku

    sendiri………………………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………………………..

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 14

    ………………. ………….. ……………..

    ………………

    ……………..

    ……………….

    ………………

    ………………………………………………..

    ………………………………

    ……………………………………………………………………………dalam

    kosong………………………………………

    Diujung kabut yang luka………………………….

    (Yogyakarta 2004)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 15

    DIBAWAH JENDELA HOTEL YAMATO

    Cerita lama telah sirna bersama embun senja

    Saat siang enggan menyapa malam yang selalu dingin

    Dimana lagu Padamu Negeri yang dulu kerap bergema

    Dimana tetesan darah yang dulu mengalir bersama pekik ‘merdeka’

    Masih adakah doa lama yang sampai ke-telinga kita

    Masih berkibarkah Merah Putih kala malam benar-benar hadir…

    Dibawah jendela ini dulu mereka berteriak

    Tapi…

    Kini…

    Peluit nyaring dari yang lapar

    Mengalun pilu…

    Lelaki tua itu

    Berbaju kuning

    Dulu dia sangat gagah dengan senapan panjang

    Dan bambu runcing yang siap menikam siapa saja yang mendekat

    Selendang sutra dengan sutra emas

    Melilit kepalanya

    Sebuah gambar garuda lekat didada kanannya

    Kini hanya peluh dan terik matahari yang selalu ingat padanya

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 16

    Mungkin terlalu lama dia berdiri disana…

    Sehingga dia lupa dari mana asalnya

    Lupa pada perjuanganya

    Lembar demi lembar lusuh dilipatnya bersama kepulan asap rokok pekat

    Bila senja nanti datang,

    Dia akan pulang mengulang mimpinya yang selalu sama

    Mengulang dentuman meriah yang suaranya merdu

    Mengulang pekik tangis istrinya yang suaranya merdu

    Mengulang jerit tawa seorang sahabat yang tangannya tersayat kawat berduri

    Dibawah jendela ini dulu mereka berteriak…

    Mengharap Merah Putih berkibar

    Ditiang yang menjulang tinggi dan kokoh

    Dibawah jendela ini mereka kini juga berteriak…

    (Surabaya 2006)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 17

    DIUJUNG BARAT

    Disana…

    Walau tidak jauh, kenapa kita tidak meraih…

    Saat lumpur menjadi sangat amis

    Dengan aroma khas nyawa-nyawa tersiksa

    Mencari jalan kesurga…

    Disana…Mereka menangis lirih

    Mengiringi sarapan pagi kita

    Mengiringi persetubuhan kita mengiringi bualan kita

    Disana…Jauh memang

    Namun kenapa kita masih bisa tertawa bangga

    Meniup aroma dusta yang terlempar jauh dari sana

    Serambi mekahku yang lantak

    Bangkitlah bersama doa dan tangis kami

    Dari sini kami peduli

    Walau hanya dengan setets peluh

    Dan suara parau diantara gerimis hujan

    Disana…kami datang walau hanya lewat mimpi

    Disana…doa mengiring sepanjang lengkah

    Langkah kami yang tertatih, resah…Disana…Diujung barat………………………

    Yogyakarta Juli 2006)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 18

    DOSA LAMA

    Masih seperti dulu saat kita berdiri diatas rumput hijau

    Ada kepincangan dari mimpiku tadi pagi, setelah kamu pergi

    Tersisakah isak tangismu untukku yang menjadi semakin aneh

    Keraskah teriakmu saat pagi tiba dan kita terbangun

    Pedihnya luka bisu yang kontras oleh dosa-dosa

    Riuhnya malaikat kematian yang ingin menjemputmu

    Bertarung denganku yng juga ingin membawamu…

    Jauh……………………………………………………..

    Sejauh malam yang gelap

    Sejauh dirimu saat ini…

    Dimana?

    Aku belum juga menemukanmu

    Kecuali Tuhan Maha Adil

    Menghukumku…

    (Yogyakarta 2004)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 19

    KADO ULANG TAHUN I

    Aku takpernah lupa

    Hari ini tanggal dua maret

    Saat itulah senyum simpulmu kuharap

    Saat ini pula aku berkata kepada angin

    Maafkan aku…

    Biarpun mata kasatku takmampu melihatmu lagi

    Tapi ada setyetes embun hangat

    Yaitu air mataku

    Yang terpercik dan membuat matahatiku yang tertidur seketika terjaga

    Dan berlahan-lahan terbuka

    Bersamaan dengan wajah ayumu disana

    Hanya jarak yang membuatmu jauh

    Hanya waktu yang membuatmu resah

    Saat nafasmu taklagi didadaku

    Hanya tempat yang takmampu membawa isak tangismu dipelukanku

    Tapi masih ada angina

    Yang membawa kado ulang tahun ini…

    Itu dulu…

    Sebelum kamu medua

    Sebelum kamu terlena…

    Oleh rayu dan dusta

    Sebelum kamu memelukku dan berkata

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 20

    Maafkan aku…

    Kini bukan lagi dadaku tempatmu mengadu

    Bukan lagi tanganku yang menidurkanmu

    Bukan lagi aku…

    Catatan usang sang penyair…

    Basah oleh air mata dan keringat

    Menginagtmu yang jauh…

    Sejauh surga…

    Kini saat itu tiba lagi

    Saat aku hanya setangkai mawar…

    Lalu mencium keningmu…

    Dan…

    Berlarilah padanya

    Aku bukan milikmu

    Aku milik malaikat kematian yang membawa sepasang merpati

    Jalinan itu telah terbakar keangkuhan

    Semua musnah seiring banjir bandang

    Semua tenggelam seiring tenggelamnya

    Rumah megahmu

    Semua hancur terbawa lumpur desember

    (Yogyakarta 2005)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 21

    KENAPA KITA BERTANYA

    Sudah…

    Biarkan saja semua berlalu dengan deru ombak yang pilu

    Biarkan saja jangan bertanya siapa?

    Kita adalah berikutnya saat Tuhan meminta

    Meminta kita atas kerinduan yang bisu

    Pedulikah…

    Kenapa kita bertanya bila melam sebentar lagi sirna

    Bangunlah…

    Kami disini

    Hanya bisa menulur salam dalam jabat erat

    Aceh…

    Kita sudah dekat

    Teriakkan pada kami

    Teriakkan jerit tsngismu pada kami

    Ya…

    Kami adalah saudaramu

    Bangunlah….

    Sebelum fajar tiba

    (Yogyakarta 2006)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 22

    KUDETA MORAL III

    Dari panjangnya jalan panjang yang kutempuh

    Singgahlah aku dikamar mandi

    Bukan mencuci muka atau mandi

    Menyusun rencana gila

    Bersama kecoak dan kutu-kutu

    Untuk berontak pada nafsu

    Dimana batas mimpiku

    Kemana…

    Rona jingga cahaya senja

    Perang…

    Perang…

    Untuk jiwa…

    Perang…

    Perang…

    Untuk siapa?

    Damai..

    Satu kali saja

    Untuk semua

    (Yogyakarta 2005)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 23

    KURSI GOYANG

    Tua memang sudah…

    Akalnya keruh, keringatnya asin

    Kursi goyang tetap bergoyang

    Walau dia malas

    …………………………………….

    Siapa yang bergoyang

    Belum tentu dia malas

    Siapa yang malas

    Hanya duduk dikursi goyang

    (Yogyakarta 2007)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 24

    MENANGISLAH SEBELUM PAGI TIBA

    Negriku yang damai…

    Menagislah engkau sebelum pagi tiba

    Dendang lagu merdu setelah itu

    Kibarkan Merah Putih dalam cakrawala birumu

    Biarkan mereka menggoyahmu dengan doa

    Biarkan mereka menari diatas lukamu

    Tapi…

    Kubur mereka dalam-dalam dalam bumimu

    Tenggelamkan mereka dalam lautmu

    Hempaskan dengan gelombang dasyat kearah batu karangmu

    Negriku yang menangis…

    Biarkan mereka menikam dari belakang

    Biarkan mereka bernyanyi dalam dongengmu

    Biarkan mereka bersetubuh dengan air matamu

    Tapi…

    Kirimkan cacing dan belatung kemeja makan mereka

    Kirimkan racunmu yang paling ganas kecangkir kopi mereka

    Kirimkan burung-burung bangkai kekamar tidur mereka

    Bila pagi nanti tiba…

    Tertawalah bersama kami

    Bersama sekelompok anak kecil ditepi jalan

    Selimuti mereka dengan kabutmu yang sejuk

    Hangatkan mereka dengan mentari yang berpijar

    (Yogyakarta 2007)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 25

    MINGGU PAGI

    Sepagi ini…

    Matahari…

    Telah…

    Berada…

    Diufuk…

    Barat…

    Hampir…

    Pulang…

    Keperaduan…

    Kiamatkah…

    Minggu…

    Pagi…

    Itu…

    Murkakah…

    Dia…

    Minggu…

    Pagi…

    Itu…

    (Yogyakarta Juli 2006)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 26

    PAGI HARI SEBELUM MANDI

    Menanti secangkir teh hangat, tidak begitu manis

    Mengusap wajah yang masih terselimuti mimpi

    Menyalakan rokok sisa tadi malam yang masih lima setengah centi

    Lalu pergi kekamar mandi mengabdi pada Dewa bumi

    Membasuh muka dan menyiapkan baju kerja

    Membangunkan seorang teman yang masih terlena dalam mimpi kesiangannya

    Mungkin juga menanti secangkir kopi manis dari tetangga sebelah

    Menanti anak gadisnya datang membawakan keju dan coklat panas

    Kapan…

    Saat seribu jarum menusuk lambung…

    Saat kerongkongan kering dan meradang…

    Saat kulit ini penuh dengan lumpur…

    Saat aku menjerit minta makan…

    Datangkah dia…

    Dengan sepiring nasi goreng dan telur setengah matang

    Dibawakannyakah aku setumpuk pakaian dan handuk untukku mandi pagi ini

    Sebelum mandi…

    Masihkah bisa menikmati sedikit mimpi

    …………………………………………….

    (Yogyakarta 2006)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 27

    PESTA SUNYI

    Ribuan mata memandang dalam remangnya malam itu

    Jutaan tangan ingin menjamahnya…

    Malukah dia yang menari

    PESTA SUNYI II

    Belum usai…

    Saat pagi tiba…

    Dimana rumah mereka?

    Siapa anak mereka?

    Cantikkah malam itu…

    (Yogyakarta 2007)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 28

    PITA MERAH DIATAS KAIN HITAM

    Sepertinya aku salah…

    Mengharap dia yang dekat dengan bidadari malam

    Mungkin dia juga seorang ratu

    Dari kegelapan yang taubatnya terlambat

    O …

    Dunia ini semakin pahit dengan bertambahnya usia

    Semakin samar, semakin suram

    Kala senja benar-benar datang

    Salahkah

    Bila aku datang padamu

    Saat hari belum gelap benar…

    Atau bahkan masih pagi

    Adakah sedikit waktu

    Sebelum kamu mati…

    Adakah sedikit waktu

    Sebelum aku mati…

    Adakah sedikit waktu

    Sebelum kita mati…

    (Yogyakarta 2004)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 29

    POHON BIRU DIBELAKANG RUMAH

    Kekasihku yang cantik…

    Ingatkah kamu pada sebatang pohon yang kutanam dibelakang rumahmu

    Masihkah kau sirami sebelum kamu tidur

    Jangan biarkan dia mati, lalu kering dan roboh

    Petiklah bunganya bila kamu rindu

    Jangan biarkan rumput liar tumbuh dibawahnya

    Letakkan batu-batu putih disekita pohon itu

    Goreskan nama kita dbatangnya yang kokoh

    Ambillah rantingnya yang kering

    Simpanlah daun-daunnya yang berguguran kerena angin

    Letakkan secawan anggur merah, dan selembar kertas

    Aku akan datang bila malam tiba, menuliskan sebait puisi tentang kita

    Sebait puisi tentang cinta yang indah

    Atau barangkali sepenggal kisah lama

    Yang terkurung keangkuhan…

    Lalu

    Ambillah bila pagi tiba

    Bacalah bila suamimu telah berangkat kerja…

    Pohon biru dibelakang rumah itu

    Adalah kenangan dari aku yang mati…

    (Yogyakarta 2006)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 30

    PROYEK KEKERASAN

    Kubangun sebuah panggung megah dari tulang-tulang bayi yang baru lahir

    Kudirikan dengan tiang tubuh-tubuh renta

    Kuletakkan nisan-nisan diantara sudut-sudut panggung

    Lalu kutanam bunga-bunga kamboja Merah dipelataran rumah tua

    Kuteriakkan ancaman perang…

    Kukorbankan wanita-wanita malam

    Kusedekahi para koruptor dengan darah amis anak-anak jalanan

    Kubangun tembok kokoh dari tubuh-tubuh kekar kuli bangunan

    Kudirikan sebuah kuil megah ditengan kota usang

    Kukibarkan bendera hitam diatasnya

    Kugantungkan sesesok tubuh renta telanjang

    Kusiksa semua orang yang tertidur dimalam hari

    Kugantung anak dan istriku dipintu gerbang kota

    Agar semua tau…

    Aku sangat kejam

    Lalu setelah semua orang mati

    Kutikamkan sebuah bambu

    Didadaku…

    (Jombang 2004)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 31

    RIUHNYA PEMBERONTAKAN

    Masih saja selalu bergema…

    Menemani kita semua yang terpuruk dalam dingin angin surga

    Maya itu kini nyata…

    Bersama lahirnya gadis cantik yang telah jadi dewasa dalam seperempat menit

    Mereka mati dalam duka lama yang tersimpul oleh tali pelepah pisang raja

    Mati…

    Tak terkubur ditepi jalan berlumpur

    Banjir malam tadi, menyisakan sebuah mimpi bagi semua

    Lumpur yang mengalir mengikis rasa aman

    Damai kini tak ada lagi

    Sirna bersama dendam untuk saling menikam

    Riuhnya pemberontakan didusun pewayangan

    Membawa kita kearena perang yang tiada batasnya

    Mungkinkah semuanya berubah menjadi hitam

    Tanpa ada warna putih yang tercium oleh mata rapuh

    Sudut itu penuh pemberontak

    Menuntut hak untuk hidup dalam getir

    Sudahkah kita dendangkan lagu damai…

    Sudahkah kita hancurkan matahari yang bersinar

    Hancurkan …

    (Kotabumi Juli 2006)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 32

    SAAT MALAM…

    Saat malam telah berlumur dengan cahaya merah dari timur

    Ayam jantan enggan berkokok

    Mengibas sayapnya

    dan aku belum juga bisa tidur

    seakan ada duka yang mengalir sampai ujung rambutku yang memerah

    saat malam…

    aku kecewa?

    Tidak juga

    Namun mata ini sedang melukiskan sebuah senyum manis

    Saat malam berharap…

    Terbelai kabut asmara

    Aku berlari…

    Berlari mengejar angin yang enggan berhembus

    Saat malam…

    Ada rona merah dimata saat berkedip

    Seakan tidak ingin mati

    Saat malam…

    Gelombang tak jua pasang

    Hanya angin kencang yang mengantar pulang

    (Yogyakarta 2007)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 33

    SEBELUM AKU TIDUR

    Sudah terlalu lelah aku berdiri diantara berjuta dusta

    Melepas helai demi helai mimpiku tadi malam

    Adakah sejuta doa yang mengalun merdu seperti satu abad yang lalu

    Atau masih adakah senyum yang merekah

    Diantara bunga kamboja jingga yang tumbuh subur ditengah makam pahlawan

    Atau kita akan mati untuk yang kedua kali

    Kala langkah ini semakin berat

    Pada siapa aku berpegangan

    Sedangkan lumpur telah mengikatku dengan bumi ini

    Panas matahari telah menikamku dengan sinarnya yang hangat

    Adakah ucapan selamat tidur darimu

    Saat hari benar-benar senja…

    Kemana kamu saat itu, aku rindu

    Haruskah aku minta pada-Nya agar kau kembali

    Dan…

    Menemaniku seperti dulu

    Sebelum aku tidur

    Sudah terlalu lamakah kamu pergi

    Hingga aku lupa akan senyummu

    Lupa akan rambutmu yang selalu teruari saat angin menyapamu

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 34

    Berlarilah…

    Mengejar senja

    Sebelum aku datang padamu

    Lupakan aku

    Ingatlah aku

    Lupakan saja

    Biar kita berdendang nanti

    Sebelum aku tidur

    Lagu tentang cinta lama yang terkubur

    Bersama tertancapnya dua buah butir peluru

    Bersama tetesan darah berjuta umat

    Bersama aku yang tersisa

    Mengais sisa mimpi

    Sebelum aku benar-benar tidur

    Mungkin menemuimu

    Mungkin juga

    Menemanimu dibatas mimpi yang tertunda lama

    Tapi kapan…

    (Yogyakarta 2007)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 35

    SECANGKIR KOPI PAHIT

    Adalah kisah…

    Saat senjata masih tergenggam oleh tangan-tangan kokoh

    Berjiwa bersih…

    Saat darah yang tertumpah masih untuk bumi tercinta

    Saat Ibu Pertiwi masih bangga dengan jerit kesakitan para Pejuangnya yang mati

    Adalah sebuah kisah lama…

    Saat semua adalah sama, berjuang untuk merdeka

    Berjuang untuk tanah kelahiran yang tersiksa

    Untuk sekedar menikmati secangkir kopi pahit bersama

    Adalah kisah…

    Saat senjata tergenggam tangan-tangan kokoh

    Berjiwa kotor…

    Saat darah yang tertumpah hanya untuk menguasai sesamanya

    Saat ibu pertiwi menangis sedih dengan jeritan yang tertindas

    Adalah sebuah kisah…

    Saat lusuhnya bendera yang berkibar diantara rintihan pilu

    Saat keju terasa pahit digedung megah

    Saat secangkir anggur merah diminum sendiri

    Adalah sebuah kisah nyata…

    Saat semua adalah sama, berjuang untuk dirinya sendiriberjuang untuk keangkuhan

    Untuk bisa meneguk anggur merah…

    Bertemankan malam yang hangat

    (Yogyakarta 2006)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 36

    SEDIKIT SAJA I

    Sudah lelah…

    Saat tiba hujan lebat…

    Saat usap keringat

    Sudah lelah…

    Saat kabut pekat…

    Mencari jejak yang tertinggal

    SEDIKIT SAJA II

    Dimana mimpiku menghilang saat kau datang

    Dimana lamunanku saat kau menghilang

    Resahkah aku malam tadi

    Menjemput kabut…

    Diatap gedung kaca

    Diantara bunga mawar biru muda….

    (Yogyakarta 2007)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 37

    SEMBOYAN PARA DURJANA

    Kita adalah kita, tanpa tau ada apa dibelakang sana

    Menikmati sedikit waktu

    Sebelum kelahiran malaikat maut

    Sebelum musnahnya patung dewa perang

    Kehancuran sebuah bangunan kokoh

    Bukan berarti kita kalah

    Itu adalah titik awal

    Titik awal

    Titik awal

    Jalan terang

    Untuk sebuah kehancuran dalam permusuhan nyata

    Menari dikolong waktu

    Menyanyi tanpa rumah…

    (Yogyakarta 2004)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 38

    SETUMPUK BATU NISAN

    Pada setumpuk batu nisan aku meratap

    Meratap kaku

    (Yogyakarta 2006)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 39

    TANPA HALAMAN

    Sepenggal kalimat pengantar tidur panjang para pujangga lama yang dilupakan begitu

    saja

    Sepucuk surat cinta untuk kekasih yang jauh, yang mungkin juga telah melupa

    Sebungkus nasi untuk teman tercinta yang sedang sakit deman dan terkapar dilantai

    marmer

    Rerumputan yang tumbuh dibawah jendela rumah tanpa halaman

    Isak tangis perempuan penjaja cinta yang sedang dicumbu dikamar madi

    Teriak lantang perempuan tua penjaja sayur dipasar sre dibawah gerimis

    Peluit panjang pak polisi yang lapar…

    Sedangkan kamu…

    Berdiri mematung mengantar teman yang pergi di stasiun saat kereta menuju surganya

    Masihkah ada dendang tentang teman setia

    Masihkah ada sebait kata indah dalam doa, ataukah hanya umpatan pada Tuhan…

    Kita…

    Menunggu belaian sayang dari cucu pertama saat hujan lebat ditepi kali

    Kalian…

    Berdendang tentang kekejaman jaman yang belum juga usai

    Tentang parade lalat-lalat tua yang bergelut dengan asap beracun

    Berjemur dibawah terik matahari senja yang belum juga tenggelam saat azan

    berkumandang

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 40

    Resahkah kita akan datangnya banjir bandang yang datang takdiundang

    Dimana kebebasan kita sebagi makluk yang sama

    Bila saja ada angin yang berhembus padamu

    Katakan padaku…

    Aku akan berlari menyongsongnya bersama peri kecil teman tidurku…

    Saat kubangun sebuah istana indah

    Walau tidak megah

    Pasti ada yang singgah dan mebiarkan kudanya memakan rerumputan hijau yang tumbuh

    liar

    (Yogyakarta 2006)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 41

    TEMBANG BIMBANG I

    Saat gelombang datang…

    Hanya tangis samar dari sepertiga manusia yang terdengar

    Lalu…

    Kenapa kita harus bertanya tentang siapa dalangnya

    Ajarkan sebuah kisah berbagi

    Tentunya kisah sedih minggu pagi

    Saat semua sirna

    Nyanyian bimbang tersa indah

    Bagi mereka yang jauh

    Naluri kecil anak kecil terbagi

    Oleh…

    Sebungkus nasi basi

    Diantar seratus limapuluh ribu mayat

    Saudara, rekan, sahabat, semuanya…

    Tersenyum disurga

    Yang tersisa

    Hanya langit yang menangis

    Diiringi kidung bimbang…

    Kidung bimbang

    …………………

    Sebimbang hati yang bimbang

    (Banjarmasin 1998)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 42

    UDAH PUASKAH IBU?

    Sudah puaskah ibu menyusuiku

    Hingga kini engkau pergi

    Pergi jauh, walau belum mati

    Sudah puaskah ibu menemani mimpiku

    Hingga kini engkau hilang

    Hilang walau nanti akan kembali

    Sudah puaskah ibu?

    (Banjarmasin 1998)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 43

    UNTUK DINDA

    Dari perjalanan mimpi panjang yang melintasi palung-palung jiwa resah

    Meniti gelisah yang belum juga bertepi dikala pagi menjadi teman dalam sepi yang

    benar-benar sepi dan sunyi

    Masihkah indah rasa lelah itu saat kamu tiba nanti

    Saat pelacur-pelacur menyapaku dengan senyumnya yang pahit

    Atau saat nyonya-nyonya kaya mati meninggalkan warisannya berupa dosa lama

    Yang dilemparkannya padaku saat aku memimpikanmu

    Dosakah bila aku meneriakkan namamu kala pagi

    Bila matahari telah diatas jari

    Saat rembulan menangisi bidadarinya yang terjatuh dari langit

    Ingatkah kamu akan tulus sebuah janji semu

    Yang terucap dua puluh tahun lalu

    Atau aku telah terlupa dari hatimu

    Bila rindu ini tidak lagi bertepi, masihkah ada peluhmu yang terseret angin pekat

    berkabut darah

    Masihkan ada dendang rindu…

    Kala aku merajut mimpi…

    (Yogyakarta 2004)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 44

    UNTUK DINDA II

    Secawan anggur merah yang kuteguk malam ini.

    Belum juga membawaku terbang bersamamu.

    Saat jiwa-jiwa berontak mencari setes cinta yang bening.

    Engkau yang menyelinap dalam resah.

    Datanglah dalam hatiku

    Jadilah ratu dalam jiwaku yang luka

    Aku akan datang padamu dengan membawa seikat mawar.

    Walau berduri, aromanya sangat harum.

    Seharum air matamu yang menetes diantara detak jantungku.

    (Yogyakarta 2004)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 45

    UNTUK GADIS BERPITA…

    Tunjukkan padaku, resahmu yang dulu tersimpan dalam

    Peluklah aku saat kau merintih dalam irama takdir

    Katakan saja

    Jangan ragu, akulah takdir baru untukmu

    Membawa racun termanis dalam sejarah cinta

    Jalan yang samar adalah sama

    Tanpa rasa rindu

    Diantara sesaknya dunia baru yang menantimu

    Kan kudendangkan asmarandana menjelang tidurmu

    Kan kulantunkan tembang asmara jingga

    Lama…

    (Yogyakarta 2004)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 46

    UNTUK NONA…

    Usia yang berlalu begitu saja…

    Sudahkah kau menoleh dan menemukannya? Sebuah kebahagiaan nyata

    Dari balik letik bulu matamu

    ……………………………….

    Dari pijar bening yang terkikis waktu

    ………………………………………….

    Melangkahlah…

    Jalan awal bukan lagi pilihan titilah tangga demi tangga

    Jangan terlalu lama menoleh

    Dibelakangmu sepi…

    Raihlah bintang pijar…

    Tapi jangan terlu lama kau genggam ambillah rembula purnama itu

    Tapi jangan kau letakkan dipangkuanmu

    Nona…

    Titilah jalan panjangmu

    Dengan doa…

    Kejarlah mimpi lamamu

    Dengan senyum bangga…

    Tujuh belas tahun sudah kau hirup udara pagi

    Panas terik mentari dan debu usang menantimu

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 47

    Udara senja akan datang padamu

    Lalu…

    Masihkah kau ingat teman bercandamu

    Atau mungkin kamu lupa

    Hari itu akan datang…

    Berteriaklah dengan lantang

    Sambutlah matahari

    Dengan kedua tangan menengadah

    Panas memang…

    Namun jangan kau usap peluh didahimu…

    Jalan itu masih panjang dan bercabang…

    (Yogyakarta 2006)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 48

    KETIKA CERMIN TAKLAGI JUJUR IV

    Bunga itu telah layu sejak tadi pagi

    Menanti embun bening tak jua datang

    Beribu kumbang menghisap madunya

    Resah

    Resah

    Kemana dia meminta setetes kasih

    Jika embun tak turun

    Dimana kelopak bunga akan bercermin

    Jika tida pada embun

    (Bandarlampung 1999)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 49

    KETIKA CERMIN TAKLAGI JUJUR V

    Ini masih tentang cermin, dalam kebisuan

    Menanti engkau berdandan dengan riang

    Setelah engkau pergi, masih ingatkan dirimu padaku cermin itu

    Setelah engkau melangkah, masihkan cermin kau kenang?

    Ini masih tentang cermin bisu

    Membisu oada titik namun takjenuh

    Ini tentang cermin itu

    Yang setia menemanimu ketika engkau merias wajah

    Ini masih tentang cermin itu

    Yang bisa kelu melihatmu memutar tubuh

    Ini masih tentang cermin itu

    Membawa gelisah dalam tubuh rentamu kelak

    Ketika keriput telah melaknatmu

    Ketika uban telah menjadi sahabat menakutkan

    Aku, aku cermin bisu masih setia dalam pantulan pudarku

    (Jombang 2008)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 50

    CERMIN TAK LAGI JUJUR VI

    Masih kuceritakan diriku yang menjadi kekasih setiamu

    Dalam detik ke detik engkau hadir dan pergi

    Dalam detik ke detik engkau merasuk dalam jiwaku

    Aku yang hanya cermin yang kau jadikan sandaran kecantikanmu

    Aku yang selalu meratap untuk engkau agar kau tidak menjauh

    Aku yang hanya bisa membisu dalam ketulusanku

    Dalam ketulusanku untuk menjadikanmu indah dimata kekasihmu

    Aku yang selalu menjadikanmu molek dalam kecupan kekasihmu

    Aku

    Aku

    Aku dalah cermin itu

    Yang selalu melihatmu dalam lelap

    Menemami mimpumu dalam remang

    Aku cermin itu

    Yan terdiam menanti lembutnya kasihmu

    Aku masih jujur

    Dan aku selalu jujur untuk mengantarkanmu kepada kekasihmu diluar sana

    Aku masih jujur dalam terpaku

    Terpaku resah didinding kamarmu

    (Jombang 2008)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 51

    CERMIN TAK LAGI JUJUR VII

    Tujuh purnama sudah engkau menghilang

    Menghilang untuk berpaling dariku

    Menembus batas kesadaranku

    Untuk membuang masa lalumu

    Aku luluh lantak dalam gelisah

    Gelisah menantikanmu

    Menantikanmu kembali dari negeri jauh

    Negeri jauh yang aku tidak tau

    Ketika engkau kembali dengan senyum

    Saat itulah aku berbohong padamu

    Saat engkau dekap erat foto itu

    Saat itu aku tak jujur padamu

    Dan ketika engkau memimpikannya

    Saat itulah aku tak jujur padamu

    Aku cemburu

    Cemburu dalam mimpi tertinggi

    Untuk memilikimu

    Aku hanya cermin

    Memandangmu bahagia

    Aku menangis

    Saat itulah aku tak jujur padamu

    Maaf...

    (Yogyakarta 2008)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 52

    TENTANG PENULIS

    Endik Koeswoyo, manusia biasa dan remaja biasa –jika masih diterima sebagai

    kelompok remaja- karena usianya kini telah 25 tahun. Lahir di Jombang 15 Agustus

    1982. Menyukai dunia kepenulisan sejak dia bisa menulis, kira-kira kelas 3 SD. Konon

    kabarnya, sejak usia 3 bulan penulis telah ditinggal kedua orang tuanya karena

    perceraian, sebuah kisah yang sedikit menarik –korban cinta kali ya?-. Masa remaja

    dilaluinya dengan pindah dari satu kota ke kota lainya, Jombang, Banjarmasin, Lampung,

    Blitar dan kini memilih Yogjakarta sebagai tempat untu studi di Kampus tercintanya,

    AKINDO untuk mempelajari Ilmu Broadcasting dan pria ini saat ini sedang mengambil

    gelar S1 di Open University jurusan Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, maklum dia kini telah

    bekerja di salah satu Event Organiser Di Yogjakarta.

    Karya tulisannya yang pernah diterbitkan antara lain; Novel remaja: ‘Cowok

    Yang Terobsesi Melati’ Diva Press. Novel Remaja Islami, ‘Cinta Selebar Kerudung’ dan

    ‘Tesrsesat di Surga’ Skesta. Namun terakhir penulis tiba-tiba saja menulis sebuah buku

    sejarah popular dengan judul ‘Siapa Memanfaatkan Letkol. Untung?’ Media Presindo,

    bosankah dia dengan keromatisan kata-kata dunia fiski? Ternyata tidak, Endik Koeswoyo

    merupakan tipe manusia penyuka sejarah juga. Selain itu, sebuah komik pendek yang

    penggarapan gambarnya dilakukan oleh Diyan Bijac, salah satu komikus kondang, masuk

    kedalam nominasi kategori komik terapi terbaik dan komik dengan karakter terbaik 10

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 53

    tahunan, ‘Pak Gempa, Endik Koeswoyo dan Diyan Bijac, Kompilasi Jogja 5,9 SR, Arus

    Kata Press. Pria ini pokoknya menyenangkan diajak berteman, atau setidaknya di paksa

    untuk ngobrol. Untuk lebih lengkapnya klik ajah ---www.endik.seniman.web.id ---Di

    sana ada e-Novel GRATISS dengan judul LOVE FROM MY HEART, salah satu

    karyanya yang telah dapat diakses dari seluruh penjuru dunia.

    Karya Cetak::

    1. Cowok Yang Terobsesi Melati (Teenlet: Penerbit Diva Press Yogyakarta)

    2. Cinta Selebar Kerudung (Novel Islami: Penerbit Sketsa Yogyakarta)

    3. Tersesat Di Surga (Novel Islami: Penerbit Sketsa Yogyakarta)

    4. Pak Gempa (Kumpulan Komik Pendek: Penerbit ArusKata Press Jakarta)

    5. Siapa Memanfaatkan Letkol Untung? (Buku Sejarah Popular: Penerbit Media

    Presindo Yogyakarta)

    Karya E-Book::

    1. Love From My Heart (Novel: Penerbit BBB Lini Penerbit Independen Online)

    2. Ketika Cermin Tak Lagi Jujur (Antalogi Puisi: Penerbit PiON Lini Penerbit

    Indepanden Online)

    3. Psikodramatis (Novel Surealis Ekpresive: Penerbit PiON Lini Penerbit Independen

    Online)

    4. 10 Langkah Mudah Menjadi Penulis untuk Pemula (Buku Panduan Singkat:

    Penerbit PiON Lini Penerbit Independen Online)

    5. Miskin Itu Kewajiban (Buku Umum: Penerbit PiON Lini Penerbit Independen

    Online)

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 54

    Terimaksih telah sudi membaca Antalogi Puisi ini. E-Book ini merupakan sebuah

    buku yang berlabel Donasi jadi anda berkewajiban memberikan donasi tanpa ada batasan

    jumlah.

    Alamat Pendonasian untuk buku ini::

    Bank: Mandiri Cab Yogyakarta

    No Rek: 137 0005 698 564

    Atas Nama: Asih Kusumaningtyas

    Kode Donasi Buku Ini: 344

    (Kode Donasi adalah angka unik yang wajib anda tambahkan pada 3 digit terakhir

    uang yang anda kirimkan :: contoh :: Tranfer Rp. 10.000.00 =Ë Setelah di isi dengan

    Kode Donasi maka menjadi Rp. 10.344.00 ) Setelah melakukan tranfer untuk

    pendonasian segera kirimkan email ke [email protected].

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 55

    DAPATKAN SEGERA

    E-Novel

    Judul: Psikodramatis

    Penulis: Endik Koeswoyo

    Penerbit:

    Tahun Terbit: 2008

    Harga: Rp. 50.000,-

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

  • 56

    Sinopsis

    Novel ini pernah dterbitkan dalam bentuk cetak pada tahun 2004. Atas permintaan

    beberapa pihak, pada tahun 2008 Psikodramatis dibuat dalam format E-Novel. Pembaca

    menyebut Psikodramatis sebagai sebuah Novel Surealis Ekpresive.

    Kulihat jam dinding sudah menunjukkan angka Dua pagi, namun kemana

    perginya rasa kantukku? Kulihat pula gadis disampingku telah pergi kealam mimpi lagi.

    Tapi aku? Masih tetap disini dengan skenario busuk yang menjebakku dalam dunia

    lamunan. Berharap untuk segera pergi kealam mimpi dan bertemu dengan dewa perang,

    memusnahkan musuh-musuhku lalu aku bisa tertawa diantara bangkai-bangkai mereka,

    sebelum aku menikamkan pedang kedadaku dan roboh diatas mayat-mayat yang sudah

    mulai membusuk itu. Atau aku bisa menari-menari diantara amis darah mereka.

    Menikamkan lagi pedangku -dengan dua mata yang sangat tajam ini- ketubuh mereka

    yang tidak bernyawa. Namun lentik bulu matanya memaksaku untuk tersenyum, hitam

    rambutnya mebuat tanganku bergerak sendiri untuk membelainya. Sepertinya pagi

    benar-benar tiba…

    Dengan sudut pandang pertama, tokoh Aku mampu membawa pemcanya

    berkenala antara dunia yang nyata dan yang tidak nyata. Dimana karakter dibangun

    dengan begitu kuat oleh penulisnya. Hingga tanpa disadari, tokoh aku terjebak kedalam

    sebuah permaian skenario panjang yang melelahkan.

    Kunjungi:

    http://penerbitindie.blogspot.com

    http://pionbanget.blogspot.com

    Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.