41
KAMERA VIDEO Iwan Sonjaya, MT

KAMERA VIDEO

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KAMERA VIDEO. Iwan Sonjaya, MT. Format video. Video Analog Media untuk penyimpanan data video tersebut biasanya berupa pita kaset (tape) berbahan dasar pita magnetik . - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

KAMERA VIDEO

Iwan Sonjaya, MT

Format video

1. Video Analog – Media untuk penyimpanan data video tersebut

biasanya berupa pita kaset (tape) berbahan dasar pita magnetik.

– Video analog memerlukan kompresi ke digital terlebih dahulu supaya bisa ditransfer dan disimpan lewat komputer.

Contoh: U Matic, Betacam SP, Betamax, VHS, dan S-VHS.

Kelebihan dari video analog adalah ditemukannya warna yang colorful dan kualitas gambar yang dihasilkan sangat baik (selama tidak dilakukan kompresi).

X Kelemahan dari video analog, yaitu akan mengalami keausan seiring dengan berjalannya waktu. Yang disebabkan karena pemutaran rekaman analog dilakukan dengan sistem gesek media rekam dengan head pemutar, sehingga hal tersebut akan membuat terjadinya noise dan kekuatan sinyal tidak konsisten.

X Untuk mentransfer video analog ke digital akan menurunkan kualitas gambar

2. Video DigitalVideo digital menggunakan arus sinyal dengan kode algoritma (encoded) yang terdiri dari kombinasi angka 0 (off) dan 1 (on), dimana media pengirim mampu mengubahnya ke dalam format bahasa elektronik dalam hal ini komputer.

• Ciri utama video digital adalah adanya CCD (Charge Couple Device). CCD adalah chip elektronik peka cahaya yang dapat mengubah cahaya diterima menjadi sinyal digital untuk kemudian disimpan dalam pita bentuk sinyal video.

Kelebihan dari video digital adalah tidak adanya penurunan kualitas gambar dan audio dalam proses reproduksi (bila tidak dilakukan kompresi).

Namun, kekurangannya bila ada yang rusak “sebagian” dalam video digital maka akan mengakibatkan rusaknya “keseluruhan” video tersebut. Hal ini disebabkan Video digital menggunakan arus sinyal dengan kode algoritma.

Contoh: Mini DV, DVCAM, dan DVCPRO.

Bagian-Bagian Kamera Video

Bagian-Bagian Kamera Video

Bagian-Bagian Kamera Video

Bagian-Bagian Kamera Video

Mengoperasikan Kamera Video

Mengoperasikan Kamera Video

Mengoperasikan Kamera Video

Mengoperasikan Kamera Video

Merawat kamera video

1. Jangan tingalkan kaset di dalam camcorder Anda saat tidak digunakan. Kaset bisa menyebabkan gesekan dan hal ini bisa mengakibatkan masalah pada proses merekam dan memutar2.

Jangan memasukkan kaset video dalam kondisi benar-benar dingin. Pelembab dari udara yang hangat dapat membut kaset menempel pada bagian drum sehingga merusak kaset dan dapat merusak video head3.

Jangan meninggalkan baterai di dalam camcorder saat tidak digunakan. Beberapa camera menarik energi baterai dalam jumlah kecil, namun konstan sehinga dapat menghabiskan baterai

Merawat kamera video

4. Jangan meninggalkan kaset camcorder di dalam mobil yang terkena udara panas

5. Jangan menaruh label pada kaset camcorder dimana label ini kemungkinan berlawanan dengan pembuka pintu kaset. Hal ini dapat menyebabkan kaset menyangkut di dalam kamera

6. Rawat handycam Anda dengan menyerahkannya pada teknisi untuk membersihkan tape head saat kotor. Perawatan semacam ini dapat membuat kamera Anda lebih tahan lama

Yang harus diperhatikan dalam membeli kamera video

1. Cukup nyamankan anda memegang kamera tersebut2. Apakah tersedia setting manual untuk fokus,aperture dan white

balance3. Berapa besar resolusi displaynya4. Sebaik apakah image stabilizernya5. Perlengkapan apa yang tersedia6. Apakah diperlukan sebuah memory card untuk menyimpan foto7. Apakah ada input analog dan digital8. Apakah lensanya memiliki wide angle sejati9. Apakah tersedia input untuk mikrophone dan headphone10. Seberapa lama baterainya dapat bertahan

Komposisi dan Framing Gambar

Framing gambar (pembikaian gambar) adalah cara dimana sebuah adegan, orang, atau obyek ditempatkan disatu gambar dalam lensa kamera. Para penonton biasanya akrab dengan konvensi tertentu, maka sangatlah penting menyadari dampak berbeda yang dihasilkan oleh gambar yang berbeda. Jika kita merekam secara close up wajah seseorang, kita akan mengajak penonton untuk mengkuti alur pikiran, emosi, dan perkataan orang itu. Jika kita memfilmkan orang yang sama tetapi dengan jarak yang relatif lebih jauh, para penonton akan mengetahui konteks orang itu

• Close Up ShotShot yang menampilkan objek pada gambar lebih dekat. Misalnya dari batas bahu sampai atas kepala.

• MCU (Medium Close Up Shot)Shot yang menampilkan sebatas dada sampai atas kepala.

• BCU (Big Close Up)Shot yang menampilkan bagian tubuh atau benda tertentu sehingga tampak besar. Misal : wajah manusia sebatas dagu sampai dahi.

• MS (Medium Shot)Shot yang menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala.

• Long Shot (LS)Gambar ini menunjukkan orang dari kepala hingga kaki. Kita juga harus berhati-hati dengan head room (ruang disekitar kepala). Terlalu banyak ruang diatas kepala akan membuat gambar tampak aneh, begitu pun terlalu banyak ruang di kaki. Prinsipnya harus proposional.

• ECU (Extrime Close Up)Shot yang menampilkan detail obyek. Misalnya mata, hidung, atau telinga.

• KNEE SHOTShot yang menampilkan sebatas lutut sampai dengan atas kepala

• TS (Total Shot)Shot yang menampilkan keseluruhan obyek.

• ES (Establish Shot)Shot yang menampilkan keseluruhan objek ditambah dengan ruang di sekitarnya sebagai pemandangan atau suatu tempat untuk memberi orientasi di mana peristiwa atau bagaimana kondisi adegan itu terjadi

• Extrem Long Shots (ELS / Wide Shots)Pengambilan gambar dengan cara ini biasa digunakan untuk "establishing shot" (shot untuk membangun situasi). Jenis gambar ini memberi orientasi pada penonton tidak hanya pada satu lokasi, tetapi juga atmosfer, konteks, dan situasi secara keseluruhan. Kapan pun kita ingin mengganti adegan di video kita, kita harus memberi orientasi ulang para penonton dengan establishing shot yang baru.

• Two ShotShot yang menampilkan dua orang/objek terlepas dari jauh atau dekatnya pengambilan gambar.

• OSS (Over Shoulder Shot)Pengambilan gambar di mana kamera berada di belakang bahu salah satu pelaku atau dibelakang objek yang membelakangi, dan tampak di dalam frame. Sementara obyek utama tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu lawan main

• POV (Point Of View)Kemera sebagai sudut pandang pelaku atau subjek gambar (sudut pandang orang pertama).

SUDUT PENGAMBILAN KAMERA

1. High AnglePosisi kamera lebih tinggi dari obyek yang diambil.

2. Normal Angle (Eye level)Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata (titik pusat perhatian) obyek yang diambil.

3. Low AnglePosisi kamera lebih rendah dari obyek yang diambil.

4. Bird Eye ViewIni merupakan sudut pengambilan gambar yang dilakukan di atas,seperti burung terbang yang melihat ke bawah. biasanya untuk mengambil gambar dengan sudut ini dilakukan di atas gedung ataupun dengan helikopter

5. Frog LevelIni merupakan Sudut pengambilan gambar yang diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri, seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar

6. Obyektive KameraTehnik pengambilan di mana kamera menyajikan sesuai dengan kenyataannya

7. Subyektive KameraTehnik pengambilan di mana kamera berusaha melibatkan penonton dalam peristiwa. Seolah-olah lensa kamera sebagai mata si penonton atau salah satu pelaku dalam adegan

GERAKAN KAMERA

• PanningPanning adalah gerakan kamera secara horizontal (posisi kamera tetap di tempat) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.Pan right : gerak kamera mendatar dari kiri ke kanan.Pan left : gerak kamera mendatar dari kanan ke kiri.

Praktek

• Shoot Video dengan Framing :• Close Up, • Big Close Up• Medium Close Up• Long Close Up